tugas kelompok ii

22
TUGAS KELOMPOK II KEWIRAUSAHAAN MENGAPA MEMILIH BERWIRAUSAHA OLEH KELOMPOK II : ERNAWATI.S (B1A1 08 041) ERLAN (B1A1 08 028) HELDY VASIR (B1A1 06 036) JEKNORIS (B1A1 07 061) HAERULLAH DJIHAD SALASA (B1A1 08 002) JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS HALUOLEO

Upload: zurezki-yuana-yafie

Post on 02-Jul-2015

81 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS KELOMPOK II

TUGAS KELOMPOK II

KEWIRAUSAHAAN

MENGAPA MEMILIH BERWIRAUSAHA

OLEH KELOMPOK II :

ERNAWATI.S (B1A1 08 041)

ERLAN (B1A1 08 028)

HELDY VASIR (B1A1 06 036)

JEKNORIS (B1A1 07 061)

HAERULLAH DJIHAD SALASA (B1A1 08 002)

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

Page 2: TUGAS KELOMPOK II

MENGAPA MEMILIH BERWIRAUSAHA

OLEH: HAERULLAH DJIHAD SALASA

Pada umumnya masalah yang timbul bagi seorang mahasiswa setelah lulus

sarjana adalah masalah bagaimana mendapat lapangan pekerjaan. Banyak diantara

mahasiswa ketika masih sedang kuliah terhitung sebagai mahasiswa berprestasi, dia

dapat memecahkan berbagai soal ujian yang diberikan oleh dosen, namun setelah

sarjana keadaan menjadi terbalik dia frustasi,putus asa dan banyak diantara mereka

yang terjerumus kedalam lingkungan yang suram dan teler-teleran.

Munculnya perilaku yang tidak diinginkan tersebut, pada umumnya terjadi

karena mereka (pencari kerja) semata-mata menggantungkan diri pada keinginan

untuk menjadi PNS atau karyawan perusahaan. Kondisi ini semakin diperburuk lagi

oleh tatanan social budaya Negara miskin (termasuk Indonesia) yang sebagaian besar

orang tua menganggap PNS sebagai prestasi brilian yang dicapai dari perjuangan

panjang yang telah dilakukannya.

Pandangan modern, menganggap bahwa sekarang ini profesi yang paling

dihormati adalah menjadi wirausaha (entrepreneur). Gambaran tersebut memberikan

perubahan paradigm PNS menjadi paradigm entrepreneur.

Page 3: TUGAS KELOMPOK II

1. BEBERAPA ALASAN PENTINGNYA BERWIRAUSAHA

OLEH : ERLAN

Banyak alasan rasional mengapa berwirausaha menjadi profesi yang

sebaiknya mendapat porsi perhatian yang besar dibandingkan dengan PNS. Alasan-

alasan terssebut diantaranya sebagai berikut:

Terbatasnya kesempatan kerja

Makin banyak pengangguran dinegara kita yang lebih kurang terdapat

5.813.231 orang (2,83%) dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 215.843.000

orang (BPS,2002). Sebagai gambaran kota Jakarta sebagai kota terbesar di

Indonesia, kota yang perputaran ekonominya paling tinggi, angka pengangguran

mencapai 605.924 orang, (Wiyasa, 2003 : 9).

Hal tersebut sangat memprihatinkan, oleh karena itu para lulusan perguruan

tinggi dapat menyediakan lapangan kerja baik untuk dirinya maupun untuk orang

lain. Apakah seorang mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi masih harus

menunggu untuk memperoleh pekerjaan baik pada jalur pemerintah maupun

perusahaan swasta yang nyata-nyata jumlah yang dibutuhkan jauh lebih sedikit

daripada tenaga kerja yang tersedia.

Keinginan

Jumlah orang yang mempunyai keinginan untuk berkecimpung dalam dunia

usaha relatfi tidak terlalu banyak, utamanya mereka berasal dari keluarga yang

memang orang tuanya memperoleh rezeki dari dunia usaha.

Utuk menjadi seorang wirausaha saat ini merupakan profesi yang sangat

dihormati dan pantas untuk didudukkan sebagai “peringkat satu”. Apapun jenis an

bentuk pekerjaan tidak menjadi masalah yang penting mereka dapat hidup layak

dan dihargai di lingkungannya.Menjadi pegawai atau karyawan pada kantor

pemerintah maupun swasta menjadikan orang berada pada posisi menerima jenis

pekerjaan yang diberikan tanpa kekuatan untuk memprotes jika pekerjaan tersebut

Page 4: TUGAS KELOMPOK II

diluar minat dan bakatnya, karena jika menolak pekerjaan tersebut dapat diambil

oleh orang lain yang juga sudah lama ada dalam daftar antrian pencari kerja.

