tugas 2 revisi bgt

29
 METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANJUT KOMPETENSI DASAR (KD) 2 CHILDREN PLAYGROUND SEBAGAI FUNGSI INTERAKSI (Fi) ANTARA RUMAH SAKIT KANKER ANAK (F1) DAN RUMAH BERMAIN BELAJAR (F2) OLEH: Retno Ningsih I0212066 Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: retno-ningsih

Post on 04-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mppl

TRANSCRIPT

  • METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANJUT

    KOMPETENSI DASAR (KD) 2

    CHILDREN PLAYGROUND SEBAGAI FUNGSI INTERAKSI (Fi) ANTARA

    RUMAH SAKIT KANKER ANAK (F1) DAN RUMAH BERMAIN BELAJAR

    (F2)

    OLEH:

    Retno Ningsih

    I0212066

    Program Studi Arsitektur

    Jurusan Arsitektur

    Fakultas Teknik

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    2014

  • METODE PERANCANGAN

    A. PERUANGAN

    1. Argumentasi

    Seperti yang telah dijelaskan pada kd 1 sebelumnya, pada rancangan bangunan mix

    used ini terdapat F1 yang berupa Rumah Sakit Kanker Anak dan F2 yang merupakan rumah

    bermain belajar. Kedua bangunan ini akan menjadi wadah utama dalam proses pemulihan

    dan penyembuhan untuk anak-anak penderita penyakit kanker. Di mana pada rumah sakit

    kanker anak lebih kepada penyembuhan penyakit sang penderita, sedangkan pada rumah

    bermain belajar lebih kepada psikologis sang anak yang masih mudah labil, apalagi jika

    harus berhadapan dengan ruangan di rumah sakit setiap hari secara terus menerus.

    Selain fungsi utama (F1) dan fungsi pendamping (F2), terdapat rancangan fungsi

    interaksi berupa children playground. Children playground ini akan membantu anak-anak

    dalam proses interaksi dan mengekspresikan kreativitas ketika berada di luar ruangan.

    Oleh karena itu, pemilihan peruangan sebagai stimulan awal (start up) dari suatu

    rancangan mix used ini diharapkan dapat membantu basis deskripsi untuk segmen

    selanjutnya.

    2. Permasalahan Ruang

    Pada children playground ini tidak hanya berfungsi sebagai area atau akses dari F1

    (rumah sakit kanker anak) menuju F2 (rumah bermain dan belajar) atau sebaliknya.

    Melainkan, pada children playground ini akan dijadikan sebagai tempat interaksi dan

    tempat bermain baik bagi anak-anak pasien penderita kanker maupun pengguna yang lain.

    Sehingga dapat diperoleh permasalahan dalam perencanaan children playground

    sebagai fungsi interaksi dari kedua bangunan, yaitu adalah sebagai berikut.

    a. Bagaimana sirkulasi antar pengguna kedua bangunan apabila ingin mengakses dari

    rumah sakit kanker anak menuju rumah bermain dan belajar atau sebaliknya?

    b. Bagaimana penzoningan pada area children playground?

    3. Teori Ruang

    Menurut Imanuel Kant, ruang bukanlah sesuatu yang obyektif atau nyata, tetapi

    merupakan sesuatu yang subyektif sebagai hasil pikiran dan perasaan manusia. Kemudian,

    RUANG AKTIVITAS MASSA MATERIAL

  • menurut Plato, ruang merupakan suatu kerangka atau wadah di mana obyek dan kejadian

    tertentu berada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ruang adalah suatu wadah

    yang tidak nyata, akan tetapi dapat dirasakan oleh manusia. Perasaan persepsi masing-

    masing individu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, dan penafsirannya.

    a. Jenis ruang

    Ruang dibagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Adapun penjelasannya adalah

    sebagai berikut.

    1) Ruang dalam

    Ruang dalam merupakan yang biasa kita kenal sebagai ruangan. Ini bisa berarti

    ruang kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu dan sebagainya yang

    keberadaannya tertutup dengan baik oleh pelindung atap dan dinding. Dalam

    ruang dalam biasanya orang berkegiatan dan melakukan aktivitas sehari-hari.

    Pada umumnya terdapat elemen pembentuk ruang dalam atau yang membatasi

    ruang, yaitu atap/langit-langit, dinding, dan lantai.

    2) Ruang luar

    Ruang luar merupakan ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada

    bidang alas dan dindingnya, sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas.

    Ruang luar sering dikatakan sebagai arsitektur tanpa atap, tetapi dibatasi oleh

    dua bidang, lantai dan dinding atau ruang yang terjadi dengan menggunakan dua

    elemen pembatas. Hal ini menyebabkan bahwa lanta dan dinding menjadi

    elemen penting dalam merencanakan ruang luar. Berdasarkan fungsinya, ruang

    luar dapat dikategorikan sebagai berikut.

    Ruang fungsional

    Ruang luar dibentuk dengan adanya fungsi tertentu:

    - Ruang aktif: bermain, olahraga

    - Tempat peralihan kegiatan atau menunggu

    - Sarana penghubung antar bangunan

    - Sebagai pembatas antar bangunan

    - Sebagai pengatur jarak antar bangunan

    Ekologis

    Ruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi ekologisnya:

    - Sumber penyegaran udara (menyerap CO2 dan menghasilkan O2)

    - Sebagai penyerap dan pengendali air hujan dan banjir

    - Sebagai pengendali ekosistem tertentu

  • - Sebagai pelunak/pelembut massa bangunan

    b. Sirkulasi ruang

    Sirkulasi penghubung ruang ialah pergerakkan / ruang lingkup gerak suatu ruang yang

    saling berhubungan baik dengan fungsi, bentuk dan lain-lain. Jalur dapat dikaitkan

    dengan ruang-ruang yang yang dihubungkannya melalui beberapa cara berikut, yaitu

    adalah sebagai berikut.

