tugas kelompok mk htn pemilu

15

Click here to load reader

Upload: pradana-scout

Post on 31-Jul-2015

117 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

Tugas : KelompokMakalah: HUKUM TATA NEGARA

PEMILIHAN UMUM

Disusun Oleh :

HUKUM PIDANA DAN KETATANEGARAAN

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

U I N ALAUDDIN MAKASSAR

2009

Page 2: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur takhentinya kita panjatkan atas berkah, rahmat dan tezkynya

yang diperuntukkan untuk para hambanya, sebab itu semua kita masih dapat menghembuskan

naafas seraya mungucapkan dzikir kepadanya serta melaksanakan perintah dan menjauhi

larangannya.

Salam serta shlawat tak henti-hentinya kita panjatkan kepada Nabiullah Muhammad

SAW, dialah sang revolusioner sejati yang diutus oleh Alla SWT membawakan agama yang

haq untuk seluruh manusia di belahan bumi ini, dengan izin Allah beliau telah membimbing

umat manusia keluar dari tatanan peradaban jahiliyyah menju tatanan peradaban yang

manusiawi, dari metode berfikir sat’i yang dangkal hingga metode berfikir musta’nir yang

cemerlang, dari masa yang begitu suram menuju masa yang dalam catatan sejarah adalah

peradaban yang begitu gemilang. Atas perjuangan beliau dan para sahabat-ssahabatnya Islam

telah terbentang dari Andalusia, Afrika Utara melintasi Asia hingga ke ujung Indonesia.

Semenjak runtuhnya system Khilafah Islamiyah yang menjadi roh dan kekuatan kaum

mislimin di Turki pada tahun 1924 M, negeri kaum muslimin telah terpecah hingga kurang

lebih menjadi 50 negera-negara kecil atas konspirasi-konspirasi yang dibangun oleh kaum-

kaum kafir. Di Indonesia Negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang begitu

melimpah ruah semenjak kemerdekaannya sudah terjamak oleh tangan-tangan asing

(intervensi). Cara paling ampuh asing dalam menjajah suatu negeri adalah dengan

menanamkan hegemoni-hegemoninya dalam suatu Negara salah satunnya adalah

“DEMOKRASI” dengan metode ini asing dapat membuka pintu selebar-lebarnya untuk

mengintervensi dan mengeruk kekayaan alam suatu Negara.

Dalam proses pemilu kali ini yang awalnya menggunakan system nomor urut telah

beralih menjadi suara terbanyak melalui keputusan Mahkamah Konstitusi yang masih sempat

menuai kontroversi diberbagai kalangan, dalam makalah ini kami juga membahas bagaimana

intervensi asing dalam pemilu kali ini dan pemilu 2004 yang lalu yang membuktikan bahwa

Negara yang begitu kaya pada dasarnya masih terjajah oleh pihak asing.

PENULIS

Page 3: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………

DAFTAR ISI…………………………..

BAB I…………………………………..

A. Latar belakang masalah………………

B. Rumusan masalah……………………

C. Tujuan penulisan………………………

BAB II………………………………..

Pengertian-pengertian………………..

Aturan-aturan…………………………

BAB III……………………………..

Pembahasan…………………………

Intervensi asing dalam pemilu 2009…………

Peralihan nomor urut menjadi suara terbanyak……………..

BAB IV………………………..

Penutup………………………

Kesimpulan…………………………..

Page 4: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia adalah Negara yang menggunakan system ”DEMOKRASI” dimana

pada system ini ada dua metote yang terkandung didalamnya yaitu Demokrasi

substansial dan Demokrasi procedural. Dalam melakukan pengangkatan wakil-wakil

rakyat di pemerintahan baik itu DPR, Presiden maupun Wakil Presiden menggunakan

metode atau mekanisme pengangkatan Demokrasi procedural.

Dalam perjalanannya Bangsa Indonesia kurang lebih 10 Tahun telah

melakukan pergantian pemimpin dengan metode yang berbeda-beda. Tahun 2004

yang lalu Indonesia telah melakukan pemilihan Presiden dengan mekanisme

pemilihan langsung dan sepanjang perjalanannya mekanisme ini baru pertama kali

dilakukan oleh bangsa ini, dan setelah itu Indonesia mendapat penghargaan dan

dinobatkan oleh Amerika Serikat sebagai salah satu Negara “PALING

DEMOKRATIS” di dunia.

