tugas jiwa isti
DESCRIPTION
derfderfcvrTRANSCRIPT
TUGAS KEPERAWATAN JIWA
KASUS “ISOLASI SOSIAL”
Dosen Pengampu :Ruti Wiyati
Disusun Oleh :
Isti Nurhalimah F.
P17420213100
IIC
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015
KASUS ISOLASI SOSIAL
A. Kasus Isolasi Sosial
Ada seorang pasien bernama Ny.K yang masuk ke rumah sakit jiwa
banyumas tanggal 6 maret 2015 pukul 09.00 WIB di ruang srikandi. Dia
ditemani oleh Tn.Y yaitu suami dari si pasien yang berasal dari bojong RT 07
RW 01 Kec. Bobot sari Kab. Purbalingga. Alasan pasien masuk Rumah Sakit
Banyumas adalah pasien mengalami depresi berat dikarenakan meninggalnya
anak tunggal dari Ny.K dan Tn.Y mengalami kecelakaan dan yang merenggut
nyawa anak dari Ny.K.
Sebelum kejadian tersebut Ny.K sangat menjaga anaknya karena dia
sudah tidak bisa hamil lagi dan sudah tidak bisa mengandung anak
dikarenakan pada proses kelahiran anaknya yang pertama rahimnya
mengalami komplikasi sehingga harus diangkat. Semenjak itulah dia sangat
protektif terhadap anaknya. Tetapi setelah kejadian meninggalnya si anak
Ny.K sering berteriak-berteriak sendiri memanggil anaknya,menangis, dan
sering menyendiri serta tidak mau makan.
Asuhan Keperawatan Pada Ny.K Dengan Isolasi Sosial di Ruang Srikandi
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas
A. Identitas Klien
Nama : Ny.K
Umur : 33 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan pramuka no.6 purbalingga
Diagnosa Medis : Isolasi Sosial
Tgl masuk : 6 Maret 2015
Tgl pengkajian : 8 Maret 2015
Identitas penanggung jawab :
Nama : Tn. Y
Umur : 37 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan pramuka no.6 purbalingga
Hubungan dengan klien : Suami
B. Alasan masuk/faktor presipitasi
Data subjektif : pasien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain,
tidak mempunyai teman dan tidak ada keuntungannya
berhubungan dengan orang lain.
Data objektif : pasien terlihat menyendiri, pendiam,tidak kooperatif jika
berkomunikasi dengan perawat.
C. Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
( ) Ya (v) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya :
( ) Berhasil ( ) kurang berhasil ( ) Tidak berhasil
Jelaskan :
Klien tidak pernah mengonsumsi obat sebelumnya untuk mengatasi masalah
kejiwaannya
3. Trauma :
Usia Pelaku Korban Saksi
( ) Aniaya Fisik ........................................................
( ) Aniaya Seksual ........................................................
( ) Penolakan ........................................................
( ) Kekerasan dalam keluarga ........................................................
( ) Tindakan kriminal ........................................................
.........................................................
Jelaskan:
Klien tidak pernah mengalami suatu kejadian yang mengakibatkan klien
merasa di jauhi oleh keluarga maupun lingkungan.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada
( v ) Tidak, Jika ada :
Hubungan keluarga : tidak ada
Gejala : tidak ada
Riwayat pengobatan : tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Ny.K mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan yaitu Rahimnya
diangkat karena mengalami gangguan sehingga tidak memungkinkan untuk
hamil lagi.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD: 120/80 mmHg S: 36,7 ᵒC HR: 80 x/menit RR: 19
x/menit
2. Ukur : BB: 60 Kg TB: 150 cm
3. Keluhan fisik :
Klien susah makan karena hanya mengurung diri di kamar sehingga sebelum
sakit BB pasien 60 kg, tetapi setelah mengalami adanya kejadian tersebut
beratnya turun menjadi 50 kg.
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki - - - - - - - : tinggal serumah
: perempuan
: meninggal
Klien adalah anak pertama satu bersaudara Ny.K mempunyai seorang suami
yang bernama Tn.Y.dia mempunyai anak pertama laki-laki tapi meninggal
karena mengalami kecelakaan.
