tinjauan penerapan target costing dan...

23
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 2, No. 2, November2010, 291 - 311 291 TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN UPAYA COST REDUCTION PADA INDUSTRI GARMEN Iyeh Supriatna Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung ABSTRACT Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but it is also as an integral part of profit management process and part of the design of new products. Target costing starts with establishing market price, followed by establishing desired profit, and then determining target costs. Cost reductions are performed by the efforts in costs and products design phase, value engineering and continuous improvements in manufacturing phase by kaizen costing.Target costing has succeeded to be applied to assembly-oriented industries in Japan and has had beneficial effects on costs reductions and meeting customer’s need. Then, it is applied more extensively to others, such as services, constructions, and process- oriented industries. It is possible to apply target costing in apparel and textile companies. This paper describes the concept of target costing, its process, beneficial effects and the efforts of cost reductions by value engineering and kaizen costing in general perspective. Especially, it describes the possibility of target costing application in apparel industries. Keywords: target costing, cost reduction, value engineering, kaizen costing PENDAHULUAN Industri tekstil dan pakaian merupakan bidang industri yang telah lama ada.Ia tumbuh dan berkembang untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok setiap orang, yaitu kebutuhan sandang. Oleh karena itu tingkat persaingan dalam bidang industri ini sangat ketat. Kemampuan perusahaan-perusahaan untuk dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan dalam bidang industri apapun, termasuk industri tekstil dan pakaian, sangat tergantung kepada penawaran produk yang tepat, dari aspek fungsionalitas dan kualitas, dan pada harga jual yang tepat, yaitu harga yang diterima oleh konsumen, tetapi dapat memberikan laba yang dikehendaki atau ditargetkan perusahaan. Oleh karena itu,untuk memenuhi harapan tersebut perlu disain produk dan manajemen biaya yang dapat menekan harga pokok atau menurunkan biaya pada tingkat kualitas dan kebutuhan produk yang diterima konsumen.

Upload: dophuc

Post on 10-Mar-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi

Vol. 2, No. 2, November2010, 291 - 311

291

TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN UPAYA COST REDUCTION PADA INDUSTRI GARMEN

Iyeh Supriatna

Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT

Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but it is also as an integral part of profit management process and part of the design of new products. Target costing starts with establishing market price, followed by establishing desired profit, and then determining target costs. Cost reductions are performed by the efforts in costs and products design phase, value engineering and continuous improvements in manufacturing phase by kaizen costing.Target costing has succeeded to be applied to assembly-oriented industries in Japan and has had beneficial effects on costs reductions and meeting customer’s need. Then, it is applied more extensively to others, such as services, constructions, and process-oriented industries. It is possible to apply target costing in apparel and textile companies. This paper describes the concept of target costing, its process, beneficial effects and the efforts of cost reductions by value engineering and kaizen costing in general perspective. Especially, it describes the possibility of target costing application in apparel industries.

Keywords: target costing, cost reduction, value engineering, kaizen costing

PENDAHULUAN

Industri tekstil dan pakaian merupakan bidang industri yang telah lama ada.Ia

tumbuh dan berkembang untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok setiap

orang, yaitu kebutuhan sandang. Oleh karena itu tingkat persaingan dalam bidang

industri ini sangat ketat.

Kemampuan perusahaan-perusahaan untuk dapat bertahan bahkan memenangkan

persaingan dalam bidang industri apapun, termasuk industri tekstil dan pakaian,

sangat tergantung kepada penawaran produk yang tepat, dari aspek fungsionalitas

dan kualitas, dan pada harga jual yang tepat, yaitu harga yang diterima oleh

konsumen, tetapi dapat memberikan laba yang dikehendaki atau ditargetkan

perusahaan. Oleh karena itu,untuk memenuhi harapan tersebut perlu disain produk

dan manajemen biaya yang dapat menekan harga pokok atau menurunkan biaya

pada tingkat kualitas dan kebutuhan produk yang diterima konsumen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

292

Sejak permulaan tumbuhnya industri-industri, industri tekstil dan garmen telah

menjadi pelopor dalam hal perhatiannya terhadap masalah harga pokok

sebagaimana juga perhatian terhadap inovasi produk.Untuk industri garmen,

pengembangan terhadap inovasi-inovasi dan mode telah lama menjadi faktor utama

yang menggerakkan pertumbuhannya, sedangkan industri tekstil telah diperoleh

penemuan-penemuan yang berulang-ulang melalui produk-produk baru dan pangsa

pasar yang baru.Pada era terakhir, industri-industri menggunakan teknik-teknik

penentuan harga pokok yang baru untuk mengendalikan biaya produksi dan untuk

menentukan harga pokok produk.Dengan banyaknya alternatif pilihan transportasi

dengan biaya yang lebih efektif dan lebih baik serta komunikasi yang lebih cepat,

maka persaingan menjadi semakin ketat, dan dalam banyak kasus industri-industri

lebih memperhatikan keunggulan dalam harga pokok.Ketepatan waktu dalam

pengembangan produk juga telah menjadi faktor yang semakin menentukan,

apakah perusahaan-perusahaan mampu menghasilkan atau mengenalkan produk-

produk pada tingkat harga dan kualitas yang tepat. Sekali suatu perusahaan

menawarkan produknya pada tingkat harga jual dan kualitas yang tidak diterima

konsumen, maka ia akan kalah dalam persaingan. Target costing adalah salah satu

di antara alat-alat yang tersedia bagi industri-industri agar dapat mencegah

penentuan harga jual yang keliru dan membantu pengembangan produk lebih cepat

dan terfokus.

Beberapa masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah:

Bagaimana target costing digunakan untuk membantu manajemen stratejik

Bagaimana value engineering berperan dalam penurunan biaya pada tahap

disain produk

Bagaimana konsep kaizen costing dalam menurunkan biaya

Bagaimana kemungkinan penerapan target costing pada perusahaan

garmen.

