tp bronkitis
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 TP bronkitis
1/20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Anatomi Sistem Respirasi
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenar
minyak (kelenar sebasea) dan kelenar keringat (kelenar sudori!era).
"elaput lendir ber!ungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran perna!asan. "elain itu, terdapat uga rambut pendek dan tebal
yang ber!ungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
#uga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
ber!ungsi menghangatkan udara yang masuk. $i sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan naso!aring melalui dua lubang yang
disebut choanae. %ada permukaan rongga hidung terdapat rambut&
rambut halus dan selaput lendir yang ber!ungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam rongga hidung.'
ambar .* +natomi sistem respirasi manusia'
b. aring
Udara dari rongga hidung masuk ke !aring. aring merupakan
percabangan - saluran, yaitu saluran perna!asan (nasofaring) pada
*
-
8/19/2019 TP bronkitis
2/20
bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang.
%ada bagian belakang !aring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). /asuknya udara melalui !aring
akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
/akan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. 0alaupun demikian, sara! kita akan mengatur agar peristiwa
menelan, bernapas, dan berbicara tidak teradi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan. ungsi utama !aring adalah
menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan uga sebagai
alan makanan dan minuman yang ditelan, !aring uga menyediakan
ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.
c. 1rakea
1rakea berupa pipa yang panangnya 2*3 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). $inding tenggorokan tipis dan
kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam
rongga bersilia. "ilia&silia ini ber!ungsi menyaring benda&benda asing
yang masuk ke saluran pernapasan. 1rakea terletak di sebelah depan
kerongkongan. $i dalam rongga dada, trakea bercabang menadi dua
cabang bronkus. $i dalam paru&paru, bronkus bercabang&cabang lagi
menadi saluran yang sangat kecil disebit bronkiolus. Uung bronkiolus
berupa gelembung kecil yang disebut alveolus.'
d. 4aring
4aring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan.
4aring berada diantara oro!aring dan trakea, di depan laringo!aring."alah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. 5piglotis terletak
di uung bagian pangkal laring. 4aring diselaputi oleh membran mukosa
yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat
untuk menahan getaran&getaran suara pada laring. ungsi utama laring
adalah menghasilkan suara dan uga sebagai tempat keluar masuknya
udara. %angkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang
membentuk akun. %angkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal
*6
-
8/19/2019 TP bronkitis
3/20
tenggorok (epiglotis). %ada waktu menelan makanan, katup tersebut
menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka.
%ada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila
ada udara dari paru&paru, misalnya pada waktu kita bicara.
e. 7ronkus
1rakea bercabang menadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. 8edua bronkus menuu paru&paru, bronkus bercabang
lagi menadi bronkiolus. 7ronkus sebelah kanan (bronkus primer)
bercabang menadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menadi dua bronkiolus. Cabang&cabang
yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru&paru atau alveolus.
$inding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler&kapiler
darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdi!usi ke dalam darah.
ungsi utama bronkus adalah menyediakan alan bagi udara yang masuk
dan keluar paru&paru. ',
!. %aru&%aru
%aru&paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh dia!ragma
yang berotot kuat. %aru&paru ada dua bagian yaitu paru&paru kanan
(pulmo dekstra) yang terdiri dari lobus dan paru&paru kiri (pilmo
sinistra) yang terdiri atas - lobus. %aru&paru dibungkus oleh dua selaput
yang tipis disebut pleura. "elaput bagian dalam yang langsung
menyelimuti paru&paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelimuti rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). %aru&paru tersusun tersusunoleh bronkiolus, alveolus, aringan elastik, dan pembuluh darah.
7ronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi rongga bronkus masih
bersilia dan di bagian uungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus
bersilia. "etiap bronkiolus terminalis bercabang&cabang lagi menadi
bronkiolus respirasi, kemudian menadi duktus alveolaris. %ada dinding
duktus alveolaris mengandung gelembung&gelembung yang disebut
alveolus.
*9
-
8/19/2019 TP bronkitis
4/20
3.2 Fisiologi Sistem Respirasi
%erna!asan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbon dioksida, hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. /anusia dalam berna!as menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbon dioksida ke lingkungan.'
Respirasi dapat dibedakan menadi dua enis yaitu:
a. Respirasi luar yang merupakan pertukaran antara ;- dan C;- antara
darah dan udara.
b. Respirasi dalam yang merupakan pertukaran ;- dan C;- dari aliran
darah ke sel&sel tubuh.