Konsepsi diri :
a) Citra tubuh : klien merasa tidak sempurna sebagai wanita karena tidak
memiliki rahim
b) Identitas : klien seorang ibu rumah tangga berumur 33 tahun mempunyai
seorang suami dan memiliki anak tunggal tapi sudah
meninggal.
c) Peran : peran klien adalah seorang istri dan sekaligus seorang ibu
didalam keluarganya.
d) Ideal diri : Klien ingin kembali kerumah, berkumpul dengan keluarganya
dan tidak di jauhi oleh teman
e) Harga diri : Klien merasa malu karena tinggal di R.S.J dan jauh dari
keluarga
2. Hubungan sosial
a) Orang yang berarti : orang yang paling berarti bagi klien adalah
anak, suami dan keluarganya
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Sebelum sakit klien
biasa mengikuti kegiatan masyarakat sekitar (PKK) sekarang peran klien
terganggu dalam masyarakat
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain pasien mengatakan lebih senang
menyendiri karena tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang
lain.sehingga pasien terlihat melamun, menunduk dan menyendiri
3. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam, dan klien percaya terhadap
keyakinanya.
b) Kegiatan ibadah : Klien terganggu ibadahnya semenjak dirawat di
R.S.J dan hampir tidak pernah melakukan ibadah
semenjak dirawat
F. Status Mental
1. Penampilan
( v) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan pasien tidak rapi tapi tetap berbau wangi dan bersih.
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Apatis ( ) Keras ( v ) Lambat
( ) Gagap ( v ) Membisu ( ) Inkoherensi
( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Pasien berbicara lambat kadang juga membisu ketika berinteraksi dengan
perawat.
3. Aktivitas motorik
( ) Lesu ( ) Tik ( ) Tegang ( ) Grimasem
( ) Gelisah ( ) Tremor ( v ) Agitasi ( ) Kompulsif
Jelaskan:
klien terlihat gelisah,murung dan nampak tidak ada semangat untuk
beraktivitas
4. Alam Perasaan
( v ) Sedih ( ) Ketakutan ( v ) Putus asa ( ) Khawatir ( ) Gembira
berlebihan
Jelaskan:
Pasien ketika berinteraksi dengan perawat terlihat sedih dan putus asa
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( v ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien terlihat berubah-ubah dengan emosinya.
6. Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( v ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( v ) Kontak mata kurang ( ) Curiga
Jelaskan:
Pasien saat berinteraksi dengan perawat kurang adanya kontak mata secara
langsung.
7. Persepsi
Halusinasi/ilusi
( ) Pendengar ( ) Penglihat ( ) Perabaan ( ) Pengecap ( ) Penghidu
Jelaskan :
klien tidak menunjukan halusinasi
pendengaran,penglihatan,perabaan,pengecapan,maupun penghidu
8. Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Depersonalisasi ( ) Phobia
( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Ninilistik ( ) Somatik ( ) Sisip pikir
( ) Kebesaran( ) Siar pikir ( ) Curiga ( ) Kontrol pikir
Jelaskan : klien mengatakan tidak menunjukan atau tidak ada waham
9. Proses pikir
( ) Sirkumtansial ( ) Flight of idea( ) Tangensial
( ) Blocking ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Pengulangan pembicaraan persevasi
Jelaskan:
Ketika ditanya klien mau menjawab tapi hanya menjawab sebatas pertanyaan
perawat
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat
Jelaskan :
tidak ada masalah keperawatan.
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan :
klien masih ingat dengan kejadian yang menimpa anaknya
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih
( v ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
klien mengatakan sulit berkonsentrasi untuk hal , lain jika ia mencoba
memikirkannya, pikirannya kembali lagi teringat kejadian yang membuat ia
malu.
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan: tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
( v ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal diluar dirinya
Jelaskan :
Klien menyangkal bahwa klien saat ini sedang menderita penyakit jiwa. Yang
klien tahu bahwa dia ingin menyendiri untuk menenangkan pikiran dan tidak
mau ditemui oleh keluarganya.
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( v ) Makanan ( ) Keamanan ( ) Perawatan kesehatan ( v ) Pakaian
( ) Transportasi ( ) Tempat tinggal ( ) Uang
Jelaskan:
klien mau makan tapi hanya sedikit dari porsi yang diberikan rumah sakit dan
masih bisa berpakaian tetapi tidak rapi
2. Kegiatan hidup sehari-hari
- Perawatan diri
( ) Mandi
( ) Kebersihan
( v ) Makan
( ) BAK/BAB .
