tugas modul geriatri

10
  Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dari National Institute of Health(NIH), tekanan darah tinggi atau hipertensi bagi orang dewasa didefinisikan sebagai: tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi Dalam Pembaruan NHLBI pedoman untuk hipertensi pada tahun 2003, sebuah kategori tekanan darah baru ini ditambahkan disebut prehipertensi yaitu tekanan sistolik 120 mm Hg - 139 mm Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg - 89 mm Hg Panduan NHLBI baru sekarang mendefinisikan tekanan darah  normal sebagai berikut: tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg Namun angka-angka ini harus digunakan sebagai pedoman saja. Sebuah pengukuran tekanan darah tinggi t idak selalu merupakan indikasi dari suatu masalah. membuat diagnosis hipertensi (tekanan darah tinggi) tidak hanya dari pengukuran sekali saja namun perlu melihat beberapa pengukuran tekanan darah selama beberapa hari atau minggu sebelumnya. Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit.  Denyut nadi  dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi. Suhu Tubuh Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingk ungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu.  Suhu tubuh normal, menurut American Medica l Association, dapat berkisar antara 97,8 derajat Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2 derajat Celcius. Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali per menit. Sumber: http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_cardiac/ vital .cfm Tekanan darah pada dewasa ( JNC VII : JAMA 289:2560-72, 2003) : Normal: < 120 mmHg / <80 mmHg Prehipertensi: 120-139 mmHg / 80-89 mmHg Hipertensi stadium 1: 140-159 mmHg / 90-99 mmHg Hipertensi stadium 2: >160 mmHg / >100mmHg Suhu Badan Suhu badan diperiksa dengan termometer ba dan dapat berupatermometer air raksa atau termometer elektrik. Pemeriksaan dapat dilakukanpada mulut, aksila, lipat paha atau rektum. Pengukuran suhu melalui mulutbiasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum,tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak seyogyanya dipakai untuk mulut,pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapatmenutup mulutnya.Pemeriksaan secara rektum biasanya memberikan hasil pemeriksaan yang lebihtinggi sebesar 0,4  0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal :36,6˚C   37,2 ˚C. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5˚C darisuhu normal. Suhu aksila 0,5˚C lebih rendah dari suu mulut. Jenis suhu:  Sub febril / Sub febris  Febril / Febris / Pireksia  –Hiperpireksia (> 41,6 ˚C), comtoh : heat stroke, malignant hype rthermia.  –Hipotermia (< 35 ˚C), contoh hipotiroidism,paparan terhadap dingin. Nilai denyut nadi manusia Bradikardia < 60xmenit Nilainormal 70-80x menit Nilai cepat takikardi >80x menit Suhu normal tubuh manusia Normal : 36, 5 37,5 Hipotermia < 36 50: Hipertemia > 37, 50: Nilai normal pernafasan manusia1820xmenit <18xmenit nafaslambat bradipneu  > 20xmenit nafascepat takipneu 

Upload: ellazzluvly

Post on 18-Jul-2015

85 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 1/10

 

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dari National Institute of Health(NIH), tekanan darah tinggi

atau hipertensi bagi orang dewasa didefinisikan sebagai:

tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi

Dalam Pembaruan NHLBI pedoman untuk hipertensi pada tahun 2003, sebuah kategori tekanan darah baru ini ditambahkan

disebut prehipertensi

yaitu tekanan sistolik 120 mm Hg - 139 mm Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg - 89 mm Hg

Panduan NHLBI baru sekarang mendefinisikan tekanan darah normal sebagai berikut:tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg

Namun angka-angka ini harus digunakan sebagai pedoman saja. Sebuah pengukuran tekanan darah tinggi t idak selalu

merupakan indikasi dari suatu masalah. membuat diagnosis hipertensi (tekanan darah tinggi) tidak hanya dari pengukuran

sekali saja namun perlu melihat beberapa pengukuran tekanan darah selama beberapa hari atau minggu sebelumnya.

Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit. Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat

pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.

Suhu Tubuh 

Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi,

gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical Association, dapat berkisar antara 97,8 derajat

Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2 derajat Celcius.

Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali per menit.

Sumber: http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_cardiac/vital.cfm

Tekanan darah pada dewasa ( JNC VII : JAMA 289:2560-72, 2003) :

•Normal: < 120 mmHg / <80 mmHg

•Prehipertensi: 120-139 mmHg / 80-89 mmHg

•Hipertensi stadium 1: 140-159 mmHg / 90-99 mmHg

•Hipertensi stadium 2: >160 mmHg / >100mmHg

Suhu Badan

Suhu badan diperiksa dengan termometer badan dapat berupatermometer air raksa atau termometer elektrik.

