tugas sistem basis data
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengolahan Sistem Kartu Hasil Studi(KHS) merupakan tanggung jawab
universitas, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari bagian sistem
informasi yang menampung atau menyimpan basis data setiap mahasiswa
yang sudah terdaftar di universitas tersebut. Dalam pengolahannya perlu
dilakukan dengan relevan, cepat dan akurat.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat mendorong setiap universitas
untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan
kompetensi dalam mengolah data dan informasi yang memiliki keakuratan
dan efiesiensi yang tinggi. Untuk itu suatu universitas membutuhkan suatu
sistem informasi yang mendukung kebutuhan uviversitas yang akan sangat
membantu manajemen universitas baik dalam menciptakan efisiensi dan
efektifitas kerja universitas itu sendiri maupun dalam meningkatkan pelayanan
pada mahasiswa Universitas DR. Soetomo. Oleh karena itu diperlukan sebuah
sistem informasi yang berbasis komputer, Database Management System
(DBMS) untuk merancang suatu sistem Kartu Hasil Studi(KHS) dengan hasil
yang efektif dan akurat.
Kartu hasil studi adalah kartu yang memuat nilai semua mata
kuliah yang sudah direncanakan dalam Kartu Rencana Studi, termasuk bobot
SKS tiap mata kuliah.
Sistem Kartu Hasil Studi adalah sistem basis data yang memuat
nilai semua mata kuliah yang sudah diprogram oleh mahasiswa.
1
B. Tujuan
Sistem Kartu Hasil Studi (KHS) ini dirancang untuk:
1. Menampilkan nama dan nim mahasiswa yang beralamat dari
surabaya saja.
2. Menampilkan nama dan nim mahasiswa yang beralamat dari
surabaya atau sumenep saja.
3. Menampilkan nama mahasiswa yang nilai matakuliah sistem basis
datanya dapat A saja
C. Manfaat
Sistem Kartu Hasil Studi (KHS) dibangun guna menyajikan atau memberikan
informasi nilai secara cepat, tepat, dan akurat terhadap setiap mahasiswa.
2
BAB II
LANDASAN TOERI
A. Pengertian Sistem Basis Data
Data adalah fakta yang berupa peristiwa, objek, angka, karakter
simbol, gambar, suara dan lain-lain yang mempresentasikan keadaan sebenarnya
yang selanjutnya digunakan sebagai suatu masukan suatu sistem informasi. Basis
data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu
atau lebih organisasi yang berelasi
Sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas sekumpulan
database atau basis data yang diolah dalam DBMS: Database Management
System yang memungkinkan berbagai user dan/atau program lain dapat
mengakses dan memanipulasi basis data tersebut.
Database engine atau Database Management System (DBMS)
merupakan perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan ke database.
Macam-macam DBMS:
Microsoft Access
PostgreSQL
Oracle
MySQL
Foxpro
SQL Server
Dbase dll
Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :
1) Perangkat Keras
2) Perangkat Lunak
3) Data
4) Pengguna
3
Keuntungan Penggunaan DBMS
Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu :
1. Kebebasan data dan akses yang efisien
2. Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
3. Integritas dan keamanan data
4. Administrasi keseragaman data
5. kses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan
dari
6. proses serentak).
Kelemahan Sistem Basis Data
1. Memerlukan tenaga spesialis
2. Kompleks
3. Memerlukan tempat yang besar
4. Mahal
Level Abstraksi Dalam DBMS
Data dalam DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi, yaitu
konseptual, fisik, dan eksternal. Data definition language (DDL)
digunakan untuk mendefinisikan skema eksternal dan konseptual.
Semua vendor DBMS menyertakan perintah SQL untuk
menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema
konseptual, eksternal dan fisik disimpan dalam katalog sistem.
4
Gambar 1. Level Abstraksi
Memiliki beberapa tinjauan (views), skema konseptual tunggal (logical) dan
skema fisik
5. Menggambarkan bagaimana cara user melihat data
6. Skema konseptual mendefinisikan struktur logika
7. Skema fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan
Skema didefinisikan menggunakan DDL (Data Definition Language),
data dimodifikasi dengan menggunakan DML (Data Management
Language).
B. Model Data
Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi.
Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi
untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah.
Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional,
model data hirarkis, atau model data jaringan.
1) Model Data Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang
dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap
simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan
sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di
bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu
(hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak
hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh
simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki
orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun.
Adapun hubungan antara nak dn orng tua disebut cabang.
2) Model Data Jaringan
5
Model jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task
Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga
disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages),
karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu
simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya
demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya
satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M
(beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan,
orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota.
3) Model Data Relasional
Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat
ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan
sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data
disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh
nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap
field.
C. Arsitektur Basis Data
1. LEVEL ARSITEKTUR BASIS DATA
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level
yaitu :
1) Internal/Physical Level:
berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik
(physical storage)
2) External /View Level
berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi
setiap user.
3) Conceptual/Logical Level
yang menghubungkan antara internal & external level
6
Berikut adalah gambar tiga level arsitektur system basis data :
Gambar 2. Tiga level arsitektur system basis data
D. Proses / Fase Desain Basis Data
1. Pengumpulan dan analisa requirements
7
a. Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang
berhubungan dengan aplikasi à form, report, manual, organization
chart, dsb
b. Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti
tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi, dsb
c. Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan
salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk
diagram) seperti Flow Chart, DFD, UML Diagram, dll. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan kekonsistenan, ketepatan,
dan kelengkapan dari spesifikasi.
