transformasi - yayahruqoyah.weebly.comyayahruqoyah.weebly.com/uploads/3/1/7/2/31726783/mtk7.pdf ·...

40
239 Matematika PENDAHULUAN M odul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai translasi dan refleksi. Terakhir, pada kegiatan belajar 2 akan dibahas mengenai rotasi dan dilatasi. Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat memahami konsep macam-macam transformasi yang terdiri dari refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi. Secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat: 1. membedakan suatu transformasi dengan transformasi lainnya 2. menentukan bayangan dari benda yang ditranslasikan 3. menentukan bayangan dari benda yang direfleksikan 4. menentukan bayangan dari benda yang dirotasikan 5. menentukan bayangan dari benda yang didilatasikan 6. menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi PETUNJUK BELAJAR 1. Bacalah dengan cermat pendahuluan modul ini sehingga Anda memahami tujuan dan bagaimana mempelajari modul ini. 2. Bacalah uraian materi dalam modul ini, tandailah kata-kata penting yang merupakan kunci. Pahami setiap konsep dalam uraian materi dengan mempelajari contoh-contohnya. 3. Jika mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, diskusikanlah dengan teman-teman Anda atau dengan tutor. 4. Pelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk memperluas wawasan. 5. Kerjakan soal-soal latihan dalam modul ini tanpa melihat petunjuk jawaban latihan terlebih dahulu. Apabila mengalami kesulitan, barulah Anda melihat petunjuk jawaban latihan. 6. Kerjakan soal-soal tes formatif dan periksa tingkat kemampuan Anda dengan mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. Ulangilah pengerjaan tes formatif ini sampai Anda benar-benar dapat mengerjakan semua soal-soal tes formatif ini dengan benar. Selamat Belajar, Semoga Sukses! TRANSFORMASI // // // 7 MODUL

Upload: buitram

Post on 05-Mar-2018

919 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Transformasi

239Matematika

PENDAHULUAN

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul inimembahas tentang transformasi.

Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahasmengenai translasi dan refleksi. Terakhir, pada kegiatan belajar 2 akan dibahasmengenai rotasi dan dilatasi.

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat memahami konsepmacam-macam transformasi yang terdiri dari refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi.

Secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:1. membedakan suatu transformasi dengan transformasi lainnya2. menentukan bayangan dari benda yang ditranslasikan3. menentukan bayangan dari benda yang direfleksikan4. menentukan bayangan dari benda yang dirotasikan5. menentukan bayangan dari benda yang didilatasikan6. menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan translasi, refleksi, rotasi,

dan dilatasi

PETUNJUK BELAJAR1. Bacalah dengan cermat pendahuluan modul ini sehingga Anda memahami tujuan

dan bagaimana mempelajari modul ini.2. Bacalah uraian materi dalam modul ini, tandailah kata-kata penting yang

merupakan kunci. Pahami setiap konsep dalam uraian materi dengan mempelajaricontoh-contohnya.

3. Jika mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, diskusikanlah denganteman-teman Anda atau dengan tutor.

4. Pelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk memperluas wawasan.5. Kerjakan soal-soal latihan dalam modul ini tanpa melihat petunjuk jawaban latihan

terlebih dahulu. Apabila mengalami kesulitan, barulah Anda melihat petunjukjawaban latihan.

6. Kerjakan soal-soal tes formatif dan periksa tingkat kemampuan Anda denganmencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. Ulangilahpengerjaan tes formatif ini sampai Anda benar-benar dapat mengerjakan semuasoal-soal tes formatif ini dengan benar.

Selamat Belajar, Semoga Sukses!

TRANSFORMASI / // // /7

MODUL

Transformasi

240 Matematika

TRANSLASI DAN REFLEKSIA. TRANSLASI

(1) Pengertian Translasi

Pada gambar 7.1, tampak bahwa ABC digeser sepanjang garis lurus dengan arahdan jarak tertentu sedemikian hingga menjadi A’B’C’. Pada pergeseran tersebut,

A’B’C’ merupakan bayangan dari ABC. Pergeseran yang memindahkan ABCmenjadi A’B’C’ dapat diwakili oleh ruas garis-ruas garis berarah

AA' atau

BB'

atau CC' .Perhatikan gambar 7.1, tampak bahwa AA’ = BB’ = CC’ sehingga A’B’C’

kongruen (sama bentuk dan ukuran) dengan ABC. Pergeseran seperti ini, yangmemindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri sepanjang garis lurus denganarah dan jarak tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semuladinamakan translasi.

A

B

C

A’

B’

C’

Gambar 7.1

(2) Notasi dengan Pasangan BilanganSuatu translasi dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu pasangan

bilangan

ba

, dengan a mewakili pergeseran arah horisontal dan b mewakili

pergeseran arah vertikal.

Pada gambar 7.2, tampak bahwa ruas garis berarah AA'memperlihatkan sebuahtranslasi yang memindahkan titik A ke titik A’. Pergeseran titik A ke titik A’ dilakukandengan cara menggeser 5 satuan ke kanan dilanjutkan 3 satuan ke atas. Translasi

AA' tersebut dinyatakan dalam bentuk

35

, atau secara singkat ditulis: AA'=

35

.

Transformasi

241Matematika

A’

A5

3

Gambar 7.2

(3) Menentukan Bayangan Titik oleh Translasi TertentuPada gambar 7.3 tampak sebuah titik P(x,y) yang ditranslasikan oleh

T =

ba

sehingga bayangannya adalah P’(x’,y’).

a

b

P(x,y)

P’(x’,y’)

ba

T

O

Y

X

Gambar 7.3Kemudian kita cari hubungan antara x, y, x’, y’, a, dan b, hasilnya adalah

sebagai berikut.x’ = x + ay’ = y + b

Sehingga titik P(x,y) berturut-turut diganti oleh x + a dan y + b. Oleh karenaitu, koordinat titik P’(x’,y’) menjadi P’(x + a,y + b).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:

Pada tranlasi T =

ba

, bayangan titik P(x,y) adalah P’(x + a,y + b).