"ementara cara pernapasan uga dibagi dua yaitu:
a. Respirasi $ada
;tot antara tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut, yang
menyebabkan tulang rusuk terangkat ke atas, dan rongga dada
membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan.
b. Respirasi %erut
;tot dia!ragma pada perut mengalami kontraksi yang menyebabkan
dia!ragma mendatar, dan volume rongga dada menadi membesar yang
mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk
ke dalam badan.
Udara yang keluar masuk masuk paru&paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). kapasitas vital ?
volume residu > @=33 mlAwanita dan ==33mlApria.'
-3
-
8/19/2019 TP bronkitis
5/20
%ada waktu bernapas udara masuk melalui saluran pernapasan dan akhirnya
masuk ke dalam alveolus. ;ksigen yang terdapat dalam alveolus berdi!usi
menembus dinding sel alveolus, akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah
dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam darah menadi
oksihemoglobin. "elanutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
;ksigennya dilepaskan ke dalam sel&sel tubuh sehingga oksihemoglobin
kembali menadi hemoglobin. 8arbondioksida yang dihasilkan dari
pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya
sampai pada alveolus. $ari alveolus karbondioksida dikeluarkan melalui
saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas. $engan demikian
dalam alveolus teradi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan
karbondioksida keluar.'
3.3 Definisi
7ronkitis merupakan sutu penyakit yang ditandai dengan adanya in!lamasi
bronkus yang bersi!at patologis dan beralan kronik. %erubahan bronkus
tersebut disebabkan oleh perubahan&perubahan dalam dinding bronkus
berupa destruksi elemen&elemen elastis dan otot&otot polos bronkus.*
"ecara klinis para ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk sebagai geala yang utama dan
dominan. 7erdasarkan lamanya, bronkitis dibagi menadi dua yaitu:*
a. 7ronkitis akut adalah batuk yang tiba&tiba teradi karena in!eksi virus
yang melibatkan alan napas yang besar. 7ronkitis akut pada umumnya
ringan, berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu),
rata&rata *3&*@ hari. /eski ringan, namun adakalanya sangat
mengganggu, terutama ika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk berkepanangan.
b. 7ronkitis kronik berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut,
ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal bulan dalam setahun,
sekurang&kurangnya selama - tahun berturut&turut, tidak disebabkan
oleh penyakit lain. *
7erdasarkan etiologinya bronkitis dapat dibedakan menadi:
-*
-
8/19/2019 TP bronkitis
6/20
a. 7ronkitis in!eksiosa disebabkan oleh in!eksi bakteri atau virus, terutama
/ycoplasama pneumoniae dan Chlamydia. "erangan bronkitis berulang
bisa teradi pada perokok dan penderita penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun.
b. 7ronkitis iritati! adalah bronkitis yang disebabkan alergi terhadap
sesuatu yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah bronkus. 7ronkitis
iritati! bisa disebabkan oleh berbagai enis debu, asap dari asam kuat,
amonia, beberapa pelarut organik klorin, hidrogen sul!ida, sul!ur
dioksida, dan bromine, polusi udara yang menyebabkan iritasi oBon dan
nitrogen dioksida, tembakau dan rokok lainnya. aktor etiologi utama
adalah Bat polutan.@,=
3. !pi"emiologi
$i negara barat menurut data 0H; tahun -33, kekerapan bronkitis
diperkirakan sebanyak *, di antara populasi. $i +merika "erikat,
menurut National Centre !or Health "tatistics, kira&kira ada *@ uta orang
menderita bronkitis. 4ebih dari *- uta orang menderita bronkitis akut pada
tahun *99@, sama dengan = populasi +merika "erikat.* $i dunia bronkitis
merupakan masalah dunia. rekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi
dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri.- 7ronkitis lebih
banyak terdapat pada laki&laki dibanding wanita.* $i Dndonesia belum ada
laporan tentang angka persentase yang pasti mengenai penyakit ini,
kenyataannya penyakit ini sering ditemukan di klinik.
