tugas 1_potensi sda provinsi sumatera utara_ferdana eldriansyah
DESCRIPTION
Tugas PKSDATRANSCRIPT
Nama Mahasiswa : Ferdana Eldriansyah
Nomor Induk Mahasiswa : 11/313055/TK/37772
Mata Kuliah : Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Potensi Sumber Daya Alam Provinsi Sumatera Utara
Sumber daya alam yang terdapat pada provinsi Sumatera Utara ada yang berupa bahan organik dan ada pula yang berupa bahan anorganik. Berikut data-data sumber daya alam di provinsi Sumatera Utara baik organik maupun anorganik beserta dengan kapasitasnya.
Organik
1. Pertanian
Luas areal pertanian meliputi lahan sawah irigasi teknis seluas 135.872 ha, sawah non irigasi teknis seluas 141.383 ha, dengan saluran irigasi primer, sekunder dan tersier sepanjang 820.462 meter. Pada 2005, sawah-sawah ini menghasilkan 3.447.784 ton padi, sedangkan di tahun 2006 hanya memproduksi 3.030.784 ton padi.
Bukan hanya padi yang dihasilkan, tetapi juga 1.298.230 ton palawija, hortikultura dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang dikembangkan antara lain 218.375 ha lahan jagung dengan hasil produksi 739.067 ton; 13.142 ha tanaman kedelai dengan hasil produksi 15.295 ton; 155.436 ha lahan singkong dan umbi-umbian dengan hasil produksi 655.070 ton.
2. Perkebunan
Di sektor perkebunan, menunjukkan progress menggembirakan. Pada 2005, misalnya, luas areal perkebunan 1.746.340 ha, lalu bertambah menjadi 1.788.943 ha pada 2006, terdiri atas 1.008.525 ha perkebunan rakyat, 363.106 ha perkebunan pemerintah, dan 365.992 ha perkebunan swasta dengan total hasil produksi 4.199.834 ton. Total produksi perkebunan pada 2006 mencapai 1.788.943 ton, meningkat dibandingkan total produksi 2005 sebesar 4.048.411 ton.
3. Karet
Komoditas unggulan sektor perkebunan antara lain karet. Dengan luas areal 479.174 ha, berhasil diproduksi 367.113 ton karet setiap tahunnya. Perkebunan sawit juga cukup luas, mencakup areal 908.080 ha dengan hasil produksi 13.830 ton. Luas perkebunan kelapa 125.969 ha dengan hasil produksi 99.529 ton. Perkebunan kopi mencapai 78.119 ha dengan hasil produksi 55.597 ton, sementara perkebunan kakao terhampar seluas 3.259 ha dengan hasil produksi 59.229 ton.
4. Perikanan
Meski potensi perikanan laut di pantai timur atau Selat Malaka hanya 239 ribu ton per tahun, Sumatera Utara memiliki potensi perikanan yang sangat besar di Pantai Barat atau Samudera Hindia yang mencapai 917.000 ton per tahun. Kendati demikian, produksi ikan secara keseluruhan masih relative kecil dibanding potensi yang ada, yakni 10,53% per tahun. Produksi perikanan tidak
hanya dari laut, tapi juga dari produksi perairan rawa, danau dan sungai yang mencapai 11.669,90 ton dengan hasil produksi perikanan laut yang mencapai 330.579,60 ton, dengan jumlah kapal 22.457 unit. Untuk hasil perikanan budidaya dan perikanan tangkap untuk tahun 2006 sebesar 388.559 ton.
5. Kehutanan
Di bidang kehutanan, Sumatera Utara juga menyediakan sumber daya alam yang melimpah. Pada 2005, total luas wilayah hutan mencapai 2.386.960 ha, terdiri atas 1.297.330 ha hutan lindung dan 1.035.690 ha hutan produksi terbatas. Dari seluruh potensi kehutanan yang ada, hutan yang dapat dikonversi mencapai 879.270 ha dan hutan bakau seluas 477.070 ha. Produksi kehutanan di luar kawasan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) sebanyak 112.459,79 meter kubik kayu bulat, 34.082,12 meter kubik kayu gergajian dan 187.128,74 meter kubi kayu olahan. Sedangkan hasil hutan ikutannya terdiri atas 600 ton rotan dan 654,37 meter kubik Gondorukem.