Pemeriksaan dapat dilakukanpada mulut, aksila, lipat paha atau rektum. Pengukuran suhu melalui mulutbiasanya lebih mudah

dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum,tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak seyogyanya dipakai untuk

mulut,pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapatmenutup mulutnya.Pemeriksaan secara rektum biasanya

memberikan hasil pemeriksaan yang lebihtinggi sebesar 0,4  – 0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal :36,6˚C

 – 37,2 ˚C. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5˚C darisuhu normal. Suhu  aksila 0,5˚C lebih rendah dari suu

mulut.

Jenis suhu:

 –Sub febril / Sub febris

 –Febril / Febris / Pireksia

 –Hiperpireksia (> 41,6 ˚C), comtoh : heat stroke, malignant hyperthermia.

 –Hipotermia (< 35 ˚C), contoh hipotiroidism, paparan terhadap dingin.

Nilai denyut nadi manusia

Bradikardia < 60xmenit 

Nilainormal 70-80x menit

Nilai cepat takikardi >80x menit

Suhu normal tubuh manusia

Normal : 36, 5 – 37,5

Hipotermia < 36 50: 

Hipertemia > 37, 50: 

Nilai normal pernafasan manusia1820xmenit

<18xmenit nafaslambat bradipneu 

> 20xmenit nafascepat takipneu 

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 2/10

Hemoglobin (Hb) 

Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita hamil 10-15 gram/dL

Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL, neonatus 14-27 gram/dL

  Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain

pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-

obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.

  Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi /

diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan

gentamisin.

Hematokrit 

Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%

Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, neonatus 40-68%

Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan

tiga kali hemoglobin.

  Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka

bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.

  Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan

overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.

Leukosit (Hitung total) 

Nilai normal 4500-10000 sel/mm3

Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil

rata-rata 6000-17000 sel/mm3, postpartum 9700-25700 sel/mm3

Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat

menyebabkan leukositosis yaitu:

  Anemia hemolitik

  Sirosis hati dengan nekrosis

  Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)

  Keracunan berbagai macam zat

  Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.

Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis

hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain

antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.

Leukosit (hitung jenis) 

Nilai normal hitung jenis

  Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)

  Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)

  Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)

  Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3)

  Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3)

  Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)

Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di mana eosinofil sering ditemukan

meningkat.

  Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan

sebutan shift to the left . Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi

yang dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa,

keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 3/10

  Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right . Infeksi yang

disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara

lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.

Trombosit 

Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm3, anak 150.000-450.000 sel/mm3.

  Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah dengue, anemia, luka bakar, malaria, dan

sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3.

  Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis, polisitemia, ibu hamil, habis

berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya,

kecuali jika >1.000.000 sel/mm3.

Laju endap darah 

Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama

Nilai normal lansia pria <20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam pertama

Nilai normal wanita hamil 18-70 mm/jam pertama

Nilai normal anak <10 mm/jam pertama

 LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, danpenyakit keganasan.

  LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.

Hitung eritrosit 

Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3, pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.

Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3, anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.

  Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar, perdarahan berat, setelah beraktivitas berat,

polisitemia, anemiasickle cell .

  Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan fungsi sumsum tulang, malaria,

mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol, parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)

NILAI RUJUKAN NORMAL LABORATORIUM DAN KETERANGANNYA

Oleh : dr.Abu Hana 

Latar Belakang 

Agar dapat memantau keadaan kesehatan kita, perlu dilakukan tes laboratorium secara berkala.

Setiap laboratorium dalam menentukan nilai ‘normal’tergantung pada alat yang dipakai dan cara pemakaiannya. Tidak ada

standar nilai rujukan; angka ini diambil terutama dari laboratorium RSPI-SS, Jakarta; nilai laboratorium lain dapat berbeda. Jadi

angka pada laporan kita harus dibandingkan dengan nilai rujukan pada laporan, bukan dengan nilai rujukanpada lembaran ini.

Bahaslah hasil yang tidak normal dengan dokter! 

Tubuh manusia tidak seperti mesin, dengan unsur yang dapat diukur secara persis dengan hasil yang selalu sama.