Agar Anda lebih jelas mengenai menentukan bayangan titik oleh tranlasitertentu, berikut diberikan contoh.

Transformasi

242 Matematika

Contoh 1:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) oleh translasi

T =

32-

.

Penyelesaian:

· Bayangan P(-2,3) oleh translasi T =

32-

adalah P(-2+(-2),3+3) = P’(-4,6).

· Bayangan Q(3,3) oleh translasi T =

32-

adalah P(3+(-2),3+3) = Q’(1,6).

· Bayangan R(3,6) oleh translasi T =

32-

adalah P(3+(-2),6+3) = R’(1,9).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) oleh translasi T =

32-

adalah titik-titik P’(-4,6), Q’(1,6), dan R’(1,9).

B. REFLEKSI

(1) Pengertian RefleksiPada gambar 7.5, tampak bahwa ABC dicerminkan terhadap garis g sehingga

menjadi A’B’C’. Garis g dinamakan sumbu simetri atau garis invarian (tetap).Perhatikan gambar 7.5. Titik-titik A, B, dan C pada ABC dicerminkan menjadi

titik-titik A’, B’, dan C’ dengan arah tegak lurus terhadap garis g, dengan AF = FA’,BE = EB’ dan CD = DC’, sehingga diperoleh bayangannya A’B’C’ yang kongruen(sama bentuk dan ukuran) dengan ABC. Pencerminan seperti ini, yang memindahkansemua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu, sertabayangannya kongruen dengan bangun semula dinamakan refleksi.

A

B

C

A’

B’

C’g

E

F

D

Gambar 7.5

(2) Refleksi terhadap Sumbu XPada gambar 7.6 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,-4).

Transformasi

243Matematika

A (4,2)

B (-2,4)

X

Y

O

C (-4,-2)

D (2,-4)

Gambar 7.6

Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2),dan D (2,-4) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X, sehingga diperolehhasil sebagai berikut.

A (4,2)

B (-2,4)

X

Y

O

C (-4,-2)

D (2,-4)

2)(4,'A

)4(2,'D

)4(-2,'B

(-4,2)'C

Gambar 7.7

Bayangan dari titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,-4) pada refleksi(pencerminan) terhadap sumbu X adalah A’(4,-2), B’(-2,-4), C’(-4,2), dan D’(2,4). Darihasil tersebut diperoleh bahwa koordinat x dari titik yang dicerminkan terhadapsumbu X sama dengan koordinat x dari bayangannnya, sedangkan koordinat y darititik yang dicerminkan terhadap sumbu X sama dengan negatif dari koordinat y daribayangannnya.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap sumbu X, bayangan titik P(a,b) adalah P’(a,-b).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap sumbu X, berikut diberikancontoh.

Transformasi

244 Matematika

Contoh 2:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap sumbu X.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah P’(-2,-3).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah Q’(3,-3).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah R’(3,-6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap sumbu X adalah titik-titik P’(-2,-3), Q’(3,-3), dan R’(3,-6).

(3) Refleksi terhadap Sumbu YPada gambar 7.8 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4), dan D (4,-2).

A (2,4)

B (-4,2)

X

Y

O

C (-2,-4)

D (4,-2)

Gambar 7.8

Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4),dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu Y, sehingga diperoleh hasilsebagai berikut.

A (2,4)

B (-4,2)

X

Y

O

C (-2,-4)

D (4,-2)

(-2,4)'A

(4,2)'B

(-4,-2)'D

(2,-4)'C

Gambar 7.9

Transformasi

245Matematika

Bayangan dari titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4), dan D (4,-2) pada refleksi(pencerminan) terhadap sumbu Y adalah A’(-2,4), B’(-4,2), C’(-2,-4), dan D’(-4,-2).Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat y dari titik yang dicerminkan terhadapsumbu Y sama dengan koordinat y dari bayangannnya, sedangkan koordinat x darititik yang dicerminkan terhadap sumbu Y sama dengan negatif dari koordinat x daribayangannnya.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap sumbu Y, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-a,b).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap sumbu Y, berikut diberikancontoh.

Contoh 3:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap sumbu Y.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah P’(2,3).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah Q’(-3,3).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah R’(-3,6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap sumbu Y adalah titik-titik P’(2, 3), Q’(-3,3), dan R’(-3,6).

(4) Refleksi terhadap Garis y = xPada gambar 7.10 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5), dan D (4,-2).

A (2,5)

B (-4,2)

X

Y

O

C (-2,-5)

D (4,-2)

y = x

Gambar 7.10

Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5),dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap garis y = x, sehingga diperolehhasil sebagai berikut.

Transformasi

246 Matematika

A (2,5)

B (-4,2)

X

Y

O

C (-2,-5)

D (4,-2)

y = x

A’(5,2)

D’(-2,4)

B’(2,-4)

C’(-2,-5)

Gambar 7.11

Bayangan dari titik-titik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5), dan D (4,-2) pada refleksi(pencerminan) terhadap terhadap garis y = x adalah A’(5,2), B’(2,-4), C’(-2,—5), danD’(-2,4). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat x pada suatu titik yangdicerminkan menjadi koordinat y pada bayangannya, sedangkan koordinat y padasuatu titik yang dicerminkan menjadi koordinat x pada bayangannya.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap garis y = x, bayangan titik P(a,b) adalah P’(b,a).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap garis y = x, berikut diberikancontoh.

