tugas laporan kelompok gulma[1]

29
Tugas Laporan Kelompok Teknologi Perlindungan Tanaman II Untuk memenuhi syarat tugas ilmu gulma Disusun Oleh: James Matheus (150110080147) Chyntiara Anjarsari (15011008151) Adhy Cahya Nugraha (150110080148) Surya Meidhy (150110080155) Agroteknologi D Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Upload: herista-winangi

Post on 30-Jun-2015

2.122 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Tugas Laporan Kelompok

Teknologi Perlindungan Tanaman IIUntuk memenuhi syarat tugas ilmu gulma

Disusun Oleh:

James Matheus (150110080147)

Chyntiara Anjarsari (15011008151)

Adhy Cahya Nugraha (150110080148)

Surya Meidhy (150110080155)

Agroteknologi D

Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran

2009/2010

Page 2: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

BAB I.

Pendahuluan

1. Konsep dan batasan gulma

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman

budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja

ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan

oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di

dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Pendapat para ahli gulma

yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan

pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan

menimbulkan kerugian.

Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat

menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan

gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman

budidaya) dalam hal: penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam

tanah, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.

2. Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang

bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan

menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut

dikenal dengan istilah allelopati.

3. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewan-hewan

kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat

berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan

memakan tanaman pokok ataupun tanaman budidaya.

4. Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun pada saat pemupukan.

5. Dapat menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman budidaya, misalnya

dengan tercampurnya biji-biji dari gulma yang kecil dengan biji tanaman

budidaya.

Page 3: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat pentingnya peranan pengendalian gulma dalam bidang pertanian,

adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu :

Apa itu Gulma dalam bidang pertanian ?

Bagaimana cara pengidentifikasian gulma dalam bidang pertanian?

Bagaimana sifat – sifat yang dimiliki gulma – gulma tersebut ?

Bagaimana penggolongan gulma – gulma dalam bidang pertanian ?

Bagaimana perkembangbiakan dari gulma tersebut ?

Bagaimana cara pengendalian dari perkembangbiakan gulma tersebut ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Gulma;

Sebagai informasi mengenai morfologi gulma serta perkembangbiakannya

kepada para pembaca, dan

Untuk mengetahui bagaimana cara pengendalian dari gulma dalam bidang

pertanian baik secara biologis,mekanis, serta kimiawi.

Page 4: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara-cara Identifikasi gulma

Mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari

cara-cara dibawah ini :

1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di

herbarium (di Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan

Ir. H. Juanda, Bogor).

2. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.

3. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.

4. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.

5. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.

Sampai saat ini tanda-tanda karakteristik yang dipakai dalam identifikasi gulma

adalah bentuk morfologinya. Alat yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi gulma

adalah loupe ( kaca pembesar ) dengan perbesaran 10x,  dalam keadaan tertentu juga

dibutuhkan mikroskop 40x.

2.2 Sifat-sifat Gulma secara umum

Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu,

yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman budidaya. Sifat-sifat

dari gulma tersebut antara lain:

1. Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda,

mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.

2. Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai daerah

yang lembab bahkan tergenangpun masih dapat bertahan.

3. Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan

memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma

Page 5: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas

dengan cara perkembangbiakan vegetatif disamping secara generatif.

Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat

bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek

(Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat

pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti akar, batang, umbi dan lain

sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan

(berkompetisi) dengan tanaman budidaya.

4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini

pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak.

Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang

mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada

sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa

toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain

yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa

allelopati).

Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan atau kelompok

berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus

hidup, sifat botani dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.

2.2.1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun

Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau

sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar dari helaian daunnya lebih

dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat,

Page 6: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari

golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya

didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.

Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya

berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian

daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita,

linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan

ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh

kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae.

Dengan demikian berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua

yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.

a. Gulma berdaun lebar

Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:

- mempunyai lintasan C3

- nervatio (pertulangan daun) menyirip

- dari kelompok Dicotyledoneae

- bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.

Contoh:

- Amaranthus spinosus L.