    1) Melewati ruang

    Sirkulasi melewati ruang adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak yang

    berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya. Pada sirkulasi

    melewati ruang, pertukaran udara yang dari arah luar dapat langsung melewati

    ke dalam ruangan. Pada sirkulasi yang melewati ruang, intregeritas setiap ruang

    di pertahankan dan konfigurasi jalurnya fleksibel. Untuk menghubungkan jalan

    utama dengan ruang-ruang dapat digunakan ruang perantara. Sirkulasi yang

    melewati ruang banyak dibuat dengan (kongliong)/dinding yang di buat terbuka

    untuk sirkulasi aktivitas. Untuk sirkulasi udara di buat dengan ventilasi-ventilasi

    pada bangunan tersebut.

    2) Menembus ruang

    Maksud menembus ruang disini adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup

    gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya melalui atau

    menembus ruang yang lain. Sirkulasi dapat menembus sebuah ruang menerus

    sumbunya, miring, atau sepanjang sisinya. Dalam memotong sebuah ruang,

    sirkulasi membentuk wilayah-wilayah tertentu untuk aktivitas dan gerak dalam

    ruang tersebut.

    3) Berakhir dalam ruang

    Sirkulasi yang berakhir dalam ruang adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup

    gerak yang berfungsi sebagai pemfokus akses penghubung ruang yang dianggap

    penting ( mempunyai keunggulan dibandingkan yang ruang yang lain ) dan

    berakhir pada satu ruang.

    c. Penataan ruang luar

    Karena fungsi interaksi termasuk ke dalam ruang luar, maka teori yang dapat

    digunakan dalam pembentukan ruang luar adalah sebagai berikut.

    1) Ciptakan ruang luar dengan menyusun massa bangunan (unsur keras/hard)

    secara berimbang dengan massa vegetasi (unsur lunak/soft).

  • Kombinasi massa bangunan dan massa vegetasi untuk menciptakan ruang yang

    berfungsi secara ekologis juga untuk memperlunak lingkungan.

    Gambar. Ilustrasi kombinasi massa bangunan dan vegetasi

    Massa vegetasi (unsur lunak/soft) dapat disusun dan ditata untuk menciptakan

    ruang luar sebagaimana tatanan massa bangunan; ruang bersifat lembut.

    Gambar. Ilustrasi kombinasi massa bangunan dan vegetasi

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    2) Ciptakan ruang positif dan ruang negative secara proporsional dan seimbang

    dengan fungsi, kegiatan, dan peruntukannya.

    Gambar. Ilustrasi ruang positif dan ruang negatif

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

  • 3) Ciptakan ruang positif yang berkarakter kuat sehingga ruang yang terbentuk

    berkesan melingkupi.

    Gambar. Ilustrasi ruang positif dan ruang negatif

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Ruang positif A tidak berkarakter kuat karena terbentuk oleh ketidakteraturan

    tatanan massa (aturan penataan massa bangunan tidak jelas) dan positif tidak

    terlingkup.

    Gambar. Ilustrasi ruang positif dan ruang negatif

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Ruang positif A tidak berkarakter kuat ketika keempat sudutnya terbuka.

    Sementara ruang positif B cukup kuat ketika bukaan dominan hanya pada satu

    sisi, sedang di sudut-sudut massa bangunan ditata secara overlapping untuk

    menutup daerah sudut.

    4) Hindari untuk tidak sengaja menciptakan pembentukan ruang mati atau ruang yang

    tidak dapat difungsikan. Ruang mati tercipta sebagai sisa massa bangunan dengan

    dimensi dan perletakan yang tidak memungkinkan adanya fungsi tertentu.

  • Gambar. Ilustrasi pembentukan ruang hidup dan ruang mati

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Gambar. Ilustrasi untuk mengatasi ruang mati

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Ruang mati dapat dihindari dengan mengatur jarak antar massa bangunan atau

    dengan batas lahan/site.

    4. Peruangan untuk Children playground

    Perlu diketahui bahwa dalam peruangan terbagi menjadi dua, ruang dalam dan ruang

    luar. Rumah sakit kanker anak dan rumah bermain belajar yang akan dirancang tersebut

    termasuk kepada ruang dalam, sedangkan untuk pemilihan ruang luarnya adalah children

    playground. Pemilihan ruang luar yang berupa children playground sebagai fungsi interaksi

    tersebut berfungsi sebagai penghubung antara kedua bangunan. Sehingga dapat dikatakan

    bahwa children playground ini menerapkan open space yang berada di antara bangunan

    rumah sakit dan rumah bermain belajar.

    Pengertian dari ruang luar itu sendiri yaitu ruang yang terbentuk oleh batas horizontal

    bawah (bentang alam) dan batas vertikal (massa bangunan atau vegetasi). Ruang luar juga

  • Gambar. Konsep fun pada playground

    Sumber:

    http://www.liburananak.com/images/media/Play

    parqBintaro/Playparq-Bintaro3copy.jpg

    Gambar. Konsep back to nature

    Sumber:

    http://www.liburananak.com/images/media/miss

    _bee/IMG_20140809_110857.jpg

    dapat dikatakan sebagai ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang

    alas dan dindingnya, sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas. Yang perlu

    diperhatikan pada ruang luar berupa children playground ini adalah sebagai berikut.

    a. Konsep ruang dari children playground

    Children playground ini akan menerapkan konsep fun and back to nature, di mana

    konsep ini berfungsi supaya anak-anak dapat mengembangkan dan mengekspresikan

    dirinya melalui area open space yang akan dirancang. Penerapan ini dapat berupa alat

    permainan untuk anak-anak yang ada pada umumnya, tetapi tentu yang tidak akan

    membahayakan anak.