Contoh 4:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = x.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah P’(3,-2).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(3,3).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(6,3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = x adalah titik-titik P’(3, -2), Q’(3,3), dan R’(6,3).

(5) Refleksi terhadap Garis y = -xPada gambar 7.12 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4), dan D (4,3).

Transformasi

247Matematika

A (-1,4)

B (-4,3)

X

Y

O

C (1,-4)

D (4,3)

y = -x

Gambar 7.12Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4),

dan D (4,3) pada refleksi (pencerminan) terhadap garis y = -x, sehingga diperolehhasil sebagai berikut.

A (-1,4)

B (-4,3)

X

Y

O

C (1,-4)

D (4,3)y = -x

A’(-4,1)

D’(-3,-4)

B’(3,4)

C’(4,-1)

Gambar 7.13

Bayangan dari titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4), dan D (4,3) pada refleksi(pencerminan) terhadap terhadap garis y = x adalah A’(-4,1), B’(3,4), C’(4,-1), danD’(-3,-4). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat x pada suatu titik yangdicerminkan menjadi negatif dari koordinat y pada bayangannya, sedangkankoordinat y pada suatu titik yang dicerminkan menjadi negatif dari koordinat xpada bayangannya.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap garis y = -x, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-b,-a).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap garis y = -x, berikut diberikancontoh.

Transformasi

248 Matematika

Contoh 5:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = -x.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = -x adalah P’(-3,2).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(-3,-3).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(-6,-3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = x adalah titik-titik P’(-3,2), Q’(-3,-3), dan R’(-6,-3).

(6) Refleksi terhadap Garis x = kPada gambar 7.14 tampak sebuah titik P(a,b) yang direfleksikan (dicerminkan)

terhadap garis x = k sehingga bayangannya adalah P’(a’,b’).

X

Y

O

P(a,b)

x = k

P’(a’,b’)

a

k

Q

Gambar 7.14Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’, b’, dan k, hasilnya adalah sebagai

berikut.

a’ = a + PP’ a’ = a + PP’ a’ = a + 2PQ a’ = a + 2(k – a) a’ = a + 2k – 2a a’ = 2k – a

Selanjutnya, dari gambar 7.14 tampak jelas bahwa b’ = b, sehingga titik P(a,b)berturut-turut diganti oleh 2k–a dan b. Oleh karena itu, koordinat titik P’(a’,b’)menjadi P’(2k–a,b).

Transformasi

249Matematika

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap garis x = k, bayangan titik P(a,b) adalah P’(2k-a,b).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap garis x = k, berikut diberikancontoh.

Contoh 6:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis x = 5.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis x = 5 adalah

P’(2(5)-(-2),3) = P’(12,3).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis x = 5 adalah

Q’(2(5)-3,3) = Q’(7,3).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis x = 5 adalah

R’(2(5)-3,6) = R’(7,6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis x = 5 adalah titik-titik P’(12,3), Q’(7,3), dan R’(7,6).

(7) Refleksi terhadap Garis y = kPada gambar 7.15 terlihat sebuah titik P(a,b) yang direfleksikan (dicerminkan)

terhadap garis y = k sehingga bayangannya adalah P’(a’,b’).

X

Y

O

P(a,b)

y = k

P’(a’,b’)

b

k

Q

Gambar 7.15

Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’, b’, dan k, hasilnya adalah sebagaiberikut.b’ = b + PP’ b’ = b + PP’

b’ = b + 2PQ b’ = b + 2(k – b) b’ = b + 2k – 2b b’ = 2k – b

Transformasi

250 Matematika

Selanjutnya, dari gambar 7.15 tampak jelas bahwa a’ = a, sehingga titik P(a,b)berturut-turut diganti oleh a dan 2k-b. Oleh karena itu, koordinat titik P’(a’,b’)menjadi P’(a,2k-b).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada refleksi terhadap garis y = k, bayangan titik P(a,b) adalah P’(a,2k-b).

Agar Anda lebih jelas mengenai refleksi terhadap garis y = k, berikut diberikancontoh.

Contoh 7:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = 3.

Penyelesaian:· Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = 4 adalah

P’(-2,2(4)-3) = P’(-2,5).· Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = 4 adalah

Q’(3,2(4)-3) = Q’(3,5).· Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = 4 adalah

R’(3,2(4)-6) = R’(3,2).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkanterhadap garis y = 4 adalah titik-titik P’(-2,5), Q’(3,5), dan R’(3,2).

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan tepat!Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihanberikut!1. Tentukan pasangan bilangan yang memindahkan titik V(2,3) ke titik W(5,6).

2. Titik U(1,2) ditranslasikan oleh T1 =

32

dilanjutkan oleh translasi TT2 =

14-

.

Tentukan bayangan titik tersebut.3. Bayangan titik T(-3,2) pada pencerminan terhadap garis x = k adalah T’(5,2).

Tentukan nilai k.4. Titik Z(4,2) di cerminkan terhadap garis y = x dan bayangannya dicerminkan lagi

terhadap sumbu Y. Tentukan bayangan terakhir dari titik Z.

5. Carilah bayangan titik H(-3,5) yang ditranslasilan oleh T =

3-2

dan bayangannya

dicerminkan terhadap garis x = -4. Tentukan bayangan titik tersebut.

Transformasi

251Matematika

Petunjuk Jawaban LatihanPeriksa secara seksama jawaban Anda, kemudian cocokkanlah jawaban Anda

dengan kunci jawaban berikut:

1. Bayangan V(2,3) oleh translasi T =

ba

adalah W(2+a,3+b) = W(5,6). Diperoleh:

2 + a = 5 a = 3 dan 3 + b = 6 b = 3.