( ) Ganti pakaian
Jelaskan :
klien mau makan tapi hanya sedikit dari porsi yang diberikan rumah sakit
dan masih bisa berpakaian tetapi tidak rapi
- Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda? ( ) Ya ( v ) Tidak
Frekuensi makan sehari : 1 x sehari
Frekuensi kedapan sehari : 1 x sehari
Nafsu makan : ( ) Meningkat ( ) Menurun ( )Berlebihan (v) Sedikit2
Berat badan : ( ) Meningkat ( v ) Menurun
Jelaskan:
klien masih mau makan walaupun sedikitdan harapannya bisa makan
dengan normal seperti biasanya
- Tidur
Apakah ada masalah tidur? tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
Apakah ada kebiasaan tidur siang?
Lama tidur siang :
Apakah yang menolong tidur?
Tidur malam jam :
Jelaskan :
pasien tidak memiliki gangguan pola tidur masih bisa tidur seperti
biasanya.
3. Penggunaan obat
( v ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
klien hanya perlu disiapkan obatnya dan perawat harus menunggui klien
minum obat dan memastikan obat sudah benar-benar diminum oleh klien.
4. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan : ya
Sistem pendukung : ya
5. Aktivitas didalam rumah
Mempersiapkan makanan : tidak
Menjaga kerapian rumah : tidak
Mencuci pakaian : tidak.
Jelaskan :
klien hanya duduk malamun dan terkadang memanggil nama anakanya.
6. Aktivitas diluar rumah
( ) Belanja
( ) Transportasi
( ) Lain-lain :
Jelaskan :
Tidak ada masalah keperawatan
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih
( ) Tehnik relokasi ( v ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olah raga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya : ( ) Lainnya :
Jelaskan :
Pasien mengatakan apabila pasien mengalami pasien lebih suka di pendam sendiri
daripada bercerita dengan orang lain
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
o Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien merasa putus asa karena merasa bersalah atas kematian anaknya
sehingga menggap keluarganya akan menjauhiny karena sudah tidak bisa
hamil lagi.
o Masalah berhubungan dengan lingkungan,
Semenjak kejadian tersebut klien mengaku tidak pernah berinteraksi dengan
lingkungannya
o Masalah dengan pendidikan,
Tidak ada masalah keperawatan
o Masalah dengan pekerjaan,
klien hanya sebagai ibu rumah tangga
o Masalah dengan perumahan
tidak ada masalah
o Masalah dengan ekonomi,
tidak ada masalah
o Masalah dengan lainnya
tidak ada masalah
J. Aspek Medis
Diagnosa medis : Isolasi Sosial
Terapi yang diberikan :
Chlopromazine : 1 x 100 mg
Trihexipenidine : 2 x 2 mg
Trifluorperazine : 2 x 5 mg
K. Analisa data
Tgl /
JamData Fokus Diagnosis
8 Maret 201510.00 WIB
8 Maret 201510.00 WIB
8 Maret 201510.00
WIB
DS : 1. Pasien merasakan di jauhi oleh teman
sekolahnya
2. Pasien mengatakan malas berinteraksi
dengan orang lain, pasien lebih suka
menyendiri
DO : 1. Pasien sering menyendiri
2. Pasien tidak mau bercakap-cakap dengan
orang lain dari pada bergabung bersama
rekan-rekannya
DS : 1. Pasien mengatakan merasa minder
karena sudah mempermalukan ayahnya
sebagai guru di tempat ia sekolah
2. Tidak bisa memenuhi harapannya untuk
membahagiakan keluarganya
DO :
1. Kontak mata kurang
2. Tidak berinisiatif untuk berinteraksi
dengan orang lain.
