transpor aktif dan pasif

Upload: aqubs-jaka-suara

Post on 10-Oct-2015

758 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Setiap makhluk hidup, baik dari prokariota hingga organisme multiseluler

    yang paling kompleks akan melakukan pertukaran zat dengan lingkungannya

    pada tingkat seluler, pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel.

    Membran plasma merupakan batas kehidupan, yang memisahkan sel hidup

    dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yan luar biasa ini tebalnya kira-

    kira 8 nm. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki

    permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi

    dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi lainnya. (Campbell,

    dkk., 2002).

    Transpor zat melalui membran plasma ini dibedakan menjadi dua, yaitu

    transport zat yang memerlukan energy (transport aktif) dan transport zat yang

    tidak memerlukan energi (transport pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa

    ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transport pasif meliputi proses difusi,

    osmosis, dan difusi terbantu.

    Begitu besarnya peranan membran sel terhadap kelangsungan hidup sel

    membuat orang tidak pernah puas dan berhenti mempelajarinya. Banyak

    penemuan di berbagai bidang yang berhubungan dengan struktur, komposisi,

    maupun sistem transpor. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    2/35

    spesifik mengenai proses transport zat melalui membran sel baik secara transport

    aktif maupun transport pasif serta aplikasinya.

    2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, perumusan

    masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana proses transpor zat yang terjadi di dalam tubuh

    2. Apa saja contoh transpor zat?

    3. Tujuan

    Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :

    1. Mengetahui proses transpor zat yang terjadi dalam tubuh

    2. Mengetahui contoh-contoh transpor zat

    3.

    Manfaat

    Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat memperluas

    pengetahuan pembaca dalam memahami proses transport zat-zat, baik secara

    transport aktif maupun transport pasif melalui membran sel yang terjadi di dalam

    tubuh.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    3/35

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Transpor Melalui Membran

    Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi

    jalan utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.

    Organisasi molekuler membran mengakibatkan permeabilitas selektif. Hal ini

    berarti membran mengatur molekul dan ion yang bisa keluar dan masuk sel

    sehingga substansi-substansi tersebut tidak dapat melintas secara sembarangan.

    Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan

    menolak yang lainnya.

    Molekul yang dapat melintasi bilayer lipid dengan cepat adalah molekul

    kecil, larut dalam lipid, hidrofobik, dan nonpolar. Molekul hidrofobik seperti

    hidrokarbon, CO2, dan O2dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan

    mudah. Molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat

    melewati membran dengan lebih lambat. Contohnya ialah air, urea, gliserol, dan

    etanol. Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak

    bermuatan yang lebih besar seperti glukosa dan sukrosa. Bilayer ini relatif tidak

    permeabel terhadap ion, sekalipun ion-ion kecil seperti H+, K

    +, dan Na

    +.

    Ada dua mekanisme transpor berdasarkan jumlah molekul yang

    melintasi membran yaitu uniport (transpor satu molekul) dan co-transport

    (transpor dua molekul). Co-transport berdasarkan kedua arah molekul yang

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    4/35

    ditranspor dibagi menjadi symport (dua molekul ditranspor dengan arah yang

    sama), misalnya glukosa dan Na

    +

    , dan antiport (kedua molekul ditranspor

    dengan arah berlawanan), misalnya pompa Na-K.

    Transpor melalui membran berdasarkan aliran gradien elektrokimia

    dibagi menjadi transpor aktif dan transpor pasif. Transpor pasif artinya molekul

    melewati membran tanpa melawan gradien konsentrasi dan sel tidak

    mengeluarkan energi, misalnya air secara osmosis dan O2secara difusi. Ada juga

    mekanisme difusi yang dipermudah dengan menggunakan protein spesifik atau

    sering juga disebut transpor terfasilitasi. Sedangkan transpor aktif membutuhkan

    energi karena harus melawan gradien konsentrasi, misalnya pompa Na dan K.

    Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrieryang berikatan

    dengan sumber energi. Protein ini akan mengikat senyawa yang akan ditranspor

    dengan adanya perubahan pada konformasi protein. Protein carrier membantu

    molekul keluar masuk sel dengan mekanisme ping-pong. Transpor ini relatif

    lambat karena molekul yang masuk ditahan dulu dalam protein carrier yang

    memediasi difusi kemudian baru dikeluarkan ke dalam sel.