- Ageratum conyzoides (bandotan)

- Portulaca oleracea

- Melastoma malabathricum

- Eupatorium odoratum

- Euphorbia hirta

Page 7: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

- Centella asiatica

b. Gulma berdaun sempit

Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;

- mempunyai lintasan C4

- nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.

- dari kelompok monocotyledoneae

- bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll

contoh:

- Leersea hexandra

- Sprobolus poiretii

- Cyperus rotundus

- Imperata cylindrica

2.2.2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat

Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan

menjadi beberapa golongan yaitu:

1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan

tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb.

Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan

atau arealnya seperti:

2. Gulma sawah tanaman palawija, contoh: - Portulaca oleracea

- Cyperus rotundus, dll

Page 8: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

3. Gulma ladang, contoh: - Leersea hexandra

- Imperata cylindrical

4. Gulma kebun, contoh: - Ageratum conyzoides

- Stachytarpita sp

5. Gulma hutan, contoh: - Melastoma malabathricum

- Crotalaria sp

6. Gulma Padang rumput, contoh: - Sprobolus poiretii

- Andropogon sp

7. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan

berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah

dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata,

Pistia stratiotes, Nymphaea sp.

2.2.3. Penggolongan berdasarkan daur hidup

Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma

dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu.

1. Annual (semusim)

Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau

satu

tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak. Contoh gulma

semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.

2. Biennial (dua musim)

Page 9: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Yaitu tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup mulai dari

tumbuh

,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun.

Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L.

3. Perinnial (gulma musiman atau tahunan)

Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama

berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari

klas monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll

2.2.4. Penggolongan berdasarkan sifat morfologi

Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat

dikelomp;okkan menjadi tiga golongan yaitu:

1. Golongan rumput-rumptan (grasses)

Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae).

Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim

atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput ini

adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing

ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang,

yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut

dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai

tangkai daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun

(lamina).

Contoh dari gulma ini banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik

di areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya; Eleusine indica,

Page 10: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus,

Leersea hexandra.

2. Golongan Teki-tekian (sedges)

Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae.

Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada

sebagian besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi

(tuber).

Contoh gulma ini adalah; Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dll.

3. Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)

Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya

terdiri dari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip, misalnya:

Ageratum conyzoides, Eupatorium odoratum, Melastoma malabathricum, Phylanthus

niruri, dll.

2.2.5. Penggolongan berdasarkan sifat botani

Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka gulma dapat

dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:

1. Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua)

Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria

sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara, dll.

2. Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu)

Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperata

cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon

dactylon, cyperus rotundus, dll.

Page 11: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

3. Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan)

Yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya :

Neprolepsis.

3.1 PERKEMBANGBIAKAN GULMA

Gulma merupakan tumbuhan yang sangat mudah tumbuh pada bermaca-macam

areal dan lokasi tanaman budidaya, hal itu yang menyebabkan gulma lebih unggul

bersaing dengan tanaman budidaya. Faktor tersebut didukung pula oleh cara

perkembangbiakan (reproduksi) gulma yang bermacam-macam seperti berikut.

1. Dengan biji

Sebagian besar gulma berkembangbiak dengan biji dan menghasilkan jumlah

biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon,

Eragrostis amabilis.

Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat

terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih

luas. Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga

biji ini mudah diterbangkan oleh angina, seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia

sp, dll.Disamping itu biji-biji gulma dapat bertahan lama di dalam tanah (masa

dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk

tumbuh, kemudian pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.

2. Stolon

Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru dengan stolon yaitu

bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang

ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar

serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma

ini adalah: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.

2.Rhizome (akar rimpang)

Yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah,

bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau pada buku dapat muncul

tunas yang membentuk individu baru.

Page 12: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

3. Tuber (umbi)

Umbi merupakan pembengkakan dari batang atupun akar yang digunakan

sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi

tersebut bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata)

yang pada saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru

dari gulma tersebut. Contoh gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae, seperti:

Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dst.