DS : Klien mengatakan lebih suka diam daripada mengobrolDO :
1. Klien jarang berkomunikasi dengan
Isolasi Sosial : Menarik
Diri
Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri Rendah
Kerusakan komunikasi verbal
temannya
2. Klien lebih banyak diam
1. Pohon masalah
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi
Isolasi sosial : menarik diri
Harga Diri Rendah
2. Diagnosa keperawatan :
Isolasi sosial
3. Rencana tindakan keperawatan (Yang utama)
Diagnosa medis : Isolasi Sosial
a. Tujuan Umum :
Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Setelah 2 X berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya
kepada atau terhadap perawat :
a) Wajah cerah, tersenyum
b) Mau berkenalan
c) Ada kontak mata
d) Bersedia menceritakan perasaan
intervensi :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan :
- Beri salam setiap berinteraksi
- Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat
berkenalan
- Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
- Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
Rasional :
Hubungan saling percaya merupakan langkah awal untuk
melakukan interaksi
2. Klien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi sosial
Setelah 2 x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu
penyebab menarik diri :
a) Diri Sendiri
b) Orang lain
c) Lingkungan
Intervensi :
2.1.Tanyakan pada klien tentang :
- Orang yang tinggal serumah atau dengan sekamar klien
- Orang yang paling dekat ddengan klien dirumah atau diruangan
perawatan
- Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah atau diruangan
perawat
- Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang tersebut
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri / tidak mau
bergaul dengan orang lain
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya
Rasional :
Dengan mengetahi tanda-tanda dan gejala, kita dapat menentukan
langkah intervensi selanjutnya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
Setelah 2 X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan sosial, misalnya :
a) Banyak teman
b) Tidak kesepian
c) Saling menolong
Dan kerugian menarik diri misalnya :
a) Sendiri
b) Kesepian
c) Tidak bisa diskusi
Intervensi
3.1.Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan sosiial
- Kerugian menarik diri
3.2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
3.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
Rasional :
Reinforcement dapat meningkatkan harga diri klien
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara
bertahap dengan :
a. Perawat
b. Perawat lain
c. Kelompok
Intervensi :
4.1.Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial
4.2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi
dengan perawat lain, klien lain, kelompok
4.3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4.4.Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang
telah dibuat
4.6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya
melalui aktifitas yang dilaksanakan
Rasional :
Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang berhubungan
dengan orang lain
5. Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial
Setelah 2X interaksi klien dapat menyebutkan perasaanya setelah
berhubungan sosial dengan :
a) Orang lain
b) Kelompok
Intervensi :
5.1.Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhbungan
sosial dengan :
a. Orang lain
b. Kelompok
5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
Rasional :
Agar klien lebih percaya diri untuk berhungan dengan orang lain
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubyngan
sosial
Setelah 2X pertemuan, keluarga dapat menjelaskan :
a) Pengertian menarik diri
b) Tanda dan gejala menarik diri
c) Penyebab dan akibat menarik diri
d) Cara merawat klien menarik diri dan mempraktekkannya
Intervensi :
6.1 .Diskusikan pentingya peran serta keluarganay sebagai pendukung
untuk mengatasi perilaku menarik diri
6.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
perilaku menarik diri
6.3.Jelaskan pada keluarga tentang :
a) pengertian menarik diri
b) tanda dan gejala menarik diri
c) penyebab dan akibat menarik diri
d) cara merawat klien menarik diri
6.4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri
6.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
6.6.Beri motivasi keluarga agar membantu klien bersosialisasi
6.7.Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien
dirumah sakit
Rasional :
Agar klien lebih percaya diri dan tau akibat tidak berhubungan dengan
orang lain
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Setelah 2X interaksi klien menyebutkan :
a) Manfaat minum obat
b) Kerugian tidak meminum obat
c) Nama, warna, dosis, efek terapi, efek samping obat
d) Penggunaan obat dengan benar
e) Menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
Intervensi :
a) Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan kerugian tidak
minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek
samping penggunaan obat.
b) Pantau klien saat penggunaan obat
c) Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
d) Diskusikan berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
e) Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Rasional :
Minum obat dapat menyembuhkan penyakit klien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.K Pukul : 09.00 WIB Ruangan : Srikandi Tanggal : 8 Maret 2015
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
klien menghindar dari orang lain dan perawat, komunikasi kurang, tidak ada
kontak mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat, tanpak
sedih.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan Khusus
a. Membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
1) Beri salam setiap berinteraksi.
2) Perkenalkan nama,nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan.
