tugas pembangunan jalan tol
TRANSCRIPT
T U G A S
APRAISAL TRANSPORTASI
Dosen :
Dr. Ir. DANANG PARIKESIT, M.Sc
PEMBANGUNAN JALAN TOL
Dikerjakan oleh :
1. Karda D. Yayat2. Lestari3. Lilik Wachid Budi Susilo
PROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER SISTEM DAN TEKNIK TRANSPORTASI
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2004
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Contoh kasus :
Pemerintah Kota Surabaya menerima proposal pembangunan jalan tol
dalam kota yang berjalan secara paralel dengan jalan jalan arteri di
kota tersebut. Jalan tol tersebut hanya diarahkan untuk menampung
kendaraan pribadi. Investor mengatakan akan membiayai
pembangunan infrastruktur sedangkan Pemerintah Daerah diharapkan
memberikan kontribusi bagi pembebasan lahan yang diperkirakan
akan memakan biaya sebesar 30% dari seluruh biaya konstruksi.
Sebuah perusahaan konsultan telah diminta untuk melakukan survai
pengukuran tingkat permintaan bagi kendaraan pribadi dan angkutan
umum. Kurva demand :
Angkutan umum DB = 10.000 – 0,3 Q
Kendaraan pribadi / jalan raya DC = 16.000 – 0,4 Q
Kendaraan pribadi / jalan tol DT = 12.500 – 0,5 Q
Tarif angkutan umum saat ini adalah Rp. 1.000 dan tarif tol
direncanakan Rp. 700 per kendaraan. Bila diasumsikan bahwa biaya
dan tarif mencerminkan kondisi equilibrium. Hitunglah :
1. Bagaimana kurva biaya dan kurva permintaan pada saat jalan tol
selesai dibangun dari angkutan pribadi (jalan raya) ?
2. Berapa biaya maksimum yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah jika diinginkan biaya total maksimum adalah sebesar
keuntungan ekonomi yang diperoleh sistim ?
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 1
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Penyelesaian :
Kondisi I (sebelum pembangunan tol)
Wardrop I : biaya angkutan umum dan angkutan pribadi adalah sama :
Jika P = 1.000 maka 10.000 – 0,3 Q = 1.000
Q = = 30.000
Jika P = 1.000 maka 16.000 – 0,4 Q = 1.000
Q = = 37.500
Q total jalan raya without jalan tol = Q angkutan umum + Q
angkutan pribadi
= 30.000 + 37.500
= 67.500.
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 2
P = 1000
Q = 30.000 penumpang
DB= 10.000 + 0,3 Q
DC = 16.000 – 0,4 Q
Angkutan umum/
Jalan Raya
Kend. Pribadi/ Jalan Raya
Q = 37.500 kendaran
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kondisi II (sesudah pembangunan tol)
Wardrop I user equilibrium : biaya jalan tol dan jalan raya adalah sama,
sehingga terjadi pergeseran kurva demand kendaraan pribadi :
Sebagimana asumsi diatas, bahwa Q total with and without jalan tol
adalah sama (tidak ada generated traffic), sehingga :
QTOT = QTOT’
QAP + QAU = QAT + QAP’ + QAU
37.500 + 30.000 = 23.600 + QAP’ + 30.000
QAP’ = (37.500 + 30.000) – (23.600 + 30.000)
QAP’ = 13.900
Berdasarkan hasil perhitungan dan tampilan gambar diatas, dapat diketahui :
Manfaat / benefit yang diterima dari angkutan umum adalah sebesar :
30.000 x (1.000 – 700) = Rp. 9.000.000.-
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 3
P = 700
Q1 = 37.500
DC = 16.000 – 0,4 Q
Q = 23.600 penumpang
Kend. Pribadi/ Jalan Raya
Kend. Pribadi/ Jalan Tol
DT = 12.500 – 0,5 Q
DB= 10.000 + 0,3 Q
Angkutan umum/
Jalan Raya
P = 1000
Q2 = 13.900Q = 30.000 penumpang
AC = 523,47 + 0,0127 Q
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Manfaat / benefit yang diterima dari angkutan pribadi adalah sebesar
(13.900 x (1.000 – 700)) + ((37.500 – 13.900) x (1.000 – 700) x 0,5)
= Rp. 7.710.000.-
Total manfaat / benefit dari pembangunan jalan tol adalah jumlah manfaat
yang diterima dari angkutan umum dan angkutan pribadi yaitu sebesar :
Rp. 9.000.000 + Rp. 7.710.000 = Rp. 16.710.000.-
Biaya maksimum yang harus dikeluarkan Pemerintah Daerah Kota
Surabaya dalam hal pembebasan lahan adalah sebesar 30% dari total
manfaat yaitu sebesar = 0,3 x 16.710.000.- = Rp. 5.013.000.-
Kondisi III Wardrop II Social equlibrium : biaya kendaraan pribadi dan angkutan
umum adalah sama untuk jalan tol dan jalan raya, dengan asumsi
mengikuti tarif angkutan umum sebesar Rp.700.