3.# !tiologi
"ecara umum penyebab bronkitis dibagi berdasarkan !aktor lingkungan dan
!aktor hostApenderita. %enyebab bronkitis berdasarkan !aktor lingkunganmeliputi polusi udara, merokok dan in!eksi. Dn!eksi sendiri terbagi menadi
in!eksi bakteri ("taphylococcus, %ertusis, 1uberculosis, mikroplasma),
in!eksi virus (R"
-
8/19/2019 TP bronkitis
7/20
1emuan patologis utama bada bronkitis adalah hipertro!i kelenar mukosa
bronkus, hipertro!i dan hyperplasia sel&sel goblet, in!iltrasi sel&sel radang
dengan edema pada mukosa bronkus. Hal ini menyebabkan penyempitan
pada saluran bronkus, yang mengakibatkan diameter bronkus menebal lebih
dari 3&@3 dari tebalnya di dinding bronkus normal, dan akan teradi
sekresi mukus yang berlebihan dan kental yang menyebabkan geala yang
khas yaitu batuk produkti!.-,=
%enyempitan alan napas merupakan hasil dari berbagai mekanisme seperti
edema mukosa alan napas akibat in!lamasi, banyaknya mukus pada saluran
napas kecil dan metaplasi sel goblet serta !ibrosis saluran napas kecil
sebagai dampak in!lamasi. 8erusakan pada saluran napas kecil baik secara
langsung akibat Bat&Bat yang dihirup maupun secara tak langsung akibat
mediator&mediator in!lamasi. 5pitelium alan napas mempunyai kemampuan
untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada perubahan anatomi dan
!ungsi alan napas. %roses perbaikan aringan menimbulkan !ibrosis matriks
ekstraselular atau aringan ikat sehingga teradi penyempitan alan napas.
%embentukan mukosa yang terus menerus mengakibatkan melemahnya
akti!itas silia dan !aktor !agositosis dan melemahkan mekanisme
pertahananya sendiri, sehingga silia tidak mampu lagi mendorong dahak ke
atas, satu&satunya cara mengeluarkan dahak dari bronkus adalah dengan
batuk.6
ambar .- "el in!lamasi dan mediator yang terlibat pada bronkitis6
-
-
8/19/2019 TP bronkitis
8/20
ambar . /ekanisme pato!isiologi bronkitis kronis9
3.% &anifestasi Klinis
eala umum bronkitis akut maupun bronkitis kronik adalah:
a. 7atuk dan produksi sputum adalah geala yang paling umum biasanya
teradi setiap hari. Dntensitas batuk, umlah dan !rekuensi produksi
sputum bervariasi dari pasien ke pasien. $ahak berwarna yang bening,
putih atau hiau&kekuningan.
'. $yspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan tingkat
keparahan penyakit. 7iasanya, orang dengan bronkitis kronik
mendapatkan sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk.
(. eala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung tersumbat, dan
sakit kepala dapat menyertai geala utama.
". $emam dapat mengindikasikan in!eksi paru&paru sekunder virus atau
bakteri.@,=
3.) Pemeri*saan
a. %emeriksaan !isik
%ada stadium awal, pasien belum ada keluhan, pada stadium yang lebih
lanut didapatkan !ase ekspirasi yang memanang dan mengi.
$idapatkan uga tanda&tanda hiperin!lasi seperti barrel chest dan
-@
-
8/19/2019 TP bronkitis
9/20
hipersonor pada perkusi. %asien yang dengan obstruksi alan napas berat
akan menggunakan otot&otot pernapasan tambahan duduk dalam posisi
tripod. $idapatkan uga sianosis pada bibir dan kuku pasien.=
*. Dnspeksi
a. %ursed lips breathing
b. 7arrel chest
c. %enggunaan otot bantu pernapasan
d. Hipertro!i otot bantu pernapasan
e. #
-
8/19/2019 TP bronkitis
10/20
. Radiologi
a. Rontgen thorak (%+A4ateral)
Corakan bronkovaskuler meningkat
Tram-track appearance : penebalan dinding bronkial
ambar .@ %enebalan dinding bronkial pada Rontgen 1horak =
ambar .= %enebalan dinding bronkial dan tram track
appearance=
-'
-
8/19/2019 TP bronkitis
11/20
ambar .' %enebalan dinding bronkial dan tram track pada !oto
1horak 4ateral =
3.+ Diagnosis Ban"ing -,@,=
a. +sma
‒ ;nset usia dini
‒ eala bervariasi dari hari ke hari
‒ eala pada waktu malamAdini hari lebih menonol
‒ $apat ditemukan alergiArhinitisAecBema
‒ Riwayat asma dalam keluarga
‒ Hambatan aliran udara biasanya reversibel
b. agal #antung 8ongesti!
