transaksi e-commerce indonesia (2014-2018)

83
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Di zaman yang serba modern ini, segala aktivitas dapat dipermudah dengan adanya perkembangan dunia digital yang pesat. Perkembangan dunia digital juga dapat mempengaruhi tingkah laku perdagangan untuk memenuhi permintaan konsumen. Imbas langsung dari perkembangan dunia digital saat ini adalah persaingan bisnis yang semakin menunjukan taringnya (Rahayu, Suharjo, & Yuliati, 2018). Termasuk dalam hal berbelanja, saat ini banyak bermunculan marketplace berbasis daring di lingkungan masyarakat, karena diduga dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan berbelanja secara konvensional. Hal tersebut diperkuat melalui pendapat Ridwan, Masrul, & Juhaepa (2018) yang berpendapat bahwa masyarakat saat ini lebih banyak melakukan transaksi jual beli melalui media online, dan mulai mengurangi pembelian secara langsung. Pendapat tersebut diperkuat dengan data peningkatan transaksi e-commerce di Indonesia yang menunjukan peningkatan sebanyak 20 hingga 30 triliun rupiah setiap tahunnya terhitung dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Gambar 1 Peningkatan Penggunaan E-Commerce Sumber: DATABOKS Secara tidak langsung hal tersebut mengindikasikan banyaknya permintaan dalam bisnis di media online atau sering dikenal dengan e-commerce. Saat ini banyaknya startup dari bidang e-commerce juga saling berlomba menawarkan kemudahan untuk bertransaksi yaitu hanya dengan memberikan discount, cashback serta promo untuk menarik perhatian pelanggan dengan 0 50 100 150 200 2014 2015 2016 2017 2018 Triliun Rupiah Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018) Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Di zaman yang serba modern ini, segala aktivitas dapat dipermudah dengan

adanya perkembangan dunia digital yang pesat. Perkembangan dunia digital juga

dapat mempengaruhi tingkah laku perdagangan untuk memenuhi permintaan

konsumen. Imbas langsung dari perkembangan dunia digital saat ini adalah

persaingan bisnis yang semakin menunjukan taringnya (Rahayu, Suharjo, &

Yuliati, 2018). Termasuk dalam hal berbelanja, saat ini banyak bermunculan

marketplace berbasis daring di lingkungan masyarakat, karena diduga dapat

memberikan manfaat lebih dibandingkan berbelanja secara konvensional. Hal

tersebut diperkuat melalui pendapat Ridwan, Masrul, & Juhaepa (2018) yang

berpendapat bahwa masyarakat saat ini lebih banyak melakukan transaksi jual beli

melalui media online, dan mulai mengurangi pembelian secara langsung.

Pendapat tersebut diperkuat dengan data peningkatan transaksi e-commerce di

Indonesia yang menunjukan peningkatan sebanyak 20 hingga 30 triliun rupiah

setiap tahunnya terhitung dari tahun 2014 hingga tahun 2018.

Gambar 1 Peningkatan Penggunaan E-Commerce

Sumber: DATABOKS

Secara tidak langsung hal tersebut mengindikasikan banyaknya permintaan dalam

bisnis di media online atau sering dikenal dengan e-commerce.

Saat ini banyaknya startup dari bidang e-commerce juga saling berlomba

menawarkan kemudahan untuk bertransaksi yaitu hanya dengan memberikan

discount, cashback serta promo untuk menarik perhatian pelanggan dengan

0

50

100

150

200

2014 2015 2016 2017 2018

Trili

un

Ru

pia

h

Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

Transaksi E-CommerceIndonesia (2014-2018)

Page 2: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

2

beragam event belanja (Liputan6, 2018). Strategi pasar yang menarik juga dapat

menarik minat pelanggan atau konsumen untuk meraup keuntungan yang lebih

besar juga (Octaviani, 2013). Hal tersebut membuat para konsumen lebih tertarik

membeli barang melalui e-commerce baik direncanakan maupun tidak

direncanakan sebelumnya.

Pembelian tidak direncana atau impulse buying merupakan pembelian suatu

barang yang tidak terlalu dibutuhkan dan dilakukan oleh konsumen secara tidak

direncanakan sebelumnya atau bersifat spontan (Setyaningrum, Arifin, &

Yulianto, 2016). Impulse buying juga bersifat unreflective dimana konsumen tidak

akan memikirkan ulang dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu

barang ataupun produk (Karbasivar & Yarahmadi, 2011). Sedangkan impulse

buying biasanya terjadi karena adanya dorongan dari dalam diri seseorang secara

spontan untuk membeli barang tersebut (Rohman, 2009). Hu dan Qin (2014)

menyatakan bahwa faktor terjadinya impulse buying juga dapat disebabkan karena

keputusan seorang pembeli yang diambil dalam waktu terbatas. Faktor pendorong

seorang konsumen melakukan impulse buying karena adanya faktor internal dan

faktor eksternal (Hu & Qin, 2014). Salah satu faktor eksternal konsumen untuk

melakukan impulse buying adalah discount.

Discount atau potongan harga dapat dijadikan salah satu faktor atau alasan

seorang pembeli untuk melakukan impulse buying (Kosyu, Kadarisman, & Yusri,

2014). Discount merupakan potongan harga yang diberikan kepada pembeli

dengan harga yang sudah tertera di label harga suatu produk (Kotler, 2009).

Sejauh ini pemberian discount terhadap suatu barang selalu direspon antusias oleh

para pembeli dan jarang sekali seorang pembeli menolak pemberian discount

terhadap suatu barang, sehingga dengan adanya discount dapat menciptakan

pembelian baik direncana maupun tidak direncana.

Berdasarkan pernyataan di atas cukup menegaskan bahwa harga discount

akan mendorong orang untuk berlaku impulse buying (Xu & Huang, 2014),

sehingga semakin banyak discount yang ditawarkan maka akan banyak pula

pembeli yang sulit untuk mengontrol diri dalam membeli barang yang tidak

dibutuhkan. Selain discount terdapat variabel lain dari faktor eksternal yang akan

mempengaruhi seseorang untuk melakukan impulse buying yaitu visual

Page 3: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

3

merchandising. Visual merchandising merupakan teknik promosi suatu barang

secara pasif namun dapat secara pasti menyampaikan bahkan merangsang pembeli

untuk membeli barang atau produk tersebut (Jain, 2013). Tujuan dilakukannya

teknik promosi dan penjualan dengan visual merchandising yaitu mendorong

pembeli untuk melakukan pembelian barang yang dijual dengan jumlah yang

besar.

Menurut Yang, Huang, & Feng (2011) pada dasarnya visual merchandising

merupakan faktor yang dapat mendukung untuk meningkatkan impulse buying.

Visual merchandising merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan atau

pemilik toko untuk menarik pelanggan atau pembeli untuk melakukan pembelian

yang tidak direncanakan (Bhatti & Latif, 2013). Menurut Ha, Kwon, & Lennon

(2007) pemberian informasi produk seperti deskripsi barang, kebijakan harga dan

ketentuan pengiriman sering digambarkan secara grafis dan mungkin juga

menjadi faktor penentu penting dari visual merchandising untuk menarik pembeli.

Terbukti saat ini banyak orang melakukan impulse buying dengan melihat dari

bentuk dan karakteristik barang melalui gambar yang ditampilkan di dalam

marketplace ataupun onlineshop (Peristiwati, 2015). Tampilan marketplace yang

menarik biasanya dapat mempengaruhi emosi positif maupun emosi negatif dari

dalam diri konsumen (Bahrainizad & Rajabi, 2016)

Positive emotion dapat didatangkan dari suasana hati seseorang,

kecenderungan sifat efektif seseorang akan reaksi pada lingkungan yang

mendukung seperti ketertarikan pada item barang ataupun adanya promosi

penjualan (Rachmawati, 2009). Munculnya positive emotion terjadi di dalam diri

konsumen tergantung stimulus yang diterima konsumen dari penawaran toko

sehingga dapat mempengaruhi keadaan emosi dari konsumen (Kwan, 2016).

Adanya positive emotion membuat para konsumen memiliki ketertarikan untuk

membeli barang berdasarkan suasana hati saat melihat produk yang ditawarkan.

Penelitian ini mengadopsi model penelitian dari penelitian sebelumnya

dengan judul “Investigating the Impulse Buying of Young Online Shoppers”

(Suhud & Herstanti, 2017) di mana penelitian tersebut meneliti tentang tingkat

hedonic consumption, discount, dan visual merchandising dengan variabel

positive emotion sebagai variabel intervening untuk mengetahui seberapa besar

Page 4: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

4

pengaruh terhadap online impluse buying di kalangan masyarakat usia 20-30

tahun. Hasil dari penelitian (Suhud & Herstanti, 2017) tersebut berupa pengaruh

hedonic consumption, discount, dan visual merchandising berpengaruh signifikan

terhadap impluse buying. Penelian ini mengadopsi model penelitian dengan

mengurangi variabel hedonic consumption karena menurut hasil penelitian (Suhud

& Herstanti, 2017) dianggap sebagai variabel proses yang saling terikat antara

hedonic consumption dengan positive emotion.

Dengan adanya keterbatasan di dalam penelitian Suhud & Herstanti

(2017), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung

maupun tidak langsung antara visual merchandising dan discount terhadap

perilaku impulse buying di kalangan mahasiswa generasi z dengan positive

emotion sebagai variabel intervening. Dalam hal ini responden yang akan menjadi

target penelitian adalah mahasiswa generasi z usia 19-24 tahun (Andrea,

Gabriella, & Tímea, 2016), dengan pertimbangan bahwa mahasiswa telah melalui

masa pendidikan yang cukup lama dengan anggapan bahwa pengetahuan dan

pengalaman yang sudah diperoleh sudah memadai dalam melakukan

pertimbangan untuk melakukan pembelian barang baik direncana maupun tidak

direncana (Yovirizka & Wahjoedi, 2018). Penelitian ini menggunakan e-

commerce Shopee sebagai objek penelitian karena merupakan marketplace yang

menjadi unggulan saat ini (Fauzi, 2019). Alasan tersebut diperkuat dengan adanya

data yang mengatakan bahwa perkuartal I 2019 Shopee merupakan marketplace

unggulan nomor dua setelah Tokopedia (Akbar, 2019). Selain itu situs jual beli

online Shopee menduduki marketplace nomor 2 di Indonesia menurut Top Brand

(2019).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah visual

merchandising dan discount akan berpengaruh langsung ataupun tidak langsung

terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai variabel intervening.

Terkait masalah tersebut, timbul uraian persoalan penelitian yaitu 1) Apakah

terdapat pengaruh langsung visual merchandising terhadap positive emotion? 2)

Apakah terdapat pengaruh langsung discount terhadap positive emotion? 3)

Apakah terdapat pengaruh langsung visual merchandising terhadap impulse

buying? 4) Apakah terdapat pengaruh langsung discount terhadap impulse buying?

Page 5: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

5

5) Apakah terdapat pengaruh langsung positive emotion terhadap impulse buying?

6) Apakah terdapat pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying

dengan positive emotion sebagai variabel intervening? 7) Apakah terdapat

pengaruh discount terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai

variabel intervening?

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran informasi

mengenai faktor visual merchandising dan discount bagi konsumen. Sedangkan,

bagi penjual online dapat berguna sebagai masukan dalam melakukan penjualan

online, dan bagi pelaku pengguna e-commerce dapat digunakan untuk mengetahui

variabel penentu impulse buying di kalangan mahasiswa generasi z.

TELAAH PUSTAKA

Visual Merchandising

Visual merchandising merupakan konsep tatanan dalam usaha untuk

menciptakan daya tarik minat pembelian secara psikologis konsumen (Jain, 2013).

Visual merchandising sering dikenal sebagai "silent salesperson" karena tanpa

adanya promosi hanya mengandalkan tampilan produk dan desain yang menarik

dapat mempengaruhi minat konsumen (Bhalla & S, 2010). Terdapat beberapa

dimensi-dimensi penting yang mendukung pengadaan visual merchandising

dalam sebuah lapak online (Pillai, Iqbal, Umer, Maqbool, & Sunil, 2011), yaitu:

1. Window display adalah tampilan utama dari sebuah lapak online dengan

menampilkan desain yang unik dengan warna yang menarik.

2. Mannequin display di dalam penjualan online menggunakan tampilan foto

yang menarik untuk memamerkan produk dan mendiskripsikan suatu

produk.

3. Floor merchandising merupakan penataan gambar produk yang

mendukung pelaksanaan bisnis online dalam memudahkan konsumen

untuk menelusuri produk.

4. Promotional signage merupakan salah satu elemen dari visual

merchandising yang membantu meningkatkan penjualan dengan

memberikan informasi mengenai produk dan menyarankan item atau

pembelian khusus.

Page 6: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

6

Discount

Menurut Kotler & Armstrong (2016) discount yaitu pengurangan harga

dari harga semula yang tertera pada produk yang ditawarkan kepada konsumen,

dengan maksud untuk meningkatkan penjualan produk. Menurut (Kotler &

Armstrong, 2016) terdapat beberapa macam discount, antara lain:

a. Diskon Tunai

Merupakan potongan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya

secara langsung pada saat transaksi. Diskon tunai biasanya diterapkan

untuk meningkatkan likuiditas penjualan dan mengurangi adanya biaya

hutang yang tidak tertagih dalam suatu perusahaan.

b. Diskon Kuantitas

Merupakan potongan harga yang diberikan ketika pembeli melakukan

transaksi dengan jumlah yang besar. Diskon ini membuat pembeli untuk

melakukan pembelian hanya pada satu tempat dalam jumlah yang besar.

c. Diskon Fungsional

Merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh produsen kepada

anggota penyalur perdagangan apabila mereka melakukan fungsi-fungsi

tertentu seperti menjual, menyimpan, dan melakukan pencatatan. Produsen

dapat memberikan potongan harga yang berbeda bagi setiap penyalur

karena fungsi-fungsi mereka yang berbeda.

d. Diskon Musiman

Merupakan potongan harga untuk pembelian barang atau jasa di luar

periode. Diskon musiman memungkinkan penjual mempertahankan

produksi yang lebih stabil selama periode tertentu.

e. Potongan

Merupakan potongan harga dari daftar harga awal. Potongan dapat

dibedakan menjadi dua yaitu, potongan tukar tambah dan potongan

promosi. Potongan tukar tambah merupakan potongan harga yang

diberikan pada saat pembeli menyerahkan barang lama ketika akan

melakukan pembelian barang yang baru, sedangkan potongan promosi

merupakan pengurangan harga pada penyalur karena berperan dalam

Page 7: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

7

pengiklanan dan program untuk pendukung penjualan sebagai bentuk

imbalan.

Terdapat beberapa faktor dalam memberikan discount menurut Kotler (2009),

yaitu: a). barang akan digantikan dengan model yang lebih baru b). ada kecacatan

dengan produk sehingga mengalami kesulitan dalam penjualan c). perusahaan

mengalami masalah keuangan, membutuhkan penjualan secara cepat d). seiring

berjalannya waktu harga barang akan semakin menurun lebih jauh e). kualitas

produk menurun. Adapun beberapa manfaat discount, menurut Belch & Belch

(2009):

a) Dapat menarik konsumen untuk membeli barang lebih dari satu item;

b) Mengantisipasi promosi pesaing;

c) Mendukung perdagangan dalam jumlah yang besar.

Menurut (Sutisna, 2012) indikator pengukuran discount adalah

a) Besarnya discount;

b) Masa berlaku discount;

c) Jenis produk yang mendapatkan discount.

Positive Emotion

Positive emotion merupakan suatu kecenderungan dari dalam diri seseorang

yang muncul sebelum adanya minat, serta merupakan hasil dari reaksi di

lingkungan untuk menarik konsumen dengan tujuan membeli produk tertentu.

Peter dan Olson (2005) mengklasifikasikan emosi ke dalam dua dimensi, yaitu

positif dan negatif. Positive emotion dapat dilihat melalui perasaan-perasaan

positif seperti senang, mencintai, menyukai, menikmati, puas, dan siaga (Peter &

Olson, 2005). Respon terhadap lingkungan belanja tersebut secara langsung dapat

menghasilkan tindakan impulse buying (Semuel, 2005). Melalui promosi

penjualan dapat menimbulkan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

baik direncana maupun tidak (Rachmawati, 2009). Adanya respon terhadap

pengaruh lingkungan yang mengarah pada perilaku impulse buying konsumen

dapat diuraikan menjadi 3 variabel (Mehrabian & Russell, 1974), yaitu sebagai

berikut:

Page 8: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

8

1) Pleasure

Pleasure mengacu pada tingkat di mana individu merasakan suasana baik,

penuh kegembiraan, bahagia di dalam diri individu yang berkaitan dengan

situasi tertentu.

2) Arousal

Arousal merupakan keadaan di mana seseorang merasakan siaga,

digairahkan, atau situasi aktif.

3) Dominance

Dominance merupakan keadaan yang mengacu pada sejauh mana

pelanggan merasa dikontrol atau bebas berbuat sesuatu dalam gerai.

Indikator skala pengukuran positive emotion menurut Hetharie (2012), Coley &

Burgess (2003) dan Fitriani (2010) meliputi:

a) Perasaan senang/gembira;

b) Excited;

c) Perasaan semangat;

d) Adanya dorongan keinginan berbelanja;

Dalam penelitian ini menggunakan indikator pengukuran variabel positive

emotion menurut Mehrabian Russel (1974), namun pengukuran indikator hanya

menggunakan dimensi pleasure dan aurosal karena dimensi dominance tidak

dapat dirasakan secara langsung untuk pembelian secara online.

