tugas mandiri 4 ikgm v
DESCRIPTION
ikgmTRANSCRIPT
TUGAS MANDIRI 4 IKGM V
Nama : Netty Sulis Kurniasari
NIM : 021211131031
Kelas : A
Jelaskan pengertian, kegunaan, rumus, kelebihan, dan kekurangan dari indikator:
1. Karies : DMFT, Nyvad Caries Diagnostic Criteria, Specific Caries Index,
PUFA Index, Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Index,
International Caries Detection and Assessment System (ICDAS I & ICDAS
II), dan FDI World Dental Federation Caries Matrix.
2. Kelainan Periodontal : CPITN, PHP Index, Basic Periodontal Examination
(BPE) Index, Periodontal Screening and Recording (PSR) Index, Genetic
Susceptibility Index for Periodontal disease.
Jawaban :
1. Indeks Karies
DMFT
1. Pengertian
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan
mulut dalam hal karies gigi permanen. Indeks ini mencerminkan
besarnya penyebaran karies pada suatu populasi. Nilai DMF-T adalah
angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang
atau sekelompok orang. Angka D (decay) adalah gigi yang berlubang
karena karies gigi, angka M (missing)adalah gigi yang dicabut karena
karies gigi, angka F(filled) adalah gigi yang ditambal atau di-tumpat
karena karies dan dalam keadaan baik .
2. Rumus DMF-T
DMF-T = D + M + F
DMF-T rata-rata =
Kategori DMF-T menurut WHO :
3. Kelebihan
Mudah digunakan
Bersifat universal sehingga dapat dilakukan pembandingan
data secara internasional
Dapat mengukur prevalensi karies
Dapat diterima oleh pasien
4. Kekurangan
Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang
sebenarnya. Karena jika pada gigi tersebut terdapat 2 karies
atau lebih, karies dihitung adalah tetap 1
Indeks DMF-T tidak dapat membedakkan kedalaman dari
karies, misalnya karies superficialis, media, profunda
Tidak valid untuk gigi yang hilang karena penyebab lain selain
karies
Tidak valid untuk pencabutan perawatan ortodonti
Tidak dapat digunakan untuk karies akar
2. Nyvad Caries Diagnostic Criteria
1. Definisi
Indeks ini merupakan system baru yang dikemukakan oleh
Nyvad 1999. Kriteria Nyvad membedakan antara lesi karies aktif dan
DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F
Jumlah orang yg diperiksa
inaktif pada level kavitas maupun non kavitas. Indeks ini juga
menghitung aktivitas lesi, memperhitungkan hubungan biaya ketika
rencana perawatan dibuat. Indeks ini juga meliputi manifestasi dari
karies pada initial stage dari karies dan sebelum karies itu terjadi.
2. Rumus Nyvad Caries Diagnostic Criteria
Skor Nyvad Caries Diagnostic Criteria yaitu:
0 = Muncul tanda-tanda
1 = Karies aktif (Permukaan utuh)
2 = Karies aktif (Permukaan diskontinyu)
3 = Karie aktif (ada kavitas)
4 = Karies non aktif ( Permukaan utuh)
5 = Karies non-aktif (Permukaan diskontinyu)
6 = Karies no aktif ( Ada kavitas)
7 = Tumpatan ( Permukaan aktif)
8 = Tumpatan dan karies aktif
9 = Tumpatan dan karies non aktif
X = Pencabutan karena karies
3. Kelebihan
Dapat mengidetifikasi lesi karies insipient, sehingga dapat
menentukan rencana program pencegahan karies
Prelavensi dan keparahan karies dibawah estimasi dari indeks def
dapat dihilangkan karena hanya menghitung status kavitas
Dapat mengurangi keperluan perawatan yang lebih lanjur karena
diagnosis ditegakkan ketika terlihat initial lesions sehingga lesi
progresif yang berkelanjutan dapat dicegah
4. Kekurangan
Tidak ada kesepakatan antara dokter gigi dengan pasien
Tidak ada rekam medis dan diagnosis pasti apabila karies aktif
dan non aktif berlubang
Adanya kesulitan dalam membuat diagnosis yang pasti
3. Specific Caries Index
1. Definisi
Indeks specific caries index adalah DMFT rata rata dari
sepertiga dari kelompok studi dengan skor karies tertinggi. Indeks ini
digunakan sebagai pelengkap nilai DMFT rata-rata. ntuk
menggambarkan jumlah gigi karies yang belum pernah di tangani
sama sekali dengan menggunakan indeks DMF-T. Indeks ini akan
menyediakan informasi tidak hanya prevalensi karies tapi juga lokasi
dan tipe lesi karies pada individu. Pengukurannya dilakukan khusus di
daerah permukaan gigi jadi indeks ini masih sangat jarang digunakan
oleh khalayak umum.