Manfaat / benefit yang diterima dari angkutan umum adalah sebesar :
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 4
P = 700
Q1 = 37.500
DC = 16.000 – 0,4 Q
Q = 23.600 penumpang
Kend. Pribadi/ Jalan Raya
Kend. Pribadi/ Jalan Tol
DT = 12.500 – 0,5 Q
DB= 10.000 + 0,3 Q
Angkutan umum/
Jalan Raya
P = 1000
Q2 = 13.900Q = 30.000 penumpang
AC = 523,47 + 0,0127 Q
Benefit AU Benefit pribadi
Generated traffic
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(30.000 x (1.000 – 700)) + ((31.000 - 30.000) x (1.000 – 700) x 0,5)
= Rp. 9.000.000.- + 150.000 = Rp. 9.150.000.-
Total manfaat / benefit dari pembangunan jalan tol adalah jumlah manfaat
yang diterima dari angkutan umum dan angkutan pribadi yaitu sebesar :
Rp. 9.150.000 + Rp. 7.710.000 = Rp. 16.860.000.-
Biaya maksimum yang harus dikeluarkan Pemerintah Daerah Kota
Surabaya dalam hal pembebasan lahan adalah sebesar 30% dari total
manfaat yaitu sebesar = 0,3 x 16.860.000.- = Rp. 5.058.000.-
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 5
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kasus 2 :
Salah satu konsultan nasional mengajukan proposal untuk membuat triple
decker di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Bagaimana kurva biaya dan kurva
permintaan pada saat proyek tersebut selesai dibangun?
Penyelesaian :
SubstsitusiKondisi I : Kondisi bus umum setelah adanya MRT (with project)
Dengan mengasumsikan bahwa MRT merupakan barang substitusi dan
berkompetisi dengan bus umum maka jumlah demand bus umum cenderung
tetap namun akibat dari beralihnya sebagian penumpang yang selama ini
menggunakan bus umum ke MRT sebesar Qm maka jumlah permintaan bus
berkurang sebesar Qm atau Qb1 – Qb2 dan biaya perjalanan berkurang dari
Pb1 menjadi Pb2 atau sebesar (Pb1 – Pb2) sehingga kurva permintaan bus
bergeser dari Db1 ke Db2 sebagaimana kurva dibawah ini :
Pm
Qm Qb1Qb2
Pb2
Pb1
Pm
Qm
ACb1
ACb2
Qb
PbDb1
Db2Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Pm
Qm Qb1Qb2
Pb2
Pb1
Pm
Qm
ACb1
ACb2
Qb
PbDb1
Db2Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Kondisi I : Kondisi kendaraan pribadi di jalan raya setelah berkurangnya
bus umum
Dengan berkurangnya permintaan bus umum di jalan raya sebagai akibat dari
perpindahan sebagian penumpang ke MRT maka kinerja jalan raya semakin
meningkat karena dapat meningkatkan kecepatan.