PENENTUAN HARGA POKOK DAN HARGA JUAL TRADISIONAL DAN PERBANDINGAN

DENGAN TARGET COSTING

Pada pengembangan produk tradisional biasanya dimulai dengan suatu disain

produk dasar yang dikembangkan oleh bagian penelitian dan pengembangan (R&D)

suatu perusahaan. Pengembangan disain produk ini mungkin dibuat oleh satu

kelompok disainer, laboratorium penelitian, dan tim ahli teknik, atau sekelompok

orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan produk baru. Ide awal disain

produk tersebut bisa muncul dari pasar, yaitu menangkap selera atau

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

293

harapankonsumen, atau bisa muncul dari usaha-usaha peneltitian dan

pengembangan, yang kemudian akan ditawarkan. Setelah disain produk dasar

dikembangkan, harga jualnya ditentukan dengan menambahkan semua komponen

biaya dengan marjin laba yang diharapkan.Pendekatan ini dikenal sebagai

traditional cost-plus pricing.Harga jual ini dapat diterima oleh konsumen di pasar,

hanya dialami ketika produk benar-benar dikenalkan dan ditawarkan ke konsumen

yang potensial.Jika harga jual untuk produk tersebut lebih tinggi dari harga pasar,

maka produk tersebut harus didisain ulang sampai harga pasar dapat dipenuhi, atau

produk khusus tersebut tidak diteruskan.Mendisain produk agar mencapai biaya

yang lebih rendah adalah perkara yang sulit, pada saat sebagian besar biaya

(meliputi biaya bahan, biaya pengolahan, dan pemasaran dan distribusi) ditentukan

dan tetap selama tahap disain awal. Metode-metode penentuan harga pokok

tradisional berguna dalam menjamin bahwa biaya sesungguhnya berada dalam

batas-batas yang dianggarkan, tetapi metode-metode ini tidak mempunyai

hubungan sama sekali dengan realitas pasar, juga tidak memberikan arahan

apapun terhadap usaha-usaha penurunan biaya.

Alternatif dari metode penentuan harga jual tradisional (cost-based pricing) adalah

metode penentuan harga jual dan harga pokok, yang sekaligus juga merupakan

bagian dari manajemen biaya, yaitu target costing.Dalam target costing, harga jual

ditentukan lebih dahulu berdasarkan antisipasi pasar, baru kemudian dikurangi

dengan laba target untuk menentukan biaya atau harga pokok target (target cost)

yang harus dicapai.

Di bawah ini adalah gambar perbandingan penentuan harga pokok dan harga jual

tradisional dan target costing.

Gambar 1 : Penentuan Harga Jual Target Costing dan Traditional Costing(Hilton et. Al.,

2000 : 566)

Marketplace

Design of goods and services

Add

Markup

Determine target selling

price

Determine cost

Subtract target

income Arrive at

target cost

Establish selling price

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

294

TARGET COSTING

Berdasarkan hasil survey 1993, dilaporkan adanya kecenderungan peralihan dari

penentuan harga jual berbasis harga pokok (cost-based pricing) ke penentuan

harga jual berbasis pasar (market-based/competitive pricing), yang dikenal

dengantarget costing. Target costing merupakan harga pokok jangka panjang yang

akan ditanggung oleh konsumen atau harga pokok yang didasarkan pasar yang

dihitung dengan menggunakan harga jual tertentu untuk menangkap pangsa pasar

yang ditentukan di muka (Shim and Sudit, 1995)

Cooper, seperti yang dikutip oleh Bird, mendefinisikan target costing sebagai

berikut:

“Target costing is a disciplined process for determining and realizing a total cost at

which a proposed product with specified functionality must be produced to generate

the desired profitability at its anticipated selling price in the future”

(Target costing adalah suatu proses yang disiplin untuk menentukan dan

merealisasikan biaya keseluruhan pada suatu produk yang diusulkan dengan

fungsionalitas yang ditentukan harus diproduksi untuk menghasilkan keuntungan

yang dikehendaki pada harga jual yang diantisipasi pada masa yang akan datang).

Dengan substansi yang sama, Creese (2003) menjelaskan pengertian target costing

sebagai suatu pendekatan yang sistematik terhadap perencanaan biaya produk

dalam hal mana produk yang diusulkan pada fungsionalitas yang ditetapkan, pada

kualitas yang ditetapkan dan pada kuantitas produksi yang ditetapkan, biayanya

(harga pokoknya) ditentukan untuk memberikan tingkat laba tertentu pada harga

jual yang diantisipasi. Biaya target adalah biaya keseluruhan mencakup biaya

langsung, biaya tak langsung, dan biaya siklus hidup. Penurunan biaya dalam target

costing umumnya terfokus pada biaya langsung karena kebanyakan sistem-sistem

biaya tidak menentukan biaya tak langsung secara akurat. Bahkan pada beberapa

jenis biaya tidak ada ruang untuk penurunan seperti biaya penyusutan.

Target costing harus dipandang sebagai suatu bagian yang integral dari disain

produk baru, sebagai bagian dari proses manajemen laba secara keseluruhan,

sebagai alat penurunan biaya dan manejemen biaya (Cresee, 2003)

Menurut Bird, target costing digunakan untuk membantu perusahaan dalam hal:

Menjamin bahwa produk-produk lebih memenuhi kebutuhan para konsumen.

Menyelaraskan biaya-biaya pokok dengan kesanggupan konsumen untuk

membayarnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

295

Menurunkan siklus pengembangan suatu produk.

Menurunkan biaya-biaya produk secara signifikan.

Meningkatkan kerja tim di antara elemen-elemen organisasi internal yang

berhubungan dengan perancangan, pemasaran, perencanaan,

pengembangan, produksi, penjualan, distribusi dan instalasi produk.

Mengikutsertakan konsumen dan pemasok dalam mendisain produk yang tepat

dan memadukan secara lebih efektif keseluruhan rantai nilai.

ALASAN PENGGUNAAN TARGET COSTING

Kebijakan pertama perusahaan agar diterima oleh konsumen dan perusahaan tetap

eksis dan mampu bersaing adalah penurunan harga sampai pada titik yang dapat

menghasilkan penjualan.Harga yang baru menekan pada penurunan biaya,

sehingga menghasilkan laba.Masalahnya adalah walaupun kita dapat menghitung

semua biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak seorangpun bisa mengetahui berapa

biaya yang seharusnya dikeluarkan. Berapapun biaya untuk suatu produk atau

kegiatan yang dianggarkan, besar dan longgar atau ketat, akan dikeluarkan, tanpa

mengetahui secara pasti berapa biaya paling efisien yang seharusnya dikeluarkan.

Salah satu caranya adalah menentukan harga serendah-rendahnya untuk memaksa

setiap orang mencapai efisiensi yang tertinggi.