Sebaliknya pada pengguna tenaga kerja berhak memutuskan ke bagian dan

tempat mana yang memerlukan dan selayaknya kita bekerja, keinginan untuk

sesuai dengan ilmu dan keahlian kita bukan merupakan prioritas utama.

Keinginan atau dorongan merupakan suatu motivasi penting dalam

mendorong keberhasilan, bagaimanapun kalau sudah merupakan pilihan maka

kita dihadapkan pada resiko yang jelas kita sudah prediksikan sebelumnya.

Keinginan mendorong semangat yang pada gilirannya akan terus memompa

harapan untuk maju dan berkembang.

Keinginan harus timbul darii dalam diri sendiri tanpa ada unsure paksaan,

iikut-ikutan maupun untuk bergaya. Jika hal ini memang merupakan dari dalam

diri, bukan tidak mungkin segala kegagalan justru merupakan cambuk makin

dekatnya untuk kita mencapai keberhasilan.

Ciri-ciri perilaku yang dapat mencapai kesuksesan antara lain :

- Rajin

- Penuh rasa tanggung jawab

- Serba bisa

- Penuh semangat

- Mampu bekerja sama

- Mau mempelajari sesuatu yang baru atau perlu

- Mahir

- Mempunyai kepribadian dan

- Hati-hati

Kebutuhan akan wirausaha

Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa suatu Negara

akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan. Sebanyak 2 % dari

jumlah penduduknya. Jadi jika Negara kita penduduknya sebanyak 200 juta jiwa,

maka idealnya jumlah wirausahawan baru mencapai 4 juta.

Page 5: TUGAS KELOMPOK II

Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh Jepang ternyata disponsori oleh

wirausahawan yang telah berjumlah 20% pengusaha kecil dan 2 % pengusaha

sedang (Heidjrachman Ranu P. 1982:12).

Jadi jika Negara kita mnyediakan 3 juta wirausaha besar dan sedang, maka

kita masih harus mencetak 30 juta wirausaha kecil. Ini adalah peluang usaha besar

yang menantang generasi muda untuk berkreasi, mengadu keterampilan membina

wirausaha dalam rangka turut berprestasi membangun Negara

Pendapat lain mengenai alasan mereka memilih berwirausaha

OLEH : ERNAWATI.S

a. Salah satu indikator tentang kuatnya ekonomi suatu bangsa/negara adalah

persentase dari jumlah penduduk negara tersebut yang menjadi pengusaha.

Indonesia = 0.018 % , artinya dari 236 juta penduduk indonesia cuma 0.018 %

nya yang menjadi pengusaha, bandingkan dengan dengan Singapura = lebih

dari 7 %. Sedangkan standar minimal dari PBB adalah 2 %. Hal ini harus

memacu kita terutama kelompok muda untuk terjun dalam kewirausahaan.

b. Opini mencari uang dengan menjadi pekerja sangatlah tidak realistis dengan

kondisi sekarang, penduduk Indonesia semakin banyak itu berarti persaingan

mencari kerja semakin ketat, gaji yang terbatas dan jenjang karir yang

panjang. 

c. Dunia usaha menawarkan

- kebebasan financial

- kebebasan waktu untuk keluarga

- kesempatan untuk lebih bermanfaat bagi orang lain dengan membuka

kesempatan kerja

d. Membangun usaha saat ini lebih mudah dibanding dulu, karena penduduk

yang banyak menciptakan pasar yang semakin luas, teknologi informasi yang

Page 6: TUGAS KELOMPOK II

lebih murah, tumbuhnya berbagai macam sistem marketing (internet

marketing, MLM, franchises,plasma dll).

