tugas kelompok_perusahaanjasa

12
ETIKA BISNIS REVIEW PRINSIP CORPORATE GOVERNANCE PT JASA MARGA By: Fania Anisa Hapsari C4C013017 Dhani Subiantoro C4C013018 Bima Cinintya Pratama C4C013019 Dwi Untari Bihandari C4C013021 Cahyaning Vidyastuti C4C013023

Upload: bima-c-pratama

Post on 24-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ETIKA BISNISREVIEW PRINSIP CORPORATE GOVERNANCEPT JASA MARGA

By:Fania Anisa HapsariC4C013017Dhani SubiantoroC4C013018Bima Cinintya PratamaC4C013019Dwi Untari BihandariC4C013021Cahyaning VidyastutiC4C013023

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN2014

Nama Perusahaan: PT Jasa Marga (persero) Tbk.Berkedudukandi:JakartaTanggalPendirian:01Maret1978DasarHukumPendirian:PPNo.4Tahun1978ModalDasar:Rp9,52TriliunModalDitempatkan:Rp3,4TriliunModalDisetor:Rp3,4TriliunKepemilikan:PemerintahIndonesia70%,Masyarakat30%BidangUsaha :Merencanakan,membangun,mengoperasikandan memeliharajalantol, sertamengembangkandanmengusahakan lahan di ruang miliki jalan tol dan usaha lain yang terkait.InformasiPencatatanSaham:SahamPerseroandicatatkandiBursaEfekIndonesia pada tanggal 12 November 2007 dengankode saham JSMR. Bloomberg Ticker: JSMR IJ Reuters: JSMR.JKYahoo! Finance Quote: JSMR.JKKantorPusat:PTJasaMarga(PERSERO)Tbk.PlazaTolTamanMini Indonesia IndahJakarta13550IndonesiaTel.: 62-21 841 3526, 841 3630Fax.: 62-21 841 3540Website : www.jasamarga.come-mail:[email protected]

Bentuk Layanan dan UsahaJasa Marga fokus pada tiga bentuk layanan, yaitu layanan lalu lintasjalantol, layanantransaksijalantol,danlayanankonstruksijalantol.UsahaJasa Marga terdiri dari dua, usaha jalan tol dan usaha non tol dengan penjelasansebagai berikut :1. Usaha Jalan Tol Bidang usaha Jasa Marga adalah membangun dan menyediakan jasapelayananjalantol. UntukituJasaMargamelakukanaktifitasusahasebagai berikut: Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringanseratoptikdanlain-lain,untukmeningkatkanpelayanankepadapemakai jalan dan meningkatkan hasil usahaperusahaan. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol. Saatini Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 13hakpengusahaan (konsesi) jalantol melalui sembilankantor cabangdan satu anak perusahaan yaitu : Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Jakarta- Cikampek, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo, JalanTol Serpong-PondokAren(dioperasikan oleh JLJ), Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi, Jalan Tol Padalarang Cileunyi, Jalan Tol Palimanan-Kanci, Jalan Tol Semarang, Jalan Tol Surabaya Gempol, Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)2. Usaha Non Jalan TolSelain dari menambah jalan tol, Perseroan mengembangkan usaha lain dengan mengkapitalisasi berbagaiaset-asetyangdimiliki perusahaan diantaranya adalah : PenyewaanlahandanUtilitas,saatiniJasaMargatengahmenggarap jalur Serat Optik dari Bandung hingga Jakarta pengembanganrestarea,sertaproperti.Sampaiakhir2009,Perseroan telah membangun enam tempat istirahat (rest area), empatdi antaranya berada diruas Jakarta-Cikampek, satudi Bandung dansatudiTangerang.Rencananya2010iniPerseroanakanmembangun 14 tempat istirahat lagi di lokasi berbeda. Pemasangan iklan, Berbagai Jasa termasuk Jasa pengoperasian jalan tol pihak lain. Termasuk mengelola JembatanTol Suramaduyangmenjadikebanggan nasional. Selain itu Jasa Marga melalui anak perusahaan Sarana Marga Bhakti Utama telah melebarkan sayap ke berbagaibidangJasaLainnyaseperti transportasi, pembangunan da pemeliharaan jalanumum. Tahun2009laluusahalain-lainini menyumbangpendapatan sebesar Rp42,01miliar,naikdariRp 31,76 milar pada tahun sebelumnya.

Tata Nilai Perusahaan Perusahaan mempunyai nilai-nilai Perusahaan yang merupakan kombinasi dari nilai-nilai dan keyakinan yaitu prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar dalam menjalankan bisnis dan organisasi, yang menjadi pegangan bagi setiap Insan Jasa Marga dalam berperilaku, bertindak dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan telah memiliki Tata Nilai Perusahaan yaitu: 1. Integritas (Integrity)

Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika, semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. Integritas (Integrity) diterjemahkan kedalam 5 (lima) Perilaku Utama yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan bisnis dan organisasi Perusahaan, yaitu antara lain:a. Bekerja hanya untuk kepentingan Perusahaan. b. Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain di luar kepentingan Perusahaan. c. Bertanggungjawab dan senantiasa dapat menjelaskan keputusan dan langkah-langkah yang diambil dalam pekerjaan.d. Senantiasa menggunakan etika dalam bekerja.e. Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya.

