tugas metodologi penelitian

12
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN DISUSUN OLEH : CANDRA FERDINAND HUTAGALUNG NIM : 1470030013 SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PERDESAAN (PWD) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: suzansfauziah

Post on 14-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

candra f hutagalung

TRANSCRIPT

TUGASMETODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :CANDRA FERDINAND HUTAGALUNGNIM : 1470030013

SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PERDESAAN (PWD)UNIVERSITAS SUMATERA UTARA20151. VARIABEL PENGEMBANGAN WILAYAH

Definisi dan pengertian pengembangan wilayah :

Berdasarkan Undang Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 disebutkan definisi wilayah dalam tata ruang, yaitu Wilayah: adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

Pengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan yang dilakukan terus menerus dengan memanfaatkan sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dalam suatu wilayah agar tercapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya ( SubDit Kebijakan Penataan Ruang Nasional dan Pulau, DitJen Penataan Ruang-PU, 2010 ).

Pengertian pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI.( DitJen Penataan Ruang, 2005 )

Pengembangan wilayah dilaksanakan melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara harmonis, serasi dan terpadu melalui pendekatan yang bersifat komprehensif mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan.( Ruchyat Deni, 2010 ). Dalam jangka panjangnya pengembangan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan SDM dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrument yang ada. (Ditjen Penataan Ruang , 2005).Pembangunan wilayah yang ideal adalah terjadinya interaksi wilayah yang sinergis dan saling memperkuat sehingga nilai tambahyang diperoleh dari adanya interaksi tersebut dapat terbagi secara adil dan proporsional sesuai dengan peran dan potensi sumberdaya yang dimiliki masing-masing wilayah. ( Rustiadi, 2004 ).Beberapa definisi wilayah secara teoriti yang di jelaskan oleh beberapa pakar adalah sebagai berikut :Murty (2000): Wilayah adalah suatu area geografis, teritorial atau tempat, yang dapat berwujud sebagai suatu negara, negara bagian, provinsi, distrik (kabupaten), dan perdesaan.Isard (1975): Wilayah adalah areal dengan batas-batas tertentu yang memiliki arti (meaningful) karena adanya masalah-masalah yang ada di dalamnya, khususnya karena menyangkut permasalahan sosial.Nasoetion (1990): wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik (tertentu) dimana komponen-komponen wilayah tersebut (sub wilayah) satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional.

Menurut Departemen Pekerjaan Umum, pada saat itu (tahun 2002) masih bernama Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Strategis, Ditjen Penataan Ruang, ditetapkan prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan wilayah adalah: 1. Sebagai growth center Pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal wilayah, namun harus diperhatikan sebaran atau pengaruh (spread effect) pertumbuhan yang dapat ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional. 2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah dan menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan pengembangan wilayah. 3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi dari daerah-daerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan kesetaraan. 4. Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi prasyarat bagi perencanaan pengembangan kawasan.

Dalam pemetaan strategic development region, satu wilayah pengembangan diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara optimal dengan memperhatikan sifat sinergisme di antaranya (Direktorat Pengembangan Wilayah dan Transmigrasi, 2003).

Defenisi Operasional Variabel Pengembangan WilayahPengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan yang dilakukan terus menerus dengan memanfaatkan sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dalam suatu wilayah agar tercapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya. Pembangunan wilayah yang ideal adalah terjadinya interaksi wilayah yang sinergis dan saling memperkuat sehingga nilai tambahyang diperoleh dari adanya interaksi tersebut dapat terbagi secara adil dan proporsional sesuai dengan peran dan potensi sumberdaya yang dimiliki masing-masing wilayah

Indikator Variabel Pengembangan Wilayah Ada tiga indikator keberhasilan pengembangan wilayah yang dapat dilihat sebagai kesuksesan pembangunan daerah. 1. Indikator pertama adalah produktivitas yang dapat diukur dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya. 2. Indikator kedua adalah efisiensiyang terkait dengan meningkatnya kemampuan tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan. 3. Terakhir adalah partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah.

Ketiga indikator keberhasilan tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang menjadi ciri suatu wilayah dan membedakannya dengan wilayah lainnya seperti kondisi politik dan sosial, struktur kelembagaan, komitmen aparat dan masyarakat, dan tingkat kemampuan/pendidikan aparat dan masyarakat. Pada akhirnya, keberhasilan pengembangan suatu wilayah bergantung pula pada kemampuan berkoordinasi, mengakomodasikan dan memfasilitasi semua kepentingan, serta kreativitas yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan yang aspiratif dan berkelanjutan.

Daftar Pertanyaan Variabel Pengembangan Wilayah1. Bagaimanakah cara mengukur produktifitas dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya?2. Bagaimanakah cara untuk mengefisiensikan peningkatan kemampuan tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan?3. Apa sajakah partisipasi masyarakat dalam menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah?