‒ Riwayat hipertensi
‒ Ronki basah halus di basal paru
‒ ambaran !oto toraks cardiomegali dan edema paru
-
-
8/19/2019 TP bronkitis
12/20
‒ %emeriksaan !aal paru restriksi bukan obstruksi
c. 7ronkiektasis
‒ "putum purulen dalam umlah banyak
‒"ering berhubungan dengan in!eksi bakteri
‒ Ronki basah kasar dan ari tabuh
‒ ambara !oto toraks nampak honeycomb appearance dan penebalan
dinding bronkus
d. 17C
‒ ;nset di semua usia
‒ ambaran !oto toraks in!iltrate
‒8on!irmasi mikrobiologi (71+)
e. "indrom ;bstruksi %asca 17
‒ Riwayat pengobatan anti 17 adekuat
‒ ambaran !oto toraks bekas 17: !ibrotic dan kalsi!ikasi minimal
‒ %emeriksaan !aal paru menunukkan obstruksi yang tidak reversibel
!. 7ronkiolitis obliterasi
‒ Usia muda
‒1idak merokok
‒ /ungkin ada riwayat arthritis rematoid
‒ C1 paru ekspirasi terlihat gambaran hipodens
g. $i!!use bronkiolitis
‒ "ering pada perempuan tidak merokok
‒ "eringkali berhubungan dengan sinusitis
‒ Rontgen dan C1 paru resolusi tinggi memperlihatkan bayangan
di!!use nodul opak sentrilobular dan hiperin!lasi3.1, Tatala*sana
a. 1atalaksana Umum
1atalaksana umum bertuuan untuk memperbaiki kondisi tubuh
penderita, mencegah perburukan penyakit, menghindari !aktor resiko,
dan mengenali si!at penyakit secara lebih baik. 1ermasuk dalam
tatalaksana umum ini adalah pendidikan bagi penderita untuk mengenal
penyakitnya lebih baik, menghindari polusi, menghentikan kebiasaan
-6
-
8/19/2019 TP bronkitis
13/20
merokok, menghindari in!eksi saluran napas dan mengobati in!eksi
sedini mungkin agar tidak teradi eksaserbasi akut, hidup dalam
lingkungan yang lebih sehat, makanan cukup giBi dan mencukupi
kebutuhan cairan. @
b. 1atalaksana khusus
1atalaksana khusus dilakukan untuk mengatasi geala dan komplikasi.
*. 7ronkodilator
7ronkodilator merupakan obat utama pada bronkitis kronik, dimana
tidak hanya diberikan pada keadaan eksaserbasi akut, tetapi uga
untuk memperbaiki obstruksi yang teradi. ;bat yang diberikan
adalah golongan antikolinergik, golongan agonis beta&-, atau
golongan Eanthin.
a. -olongan anti*olinergi* merupakan pilihan pertama, yang
diberikan secara inhalasi yaitu preparat ipatropium bromida.
;bat ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan
golongan agonis beta&-, yaitu e!ek bronkodilatornya lebih besar,
tidak menimbulkan !enomena taki!ilaksis, tidak mempunyai e!ek
samping tremor dan palpitasi, tidak mempengaruhi sistem
pembersihan mukosilier, masa keranya cukup lama yaitu '&6
am dan therapeutic margin of safety nya cukup panang oleh
karena obat ini tidak diabsorbsi.
b. -olongan agonis 'eta2 (simpatomimetik) yang diberikan
secara oral bisa menimbulkan e!ek samping tremor, palpitasi,
dan sakit kepala. %emberian obat secara inhalasi mengurangi
e!ek samping ini. "elain itu dapat memobilisasi pengeluarandahak. ;bat ini bekera dengan mengakti!kan adenilsiklase
dengan akibat meningkatnya produksi siklik +/% dan
menimbulkan relaksasi otot polos saluran napas.
c. -olongan /ant0in merupakan bronkodilator paling lemah,
bekera dengan menghambat aksi enBim !os!odiesterase, yaitu
enBim yang menginakti!kan siklik +/%. "elain sebagai
bronkodilator, obat ini mempunyai e!ek yang kuat dan
-9
-
8/19/2019 TP bronkitis
14/20
berlangsung lama dalam meningkatkan daya kontraksi otot
dia!ragma dan daya tahan terhadap kelelahan otot pada
penderita.