    Untuk penerapan back to nature, maka penerapan yang dilakukan adalah taman

    yang berupa vegetasi yang ada di sekitar lahan. Taman ini akan berfungsi sebagai

    penyejuk dan sebagai peredam polusi serta kebisingan yang bersumber dari

    lingkungan luar.

    b. Analisa site

    Perlu diketahui juga bahwa penzoningan pada suatu ruang luar tersebut

    dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebagai berikut.

    1) Pencapaian

    Yang diperhatikan pada faktor pencapaian adalah adanya main entrance dan side

    entrance untuk menuju ke site. Dikarenakan site yang dipilih dikelilingi oleh jalan

    yang dilalui kendaraan maupun pejalan kaki, maka pemilihan main entrance

    terdapat pada arah Barat Daya site, yaitu pada jalan utama. Pemilihan hal ini

    dikarenakan jalan tersebut merupakan jalan antar kota yang banyak dilalui

  • kendaraan, sehingga agar mudah diakses oleh pengunjung dan pengguna rumah

    sakit.

    Gambar. Pertimbangan pencapaian ke site

    2) Kebisingan

    Sumber kebisingan berasal dari jalan utama, yang berada di arah barat daya. Hal

    ini dikarenakan presentase kendaraan yang lewat lebih ramai dibandingkan pada

    jalan yang mengelilingi site tersebut. Sehingga perlu adanya penetral kebisingan,

    oleh karena fungsi interaksi yang berupa children playground ini akan dihalangi

    oleh vegetasi dan bangunan rumah sakit yang tinggi. Children playground akan

    berada di tengah diantara kedua bangunan. Vegetasi yang akan diletakkan

    disekeliling site selain berfungsi untuk peminimalisir kebisingan, juga berfungsi

    sebagai penyejuk udara dan penghasil oksigen agar meminimalisir polusi udara

    yang berasal dari asap kendaraan bermotor.

    Gambar. Pertimbangan kebisingan pada site

    JL. Slamet Riyadi ME

    SE

    JL. Slamet Riyadi

    Sumber kebisingan tinggi

  • 3) View bangunan

    Selain view alami yang berupa jalan raya pada jalan utama dari site, perlu adanya

    view buatan yang berada di dalam site. Children playground inilah yang akan

    dijadikan fungsi interaksi sekaligus view buatan untuk kedua bangunan.

    4) Matahari dan angin

    Untuk arah matahari, matahari pagi yang menyehatkan dan mengandung vitamin

    D akan berasal dari timur site. oleh karena itu, penerapan children playground

    arah timur dibuat terbuka (tidak tertutup bangunan) sehingga pengguna pun

    dapat menikmati sinar matahari pagi dengan leluasa. Sementara untuk matahari

    sore yang berasal dari arah barat site itu bersifat panas dan menyilaukan,

    sehingga pada area barat site akan ditutup oleh kedua bangunan, baik rumah

    sakit maupun rumah bermain belajar.

    Gambar. Pertimbangan arah matahari pada site

    Sementara, untuk pertimbangan arah gerak angin, yaitu pada angin barat daya

    bersifat kering dan panas serta sering menimbulkan kerusakan. Kemudian untuk

    sifat angina barat laut adalah dingin dan menyejukkan sehingga cocok untuk

    penghawaan alami. Oleh Karena itu, pada arah barat daya diterapkan bangunan

    rumah sakit yang menggunakan AC, sehingga ketika berada di dalam ruang tidak

    akan panas. Melainkan pada arah barat laut, diterapkan bangunan rumah

    bermain belajar yang akan menerapkan penghawaan alami berupa bukaan-

    bukaan.

    JL. Slamet Riyadi

    Matahari pagi

    Matahari sore

    U

  • Gambar. Pertimbangan arah angin pada site

    c. Penzoningan

    Pada children playground ini, perlu adanya penetapan pembagian terhadap fungsi-

    fungsi lahan secara makro yang dapat dibedakan sebagai berikut.

    1) Ruang untuk sirkulasi

    Ruang sirkulasi ini dapat berupa pedestrian atau jalur sirkulasi kendaran. Jalur

    pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan

    aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat

    meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki.

    Gambar. Jalur sirkulasi berupa pedestrian

    Sumber: https://indonesiakuhebat.files.wordpress.com/2014/06/pedestrian-way.jpg

    2) Ruang hijau pasif

    Ruang hijau pasif dapat berupa penghijauan seperti taman yang berfungsi sebagai

    penghijauan, penyejuk serta pengudaraan lingkungan sekitar.

    JL. Slamet Riyadi

    Angin barat daya

    Angin barat laut

  • Gambar. Taman sebagai ruang hijau

    Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-

    jSrdJmg7C3w/UbCfzF1iEqI/AAAAAAAAABE/X44bKc3xWNY/s1600/taman-diponegoro-semarang.jpg

    3) Ruang hijau aktif dan ruang gerak

    Untuk ruang ini, yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur aktivitas yang ada di

    dalamnya. Untuk children playground ini, aktivitas yang ada adalah bermain,

    olahraga, berkomunikasi, serta berjalan-jalan. Selain itu, aktivitas lain yang ada

    pada children playground ini dapat berupa duduk-duduk santai, menikmati

    pemandangan, ataupun membaca buku.