Oleh karena itu, kurva supply (Average Cost) jalan raya bergeser ACj1 ke ACj2
dan biaya perjalanan berkurang dari Pj1 menjadi Pj2 atau sebesar Pj1 – Pj2
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 6
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
sehingga volume meningkat dari Qj1 menjadi Qj2 atau sebesar Qj1 – Qj2
sebagaimana tampilan gambar dibawah ini :
Qb1Qb2
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj1ACj2
Qj2Qj1Qj
Pj
R
S
Qb1Qb2
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj1ACj2
Qj2Qj1Qj
Pj
R
S
Kondisi II : Kondisi kendaraan pribadi di jalan raya setelah pembangunan
jalan tol
Dengan mengasumsikan bahwa jalan tol merupakan barang substitusi dan
berkompetisi dengan jalan raya maka jumlah demand kendaraan pribadi
cenderung tetap namun akibat dari beralihnya sebagian kendaraan yang
selama ini menggunakan jalan raya ke jalan tol sebesar Qt maka jumlah
permintaan kendaraan pribadi berkurang sebesar Qt atau Qj2 – Qj3 dan biaya
perjalanan berkurang dari Pj2 menjadi Pj3 atau sebesar (Pj2 – Pj3) sehingga
kurva permintaan kendaraan pribadi bergeser dari Dj1 ke Dj2 sebagaimana
kurva dibawah ini :
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 7
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Qt1
Pt
Qt
Pb
Dt1
KURVA PERM IN TAAN JALAN TO L
Pj3
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
Dj12
ACj1ACj2
Qj2Qj1 Qj3Qj
Pj
R
S
T
Qt1
Pt
Qt
Pb
Dt1
KURVA PERM IN TAAN JALAN TO L
Pj3
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
Dj12
ACj1ACj2
Qj2Qj1 Qj3Qj
Pj
R
S
R
S
T
Kondisi III : Kondisi bus umum akibat adanya tol
Dengan beralihnya sebagian kendaraan pribadi dari jalan raya ke jalan tol
maka terjadi pengurangan volume kendaraan pribadi di jalan raya sebesar Qj2
– Qj3 sehingga kapasitas jalan raya meningkat. Kondisi ini mempengaruhi
pelayanan bus umum di jalan raya yaitu terjadi peningkatan kinerja dari segi
kecepatan yang akhirnya akan mempengaruhi besaran biaya yaitu berkurang
sebesar Pb2 – Pb3 sehingga permintaan perjalanan juga meningkat sebesar
Qb3 - Qb2 sebagaimana kurva dibawah ini :
Qb1Qb2 Qb3
Pb3
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
ACb3
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
P
QPj3
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEND ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
Dj12
ACj1ACj2
Qj2Qj1 Qj3Qj
Pj
R
S
T
Qb1Qb2 Qb3
Pb3
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
ACb3
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
P
QPj3
Pj2
Pj1
KURVA PERM IN TAAN KEND ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
Dj12
ACj1ACj2
Qj2Qj1 Qj3Qj
Pj
R
S
R
S
T
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 8
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kondisi IV : Kondisi MRT akibat adanya tol
Sebagaimana asumsi yang telah dijelaskan diatas, bahwa antara masing-
masing sistim akan terjadi user equilibrium, demikian juga halnya dengan
MRT dan Bus umum. Dimana dengan adanya penurunan harga pada bus
umum akan mempengaruhi penurunan harga pada MRT yaitu sebesar Pb2 –
Pb3 atau Pm – Pm1 sehingga permintaan pada MRT juga akan meningkat
sebasar Qm1 – Qm sebagaimana digambarkan kurva sebagai berikut :
Qb1Qb2 Qb3
Pb3
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
ACb3
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
P
Q
Pm
Qm
Pm
Qm
Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT
Qm1
Pm1 ACm1
A
B
Qb1Qb2 Qb3
Pb3
Pb2
Pb1 ACb1
ACb2
ACb3
Qb
PbDb1
Db2
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
P
Q
Pm
Qm
Pm
Qm
Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT
Qm1
Pm1 ACm1
A
B
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 9
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Complemnter
Kondisi I : Kondisi bus umum setelah adanya MRT (with project)
Dengan mengasumsikan bahwa MRT merupakan barang komplementer dan
saling melengkapi dengan pelayanan bus umum sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan maka jumlah demand bus umum cenderung meningkat
sebesar Qb2 – Qb1 walaupun harga tetap sebesar Pb1 = Pb2, sebagaimana
kurva dibawah ini :
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2 ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Pm1
Qm1
Pm
Qm
Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT
Db2
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2 ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Pm1
Qm1
Pm
Qm
Dm
ACm
KURVA PERM IN TAAN M RT
Db2
Kondisi II : Kondisi kendaraan pribadi setelah peningkatan demand bus
umum.