Jadi, pasangan yang memindahkan titik V(2,3) ke titik W(5,6) adalah

33

.

2. Cara 1:

Bayangan U(1,2) oleh translasi T1 =

32

adalah U’(1+2,2+3) = U’(3,5).

Bayangan U’(3,5) oleh translasi T2 =

14-

adalah U’’(3+(-4),5+1) = U’’(-1,6).

Jadi, bayangan titik tersebut adalah U’’(-1,6).

Cara 2:Translasi T1 dilanjutkan translasi T2 dapat diwakili oleh tanslasi tunggal T2 o T1 =

32

+

14-

=

1 3

(-4) 2=

42-

, sehingga bayangan U(1,2) oleh translasi T2 o T1 =

42-

adalah U’(1 + (-2), 2 + 4)) = U’(-1,6).

Jadi, bayangan titik tersebut adalah U’’(-1,6).3. Pada pencerminan terhadap garis x = k, bayangan titik T(-3,2) adalah T’(2k-(-

3),2) = T’(2k+3,2) = T’(5,2). Diperoleh: 2k + 3 = 5 k = 1.Jadi, nilai k adalah 1.

4. Pada pencerminan terhadap garis y = x, bayangan titik Z(4,2) adalah Z’(2,4).Pada pencerminan terhadap sumbu Y, bayangan titik Z’(2,4) adalah Z’’(-2,4).Jadi, bayangan terakhir dari titik Z(4,2) adalah titik Z’’(-2,4).

5. Bayangan titik H(-3,5) oleh tranlasi T=

3-2

adalah H’(-3+2,5+(-3))=H’(-1,2).

Bayangan titik H’(-1,2) pada pencerminan terhadap garis x = -4 adalah H’’(2(-4)-(-1),2) = H’’(-7,2).Jadi, bayangan titik H(-3,5) adalah H’’(-7,2).

Transformasi

252 Matematika

1. Translasi atau pergeseran adalah pemindahan semua titik pada sebuahbangun geometri sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu.

2. Suatu translasi dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu pasangan

bilangan

ba

, dengan a mewakili pergeseran arah horisontal dan b

mewakili pergeseran arah vertikal.

3. Pada tranlasi T =

ba

, bayangan titik P(x,y) adalah P’(x + a,y + b).

4. Refleksi atau pencerminan adalah suatu transformasi yang memindahkansemua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu.

5. Pada refleksi terhadap sumbu X, bayangan titik P(a,b) adalah P’(a,-b).6. Pada refleksi terhadap sumbu Y, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-a,b).7. Pada refleksi terhadap garis y = x, bayangan titik P(a,b) adalah P’(b,a).8. Pada refleksi terhadap garis y = -x, bayangan titik P(a,b) adalah

P’(-b,-a).9. Pada refleksi terhadap garis x = k, bayangan titik P(a,b) adalah

P’(2k-a,b).10. Pada refleksi terhadap garis y = k, bayangan titik P(a,b) adalah

P’(a,2k-b).

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!

1. Bayangan dari titik A(-5,3) oleh translasi T =

62-

adalah ....

A. (-9,7). C. (9,-7).B. (-7,9). D. (7,-9).

2. Titik (-4,7) ditranslasikan oleh

4-5

dilanjutkan oleh

2-3

, maka bayangannya

adalah ....A. (4,1). C. (-1,4).B. (1,4). D. (4,-1).

Transformasi

253Matematika

3. Pasangan bilangan yang memindahkan titik C(-1,4) ke titik D(7,3) adalah ....

A.

8-1

. C.

81-

.

B.

18-

. D.

1-8

.

4. Titik-titik G(-2,5) dan H(7,-3) dicerminkan terhadap garis y = -x, maka bayangannyamasing-masing adalah ....A. (5,-2) dan (-3,7). C. (-5,2) dan (3,-7).B. (-3,7) dan (5,-2). D. (3,-7) dan (-5,2).

5. Bayangan titik J(-8,4) pada pencerminan terhadap garis y = k adalah T’(-8,-6).Nilai k adalah ....A. -1. C. -2.B. 1. D. 2.

6. Jika K(4,-5) berturut-turut dicerminkan terhadap garis x = -2 dan ditranslasikan

oleh

34-

, maka bayangannya adalah ....

A. (-4,2). C. (-4,-2).B. (2,-4). D. (-2,-4).

7. Titik R(x,y) ditranslasikan oleh

54-

ke R’(-7,3). Nilai x dan y masing-masing

adalah ....A. -2 dan 3. C. -3 dan 2.B. -2 dan -3. D. -3 dan -2.

8. Titik P(x,y) di cerminkan terhadap garis y = 1, dilanjutkan dicerminkan terhadapgaris y = 5 diperoleh bayangan P’’(-3,6). Maka koordinat titik P adalah ....A. (-3,2). C. (-3,-2).B. (2,-3). D. (-2,-3).

9. Jika titik L(5,7) dicerminkan terhadap garis y = x dan dilanjutkan terhadap sumbuX, maka bayangannya adalah ....A. (-5,7). C. (5,-7).B. (7,-5). D. (-7,5).

10. Koordinat bayangan titik O(-3,4) oleh pencerminan terhadap sumbu Y dilanjutkandengan pencerminan terhadap sumbu X adalah ...A. (3,-4). C. (-3,4).B. (-4,3). D. (4,-3).

