tinjauan hukum islam terhadap praktik ...repository.uinjambi.ac.id/368/1/skripsi melva - melva...i...
TRANSCRIPT
i
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP
PRAKTIK PENGGUNAAN MEMBER CARD
DALAM TRANSAKSI JUAL BELI
(Studi Kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
MELVA NOVIANA
NIM. SHE 151810
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1440 H/2018 M
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana program strata satu (S.1) di
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri SulthanThaha Saifuddin Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya ataupun
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Jambi, Oktober 2018
Saya yang menyatakan,
MelvaNoviana
SHE.151810
iii
Pembimbing I : Drs. M. Hasbi Ash-Shiddiqi, M.Ag
Pembimbing II : Dra. Masnidar, M.EI
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duran
Kab. Muara Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi,24Oktoberber 2017
Kepada Yth.
Bapak Dekan Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari
Melva Noviana NIM: SHE 151810 yang berjudul Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Praktik Penggunaan Member Card Dalam Transaksi Jual Beli di
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.telah disetujui dan dapat diajukan
untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana
(S1) dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Demikian, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. M. Hasbi Ash-Shiddiqi, M.Ag Dra.Masnidar, M.EI
NIP.196406081992031004 NIP.195909071988021001
v
MOTTO
ايناك بلبااطل الاك ب نوا لا تاأكوا أموا ينا أ ما اا الذ ن يا أيه ة عا لذ أن تاكونا تااراا
اض منك تارا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu.” (Q.s An-Nisa (4): 29)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini,
Saya Persembahkan Kepada Orang-Orang Yang Sangat Ku Kasihidan
Kusayangi,
Ayahanda dan Ibunda
Yang Telah Berkorban Mengasuh, Mendidik
Dan
Senantiasa Menasehati Ananda Dengan Baik Sehingga Ananda Bisa
Sampai Selesai Dan Mendapat Gelar Sarjanaini.
Serta Untuk Kakakku, Sahabat-Sahabatku Tercinta, Serta Saudara
Saudariku
Yang Selalu Memberikan Dukngan Dan Semangat Sehingga Selesai
Skripsi ini ….
Amin
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula
iringan Shalawat serta Salam penulis sampaikan kepada junjungan kitaNabi
Muhamad SAW.
Skripsi ini diberijudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik
Penggunaan Member Card Dalam Transaksi Jual Beli di Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi. Suatu kajian terkait praktik penggunanaan member card di Toko
Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi dan pandangan Hukum Islam terkait
PraktikPenggunaanMember Card di TokoCakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunan. Dan berkat bantuan dan bimbingan yang diberikan
oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
3. Bapak H. HermantoHarun, Lc, M.HI., Ph.D, Ibu Dr.Rahmi Hidayati,S.Ag.,
M.HI dan Ibu Dr.Yuliatin, S.Ag., M.HI, selaku Wakil Dekan I,II dan III di
Lingkungan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Ibu Maryani, S.Ag., M.HI dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH.,M.Sy, selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Drs. M. Hasbi Ash-Shiddiqi, M.Ag dan Ibu Dra. Masnidar, M.EI, selaku
Pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas
Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauhdari kata
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi memperbaiki skripsi ini. Kepada Allah
SWT kita memohon ampunan-Nya dan kepada manusia kita memohon
kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Oktober 2018
Penulis,
MelvaNoviana
SHE.151810
ix
ABSTRAK
Skripsi yang penulis teliti berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Praktik Penggunaan Member Card Dalam Transaksi Jual Beli di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
hingga penulisan skripsi ini adalah Untuk mengetahui Praktik Penggunaan
Member Card dalam transaksi jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi dan untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan
Member Card dalam transaksi jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan
oleh peneliti adalah yuridis empiris yaitu berdasarkan lapangan, yaitu di Toko
Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah pengumpulan data primer yang didapatkan dari hasil wawancara yang
berkaitan dengan member card di toko cakochiku fashion boutique Jambi
diantaranya, pemilik toko, manager toko, karyawan toko serta konsumen, dan
hasil observasi tentang tentang tinjauan hukum islam terhadap praktik penggunaan
member card di toko cakochiku fashion boutique Jambi dan data sekunder
didapatkan dari kajian pustaka, dan dokumen terkait dengan Tinjauan Hukum
IslamTentang Praktik Penggunaan Member card Dalam Transaksi Jual beli (Studi
kasus di Toko Cakocihku Fashion Boutiqe Jambi). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Penggunaan Member Card
Dalam Transaksi Jual Beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi belum
sesuai dengan syarat jual beli menurut syariah karena terdapat aib serta karena
tidak dipenuhinya syaratmu’ayyan (syarat yang terlihatjelas) dan didalamnya
mengandung gharar dan spekulasi yang dimana letak gahararnya ada pada
pemberian diskon untuk pengguna member card yang kurang transparan,
penjualan kartu member kepada pelanggan melebihi harga pasaran serta adanya
tambahan biaya dalam perpanjangan masa aktif member, kemudian mengandung
unsur spekulasi karena dapat merugikan salah satu pihak yaitu pihak yang tidak
aktif menggunakan member card tersebut yang telah mengeluarkan biaya untuk
pembuatan member card dan melakukan perpanjangan masa aktif juga. Oleh
karena itu gharar dan spekulasi sangat tidak disukai oleh Allah SWT
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
NOTA DINAS ...................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Batasan Masalah .................................................................................... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 5
E. Kerangka Teori ....................................................................................... 5
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 20
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................... 23
Lokasi Penelitian .................................................................................. 23 A.
Pendekatan Penelitian ........................................................................... 23 B.
Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 24 C.
Unit Analisis Data ................................................................................ 25 D.
Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 26 E.
Teknik Analisis Data ............................................................................ 27 F.
xi
Sistematika Penulisan ........................................................................... 29 G.
Jadwal Penelitian .................................................................................. 30 H.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG TOKO CAKOCHIKU FASHION
BOUTIQEJAMBI .................................................................................................. 31
A. Sejarah singkat Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi .................... 31
B. Struktur Organisasi dan Managemen Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi ........................................................................................ 33
C. Produk yang dipasarkan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi ....... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 38
A. Praktik Penggunaan Member Card di Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi ........................................................................................ 38
B. Pandangan Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan Member
Card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi ................................ 42
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 49
A. Kesimpulan ........................................................................................... 49
B. Saran-saran .......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia sebagai manusia, kebutuhan yang diperlukan
tidak hanya cukup keperluan rohani saja. Manusia juga membutuhkan keperluan
jasmani, seperti makan, minum, pakaian dan tempat tinggal. Untuk memenuhi
kebutuhan jasmaninya, manusia harus berhubungan dengan sesamanya dan alam
sekitarnya. Inilah yang disebut dengan masalah muamalah.1
Untuk menghindari kesewenang-wenangan dalam bermuamalah ini,
agama mengatur sebaik-baiknya masalah ini. Jadi, jelaslah bahwa agama Islam itu
mengatur hubungan antar manusia dan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan
antara manusia dengan manusia. Disamping diwajibkan mengabdikan kepada
Tuhan dan diwajibkan berusaha mencari keperluan hidupnya. Firman Allah SWT:
لي وابتغ ا نيا وآحسن كم آحسن الله ار الآخرة ول تنس نصيبك من الد الده آتك الله ك فيما آ
ب المفسدين ل ي نه الله ول تبغ الفساد ف الرض ا
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi,
1 Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqh Mazhab Syafei’ (Bandung:CV Pustaka Setia,2007
Hlm. 19.
