tugas tik

Upload: hade-m-dzoelfahmi

Post on 16-Jul-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas ini disusun oleh: Nama : Dinar Ichtiarsari Nomor : 10 Kelas : XII IA 4

KETOPRAK

DAFTAR ISI :1. PENGERTIAN KETOPRAK 2. SEJARAH KETOPRAK 3. BAHASA KETOPRAK 4. KOSTUM KETOPRAK 5. FOTO-FOTO 6. DEKORASI dan PANGGUNG 7. TOKOH dan PENOKOHAN 8. JENIS-JENIS KETOPRAK 9. ARTIKEL KETOPRAK 10. VIDEO

Pengertian Ketoprak Hampir sama dengan ludruk, ketoprak merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita dari sejarah, cerita panji, dongeng dan lainnya dengan diselingi lawak. Ketoprak muncul pada tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Kesenian ini diiringi musik dari gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling. Karena cerita atau pantunpantunnya merupakan sindiran kepada Pemerintah atau Kerajaan maka kesenian ketoprak ini dilarang. Namun kesenian rakyat ini akhirnya tetap berkembang di pedesaan/ pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dengan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan keperluan ceritanya. Adapun ciri khas dari ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa Jawa. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.

Sejarah Ketoprak Ketoprak adalah satu dari puluhan kesenian tradisional yang masih dapat bertahan hingga sekarang. Kesenian ini lahir sekitar tahun 1920 di Solo, namun mencapai puncaknya di Jogja pada sekitar tahun 1950an. Semula ketoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh seseorang di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang, pangeran, putri, dan siapa pun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya, hiburan ketoprak juga diminati oleh anggota kerajaan, dan di setiap penampilannya selalu ada pelawak yang membuat ketoprak terasa semakin hidup. Kesenian yang dalam penyajian atau pementasannya menggunakan bahasa Jawa ini memiliki cerita yang beragam dan menarik. Mirip dengan teater, pertunjukan ini diisi dengan dialogdialog yang membawa penonton merasakan atmosfir dunia Jawa pada masa Raja-Raja berkuasa.

Ceritanya diambil dari mana saja, baik dari sejarah tanah Jawa hingga cerita-cerita fantasi. Penampilannya juga selalu disertai tembang-tembang Jawa yang disisipkan di beberapa bagian cerita, sehingga dapat juga dibilang ketoprak di satu pihak mirip dengan operet. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan atau lakon. Pada awalnya, ketoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti. Dan ini sangat menarik dinikmati, terutama apabila memang pertunjukan ketoprak yang disuguhkan mengangkat cerita humor yang dapat mengundang tawa.

Bahasa ketoprak Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat memperhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa sangat memperoleh perhatian, meskipun yang digunakan bahasa Jawa, namun harus diperhitungkan masalah unggahungguh bahasa. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat-tingkat bahasa yang digunakan, yaitu: - Bahasa Jawa biasa (sehari-hari) - Bahasa Jawa kromo (untuk yang lebih tinggi) - Bahasa Jawa kromo inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi) Menggunakan bahasa dalam ketoprak, yang diperhatikan bukan saja penggunaan tingkat-tingkat bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu muncul yang disebut bahasa ketoprak, bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik.

Kostum Ketoprak1. Jenis Pakaian / Tata Busana Tata Busana dapat dibedakan menjadi : Jenis Pakaian Kejawen Jenis jenis pakaian kejawen antara lain : Celana panji Baju Surjan Kebaya Blangkon Iket lembaran / Udheng Kemben

- Kuluk/ mahkota (untuk upacara raja dan mentri- mentrinya)

2. Jenis Pakaian Mesiran Celana panjang gombyor Kemeja panjang Rompi Jubah Simbar, dibuat dari kain bludru yang dibordir (Ketoprak gaya Surakarta/Solo)

Jenis pakaian ini digunakan untuk cerita cerita dari luar/ mesiran. Misalnya : dongeng dari cerita 1001 Malam, cerita Turki, dll

3. Jenis Pakaian Basahan Yang dimaksud dengan pakaian basahan adalah jenis gabungan antara pakaian kejawen dengan mesiran, yaitu bagian bawah menggunakan kain batik atas menggunakan jubah. Pakaian ini digunakan untuk membawakan cerita khusus yang bernafaskan Islam. Misalnya : Cerita Menak ( Wong Ageng Jayeng Rono), Cerita Wali, dll