Hasil laboratorium kita dapat berubah-ubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk: jam berapa contoh darah atau cairan

lain diambil; infeksi aktif; tahap infeksi HIV; dan makanan (untuk tes tertentu, contoh cairan harus diambil dengan perut kosong

 – tidak ada yang dimakan selama beberapa jam). Kehamilan juga dapat mempengaruhi beberapa nilai. Oleh karena faktor ini,

hasil lab yang di luar normal mungkin tidak menjadi masalah.

Pada tabel ini, bila ada perbedaan tergantung pada  jenis kelamin, angka ditunjukkan sebagai ‘P’ untuk perempuan dan ‘L’ untuk

laki-laki.

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 4/10

Laboratorium Darah

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit (sel darah

merah)uta/µl

4,0 – 5,0 (P)

4,5 – 5,5 (L)

Hemoglobin (Hb) g/dL12,0 – 14,0 (P)

13,0 – 16,0 (L)

Hematokrit %40 – 50 (P)

45 – 55 (L)

Hitung Jenis

Basofil % 0,0 – 1,0

Eosinofil % 1,0 – 3,0

Batang1 % 2,0 – 6,0

Segmen1 % 50,0 – 70,0

Limfosit % 20,0 – 40,0

Monosit % 2,0 – 8,0

Laju endap darah (LED) mm/jam< 15 (P)

< 10 (L)

Leukosit (sel darah

putih)103/µl 5,0 – 10,0

MCH/HER pg 27 – 31

MCHC/KHER g/dL 32 – 36

MCV/VER fl 80 – 96

Trombosit 103/µl 150 – 400

Catatan:

Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadang kala dilaporkan persentase neutrofil saja,

dengan nilai rujukan 50,0 –75,0 persen

Fungsi Hati (LFT)

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) U/L

< 23 (P)

< 30 (L)

< 41 U/I (IFCC)

AST (SGOT) U/L< 21 (P)

< 25 (L)

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 5/10

< 37 U/I (IFCC)

Alkalin fosfatase U/L

15 – 69

40 – 129 (IFCC)

GGT (Gamma GT) U/L

5 – 38

8 – 61 (Persyn&Szaz)

Bilirubin total mg/dL 0,25 – 1,0

Bilirubin langsung mg/dL 0,0 – 0,25

Protein total g/L 61 – 82

Albumin g/L 37 – 52

Fungsi Ginjal

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Kreatinin Darah U/L60 – 150 (P)

70 – 160 (L)

Urea mg/dL 8 – 25

Natrium mmol/L 135 – 145

Klorida mmol/L 94 – 111

Kalium mmol/L 3,5 – 5,0

Profil Lipid

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Kolesterol total mg/dL 150 – 200

HDL

LDL

mg/dL

mg/dL

45 – 65 (P)

35 – 55 (L)

< 100 (Direk)

Trigliserid mg/dL 120 – 190

Lain-lainUkuran Satuan Nilai Rujukan

Glukosa (darah, puasa) mg/dL 70 – 100

Amilase U/L 30 – 130

Asam Urat mg/dL2,4 – 5,7 (P)

3,4 – 7,0 (W)

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 6/10

Waktu Protrombin

Kontrol

HBsAg 

Anti HAV Ig M 

Anti HCV 

-

-

10,7 – 14,3

10,9 – 15,5

NEGATIF : < 1,0 S/CO

atau < 1,0 COI (ECLIA)

NEGATIF : < 1,0 COI

POSITIF : >= 1,0 COI (EIA)

NEGATIF : < 1,0 S/CO

atau < 1,0 COI (EIA)

Pemeriksaan URINE (AIR KENCING)

Glucose : Negatif 

Billirubin : Negatif 

Keton : < 5 mg/dl

Berat Jenis : 1,001-1,035

pH : 4,6 – 8,0

Protein : < 30 mg/dl

Urobilinogen : < 1,0 EU/dl

Nitrit : Negatif 

Blood : Negatif 

Leukosit : Negatif 

Sedimen 

Sel epitel : Negatif 

Leukosit ; < 5 LPB

Eritrosit ; < 5 LPB

Silinder, Kristal dan Bakteri ; Negatif 

HITUNG DARAH LENGKAP

Hitung Darah Lengkap Hitung Darah Lengkap (HDL)

Tes laboratorium yang paling umum adalah hitung darah lengkap (HDL) atau complete blood count (CBC). Tes ini memeriksa

 jenis sel dalam darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih dan trombosit (platelet). Hasil tes menyebutkan jumlahnya

dalam darah (misalnya jumlah sel per milimeter kubik) atau persentasenya. Semua sel darah dibuat di sumsum tulang.