1
2
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.22
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa kita harus berbuat baik terhadap sesama,
tolong menolong serta bantu membantu dalam kesempitan dan kesukaran
termasuk dalam hal jual beli. Jual beli adalah suatu perjanjian tukar-menukar
benda atau barang yang mempunyainilai secara sukarela diantara kedua belah
pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai
dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’ dan disepakati.
Ajaran Islam yang mengatur seluruh bidang kehidupan manusia mengenai
konsep jual beli sebagai suatu alat untuk menjadikan manusia itu semakin dewasa
dalam berpola pikir dan melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas
ekonomi, dalam aspek kehidupan bisnis dan transaksi, dunia Islam mempunyai
sistem perekonomian yang berbasiskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip syariah yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits serta dilengkapi Dengan Ijma’ dan Qiyas
melalui Fiqh Muamalah.
Jual beli sesuai syariat adalah yang terdapat kejujuran didalamnya juga
terpenuhinya syarat-syarat dan rukun jual beli itu sendiri. Syariat Islam
mendorong manusia untuk berniaga dan menganjurkannya sebagai jalan
mengumpulkan rezeki, karena islam mengakui produktivitas perdagangan atau
jual beli. Di dalam jual beli terdapat manfaat yang amat besar bagi produsen yang
menjualnya dan bagi konsumen yang membelinya atau bagi semua orang yang
terlibat dalam aktifitas jual beli tersebut.33
2 Al-Qashas (28 ) :77
3 Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqh Mazhab Syafei’,hlm. 20
3
Dalam masalah jual beli, Islam telah memberikan aturan-aturan seperti
yang telah diungkapkan oleh para ulama fiqh mengenai rukun syarat. Baik yang
berkenaan dengan pihak penjual ataupun pembeli,akad maupun objek akad atau
barang yang diperjual belikan. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan
adalah mengenai objek akad agar tidak terjadi penyimpangan sehingga
menyebabkan kerugian salah satu atau kedua belah pihak.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, orang cenderung
lebih tertarik dengan segala sesuatu yang praktis, efektif dan efisien dalam setiap
aktifitasnya.Demikian juga kaitannya dengan jual beli, orang lebih memilih suatu
hal yang bersifat mudah dan tidak merepotkan.Dan tidak dipungkiri lagi untuk
menarik daya beli konsumen, maka banyak toko atau mall yang menawarkan
Member Card yang dalam bahasa Arab disebut Bithaqatu at Takhfidh.
Member Card atau Bithaqatu at Takhfidh adalah kartu yang mana
pemiliknya akan mendapatkan diskon dari harga barang-barang atau beberapa
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.44
Dimana dalam
transaksi jual beli merupakan salah satu yang memiliki banyak problematika jika
dikaitkan dengan Hukum Islam. Banyak ulama yang mempermasalahkan
penggunaan Member Card ini, baik yang mengatakan boleh maupun mengatakan
dilarang dalam praktiknya.
Seperti pada praktik pelaksanaan transaksi jual beli melalui Member Card
di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, yang apabila masa aktif Member
4Muhammad Abduh Tuasikal, “kartu diskon dalam timbangan syariah” dalam
http://pengusahamuslim.com/2242-kartu-diskon-dalam-timbangan-syariah.html dikutip pada 28-
09-2018
4
Card telah habis kemudian dilakukan perpanjangan masa aktif dengan
memberikan biaya tambahan sebesar Rp.15.000,-. Padahal mengenai kebolehan
Jual beli melalui Member Card ini memiliki syarat dan ketentuan yang salah
satunya tidak diperbolehkan mengeluarkan biaya tambahan apapun pada saat
perpanjangan masa aktif Member Card.
Dalam hal ini, praktik perpanjangan Member Card di beberapa banyak
toko atau mall memiliki masa aktif yang lama bahkan tidak diberlakukan
perpanjangan masa aktif pada Member Card tersebut. Namun, pada praktik
Member Card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi hanya memberikan
masa aktif kartu selama satu tahun dan harus memberikan biaya tambahan sebesar
Rp.15.000,- agar pengguna Member Card tersebut dapat menikmati fasilitas yang
disediakan. Inilah yang membedakan praktik penggunaan Member Card dalam
transaksi jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi dengan praktik
penggunaan Member Card di toko atau mall yang lainnya. Sehingga penulis
tertarik untuk menjadikan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi sebagai studi
kasus dalam penulisan skripsi dengan judul “Praktik Penggunaan Member Card
dalam Transaksi Jual Beli Perspektif Hukum Islam”
B. Rumusan Masalah
Berpedoman dengan latar belakang diatas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Praktik Penggunaan Member Card dalam Transaksi Jual Beli di
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi ?
2. Bagaimana Pandangan Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan Member
Card dalam transaksi Jual Beli di Toko Cakhociku Fashion Boutiqe Jambi ?
5
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tepat pada sasaran dan tidak terlalu meluas serta
tidak menyalahi sistematika penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang
diharapkan, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas mengenai Konsep
Member Card Menurut Hukum Islam.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian hingga penulisan
skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui Praktik Penggunaan Member Card dalam transaksi jual beli
di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
2. Untuk mengetahui Pandangan Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan
Member Card dalam transaksi jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi.
Sedangkan manfaat penelitian adalah:
1. Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar S1 Hukum Ekonomi Syariah
2. Menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya tentang beberapa hal yang berkaitan dengan Hukum Islam.
E. Kerangka Teori
Untuk lebih mudah dalam memahami dan menghindari kekeliruan dalam
pembahasan ini penulis terlebih dahulu menjelaskan beberapa istilah yang
terdapat dalam judul skripsi ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah:
1. Jual Beli
a. Pengertian Jual Beli
6
Jual beli dalam bahasa Arab al-bai’ menurut terminologi adalah مقابلةشئ
.tukar-menukar sesuatu dengan sesuatu yang lainبشئ 55
Secara etimologis jual beli
merupakan mengambil sesuatu dan menerima sesuatu. Adapun menurut
terminologis, jual beli adalah tukar menukar harta yang dimaksudkan untuk suatu
kepemilikan, yang ditunjukkan dengan perkataan dan perbuatan.