PENENTUAN BIAYA TARGET

Ada dua metode dalam target costing, yaitu: metode penambahan atau aditif

(additive method) dan metode pengurangan atau deduktif (deductive method)

(Bayau, 1997). Dalam metode aditif, biaya target (target cost) merupakan

penjumlahan biaya komponen-komponen yang membentuk produk.Dengan

demikian target biaya memfokuskan pada komponen-komponen produk secara

individual.

Biaya Target = Biaya komponen 1 + Biaya komponen 2 + …+ Biaya komponen n

Dalam bentuk rumus matematika dapat dituliskan :

TCi = Ci1 + Ci2 + …. + Cin

Dimana :

TCi = Target cost (biaya target) pada produk i Ci1 = Biaya (cost) komponen 1 pada produk i Ci2 = Biaya (cost) komponen 2 pada produk i Cin = Biaya (cost) komponen n pada produk i

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

296

Dengan menurunkan biaya beberapa komponen walaupun mungkin menaikkan

yang lainnya, perusahaan dapat menurunkan biaya produk secara keseluruhan,

ketika memperbaiki disainnya.

Metode aditif ini tidak banyak disinggung dalam literatur-literatur buku

teks.Tampaknya metode ini sebagai penurunan, yaitu pemecahan ke biaya target

komponen-komponen, dari biaya target setelah ditentukan melalui metode deduktif.

Metode yang lebih popular dan banyak ditulis dalam buku teks adalah metode

deduktif (metode pengurangan). Dalam metode ini biaya target ditentukan dengan

mengurangkan laba produk yang dikehendaki (target profit), yang dihitung

berdasarkan pengembalian atas penjualan (return on sales = ROS), terhadap

harga jual yang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan antisipasi pasar (target

price).

Biaya Target = Harga pasar – Laba yang diharapkan

Dalam bentuk persamaan matemetis dapat dituliskan sebagai berikut:

TCi = Pi – mi

Dimana :

TCi= Target cost (biaya target) per unit produk i Pi = Harga jual per unit produk i mi = Laba per unit produk i

Selanjutnya target penurunan biaya ditentukan dengan mengurangi biaya target

dengan biaya yang wajar saat ini.

Target Penurunan Biaya = Biaya Target – Biaya Wajar Saat ini

Usaha-usaha penurunan biaya terfokus pada angka target penurunan biaya

tersebut.

Untuk memberikan ilustrasi yang lebih jelas, berikut ini disajikan contoh perhitungan

biaya target dan target penurunan biaya dengan angka-angka.

Tabel1 : Contoh Penentuan Biaya Target

A B C

1 1. Harga pasar (target) per unit yang diharapkan $ 100

2 2. Biaya Target = harga pasar dikurangi pengembalian

atas penjualan (ROS) yang dikehendaki

3 Prosentase pengembalian atas penjualan (ROS) yang dikehendaki

20%

4 Nilai $ pengembalian atas penjualan (ROS) yang dikehendaki (B3 x C1)

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

297

A B C

5 Biaya target per unit (C1 – C4) $ 80

6 Jumlah penjualan dalam unit diharapkan selama dua tahun

1,000,000

7 Jumlah biaya target selama dua tahun (B6 x C5) $ 80,000,000

8

9 3. Biaya wajar saat ini

10 Biaya-biaya produk (tenaga kerja, bahan, peralatan) $ 39,000,000

11 Biaya-biaya administrative, pemasaran dan distribusi 50,000,000

12 Jumlah biaya-biaya wajar saat ini untuk dua tahun

(C10 + C11)

$ 89,000,000

13

14 4. Target penurunan biaya(cost reduction) selama dua

tahun (B12 – B7)

$ 9,000,000

Diadopsi dari Hilton (2000 : 53)

TAHAPAN-TAHAPAN PROSES TARGET COSTING

Menurut Robin Cooper dan R. Slagmulder, yang dikutip Herget (2002) dan Seuring

(2001), ada tiga fase atau tingkatan pokok dalam proses target costing, yaitu:

Tingkatan pasar (market level atau market-driven costing)

Tingkatan produk (product level atau product-level target costing)

Tingkatan komponen (component-level target costing)

Proses-proses target costing sangat interaktif dan idealnya sebagian besar aktivitas

dalam prroses tersebut terjadi secara simultan atau paralel. Meskipun terdapat

saling ketergantungan di antara macam-macam aktivitas yang berbeda ini, kita perlu

lebih memahami proses ini secara lebih jelas.

Di bawah ini disajikan gambar grafik ketiga fase proses target costing diikuti

penjelasan yang rinci masing-masing fase.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

298

Gambar 2 : Gambar Proses Target Costing Menurut Cooper, Slagmulder (Seuring,

2001)

PROSES TARGET COSTING TINGKATAN PASAR (MARKET LEVEL)

Fase pertama dari proses target costing berhubungan dengan menganalisi kondisi

pasar menuju pada penetapan harga jual target (target price) dari produk. Ini yang

menjadi perbedaan utama dengan metode penentuan harga pokok tradisional, yaitu

target costing menentukan harga pokok didasarkan atau diturunkan dari harga

pasar (yang diantisipasi), dan karena itu dicari dasarnya di pasar. Dalam banyak

kasus, penentuan ini mungkin terjadi suatu harga pasar untuk produk baru, atau

mungkin terjadi untuk evaluasi ulang harga untuk produk lama yang telah ada.

Dalam kasus lain titik awal untuk harga jual tersebut adalah dalam pasar

dibandingkan standar biaya internal atau perkiraan-perkiraan biaya. Untuk produk

Market

conditions

Target selling

price

Target profit margin

Allowable cost

Strategic cost

reduction challenge

Product-level target cost

Target cost reduction objectives

Current cost

Function-level target cost

Component-level target

cost

Suppliers

Market-driven Costing

Component -Level Target Costing Component -Level Target Costing

Product -Level Target Costing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

299

lama, harga pasarnya telah ada, dan harus dievaluasi dengan memperhatikan

aktivitas-aktivitas pesaing.

Kemungkinan penurunan harga di pasar harus diantisipasi perlu diambil segera

tindakan-tindakan untuk menghindari anggapan tidak siap. Penting sekali untuk

menganalisis ketersediaan produk di pasar secara pasti, karena perbedaan

fungsional produk dan pasar-pasar regional mungkin akan membutuhkan strategi-

strategi penentuan harga yang berbeda. Pada akhirnya, penting untuk

mempertimbangkan strategi perusahaan jangka panjang untuk masalah harga

pasar ini.Dalam banyak kasus, pangsa pasar atau volume pasar (penawaran dan

permintaan) dibandingkan dengan hubungan harga perlu ditetapkan untuk

menemukan kisaran harga jual yang optimal.

