tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
DESCRIPTION
simulink PIDTRANSCRIPT
Tugas Pemodelan Dan Simulasi
Nama: Ahmad Surya Arifin Nama: Davina OliviaNPM : 1015031024 NPM : 0915031030
1. Sistem Kendali Proporsional
Gambar Simulink Sistem Kendali Proporsional
Gambar Hasil Respon kendali Proporsional
2. Sistem Kendali Proporsional dan Derivatif
Gambar Simulink Sistem Kendali Proporsional Derivatif
Gambar Hasil Respon Sistem Kendali Proporsional Derivatif
3. Sistem Kendali Proporsional dan Integral
Gambar Simulink Sistem Kendali Proporsional dan Integral
Gambar Hasil Respon Sistem Kendali Proporsional dan Integral
4. Sistem Kendali Proporsional, Integral dan Derivatif
Gambar Sistem Kendali Proporsional, Integral dan Derivatif
Gambar Hasil Respon Sistem Kendali Proporsional, Integral dan Derivatif
Pengendali Proporsional
Pengendali proposional memiliki keluaran yang sebanding/proposional dengan
besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang diinginkan dengan harga aktualnya).
Secara lebih sederhana dapat dikatakan, bahwa keluaran Pengendali proporsional merupakan
perkalian antara konstanta proporsional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan
akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengubah keluarannya sebesar konstanta
pengalinya.
Pengendali Integral
Kontroller integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan
keadaan mantap nol. Kalau sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s ), kontroller
proporsional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan
mantabnya nol. Dengan kontroller integral, respon sistem dapat diperbaiki, yaitu mempunyai
kesalahan keadaan mantapnya nol. Kontroler integral memiliki karakteristik seperti halnya
sebuah integral. Keluaran kontroller sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding
dengan nilai sinyal kesalahan. Keluaran kontroler ini merupakan jumlahan yang terus
menerus dari perubahan masukannya Kalau sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan,
keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan
Pengendali Derivatif
Keluaran kontroler diferensial memiliki sifat seperti halnya suatu operasi derivatif.
Perubahan yang mendadak pada masukan kontroler, akan mengakibatkan perubahan yang
sangat besar dan cepat Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran kontroler
juga tidak mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan
menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal
masukan berubah naik secara perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi
step yang besar magnitudnya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan
faktor konstanta diferensialnya Td .
Pengendali PID
Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing kontroler P, I dan D dapat saling
menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel menjadi kontroler proposional
plus integral plus diferensial (kontroller PID). Elemen-elemen kontroller P, I dan D masing-
masing secara keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem,
menghilangkan offset dan menghasilkan perubahan awal yang besar.
Aplikasi:
SIMULASI SISTEM KONTROL PID UNTUK MOTOR DC DENGAN SIMULINK MATLAB
Penggunaan program simulasi berbantuan komputer untuk memahami kerja suatu
sistem kontrol semakin popular. Keuntungan nyata penggunaan komputer dalam memahami
sistem tersebut adalah mempermudah kerja karena tidak membutuhkan berbagai peralatan
seperti alat ukur, generator fungsi, osiloskop, kabel konektor, sumber daya, protoboard untuk
merealisasi sistem untuk dianalisa. Kita dapat menentukan parameter kontrol yang sesuai
sebelum merealisasi sistem tersebut. Aplikasi ini akan membahas penggunaan simulink pada
Matlab dalam merancang sistem kontrol PID pada motor DC.
Model matematika motor DC pada simulink dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model matematika motor DC pada simulink
Kontrol PID sering digunakan karena merupakan kontrol sistem tertutup yang cukup
sederhana dan kompatibel dengan sistem kontrol lainnya seperti fuzzy, adaptif dan robust
kontrol. Fungsi alih C(s) pada sistem kontrol PID merupakan besaran yang nilainya
tergantung pada nilai konstanta dari sistem Proportional, Integral dan Derivative.
Sistem kontrol PID terdiri dari 3 buah cara pengaturan, yaitu kontrol P, I dan D dengan
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam implementasinya masing-masing
cara dapat bekerja sendiri ataupun gabungan diantaranya. Dalam perancangan sistem kontrol
ini yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P, I dan D agar tanggapan sinyal
keluaran sistem terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diinginkan. Tanggapan sistem
kontrol PID terhadap perubahan parameter P, I dan D dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tanggapan sistem kontrol PID terhadap perubahan parameter P, I dan D
Tanggapan Lup
TertutupWaktu Naik Overshoot Waktu Turun
Kesalahan
Keadaan Tunak
Proportional (KP) Menurun Meningkat Perubahan kecil Menurun
Integral (KI) Menurun Meningkat Meningkat Hilang
Derivative(KD) Perubahan kecil Menurun Menurun Perubahan kecil
Untuk merancang sistem kontrol PID dilakukan dengan metode coba-coba atau trial
and error dengan kombinasi antara P, I dan D sampai ditemukan nilai yang tepat untuk
menghasilkan respon keluaran sistem seperti yang diinginkan karena parameter KP ,KI , dan
KD tidak berdiri sendiri.