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, bai’ adalah jual beli antara
benda dengan benda, atau pertukaran benda dengan uang.66
Jual beli terdiri dari
dua suku kata yaitu “jual dan beli”. Kata jual dan beli mempunyai arti yang satu
sama lainnya bertolak belakang. Kata jual menujukan bahwa adanya perbuatan
menjual, sedangkan beli adalah adanya perbuatan membeli. Dengan demikian,
perkataan jual beli menujukkan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa, yaitu
satu pihak menjual dan pihak lainnya membeli. Dalam hal ini, terjadilah peristiwa
hukum jual beli yang terlihat bahwa dalam perjanjian jual beli terlibat dua pihak
yang saling menukar atau melakukan pertukaran.
Menurut pengertian syariat, yang dimaksud dengan jual beli adalah
pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan hak milik dengan ganti
yang dapat dibenarkan (yaitu berupa alat tukar yang sah).77
Dari definisi yang dikemukakan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa jual
beli dapat terjadi dengan cara:
1) Pertukaran harta antara dua pihak atas dasar saling rela, dan
2) Memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan, yaitu berupa alat
tukar yang diakui sah dalam lalu lintas perdagangan.
5 Ahmad Wardi Muslich, fiqh muamalah, Ed. 1, Cet. 3 (Jakarta: Amzah, 2015)., hlm. 173
6Lihat Pasal 20 ayat (2) Kompilasi Huum Ekonomi Syariah.
7Suhrawardi K. Lubis, dkk Hukum Ekonomi Islam., 2014., Ed. 1, Cet. 2(Jakarta: Sinar
Grafika), hlm. 139
7
b. Dasar Hukum Jual Beli
Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan al-Qur’an,
Sunnah, dan Ijam’ para ulama.
Dilihat dari aspek hukum, jual beli hukumnya mubah kecuali jual beli
yang dilarang oleh syara’, adapun dasar hukum dari al-Qur’an antara lain:
1) al-Qur‟an
a) Q.S al-Baqarah: 275
ب وآحله الله م الر البيع وحره
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”88
b) Q.S al- Baqarah: 198
ليس عليك جناح آن تبتغوا فضلا من رب ك
Artinya:“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu.”99
c) Q.s An-Nisa: 29
له آن تكون تارةا عن تراض آمنوا ل تأكوا آموالك بينك بلباطل ا ين آ ا اله تلوا ي آي منك ول ت
نه اللهاا انن بك آنفسك ا رحيم
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.1010
8Al-Baqarah(2) : 275.
9Al-Baqarah (2) :198.
10An-Nisa (4) : 29.
8
2) As –Sunnah
Hadits Rasulullah Saw. Yang diriwayatkan Rifa’ah bin Rafi
ئل هس أنه النهبي جل بيده وك :آي الكسب آطيب آ و آ فضل قال :عن رفاعة بن رافع ل الره بيع ع
ور ار وصهحه الحاك -مب رواه البه
Artinya: Rasulullah Saw. Bersabda ketika ditanya: “Apakah pekerjaan
yang paling baik/afdhol?”Beliau menjawab: “Pekerjaan seorang laki-
laki dengan tangannya sendiri (hasil jerih payah sendiri), dan setiap
jual beli yang diberkati (jual beli yang jujur tanpa diiringi
kecurangan).” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan dishahihkan oleh Al
Hakim)1111
3) Ijmak
Dalil dari ijmak bahwa umat Islam sepakat bila jual beli itu Hukumnya
boleh dan terdapat Hikmah didalamnya serta pelaksanaannya tidak terjadi
kezaliman atau tindakan yang dapat merugikan salah satu pihak. Pasalnya,
manusia bergantung pada barang yang ada diorang lain dan tentu orang
tersebut tidak akan memberinya tanpa adanya timbal balik. Oleh karena itu,
dengan diperbolehkannya jual beli maka dapat membantu terpenuhinya
kebutuhan setiap orang dan membayar atas kebutuhannya itu.
c. Rukun dan syarat jual beli12
1) Rukun jual beli menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, yaitu:12
a) Pihak-pihak;
b) Objek; dan
c) Kesepakatan.
11
Muhammad bin Ismail Al-kahlani, Subul As Salam, Juz 3, Cet IV (Mesir: Maktabah
Musthafa, 1960), hlm.4 12
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Pasal 56,57,58.
9
Pihak yang terkait dalam perjanjian jual beli terdiri dari penjual, pembeli,
dan pihak lain yang terlibat dalam perjanjian tersebut.
Objek jual beli terdiri atas benda yang berwujud maupun benda yang tidak
berwujud, yang bergerak maupun tidak bergerak, dan yang terdaftar maupun yang
tidak terdaftar.
Adapun kesepakatan dijelaskan dalam Pasal 59 Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah, ayat (1) kesepakatan dapat dilakukan dengan tulisan, lisan, dan
isyarat (2) kesepakatan sebagaimana diamksud dalam ayat (1) memiliki makna
hukum yang sama.
Menurut Hanafiah rukun jual beli adalah ijab dan qobul yang
menunjukkan sikap saling tukar menukar, atau saling memberi. Atau dengan
redaksi yang lain, ijab qobul adalah perbuatan yang menunjukkan kesediaan dua
belah pihak untuk menyerahkan milik masing-masing pihakdengan menggunakan
perkataan atau perbuatan.
Menurut jumhur ulama rukun jual beli itu ada empat, yaitu:
a) Penjual
b) Pembeli
c) Shighat
d) Ma’qud ‘alaih (objek akad)121313
2) Syarat-syarat jual beli:
a) Syarat in’iqad (terjadinya akad)adalah syarat yang harus terpenuhi agar akad
jual beli dipandang sah menurut syara’. Apabila syarat ini tdak terpenuhi, maka
akad jual beli menjadi batal. Syarat ini yaitu:
13
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, hlm. 179-180.
10
1) Syarat ‘aqid (orang yang melakukan aqad), yaitu penjual dan pembeli13
(a) Berakal, tidak shah akan yang dilakukan oleh orang gila dan anak yang belum
berakal
(b) Harus berbilang (tidak sendirian)14
2) Syarat Akad (ijab dan qobul)
Syarat akad yang sangat penting adalah bahwa qobul harus sesuai dengan
ijab, dalam arti pembeli menerima apa yang di ijabkan oleh penjual. Apabila
terdapat perbedaan antara qobul dan ijab, misalnya pembeli menerima barang
yang tidak sesuai dengan yang dinyatakan oleh penjual, maka akad jual beli tidak
sah.
3) Syarat tempat akad
Syarat yang berkaitan dengan tempat akad adalah ijab dan qobul harus
terjadi dalam satu mejelis. Apabila ijab dan qobul berbeda dmajelisnya, maka
akad jual beli tidak sah.
4) Syarat objek akad (Ma’Qud ‘Alaih)
(a) Barang yang dijual harus maujud (ada),
(b) Barang yang dijual haru mal mutaqawwim,
Yaitu barang yang bisa dikuasai secara langsung dan boleh diambil
manfaatnya dalam keadaan ikhtikar.
