tugas kosmet - indra

23
TUGAS KELOMPOK KOSMETOLOGI OLEH : INDRA IMANUEL TUBA & ASRI LAHIPE SEMESTER : V MATERI : PREPARAT UNTUK KESEHATAN MULUT Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Banyaknya karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera ditangani dan semuanya dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh kesehatan tubuh kita. Untuk memelihara kesehatan mulut ada beberapa preparat yang dapat digunakan. Preparat untuk kesehatan mulut, antara lain: 1. Pasta gigi Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya digunakan dengan sikat gigi. Di Indonesia pasta gigi sering disebut odol. Macam-macam pasta Gigi: a. Pasta gigi dengan fluoride Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50 tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang.

Upload: gladis-bawataa

Post on 22-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kosmet - Indra

TUGAS KELOMPOK KOSMETOLOGI

OLEH : INDRA IMANUEL TUBA & ASRI LAHIPE

SEMESTER : V

MATERI : PREPARAT UNTUK KESEHATAN MULUT

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan

menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh

lainnya. Banyaknya karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera ditangani dan semuanya

dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh

kesehatan tubuh kita. Untuk memelihara kesehatan mulut ada beberapa preparat yang dapat

digunakan.

Preparat untuk kesehatan mulut, antara lain:

1. Pasta gigi

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya

digunakan dengan sikat gigi. Di Indonesia pasta gigi sering disebut odol.

Macam-macam pasta Gigi:

a. Pasta gigi dengan fluoride

Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50

tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari

kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Fluoride bisa mencegah

pembusukan gigi dewasa dan memperkuat gigi yang masih tumbuh. Pada masa

pertumbuhan gigi, fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur gigi. Fluoride

membuat email gigi lebih kuat. Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di

pasta gigi sempat dipertanyakan. Adanya penelitian yang menyebutkan bahwa

fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat pasta gigi berfluoride dilarang beredar

di beberapa negara. Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman

digunakan dalam kadar tertentu. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%.

Page 2: Tugas Kosmet - Indra

b. Pasta gigi untuk gigi sensitive

Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi khusus. Ciriciri gigi

senstif adalah tak tahan makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun yang

terlalu dingin. Gigi sensitif juga terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan

bahan makanan tertentu, misalnya gula, permen, cokelat dan sebagainya. Pasta gigi

untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium klorida.

Bahan tersebut bisa mengurangi sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada

bagian yang terhubung dengan saraf gigi.

c. Pasta gigi pemutih

Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi putig cemerlang.

Itulah yang menyebabkan produk pasta gigi whitening semakin laris. Pasta gigi

pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih. Pasta gigi ini mengandung

bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran dan noda di gigi sehingga gigi terlihat lebih

cerah. Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi pemutih bisa

mengikis email gigi. Tapi studi ilmiah membuktikan bahwa bahan abrasif pada pasta

gigi pemutih cukup aman dan tidak merusak pelapis gigi.

Komponen-komponen yang terdapat dalam pasta gigi:

a) Bahan abrasive (20%-50%)

Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk pembersih

yang dapat memoles dan menghilangkan stain dan plak. Juga dapat membantu

mengentalkan pasta gigi. Contoh bahan abrasive misalnya silica atau silica hidrat,

sodium bikarbonat, alumunium oxide, dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.

b) Air (20%-40%)

Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.

c) Humectant atau pelembab (20%-35%)

Humectant adalah bahan yang menyerap air dari udara dan menjaga kelembaban.

Bahan ini juga berfungsi mencegah atau menjaga pasta gigi agar tidak kering.

