tugas dr adi
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
TUGAS BLOK OKUPASI
PROSEDUR SOP (Standard Operating Procedure)
DI RUMAH SAKIT
Nama : Freddy Septiono
NIM : 61111047
Kelompok : I
Angkatan : 2011
Semester : VII
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2014
SOAL :
1. Membuat prosedur pendaftaran pasien klinik spesialis
2. Membuat prosedur pembayaran pasien rawat jalan
3. Membuat prosedur antrian pasien di klinik spesialis mata
Tetapkan juga :
4. TIM yang akan terlibat dalam penyusunan
5. Ingat, apakah SOP yang disusun sudah efektif-efisien, konsisten, standar, dan
sistematis ?
6. Bagaimana cara sosialisasi SOP ?
7. Bagaimana cara melakukan kontrol SOP ?
JAWABAN :
1. Prosedur Pendaftaran Pasien di RS Onkologi Surabaya
Sistem pendaftaran
Semua penjadwalan pelayanan di RS Onkologi Surabaya (RSOS) dilakukan
melalui perjanjian, yang dapat dilakukan melalui telepon dengan menghubungi
telepon +62 31 5914855 (ext. 108 atau 109). Pendaftaran juga dapat dilakukan
melalui pendaftaran online. Apabila berhalangan hadir sesuai jadwal yang telah
disepakati, dapat menghubungi telepon +62 31 5914855 (ext. 108 atau 109).
*bila terjadi gangguan pada sambungan telpon Call Center maka dapat menghubungi
nomer darurat 082894057525, 082894057526, 082894031363 (Phone Only)
Petunjuk Pendaftaran Melalui Telepon
Pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 – 20.00 WIB.
Untuk jam perjanjian dapat dipilih sesuai dengan keinginan Anda dan
disesuaikan dengan jadwal yang telah ada dalam daftar kami.
Untuk pendaftaran ke Poli Bedah, Poli Penunjang Medik (Mammografi, USG,
FNA, Paptest, Laboratorium Klinik) Anda dapat menghubungi telepon 62 31
5914855 (ext. 108)
Untuk pendaftaran Poli Hematologi Onkomedik dan Kemoterapi Anda dapat
menghubungi telepon 62 31 5914855 (ext. 214)
Untuk pendaftaran Pelayanan Operasi Anda dapat menghubungi telepon 62 31
5914855 (ext. 108 atau 303)
Untuk pemesanan kamar rawat inap Anda dapat menghubungi telepon 62 31
5914855 (ext 201).
Petunjuk Cara Penerimaan dan Regristrasi Pasien
Sistem penerimaan dan regristrasi pasien dibedakan 2 jenis antara pasien lama
dan pasien baru
Pasien lama:
Yaitu Pasien yang sudah pernah datang berobat di Klinik Onkologi Surabaya
(Jl. Bawean 40 Surabaya) ataupun datang berobat di RS. Onkologi Surabaya
(RSOS).
Pasien datang ke bagian Informasi dan Registrasi untuk regristrasi dan
menyerahkan kartu kontrol, pasien akan menerima kartu nomor panggilan
sesuai dengan pelayanan yang dituju.
Pasien menuju ruang tunggu sesuai dengan tempat pelayanan yang dituju.
Untuk tindakan pemeriksaan pasien dipanggil sesuai dengan nomor antrian.
Bila selesai melakukan pemeriksaan dan pasien memerlukan informasi atau
penjelasan lebih lanjut terkait pelayanan lanjutannya, maka pasien menuju
ruang Koordinator Pelayanan (lantai 1) atau langsung ke kasir bila tidak ada
yang perlu dijelaskan lebih lanjut terkait pelayanan lanjutannya. Apabila ada
hasil-hasil pemeriksaan pasien yang perlu diambil, maka pasien dapat
mengambilnya di bagian pengambilan hasil-hasil, tepat di sebelah kiri kasir.
Pasien baru:
Yaitu Pasien yang belum pernah datang berobat di Klinik Onkologi Surabaya
(Jl.Bawean 40 Surabaya) maupun di RS. Onkologi Surabaya (RSOS).
Pasien datang ke bagian Informasi dan Registrasi untuk regristrasi.
Pasien mengisi status (dokumen rekam medik pasien) yang meliputi data
pribadi, riwayat penyakit dan faktor resiko, kemudian pasien akan difoto (foto
½ badan) untuk pendukung kelengkapan data pasien.