Transformasi

254 Matematika

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Andayang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benarTingkat penguasaan = ______________________________ X 100 % 10Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :90 % - 100% = Baik sekali80 % - 89% = Baik70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkatpenguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Transformasi

255Matematika

ROTASI DAN DILATASIA. ROTASI

(1) Pengertian Rotasi

Pada gambar 7.1, tampak bahwa ABC diputar menjadi A’B’C’. Setiap titikpada ABC diputar dalam arah yang sama, dengan besar sudut rotasi q pada

suatu titik O yang meyebabkan kedudukan segitiga berubah. Ukuran-ukuran sisiserta sudut segitiga tetap, sehingga A’B’C’ kongruen (sama bentuk dan ukuran)dengan ABC. Perputaran seperti ini, yang memindahkan semua titik pada bangungeometri yang masing-masing bergerak sepanjang busur lingkaran yang pusatnyaadalah pusat perputaran sebesar suatu sudut tertentu dinamakan rotasi.

Rotasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu titik pusat, besar sudut, dan arah sudutrotasi. Suatu rotasi dikatakan memiliki arah positif, jika rotasi itu berlawanan arahdengan arah putaran jarum jam. Sedangkan rotasi dikatakan memiliki arah negatif,jika rotasi itu searah dengan arah putaran jarum jam.

A

B

C

A’

B’

C

O

θ

Gambar 7.16

(2) Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0) Sebesar 900 Searah Jarum JamPada gambar 7.17 terlihat 2 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (2,3) dan B (-2,-4).

Transformasi

256 Matematika

X

Y

O

A(2,3)

B(-2,-4)

A’(3,2)

090090

B’(-4,-2)

Gambar 7.17

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(2,3)dan B(-2,-4) pada rotasi sebesar 900 searah jarum jam masing-masing adalah A’(3,2)dan B’(-4,-2).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 searah jarum jam, bayangan titikP(a,b) adalah P’(b,-a).

Agar Anda lebih jelas mengenai rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900

searah jarum jam, berikut diberikan contoh.

Contoh 1:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 900 searah jarum jam.

Penyelesaian:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 searah jarum jam,· Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(3,2).· Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(3,-3).· Bayangan titik R(3,6) adalah R’(6,-3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 900 searah jarum jam adalah titik-titik P’(3,-2), Q’(3,-3),dan R’(6,-3).

(3) Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0) Sebesar 900 Berlawanan dengan Arah JarumJam

Pada gambar 7.18 terlihat 2 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,yaitu titik-titik A (2,-4) dan B (-3, 4).

Transformasi

257Matematika

X

Y

O

A’(4,2)

B’(-4,-3)A(2,-4)

090090

B(-3,4)

Gambar 7.18

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(2,-4) dan B(-3,4) pada rotasi sebesar 900 berlawanan dengan arah jarum jam masing-masing adalah A’(4,2) dan B’(-4,3).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarumjam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-b,a).

Agar Anda lebih jelas mengenai rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900

berlawanan dengan arah jarum jam, berikut diberikan contoh.

Contoh 2:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarum jam.

Penyelesaian:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarumjam,· Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(-3,-2).· Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(-3,3).· Bayangan titik R(3,6) adalah R’(-6,3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarum jam adalah titik-titikP’(-3,-2), Q’(-3,3), dan R’(-6,3).

(4) Rotasi Terhadap Titik Pusat O(0,0) Sebesar 1800 Searah atau Berlawanandengan Arah Jarum Jam

Pada gambar 7.19 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,yaitu titik-titik A (4,-2).

Transformasi

258 Matematika

X

Y

O

A’(-4,2)

A(4,-2)

0180

0180

Gambar 7.19

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(4,-2) pada rotasi sebesar 1800 searah atau berlawanan dengan arah jarum jam adalahA’(-4,2).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada rotasi terhadap pusat O(0,0) sebesar 1800 searah atau berlawanan dengan arahjarum jam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-a,-b).

Agar Anda lebih jelas mengenai rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800

searah atau berlawanan dengan arah jarum jam, berikut diberikan contoh.

Contoh 3:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 1800 berlawanan dengan arah jarum jam.

Penyelesaian:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800 berlawanan dengan arah jarumjam,· Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(2,-3).· Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(-3,-3).· Bayangan titik R(3,6) adalah R’(-3,-6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 1800 berlawanan dengan arah jarum jam adalah titik-titikP’(2,-3), Q’(-3,-3), dan R’(-3,-6).

(5) Rotasi terhadap Tit ik Pusat O(0,0) Sebesar 2700 Searah Jarum JamPada gambar 7.20 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,

yaitu titik-titik A (4,-2).

Transformasi

259Matematika

X

Y

O

A’(-5,3)

A(3,5)

0270

Gambar 7.20

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(3,5)pada rotasi sebesar 1800 searah jarum jam adalah A’(-5,3).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah jarum jam, bayangantitik P(a,b) adalah P’(-b,a).

Agar Anda lebih jelas mengenai rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700

searah jarum jam, berikut diberikan contoh.

Contoh 4:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah arah jarum jam.

Penyelesaian:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah arah jarum jam,· Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(-3, 2).· Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(-3,3).· Bayangan titik R(3,6) adalah R’(-6,3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah jarum jam adalah titik-titik P’(-3,2), Q’(-3,3),dan R’(-6,3).

(6) Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0) Sebesar 2700 Berlawanan dengan Arah JarumJam

Pada gambar 7.21 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,yaitu titik-titik A (4,3).

Transformasi

260 Matematika

X

Y

O

A’(3,-4)

A(4,3)

0270

Gambar 7.21

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(4,3)pada rotasi sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam adalah A’(3,-4).

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarumjam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(b,-a).

Agar Anda lebih jelas mengenai rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700

berlawanan dengan arah jarum jam, berikut diberikan contoh.

Contoh 5:Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam.

Penyelesaian:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarumjam,· Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(3, 2).· Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(3,-3).· Bayangan titik R(3,6) adalah R’(6,-3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadaptitik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam adalah titik-titikP’(3,2), Q’(3,-3), dan R’(6,-3).