Misalnya Alpha Hydroxy Acid (AHA), asam laktat dan gliserin.

d) Bahan perekat (1%-2%)

Berfungsi mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara mencegah

Page 3: Tugas Kosmet - Indra

terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta gigi. Misalnya glycerol,

sorbitol, dan Polyethylene Glycol (PEG).

e) Surfactant atau detergen (1%-3%)

Detergen yang banyak terkandung dalam pasta gigi di pasaran adalah SLS (Sodium

Lauryl Sulfat) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi lemak

dan memberikan busa sehingga pembuangan plak dan sisa makanan menjadi lebih

mudah. SLS juga memberikan efek antibakteri.

f) Bahan penambah rasa (0-2%)

Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa yang

beraneka ragam. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat gigi menjadi

lebih menyenangkan. ADA (American Dential Association) tidak merekomendasikan

pasta gigi yang mengandung gula tapi pasta gigi yang mengandung pemanis buatan

misalnya sakarin. Bahan pelembab gliserin dan sorbitol juga dapat memberikan rasa

manis pada pasta.

g) Bahan terapeutik

Bahan terapeutik yang terdapat pada pasta gigi adalah sebagai berikut:

1) Fluoride Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan

memmbuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk

memproduksi asam. Ada 3 macam flouride:

a. Stannous Flouride Disebut juga Tin Flour. Merupakan flour yang pertama

ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan

bahan abrasif (Kalsiumfosfat). Flouride ini bersifat antibakterial namun

kelemahannya dapat membuat stein abu-abu pada gigi.

b. Sodium Flouride NaF merupakan flour yang paling sering digunakan pada

pasta gigi, tetapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.

c. Sodium Monoflourof Osfat

2) Bahan Desensitisasi

Bahan desensial yang digunakan dalam pasta gigi:

a. Potassium Nitrat, dapat memblok transmisi nyeri diantara sel-sel saraf.

b. Stronsium Chloride, dapat memblok tubulus dentin.

Page 4: Tugas Kosmet - Indra

3) Bahan anti tartar

Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium sehingga

keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Misalnya: Tetrasodium,

Phyrophospate.

4) Bahan antimikroba

Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Contohnya adalah Zinc citrate, Zinc phospate. Selain itu beberapa herbal yang

dapat ditambahkan sebagai anti mikroba yaitu ekstrak daun sirih dan siwak.

Ekstrak daun sirih yang ditambahkan pada pasta gigi mampu membunuh bakteri

secara lebih efektif dibandingkan dengan anti-mkroba dari bahan kimia. Sirih

telah diakui memiliki efek farmakologis yaitu sebagai:

Anti-Mikroba, suatu substansi yang membunuh atau menghambat

pertumbuhan dari bakteri, jamur dan virus serta parasit.

Anti-Oksidan, Substansi yang menetralkan radikal bebas karena senyawa-

senyawa tersebut mengorbankan dirinya agar teroksidasi sehingga sel-sel

yang lain dapat terhindar dari radikal bebas.

Anti-Mutagenik, Sifat dasar kimia yang dapat menghambat terjadinya

mutasi gen.

Anti-Karsinogenik, Zat yang memiliki sifat dapat menghambat

pemunculan kanker.

Anti-Inflamasi, Obat yang dapat menghilangkan radang yang

disebabkanbukan karena mikroorganisme (non infeksi). Karena daun sirih

mengandung asam lemak (asam stearat dan asam palmitat) dan asam

lemak hidroksi ester (ester hidroksi dari stearat, palmitat dan asam

miristat) dan Hydroxychavicol sebagai komponen utama.

Hydroxychavicol merupakan turunan senyawa fenol yang memiliki daya

anti bakteri (bakterisia) lima kali lebih kuat daripada fenol biasa dengan

target struktur, fungsi dinding, dan membran sel bakteri. Minyak atsiri

sirih bersifat volatil atau mudah menguap sehingga diperlukan tempat

tertutup untuk proses pengolahannya.

Page 5: Tugas Kosmet - Indra

h) Bahan pemutih (0,05-0,5%)

Ada macam-macam bahan pemutih antara lain: Sodium karbonat, hidrogen peroksida,

citroxane dan Sodium hexametaphospate.

i) Bahan pengawet (0,05-0,5%)

Digunakan untuk mencegah mikroorganisme pada pasta gigi. Misalnya: Sodium

benzoat, Natrium klorida, Methylparaben dan Ethylparaben.