Pasien akan menerima lembar nomor antrian sesuai dengan tempat pelayanan
yang dituju.
Pasien menuju ruang tunggu sesuai dengan tempat pelayanan yang dituju.
Untuk tindakan pemeriksaan pasien dipanggil sesuai dengan nomor antrian.
Bila selesai melakukan pemeriksaan dan pasien memerlukan informasi atau
penjelasan lebih lanjut terkait pelayanan lanjutannya, maka pasien menuju
ruang Koordinator Pelayanan (lantai 1) atau langsung ke kasir bila tidak ada
yang perlu dijelaskan lebih lanjut terkait pelayanan lanjutannya. Apabila ada
hasil-hasil pemeriksaan pasien yang perlu diambil, maka pasien dapat
mengambilnya di bagian pengambilan hasil-hasil, tepat di sebelah kiri kasir.
Petunjuk Cara Pendaftaran Online
Untuk melakukan pendaftaran online, anda dapat mengakses ke website :
www.rsonkologi.com/registrasi/prosedur-pendaftaran/#sthash.HsRh981B.dpuf
2. Prosedur Pembayaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Pertamina
Prabumulih, Sumatera Selatan
Prosedur pembayaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Pertamina
Prabumulih dibedakan atas dua macam, yaitu prosedur pembayaran untuk pasien
umum, dan prosedur pembayaran untuk pasien kontraktor atau perusahaan langganan.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengklasifikasi jenis pendapatan yang
akan diperoleh oleh rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan penagihan atas
pendapatan tersebut.
a. Prosedur Pembayaran Pasien Kontraktor atau Perusahaan Langganan
Setelah pasien kontraktor menjalankan pemeriksaan, bagian poli akan
membuat tiga lembar kuitansi yang bernomor urut dan ditandatangani oleh pasien.
Kuitansi tersebut dinamakan bon pemeriksaan, yaitu kuitansi pemeriksaan yang tidak
tunai. Ketiga lembar bon pemeriksaan tersebut akan didistribusikan sebagai berikut :
Lembar pertama (putih)
Lembar kedua (merah) beserta surat-surat pengantar dari instansi atau
perusahaan tempat pasien bekerja, bagian akuntasi untuk diperiksa.
Lembar ketiga (kuning) : poli (arsip)
Setelah lembar pertama, kedua, dan surat pengantar dari instansi diperiksa
oleh bagian akuntasi, maka diserahkan ke bagian rekening. Oleh bagian rekening,
lembar pertama dan surat pengantar dari instansi diserahkan kebagian penagihan,
sedangkan lembar kedua diarsipkan ke bagian rekening. Berdasarkan bon
pemeriksaan, bagian penagihan akan membuat tiga lembar kuitansi tagihan.
Kemudian, bagian penagihan akan melakukan penagihan kepada instansi tempat
pasien bekerja, dengan mengirimkan kuitansi tagihan, surat pengantar dari instansi,
dan lembar pertama bon pemeriksaan. Pada saat penerimaan pembayaran, kasir
rumah sakit akan memeriksa lembar kedua kuitansi tagihan dan jumlah uang yang
diterima. Selanjutnya ketiga lembar kuitansi tagihan akan dicap “PAID” dan akan
didistribusikan sebagai berikut :
Lembar pertama : instansi yang bersangkutan
Lembar kedua : bagian keuangan dan atau kuitansi (arsip)
Lembar ketiga : bagian rekening ke bagian urusan pendapatan
b. Prosedur Pembayaran Pasien Umum
Pasien membayar di poli
Kas poli akan membuat tiga lembar kuitansi dan memberitahukan kepada pasien
mengenai jumlah biaya yang harus dibayarnya. Ketiga lembar kuitansi tersebut akan
didistribusikan sebagai berikut :
Lembar pertama : bagi pasien sebagai bukti pembayaran
Lembar kedua : bagian poli atau perawatan
Lembar ketiga : bagian keuangan dan atau akuntasi untuk diproses lebih lanjut
3. Prosedur Antrian Pasien Rawat Jalan
Antrian pasien rawat jalan adalah proses dimana pasien menunggu dan
mengantri untuk melakukan pemeriksaan rawat jalan.
1. Pasien menunggu di poliklinik yang telah dipilih, misalnya poliklinik mata
2. Petugas pendaftaran menyerahkan Map Medical Record kepada polikllinik
yang dituju
3. Petugas poliklinik mencatat data pasien dan rekam medis pasien untuk
poliklinik yang dituju
4. Petugas poliklinik mengelola Map Medical Record untuk melakukan
pemeriksaan rawat jalan
5. Pasien mengantri di poliklinik untuk menunggu panggilan pemeriksaan rawat
jalan pasien.