Beberapa obat dan penyakit dapat merusak sumsum tulang sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah dan

putih. Setiap laboratorium mempunyai nilai rujukan untuk semua hasil tes. Biasanya, tes laboratorium akan memperlihatkan

hasil tes yang berada di luar nilai normal.

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 7/10

Laporan hasil sering sulit ditafsirkan. Beberapa angka dilaporkan dengan satuan x103. Ini berarti jumlah yang dicatat harus

dikalikan 1.000. Contohnya, bila hasil adalah 8,77 dengan;x103 jumlah sebenarnya adalah 8.770.

Tes Sel Darah Merah 

Sel darah merah, yang juga disebut sebagai eritrosit, bertugas mengangkut oksigen dari paru ke seluruh tubuh.

Fungsi ini dapat diukur melalui tiga macam tes.

1. Hitung Sel Darah Merah (red blood cell count/RBC) yang menghitung jumlah total sel darah merah; Hemoglobin (Hb) yaitu

protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru ke bagian tubuh lainnya; Hematokrit (Ht atau HCT)

yang mengukur persentase sel darah merah dalam seluruh volume darah.

Orang yang tinggal di dataran tinggi umumnya mempunyai lebih banyak sel darah merah. Ini merupakan upaya tubuh

mengatasi kekurangan oksigen.

Eritrosit, Hb dan Ht yang sangat rendah menunjukkan adanya anemia, yaitu sel tidak mendapat cukup oksigen untuk berfungsi

secara normal. Jika kita anemia, kita sering merasa lelah dan terlihat pucat.

Nilai Hemoglobin (Hb) Bayi baru lahir (14,0 – 24,0 gr/dl), Bayi (10,0 – 15,0 gr/dl), Anak-anak (11,0 – 16,0 gr/dl).

2. Volume Eritrosit 

Rata-Rata (VER) atau mean corpuscular volume (MCV) mengukur besar rata-rata sel darah merah. MCV yang kecil berarti

ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari ukuran normal. Biasanya hal ini disebabkan oleh kekurangan zat besi atau penyakit

kronis. MCV yang besar dapat disebabkan oleh obat HIV, terutama AZT dan d4T. Ini tidak berbahaya.

MCV yang besar menunjukkan adanya anemia megaloblastik, dengan sel darah merahnya besar dan berwarna muda.Biasanya

hal ini disebabkan oleh kekurangan asam folat.

3. Red Blood Cell Distribution Width (RDW) mengukur lebar sel darah merah. Hasil tes ini dapat membantu mendiagnosis jenis

anemia dan kekurangan beberapa vitamin.

Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER) atau mean corpuscular hemoglobin (MCH) dan Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-

Rata (KHER) atau mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC atau CHCM) masing-masing mengukur jumlah dan

kepekatan hemoglobin. MCH dihitung dengan membagi hemoglobin total dengan jumlah sel darah merah total.

Trombosit atau platelet (PT atau PLT) 

Berfungsi membantu menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan dan keropeng. Jika trombosit kita kurang, kita

mudah mengalami perdarahan atau memar. Orang HIV-positif kadang trombositnya rendah (disebut trombositopenia). Obat

HIV dapat mengatasi keadaan ini. Trombosit tinggi biasanya tidak punya pengaruh besarpada kesehatan.

Tes Sel Darah Putih 

Sel darah putih (disebut juga leukosit) membantu melawan infeksi dalam tubuh kita.

Hitung Sel Darah Putih (white blood cell count/WBC) adalah jumlah total sel darah putih. Leukosit tinggi (hitung sel darah putih

yang tinggi) artinya tubuh kita sedang melawan infeksi. Leukosit rendah artinya ada masalah dengan sumsum tulang.

Nilai Leukosit Bayi baru lahir ( 9.000-30.000/uL), Anak < 2 tahun (6.200-17.000 u/L).

Leukosit rendah disebut leukopenia atau sitopenia yang berarti tubuh kurang mampu melawan infeksi.;

Neutrofil 

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 8/10

berfungsi melawan infeksi bakteri, dan dilaporkan sebagai persentase leukosit atau %NEUT. Biasa jumlahnya 55-70 persen. Jika

neutrofil kita rendah (disebut neutropenia), kita lebih mudah terkena infeksi bakteri. Penyakit HIV lanjut, obat HIV seperti

gansiklovir (untuk mengatasi virus sitomegalo, AZT (obat antiretroviral) dapat menyebabkan neutropenia.

