trauma pada gigi

30
Trauma pada gigi

Upload: david-suhendra

Post on 06-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Pada Gigi

Trauma pada gigi

Page 2: Trauma Pada Gigi

Trauma fisik dan kimia pada rongga mulut

• LINEA ALBA• MORCASIO BUCCARUM (CHRONIC CHEEK CHEWING) • ULKUS TRAUMA (TRAUMATIK GRANULOMA)• LUKA TERBAKAR LISTRIK DAN PANAS • LUKA KIMIA PADA MUKOSA ORAL • PERDARAHAN SUBMUKOSA• AMALGAM TATTOO DAN PIGMENTASI EKSOGEN

LOKAL LAINNYA• INTOKSIKASI METAL SISTEMIK

Page 3: Trauma Pada Gigi

• SMOKER’S MELANOSIS• EMFISEMA SERVIKOFASIAL• MYOSPHERULOSIS• ANESTHETIC NECROSIS• EXFOLIATIVE CHEILITIS• PERUBAHAN WARNA MUKOSA MULUT YANG

BERKAITAN DENGAN OBAT• TRAUMA OSSEUS DAN CHONDROMATOUS METAPLASIA

(CUTRIGHT LESION)• ANTRAL PSEUDOCYSTS

Trauma fisik dan kimia pada rongga mulut

Page 4: Trauma Pada Gigi

Linea Alba

• Linea alba merupakan gangguan yang umum terjadi pada mukosa bukal

• disebabkan oleh tekanan, iritasi dan trauma pada bagian muka gigi

• Tanda klinis yang terlihat yaitu lesi berupa garis putih yang biasanya bilateral.

Page 5: Trauma Pada Gigi

MORCASIO BUCCARUM (CHRONIC CHEEK CHEWING)

• Morcasio berasal dari bahasa Latin yang berarti gigitan.• Lesi morsicasio buccarum biasanya ditemukan bilateral pada

mukosa bukal. • Terkadang lesinya disertai eritem, erosi, atau ulkus. • Mukosa yang terkena biasanya pada mukosa bukal anterior

sepanjang bidang oklusal gigi. • penampilan klinis mucasio buccarum biasanya cukup

memberikan petunjuk untuk menegakkan diagnosis sehingga jarang dilakukan biopsi.

• Biopsi pada mucasio buccarum menunjukkan hiperkeratosis yang luas terkadang ditemukan juga sel bervakuola pada lapisan mukosa.

Page 6: Trauma Pada Gigi

ULKUS TRAUMA (TRAUMATIK GRANULOMA)

• Trauma akut atau kronis pada mukosa oral dapat menyebabkan ulkus yang dapat bertahan beberapa waktu, tapi biasanya sembuh dalam beberapa hari.

• Tanda klinis yang dapat dilihat yaitu ulkus trauma yang kronis pada lidah, bibir, dan mukosa bukal yang merupakan tempat yang dapat terlukai oleh gigi.

• Lesinya sendiri berupa area eritrema mengelilingi membran kuning fibropurulen yang dapat diangkat.

Page 7: Trauma Pada Gigi

LUKA TERBAKAR LISTRIK DAN PANAS

• Luka terbakar listrik yang mengenai rongga mulut dibagi dua yaitu tipe kontak dan tipe ach.

• Tipe kontak memerlukan lantai yang tepat dan arus listrik yang melewati badan dari tempat listrik masuk ke lantai.

• Sebagian besar luka bakar listrik yang mengenai rongga mulut adalah tipe arc, dimana saliva bertindak sebagai medium dan arus listrik mengalir diantara tempat listrik masuk dan mulut.

• Luka bakar panas rongga mulut sebagian besar disebabkan karena memakan makanan atau minuman yang panas.

• Luka bakar(area kuning yang tidak sakit) edema dalam beberapa hari edema bertahan beberapa hari.

• Pada hari ke 4 muai terjadi nekrotik dan pengelupasan dan pendarahan karena terbukanya jaringan vaskuler karena nekrotik tersebut.

• Lesi biasanya terdapat pada palatum atau mukosa bukal posterior. • Lesi berupa zona eritema dan ulserasi dengan nekrosis epitel disekitarnya.

Page 8: Trauma Pada Gigi

LUKA KIMIA PADA MUKOSA ORAL

• . Beberapa zat yang dapat melukai mukosa oral:– Aspirin– Hidrogen peroksida– Perak nitrat– Fenol– Bahan endodontik

• Mukosa oral menjadi putih dan keriputNekrosis dan epitel yang tertapar akan mudah lepas.