2. Mencintai Pekerjaan (Passion) Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga dan cinta terhadap pekerjaan dan Perusahaan. Mencintai Pekerjaan (Passion) diterjemahkan kedalam 5 (lima) Perilaku Utama yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan bisnis dan organisasi Perusahaan, yaitu antara lain: a. Semangat dan keinginan yang kuat untuk senantiasa berbuat yang terbaik di bidangnya. b. Menyenangi tugasnya dan selalu berpikir positif dalam bekerja. c. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah Perusahaan. d. Bangga terhadap Perusahaan sebagai wujud dari kebanggaan pada bangsa dan Negara. e. Senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik.

3. Senang Belajar Untuk Kemajuan (Learning) Senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru dan cara-cara kerja yang lebih baik untuk kemajuan Perusahaan. Senang Belajar Untuk Kemajuan (Learning) diterjemahkan kedalam 3 (tiga) Perilaku Utama yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan bisnis dan organisasi Perusahaan, yaitu antara lain: a. Selalu ingin mengetahui dan belajar hal-hal baru untuk kemajuan Perusahaan. b. Melihat jauh ke depan dan senantiasa berusaha untuk membawa Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. c. Berani mencoba hal-hal baru dengan niat semata-mata untuk memperbaiki kualitas proses dan produk Perusahaan.

4. Membangun Kepercayaan (Trust) Percaya pada niat baik dan kami senantiasa menjaga kepercayaan yang diamanahkan pada kami dalam melaksanakan pekerjaan. Membangun Kepercayaan (Trust) diterjemahkan kedalam 3 (tiga) Perilaku Utama yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan bisnis dan organisasi Perusahaan, yaitu antara lain: a. Percaya pada niat baik.b. Senantiasa membangun kepercayaan (trust) diantara seluruh jajaran Perusahaan. c. Tidak terkotak-kotak, selalu saling membantu untuk kepentingan Perusahaan semata. d. Selalu berorientasi kepada pelayanan yang maksimal untuk memperoleh kepercayaan dari pelanggan.

Tanggung Jawab Manajemen Dalam Penerapan GCG 1. Manajemen akan berupaya maksimal untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam proses bisnis Perusahaan. 2. Manajemen akan menyusun Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) yang mengatur nilai atau norma yang dianut oleh setiap Karyawan dalam melaksanakan tugasnya yang antara lain termasuk etika hubungan antara Perusahaan dengan Karyawan, Pengguna Jalan Tol, Pemegang Saham, Pemasok, Kreditur/Investor, Pemerintah, Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa, Masyarakat dan Lingkungannya. 3. Pemutakhiran Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) serta Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) hanya sah apabila mendapat persetujuan tertulis Dewan Komisaris dan Direksi. Pemutakhiran umumnya terkait dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, Keputusan Dewan Komisaris, dan pengaturan lainnya yang setingkat. 4. Manajemen akan berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan sistem pengendalian internal Perusahaan.5. Manajemen akan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku serta akan memenuhi ketentuan dalam Tata Kelola Perusahaan. 6. Manajemen akan menyusun program dan anggaran dalam rangka mewujudkan Perusahaan yang memiliki Tata Kelola Perusahan yang baik. 7. Manajemen akan mengkomunikasikan serta memastikan bahwa semua Karyawan memahami serta melaksanakan ketentuan Perusahaan. 8. Manajemen akan mengevaluasi semua kegiatan dan dokumentasi yang terkait dengan Tata Kelola Perusahaan untuk selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan. 9. Manajemen akan menyusun suatu organisasi serta menetapkan personil yang bertanggung jawab mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan Tata Kelola Perusahaan.10. Manajemen akan melaksanakan sistem manajemen berbasis kinerja serta menerapkan Reward and Punishment secara konsisten kepada Karyawan.

Tanggung Jawab Karyawan Dalam Penerapan GCG 1. Karyawan wajib mematuhi serta memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. 2. Karyawan wajib berusaha secara aktif dan sukarela dalam melaksanakan semua proses bisnis di Perusahaan. 3. Karyawan wajib secara sukarela dan bersama-sama berupaya mewujudkan budaya kerja dan budaya Tata Kelola Perusahaan. Pelaksanaan Penerapan Agar proses pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan berjalan dengan efektif, maka dilakukan pengaturan sebagai berikut: 1. Pelaksana di tingkat Perusahaan dipimpin oleh Direksi. 2. Setiap Pimpinan Unit Kerja bertanggungjawab mengendalikan kegiatan Tata Kelola Perusahaan dan memastikan bahwa asas-asas GCG dan Pedoman Perilaku dilaksanakan secara konsisten di unit kerjanya masing masing. 3. Dalam rangka memastikan penerapan GCG di Perusahaan, maka Kepala Unit Kerja yang tercantum di bawah ini harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. Sekretaris Perusahaan, bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan isi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) secara keseluruhan serta melakukan pemutakhiran dan mensosialisasikan ke seluruh Karyawan. b. Kepala Satuan Pengawasan Intern, bertanggungjawab untuk memastikan bahwa proses kerja/kegiatan yang dilakukan oleh seluruh unit kerja termasuk efektivitas pengelolaan risiko, proses tata kelola dan etika bisnis telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Sebagai komitmen penerapan GCG di Perusahaan, maka Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan menandatangani Pakta Integritas.