Impulse Buying

Impulse buying adalah keputusan pembelian yang dilakukan secara tidak

sengaja dengan tidak adanya pengakuan eksplisit terhadap kebutuhan atas

pembelian produk tersebut sebelum masuk ke pasar (Mowen & Minor, 2001).

Impulse buying terjadi saat konsumen berada di dalam pasar karena adanya

dorongan stimulan eksternal (berupa produk yang ada) yang mengakibatkan

keinginan memiliki produk tersebut (Utami, 2010). Konsumen yang melakukan

impulse buying tidak memikirkan kegunaan atau fungsi atas barang tersebut dan

dilakukan secara tiba-tiba. Impulse buying dapat dipengaruhi oleh affective dan

cognitive dalam diri konsumen (Miranda, 2016). Affective merupakan proses

psikologis dalam diri seseorang yang merujuk kepada emosi, perasaan maupun

suasana hati (mood). Sedangkan, cognitive merupakan proses psikologis

Page 9: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

9

seseorang yang merujuk kepada struktur dan proses mental yang meliputi

pemikiran, pemahaman dan penginterpretasian. Beberapa karakteristik impulse

buying menurut (Rook & Hock, 1985) yaitu:

1. Spontanitas, merupakan keinginan yang muncul dengan seketika untuk

bertindak. Dengan kata lain merupakan hasrat yang muncul tiba-tiba dan

spontan untuk melakukan pembelian.

2. Out-of-control, merupakan ketidakmampuan untuk menolak kepuasan

sesaat dan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat mentoleransi

adanya pemberian reward kepada diri sendiri yang tertunda ataupun

terlambat.

3. Psychology conflict, harus mempertimbangkan manfaat dari kepuasan

sesaat dengan konsekuensi jangka panjang yang mungkin timbul.

4. Non-cognitive evaluation, konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif

mereka terhadap atribut produk yang akan dibeli.

5. Disregard of consequencies, hanya mementingkan kesenangan jangka

pendek daripada memikirkan kepentingan untuk jangka panjang.

Menurut Ozen & Engizek (2014) mengatakan indikator pengukuran impulse

buying sebagai skala pengukuran untuk mengukur impulse buying, yaitu:

a) Keinginan membeli barang.

b) Membeli ketika browsing

c) Keinginan membeli barang yang dibutuhkan

d) Pembelian tidak terencana secara online

e) Keinginan membeli barang bagus

f) Keinginan membeli barang baru

g) Keinginan membeli barang yang tidak dibutuhkan

Nalar Konsep

Pengaruh visual merchandising terhadap positive emotion

Visual merchandising merupakan seni yang menampilkan produk dengan

penataan yang menarik sehingga dapat membujuk pelanggan untuk membeli

produk (Khrisnakumar, 2014). Positive emotion merupakan mood states yang

memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan mulai dari tampilan

produk sampai perilaku impulse buying (Setiadi, 2013). Terdapat pengaruh

Page 10: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

10

langsung antara visual merchandising terhadap positive emotion, semakin baik

perusahaan mendesain dan menerapkan keindahan visual merchandising akan

semakin mempengaruhi emosi atau suasana hati konsumen (Sudarsono, 2017).

Ketika konsumen disuguhi tampilan barang yang menarik akan menimbulkan rasa

senang dan nyaman maka pada saat itulah positive emotion pada konsumen

timbul. Visual merchandising menjadi prediktor atas terjadinya positive emotion

oleh konsumen, hal ini menunjukan adanya pengaruh yang positif antara visual

merchandising terhadap positive emotion (Yanthi & Japarianto, 2014).

Lingkungan penjualan dapat dipengaruhi oleh visual merchandising karena

positive emotion timbul pada saat konsumen melihat tampilan ataupun tata letak

produk sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut (Chang, Eckman, &

Yan, 2011).

H1: Terdapat pengaruh visual merchandising terhadap positive.

Pengaruh discount terhadap positive emotion

Discount adalah strategi pemasaran yang paling sering digunakan penjual

untuk menarik minat konsumen. Sebuah produk dengan penawaran discount

memiliki pengaruh positif pada positive emotion konsumen (Lee & Chen-Yu,

2017). Penelitian yang dilakukan Park, Ryu, & Han (2017) mengemukakan bahwa

konsumen akan menciptakan respon awal pada saat adanya petunjuk discount

berdasarkan informasi yang tersedia, dan hasil penelitian menyatakan bahwa

variabel discount berpengaruh terhadap postive emotion. Hasil penelitian Tu, Wu,

Jean, & Huang (2017) menunjukkan bahwa discount memiliki dampak positif dan

signifikan terhadap positive emotion. Menurut Zielke (2014) terjadi pengaruh

discount terhadap positive emotion pada saat konsumen merasakan keuntungan

dari potongan harga yang ditawarkan pada suatu barang.

H2: Terdapat pengaruh discount terhadap positive emotion.

Pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying

Visual merchandising adalah penyajian produk atau merek dan barang

dagangan kepada pelanggan melalui beberapa dimensi yang ada (Maymand &

Ahmadinejad, 2011). Sedangkan, impulse buying merupakan tindakan membeli

yang sebelumnya tidak terencana atau terpikirkan sebagai hasil dari suatu

pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko (Sinaga,

Page 11: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

11

Suharyono, & Kumadji, 2012). Apabila dimensi-dimensi visual merchandising

teraplikasi dengan benar dan memiliki inovasi penunjang pada tampilan barang,

maka impulse buying dapat meningkatkan penjualan (Mehta & Chugan, 2013).

Ketika konsumen mendapat dorongan dari visual merchandising, maka konsumen

cenderung akan melakukan tindakan membeli produk secara tidak direncana

(Mehta & Chugan, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa praktik visual

merchandising dijadikan pemicu keinginan yang pada akhirnya memotivasi

konsumen untuk melakukan tindakan membeli produk yang tidak direncanakan

saat melihat tampilan barang, yang secara signifikan akan mempengaruhi

konsumen untuk melakukan impulse buying (Mehta & Chugan, 2013). Beberapa

dimensi visual merchandising berpengaruh positif yang akan membuat konsumen

memiliki kecenderungan membeli secara spontan, dan pada akhirnya memiliki

dampak positif pada konsumen untuk melakukan impulse buying. Visual

merchandising dianggap sebagai masukan atau stimulus untuk mendorong

terjadinya impulse buying (Suhud & Herstanti, 2017). Menurut penelitian Jamnani

& Daddikar (2015) menunjukkan bahwa visual merchandising berperan penting

dalam tindakan pembelian suatu produk baik direncana maupun tidak direncana.

H3: Terdapat pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying.

Pengaruh discount terhadap impulse buying

Salah satu faktor yang menjadikan konsumen tertarik untuk melakukan

pembelian adalah adanya discount, sebab berdasarkan penelitian Suhud &

Herstanti (2017) discount merupakan salah satu faktor untuk menarik perhatian

konsumen yang dapat dilakukan suatu perusahan. Impulse buying merupakan

keputusan yang emosional yang di lakukan konsumen tanpa adanya rencana

membeli (Schiffman & Kanuk, 2007). Hasil penelitian yang dilakukan Kwan

(2016) menyatakan bahwa discount memiliki pengaruh yang positif terhadap

impulse buying, dimana penjual yang menawarkan discount pada produk yang

mereka jual dapat menarik dan menimbulkan keinginan membeli meskipun tidak

merencanakan pembelian tersebut karena konsumen sangat senang membeli

barang yang sedang discount. Penelitian Samarin & Moniri (2012) menunjukkan

bahwa bagian nyata dari impulse buying telah dibuat di bawah pengaruh

pemberitahuan discount. Discount membuat pelanggan lebih leluasa untuk

Page 12: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

12

memilih barang sesuai yang mereka inginkan. Setiap discount dari suatu

penjualan barang akan mempengaruhi keinginan konsumen untuk melakukan

impulse buying. Adanya faktor discount menjadi sebuah sinyal motivasi bagi

konsumen untuk membeli barang yang tidak direncanakan (Samarin & Moniri,

2012).

H4: Terdapat pengaruh discount terhadap impulse buying.

Pengaruh positive emotion terhadap impulse buying

Positive emotion merupakan suasana hati yang mempengaruhi dan

menentukan intensitas pengambilan keputusan konsumen (Tirmizi, Rehman, &

Saif, 2009). Sedangkan menurut Isnaini (2005) mengatakan bahwa impulse

buying berkaitan dengan perilaku untuk membeli berdasarkan positive emotion,

sehingga konsumen yang senang berbelanja akan meluangkan waktu lebih untuk

mengunjungi toko demi melakukan pembelian barang secara tidak direncana

(Tendai & Crispen, 2009). Positive emotion merupakan salah satu pengaruh yang

timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan impulse buying. Menurut

penelitian Maharani & Darma (2018) menyatakan semakin tinggi positive emotion

dari dalam diri konsumen maka semakin tinggi pula impulse buying yang

dilakukan konsumen. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa variabel

yang paling berpengaruh terhadap impulse buying adalah positive emotion

(Rahmasari, 2010). Jenis produk yang ditawarkan akan mempengaruhi kondisi

emosional konsumen, akan mempengaruhi impulse buying saat itu juga untuk

produk yang di tawarkan (Liao, To, Wong, Palvia, & Kakhki, 2016). Penelitian

serupa juga dilakukan Alfarizi, Rachma, & Hufron (2019) yang menyatakan

bahwa positive emotion akan berpengaruh langsung terhadap impulse buying.

H5: Terdapat pengaruh positive emotion terhadap impulse buying.

Pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying dengan positive

emotion sebagai variabel intervening

Visual merchandising merupakan faktor eksternal yang dapat mendorong

konsumen untuk membeli bahkan dapat mempengaruhi pembelian secara tidak

direncana (Bashar & Ahmad, 2012). Pembelian yang tidak direncanakan

merupakan perilaku pembelian yang dilakukan konsumen dalam toko online

maupun offline dimana konsumen melakukan pembelian berbeda dari apa yang

Page 13: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

13

telah direncanakan pada saat menelusuri toko (Arifah & Saputri, 2018). Adanya

pengaruh emosi yang berkaitan dengan perasaan baik itu dalam hal keindahan,

gengsi, ataupun perasaan lainnya dapat disinyalir konsumen mampu melakukan

pembelian suatu produk secara tidak direncana (Kurniawati & Restuti, 2014).

Faktor indah atau bagus dan faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya saat

berbelanja. Menurut hasil penelitian Sudarsono (2017) menyatakan bahwa visual

merchandising merupakan sebuah prediktor penting yang secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap impulse buying melalui positive emotion sebagai

variabel intervening. Menurut penelitian Maharani & Darma (2018) menyatakan

bahwa impulse buying konsumen dapat dipengaruhi oleh visual merchandising

dan didukung variabel positive emotion sebagai variabel intervening, sehingga

mempengaruhi impulse buying.

H6: Terdapat pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying dengan

positive emotion sebagai variabel intervening.

Pengaruh discount terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai

variabel intervening

Diskon adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode

tertentu (Gumilang & Nurcahya, 2016). Menurut Waani & Tumbua (2015)

mendefinisikan impulse buying sebagai perilaku yang rumit, spontan, tiba-tiba,

dan tidak terduga di mana prosedur pengambilan keputusan tanpa memikirkan

perincian dan kegunaan produk. Emosi seseorang berperan penting dalam

keputusan pembeliannya (Muhyidin, Sunarya, & Ramdan, 2019). Kebutuhan

seseorang terpenuhi secara keseluruhan maka didalam diri seseorang tersebut

terbentuk emosi yang positif. Positive emotion merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi terjadinya impulse buying ketika sedang berbelanja, dimana

konsumen sedang mengalami perasaan senang atau gembira (Saputro, 2019).

Konsumen akan cenderung membeli barang tanpa memikirkan fungsi barang

tersebut saat dipengaruhi suasana hati yang senang, ditambah adanya tawaran

discount yang menarik akan menciptakan keinginan untuk membeli tanpa adanya

rencana. Menurut penelitian Kwan (2016) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

tidak langsung antara pada variabel discount dalam menciptakan impulse buying

Page 14: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

14

melalui variabel positive emotion sebagai variabel intervening terhadap konsumen

di Planet Sports.

H7: Terdapat pengaruh discount terhadap impulse buying dengan positive emotion

sebagai variabel intervening.

Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana yang pernah melakukan transaksi pembelian di Shopee secara tidak

terencana dengan kriteria usia 19-24 tahun. Alasan peneliti memilih responden

dengan usia 19-24 tahun karena responden dianggap mampu dalam menentukan

produk yang akan dibeli.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling, dengan

mengunakan metode accidental sampling. Metode accidental sampling adalah

teknik menentukan sampel berdasarkan kebetulan/insidental dimana peneliti

secara kebetulan bertemu responden dan cocok sebagai sumber data (Sugiyono,

2010). Sampel yang akan digunakan adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya

Visual

Merchandisi

ng

Discount

Positive

Emotion

Impulse

Buying

Online

H3

H1

H2 H4

H5

Page 15: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

15

Wacana dengan kriteria telah melakukan pembelian produk secara tidak terencana

di Shopee. Menurut Dermawan (2013) ukuran sampel pada sebuah penelitian

akan efektif jika diterapkan pada jumlah sampel 120 hingga 250.

Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data yang

digunakan adalah data primer. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana sebanyak 204 orang. Kuesioner terkumpul sebanyak 204, 38 diantaranya

rusak dikarenakan tidak masuk dalam kriteria penelitian. Sehingga, jumlah

responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 166 orang

Alat pengukur indikator setiap variabel yang digunakan pada penelitian

ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan penilaian tingkat kesetujuan

dalam objek penelitian, dengan memilih sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N),

tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Operasionalisasi Variabel

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah visual

merchandising dan discount. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

impulse buying, adapun penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu positive

emotion. Berikut batasan-batasan operasional variabel dalam penelitian ini:

Tabel 1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operation Indikator

Visual Merchandising Visual merchandising

merupakan konsep

tatanan dalam usaha

untuk menciptakan daya

tarik minat pembelian

secara psikologis

konsumen (Jain, 2013).

a. Window Display:

Tampilan utama dari

sebuah lapak online

b. Mannequin Display:

Tampilan foto yang

menarik dalam lapak

online

c. Floor

Merchandising:

Penataan gambar

produk sesuai

Page 16: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

16

dengan kategori

produk

d. Promotional

Signage: -

Informasi mengenai

produk tersebut

-Adanya beberapa

masukan untuk

pembelian produk

tersebut

-Penilaian mengenai

produk tersebut

(Pillai, Iqbal, Umer,

Maqbool, & Sunil,

2011)

Discount Discount yaitu

pengurangan harga awal

yang tertera pada produk

yang ditawarkan kepada

konsumen, dengan

maksud meningkatkan

penjualan (Kotler &

Armstrong, 2016).

a. Discount Tunai:

-Cash back

-Pembayaran secara

langsung

b. Discount Kuantitas:

-Beli 2 Gratis 1

c. Discount Fungsional:

-Gratis ongkos kirim

d. Discount Musiman:

-Promosi brand

tertentu

-Flash sale

e. Potongan

-Voucher

(Kotler & Armstrong,

2016)

Positive Emotion Emosi positif adalah Pleasure:

Page 17: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

17

emosi yang mampu

menghadirkan perasaan

positif terhadap

seseorang yang

mengalaminya

(Andriyanto, Suyadi, &

Fanani, 2016)

a. Perasaan

senang/gembira

b. Excited

Arousal:

a. Perasaan semangat

b. Dorongan ingin

berbelanja

(Hetharie, 2012) (Coley &

Burgess, 2003) (Fitriani,

2010)

Impulse Buying Impulse buying

merupakan keputusan

pembelian oleh

konsumen yang

dilakukan secara spontan

atau berdasarkan

emosional sesaat yang

mendorong untuk

melakukan pembelian

(Hetharie, 2012).

a. Keinginan membeli

barang

b. Membeli ketika

browsing

c. Keinginan membeli

barang yang

dibutuhkan

d. Pembelian tidak

terencana secara

online

e. Keinginan membeli

barang bagus

f. Keinginan membeli

barang baru

g. Keinginan membeli

barang yang tidak

dibutuhkan

(Ozen & Engizek, 2014)

Page 18: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

18

Metode Analisis Data

Berdasarkan model penelitian di atas, penelitian ini dapat dianalisis secara

kuantitatif dengan teknik pengolahan data menggunakan structural equation

model (SEM). SEM merupakan aplikasi multivariat yang menggunakan aplikasi

metode statistika untuk menganalisis beberapa variabel secara simultan (Sholihin

& Ratmono, 2013). SEM dapat dijadikan sebagai alat analisis karena merupakan

aplikasi pengolahan data yang lebih baik dari regresi (Haryono, 2017).

Uji Validitas dan Reliabilitas

Data dengan sampel sebanyak 166 responden sesuai rumus perhitungan

sampel dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mengukur sah atau valid

tidaknya kuesioner. Menurut Hair, Black, & Babin (2010) data dapat dikatakan

valid apabila nilai r hitung > r tabel.

Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas

yang bertujuan untuk menguji konsistensi suatu data dari pengukuran indikator.

Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila memberikan nilai composite

reliability > 0,60 (Ghozali, 2008).

Uji Asumsi-Asumsi Structural Equation Modelling

Uji Normalitas

Uji normalitas pada SEM dikelompokkan menjadi dua yakni normalitas

univariat dan normalitas multivariat. Normalitas univariat berarti dilakukan

pengujian normalitas setiap variabel sedangkan normalitas multivariat berarti

pengujian normalitas data semua variabel dilakukan secara bersama-sama.

Menurut Wijaya (2009) menjelaskan bahwa uji normalitas yang dilakukan pada

SEM dapat dilihat dari tabel assessment of normality yang terdapat pada output

hasil AMOS. Data dikategorikan terdistribusi normal apabila nilai c.r skewness

dan c.r kurtosis berada diantara nilai -2,58 sampai +2,58. Pengujian ini dilakukan

untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Penilaian kriteria goodness of fit indices full structural model

Penilaian kriteria goodness of fit indices full structural model dilakukan

untuk menguji kesesuaian struktur model sehingga penelitian ini sah dilakukan

Page 19: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

19

karena modelnya telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam validitas

model SEM. Dilihat dari tingkat:

a) Likelihood ratio chi-square statistic (χ2). Pada program AMOS, nilai chi

square dimunculkan dengan perintah cmin. Nilai yang diharapkan adalah

kecil, atau lebih kecil dari pada chi square pada tabel.

b) Probabilitas. Dimunculkan dengan menu p. Diharapkan nilai probabilitas

lebih dari 0,05 (5%)

c) Root mean square error approximation (RMSEA). Dimunculkan dengan

perintah rmsea. Nilai yang diharapkan adalah kurang dari 0,08.

d) Goodness of fit index (GFI). Dimunculkan dengan perintah gfi dan nilai

yang diharapkan adalah lebih besar dari 0,9.

e) Adjusted goodness of fit index (AGFI). Dimunculkan dengan perintah agfi

dan nilai yang diharapkan adalah lebih besar dari 0,9.

f) The minimum sampel discrepancy function atau degree of freedom

(CMIN/DF). Dimunculkan dengan perintah cmin df dan nilai yang

diharapkan adalah lebih kecil dari 2 atau 3.

g) Tucker lewis index (TLI). Dimunculkan dengan perintah tli dan nilai yang

diharapkan adalah lebih besar dari 0,95.

h) Comparative fit index (CFI). Dimunculkan dengan perintah cfi dan nilai

yang diharapkan adalah lebih besar dari 0,95.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

secara langsung. Pengujian ini dapat dilihat pada ukuran P < 0,05 untuk

menentukan hipotesis akan diterima atau ditolak.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling.

Sampel yang diperoleh sebanyak 166 responden, berikut adalah gambaran umum

data karakteristik responden.

Page 20: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

20

Tabel 2 Deskripsi Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah

Responden

A. Fakultas

FBS

FKIP

FEB

FSM

FISKOM

FTI

F Elektro

FTEOL

FKES

FPB

FH

F Bio

F Psi

8

14

37

5

13

31

5

8

11

7

7

8

12

Jumlah 166

B. Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

64

102

Jumlah 166

C. Usia

19

20

21

22

23

24

16

26

34

68

14

8

Jumlah 166

D. Rata-Rata Pengeluaran Belanja

≤ Rp. 100.000

Rp. 100.000- Rp. 300.000

≥ Rp. 300.000

44

83

39

Jumlah 166

E. Penilaian

Puas

Tidak Puas

148

18

Jumlah 166

F. Kategori Produk

Pakaian Pria

Handphone & Aksesoris

Sepatu Pria

Komputer & Aksesoris

Pakaian Wanita

Perawatan & Kesehatan

Sepatu Wanita

24

57

24

25

62

27

42

Page 21: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

21

Tas Pria

Elektronik

Jam Tangan

Perlengkapan Rumah

Fashion Bayi & Anak

Tas Wanita

Aksesoris Fashion

Buku & Alat Tulis

Ibu & Bayi

Fashion Muslim

Makanan & Minuman

Souvenir & Pesta

Otomotif

Kecantikan

Olahraga & Outdoor

Voucher

19

16

26

11

4

42

25

20

2

10

5

7

13

24

12

12

Jumlah 166

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Responden dalam penelitian ini sebanyak 166 responden. Berdasarkan Tabel

2 jumlah responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini sebanyak 102

orang berjenis kelamin perempuan dan 64 berjenis kelamin laki-laki. Kebanyakan

responden yang mengisi kuesioner penelitian ini adalah mahasiswa usia 22 tahun.

Saat melakukan pembelian secara tidak terencana rata-rata responden

mengeluarkan uang antara Rp. 100.000 hingga Rp. 300.000. Sebanyak 148

responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Shopee, dan 18

responden merasa tidak puas karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan

yang ada difoto produk. Adanya pengelompokan kategori produk mempermudah

konsumen untuk memilih produk apa yang akan dibeli. Sebanyak 64 responden

melakukan pembelian produk pakaian wanita secara tidak terencana, dan

sebanyak 57 responden memilih kategori produk handphone & aksesoris

handphone. Kategori barang pakaian wanita, handphone & aksesoris, tas pria dan

tas wanita merupakan kategori barang yang sering dibeli dan dipilih oleh

responden dalam penelitian ini sebagai pilihan barang untuk dibeli secara tidak

terencana.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

kepercayaan dari suatu variabel untuk dilakukan pengujian selanjutnya

(Khoirulloh & Heru, 2018). Kuesioner dapat dinyatakan reliabel (dapat dipercaya)

Page 22: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

22

jika setelah digunakan beberapa kali dapat memberikan hasil pengukuran yang

relatif sama (Puspitasari, Arvianto, Tauhida, & Hendra, 2012). Sedangkan, uji

validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

kecermatan atau ketepatan kuesioner tersebut untuk menilai fungsi ukurannya

sehingga indikator dalam kuesioner dapat dikatakan valid atau sah dalam suatu

penelitian (Abshor & Hasiolan, 2018). Berdasarkan pengujian reliabilitas dan

validitas menggunakan aplikasi SPSS didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3 Uji Reliabilitas

Variabel Nilai

Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Visual

Merchandising

0,747 0,60 Reliabel

Discount 0,708 0,60 Reliabel

Positive

Emotion

0,820 0,60 Reliabel

Impulse Buying 0,817 0,60 Reliabel

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS, 2019

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diatas, diketahui angka cronbach’s

alpha dari masing-masing variabel lebih besar dari nilai minimal cronbach’s

alpha 0,60 (Siregar, 2016). Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel visual merchandising,

discount, positive emotion dan impulse buying dapat dikatakan reliabel atau

handal.

Tabel 4 Uji Validitas

Variabel Item R hit R tab Sig Ketetangan

Visual

Merchandising

VM_1 0,593 0,1515 0,05 Valid

VM_2 0,603 0,1515 0,05 Valid

VM_3 0,694 0,1515 0,05 Valid

VM_4 0,716 0,1515 0,05 Valid

VM_5 0,726 0,1515 0,05 Valid

Page 23: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

23

VM_6 0,670 0,1515 0,05 Valid

Discount

Dis_1 0,565 0,1515 0,05 Valid

Dis_2 0,594 0,1515 0,05 Valid

Dis_3 0,740 0,1515 0,05 Valid

Dis_4 0,415 0,1515 0,05 Valid

Dis_5 0,701 0,1515 0,05 Valid

Dis_6 0,608 0,1515 0,05 Valid

Dis_7 0,593 0,1515 0,05 Valid

Positive

Emotion

PE_1 0,739 0,1515 0,05 Valid

PE_2 0,852 0,1515 0,05 Valid

PE_3 0,816 0,1515 0,05 Valid

PE_4 0,825 0,1515 0,05 Valid

Impulse

Buying

IB_1 0,749 0,1515 0,05 Valid

IB_2 0,604 0,1515 0,05 Valid

IB_3 0,759 0,1515 0,05 Valid

IB_4 0,718 0,1515 0,05 Valid

IB_5 0,635 0,1515 0,05 Valid

IB_6 0,629 0,1515 0,05 Valid

IB_7 0,728 0,1515 0,05 Valid

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS, 2019

Indikasi kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel

(Sugiyono, 2012). Berdasarkan output diatas diketahui r hitung untuk masing-

masing variabel lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel visual

merchandising, discount, positive emotion dan impulse buying dapat dikatakan

valid.

Analisis Deskriptif Statistik

Gambaran mengenai rentan jawaban skala likert dari rata-rata masing-

masing jawaban variabel visual merchandising, discount, positive emotion dan

impulse buying dapat dilihat dalam tabel tingkat kategori di bawah ini. Hasil

tingkat kategori variabel dapat dihitung menggunakan rumus:

Page 24: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

24

Interval:

=

= 0,08

Tabel 5 Tingkat Kategori Variabel

Range

Keterangan

Variabel X1, X2, X3, Y

1,00 - 1,79 Sangat Rendah

1,80 - 2,59 Rendah

2,60 - 3,39 Cukup

3,40 - 4,19 Tinggi

4,20 - 5,00 Sangat Tinggi

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Tabel-tabel berikut merupakan penjabaran dari nilai rata-rata setiap indikator

dari variabel dengan tingkat kategori dari setiap variabelnya.

Tabel 6 Data Deskriptif Visual merchandising

No Pertanyaan

Mean Kategori Visual Merchandising

1. Saya merasa tertarik dengan tampilan halaman

utama Shopee. 3,60 Tinggi

2. Saya melihat desain penataan foto produk yang

beraneka warna pada halaman utama situs Shopee. 3,78 Tinggi

3. Desain penataan foto produk yang ditawarkan

Shopee sudah terkelola dengan baik sesuai dengan

klasifikasi produk yang ada.

3,78 Tinggi

4. Shopee menyediakan kolom deskripsi untuk

memudahkan saya mengetahui informasi produk

secara menyeluruh.

4,09 Tinggi

5. Shopee menyediakan fasilitas menu review untuk

mengulas kualitas produk. 4,19 Tinggi

6. Dengan adanya menu feed back dari konsumen

berupa rating membuat saya lebih yakin untuk

melakukan transaksi di Shopee.

4,28 Sangat

Tinggi

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Page 25: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

25

Dari tabel di atas menyatakan bahwa semua indikator pertanyaan memiliki

rata-rata dengan kategori tinggi. Hasil rata-rata tertinggi terdapat pada pertanyaan

nomer 5 yaitu Shopee menyediakan fasilitas menu review untuk mengulas

kualirtas produk, rata-rata hasil jawaban responden sebesar 4,19. Hasil jawaban

responden sebesar 4,28 membuktikan bahwa rata-rata jawaban adanya menu feed

back dari konsumen membuat konsumen lebih yakin untuk melakukan transaksi.

Tabel 7 Data Deskriptif Discount

No Pertanyaan

Mean Kategori Discount

1. Saya berbelanja di Shopee karena program “Cash

Back Day”. 3,11 Cukup

2. Saya berbelanja di Shopee karena program diskon

Shopee “Bayar di Tempat Sale”. 3,12 Cukup

3. Saya berbelanja di Shopee karena program diskon

“Beli 2 produk Gratis 1 produk”. 3,22 Cukup

4. Saya berbelanja di Shopee karena ada fasilitas gratis

ongkos kirim. 4,29

Sangat

Tinggi

5.

Program “Super Brand Day” di Shopee membuat

saya mendapatkan produk yang berkualitas dengan

harga yang lebih murah.

3,58 Tinggi

6. Program diskon “flash sale” di Shopee

menguntungkan saya sebagai konsumen. 3,81 Tinggi

7. Saya senang dengan program “Voucher day”

Shopee karena merasa diuntungkan. 3,79 Tinggi

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan untuk indikator pertanyaan yang

memiliki rata-rata sangat tinggi adalah adanya fasilitas gratis ongkos kirim dengan

hasil rata-rata sebesar 4,29. Sedangkan, hasil rata-rata yang cukup rendah

dinyatakan pada pernyataan berbelanja karena pada Shopee terdapat program

“Cash Back Day” dengan jumlah rata-rata sebesar 3,11.

Page 26: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

26

Tabel 8 Data Deskriptif Positive Emotion

No Pertanyaan

Mean Kategori Positive Emotion

1. Saya merasa senang saat melakukan pembelian di

Shopee 3,69 Tinggi

2. Saya merasa excited berbelanja di Shopee. 3,41 Tinggi

3. Saya merasakan perasaan bersemangat ketika

berbelanja di Shopee. 3,37 Cukup

4. Saya merasa bergairah saat membeli sesuatu yang

baru di Shopee. 3,33 Cukup

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Tabel diatas menunjukan bahwa pernyataan merasa senang saat

melakukan pembelian di Shopee memiliki jumlah rata-rata sebesar 3,69, sehingga

pada indikator tersebut dapat masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan, perasaan

bergairah saat membeli sesuatu yang baru menunjukan nilai pada kategori cukup

sebesar 3,33.

Tabel 9 Data Deskriptif Impulse Buying

No Pertanyaan

Mean Kategori Impulse Buying

1.

Terkadang saya tidak dapat menahan diri untuk

tidak membeli barang secara online yang saya suka

melalui Shopee.

3,16 Cukup

2. Saya cenderung memutuskan apa yang ingin saya

beli, ketika sedang browsing di situs Shopee. 3,56 Tinggi

3.

Ketika saya melihat sesuatu yang mungkin saya

butuhkan di Shopee, saya akan membelinya

meskipun saya berencana untuk membeli barang

lainnya.

3,41 Cukup

4. Ketika berbelanja di Shopee, saya membeli barang

yang tidak saya rencanakan untuk dibeli. 2,99 Cukup

5. Tidak mudah untuk tidak membeli barang bagus

ketika berbelanja online melalui Shopee. 3,13 Cukup

Page 27: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

27

6. Ketika saya melihat barang baru di situs jual beli

online Shopee, saya ingin membelinya. 3,05 Cukup

7.

Saya terkadang membeli barang secara online di

Shopee karena saya menginginkannya namun tidak

membutuhkannya.

3,03 Cukup

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas yang menunjukan nilai rata-rata dari setiap

indikator untuk variabel impulse buying. Rata-rata responden memutuskan

melakukan pembelian barang pada saat melakukan browsing di situs Shopee. Hal

ini ditunjukkan besaran nilai rata-rata untuk pernyataan tersebut adalah 3,56.

Sedangkan, kategori cukup terdapat pada pernyataan membeli barang tanpa

merencanakan untuk di beli dengan rata-rata jawaban responden sebesar 2,99.

Tabel 10 Data Deskriptif Per Variabel

No Variabel Mean Kategori

1. Visual Merchandising 3,95 Tinggi

2. Discount 3,56 Tinggi

3. Positive Emotion 3,45 Tinggi

4. Impulse Buying 3,18 Cukup

Sumber: Olah Data Excel, 2019

Statistik deskriptif dari nilai mean variabel visual merchandising adalah

sebesar 3,95. Nilai tersebut terletak pada interval 3,40 - 4,19 yang artinya

sebagian responden memiliki pengetahuan mengenai visual merchandising yang

tinggi. Sedangkan nilai mean variabel discount adalah 3,56 berada pada interval

3,40 – 4,19 artinya sebagian responden memiliki ketertarikan untuk membeli

barang karena adanya discount yang tinggi. Kemudian untuk variabel positive

emotion adalah sebesar 3,45 artinya rata-rata dengan nilai tinggi dimiliki

responden membeli berdasarkan suasana hati. Nilai rata-rata dari variabel impulse

buying yakni sebesar 3,18 artinya rata-rata ketertarikan responden untuk membeli

barang secara tidak terencana dapat dikatakan cukup.

Page 28: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

28

Uji Asumsi-Asumsi Structural Equation Modelling

Uji Normalitas

Uji normalitas pada SEM dikelompokkan menjadi dua yakni normalitas

univariat dan normalitas multivariat. Normalitas univariat berarti dilakukan

pengujian normalitas setiap variabel sedangkan normalitas multivariat berarti

pengujian normalitas data semua variabel dilakukan secara bersama-sama.

Menurut Wijaya (2009) menjelaskan bahwa uji normalitas yang dilakukan pada

SEM dapat dilihat dari tabel Assessment of normality yang terdapat pada output

hasil AMOS. Data dikategorikan terdistribusi normal apabila nilai c.r skewness

dan c.r kurtosis berada diantara nilai -2,58 sampai +2,58. Hasil uji normalitas data

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 11 Assessment of normality

Variable min max skew c.r. Kurtosis c.r.