• Area superfisial yang nekrosis akan sembuh tanpa parut dalam 10 hingga 14 hari setelah penghentian agen penyebab.

Page 9: Trauma Pada Gigi

PERDARAHAN SUBMUKOSA

• Jenis-jenis perdarahan berdasarkan ukurannya:– Perdarahan sedikit di kulit, mukosa, atau serosa disebut ptekiae.– Perdarahan yang melibatkan area sedikit lebih besar disebut purpura.– Akumulasi perdarahan >2 cm disebut ekimosis.– Akumulasi darah dalam jaringan yang memunculkan massa disebut

hematoma.• Trauma tumpul pada mukosa mulut akan membentuk hematoma. • Ptekiae dan purpura dapat muncul karena tekanan intratoraks

tinggi yang lama dan berulang (maneuver valsalva)

• Gambaran Klinis– Perdarahan mukosa terlihat datar , tidak pucat, atau berupa zona yang

menonjol berwarna merah atau ungu kebiruan atau biru kehitaman. – Perdarahan karena peningkatan tekanan intratoraks biasanya muncul

sebagai ptekiae yang menyebar dan hilang dalam 24-72 jam.

Page 10: Trauma Pada Gigi

Trauma oral dari aktivitas seksual

• Gambaran Klinis– Lesi yang paling sering dilaporkan berkaitan dengan seks

orogenital adalah perdarahan submukosa palatum akibat fellatio:• Lesi berupa eritema, ptekiae, purpura, atau ekimosis dari soft

palate.

– Lesi oral juga dapat terjadi karena melakukan cunnilingus,• lesi berupa ulkus horizontal dari frenulum lidah.

• Gambaran Histopatologi• Kasus ini sebenarnya tidak membutuhkan biopsi.

Page 11: Trauma Pada Gigi

AMALGAM TATTOO DAN PIGMENTASI EKSOGEN LOKAL LAINNYA

• Amalgam tattoo adalah diskolorisasi jinak pada membrane mulut karena partikel amalgam yang berjatuhan pada luka kecil yang terbuka.

• Amalgam merupakan kombinasi raksa, perak, tin, tembaga, dan zinc. • Setengah dari komponen amalgam mengandung raksa dan jarang

menimbulkan nekrosis jaringan yang nyata walaupun bersifat toksik. • Gambaran Klinis

– Amalgam tattoo terlihat berupa macula yang lembut, tidak nyeri, tidak berulkus, berwarna biru/abu-abu/hitam tanpa adanya reaksi eritematous di sekelilingnya.

– Lesi ini banyak ditemukan di gusi atau mukosa alveolar dan lebih banyak ditemukan pada wanita (karena keterlambatan ke dokter gigi) dan usia lanjut (karena terapi gigi yang berulang-ulang).

Page 12: Trauma Pada Gigi

INTOKSIKASI METAL SISTEMIK

• Terjadi karena termakan atau terppar metal.• Jenis-jenis metal berat:– Timah,– Raksa– Perak– Bismuth– Arsenik– Emas

Page 13: Trauma Pada Gigi

INTOKSIKASI METAL SISTEMIK

Page 14: Trauma Pada Gigi

Smoker’s melanosis

• Gambaran Klinis– Smoker’s melanosis biasanya terdapat di bibir

depan mukosa alveolar. – Pada perokok yang menggunakan pipa, lokasi

pigmentasi di mukosa buccal dan commissural.

• Gambaran Histopatologi– adanya peningkatan pigmentasi melanin di lapisan

sel basal pada permukaan epitel seperti makula melanotik.

Page 15: Trauma Pada Gigi
Page 16: Trauma Pada Gigi
Page 17: Trauma Pada Gigi
Page 18: Trauma Pada Gigi
Page 19: Trauma Pada Gigi
Page 20: Trauma Pada Gigi
Page 21: Trauma Pada Gigi
Page 22: Trauma Pada Gigi
Page 23: Trauma Pada Gigi
Page 24: Trauma Pada Gigi
Page 25: Trauma Pada Gigi
Page 26: Trauma Pada Gigi
Page 27: Trauma Pada Gigi
Page 28: Trauma Pada Gigi
Page 29: Trauma Pada Gigi
Page 30: Trauma Pada Gigi