tugas mpo komoditi kakao
DESCRIPTION
kakaoTRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menformulasikan strategi pengembangan komoditi karet untuk memenuhi
kebutuhan industri nasional dan internasional digunakan metode Analytical Hierachi Process
(AHP). Langkah-langkah yang digunakan dalam menformulasikan strategi pengembangan
komoditi karet tersebut dalam memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional ini
adalah sebagi berikut :
4.1 Identifikasi Masalah
Goal, tujuan dari analisis ini adalah menentukan alternatif strategi yang terbaik untuk
pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan
internasional.
Kriteria/faktor, yaitu kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif strategi
yang akan dipilh dalam pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan
industri nasional dan internasional , yaitu:
Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia yang handal dapat menangani
proses produksi, penanganan pasca panen dan pemasaran hasil panen dengan bai,.
sehingga karet yang dihasilkan memiliki mutu yang baik.
Teknologi, teknologi merupakan faktor penting karena penggunaan teknologi
dapat memberikan nilai tambah bagi petani, baik dari segi peningkatan kualitas
maupun kuantitas karet yang diproduksi.
Permodalan, alam pelaksanaan proses produksi dibutuhkan sarana dan prasarana
produksi yang memadai sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka
faktor modal menentukan keberhasilan dalam pengembangan komoditi tersebut.
Infrastruktur, infrastruktur merupakan faktor penting dalam pengembangan
komoditi pertanian karena infrastruktur yang memadai akan membantu kelancaran
proses produksi dan penanganan pasca panen sehingga karet yang dihasilkan
memiliki mutu yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional dan internasional.
Pelaku/Aktor, adalah siapa saja (instansi) yang terlibat dan berperan penting dalam
mencapai sasaran yang ingin kita capai. Dalam hal faktor-faktor yang berperan dalam
pengembangan komoditi karet tersebut adalah :
Pemerintah Pusat, Pemerintah pusat berperan dalam pengembangan komoditi
karet karena karena kebijakan-kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan
secara nasional masih tersentralisasi di pemerintahaan pusat.
Pemerintah Daerah, implikasi dari pemberlakuan otonomi daerah adalah adanya
peran serta pemerintah daerah dalam pengembangan komoditi karet.
Koperasi Primer, koperasi primer juga perlu dilibatkan dalam pengembangan
komoditi karet karena koperasi primer merupakan salah satu lembaga yang terlibat
dalam penanganan produksi.
Pengusaha, pengusaha dibutuhkan dalam pengembangan komoditi karet dalam hal
pembiayaan dan penyerapan hasil produksi pertanian.
Petani, petani sebagai salah satu pelaku dalam produksi yang memegang peranan
penting dalam pengembangan produksi karet karena petani terlibat langsung
dalam proses produksi karet tersebut.
Akademis, akademis dilibatkan dalam pengembangan karet karena diharapkan pihak
akademis mampu menciptakan dan mengembangkan komoditi karet dari sisi ilmu
pengetahuan sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas karet tersebut.
Sasaran/Tujuan, yaitu menentukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dalam
pengembangan komoditi karet yang ditinjau dari berbagai pelaku, yang meliputi
sasaran sebagai berikut:
Kesejahteraan Petani, kesejahteraan petani merupakan salah satu tujuan yang
harus dicapai karena karenan peran petani dalam meningkatkan produktivitas
komoditas karet sangat besar. Apabila kesejahteraan petani meningkat maka akan
memacu petani untuk lebih giat lagi dalam melakukan proses produksinya.
Keuntungan Usaha, keuntungan usaha juga akan mendorong petani untuk
meningkatkan produktivitas usahanya.
Meningkatkan Devisa, komoditi karet merupakan salah satu komoditi yang
memiliki posisi strategis dalam perdagangan dunia sehingga kebijakan secara
makro akan turut mempengaruhi komoditas karet nasional dan internasional.
Kesinambungan Usaha, kesinambungan usaha akan berdampak pada
kelangsungan hidup petani dan para pekerja.
Alternatif/Skenario, yaitu alternatif strategi apa saja yang perlu dilakukan agar
pengembangan komoditi karet tersebut dapat berjalan dengan baik, optimal dan
memberikan keuntungan disemua pihak, efektif, dan efisien. Adapun Skenarionya,
yakni :
Menaikkan Bea Impor, menaikan bea impor karet merupakan salah satu alternatif
strategi yang tidak memerlukan biaya besar namun memberikan dampak yang
sangat besar bagi pengembangan komoditi karet.
Pola kemitraan, pola kemitaan merupakan salah satu strategi guna memicu para
pelaku usaha pertanian karet.
Alih teknologi, salah satu alternatif strategi, karena pemanfaatan teknologi di
tingkat petani masih sangat sederhana.
Investasi, investasi dibutuhkan untuk pengadaan sarana dan prasarana pasca
panen.
4.2 Penyusunan Hierarki
Berdasarkan elemen-elemen tersebut diatas maka formulasi hierarki strategi
pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional
adalah sebagai berikut :
Gbr 4.1 Struktur Hierarki Strategi Pengembangan Komoditi Karet untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Nasional dan Internasional
Tujuan
Alternatif Strategi
Aktor
Faktor
Goal
AkademisPetaniPengusahaKoperasi Primer
Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat
PermodalanSDMInfrastrukturTeknologi
Strategi penggembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan Industri nasional dan Internasional
InvestasiAlih
TeknologiPola
KemitraanMenaikan
Bea Import Karet
Kesinambungan Usaha
Peningkatan Devisa
Keuntungan Usaha
Kesejahtraan Petani
4.3 Hasil Metode AHP
Hasil Analisis pengembangan komoditas karet untuk memenuhi kebutuhan industri
nasional dan internasional dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Metode AHP dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan antar elemen
yang dibandingkan. Nilai yang diberikan pada skala dasar penilaian tingkat kepentingan
berdasarkan matriks penilaian para ahli yang memiliki tingkat konsistensi dibawah 0,4.
apablia tidak memenuhi syarat konsistensi rasio maka dilakukan revisi terhadap penilaian
matriks. Apabila jumlah matriks yang berada dalam kondisi tidak konsisten adalah sebesar
kurang dari 35 persen maka revisi dilakukan oleh pihak pemeriksa. namun apabila jumlah
matriks yang berada dalam kondisi tidak konsistem adalah lebih dari 35 persen maka revisi
dilakukan oleh responden.