4. TIM yang akan terlibat dalam penyusunan
Tim Penyusun SOP terdiri dari :
1.Penulis SOP (author)
2.Pelaksana di lapangan (employee)
3.Pengawas lapangan (supervisor)
4.Atasan pengawas (manager)
Langkah-langkah Penyusunan SOP
Inti dari disusunnya buku Panduan Pembuatan SOP tentang Tata Kelola Data
ini adalah memberikan pedoman praktis bagi penyusun, pengimplementasi dan
pengendali SOP di dalam unit kerja adalah tahap-tahap teknis penyusunan SOP.
Tahap-tahap teknis penyusunan SOP adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini bertujuan untuk memahami kebutuhan penyusunan atau
pengembangan SOP serta menyusun alternatif tindakan yang harus dilakukan oleh
unit kerja yang terdiri dari 4 (empat) langkah, yaitu :
a. Mengetahui kebutuhan.
b. Mengevaluasi dan menilai kebutuhan
c. Menetapkan kebutuhan
d. Menetapkan alternatif tindakan
Produk dari tahapan ini adalah keputusan mengenai alternatif tindakan
yang akan dilakukan.
2. Tahap Pembentukan Organisasi Tim
Tahapan ini bertujuan untuk menetapkan orang atau tim dari unit kerja yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan alternative tindakan yang telah dibuat dalam
tahap persiapan. Tahapan ini mencakup 5 (lima) langkah, yaitu:
a. Menetapkan orang atau tim dari unit kerja yang bertugas sebagai
penanggungjawab pelaksana
b. Menyusun pembagian tugas pelaksanaan
c. Menetapkan orang yang diberi tanggungjawab atas pelaksanaan secara garis
besar.
d. Menetapkan mekanisme control pekerjaan
e. Membuat pedoman pembagian pekerjaan dan control pekerjaan
Produk dari tahap ini adalah pedoman pembagian tugas dan kontrol pekerjaan.
3. Tahap Perencanaan
Tahapan ini bertujuan menyusun serta menetapkan strategi, metodologi,
rencana dan program kerja yang akan digunakan oleh tim pelaksana penyusunan.
Tahap ini terdiri dari 4 (empat) langkah, yaitu:
a. Menyusun strategi dan metodologi kerja.
b. Menyusun perencanaan kerja
c. Menyusun program-program kerja rinci
d. Menyusun pedoman perencanaan dan program kerja rinci
Produk dari tahap ini adalah pedoman perencanaan dan program kerja rinci.
4. Tahap Penyusunan
Tahapan ini bertujuan untuk melaksanakan penyusunan SOP sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap ini terdiri dari 5 (lima) langkah, yaitu:
a. Mengumpulkan informasi terkait dengan metode pendekatan pengumpulan
yaitu dengan metode pendekatan system atau risiko kegiatan.
b. Mengumpulkan informasi pelengkap, yaitu alur otorisasi, kebijakan, pihak yang
terlibat, formulir, kaitan dengan prosedur lain, dan kode prosedur.
c. Menetapkan metode dan teknik penulisan SOP yang dipilih.
d. Melaksanakan penulisan SOP.
e. Membuat draft pedoman SOP.
Produk dari tahapan ini adalah draft pedoman SOP.
5. Tahap Uji Coba
Tahapan ini bertujuan menerapkan SOP dalam bentuk uji coba draft pedoman
SOP yang telah dibuat dalam tahap penyusunan. Tahap ini terdiri dari 6(enam)
langkah yaitu:
a. Merancang metodologi uji coba.
b. Mempersiapkan materi uji coba.
c. Menetapkan tim pelaksana uji coba.
d. Mempersiapkan sarana uji coba.
e. Melaksanakan uji coba.
f. Menyusun laporan hasil uji coba.PDT-PS/SOP-1 7 Mei 2012
Produk dari tahap ini adalah laporan hasil uji coba yang digunakan untuk
melakukan penyempurnaan draft pedoman SOP.