2. VARIABEL KEMISKINAN 2.1 Definisi KemiskinanKemiskinan merupakan seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya seperti tidak terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup. Tujuan dasar dan paling essensial dari pembangunan tidak lain adalah mengangkat kehidupan manusia yang berada pada lapisan paling bawah atau penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor kehidupan juga pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat yang utamanya adalah masyarakat lapisan terbawah atau masyarakat miskin. Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya adalah perluasan akses kredit pada masyarakat miSkin, peningkatan pendidikan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepeneurship (Hureirah, 2005). Sebenarnya upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan sejak tiga dekade terakhir yaitu dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan sebagainya. Dari serangkaian cara dan strategi penanggulangan kemiskinan tersebut, semuanya berorientasi material, sehingga keberlanjutannya sangat tergantung pada ketersediaan anggaran dan komitmen pemerintah. Disamping itu, tidak adanya tatanan pemerintahan yang demokratis menyebabkan rendahnya akseptabilitas dan inisiatif masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendiri (Hureirah, 2005). Kompleksnya masalah kemiskinan disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya kemiskinan. Sebagai masalah yang bersifat multidimensi, kemiskinan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga upaya untuk memecahkan masalah kemiskinan tidaklah mudah. Banyak faktor yang ditenggarai berpengaruh besar terhadap kondisi kemiskinan. Berdasarkan data BPS tahun 2009 sebesar 81,40 persen kepala rumah tangga miskin berpendidikan SD kebawah, membuat penduduk miskin mempunyai keterbatasan untuk mengembangkan diri. Akibatnya mereka tidak mampu berkompetisi untuk memasuki lapangan kerja yang semakin terbatas dan membutuhkan kualifikasi yang tinggi. Mereka terpaksa menganggur atau bekerja dengan upah yang rendah sehingga pendapatannya tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Pendapatan yang sangat terbatas ini pada akhirnya membawa dampak negatif seperti buruknya derajat kesehatan dan gizi yang kemudian berpengaruh pada rendahnya daya tahan fisik dan daya pikir sehingga dapat mengurangi prakarsa dan inisiatif. Sulit bagi mereka untuk dapat mengubah nasibnya dari kondisi miskin menuju kondisi yang lebih baik tanpa adanya bantuan dari pihak lain.2.2 Definisi Operasional Variabel KemiskinanMisalkan suatu penelitian ingin melihat pengaruh pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di kota A.

PENDIDIKAN KEMISKINAN Independen dependentVariabel merupakan sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai, nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama2.3. indikator variabel Kemiskinan1. Tingkat Pendapatan Rendah2. Pendidikan Rendah3. Pelayanan kesehatan yang tidak memadai4. Kesempatan / Lapangan Kerja Terbatas5. Rumah Hunian Yang Tidak Layak2.4. Daftar Pertanyaan Variabel KemiskinanA . Tingkat Pendapatan1. Berapa Rata- Rata Penghasilan Masyarakat di Kota A?2. Berapa besar UMR Kota A?3. Berapa Besaran IPM Kota A?4. Apa mayoritas pekerjaan masyarakat Kota A?

B. Pendidikan Rendah1. Apa Rata Rata Strata Pendidikan Masyarakat Kota A?2. Apa penyebab tingkat pendidikan masyarakat kota A rendah?3. Apa saja criteria pendidikan rendah di kota A?4. bagaimana mekanisme dan sistem pelayanan pendidikan dikota A?

C. Pelayanan Kesehatan yang tidak memadai1. Bagaimana tingkat Pelayanan Kesehatan Masyarakat di kota A?2. Apa yang menyebabkan pelayanan Kesehatan Rendah di Kota A?3. Bagaimana Pelayanan Puskesmas di Kota A?4. Bagaimana kondisi sarana dan Prasarana Kesehatan di kota A?5. Bagaimana cara pemerintah kota medan dalam meningkatakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kota A?

D. Kesempatan/ Lapangan Kerja Terbatas1. Bagaimana kondisi Lapangan kerja Dikota A?2. Sektor Sektor produktif apa saja yang menjadi lapangan Kerja dikota A?3. Bagaimana Sinergitas dan transparansi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dikota A?4. Apa yang menyebabkan terbatasnya lapangan kerja dikota A?

E. Rumah / Hunian Yang tidak layak1. Bagaimana Kondisi Bangunan rumah masyarakat di kota A?2. Bagaimana Barometer/ Indikator kelayakan rumah di Kota A?3. Apa yang menyebabkan rumah tidak layak huni?4. Adakah Bantuan Dana bangunan rumah/ Bedah Rumah dari pemerintah Kota A?

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/6022864/PENGEMBANGAN_WILAYAH_pemahamanhttp://xondis.blogspot.com/2014/06/pengertian-pengembangan-wilayah-menurut.htmlhttp://dilihatya.com/2146/pengertian-kemiskinan-menurut-para-ahlihttp://edukasi.kompasiana.com/2012/10/23/kemiskinan-503645.html