IB7 1,000 5,000 -,103 -,539 -,886 -2,331

IB6 1,000 5,000 -,199 -1,044 -,892 -2,346

IB5 1,000 5,000 -,063 -,333 -,630 -1,658

IB4 1,000 5,000 ,111 ,586 -,812 -2,135

IB3 1,000 5,000 -,175 -,919 -1,008 -2,650

IB2 1,000 5,000 -,227 -1,196 -,536 -1,409

IB1 1,000 5,000 -,035 -,184 -,797 -2,097

PE1 2,000 5,000 ,070 ,367 -,340 -,894

PE2 2,000 5,000 ,431 2,266 ,013 ,034

PE3 2,000 5,000 ,373 1,961 -,003 -,008

PE4 1,000 5,000 ,291 1,533 -,214 -,564

Dis1 1,000 5,000 ,038 ,197 -,774 -2,036

Dis2 1,000 5,000 ,123 ,646 -,785 -2,066

Dis3 1,000 5,000 ,098 ,517 -,890 -2,341

Dis4 1,000 5,000 -1,298 -6,825 2,407 6,331

Dis5 2,000 5,000 -,110 -,577 -,704 -1,852

Dis6 2,000 5,000 -,108 -,568 -,884 -2,324

Dis7 1,000 5,000 -,395 -2,079 -,268 -,704

Page 29: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

29

VM6 1,000 5,000 -,964 -5,073 1,115 2,931

VM5 2,000 5,000 -,564 -2,968 ,359 ,945

VM4 2,000 5,000 -,390 -2,054 ,118 ,309

VM3 2,000 5,000 -,514 -2,703 ,241 ,634

VM2 2,000 5,000 -,380 -1,999 ,269 ,708

VM1 1,000 5,000 -,301 -1,584 ,371 ,975

Multivariate 56,250 10,257

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Tabel 11 tersebut memperlihatkan bahwa secara univariate, nilai critical

skewness sangat tinggi atau nilainya berada di luar rentang -2,58 dan 2,58,

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara univariate data tidak terdistribusi secara

normal. Sedangkan secara multivariate nilai cr kurtosis sebesar 10,262 (nilainya

diatas 2,58), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara multivariate tidak

terdistribusi secara normal.

Seperti diketahui bahwa beberapa besaran data indikator menghasilkan

distribusi tidak normal baik secara univariate maupun multivariate sehingga

pengujian outliers perlu dilakukan untuk mengetahui apakah nilai observasi

mengalami outliers atau tidak. Data outliers dapat dideteksi dengan melihat nilai

mahalanobis distance. Data dapat dikatakan outliers dengan melihat skor p1 dan

p2 yang nilainya < 0,05 (Wijaya, 2009).

Data yang terdeteksi outliers kemudian direduksi dan dilakukan pengujian

normalitas kembali. Apabila setelah dilakukan uji outliers indikator tersebut

masih tidak normal secara univariate maka indikator tersebut akan direduksi

dengan mengurangi indikator diskon 1 untuk mendapatkan nilai normal pada data

penelitian ini. Sehingga didapat hasil normalitas sebagai berikut:

Tabel 12 Assessment of normality

Variable min Max skew c.r. kurtosis c.r.

IB7 1,000 5,000 -,100 -,484 -,846 -2,057

IB6 1,000 5,000 -,263 -1,281 -,913 -2,221

IB5 1,000 5,000 -,113 -,551 -,475 -1,154

IB4 1,000 5,000 ,099 ,484 -,790 -1,922

IB3 1,000 5,000 -,266 -1,294 -,917 -2,230

Page 30: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

30

IB2 2,000 5,000 -,154 -,748 -,597 -1,453

IB1 1,000 5,000 -,013 -,064 -,865 -2,104

Dis2 1,000 5,000 ,187 ,909 -,710 -1,728

Dis3 1,000 5,000 ,076 ,369 -,911 -2,216

Dis4 2,000 5,000 -,727 -3,537 ,235 ,572

Dis5 2,000 5,000 -,101 -,492 -,678 -1,649

Dis6 2,000 5,000 -,096 -,466 -,768 -1,868

Dis7 2,000 5,000 -,094 -,456 -,898 -2,184

PE1 2,000 5,000 ,150 ,730 -,428 -1,041

PE2 2,000 5,000 ,654 3,183 ,098 ,238

PE3 2,000 5,000 ,541 2,633 ,174 ,422

PE4 2,000 5,000 ,438 2,129 -,107 -,261

VM6 2,000 5,000 -,700 -3,406 ,145 ,353

VM5 3,000 5,000 -,182 -,888 -,608 -1,479

VM4 2,000 5,000 -,241 -1,173 ,158 ,385

VM3 2,000 5,000 -,570 -2,775 ,648 1,577

VM2 2,000 5,000 -,387 -1,882 ,391 ,951

VM1 1,000 5,000 -,217 -1,057 ,189 ,461

Multivariate 13,832 2,430

Sumber: Data Olahan AMOS, 2019

Dari Tabel tersebut tampak bahwa data multivariate terdistribusi normal

(terlihat dari nilai cr skewness berada pada rentang -2,58 sampai 2,58). Dari tabel

assessment of normality terlihat hasil secara multivariate sebesar 2,430 sehingga

data dapat dikatakan terdistribusi normal.

Penilaian Kriteria Goodness of fit Indices Full Structural Model

Penilaian kriteria Goodness of fit Indices Full Structural Model dilakukan

untuk menguji kesesuaian struktur model sehingga penelitian ini sah dilakukan

karena modelnya telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam validitas

model SEM. Hasil uji kesesuaian selengkapnya dapat dilihat pada Gambar berikut

ini.

Page 31: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

31

Gambar 2 Model Lengkap Persamaan Struktural

Sumber: Data Olahan AMOS, 2019

Berdasarkan Gambar 2 tersebut selanjutnya rangkuman mengenai hasil

pengujian akan diuraikan secara lebih rinci pada Tabel 13 berikut:

Page 32: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

32

Tabel 13 Hasil Goodness of fit Model Pengukuran

Goodness-of-fit Indices Cut-off

Value

Hasil

Model

Evaluasi

Model

Chi-square ≤ 259,9144

(X2tabel

dengan df:,

dan p:5%)

429,186 Buruk

RMSEA ≥ 0,08 0,081 Fit

GFI ≥ 0,90 0,794 Marginal

AGFI ≥ 0,90 0,746 Marginal

CMIN/ DF ≤ 2,00 1,196 Fit

TLI ≥ 0,95 0,798 Marginal

CFI ≥ 0,95 0,821 Marginal

Probabilitas ≥ 0,05 0,000 Buruk

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Tabel di atas memperlihatkan bahwa model yang direncanakan setelah

diuji kecocokan mendapat nilai chi-square sebesar 429,186 dan probabilitas

sebesar 0,000 dengan hasil kurang dari cut off value dapat dikatakan buruk.

Sedangkan pada uji RMSEA dan CMIN/df sudah memenuhi batas cut off value

masing-masing pengujian menghasilkan nilai sebesar 0,081 dan 1,916, dapat di

katakan fit. Akan tetapi, nilai uji GFI sebesar 0,794, nilai AGFI sebesar 0,746,

nilai TLI sebesar 0,798 dan nilai CFI sebesar 821 hasil tersebut di katakan

marginal dikarenakan nilai dari hasil output pengujian mnendekati nilai Cut off

Value. Selanjutnya, model tersebut dilakukan beberapa kali modifikasi dengan

megikuti modification indices dengan cara menghubungkan error dari masing-

masing indikator pada variabel agar mendapatkan model yang paling maksimal

atau fit sehingga dapat diterima. Selanjutnya, hasil modifikasi model secara

lengkap dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.

Page 33: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

33

Gambar 3 Model Lengkap Persamaan Struktural Setelah Dimodifikasi

Sumber: Data Olahan AMOS, 2019

Selanjutnya rangkuman mengenai hasil pengujian yang telah dimodifikasi akan

diuraikan secara lebih rinci pada Tabel 14 berikut ini:

Page 34: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

34

Tabel 14 Hasil Goodness of fit Model Pengukuran Setelah Dimodifikasi

Goodness-of-fit Indices Cut-off

Value

Hasil

Model

Evaluasi

Model

Chi-square ≤ 244,8076

(X2tabel

dengan df:,

dan p:5%)

313,635 Marginal

RMSEA ≥ 0,08 0,059 Marginal

GFI ≥ 0,90 0,846 Marginal

AGFI ≥ 0,90 0,798 Marginal

CMIN/ DF ≤ 2,00 1,493 Fit

TLI ≥ 0,95 0,891 Marginal

CFI ≥ 0,95 0,910 Fit

Probabilitas ≥ 0,05 0,000 Buruk

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Tabel 14 memperlihatkan bahwa model yang direncanakan setelah diuji

kecocokan mendapatkan nilai Chi-square sebesar 313,635, nilai RMSEA sebesar

0,059, nilai GFI sebesar 0,846, nilai AGFI sebesar 0,798, dan nilai TLI sebesar

0,891 dan dapat di katakan bahwa dari hasil nilai output pada modifikasi model

dalam penelitian ini adalah marginal yang menunjukan bahwa hasil dari

modifikasi model sudah mendekati nilai cut of value. Sedangkan, nilai yang

didapatkan pada output uji CMIN/ DF sebesar 1,493 dan uji CFI sebesar 0,910

dapat dikatakan fit. Namun nilai probabilitas nya menunjukan nilai 0,000 yang

menunjukan bahwa probabilitas pada modifikasi model masih buruk. Akan tetapi,

modifikasi model dalam penelitian ini menunjukkan nilai-nilai goodness of fit,

sehingga model tersebut dapat diterima.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

secara langsung. Adapun hasil pengujian hipotesis disajikan Tabel 15 dalam

evaluasi bobot regresi dan kovarians uji kausalitas.

Page 35: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

35

Tabel 15 Evaluasi Bobot Regresi Uji Kausalitas

Estimate P Ket

Positive Emotion Visual Merchandising 0,797 *** H1= Diterima

Positive Emotion Discount 0,169 0,190 H2= Ditolak

Impulse Buying Visual Merchandising -0,276 0,301 H3= Ditolak

Impulse Buying Discount 0,220 0,138 H4= Ditolak

Impulse Buying Positive Emotion 0,748 *** H5= Diterima

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Dari Tabel 15 didapat bahwa variabel visual merchandising

mempengaruhi secara signifikan pada positive emotion karena memiliki nilai P

sebesar 0,000< 0,05, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh antara visual merchandising terhadap positive emotion dengan nilai

estimasi sebesar 0,797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004.

Selanjutnya hasil pengujian variabel discount dengan positive emotion

memiliki nilai P sebesar 0,190 >0,05, maka hipotesis kedua yang menyatakan

terdapat pengaruh antara discount terhadap positive emotion tidak dapat diterima

dan variabel discount karena nilai probabilitasnya lebih dari 0,05.

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa visual merchandising berpengaruh

terhadap impulse buying. Dapat dilihat pada Tabel 10 nilai P > 0,05 yakni sebesar

0,301, sehingga visual merchandising tidak berpengaruh signifikan terhadap

impulse buying dengan nilai estimasi sebesar -0,276 dan signifikansi sebesar

0,301. Oleh karena itu hipotesis ketiga ditolak.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa discount berpengaruh terhadap

impulse buying. Dapat dilihat pada Tabel diatas nilai P 0,138 > 0,05, sehingga

discount tidak berpengaruh terhadap impulse buying dengan nilai estimasi sebesar

0,220 dan signifikansi sebesar 0,138. Oleh karena itu hipotesis keempat ditolak.

Hipotesis kelima menyatakan variabel positive emotion dengan impulse

buying memiliki nilai P sebesar 0,000 < 0,05, maka hipotesis kelima yang

menyatakan terdapat pengaruh antara positive emotion terhadap impulse buying

Page 36: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

36

dapat diterima dan variabel positive emotion mempengaruhi impulse buying

dengan nilai sebesar 0,748 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Pengaruh Langsung

Tabel 16 Direct Effects

Dis VM PE IB

PE 0,169 0,797 0,000 0,000

IB 0,220 -0,276 0,748 0,000

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Dari tabel pengaruh langsung terlihat bahwa variabel yang memiliki

pengaruh paling besar terhadap variabel positive emotion adalah variabel visual

merchandising dengan kontribusi sebesar 0,797. Sedangkan variabel positive

emotion berpengaruh besar terhadap variabel impulse buying dengan kontribusi

sebesar 0,748.

Pengaruh Tidak Langsung

Tabel 17 Indirect Effects

Dis VM PE IB

PE 0,000 0,000 0,000 0,000

IB 0,126 0,596 0,000 0,000

Sumber: Data Hasil Olahan AMOS, 2019

Dari tabel pengaruh tidak langsung terlihat terdapat seluruh variabel

eksogen memiliki pengaruh tidak langsung terhadap variabel impulse buying.

Variabel yang memiliki pengaruh tidak langsung yang paling besar terhadap

variabel impulse buying adalah variabel visual merchandising dengan kontribusi

sebesar 0,596.

Berdasarkan tabel dirrect effects dan tabel indirect effects dapat

disimpulkan bahwa hipotesis keenam yaitu terdapat pengaruh visual

merchandising terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai variabel

intervening diterima. Dapat dilihat pada nilai directs effects sebesar -0,276

sedangkan besar nilai pada indirect effects sebesar 0,596 sehingga hipotesis dapat

diterima karena nilai direct effects < nilai indirect effects.

Pada hipotesis ketujuh menyatakan variabel discount berpengaruh pada

variabel impulse buying dengan positive emotion sebagai variabel intervening

Page 37: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

37

memiliki nilai dirrect effects sebesar 0,220 dan nilai indirect effects sebesar 0,126.

Nilai dirrect effects > indirect effects sehingga hipotesis ini ditolak.

Pembahasan

Pengaruh visual merchandising terhadap positive emotion

Konsep tatanan dalam usaha untuk menciptakan daya tarik minat

pembelian secara psikologis konsumen, merupakan pengertian dari visual

merchandising (Jain, 2013). Visual merchandising merupakan tatanan atau

tampilan untuk menawarkan suatu produk tertentu. Hasil penelitian menunjukan

bahwa visual merchandising berpengaruh positif terhadap positive emotion,

dimana saat visual merchandising tinggi maka positive emotion akan sejalan

dengan visual merchandising.

Tampilan menu feed back pada Shopee lebih diminati konsumen, karena

pada menu tersebut dinilai dapat meyakinkan konsumen untuk membeli barang

tersebut. Menu lain yang memiliki nilai rata-rata yang tinggi adalah menu review

dan deskripsi barang. Pada kolom mendeskripsikan barang yang ditawarkan

konsumen dapat langsung membaca kolom komentar terhadap produk tersebut. Di

dalam kolom tersebut terdapat kategori yang menunjukan bahwa kondisi barang

tersebut baik atau buruk. Marketplace Shopee memberikan tampilan untuk

memilih produk yang akan dibeli sesuai dengan kategori produk, hal tersebut

memudahkan konsumen untuk memilih produk apa yang akan dibeli, dan

membuat konsumen merasa senang untuk melakukan pembelian produk di

Shopee karena dengan adanya tampilan menu tersebut mempermudah konsumen

untuk memilih produk yang akan di beli. Hal tersebut membuat sebanyak 57

responden laki-laki dan 91 responden wanita dalam penelitian ini merasa puas

berbelanja di Shopee. Sedangkan, sebanyak 4,2% responden laki-laki dan 6,6%

responden wanita dari total jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini

merasa tidak puas untuk berbelanja di Shopee. Nilai 10,8% dapat diartikan bahwa

responden merasa tidak puas berbelanja di Shopee karena barang yang datang

tidak sesuai dengan gambar atau deskripsi gambar yang ada.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian menurut Sudarsono (2017)

yaitu terdapat pengaruh langsung antara visual merchandising terhadap positive

emotion, ketika perusahaan mendesain dan menerapkan keindahan visual

Page 38: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

38

merchandising yang semakin baik maka akan mempengaruhi suasana hati

konsumen.

Pengaruh discount terhadap positive emotion

Menurut Kotler (2009) mengatakan bahwa diskon merupakan potongan

harga yang diberikan kepada pembeli dengan harga yang sudah tertera di label

harga dari suatu produk. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa discount tidak

berpengaruh terhadap positive emotion. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata

dari variabel discount sebesar 3,56 dengan kategori tinggi dan rata-rata dari

variabel positive emotion sebesar 3,45 dengan kategori tinggi. Penelitian ini

menggunakan responden mahasiswa dimana mahasiswa tidak merasakan suasana

hati yang bergairah dan bersemangat untuk mendapatkan promo atau penawaran

discount. Hal ini dikarenakan Shopee sering menawarkan promo discount yang

sama setiap ada event-event tertentu. Penelitian tidak sejalan dengan hasil

penelitian Lee & Chen-Yu (2017) yang mengatakan discount memiliki dampak

positif terhadap positive emotion dimana konsumen akan merasakan senang

dengan adanya potongan harga yang ditawarkan.

Pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying

Visual merchandising adalah salah satu cara yang digunakan oleh

perusahaan untuk menarik pelanggan atau pembeli untuk melakukan pembelian

yang tidak direncanakan (Bhatti & Latif, 2013). Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa visual merchandising tidak berpengaruh terhadap impulse buying secara

langsung. Hal ini dikarenakan perbedaan target responden, pada penelitian Suhud

& Herstanti (2017) menggunakan responden masyarakat umum, sedangkan pada

penelitian ini menggunakan responden mahasiswa. Hasil perhitungan rata-rata

jawaban dari responden setiap variabel menunjukan nilai dari visual

merchandising sebesar 3,95 dengan kategori tinggi dan impulse buying sebesar

3,18 dengan kategori cukup. Tidak terbuktinya visual merchandising berpengaruh

langsung terhadap impulse buying, karena dalam penelitian ini mahasiswa hanya

tertarik dengan tampilan Shopee dan akan membeli berdasarkan kebutuhan

mereka.

