tugas tata tulis dan komunikasi ilmiah

6
Tugas tata tulis dan komunikasi ilmiah Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Ragam bahasa lisan Ragam bahasa lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan, karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda. Ciri-ciri ragam lisan: a.Memerlukan orang kedua/teman bicara; b.Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu; c.Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh. d.Berlangsung cepat; e.Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;

Upload: ridhola15

Post on 06-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Komunikasi Ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Tata Tulis Dan Komunikasi Ilmiah

Tugas tata tulis dan komunikasi ilmiah

Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Ragam bahasa lisan

Ragam bahasa lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan, karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:a.Memerlukan orang kedua/teman bicara;b.Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;c.Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.d.Berlangsung cepat;e.Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;f.Kesalahan dapat langsung dikoreksi;g.Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Contoh ragam lisan adalah ‘mami bilang saya harus segera pulang’

Kelebihan ragam bahasa lisan: Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang primer Dapat disesuaikan dengan situasi Bahasa lisan lebih ekspresif Kesalahan dapat langsung dikoreksi Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka

Kelemahan ragam bahasa lisan :

Page 2: Tugas Tata Tulis Dan Komunikasi Ilmiah

Ragam lisan dipengaruhi oleh waktu dan kondisi Apa yang dibicarakan belum tentu dimengerti oleh

pendengarnya Dasar hukumnya lemah Mudah dimanipulasi

2 . Ragam bahasa TulisDalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ciri-ciri ragam tulis :1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;4.Berlangsung lambat;5.Selalu memakai alat bantu;6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam bahasa tulis : ‘mami mengatakan bahwa saya harus segera pulang’

Kelebihan ragam bahasa tulis : Adanya penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide Dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan tidak terkait

dengan kondisi dan waktu seperti ragam bahasa lisan Dasar hukumnya kuat Mempunyai bukti autentik Lebih sulit untuk dimanipulasi

Kelemahan ragam bahasa tulis :

Page 3: Tugas Tata Tulis Dan Komunikasi Ilmiah

Sering terjadi salah pengertian Perlu pemahaman bagi yang menerima dan tidak dapat bertemu

secara langsung Berlangsung lambat Selalu memakai alat bantu Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi

2. Ragam bahasa bakuPada dasarnya ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan ragam tidak baku. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam buku. Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagi berikut. a) Kemantapan Dinamis Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Jika kata rasa diberi awalan pe-, akan terbentuk kata perasa.Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang yang berlangganan. Dalam hal ini, tokonya disebut langganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan. b) Cendekia Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi. Perwujudan ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hali ini terjadi karena pembinaan dan pengembangan bahasa lebih banyak melalui jalur pendidikan formal (sekolah). Di samping itu, ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Ragam baku dapat pula memberikan gambaran yang jelas dalam pikiran pendengar atau pembaca. Contoh kalimat yang tidak cendekia adalah sebagai berikut. Pemain sepak bola Indonesia yang hebat itu berhasil melesatkan gol ke gawang lawan. Frasa pemain sepak bola Indonesia mengandung konsep ganda, yaitu pemain yang hebat atau negara Indonesianya yang hebat. Dengan demikian, kalimat itu tidak memberikan informasi yang jelas. Agar menjadi cermat kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut : Pemain sepak bola dari Tim Bola Indonesia itu berhasil melesatkan gol ke gawang lawan.

c) Seragam

Page 4: Tugas Tata Tulis Dan Komunikasi Ilmiah

Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian penyeragaman. Misalnya, pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai istilah pramugara dan pramugari. Beranalogi pada bentuk yang sudah ada, kata yang mengandung konsep “pelayan” digunakan pramu-, seperti pramusaji (pelayan restoran), pramuniaga (pelayan toko), dan pramuwisma (pelayan rumah/pembantu).

Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah. Ragam baku tulis dapat mengacu pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ragam baku lisan belum memiliki pedoman seperti ragam baku tulis. Hal terjadi karena sulitnya mencarai lafal yang standar bagi penutur bahasa Indonesia yang majemuk ini. Lafal yang baku untuk sementara ini adalah lafal yang tidak mencerminkan lafal kedaerahan. Misalnya, lafal yang baku untuk kata beberapa adalah dengan bunyi e pepet [b b r a p a], bukan dengan e taling [b E b E r a p a]. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial . Selain itu, ragam sosial berhubungan pula dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan.

lesap /le·sap/ v 1 hilang; lenyap; lucut: air itu -- diisap tanah; 2 menghilang secara berangsur-angsur (suara, gambar); 3 Ling hilang satu dr dua unsur atau bagian konstruksi yg koreferensial, spt subjek anak kalimat pd sebelum pergi, dia menulis surat

melesapkan /me·le·sap·kan/ v menghilangkan; melenyapkan: angin itu ~ embun;

pelesapan /pe·le·sap·an/ n proses, cara, perbuatan pelesapan; penghilangan