Untuk produk baru, proses menemukan harga pasar dimulai dengan penentuan

posisi dan pangsa pasar yang dijadikan sasaran.Kebutuhan-kebutuhan dasar

terhadap produk untuk kelompok konsumen yang ditujudidefinisikan dengan baik.

Analisis kompetitif yang rinci mengevaluasi jenis-jenis produk apa yang tersedia

saat ini untuk konsumen potensial melalui pesaing, dan perubahan-perubahan apa

yang mungkin diharapkan pada pengenalan produk baru ke pasar ini. Dua aktivitas

ini kemudian membimbing pada penentuan posisi pangsa pasar yang spesifik dan

kelompok konsumen yang menjadi target. Sekali kelompok target tersebut telah

teridentifikasi dan terdefinisi jelas, maka kebutuhan-kebutuhan konsumen terhadap

produk dapat ditentukan. Memahami dan mengurutkan bermacam-macam

kebutuhan yang relevan adalah elemen utama dalam target costing dan

pengembangan produk secara umum. Dalam aktivitas berikutnya, ciri-ciri khas

keistimewaan produk ditentukan yang memenuhi kebutuhan konsumen pada tingkat

kualitas tertentu.

Aktivitas akhir dalam fase tingkatan pasar target costing adalah menetapkan laba

target (target profit). Laba target untuk suatu produk tertentu didasarkan baik atas

strategi-strategi laba jangka panjang untuk perusahaan maupun strategi-strategi

pangsa pasar jangka pendek untuk produk tersebut. Khusus laba target ini

ditentukan berdasarkan pada tingkat pengembalian atas penjualan (return on sales

= ROS) (Lee, 1994; Hilton, et.al, 2000).

Lee (1994) menyebutkan dua alasan mengapa menggunakan tingkat pengembalian

atas penjualan (ROS) dibandingkan tingkat pengembalian atas investasi (return on

investment = ROI) dalam menentukan laba target yang dikehendaki, yaitu :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

300

Alasan teknis, yaitu tidak mungkin untuk menghitung profitabilitas setiap produk

dengan ROI, karena kondisi pasar sekarang ini cepat berubah, dan perusahaan

perlu keragaman produk dalam volume yang rendah agar bisa bertahan dalam

persaingan; dan

Alasan strategis, yakni dalam implementasi strategi jangka panjang, perusahaan

perlu memfokuskan profitabilitas gabungan produk-produk yang berhubungan

dan setiap produk memainkan peran terhadap profitabilitas produk secara

kelompok. Untuk keperluan ini, ROS memberikan ukuran yang lebih baik.

Dari penetapan harga pasar dan penetapan laba target pada fase tingkata pasar,

biaya target dapat ditentukan berdasarkan rumus sederhana:

Biaya target = Harga target (pasar) – Laba target yang diharapkan

PROSES TARGET COSTING TINGKATAN PRODUK (PRODUCT LEVEL)

Fase kedua dari proses target costing menurut Cooper dan Slagmulder, adalah

tingkatan produk (product level).Fase kedua ini berhubungan dengan disain produk

sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi biaya target. Langkah pertama dalam

fase ini adalah menentukan keadaan biaya yang wajar saat ini dan meghitung

biaya-biaya apa dari keseluruhan biaya yang harus terjadi untuk produk baru yang

didasarkan pengalaman-pengalaman biaya yang terjadi dari produk-produk lama.

Data biaya ini sering diperoleh dari sistem penentuan harga pokok standar

tradisional, dan tambahan pekerjaan yang mungkin harus dilakukan agar bisa

memecah atau merinci biaya tersebut berdasarkan komponen-komponen. Untuk

produk-produk baru secara lengkap, estimasi biaya ini dilakukan melalui jumlah

perkiraan biaya melalui pembandingan dengan produk yang ada atau produk yang

setara atau sejenis. Pembandingan perkiraan biaya wajar saat ini dengan biaya

target memberikan jurang perbedaan yang menunjukkan kepada perusahaan

tersebut berapa besar biaya produk harus diturunkan, atau yang disebut target

penurunan biaya atau cost reduction target. (Hilton, 2000).Dalam langkah ini biaya

harus didisain di samping produknya. Ini berarti bahwa ketika merancang produk,

pertimbangan-pertimbangan biaya menggerakkan proses tersebut. Pilihan disain

dipengaruhi oleh kemungkinan pengaruhnya atas semua faktor-faktor biaya.Penting

diperhatikan bahwa semua biaya perlu dipertimbangkan dalam fase ini, termasuk

biaya-biaya pasokan, pengolahan pabrik, pemasaran, distribusi dan pelayanan

kepada konsumen.Biaya-biaya dalam semua bidang ini perlu dianalisis dan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

301

dibicarakan sebelum setiapsumber-sumber daya dalam masing-masing bidang ini

ditetapkan.

Teknik-teknik yang penting dalam disain biaya untuk penurunan biaya di samping

disain produk mencakup antara lain rekayasa nilai (value engineering).

PROSES TARGET COSTING TINGKATAN KOMPONEN (COMPONENT LEVEL)

Fase ketiga target costing adalah tingkatan komponen, dan dalam banyak kasus

fase ini berjalan paralel dengan tingkatan produk (fase kedua target costing).

Tergantung pada produknya komponen-komponen individual dipecah ke sub-sub

fungsi, dan suatu proses yang sama dalam fase kedua juga mulai. Khusus tingkatan

komponen mencakup keterlibatan yang erat dengan para pemasok, khususnya

ketika melengkapi sub-sub sistem yang dilimpahkan ke pihak luas.Semua aspek-

aspek pemilihan pemasok dan menejemen pemasok merupakan bagian dari fase

ini.

Perbedaan antara fase kedua dan ketiga menjadi kurang jelas ketika menganalisis

beberapa perusahaan berorientasi proses. Pada tingkatan kesatu, banyak tekanan

penurunan biaya dalam industri-industri perakitan komponen dapat dilangsungka ke

sejumlah besar pemasok.Banyak usaha-usaha penurunan biaya dilaksanakan

dalam perusahaan seperti menurunkan pemborosan, mendisain ulang proses-

proses dan aspek-aspek disain produk.