    Gambar. Ilustrasi Penzoningan pada children playground

    d. Faktor kenyamanan

    Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang

    secara harmonis, balk dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya,

    atau lainnya. Hubungan yang harmonis dimaksud adalah keteraturan, dinamis, dan

    keragaman yang saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia.

    Sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. Kenyamanan

    dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia dalam

    melaksanakan kegiatannya. Kenyamanan tidak hanya ada pada ruang dalam pada

    Ruang gerak aktif

    Ruang hijau pasif

    Ruang hijau pasif

    Ruang Sirkulasi

  • bangunan, melainkan kenyamanan pun juga dibutuhkan dalam ruang luar seperti

    halnya children playground ini. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi

    kenyamanan, terutama pada anak-anak di children playground ini adalah sebagai

    berikut.

    1) Sirkulasi

    Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas

    dan penggunaan tapak sehingga merupakan pergerakan dari ruang satu ke

    ruang yang lain. Kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang kurang

    baik, misalnya kurangnya kejelasan sirkulasi. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu

    diperhatikan pada sirkulasi children playground ini antara lain adalah lebar

    jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan sebagainya.

    2) Kebisingan

    Pada daerah yang padat misal perkantoran dan industri, kebisingan adalah

    masalah pokok yang dapat mengganggu kenyamanan bagi penduduk di

    sekitarnya. Oleh karenanya untuk mengurangi kebisingan tersebut dapat

    diterapkan vegetasi dengan pola dan ketebalan yang rapat.

    3) Keamanan, kebersihan, dan keindahan

    Keamanan merupakan masalah yang penting, karena ini dapat mengganggu dan

    menghambat aktivitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja

    mencakup segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari

    elemen lansekap, tata letak elemen, bentuk elemen, dan kejelasan fungsi. Pada

    children playground ini, tempat-tempat permainan yang direncanakan akan

    sesuai dengan kriteria permainan anak yang tentunya aman untuk anak-anak.

    Kemudian, untuk menyangkut kebersihan, sesuatu yang bersih akan menambah

    rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah dan bau-bauan yang tidak

    menyenangkan. Untuk memenuhi hal tersebut, sekiranya perlu ditempatkan

    dan disediakan bak sampah pada area children playground sebagai elemen

    lansekap serta tempat pembuangannya. Selain keamanan dan kebersihan, hal

    lainnya adalah keindahan. Keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan

    guna memperoleh kenyamanan. Hal tersebut mencakup masalah kepuasan

    batin dan panca indra, hingga rasa nyaman dapat diperoleh. Keindahan pada

    perencanaan children playground ini adalah dapat diperoleh dari segi bentuk,

    warna dan komposisi susunan tanaman, serta komposisi elemen perkerasan.

  • Gambar. Ilustrasi sirkulasi (pedestrian) serta zona F1, F2, dan Fi

    HUBUNGAN ANTARA PERUANGAN DENGAN AKTIVITAS

    Ruang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dimanapun ia berada, baik secara

    psikologi dan emosional (persepsi), maupun dimensional. Manusia selalu berada dalam ruang,

    bergerak serta menghayati, berpikir juga mnciptakan ruang untuk menyatakan bentuk dunianya.

    Ciptaan yang artistik disebut ruang arsitektur. Ruang arsitektur ini menyangkut interaksi antara

    ruang dalam dan ruang luar, yang saling mendukung dan memerlukan penataan lebih lanjut.

    Ruang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Semua kehidupan dan kegiatan

    manusia sangat berkaitan dengan aspek ruang. Adanya korelasi antara manusia dengan suatu objek,

    baik secara visual maupun secara indra pendengar, indra perasa, dan indra penciuman akan selalu

    menimbulkan kesan ruang. Para pakar yang mencoba menafsirkan ruang, memberikan pendapat

    yang berbeda beda.

    Ruang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Hal ini disebabkan manusia selalu

    bergerak dan berada di dalamnya. Ruang tidak akan ada artinya jika tidak ada manusia. Oleh karena

    itu, titik tolak dari perancangan ruang harus selalu didasarkan pada aktivitas manusia.

    B. AKTIVITAS

    1. Argumentasi

    Setelah menentukan peruangan, tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan aktivitas

    dari pengguna bangunan. Ruang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia

    dimanapun ia berada, baik secara psikologi dan emosional (persepsi), maupun

    dimensional. Hubungan dimensional menyangkut dimensi-dimensi yang berkaitan dengan

    tubuh dan pergerakan aktivitas manusia. Hubungan psikologis dan emosional menentukan

    ukuran-ukuran kebutuhan ruang untuk aktivitas manusia. Menurut Edward T. Hall, salah

    satu perasaan kita yang penting mengenai ruang ialah perasaan teritorial, perasaan ini

    memenuhi kebutuhan dasar akan identitas diri, kenyamanan, dan rasa aman pada pribadi

    manusia.

    F2 F1 Fi (Children

    playground)

    pedestrian

  • 2. Permasalahan Aktivitas

    Berdasarkan peruangan yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya, diperoleh

    penzoningan berupa area hijau gerak aktif, area hijau pasif, serta area sirkulasi. Selain itu,

    juga ditentukan untuk sirkulasi yang ada pada antara rumah sakit kanker anak dan rumah

    bermain dan belajar, yaitu berupa pedestrian yang terletak memutari children playground

    yang akan dirancang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

    permasalahan, yaitu adlaah sebagai berikut.

    a. Siapa saja pengguna dari ruang yang berupa children playground tersebut?

    b. Aktivitas apa saja yang terjadi atau dilakukan pengguna dalam children playground?