4. Jenis Pakaian Gedhog Jenis pakaian ini terpengaruh dengan pakaian wayang orang, hanya disana sini ada perubahan perubahan. Jenis pakaian Gedhog digunakan untuk membawakan cerita cerita mulai jaman sebelum Majapahit. Cerita cerita tersebut antara lain : Damarwulan, Cerita Panji, Pancapana Indrayana, Anglingdarmo, dll (Marsidah B.Sc) Jenis pakaian ini mulai dikenal pada tahun 1958, pada waktu Ketoprak RRI Yogyakarta pimpinan Cokrojiyo mengadakan pementasan disebuah gedung pertunjukan. Dengan cerita Damarwulan. Pakaian gedhog antara lain : Tropong (dapat berbentuk seperti candi, wayang) Jamang dan sumping Kelat bahu Binggel dan gelang

Cara menggunakan kostum dalam ketoprak 1. Kostum sebaiknya ginakan sesuai/ mendekati dengan cerita yang akan dibawakan 2. Disesuaikan dengan kedudukannya dalam peran (Raja, Patih, Tumenggung, Rakyat, kostumnya jelas berbeda) 3. Wajar, tidak berlebih lebihan, namun cukup untuk menimbulkan rasa keindahan

OTO KETOPRAK

Dekorasi dan Panggung Dekorasi Pementasan drama tentu tidak terlepas adanya dekorsi. Secara terbatas pengertian dekorasi adalah latar belakang atau set pada pentas.secara luas pengertian dekorasi adalah seluruh perlengkapan atau benda yang ada dipentas. Ada beberapa syarat untuk dekorasi : a. Ada ruang yang cukup untuk pemain bergerak. b. Menggambarkan suasana dan perwatakan peranan pemain. c. Mudah dimengerti oleh penonton. d. Enak dipandang dan menarik. e. Dirancang dengan sederhana dan mudah dibuat. f. Dengan mudah dapat disusun dan dibongkar serta dibawa/diangkat. g. Mempunyai hubungan satu sama lain dengan bagian atau perlengkapan dekorasi lainnya. h. Mudah disimpan dan dapat digunakan lagi bila diperlukan.

Panggung Panggung sama artinya dengan pentas dimana diadakan pertunjukan atau pementasan teater. Bisa juga diartikan panggung adalah daerah atau tempat pemain. Ada tiga macam bentuk panggung : a. Bentuk panggung dimana pemain dan penonton saling berhadapan. b. Bentuk tapak/ladam kuda, dimana penonton berada di depan, kiri dan kanan pentas. c. Bentuk arena, dimana penonton berada disekeliling pentas.

TOKOH DAN PENOKOHAN Cerita Pangeran Timur merupakan naskah ketoprak karangan Handung Kus Sudyarsana yang diterbitkan tahun 1988. Pada penelitian ini, naskah tersebut dikaji dari aspek tokoh dan penokohannya. Tokoh dan penokohan merupakan unsur penting cerita. Sebuah cerita akan meninggalkan kesan yang dalam karena penokohan di dalam cerita itu begitu kuat dan meyakinkan dalam membangun alur cerita. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

(1) bagaimana peran tokoh dan teknik penokohan dalam naskah ketoprak Pangeran Timur karya Handung Kus Sudyarsana; (2) bagaimana motivasi tokoh sebagai penggerak cerita dalam naskah ketoprak Pangeran Timur karya Handung Kus Sudyarsana. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran, teknik penokohan, dan motivasi dalam naskah ketoprak Pangeran Timur. Teori yang digunakan adalah teori tokoh dan penokohan yang mengacu pada pendeskripsian unsur tokoh dan penokohan. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Sasaran penelitian adalah tokoh dan penokohan dalam naskah ketoprak Pangeran Timur.

