tugas campak dan demam berdarah
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
CAMPAKCampak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya
vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.
A. PENGERTIAN PENYAKIT CAMPAK
Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam, lemas, batuk, konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata /konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit)
B. MASA INKUBASI
Masa tunas/ inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih 10 – 20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang di bagi dalam 3 stadium, yaitu :
1. Stadium Kataral atau Prodromal
Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-batuk dan mata merah. Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak Koplik`s (Koplik spot) pada mukosa pipi/daerah mulut, tetapi gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak Koplik ini berupa bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi daerah kemerahan. Koplik spot ini menentukan suatu diagnose pasti terhadap penyakit campak.
2. Stadium ErupsiBatuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi, kadan-kadang anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3 – 7 hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu mulai timbul di daerah belakang telinga, tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh muka, dan akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal dan muka bengkak
3. Stadium Konvalensi atau penyembuhanErupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan yang disebuthiperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri. panas badan menurun sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.
C. CARA PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK
1. CARA PENULARAN
Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup Percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili atau campak. Artinya seseorang dapat tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan atau dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia pra- sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahirdari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :
Bayi berumur lebih dari 1 tahun Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
2. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK
a. Pencegahan PrimordialPencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya factor predisposisi/ resiko
terhadap penyakit Campak. Sasaran dari pencegahan primordial adalah anak-anak yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang tinggi untuk penyakit Campak. Edukasi kepada orang tua anak sangat penting peranannya dalam upaya pencegahan primordial. Tindakan yang perlu dilakukan seperti penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konselling nutrisi dan penataan rumah yang baik.
b. Pencegahan PrimerSasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk kelompok beresiko,
yakni anak yang belum terkena Campak, tetapi berpotensi untuk terkena penyakit Campak. Pada pencegahan primer ini harus mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya Campak dan upaya untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut.
.
b.1. PenyuluhanEdukasi Campak adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan mengenai Campak.
Disamping kepada penderita Campak, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarganya, kelompok masyarakat beresiko tinggi dan pihak-pihak perencana kebijakan kesehatan. Berbagai materi yang perlu diberikan kepada pasien campak adalah definisi penyakit Campak, faktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya campak dan upaya-upaya menekan campak, pengelolaan Campak secara umum, pencegahan dan pengenalan komplikasi Campak
b.2. ImunisasiDi Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak dilakukan dengan vaksinasi
Campak secara rutin yaitu diberikan pada bayi berumur 9 – 15 bulan. Vaksin yang digunakan adalah Schwarz vaccine yaitu vaksin hidup yang dioleh menjadi lemah. Vaksin ini diberikan secara subkutan sebanyak 0,5 ml. vaksin campak tidak boleh diberikan pada wanita hamil, anak dengan TBC yang tidak diobati, penderita leukemia. Vaksin Campak dapat diberikan sebagai vaksin monovalen atau polivalen yaitu vaksin measles-mumps-rubella (MMR). vaksin monovalen diberikan pada bayi usia 9 bulan, sedangkan vaksin polivalen diberikan pada anak usia 15 bulan. Penting diperhatikan penyimpanan dan transportasi vaksin harus pada temperature antara 2ºC - 8ºC atau ± 4ºC, vaksin tersebut harus dihindarkan dari sinar matahari. Mudah rusak oleh zat pengawet atau bahan kimia dan setelah dibuka hanya tahan 4 jam.
b .3. Isolasi Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena penyakit campak
dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula bagi penderita campak untuk diisolasi selama 20-30 hari guna menghindari penularan lingkungan sekitar.
c. Pencegahan SekunderPencegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya
komplikasi dengan tindakan-tindakan seperti tes penyaringan yang ditujukan untuk pendeteksian dini campak serta penanganan segera dan efektif. Tujuan utama kegiatan-kegiatan pencegahan sekunder adalah untuk mengidentifikasi orang-orang tanpa gejala yang telah sakit atau penderita yang beresiko tinggi untuk mengembangkan atau memperparah penyakit. Memberikan pengobatan penyakit sejak awal sedapat mungkin dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi. Edukasi dan pengelolaan campak memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien berobat.
d. Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah semua upaya untuk mencegah kecacatan akibat komplikasi.
Kegiatan yang dilakukan antara lain mencegah perubahan dari komplikasi menjadi kecatatan tubuh dan melakukan rehabilitasi sedini mungkin bagi penderita yang mengalami kecacatan. Dalam upaya ini diperlukan kerjasama yang baik antara pasien-pasien dengan dokter maupun antara dokter-dokter yang terkait dengan komplikasinya. Penyuluhan juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi pasien untuk mengendalikan penyakit campak. Dalam penyuluhan ini hal yang dilakukan adalah :
1. Maksud, tujuan, dan cara pengobatan komplikasi kronik2. Upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan3. Kesabaran dan ketakwaan untuk dapat menerima dan memanfaatkan keadaan hidup dengan
komplikasi kronik.
Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait juga sangat diperlukan, terutama di rumah sakit rujukan, baik dengan para ahli sesama ilmu.
D. PENANGGGULANGAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT CAMPAK
1. Penanggulangan Campak
Pada sidang CDC/ PAHO / WHO, tahun 1996 menyimpulkan bahwa penyakit Campak dapat dieradikasi, karena satu-satunya pejamu/ reservoir campak hanya pada manusia serta tersedia vaksin dengan potensi yang cukup tinggi yaitu effikasi vaksin 85% dan dirperkirakan eradikasi dapat dicapai 10 – 15 tahun setelah eliminasi.
World Health Organisation (WHO) mencanangkan beberapa tahapan dalam upaya eradikasi (pemberantasan) penyakit Campak dengan tekanan strategi yang berbeda-beda pada setiap tahap yaitu :
a. Tahap Reduksi
Tahap ini dibagi dalam 2 tahap : 1. Tahap Pengendalian Campak
Pada tahap ini ditandai dengan upaya peningkatan cakupan imunisasi campak rutin dan upaya imunisasi tambahan di daerah dengan morbitas campak yang tinggi. Daerah ini masih merupakan daerah endemis campak, tetapi telah terjadi penurunan insiden dan kematian, dengan pola epidemiologi kasus Campak menunjukkan 2 puncak setiap tahun.
2. Tahap Pencegahan KLBCakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi ≥ 80% dan merata,terjadi penurunan tajam
kasus dan kematian, insidens campak telah bergeser kepada umur yang lebih tua, dengan interval KLB antara 4-8 tahun.
b. Tahap EliminasiCakupan imunisasi sangat tinggi ≥ 95% dan daerah-daerah dengan cakupan imunisasi
rendah sudah sangat kecil jumlahnya, kasus campak sudah sangat jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai rentan (tidak terlindung) harus diselidiki dan diberikan imunisasi campak.
c. Tahap EradikasiCakupan imunisasi sangat tinggi dan merata, serta kasus Campak sudah tidak ditemukan.Pada siding The World Health Assambley (WHA) tahun 1998, menetapkan
kesepakatan Eradikasi Polio (ERAPO), Eliminasi Tetanus Noenatorum (ETN) dan Reduksi Campak (RECAM). Kemudian pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting di Dakka Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa reduksi campak di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Strategi operasional yang dilakukan ditingkat Puskesmas untuk mencapai reduksi Campak tersebut adalah :
a. Imunisasi rutin pada bayi 9 –11 bulan (UCI Desa ≥ 80)b. Imunisasi tambahan (suplemen)
c. Surveilans (surveilan rutin, system kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa).d. Penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa Setiap kejadian luar biasa harus diselidiki
dan dilakukan penanggulangan secepatnya yang meliputi pengobatan simtomatis pada kasus, pengobatan dengan antibiotika bila terjadi komplikasi, pemberian vitamin A dosis tinggi, perbaikan gizi dan meningkatkan cakupan imunisasi campak/ring vaksinasi (program cepat, sweeping) pada desa-desa risiko tinggi.
e. Pemeriksaan laboratorium
2. Pengobatan Penyakit CampakPenderita Campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan.Sehingga pengobatannya bersifat
symptomatic, yaitu memperbaiki keadaan umum atau untuk mengurangi gejalanya saja dalam hal ini :
anak memerlukan istirahat di tempat tidur kompres dengan air hangat bila demam tinggi namun dapat diberikan antipiretik bila suhu tinggi
parasetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6 jam, dosis maksimum 600
mg/hari. Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan. Mukolitik bila perlu.vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat
bermanfaat. Pemberian vitamin A 100.000 IU per oral satu kali. Vitamin A dosis tinggi ( tmenurut rekomendasi WHO dan UNICEF)
Usia 6 bln-1 thn :100.000 unit dosis tunggal p.oUmur > 1 thn : 200.000 unit dosis tunggal p.o
Dosis tersebut diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila telah didapat tanda defisiensi vitamin A. Apabila terdapat malnutrisi maka pemberian vitamin A ditambah dengan 1500 IU tiap hari.
Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi (cukup cairan dan kalor
DEMAM BERDARAH
Demam Berdarah – Pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang namanya Demam Berdarah (DB) atau yang juga dikenal dengan DBD (Demam Berdarah Dengue).Demam berdarah merupakan penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue dan sering dijumpai di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama pada musim hujan yang lembab. Virus dengue ini disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes albopictus.
PENGERTIAN DEMAM BERDARAH
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke
peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah.
Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di
daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
PENYEBAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Virus dengue merupakan penyebab utama dari penyakit demam berdarah, yaitu virus dari famili flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Pertama kali gejala penyakit demam berdarah baru diketahui setelah seseorang terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya akan menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke dalam tubuh manusia yaitu melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus aedes seperti aedes aegypri betina dan aedes albopictus. Aedes aegypti adalah faktor yang paling banyak ditemukan penyebab dari penyakit demam berdarah. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah mengisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam
nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.
Resiko demam berdarah lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun atau seseorang yang berasal dari ras kaukasia. Tingkat resiko terjangkitnya penyakit demam berdarah akan meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.
MEKANISME PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Apabila nyamuk menggit orang, air liur nyamuk akan masuk ke kulit orang tersebut. Jika nyamuk tersebut mengandung dangue virus terbawa dalam air liurnya. Sehingga apabila nyamuk tersebut mengigit orang virusnya masuk kedalam kulit orang tersebut bersama air liurnya. Virus tersebut tertanam dan memasuki sel darah putih. Ketika sel darah putih bergerak gerak di dalam tubuh, virus memperbanyak diri.sehingga Sel darah putih bereaksi dengan cara memperbanyak protein pengisyarat (sitokin). Seperti factor factor interleukin, interferon dan tumor nekrosis. Protein ini menyebapkan demam. Gejakla yang menyerupai flu dan rasa nyeri yang luar biasa yang terjaadi bersama dangue.
Jika seorang menderita infeksi (serius) virus berproduksi dengan lebih cepat. Dengan semakin banyak nya virus, semakin banyak pula organ ( seperti hati, dan sumsum tulang) yang terkena dampaknya. Cairan dari aliran darah bocor melalui dinding dinding pembuluh darah kecil kedalam rongga rongga tubuh . oleh kareana itu lebih sedikit darah yang bersirkulasi di dalam pembuluh darah. Tekanan darah orang tersebut menjadi sangat rendah sehingga jantungnya tidak dapat memasok cukup darah ke organ vital. Sumsum tulang juga tidak dapat membuat cukup platelet yang dibutuhkan darah agar bias membeku dengan benar. Tanpa cukup platelet, orang tersebut akan memiliki masalah pendarahan.
Berikut gejala gejala demam berdarah
Demam tinggi secara tiba-tiba selama kurang lebih 2 hingga 7 hari (38-40 derajat celcius). Menggigil, nyeri kepala, dan ada beberapa kasus yang mengalami nyeri saat menggerakan
bola mata dan nyeri punggung di awal-awal gejala. Terdapat bintik-bintik merah. Tekanan darah menurun yang kadang menyebabkan syok. Trombosit turun hingga di bawah 100.000/mm3, serta adanya peningkatan hematokrit lebih
dari 20%. Jika sudah tingkat lanjut, biasanya terjadi mimisan pada hidung dan gusi. Badan terasa pegal dan adanya rasa nyeri pada sendi.
Buang air besar bewarna hitam dan keras. Biasanya juga akan terjadi melena (buang air mengeluarkan kotoran berupa lendir dan bercampur darah).
Mencegah demam berdarah
Sampai saat ini belum ada obat antivirus atau vaksin untuk penyakit demam berdarah. Jadi tindakan yang paling tepat adalah mencegahnya yakni dengan cara mengontrol keberadaan nyamuk pembawa virus dengue. Langkah-langkah yang bisa anda ambil adalah sebagai beriku
LingkunganPencegahan datangnya nyamuk penyebab demam berdarah bisa dilakukan dengan cara menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng bekas, dan sebagainya.
BiologisAnda bisa memelihara ikan pemakan jentik dan bakteri, sehingga kehadiran nyamuk bisa ditekan.
KimiawiHal yang sudah asing lagi dalam memusnahkan nyamuk adalah dengan cara pengasapan atau fogging. Anda juga dapat memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
Mengobati Demam Berdarah
Jika anda menemukan beberapa gejala yang terjadi pada kondisi tubuh anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa belum ada obat yang spesifik dalam mengatasi penyakit demam berdarah, namun berikut ini ada beberapa tips yang dapat setidaknya dapat mengatasi demam berdarah :
Minum air putih yang banyak dari anjuran minimal (8 gelas sehari). Minum minuman yang mengandung elektrolit atau ion untuk mencegah dehidrasi akibat
demam. Untuk mengurangi demam dan nyeri, konsumsilah obat yang mengandung acetaminofen
seperti tilenol.
Istirahat yang banyak.
Bagi penderita demam berdarah yang tingkat penyakitnya sudah parah, sangat dianjurkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian elektrolit dan infus sebagai pengganti cairan tubuh, serta juga transfusi darah sebagai akibat pendarahan yang terjadi.
–
TULIS NGARAN KELOMPOK NYA