    3. Teori Aktivitas

    Menurut KBBI, aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan. W.J.S Poewadarminto

    menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan

    bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan antar keduanya harus

    dihubungkan.

    Aktivitas adalah keaktifan atau kegiatan berupa usaha, pekerjaan, kekuatan, dan

    ketangkasan dalam berusaha. Dalam arsitektur, aktivitas ditentukan berdasarkan fungsi

    bangunannya. Aktivitas ini dapat ditentukan oleh pelaku yang menggunakan suatu

    bangunan atau berdasarkan ruangan yang ada pada bangunan.

    4. Aktivitas pada children playground

    Ketika menentukan aktivitas yang terjadi dalam sebuah ruang, yang pertama harus

    ditentukan adalah pengguna atau pelakunya. Karena rancangan bangunan ini adalah mix

    used dari rumah sakit kanker anak (F2) dan rumah bermain belajar (F2), maka pengguna

    children playground (fungsi interaksi) otomatis adalah pengguna dari F1 dan F2 tersebut,

    yakni adalah sebagai berikut.

    Pelaku F1: dokter, pasien anak-anak, perawat, orang tua

    Pelaku F2: pasien anak-anak, guru, psikolog, orang tua

    Karyawan servis

    Segala aktivitas pada children playground ini sebagian besar berhubungan dengan

    psikologis anak, terutama untuk pasien penderita kanker. Psikologis dari pasien penderita

    akan terguncang, mudah stress, dan memiliki kecemasan yang tinggi ketika harus

    mengikuti rangkaian perawatan di rumah sakit terus-menerus. Oleh karena itu, pasien

    memerlukan aktivitas luar dan bebas yang diharapkan dapat membuat anak-anak belajar

  • beradaptasi dengan lingkungan luar dan bisa melakukan relaksasi dari segala aktivitas

    selama perawatan di rumah sakit yang sekiranya melelahkan dan membosankan.

    Dalam pertimbangan aktivitas, yang perlu diperhatikan adalah ruang gerak dan ruang

    untuk tinggal yang terdapat pada children playground ini. berikut ini merupakan penjelasan

    dari ruang gerak dan ruang tinggal.

    5) Ruang untuk aktivitas gerak

    Ruang gerak ini meliputi aktivitas gerak pengguna, terutama untuk pasien anak-anak

    penderita kanker seperti bermain, berjalan, berolahraga, dan sebagainya. Pada

    umumnya, ruang gerak berdiri sendiri dikarenakan aktivitas luar yang bebas tanpa

    memerlukan prasyarat rancangan ruang yang diperlukan. Walaupun demikian, ruang

    ini diusahakan datar dan luas, tanpa halangan dan sebagainya untuk mewadahi

    aktivitas yang aktif dari para pengguna children playground.

    6) Ruang untuk aktivitas tinggal

    Sementara untuk ruang aktivitas tinggal meliputi aktivitas seperti duduk-duduk,

    istirahat, menikmati pemandangan, membaca buku, menunggu teman, bercakap-

    cakap, berdiskusi, piknik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu untuk aktivitas

    seperti ini, sebaiknya ruang ini dilengkapi dengan dinding-dinding samping,

    belakang dan perbedaan tinggi lantai. Selain itu, perlu adanya vegetasi sebagai

    peneduh, lampu pener angan, dan lain-lain.

    Gambar. Aktivitas bermain

    Sumber:

    http://winnerfirmansyah.files.wordpress.com

    Gambar. Aktivitas berjalan

    Sumber: http://www.liburananak.com

  • Berikut ini merupakan tabel aktivitas yang terjadi berdasarkan ruang dan pelaku yang

    telah ditentukan.

    Ruang Pelaku Aktivitas

    Area ruang hijau gerak

    aktif

    Pelaku pada F1 dan F2 - Memasuki area melalui

    F1 maupun F2

    - Melakukan kegiatan

    bermain, berolahraga,

    dan sebagainya

    Karyawan servis - Membersihkan area

    Area ruang pasif Pelaku pada F1 dan F2 - Memasuki area melalui

    F1 maupun F2

    - Melakukan kegiatan

    duduk-duduk, bercakap-

    cakap, membaca buku,

    bersantai, menikmati

    pemandangan, dan

    sebagainya

    Karyawan servis - Membersihkan area

    Area sirkulasi (pedestrian) Pelaku pada F1 dan F2 - Memasuki area melalui

    F1 maupun F2

    - Berjalan menuju F1, F2,

    atau Fi

    Karyawan servis - Membersihkan area

    Tabel. Aktivitas pada children playground

    Gambar. Aktivitas duduk sambil membaca

    buku

    Sumber:

    http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/0

    9/13484184531363566422.jpg

    Gambar. Aktivitas bercakap-cakap

    Sumber:

    http://media.tumblr.com/tumblr_m5jnge

    CD6e1qan17q.jpg

  • HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DAN MASSA

    Hubungan antara aktivitas yang ada dan massa yang akan terbentuk sudah dapat dilihat dengan

    jelas. Fungsi atau aktivitas dalam bangunan dapat menjadi faktor penentu bentuk (massa). Aktivitas

    yang ada dapat menentukan ke arah mana massa akan ditentukan.