(c) Barang yang dijual harus barang yang sudah dimiliki.
(d) Barang yang dijualkan harus bisa diserahterimakan pada waktu akad
berlangsung.
b) Syarat sahnya akad jual beli terbagi kepada dua bagian :
1) Syarat umum
14
Ibid, hlm 187-190.
11
Syarat umum adalah syarat yang harus ada pada setiap jenis jual beli, agar
jual beli tersebut dianggap sah manurut syara’. Secara global jual beli harus
terhindar dari enam macam ‘aib :15
(a) Ketidakjelasan adalah ketidakjelasan yang mendatangkan perselisihan yang
sulit untuk diselesaikan. Ketidakjelasan ini terbagi kepada empat macam, yaitu:
(1) Ketidakjelasan dalam barang yang dijual, baik jenisnya, macamnya, atau
kadarnya menurut pandangan pembeli’
(2) Ketidakjelasan harga’
(3) Ketidakjelasan masa (tempo)’
(4) Ketidakjelasan dalam langkah-langkah penjaminan.
(b) Pemaksaan
(c) Pembatasan dengan waktu
(d) Penipuan
(e) Kemudharatan
(f) Syarat-syarat yang merusak, yaitu manfaat yang setiap ada manfaatnya bagi
salah satu pihak yang bertransaksi, tetapi syarat tersebut tidak ada dalam syara’
dan adat kebiasaan atau tidak dikehendaki oleh akad, atau tidak selaras dengan
tujuan akad.
2) Syarat khusus, yaitu syarat-syarat khusus berlaku untuk beberapa jenis jual beli
adalah sebagai berikut :
(a) Barang harus diterima dari penjual pertama (dalam jual beli benda bergerak).
(b) Mengetahui harga pertama apabila jual belinya murabahah, tauliyah atau
wadhiah.
15
Ibid, hlm 190-193.
12
(c) Saling menerima. Penukar sebelum berpisah dalam jual beli sharf (valas).
(d) Dipenuhinya syarat-syarat salam, apabila jual belinya jual beli salam.
(e) Harus sama dalam penukaran apabila barangnya barang ribawi.
(f) Harus diterima dalam utang piutang yang ada dalam perjanjian.
2. Member Card
a. Pengertian Member Card
Member Card merupakan suatu pengakuan sebagai pelanggan yang
bergabung dalam organisasi, perusahaan atau kelompok secara resmi dan
diakui.Member Card berasal dar dua kata bahasa inggrs yakni member dan
card.Member berarti keanggotan, adapun Card berarti kartu.Maka bila
digabungkan artinya adalah kartu keanggotan. Adapun dalam bahasa arab disebut
dari kata bithaqah yang berarti kartu dan at ,(bithaqatu at takfhfidz)بطاقة التهخفيض
takhfidz adalah kata benda dari kata kerja khafidz yang artinya penurunan, jadi
artinya kartu diskon. Biasanya member card memberikan keuntungan serta
fasilitas yang lebih besar.Dengan adanya member card, pihak perusahaan dapat
menghitung banyaknya pelanggan yang ada serta impilaksinya terhadap
perusahaan.Dengan demikian dapat dilakukan evaluasi terhadap perusahaan
apakah penggunaan member card berguna baik perusahaan maupun bagi
pengguna member card.16
b. Macam-Macam Member Card
Member Card terdiri tiga macam bentuk berdasarkan cara
mendapatkannya yaitu:
16
Tan Danny Stevano, Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card,
http://www.google.co.id/url?sa=t&source+web&rct=j&url=http://idr.uin-antasari.ac.id /9432/5/
BAB%252011.pdf&ved=2ahUKEwixzYikhuXdAhUltl8KHZgBbuqfjAlegQIBRAB&usg=AOvVa
w11wkEDBktlVzPoOt5RxReU, dikutip pada tanggal 30 september 2018,pukul 19:45WIB.
13
1) Kartu Keanggotan Umum (Common Member Card)
Yaitu kartu keanggotaan umum (Common Member Card) adalah member
cardyang bisa digunakan oleh pengguna (user) untuk mendapatkan diskon untuk
semua jenis produk dari beberapa produser. Umumnya, yang merilis kartu
member jenis ini adalah Biro Perjalanan dan perusahaan periklanan (Tourism
companies advertising).17
2) Kartu Keanggotaan Khusus (Special Member Card)
kartu keanggotaan khusus (Special Member Card) adalah kartu
keanggotaan yang bisa digunakan hanya untuk layanan dari perilis kartu. Stake
holdernya adalah user dan pihak perilis kartu. Contohnya, sebuah toko merilis
member card bagi para konsumen atau pelanggan dengan menarik biaya sebesar
Rp. 50.000,-. Dengan kartu ini konsumen atau pelanggan akan mendapatkan
potongan harga sebesar 10% atau 15%. Atau misalnya rumah sakit swasta,
klinik, agen pesawat dan lainnya.Merilis kartu bagi pelanggan.dengan kartu ini,
pelanggan akan mendapatkan potongan harga.
Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui perbedaan kartu member
card umum dengan kartu member card khusus, yaitu sebagai berikut:
a) Dari segi stake holder
Stake Holder member car umum ada tiga, yaitu: (1) perilis kartu/pihak
perusahaan, (2) produser yang ikut serta dalam program diskon (client), dan (3)
user atau pengguna.
17
Ria kusuma wati, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembebanan Biaya Penerbitan
Member Card, http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url= http://etheses. Stain po
norogo.ac.id/1110/1/BAB%25201-V.pdf&ved= 2ahUKEwiH1cn8e TdAhVMvY8KHbZ1Dt8Q F j
AHegQIABAB&usg=AOvVaw0O575UXv1pn6WTM0B_p2Bb, hlm 22. Dikutip pada tanggal 30
september 2018 pukul19:50
14
Sedangkan member card khusus hanya memiliki dua stake holder, yaitu:
(1)User atau pengguna, (2) perilis kartu. Di sini, interaksi atau transaksi yang
terjadi hanya antar user dengan pihak yang merilis kartu, seperti rumah sakit,
hotel, resto, department store atau toko dengan menjadi anggota.Interaksi ataupun
transaksi bersifat langsung tanpa ada pihak ketiga.
b) Dari segi kegunaan
Dari segi kegunaan, member card umum bisa digunakan untuk
mendapatkan potongan harga di beberapa tempat, sesuai ketentuan dari pihak
perilis.Misalnya, sebuah perusahaan merilis kartu keanggotaan (member card)
dengan ketentuan kartu ini bisa dipakai di beberapa hotel, resto, agen pesawat dan
lainnya.
Sedangkan member card khususdari segi penggunaanya user hanya bisa
mendapatkan potongan harga pada produk-produk dari perilis member card
saja.Misalnya, sebuah toko merilis kartu keanggotaan member card bagi
pelanggannya, maka member card tersebut hanya berlaku di toko tersebut.