Beberapa komentar atau pernyataan para pelaku bisnis (mengapa

memilih berwirausaha)

OLEH : HELDY VASIR

Saya tidak mengatakan bahwa berhasil di dunia wirausaha atau bisnis itu

mudah, karena hidup itu masalah pilihan. Anda mau  menjadi pekerja atau

pengusaha pun cuma pilihan hidup yang penting selalu siap atas resiko

pilihan anda. Tetapi maksud saya jika saat ini anda dalam persimpangan

jalan memilih bekerja atau merintis usaha maka beberapa tulisan saya ini

bisa membantu anda dalam mengambil keputusan. Yang jelas membangun

bisnis itu sebenarnya tidak sesulit yang anda bayangkan, asal anda mau

belajar untuk tahu ilmunya, bekerja keras, dan bermental kuat pasti anda

sukses didunia usaha. Didunia ini cuma berlaku dua hukum :

- Hukum sebab akibat, sebab belajar ya bisa, sebab malas ya gagal, sebab

berjuang ya berhasil, sebab anda jadi pengusaha ya dapat uang dari

perusahaan anda, sesimple itu, buat sebab yang bagus pasti anda dapat

akibat yang bagus.

- Hukum hak preogratif Tuhan, namanya juga hak preogratif ya .. jika

Tuhan berkehendak lain dalam hasil setelah sebab terbaik yang kita

buat, jangan bersedih dan salah sangka, ingatlah Tuhan itu Maha

Pengasih Lagi Maha Penyayang jadi Dia tak mungkin jahat pada

mahluknya, pasti itu cara Tuhan untuk mendidik kita, dan ujung-

ujungnya setelah kita memperbaiki sebab yang kita buat maka akibat

terbaik pasti akan datang.

Page 7: TUGAS KELOMPOK II

Jadi pertanyaannya sekarang :

MAU KAMU ITU APA ??

TAPI BISNIS ITU BERESIKO, SAYA SUKA YANG AMAN !!

JIKA MENURUT ANDA BISNIS BERESIKO HANCUR, MAKA         

ANDA SEBAGAI PEKERJA DIBISNIS ITU JUGA BERESIKO DI      PHK

DONG  !! 

JIKA BOS ANDA SALAH MEMBUAT KEPUTUSAN SEHINGGA       

PERUSAHAANNYA HANCUR, APAKAH ANDA MAU IKUT           

HANCUR KARENA KEPUTUSAN ORANG LAIN

YANG AMAN ITU JIKA SEMUA KEPUTUSAN ADA DITANGAN     

ANDA, SALAH ATAU BENAR TOH ITU KEPUTUSAN ANDA

Tuhan telah bersabda "Aku tidak akan merubah seseorang (sekelompok

orang), jika orang tersebut tidak berusaha merubah dirinya sendiri". Itu

berarti  Tuhan telah melarang diri-Nya untuk memajukan kita selagi kita tak

mau memperjuangkan kemajuan kita, dan itu juga berarti Tuhan telah

memberikan hak sepenuhnya kepada kita untuk menjadi lebih maju selagi kita

bekerja keras untuk mencapainya.

SIAPKAH MENTAL ANDA UNTUK SUKSES??

OLEH : JEKHNORIS

Satu mata pencaharian yang disukai Allah SWT adalah berdagang (wirausaha)

Wirausaha di dasari dengan kreatifitas, jika seseorang senang akan kreatifitas

dan tidak mau kreatifitasnya dibatasin oleh orang lain maka, pilihan terbaik

ialah menjadi wirausaha.

Komentar personal aku : aku senang wirausaha karena seperti main game di

komputer, seperti sim city, uncharted water, mafia, the sims, ngatur2 orang

untuk tujuan tertentu. Dlm hal wirausaha ialah duit dan aset, hehehehe

Page 8: TUGAS KELOMPOK II

Tapi disemua itu faktor human/ inter-intra personal tetap diperhatikan/ tidak

dikesampingka.

Saya suka wirausaha karna kita bisa mengarahkan kemana usaha kita akan

bawah. Di pihak lain kita nggak di atur oleh atasan,malah kita yang mengatur

orang lain,kalau dalam posisi ini tergantung dari kita tergantung dari kita

untung ruginya.Memang mental kita harus kuat agar dapat sukses dalam

menjalankan suatu usaha, jangan bosan dalam menjalankan suatu

usaha,hadapi segala tantangan apabila hal itu terjadi.

Wirausaha adalah jenis usaha mandiri yang didirikan oleh seorang

wirausahawan, atau sering pula disebut sebagai pengusaha.

Mengapa saya memilih itu, karna memberikan lebih banyak kesempatan

kepada diri sendiri untuk memilih dan menjalankan sesuatu itu tanpa ada

campur tangan oleh orang lain....!!

