tugas metodologi penelitian pendidikan sains
DESCRIPTION
METLIT SAINSTRANSCRIPT
TUGAS METODOLOGI TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PENELITIAN PENDIDIKAN SAINSSAINS
JURNAL PENELITIAN KUALITATIF SOSIAL
Disusun Oleh:1. Anggitalina Pramilia Dewi
S8312080042. Intan Kusumaningtyas
S8312080473. Susi Prasetyaningtyas
S831208083
JUDUL PENELITIANJUDUL PENELITIAN
PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Penyusun : Yulita Amaliyasari, Nunik PuspitasariFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
MASALAHMASALAH
Bagaimana gambaran perilaku seksual anak usia pra remaja di sekitar lokalisasi
Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku seksual tersebut serta bagaimana pengaruhnya
POPULASI DAN SAMPELPOPULASI DAN SAMPELPopulasi
Seluruh siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri Putat Jaya I dan V Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, yang berusia antara 10–12 tahun
Sampel151 responden yang diambil dengan metode simple random sampling
METODE PENELITIANMETODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian analitik
yang dilaksanakan secara cross sectionalPengumpulan data primer
Wawancara menggunakan alat bantu kuesioner
Pengumpulan data sekunderDokumentasi SD yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
Data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif dan analitik menggunakan statistik nonparametrik regresi logistik
HASIL PENELITIANHASIL PENELITIANJenis Kelamin RespondenPengetahuan tentang Seks dan Ke
sehatan Reproduksi RespondenKontak Responden dengan
LokalisasiHubungan Kekerabatan
Responden dengan pelaku Kegiatan di Lokalisasi
Informasi tentang SeksualPerilaku Seksual Responden
Jenis Kelamin RespondenJenis Kelamin RespondenJenis kelamin tidak berpengaruh
terhadap perilaku seksual responden
KARENA adanya kecenderungan pergaulan yang semakin bebas antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat yang mengakibatkan kedudukan perempuan menjadi setara dengan laki-laki sehingga keduanya mempunyai peluang yang sama dalam tindakan seksual
Pengetahuan tentang Seks Pengetahuan tentang Seks dan Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Reproduksi RespondenRespondenPengetahuan responden tentang seks
dan kesehatan reproduksi lebih banyak yang buruk
KARENA masih banyak orang tua yang enggan memberikan pelajaran reproduksi sehat kepada anaknya karena dianggap masih tabu. Padahal pengetahuan remaja tentang reproduksi sehat yang sesuai usia harus diberikan agar tidak menyebabkan salah persepsi akan informasi seks di mata remaja
Kontak Responden dengan Kontak Responden dengan LokalisasiLokalisasi
Hampir separuh responden mempunyai kontak tinggi dengan
lokalisasi
ALASAN paling banyak untuk bermain bersama teman, pada waktu sore dan malam hari, dan dalam durasi waktu 1–3 jam per hari, sehingga timbul kecenderungan pada responden untuk berperilaku seksual tidak wajar
Hubungan Kekerabatan Hubungan Kekerabatan Responden dengan pelaku Responden dengan pelaku Kegiatan di LokalisasiKegiatan di LokalisasiOrang tua atau keluarga mereka hanya
sedikit yang bekerja sebagai pelaku kegiatan di lokalisasi
Tetapi walaupun sebagian besar orang tua atau keluarga responden bukan pelaku kegiatan di lokalisasi, namun angka responden yang berperilaku seksual tidak wajar cukup besar. Sehingga hubungan kekerabatan responden dengan pelaku kegiatan di lokalisasi dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap perilaku seksual responden
Informasi tentang SeksualInformasi tentang Seksual
Responden yang mempunyai pengalaman pernah mendapat informasi tentang seks yang tidak benar lebih banyak daripada yang tidak pernah mendapat informasi
tentang seks
KARENA seiring dengan perubahan/inovasi teknologi dan komunikasi global, terjadi perkembangan media yang banyak menonjolkan seks, mudahnya media ini diakses oleh siapa saja membuat peluang responden untuk berperilaku seksual tidak wajar lebih besar dibandingkan respoden yang tidak pernah mendapat informasi tentang seks yang tidak benar
Perilaku Seksual Perilaku Seksual RespondenRespondenLebih banyak responden yang berperilaku
seksual wajar. Namun responden yang berperilaku seksual tidak wajar jumlahnya
hampir sama dengan responden yang berperilaku seksual wajar
Informasi tentang seks dan lingkungan yang negatif dapat menimbulkan perilaku seksual yang tidak wajar karena mereka masih dalam tahap ingin tahu sehingga dibutuhkan informasi tentang seks yang baik dari sumber yang benar dan hati-hati terhadap lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perilaku seksual anak
KESIMPULANKESIMPULANResponden yang berperilaku seksual tidak
wajar memiliki angka sedikit lebih rendah dari responden yang berperilaku seksual wajar
Pada usia pra remaja (10–12 tahun), mereka telah berperilaku seksual tidak wajar seperti berkata jorok, melihat dengan sengaja sesuatu yang berbau seks, sengaja berfantasi seksual, berciuman, berpelukan, memegang bagian sensitif orang lain, dan menggesekkan alat kelamin ke tubuh orang lain
Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual responden adalah motivasi perilaku seksual eksternal, kontak responden dengan lokalisasi, dan media informasi tentang seksual responden
Besar pengaruh motivasi perilaku seksual eksternal terhadap perilaku seksual tidak wajar adalah 0,031 kali lebih besar jika dibandingkan dengan motivasi perilaku seksual internal dan eksternal
Besar pengaruh kontak responden yang tinggi dengan lokalisasi terhadap perilaku seksual tidak wajar adalah 3,545 kali lebih besar jika dibandingkan dengan yang mempunyai kontak rendah dengan lokalisasi
Besar pengaruh media informasi tentang seksual terhadap perilaku seksual tidak wajar adalah 4,424 kali lebih besar jika dibandingkan dengan responden yang tidak pernah memperoleh informasi tentang seksual
SEKIAN DAN TERIMAKASIHSEKIAN DAN TERIMAKASIH