3) Kartu Keanggotaan Gratis ( FreeMember Card )
Kartu keanggotaan gratis (Free Member Card) yaitu kartu member yang
diberikan kepada para pelanggan sebagai bonus atau hadiah dari transaksi yang
mereka lakukan dan sebagai usaha persuasif untuk menarik minat mereka menjadi
pelanggan yang loyal. Hukum member card jenis ini dibolehkan, dengan alasan
tidak ada unsure yang dilarang dan pada dasarnya muamalah itu hukumnya boleh.
c. Hukum Member Card
1) Kartu keanggotaan umum (Common Member Card)
15
Berdasarkan fatwah dari Lajnah Ad Daimah dari kerajaan Saudi Arabia,
menyatakan bahwa hukum member card semacam ini adalah haram, alasannya
adalah:18
a) Client penyedia diskon melalui akad sewa dengan perilis kartu. Client
membayar kepada perilis kartu dengan potongan atau persentase dari penjualan
yang diperoleh dari konsumen pemegang kartu tersebut. Manfaat yang diambil
client adalah manfaat advertising atau iklan kepada banyak orang agar mereka
membeli atau menyewa produk.
b) Dengan demikian, ijarah atau akad sewa dalam hal ini mengandung gharar.
Yaitu, manfaat yang bisa didapatkan client berupa kenaikan angka penjualan
belum tentu didapat sehingga transaksi ini menjadi haram.
c) Jika pembayaran yang diterima pihak perilis kartu adalah persentase dari
penjualan, maka ada ketidakjelasan soal besar kecilnya hasil penjualan.
d) Akad antara produser atau perilis kartu adalah akad ijarah atau sewa. Karena
user membayar premi kepada produuser baik tahunan maupun bulanan agar
kartu senantiasa aktif untuk bisa mendapatkan potongan baik dari pihak perilis
maupun client yang bekerja sama dengannya. Manfaat ini pun tidak jelas sebab
bisa jadi ia menggunakan kartu untuk belanja bisa juga tidak.
e) Dan alasan yang paling mendasar adalah manfaat yang bisa diperoleh client
belum dimiliki oleh pihak perilis sendiri. Manfat semacam ini tidak bisa
diserahkan oleh pihak perilis kartu. Dengan demikian pihak perilis telah
menjual sesuatu yang belum dimiliki.
18
Ibid, hlm 25
16
Selain potongan harga atau diskon yang diberikan, ada kemungkinan user
juga akan mendapatkan booklet yeng berisi tentang hotel atau tempat
pembelanjaan dari perilis kartu, akan tetapi sifatnya hanya bonus ataukeuntungan
tambahan. Intinya adalah diskon yang bisa didapatkan dengan kartu tersebut
adalah sesuatu yang belum dimiliki oleh perilis.Sehingga pihak perilis telah
melakukan akad (menjual) sesuatu manfaat yang belum dimilikinya, yaitu
manfaat berupa diskon untuk setiap transaksi.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa, kartu
semacam ini haram. Fatwa Al Lajnah Ad Daimah Kerajaan Arab Saudi no. 19114,
hal, (juz 14, hal, 13), setelah melakukan penelitian lebih jauh, mereka
menyimpulkan bahwa member card itu terlarang untuk diterbitkan atau dimiliki
karena beberapa alasan berikut:19
a) Didalamnya terdapat unsur gharar dan judi (taruhan). Karena menyerahkan
iuran keanggotaan atau uang administrasi tanpa mendapatkan timbal balik
yaitu kartu tersebut ketika telah habis masa berlakunya, kadang tidak
digunakan oleh pelanggan atau si pelanggan menggunakannya tetapi tidak
sesuai dengan bayaran awal yang ia setorkan utnuk penerbitkan kartu.
Sehingga manfaat yang diperoleh dari kartu ini berupa potongan harga tidak
jelas atau mengandung unsure gharar baik bagi si pelanggan maupun pihak
yang penerbit kartu tersebut. Karenanya, Lajnah Daimah mengharamkan kartu-
kartu semacam ini. Dalam hal ini terdapat unsure gaharar (spekulasi tinggi
dan taruhan alias judi).
19
Ibid,hlm 26.
17
b) Di dalamnya mengandung riba jika sumber diskon berasal dari pelanggan (si
pemilik kartu) dan bisa jadi si penjual gagal memberikan dikson.20
Di sini
dihukumi riba yang haram karena bisa jadi diskon yang diberikan melebihi
setoran awal untuk pembuatan kartu. Sehinggan akan ada unsur gharar
(ketidakjelasan) atas kartu yang diterbitkan.
c) Member Card memiliki dampak buruk yaitu dapat menimbulkan saling
cemburu antara pelanggan yang memiliki kartu dan yang tidak memiliki kartu.
Dengan memiliki member card, pembeli bisa bersikap terlalu boros dalam
membelanjakan harta sampai membeli barang yang tidak dibutuhkan karena
hanya ingin memanfaatkan diskon saja.
2) Kartu Keanggotaan Khusus (Special Member Card)
Kartu keanggotaan Khusus ini memiliki kejanggalan lebih ringan daripada
kartu keanggotaan umum.Sebab, isi pelarangan kartu keanggotaan umum adalah
pihak yang merilis kartu tidak memiliki layanan/manfaat yang bisa diperoleh dari
kartu tersebut (karena masih menjadi milik client secara mutlak).Sedangkan untuk
jenis kartu keanggotaan.Khusus ini, hal itu tidak terjadi, artinya pihak yang
merilis memang memiliki layanan atau manfaat yang dijanjikan.Dengan demikian
unsur yang diharamkan hilang.21
Menurut Fatwa Lajnah Daimah, antara kartu keanggotaan umum dan kartu
keanggotaan khusus tidak jauh berbeda sehingga keduanya dinyatakan haram.
Alasannya adalah transaksi antara user dengan perilis kartu adalah akad
ijarah.User membayar uang registrasi atau premi regular untuk mendapatkan
potongan harga dari klinik, hotel dan lainnya.Mereka menyatakan, manfaat dari
20
Ibid,hlm 27. 21
Ibid,hlm 28.
18
ijarah ini berupa potongan harga dan statusnya majhul, belum pasti sehingga tidak
diperbolehkan. Sebab, user mungkin akan menggunakannya atau juga mungkin
tidak. Adapun jika digunakan, masih belum pasti beberapa kali penggunaannya.
Bisa saja itu hanya datang ke klinik tersebut setiap minggu, atau ia tidak
menggunakannya selama setahun penuh.
Sehingga manfaat yang bisa diperoleh dari kartu ini berupa potongan harga
tidak jelas atau mengandung unsur gharar baik bagi user maupun pihak yang
merilis kartu tersebut.Karenanya, Lajnah Daimah mengharamkan kartu-kartu
semacam ini.