    Selain protein carrier, transpor pasif juga dapat melewati protein

    channel. Protein ini tidak mengikat senyawa yang akan ditranspor, berupa lubang

    hidrofilik sepanjang lipid bilayer. Transpor melalui channel lebih cepat daripada

    melalui carrier.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    5/35

    Gambar 1 Transport molekul melalui membran

    Ada beberapa manfaat transpor membran yaitu:

    Menjaga kestabilan pH

    Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk aktivitas enzim

    Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energi atau zat lain

    Membuang sisa metabolisme yang beracun

    Memasok ion yang penting untuk kegiatan saraf dan otot

    2. Transpor Aktif

    Transpor aktifadalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan

    energi untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui

    membran sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan

    molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di

    dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    6/35

    (Na+), ion kalium (K

    +), dan ion klorin (Cl

    -). Keluar masuknya ion Na

    +dan

    K

    +

    diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel

    didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.

    Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein

    integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.

    Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+dari dalam sel

    dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk

    mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka

    kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion

    Na+terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar

    sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+menempati situs pengikatan di protein

    integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar

    menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel.

    Gambar 2 Transpor Aktif

    http://2.bp.blogspot.com/-XcMY0RgbC-o/T9cwiZlg4gI/AAAAAAAAAGE/cMXKpzmg-8U/s1600/Transpor+aktif.jpg
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    7/35

    Energi tambahan yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal

    dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu,

    pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat

    di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat

    tertentu yang masuk atau keluar sel. Zat yang dipindahkan dengan cara transpor

    aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar

    sehingga tidak mampu melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan

    osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-

    molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel.

    Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif menjadi

    sangat penting untuk bertahan hidup.

    Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak

    ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi

    ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu

    memasukkan kalium (K+) ke dalam sel. Perhatikan gambar berikut.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    8/35

    Gambar 3 Pompa ion Na

    +

    dan K

    +

    Ion Na+dan K

    +dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1) Ion

    Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na

    + tersusun dengan

    formasi tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+dari luar diikat. (4) Hal

    ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K+

    dilepaskan protein membran dan masuk ke dalam sel.

    Dua jenis transpor aktif yaitu :

    a. Transport aktif primer (energi dari hidrolisis ATP) yaitu transpor yang

    bergantung pada potensial membran. Dalam keadaan stabil, ekstraseluler

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    9/35

    memiliki konsentrasi Na+10 kali lebih tinggi dari pada di dalam sel,

    sedangkan konsentrasi ion K

    +

    lebih rendah di dalam sel dari pada di luar sel.

    Kalau konsentrasi Na+ dalam sel meningkat maka Na

    +perlu dikeluarkan,

    maka diperlukan ATP untuk memompa Na+

    keluar dengan cara Na+akan

    terikat pada sisi spesifik pada saluran protein, sehingga menyababkan

    rangsangan fosforilasi dan terjadi hidrolisis ATP, menghasilkan suatu

    perubahan pada konformasi saluran protein berakibat Na+yang terikat

    bergerak keluar sel dan terjadi reduksi afinitas ikatan Na+pada protein saluran

    sehingga Na+terlepas. Pada waktu bersamaan, di bagian ekstraseluler

    K+mengalami afinitas di bagian sisi protein saluran, terjadi stimulus

    defosforilasi berakibat perubahan konformasi saluran protein sehingga terjadi

    gerakan yang menyebabkan K+bergerak ke bagain interseluler. Saluran

    protein memiliki tiga tempat spesifik untuk ikatan Na

    +

    dan dua untuk K

    +

    ,

    sehingga setiap kali siklus transpor tiga Na+dan dua K

    + lewat membran sel

    membutuhkan satu molekul ATP yang terhidrolisa.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    10/35

    Gambar 4 Transpor Aktif Primer

    b. Transport aktif sekunder (energi dari gradien ion) Transpor aktif juga

    memindahkan mikromolekul yang berada di daerah lumen usus, misalnya

    perpindahan glukosa dan asam amino berkonsentrasi rendah ke dalam sel usus

    dengan konsentrasi relatif tinggi. Perpindahan ini tidak menggunakan ATP

    hasil hidrolisis tetapi digerakkan karena perbedaan gradien Na+. Konsentrasi

    Na+ ekstraseluler usus lebih rendah daripada dalam sel, sehingga terjadi

    perpindahan ion ke dalam sel dengan cara berikatan dengan bagian sisi

    protein saluran, selanjutnya diikuti oleh glukosa yang berikatan dengan

    protein saluran yang sama tetapi pada sisi yang lain. Transpor seperti ini

    disebut transpor aktif sekunder.