Metode yang digunakan yaitu analisis struktural. Penelitian ini menghasilkan dua simpulan. Pertama, peran tokoh dalam naskah ketoprak Pangeran Timur meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh Protagonisnya yaitu Pangeran Purbaya, Tumenggung Danupaya, Sunan Mangkurat Agung, Ratu Kilen, Emban Genuk, Nitiprakosa, Patih Sindureja, Rara Manik, Nyai Menggung Pasingsingan, Suradirya, Sukalila, Pangeran Demang Tanpa Nangkil, Pangeran Rangga Kajiwan, Reksalaya, Jagapura dan Sumengit. Karakter tokoh protagonis meliputi pemberani, tegas, adil, suka menasehati, sopan, penyayang, patriotisme, bertanggung jawab, humoris, tidak mudah percaya pada omongan orang lain, patuh, hormat pada suami, cekatan, cermat.

Sedangkan tokoh antagonisnya adalah Pangeran Timur, Tumenggung Pasingsingan, Rr. Mangli, Lukita, dan Waruta. Karakter yang dimiliki tokoh antagonis meliputi tidak berpendirian, iri, mudah bimbang, pengecut, jalan pikirannya pendek, sopan, serta mau mendengarkan nasihat orang lain. Semua itu adalah karakter yang dimiliki oleh Pangeran Timur. Sedangkan karakter yang dimiliki Tumenggung Pasingsingan antara lain licik, tamak akan kekuasaan, ambisius, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, serta keras kepala. Rara Mangli digambarkan cantik, masih muda, pandai bersilat lidah, dan tidak mempunyai ketegasan. Lukita dan Waruta, mereka digambarkan berkarakter jahat karena ingin membunuh Sunan Mangkurat Agung.

Teknik penokohan yang digunakan dalam naskah ketoprak Pangeran Timur ada tiga yaitu teknik penokohan melalui dialog, teknik penokohan melalui jalan cerita yang tersembunyi, dan teknik penokohan melalui bahasa. Teknik yang paling banyak digunakan adalah teknik penokohan melalui dialog. Kedua, naskah ketoprak Pangeran Timur terdiri atas sepuluh peristiwa inti yang mempengaruhi perkembangan cerita mulai dari tahap pengenalan sampai tahap penyelesaian. Tiap-tiap peristiwa didasari oleh motivasi tertentu yang menyebabkan terjadinya peristiwa lainnya. Motivasi tersebut yaitu motivasi ingin mendapatkan tahta, motivasi cinta, motivasi keadilan, motivasi takut gagal, dan motivasi rasa takut dan bingung.

Jenis-jenis Ketoprak Ketoprak Lesung Sesuai dengan namanya, alat musik yang dipergunakan dalam Ketoprak ini terdiri dari lesung, kendang, terbang dan seruling. Ceritera yang dibawakan adalah kisah-kisah rakyat yang berkisar pada kehidupan di pademangan - pademangan, ketika para demang membicarakan masalah penanggulangan hama yang sedang melanda desa mereka atau ceriteraceritera tentang Pak Tani dan Mbok Tani dalam mengolah sawah mereka. Oleh karena itu kostum yang dipakaipun seperti keadaan mereka sehari hari sebagai penduduk pedesaan, ditambah dengan sedikit make up yang bersifat realis.

Untuk mementaskan Ketoprak Lesung dibutuhkan pendukung sebanyak 22 orang, yaitu 15 orang untuk pemain (pria dan wanita) dan 7 orang sebagai pemusik. Dalam pertunjukan ini tidak dikenal adanya vokalis khusus atau waranggana. Vokal untuk mengiringi musik dilakukan bersama-sama baik oleh pemusik maupun pemain. Pertunjukan Ketoprak Lesung ini menggunakan pentas berupa arena dengan desain lantai yang berbentuk lingkaran. Sampai sekarang Ketoprak Lesung yang ada masih mempertahankan alat penerangan berupa obor, tetapi ada juga pertunjukan Ketoprak Lesung yang menggunakan lampu. Salah satu perbedaan Ketoprak Lesung dengan Ketoprak Gamelan adalah adanya unsur tari. Pada waktu masuk atau keluar panggung atau kegiatan lain pemain Ketoprak Lesung melakukannya dengan tarian yang bersifat improvisasi. Lama pertunjukan Ketoprak Lesung ini tergantung pada kebutuhan. Bila diminta bermain semalam suntuk maupun setengah malam pemain ketoprak ini akan menyesuaikan diri dengan mengambil lakon yang tepat untuk itu, akan tetapi dengan catatan bahwa pertunjukan hanya dilakukan pada malam hari