Dari ketentuan-ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa kartu diskon
yang diterbitkan atau dimiliki dengan cara dibeli untuk mendapatkan potongan
harga atau sebagai iuran keanggotaan tahunana, maka tidak dibolehkan karena
mengandung gharar (unsur ketidakjelasan). Karena si pelanggan memberikan
setoran, namun tidak jelas berapa diskon yang diperoleh si pelanggan.
Al majma’ Al-Fiqhiy Al-Islami (divisi fikih Rabithah Alam Islami) dalam
rapat tahunan ke XVIII menfatwakan:22
“setelah membaca, menelaah serta mendiskusikan penelitian-penelitian
yang diajukan ke majelis tentang hukum kartu diskon maka diputuskan: tidak
boleh menerbitkan serta membeli kartu diskon,jika untuk mendapatkan kartu
tersebut, konsumen ditarik iuran keanggotaan atau administrasi. Karena kartu ini
mengandung unsur gaharar.karena pada saat pemegang kartu memberikan uang
kepada penerbit kartu, ia tidak tahu apakah akan mendapatkan imbalan dari uang
yang ia berikan atau tidak. Pada saat itu pemegang kartu telah mengalami
22
Ibid,hlm 29
19
kerugian, namun ia belum tentu mendapatkan imbalan kelak atas uang
pembayaran kartu.
Majma’ Al Fiqh Al Islami (Divisi OKI ) juga mengaharamkan dengan
keputusan No.127 (1/14) tahun 2003, yang berbunyi, “kartu diskon yang
diterbitkan oleh hotel, maskapai penerbangan dan beberapa perusahaan yang
memberikan fasilitas yang mubah bagi pemegang kartu yang telah memenuhi poin
tertentu, hukumnya boleh jika kartu diberikan secara cuma-cuma. Adapun jika
pemegang kartu ditarik iuran atau jasa maka hukum kartu itu tidak boleh karena
mengandung unsure gharar .23
Selain itu, kartu diskon yang diterbitkan dengan adanya biaya seperti ini
mengandung riba karena bisa jadi potongan harga bagi si pelanggan melebihi dari
setoran awal.
3) Kartu Keanggotaan Gratis (Free Member Card)
Sedangkan kartu diskon yang diterbitkan secara gratis (Cuma-Cuma),
maka untuk menerbitkan dan memilikinya “dibolehkan”.Kartu semacam ini
termasuk janji pemberian secara cuma-cuma dari toko/perusahaan atau sebagai
hadiah.
Majma’ Al Fiqh Al-Islami (divisi fikih OKI), No.127 (1/14) tahun 2003,
menyatakan, “kartu diskon yang diterbitkan hotel, maskapai penerbangan dan
beberapa perusahaan yang memberikan fasilitas yang mubah bagi pemegang kartu
yang telah memenuhi poin tertentu, hukmnya boleh jika kartu diberikan secara
cuma-cuma.
d. Akad penerbitan Member Card
23
Ibid,hlm 30
20
Berdasarkan keterangan pada poin sebelumnya telah dijelaskan bahwa
akad penerbitan member card adalahijarah. Dimana konsumen akan membayar
uang registrasi atau premi reguler untuk mendapatkan potongan harga dan
fasilitas-fasilitas lainnya kepada penerbit kartu.24
F. Tinjauan Pustaka
Dalam pembahasan penelitian ini penulis akan menguraikan serangkaian
telaah pustaka sebagai berikut:
Dalam skripsi Pemberlakuan Member Card dalam transaksi jual
beliditinjau dari sudut etika bisnis Islam (studi kasus di mirota kampus C
simanjuntak Yogyakarta) karya Yenisa Destrihani Mahasiswa UIN Sunan Kali
Jaga Yogyakarta Jurusan Mu‟amalat Fakultas Ilmu Syari‟ah dan Hukum, di
dalam skripsi ini dijelaskan tentang praktek pemberlakuan Member Card dalam
transaksi jual beli ditinjau dari sudut etika bisnis Islam yang pada kesimpulan isi
skripsi tersebut, bahwa pemberlakuan Member Card di Mirota Kampus C.25
Simanjuntak sudah relevan dengan etika bisnis islam karena sudah menerapkan
budaya kode etik perusahaan kepada seluruh karyawan dan sangat memperhatikan
implementasi terhadap Good corporate gorvernence danCorporate social
responsibility yang sudah diterapkan di Mirota kampus Ctersebut. Dalam
skripsi Member Card dalam Transaksi Jual Beli di Tinjau Dari Etika Bisnis Islam
(Studi Kasus PB Swalayan Metro) karya Novasari Khairunnisa Mahasiswa IAIN
METRO Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, di dalam
skripsi ini dijelaskan tentang Member Card dalam transaksi Jual Beli di Tinjau
24
Ibid,hlm 31. 25
Yenisa Destrihani, Skripsi Praktek Pemberlakuan Member Card Dalam Transaksi Jual Beli Ditinjau dari Etika Bisnis Islam (Skripsi UIN SUKA Yogyakarta: 2013).
21
dari Etika Bisnis Islam yang pada kesimpulan isi skripsi tersebut, bahwa transaksi
jual beli menggunakan member card di PB Swalayan Metro telah memenuhi
rukun dan syarat jual beli. Akan tetapi dalam tinjauan etika bisnis Islam terhadap
transaksi jual beli di PB Swalayan Metro menggunakan member card
menggunakan prinsip-prinsip etika bisnis islam yaitu,keesaan, keseimbangan,
kehendak bebas,tanggung jawab serta kebajikan.26
Dari prinsip-prinsip etika
bisnis islam tersebut, dalam transaksinya prinsip keseimbanganlah yang tidak
diterapkan oleh karyawan PB Swalayan Metro. Namun kesalahan yang terjadi
bukan dari peraturan yang dibuat oleh pihak PB Swalayan Metro melainkan dari
karyawan yang tidak menaati peraturan yang berlaku, oleh sebab itu manager PB
Swalayan Metro seharusnya menegur para karyawan yang telah melakukan
kelalaian dapat memperbaiki kesalahannya.
Pada skrispsi Persepsi Konusmen pada Membership Card terhadap
Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening
(Studi kasus pada Distributor Tupperware PT. Tapis Eka Modern Bandar
Lampung) karya Shella Aprila Sari mahasiswa Universitas Lampung jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, di dalam skripsi inidijelaskan tentang
Persepsi Konusmen pada Member Ship Card terhadap Loyalitas Konsumen
Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel yang pada kesimpulan isi skripsi
tersebut, bahwa persepsi konsumen pada membership card memiliki pengaruh
langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui
kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen mampu menjadi Variabel
26
Novasari Khairunnisa,Member Card dalam Transaksi Jual Beli di Tinjau Dari Etika
Bisnis Islam(Skripsi IAIN METRO:2017)
22
Intervening.27
Sedangkan penelitian yang penulis lakukan lebih menyoroti praktek
penggunaan Member Card dalam transaksi jual beli di Toko Cakochiku Boutiqe
Jambi perspektif Hukum Islam.