Page 39: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

39

Pengaruh discount terhadap impulse buying

Discount merupakan pengurangan harga barang dari harga normal dalam

kurun waktu periode tertentu (Gumilang & Nurcahya, 2016). Pemberian discount

terhadap suatu barang akan direspon antusias oleh para konsumen dan jarang

sekali seorang konsumen menolak adanya discount, sehingga adanya discount

dapat menciptakan adanya impulse buying. Namun, dalam penelitian ini tidak

menunjukan bahwa strategi discount mampu menarik impulse buying konsumen.

Hasil rata-rata dari variabel discount menunjukkan kategori tinggi sebesar 3,56,

sedangkan rata-rata variabel impulse buying sebesar 3,18 dengan kategori cukup.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kwan (2017), dikarenakan

banyaknya program discount yang ditawarkan Shopee dengan jangka waktu yang

berdekatan antara program discount satu dengan yang lain. Penelitian ini

menunjukan manfaat discount menurut Belch & Belch (2009) tidak dapat dicapai

dalam penelitian ini karena program discount yang ditawarkan oleh Shopee terlalu

sering dilakukan, sehingga konsumen melakukan perencanaan dalam membeli

suatu produk yang terdapat discount.

Pengaruh positive emotion terhadap impulse buying

Menurut Rachmawati (2009) positive emotion dapat didatangkan dari

suasana hati seseorang untuk mendukung ketertarikan seseorang pada item barang

ataupun promosi penjualan. Positive emotion merupakan salah satu pengaruh yang

timbul dalam diri seseorang untuk melakukan impulse buying. Penelitian ini

menunjukan, rata-rata jawaban responden untuk variabel positive emotion sebesar

3,45 dengan kategori tinggi sedangkan variabel impulse buying sebesar 3,18

dengan kategori cukup. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel positive

emotion berpengaruh positif terhadap impulse buying, apabila positive emotion

seseorang tinggi maka impulse buying juga tinggi. Saat mood baik, konsumen

cenderung akan berlama-lama untuk melakukan browsing untuk melakukan

pembelian secara tidak direncana. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Rahmasari (2010) terdapat pengaruh langsung antara positive emotion terhadap

impulse buying.

Page 40: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

40

Pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying dengan positive

emotion sebagai variabel intervening

Menurut Bashar dan Ahmad (2012) visual merchandising merupakan

salah satu faktor eksternal yang dapat mendorong bahkan dapat mempengaruhi

konsumen untuk membeli barang secara tidak terencana. Hasil penelitian

menjelaskan bahwa konsumen akan memertimbangkan pembelian secara tidak

rencana saat menemukan adanya tampilan kolom untuk mendeskripsikan barang

tersebut dan beberapa review atau gambaran produk tersebut dimediasi dengan

suasana hati konsumen dalam keadaan baik. Sehingga, penelitian ini menyatakan

bahwa terdapat pengaruh positif secara tidak langsung antara visual

merchandising terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai variabel

intervening. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Maharani & Darma (2018)

bahwa visual merchandising berpengaruh terhadap impulse buying dengan

positive emotion sebagai variabel intervening. Penelitian ini menunjukan bahwa

rata-rata 89,2% jawaban responden dari jumlah keseluruhan merasa puas

melakukan transaksi di Shopee. Hal ini dapat diartikan bahwa responden

melakukan transaksi di marketplace Shopee secara berulang-ulang untuk

melakukan pembelian secara tidak terencana dalam suasana hati yang baik.

Pengaruh discount terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai

variabel intervening

Penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh tidak langsung

antara discount terhadap impulse buying dengan positive emotion sebagai variabel

intervening. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kwan (2016), sehingga

discount tidak mempengaruhi kondisi emosi positif mahasiswa untuk melakukan

pembelian secara tidak terencana. Mahasiswa tidak merasakan adanya perubahan

suasana hati yang signifikan saat mendapati discount untuk melakukan pembelian

secara tidak direncana pada Shopee. Hal tersebut dikarenakan seringnya

penawaran program discount sehingga tidak membuat mahasiswa merasakan

perasaan excited dengan program discount yang ditawarkan untuk melakukan

impulse buying.

Page 41: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

41

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa visual merchandising berpengaruh terhadap positive

emotion. Discount tidak berpengaruh terhadap positive emotion. Selanjutnya,

visual merchandising tidak memiliki pengaruh terhadap impulse buying. Variabel

discount tidak berpengaruh terhadap impulse buying. Positive emotion

berpengaruh terhadap impulse buying. Terdapat pengaruh pula antara visual

merchandising terhadap impulse buying melalui positive emotion sebagai variabel

intervening. Namun, tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung antara

discount terhadap impulse buying melalui positive emotion sebagai variabel

intervening.

Implikasi Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan secara teoritis guna

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya impulse buying. Adapun sumbangan

bagi teori yang dimaksud adalah bahwa adanya pengaruh visual merchandising

terhadap positive emotion dimana penelitian ini mendukung penelitian Chang,

Eckman & Yan (2011), Yanthi & Japarianto (2014) dan Sudarsono (2014)

terdapat pengaruh langsung antara visual merchandising terhadap positive

emotion. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Rahmasari (2010) dan

Alfarizi, Rachma & Hufron (2019) bahwa positive emotion akan berpengaruh

langsung terhadap impulse buying. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

Sudarsono (2017) dan Maharani & Darma (2018) pembelian secara tidak

terencana dapat terjadi pada saat konsumen melihat tampilan atau tatanan dari

suatu situs yang dapat menimbulkan emosi positif sehingga konsumen terdorong

untuk membeli barang tersebut.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Tu, Wu, Jean & Huang

(2017) bahwa discount memiliki dampak positif terhadap positive emotion, karena

dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh discount terhadap positive emotion.

Selain itu, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Samarin & Monirin

(2012) yang menunjukan bahwa variabel discount memiliki pengaruh yang positif

terhadap impulse buying. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kwan

Page 42: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

42

(2016) bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel discount dalam

menciptakan impulse buying melalui variabel positive emotion sebagai variabel

intervening.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan dalam penelitian ini adalah berupa saran-saran yang

diberikan kepada pengelola marketplace Shopee berdasarkan temuan penelitian

yaitu:

1. Sehubung dengan visual merchandising pihak Shopee perlu mempertahankan

tampilan pada situs dengan memberikan desain yang unik dan menarik supaya

dapat meningkatkan positive emotion pada diri konsumen sehingga dapat

meningkatkan penjualan pada Shopee.

2. Sehubung dengan discount pihak Shopee perlu mengkaji ulang untuk program-

program discount seperti cashback day, bayar di tempat sale dan beli 2 produk

gratis satu produk, sehingga dapat meningkatkan penjualan pada marketplace

Shopee.

Keterbatasan

Goodness of fit dalam modifikasi model ini belum menunjukkan good fit

sesuai dengan persyaratan cut of value. Screening terkait konsumen/ responden

untuk pembelian tidak terencana belum dilakukan dengan lebih terstruktur.

Saran

Saran bagi penelitian selanjutnya dapat memperluas kriteria responden dan

melakukan perbandingan antar market place dalam suatu penelitian menggunakan

variabel yang sama.

Page 43: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

43

Daftar Pustaka

Abshor, M. U., & Hasiolan, L. B. (2018). Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Torabika Duo. Journal of Management, Vol.

04(No. 04), 50-62.

Akbar, R. J. (2019, Mei 11). VIVA.co.id. Retrieved September 2, 2019, from Berita Bisnis:

https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1147950-10-marketplace-terpopuler-di-

indonesia-kuartal-i-2019-siapa-juaranya

Alfarizi, R., Rachma, N., & Hufron, M. (2019). Pengaruh Promosi Penjualan dan Atmosfer

Toko Terhadap Pembelian Impulsif dengan Emosi Positif Sebagai Variabel

Intervening di Superindo Tlogomas Malang. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen,

08(2302-6200).

Andrea, B., Gabriella, H. C., & Tímea, J. (2016). Y and Z Generations at Workplaces.

Journal of Competitiveness, 08(03), 90-106.

Andriyanto, S. D., Suyadi, I., & Fanani, D. (2016). Pengaruh Fashion Involvement Dan

Positive Emotion Terhadap Impulse Buying ( Survey Pada Warga Kelurahan

Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ). 31(1), 42-29.

Arifah, F. Q., & Saputri, M. E. (2018). Pengaruh Visual merchandising Terhadap Impulse

Buying. Sosiohumanitas Jurnal UNLA, 20(01), 109-123.

Artha, C., & Yudi, P. (2014). Pengaruh Stimulus Lingkungan Toko terhadap Perilaku

Pembelian tidak Terencana. 2615–2632.

Bahrainizad, M., & Rajabi, A. (2016). Consumers’ Perception of Usability of Product

Packaging and Impulse Buying : Considering Consumers’ Mood and Time Pressure

as Moderating Variables. Journal of Islamic Marketing, 09(02), 262-282.

Bashar, A., & Ahmad, I. (2012). Visual Merchandising and Consumer Impulse Buying

Behaviour: An Empirical Study of Delhi & NCR. International Journal of Retail

Managemen & Research, 02(04), 31-41.

Belch, G. E., & Belch, A. M. (2009). Adversiting and Promotion: An Intergrated Marketing

Communication Persepective. New York:Mcgraw Hill: Ninth Edition.

Bhalla, S., & S, A. (2010). Visual Merchandising. New Delhi: Retail Education.

Bhatti, K. L., & Latif, S. (2013). The Impact of Visual Merchandising on Consumer Impulse

Buying Behaviour. Proceedings of 4th Asia-Pacific Business Research

Conference(ISBN: 978-1-922069-31-3), 1-15.

Bungin, H. M. (2005). Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Edisi Kedua ed.). Jakarta: Kencana

Pradana Group.

Page 44: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

44

Chang, H., Eckman, M., & Yan, R. (2011). Application of The Stimulus-Organism-Response

Model to The Retail Environment: The Role of Hedonic Motivation in Impulse Buying

Behavior. The International Review of Retail, Vol. 21(No. 3), 233-249.

Chen, C.-F., & Tsai, M.-H. (2008). Perceived Value, Satisfaction, and Loyalty of TV Travel

Product Shopping:. Tourism Management, Vol. 29(Issue. 06), 1166– 1171.

Choi, S. H., & Charlie, C. (2019). The Effects of Discount Pricing and Bundling on The Sales

of Game as a Service: an Empirical Investigation. Journal of Electronic Commerce

Research, Vol. 20(No. 01), 21-34.

Coley, A., & Burgess, B. (2003). Gender Differences in Cognitive and Affective Impulse

Buying. Journal of Fashion Marketing and Management, 282-295.

Dermawan, D. D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Fauzi, M. P. (2019, Januari 7). DetikInet. Retrieved Maret 12, 2019, from Detik.com:

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4373346/shopee-ungguli-lazada-dan-tokopedia-jadi-

e-commerce-terpopuler?_ga=2.96073946.737344587.1552378406-

1143431842.1549803346

Fitriani, R. (2010). Studi Tentang Impulse Buying Pada Hypermart di Kota Semarang.

Skripsi, 1-105.

Grewal, D., Krishnan, R., Baker, J., & Boirin, N. (1998). The effect of Store Name, Brand

Name and Price Discount on Consumers Evaluations and Purchase Intention.

Journal of Retailing , 331-352.

Gumilang, W. A., & Nurcahya, I. K. (2016). Pengaruh Price Discount dan Store Atmosphere.

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 15(No. 03 ), 1859-1888.

Ha, Y., Kwon, W.-S., & Lennon, S. J. (2007). Online Visual Merchandising. Journal of

Fashion Marketing and Management, 477-493.

Hair, J. F., Black, W. J., & Babin, J. B. (2010). Multivariate Data Analisis (7 ed.). New

Jersey: Pearson EducationInc.

Haryono, S. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Grwoth, Opportunity, Struktur Modal Terhadap

Nilai Perusahaan Publik Indonesia. In S. Haryono, Motode SEM Untuk Penelitian

Manajemen AMOS LISREL PLS (p. 1). Jakarta: Luxima Metro Media.

Hendriani, L. (2007). Inovasi Program Promosi untuk Sales. Jakarta: Marketing.

Hetharie, J. A. (2012). Peran Emosi Positif sebagai Mediator Stimulus Lingkungan Toko dan

Faktor Sosial terhadap Impulse Buying Tendency pada Matahari Departement Store

Kota Ambon. ( ISSN: 1693-5241), 890-898.

Page 45: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

45

Hu, M., & Qin, X. (2014). Time Pressure Effects on Impulse Buying In Sales Situation Need

for Cognitive Closure of Intermediary Role. Advanced Materials Research, Vol. 926-

930, 4065-4068.

Isnaini, A. (2005). Model dan Strategi. Jakarta: Erlangga.

Jain, D. (2013). Effect Of Visual Merchandising Of Apparel on Impulse Buying Behaviour Of

Women. Indian Journal of Applied Research .

Jamnani, A., & Daddikar, P. (2015). Influence of Visual Merchandising on Customer Buying

Decision- a cases Study of Inmark Retail Store. Asia Pacific Journal of Research, Vol.

01(Issue. XXX ISSN: 2320-5504), 107-113.

Karbasivar, A., & Yarahmadi, H. (2011). Evaluating Effective Factors on Consumer Impulse

Buying Behavior. Asian Journal of Business Management Studies, Vol. 2(No. 4 ISSN

2222-1387), 174-181.

Khoirulloh, A. T., & Heru, S. W. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Promosi

Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pembelian Sebagai Variabel

Intervening. Journal of Management, Vol. 04(No. 04), 1-21.

Khrisnakumar, M. (2014). The Role Merchaindising in Apparel Phurcase Decision. The IUP

Journal of Management Research, 13, 37-54.

Kosyu, D. A., Kadarisman, H., & Yusri, A. (2014). Pengaruh Hedonic Shopping Motives

Terhadap Shopping Lifestyle. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 04(No. 02), 1-7.

Kotler, P. (2009). Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principles Of Marketing (16 ed.). New Jersey: Prentice

Hall.

Kurniawati, D., & Restuti, S. (2014). Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere

Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying pada Giant Pekanbaru. JURNAL

TEPAK MANAJEMEN BISNIS, Vol. 06(No. 03), 24-37.

Kwan, O. G. (2016). Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere Terhadap Impulse

Buying dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Intervening Pada Planet Sports

Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 10(No. 01), 27-34.

Lee, J. E., & Chen-Yu, J. (2017). The Role of Emotion in the Effect of Price. International

Textile and Apparel Association, 1-3.

Liao, C., To, P.-L., Wong, Y.-C., Palvia, P., & Kakhki, M. D. (2016). The Impact of

Presentation Mode and Product Type on Online Impulse Buying Decisions. Journal of

Electronic Commerce Research, 4, 153-168.

Maharani, I. P., & Darma, G. S. (2018). Consumer Purchasing Behavior Analysis on Impulse

Buying. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 15(No. 03), 16-37.

Page 46: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

46

Maymand, M., & Ahmadinejad, M. (2011). Impulse Buying: The Role of StoreEnvironmental

Stimulation and Situasional Factors (An Empirical Investigation). African Journal of

Business Management, Vol. 5(No. 34), 13057-13065.

Mehrabian, A., & Russell, J. A. (1974). An Approach to Environmental Psychology. New

York: Holt, Rinehart and Winston.

Mehta, N. P., & Chugan, P. K. (2013). The Impact of Visual Merchandising on Impulse

Buying. Universal Journal of Management, Vol. 1(No. 2), 76-82.

Miranda, Y. C. (2016). Kajian Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Impulse Buying dalam

Online Shopping. Journal Of Manajemen Studies, 63-76.

Misbahuddin, & H., I. (2014). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: B. Aksara.

Moven, J. C., & Minor, M. S. (2001). Consumer Behaviour ( A Framework). New Jersey:

Prentice Hall.

Mowen, J., & Minor, M. (2001). Consumer Behaviour. Jakarta: Erlangga.

Muhyidin, A., Sunarya, E., & Ramdan, A. M. (2019). Analisis Store Environment dan Emosi

Positif terhadap Impulse Buying. Journal of Management and Bussines, Vol. 01(No.

01), 157-168.

Neilsen, A. C. (2007). Survey of Consumer Behaviour and Preceptipn Toward Modern Retail

and TraditionalTrade Channels. Jakarta: Departemen Perdagangan Indonesia.

Octaviani, A. (2013). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan. Jurnal Pendidikan

Tata Niaga, 1-21.

Ozen, H., & Engizek, N. (2014). Shopping Online Whitout Thingking: Being

EmotionRational. Asian Pacific Journal of Marketing and Logistic, Vol. 26(No. 01),

78-93.

Park, K., Ryu, G., & Han, Y. (2017). How The Perceptual Fluency of Price Discounts. Social

Behavior and Personality, Vol. 45(No.05), 757–772.

Peristiwati, M. (2015). Hiperealitas Online Shop dan Tindakan Konsumtif. Jurnal Mahasiswa

Sosiologi, Vol. 01(No. 05), 1-23.

Peter, J. P., & Olson, J. C. (2005). Consumer Behavior and Marketing Strategy. McGraw-

Hill.

Pillai, K. R., Iqbal, A., Umer, H., Maqbool, A., & Sunil, N. (2011). Visual Merchandising

and Customer Appeal. Munich Personal RePEc Archive, 1-17.

Puspitasari, N. B., Arvianto, A., Tauhida, D., & Hendra, S. A. (2012). Strategi

Pengembangan Usaha Kerajinan Enceng Gondok Sebagai Produk Unggulan

Page 47: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

47

Kabupaten Semarang Menggunakan Analisis Rantai Nilai. Jati Undip, Vo. 07(No.