Dengan meningkatnya permintaan bus umum di jalan raya sebagai akibat dari
peningkatan pelayanan maka volume lalu semakin tinggi dan kinerja jalan
raya semakin menurun sehingga kurva actual cost (AC) jalan raya bergeser
dari ACj1 ke ACj2 dan biaya perjalanan meningkat sebesar Pj2 – Pj1 yang
mengakibatkan jumlah permintaan perjalanan berkurang Qj1 – Qj2
sebagaimana tampilan gambar dibawah ini :
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 10
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEND ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEND ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Kondisi III : Kondisi kendaraan pribadi di jalan raya setelah pembangunan
jalan tol
Dengan mengasumsikan bahwa jalan tol merupakan barang substitusi dan
berkompetisi dengan jalan raya maka jumlah demand kendaraan pribadi
cenderung tetap namun akibat dari beralihnya sebagian kendaraan yang
selama ini menggunakan jalan raya ke jalan tol sebesar Qt maka jumlah
permintaan kendaraan pribadi berkurang sebesar Qt atau Qj2 – Qj3 dan biaya
perjalanan berkurang dari Pj2 menjadi Pj3 atau sebesar (Pj2 – Pj3) sehingga
kurva permintaan kendaraan pribadi bergeser dari Dj1 ke Dj2 sebagaimana
kurva dibawah ini :
Qt1
Pt
Qt
Pb
Dt1
KURVA PERM IN TAAN JALAN TO L
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Pj3
Dj2
T
Qj3Qt1
Pt
Qt
Pb
Dt1
KURVA PERM IN TAAN JALAN TO L
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Pj3
Dj2
T
Qj3
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 11
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kondisi IV : Kondisi bus umum akibat adanya tol
Dengan beralihnya sebagian kendaraan pribadi dari jalan raya ke jalan tol
maka terjadi pengurangan volume kendaraan pribadi di jalan raya sebesar Qj2
– Qj3 sehingga kapasitas jalan raya untuk bus umum semakin meningkat.
Kondisi ini mempengaruhi pelayanan bus umum di jalan raya yaitu terjadi
peningkatan kinerja dari segi kecepatan yang akhirnya akan mempengaruhi
besaran biaya yaitu berkurang sebesar Pb2 – Pb3 sehingga permintaan
perjalanan juga meningkat sebesar Qb3 - Qb2 sebagaimana kurva dibawah ini
:
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Pj3
Dj2
T
Qj3 Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Pb3
Qb3
P
Q
Pj1
Pj2
KURVA PERM IN TAAN KEN D ARAAN PRIBAD I JALAN RAYA
Dj1
ACj2ACj1
Qj1Qj2Qj
Pj
R
S
Pj3
Dj2
T
Qj3 Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Pb3
Qb3
P
Q
Kondisi V : Kondisi MRT akibat adanya tol
Sebagaimana asumsi yang telah dijelaskan diatas, bahwa antara masing-
masing sistim akan terjadi user equilibrium, demikian juga halnya dengan
MRT dan Bus umum. Dimana dengan adanya penurunan harga pada bus
umum akan mempengaruhi penurunan harga pada MRT yaitu sebesar Pb2 –
Pb3 atau Pm1 – Pm2 sehingga permintaan pada MRT juga akan meningkat
sebasar Qm2 – Qm1 sebagaimana digambarkan kurva sebagai berikut :
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 12
Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Pb3
Qb3
P
Q
Pm1
Qm1
Pm
Qm
Dm
ACm1
KURVA PERM IN TAAN M RT
Qm2
Pm2 ACm2
A
B
Qb2Qb1
Pb1 = Pb2ACb1 = ACb2
Qb
Pb
Db1
KURVA PERM IN TAAN BUS UM UM
Db2
Pb3
Qb3
P
Q
Pm1
Qm1
Pm
Qm
Dm
ACm1
KURVA PERM IN TAAN M RT
Qm2
Pm2 ACm2
A
B
Tugas Mata Kuliah Apraisal Transportasi 13