27
Shella Aprila Sari,Persepsi Konusmen pada Membership Card terhadap Loyalitas
Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening,(Bandar Lampung:2017)
23
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang penulis pilih yaitu berlokasi di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe di Jambi. Dengan mempertimbang bahwa penulis ingin
mengetahui lebih lanjut tentang Praktik Penggunaan Member Card antara Toko
Cakochiku Fashion Boutiqe Dengan Mall Ramayana di Kota Jambi.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis empiris yaitu bahwa dalam
menganalisis permasalahan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum.
Adapun pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan penelitian lapangan.28
1. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan
bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-
asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
2. Pendekatan yuridis empiris adalah dilakukan dengan cara melihat kenyataan
yang ada dalam praktik di lapangan. Pendekatan penelitian ini dikenal pula
dengan pendekatan secara sosiologis yang dilakukan secara langsung
kelapangan.
Dalam penelitian ini penulis berusaha mendeskripsikan mengenai Tinjauan
Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan Member Card Dalam Transaksi Jual
beli (Studi kasus di toko cakociku fashion boutique Jambi.
28
Yudiono, Metode Penelitian, 2013, hlm.35. Digilib,unila.ac.id, diakses tanggal 16
Oktober 2018.
23
24
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan data sekunder :
a. Data primer
Data primer yaitu data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang diperoleh
secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian, atau
keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara, data primer
tidak diperoleh melalui sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Data
hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara, data primer tidak diperoleh
melalui sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Data yang termasuk
dalam penelitian ini adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang
berkenaan dengan Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Penggunaan Member
Card dalam Transaksi Jual Beli (Studi Kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara
mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authentic, karena sudah
diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.229
Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat
diperoleh.Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah orang atau
narasumber. Posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi
respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Jadi sumber data dalam
2 Tim penyusun, pedoman penulisan skripsi, (Jambi:Syariah press, 2014),hlm 33
25
penelitian ini adalah orang atau narasumber : 1) Pemilik Toko, 2) Manager Toko
3) Karyawan Toko, 4) Pembeli/Pelanggan, dan lain-lain tentang Praktik
Penggunaan Member Card dalam Transaksi Juak Beli Perspektif Hukum Islam
Studi kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi).
D. Unit Analisis Data
Unit analisis data adalah sebagai sesuatu yang berkaitan dengan
fokus/komponen yang diteliti. Unit analisis dilakukan oleh peneliti agar validitas
dan reabilitas penelitian.
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
akan diduga, yang menjadi populasi para pelanggan toko cakochiku, karyawan,
manager serta pemilik toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
2. Pengambilan sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampeling,
yaitu teknik pengambilan sampel berupa data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ni, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu
tentang yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajah objek/situasi sosial yang diteliti.330
Dalam menggunakan metode ini harus adanya kriteria tertentu untuk
dijadikan sampel, dan kriteria yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini
yaitu:
a. Pemilik Toko Cakochiku Fashion Botuiqe Jambi.
3Ibid, hlm.34.
26
b. Manager dan karyawan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
c. Konsumen/pelanggan toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian melalui:
1. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatan yang sistematis terhadap gejala-
gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila
sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta
dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).431
Metode
observasi ini penulis gunakan untuk mengetahui secara langsung kondisi nyata
pada Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Penggunaan Member Card dalam
Transaksi Jual Beli (Studi kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi).
2. Wawancara
Wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Pewawancara disebut Interviewer, sedangkan otang yang diwawancarai
disebut Interviewee.532
Wawancara dilakukan dengan pembeli atau manager toko
yang melakukan usaha Jual Beli menggunakan kartu member di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi .
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara untuk menggali data yang bersumber dari
dokumen-dokumen, catatan-catatan, foto-foto serta laporan-laporan lain yang
mengandung petunjuk-petunjuk tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang
4Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008) hlm 52. 5Ibid, hlm 55.
27
penelitian ini.633
Dokumentasi perlu digunakan untuk memperoleh semua data
yang berhubungan dengan Praktik Penggunaan Member Card dalam Transaksi
Jual Beli Perspektif Hukum Islam studi kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi.
F. Teknik Analisis Data
Dalam pendekatan lain, analisi data kulaitatif dapat dilakukan dengan cara
reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti itu telah dikemukakan, semakin
lama peneliti kelapangan, maka jumlah semakin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, di cari tema polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencariya bila diperlakukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini,
dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.734
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data itu dapat dilakukan dalam
bentuk table, grafik, phei chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data
6Tim Penyusun, Buku Panduan Syariah,hlm 164.
7Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan,hlm,338.
28
tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah dipahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam
hal ini miles dan huberman (1984) menyatakan “the most frequent form of display
data for qualitative research datain the past hast been narrative text. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif.
Dalam praktiknya tidak semudah ilustrasi yang diberikan, karena
fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis, sehingga apa yang ditemukan
pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama dan lapangan
akan mengalami perkembangan data. Untuk itu maka peneliti harus selalu
menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih
bersifat hipotesis itu berkembang atau tidak. bila setelah lama memasuki lapangan
ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat
dikumpulkan lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti, dan akan berkembang
menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara
induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan dilapangan, dan selanjutnya diuji
melalui pengumpulan data yang terus menerus.835
3. Verifikasi dan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
8Ibid,hlm 341.
29
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.936
Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
telah valid dan konsisten pada saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada dilapangan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pehaman terhadap skripsi ini, penulis akan membagi
menjadi 5 bab, dan dalam setiap bab dirinci lagi menjadi beberapa sub bab,
adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
Bab I :Dalam bab ini, penulis menjabrkan mengenai Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat penelitian, Kerangka Teori dan Tinjauan
Pustaka.
Bab II :Dalam bab ini membahas mengenai Metodologi
Penelitian yang didalamnya membahas mengenai
Pendekatan Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Instrumen
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Sistematika
Penulisan.
Bab III :Dalam bab ini berisikan Gambaran Umum tentang lokasi
penelitian yaitu di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
9Ibid,hlm 345.
30
Jambi, yang didalamnya membahas Sejarah Singkat Toko,
Sktruktur organisasi Toko, dan Produk yang dipasarkan.
Bab IV :Dalam bab ini berisikan tentang Pembahasan dan Hasil
Penelitian Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik
Penggunaan Member Card dalam Transksi Jual Beli
(Studi Kasus di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi
dan Pandangan Hukum Islam).
Bab V :Merupakan penutup yang berisi tentang Kesimpulan dan
Saran.
H. Jadwal Penelitian
Agar penelitian dan penulisan skripsi terencana dengan waktu yang efektif
dan efisien sehingga dapat selesai tepat waktu, maka seseorang peneliti
seharusnya membagi langkah-langkah penelitian yang akan dijalani dalam bentuk
jadwal untuk menjadi pedoman. Dan jadwal penelitian ini tentu saja tidak sekedar
pelengkap yang menghiasi sebuah rancangan proposal skripsi, tapi yang jauh lebih
urgen adalah konsisten dan mengikuti jadwal yang sudah dibuat.1037
10
Tim penyusun, pedoman penulisan skripsi,(Jambi:Syariah press, 2014),hlm 57.