02), 113-122.

R, J. I. (2018, Desember 21). Liputan 6. Retrieved Februari 10, 2019, from Liputan6.com:

https://www.liputan6.com/tekno/read/3853812/sepak-terjang-industri-e-commerce-

indonesia-di-sepanjang-2018

Rachmawati, V. (2009). Hubungan Antara Hedonic Shopping Value. Majalah Ekonomi, 192-

209.

Rahayu, M. T., Suharjo, B., & Yuliati, L. N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pembelian Produk Melalui TV Home Shopping. Jurnal Aplikasi Manajemen dan

Bisnis, Vol. 04(No.02), 232-239.

Rahmasari, L. (2010). Menciptakan Impulse Buying. Majalah Ilmiah INFORMATiKA, Vol.

03(No. 03), 56-68.

Ridwan, H., Masrul, & Juhaepa. (2018). Komunikasi Digital Pada Perubahan Budaya

Masyarakat E-Commerce Dalam Pendekatan Jean Baudrillard. Jurnal Riset

Komunikasi, Vol. 01(No. 01), 99-108.

Rohman, F. (2009). Peran Nilai Hedonik dan Reaksi Impulsif Sebagai Mediasi Pengaruh

Faktor Situasional TerhadapKpeutusan Pembelian Impulsif di Butik kota Malang.

Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 07(No. 02), 251-261.

Rook, D., & Hock, S. (1985). Consuming Impulse. Advances in Consumer Research, 12, 23-

27.

Samarin, T. H., & Moniri, M. (2012). Investigating Factors Influencing Impulsive Buying:

Consumer and Nondurable Goods Case. International Journal of Management

Perspective, Vol. 01(No. 03), 91-105.

Saputro, I. B. (2019). Pengaruh Price Discount dan Store Atmosphere Terhadap Impulse

Buying dengan Positive Emotion sebagai Variabel Mediasi Pada Konsumen Ritel

Minimarket Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 16(No. 01), 35-47.

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Consumer Behaviour. New Jersey: Pearson

Prentice Hall.

Setyaningrum, F. Y., Arifin, Z., & Yulianto, E. (2016). Pengaruh Hedonic Motives Terhadap

Shopping Lifestyle & Impulse Buying (Survei Pada Konsumen Superindo

Supermarket Yang Melakukan Impulse Buying). Jurnal Administrasi Bisnis, 4, 97-

104.

Sholihin, M., & Ratmono, D. D. (2013). Analisis SEM-PLS. Yogyakarta: Andi Offset.

Sinaga, I., Suharyono, S., & Kumadji, S. (2012). Stimulus Store Environment dalam

Menciptakan Emotional Response dan Pengaruhnya Terhadap Impulse Buying (Survei

Page 48: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

48

Pada Pembeli di Carrefour Mitra I Malang). Administrasi Bisnis, Vol. 06(No. 02), 1-

14.

Siregar, I. S. (2016). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudarsono, J. G. (2017). Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying Melalui

Positive Emotion Pada Zara Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 11(No.

01), 16-25.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&G. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Meode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.C.

Suhud, U., & Herstanti, G. (2017). Investigating The Impulse Buying of Young Online

Shoppers. American Scientific Publishers, 660-664.

Sutisna. (2012). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tendai, M., & Crispen, C. (2009). In-Store Shopping Environment and Impulsive Buying.

African Journal of Marketing Management, 14, 102-108.

Tinne, W. S. (2011). Factors Effecting Impulse Buying Behavior at Superstores in

Bangladesh. ASA University, Vol. 05(No. 01), 65-73.

Tirmizi, M. A., Rehman, K. U., & Saif, M. I. (2009). An Empirical Study of Consumer

Impulse Buying Behavior in Local Markets. European Journal of Scientific Research,

522-532.

Top Brand. (2019). Majalah Marketing Inspiring The Leadership. Jakarta: PT Perdana

Jatiputra

Tu, C., Wu, K., Jean, C., & Huang, Y. (2017). The Impact of Online Promotions on Online

Impulsive Buying Behavior: Mediating. Economics & Management Innovations, 280-

283.

Utami, C. (2010). Manajemen Retel (Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel

Modern di Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.

Waani, R. C., & Tumbua, W. J. (2015). The Influence of Price Discount, Bonus Pack, and In

Store Display on Impulse Buying Decisionin Hypermart Kairagi Manado. Jurnal

EMBA, 420-428.

Wijaya, T. (2009). Analisis Structural Equalion Model Menggunakan AMOS. Yogyakarta:

Penerbit Universitas Atma Jaya.

Page 49: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

49

Xu, Y., & Huang, J.-S. (2014). Effects of Price Discounts and Bonus Packs on Online

Impulse Buying. Social Behavior and Personality. International Journal, 1293-1302.

Yang, D.-J., Huang, K. C., & Feng, X. (2011). A Study of The Factors That Affect The

Impulse Cosmetics Buying of Female Consumers in Kaohsiung. International Journal

of Business and Social Science, Vol. 02(No. 24), 275-282.

Yanthi, D., & Japarianto, E. (2014). Analisis Pengaruh Hedonic Shopping Tendency dan

Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying dengan Positive Emotion sebagai

Variabel Intervaning Pada Area Ladies Matahari Department Store Tunjungan Plaza

Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 02(No. 02), 1-9.

Yovirizka, I. U., & Wahjoedi. (2018). Trend Keputusan Belanja Online Mahasiswa. Jurnal

Pendidikan Ekonomi, 11, 41-47.

Zielke, S. (2014). Shopping in discount stores: The role of price-related attributions,

emotions and value perception. Journal of Retailing and Consumer Services, 327-

338.

Page 50: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

50

Lampiran

Lampiran 1 Uji Validitas Visual Merchandising

Lampiran 2 Uji Reliabilitas Visual Merchandising

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,747 ,751 6

Correlations

VM_1 VM_2 VM_3 VM_4 VM_5 VM_6 TOT_VM

VM_1 Pearson Correlation 1 ,458** ,319

** ,155

* ,165

* ,207

** ,593

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,047 ,033 ,007 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

VM_2 Pearson Correlation ,458** 1 ,285

** ,240

** ,285

** ,178

* ,603

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,022 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

VM_3 Pearson Correlation ,319** ,285

** 1 ,456

** ,380

** ,330

** ,694

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

VM_4 Pearson Correlation ,155* ,240

** ,456

** 1 ,625

** ,434

** ,716

**

Sig. (2-tailed) ,047 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

VM_5 Pearson Correlation ,165* ,285

** ,380

** ,625

** 1 ,494

** ,726

**

Sig. (2-tailed) ,033 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

VM_6 Pearson Correlation ,207** ,178

* ,330

** ,434

** ,494

** 1 ,670

**

Sig. (2-tailed) ,007 ,022 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

TOT_VM Pearson Correlation ,593** ,603

** ,694

** ,716

** ,726

** ,670

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 51: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

51

Lampiran 3 Uji Validitas Discount

Correlations

DIS_1 DIS_2 DIS_3 DIS_4 DIS_5 DIS_6 DIS_7 TOT_DIS

D

I

S

_

1

Pearson Correlation 1 ,507** ,406

** -,024 ,115 ,093 ,128 ,565

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,756 ,139 ,234 ,099 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

2

Pearson Correlation ,507** 1 ,440

** -,034 ,252

** ,103 ,074 ,594

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,667 ,001 ,185 ,342 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

3

Pearson Correlation ,406** ,440

** 1 ,239

** ,407

** ,320

** ,266

** ,740

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,001 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

4

Pearson Correlation -,024 -,034 ,239** 1 ,288

** ,230

** ,231

** ,415

**

Sig. (2-tailed) ,756 ,667 ,002 ,000 ,003 ,003 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

5

Pearson Correlation ,115 ,252** ,407

** ,288

** 1 ,538

** ,447

** ,701

**

Sig. (2-tailed) ,139 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

6

Pearson Correlation ,093 ,103 ,320** ,230

** ,538

** 1 ,399

** ,608

**

Sig. (2-tailed) ,234 ,185 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

D

I

S

_

7

Pearson Correlation ,128 ,074 ,266** ,231

** ,447

** ,399

** 1 ,593

**

Sig. (2-tailed) ,099 ,342 ,001 ,003 ,000 ,000 ,000

N

166 166 166 166 166 166 166 166

T

O

Pearson Correlation ,565** ,594

** ,740

** ,415

** ,701

** ,608

** ,593

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 52: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

52

Lampiran 4 Uji Reliabilitas Discount

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,708 ,709 7

Lampiran 5 Uji Reliabilitas Positive Emotion

Correlations

PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 TOT_PE

PE_1 Pearson Correlation 1 ,530** ,472

** ,445

** ,739

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166

PE_2 Pearson Correlation ,530** 1 ,638

** ,598

** ,852

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166

PE_3 Pearson Correlation ,472** ,638

** 1 ,546

** ,816

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166

PE_4 Pearson Correlation ,445** ,598

** ,546

** 1 ,825

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166

TOT_PE Pearson Correlation ,739** ,852

** ,816

** ,825

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

T

_

D

I

S

N

166 166 166 166 166 166 166 166

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 53: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

53

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Positive Emotion

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,820 ,823 4

Lampiran 7 Uji Validitas Impulse Buying

Correlations

IB_1 IB_2 IB_3 IB_4 IB_5 IB_6 IB_7 TOT_IB

IB_1 Pearson

Correlation 1 ,546

** ,531

** ,438

** ,370

** ,328

** ,413

** ,749

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_2 Pearson

Correlation ,546

** 1 ,489

** ,231

** ,251

** ,137 ,318

** ,604

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,001 ,078 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_3 Pearson

Correlation ,531

** ,489

** 1 ,460

** ,366

** ,326

** ,481

** ,759

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_4 Pearson

Correlation ,438

** ,231

** ,460

** 1 ,405

** ,398

** ,501

** ,718

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_5 Pearson

Correlation ,370

** ,251

** ,366

** ,405

** 1 ,374

** ,286

** ,635

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_6 Pearson

Correlation ,328

** ,137 ,326

** ,398

** ,374

** 1 ,484

** ,629

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,078 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

IB_7 Pearson

Correlation ,413

** ,318

** ,481

** ,501

** ,286

** ,484

** 1 ,728

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 54: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

54

N 166 166 166 166 166 166 166 166

TOT_IB Pearson

Correlation ,749

** ,604

** ,759

** ,718

** ,635

** ,629

** ,728

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 166 166 166 166 166 166 166 166

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 8 Uji Reliabilitas Impulse Buying

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,817 ,816 7

Lampiran 9 Standardized Regression Weights CFA 1

Estimate PE <--- VM ,583 PE <--- DIS ,221 IB <--- VM -,142 IB <--- PE ,615 IB <--- DIS ,131

VM1 <--- VM ,596 VM2 <--- VM ,507 VM3 <--- VM ,581 VM4 <--- VM ,535 VM5 <--- VM ,511 VM6 <--- VM ,484 PE4 <--- PE ,767 PE3 <--- PE ,823 PE2 <--- PE ,872 PE1 <--- PE ,679 Dis7 <--- DIS ,603 Dis6 <--- DIS ,768 Dis5 <--- DIS ,812 Dis4 <--- DIS ,358 Dis3 <--- DIS ,542 Dis2 <--- DIS ,314 IB1 <--- IB ,751 IB2 <--- IB ,541 IB3 <--- IB ,712 IB4 <--- IB ,688

Page 55: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

55

IB5 <--- IB ,515 IB6 <--- IB ,583 IB7 <--- IB ,661

Lampiran 10 Standardized Regression Weights CFA 2

Estimate PE <--- VM ,583 PE <--- DIS ,221 IB <--- VM -,142 IB <--- PE ,615 IB <--- DIS ,131 VM1 <--- VM ,596 VM2 <--- VM ,507 VM3 <--- VM ,581 VM4 <--- VM ,535 VM5 <--- VM ,511 VM6 <--- VM ,484 PE4 <--- PE ,767 PE3 <--- PE ,823 PE2 <--- PE ,872 PE1 <--- PE ,679 Dis7 <--- DIS ,603 Dis6 <--- DIS ,768 Dis5 <--- DIS ,812 Dis4 <--- DIS ,358 Dis3 <--- DIS ,542 Dis2 <--- DIS ,314 IB1 <--- IB ,751 IB2 <--- IB ,541 IB3 <--- IB ,712 IB4 <--- IB ,688 IB5 <--- IB ,515 IB6 <--- IB ,583 IB7 <--- IB ,661

Lampiran 11 Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance)

