tugas idk 4- chi square, kolmogorov smirnov, dan fisher
DESCRIPTION
statistik, uji hipotesisTRANSCRIPT
Soal 1
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan?
b. Variabel yang diteliti
Jenis Kelamin ( Nominal ) : Laki-laki dan perempuan
Tingkat Kecemasan ( Ordinal ) : Clinical range, borderline, dan normal
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan.
Ha : Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 3. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji kolmogorov-smirnov.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut jenis kelamin dan tingkat kecemasan di Pekanbaru 2011
Jenis
kelamin
Tingkat kecemasan
TotalP Value
Clinical
rangeBorderline Normal
N % N % N % N %
Laki-laki
Perempuan
17
6
8
4
9
8
4
5
184
150
88
91.5
210
164
100
1000.205
Jumlah 23 6 17 4.5 334 89 374 100
Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan diperoleh dari
210 orang laki-laki ada sebanyak 17 (8%) orang yang memiliki tingkat kecemasan
clinical range. Terdapat 9 (4%) orang yang memiliki tingkat kecemasan borderline dan
ada 184 (88%) orang yang dengan tingkat kecemasan normal. Sedangkan dari 164 orang
perempuan ada 6(4%) orang yang memiliki tingkat kecemasan clinical range, dan 8(5%)
orang yang memiliki tingkat kecemasan borderline, serta lebih dari 90 % dari jumlah
perempuan yaitu 150 orang perempuan dengan tingkat kecemasan normal. Hasil uji
statistik diperoleh nilai P = 0,205 maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5 % tidak
ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan seseorang.
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square, karena
syarat uji Chi-Square terpenuhi yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan
(nilai E) kurang dari 1 dan tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan ( nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% jumlah sel.
P value yang digunakan adalah P value pada Pearson Chi-Square (karena tabel
lebih dari 2 x 2), yaitu 0,205.
Hasil : PV > α = Ho gagal ditolak.
Keputusan :Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
tingkat kecemasan.
Soal 2
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara obesitas dengan stress psikososial?
b. Variabel yang diteliti
Obesitas ( Nominal ) : Obesitas dan tidak obesitas
Stress psikososial (Ordinal ) : stress psikososial tinggi dan rendah
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara obesitas dengan stress psikososial.
Ha : Ada hubungan antara obesitas dengan stress psikososial.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji fisher.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut status obesitas dan stress psikososial di Pekanbaru 2011
Obesitas
Stress psikososial
Total OR
( 95 %) CI
P
Value
Stress
psikososial
tinggi
Stress
psikososial
rendah
N % N % N %
Obesitas
Tidak obesitas
23
23
85
85
4
4
15
15
27
27
100
100
1,000
(0,23 – 0,49)
1.000
Jumlah 46 85 8 15 54 100
Hasil analisis hubungan antara obesitas dengan stress psikososial diperoleh dari 27 orang
yang mengalami obesitas ada sebanyak 23 (85%) orang dengan stress psikososial tinggi
dan hanya 4 (15%) orang dengan stress psikososial rendah. Sedangkan dari 27 orang
responden yang tidak mengalami obesitas diperoleh pula hasil yang sama yaitu ada
23(85%) orang dengan stress psikososial tinggi, dan 4(15%) orang dengan stress
psikososial rendah.
Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 1,000 maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha
5 % tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan stress psikososial. Dari
hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 1,000, artinya baik orang yang mengalami
obesitas maupun yang tidak mengalami obesitas memiliki peluang yang sama mengalami
stress psikososial.
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Fisher, karena syarat
uji Chi-Square tidak terpenuhi yaitu ada 2(50%) sel yang mempunyai nilai harapan
( nilai E) kurang dari 5, lebih dari 20% jumlah sel.
P value yang digunakan adalah P value pada fisher’s exact test, karena pada tabel
2 x 2 dijumpai nilai E < 5 , yaitu 1,000
Hasil : PV > α = Ho gagal ditolak.
Keputusan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan stress
psikososial.
Soal 3
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar
kolesterol?
b. Variabel yang diteliti
Tingkat ekonomi (Ordinal ) : Status ekonomi tinggi dan rendah
Klasifikasi kadar kolesterol (Ordinal) : Kadar kolesterol rendah, sedang, dan tinggi
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar koleterol.
