tugas 3_struktur kepemilikan

26
STRUKTUR KEPEMILIKAN Presented By : Bella Permatasari (1206316894) Indah Tiara Amiati (1206317410) PE FE UI AKUNTANSI

Upload: indahtiara

Post on 29-Nov-2015

359 views

Category:

Documents


105 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 3_Struktur kepemilikan

STRUKTUR KEPEMILIKAN

Presented By :Bella Permatasari (1206316894)Indah Tiara Amiati (1206317410)

PE FE UI AKUNTANSI

Page 2: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Struktur Kepemilikan

Definisi :  The ownership structure is defined by the distribution of equity with regard to votes and capital but also by the identity of the equity owners.

These structures are of major importance in corporate governance because they determine the incentives of managers and thereby the economic efficiency of the corporations they manage

These structures are of major importance in corporate governance because they determine the incentives of managers and thereby the economic efficiency of the corporations they manage

Page 3: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi Kepemilikan-Kepemilikan Terkonsentrasi-Kepemilikan Menyebar-Kepemilikan BUMN

Konsentrasi Kepemilikan-Kepemilikan Terkonsentrasi-Kepemilikan Menyebar-Kepemilikan BUMN

Mekanisme Kepemilikan-Kepemilikan Manajerial-Kepemilikan Institusional

Mekanisme Kepemilikan-Kepemilikan Manajerial-Kepemilikan Institusional

Cara Kepemilikan -Holding Company-Struktur Piramida-Kepemilikan Sendiri-Kepemilikan Anak Perusahaan-Kepemilikan Silang

Cara Kepemilikan -Holding Company-Struktur Piramida-Kepemilikan Sendiri-Kepemilikan Anak Perusahaan-Kepemilikan Silang

Page 4: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi KepemilikanKepemilikan TerkonsetrasiKepemilikan Terkonsetrasi

Kepemilikan TersebarKepemilikan Tersebar

Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang relatif dominan dibandingkan dengan lainnya

Kepemilikan saham dikatakan menyebar, jika kepemilikan saham menyebar secara relatif merata ke publik, tidak ada yang memiliki saham dalam jumlah sangat besar dibandingkan dengan lainnya

Kepemilikan BUMNKepemilikan BUMN

Kepemilikan dalam BUMN mempunyai artian khusus bahwa pemiliknya tidak dapat mengontrol secara langsung perusahaannya. Pemilik hanya diwakili oeh pejabat yang ditunjuk (misalnya menteri). Kesepakatan dapat terjadi antara wakil pemilik dengan manajemen, wakil pemilik dan pihak manajemen dengan kreditur

Page 5: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Mekanisme Kepemilikan

Kepemilikan ManajerialKepemilikan Manajerial

Kepemilikan InstitusionalKepemilikan Institusional

kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen atau dengan kata lain Para pemegang saham yang mempunyai kedudukan di manajemen perusahaan baik sebagai kreditur maupun sebagai dewan komisaris disebut sebagai kepemilikan manajerial (managerial ownership)

kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun

Page 6: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Cara KepemilikanKepemilikan melalui Holding CompanyKepemilikan melalui Holding Company

Kepemilikan Piramid oleh PerseroanKepemilikan Piramid oleh Perseroan

Dalam struktur kepemilikan saham PT dimungkinkan terjadinya pemilikan saham oleh satu induk perusahaan ke dalam lebih dari satu perusahaan sehingga membentuk suatu kepemilikan bertingkat yang pada akhirnya bermuara pada suatu “holding company”

Pengendalian suatu perseroan oleh pemegang saham minoritas dalam suatu perusahaan, sekaligus yang juga merupakan pemegang saham pengendalian pada pemegang saham mayoritas perseroan tersebut

Kepemilikan Sendiri oleh PerseroanKepemilikan Sendiri oleh PerseroanSuatu PT menjadi pemilik dan atau menguasai sahamnya sendiri secara langsung

Kepemilikan oleh Anak PerusahaanKepemilikan oleh Anak Perusahaan

Suatu PT menjadi pemilik dan atau menguasai saham induk perusahaannya

Kepemilikan SilangKepemilikan SilangPerseroan memiliki saham yang dikeluarkan oleh Perseroan lain yang memiliki saham perseroan tersebut, baik sacara langsung maupun tidak langsung

Page 7: Tugas 3_Struktur kepemilikan

OECD PRICIPLESThe Rights of Shareholders and Key Ownership Functions

Page 8: Tugas 3_Struktur kepemilikan

OECD PRICIPLESThe Rights of Shareholders and Key Ownership Functions Cont.,

Page 9: Tugas 3_Struktur kepemilikan

OECD PRICIPLESThe Rights of Shareholders and Key Ownership Functions Cont.,

Page 10: Tugas 3_Struktur kepemilikan

OECD PRICIPLESThe Rights of Shareholders and Key Ownership Functions Cont.,

Page 11: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Kebanyakan penelitian CG diadakah dengan sampel perusahaan besar atau korporasi di USA yang pada

umumnya memiliki kepemilikan yang tersebar (widely held).