Blocher, Chen dan Lin (2000 : 170) menyebutkan tahapan implementasi target

costing

1. Menentukan harga pasar Menentukan laba yg diharapkan

2. Menghitung target cost

3. Menggunakan rekayasa nilai (value engineering)untuk mengidentifikasi cara

untuk menurunkan biaya produk.

4. Menggunakan Kaizen Costing dan pengendalian operasional untuk terus

menurunkan biaya.

KELEMAHAN TARGET COSTING

Target costing telah diterapkan secara meluas di Jepang sebagai pelopor metode

ini. Pengaruh target costing merata pada perusahaan-perusahaan di Jepang hingga

mempengaruhi penganggaran, penentuan harga jual, perencanaan laba, struktur

organisasi dan pertanggungjawaban serta evaluasi. Target costing dipandang

memiliki pengaruh yang bermanfaat terhadap penurunan biaya dan mampu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

302

memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen. Tetapi di samping itu, target costing

menimbulkan beberapa efek samping yang merugikan sebagaimana hasil penelitian

Yutaka Kato, Germain Boer dan Chee Chow yang dikutip oleh Hilton. Beberapa

pengaruh yang merugikan tersebut dalam laporan di Jepang adalah sebagai berikut

(Hilton, 2000 : 54):

1. Waktu pengembangan yang bertambah lama, karena keterbatasan mengenai

pertimbangan-pertimbangan disain dan pertimbangan biaya.

2. Kinerja dan motivasi para tenaga kerja menjadi kurang karena besarnya

tekanan untuk mencapai target-target.

3. Segmentasi pasar yang ekstrim menyebabkan kebingungan.

4. Konflik-konflik organisasional yang terjadi, misalnya antara disainer (perancang)

produk yang bekerja sungguh-sungguh untuk menurunkan biaya dengan bagian

pemasaran yang mengeluarkan biaya-biaya dalam jumlah yang besar untuk

kegiatan yang bersifat promosi.

Masalah-masalah tersebut bukan kelemahan yang sifatnya permanen, tanpa

pemecahan, melainkan harus dapat diantisipasi dan dicarikan alternatif

pemecahannya. Misalnya, pemecahan tersebut antara lain melalui usaha-usaha

manajemen sumberdaya.

KEBERHASILAN TARGET COSTING

Agar target costing dapat berhasil, maka target-target biaya harus diturunkan dan

disusun secara valid, dan orang-orang yang terlibat juga melihatnya valid (Cooper,

1996). Target-target tidak boleh diturunkan sebagai hasil suatu proses bersifat

politis, melainkan betul-betul sebagai hasil analisis pasar yang bersifat antisipatif.

Analisis pasar yang menghasilkan harga-harga target, analisis keuangan yang

menghasilkan biaya target, serta prosedur-prosedur pemecahan yang

mengalokasikan biaya-biaya tersebut di antara komponen-komponen, semuanya

harus dipercaya. Oleh karena itu target costing harus dilakukan dengan sangat

transparan.Selain itu, sasaran penurunan biaya, harus memungkinkan dicapai

sepanjang waktu. Penetapan sasaran terlalu tinggi dapat merugikan, sebagimana

juga kalau tidak mempunyai sasaran sama sekali. Perusahan-perusahaan Jepang

menetapkan serangkaian sasaran yang mereka sebut “sasaran berjinjit” (tiptoe

objectives), yaitu sasaran-sasaran yang dapat dicapai dengan “berdiri pada ujung

jari kaki” (Cooper, 1996).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

303

Di samping itu, persyaratan-persyaratan untuk fungsionalitas produk harus

dibicarakan secara jelas dan secara umum, sehingga tidak seorangpun melakukan

usaha mencapai biaya target dengan mengurangi fungsionalitas produk di bawah

tingkat yang dapat diterima konsumen.Tidak dibenarkan untuk menurunkan biaya

dengan mengurangi hak konsumen. Jika target costing berjalan baik, maka

sasaran-sasaran kuantitatif yang ditetapkan dalam suatu proses yang transparan,

akan berusaha dicapai dengan kesadaran sendiri oleh para manajer. Para insinyur

menerima tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang jelas dan dapat dicapai, dan

jika setiap orang yang mengikuti aturan yang ditetapkan suatu perusahaan yang

memenuhi persyaratan-persyaratan itu belum dijamin akan memperoleh

kemenangan dalam pasar-pasar yang dimasukinya. Ia betul-betul hanya

mendapatkan hak untuk berkompetisi.

PENCAPAIAN TARGET PENURUNAN BIAYA DENGAN VALUE ENGINEERING

Untuk mendisain barang atau jasa berkualitas yang diterima pasar dan dapat

diproduksi dengan biaya (harga pokok) yang tidak melebihi biaya yang ditargetkan,

para insinyur teknik, manajer biaya dan yang lainnya bekerja bersama-sama.

Proses mendisain produk produk yang memenuhi harapan tersebut dikenal sebagai

Value Engineering (rekayasa nilai).

Hilton (2000) menyebutkan bahwa value engineering adalah suatu evaluasi yang

sistematis terhadap semua aspek dari rantai nilai (value chain).Usaha value

engineering yang melibatkan tim dari berbagai fungsi, bahkan jika cocok dapat

melibatkan anggota dari luar perusahaan, yaitu perwakilan perusahaan-perusahaan

pengiriman dan pemasok bahan, bertujuan untuk mencari setiap peluang untuk

penurunan biaya(cost reduction) dengan tanpa mengorbankan kualitas.

Benchmarking, penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas (activity based

costing), menghapuskan aktivitas biaya yang tidak menambah nilai, dan mempreteli

produk pesaing untuk dikaji, merupakan bagian dari keseluruhan proses value

engineering. Value engineering dapat menghasilkan perbaikan dalam disain

produk, perubahan dalam spesifikasi bahan dan modifikasi dalam metode proses.

Pada akhirnya, tim diharapkan menemukan strategi-strategi penghematan biaya.

Merealisasikan penurunan biaya itu lebih lanjut berlangsung setelah proses value

engineering berakhir. Kaizen costing, atau perbaikan terus-menerus dilakukan pada

berbagai tugas (seperti penetapan waktu, pemrosesan transaksi, pelayanan kepada

konsumen) sepanjang waktu selama barang-barang diproduksi dan pelayanan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

304

kepada konsumen diberikan. Jadi value engineering berperan pada saat disain

produk dan disain proses sepanjang rantai nilai.