Ha : Ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar kolesterol.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 3. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji kolmogorov-smirnov.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut tingkat ekonomi dan klasifikasi kolesterol di Pekanbaru
2011
Tingkat
ekonomi
Klasifikasi kadar kolesterol
TotalP Value
Rendah
< 200
Sedang
200 - 239
Tinggi
>239
N % N % N % N %
Rendah
Tinggi
34
21
38
23
30
28
33
31
26
41
29
46
90
90
100
100
0.039
Jumlah 55 31 58 32 67 37 180 100
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 90 orang responden dengan tingkat ekonomi rendah,
terdapat 34 (38%) orang yang tergolong memiliki kadar kolesterol rendah. Ada 30
(33%)orang yang tergolong memiliki kadar kolesterol sedang dan ada 26 (29%) orang
yang tergolong memiliki kadar kolesterol tinggi. Sedangkan dari 90 orang responden
dengan tingkat ekonomi tinggi, terdapat 21 (23%) orang yang tergolong memiliki kadar
kolesterol rendah. Ada 28 (31%) orang yang tergolong memiliki kadar kolesterol sedang
dan ada 41(46%) orang yang tergolong memiliki kadar kolesterol tinggi. Hasil analisis
didapatkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar
kolesterol (p = 0,039 pada α = 0,05 ).
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square, karena
syarat uji Chi-Square terpenuhi yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan
(nilai E) kurang dari 1 dan tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan ( nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% jumlah sel.
P value yang digunakan adalah P value pada Pearson Chi-Square (karena tabel
lebih dari 2 x 2), yaitu 0,039.
Hasil : PV < α = Ho ditolak.
Keputusan : ada hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi dengan
klasifikasi kadar kolesterol
Soal 4
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kadar trigliserida?
b. Variabel yang diteliti
Perilaku merokok ( Nominal ) : ya dan tidak
Kadar Trigliserida (Ordinal ) : Rendah, sedang,dan tinggi
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan kadar trigliserida.
Ha : Ada hubungan antara perilaku merokok dengan kadar trigliserida.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 3. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji kolmogorov-smirnov.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut perilaku merokok dan kadar trigliserida di Pekanbaru
2011
Perilaku
merokok
Kadar trigliserida
TotalP Value
Rendah
< 150
Sedang
150-199
Tinggi
>= 200
N % N % N % N %
Ya
Tidak
5
10
20
40
0
6
0
24
20
9
80
36
25
25
100
100
0.016
Jumlah 15 30 6 12 29 58 50 100
Hasil analisis hubungan antara perilaku merokok dengan kadar trigliserida diperoleh dari
25 orang responden perokok ada sebanyak 5 (20%) orang yang memiliki kadar
trigliserida rendah dan 20 (80%) orang yang memiliki kadar trigliserida tinggi. Tidak ada
satupun dari responden yang berperilaku merokok yang memiliki kadar trigliserida
sedang. Sedangkan dari 25 responden yang tidak merokok, ada 10 (40%) orang dengan
kadar trigliserida rendah dan 6(24%) orang dengan kadar trigliserida sedang serta
terdapat pula 9 (36%) orang dengan kadar trigliserida tinggi. Hasil uji statistik diperoleh
nilai P = 0,016 maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5 % ada hubungan yang
signifikan antara perilaku merokok dengan kadar trigliserida.
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov,
karena syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi yaitu ada 1 sel yang mempunyai nilai
harapan (nilai E) kurang dari 1 .
P value yang didapatkan yaitu 0,016.
Hasil : PV < α = Ho ditolak.
Keputusan : ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kadar
trigliserida.
Soal 5
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara strategi pengobatan dengan hasil pengobatan?
b. Variabel yang diteliti
Strategi Pengobatan ( Nominal) : Diawasi dan tidak diawasi
Hasil Pengobatan (Nominal ) : Sukses dan tidak sukses
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara strategi pengobatan dengan hasil pengobatan.