4. Bulbus (umbi lapis)

Bulbus juga termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan

cadangan tetapi bentuknya berlapis-lapis. Gulma golongan ini dapat ditemukan pada

keluarga Allium, contoh: Allium veneale (bawang-bawang).

5. Dengan daun

Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan daunnya yang

telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi

atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru.

Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek), Ranunculus bulbasus.

6. Runner (Sulur)

Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat

panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.

7. Spora.

Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora, dimana

spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini

kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp,

dll.

4. Pengendalian Gulma

Prinsip pengendalian gulma

Peranan vektor dalam pengendalian gulma :

• Aktivitas manusia (penelitian di Australia 1995: 233 non-native noxious weeds :

90% species disebarkan oleh aktivitas manusia

Page 13: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

21% species disebarkan oleh manusia itu sendiri• Faktor alam : angin, air, hewan liar (burung & hewan lainnya) •

4.1. Metode Pengendalian Gulma

A. PreventifB. MekanisC. Kultur TeknisD. BiologisE. Kimiawi

A. Preventif (Pencegahan)

Pengendalian gulma secara preventif dapat dilakukan melalui:

mencegah invasi gulma , mencegah menetapnya gulma, dan/atau mencegah menyebarnya suatu species gulma ke suatu daerah yang sebelumnya tidak pernah ditumbuhi gulma tersebut

Tindakan preventif:

• Menanam benih bebas dari biji gulma• Menggunakan pupuk kandang yang bebas gulma• Menggunakan alat panen yang bersih dan bebas gulma• Memberantas gulma yang tumbuh dan menyebar di sekitar daera irigasi dan

areal tanamSemua tindakan diatas akan lebih efektif bila diikuti oleh:

• Program pendidikan• penelitian• Regulasi dan/atau karantina

B. Mekanis

Secara tradisional petani mengendalikan gulma dengan pengolahan tanah konvensional dan penyiangan dengan tangan. Pengolahan tanah konvensional dilakukan dengan membajak, menyisir dan meratakan tanah, menggunakan tenaga ternak dan mesin. Untuk menghemat biaya, pada pertanaman kedua petani tidak mengolah tanah. Sebagian petani bahkan tidak mengolah tanah sama sekali. Lahan disiapkan dengan mematikan gulma menggunakan herbisida.

The availability of broad-spectrum and selective herbicides has resulted in farmers and other land managers placing less emphasis on many non-chemical options.

1. Hand-weeding (pencabutan)Paling efektif untuk gulma yg baru tumbuh, gulma yg masih muda, terutama gulma semusim

Page 14: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Tdk efektif dlm mengendalikan gulma tahunan yg telah kuat tumbuhnya dimana organ perbanyakan vegetatifnya yg terdapat di bawah permukaan tanah tdk akan terganggu oleh pencabutan

Baik utk mengendalikan gulma di pekarangan atau di kebun yang tdk terlalu luas

2. Tillage (mengolah tanah)Tdk satupun cara olah tanah yang sesuai untuk semua kondisi pertanian, sehingga membutuhkan beberapa fleksibilitas

Cara ini dapat menimbun gulma dan biji-bijinya, memisahkan sistem perakaran, menyebabkan gulma di atas permukaan tanah menjadi mengering dan/atau dapat menstimulasi perkecambahan biji gulma agar selanjutnya dapat dikendalikan

• Biasanya digunakan cangkul atau bajak• Masih bertahan sbg alat pengendali gulma sampai saat ini di hampir seluruh

tempat di dunia• Sangat efektif untuk gulma semusim yang baru tumbuh• Gulma akan segera mati bila semua bagian gulma bisa dibenamkan• Tdk efektif membenamkan gulma tahunan yg punya alat perbanyakan yg

terbenam di dalam tanah (teki dan alang-alang)3. Mowing (Pembabatan)

Terbatas penggunaannya, terutama dilakukan untuk mengurangi produksi biji gulma dan untuk membatasi pertumbuhan gulma tertentu pada pekarangan, lapangan golf, dan sepanjang tepi jalan.