Pemilihan umum 2009 kali ini banyak diwarnai dengan protes-protes dari

berbagai kalangan di negeri ini. Semenjak dirubahnya metode dari nomor urut

menjadi suara terbanyak oleh Mahkamah Konstitusi, para “CALEG” berhamburan

mendaftarkan diri sebagai calaon dalam pemilu kali ini tanpa menghiraukan latar

belakang pendidikan. Keputusan MK telah memberi ruang dan membukakan pintu

selebar-lebarnya kepada siapapun dinegeri ini untuk mencicipi manis dan nikmatnya

kekuasaan dan empuknya kursi-kursi diparlemen.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap pemilu di belahan dunia tidak

lepas dari intervensi asing, khususnya dinegeri yang memiliki potensi sumber daya

alam yang sangat melimpah ruah seperti Indonesia, sangat menarik minat asing untuk

menguasainya. Pemilu kali ini dan sebelumnya sangat jelas bahwa ada intervensi

asing, salah satunya yang dapat kita amati adalah ketika lembaga-lembaga asing ikut

serta dalam pengawasan pemilu, tentunya timbul pertanyaan yang sangat besar di

benak kita “untuk apa mereka datang dan ikut serta dalam pemilu??” apakah hanya

sekedar jalan-jalan dan membantu pelaksanaan pemilu di Indoneia? Ataukah jangan-

jangan mereka memiliki kepentingan dibalik itu semua??. Insya Allah,Itulah yang

akan kami paparkan dalam persentase makalah kali ini.

Page 5: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

B. Rumusan masalah

Melacak intervensi asing dalam pemilu.

Peralihan perolehan suara dari nomor urut menjadi suara terbanyak.

C. Tujuan pembuatan makalah

Adapun utama tujuan pembuatan makalah kali ini adalah untuk melaksanakan

apa yang telah diamanahkan kepada kami dari dosen yang bersangkutan, dan

bagaimana kita bisa memahami apa yang melatar belakangi dan menjadi alasan dasar

bagi Mahkamah Konstitusi merevisi keputusan perolehan suara melalui nomor urut

menjadi suara terbanyak serta melacak intervensi asing di setiap pemilihan umum

terutama pada pemilihan umum 2009.

Page 6: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

BAB IIIPEMBAHASAN

Intervensi Asing dalam Pemilu

Campur tangan asing, Amerika Serikat (AS), memang tidak bisa dilepaskan dalam setiap proses demokratisasi atau pemilihan umum (pemilu) di negara mana pun. Termasuk di Indonesia. Sejak masa-masa awal kemerdekaan RI campur tangan asing (terutama AS) sudah bisa dilihat pada masa Presiden Soekarno berkuasa hingga ia terjungkal dari kekuasaannya. Terjungkalnya Soekarno dari kekuasaan disusul dengan naiknya Soeharto tahun 1960-an disinyalir oleh banyak pengamat politik sebagai agenda yang tidak dapat terlepas dari peran CIA.

Saat ini Indonesia masih menjadi bidikan negara asing. Banyak negara maju ingin menanamkan pengaruhnya terhadap Indonesia. Tidak peduli negeri ini sedang limbung atau booming. Terpenting bagi mereka adalah keinginan negara maju itu bisa diwujudkan.

Salah satu negara maju yang dianggap punya agenda seperti itu adalah AS. Itu sebabnya AS tidak pernah diam menghadapi setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Menurut beberapa pengamat Indonesia sebagai negara keempat terbanyak penduduknya di dunia setelah China, India, dan AS adalah salah satu pasar potensial bagi Negeri Paman Sam itu.

Oleh karenanya terlalu riskan jika Indonesia dilepas begitu saja. Negara Paman Sam juga agak resisten dengan sesuatu yang bernilai Islam. Sementara Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam terbesar di dunia.

Paling dekat bentuk intervensi AS yang dapat kita lihat adalah saat pemilu 2004 yang lalu. Adanya campur tangan asing dalam Pemilu Presiden 2004 telah disinyalir Kwik Kian Gie (mantan Menneg PPN/Kepala Bappenas) dan juga beberapa tokoh Islam yang mengungkapkan adanya intervensi AS terhadap proses Pemilu tahun 2004.

Biasanya Modus yang dipakai adalah ada pejabat penting AS yang akan datang ke Indonesia akan ada komentar-komentar dari pejabat AS, quick qount yang sangat agresif serta adanya pertemuan-pertemuan antara orang-orang Dubes AS di Indonesia dengan para calon maupun tokoh nasional pada jamuan-jamuan khusus.