Prinsip- Prinsip Tata Kelola Perusahaan 1. Transparansi (Transparency) Prinsip transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang materiil dan relevan terkait dengan Perusahaan kepada para pemangku kepentingan (Stakeholders) terkait. Aspek-aspek penting dalam implementasi prinsip ini diantaranya adalah pengungkapan informasi yang terkait dengan kinerja Perusahaan secara jelas, memadai, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan; publikasi laporan keuangan dan informasi materiil yang berdampak signifikan terhadap kinerja Perusahaan; penggunaan prinsip-prinsip akuntansi dan audit yang lazim digunakan dan diterima secara luas; kemudahan akses terhadap informasi penting tentang kinerja Perusahaan. 2. Akuntabilitas (Accountability) Prinsip akuntabilitas berarti adanya kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab serta keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan antara RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi sehingga tercipta keseimbangan kekuasaan dan pengelolaan Perusahaan secara efektif. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan oleh Perusahaan kepadanya. Setidak-tidaknya Perusahaan mengenal 3 (tiga) tingkatan akuntabilitas: a. Akuntabilitas Individu. Akuntabilitas yang melekat kepada hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan berlaku kepada kedua belah pihak b. Akuntabilitas Kelompok. Akuntabilitas yang melekat kepada kelompok yang harus ditanggung bersama atas kondisi dan kinerja yang tercapai. c. Akuntabilitas Korporat. Akuntabilitas yang melekat kepada Perusahaan secara menyeluruh dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai Anggaran Dasar Perusahaan. 3. Bertanggung Jawab (Responsibility) Prinsip pertanggungjawaban mencerminkan adanya kesesuaian dan kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Implementasi prinsip ini merupakan wujud Perusahaan sebagai agen ekonomi yang bertanggung jawab (good corporate citizen). 4. Kemandirian (Independency) Prinsip kemandirian yaitu suatu keadaan di mana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran (Fairness) Prinsip kewajaran mengharuskan adanya perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak Pemegang Saham dan Stakeholders lainnya, baik yang timbul karena perjanjian maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perusahaan. Perusahaan akan selalu memastikan agar pihak yang berkepentingan dapat mengeksekusi hak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan juga akan selalu memastikan agar Perusahaan dapat mengeksekusi haknya terhadap pihak yang berkepentingan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku . Prinsip ini utamanya menjamin perlindungan hak-hak para Pemegang Saham, terutama Pemegang Saham minoritas dan menjamin terlaksananya komitmen Perusahaan dengan pihak lain.Organ Perusahaan 1. Pemegang Saham/Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan. RUPS merupakan wadah bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenangnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. a. Wewenang Pemegang Saham 1) Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris termasuk laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris; 2) Mengesahkan Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik; 3) Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan; 4) Menetapkan Auditor Eksternal yang terdaftar di Bapepam dan LK berdasarkan usulan yang diterima dari Dewan Komisaris; 5) Menetapkan remunerasi dan tantiem Dewan Komisaris dan Direksi; 6) Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi melalui RUPS yang dihadiri oleh Pemegang Saham seri A Dwiwarna dan harus disetujui oleh Pemegang Saham seri A Dwiwarna; 7) Memberikan persetujuan atas aksi korporasi Perusahaan sesuai dengan yang diatur dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku.

b. Hak Pemegang Saham 1) Menghadiri dan memberi suara dalam RUPS; 2) Memperoleh informasi material mengenai Perusahaan secara tepat waktu dan teratur sepanjang informasi tersebut tidak bersifat rahasia; 3) Memperoleh penjelasan tentang penerapan GCG; 4) Menerima pembagian keuntungan dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya; 5) Khusus, Pemegang Saham Seri A Dwiwarna berhak untuk mengusulkan kepada RUPS, calon-calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta pencalonan tersebut mengikat RUPS.

KesimpulanPT Jasa Marga telah menerapkan prinsip corporate governance, dibuktikan dengan adanya transparansi atau keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang materiil dan relevan terkait dengan Perusahaan kepada para pemangku kepentingan (Stakeholders) terkait. Selain itu adanya kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab organ perusahaan, Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, adanya kesesuaian dan kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, dan adanya perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak Pemegang Saham dan Stakeholders lainnya. Semua telah tercantum pada Jasa Marga Annual Report 2013. (dilampirkan)