    http://2.bp.blogspot.com/-mqrHQdRrysQ/TsCd0xLMSRI/AAAAAAAAAJI/ld7Ecg35G-I/s1600/tranzpor+aktif.jpg
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    11/35

    Gambar 5 Transpor Aktif Sekunder

    Adapun contoh transport aktif adalah sebagai berikut:

    1. Endositosis adalah transport makromolekul dan materi yang sangat kecil ke

    dalam sel dengan cara membentuk veskula baru dari membran plasma

    Langkah - langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis.

    Sebagian kecil luas membran plasma terbenam kedalam membentuk kantong.

    Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit membentuk vesikula

    yang berisi materi yang didapat dari luar selnya. Endositosis dibutuhkan untuk

    berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat

    meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan

    migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi

    antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya

    obat.

    http://1.bp.blogspot.com/-t9jebh-sIq8/TsCeexaS9bI/AAAAAAAAAJQ/d_nsxs6nPAM/s1600/transpor+aktif+2.jpg
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    12/35

    Endositosis merupakan proses pemasukan zat kedalam sel. Proses ini

    tergolong transport aktif karena melawan kadar gradien (dari konsentrasi

    rendah kekonsentrasi tinggi) dan memerlukan energi sel. Endositosis terbagi

    dua, yaitu fagositosis (pemasukan zat padat) dan pinositosis (permasukan

    zat cair). Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri

    penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan menangkapnya dalam suatu

    vakuola makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom. Endositosis terdiri

    tiga jenis, yaitu :

    Fagositosis (pemakan seluler),berasal dari bahasa

    yunaniphageinmakan dancytossel, berupa padatan yang

    ukurannya lebih besar. Sel menelan suatu partikel dengan pseudopod

    yang membalut disekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di

    dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk

    digolongkan sebagai vakuola.

    Partikel itu dicerna setelah vakuola bergabung dengan lisosom yang

    mengandung enzim hidrolitik. Contoh cilliata atau organisme

    mikroskopik lain yang dimakan atau ditelan oleh amoeba. Selama

    fagositosis mangsa menjadi tidak berdaya oleh sekresi dari sel

    pemangsa (Fagositik).

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    13/35

    Gambar 6 Proses Fagositosis

    Keterangan gambar:

    1. Sebuah sel Amoeba mendekati selParamaecium.

    2. Amoeba membentuk kaki semu (pseudopodia) dan semakin

    mendekatiParamaecium.

    3. Amoeba mengurung sel Paramaecium dengan kaki semu dan

    memasukkannya ke dalam vakuola makanan.

    4. Lisosom pada Amoeba mulai bergabung (fusi) dengan vakuola

    makanan untuk mengeluarkan enzim pencernaan.

    Pinositosis(peminum seluler), dari bahasa yunanipineinminum

    dan cytossel, sel meneguk tetesan fluida ekstraseluler

    dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang

    larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinosistosis

    tidak spesifik dalam substansi yang ditranspornya. Pinositosis

    merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    14/35

    membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi

    bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel

    sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat

    diamati dengan mikroskop elektron.

    Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah

    putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses

    pinotosis adalah sebagai berikut.

    Gambar 7 Proses Pinositosis

    Keterangan gambar:

    1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.

    2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini

    terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan

    ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.

    3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    15/35

    4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.

    5.

    Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.

    6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk

    gelembunggelembung kantong.

    7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk

    melakukan fragmentasi.

    8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.

    Endositosis yang diperantarai reseptor, yang tertanam dalam

    membran adalah protein dengan tempat reseptor spesifik yang

    dipaparkanke fluide ekstraseluler. Ekstraseluler yang terkait pada

    reseptor disebut ligan, yaitu satu istilah umum untuk setiap molekul

    yang terkait khususnya pada tempat resptor moleku lain. Protein

    resptor biasanya mengelompok dalam daerah membran yang disebut

    lubang terlapisi, yang isi sitoplasmiknya dilapisi oleh lapisan protein

    samar. Protein pelapis ini mungkin membantu memperdalam lubang

    dalam membentuk vesikula. Endositosis yang diperantarai reseptor

    memungkinkan sel dapat memperoleh substansi spesifik dalam jumlah

    yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya

    tidak tinggi dalam fluida seluler Misalnya, sel manusia menggunakan

    proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis

    membran dan sebagai prekursor untuk sintesis steroid lainnya.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    16/35

    Proses dari berbagai jenis endositosis dapat dilihat pada gambar

    berikut :

    Gambar 8 Proses Endositosis

    2. Eksositosis merupakan proses sel mensekresi makromolekul dengan cara

    menggabungkan vesikula dengan membran plasma, vesikula transport yang

    terlepas dari apatatus golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran plsma.

    Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid bilayer

    menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung.

    Kandungan vesikula kemudian tumpah kedalam sel. Banyak sel sekretoris

    menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produk yang

    dihasilkan oleh sel sekretoris tersebut. Misalnya, sel tertentu dalam pankreas

    menghasilkan hormon insulin dan menekresikannnya kedalam darah melalui

    eksositosis. Contoh lain adalah neuron atau sel saraf, yang menggunakan

    eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang sel otot.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    17/35

    Ketika sel tumbuhan sedang membuat diding sel, eksositois mengeluarkan

    karbohidrat dari vesikula golgi kebagian luar selnya.

    3. Transpor Pasif

    Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan

    energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat

    atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi

    terbantu.

    a. Difusi

    Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam

    pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi

    rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien

    konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas

    secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan

    molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Zat yang

    memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat

    dengan berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yang paling mudah

    berdifusi adalah gas. Cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan

    dengan gas. Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel.

    Membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori

    ultramikroskopik yang dapat melewatkan molekul-molekul berukuran kecil

    dan ion. Molekul-molekul yang dapat melewati membran sel di antaranya

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesetimbanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesetimbanganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    18/35

    adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan beberapa mineral yang larut dalam

    air. Molekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan asam amino, tidak

    dapat berdifusi melewati membran sel. Pertukaran O2dan CO2pada proses

    respirasi hewan merupakan salah satu contoh difusi. Pada prinsipnya, pada

    difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan energi

    untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dalam sel.

    Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan

    dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis sedangkan

    larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut

    larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat

    terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan

    hipotonis.

    Gambar 9 Perpindahan air menembus membran selektif permeabel

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    19/35

    Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat

    partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin

    tinggi.

    Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat

    kecepatan difusi.

    Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan

    difusinya.

    Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat

    kecepatan difusinya

    Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk

    bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan

    difusinya. Proses difusi dapat dilihat pada Gambar 10.

    http://4.bp.blogspot.com/-W69XqHqcQQA/URffSiV9OTI/AAAAAAAAAPA/bCMOxyzw81A/s1600/Difusi.jpg
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    20/35

    Gambar 10 Peristiwa Difusi

    Mekanisme Difusi

    Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat

    atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui

    membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana

    (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein

    transmembran (simple difusion by channel formed), dan difusi difasilitasi

    (fasilitated difusion).

    Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-

    molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam

    lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara

    langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti

    hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang

    larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel

    terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa

    molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat

    menembus membran melalui saluran atau channel. Saluran ini terbentuk

    dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang

    memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori

    tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran

    besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral ,

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    21/35

    tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan

    protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.

    Gambar11Mekanisme difusi. (a) Dua ruang dengan konsentrasi zat yang berbeda.

    (b) Terjadi perpindahan zat setelah sekat dibuka. (c) Konsentrasi zat telah seimbang,

    tidak ada perpindahan zat.

    b. Difusi Terfasilitasi

    Difusi terfasilitasi yaitu difusi yang difasilitasi oleh protein dan

    tersusun dalam bentuk saluran (protein trans membran) dan carrier protein

    yang merupakan protein pembawa.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    22/35

