tor peran daerah dalam bpjs kesehatan
DESCRIPTION
peran daerah dalam bpjs kesehatanTRANSCRIPT
SEMINAR & WORKSHOPPeluang dan Tantangan Daerah
Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
|7-8 DESEMBER 2012 JOGJA PLAZA HOTEL
WHO sudah menetapkan bahwa Universal health Coverage (UHC) adalah
isu pen�ng bagi negara maju dan berkembang sehingga pen�ng agar negara
mengembangkan sistem pembiayayaan kesehatan dengan tujuan menjamin
kesehatan bagi seluruh rakyat. Ketentuan ini pen�ng untuk memas�kan akses yang
adil untuk semua warga negara, untuk �ndakan preven�f yang pen�ng dan tepat,
promo�f, kura�f dan rehabilita�f pelayanan kesehatan dengan biaya yang
terjangkau (affordable cost).
Sejak tahun 2004, harapan rakyat Indonesia terhadap pencapaian Universal
Health Coverage semakin besar dengan dikeluarkannya UU NO 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan semakin menguat dengan
keluarnya UU No 24 Tahun 2011 Tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS)
yang mengamanatkan dapat dimulai pada Januari 2014.
Namun disayangkan, dari kedua ketentuan UU tersebut, peran daerah
dalam upaya pencapaian universal health coverage di Indonesia �dak dimunculkan
dengan baik. Padahal selama ini, daerah dengan JAMKESDA nya sudah bekerja
mengisi kekosongan peran jaminan kesehatan selama ini. Hingga saat ini, sudah 32
juta penduduk di Indonesia yang sudah dicover oleh JAMKESDA. Permasalahan
yang dihadapi, sampai saat ini belum ada kejelasan tentang posisi JAMKESDA
sehingga menimbulkan kesimpangsiuran terhadap peran jamkesda dan yang harus
disiapkan untuk berpar�sipasi dalam universal health coverage
Oleh karena itu, pen�ng untuk menyelenggarakan pertemuan dari berbagai
stakeholders di daerah yang terkait dengan JAMKESDA untuk berbagi
perkembangan informasi, update persiapan serta analisa bersama berbagai
tantangan dan peluang pencapaian terkait dampak kebijakan Sistem Jaminan
S o s i a l N a s i o n a l ( S J S N ) d a n B a d a n P e l a k s a n a J a m i n a n S o s i a l
(BPJS), pemetaanpersoalan, serta penentuan sikap yang harus dilakukan daerah
terkait isu tersebut.
Selain itu, persoalan yang juga pen�ng dalam pelaksanaan Jamkesda dan
BPJS Kesehatan ke depan adalah mekasimalkan peran teknologi informasi. Paling
�dak ada lima manfaat IT dalam Asuransi Kesehatan.
Yaitu : Pertama, mendorong lebih murahnya biaya administrasi. Biaya
Administrasi yang biasanya muncul dalam 3 tahapan, yaitu pengeluaran untuk
pemasaran, pengeluaran untuk underwri�ng, dan pengeluaran untuk
penanganan klaim akan dapat ditekan secara maksimal. Pemasaran dan
Underwri�ng mungkin �dak terlalu pen�ng di era asuransi sosial, akan tetapi
tetap bisa dialokasikan untuk mensosialisasikan pen�ngnya Jaminan Kesehatan
Sosial ke masyarakat.
Kedua, lebih efisien dikarenakan lebih bannyak klaim yang dapat diproses
dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan IT, proses klaim di daerah‐daerah terpencil
pun dapat dengan cepat diverifikasi oleh �m verifikator yang terpusat.
Ke�ga, menyediakan perubahan informasi yang cepat untuk proses klaim
kesehatan.
Keempat, menghasilkan format standart diantara seluruh Badan Pelayanan
Jaminan Sosial (BPJS) yang menyampaikan dan membayar klaim asuransi.
Kelima, dapat dilakukan cost containment sehingga dapat menghemat
pembiayaan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dkarenakan memudahkan
dilakukannya U�lita�on Review. Oleh karena itu, pembahasan op�malisasi IT
dalam pelaksanaan Jamkesda dan BPJS Kesehatan juga menjadi pen�ng dalam
kegiatan ini.
Pertama, Update perkembangan persiapan pelaksanaan jaminan
kesehatan nasional
Kedua, Kesiapan peran Provinsi dan Kabupaten / Kota di menyongsong
kebijakan Badan Pelaksana Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS )
Ke�ga, Pemetaaan dan solusi terkait persoalan Jamkesda dalam BPJS
Keempat, Pernyataan sikap daerah terhadap peran dalam universal health
coverage di Indonesia
Waktu Kegiatan
7 Desember 2012
08.00‐08.30 Da�ar Ulang
08.30‐08. 45 Sambutan dan Pembukaan
Prof Teguh. Dr. dr. Aryandono, Sp.B.(K)Onk
(Dekan Fakultas Kedokteran UGM)
08.45‐09.30 Keynote Speech
Prof. dr. Ali Ghufron Muk� M.Sc P.hD
(Wakil Menteri Kesehatan RI)
09.30‐09.45 Coffe Break
09.45‐12.00 1. Dr. Yuswandi A Temenggung MA, M.Sc
(Dirjen Keuangan Daerah, Kemendagri RI)
“Penganggaran Daerah dalam rencana implementasi BPJS
Kesehatan”
2. Ir. H. Joko Widodo (Gubernur DKI)
“Kesiapan daerah dalam BPJS Kesehatan : Kasus DKI Jakarta”
3. Drs. Kemal Santoso, MBA (Dirut PT. Askes Indonesia) “Perencanaan
BPJS Kesehatan terhadap peran daerah di era BPJS”
12.00‐13.00 Lunch
13.00‐15.00 1. drg. Usman Sumantri M.Sc (Kepala PPJK, Kemenkes RI)
“Berbagai Isu Jamkesda dalam BPJS Kesehatan”
2. Ir. Syaiful Hidayat (I‐Health PT. Telkom Indonesia)
“Kontribusi dan Peran I‐Health dalam Jamkesda”
3. drg Pambayun M.Kes (Ketua Jamkesos DIY)
“Pengalaman Implementasi Jamkesda di deaerah: IT dalam
Jamkesda
4. Dr. drg. Yulita Hendrar�ni M.Kes AAK (Pusat KPMAK FK UGM)
“Jamkesda dalam BPJS Kesehatan : Kajian dari berbagai daerah”
15.30‐16.00 Demo Penggunaan Sistem IT bagi Jamkesda Tersedia Door Prize :
Smart Phone
16.00‐17.00 Workshop : Pemetaan dan Solusi Permasalahan Daerah dalam BPJS
Kesehatan
8 Desember 2012
08.30‐10.00 Lanjutan Workshop : Jamkesda Dalam BPJS Kesehatan
10.00‐11.30 Pleno : Perumusan Problem dan Solusi
11.30‐12.00 Konferensi Pers dan Pernyataan Sikap Daerah
12.00‐12.30 Penutupan
Tempat Acara
Jogja Plaza Hotel Yogyakarta
JI. Affandi‐Gejayan, Kompleks Colombo No. 19 ,Yogyakarta
Pusat KPMAK
Gedung Radioputro Sayap Barat Lantai 2
Komplek Fakultas Kedokteran UGM
Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta ‐ 55281
Phone : +62 274 631022
Fax : +62 274 631022
Email : kpmak@kpmak‐ugm. org
Web : www.kpmak‐ugm.org