Contoh formulasi pasta gigi

Kalsium karbonat 97,5 g

gliserin 52.5 ml

Sodium Lauryl Sulfat 52,5 g

Pulvis Gummi Arabica 1,5 g

Natrium Sakarin 1.5 g

Oleum Ment pip 7.5 ml

Natrium Bicarbonat 30 g

Menthol 150 mg

Sodium benzoate 270 mg

Aquabidest 28,5 ml

Pengujian Pasta Gigi

a. Uji Sharpness dan Hardness

Bertujuan untuk mengetahui tingkat kekasaran dan ketajaman partikel abrasif.

b. Uji Spreadibilitas

Bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasta gigi untuk menyebar di dalam mulut.

c. Uji pH

Bertujuan untuk mengetahui pH pasta gigi.

d. Uji kemapuan berbusa

Bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasta gigi untuk menghasilkan busa.

e. Uji kemampuan membersihkan

Bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasta gigi untuk membersihkan kotoran.

Page 6: Tugas Kosmet - Indra

2. Moutwash

Mouthwash didefinisikan sebagai sebagai larutan dengan rasa yang enak (mengandung

germisida) yang digunakan untuk menyegarkan mulut. Secara umum, mouthwash terbagi

dalam empat tipe yaitu:

1. Antibakteri, mengandung agen germisida untuk menurukan jumlah bakteri didalam mulut

2. Floride, membantu memperkuat lapisan gigi

3. Kosmetik, dengan tujuan menyegarkan bau mulut

4. Larutan kumur sebelum menggosok gigi, yang berguna untuk memudahkan pasta gigi

dan sikat gigi.

Produk antibakteri dapat dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu tipe dengan dasar fenolik, biasa

disebut dengan mouthwash antiseptik dan tipe dengan dasar antimikroba. Mouthwash

antiseptik tidak terlalu mencapai penjualan tinggi di Inggris, namun di Amerika dan negara

lain tipe mouthwash ini terkenal dan banyak dipakai. Umumnya, mouthwash yang ada di

Amerika diformulasi dan dapat digunakan langsung, sedangkan mouthwash yang ada di

negara Eropa kebanyakan digunakan setelah dilarutkan terlebih dahulu.

Mouthwash sebaiknya merupakan cairan yang mempunyai viskositas yang cukup ketika

digunakan (tidak terlalu kental atau encer) dengan rasa yang dapat diterima. Mouthwash juga

sebaiknya aman digunakan setiap hari dan tidak mendukung pertumbuhan bakteri. Terlebih,

mouthwash sebaiknya jernih dan terdiri dari satu fase serta berbusa untuk mendorong konsep

pembersihan mulut. Selain itu, mouthwash juga sebaiknya stabil pada berbagai temperatur.

Mouthwash bisa berupa larutan siap pakai, larutan konsentrat, atau bubuk yang dapat

ditambahkan air.

Mouthwash sebaiknya mempunyai fungsi di bawah ini :

1. Membersihkan derbis dari rongga mulut

2. Menyegarkan nafas

3. Meninggalkan rasa segar

Sebagai tambahan, mouthwash, tergantung tipe, dapat :

1. Menurunkan jumlah mikroorganisme dalam mulut

2. Menghantarkan bahan aktif seperti fluoride

3. Menghilangkan plaque gigi

Page 7: Tugas Kosmet - Indra

Menurut T. Mitsui dalam bukunya New Cosmetic Science fungsi mouthwash adalah untuk

membersihkan rongga mulut, mencegah bau mulut yang tidak segar dan menyegarkan bau

mulut. Selain itu dikenal adanya tipe mouthwash yaitu tipe langsung dipakai, konsentrat dan

tipe bubuk walaupun tipe langsung dipakai adalah bentuk yang paling sering digunakan.