Setelah seluruh matriks individu setiap responden telah memenuhi syarat konsistensi
maka dilakukan pengolahan lanjut untuk menggabungkan matriks individu menjadi matriks
pendapat gabungan. Kemudian dilakukan analisis vertikal matriks gabungan untuk
mengetahu hasil prioritas elemen terhadap sasaran utama atau fokus yaitu pengembangan
komoditas karet untuk memenuin kebutuhan industri nasional dan internasional.
Hasil analisis alternatif dalam strategi pengembangan agribisnis Pengembangan
komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri Nasional dan International, adalah
sebegai berikut
1. Prioritas Faktor
No. Faktor Vektor Prioritas Prioritas1. Teknologi 0.567 12. Infrastruktur 0.268 23. Sumberdaya Manusia 0.74 44. Permodalan 0.91 3
Tabel 4.1 Prioritas faktor dalam pengembangan komoditi karet
Dari hasil analisa tersebut pada table 4.1, diperoleh bahwa faktor penentu utama
dalam pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international
adalah melalui pengembangan ilmu dan teknologi dengan skor tertinggi (0.567), dengan
demikian diperlukan kemajuan teknologi yang dan tepat guna dalam mengelola komoditi
karet, yaitu dari mulai panen, pengolahan dan distribusi, sehingga effisiensi dan kerusakan
produk dan bahan baku dapat di hindari.
2. Prioritas Aktor
No. Aktor Vektor Prioritas Prioritas1. Pemerintah Pusat 0.382 12. Pemerintah Daerah 0.232 23. Koperasi 0.085 54. Pengusaha 0.172 35. Petani 0.062 66. Akademisi 0.130 4
Tabel 4.2 Prioritas Aktor dalam pengembangan komoditi karet
Dari hasil analisa tersebut pada table 4.2, diperoleh bahwa Aktor penentu utama
dalam pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international
adalah melalui campur tangan pemerintah pusat (0.382), dengan kata lain pemerintah harus
bijak dan memihak dalam mengluarkan kebijakan dalam hal agroindustri.
3. Prioritas Tujuan
No. Tujuan Vektor Prioritas Prioritas1. Kesejahteraan petani 0.534 12. Keuntungan Usaha 0.287 23. Peningkatan Devisa 0.117 34. Kesinambungan Usaha 0.060 4
Tabel 4.3 Prioritas Tujuan dalam pengembangan komoditi karet
Dari hasil analisa tersebut pada table 4.3, diperoleh bahwa tujuan utama dalam
pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international adalah
kesejahtraan petani (0.534), sehingga produktifitas akan semakin meningkat dan akhirnya
akan meningkatkan produksi itu sendiri.
4. Alternatif
Gbr.4.2 hasil analisa AHP yang diproses ooleh sofware Expert Choice dalam pengembangan Komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan Industri Nasional dan International.
Dari process tersebut dihasilkan alternatif utama yang terpilih dalam mengembangkan
komoditi karet yaitu, alternatif Menaikan Bea Impor Karet (0.369), kemudian disusul Alih
teknologi (0.256), dan selanjutnya adalah Pola kemitraan (0.206) dan Investasi (0.169).
Diharapkan dengan adanya kebijakan pemerintah dalam hal menaikan bea impor karet, maka
deman dari dalam negeri sendiri akan meningkat, dan akhirnya akan diikuti dengan
peningkatan produksi dan peningkatan kesejahtraan petani, karena sekarang ini impor bahan
baku di Negara kita bagaikan tsunami yang membanjiri Negara, dan banyak sekali para
petani meninggalkan profesinya dan hijrah ke kota untuk mencari nafkah, akibatnya kaum
urban akan semakin tinggi dan pemerataan penduduk tidak merata.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan AHP dengan menggunakan software Expert Choice dalam
menganalisa penentuan alternatif dalam mengembangkan komoditas karet untuk memenuhi
kebutuhan Nasional dan International untuk saat ini adalah faktor dari pemerintah pusat
dalam menentukan kebijakan bea impor, karena sekarang ini importir karet semakin
membanjiri, dan pemerintahnya pun membiarkannya mengalir, sehingga banyak para petani
meninggalkan profesinya dan menjadi kaum urban di kota akibat dari beratnya persaingan
harga yang lebih murah, karena kita tahu dan menyadari teknologi yang kita gunakan sangat
jauh oleh para pesaing yang bermain di pasar global, sehingga cost produksi dari sistem
konvensional menjadi sangat tinggi, akhirnya karga produk menjadi mahal, dan akhirnya
tidak mampu menandingi harga impor.
5.2 Saran
Selain kebijakan pemerintah yang perlu di kaji ulang, presiapan para petani dan
akademisi dalam menghadapi persaingan global diperlukan teknologi yang tepat guna,
sehingga bisa meningkatkan produktifitas daan kinerja, karena tujuan utama dari
pengembangan komoditas karet ini adalah untuk meningkatkan kesejahtraan para petani.