2. Rumus Specific Caries Index
3. Kelebihan
Validitas kriteria ini sangat baik
Petugas dan material yang kompeten di masa depan serta
training untuk tenaga kerja dibutuhkan untuk mengatasi
karies pada populasi tertentu mungkin dinilai
Hasil dari penulis menunjukkan reproduksibilitas dan
validitas dari indek baru ini adalah baik
yang salah bahwa karies pada populasi terkontrol padahal
beberapa individu masih memiliki karies.
4. Kekurangan
Populasi signifikan dari karies yang terlihat rendah
menunjukkan distribusi yang tidak normal
Indeks ini hanya menggunakan asumsi berdasarkan lesi
yang ada
Pada kasus dengan lesi yang luas yang meliputi lebih dari 1
permukaan hanya bisa dibuat dari asal lesi
Kekurangan untuk menentukan rencana perawatan jika
indeks ini digunakan sendirian tanpa kombinasi dengan
indeks lain
Kurangnya penyediaan untuk menilai karies akar
Jumlah dari lesi proksimal tidak diperhatikan karena tidak
adanya foto bitewing radiograph
4.PUFA Index
1. Definisi
Indeks PUFA/pufa adalah indeks yang
digunakan untuk pengukuran karies yang tidak dirawat.
Menurut Palenstein, ada empat kondisi oral akibat karies gigi
yang tidak dirawat yang digunakan untuk pengukuran indeks
PUFA/pufa yaitu pulpitis, ulserasi, fistula dan abses. Indeks
ini diperkenalkan pertama kali oleh Monse et al. pada tahun
2010. Indeks tersebut dibuat secara terpisah dari indeks
DMFT dan skor keterlibatan pulpa, ulserasi dari mukosa
mulut karena fragmen akar, fistula atau abses. Lesi yang tidak
diakibatkan oleh karies yang tidak dirawat tidak diberikan
skor.
2.Rumus PUFA Index
Rumus PUFA index =
(P/p) = Pulpal, pertimbangan keterlibatan pulpa dalam proses
karies dengan hancurnya seluruh korona atau mahkota
sehingga yang tersisa hanyalah akar
PUFA + pufa x 100D + d
(U/u)= Ulserasi, yang disebabkan oleh potongan-potongan
enamel yang pecah ataupun karena inflamasi pulpa atau akar
yang mengalami fragmentasi sehingga timbul ulser
(F/f)= Fistula atau nanah yang muncul akibat adanya
gangguan kesehatan gigi dan mulut yang melibatkan pulpa
(A/a)= Abses yang terkait dengan pulpa
3. Kelebihan
Sederhana untuk digunakan rekam medis
Dapat digunakan untuk gigi sulung dan permanen
Hasilnya dapat dipresentasikan bersama indeks DMF
4. Kekurangan
Realibilitas dan validitas diperlukan pada
diskusi dan penelitian mendatang
Beberapa subjek dengan skor U (ulcer)
Stages dari lesi karies pada enamel tidak dinilai
5. Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Index
1. Definisi
Indeks ini merupakan indeks yang mengkombinasikan
elemen penilaian dari ICDAS III dan PUFA dan komponen
MF pada indeks DMF. Indeks ini dikembangkan karena
untuk menemukan indeks yang dipercaya.
2. Rumus Caries Assessment Spectrum and Treatment
(CAST) Index
3. Kelebihan
Digunakan untuk memperkuat dan melengkapi ICDAS,
DMF, PUFA
Menyediakan sarana untuk penggunaan indeks DMF
yang lebih luas
Skor DMF dapat dengan mudah dikalkulasikan dari skor
CAST
Digunakan hanya untuk survei epidemologi
4. Kekurangan
Tidak disarankan untuk clinical trials
Tidak menyediakan data pada perhitugan perawatan
dan pencegahan pada setiap kode
Belum ada validasi
6. International Caries Detection and Assessment System (ICDAS I &
ICDAS II
1. Definisi
Dikembangkan pada tahun 2001 oleh usaha kelompok
penelitian, epidomologist dan restorative dentists.two digit
system : didasarkan pada kebutuhan untuk mendeteksi karies.