Untuk korporasi di luar USA dan UK, terdapat karakteristik kepemilikan yang berbeda yaitu

kepemilikan saham yang terkonsentrasi atau dikuasai oleh keluarga. (Canada, Eropa kontinental, Asia Timur,

India dll).

Kebanyakan penelitian CG diadakah dengan sampel perusahaan besar atau korporasi di USA yang pada

umumnya memiliki kepemilikan yang tersebar (widely held).

Untuk korporasi di luar USA dan UK, terdapat karakteristik kepemilikan yang berbeda yaitu

kepemilikan saham yang terkonsentrasi atau dikuasai oleh keluarga. (Canada, Eropa kontinental, Asia Timur,

India dll).

Family firm adalah perusahaan yang dijalankan oleh ahli waris dari orang-orang yang sebelumnya berkuasa/bertanggung-jawab atau oleh keluarga kandung pada saat transfer kontrol kepada

ahli waris.

Family firm adalah perusahaan yang dijalankan oleh ahli waris dari orang-orang yang sebelumnya berkuasa/bertanggung-jawab atau oleh keluarga kandung pada saat transfer kontrol kepada

ahli waris.

Page 12: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Family Control

Page 13: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Special Issues Relating To Corporate Governance And Family Control

Determinants of Pervasive Family Control

Determinants of Pervasive Family Control

1. Negara dengan budaya korupsi, dengan kurangnya perlindungan hukum, dan memiliki kepemilikan yang cenderung memiliki konsentrasi biasanya melibatkan keluarga kaya dengan control pyramids.2. Sistem pajak Negara kemungkinan memiliki implikasi untuk alokasi pengendalian lebih dari perusahaan besar. Dividen dibayarkan oleh satu perusahaan ke perusahaan lain untuk double taxation di US, tapi di tempat lain dividen hanya dikenakan pajak bila dibayar oleh perusahaan kepada seseorang.3. Negara-negara kaya dengan piramida control keluarga yang luas cenderung demokratis dan lebih social, sementara mereka dengan kepemilikan tersebar cenderung memiliki politik yang lebih liberal.4. Keterbukaan terhadap perekonomian dunia merupakan benefit dari control pyramids.

1. Negara dengan budaya korupsi, dengan kurangnya perlindungan hukum, dan memiliki kepemilikan yang cenderung memiliki konsentrasi biasanya melibatkan keluarga kaya dengan control pyramids.2. Sistem pajak Negara kemungkinan memiliki implikasi untuk alokasi pengendalian lebih dari perusahaan besar. Dividen dibayarkan oleh satu perusahaan ke perusahaan lain untuk double taxation di US, tapi di tempat lain dividen hanya dikenakan pajak bila dibayar oleh perusahaan kepada seseorang.3. Negara-negara kaya dengan piramida control keluarga yang luas cenderung demokratis dan lebih social, sementara mereka dengan kepemilikan tersebar cenderung memiliki politik yang lebih liberal.4. Keterbukaan terhadap perekonomian dunia merupakan benefit dari control pyramids.

Page 14: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Manajer tidak dapat dipecat karena insider kepemilikan yang besar

Manajer mementingkan kepentingan pribadi daripada pemilik

menyalurkan resources dari perusahaan yang sahamnya sebagian dimiliki publik ke perusahaan lain dalam satu struktur piramida

Agency Problem Dalam Struktur Piramida Family Control

Agency Problem Dalam Struktur Piramida Family Control

Page 15: Tugas 3_Struktur kepemilikan

TunnelingTunneling

Page 16: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Implikasi dari Family ControlImplikasi dari Family Control

Pengendalian perusahaan yang luas untuk beberapa keluarga lama umumnya tidak diinginkan. Mereka menemukan bahwa negara-negara dengan miliarder yang memiliki kekayaan lebih besar relative

terhadap pertumbuhan PDB lebih lambat dibandingkan negara-negara sama lainnya dengan beberapa miliarder lama atau dengan miliarder baru. Mereka melihat piramida kontrol seperti

mengunci dominasi ekonomi yang didirikan keluarga kaya sebelumnya

Page 17: Tugas 3_Struktur kepemilikan

STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KASUS BANK CENTURY

STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KASUS BANK CENTURY

PT. Bank Century merupakan sub agen penjual produk reksa dana yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas Antaboga yang tidak memiliki izin dari Bapepam dan Lembaga Keuangan. Dengan tergerusnya modal bank,  rasio kecukupan modal berkurang akhirnya bertambahlah dana talangan yang diperlukan untuk mencapai batasan batas minimal modal minimum 8 %. Akibat permasalahan tersebut di atas ketika nasabah besar bermaksud mencairkan simpanannya terjadi gagal bayar, karena surat utang tersebut sulit dicairkan. Semakin lama kondisi likuiditas Bank Century terus memburuk secara drastis diikuti dengan penurunan rasio kecukupan modal (CAR), bahkan menjadi negatif, sehingga BI menetapkan sebagai bank gagal