Transformasi

261Matematika

B. DILATASI

(1) Pengertian DilatasiPada gambar 7.22, tampak bahwa ABC dari titik O diperkecil menjadi

A’B’C’, dengan panjang sisi dan luas ABC diperkecil, sedangkan ukuran-ukuransudut dan bentuk ABC tidak berubah. Pada gambar 7.1 juga tampak bahwa ABCdari titik O diperbesar menjadi A’’B’’C’’, dengan panjang sisi dan luas ABCdiperbesar, sedangkan ukuran-ukuran sudut dan bentuk ABC tidak berubah.Sehingga diperoleh A’B’C’ dan A’’B’’C’’ masing-masing sebangun (sama bentukdan ukuran sudut) dengan ABC.

Pengecilan dan pembesaran seperti ini, yang mengubah ukuran bangungeometri tetapi tidak mengubah bentuk dan ukuran sudut bangun geometri disebutdilatasi.

A’ A A’’

B’B

B’’

C’

C

C’’

O

Gambar 7.22

Dilatasi ditentukan oleh dua hal, yaitu pusat dan faktor skala dilatasi. Pusatdari sebuah dilatasi adalah sebuah titik, sedangkan faktor skala merupakan sebuahbilangan k yang dibagi menjdi 6 kelompok, yaitu: k < -1, -1 < k < 0, 0 < k < 1, k > 1,k = -1, dan k = 1. Dilatasi yang bertitik pusat O(0,0) dan faktor skalanya k ditulis[0,k].

(2) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala k < -1Gambar 7.23, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,-2], bayangan dari ABC

adalah A’B’C’. Dari gambar tersebut terlihat bahwa panjang sisi-sisi dari A’B’C’adalah 2 kali dari panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada ABC. Ini berarti bahwapada dilatasi [0,-2], bayangan dari sebuah bangun besarnya 2 kali dari bangun semula.Selain itu terlihat pula bahwa pada dilatasi dengan faktor skala k = -2 (negatif),bayangan A’B’C’ terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semulaABC.

Transformasi

262 Matematika

O

A

A’

B

B’

C

C’

X

Y

Gambar 7.23

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan k < -1, bayangan sebuah bangun lebih besar dan terletakberlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala k < -1, berikut diberikan contoh.

Contoh 6:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi[0,-2].

P Q

R

Gambar 7.24

Transformasi

263Matematika

Penyelesaian:

P Q

R

X

Y

Q’ P’

R’

O

Gambar 7.25

(3) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala -1 < k < 0

Gambar 7.26, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,-21

], bayangan dari

segiempat ABCD adalah segiempat A’B’C’D’. Dari gambar tersebut terlihat bahwa

panjang sisi-sisi dari segiempat A’B’C’D’ adalah 21

kali dari panjang sisi-sisi yang

bersesuaian pada segiempat ABCD. Ini berarti bahwa pada dilatasi [0,-21

], bayangan

dari sebuah bangun besarnya 21

kali dari bangun semula. Selain itu terlihat pula

bahwa pada dilatasi dengan faktor skala k = - 21

(negatif), bayangan segiempat

A’B’C’D’ terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semulasegiempat ABCD.

Transformasi

264 Matematika

A

B

C

D

O

D’

A’

B’

C’

X

Y

Gambar 7.26

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan -1 < k < 0, bayangan sebuah bangun lebih kecil dan terletakberlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala -1 < k < 0, berikut diberikan contoh.

Contoh 7:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi

[0,-21

].

P Q

RS

Gambar 7.27

Transformasi

265Matematika

Penyelesaian:

P Q

RS

X

Y

O

P’ Q’

R’S’

Gambar 28

(4) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala 0 < k < 1

Gambar 7.29, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,21

], bayangan dari

segiempat ABCD adalah segiempat A’B’C’D’. Dari gambar tersebut terlihat bahwa

panjang sisi-sisi dari segiempat A’B’C’D’ adalah 21

kali dari panjang sisi-sisi yang

bersesuaian pada segiempat ABCD. Ini berarti bahwa pada dilatasi [0,21

], bayangan

dari sebuah bangun besarnya 21

kali dari bangun semula. Selain itu terlihat pula

bahwa pada dilatasi dengan faktor skala k = 21

(positif), bayangan segiempat A’B’C’D’

terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula segiempat ABCD.

A

B

C

D

A’

B’

C’

D’

OX

Y

Gambar 7.29

Transformasi

266 Matematika

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan 0 < k < 1, bayangan sebuah bangun lebih kecil dan terletaksepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala 0 < k < 1, berikut diberikan contoh.

Contoh 8:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi

[0,21

].

P

QS

R

Gambar 7.30Penyelesaian:

X

Y

P

Q

R

S

P’

Q’

R’

S’

O

Gambar 7.31

Transformasi

267Matematika

(5) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala k > 1Gambar 7.32, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,2], bayangan dari

segiempat ABCD adalah segiempat A’B’C’D’. Dari gambar tersebut terlihat bahwapanjang sisi-sisi dari segiempat A’B’C’D’ adalah 2 kali dari panjang sisi-sisi yangbersesuaian pada segiempat ABCD. Ini berarti bahwa pada dilatasi [0,2], bayangandari sebuah bangun besarnya 2 kali dari bangun semula. Selain itu terlihat pula bahwapada dilatasi dengan faktor skala k = 2 (positif), bayangan segiempat A’B’C’D’ terletaksepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula segiempat ABCD.