Observation

number

Mahalanobis

d-squared p1 p2

70 61,212 0 0,007

143 52,478 0,001 0,006

113 49,191 0,002 0,003

61 46,213 0,004 0,005

140 46,002 0,004 0,001

134 45,845 0,005 0

40 45,601 0,005 0

Page 56: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

56

21 43,707 0,008 0

138 42,286 0,012 0

150 41,402 0,015 0

133 40,354 0,02 0

98 40,165 0,021 0

35 40,159 0,021 0

126 39,152 0,026 0

141 38,948 0,028 0

146 38,326 0,032 0

73 37,376 0,04 0

81 37,114 0,043 0

116 37,037 0,043 0

57 36,782 0,046 0

121 35,917 0,056 0

55 35,89 0,056 0

22 35,637 0,059 0

77 34,706 0,073 0,001

62 33,561 0,093 0,011

24 33,26 0,099 0,012

27 32,769 0,109 0,023

65 32,58 0,113 0,021

103 32,26 0,121 0,026

97 32,076 0,125 0,024

39 31,615 0,137 0,044

50 31,559 0,138 0,032

87 31,14 0,15 0,052

66 31,096 0,151 0,038

101 31,022 0,153 0,029

158 30,996 0,154 0,019

85 30,585 0,166 0,035

127 30,581 0,166 0,023

100 30,458 0,17 0,02

51 29,779 0,192 0,07

72 29,734 0,194 0,054

110 29,701 0,195 0,04

145 29,556 0,2 0,038

86 29,392 0,206 0,039

60 29,107 0,216 0,055

160 29,043 0,219 0,044

93 29,028 0,219 0,031

1 28,862 0,225 0,033

136 28,815 0,227 0,025

Page 57: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

57

122 28,813 0,227 0,017

31 28,479 0,24 0,029

91 28,389 0,244 0,026

132 28,321 0,247 0,021

84 28,27 0,249 0,016

3 28,188 0,252 0,014

36 28,057 0,258 0,014

117 27,818 0,268 0,019

115 27,269 0,292 0,064

144 27,055 0,302 0,08

42 26,776 0,315 0,115

108 26,696 0,319 0,105

149 26,531 0,327 0,116

107 26,404 0,333 0,118

11 26,251 0,341 0,127

130 26,219 0,342 0,104

147 26,082 0,349 0,11

124 26,011 0,353 0,099

114 25,816 0,363 0,119

26 25,411 0,384 0,221

67 24,921 0,41 0,409

90 24,776 0,418 0,429

49 24,578 0,429 0,48

131 23,982 0,463 0,748

56 23,95 0,464 0,712

2 23,352 0,499 0,903

69 22,53 0,548 0,992

25 22,473 0,551 0,99

5 22,452 0,552 0,986

33 22,429 0,554 0,982

139 22,425 0,554 0,974

68 22,408 0,555 0,965

59 22,214 0,566 0,975

163 22,16 0,57 0,97

6 22,027 0,578 0,974

166 21,96 0,582 0,97

94 21,93 0,583 0,962

128 21,635 0,601 0,982

123 21,388 0,616 0,99

16 21,299 0,621 0,99

30 21,128 0,631 0,992

74 20,955 0,641 0,995

Page 58: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

58

48 20,832 0,649 0,995

28 20,7 0,656 0,996

112 20,683 0,657 0,994

46 20,552 0,665 0,995

37 20,175 0,687 0,999

109 20,137 0,689 0,998

154 20,126 0,69 0,997

152 19,993 0,697 0,998

54 19,846 0,706 0,998

Lampiran 12 Modification Indices

M.I. Par

Change

e22 <--> e23 5,509 0,12

e20 <--> VM 6,633 -0,083

e19 <--> VM 6,542 0,078

e18 <--> e22 7,06 -0,128

e18 <--> e20 8,532 -0,141

e17 <--> e18 4,251 0,087

e7 <--> e22 7,55 0,169

e8 <--> Zt2 4,76 0,077

e8 <--> e7 19,992 0,295

e9 <--> DIS 4,105 -0,061

e9 <--> VM 18,985 0,119

e9 <--> e18 4,811 0,09

e10 <--> e17 5,229 0,082

e11 <--> e9 4,883 -0,075

e12 <--> e19 4,459 0,097

e6 <--> DIS 5,79 -0,07

e6 <--> e23 4,746 0,093

e6 <--> e18 5,58 0,094

e6 <--> e9 21,404 0,165

e6 <--> e10 6,722 -0,087

e6 <--> e12 4,444 0,084

e5 <--> Zt2 14,596 -0,091

e5 <--> e14 7,817 -0,054

e5 <--> e6 5,232 0,07

e4 <--> Zt2 4,28 -0,048

e4 <--> e5 26,167 0,135

e3 <--> e4 4,022 0,054

e2 <--> DIS 5,78 0,063

Page 59: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

59

e2 <--> Zt2 5,606 0,058

e2 <--> e4 5,54 -0,063

e2 <--> e3 7,151 -0,075

e1 <--> Zt2 4,709 0,06

e1 <--> e19 4,733 0,09

e1 <--> e5 4,81 -0,069

e1 <--> e4 7,638 -0,085

e1 <--> e2 9,168 0,097

Lampiran 13 Regression Weights

Estimate S.E. C.R. P Label

PE <--- DIS 0,169 0,129 1,31 0,19 par_34

PE <--- VM 0,797 0,192 4,153 *** par_35

IB <--- VM -0,276 0,266 -1,035 0,301 par_21

IB <--- DIS 0,22 0,148 1,484 0,138 par_22

IB <--- PE 0,748 0,208 3,59 *** par_23

VM1 <--- VM 1

VM2 <--- VM 0,804 0,143 5,616 *** par_1

VM3 <--- VM 0,776 0,162 4,779 *** par_2

VM4 <--- VM 0,573 0,159 3,6 *** par_3

VM5 <--- VM 0,488 0,136 3,59 *** par_4

VM6 <--- VM 0,579 0,153 3,796 *** par_5

PE4 <--- PE 1

PE3 <--- PE 0,921 0,092 10,019 *** par_6

PE2 <--- PE 0,987 0,091 10,817 *** par_7

PE1 <--- PE 0,758 0,095 7,989 *** par_8

Dis7 <--- DIS 1

Dis6 <--- DIS 1,242 0,176 7,048 *** par_9

Dis5 <--- DIS 1,245 0,181 6,86 *** par_10

Dis4 <--- DIS 0,577 0,138 4,181 *** par_11

Dis3 <--- DIS 0,873 0,177 4,918 *** par_12

Dis2 <--- DIS 0,431 0,174 2,484 0,013 par_13

IB1 <--- IB 1

IB2 <--- IB 0,776 0,116 6,666 *** par_14

IB3 <--- IB 0,982 0,133 7,41 *** par_15

IB4 <--- IB 1,042 0,139 7,475 *** par_16

IB5 <--- IB 0,724 0,127 5,698 *** par_17

IB6 <--- IB 0,774 0,127 6,083 *** par_18

IB7 <--- IB 0,917 0,136 6,766 *** par_19

Page 60: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

60

Lampiran 14 Total Effects

DIS VM PE IB

PE 0,169 0,797 0 0

IB 0,346 0,32 0,748 0

IB7 0,317 0,294 0,686 0,917

IB6 0,268 0,248 0,579 0,774

IB5 0,251 0,232 0,541 0,724

IB4 0,36 0,334 0,779 1,042

IB3 0,34 0,315 0,735 0,982

IB2 0,269 0,249 0,581 0,776

IB1 0,346 0,32 0,748 1

Dis2 0,431 0 0 0

Dis3 0,873 0 0 0

Dis4 0,577 0 0 0

Dis5 1,245 0 0 0

Dis6 1,242 0 0 0

Dis7 1 0 0 0

PE1 0,128 0,604 0,758 0

PE2 0,167 0,787 0,987 0

PE3 0,156 0,734 0,921 0

PE4 0,169 0,797 1 0

VM6 0 0,579 0 0

VM5 0 0,488 0 0

VM4 0 0,573 0 0

VM3 0 0,776 0 0

VM2 0 0,804 0 0

VM1 0 1 0 0

Lampiran 15 Dirrect Efect

DIS VM PE IB

PE 0,169 0,797 0 0

IB 0,22 -0,276 0,748 0

IB7 0 0 0 0,917

IB6 0 0 0 0,774

IB5 0 0 0 0,724

IB4 0 0 0 1,042

IB3 0 0 0 0,982

IB2 0 0 0 0,776

IB1 0 0 0 1

Dis2 0,431 0 0 0

Dis3 0,873 0 0 0

Page 61: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

61

Dis4 0,577 0 0 0

Dis5 1,245 0 0 0

Dis6 1,242 0 0 0

Dis7 1 0 0 0

PE1 0 0 0,758 0

PE2 0 0 0,987 0

PE3 0 0 0,921 0

PE4 0 0 1 0

VM6 0 0,579 0 0

VM5 0 0,488 0 0

VM4 0 0,573 0 0

VM3 0 0,776 0 0

VM2 0 0,804 0 0

VM1 0 1 0 0

Lampiran 16 Indirect Effect

DIS VM PE IB

PE 0 0 0 0

IB 0,126 0,596 0 0

IB7 0,317 0,294 0,686 0

IB6 0,268 0,248 0,579 0

IB5 0,251 0,232 0,541 0

IB4 0,36 0,334 0,779 0

IB3 0,34 0,315 0,735 0

IB2 0,269 0,249 0,581 0

IB1 0,346 0,32 0,748 0

Dis2 0 0 0 0

Dis3 0 0 0 0

Dis4 0 0 0 0

Dis5 0 0 0 0

Dis6 0 0 0 0

Dis7 0 0 0 0

PE1 0,128 0,604 0 0

PE2 0,167 0,787 0 0

PE3 0,156 0,734 0 0

PE4 0,169 0,797 0 0

VM6 0 0 0 0

VM5 0 0 0 0

VM4 0 0 0 0

VM3 0 0 0 0

VM2 0 0 0 0

Page 62: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

62

VM1 0 0 0 0

Lampiran 17 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Dengan ini saya Diana Kusumaning Adji, mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. Program Studi S-1 Manajemen, bermaksud meminta partisipasi teman-

teman mahasiswa/mahasiswi UKSW dalam mengisi kuesioner terlampir. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian skripsi mengenai “Pengaruh Visual Merchandising dan Discount

terhadap Impulse Buying Melalui Positive Emotion sebagai Variabel Intervening“. Berkaitan

dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner terlampir

dengan jawaban yang sejujur-jujurnya karena tidak ada jawaban benar atau salah. Hasil dari

kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian

semata. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih, semoga penelitian ini akan

memberikan manfaat ke depannya.

Hormat saya,

Diana Kusumaning Adji

212015125

Data Responden

Nama :..............................................................................................

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni Fakultas Teologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Kesehatan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis

Fakultas Sains dan Matematika Fakultas Hukum

Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Biologi

Fakultas Teknologi Informasi Fakultas Psikologi

Fakultas Teknik Elektro dan Komputer

Jenis kelamin : L/P

Usia : ..............................................................................................

Page 63: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

63

Apakah Anda pernah berbelanja secara tidak terencana di Shopee?

a) Ya, pernah

b) Belum pernah

Berapa rata-rata pengeluaran Anda saat berbelanja pada situs Shopee?

a) ≤ Rp. 100.000

b) Rp. 100.000- Rp. 300.000

c) ≥ Rp. 300.000

Apakah Anda merasa puas berbelanja di Shopee?

a) Ya

b) Tidak (berikan alasannya)

.......................................................................................................................................

Barang yang sering dibeli secara tidak terencana di Shopee (beri tanda centang () pada

kolom berikut dan boleh pilih lebih dari satu):

Pakaian Pria:

(Atasan, Bawahan, Jeans, Outerwear,

Batik, Pakaian Tidur, Pakaian Dalam)

Pakaian Wanita:

(Atasan, Outerwear, Dress,

Jumpsuit & Overall, Batik &

Kebaya, Celana, Jeans)

Handphone & Aksesoris:

(HP & Tablet, Smartwatch, Bluetooth

& Headset, Kabel & Charger, Casing &

Cover, Screen Guard, Gantungan Hp,

Lensa Mobile, VR, Kartu Memori,

Spare Parts, Powerbank & Baterai,

Stick & Tripod, Kartu Perdana)

Perawatan & Kesehatan:

(Kontrasepsi, Suplemen Makanan,

Alat Medis, Perawatan Diri)

Sepatu Pria:

(Boots, Sepatu Formal, Sepatu Kasual,

Sneakers, Sendal, Aksesoris &

Perawatan Sepatu)

Sepatu Wanita:

(Boots & Ankle Boots, Sepatu

Hak, Wedges, Sepatu Flat, Flip

Flop & Sendal, Aksesoris &

Perawatan Sepatu)

Komputer & Aksesoris: Tas Pria:

Page 64: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

64

(Dekstop, Laptop, Audio Komputer,

Komponen Komputer, Mouse &

Keyboard, Storage Eksternal,

Networking, Printer & Scanner,

Peralatan Kantor, Proyektor & Pointer,

Gaming, Aksesoris Komputer)

(Tas Punggung, Tas Tote, Tas

Messenger, Tas Slempang, Tas

Pinggang, Tas Bahu, Clutch, Tas

Laptop, Tas Olahraga, Dompet

Pria)

Elektronik:

(TV, Speaker & Mikrofon, Media

Player, Pencahayaan, Kelistrikan,

Pendingin, Telepon, Penyedot Debu,

Kamera Pengintai, Perangkat Outdoor,

Perawatan Pakaian, Perangkat Dapur,

Video Games, Vaporizer, Kabel &

Spearpart)

Tas Wanita:

(Tas Handle, Tas Tote, Tas

Slempang, Tas Pinggang,Clutch,

Ransel, Tas Laptop, Tas Olahraga,

Dompet, Tas Treveler & Koper,

AksesorisTas, Shoulder Bag)

Jam Tangan:

(Jam Tangan Pria, Jam Tangan Wanita,

Jam Tangan Couple)

Aksesoris Fashion:

(Aksesoris Rambut, Topi,

Kacamata, Lensa Kontak, Anting,

Kalung, Cincin, Gelang, Ikat

Pinggang, Syal & Scraf, Sarung

Tangan, Logam Mulia)

Perlengkapan Rumah:

(Kamar Tidur, Kamar Mandi, Ruang

Makan, Dapur & Alat Masak,

Furniture, Dekorasi, Tempat

Panyipanan, Alat Pemeliharaan Rumah,

Kebersihan Binatu, Alat Pertukangan,

Taman)

Buku & Alat Tulis:

(Buku Bacaan, Komik, Majalah,

Buku Tulis & Kertas, Alat Tulis,

Perlengkapan Menggambar &

Melukis, Perlengkapan Kantor,

Organizer, Surat Menyurat)

Fashion Bayi & Anak:

(Pakaian Bayi, Sepatu Bayi, Pakaian

Anak Perempuan, Pakaian Anak Laki-

Laki, Tas Anak Perempuan, Tas Anak

Laki-Laki, Sepatu Anak Perempuan,

Sepatu Anak Laki-laki, Aksesoris

Ibu & Bayi:

(Makanan Bayi, Perlengkapan

Makanan Bayi, Perawatan Bayi,

Popok Bayi, Perlengkapan Mandi

Bayi, Perlengkapan Tidur Bayi,

Perlengkapan Travelling Bayi,

Page 65: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

65

Kepala, Perhiasan Anak, Jam Tangan

Anak, Aksesoris Sepatu Anak)

Kebutuhan Ibu, Mainan Bayi &

Anak)

Fashion Muslim:

(Atasan Muslim Wanita, Bawahan

Muslim Wanita, Dress Muslim, Atasan

Muslim Pria, Bawahan Muslim Pria,

Outerwear, Mukena, Pakaian Muslim

Anak, Aksesoris Muslim, Peralatan

Sholat)

Kecantikan:

(Alat Kecantikan, Kosmetik Mata,

Kosmetik Wajah, Kosmetik Bibir,

Alat Rambut, Perawatan Kuku,

Perawatan Rambut, Perawatan

Wajah, Perawatan Tubuh,

Perawatan Pria, Parfum, Paket

kecantikan, Kecantikan Lainnya)

Makanan & Minuman:

(Menu Sarapan, Roti & Kue, Susu &

Olahan, Bahan Pokok, Makanan Instan,

Makanan Kaleng, Makanan Siap Saji,

Makanan Ringan, Makanan Beku,

Coklat & Permen, Minuman, Makanan

Segar, Makanan & Minuman Lainnya)

Olahraga & Outdoor:

(Sepak Bola & Futsal, Basket,

Bulu Tangkis, Tenis, Tenis Meja,

Voli, Gym & Fitness, Diving &

Renang, Beladiri, Sepeda, Alat

Pancing, Panahan, Olahraga

Gunung, Olahraga Outdoor,

Sepatu Olahraga, Pakaian

Olahraga, Aksesoris Olahraga)

Souvenir & Pesta:

(Perlengkapan Pesta, Souvenir, Balon,

Flowers, Gift & Wrapping, Aksesoris

Pesta)

Voucher:

(Pulsa, Data, Gaming, Travel &

Tour, Belanja, Event Ticket)

Otomotif:

(Aksesoris Interior Mobil, Aksesoris

Eksterior Mobil, Sparepart Mobil,

Motor, Aksesoris Motor, Aksesoris

Pengendara Motor, Sparepart Motor,

Oli & Pelumas, Perawatan Kendaraan,

Perkakas & Perlengkapan Otomotif)

Page 66: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

66

Pertanyaan

Jawablah pertanyaan pada kolom di bawah ini mengenai Visual Merchandising,

Discount, Positive Emotion dan Impulse Buying (pembelian tak terencana) dengan memberi

tanda centang () pada kolom jawaban dengan memperhatikan nilai dan arti sebagai berikut:

STS: Sangat Tidak Setuju

TS: Tidak Setuju

N: Netral

S: Setuju

SS: Sangat Setuju

KUESIONER

Visual Merchandising

No Pertanyaan (STS) (TS) (N) (S) (SS)

1. Saya merasa tertarik dengan tampilan

halaman utama Shopee.

2.

Saya melihat desain penataan foto produk

yang beraneka warna pada halaman utama

situs Shopee.

3.

Desain penataan foto produk yang

ditawarkan Shopee sudah terkelola dengan

baik sesuai dengan klasifikasi produk

yang ada.

4.

Shopee menyediakan kolom deskripsi

untuk memudahkan saya mengetahui

informasi produk secara menyeluruh.

5. Shopee menyediakan fasilitas menu

review untuk mengulas kualitas produk.

6.

Dengan adanya menu feed back dari

konsumen berupa rating membuat saya

lebih yakin untuk melakukan transaksi di

Shopee.

Page 67: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

67

Diskon

No Pertanyaan (STS) (TS) (N) (S) (SS)

1. Saya berbelanja di Shopee karena program

“Cash Back Day”.

2. Saya berbelanja di Shopee karena program

diskon Shopee “Bayar di Tempat Sale”.

3. Saya berbelanja di Shopee karena program

diskon “Beli 2 produk Gratis 1 produk”.

4. Saya berbelanja di Shopee karena ada

fasilitas gratis ongkos kirim.

5.

Program “Super Brand Day” di Shopee

membuat saya mendapatkan produk yang

berkualitas dengan harga yang lebih

murah.

6. Program diskon “flash sale” di Shopee

menguntungkan saya sebagai konsumen.

7. Saya senang dengan program “Voucher

day” Shopee karena merasa diuntungkan.

Positive Emotion

No Pertanyaan (STS) (TS) (N) (S) (SS)

1. Saya merasa senang saat melakukan

pembelian di Shopee

2. Saya merasa excited berbelanja di

Shopee.

3. Saya merasakan perasaan bersemangat

ketika berbelanja di Shopee.

4. Saya merasa bergairah saat membeli

sesuatu yang baru di Shopee.

Page 68: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

68

Impulse Buying

No Pertanyaan (STS) (TS) (N) (S) (SS)

1.

Terkadang saya tidak dapat menahan diri

untuk tidak membeli barang secara online

yang saya suka melalui Shopee.

2.

Saya cenderung memutuskan apa yang

ingin saya beli, ketika sedang browsing di

situs Shopee.

3.

Ketika saya melihat sesuatu yang

mungkin saya butuhkan di Shopee, saya

akan membelinya meskipun saya

berencana untuk membeli barang lainnya.

4.

Ketika berbelanja di Shopee, saya

membeli barang yang tidak saya

rencanakan untuk dibeli.

5.

Tidak mudah untuk tidak membeli barang

bagus ketika berbelanja online melalui

Shopee.

6.

Ketika saya melihat barang baru di situs

jual beli online Shopee, saya ingin

membelinya.

7.

Saya terkadang membeli barang secara

online di Shopee karena saya

menginginkannya namun tidak

membutuhkannya.