6. Peternakan
Di sektor peternakan, komoditas utama yang dihasilkan adalah sapi, kambing, domba, babi, dan unggas. Jumlah populasi sapi potong pada 2006 mencapai 25.465 ekor dengan jumlah pemotongan per tahun sebanyak 53.207 ekor. Populasi sapi perah 6.521 ekor, memproduksi 4.561 ribu liter susu per tahun. Di sana juga tersedia 721.858 ekor kambing bersama 268.500 ekor domba, 809.705 ekor babi, 21.280.380 ekor ayam buras, 6.190.175 ekor ayam petelur dengan hasil produksi 123.95,36 ton telur per tahun, 51.219.491 ekor ayam pedaging dengan hasil produksi 44.687,58 ton daging ayam per bulan, serta 2.291.472 ekor itik dengan hasil produksi 10.919,80 butir telur per tahun. Total produksi peternakan tahun 2006 mencapai 216,05 ton, meningkat dibanding produksi 2005 yang hanya mencapai 213,25 ton.
Di antara hasil pertanian yang berpotensi di kembangkan di Sumatera Utara, adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah dan beberapa sayur-sayuran, seperti uraian di bawah ini:
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Padi Deli Serdang 133.190
Simalungun 111.201
Labuhan Batu 96.287
Tapanuli Selatan 66.417
Langkat 71.903
Tapanuli Utara 64.458
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Jagung Karo 66.801
Simalungun 47.677
Dairi 34.187
Deli Serdang 20.976
Langkat 10.669
Asahan 5.273
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Ubi Kayu Deli Serdang 19.450
Simalungun 7.217
Nias 2.535
Toba Samosir 1.860
Tapanuli Utara 1.074
Tapanuli Selatan 669
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Ubi Jalar Nias 3.284
Deli Serdang 2.678
Simalungun 2.413
Toba Samosir 1.166
Tapanuli Utara 1.099
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kacang Tanah Simalungun 8.685
Deli Serdang 3.872
Tapanuli Utara 2.127
Dairi 1.766
Langkat 1.026
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kacang Kedelai Deli Serdang 3.481
Langkat 2.727
Mandailing Natal 1.135
Tapanuli Selatan 784
Asahan 474
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kacang Hijau Deli Serdang 3.952
Simalungun 1.586
Langkat 1.534
Toba Samosir 361
Tapanuli Selatan 357
Di Sumatera Utara terdapat berbagai komoditi hasil-hasil perkebunan, seperti: karet, sawit, kopi nilam, jahe, kemiri, aren, pinang, coklat, kelapa, panili, kemenyan, kulit manis, dan cengkeh yang memberi peluang untuk mendirikan industri pengolahan hasil perkebunan.
Luas areal perkebunan adalah 1.629.156 Ha atau 22,73% dari Luas Sumatera Utara, dengan produksi sebesar 12.225.234 ton untuk 23 komoditi diantaranya sawit, karet, kopi, teh, kakao dan kelapa.
Menurut pengusahaannya areal perkebunan dibagi menjadi:
Perkebunan rakyat seluas 815.071 Ha dengan produksi 2.829.280 ton. Perkebunan Swasta (PBS) seluas 425.551 Ha dengan produksi 4.934.556 ton PTPN seluas 388.534 Ha dengan produksi 4.461.398 ton
Rata-rata pertambahan luas lahan perkebunan sebesar 0,72% pertahun dan pertumbuhan produksi sebesar 2,74% pertahun.
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kelapa Sawit Labuhan Batu 79.000
Simalungun 25.610
Tapanuli Selatan 21.170
Langkat 19.626
Asahan 17.080
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kelapa Nias 48.478
Asahan 43.654
Deli Serdang 12.191
Labuhan Batu 11.525
Tapanuli Tengah 6.871
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Pinang Deli Serdang 1.369
Langkat 349
Asahan 328
Simalungun 314
Nias 156
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Asahan 7.807
Simalungun 4.134
Deli Serdang 3.509
Tapanuli Selatan 2.982
Nias 2.851
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kemenyan Tapanuli Utara 159
Toba Samosir 130
Dairi 71
Tapanuli Selatan 25
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Kulit Manis Tapanuli Selatan 1.874
Mandailing Natal 1.183
Tapanuli Utara 1.014
Karo 849
Dairi 703
Komoditi Lokasi Luas (ha)
Cengkeh Nias 1.891
Toba Samosir 635
Mandailing Natal 566
Karo 530
Tapanuli Selatan 263
7. Perhutanan
Data tahun 1998 menunjukkan bahwa luas hutan produksi 1.818.994 hektar, hutan lindung 1.294.470 hektar, hutan suaka 362.334 hektar. Hasil produksi sektor kehutanan di Sumut tahun 1997 adalah sebagai berikut: log rimba 1.741.031 m3, log pinus 256.594 m3, kayu gergajian 77.596 m3, kayu lapis 331.717 m3, PULP 219.463 ton, rotan 511.427 ton, dan getah tusam 277.337 kg.