Tipe-tipe Mouthwash menurut New Cosmetic Science adalah

a) Tipe langsung pakai > Tipe ini digunakan langsung tanpa ada perlakuan tertentu.

Sangat mudah digunakan dan banyak diaplikasikan

b) Tipe konsentrat > Larutan dasar ditambahkan dengan sejumlah air ketika ingin

digunakan. Keuntungannya adalah kompak dan ringan; mulut dapat dicuci berkali-

kali dengan 1 botol

c) Tipe bubuk > Bubuk dilarutkan dalam sejumlah air tertentu ketika ingin digunakan

mudah dibawa-bawah

Komponen Mouthwash

Bahan yang digunakan dalam pasta gigi dan mouthwash relatif mirip, maka dari itu

penjelasan berikut adalah bahan-bahan yang hanya digunakan khusus dalam pembuatan

mouthwash

a) Pelarut

Air adalah bahan utama pada semua mouthwash tipe siap pakai (langsung) dan tipe

konsentrat. Air yang dimurnikan dengan kualitas tinggi, telah didestilasi atau telah

diionisasi umumnya dipakai untuk mencegah adanya interaksi dengan bahan lain dan

untuk menyediakan basis netral untuk mouthwash. Alkohol atau alkohol terdenaturasi

digunakan kebanyakan pada tipe mouthwash siap pakai. Alkohol membantu untuk

mencapai kesegaran mulut dan bahkan pada level rendah dapat membantu

mengsolubilisasi atau mengemulsifikasi rasa, serta menurunkan titik beku formulasi.

Alkohol juga membantu mengstabilkan produk terhadap petumbuhan mikroba. Contoh

yang umum dipakai adalah SD (Specially Denaturated) alcohol.

b) Perasa

Perasa adalah alasan pemilihan mouthwash untuk kebanyakan konsumen. Mereka

mengharapkan adanya rasa “menyenangkan” atau “medisinal/antiseptik” selama

penggunaan dan ada perubahan pada bau mulut setelah penggunaan. Rasa dominan yang

digunakan untuk tipe kosmetik adalah mint seperti spearmint, peppermint. Perasa tersebut

Page 8: Tugas Kosmet - Indra

biasanya tidak langsung mengambil dari minyak namun merupakan perasa buatan dengan

berbagai modifikasi. Herbal, floral atau medisinal juga merupakan rasa yang biasa

digunakan dalam mouthwash. Selain untuk memberikan rasa dalam formulasi, perasa ini

dapat bertindak untuk menutupi atau memodifikasi persepsi bau mulut atau ejekan yang

direncanakan atau bau bawang putih. Dalam kasus ini, penelitian harus dilakukan untuk

menentukan keefektifitas dari kandidat perasa dalam menutupi atau mengubah persepsi

bau tersebut. Penelitian sebaiknya dilakukan menggunakan konsumen, bau yang ditutupi

sebagai objek yang dinilai, dan ahli penciuman.

c) Senyawa fenolik

Senyawa fenolik termasuk timol, eucalyptol, metil salisilat, dan mentol. Banyak orang

menggangap bahan ini untuk menambah karakteristik “medisinal” arau “antiseptik” pada

rasa di dalam mouthwash. Mentil laktat atau turunan ester dari mentol telah digunakan

dalam beberapa produk untuk menambah efek sejuk walaupun tidak mempunyai efek

perasa yang kuat seperti menthol tersebut sendiri. Metil salisilat sama seperti fenil

salisilat dan fenolik lain telah digunakan baik sebagai bahan tunggal ataupun bagian dari

perasa buatan. Pemanis buatan biasanya ditambahkan pada mouthwash untuk membuat

mouthwash lebih disukai. Dua senyawa yang umumnya dipakai adalah sodium sakarin

dan potasium acesulfame.