    Dalam suatu aktivitas dapat menghasilkan berbagai macam bentuk massa, oleh karena itu,

    perlu adanya suatu konsep yang jelas dan mengerucut supaya pencitraan dalam massa bangunan

    pun terlihat jelas dan tidak ambigu.

    Bentuk massa dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama,

    bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi dan aktivitas yang terjadi di dalamnya, baik aktivitas

    gerak maupun aktivitas pasif. Aktivitas-aktivitas tersebut akan dikomunikasikan kepada pengamat

    melalui massa. Kaitan-kaitan tersebut dapat menghasilkan ekspresi bentuk. Dalam kenyataannya,

    keterkaitan aktivitas, ruang dan massa dapat menghadirkan berbagai macam ekspresi. Penangkapan

    ekspresi bentuk tersebut bisa sama ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari

    pengalaman dan latar belakang para pengamat.

    C. PERMASSAAN

    1. Argumentasi

    Berdasarkan hubungan antara aktivitas dan massa, maka setelah menentukan

    peruangan dan aktivitas oleh pengguna, segmen selanjutnya adalah mempertimbangkan

    permassaan. Dalam menentukan permassaan, hal yang perlu dilakukan adalah

    mempertimbangkan gubahan massa yang akan dirancang. Konsep gubahan massa

    mempertimbangkan fungsi dan pengguna, fungsi yang berbeda akan memberikan ekspresi

    yang berbeda pula.

    Konsep gubahan massa dapat merumuskan spesifikasi fungsinya. Misalnya ada

    perbedaan antara rumah makan dan cafe. Fungsi yang sama dapat pula berbeda

    konsepnya jika diarahkan untuk pengguna tertentu, misalnya Plaza Indonesia untuk yang

    lebih mapan dan EX untuk dinamika kaum muda/remaja. Selain itu, konsep dapat pula

    dirumuskan berdasarkan karakteristik penggunanya, sebagai contoh fakultas desain akan

    berbeda dengan fakultas ekonomi. Konsep dapat pula dirumuskan berdasarkan

    karakteristik sosial budaya penggunanya, misalnya TK dengan latar belakang keagamaan

    ataupun rumah makan Soto Jawa berbeda dengan fast food Amerika.

    2. Permasalahan Massa

  • Berdasarkan peruangan dan aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya, maka dapat

    diperoleh permasalahan yang akan terjadi dalam perancangan massa tersebut.

    Permasalahannya antara lain adalah sebagai berikut.

    Bagaimana bentuk massa bangunan children playground yang sesuai dengan ruang dan

    aktivitas yang telah ditentukan?

    3. Teori Permassaan

    Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan

    vegetasi, keduanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur pembentuk

    ruang luar. Massa berbentuk bangunan atau vegetasi dan ruang luar yang terbentuk

    diantara, bersama-sama perlu disusun dan diintegrasikan dalam site untuk menciptakan

    sebuah lingkungan yang baik.

    Gubahan massa/bentuk merupakan sesuatu yang kompleks dalam perwujudan desain

    secara fisik sekaligus mengekspresikan fungsi, ruang dan citra tertentu.Untuk itu

    memerlukan suatu arahan dan konsep yang jelas. Gubahan massa adalah pengolahan

    komposisi beberapa bangunan dalam satu tapak.Gubahan bentuk adalah pengolahan

    bentuk pada suatu bangunan melalui berbagai pendekatan.Olahan biasanya memadukan

    komposisi bentuk, teksture dan warna. Skematik gubahan massa dan bentuk adalah

    perwujudan awal dari massa dan bentuk berdasarkan kondisi tapak dan konsep

    bangunannya.

    Berikut ini merupakan alternative dari penataan massa bangunan.

    a. Massa bangunan ditata sedemikian sesuai dengan organisasi yang diinginkan,

    sehingga membentuk ruang luar yang jelas alurnya.

    Gambar. Ilustrasi pembentukan massa

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Massa bangunan yang ditata tanpa mempertimbangkan ruang luar yang terbentuk,

    akan menghasilkan ruang luar tidak jelas alurnya (gambar A). Sebaliknya gambar B

    alurnya jelas karena massa diorganisakan.

  • Gambar. Ilustrasi pembentukan massa

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Massa bangunan yang ditata dengan pengorganisasian tertentu, akan menghasilkan

    alur yang jelas. Penataan ini membentuk ruang luar yang bersifat linier organis dan

    memberikan keuntungan adanya pemandangan serta fokus yang dinamis.

    b. Massa bangunan yang disusun sedemikian sesuai organisasi yang diinginkan, sehingga

    kaitan dan relasi antar massa bangunan serta orientasinya tampak jelas.

    Gambar. Ilustrasi pengorganisasian massa yang acak

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Penataan massa bangunan yang acak (tidak beroder/ tidak beraturan) membuat relasi

    antar massa bangunan lemah dan orientasi tidak jelas.

    Gambar. Ilustrasi pengorganisasian massa yang teratur

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

  • Penataan massa bangunan yang paling banyak dilakukan adalah penataan dengan

    order relasi 90o antara massa bangunan. Tetapi dengan bentuk persegi yang seragam

    seperti gambar di atas, komposisi massa dan ruang yang terbentuk menjadi monoton.

    Gambar. Ilustrasi pengorganisasian massa yang teratur

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Penataan massa bangunan dengan order relasi 90o antar massa bangunan akan

    menjadi dinamis dan ruang terbentuk bervariasi karena adanya pengolahan dengan

    menambah maju mundur massa bangunan.