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
4) Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
5) Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
6) Dengarkan denganpenuh perhatian ekspresi perasaan klien.
b. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
Tanyakan pada klien tentang:
1) Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
2) Orang yang paling dekat dengan klien di rumah di ruang
perawatan
3) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
4) Orang Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang
perawatan
5) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
6) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
Diskusikan dengan klien penyebab menari diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian
menarik diri
Tanyakan pada klien tentang:
1. Manfaat hubungan social
2. Kerugian menarik diri
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan social dan
kerugian menarik diri
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 Pasien :
membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi
sosial, membantu pasein mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan.
1. Orientasi
Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Selamat pagi Ibu?”
”Nama saya isti, Saya Mahasiswa yang sedang praktek disini selama 3
minggu”
”Nama ibu siapa? Panggilannya siapa?”
“apa keluhan ibu hari ini ?”
Evaluasi / validasi
”Sudah sarapan bu?”
”ibu sudah lama disini?
”ibu tau sekarang dimana? ibu kok bisa kesini, kenapa?”
Kontrak
Topik: “Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang keluaga dan teman
– teman ibu?”
Waktu : “Bisa kita bicara bu? 30 menit saja!”
Tempat:“Ibu mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi
depan?”
2. Fase kerja
(jika pasien baru)
“ siapa saja yang tinggal serumah ? siapa yang paling dekat dengan ibu ? siapa
yang jarang bercakap – cakap dengan ibu ? apa yang membuat ibu jarang
bercakap – cakap dengannya ?
(jika pasien sudah lama dirawat)
“apa yang ibu rasakan selama ibu di rawat disini ? O.. merasa sendirian ? siapa
saja yang ibu kenal di ruangan ini ?
“apa saja yang ibu lakukan dengan teman yang kenal ?”
“apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap – cakap denagn
pasien yang lain ?”
“menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ? Wah benar,
ada teman bercakap – cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) nah kalu kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya ibu ? Ya, apa
lagi ?( sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) jadi banyak ruginya tidak
punya teman ya. Kalau begitu inginkah belajar bergaul dengan orang lain ?
“Bagus…bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang
lain ?”.“begini lho bu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu
nama kita, nama panggilan yang kita suka,asal kita dan hobi kita. Contohnya :
nama sayaa YY , senang dipanggil Y. asal saya dari kota X,hobi memasak.”
“ayo dicoba ! misalnya saya belum kenal dengan ibu. coba berkenalan dengan
saya ! ya, bagus !coba sekali lagi. Bagus sekali!”
“setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan
tentang hal – hal yang menyenangkan yang bisa dibicarakan, misalnya tentang
cuaca,tentang hobi,tentang keluarga,pekerjaan dan sebagainya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif ( Klien )
“bagaimana perasaan bu setelah kita berkenalan ?”
Evalasi Obyektif ( perawat )
Ibu bisa mengingat – ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak
ada sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.
b. Rencana Tindak Lanjut
Ibu mau mempraktikkan ke orang lain ? bagaimana kalau ibu mencoba
berkenalan dengan teman saya, perawat ani. Bagimana ibu mau kan ?”
c. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita berkenalan dengan teman saya perawat
ani ?”
Waktu : “Besok habis sekitar jam 08.00-09.00 wib. ibu mau?”
Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.K Pukul : 08.00 WIB Ruangan : Srikandi Tanggal : 9 Maret 2015
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
klien menghindar dari orang lain dan perawat, komunikasi kurang, tidak ada
kontak mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan
dengan orang pertama (perawat))
4. Tindakan Keperawatan
a. Observasi perilaku klien saat berhubungan social
b. Beri motivasi dan bantu klien untuk berkanalan / komunikasi dengan:
- perawat lain
- Klien lain
- Kelompok
c. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
d. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang telah di buat.
e. Beri pujian terhadap kemamampuan klien memperluas pergaulanya
melalaui aktivitas yang dilaksanakan.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 2 pasien :
mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama [perawat])
1. Orientasi
Salam terapeutik
“Assalamualaikum Selamat pagi ibu?”
” Bagaimana perasaan ibu hari ini ?”
Evaluasi / validasi
”Sudah sarapan bu?”