Value engineering dapat berperan yang lebih besar dalam mencapai sasaran biaya

target (target cost goal) untuk barang dan jasa yang mempunyai siklus hidup produk

yang lebih pendek, dibandingkan dengan produk dengan siklus hidup yang panjang.

PENCAPAIAN TARGET PENURUNAN BIAYA DENGAN KAIZEN COSTING

Dalam usaha mencapai biaya target (target cost), perusahaan harus mencari cara-

cara yang terus-menerus untuk menurunkan biaya produksi setiap tahun bahkan

setiap bulan. Usaha itu antara lain melalui kaizen costing.

Yasuhiro Monden dan Kazuki Hamada, yang dikutip oleh Hilton, mendefinisikan

kaizen costing sebagai berikut: “Kaizen costing is the process of cost reduction

during the manufacturing phase of a product.”(Hilton, 2000). Jadi proses kaizen

costing adalah usaha-usaha untuk menurunkan biaya atau harga pokok produk

selama fase pengolahan.

Kata kaizen dalam bahasa Jepang menunjukkan perbaikan yang terus-menerus dan

berangsur-angsur melalui aktivitas-aktivitas perbaikan yang kecil; kebalikan dari

perbaikan-perbaikan besar dan radikal yang dilakukan melalui loncatan-loncatan

inovasi besar atau melalui investasi-investasi yang besar dalam teknologi.Gagasan

kaizen ini sederhana, yaitu bahwa perbaikan-perbaikan dalam perusahaan adalah

salah satu sasaran atau target yang harus dicapai dan menjadi tanggung jawab

bersama seluruh pegawai, mulai dari pimpinan puncak sampai kepada para pekerja

operasional, dalam setiap aktivitas dan sepanjang waktu.Kesadaran ini harus

tersosialisasi dan dimiliki oleh semua elemen perusahaan, dan setiap orang

melakukan usaha-usaha perbaikan.Implementasi konsep ini membutuhkan

komitmen dan disiplin yang kuat. Melalui usaha-usaha perbaikan setiap anggota

organisasi walaupun kecil tetapi terus-menerus, penurunan biaya-biaya yang berarti

dan signifikan dapat dicapai sepanjang waktu.

Untuk membantu mencapai penurunan biaya yang terus-menerus dan berangsur-

angsur melalui penerapan konsep kaizen costing, perusahaan perlu menetapkan

sasaran atau target penurunan biaya yang disebut kaizen cost goal untuk jangka

waktu tahunan atau bulanan (Hilton, 2000). Selanjutnya, biaya sesungguhnya yang

dicapai sepanjang waktu dibandingkan dengan sasaran kaizen untuk evaluasi dan

memotivasi serta memberi feedback kepada seluruh anggota organisasi.Sebuah

perusahaan bisa memfokuskan usaha-usaha penurunan biaya melalui kaizen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

305

Kaizen goal : cost reduction rate Kaizen goal:

cost reduction amount Actual cost

reduction achieved

costing pada satu segmen biaya tertentu dari keseluruhan struktur biaya. Ini

tergantung pada sifat proses produksi dan lingkungan persaingannya. Suatu

perusahaan mungkin memusatkan program penurunan biaya kaizen pada biaya

bahan baku, atau mungkin pada biaya tenaga kerja langsung.

Gambar 4 di bawah ini adalah bagan yang menjelaskan proses kaizen costing.

Dalam bagan tersebut tampak bahwa dasar biaya, atau titik referensi biaya, adalah

pencapaian biaya aktual pada akhir tahun sebelumnya. Sasaran biaya kaizen

ditetapkan untuk taraf laju dan jumlah penurunan biaya untuk tahun

berjalan.Pencapaian biaya actual sepanjang tahun tersebut dibandingkan dengan

sasaran biaya kaizen.Pada akhir tahun berjalan, biaya actual tahun tersebut

menjadi dasar biaya atau titik referensi biaya untuk tahun berikutnya. Selanjutnya,

sasaran biaya kaizen baru yang lebih rendah ditetapkan, dan usaha penurunan

biaya akan terus berlangsung.

Bagaimana sasaran kaizen costing dapat dicapai? Sasaran kaizen dicapai melalui

usaha-usaha pengurangan aktivitas-aktivitas dan penurunan biaya yang tidak

memberi nilai tambah (non-value added), menghindari dan mengurangi

pemborosan, serta perbaikan-perbaikan dalam waktu siklus produksi. Dorongan dan

motivasi untuk perbaikan dan usaha-usaha kaizen dari seluruh karyawan dilakukan

dan diimplementasikan pada saat yang tepat.

Gambar 3 : Bagan Kaizen Costing(Hilton et.al., 2000)

Actual cost performance of the current

year Cost base for

next year

Time

Current year cost base

12/31/x0 12/31/x1

Actual cost performance at the end of

last year

Cost per product unit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

306

PENERAPAN TARGET COSTING PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN

Semula penerapan target costing dipelopori oleh perusahaan-perusahaan mobil di

Jepang dan kemudian perusahaan-perusahaan elektronik. Ciri yang menonjol pada

industri jenis ini adalah perakitan dan sifat produk yang modis, yaitu siklus hidup

produk dipengaruhi oleh perubahan gaya (mode). Biasanya dalam literatur-literatur,

proses target costing yang banyak dijadikan contoh adalah kasus pada industri

perakitan. Jenis industri ini memang lebih mudah untuk memberikan gambaran

mengenai proses penurunan biaya melalui rekayasa nilai pada tahap disain.

Tetapi, konsep target costing memberikan peluang untuk diterapkan pada jenis

perusahaan di luar industri perakitan, misalnya pada perusahaan-perusahaan

berorientasi proses atau bahkan pada perusahaan jasa, seperti yang dinyatakan

Cooper dan Chew (Cooper, 1996).

Pada perusahaan-perusahaan pemrosesan, di mana karakteristik prosesnya (yaitu

waktu, temperatur dan tekanan) akan menentukan kinerja produk yang dihasilkan,

fokus target costing bergeser dari produk ke prosesnya. Perusahaan pabrik kertas

akan memfokuskan pada biaya-biaya yang berhubungan dengan pengaruh

kecepatan dan kerusakan. Masalah-masalah utamanya adalah memahami

kebutuhan-kebutuhan pasar, menjamin kinerja keuangan (penurunan biaya-biaya)

yang memuaskan pada harga yang diberikan, yang tidak melebihi biaya target.