Limfosit 

Ada dua jenis utama limfosit:

Sel-B untuk membuat antibodi, protein khusus yang menyerang kuman; dan sel-T untuk menyerang dan membunuh kuman,

serta membantu mengatur sistem kekebalan tubuh. Salah satu jenis sel-T adalah sel CD4, yang diinfeksi dan dibunuh oleh HIV.

Jumlah limfosit umumnya 20-40 persen leukosit.

Hitung darah lengkap biasanya tidak termasuk tes CD4. Tes CD4 ini harus diminta sebagai tambahan. Hasil hitung darah lengkap

tetap dibutuhkan untuk menghitung jumlah CD4, sehingga dua tes ini umumnya dilakukan sekaligus.

Monosit atau makrofag diukur sebagai persentase leukosit (%MONO) dan biasanya 2-8 persen. Sel ini melawan infeksi dengan

memakan; kuman dan memberi tahu sistem kekebalan tubuh mengenai kuman apa yang ditemukan.

Monosit beredar dalam darah. Bila monosit ada di jaringan tubuh, mereka disebut makrofag. Jumlah monosit yang tinggi

menunjukkan adanya infeksi bakteri.

Eosinofil (%EOS) biasanya 1-3 persen leukosit. Sel ini terlibat dengan alergi dan tanggapan terhadap parasit. Kadang kala

penyakit HIV dapat menyebabkan jumlah eosinofil yang tinggi. Jumlah meningkat terutama jika kita diare, kentut, atau perut

kembung. Hal ini menandai adanya parasit.

Fungsi basofil (%BASO) tidak begitu dipahami, namun sel ini terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang, misalnya asma atau

alergi kulit. Sel ini jumlahnya kurang dari 1 persen leukosit. Persentase limfosit (%LYMP) mengukur lima jenis sel darah putih:

neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil, dalam bentuk persentase leukosit. Untuk memperoleh limfosit total, nilai ini

dikalikan dengan leukosit. Misalnya, bila limfosit 30,2 persen dan leukosit 8.770, limfosit totalnya adalah 0,302 x 8.770 =2.648.

TES KIMIA DARAH

Kalsium, adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, sertauntuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat

mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah).

Hasil tes kalsium yang rendah pada Odha biasanya disebabkan oleh tingkat protein yang rendah akibat kekurangan gizi

(malanutrisi) atau wasting.Tingkat kalsium yang tidak normal bisa jadi karena masalah pencernaan.

Fosfor, seperti juga kalsium, merupakan bagian utama tulang. Tingkat fosfor yang tinggi untuk jangka waktu yang lama dapat

menyebabkan kerusakan pada tulang, saraf dan otot. Keadaan ini paling sering disebabkan oleh gagal ginjal.

Glukosa, adalah gula, yang diuraikan dalam sel untuk membuat tenaga.

Elektrolit, berkaitan dengan keseimbangan cairan dalam sel kita. Elektrolit terutama penting jika kita mengalami dehidrasi

(kekurangan cairan) atau masalah pada ginjal.

Tingkat natrium menunjukkan keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar

adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium yang tidak normal dalam darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah

(akibat dehidrasi) atau terlalu tinggi.

Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.

Kalium mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.

Tingkat kalium dapat meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat tidak normal akibat muntah atau diare.

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 9/10

Tingkat klorida sering naik turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium klorida, atau garam,adalah bagian utama

dalam darah.

Bikarbonat memperlihatkan system dapar (buffer) dalam darah. Tingkat bikarbonat yang normal menunjukkan keasaman

darah yang benar. Tingkat yang tinggi dapat disebabkan oleh tingkat asam laktik yang tinggi dalam darah.

TES FUNGSI GINJAL

Tes dasar untuk fungsi ginjal adalah nitrogen urea darah (blood urea nitrogen/BUN, atau kadang disebut sebagai urea) dan

kreatinin. Tingkat fosfor, natrium atau asam urat yang tidak normal juga dapat disebabkan oleh ginjal.

BUN mengukur tingkat nitrogen darah.

