tugas puisi

13
A. Puisi Lama Dalam khasanah sastra Indonesia, Pengertian puisi lama adalah puisi yang terikat dengan rima, atau jumlah baris yang kemudian padat makna. Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang tersusun. Untuk Pantun misalnya biasanya memiliki rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat. Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya dapat anda pelajari di bawah ini. Aturan Puisi Lama Terikat dengan jumlah baris, apakah 2, 4 atau lebih Terikat dengan jumlah suku kata Terikat dengan rima Terikat aturan jumlah baris pada satu bait Terikat dengan irama Ciri - Ciri Puisi Lama Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonym Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam jenis sastra lisan Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain. Macam - Macam Puisi Lama 1. Pantun Pantun merupakan puisi lama yang memiliki jumlah baris 4 dan terdiri dari 2 baris pertama sampiran dan dua baris terakhir isi. Ciri - Ciri Pantun : Memiliki empat baris Memiliki rima atau persajakan abab Jumlah suku kata tiap baris adalah 8-12 Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris kedua adalah isi Contoh Pantun: Jika ada mawar di padang Kupetik ditengah malam

Upload: fajar-wijayanti

Post on 15-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pengertian dan jenis puisi lama dan modern

TRANSCRIPT

A. Puisi LamaDalam khasanah sastra Indonesia, Pengertian puisi lama adalah puisi yang terikat dengan rima, atau jumlah baris yang kemudian padat makna. Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang tersusun. Untuk Pantun misalnya biasanya memiliki rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat. Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya dapat anda pelajari di bawah ini.Aturan Puisi Lama Terikat dengan jumlah baris, apakah 2, 4 atau lebih Terikat dengan jumlah suku kata Terikat dengan rima Terikat aturan jumlah baris pada satu bait Terikat dengan irama

Ciri - Ciri Puisi Lama Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonym Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam jenis sastra lisan Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.

Macam - Macam Puisi Lama1. Pantun Pantun merupakan puisi lama yang memiliki jumlah baris 4 dan terdiri dari 2 baris pertama sampiran dan dua baris terakhir isi. Ciri - Ciri Pantun : Memiliki empat baris Memiliki rima atau persajakan abab Jumlah suku kata tiap baris adalah 8-12 Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris kedua adalah isiContoh Pantun:Jika ada mawar di padangKupetik ditengah malamWahai putri berwajah terangCintamu Membuatku Tenggelam

2. Mantra adalah puisi atau syair yang dipercaya memiliki kekuatan ghaib.Ciri ciri Memiliki rima abc abc, abcde, abcde Dipercaya memiliki kekuatan ghaib Bersifat misterius Adanya metafora Adanya perulangan Bersifat Esoferik

Contoh:Manunggaling Kawula GustiYa Murubing BumiSirku Sir Sang Hyang WidiKinasih kang asih

3. KarminaMerupakan puisi lama yang terdiri dari dua baris dan memiliki rima aa atau bbCiri - ciri: Terdiri dari dua baris Memiliki rima AA, atau BB Tema bersifat epik atau kepahlawanan Tidak ada sampiran melainkan semuanya adalah isi Setiap frasa ditandai dengan koma dan diakhiri dengan titikContoh:Lukamu adalah lukaku, Ditahan di Dalam KalbuTetaplah maju, meski tak tahu yang dituju

4. SelokaSeloka hampir mirip dengan pantun namun memiliki rima yang berbeda. Dalam hal ini, jumlah baris seloka seringkali lebih dari 4.contoh :Nafas Kambing di Padang SenjaDibawa gerobak buntungSungguh indah pandangan syurgaWahai engkau wanita berkerudung

5. Gurindam Gurindam adalah puisi yang lama yang berisikan 2 baris tap bait, bersajak atau memiliki rima a-a-a-a,sementara isinya nasihatCiri-ciri gurindam :Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

6. SyairSyair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau ceritaContoh :Ciri-ciri syair Terdiri dari 4 baris Berirama aaaa Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

Contoh:Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

7. TalibunTalibun adalah sejenis pantun namun memiliki jumlah baris yang genap seperti 6, 8, 10 dst.

Ciri-ciri: Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi. Apabila enam baris sajaknya a b c a b c. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d

Contoh :Jauh dimata Jangan di PandangJauh Dihati jangan di SakitiJauh DI badan jangan di sentuhKalau dosa terus di tambangWalau mati itu pastiTanda hatimu rapuh

B. Puisi Baru / ModernPuisi baru atau modern adalah puisi yang bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rimanya.

Ciri-ciri Puisi Baru :1. Bentuknya rapi, simetris;2. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);3. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;4. Sebagian besar puisi empat seuntai;5. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)6. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis puisi baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :1. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada Matinya Seorang Pemberontak.

2. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.Contoh:Bahkan batu-batu yang keras dan bisuMengagungkan nama-Mu dengan cara sendiriMenggeliat derita pada lekuk dan likubawah sayatan khianat dan dusta.Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mumenitikkan darah dari tangan dan kakidari mahkota duri dan membulan pakuYang dikarati oleh dosa manusia.Tanpa luka-luka yang lebar terbukadunia kehilangan sumber kasihBesarlah mereka yang dalam nestapamengenal-Mu tersalib di datam hati.(Saini S.K)

3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.Contoh:Generasi SekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat berjuangGenerasi sekarang di panjang masaMenciptakan kemegahan baruPantun keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia(Asmara Hadi)

4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.Contoh:Hari ini tak ada tempat berdiriSikap lamban berarti matiSiapa yang bergerak, merekalah yang di depanYang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.(Iqbal)

5. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesraElegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.Contoh:Senja di Pelabuhan KecilIni kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpautGerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap(Chairil Anwar)

6. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)Contoh:Aku bertanyatetapi pertanyaan-pertanyaankumembentur jidat penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan rembulan,sementara ketidakadilan terjadidi sampingnya,dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.(WS Rendra)

Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:1. Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).Contoh:Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh(Or. Mandank)

2. Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).Contoh:Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bahgia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari(Sanusi Pane)

3. Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).Contoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)

4. Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).Contoh :Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan(Or. Mandank)

5. Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).Contoh:Merindu BagiaJika harilah tengah malamAngin berhenti dari bernapasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih(Ipih)

6. Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).Contoh:Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Mohammad Yamin)

7. Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).Contoh:AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)

8. Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai Pelopor/Bapak Soneta Indonesia. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).Contoh:GembalaPerasaan siapa ta kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)DOA

Karya: Taufik Ismail

TuhanKami telah nista kami dalam dosa bersamaBertahun membangun kultus iniDalam pikiran yang gandaDan menutupi hati nuraniAmpunilah kamiAmpunilah Aamiin

TuhanKami telah terlalu mudah kamiMenggunakan asmaMuBertahun di negeri ini semogaKau rela menerima kembaliKami dalam barisanMuAmpunilah kamiAmpunilahAamiin

TUGASBAHASA INDONESIA

YUSLAM EVINDO ZULKARNAENKELAS : VII- G

SMP MAARIF PANDAAN