    Gambar. Ilustrasi pengorganisasian massa yang teratur

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Penataan massa bangunan dengan order relasi 90o antar massa bangunan degan

    kombinasi order lebih dari 90o akan menjadikan komposisi massa dan ruang lebih

    dinamis.

  • c. Relasi antar massa bangunan dalam kluster akan menjadi kuat dengan cara

    menghubungkan bentuk dan garis antar massanya.

    Gambar. Ilustrasi hubungan bentuk dan garis antar massa

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Relasi antar massa bangunan menjadi jelas ketika antar massa saling dihubungkan

    dengan memperpanjang garis imajiner bangunan.

    Gambar. Ilustrasi hubungan bentuk dan garis antar massa

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Relasi antar massa bangunan dalam kluster juga akan kuat ketika dibuat perpanjangan

    garis imajiner yang menghubungkan fasad bangunan.

  • Gambar. Ilustrasi hubungan bentuk dan garis antar massa

    Sumber:

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/03%20elemen%20site%20massa%20dan%20ruang_0.pdf

    Hindari membuat penataan sudut bertemu sudut pada modul bangunan seperti

    gambar A, karena relasi ini menciptakan titik tegangan secara spasial dan struktural.

    Relasi overlap lebih direkomendasikan secara spasial dan structural seperti gambar B.

    4. Permassaan pada children playground

    Segmen ketiga yang akan dipertimbangkan adalah permassaan. Permassaan pada

    children playground ini mengusung tema ruang luar yang natural (back to nature). Oleh

    karena itu, setelah menentukan peruangan dan aktivitas dari rancangan bangunan mix

    used ini, yang dapat dilakukan adalah menentukan gubahan massa.

    Berdasarkan peruangan dan aktivitas yang telah ditentukan, maka diperoleh kesimpulan

    pertimbangan dari children playground yaitu adalah sebagai berikut.

    a. Bentuk massa children playground

    Pemilihan bentuk pada children playground ini adalah bentuk taman persegi panjang

    yang akan dibagi menjadi beberapa area, seperti area bermain, area pasif, serta

    pencapaian berupa pedestrian. Taman ini terletak pada tengah-tengah di antara

    kedua bangunan, sehingga dapat menjadi penghubung interaksi antar kedua

    bangunan, baik bangunan rumah sakit dan rumah bermain belajar. Children

    playground ini akan ditanami oleh vegetasi yang berfungsi menyejukkan udara,

    peminimalisir kebisingan yang berasal dari jalan utama yang dilalui banyak kendaraan.

    Selain itu, vegetasi juga berfungsi untuk penetral polusi yang berasal dari asap

    kendaraan bermotor.

    Gambar. Rancangan peletakkan massa F1, F2, dan Fi

    F1

    F2

    Fi

  • Gambar. Rancangan 3D dari massa

    b. Sirkulasi berupa pedestrian

    Sirkulasi pencapaian ke dalam area fungsi interaksi ini dapat ditempuh melalui

    pedestrian yang berada di sekeliling children playground ini. Seperti pada artian

    pedestrian yang sebenarnya, bahwa pedestrian ini hanya untuk pejalan kaki. Jadi,

    memang untuk mencapai ke area children playground diharuskan melalui sirkulasi

    berupa pedestrian yang dapat diakses dari kedua bangunan, baik dari rumah sakit

    kanker anak maupun rumah bermain belajar. Pedestrian ini juga berfungsi sebagai

    penghubung kedua bangunan.

    Gambar. Rancangan peletakkan pedestrian antar kedua bangunan (garis kuning)

    c. Pembagian area pasif dan aktif

    Dalam children playground akan dibagi menjadi area bermain atau area gerak aktif,

    dan area pasif. Area bermain ini akan diisi alat-alat permainan untuk anak-anak yang

    tentunya dapat meningkatkan kreativitas dan interaksi anak tentang dunia luar, serta

  • tidak membahayakan anak-anak. Area bermain ini akan direncanakan pada tengah

    taman. Sedangkan untuk area pasif seperti duduk-duduk, mebaca buku, bercakap-

    cakap, atau berjalan santai akan diletakkan pada pinggir taman dan pedestrian yang

    telah direncanakan. Pembagian area ini berguna supaya area children playground

    tertata rapi dapat lebih dikontrol oleh orang tua anak-anak.

    Gambar. Rancangan pembagian area pada children playground

    HUBUNGAN ANTARA MASSA DAN MATERIAL

    Tahap terakhir pada perancangan ini adalah komplementer yang terfokus kepada material

    bangunan. Hubungan antara massa dan material yang akan digunakan yaitu material yang akan

    dipilih menyesuaikan dengan bentuk dan massa dari bangunan.

    Pemilihan material ini tidak hanya berfungsi sebagai penopang dari struktur atau pembentuk

    massa, melainkan material ini juga berfungsi sebagai estetika visual.

    D. MATERIAL

    1. Argumentasi

    Berdasarkan penentuan peruangan, aktivitas serta massa pada pembahasan

    sebelumnya, material merupakan pilihan terakhir dalam perancangan. Oleh karena semua

    pemilihan tersebut menuju kepada konsep yang sesuai dengan anak-anak, maka juga perlu

    adanya konsep material yang digunakan pada children playground tersebut.

    Keterangan:

    Area aktif (area bermain)

    Area pasif Pedestrian

  • Konsep material yang digunakan pada children playground akan menentukan

    apakah kenyamanan dari suatu ruang luar akan didapatkan oleh pengguna atau tidak. Perlu

    diketahui, bahwa konsep material yang akan menjadi finishing bangunan ini juga akan

    berpengaruh kepada estetika visual serta perasaan dari pengguna, terutama anak-anak

    penderita penyakit kanker.