6. Tahap Penyempurnaan
Tahapan ini bertujuan menyempurnakan pedoman SOP berdasarkan laporan
hasil uji coba yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Tahap ini terdiri dari 6 (enam)
langkah, yaitu:
a. Mendiskusikan laporan hasil uji coba.
b. Merancang dan merencanakan langkah-langkah penyempurnaan pedoman
SOP
c. Menyusun pembagian tugas penyempurnaan
d. Melaksanakan penyempurnaan
e. Melakukan uji coba terbatas dengantim atau tim penyeimbang (counterpart)
atau kelompok fokus (focus group) yang dibentuk secara khusus.
f. Menyusun pedoman SOP akhir (final manual)
Produk dari tahap ini adalah pedoman SOP akhir (final manual atau final
guidance) yang dapat digunakan sebagai pedoman standar dalam unit kerja.
7. Tahap Implementasi
Tahapan ini bertujuan untuk mengimplementasikan pedoman SOP akhir
secara menyeluruh dan standar dalam organisasi. Tahap ini terdiri dari 6 (enam)
langkah, yaitu:
a. Merancang metodologi implementasi.
b. Mempersiapkan materi implementasi.
c. Menetapkan tim pelaksana implementasi
d. Mempersiapkan sarana implementasi.
e. Melaksanakan implementasi.
f. Menyusun laporan implementasi.
Produk dari tahap ini adalah laporan implementasi yang akan menjadi dasar
dalam melakukan tahapan pemeliharaan dan audit.
8. Tahap Pemeliharaan dan Audit
Tahapan ini merupakan tahap akhir dari seluruh tahap-tahap teknis
penyusunan SOP dan bertujuan untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan audit atas
pelaksanaan penerapan SOP dalam organisasi selama periode tertentu. Tahapan ini
terdiri dari 7 (tujuh) langkah, yaitu:
a. Merencanakan kegiatan pemeliharaan dan audit atas pedoman SOP yang
b. diterapkan.
c. Mempersiapkan tim pemeliharaan dan audit.
d. Melaksanakan pemeliharaan dan audit.
e. Membuat laporan setiap kegiatan pemeliharaan dan audit.
f. Menyimpulkan temuan-temuan di dalam laporan kegiatan pemeliharaan
dan audit dan menyusun perencanaan perbaikan yang diperlukan.
g. Melaksanakan perbaikan sesegera mungkin bila perbaikan yang dilakukan
kecil dan bersifat rutin.
h. Melaksanakan tahap-tahap teknis penyusunan SOP dari awal jika perbaikan
yang harus dilakukan besar dan bersifat tidak rutin.
Produk dari tahap ini adalah : (i) laporan perbaikan rutin, dan (ii) laporan
kebutuhan perbaikan besar atas SOP.
Penyusunan SOP dalam organisasi atau uni kerja harus dilakukan melalui
tahap-tahap yang sistematis berpedoman pada tahapan-tahapan teknis yang telah
disajikan. Setiap tahap akan menghasilkan produk yang menjadi dasar bagi
pelaksanaan tahap yang berikutnya. Tahap-tahap ini merupakan siklus yang harus
dilaksanakan secara berurutan.
5. Apakah SOP yang disusun sudah efektif-efisien, konsisten, standar, dan
sistematis ?
SOP yang disusun sudah efektif-efisien yang mana sesuai dengan Prosedur
standard operasional dari prinsip-prinsip SOP yaitu efisien, konsisten, standard dan
sistematis yang mana dijelaskan secara rinci sebagai berikut ;
Prinsip Pembuatan SOP :
a. Mudah dimengerti dan jelas. Harus dapat mudah dimengerti dan diterapkan
oleh semua pegawai bahkan pegawai baru pun dapat melaksanakan tugasnya.
b. Dibuat efisien dan efektif. Merupakan prosedur yang paling efisien dan efektif
dalam proses pelaksanaan tugas.
c. Harus ada keselarasan. Harus selaras dengan prosedur standar lain yang terkait.
d. Dapat terukur. Output dari segala prosedur yang distandarkan mengandung
standar kualitas (mutu) tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya.
e. Dinamis. Harus cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas
pelayanan yang berkembang dalam penyelenggaraan pemerintahan.
f. Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani). Harus mempertimbangkan
kebutuhan pihak yang dilayani sehingga dapat memberikan kepuasan
pengguna.
g. Kepatuhan hukum. Harus memenuhi ketentuan dan peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku.
h. Perlu adanya kepastian hukum. Harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah
produk hukum yang ditaati, dilaksanakan, dan menjadi instrumen untuk
melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan hukum.
i. Transparansi dan Keterbukaan. Transparansi bahwa setiap prosedur yang
dilaksanakan harus transparan. Keterbukaan bahwa prosedur yang ada siap
untuk menerima masukan dari masyarakat.