d) Humektan

Humektan dalam mouthwash digunakan untuk menambah solubilisasi dari perasa, untuk

memodifikasi rasa mulut, untuk menambahkan tingkat kemanisan, dan untuk

meningkatkan tekanan osmotik dari mouthwash guna menurunkan resiko pertumbuhan

mikroba. Humektan yang digunakan pada mouthwash sama dengan yang digunakan pada

pasta gigi umumnya : gliserin, sorbitol, hydrogenated starch hydrolysate, propilen glikol,

dan xylitol.

e) Solubilizers/emulsifiers

Untuk mencapai produk akhir jernih, formulasi mouthwash menempatkan emulsifier atau

solubilizer untuk menggabungkan rasa dari bahan lain yang tidak larut air. Emulsifier ini

juga berperan dalam efek pembersih mulut pada mouthwash. Kombinasi dari emulsifier

yang digunakan juga sering digunakan untuk mencapai produk akhir yang jernih. Tipe

surfaktan poloxamer telah banyak digunakan dan penggunaan senyawa tersebut terus

Page 9: Tugas Kosmet - Indra

bertambah, termasuk penggunaan poloxamer 407, poloxamer 338, dan poloxamer 124.

Contoh lain, polysorbat, juga digunakan luas dalam emulsifier dasar dalam formulasi

mouthwash. PEG-40 terhidrogenasi minyak jarak juga digunakan sebagai emulsifier

sama seperti bagian tar tobacco. Emulsifier kationik dahulu digunakan dalam beberapa

produk namun tidak lagi diperbolehkan mengingat bahan ini menutupi rasa dari

mouthwash tersebut. Emulsifier anionic, seperti contoh sodium lauril sulfat telah

digunakan dalam mouthwash dan biasanya dikombinasi dengan emulsifier noninik.

Namun emulsifier anionic tidak dikombinasikan bersama emulsifier kationik karena

terkait dengan masalah inkompabilitas.

f) Antimikroba

Selain untuk membunuh bakteri, fungsi daripada antimikroba adalah untuk

menghilangkan bau mulut, plak dan gingivitis. Senyawa fenolik telah dibahas

sebelumnya. Antimikroba yang biasa dipakai adalah senyawa fenolik (telah dibahas

sebelumnya) dan antibakteri kationik kuarterner seperti cetilpyridinium chloride (CPC)

dan domiphen bromida. CPC biasa digunakan sebagai antibakteri tunggal, sedangkan

domiphen bromida biasanya digunakan dengan kombinasi dengan CPC. Chlorhexidine

dipercaya memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas dan digunakan dalam obat kumur

di Amerika sebagai agen antiplak dan antigingivitis. Ekstrak Sanguinaria canadensis atau

sanguinaria telah digunakan dalam mouthwash karena efeknya sebagai antimikroba,

antiplak dan efeknya sebagai antigingivitis. Triclosan baru-baru ini tidak diijinkan untuk

dipakai di Amerika, namun mouthwash dengan bahan aktif ini telah banyak

diformulasikan dan populer di seluruh dunia. Formulasi mouthwash ini dapat juga

mengandung kopolimer PVA/MA atau pirofosfat untuk mendorong kerja efek ini. Hampir

tidak mungkin dan juga tidak diinginkan untuk mencapai tujuan sterilisitas dalam rongga

mulut. Penggunaan antibiotik, sebagai contoh, dapat menghancurkan flora normal dan

mendorong pertumbuhan organisme opportunistik yang tidak diinginkan. Bagaimanapun,

pengurangan dan pengaturan jumlah bakteri dalam level yang rendah dapat mungkin

digunakan dengan penggunaan antibakteri. Antibakteri kationik secara normal

mempunyai sifat ini dengan beberapa tingkatan, sama seperti berbagai material. Uji

lapisan jaringan buccal dapat dilakukan sebagai teknik persyaararan standar untuk

penilaian ini. Efek antimikroba total dari formulasi merupakan kombinasi dari beberapa

