transfer pricing

10
1 Sistem Pengendalian Manajemen Harga Transfer Transfer Pricing A. Pengertian Harga Transfer Harga transfer adalah nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari dua pihak yang bertransaksi merupakan pusat laba. Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. B. Tujuan Penentuan Harga Transfer Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini : 1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing – masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.

Upload: rina-afrilyanti

Post on 09-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sistem Pengendalian Manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Transfer Pricing

1

Sistem Pengendalian Manajemen

Harga Transfer

Transfer Pricing

A. Pengertian Harga Transfer

Harga transfer adalah nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu

transaksi yang setidaknya salah satu dari dua pihak yang bertransaksi merupakan pusat laba.

Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat

pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat

pertanggungjawaban.

Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat

laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.

Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian

kemampuan laba divisi.

B. Tujuan Penentuan Harga Transfer

Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan. Harga transfer

harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini :

1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing – masing unit usaha untuk

menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.

2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita – cita, maksudnya, sistem harus

dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga

akan meningkatkan laba perusahaan.

3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.

4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

C. Metode Penentuan Harga Transfer

Prinsip Dasar

Prinsip dasar harga transfer ialah harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan

dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.

Page 2: Transfer Pricing

2

Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama

lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk, adalah :

1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari

pemasok luar? Hal ini merupakan keputusan sourcing.

2. Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan

ditransfer antar pusat laba? Hal ini merupakan keputusan harga transfer.

Situasi Ideal

Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita – cita jika kondisi –

kondisi di bawah ini ada :

1. Orang – orang yang Kompoten

Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung

jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negosiasi

dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.

2. Atmosfer yang Baik

Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur dalam laporan laba

rugi mereka, sebagai cita – cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam

penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut

adil.

3. Harga Pasar

Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan dari produk

identik yang sedang ditransfer, maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang

sama dengan produk yang dikenakan harga transfer.

4. Kebebasan Memperoleh Sumber Daya

Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya

diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian

harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan manajer penjualan harus bebas untuk

menjual ke pihak luar. Metode tersebut merupakan metode yang optimal jika pusat laba

penjual dapat menjual seluruh produknya baik ke dalam maupun luar perusahaan dan jika

pusat laba pembelian juga mendapatkan bahan bakunya baik dari dalam maupun luar

perusahaan.

Page 3: Transfer Pricing

3

5. Informasi Penuh

Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dan pendapatan

yang relevan dari masing – masing alternatif tersebut.

6. Negosiasi

Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi kontrak

antar unit usaha.

Hambatan – hambatan dalam Perolehan Sumber Daya

Sekarang akan dipertimbangkan situasi di mana manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan

dalam mengambil keputusan dan akibat – akibat yang terjadi dengan adanya hambatan dalam

perolehan sumber daya pada kebijakan harga transfer yang ada :

1. Pasar yang Terbatas

Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat saja sangat

terbatas. Ada beberapa alasan :

a. Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan

eksternal.

b. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi,

tidak ada sumber daya dari luar.

c. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan

cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual diluar

mendekati biaya variabel perusahaan.

2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri

Jika jumlah transfer dalam perusahaan adalah kecil atau jika situasi tersebut bersifat

sementara, banyak perusahaan membiarkan para pembeli dan penjual untuk saling

bekerja sama tanpa campur tangan kantor pusat. Beberapa perusahaan memberikan

wewenang kepada pusat laba pembelian atau penjualan untuk menyerahkan keputusan

perolehan sumber daya ke satu orang atau komite yang terpusat.

Harga Transfer Bedasarkan Biaya

Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya :

1. Bagaimana menentukan besarnya biaya.

2. Bagaimana menghitung markup laba.

Page 4: Transfer Pricing

4

- Dasar Biaya

Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor

inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian.

- Markup Laba

Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase dari biaya. Dasar

yang secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung

investasi yang akan dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan

permasalahan teknis.

Biaya Tetap dan Laba Hulu

Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan

yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak

menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian

internal. Metode – metode yang digunakan perusahaan untuk mengatasi masalah dengan cara :

1. Persetujuan Antarunit Usaha

Mekanisme ini hanya bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada kepuusan –

keputusan yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat

laba.

2. Dua Langkah Penentuan Harga

Membuat harga transfer yang meliputi dua beban :

a. Untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama

dengan biaya variabel standar produksi.

b. Pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap

yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.

3. Pembagian Laba

Sistem pembagian laba dapat digunakan untuk memastikan keselarasan antara

kepentingan unit usaha dan perusahaan. Melaksanakan sistem pembagian laba akan

menimbulkan beberapa masalah teknis. Sistem tersebut beroperasi dengan cara :

a. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar.

b. Setelah produk terjual, unit – unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan, yang

merupakan harga penjualan dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran.

Page 5: Transfer Pricing

5

4. Dua Kelompok Harga

Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual ke luar dan

unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Metode penentuan harga transfer

terkadang digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian dan penjualan yang tidak

dapat diselesaikan oleh metode yang lain.

D. Penentuan Harga jasa Korporat

Terdapat dua jenis transfer :

1. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima dapat

mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial.

2. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakannya atau

tidak.

Pengendalian atas Jumlah Jasa

Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa – jasa seperti

teknomogi informasi serta riset pengembangan. Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa – jasa

seperti ini :

1. Menyatakan bahwa usaha harus membayar biaya variabel standar dari jasa yang

diberikan.

2. Menyaranakan harga yang sama dengan biaya variabel standar ditambah bagian yang

wajar dan biaya tetap standar, yaitu, biaya penuh. Biaya penuh mencerminkan biaya

jangka panjang dari perusahaan, dan inilah jumlah yang harus dibayar.

3. Menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh standar ditambah

dengan margin labanaya.

Pilihan Penggunaan Jasa

Dalam beberapa kasus, pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit – unit usaha dapat

memilih menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit – unit bisnis dapat memperoleh jasa dari

pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa

sama sekali.

Page 6: Transfer Pricing

6

Kesederhanaan dari Mekanisme harga

Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang dimaksudkan,

kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah

oleh para manajer unit usaha.

E. Administrasi Harga Transfer

Negosiasi

Di hampir semua perusahaan, unit usaha menegosiasikan harga transfer satu sama lain,

maksudnya, harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat. Kepercayaan dengan

menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling sesuai

merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini. Unit – unit usaha harus mengetahui

aturan dasar yang dijadikan patokan dalam melakukan negosiasi harga. Para manajer lini tidak

boleh banyak menghabiskan waktu mereka untuk melakukan negosiasi harga taransfer. Aturan

tersebut harus mengatur sedemikian rupa supaya pentuan harga transfer tidak semata – mata

ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi

Arbitrase dan Penyeesaian Konflik

Suatu prosedur harus dibuat untuk menengahi arbitrase harga transfer. Arbitrase dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Dalam sistem yang formal, kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis

kepada pihak pengengah/pendamai. Arbitrator akan meninjau posisi mereka masing – masing

dan memutuskan harga yang akan ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain.

Jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem

harga taransfer. Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik : memaksa, membujuk,

menawarkan, dan penyelesaian masalah.

Klasifikasi Produk

Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer

bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga

pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan

spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka perolehan sumber daya

dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat ataas keputusan buat atau beli yang melebihi

jumlah tertentu.