Sementara hasil produksi tahun 1998 ternyata menurun seperti data berikut; log rimba 1.157.440 m3, log pinus 159.577 m3, kayu gergajian 56.521 m3, kayu lapis 288.749 m3, pulp 51.288 ton,
rotan 950.468 ton, dan getah tusam 273.459 kg. Penurunan itu banyak dipengaruhi oleh krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan Juli 1997 hingga sekarang.
Anorganik
Sumatera Utara juga memiliki kekayaan tambang. Survey 2006 mencatat bahwa terdapat 27 jenis barang tambang nonlogam (golongan C), 15 jenis barang tambang logam dan enam jenis minyak, gas (migas) dan energi. Barang tambang nonlogam antara lain batu gamping, dolomite, pasir kuarsa, belerang, kaolin, diatomea dan bentonit. Sedangkan barang tambang logam mencakup emas, perak, tembaga dan timah hitam. Sementara potensi migas dan energi antara lain minyak bumi, gas alam dan panas bumi. Saat ini telah dilakukan eksploitasi terhadap minyak bumi di Sumatera Utara, dengan hasil produksi pada 2006 mencapai 21.000 barel minyak bumi.
1. Pertambangan
PT Sorikmas Mining (SMM) adalah perusahaan tambang emas dengan wilayah kontrak karya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), persisnya di Kecamatan Kotanopan, Muara Sipongi, dan Ulupungkut dengan area kontrak seluas 24.300 Ha. Sementara seluas 41.900 Ha yang lain terletak di Kecamatan Siabu, Bukit Malintang dan Panyabungan Utara. Sebanyak 75% saham PT SMM dimiliki Sihayo Gold Limited dan 25% sisanya oleh PT Aneka Tambang.
Area kontrak PT SMM sebagian besar berada di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang merupakan area tangkapan air bagi Sungai Batang Gadis dan beberapa anak sungainya seperti Batang Pungkut. Sungai-sungai ini erperan sangat penting untuk menjaga ketersediaan air bagi 360.000 orang, 34.500 Ha sawah, serta 43.000 perkebunan rakyat di Kabupaten Madina.
Tambang Emas Martabe terletak dalam zona termineralisasi dengan luas 30 km2 yang masuk dalam area Kontrak Karya seluas 1.639 km2. Cadangan emas dan perak di wilayah Kontrak Karya Martabe sangat prospektif, dengan potensi selama 50 tahun. Sumber dayanya mencapai 7,86 juta ounce emas dan 73,48 juta ounce perak, dengan cadangan mencapai 3,03 juta ounce emas (Au) dan 33,63 juta ounce perak (Ag). Kandungan mineral rata-rata dalam setiap ton material mencapai 2,1 gram/ton untuk emas, dan perak 23 gram/ton.
Produk akhirnya berupa batangan emas bercampur perak, dengan kapasitas produksi per tahun 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak. Produksi perdana tambang emas modern berkelas dunia yang pertama di Sumatera Utara ini telah dimulai pada 24 Juli 2012.
2. Sumber Daya Alam Air
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi
dan mencuci, air bermanfaat juga: (1) sebagai sarana transportasi (2) sebagai sarana
wisata/rekreasi (3) sebagai sarana irigasi/pengairan (4) sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air). Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau
Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan
manusia disebut waduk.
3. Sumber Daya Alam Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi
disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang
dipancarkan oleh matahari.
Kandungan gas dalam udara:
No. Nama Gas Mulia Simbol Persentase Volume
1. Nitrogen N2 78.08%
2. Oxygen O2 20.95%
3. Argon Ar 0.93%
4. Carbon Dioxide CO2 0.038%
5. Neon Ne 0.0018%
6. Helium He 0.0005%
7. Krypton Kr 0.0001%
8. Hydrogen H2 0.00005%
4. Sumber Daya Alam Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan
organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber
daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan
sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai
jenis sayuran dan buah-buahan.
