trigliserida (pendahuluan)
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lipid tidak dapat larut dalam air, oleh dari itu memerlukan suatu
‘pengangkut’ agar bisa masuk dalam sirkulasi darah. Pengangkut itu adalah
suatu protein yang dinamakan lipoprotein. Lipoprotein dalam sirkulasi terdiri dari
partikel berbagai ukuran yang juga mengandung kolesterol, trigliserida, fosfolipid,
protein dalam jumlah berbeda sehingga masing-masing lipoprotein memiliki
karakteristik densitas yang berbeda. Lipoprotein terbesar dan paling rendah
densitasnya adalah kilomikron, diikuti oleh lipoprotein densitas sangat rendah
(very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein densitas rendah (low density
lipoprotein, LDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate density lipoprotein,
IDL), dan lipoprotein densitas tinggi (high density lipoprotein, HDL). Komponen
lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan
fosfolipid.
Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga
molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki
simpanan trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat
digunakan. Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan
adiposa, asam-Lasam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa
(glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan
energi. Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di
bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga
menjadi kolesterol LDL.
Kolesterol merupakan suatu kata yang sangat umum di masyarakat.
Namun sedikit yang tahu bahwa kolesterol dapat menganggu siapa saja, bahkan
merupakan silent killer. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80
persen dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 persen sisanya dari luar
tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain
membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita
makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi sejauh
pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, karena itu agar dapat dikirim ke seluruh
tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang
disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa (carrier) kolesterol
dalam darah.
Tujuan
Tujuan Umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa
mengetahui dan memahami cara mengukur kadar trigliserida dan kolesterol HDL
dalam serum. Sedangkan tujuan khusus adalah :
1. Mengetahui cara mengukur kadar trigliserida dalam serum.
2. Mengetahui cara mengukur kadar kolesterol HDL serum.
METODELOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum ujI urin dilakukan pada tanggal 7 Januari 2011 pada pukul 16.00
WIB hingga 18.10 WIB di Laboratorium Biokimia Lantai 1 Departemen Gizi
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, sentrifugal, spectrophotometer
dan pipet mikro.
Bahan yang digunakan adalah serum, Triglyceride Analysis Kit, Cholesterol
HDL Analysis Kit, Cholesterol Standard, serta akuades.
Prosedur Percobaan
Pengukuran Kadar Trigliserida Serum
Analisis Kadar Kolesterol HDL Serum
Ambil serum sampel 10 µL
Campurkan 1000 µL pereaksi Triglyceride Analysis Kit, sentrifugasi hingga homogen
Au
Masukkan 10 ml lar.albumin 2% + (NH4)2SO4 + NaCl
Diamkan ± 5 menit
Hitung absorbansi dengan spectrophotometer, bandingkan dengan absorbansi trigliserida standar
Ambil serum sampel 10 µL
Campurkan 1000 µL pereaksi Triglyceride Analysis Kit, sentrifugasi hingga homogen
Au
Masukkan 10 ml lar.albumin 2% + (NH4)2SO4 + NaCl
Diamkan ± 5 menit
Hitung absorbansi dengan spectrophotometer, bandingkan dengan absorbansi trigliserida standar
TINJAUAN PUSTAKA
Trigliserida
Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga
molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki
simpanan trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat
digunakan. Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan
adiposa, asam-Lasam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa
(glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan
energi.
Asam lemak dapat berasal dari makanan, tetapi juga berasal dari
kelebihan glukosa yang diubah oleh hati dan jaringan lemak menjadi energi yang
dapat disimpan. Lebih dari 95% lemak yang berasal dari makanan adalah
trigliserida. Proses pencernaan trigliserida dari asam lemak dalam diet
(eksogenus), dan diantarkan ke aliran darah sebagai kilomikron (droplet lemak
kecil yang diselubungi protein), yang memberikan tampilan seperti susu atau krim
pada serum setelah mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemaknya.
Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di
bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga
menjadi kolesterol LDL. Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada
hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi, thrombosis serebral,
arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada :
hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis Laennec atau alkoholik, DM tak
terkontrol, pancreatitis, Down sindrom, stress, kehamilan.
Kadar trigliserida untuk usia 12-29 tahun adalah 10 – 140 mg/dl, usia 30 –
39 tahun adalah 20 – 150 mg/dl, usia 40-49 tahun adalah 30 – 160 mg/dl, usia >
50 tahun adalah 40 – 190 mg/dl. Sedangkan untuk Bayi dalah 5 – 40 mg/dl dan
untuk usia 5-11 tahun : 10 – 135 mg/dl.
Kolesterol
Kolesterol merupakan suatu kata yang sangat umum di masyarakat.
Namun sedikit yang tahu bahwa kolesterol dapat menganggu siapa saja, bahkan
merupakan silent killer. Gangguan kolesterol yang tinggi atau
hiperkolesterolemia, apabila tidak ditangani dengan bijak dan tepat, dapat
mengarah pada berbagai macam penyakit serius, seperti jantung koroner,
diabetes militus, stroke, dan disfungsi ereksi. Jenis-jenis penyakit serius tersebut
saat ini sudah semakin banyak diderita masyarakat yang berusia produktif, dan
jumlahnya pun semakin meningkat setiap tahun.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 persen dihasilkan
dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 persen sisanya dari luar tubuh (zat
makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain
membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita
makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi sejauh
pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, karena itu agar dapat dikirim ke seluruh
tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang
disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa (carrier) kolesterol
dalam darah.
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,
HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah
satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi
yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang
memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel
dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-
hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi
sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya
karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut
sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan
akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi
yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh
darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density
Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot
jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan
kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density
Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang
ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih
banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein
utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai
lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding
pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam
operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A
(apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan
mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol dalam darah
yang baik dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kadar Kolesterol dalam DarahJenis Kolesterol Kadar (mg/dl)
Kolesterol total200 atau kurang Yang diinginkan
200 – 239 Batas tinggi240 atau lebih Tinggi
Kolesterol LDL
100 atau kurang Optimal100 – 129 Mendekati optimal160 – 189 Tinggi
190 atau lebih Sangat Tinggi
Kolesterol HDL40 atau kurang Rendah (kurang baik)60 atau lebih Tinggi (baik)
Penyebab tingginya kadar kolesterol adalah mengkonsumsi makanan
yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan,
makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan. Kolesterol berasal dari
makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh. Sumber kolesterol dalam
makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak (gajih), dan sebaginya
terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian dihidrolisis
oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol bebas yang
terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat transport ke
sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-kira 70% kolesterol yang
diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak), serta 30% dalam bentuk
bebas.
Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan dalam eritrosit,
membran sel, dan otot. Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh
disintesis dari asetil koenzim A melalui betahidroksi-betametil glutamil KoA.
Kolesterol penting dalam struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat
kulit kedap air. Kolesterol digunakan tubuh untuk membentuk garam empedu
sebagai fasilitator untuk pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon
steroid (misal kortisol, estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan
testis. Peningkatan kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) menyebabkan
penumpukan kerak lemak di arteri koroner (arteriosklerosis) dan risiko penyakit
jantung (infark miokardial). Kadar kolesterol serum tinggi dapat berhubungan
dengan kecenderungan genetik (herediter), obstruksi bilier, dan asupan diet.