Demikian pula target costing dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan jasa,

terutama yang memfokuskan pada sistem pengiriman jasa. Baik pada perusahaan

pemrosesan maupun perusahaan jasa, proses tidak bisa dipisahkan dari produk

(barang).Perbedaannya pada sisi fleksibilitasnya. Pada perusahaan kertas

misalnya, akan sangat mahal untuk mengganti mesin sehingga dapat menghasilkan

suatu kualitas atau berat yang tidak ditentukan pada awal disain. Pada perusahaan

jasa yang padat kerja, lebih fleksibel dan memungkinkan untuk menambah jasa

atau pelayanan baru.Pada perusahaan restoran atau hotel, menu mudah untuk

ditambah atau dikurangi; pelayanan kamar dapat dengan mudah ditambah.Dalam

perusahaan jasa, masalah khusus yang kritis adalah dalam hal waktu tunggu, yaitu

pengaruh-pengaruh dari layanan baru, yang menentukan apakah penjualannya dan

nilai yang diberikan kepada konsumen yang mau mengganti biaya jasa-jasa

itu.Dalam industri-industri jasa seperti pada industri lainnya, target costing dapat

membantu perusahaan menahan dorongan untuk menciptakan tawaran-tawaran

pasar yang baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

307

Pemasok

STUDI ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING DAN KAIZEN COSTING

PADA PERUSAHAAN GARMEN

KARAKTERISTIK OPERASI PRODUKSI

Perusahaan garmen memiliki beberapa karakteritik yang sama dengan industri

perakitan (yang menjadi pelopor penerapan target cosing), yaitu: perubahan

terhadap produk sering terjadi karena perubahan mode atau gaya, umur siklus

hidup produk yang pendek dan sensitif dalam harga karena persaingan. Ini

memungkinkan untuk penerapan metode target costing.

Penting untuk mengevaluasi tahap-tahap pemrosesan produksi untuk menentukan

fokus kinerja produk dan biaya target. Berbeda dengan industri tekstil hulu (benang

dan kain), perusahaan garmen mempunyai karakteristik yang serupa dengan

perusahaan perakitan dalam proses produksi, yaitu menggunakan komponen-

komponen dan menghasilkan produk untuk konsumen akhir. Oleh karena itu, fokus

target costingadalah pada komponen-komponen produk, bukan pada prosesnya.

Rantai Nilai

Pemahaman rantai nilai berguna untuk melakukan manajemen biaya, melalui

analisis aktivitas value added

Gambar 4 : Rantai Nilai Perusahaan Garmen

Pembelian

Bahan

Peng-

gudangan Disain dan

pola

Pra-

produksi

Penjahitan Pemasang

kancing dan

asesoris

Finishing

Penyetrikaa

n

Pengemasa

n

Distributor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

308

PROSES TARGET COSTING PADA PERUSAHAAN GARMEN

PROSES TARGET COSTING PADA FASE TINGKATAN PASAR (MARKET LEVEL)

Menentukan Harga Jual. Dalam menentukan harga jual, perlu dilakukan penelitian

pasar untuk :

menentukan urutan kebutuhan atau persyaratan konsumen untuk menyusun

kondisi minimum yang dipersyaratkan, seperti menyangkut fungsi, kelembutan

bahan, ketahanan, dan keindahan. Ini akan dijadikan masukan untuk tahap

disain produk.

menentukan kisaran harga yang diterima konsumen dan juga harga yang

ditawarkan oleh pesaing untuk produk sejenis. Perusahaan perlu sering

melakukan analisis ekonomis untuk menentukan hubungan harga produk dengan

dan pangsa pasar dengan harga target pada pangsa pasar yang dijadikan

sasaran Untuk harga pasar tekstil dan garmen biasanya sudah tersedia dengan

mudah, paling tidak untuk produk standar. Meskipun begitu, akan sangat

bermanfaat untuk menganalisis nilai produk yang dirasakan untuk konsumen

yang berbeda. Pada akhirnya perusahaan harus menetapkan harga jual lebih

rendah atau paling tidak sama dengan harga pasar.

Menentukan Laba Target. Laba target yang dikehendaki perusahaan untuk periode

ke depan perlu ditetapkan. Penetapan ini bisa mengacu pada tingkat pengembalian

atas penjualan (return on sales = ROS) produk garmen periode yang lalu, atau ROS

yang umum untuk jenis produk yang sama.

Berdasarkan penentuan harga jual berdasarkan konsumen (pasar) dan laba target

yang dikehendaki, selanjutnya dihitung biaya yang ditargetkan (target cost) harus

dicapai untuk periode yang akan datang.

PROSES TARGET COSTING PADA FASE TINGKATAN PRODUK (PRODUCT - LEVEL)

Perlu penentuan biaya-biaya yang wajar saat ini untuk menentukan biaya-biaya apa

yang seharusnya terjadi untuk produk garmen yang baru yang dikehendaki

konsumen. Data biaya untuk perusahaan-perusahaan produksi garmen biasanya

tersedia.Data ini sering dihasilkan dari sistem harga pokok standar tradisional, dan

tambahan pekerjaan yang harus dilakukan untuk memecah atau menurunkan biaya

ke komponen-komponen produk. Biaya hasil penentuan ini akan dibandingkan

dengan target biaya untuk menentukan target penurunan biaya yang harus

diupayakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

309

Perlu menganalisis hubungan antara kebutuhan-kebutuhan konsumen dan

kepentingan relatif konsumen dengan fungsi-fungsi produk atau komponen-

komponen produk. Ini akan digunakan untuk disain produk dan rekayasa nilai (value

engineering).

SASARAN KAIZEN COSTING

Kaizen costing adalah proses penurunan biaya melalui perbaikan-perbaikan yang

terus-menerus dan bertahap selama fase proses produksi. Setelah menetapkan

target biaya dan angka target penurunan biaya keseluruhan, selanjutnya disusun

sasaran kaizen costing yang merupakan target penurunan biaya secara bertahap

atau berangsur-angsur. Target penurunan biaya dan sasaran kaizen ini harus

dikomunikasikan kepada seluruh elemen di perusahaan disertai motivasi

pencapaiannya.