Usaha harus di di usahakan untuk meneruskan perjuangan hidup .bekerja

sendiri mengikut kemampuan yang ada menggunakan modal yang

ada ,bekerja untuk orang lain kalau orang membutuhkan kenapa tidak .

Sukses di tangan anda tergantung usaha yang di jalankan .berfikiran positif

dan tidak cepat mengalah adalah salah satu latihan mental . Kalau sudah

berani terjun dalam wirasausaha, maka harus siap juga menghadapi apa yang

akan terjadi untung maupun rugi itu sudah resiko, usaha diibaratkan seperti

main judi kadang kala menang dan kadang kala kalah,

Aku memilih wirausaha karena aku tak senang bekerja dengan orang lain

apalagi dengan orang cina, karena kebanyakan orang cina selalu mencari

keuntungan yang lebih sehingga mengorbankan karyawan.

tetapi seandainya aku bekerja dengan orang lain, yang terpenting bagi aku

adalah aku memiliki bos yang adil tak memandang kamu siapa dia

menganggap semua orang itu sama / tidak ada batasan hubungan antara bos

dan karyawan.

Page 9: TUGAS KELOMPOK II

Kakek saya pegawai, bapak saya pegawai, kalau mata rantai ini tidak diputus

dari sekarang, maka mungkin saja anak dan cucu saya tidak ada peningkatan

kesejahteraan.

Masa mau terus-terusan bilang "wah, enak dia, bisa kaya, bisnisnya banyak",

padahal kita bisa mulai dari sekarang, berusaha mandiri, dengan segala pilihan

dan keterbatasan yang ada.

Ketika orang banyak menjadi pegawai mereka (mungkin) tidak pernah

bertanya:

"apakah mental saya siap jadi pegawai?"

"apa saya berbakat jadi pegawai?"

Mengapa kalau jadi wiraswastawan kita jadi bertanya seperti itu?

Ini hanya masalah pilihan. Soal mental, siap atau tidak, sekali pilihan diambil

pantas untuk diperjuangkan, termasuk melawan rasa malas, jenuh, putus asa,

bahkan rasa sombong karena merasa berhasil. Jadi pegawai juga banyak

tantangan kan? Sikut-sikutan sama rekan kerja, bersaing meraih prestasi,

berusaha meningkatkan karir, dan lain-lainnya.

Apapun yang aku putuskan, itu layak untuk aku perjuangkan.

Sedikit renungan....

Sudah saatnya kita memikirkan diri kita sendiri...

Cobalah merenung sesaat...

Setiap hari anda bekerja... pergi pagi pulang malam bahkan sampai larut

malam...

Apa yang sebenarnya anda cari????

Tentu saja anda ingin bahagia...

Untuk mencapai kebahagian diri dan keluarga, kadang kita harus korbankan segala hal...

waktu, tenaga, pikiran, materi dan lain-lain... demi sebuah kebahagian....

Page 10: TUGAS KELOMPOK II

Memangnya seberapa sih nilai kebahagian itu?

Banyak orang mengorbankan waktunya setiap hari dengan tujuan mempunyai

masa depan yang lebih baik...

karena kita punya keluarga, anak, istri, orang tua, adik, kakak....

rasanya ingin sekali membahagiakan mereka, bercengkrama setiap hari...

tapi rasanya tidak mungkin karena setiap hari kita senantiasa disibukkan oleh

sesuatu yang memang kita nikmati....

Pergi pagi pulang malam menjadi santapan setiap hari dari diri kita... padahal

kita tidak tahu.....

Bagaimanakah nantinya....

Ketika awal bulan datang, kita mendapatkan kebahagian itu...

kita menerima gaji/upah, ada yang besar, sangat besar cukup untuk segalanya

ada yang pas-pasan, cukup untuk makan saja tanpa bisa menabung...

ada juga yang menerimanya sangat kurang dan tidak sesuai dengan

harapan.....

yaa itulah kehidupan....

Senang rasanya........ yes yes.... alhamdulillah aku gajian hari ini....

tapi tidakkah anda sadari... apa yang anda pikirkan ketika anda telah

menerima gaji yang di tunggu-tunggu itu?

Anda sangat egois...

Anda tidak pernah memikirkan diri sendiri? yang anda pikirkan ketika anda

telah menerima gaji adalah...