Page 10: Tugas Kosmet - Indra

faktor : efek mekanik dari menggosok derbis dan mikroorganisme mulut, kemungkinan

ditingkatkan dengan adanya surfaktan; efek agen antimikroba pada flora normal; dan efek

yang dapat muncul dari komponen perasa dan alkohol jika terdapat pada jumlah yang

banyak. Efek sinergis juga dapat muncul dan harus segera dievaluasi.

g) Bahan aktif lain

Hidrogen peroksida (1.5%) dapat digunakan sebagai agen pengoksidasi di

mouthwash. Hidrogen peroksida, tentunya, cukup reaktif dan dapat berinteraksi

dengan bahan formula lain, dan produk yang mengandung bahan ini harus dibuat

dengan pengawasan yang ketat.

Klorin dioxida, atau sumbernya, sodium klorit, digunakan sebagai agen

pengoksidasi di mouthwash. Bahan pengoksidasi ini digunakan secara utama

untuk menurunkan bau mulut namun juga dapat memberikan efek antibakteri jika

diformulasi dengan baik.

Garam zinc, seperti zinc klorida dan garam zink lain yang larut, telah digunakan

dalam mouthwash selama beberapa tahun sebagai astrigen untuk mengatasi

pendarahan gusi. Garam zinc diketahui bereaksi dengan komponen sulfur yang

mudah menguap dan selanjutnya berperan untuk menyegarkan nafas. Ada pula

penelitian yang mengindikasikan bahwa senyawa tersebut mempunyai aktivitas

antiplak. Formulasi yang mengandung zink klorida mengharuskan pH sekitar 4.5

atau di bawah untuk menjaga garam dari presiptasi.

h) Buffer

Buffer digunakan dalam beberapa produk untuk mengatur pH diantara range tertentu

untuk membantu kestabilan dan meningkatkan efektifitas dari beberapa produk. Beberapa

contoh adalah asam benzoat dan sodium benzoat, sodium fosfat, dan disodium fosfat.

i) Fluoride

Di Amerika, mouthwash yang mengandung florida diregulasi di FDA. Pembatasan level

dari florida dan perijinan diberikan dalam peraturan dan harus ditinjau dengan cermat

sebelum pengembangan formulasi. Sodium florida denngan mudah diformulasi dengan

bahan mouthwash yang lain dan seharusnya tidak memberikan masalah ketika

ditambahkan dalam kebanyakan mouthwash.

Page 11: Tugas Kosmet - Indra

j) Bahan-bahan lain

Masih banyak komponen lain yang dapat ditemui di mouthwash. Ini termasuk daftar

penjang surfaktan, antibakteri lain, pengawet dan bahkan ekstrak biologis. Dua bahan

yang juga diproduksi dalam pembersih sebelum menggosok gigi adalah tetrasodium

pirofosfat dan xanthan gum. Tetrasodium pirofosfat biasanya digunakan karena

mempunyai efek antikalkulus namun pada kasus mouthwash digunakan sebagai antiplak.

Xanthan gum digunakan karena sifat pembentuk film untuk mengstabilkan busa daripada

surfaktan dan kemungkinan dapat menghilangkan plak pada debris. Selain itu sodium

bikarbonat atau baking soda digunakan dalam beberapa mouthwash karena sifat

mengurangi bau.