6. Bagaimana cara sosialisasi SOP ?
a. Membentuk tim dan kelengkapan
Tim bertugas untuk melakukan identifikasi kebutuhan, mengumpulkan data,
melakukan analisis prosedur, melakukan pengembangan, melakukan uji coba,
melakukan sosialisasi, mengawalkan penerapan, memonitor dan melakukan
evaluasi, melakukan penyempurnaan-penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil
pengembangan mereka kepada pimpinan SOP, dan tugas-tugas lainnya.
b. Memberikan pelatihan bagi anggota tim
Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka seluruh anggota tim
harus memperoleh pembengkalan yang cukup tentang bagaimana menyusun
SOP, petunjuk pelaksanaan penyusunan SOP ini menjadi panduan bagi
anggota tim dalam melaksanakan tugasnya.
c.Sosialisasi SOP ke seluruh unit
Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi mengetahui adanya perubahan
yang akan dilakukan, maka pimpinan-pimpinan unit mengetahui hal ini. Peran
pimpinan puncak akan sangat menentukan dalam hal ini.
7. Bagaimana cara melakukan kontrol SOP ?
Monitoring
Sebagai bagian dari proses dalam penerapan SOP, organisasi harus
mempersiapkan sebuah mekanisme monitoring kinerja dan memastikan
bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik.
Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP adalah memonitor sampai
sejauhmana setiap pelaksana menguasai SOP yang telah diterapkan.
Tujuannya adalah agar setiap pelaksana dapat bertanggung jawab atas kinerja
pelaksanaan tugasnya yang dilaksanakan dengan SOP yang berlaku.
Evaluasi
SOP secara substansial akan membantu organisasi menjadi lebih produktif.
Dengan adanya SOP ini, maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen
jangka panjang dalam rangka membangun sebuah organisasi menjadi lebih
efekti dan kohesif. Tidak selamanya sebuah SOP berlaku secara permanen,
karena perubahan lingkungan organisasi selalu membawa pengaruh pada SOP
yang telah ada. Oleh karena itulah SOP perlu secara terus menerus dievaluasi
agar prosedur-prosedur dalam organisasi selalu merujuk pada akuntabilitas
dan kinerja yang baik.
Evaluasi, sebagai langkah tindak lanjut dari tahapan monitoring, dapat
meliputi substansi SOP itu sendiri atau berkaitan dengan proses
penerapannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. [online] Available at : <http://www.rsonkologi.com/registrasi/prosedur-
pendaftaran/> Diakses pada [11 Des 2014]
2. [pdf] Available at : <http://repository.widyatama.ac.id
/xmlui/bitstream/handle/10364/741/content%202.pdf?sequence=2> Diakses
pada [11 Des 2014]
3. [pdf] Available at : <http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/561/jbptunikompp-
gdl-susilawati-28043-4-unikom_s-i.pdf> Diakses pada [11 Des 2014]
4. Adhikurniawan.wordpress.com. 2012. Patient Safety. [online] Available at:
<http://adhikurniawan.wordpress.com/8/> Diakses pada [11 Des 2014]
5. Itjen.kemenag.go.id. 2012. Standar Operasional Prosedur. [pdf] Available at:
< http://itjen.kemenag.go.id/web/download/SOP_Itjen.pdf> Diakses pada [11
Des 2014]
6. J. Dunn, Edward. 2012. Root Cause Analysis (RCA): An Essential Element
of Asset Integrity Management and Reliability Centered Mantenance
Procedures. [pdf] Available at: <www.au.af.mil/au/awc/awgoik/nasa/root-
cause-analysis > Diakses pada [11 Des 2014]
7. Ngada.org. 2012. Permenkes 012 Tahun 2012. [pdf] Available at: <
http://ngada.org/bn413-2012.htm> Diakses pada [11 Des 2014]
8. Scribd.com. 2012. System Dan Prosedur Pelayanan. [pdf] Available at: <
http://www.scribd.com/doc/48888773/makalah-SOP> Diakses pada [11 Des
2014]
9. TIM SOP Menpan. 2012. Teknis Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan. [pdf] Diakses pada [11 Des 2014]
10. Yendi, dr. 2011. Aspek Ilmu Keselamatan Pasien (Patient Safety). [online]
Available at: <www.yendi-anestesi.blogspot.com> Diakses pada [11 Des
2014]