Mendekati pelaksanaan pemilu 2004 yang lalu Indonesia kedatangan tamu asing yaitu Jimmy Carter dan Collin Powell. Carter datang dengan istrinya Rosalynn serta mantan Perdana Menteri Thailand Chuan Leekpai ke Indonesia untuk memimpin para pemantau dari The Carter Center. Carter membawa ratusan pemantau yang berada di bawah bendera The Carter Center. Selain memantau Carter juga ikut mengecek kesiapan KPU dalam penyelenggaraan pemilu presiden dan juga mengenai hubungan KPU dengan Panwaslu.

Page 7: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

Diketahui juga bahwa 12 jam menjelang pelaksanaan pemilu Jimmy Carter memberi pesan khusus kepada dua capres RI waktu itu yaitu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI Perjuangan) dan Amien Rais (Ketua Umum Partai Amanat Nasional) di sebuah hotel berbintang di Jakarta.

Selain dua capres di atas Carter juga bertemu dengan Agum Gumelar yang mewakili Hamzah Haz. Carter juga menemui Duta Besar AS Ralph L Boyce serta para pemantau pemilu dalam negeri. Dalam melakukan pemantauan dan pengamatannya Carter Centre dan National Democratic Institute (NDI) memiliki base camp yang bersebelahan dengan kantor pusat pengolahan data TI KPU di Hotel Borobudur.

Pada saat pemilu 2004 orang nomor tiga Amerika Serikat Colin Powell (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) juga tumben-tumbenan sampai tiga hari berada di Jakarta. Sehari menjelang pilpres putaran pertama, tepatnya tanggal 4 Juli 2004 Powel bertemu dengan salah seorang Capres RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia lebih memprioritaskan pertemuan dengan SBY ketimbang dengan Presiden Megawati Soekarnoputri. Dan mereka pun berkilah, itu terjadi karena pesawatnya yang terbang dari Jordania terlambat mendarat di Halim Perdana Kusuma. Karena terlambat, Powel akhirnya hanya menemui SBY. Untuk menghilangkan kesan diskriminatif Powel pun mengatakan bahwa dirinya dan SBY adalah sahabat lama. Mereka sama-sama alumni Port Bening, pusat pendidikan ‘Rangers’ alias Baret Hijau di AS.

Begitu juga direktur National Democratic Institute (NDI), John Rowland yang melakukan pertemuan dengan Akbar Tanjung di Gedung DPR/ MPR yang diklaim mereka sebagai pertemuan reguler tentang perkembangan pemilu presiden. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut Rowland didampingi Senior Program Menajer dari Washington untuk Asia Tenggara Blair King dan Direktur Program NDI Stephani Lynn. Sedangkan, Akbar Tandjung saat itu didampingi Ketua Komisi I DPR RI Ibrahim Ambong.

Pada Pemilu 2004 itu juga salah seorang calon presiden (capres) pernah mengatakan mendapat tawaran bantuan dana kampanye dari sebuah yayasan di Washington DC, AS. Bantuan tersebut ditawarkan dalam jamuan makan malam melalui Paul Wolfowitz.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pernah melakukan sosialisasi kepada Dubes AS Cameron R Hume. Bang Yos merasa lebih mantap jika didukung AS. Sepertinya pertemuan Dubes AS dengan Sutiyoso adalah kegiatan public relation seperti ketika Powel menemui SBY menjelang Pilpres 2004?

Dalam pertemuan itu Sutiyoso didampingi antara lain dua Mayjen (purn) TNI yang cukup lama bertugas di AS, Benni Mandalika (8 tahun di KBRI Washington) dan Albert Paruntu (mantan penasihat militer di perwakilan tetap RI di PBB, New York). Mandalika dan Paruntu semasa aktif memang tidak begitu menonjol. Tidak

Page 8: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

berapa lama hasilnya Sutiyoso dengan bangganya menyatakan bahwa dirinya sudah mendapat dukungan dari AS dan Australia.

Sebelumnya AS juga mendukung majunya Rizal Malarangeng menjadi capres alternatif dari jalur independen. Namun, terkait masih belum jelasnya dasar hukum bagi calon independen untuk maju menjadi capres maka kemudian Rizal pun mengundur kan diri.

Dukungan ini terlihat dari apa yang diungkapkan oleh tiga mantan Dubes AS Alphonso F La Porta, Edward Masters, dan Mark Dion yang menyambut baik keputusan Majelis Konstitusi (MK) Indonesia yang membolehkan calon perorangan maju pada pilkada tanpa menggunakan perahu partai politik alias jalur independen.

Kemudian kunjungan wapres Jusuf Kalla (JK) ke luar negeri termasuk Amerika juga disinyalir tentunya juga tidak luput dari pembicaraan soal seputar pemilu Indonesia 2009. Kalla diterima oleh Joe Biden yang baru 16 hari menjabat sebagai wakil presiden AS yang sebenarnya pemerintahnya belum siap serta banyak menterinya yang belum diganti.