“sudah diingat – ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan ? Coba
sebutkan lagi sambil bersalaman dengan saya !”“bagus sekali, ibu masih
ingat.
Kontrak
Topik : “ seperti janji saya, saya akan mengajak ibu mencoba berkenalan
dengan teman saya, perawat ani?” sekitar 10 menit.”
Waktu : “Bisa kita bicara bu? 30 menit saja!”
Tempat: “ibu mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau
dikursi depan?” setelah itu kita temui perawat ani”
2. Fase kerja
(bersama–sama Ny.K dan perawat mendekati perawat ani)
“selamat pagi perawat ani, Ny.K ingin berkenalan dengan mba ani. baiklah
bu, bu bisa berkenalan dengan perawat ani seperti yang kita praktikkan
kemarin.”(pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat ani :
member salam menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan
seterusnya.)
“ada lagi yang ibu ingin tanyakan kepada perawat ani ? coba tanyakan
tentang keluarga perawat ani !”
“jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu dapat menyudahi perkenalan
ini. Lalu buat janji bertemu lagi dengan perawat ani, misalnya jam 1 siang
nanti”
“baiklah perawat ani, karena Ny.K sudah selesai berkenalan , saya dan Ny.k
akan kembali ke ruang . selamat pagi”(bersama-sama pasien sudah
meninggalkan perawat untuk melakukan terminasi dengan perawat ani
ditempat ini”)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
” bagimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan perawat ani ?”.
b. Tindak lanjut pasien
“ibu tampak bagus sekali saat berkenalan tadi”
“pertahankan terus apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa
menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya
menayakan keluarga, hobi, dan sebaginya. Bagaimana, mau coba dengan
perawat lain”.
c. Kontak yang akan datang
Topik : ”Bagaimana kalau besok kita lanjutkan perkenalannya
dengan pasien oki?”.
Waktu : Besok habis olahraga 10.00-11.00 wib. ibu mau?
Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.K Pukul : 10.00 WIB Ruangan : Srikandi Tanggal : 9 Maret 2015
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien menghindar dari orang lain dan perawat, pembicaraan koheren, ada
kontak mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan
dengan orang kedua-seorang pasien)
Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan social.
4. Tindakan Keperawatan
a. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan
dengan orang kedua-seorang pasien) :
Observasi perilaku klien saat berhubungan social
Beri motivasi dan bantu klien untuk berkanalan / komunikasi
dengan:
1) perawat lain
2) Klien lain
3) Kelompok
Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah di buat.
Beri pujian terhadap kemamampuan klien memperluas pergaulanya
melalaui aktivitas yang dilaksanakan.
b. Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial :
Diskusikan,dengan klien tentang perasaanya setelah berhubungan
sosial dengan:
- Orang lain
- Kelompok
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 3 pasien :
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang
pasien)
1. Orientasi
Salam terapeutik
“assalamualaikum Selamat pagi bapak ibu! bagimana perasaan ibu hari ini??”
Evaluasi / validasi
”Sudah sarapan ibu?”
” apakah ibu bercakap-cakap dengan perawat ani kemarin siang”
(jika jawaban pasien ya, saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya orang
lain)
“bagiamana perasaan ibu setelah bercakap-cakap dengan perawat ani kemarin
siang”
Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain,
yaitu pasien oki “.“seperti biasa kira-kira 10 menit ?”
Waktu : “Bisa kita bicara ibu ? 30 menit saja!”
Tempat: “Bapak mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau
dikursi depan?”
2. Fase kerja
“selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan.”
“baiklah bu, ibu sekarang bisa berkenalan dengan mas oki seperti yang ibu
lakukan sebelumnya”(pasien mendemonstasikan cara berkenalan: member
salam, menyebut nama,nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal
yang sama)“ada lagi yang ingin ibu tanyakan kepada Oki “
“kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu bisa janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti”
(ibu membuat janji untuk bertemu kembali dengan Oki)
“baiklah mas Oki, karena ibu sudah selesai berkenalan, saya dan Ny.K akan
kembali keruang Ny.k. selamat pagi”
(bersama-sama pasien saudara meninggalkan oki untuk melakukan terminasi
dengan Ny.K di tempat lain)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
“bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan mas Oki”
“dibandingkan kemarin pagi, ibu tampak lebih baik saat berkenalan
dengan mas Oki”
b. Tindak lanjut pasien
“pertahankan apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu
lagi jam 4 sore nanti”
“selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap
dengan orang lain kita tambah lagi di jadwal harian. Jadi satu hari ibu
berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali. Jam 10 pagi jam
1 siang dan jam 8 malam. ibu bisa bertemu dengan perawat ani, dan
tambah dengan pasien yang baru dikenal. Selanjutnya ibu bisa berkenalan
dengan orang lain secara bertahap. Bagaimana ibu setuju kan ?”