Page 69: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

69

Lampiran 18 Data Hasil Kuesioner

No V

M1

V

M2

V

M3

V

M4

V

M5

V

M6

Dis

1

Dis

2

Dis

3

Dis

4

Dis

5

Dis

6

Dis

7

PE

1

PE

2

PE

3

PE

4

IB1 IB2 IB3 IB4 IB5 IB6 IB7

1 3 3 4 4 4 5 5 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 3

2 3 3 4 5 4 5 2 3 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4

3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 3 2 4 3 3 3 5 5 5 3 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4

5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3

6 4 4 4 4 4 4 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2

7 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4

8 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 3 4

9 4 4 4 5 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4

10 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3

11 4 4 3 4 4 5 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5

12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

13 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

14 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

15 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4

16 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2

17 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4

18 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 2

19 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2

Page 70: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

70

20 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4

21 4 4 3 2 2 2 1 2 2 5 4 3 4 4 3 2 3 5 5 5 3 5 4 5

22 4 4 4 5 4 4 2 2 2 5 2 5 4 4 2 2 2 5 5 5 4 5 3 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4

24 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2

25 4 5 5 5 5 5 2 2 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 2 4 2 2

26 4 5 3 4 3 5 3 3 2 5 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

27 3 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 5 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3

28 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3

29 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 4 4 2 2 3 2

30 4 4 4 4 4 5 2 3 2 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2

31 3 5 2 3 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2

33 3 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4

34 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 1 2 3

35 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 5 5 4 3 2 2 4 4

36 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 5 2 3

37 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3

38 5 4 4 4 4 4 3 2 2 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2

39 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 5 3

40 3 4 4 4 5 3 4 1 2 5 4 3 5 4 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3

41 4 4 4 5 5 5 3 4 2 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

42 4 4 4 4 4 5 1 2 4 5 4 5 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4

Page 71: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

71

43 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3

44 4 4 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3

45 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4

46 5 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 2 2 5

47 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

48 5 4 4 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3

49 5 3 5 5 5 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 1

50 3 3 4 4 5 3 3 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2

51 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 3 3 3

52 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4

53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

54 4 4 5 5 5 5 3 2 2 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

55 3 3 2 3 4 5 5 4 2 3 3 3 5 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 5

56 3 3 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2

57 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4

58 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 2 4 4

59 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 2 4 5

60 5 4 5 4 5 5 2 1 2 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 2 4 5

61 4 5 4 4 5 5 1 1 2 4 2 4 2 4 3 3 3 1 1 2 2 4 5 4

62 5 4 4 4 4 5 5 3 2 5 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 2

63 3 4 4 4 4 5 2 2 2 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2

64 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 5 4 4 3 3 3 5 4 4 2 2 4 4 2

Page 72: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

72

66 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3

67 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2

68 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4

69 4 5 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4

70 1 4 3 5 5 4 5 4 3 5 2 5 1 4 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4

71 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

72 4 4 4 4 4 5 2 2 2 5 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4

73 2 3 4 4 4 4 2 4 2 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2

74 3 4 3 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3

75 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4

76 3 4 3 4 4 5 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

77 4 4 3 4 4 4 2 2 4 5 2 5 5 3 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2

78 3 4 4 5 5 5 3 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4

79 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2

80 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

81 4 4 5 4 4 5 2 2 4 5 4 5 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2

82 4 4 4 4 4 4 2 2 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

83 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4

84 4 2 4 3 4 5 2 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2

85 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2

86 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1

87 4 2 4 5 4 4 4 2 2 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4

88 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2

Page 73: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

73

89 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

90 3 3 4 4 4 5 2 2 2 5 3 2 3 3 3 3 3 2 5 2 1 1 1 1

91 5 5 4 4 5 5 3 3 2 4 3 5 5 4 4 4 3 2 3 4 1 3 3 3

92 3 3 4 5 5 5 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1

93 4 4 3 5 5 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2

94 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2

95 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2

96 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2

97 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 3

98 3 5 5 5 4 3 3 2 3 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 3 3 5

99 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3

100 2 4 4 4 3 5 1 2 2 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2

101 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 1 1

102 3 4 4 4 5 4 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2

103 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 3 4 4 5 4 4 5

104 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

105 4 4 4 4 4 5 2 2 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4

106 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4

107 2 2 4 4 4 4 5 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2

108 3 2 3 4 5 5 3 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4

109 3 3 4 4 4 5 2 2 2 5 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3 2 3 2 4

110 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4

111 4 3 4 5 5 5 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

Page 74: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

74

112 3 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2

113 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 5 5 4 2 4 2 4 4 2 4 1 2 2

114 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2

115 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 2 2 5 2 1

116 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 1

117 3 3 3 3 3 4 4 2 2 5 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3

118 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4

119 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2

120 3 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

121 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 1 3 1 1 4 1 1

122 4 3 4 4 4 5 3 3 3 5 3 3 5 5 4 4 3 2 2 2 2 3 2 1

123 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 4 4

124 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2

125 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

126 3 2 2 3 4 5 4 3 5 5 3 5 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4

127 4 4 3 3 5 5 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2

128 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4

129 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2

130 3 3 3 4 5 5 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3

131 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3

132 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 3

133 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 2 1 4 4 4 5 2 3 2 2 1 3 2

134 4 3 2 2 2 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 1 2 3 4 3 2 4

Page 75: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

75

135 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2

136 3 4 2 4 5 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 4

137 3 3 4 5 5 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3

138 5 5 5 5 5 5 1 1 1 5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3

139 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4

140 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 5 2 4 4 4 5 4 1 2 2 1

141 4 5 5 3 4 5 2 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 2 5 5 5

142 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4

143 3 4 5 4 5 5 2 5 2 3 4 5 3 4 2 3 4 4 3 3 1 2 1 4

144 4 4 5 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2

145 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

146 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

147 3 4 3 4 4 5 1 1 3 5 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4

148 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4

149 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 3 4

150 3 3 4 3 4 4 2 2 3 5 3 3 3 3 3 4 1 3 4 5 1 2 2 1

151 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3

152 3 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2

153 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

154 3 3 4 4 4 5 1 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3

155 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2

156 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2

157 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 3 3 3 4 3

Page 76: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

76

158 3 3 4 3 5 4 2 3 2 4 4 5 5 3 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2

159 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4

160 2 3 3 3 3 5 3 5 4 5 4 3 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4

161 3 4 4 5 5 5 2 3 3 4 4 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4

162 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3

163 3 3 5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4

164 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4

165 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4

166 3 3 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

Lampiran 19 Karakteristik Responden

No Fakultas Jenis

Kelamin Usia

Pernah/Tidak

Pernah

Rata-rata

pengeluaran

Puas/Tidak

Puas Barang Yang sering di beli

1 Komunikasi P 20 Ya B Ya 5, 21

2 Komunikasi P 20 Ya B Ya 2, 7, 13,

3 Komunikasi P 22 Ya B Ya 21

4 Komunikasi L 21 Ya A Ya 1, 2, 8, 9

5 Komunikasi P 22 Ya B Ya 2, 5, 7, 21

6 Komunikasi P 20 Ya B Ya 2, 13, 21, 23

7 Komunikasi L 22 Ya B Ya 2, 9

8 Komunikasi L 23 Ya B Ya 1, 3, 10,22

9 Komunikasi L 22 Ya C Ya 1, 2, 3, 4, 6, 9, 14, 15, 20, 22, 23

10 Komunikasi L 22 Ya B Ya 1, 3, 10

11 Komunikasi L 22 Ya C Ya 3, 15

12 Komunikasi P 19 Ya B Ya 2, 14, 21

Page 77: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

77

13 Komunikasi P 19 Ya A Ya 5, 7, 21

14 Ekonomi P 22 Ya B Ya 2, 5,

15 Ekonomi L 22 Ya C Ya 2, 10,

16 Ekonomi L 22 Ya B Ya 2, 3, 4, 6, 8, 11, 14, 22, 23

17 Ekonomi P 22 Ya B Ya 5, 13, 14, 17, 21

18 Ekonomi L 22 Ya B Ya 1, 4, 14,

19 Ekonomi L 22 Ya C Ya 2, 3, 10, 12

20 Ekonomi L 22 Ya A Ya 2, 4, 8, 9, 13, 20, 22

21 Ekonomi L 23 Ya B Ya 1, 4, 20

22 Ekonomi L 21 Ya B Ya 1, 2, 9, 10

23 Ekonomi L 22 Ya B Ya 1, 10

24 Ekonomi P 22 Ya C Ya 5, 7, 14

25 Ekonomi P 21 Ya C Ya 6, 7, 13, 14

26 Ekonomi L 21 Ya C Ya 2, 4, 9, 15, 20, 22, 23

27 Ekonomi P 21 Ya A Ya 2, 5, 7,10, 11,13, 21

28 Ekonomi L 22 Ya C Ya 1, 3, 10

29 Ekonomi L 21 Ya A Ya 3

30 Ekonomi L 21 Ya A Ya 2, 3, 4, 8, 11, 15

31 Ekonomi L 21 Ya B Ya 1, 3

32 Ekonomi L 21 Ya B Ya 2, 3, 8, 9, 10, 12, 15, 18, 21

33 Ekonomi P 20 Ya B Ya 5, 7, 13

34 Ekonomi L 20 Ya C Ya 2, 4, 23

35 Ekonomi P 22 Ya B Ya 7

36 Ekonomi L 22 Ya A Ya 1, 3, 9, 10, 11, 19,22, 23

37 Ekonomi P 23 Ya B Ya 5, 13, 21

38 Ekonomi L 24 Ya B Ya 2, 4, 10,20, 22

39 Ekonomi P 22 Ya B Ya 5, 6

Page 78: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

78

40 Ekonomi P 21 Ya C Ya 4, 5, 7, 8, 10, 13

41 Ekonomi L 21 Ya A Ya 2

42 Ekonomi P 21 Ya B Ya 5, 15

43 Ekonomi L 21 Ya B Ya 1, 2, 8, 9, 10, 11

44 Ekonomi L 20 Ya A Ya 1

45 Ekonomi P 20 Ya B Ya 9

46 Ekonomi P 19 Ya A Tdk 7

47 Ekonomi P 22 Ya B Ya 2, 7

48 Ekonomi L 24 Ya B Tdk 3

49 Ekonomi P 21 Ya B Ya 5

50 Ekonomi P 22 Ya B Ya 5, 10, 13

51 Ekonomi P 22 Ya A Ya 2, 5, 7

52 Ekonomi P 22 Ya A Ya 5, 8

53 FKIP P 22 Ya C Ya 5

54 FKIP P 22 Ya B Ya 5, 7, 14,

55 FKIP P 22 Ya C Ya 5, 13,

56 FKIP P 23 Ya B Ya 4

57 FKIP L 22 Ya B Ya 3

58 FKIP P 20 Ya B Ya 5, 7, 13, 14, 18

59 FKIP P 20 Ya B Ya 7, 13

60 FKIP P 20 Ya A Ya 5, 13

61 FKIP P 19 Ya A Ya 2, 5, 10

62 FKIP L 19 Ya B Tdk 2, 4, 20

63 FKIP P 20 Ya A Ya 5, 8, 10, 13, 18

64 FKIP P 19 Ya A Ya 5, 11, 13, 14, 21

65 FKIP P 20 Ya A Ya 2, 5, 7, 10, 13

66 FKIP L 21 Ya C Ya 3, 4, 15, 18, 22

Page 79: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

79

67 FPB P 23 Ya C Ya 4, 5, 6, 7, 10, 13, 15, 17, 19, 22

68 FPB P 22 Ya B Ya 5, 7, 13, 14

69 FPB L 23 Ya C Ya 1, 2, 3, 9, 10, 20

70 FPB L 23 Ya B Ya 2, 8, 9

71 FPB L

23 Ya B Ya 1, 2, 3, 8, 9, 11, 12, 14, 19, 20,

21,22

72 FPB P 24 Ya C Ya 10, 13, 15

73 FPB P 20 Ya B Ya 5, 7, 8, 13, 23

74 Bahasa &

Seni L

20 Ya C Ya 1, 2

75 Bahasa &

Seni L

24 Ya B Ya 1, 2

76 Bahasa &

Seni L

24 Ya C Ya 3, 14

77 Bahasa &

Seni L

24 Ya A Ya 2

78 Bahasa &

Seni P

20 Ya A Ya 2, 13

79 Bahasa &

Seni P

22 Ya B Ya 14

80 Bahasa &

Seni P 21 Ya B Ya 1, 5, 13

81 Bahasa &

Seni P 21 Ya B Tdk 5

82 TI L 21 Ya A Ya 2, 4, 8, 23

83 TI L 21 Ya B Ya 1, 3, 4, 9, 11, 22

84 TI L 20 Ya A Ya 15

85 TI L 20 Ya A Ya 10

86 TI P 20 Ya A Ya 15

87 TI L 19 Ya B Ya 1

Page 80: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

80

88 TI L 22 Ya C Ya 2

89 TI L 21 Ya C Ya 2, 8, 9,20

90 TI L 20 Ya B Ya 1, 2, 9, 10, 20, 23

91 TI L 20 Ya B Ya 2, 10, 23

92 TI P 22 Ya C Ya 5, 6, 7, 13, 14, 15, 19, 21

93 TI L 22 Ya A Ya 1, 2

94 TI L 23 Ya A Ya 2, 4

95 TI P 22 Ya A Ya 5, 6, 7

96 TI P 22 Ya B Ya 8, 10

97 TI P 22 Ya C Ya 12, 21

98 TI P 22 Ya C Ya 5, 7, 17

99 TI L 23 Ya A Ya 3, 6

100 TI L 21 Ya C Ya 1, 2, 3, 4

101 TI P 23 Ya C Ya 5, 6, 7, 13

102 TI P 22 Ya A Ya 7, 13

103 TI L 22 Ya B Ya 1, 2, 3, 23

104 TI L 19 Ya C Ya 2, 4, 9

105 TI P 20 Ya A Ya 5, 6, 7

106 TI P 19 Ya C Ya 7, 21

107 TI P 21 Ya B Ya 17

108 TI L 21 Ya A Ya 20, 23

109 TI L 22 Ya B Ya 2, 4

110 TI P 22 Ya C Ya 6, 10

111 TI L 22 Ya B Ya 2, 6

112 TI L 19 Ya B Ya 4, 20

113 Hukum P 22 Ya A Ya 1, 4, 13

114 Hukum P 21 Ya C Ya 5, 6, 7

Page 81: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

81

115 Hukum P 22 Ya C Ya 7, 10, 14

116 Hukum P 20 Ya B Ya 5

117 Hukum P 22 Ya A Tdk 5, 6, 7

118 Hukum P 21 Ya C Ya 7, 15

119 Hukum L 23 Ya B Ya 2, 4

120 Teologi P 20 Ya B Ya 5, 13, 15

121 Teologi P 19 Ya B Ya 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14

122 Teologi P 23 Ya B Ya 5, 6, 7, 13, 14

123 Teologi L 22 Ya C Tdk 2

124 Teologi P 21 Ya B Ya 5, 7, 16, 21

125 Teologi L 24 Ya B Tdk 1, 2, 4

126 Teologi P 22 Ya B Ya 5, 13, 14

127 Teologi L 21 Ya A Ya 1, 8,

128 Sains & Mat P 22 Ya B Ya 5, 6, 7, 11, 13, 14

129 Sains & Mat P 22 Ya B Ya 5, 15, 17, 21

130 Sains & Mat P 21 Ya B Ya 5, 6, 13, 21

131 Sains & Mat L 19 Ya B Tdk 1, 8

132 Sains & Mat P 19 Ya B Ya 4, 11, 14, 19

133 Kesehatan P 23 Ya A Ya 2, 6

134 Kesehatan P 22 Ya B Ya 2, 5

135 Kesehatan P 21 Ya B Tdk 2, 5, 17

136 Kesehatan P 22 Ya C Ya 5, 7, 17

137 Kesehatan P 22 Ya A Ya 5, 17

138 Kesehatan P 20 Ya B Tdk 6, 3

139 Kesehatan P 20 Ya C Ya 1, 5, 10

140 Kesehatan P 22 Ya A Ya 21, 23

141 Kesehatan P 22 Ya B Ya 2, 5, 10

Page 82: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

82

142 Kesehatan P 21 Ya A Tdk 2, 4, 20

143 Kesehatan P 22 Ya C Ya 2, 7

144 Psikologi P 20 Ya A Tdk 18, 19, 21

145 Psikologi P 22 Ya A Ya 5, 6, 14, 15

146 Psikologi P 22 Ya B Tdk 21

147 Psikologi P 22 Ya C Ya 7, 13

148 Psikologi P 22 Ya A Ya 8, 13, 17

149 Psikologi P 22 Ya B Ya 11, 13, 15

150 Psikologi P 22 Ya A Ya 5, 6, 14, 15

151 Psikologi P 21 Ya B Ya 21

152 Psikologi P 21 Ya C Ya 7, 13

153 Psikologi P 22 Ya A Ya 5, 6, 14, 15

154 Psikologi P 22 Ya B Ya 21

155 Psikologi P 21 Ya C Ya 7, 13

156 Biologi P 23 Ya A Tdk 13, 17, 22

157 Biologi P 22 Ya A Ya 5, 21

158 Biologi P 22 Ya B Ya 2, 7, 13,

159 Biologi P 21 Ya B Ya 2, 5,

160 Biologi P 21 Ya A Tdk 1, 5, 13

161 Biologi P 21 Ya B Ya 5, 13, 15

162 Biologi P 22 Ya B Ya 5, 7, 8,

163 Biologi P 22 Ya B Tdk 2, 5, 8

164 Elektro L 22 Ya B Ya 2, 6, 3

165 Elektro L 22 Ya C Tdk 2, 6

166 Elektro L 22 Ya B Tdk 2, 3

Page 83: Transaksi E-Commerce Indonesia (2014-2018)

83

Lampiran 20 PT * JK Crosstabulation

JK

Total Laki-laki Perempuan

PT Puas Count 57 91 148

Expected Count 57,1 90,9 148,0

% within PT 38,5% 61,5% 100,0%

% within JK 89,1% 89,2% 89,2%

% of Total 34,3% 54,8% 89,2%

Tidak Puas Count 7 11 18

Expected Count 6,9 11,1 18,0

% within PT 38,9% 61,1% 100,0%

% within JK 10,9% 10,8% 10,8%

% of Total 4,2% 6,6% 10,8%

Total Count 64 102 166

Expected Count 64,0 102,0 166,0

% within PT 38,6% 61,4% 100,0%

% within JK 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 38,6% 61,4% 100,0%