    2. Permasalahan Material

    Oleh karena bentuk dan gubahan massa yang telah ditentukan, maka hal ini juga akan

    menentukan material yang akan digunakan pada children playground. Material yang

    digunakan harus mampu menyesuaikan dengan bentuk dari bangunan serta aman untuk

    penggunanya. Sehingga dapat ditentukan permasalahan material yaitu adalah sebagai

    berikut.

    Jenis material apa yang digunakan sebagai finishing area children playground serta aman

    untuk seluruh pengguna?

    3. Teori Material

    Bahan atau material bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan

    konstruksi. Material bangunan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

    a. Material alami

    Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung di gunakan sebagai

    material finishing bangunan. Material dari ala mini terkadang telah di otong dengan

    ukuran yang standar untuk memudahkan dalam meng aplikasikannya. Contoh : batu

    alam

    b. Material Proses

    Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah melalui proses untuk siap di

    gunakannya. Contoh: kayu lapis/multiplek, Batu bata.

    c. Material sintesis

    Merupakan material yang terbuat dari bahan-bahan sintesis/kiimia yang tidak ada di

    alam kemudian di olah untuk dapat di aplikasikan menjadi bahan bangunan. Contoh :

    kaca

    Sebuah bangunan memerlukan sebuah finishing baik untuk bagian interior dan

    eksteriornya. Dengan finishing ini sebuah interior dan eksterior akan tampil menjadi lebih

    mengikat dan indah serta fngsional maka dalam mengaplikasikan finishing material

  • bangunan perancang harus memiliki kepekeen dalm memilih material yang akan di

    gunakan. Diantaranya harus mempertimbangkan mengenai ukuran,tekstur,warna yang

    dimiliiki oleh suatu material finishing bangunan.berikut ini beberapa pertimbangan yang

    harus di perhatikan dalam memilih material bangunan :

    a. Fungsi dan jenis bangunan

    b. Penggunaan untuk interior dan eksterior

    c. Konsep dan gaya bangunan

    d. Ukuran dari sebuah bangunan

    e. Biaya dalam membangun

    f. Perawatan material finishing

    4. Material yang Digunakan pada Children Playground

    Material yang akan digunakan pada children playground ini adalah material alami, baik

    untuk sarana pembentukan massa dan finishingnya. Hal ini dikarenakan material alami

    sesuai dengan konsep pembentukan massa luar children playground yang lebih dekat

    dengan alam (konsep back to nature). Sehingga dengan pemilihan material alami ini

    diharapkan dapat lebih mendekatkan kepada alam sekitar.

    Perlu diketahui bahwa sang pasien harus membutuhkan udara bersih yang bebas dari

    polusi, kenyamanan baik fisik, akustik, dan termal yang juga dapat membantu pemulihan

    atau kesembuhan pasien. Udara yang bersih dan kenyamanan termal ini dapat diperoleh

    dari vegetasi yang akan diletakkan di children playground tersebut. Selain itu, vegetasi ini

    juga berfungsi sebagai peredam kebisingan yang berasal dari jalan raya yang banyak dilalui

    kendaraan. Kebisingan yang akan masuk ke site tergantung dari pemakaian material yang

    digunakan. Misalnya, apabila pada children playground ini akan diterapkan material alami

    seperti kayu, batu, dan sebagainya, maka kebisingan otomatis akan berkurang

    intensitasnya. Karena material alami dapat menyerap dan tidak menghantarkan suara

    bising yang berasal dari luar site.

    Selain itu, material alami termasuk ke dalam material yang ramah lingkungan, sehingga

    material ini tidak beracun, tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan,

    serta dapat terurai dengan mudah secara alami. Maka dapat disimpulkan bahwa material

    alami tidak mengganggu kesehatan dari pengguna, terutama untuk pasien penderita

    kanker anak.Material yang digunakan adalah sebagai berikut.

    1) Kayu

  • Material kayu akan digunakan untuk pembentukan massa di area aktivitas pasif,

    seperti untuk tempat duduk maupun gazebo. Alasan pemilihan material kayu adalah

    kayu sangat serbaguna dan estetis. Kayu dapat diukir, dipotong, dilem, dipaku, serta

    bisa juga dicat dengan warna apapun. Pada penggunaan tempa duduk dan gazebo ini,

    kayu akan divernis supaya terlihat natural dan lebih menyejukkan.

    Gambar. Kayu

    Sumber: http://njkontraktor.com/wp-content/uploads/2013/10/kayu.jpg

    2) Batu alam

    Material batu alam akan digunakan untuk finisihing dari kolam ikan atau air mancur

    pada children playground. Selain itu, batu alam juga digunakan untuk area pedestrian

    yang mengelilingi children playground. Batu alam yang dipilih adalah batu alam jenis

    granit, batu kali, serta batu koral.

    Pemilihan batu alam ini bertujuan supaya area children playground terlihat lebih

    natural dan tidak membutuhkan perawatan yang sulit dalam prosesnya.

    Gambar. Batu granit

    Sumber: http://geology.com/rocks/pictures/granite-fine-grained-250.jpg

  • Gambar. Batu koral

    Sumber: http://jualbatualam.net/wp-

    content/uploads/2014/09/batu-koral.jpg

    Gambar. Batu sabak

    Sumber:

    http://tugasgeografi.files.wordpress.co

    m/2011/05/slate.jpg