UPAYA-UPAYA PENURUNAN BIAYA (COST REDUCTION)

Upaya-upaya penurunan biaya untuk mencapai biaya target dan sasaran kaizen

dilakukan sejak tahap disain melalui rekayasa nilai (value engineering),

mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak menambah nilai dari rantai nilai,

mengurangi pemborosan-pemborosan dan perbaikan-perbaikan proses yang terus

menerus.

Pada tahap disain perlu ditentukan alternatif disain dan penggunaan alternatif

komponen misalnya penggantian penggunaan kancing, resluiting, asesoris,

kemasan dan bahan lain yang lebih murah dan hemat, tetapi masih mencapai

tingkat fungsionalitas dan kualitas yang diterima. Demikian juga disain proses yang

memperpendek waktu proses produksi.

Rantai nilai dan aktivitas-aktivitas sepanjang rantai nilai, mulai dari disain sampai

pengiriman produk ke pelanggan dan pelayanan pelanggan, perlu dianalisis untuk

menentukan mana aktivitas-aktivitas yang tidak menambah yang harus dieliminasi,

misalnya perlu dievaluasi apakah aktivitas inspeksi penerimaan bahan diperlukan

dan menambah nilai. Untuk perusahaan garmen skala besar mungkin perlu

dipertimbangkan penerapan activity based costing untuk mendukung upaya ini.

Mengurangi pemborosan-pemborosan.Kemungkinan-kemungkinan pemborosan

beserta biaya yang diakibatkannya perlu diidentifikasi dan dicari penyebabnya,

untuk selanjutnya dilakukan upaya mengeliminasi pemborosan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

310

tersebut.Kemungkinan pemborosan pada usaha produksi garmen bisa terjadi pada

beberapa tempat:

Pemborosan pada pengadaan dan penyimpanan bahan baku. Pemborosan bisa

terjadi dari biaya komunikasi, transportasi dan administrasi saat pemesanan.

Demikian juga pemesanan bahan tidak pada saat yang tepat menimbulkan

pemborosan dalam biaya pengangkutan, penyimpanan dan biaya modal yang

tertanam. Semua pemborosan itu harus ditekan dengan perencanaan yang

tepat, dan bila memungkinkan penerapan “just in time”.

Pemborosan pada pemakaian bahan dan proses produksi. Pemborosan bisa

terjadi karena kesalahan saat pemotongan bahan kain sehingga banyak terjadi

bahan sisa, kegagalan penggunaan resluiting, penghamburan bahan kancing

dan asesoris (karena berukuran kecil) dan kegagalan dalam proses penjahitan.

Pemborosan ini dieliminasi dengan mengurangi kegagalan-kegagalan,

penghamburan dan pengawasan atau pengendalian.

Pemborosan pada proses pengemasan. Pemborosan dalam kemasan terjadi

karena kegagalan penggunaan kemasan, penghamburan, ukuran kemasan yang

tidak efisien.

Perbaikan terus-menerus (continuous improvement). Perlu dilakukan perbaikan

yang terus-menerus dalam proses produksi dengan mencari alternatif-alternatif

proses yang dapat menurunkan biaya untuk mencapai sasaran kaizen costing,

misalnya dengan melakukan kajian waktu dan gerak (time and motion study),

perubahan layout, mencari alternatif penggunaan bahan, asesoris dan kemasan.

Kesimpulan

Target costing adalah suatu alat manajemen yang sangat efektif untuk menjamin

suatu perusahaan dapat menawarkan produk pada harga yang diterima konsumen

dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tetapi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan konsumen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

311

Garmen dan tekstil merupakan produk yang memiliki karakteristik sering berubah

karena mode, siklus hidup yang pendek dan sensitif di pasar, sehingga

memungkinkan penerapan target costing. Khusus industri garmen memiliki

karakteristik proses produksi yang serupa dengan industri perakitan, penurunan

biaya dengan target costing memfokuskan pada biaya-biaya komponen.

Upaya penurunan biaya dengan rekayasa nilai (value engineering) produk pada

tahap disain sangat menentukan karena sebagian besar biaya produk ditentukan

dan diantisipasi pada tahap disain.

Kaizen costing adalah proses perbaikan yang terus-menerus pada tahap

produksi dalam rangka penurunan biaya(cost reduction) yang pada akhirnya

akan berakhir pada meningkatnya laba perusahaan.

Penerapan target costing dan usaha-usaha penurunan biaya dengan kaizen

costing akan berhasil bila target-target biaya disusun secara valid, transparan

dan didukung oleh seluruh elemen organisasi.

Usaha-usaha penurunan biaya pada tahap produksi garmen dapat dilakukan

dengan menekan pemborosan-pemborosan pada saat pengadaan dan

penyimpanan bahan, proses pemakaian bahan dan penjahitan, dan pada proses

pengemasan dan penyerahan produk ke pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Bayau, Mohamed E.. Alan Reinstein, 1997, Formula for Success: Target Costing for Cost-Plus Pricing Companies, Journal of Cost Management (September/October

1997)

Blocher, Edward J. Kung H. Chen. Thomas W. Lin, 2000, Manajemen Biaya, Salemba Empat – McGraw Hill Companies, Jakarta

Bird, H.M.B., R.E. Albano, W.P. Townsend, _________, Target Costing : Delighting Your Customers While Making a Profit,

Creese, Robert C., 2003, Cost Management in Lean Manufacturing Enterprice and the Effects Upon Small and Medium Enterprises, Manufacturing Information Systems, Proceedings of The Fourth SMESME International Conference.

Garrison, Ray H. Eric W. Noreen, 2001, Akuntansi Manajerial, Salemba Empat – Irwin McGraw - Hill, Jakarta

Hilton, Ronald W.. Michel W. Maher. Frank H. Selto, 2000, Cost Management: Strategies for Business Decissions, Mc Graw-Hill Companies, Inc, USA.

Seuring, Stefan, 2001, Greening Products by Supply Chain Target Costing: The Example of Polyester Linings, Proceedings of the Twelfth Annual Conference of the Production and Operatios Management Society POM-2001, March 30 – April 2, 2001, Orlando Fl.

Shim, Eunsup, and Ephraim F. Sudit, 1995, “How Manufacturers Price Product”, Management Accounting (February 1995)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Ekspansi

Akuntansi

312

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: TINJAUAN PENERAPAN TARGET COSTING DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-iyehsupria...Target costing not only as a tool of cost reduction and cost management, but

Iyeh Supriatna

313