A

A’

B

B’C

C’

D

D’

O X

Y

Gambar 7.32

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan k > 1, bayangan sebuah bangun lebih besar dan terletaksepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala k > 1, berikut diberikan contoh.

Contoh 9:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi[0, 2].

P

Q

R

S

Gambar 7.33

Transformasi

268 Matematika

Penyelesaian:

P

Q

R

SP’

Q’

R’

S’

X

Y

O

Gambar 7.34

(6) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala k = -1Gambar 7.35, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,-1], bayangan dari

segiempat ABCD adalah segiempat A’B’C’D’. Dari gambar tersebut terlihat bahwasegiempat A’B’C’D’ kongruen dengan segiempat ABCD. Ini berarti bahwa pada dilatasi[0,-1], bayangan dari sebuah bangun kongruen dengan bangun semula. Selain ituterlihat pula bahwa pada dilatasi dengan faktor skala k = -1 (negatif), bayangansegiempat A’B’C’D’ terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangunsemula segiempat ABCD.

O

A B

CD

A’B’

D’C’

X

Y

Gambar 7.35

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan k = -1, bayangan sebuah bangun kongruan (sama bentukdan ukuran) dan terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala k = -1, berikut diberikan contoh.

Transformasi

269Matematika

Contoh 10:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi[0, -1].

A B

C

Gambar 7.36Penyelesaian:

A B

C

A’B’

C’

OX

Y

Gambar 7.37

(7) Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0,0) dengan Faktor Skala k = 1Gambar 7.38, memperlihatkan bahwa pada dilatasi [0,1], bayangan dari

segiempat ABCD adalah segiempat A’B’C’D’. Dari gambar tersebut terlihat bahwasegiempat A’B’C’D’ kongruen dengan segiempat ABCD. Ini berarti bahwa pada dilatasi[0,1], bayangan dari sebuah bangun kongruen dengan bangun semula. Selain ituterlihat pula bahwa pada dilatasi dengan faktor skala k = 1 (positif), bayangansegiempat A’B’C’D’ terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semulasegiempat ABCD.

Transformasi

270 Matematika

O

A=A’ B=B’

C=C’D=D’

X

Y

Gambar 7.38

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa:Pada dilatasi [0,k] dengan k = 1, bayangan sebuah bangun kongruan (sama bentukdan ukuran) dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Agar Anda lebih jelas mengenai dilatasi terhadap titik pusat O(0,0) denganfaktor skala k = 1, berikut diberikan contoh.

Contoh 11:Salinlah bangun geometri berikut, kemudian gambarlah bayangannya pada dilatasi[0, 1].

A = A’

B = B’C = C’

Gambar 7.39

Transformasi

271Matematika

Penyelesaian:

A = A’

B = B’C = C’

XO

Y

Gambar 7.40

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan tepat!Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

latihan berikut!1. Diketahui VWX dengan titik-titik sudut V(1,1), W(3,1), dan X(1,4). Tentukan

bayangan dari titik-titik sudut tersebut oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0)sebesar 2700 searah jarum jam.

2. Tentukan bayangan titik T(-2,3) oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar900 berlawanan dengan arah jarum jam, dilanjutkan oleh rotasi terhadap titikpusat O(0,0) sebesar 1800 searah jarum jam.

3. Sebuah KLM dengan titik-titik K(1,-4), L(3,-4), dan M(3,-1) mendapat dilatasi[O,-2]. Tentukan koordinat titik–titik bayangannya dan gambarlah bayanganKLM.

Petunjuk Jawaban LatihanPeriksa secara seksama jawaban Anda, kemudian cocokkanlah jawaban Anda

dengan kunci jawaban berikut:1. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah jarum jam,

· Bayangan titik V(1,1) adalah V’(-1,1).· Bayangan titik W(3,1) adalah W’(-1,3).· Bayangan titik X(1,4) adalah X’(-4, 1).Jadi, bayangan dari titik-titik sudut VWX adalah V’(-1,1), W’(-1,3), dan X’(-4,1).

2. Cara 1:Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarumjam, bayangan titik T (-2,3) adalah T’(-3,-2).Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800 searah jarum jam, bayangan

Transformasi

272 Matematika

1.Rotasi atau perputaran adalah pemindahan semua titik pada bangungeometri yang masing-masing bergerak sepanjang busur lingkaran yangpusatnya adalah pusat perputaran sebesar suatu sudut tertentu.

2. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 searah jarum jam,bayangan titik P(a,b) adalah P’(b,-a).

3. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan denganarah jarum jam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-b,a).

4. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800 searah atauberlawanan dengan arah jarum jam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(-a,-b).

titik T’(-3,-2) adalah T’’(3,2).Jadi, bayangan titik tersebut adalah T’’(3,2).

Cara 2:Rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 berlawanan dengan arah jarumjam, dilanjutkan oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800 searah jarumjam ekuivalen dengan sebuah rotasi tunggal terhadap titik pusat O(0,0) sebesar900 searah jarum jam. Sehingga, pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar900 searah jarum jam, bayangan titik T (-2,3) adalah T’(3, 2).Jadi, bayangan titik tersebut adalah T’(3,2).

3. Pada dilatasi [O,-2],· Bayangan dari titik K(1,-4) adalah K’(-2(1),-2(-4)) = K’(-2,8).· Bayangan dari titik L(3,-4) adalah K’(-2(3),-2(-4)) = K’(-6,8).· Bayangan dari titik M(3,-1) adalah K’(-2(3),-2(-1)) = K’(-6,2).

Sehingga diperoleh bayangan dari KLM dengan dilatasi [O,-2] adalah K’L’M’.