ICDAS I merupakan penelitian yang menggunakan sistematik
review yang menggunakan assessment atau pemeriksaan pada
bagian corona atau permukaan mahkota akan tetapi lebih
sempurna daripada DMF-T.
ICDAS II merupakan penelitian yang menggunakan
sistematik review assessment lebih kompleks yaitu pada tiap
permukaan korona sealant,restorasi, perubahan warna serta
aktivitas kariesnya membentuk 2 digit yaitu 1: CARS, 2:
CORONAL
2. Rumus International Caries Detection and Assessment
System (ICDAS I & ICDAS II
3. Kelebihan
Mampu menghitung karies dentin,
Mengikuti perjalanan karies
Etiologi karies lebih terarah
Hasil lebih spesifik, lebih lengkap dibandingkan
dengan pemeriksaan lainnya
4. Kekurangan
Membutuhkan waktu pemeriksaan yang lebih lama
Analisisnya lebih kompleks
7. FDI World Dental Federation Caries Matrix
1. Definisi
Program WHO Global Oral Health telah mengakui pentingnya
promosi paradigma baru antara sesama praktisi dokter gigi mengenai
perubahan dari restorative menjadi preventif dan model promosi
kesehatan (penyuluhan). Dikembangkan oleh komite FDI. Maksud
dari system ini tidak untuk mengklasifikasika karies namun
merupakan system yang terintegrasi yang dapat digunakan praktisi,
peneliti, edukator dan tenaga kesehatan.
2. Rumus FDI World Dental Federation Caries Matrix
3. Kelebihan
Menyediakan kerangka kerja yang akan membantu
pengembangan dan klasifikasi lesi karies dengan system
yang relevan
Kerangka kerja digunakan mencakup seluruhnya sehingga
bisa multifungsi
4. Kekurangan
Kerangka kerja yang disediakan tidak bisa menyediakan
untuk system klasifikasi karies atau lesi baru
2. INDEKS KELAINAN PERIODONTAL
1. CPITN
1. Definisi
CPITN adalah indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk
mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan
kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus yaitu
WHO Periodontal Examining Probe.
2. Rumus Indeks CPITN
Penilaian skor :
0 = periodonsium sehat
1 = terdapat perdarahan setelah probing
2 = terdapat kalkulus supra atau subgingiva atau timbunan plak di
sekeliling margin
gingiva,tidak terdapat poket dengan kedalaman lebih dari 3mm.
3 = terdapat poket 4 atau 5 mm
4 = terdapat poket lebih dari 6 mm
* : terdapat keterlibatan daerah furkasio atau terdapat loss
attachment >7mm
Bedasarkan kondisi jaringan periodontak diatas maka perawattan
perdasarkan skor:
0 = Tanpa Perawatan
1 = Peiningakatan OH
2 = Peningkatan OH dan scalling
3 = Peningkatan OH dan scalling
4 = Peningkstan OH dan scalling serta perawatan kompleks
3. Kelebihan
Dapat merencanakan program penyuluhan.
Dapat menentukan kebutuhan perawatan (jenis tindakan, beban
kerja, kebutuhan tenaga).
Memantau kemajuan kondisi periodontal individu.
Sederhana
Mendapatkan data tentang status periodontal masyarakat.
4. Kekurangan
Kriteria (skoring) CPITN untuk mengkategorikan status
periodontal valid, tetapi penggunaan gigi-gigi indeks dapat
menghasilkan estimasi yang rendah pada status periodontal
kalkulasi tiap sextan dan tiap individu dapat menimbulkan
estimasi yang berlebihan untuk kebutuhan perawatan, khususnya
untuk kode 3 dan kode 4 (poket 4-5 mm, poket sama/lebih besar
dari 6 mm)
Kekurangan dalam menetapkan kebutuhan perawatan
keterbatasan-keterbatasan, dan data yang diperoleh dari
penggunaan indeks ini masih dapat disalah tafsirkan