Page 18: Tugas 3_Struktur kepemilikan

STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KASUS BANK CENTURY

STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KASUS BANK CENTURY

Page 19: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi Kepemilikan Tersebar- family control

(versi laporan keuangan Bank Century 2008)

Konsentrasi Kepemilikan Tersebar- family control

(versi laporan keuangan Bank Century 2008)

Dilihat dari laporan keuangan bahwa hampir 60% dimiliki oleh publik

Page 20: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi Kepemilikan TersebarKonsentrasi Kepemilikan Tersebar

Sumber Gambar : http://grundelanbankcentury.wordpress.com/category/bank-century/

Page 21: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi Kepemilikan TersebarKonsentrasi Kepemilikan Tersebar

Konflik keagenan terjadi antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas (La Porta et al. 1999). Konflik keagenan di industri perbankan bukan hanya konflik antara pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas, namun juga konflik antara pemegang saham

pengendali dengan para deposan atau debtholder

Mayoritas Vs MinoritasMayoritas Vs Minoritas

Agency Problem antara kepentingan pemegang saham minoritas (dalam hal ini pemegang saham publik) dengan kepentingan pemegang saham mayoritas (dalam hal ini pihak keluarga atau institusi tertentu seperti LPS). Konflik kepentingan ini akan

berujung kepada pihak mayoritas yang memiliki klaim atas keuntungan dan kontrol perusahaan yang membesar, lebih besar daripada yang seharusnya. Hal ini semakin menjepit posisi pemegang saham publik selaku pihak minoritas, sehingga tidak mengherankan jika perlindungan atas pemegang saham publik sangatlah rendah.

Agency Problem antara kepentingan pemegang saham minoritas (dalam hal ini pemegang saham publik) dengan kepentingan pemegang saham mayoritas (dalam hal ini pihak keluarga atau institusi tertentu seperti LPS). Konflik kepentingan ini akan

berujung kepada pihak mayoritas yang memiliki klaim atas keuntungan dan kontrol perusahaan yang membesar, lebih besar daripada yang seharusnya. Hal ini semakin menjepit posisi pemegang saham publik selaku pihak minoritas, sehingga tidak mengherankan jika perlindungan atas pemegang saham publik sangatlah rendah.

Insider dari manajerial yang cukup besar membuat asimetris informasi kepada pemegang saham minoritas Akhirnya para pemegang saham tidak mengtahui masalah internal perusahaan yang sebenarnya hingga akhirnya krisis mencuat d akhir tahun 2008 yang sangat merugikan pemegang saham Hal ini membuat pasar menilai saham century dengan harga yang sangat rendah. Hal ini terbukti dari harga saham Bank Century berkisar antara Rp.1 – 100. Saham dengan harga seperti ini disebut juga penny stock atau di Indonesia terkenal dengan istilah saham gorengan

Page 22: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Konsentrasi Kepemilikan Tersebar dan Manajerial

Konsentrasi Kepemilikan Tersebar dan Manajerial

PSP Vs Deposan/DebtholderPSP Vs Deposan/Debtholder

Informasi yang asimetri pada industri perbankan mempunyai dimensi dan kompleksitas yang lebih tinggi dari industri lainnya. Asimetri ini terjadi diantara deposan, manajer bank, pengurus bank, debitor, pemilik/pemegang saham, bank dan regulator. Semakin besar informasi asimetri antara pihak luar bank dan pihak dalam bank, maka akan semakin sulit bagi pihak luar untuk memonitor kinerja governance bank. Hal ini menjadi semakin sulit karena deposan dan debitor yang sangat banyak jumlahnya dan tersebar (diffuse). Bila jumlah pemegang saham juga banyak dan tersebar, maka kompleksitasnya akan semakin bertambah. Bila terdapat pemegang saham pengendali yang dominan, pengendalian manajemen akan lebih mudah, akan tetapi juga terdapat bahaya adanya misconduct, fraud atau penyalahgunaan bank dan dana masyarakat untuk kepentingan pribadi atau kelompok usahanya. Informasi keuangan yang asimetri ini adalah sumber risiko yang tinggi, baik risiko kredit, risiko operasional maupun risiko hukum serta menjadi salah satu sumber utama terjadinya kejahatan perbankan