2. Design basis data conceptual
a. High level data model, bukan implementation-level data model
b. Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti,
hubungan, dan batasan-batasan.
c. Conceptual schema bersifat tetap
d. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis
3. Pemilihan DBMS
Pemilihan DBMS ditentukan oleh sejumlah faktor antara lain:
1. faktor teknis: storage, akses path, user interface, programmer,
bahasa query
2. faktor ekonomi: software, hardware, maintenance, training,
operasi, konversi, teknisi, dll
3. faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar aplikasi,
perkembangan data, pengontrolan data
4. Mapping dari conceptual ke logical
Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
Hasil pemetaan biasanya berupa DDL
8
5. Physical Design System
Struktur storage, akses path untuk mendapatkan performance yang
baik
Kriteria baik dapat dilihat dari:
- response time
- pemakaian storage
- throughput (jumlah transaksi per unit waktu)
Perlu tuning untuk memperbaiki performance berdasarkan statistik
pemakaian
6. Implementasi Sistem Basis Data
DDL dan SDL dari DBMS dikompilasi membentuk schema basis
data dan basis data yang masih kosong
Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang lama
Transaksi dapat diimplementasikan oleh program aplikasi dan
dikompilasi
Siap dioperasikan
Perbedan Design Conceptual dan Design Physical Design
No Conceptual Physical
1 Entity Relationship Diagram Entity Relationship schema
2 Conceptual Data Modal (CDM) Physical Data Modal (PDM)
3 Entitas Tabel
4 Attribut Field/Column
9
Penjelasan:
1. Conceptual Data Modal (CDM)
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari
koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan
(relationship) antara entitas-entitas itu.
Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship
Diagram(ERD) yang terdiri atas entitas, attribut serta cardinalitasnya
Objek-objek yang terdapat dalam CDM yaitu: Entitas(Entity),
Attribut(Attribut), Hubungan(Relationship)
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :
a. Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu
arti, hubungan, dan batasan-batasan
b. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.
Entitas adalah objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem, dapat
berupa orang, benda, atau hal. Berikut ini merupakan entitas dari sistem Kartu
Hasil Studi (KHS):
1. Mahasiswa
2. Matakuliah
3. Dosen
4. Dosen Wali
5. Penilaian
6. Jurusan
10
Attribut adalah sering disebut properti merupakan keterangan-keterangan
atau ciri dari dari suatu entitas, dan berfungsi sebagai penjelas dari suatu
entitas. Berikut ini adalah attribut dari entitas sistem Kartu Hasil Studi
(KHS):
Entitas Attribut
Mahasiswa NIM, Nama,Jenis Kelamin, Alamat
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah, Nama MK, SKS, Semester
KHS Nilai
Dosen NPP, Nama, Jenis Kelamin, No. telp
Dosen Wali Kode Dosen Wali, Nama Dosen Wali, Jenis Kelamin,
No.telp
Jurusan Kode Jurusan, Nama Jurusan
2. Pysical Data Model (PDM)
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk
menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap
tabel mempunyai sejumlah kolom atau field di mana setiap kolom
memiliki nama yang unik.
Objek-objek yang terdapat dalam PDM yaitu: Tabel, Kolom(Field),
Referen.
11
BABA III
RANCANGAN BASIS DATA
1. ER- Diagram
Gambar 1. ER Diagram
12
2. Conceptual Data Modal
Gambar.1 CDM
13
3. Pysical Data Model (PDM)
Gambar. 2 PDM
14
BAB IV
IMPLEMENTASI DI DATABASE ENGINE
Dalam Mengimplementasikan sistem KHS ini kami menggunakan
Databse Engine Microsoft Access 2007.
Membuat SQL
1. Menampilkan nama dan nim Mahasiswa yang beralamat dari surabaya saja.
Script:
SELECT MAHASISWA.NIM, MAHASISWA.Nama,
MAHASISWA.Alamat, MAHASISWA.[Jenis Kelamin]
FROM MAHASISWA
WHERE (((MAHASISWA.Alamat)="Surabaya"));
Source:
Hasil:
15
2. Menampilkan nama dan nim mahasiswa yang beralamat
dari surabaya atau sumenep saja.
Script:
SELECT MAHASISWA.NIM, MAHASISWA.Nama,
MAHASISWA.Alamat, MAHASISWA.[Jenis
Kelamin]
FROM MAHASISWA
WHERE (((MAHASISWA.Alamat)="Surabaya"))
OR (((MAHASISWA.Alamat)="Sumenep"));
Source
16
Hasil
3. Menampilkan nama mahasiswa yang nilai matakuliah
sistem basis datanya dapat A saja
Script:
SELECT MAHASISWA.NIM, MAHASISWA.Nama,
MATAKULIAH.[Nama MK], PENILAIAN.Nilai
FROM MATAKULIAH INNER JOIN ((JURUSAN
INNER JOIN MAHASISWA ON JURUSAN.[Kode
Jurusan] = MAHASISWA.[Kode Jurusan]) INNER
JOIN (DOSEN INNER JOIN PENILAIAN ON
17
DOSEN.NPP = PENILAIAN.NPP) ON
MAHASISWA.NIM = PENILAIAN.NIM) ON
MATAKULIAH.[Kode MK] = PENILAIAN.[Kode
MK]
WHERE (((MATAKULIAH.[Nama MK])="Sistem
Basis Data") AND ((PENILAIAN.Nilai)="A"));
Hasil:
18