Katagori Komponen Efek+aktivitas

Air yang telah dimurnikan Pengatur kekentalan, konsistensi, volume, dsb

Pelarut Etanol, dll Melarutkan zat perasa, memberikan rasa sejuk

Humektan Gliserin, dll Melembabkan mulut, membantu disolusi dari zat perasa

Solubilizer Natrium lauryl sulfat

Polioksietilen-polioksipropilenglikol Melarutkan zat perasa, membersihkan mulut

bagian dalam

Perasa Natrium sakarin Mentol, eugenol, minyak pepermint, dll Memberikan rasa

sejuk

Pengawet Etilparaoksibenzoat, Na-benzoat Mencegah penurunan kualitas produk

Pewarna Karamel, dsb Membuat penampilan sediaan semakin menarik

Pengatur pH Garam asam fosfor, garam asam nitrat Mengatur pH

Pharmaceutical agent membersihkan rongga mulut, mencegah bau mulut yang

tidak segar dan menyegarkan bau mulut

Pembuatan Mouthwash

Kebanyakan mouthwash dibuat dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, fase air dan bahan

yang larut air disiapkan; dan pada tahap selanjutnya bahan yang tidak larut air

ditambahkan dengan emulsifier. Kedua fase ini kemudian dicampur bersama.

Berdasarkan pengalaman dalam pembuatan mouthwash, fase non-air lebih baik

Page 12: Tugas Kosmet - Indra

ditambahkan ke dalam fase air. Tahapan terakhir dalam pembuatan adalah filtrasi dengan

beberapa lapis filter, dan lapisan terakhir yang dipakai adalah filter tipe submikron.

Produk yang jernih dan berkilau dipercaya lebih dipilih konsumen.

Pengujian Mouthwash

• Uji terhadap konsumen

Pengujian penerimaan konsumen biasanya dimulai di laboratorium dengan

mencoba formulasi tersebut. Pengujian ini dapat lebih jauh lagi, dengan meminta

pendapat sejumlah konsumen target, biasanya apabila rasanya enak maka dipilih

untuk diproduksi.

• Uji keamanan

Sama seperti produk kesehatan pada umumnya, toksiksitas akut atau LD50 harus

dilakukan untuk keamanan manusia. Juga disarankan test iritasi dan sensitifitas

terhadap komponen perasa, surfaktan, dan bahan aktif lain yang terdapat pada

formulasi.

• Uji bakteriologi

Semua tipe mouthwash harus diuji apakah mereka dapat mendorong pertumbuhan

mikrobiologi, dan produk tipe antibakteri juga harus diperiksa kejelasannya dalam

bagaimana antibakteri tersebut berkerja (misalnya membunuh bakteri selama x

jam).

• Uji pengurangan bau mulut

Banyak tersedia prosedur uji dengan alat yang didasarkan pada kromatografi gas-

cair, detektor bau yang didasarkan pada hal tersebut, dan metode deteksi lain.

Manfaat dengan adanya uji yang dilakukan antara panelis konsumen dengan ahli

bau adalah menetapkan bau target yang sering menjadi masalah (misalnya nafas

ketika bangun pagi atau bau bawang putih) telah banyak dilakukan untuk

menambah nilai jual, biasanya dalam iklan televisi semenjak masalah tersebut

lebih sering dihadapi pada situasi nyata

• Uji klinik

Tipe uji klinik yang dilakukan belakangan ini terhadap mouthwash sangat

bervariasi karena banyaknya jenis produk yang ada. Uji ini berkisar antara uji

Page 13: Tugas Kosmet - Indra

konvensional antikaries untuk penghilangan plak dengan larutan pembersih

sebelum menyikat gigi. Banyak waktu, tenaga, dan dana yang harus dikeluarkan

di uji screening untuk menyelesaikan serangkaian uji klinik yang diberlakukan

pada mouthwash.

Contoh Formulasi Mouthwash

Mouthwash kosmetik bebas alkohol

Air 86.01 %

Asam benzoat 0.04 %

Sodium benzoat 0.15 %

Poloxamer 407 1.25 %

Gliserin 12 %

Sodium sakarin 0.05 %

FD&C biru no 1 0.0002 %

Flavor 0.25 %

Polysorbat 20 0.25 %

Mouthwash antimikroba mengandung alkohol

Air 76.18 %

Gliserin 8 %

Sodium benzoat 0.1 %

Asam benzoat 0.04 %

Sodium sakarin 0.08 %

Setilpiridinum klorida 0.05 %

FD&C biru no 1 0.0002 %

SDA alkohol 38-B 15 %

Perasa 0.25 %

Polysorbat 80 0.3%

Page 14: Tugas Kosmet - Indra

Mouthwash tipe langsung

Etanol 15 %

Gliserin 10 %

Polyoksietilen-hydrogenated castor oil 2 %

Na-sakarin 0.15 %

Na-benzoat 0.05 %

Perasa q.s.