“Tetapi karena Wakil presiden Indonesia, ya harus diterima,” ujar Biden, sehingga pertemuan tersebut terkesan terlalu dipaksakan. Apakah mungkin ada agenda penting yang mendesak yang harus dikomunikasikan? JK juga bertemu dengan Direktur Intelijen Nasional AS Dennis Blair, Senator James Webb (Partai Demokrat), dan Christopher Bond (Partai Republik).

Dalam posisinya sebagai ketua umum Golkar maupun pribadi yang berkemungkinan akan maju menjadi capres atau pun cawapres. Kunjungan ini akan membawa arti positif yang sangat besar bagi Golkar dan Ketua Umumnya. JK adalah pejabat tinggi di luar AS yang berani menyampaikan agar AS segera menyelesaikan ketidakadilan di Palestina.

Di Indonesia konflik Israel dengan kelompok Hammas yang berlanjut dengan penyerangan Israel di jalur Gaza adalah sebuah berita besar dan sensitif di Indonesia dan beberapa negara lainnya hingga memunculkan demo besar-besaran. Oleh karena itu pernyataan JK tersebut jelas akan mengundang simpati warga muslim di Indonesia.

Dalam dinamika politik terdapat kata keramat yaitu “momentum”. Dalam perebutan kekuasaan seseorang yang akan maju dalam pemilihan presiden apabila menjumpai dan mampu memanfaatkan momentum maka popularitasnya akan melonjak. Obama menang dalam pilpres di antaranya karena momentum terjadinya krisis ekonomi AS sehingga dengan menyuarakan perubahan dia akhirnya menang.

Di tengah adanya kegelisahan di kalangan kader Golkar kunjungan JK dalam menghadiri undangan ke AS walau mungkin gaungnya tidak begitu besar tetap merupakan momentum bagi dirinya dan Partai Golkar. JK telah berhasil menempatkan dirinya sejajar dengan SBY di kancah internasional. Khususnya saat JK menyampaikan pidato tentang keberhasilan Indonesia dalam mengatasi konflik dan kemelut ekonomi.

Page 9: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

Di samping itu juga JK memberikan sebuah alternatif kepada AS, sebuah negara super power yang selama ini tidak pernah mendengar suara dari negara-negara berkembang. Momentum ini jelas akan menaikkan peringkatnya dalam bursa capres.

Apa yang disampaikan oleh JK adalah sesuatu yang akan menarik minat banyak pihak. Khususnya dari konstituen kalangan nasionalis maupun Muslim. Khususnya tentang masalah “keadilan dan pemerataan ekonomi”.

Terakhir adalah kunjungan Menteri Luar negeri AS Hillary Clinton ke Indonesia yang dijadwalkan dua hari, 18 sampai 19 Februari 2009. Karena waktunya sangat singkat akibatnya Hillary kemungkinan besar tak bisa bertemu dengan banyak tokoh. Tak terkecuali tokoh-tokoh lintas agama. Yang sudah disepakati adalah bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Presiden. Apakah mungkin dalam kunjungannya ini Hillary tidak membawa pesan-pesan khusus dari AS untuk penguasa dan juga calon penguasa Indonesia terkait dengan Pemilu 2009?

Lebih penting lagi adalah bahwa dukungan AS itu tidak harus diketahui oleh calon pasangan presiden maupun wakil presiden. AS tidak perlu komunikasi langsung dengan orang yang didukungnya. Siapa pun yang dinilai mampu memahami apa yang diinginkan AS dalam menjalankan misinya pasti didukung.

Intervensi pun kadang menggunakan modus aliran dana. Saat ini diketahui bahwa ada lima lembaga asing yang ikut membiayai Pemilu 2009. Total dana yang digelontorkannya sebesar 37,5 juta dolar AS. Bantuan asing untuk pemilu merupakan global grand strategy AS. Indonesia akan dipaksa setuju dengan proses globalisasi yang diusung negara-negara donor khususnya AS.

Aliran dana dari AS tersebut kadang melalui mata rantai perusahaan yang kemudian masuk ke salah satu rekening pasangan tertentu. Salah satu contohnya seperti dalam proses pemilihan presiden 2004 yang lalu. Ada peyumbang fiktif dari 11 perusahaan di Sulawesi Selatan. Selain itu ada juga aliran dana untuk lembaga-lembaga yang terkait pemilu seperti KPU, Panwas, LSM, dan sebagainya.

Peralihan Perolehan suara dari nomor urut ke suara terbanyak

Page 10: Tugas Kelompok MK HTN Pemilu

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan