tugas kep jiwa terapi psikofarmakologi

3
tugas kep jiwa terapi psikofarmakologi TERAPI PSIKOFARMAKOLOGI PADA PASIEN JIWA DAN PERAN PERAWAT PENGERTIAN Psikofarmako adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengan gangguan mental. Psikofarmaka termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifat neuroleptika (bekerja pada sistem saraf). Pengobatan pada gangguan mental bersifat komprehensif, yang meliputi: 1. Teori biologis (somatik), mencakup: pemberian obat psikofarmaka, lobektomi dan electro convulsi therapy (ECT) 2. Psikoterapeutik 3. Terapi modalitas KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI 1. Psikofarmakologi adalah komponen kedua dari manajemen psikoterapi 2. Perawat perlu memahami konsep umum psikofarmaka 3. Yang termasuk neurotransmitter: dopamin, neuroepinefrin, serotonin dan GABA (Gamma Amino Buteric Acid) dan lain-lain 4. Meningkat dan menurunnya kadar/konsentrasi neurotransmitter akan menimbulkan kekacauan atau gangguan mental 5. Obat-obat psikofarmaka efektif untuk mengatur keseimbangan neurotransmitter KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI 1. Sawar darah otak melindungi otak dari fluktuasi zat kimia tubuh, mengatur jumlah dan kecepatan zat yang memasuki otak 2. Obat-obat psikofarmaka dapat melewati sawar darah otak, sehingga dapat mempengaruhi sistem saraf 3. Extrapyramidal side efect (efek samping terhadap ekstrapiramidal) terjadi akibat penggunaan obat penghambat dopamin, agar didapat keseimbangan antara dopamin dan asetilkolin 4. Anti cholinergic side efect (efek samping antikolinergik) terjadi akibat penggunaan obat penghambat acetilkolin Menurut Rusdi Maslim yang termasuk obat- obat psikofarmaka adalah golongan: 1. Anti psikotik, pemberiannya sering disertai pemberian anti parkinson 2. Anti depresi 3. Anti maniak

Upload: ronaldokonstantin

Post on 24-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jdgyfaysuoi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kep Jiwa Terapi Psikofarmakologi

tugas kep jiwa terapi psikofarmakologi

TERAPI PSIKOFARMAKOLOGI PADA PASIEN JIWADAN PERAN PERAWAT

PENGERTIANPsikofarmako adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengan gangguan mental. Psikofarmaka termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifat neuroleptika (bekerja pada sistem saraf). Pengobatan pada gangguan mental bersifat komprehensif, yang meliputi:1. Teori biologis (somatik), mencakup: pemberian obat psikofarmaka, lobektomi dan electro convulsi therapy (ECT)2. Psikoterapeutik 3. Terapi modalitas KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI1. Psikofarmakologi adalah komponen kedua dari manajemen psikoterapi2. Perawat perlu memahami konsep umum psikofarmaka3. Yang termasuk neurotransmitter: dopamin, neuroepinefrin, serotonin dan GABA (Gamma Amino Buteric Acid) dan lain-lain4. Meningkat dan menurunnya kadar/konsentrasi neurotransmitter akan menimbulkan kekacauan atau gangguan mental5. Obat-obat psikofarmaka efektif untuk mengatur keseimbangan neurotransmitterKONSEP PSIKOFARMAKOLOGI1. Sawar darah otak melindungi otak dari fluktuasi zat kimia tubuh, mengatur jumlah dan kecepatan zat yang memasuki otak2. Obat-obat psikofarmaka dapat melewati sawar darah otak, sehingga dapat mempengaruhi sistem saraf3. Extrapyramidal side efect (efek samping terhadap ekstrapiramidal) terjadi akibat penggunaan obat penghambat dopamin, agar didapat keseimbangan antara dopamin dan asetilkolin4. Anti cholinergic side efect (efek samping antikolinergik) terjadi akibat penggunaan obat penghambat acetilkolinMenurut Rusdi Maslim yang termasuk obat- obat psikofarmaka adalah golongan:1. Anti psikotik, pemberiannya sering disertai pemberian anti parkinson2. Anti depresi3. Anti maniak4. Anti cemas (anti ansietas)5. Anti insomnia6. Anti obsesif-kompulsif7. Anti panikYANG PALING SERING DIGUNAKAN OLEH KLIEN JIWA A. Anti PsikotikAnti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau psikotropik: neuroleptika.Mekanisme kerja: menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (di ganglia dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.Efek farmakologi: sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi: delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir.Indikasi pemberian: Pada semua jenis psikosa, Kadang untuk gangguan maniak dan paranoidEFEK SAMPING ANTIPSIKOTIKa. Efek samping pada sistem saraf (extrapyramidal side efect/EPSE)1) Parkinsonisme

Page 2: Tugas Kep Jiwa Terapi Psikofarmakologi

Efek samping ini muncul setelah 1 - 3 minggu pemberian obat. Terdapat trias gejala parkonsonisme:Tremor: paling jelas pada saat istirahatBradikinesia: muka seperti topeng, berkurang gerakan reiprokal pada saat berjalanRigiditas: gangguan tonus otot (kaku)

2) Reaksi distonia: kontraksi otot singkat atau bisa juga lamaTanda-tanda: muka menyeringai, gerakan tubuh dan anggota tubuh tidak terkontrol3) AkathisiaDitandai oleh perasaan subyektif dan obyektif dari kegelisahan, seperti adanya perasaan cemas, tidak mampu santai, gugup, langkah bolak-balik dan gerakan mengguncang pada saat duduk.Ketiga efek samping di atas bersifat akur dan bersifat reversible (bisa ilang/kembali normal).4) Tardive dyskinesiaMerupakan efek samping yang timbulnya lambat, terjadi setelah pengobatan jangka panjang bersifat irreversible (susah hilang/menetap), berupa gerakan involunter yang berulang pada lidah, wajah,mulut/rahang, anggota gerak seperti jari dan ibu jari, dan gerakan tersebut hilang pada waktu tidur.b. Efek samping pada sistem saraf perifer atau anti cholinergic side efect Terjadi karena penghambatan pada reseptor asetilkolin. Yang termasuk efek samping anti kolinergik adalah:• Mulut kering• Konstipasi• Pandangan kabur: akibat midriasis pupil dan sikloplegia (pariese otot-otot siliaris) menyebabkan presbiopia• Hipotensi orthostatik, akibat penghambatan reseptor adrenergik• Kongesti/sumbatan nasalJenis obat anti psikotik yang sering digunakan:• Chlorpromazine (thorazin) disingkat (CPZ)• Halloperidol disingkat Haldol• Serenase