1. Anda harus bayar cicilan

2. Anda harus bayar tagihan

Page 11: TUGAS KELOMPOK II

3. Anda harus bayar hutang yang menjadi beban anda setiap bulan

4. harus inilah itulah....

Lantas pernahkan anda membayar diri anda?

padahal selama satu bulan penuh anda bekerja dan ketika mendapatkan

uang, malah orang lain yang anda bayar...

anda tidak pernah memikirkan keluarga....

sungguh ironi...

Itu terjadi karena selama ini anda tengah berada di zona nyaman, sungguh

nyaman...

Tapi pernahkah anda memikirkan diri sendiri, dan memikirkan masa

depan anda untuk bisa lebih baik...

Akankah anda mengabdikan diri pada pekerjaan yang anda cintai hari ini...

Bagaimanakah bila anda sudah tua...apakah anda akan terus bekerja...

Bagaimanakah bila anda di PHK...akankah kebahagiaan itu bisa anda

dapatkan...

Bagaimanakah bila anda sakit...siapakah yang menggantikan anda mencari

uang...

Bagaimanakah bila anda sudah pensiun...apakah anda akan hanya

mengandalkan gaji pensiunan anda...

Sudah puaskah Anda dengan gaya hidup keluarga Anda Saat Ini?

Apakah Anda punya cukup waktu untuk keluarga?

Bagaimanakah dengan Pendidikan Anak Anda?

Bagaimanakah kewajiban beribadah Anda?

Bagaimanakah dengan liburan keluarga Anda?

Sudah puaskah Anda dengan kondisi keuangan Anda Saat Ini?

Apakah Anda terbebas dari hutang?

Apakah Anda dapat membiayai apa yang Anda sukai?

Bagaimana keuangan Anda pada saat Anda sudah tidak bekerja lagi?

Page 12: TUGAS KELOMPOK II

Renungkanlah...

Apakah kehidupan yang telah kita lalui merupakan jalan terbaik?

Inginkah anda merubah kondisi anda...bila anda ingin, mulailah dari hari

ini...

Mari kita rancang masa depan untuk bisa lebih baik...

Pikirkan Keluarga Anda... Pikirkan Ibu Anda... Pikirkan Bapak Anda...

Pikirkan Anak Anda... Pikirkan Istri Anda...

Sudahkah anda berbuat yang terbaik untuk mereka?

Karena hidup adalah pilihan, kita berhak memilih yang terbaik untuk

hidup kita… dan menurut saya yang terbaik untuk hidup saya sekarang ini

adalah seperti sekarang menjadi IBU RUMAH TANGGA.

Mengapa harus (hanya) menjadi ibu rumah tangga, sementara banyak pilihan

lain yang menggiurkan dan tentunya memberikan ‘kenyamanan’ luar biasa.

Bukan hal yang mudah bagi saya sampai akhirnya memutuskan hanya

menjalani  profesi ini. Dengan latarbelakang keluarga (orangtua) yang bekerja

sebagai pegawai negeri sipil dengan fasilitas dan kenyamanan bekerja sebagai

pegawai negeri sipil, otomatis tentunya berharap keturunannya mengikuti

jejaknya. Awalnya saya juga mempunyai cita-cita yang mulia tersebut,

sebagai abdi Negara enak dong kerjanya ga berat-berat banget, tiap bulan

pasti dapet gaji, sudah tua hidup terjamin karena dapet pensiunan. Tapi

kemudian hidup terus bergulir, berjalan, dan akhirnya saya memutuskan untuk

tidak menjadi pegawai negeri sipil.

Alhamdulillah setelah lulus kuliah, saya bisa bekerja di sebuah perusahaan

kecil di kawasan gegerkalong, tak bisa dipungkiri pasti Allah yang telah

mengatur semua nya. Semua bermula dari sini. Di tempat saya bekerja ini,

ternyata saya tidak hanya sekedar bekerja saya dididik untuk mandiri, untuk

Page 13: TUGAS KELOMPOK II

selanjutnya punya usaha sendiri, berwirausaha dan menjadi pengusaha. 

Hanya 7 bulan saya bekerja di perusahaan tersebut, tapi benar-benar banyak

merubah pola pikir  saya selama ini. Saya tak mau bekerja lagi, saya mau

punya usaha sendiri, saya tak mau waktu saya terikat oleh pekerjaan dan

akhirnya saya berdoa dalam hati…

“Ya Allah petemukan aku dengan jodoh (seseorang) yang memang dari

kalangan wirausaha (pengusaha) yang memang sudah menjalankan usaha.”