K(1,-4) L(3,-4)

M

K’(-2,8)L’(-6,8)

M’(-6,2)

OX

Y

Transformasi

273Matematika

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Bayangan dari titik-titik K(-7,3) dan L(5,-2) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0)

sebesar 1800 searah jarum jam masing-masing adalah ....A. (-5,2) dan (7,-3). C. (2,-5) dan (-3,7).B. (7,-3) dan (-5,2). D. (-3,7) dan (2,-5).

2. Titik W(x,y) dirotasikan terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah jarumjam, diperoleh bayangan W’(6,8). Nilai x dan y masing-masing adalah ....A. 8 dan -6. C. -8 dan 6.B. -6 dan 8. D. 6 dan -8

3. Bayangan titik Q(-7,4) oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 900 searahjarum jam, dilanjutkan oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800

berlawanan dengan arah jarum jam adalah ....A. (4,-7). C. (-4,-7).B. (-7,4). D. (-7,-4).

5. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah jarum jam,bayangan titik P(a,b) adalah P’(-b,a).

6. Pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan denganarah jarum jam, bayangan titik P(a,b) adalah P’(b,-a).

7. Dilatasi atau perkalian adalah pengubahan ukuran bangun geometri(memperkecil atau memperbesar), tetapi tidak mengubah bentuk danukuran sudut bangun geometri.

8. Pada dilatasi [0,k] dengan k < -1, bayangan sebuah bangun lebih besardan terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

9. Pada dilatasi [0,k] dengan -1 < k < 0, bayangan sebuah bangun lebih kecildan terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

10. Pada dilatasi [0,k] dengan 0 < k < 1, bayangan sebuah bangun lebih kecildan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

11. Pada dilatasi [0,k] dengan k > 1, bayangan sebuah bangun lebih besardan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

12. Pada dilatasi [0,k] dengan k = -1, bayangan sebuah bangun kongruan(sama bentuk dan ukuran) dan terletak berlainan pihak terhadap pusatdilatasi dan bangun semula.

13. Pada dilatasi [0,k] dengan k = 1, bayangan sebuah bangun kongruan (samabentuk dan ukuran) dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi danbangun semula.

Transformasi

274 Matematika

4. Diketahui segitiga FGH dengan koordinat titik-titik sudutnya adalah titik F(3,6),G(5,4), dan H(5,6). Bayangan dari titik-titik sudut segitiga FGH jika diputar dengan

titik pusat rotasi O(0,0) sejauh 43

putaran berlawanan dengan arah jarum jam

masing-masing adalah ....A. (-5,-4), (-5,-6), dan (-3,6). C. (-5,6), (-3,-6), dan (-5,-4).B. (-3,-6), (-5,-4), dan (-5,-6). D. (-3,6), (-5,-6), dan (-5,-4).

5. Bayangan titik V(9,-5) oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 1800 searahjarum jam, dilanjutkan oleh rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700

berlawanan dengan arah jarum jam adalah ....A. (-9,5). C. (5,9).B. (5,-9). D. (9,5).

6. Pada dilatasi [O,-2], bayangan dari titik M(x,y) adalah M’(4,-8). Maka koordinattitik M adalah ....A. (-4,2). C. (4,-2).B. (2,-4). D. (-2,4).

7. Bayangan titik Y(-6,9) dan Z(3,-6) pada dilatasi [O,k] adalah Y’(-4,6) dan Z’(2,-4),maka nilai k adalah ....

A. 32

. C. 32 .

B. 23

. D. 23 .

8. Diketahui STU dengan titik S(-3,3), titik T(-1,3), dan titik U(-2,6). Koordinattitik-titik bayangan STU oleh dilatasi [O,- ] masing-masing adalah ...

A. ( 31

,-1), (1,-1), dan ( 32

,-2). C. ( 31

,-1), ( 32

,-2), dan (1,-1).

B. ( 32

,-2), (1,-1), dan ( 31

,-1). D. (1,-1), ( 31

,-1), dan ( 32

,-2).

Transformasi

275Matematika

9. Gambar berikut menunjukkan bayangan segiempat ABCD.

X

Y

O

D

CA

B

M K

L

N

E

F

G

H

I

J

P

Q

R

S

T

U

Bangun yang merupakan bayangan ABCD dengan faktor skala adalah ...A. EFGH. C. MNPQ.B. IJKL. D. RSTU

10. Diketahui segiempat RSTU dengan panjang 4 cm dan lebar 3 cm. Jika RSTUmendapat dilatasi [O, ], maka luas bayangan segiempat RSTU adalah ...A. 25 cm3. C. 27 cm3.B. 26 cm3. D. 28 cm3.

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 2yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Andayang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benarTingkat penguasaan = ______________________________ X 100 % 10Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :90 % - 100% = Baik sekali80 % - 89% = Baik70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Transformasi

276 Matematika

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda telahMenuntaskan Kegiatan Bahan Belajar Mandiri. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkatpenguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2,terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Transformasi

277Matematika

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. B2. A3. D4. C5. A6. C7. D8. C9. B10. A

TES FORMATIF 21. B2. A3. C4. B5. C6. D7. A8. D9. C10. C

Transformasi

278 Matematika

DAFTAR PUSTAKA

Devine, D. F. and Kaufmann J. E. (1983). Elementary Mathematics for Teachers.Canada: John Wiley & Sons.

Kodir, A., dkk. (1979). Matematika 9 untuk SMA. Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan.

Kodir, A., dkk. (1978). Matematika 3 untuk SMP. Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan.

Kodir, A., dkk. (1977). Matematika 4 untuk SMP. Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan.

Kodir, A., dkk. (1976). Matematika 8 untuk SMA. Jakarta: Intermasa.Rawuh. (1993). Geometri Transformasi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.Wahyudin. (2001). Matematika SLTP Kelas 3. Bandung: Epsilon Grup.