4. Mulching (Pemulsaan)

Mulsa dapat mengurangi perkecambahan biji-biji gulma dan mengurangi terbentuknya “seed-bank”, melalui

a) Menyekat/membatasi tanah dari variasi t° harian agar dapat mengurangi perkecambahan banyak species gulma

b) Mencegah cahaya mencapai biji gulma di permukaan tanah, sehingga mencegahperkecambahan bij gulma yg butuh cahaya dlm perkecambahan. Selanjutnya, bila biji-biji tsb dapatberkecambah tdk akan mampu tumbuh karena tdk dapat menembus mulsa plastik atau mulsa lai yg tebal; dan

c) Terlepasnya senyawa fitotoksik dar dekomposisi mulsa organik seperti jerami padi, kulit-kulit kayu dan potongan-potongan kayu yg tdk terdekomposisi sempurna. Hal ini dpt juga mempengaruhi tanaman terutama tanaman yang masih kecil

Untuk pertanian berskala luas, residu tanaman dpt berfungsi sebagai mulsa. Kondisi ini dpt menjadi penyangga terhadap fluktuasi t°, mengurangi laju evaporasi air dari permukaan tanah, dan dapat menimbulkan efek allelopati.

Page 15: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Beberapa hambatankendala:

Tdk cukup membatasi pertumbuhan gulma dibawah ambang batas ekonomi butuh herbisida

Residu tanaman dpt membatasi efisiensi aplikasi herbisida, terutama bila penutupan tdk cukup

Residu tsb dapat membatasi efektivitas pengendalian gulma melalui cara pengolahan tanah

5. Penggenangan

• Irrigation dpt digunakan untuk memanipulasi biji gulma dengan cara menstimulasi perkecambahannya, dan kemudian melaksanakan pengendalian yg tepat sebelum tanam (pre-planting).

• Dpt mengatasi masalah gulma daratan, terutama Echinochloa cruss-galli.• Tetapi, akan muncul gulma air yang lain seperti Cyperus diformis; Sagittaria

montevidensis• Akan efektif bila:

Semua bagian gulma betul-betul terendam Dibatasi oleh jenis tanah (harus kedap air) Tersedianya air dlm jumlah cukup

• Esensinya: mencegah pengambilan O2 oleh akar dari tanah karena tanah jadi anaerob

6. Pembakaran

• Telah lama dilakukan untuk mengendalkan gulma pada daerah non-pertanian seperti sepanjang jalan, sepanjang rel kereta api, dan sepanjang aliran irigasi.

7. Perlakuan Panas

• Potting mixtures (media tanam komersial), pada industri hortikultura, sering diperlakukan panas untuk mengendalikan patogen, tetapi sekaligus juga dapat mengendalikan gulma. Perlakuan uap panas dapat membunuh biji-biji gulma pada t° diatas 70°C sekurang-kurangnya 30 menit.

• Api juga dapat menyebabkan biji gulma jadi steril bergantung pada tingginya suhu

C. Kultur teknis

Memodifikasi keadaan habitat agar cocok untuk tanaman dan tidak cocok untuk gulmaa. Kultivar tanaman : dipilih habitus besarb. Jarak tanam : optimum atau lebih rapatc. Pengaturan air :- digenangi/flooding (gulma darat)- dikeringkan/drying (gulma air di

Page 16: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

perairan/sawah)

Flooding :- gulma darat : - ada tanaman (padi gogorancah)- tidak ada tanaman : teki,lalang- gulma yang tidak mempunyai jaringanaerenchym mati.

Drying :- gulma di sawah, di perairan- gulma air yang tenggelam lapisankutikula yang melindungi sel tipis, bilakontak udara mati.

d. Pemupukan/kapur :- dekat rumpun tanamane. Multiple cropping:

- inter cropping : * mixed cropping* row inter cropping* strip cropping* relay cropping* alley cropping- sequential cropping :mono cropping, double cropping, dst.- crop rotation

Dengan perlakuan-perlakuan seperti pada a s.d. e tanaman akan tumbuh mendahului gulma danakibatnya gulma tertekan mati.