Na-fosfat 0.1 %

Pewarna q.s.

Air murni 72.7 %

Cara pembuatan :

larutkan gliserin dan polyoksietilen-hydrogenated castor oil dalam air. Larutkan

perasa dalam etanol dan tambahkan pada campuran sebelumnya, campur hingga larut

sempurna. Selanjutnya larutkan Na-sakarin, Na-benzoat, Na-fosfat, dan pewarna ke

dalam campuran kemudian saring.

3. Gargagisma (obat kumur)

Gargagisma (obat kumur) adalah sediaan berupa larutan, umumnya dalam bentuk pekat yang

harus diencerkan dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan sebagai

pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorok. Tujuan utama penggunaan obat kumur

adalah dimaksudkan agar obat yang terkandung di dalamnya dapat langsung terkena selaput

lendir sepanjang tenggorokan; dan tidak dimaksudkan agar obat itu menjadi pelindung

selaput lendir. Karena itu, obat berupa minyak yang memerlukan zat pensuspensi dan obat

yang bersifat lendir tidak sesuai untuk dijadikan obat kumur.

4. Breathfreshener (spray penyegar nafas)

Breathfreshener atau spray penyegar nafas adalah spray yang disemprotkan ke rongga mulut

dengan tujuan untuk menyegarkan bau mulut/menghilangkan bau mulut. Spray penyegar

nafas ini tersedia dengan beberapa variant bau dan rasa serta mengandung menthol sebagai

bahan penyegar

Page 15: Tugas Kosmet - Indra

5. Dental floss (benang gigi)

Dental floss (benang gigi) adalah benang tipis dan lembut yang terbuat dari nilon, plastic,

ataupun pita sutra dan biasanya tersedia dalam beberapa pilihan. Ada yang memiliki rasa,

dilapisi lilin, maupun Dental Floss biasa. Penggunaan Dental Floss sangat berguna dalam

mencegah timbulnya penyakit Gusi dengan cara membuang sisa-sisa makanan dan plak

diantara Gigi, yang tidak dapat dicapai oleh sikat Gigi. Plak merupakan suatu zat yang

lengket yang mengandung bakteri. Jika plak ini terus terkumpul, bakteri dapat mengiritasi

Gusi dan menyebabkan pembengkakan. Dental Floss digunakan dengan cara disisipkan

diantara gigi dan ditekan sepanjang sisi gigi, khususnya daerah yang dekat dengan gusi.

Secara perlahan, gerakan floss naik turun, dengan kondisi tetap menekan ke sisi gigi. Jangan

pernah menekan kearah Gusi, karena hanya akan menyebabkan iritasi pada Gusi. Pastikan

setiap sisi Gigi sudah ter-floss dengan bersih.

Page 16: Tugas Kosmet - Indra

Daftar Pustaka

Anonym. 2014. Mouthwash. http://mylifemyjoymytears.blogspot.com/2011/02/mothwash-

sebuah-pendekatan-dari.html. Diakses tanggal 14 Januari 2014

Anonym. 2014. Dentalfloss. http://www.formulaoralcare.com/fungsi-pemakaian-dental-floss/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasta_gigi. Diakses tanggal 14 Januari 2014

Anonym. 2014. Pasta gigi. http://splashdiary.blogspot.com/2013/02/pasta-gigi-bisa

mencerahkan-bibir-apa.html. Diakses tanggal 14 Januari 2014