7ronkodilator hendaknya diberikan dalam bentuk kombinasi, oleh
karena mereka mempunyai e!ek sinergis. %emberian secara
kombinasi memberikan e!ek samping minimal dan e!ek yang
optimal dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan pemberian
monoterapi.-,=
-. /ukolitik dan ekspektoran
7ronkitis dapat menyebabkan produksi mukus berlebih. 8ondisi ini
menyebabkan peningkatan penebalan mukus. %erubahan dan
banyaknya mukus sukar dikeluarkan secara alamiah, sehingga
diperlukan obat yang dapat memudahkan pengeluaran mukus.
/ukus mengandung glikoprotein, polisakarida, debris sel, dan
cairanAeksudat in!eksi.
a. &*oliti* bekera dengan cara memecah glikoprotein menadi
molekul&molekul yang lebih kecil sehingga menadi encer.
/ukus yang encer akan mendesak dikeluarkan pada saat batuk,
contoh mukolitik adalah ambroEol, erdosteine, asetilsistein atau
bromheksin.
'. !*spe*toran bekera dengan cara mengencerkan mukus dalam
bronkus sehingga mudah dikeluarkan, salah satu contoh
ekspektoran adalah guai!enesin. uai!enesin bekera dengan
cara mengurangi viskositas dan adhesivitas sputum sehingga
meningkatkan e!ektivitas mukosilia dalam mengeluarkansputum dari saluran pernapasan.
. +ntibiotika
1erapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianurkan kecuali bila
disertai demam dan batuk yang menetap lebih dari ' hari, karena
dicurigai adanya keterlibatan bakteri saluran napas seperti S.
pneumoniae, H. Influenzae. Untuk batuk yang menetap F *3 hari
diduga adanya keterlibatan Mycobacterium pneumonia sehingga
3
-
8/19/2019 TP bronkitis
15/20
penggunaan antibiotika disarankan. Untuk anak dengan batuk F @
minggu harus menalani pemeriksaan lebih lanut terhadap
kemungkinan 17C, pertusis atau sinusitis.
ambar . +lgoritma pemilihan antibiotik pada eksaserbasi akut
bronkitis kronis*3
%enggunaan antibiotik pada bronkitis kronik dapat dilihat pada
bagan di atas. 7erikut penelasan mengenai beberapa antibiotik
yang biasa digunakan:
*
-
8/19/2019 TP bronkitis
16/20
a. olongan %enisilin
%enisilin diklasi!ikasikan sebagai obat -laktam karena cincin
laktam mereka yang unik. /ereka memiliki ciri&ciri kimiawi,
mekanisme kera, !armakologi, e!ek klinis, dan karakteristik
imunologi yang mirip dengan se!alosporin, monobactam,
carbapenem, dan G&laktamase inhibitor, yang uga merupakan
senyawa -laktam. %enisilin dapat terbagi menadi beberapa
golongan: **
‒ %enisilin natural (misalnya, penisilin ): olongan ini sangat
poten terhadap organisme gram&positi!, coccus gram negati!, dan
bakteri anaerob penghasil non&G&laktamase. Namun, mereka
memiliki potensi yang rendah terhadap batang gram negati!.
‒ %enisilin antista!ilokokal (misalnya, na!cillin): %enisilin enis ini
resisten terhadap sta!ilokokal -laktamase. olongan ini akti!
terhadap sta!ilokokus dan streptokokus tetapi tidak akti! terhadap
enterokokus, bakteri anaerob, dan kokus gram negati! dan batang
gram negati!.
‒ %enisilin dengan spektrum yang diperluas (+mpisilin dan
%enisilin antipseudomonas): ;bat ini mempertahankan spektrum
antibakterial penisilin dan mengalami peningkatan aktivitas
terhadap bakteri gram negati!. **
'. olongan "e!alosporin dan "e!amisin
"e!alosporin mirip dengan penisilin secara kimiawi, cara kera, dan
toksisitas. Hanya saa se!alosporin lebih stabil terhadap banyak
beta&laktamase bakteri sehingga memiliki spektrum yang lebihlebar. "e!alosporin tidak akti! terhadap bakteri enterokokus dan
4.monocytogenes. "e!alosporin terbagi dalam beberapa generasi,
yaitu:
‒ "e!alosporin generasi pertama: termasuk di dalamnya se!adroEil,
se!aBolin, se!aleEin, se!alotin, se!a!irin, dan se!radin. ;bat & obat
ini sangat akti! terhadap kokus gram positi! seperti pnumokokus,
streptokokus, dan sta!ilokokus.