Ketoprak GamelanMeskipun merupakan perkembangan lebih lanjut Ketoprak Lesung akan tetapi fungsi pertunjukan Ketoprak Gamelan ini tidak berubah, yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat, yang kadang-kadang menyelipkan penerangan penerangan dari pemerintah kepada mereka. Hanya saja ceritera yang dimainkan dalam Ketoprak Gamelan ini lebih banyak diambil dari ceritera babad tentang kerajaan-kerajaan yang pernah ada, terutama di Jawa. Untuk mementaskan Ketoprak diperlukan pendukung sebanyak kurang lebih 34 orang pemain, penabuh gamelan, waranggana, dan dalang. Lama pertunjukan untuk setiap pementasan mencapai 7 sampai 8 jam, dan bisa dilakukan baik siang maupun malam hari. Dalam pertunjukan Ketoprak ini para aktor biasanya berpedoman pada naskah singkat yang dibuat oleh dalang.

Naskah ini hanya memuat pedoman tentang adegan apa saja yang harus ditampilkan dari inti dan ceritera yang dipentaskan. Dialog, blocking dan lain-lain permainan di panggung sepenuhnya dilakukan oleh pemain secara improvisasi. Ketoprak ini menggunakan alat musik yang berupa gamelan Jawa lengkap pelog dan slendro, atau slendro saja. Para pemain Ketoprak memakai kostum dan make up yang bersifat realis sesuai dengan peran dan waktu ketika mereka tampil. Tempat pertunjukan berupa pentas berbentuk panggung dengan dekorasi (latar belakang) yang bersifat realis (sesuai dengan lokasi kejadian, misalnya di hutan, di kraton dan lain-lain). Demikian juga dialog yang diucapkan para pemainnya. Ketoprak Gamelan dapat dikatakan sebagai drama tradisional yang biasanya mengambil ceritera tentang kerajaan-kerajaan tempo dulu. Sebelum permainan utama ketoprak di mulai, biasanya disuguhkan terlebih dahulu pertunjukan extra berupa tari-tarian yang tidak ada hubungannya dengan ceritera yang akan dimainkan.

ARTIKEL LAIN TENTANG KETOPRAKKethoprak adalah salah satu kesenian tradisional Jawa yang masih ada hingga sekarang dengan berbagai perkembangannya. Buku yang membahas tentang kethoprak ini sebenarnya merupakan kumpulan makalah terdiri dari : Pengelolaan Lakon dan Penyutradaraan oleh Soemardjono, Tata Rias, Tata Pakaian dan Tata Teknik Kethoprak oleh Marsidah, BSc., Pengelolaan Organisasi Kethoprak oleh Handung Kus Sudyarsana dan Sekedar Ungkapan tentang: Pencak Silat, Aneka Macam Senjata dan Gelar Perang dalam Kethoprak oleh Widjaja. Soemardjono mengatakan bahwa dalam setiap pergelaran lakon diolah dan digarap sedemikian rupa atau yang sebaik-baiknya sehingga kethoprak yang hanya berdurasi 1,5 atau 2 jam itu tidak membosankan atau membuat ngantuk. Yang penting diperhatikan dalam mengolah lakon adalah harus menanjak dan jangan mengendor saat-saat adegan klimaks dan jangan memberi tambahan-tambahan yang tidak perlu atau bertele-tele. Berikan kesimpulan yang padat, singkat tapi mengesankan.

Sutradara dalam penyutradaraan harus bertindak memilih pemain yang sesuai dengan peran yang akan ditampilkan dalam lakon. Aspek penting seorang pemain adalah nilai lahiriah (harus sesuai perannya) serta kecakapan dan ketrampilan yang dimiliki. Tiap pemain harus dapat bermain dengan medan yang bebas tetapi dikendalikan batasan-batasan tertentu. Dan semua pemain harus dapat bekerja sama dengan baik. Di sinilah kerja detail seorang sutradara. Marsidah BSc mengatakan kethoprak sebagai seni pertunjukan rakyat maka tata rias, tata pakaian dan tata teknis pentas harus diperhatikan. Sebelum mengenal kemajuan kosmetik seperti sekarang ini untuk berias pada waktu dulu menggunakan bahan-bahan yang sederhana seperti atal watu untuk membuat dasar pada muka, siwit merah untuk membuat warna merah pada tulang pipi. Meriasnya pun asal saja tidak disesuaikan anatomi sehingga sering terlihat lucu. Dalam perkembangannya tata rias mengalami banyak kemajuan. Dalam berias sangat penting untuk memperhatikan umur peran dalam pentas, karakter dalam pentas dan bentuk muka/anatomi si pelaku sendiri. Selain itu harus menyesuaikan dengan tempat atau arena main, kekuatan sinar lampu yang digunakan dan jarak pemain dengan penonton.