Bukan berarti yang baru menjalankan usaha saya tidak mau, tapi waktu itu

saya berfikir, saya perlu bukti cepat… untuk membuktikan kepada orangtua

bahwa  ada profesi lain selain menjadi pegawai negeri dan tak masalah

dengan wirausaha dan bahkan bisa jauuuuuh lebih sukses.

Dan ternyata…

Kita bisa lho meminta jodoh sesuai dengan yang kita inginkan. Saya

dipertemukan dengan seseorang yang memang berwirausaha dan sudah

menjalankannya tidak sebentar (kurun waktu lebih dari 5 tahun) yang

sekarang menjadi pendamping setia saya.

Setelah itu lantas semuanya berjalan lancar? Tentu tidak!!!!

Sampai saya menikahpun saya tetap ditawari dan dianjurkan untuk mengikuti

tes CPNS dan tes-tes calon pegawai lainnya. Sebenarnya bukan hal yang

mudah untuk menolak anjuran mereka, kenapa? Tak bisa dipungkiri tujuan

mereka menyekolahkan saya sampai tingkat perguruan tinggi tiada lain

supaya saya nantinya bekerja dan berpenghasilan, bukan hanya menjadi ibu

rumah tangga yang kerjaannya hanya mengurusi rumah, anak dan

mendapatkan penghasilan hanya dari suami.

Page 14: TUGAS KELOMPOK II

Wajar… sungguh wajar sejali…

Tapi bagaimana niat sudah kuat dan tekad sudah bulat, saya sudah tak mau

bekerja lagi hanya menjadi pegawai yang terikat waktu dan berpenghasilan

terbatas hanya 1 bulan sekali dan yang paling penting dari itu semua, suami

tidak menginjinkan untuk saya bekerja diluar rumah. Namanya sudah

menikah mah pertama mah harus nurut sama suami, dan bukan tanggung

jawab orangtua lagi tapi jadi tanggung jawab suami. So… terus melangkah

menjadi wirausaha wati… pengusaha muslimah sukses… pebisnis sejati…

Saya tak akan memperjuangkan yang sedikit, untuk hal yang jauuhhhh lebih

besar dan luarrrr biasa. Sebenarnya berapa sih penghasilan/gaji pegawai

negeri atau pegawai kantoran itu? 5 juta… 10 juta… 20 juta…  Besar kah?

Tapi di depan kita ada yang akannn menghasilkan jauuuh lebih besar dan luar

biasa untuk sekedar penghasilan/ uang. 

Sebenarnya saya juga tak tahan, ingin bisa punya penghasilan sendiri tak

hanya dari suami, tapi kalo diingat lagi nurani saya berkata saya harus

bertahan dengan kondisi ini (dapet uang hanya dari suami), toh penghasilan

suami juga masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini tak kan

bertahan lama… paling tiga tahun.. lima tahun… sepuluh tahun… yang selalu

saya ingat kita bisa bekerja seumur hidup kita, tapi anak-anak hanya

mempunyai masa kecil hanya sekali dalam rentang waktu hidupnya. Saya tak

mau menyia-nyiakannya. Setelaah masa kecilnya terlewati, mereka juga tak

butuh kita lagi. Biasanya mereka ingin mandiri, ingin melalukan sendiri kita

hanya mengawasi tanpa perlu kita temani terus menerus. Setelah itu kita tetap

bisa berkarya kok… berprestasi… dan melalukan banyak hal untuk hidup kita.

Page 15: TUGAS KELOMPOK II

Penyakit social sepeti stress, malas dan kenakalan remaja sering muncul

sebagai akibat tidak tersedianya lapangan kerja yang dapat menampung tenaga

kerja yang umumnya mereka dari kalangan muda. Tidak tertampungnya tenaga

kerja ini disebabkan oleh berbagai hal ketidaksesuaian antara keahlian tenaga

kerja dengan kebutuhan instansi atau orang yang membutuhkan tenaga kerja,

disamping itu daya serap tenaga kerja memang sangat terbatas.

Berdasarkan fakta diatas pola generasi muda sebagao orang yang akan

memasuki dunia kerja hendaknya tidak semata-mata menggantungkan

keinginannya untuk menjadi PNS atau karyawan swasta tetapi memiliki kemauan

yang kuat untuk menjadi wirausahawan.