D. Pengendalian hayati (biologi)Penghambatan/pengrusakan gulma dengan tumbuhan/jasad pengganggu/makhluk hidup.A. Penghambat gulma : cover crops

a. menjalar (creeping)b. perduc. pohon

B. Perusak/pemangsa gulmaMamalia, ikan, moluska, tungau, serangga,nematoda.

A. Penghambat gulma : cover cropsa. Menjalar (creeping) biasanya berupa LCC* disebut juga smother crops (pelengkap)* disebut juga kompetitive crops (pesaing)Contoh LCC (legume cover crops) :Calopogonium mucunoides (Cm), Centrosema pubescens (Cp),Pueria janica (Pj), Calpogonium caeruleum (Cc), Psophocarpuspalustris (Pp).

Page 17: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

Ditujukan untuk menekan gulma rumputan menahun pada saat tanaman pokok masih muda karena keadaan lahan masih terbuka.* Pemakaian LCC pada karet :Cm : Cp : Pj = 4 : 4 : 1 sebanyak 18 kg/ha biji.* Pada kelapa sawit :Cm : Cp : Pj = 8 : 12 : 1 atauPp : Cp : Pj = 8 : 12 : 1 sebanyak 21 kg/ha

Sifat- sifat :Cm : tidak tahan naungan beratCp : tahan naungan beratPj : tahan naungan ringan

b. PerduTephrosia candida :tanah miskin dan tahan pangkas.Tephrosia vogelii :- tak tahan pangkas- peka Heterodera sp. (nematoda)- peka Corticium salmonicolor- inang HelopeltisCalliandra thyrsus – bunga merahCalliandra tetragona :- bunga putih- tanah miskin, terbuka/terlindungi- tahan pangkasFlemingia congeata- tahan naungan- peka Regidoporus lignosusc. PohonLeucaena glauca, L. leucocephala, Albizzia falcata.

B. Perusak/pemangsa gulmaSifat : monofag, oligofag (terbatas)Dactylopius opuntia memangsa Opuntia dilennii (O. elatior).Puccinia chondrillina memangsa Chondrila junceaPolifag : sapi, domba, babi, rusa, kijang.

Pemangsa digolongkan:1. Mamalia : lembu, kerbau, kijang, dsb.2. Ikan : Ctenepharyngodon idella

- Eichhornia crassipes- Salvinia molestaTilapia mossambica- Hydrilla verticillata- Monochoria vaginalis

3. Moluska : Mariza corniculata- Amaranthus spinosus- Alternanthera sessilisAchatina fulica- Portulaca oleracea

Page 18: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

- Amaranthus grasilis4. Tungau : Orthogalumna tenebrantis- Eichornia crassipes

5. Serangga (Arthropoda)Valanga nigricornis (belalang) - polifagAmale insulata - Eupatorium odoratumArthoria insignis – Lantana camaraOrseoliella javanica – Imperata cylindricaBactra trunculata – Cyperus rotundusNeochetina eichhorniae (belalang hijau)- enceng gondokPsara basalis – Alternanthera philoxeroidesNymphula responsalis – Salvinia molestaHaltica sp. – Ludwigia adscendens- L. hyssopifolia

6. NematodaRodopholus similis – Panicum maximum

E. Herbisida

Herbisida memiliki efektivitas yang beragam. Berdasarkan cara kerjanya, herbisida kontak mematikan bagian tumbuhan yang terkena herbisida, dan herbisida sistemik mematikan setelah diserap dan ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma. Menurut jenis gulma yang dimatikan ada herbisida selektif yang mematikan gulma tertentu atau spektrum sempit, dan herbisida nonselektif yang mematikan banyak jenis gulma atau spektrum lebar.

Dua tipe herbisida menurut aplikasinya

Terdapat dua tipe herbisida menurut aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pascatumbuh (postemergence herbicide). Yang pertama disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih ditebar (atau segera setelah benih ditebar). Biasanya herbisida jenis ini bersifat nonselektif, yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada. Yang kedua diberikan setelah benih memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam arti tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.

Cara kerja herbisida

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan.

Contoh:

← glifosat (dari Monsanto) mengganggu sintesis asam amino aromatik karena berkompetisi dengan fosfoenol piruvat

Page 19: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

← fosfinositrin mengganggu asimilasi nitrat dan amonium karena menjadi substrat dari enzim glutamin sintase.

Rekayasa genetika dan herbisida

Sejumlah produsen herbisida mendanai pembuatan tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida. Dengan demikian penggunaan herbisida dapat diperluas pada tanaman produksi tersebut. Usaha ini dapat menekan biaya produksi dalam pertanian berskala besar dengan mekanisasi.

Contoh tanaman tahan herbisida yang telah dikembangkan adalah raps (kanola), jagung, kapas, padi, kentang, kedelai, dan bit gula.

Kritik atas pemakaian herbisida

Pemakaian herbisida menuai kritik karena menyebarkan bahan kimia yang berbahaya bagi tumbuhan bukan sasaran. Meskipun sebagian besar herbisida masa kini tidak berbahaya bagi manusia dan hewan, herbisida yang tersebar (karena terbawa angin atau terhanyut air) berpotensi mengganggu pertumbuhan tumbuhan lainnya. Karena itu, herbisida masa kini dibuat supaya mudah terurai oleh mikroorganisme di tanah atau air.

Kritik lainnya ditujukan pada pemakaian tanaman transgenik tahan herbisida tertentu. Meskipun dapat menekan biaya, teknologi ini bermotifkan komersial (meningkatkan penggunaan herbisida merek tertentu). Selain itu, teknologi ini dianggap tidak bermanfaat bagi pertanian non mekanik (pertanian dengan padat karya) atau berlahan sempit.

Page 20: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan data – data yang ada di atas, kami dapat mengambil beberapa

kesimpulan bahwa:

Bahwa Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang

tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki manusia. Hal ini dapatberarti

tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung atau

kadang-kadang juga belum diketahui kerugian/kegunaannya. Oleh karena

batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas sehingga dapat mencakup

semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis gulma yang tumbuh

biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan.  Misalnya pada perkebunan yang

baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan dalah gulma semusim;

sedang pada perkebunan yang telah lama ditanami, gulma yang banyak terdapat

adalah dari jenis tahunan.

Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi

yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum

pengendalian gulma dilakukan:

jenis gulma dominan

tumbuhan budidaya utama

alternatif pengendalian yang tersedia

dampak ekonomi dan ekologi

Kalangan pertanian sepakat dalam mengadopsi strategi pengendalian gulma

terpadu untuk mengontrol pertumbuhan gulma.

Page 21: Tugas Laporan Kelompok gulma[1]

DAFTAR PUSTAKA

Steenis, Van C.G.G.J. 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia.P.T. Pradnya Paramita:

Jakarta Pusat

Tjitrosoedirdjo, Soekisman. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. P.T. Gramedia :

Jakarta

Womersley, J. S. 1981. Plant Collecting and Herbarium Development. FAO: Rome

www. Wikipedia.com

Bangun, P., D.Pasaribu, E. Partasasmita. 1986. Minimum tillage on mungbean in

alang-alang. Proc. Symp. Weed sci. p 263-273.

Sudiman, A., O.R.Madkar., M.Sundaru., Sumeno. 1989. Penel. Pertan. 9 (4) : 176 –

181.

Gupta, P.C., dan J.C. O’toole. 1986. Upland rice, a global perspective. The IRRI, Los

Baños.

Bangun, P. 1992. Pengendalian gulma pada tanaman pangan dan pengembangannya

di masa depan. Balitbio, Bogor.

Sundaru, M. M. Syam., J. Bakar. 1976. Beberapa jenis gulma pada padi sawah. Bull.

Tek. LP3 Bogor.

Balitbangtan Deptan 1991. Hasil utama penelitian sistem usahatani lahan pasang

surut dan rawa 198-1990. Proyek SWAMPS-II.