-
-
8/19/2019 TP bronkitis
17/20
-
8/19/2019 TP bronkitis
18/20
olongan !luorokuinolon akti! terhadap bakteri gram negati!.
olongan !luorokuinolon e!ekti! mengobati in!eksi saluran kemih
yang disebabkan oleh pseudomonas. olongan ini uga akti!
mengobati diare yang disebabkan oleh shigella, salmonella, 5.coli,
dan Campilobacter.**
3.11 K&PIKASI
+dapun komplikasi dari bronkitis ika tidak ditangani dengan baik:,@
a. %neumonia atau radang paru&paru tanpa atelektasis
b. %leuritis
c. 5!usi pleura atau empisema
d. Hemoptoe
e. "inusitis
!. +telektasis
g. 7ronkiektasis
h. agal napas
@
-
8/19/2019 TP bronkitis
19/20
BAB I4
P!NUTUP
.1 Simplan
*. 7ronkitis merupakan sutu penyakit yang ditandai dengan adanya
in!lamasi bronkus yang bersi!at patologis dan beralan kronik. %erubahan
bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan&perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen&elemen elastis dan otot&otot polos
bronkus. "ecara klinis para ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu
penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk sebagai geala yang
utama dan dominan.
-. %ada pasien ditemukan geala batuk lama, sesak napas dan penurunan
berat badan. $ari pemeriksaan penunang didapatkan peningkatan corak
bronkovaskular dengan kesan bronkitis. Hasil tes 71+ didapatkan negati!.
"ehingga dari anamnesis, pemeriksaan !isik dan penunang disimpulkan
pasien menderita bronkitis.
. 1erapi yang diberikan kepada pasien berupa 8D5, bronkodilator,
mukolitik, serta antibiotika.
=
-
8/19/2019 TP bronkitis
20/20
DAFTAR PUSTAKA
*. $avey, %atrick. +t a lance /edicine. #akarta: %enerbit 5rlanggaI -33': HalI
69
-. Harrison, 1.R. HarrisonJs %ronciples o! Dnternal /edicine. 5disi ke&*'. U"+:
1he /ac raw&Hill Companies. -33=: Hal *'*&
. /ansoer, +ri!, dkk.,ed. 8apita "elekta 8edokteran ilid * edisi ke&. #akarta:
/edia +esculapiusI -33=: Hal --@
@. "udoyo, +ru 0., dkk. 7uku +ar Dlmu %enyakit $alam 5disi D< ilid DD.
#akarta: %usat %enerbitan $epartemen Dlmu %enyakit $alam akultas
8edokteran Universitas DndonesiaI -33': Hal ****&*
=. 0est, #ohn 7., %ulmonary %athophysiology, 1he 5ssential "iEth 5dition. U"+:
4ippincott 0illiams K 0ilkins, a 0olters 8luwers CompanyI -33: Hal *='&
=9
'. anong, 0illiam . a 4arge /edical 7ook: Review o! /edical %hysiology&
5disi -*, U"+: /craw&Hill Companies, DncI -33: Hal =''&'
. uyton, +rthur C., and #ohn 5. Hall. 7uku +ar isiologi 8edokteran 5disi
ke&9 #akarta: %enerbit 7uku 8edokteran 5CI -33-: Hal @@@
6. NH47D. %athogenesis, %athology and %athophysiology. lobal Dnitiative !or
Chronic ;bstructive 4ung $isease. lobal strategy !or the diagnosis,
management and %revention o! C;%$. NH47DA0H; Report. NH47D. -33*
9. +nBueto +R, "chaberg 1. +cute eEacerbation o! Chronic bronchitis. 4ondon:
"cience %ress 4tdI -33
*3. 7alter, dkk. Canadian guidelines !or the management o! acute eEacerbations o!
chronic bronchitis:eEecutive summary. Can Respir #. -33 #ul&+ugI*3(=):-@6&=6
**. 7ertram . 8atBung. 7asic K Clinical %harmacology. 5disi *3. New york:
/craw&HillI -33
'