5. Sumber Daya Alam Batu Bara
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan seperti kayu, dedaunan, ranting dan akar pepohonan
yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu, mengalami sedimentasi dan proses perubahan
struktur rumus kimia penyusunnya, sehingga dari sisa-sisa tumbuhan itu mengeras dan
terbentuklah batu bara. Batu bara dapat digunakan sebagai bahan bakar kereta uap pada jaman
dahulu. Juga, dapat digunakan sebagai bahan bakar penghangat rumah (berbitumen) pada rumah-
rumah bangsa yang negaranya mengalami musim dingin. Batu bara sekarang lebih babyak dipakai
sebagai dalam bentuk briket batu bara, yakni batu bara dalam bentuk padat yang digunakan
sebagai konversi dari penggunaan minyak tanah. Penggunaan batu bara dalam skala besar biasanya
digunakan dalam proyek pabrik. Batu bara disini dipakai sebagai sumber energi untuk
membangkitkan/ memanaskan uap yang digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
6. Sumber Daya Alam Minyak Bumi
Dalam perut bumi, terkandung minyak bumi yang terbentuk dari sisa-sisa jasad renik hewan laut
yang telah mati jutaan tahun yang lampau. Sisa-sisa jasad renik ini mengalami perubahan struktur
kimia, berubah menjadi minyak. Minyak ini masih belum bisa digunakan secara langsung karena
masih membutuhkan proses pengolahan lebih lanjut.
Minyak bumi adalah termasuk salah satu sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Artinya,
untuk dapat memperolehnya lagi dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun terbentuknya. Ini mengapa
harga minyak bumi di pasaran dunia akhir-akhir ini terus melambung. Persediaan minyak bumi
semakin menipis, sedangkan tambang minyak baru masih belum ditemukan.
7. Sumber Daya Alam Air
a. Sungai
Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, Sumatera Utara memiliki 10 (sepuluh) Wilayah
Sungai (WS) yaitu WS Alas-Singkil, WS Toba-Asahan, WS Bahbolon, WS Barumun-Kualuh, WS
Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan, WS Sibundong-Batang Toru, WS
Belawan-Ular -Padang, WS Nias dan WS Wampu Besitang.
Dari Kesepuluh WS tersebut 4 (empat) WS dikelola Pemerintah Pusat yang tanggung jawab
pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II. Keempatnya adalah
WS Toba-Asahan WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan dan WS
Belawan-Ular -Padang.
WS Belawan-Ular-Padang meliputi DAS Deli yang melintasi kota Medan, ibukota propinsi Sumatera
Utara yang berpotensi rawan banjir, DAS Ular yang merupakan sumber air bagi areal persawahan
Irigasi Sungai Ular seluar 19.000 Ha serta DAS Padang yang melintasi Kota Tebing Tinggi, kota
berpenduduk padat dan rawan banjir.
WS Toba-Asahan meliputi Danau Toba yang merupakan danau terbesar di tanah air dan obyek
wisata yang termashur di mancanegara serta DAS Asahan yang merupakan sumber air bagi PLTA
Asahan dan melintasi Kota Tanjung Balai yang berpenduduk padat.
WS Bt. Angkola-Bt. Gadis meliputi DAS Bt. Angkola yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi
Paya Sordang seluar 4350 Ha serta daerah irigasi Batang Angkola seluar 7400 Ha dan DAS Batang
Gadis yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Bt. Gadis seluas 6628 Ha.
WS Bt. Natal-Bt. Batahan merupakan Wilayah Sungai Lintas Provinsi, terletak di Provinsi Sumatera
Barat dan Sumatera Utara
b. Danau
Salah satu danau ternama di Indonesia terletak di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Danau Toba.
Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia Jumlah sungai yang masuk ke Danau Toba
berjumlah 145 buah, sedangkan yang keluar dari Danau Toba hanya Sungai Asahan
Perkiraan debit masuk ke Danau Toba. Debit pada kondisi normal : 215,70 m³/s. Debit pada kondisi
banjir : 515,05 m³/s.
Perhitungan tersebut belum termasuk debit akibat direct rain fall dan dengan asumsi bahwa
kondisi DAS Danau Toba adalah baik, dengan luas 364.854 Ha yang terdiri dari perairan Danau
Toba 110.260 Ha dan daratan 254.594 Ha (data statistik Sumut, 1991). Namun kenyataannya
berdasarkan kondisi sungai yang ada di atas diperkirakan 80% adalah kritis, dan diperkirakan
debit yang masuk sekitar 70-80 m³/detik