Untuk tata pakaian atau kostum yang perlu diperhatikan adalah kostum diusahakan sesuai dengan cerita yang dibawakan atau paling tidak mendekati, disesuaikan dengan peran yang dibawakan , wajar/tidak berlebih-lebihan tetapi cukup dapat menimbulkan rasa indah. Dalam tata teknis, pementasan dibuat sedemikian rupa sehingga penonton dapat menggambarkan tempat dan suasana di mana adegan terjadi, misal di hutan, di istana, suasana sedang sedih, perang dan sebagainya. Hal ini bisa didukung oleh dekorasi dan tata lampu. Selain itu pergantian adegan jangan terlalu lama, penyajian cerita benar-benar digarap dan disesuaikan dengan situasi, pemain bermain secara sinkron dengan tata lampu dan dekorasi. Untuk kethoprak radio pemain harus memperhatikan tekanan dan lagu atau intonasi dalam dialog agar pendengar dapat merasakan dan berfantasi tentang adegan yang sedang terjadi.

Pengelolaan organisasi kethoprak menurut Handung Kus Sudyarsana ada enam bidang yaitu:1. Perencanaan, berfungsi menentukan tujuan yang akan dicapai dan caracaranya. 2. Tehnis arstistik, berfungsi menentukan pembidangan kegiatan arstitik meliputi cerita/bahasa, rias/busana, karawitan, dekorasi, tata lampu, tata suara dan perlengkapan khusus panggung 3. Organisasi, berfungsi menentukan tugas dan kegiatan yang akan dilakukan dan menggadakan penggolongan kegiatan-kegiatan tersebut 4. Produksi, berfungsi mengedarkan produksi supaya diterima konsumen/penonton. Meliputi pemasaran, administrasi produksi, transportasi, perlengkapan khusus bidang produksi dan reklame 5. Keuangan, berfungsi menentukan batas kemungkinan kegiatan perkumpulan yang berhubungan dengan kemampuan keuangan. Juga bertugas menyediakan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk rumah tangga organisasi 6. Pengawasan, berfungsi menentukan kegiatan yang akan dijalankan untuk menjaga agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Pencak adalah seluruh gerak, ketrampilan dan kegesitan seluruh bagian tubuh lebih-lebih bagian kaki dan tangan yang melahirkan jurus-jurus serang, tangkis, hindar dan mengunci, beserta gerak jurus-jurus kembangan yang indah. Silat adalah gerak jurus-jurus inti pencak tanpa disertai jurus kembangan. Oleh karena itu jurus-jurus pencak dapat terlihat indah menarik dan dapat dijadikan pertunjukan. Bentuk-bentuk pencak silat di Indonesia sangat banyak macamnya. Untuk kepentingan pentas kethoprak pencak silat perlu diatur agar kelihatan bagus seperti sungguh-sungguh tetapi tidak membahayakan. Pertarungan dapat dengan tangan kosong atau menggunakan senjata seperti tongkat/tombak, trisula, gada, bandhil dan lainlain. Dalam cerita kethoprak selain senjata yang terlihat terdapat pula senjata yang tidak terlihat biasa disebut kesaktian atau ajiaji seperti lembu sekilan, lebur sekethi dan lain-lain.

Gelar perang adalah taktik atau siasat perang terbuka secara massal. Masing-masing gelar diberi nama sesuai bentuk dan modelnya, misal wukir jaladri, dirada meta, supit urang dan lain-lain. Untuk menggambarkan gelar perang tersebut dalam pentas kethoprak cukup dengan pembicaraan, karena keterbatasan tempat dan pemeran. Selain gelar perang terbuka terdapat siasat yang bersifat sandi, biasanya hanya memerlukan sedikit orang bahkan satu orang saja bisa misal sebagai mata-mata.

VIDEO