    Gambar 12 Difusi terfasilitasi

    Difusi melalui protein transmembran sering digunakan oleh sel-sel

    syaraf untuk perpindahan ion Na+dan K

    +serta ion-ion seperti Cl

    -,Ca

    2+dan

    HCO3-

    . Protein pembawa (carrier protein) memiliki permukaan spesifik

    untuk ion, glukosa dan asam amino sehingga masing-masing senyawa

    tersebut dapat berikatan. Difusi melalui protein pembawa dapat terjadi

    beberapa macam sebagai berikut: (1)uniport, terjadi kalau protein pembawa

    hanya mengikat satu macam ion, misal glukosa ekstraseluler yang relatif

    tinggi maka lintasannya menggunakan cara ini, (2)kotransport, terjadi jika

    protein pembawa mengikat sepasang ion. Kotransport ada dua macam yaitu

    pertama,simport, jika transpor memindahkan dua macam ion kearah yang

    sama, misalnya glukosa ekstraseluler dengan konsentrasi rendah akan terikat

    ke sisi protein pembawa dan masuk ke dalam sel bersama dengan Na+,

    kedua dengan cara antiport, jika transpor memindahkan dua macam ion

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    23/35

    yang terikat pada protein pembawa dan berpindah dengan arah berlawanan.

    Contoh antiport adalah chloride- bicarbonate exchanger yaitu pertukaran

    ion Cl-dengan ion HCO

    3-.

    Gambar 13 Mekanisme Difusi Terfasilitasi

    Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari

    membran sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari,

    misalnya pada bakteriEscherichia coli yang diletakkan pada media laktosa.

    Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat

    dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan

    membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan

    suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi

    laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel. Difusi

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    24/35

    terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran

    sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada

    bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel

    bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh

    laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim

    dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.

    Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga

    laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.

    c. Difusi Sederhana

    Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-

    molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam

    lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara

    langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti

    hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang

    larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap

    molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil

    khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran

    melalui saluran atau channel. Saluran ini terbentuk dari protein

    transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan

    molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat

    melaluinya. Sementara itu, molekulmolekul berukuran besar seperti asam

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    25/35

    amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral, tidak dapat

    menembus membran secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa

    atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya

    molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.

    d. Osmosis

    Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif

    dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi

    permeabel harus dapat ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang

    mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran. Perpindahan zat

    terlarut dari

    konsentrasi rendah

    ketinggi melalui

    membrane semi

    permeable. Contoh

    peristiwa osmosis

    dapat dilihat

    pada gambar

    berikut :

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    26/35

    Gambar 14 Macam-macam peristiwa osmosis

    Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membran dari

    konsentrasi larutan yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi. Pada

    osmosis yang bergerak melalui membran semipermeabel ialah air dari

    larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke

    hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Larutan,

    misalnya glukosa mempunyai tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat

    diukur menggunakan osmometer. Naiknya air pada pipa osmometer dapat

    dipakai untuk menentukan sebagai tekanan osmotik.

    Tekanan osmotik dapat dikatakan sebagai tekanan yang diperlukan

    untuk mencegah pelarut (air) bergerak melalui membran semipermeabel .

    Larutan gula, garam, dan larutan lainnya, jika dimasukkan ke dalam

    osmometer menunjukan adanya tekanan osmotik. Tekanan osmotik yang

    terkandung pada suatu larutan dinamakan potensial osmotik. Suatu

    percobaan memperlihatkan bahwa jika sel darah merah dimasukkan ke

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    27/35

    dalam larutan yang hipotonis, sel darah merah akan menggembung.

    sebaliknya, jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, sel

    darah merah akan mengkerut (krenasi).

    Sementara itu, plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis

    yang terjadi pada sel tumbuhan. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan

    garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan

    jugatekanan turgor,menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan

    sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan

    menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di

    suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel,

    menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya

    cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Tidak ada

    mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara

    berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat

    dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel

    hewan disebutkrenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa

    difusi.

    Efek Osmosis pada Sel Hewan dan Tumbuhan

    Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah

    merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipertonik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tekanan_turgor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protoplasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipotonik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Krenasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Difusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Difusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Krenasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipotonik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protoplasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tekanan_turgor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipertonik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    28/35

    larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel

    darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel

    tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami

    peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel

    tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan

    hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal

    ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel

    tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis

    (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah

    merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah

    mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.

    (Lihat Gambar 15 dan Tabel 1).

    Gambar 15 Osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan

    Tabel 1 Efek Osmosis pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    29/35

    Pembeda Sel tumbuhan Sel hewan

    Larutan Hipotonik Turgiditas tinggi Lisis

    Larutan Hipertonik Plasmolisis Krenasi

    Keterangan:

    Tekanan turgor: tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma

    dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.

    Plasmolisis: menciutnya sitoplasma ketika sel berada pada larutan

    yang hipertonis.

    Krenasi plasmolisis: krenasi terjadi pada hewan

    Untuk memahami tentang osmosis, perhatikan Gambar 16. Gambar 16

    menunjukkan proses osmosis. Air akan berpindah dari A menuju B melalui

    membran semi permeabel sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu

    konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil

    akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda. Setelah terjadi osmosis,

    maka gambar prosesnya menjadi seperti berikut.

    http://1.bp.blogspot.com/-Z4N75z87lvA/T9czjetuukI/AAAAAAAAAGg/r3qFqxqTU-A/s1600/model+percobaan+osmosis.jpg
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    30/35

    Gambar 16 Model Percobaan Osmosis

    Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah

    proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke

    larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran

    semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang

    (isotonis). Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-

    hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar, dan

    mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.

    Mekanisme Osmosis

    Pergerakan air berlangsung dari laruran yang konsentrasi airnya tinggi

    menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif

    permeable. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi

    dibandingkan larutan didalam sel dinamakan larutan hipertonis, sedangkan

    larutan yang konsentrasi sama dengan larutan didalam sel disebut larutan

    isotonis. Jika larutan yang terdapat diluar sel, konsentrasi zat terlarutnya

    lebih rendah dari pada didalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

    Untuk mengukur tekanan osmosis yang terjadi pada sel dapat menggunakan

    alat osmometer seperti pada gambar berikut :

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    31/35

    Gambar 17 Osmometer

    Adapun contoh Proses Difusi dan Transpor aktif dalam kehidupan kita

    sehari-hari adalah :

    1.

    Pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi

    manis.

    2. Uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-

    masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda.

    3. BakteriEscherichia coliyang diletakkan pada media laktosa. Membran

    sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui

    oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk

    enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu

    protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi

    laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.

    http://biosejati.files.wordpress.com/2012/01/image14.png
  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    32/35

    4. Perendaman kentang dengan air garam, menyebabkan kentang menjadi

    lebih asin.

    5. Perendaman tebu kedalam air gula, membuat tebu jauh lebih manis.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    33/35

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1. Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi jalan

    utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.

    Transpor melalui membran berdasarkan aliran gradien elektrokimia dibagi

    menjadi transpor aktif dan transpor pasif.

    2. Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi

    untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran

    sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul

    kecil di dalam sel.

    3. Jenis-jenis transpor aktif adalah transport aktif primer dan sekunder.

    Contohnya adalah endositosis (pinositosis dan fagositosis) dan eksositosis.

    4. Transpor pasif adalah perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.

    Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau

    larutan.

    5. Adapun contoh transpor pasif antara lain difusi, difusi sederhana, difusi

    terfasilitasi, dan osmosis.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    34/35

    DAFTAR PUSTAKA

    Alkatiri, S. 1996.Kajian Ringkas Biologi. Airlangga University Press: Surabaya.

    Annur, H dan H.H, Santosa, 2008, Analisa Temperatur Pada Proses Difusi Obat

    Dalam Membran Dengan Metode Diferensial Parabolik Untuk Mendeteksi Sinyal

    Fotoakustik,Jurnal Ilmiah GIGA, Vol. 11, No.3, Hal: 45-56.

    Bresnick, S. 2003.Intisari Biologi. Hipokrates: Jakarta.

    Campbell, N. A. (1993).Biology, fifth edition. Benjamin Cummings Publishing

    Company, Inc., Red-wood City.

    Keenan, Donald, dan Jesse. 1984.Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.

    Kimball, J.W. 1999.Biologi Edisi Pertama. Erlangga: Jakarta.

    Kustiyah, 2007, Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model

    Palangkaraya,Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal: 24-37.

    Loveless, A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik I.

    Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

    Parjatmo,W. 1987.Biologi Umum I.Angkasa Bandung: Bandung.

    Santoso, B. 2005.Biologi dan Kecakapan Hidup. Ganeca Exact : Jakarta.

    Yusuf, E., T.A. Rachmanto dan R. Laksmono, 2008,Pengolahan Air Payau Menjadi

    Air Bersih Dengan Menggunakan Membran Reverse Osmosis,Jurnal Ilmiah

    Teknik Lingkungan, Vol. 1, No. 1, Hal : 6-15.

  • 5/20/2018 Transpor Aktif Dan PaSIF

    35/35