c. Kontak yang akan datang
Topik : ”Nanti sore, jangan lupa untuk bertemu untuk berkenalan dengan
pasien Oki, agar ibu mempunyai banyak teman, ibu setuju kan ?”
Waktu : sekitar jam 16.00 sore.
Tempat: Di ruangan pasien Oki.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.K Pukul : 16.00 WIB Ruangan : Srikandi Tanggal : 9 Maret 2015
Tanggal / Pkl. :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien menerima orang lain, pembicaraan koheren, ada kontak mata, tampak
sedih.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan Khusus
Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
4. Tindakan Keperawatan
Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi prilaku menarik diri
Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
menarik diri
jelaskan pada keluarga tentang:
1) Pengartian menarik diri
2) Tanda dan gejala menarik diri
3) Penyebab dan akibat menarik diri
4) Cara klien menarik diri
Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 Keluarga :
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai masalah isolasi sosial,
penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien isolasi sosial. Peragakan kepada
pasangan Anda.
1. Orientasi
Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Selamat pagi Ibu?”
”Nama saya isti, Saya Mahasiswa yang sedang praktek disini selama 3
minggu”
”Nama bapak siapa? Panggilannya siapa?”
Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana keadaan ibu Sekarang? “
Kontrak
Topik : “ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak
Bapak dan cara perawatannya? “
Waktu : Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana kalau setengah jam?
“
Tempat: “Bapak mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau Kita diskusi
disini saja ya”
2. Fase kerja
“ Apa masalah yang Bapak hadapi dalam merawat Ny.k ? Apa yang sudah
dilakukan? “
“ Masalah yang dialami oleh Ny.k disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu
gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.
Tanda-tandanya, antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung
diri, dan kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya
masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan ketika
berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau
berpisah dengan orang-orang yang dicintainya.Jika masalah isolasi sosial ini
tidak diatasi, seseorang dapat mengalami halusinasi, yakni mendengar suara
ataupun meihat bayangan yang sebetulnya tidak ada. Untuk menghadapi yang
demikian Bapak dan anggota keluarga lainnya harus sabar menghadapi Ny.k .
Untuk merawat Ny.k, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama,
keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Ny.k, caranya adalah
dengan bersikap peduli terhadap Ny.k dan jangan ingkar janji,. Kedua, keluarga
perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Ny.k dan untuk dapat
melakukan kegiatan bersama-bersama dengan orang lain. Berilah pujian yang
wajar dan jangan mencela kondisi Ny.k . selanjutnya jangan biarkan Ny.k
sendiri. Buatlah rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan Ny.k, misalnya
ibadah bersama, makan bersama, rekreasi bersama, atau melakukan kegiatan
rumah tangga bersama. “
“ Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untk melakukan semua cara itu?
Begini contoh komnikasinya pak, “ bu, Bapak lihat sekarang kamu bisa
bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya lumayan lama. Bapak
senang sekali melihat perkembangan ibu. Coba kamu berbincang-bincang
dengan yang lain. Bagaimana bu, kamu mau coba kan? “
“ Nah, coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya
contohkan! Bagus, Bapak telah memperagakan dengan baik sekali! “
“ Sampai disini ada yang ingin ditanyakan Pak? “
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi? “
b. Tindak lanjut pasien
“Coba Bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan
tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial. Selanjutnya dapatkah
Bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak Bapak yang mengalami
masalah isolasi sosial? “
“ Bagus sekali, Bapak dapat menyebutkan kembali cara-cara perawatan
tersebut! Nanti kalau ketemu Ny.k coba Bapak lakukan. Dan tolong