Informasi yang asimetri pada industri perbankan mempunyai dimensi dan kompleksitas yang lebih tinggi dari industri lainnya. Asimetri ini terjadi diantara deposan, manajer bank, pengurus bank, debitor, pemilik/pemegang saham, bank dan regulator. Semakin besar informasi asimetri antara pihak luar bank dan pihak dalam bank, maka akan semakin sulit bagi pihak luar untuk memonitor kinerja governance bank. Hal ini menjadi semakin sulit karena deposan dan debitor yang sangat banyak jumlahnya dan tersebar (diffuse). Bila jumlah pemegang saham juga banyak dan tersebar, maka kompleksitasnya akan semakin bertambah. Bila terdapat pemegang saham pengendali yang dominan, pengendalian manajemen akan lebih mudah, akan tetapi juga terdapat bahaya adanya misconduct, fraud atau penyalahgunaan bank dan dana masyarakat untuk kepentingan pribadi atau kelompok usahanya. Informasi keuangan yang asimetri ini adalah sumber risiko yang tinggi, baik risiko kredit, risiko operasional maupun risiko hukum serta menjadi salah satu sumber utama terjadinya kejahatan perbankan

Kasus Antaboga sebagian besar investor adalah nasabah Bank Century. Kasus ini bergulir ketika nasabah Antaboga resah karena investasi mereka tak bisa dicairkan, meski sudah jatuh tempo sejak bulan September 2008. PT. Bank Century merupakan sub agen penjual produk reksa dana yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas Antaboga yang tidak memiliki izin dari Bapepam dan Lembaga Keuangan. Dana nasabah Bank Century yang tersangkut di produk Antaboga diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun. Dana itu dikelola dalam bentuk portofolio discretionary fund, Reksadana Berlian, Berlian Plus dan Berlian Terproteksi. Kabarnya dana kelolaan Reksadana Berlian per 21 Oktober 2008 Rp49,44 miliar, lalu Berlian Plus Rp5,24 miliar.

Page 23: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Sistem Kepemilikan PiramidaSistem Kepemilikan Piramida

Perusahaan dengan struktur kepemilikan seperti ini cenderung diminati oleh politisi korup Morck dan Yeung (2003)

Perusahaan dengan struktur kepemilikan seperti ini cenderung diminati oleh politisi korup Morck dan Yeung (2003)

TunnelingTunnelingMemungkinkan Cash Flow

Rightnya Kecil tapi memiliki Control Right Signifikan

Memungkinkan Cash Flow Rightnya Kecil tapi memiliki Control Right Signifikan

Cash FlowCash Flow

Control RightControl Right

Kasus Sekuritas AntabogaKasus Bailout Century

Page 24: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Pelanggaran OECD Principle

Pelanggaran OECD Principle

Pemegang saham Bank Century yang sebelumnya hampir dinyatakan bangkrut

menghadapi masalah yaitu nilai saham yang mereka miliki dianggap hangus karena asset

mereka yang menunjukan angka minus dan kemudian dilakukan Bail-out dalam jumlah oleh

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga kepemilikan saham publik dianggap tidak

signifikan. Keputusan sepihak LPS ini menentang OECD principle mengenai “The

Rights of Shareholders andKey Ownership Functions”, pada poin B, yaitu :

“Shareholders should have the right to participate in, and to be sufficiently

informed on, decisions concerning fundamental corporate changes such as: 1)

amendments to the statutes, or articles of incorporation or similar governing

documents of the company; 2) the authorisation of additional shares; and 3)

extraordinary transactions, including the transfer of all or substantially all

assets, that in effect result in the sale of the company.”

Dari paragraf tersebut dapat kita simpulkan bahwa seharusnya para pemegang

saham Bank Century tetap memiliki hak milik. Terlebih lagi, para pemegang saham

seharusnya bisa berpartisipasi dan turut menentukan adanya tambahan modal dari LPS

dan transaksi yang luar biasa yaitu penambahan modal dalam jumlah besar dari LPS.

Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham dan fungsi utama kepemilikan

Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham dan fungsi utama kepemilikan

Page 25: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Pelanggaran OECD Principle

Pelanggaran OECD Principle

Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham dan fungsi utama kepemilikan

Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham dan fungsi utama kepemilikan

Pada Poin E, bahkan lebih ditekankan lagi bahwa pemegang saham

seharusnya memiliki hak untuk mengetahui dan terlibat atas segala

penggabungan usaha, penjualan aset-aset perusahaan secara

substansial, dan akuisisi, seperti yang dilakukan oleh LPS.

berikut paragrafnya :

“The rules and procedures governing the acquisition of corporate

control in the capital markets, and extraordinary transactions

such as mergers, and sales of substantial portions of corporate

assets, should be clearly articulated and disclosed so that

investors understand their rights and recourse. Transactions

should occur at transparent prices and under fair conditions that

protect the rights of all shareholders according to their class.”

Page 26: Tugas 3_Struktur kepemilikan

Thank You for Your Attention