Nitrogen adalah hasil buangan yang disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dalam air seni. Tingkat BUN yang tinggi dapat

disebabkan oleh makanan berprotein tinggi, dehidrasi atau gagal ginjal atau jantung.

Kreatinin adalah hasil buangan dari pencernaan protein. Tingkatnya dalam darah menunjukkan fungsi ginjal. Dokter

menggunakan tingkat kreatinin sebagai petanda langsung mengenai baik-buruknya kerja ginjal dalam mengeluarkan produk

buangan dari tubuh.

TES FUNGSI HATI

Tes laboratorium yang disebut tes fungsi hati (liver function test/LFT) sebenarnya mengukur tingkat enzim yang terdapat dalam

hati, jantung dan otot. Enzim adalah protein yang membantu atau meningkatkan reaksi kimia dalam organisme hidup. Tingkat

enzim yang tinggi menunjukkan kerusakan hati yang bisa diakibatkan oleh obat, alkohol, hepatitis atau penggunaan narkoba.

Pola dari tingkat enzim ini – beberapa di atas tingkat normal dan yang lain normal  – dapat membantu dokter menemukan

masalah kesehatan tertentu. Tes laboratorium hati mencakup:

ALT, sering juga disebut sebagai SGPT 

AST, sering juga disebut sebagai SGOT 

Bilirubin, cairan berwarna kuning yang dibuat pada waktu sel darah merah dihancurkan. Obat antiretroviral indinavir (semacam

protease inhibitor) dapat meningkatkan tingkat bilirubin

Alkalin Fosfatase. Tingkat alkalin fosfatase yang tinggi dapat menandai gangguan pada aliran air empedu atau kehancuran

tulang

Tes Kimia Darah Lain

Kolesterol Total, Konsensus lipid ( < 200 mg/dl =Yang diinginkan, 200-239 mg/dl= batas tinggi, > 240 mg/dl=Tinggi)

Kolesterol Alfa (HDL), Konsensus lipid ( < 40 mg/dl =rendah, > = 60 mg/dl =Tinggi)

Kolesterol LDL (Direk), Konsensus lipid ( < 100 mg/dl =Optimal, 100-129 mg/dl= mendekati optimal, 130-159 mg/dl= Batas

tinggi, 160-189 mg/dl=Tinggi)

Trigliserida, Konsensus lipid ( < 150 mg/dl =Normal, 150-199 mg/dl= Batas tinggi, 200-499 mg/dl= Tinggi, >=500 mg/dl=SangatTinggi)

Rasio Kolesterol Total/C.HDL, Berdasarkan Cardio risk index ratio (CRI) (<3 = Low Risk, 3-6 = Normal, >6 = High Risk)

Asam Urat terbentuk akibat penguraian DNA, bahan genetik dalam sel.

Asam ini biasanya dikeluarkan oleh ginjal. Tingkat asam urat yang tinggi sebenarnya cukup umum. Jumlahnyayang sangat tinggi

dapat terjadi bila ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat dari darah atau karena leukemia (kanker darah) atau limfoma

(kanker getah bening )

5/16/2018 Tugas Modul Geriatri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-modul-geriatri 10/10

Albumin adalah protein penting dalam darah. Protein ini mengatur keseimbangan air dalam sel, memberi gizi pada sel, serta

mengeluarkan produk buangan.

Tingkat albumin yang rendah biasanya menunjukkan masalah gizi. Karena albumin mengangkut begitu banyak zat dalam darah,

tingkat albumin yang rendah dapat mempengaruhi hasil tes laboratorium yang lain, terutama kalsium dan testosteron.

Globulin (juga disebut sebagai imunoglobulin) mengukur protein dalam antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.

Infeksi HIV menyebabkan tingkat globulin yang sangat tinggi. Tingkat umumnya dilaporkan untuk IgG, dan untuk IgA, IgD, IgE

dan IgM.

Laju Endap Darah (LED) atau SedRate mengukur kecepatan sel darah merah mengendap dalam tabung darah.

LED yang tinggi menunjukkan adanya radang. Namun LED tidak menunjukkan apakah itu radang jangka lama, misalnya artritis,

atau dsebabkan oleh tubuh yang terserang infeksi.

Tes Protein C-Reactive (CRP) adalah tes umum lain untuk peradangan. Ukuran ini naik dan turun lebih cepat daripada LED.

Tingkat CRPyang tinggi mungkin menunjukkan risiko lebih tinggi terhadap serangan jantung.

——————————————–