Ha : Ada hubungan antara strategi pengobatan dengan hasil pengobatan.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji fisher.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut strategi pengobatan dan hasil pengobatan di Pekanbaru
2011
Strategi
pengobatan
Hasil pengobatanTotal OR
(95 % CI)P ValueSukses Tidak sukses
N % N % N %
Diawasi
Tidak diawasi
129
567
58
46
92
677
42
54
221
1244
100
100
1.674
1.253-2.237
0,001
Jumlah 696 47.5 769 52.5 1465 100
Hasil analisis hubungan antara strategi pengobatan dengan hasil pengobatan diperoleh
dari 221 orang yang pengobatannya diawasi terdapat 129 (58%) orang yang sukses dalam
pengobatan sedangkan 92(42%) orang lainnya tidak sukses dalam pengobatannya. Dari
1244 responden yang tidak mengalami pengawasan dalam pengobatan, terdapat 567
(46%) orang yang sukses dalam pengobatan dan ada 677(54%) orang yang tidak sukses
dalam pengobatan. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,001 maka dapat disimpulkan
bahwa pada alpha 5 % ada hubungan yang signifikan antara strategi pengobatan dengan
hasil pengobatan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 1,674, artinya responden
yang diawasi pengobatannya memiliki peluang 1,67 kali untuk sukses dalam pengobatan
dibanding responden yang tidak diawasi.
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square, karena
syarat uji Chi-Square terpenuhi yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan
(nilai E) kurang dari 1 dan tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan ( nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% jumlah sel.
P value yang digunakan adalah P value pada continuity correction (a), karena tabel
2 x 2 dan tidak ada nilai E<5 , yaitu 0,001
Hasil : PV < α = Ho ditolak.
Keputusan : ada hubungan yang signifikan antara strategi pengobatan dengan hasil
pengobatan
Soal 6
a. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat hubungan antara jenis kuman dengan hasil pengobatan?
b. Variabel yang diteliti
Jenis kuman ( Nominal ) : Negatif dan positif
Hasil pengobatan ( Nominal ) : sukses dan tidak sukses
c. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara jenis obat dengan hasil pengobatan.
Ha : Ada hubungan antara jenis obat dengan hasil pengobatan.
d. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % ( α = 0,05 ).
e. Kriteria pengujian
Ho gagal ditolak apabila : p > 0,05
Ho ditolak apabila : p < 0,05
f. Uji Statistik yang digunakan
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila
memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square digunakan uji
alternatifnya yaitu uji fisher.
g. Interpretasi hasil penelitian
Tabel 1
Distribusi responden menurut jenis kuman dan hasil pengobatan di Pekanbaru 2011
Jenis kuman
(Bronkhorst)
Hasil pengobatanTotal OR
(95 % CI)P ValueSukses Tidak sukses
N % N % N %
Negatif
Positif
33
36
55
60
27
24
45
40
60
60
100
100
0.815
0.395 -1.682
0.712
Jumlah 69 57.5 51 42.5 120 100
Hasil analisis hubungan antara jenis kuman dengan hasil pengobatan diperoleh dari 60
orang yang terinfeksi kuman bronkhorst negatif, terdapat 33(55%) orang yang sukses
dalam pengobatan dan 27 (45%) orang lainnya tidak sukses dalam pengobatan.
Sedangkan dari 60 orang yang terinfeksi kuman bronkhorst positif, ada 36 orang yang
sukses dalam pengobatan dan 24 (40%) orang tidak sukses dalam pengobatan. Hasil
uji statistik diperoleh nilai P = 0,712 maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5 %
tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kuman dengan hasil pengobatan. Dari
hasil analisis diperoleh pula nilai OR =0,815, artinya responden yang terinfeksi kuman
bronkhorst positif memiliki peluang 0,8 kali untuk sukses dalam pengobatan
dibanding responden yang terinfeksi kuman bronkhorst negatif.
h. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji statistik, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square, karena
syarat uji Chi-Square terpenuhi yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan
(nilai E) kurang dari 1 dan tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan ( nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% jumlah sel.
P value yang digunakan adalah P value pada continuity correction (a), karena tabel
2 x 2 dan tidak ada nilai E<5 , yaitu 0,712
Hasil : PV > α = Ho gagal ditolak.
Keputusan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kuman dengan hasil
pengobatan.