31
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG TOKO CAKOCHIKU
A. Sejarah singkat Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe merupakan Boutiqe yang menjual
berbagai macam busana perempuan, sepatu tas dan aksesoris perempuan.
Cakochiku Fashion Boutiqe beralamatkan di Jalan Hayam Wuruk No. 28-29,
jelutung, Kota Jambi. Cakochiku Fashion Boutiqe adalah cabang dari Cakochiku
Fashion Boutiqe, di Mall Palembang Icon, kota Palembang. Awalnya Toko
Cakochiku Fashion Boutiqe adalah usaha kecil-kecilan yang didirikan pada 2006
oleh Santi Witaliani salah seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang ada
di Indonesia, berawal dari kebiasannya yang berdagang pakaian kecil-kecilan
kepada teman-teman kuliah nya, namun seiring berjalannya waktu banyak teman-
temannya yang menyukai barang dagangannya. Karena perkembangan yang
cukup baik, maka ia pun mencoba untuk memasarkan dagangannya lebih luas lagi
ke keluarganya,serta rekan-rekannya yang lain.38
Setelah 2 tahun ia menggulati dunia bisnis pakaian hanya melalui orang-
orang terdekatnya saja, ia pun mendapatkan kepuasan sendiri dari menjual
pakaian tersebut diluar keuntungan materil yang ia dapat. Pada 28 agustus 2010
Santi Witaliani mencoba untuk memasarkan barang daganganya yang kini tidak
hanya menjual pakaian saja tetapi juga menjual tas dan sepatu Fashion wanita
melalui facebook dan melalui bazar-bazar di Mall, bazar pertamanya adalah di
Hypermart Jambi, dengan tekun dan sabar ia menjual pakaian dagangannya.
38
Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
31
32
Setelah mengetahui banyak peminat dari barang jualannya, ia pun
membuka sendiri Boutiqe pertamanya di Ruko Mall Palembang Icon lantai dasar,
karena mereka melihat dari sisi penjualan melalui jalur online / facebook
mayoritas konsumennya berasal dari Palembang, dan banyak yang meminta untuk
buka toko disana. Setelah merasakan usahanya terus berkembang maju maka
beliau mencoba kembali untuk membuka cabang Boutiqenya di jambi.
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe menjual berbagai macam Brand
pakaian, tas dan sepatu wanita mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Toko
Cakochiku Fashion Boutiqe juga memiliki beberapa program unggulan yang
memikat konsumen diantaranya adanya member card serta voucher belanja yang
semuanya memiliki syarat-syarat tertentu agar pembeli dapat mengikuti program
tersebut.
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe mencapai kesuksesan pada tahun 2013-
2017 karena dalam jangka 4 tahun tersebut toko Cakochiku Fashion Boutiqe
memiliki 4 toko besar yang ada di Mall Palembang Icon, di jambi ada 3 toko yaitu
di jelutung dan 2 toko di Mall WTC Jambi dan memiliki1 kantor Online yang
khusus untuk melayani pembeli di secara online, karena peminat dari online di
toko Cakochiku Fashion Boutiqe ini lebih besar jumlahnya dari pada pembelian
secara offline.239
Cakochiku Fashion Boutiqe mempunyai Motto sendiri untuk toko nya
yaitu “we serve with love” yang dalam bahasa Indonesia berarti kami melayani
dengan cinta. Berdasarkan motto/slogan tersebut toko cakochiku fashion boutique
ingin selalu mengedepankan kebutuhan masyarakat dengan memberikan
2Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
33
pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen. Sehinnga transaksi antara pembeli
dan karyawan terjalin dengan baik. Namun ada saja karyawan yang terkadang
mengabaikan apa yang seharusnya didapatkan oleh pembeli. Hal ini berkaitan
dengan cara karyawan memberikan hak yang seharusnya diberikan kepada
pembeli semacam melayani pelanggan yang membeli produk secara online.340
Barang-barang yang dijual di toko Cakochiku Fashion Boutiqe cukup
tinggi dari harga barang-barang yang dijual di pasaran karena cakochiku hanya
menjual barang-barang Branded ternama.
Tujuan berdirinya toko Cakochiku Fashion Boutiqe adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan menawarkan produk-produk yang sudah
ternama dan terjamin kualitasnya. Dan juga untuk mmeberikan lapangan kerja
bagi umum.
B. Struktur Organisasi dan Managemen Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi
Struktur adalah kerangka yang berhubungan dengan satu sama lain dengan
satu kesatuan. Sedangkan organisasi adalah salah satu wadah dimana terdapat
sekumpulan orang-orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai satu tujuan.
Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka yang mewujudkan pola
tetap dari hubungan, baik bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan dan peran masing-masing dalam kerjasama.
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe dalam menjalankan usahanya membagi
peran serta masing-masing personalia dalam struktur yang jelas dan sistematis
sesuai dengan tujuan masing-masing agar proses operasionalnya berjalan dengan
3Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
34
baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di toko cakochiku
fashion boutique Jambi dapat dikemukakan mengenai struktur organisasi tersebut
yaitu :
Gambar 1
Susunan pengelola441
Struktur Organisasi toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Berikut adalah tugas masing-masing bagian di Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe :
4 Dokumentasi Struktur Organisasi Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, 2018.
MANAGER
AGUNG HARIYANTO,S.E
LEADER
1. ZURAI
2. DEWI LESTARI
3. ARISWANTO
ADMINISTRASI
SITI RAFI’AH
KARYAWAN
1. Miki
2. Dina
3. Weni
4. Fitri
5. Lia
6. Eko
7. Ega
STAFF ONLINE
1. Friska
2. Sabrina
3. Erni
4.
35
1. Manager
Tugas manager diantaranya:
a. Meminpin pelaksanaan kerja karyawan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
b. Mengawasi penjualan dari semua toko cabang
c. Menyeleksi karyawan baru
Berkaitan dengan member card, seorang manager memberikan pengarahan
tentang tatacara penggunaan member card sebagaimana mestinya, dari mulai
pembuatan member card hingga cara penukaran hadiah atau promo yang didapat
dari member card.442
2. Leader
Tugas seorang leader diantaranya :
a. Memimpin team kerja dari setiap toko cabang yang ditentukan
b. Mengawasi penjualan
c. Membuat laporan penjualan
d. Mengontrol barang masuk
e. Membantu pembeli yang akan membuat member card baru
f. Menjelaskan kepada member baru tentang cara penggunaan member card di
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
g. Memberikan informasi kepada pembeli tentang jumlah poin yang dimiliki
h. Membantu pembeli untuk menukarkan poin yang dimiliki berdasarkan syarat
dan ketentuan yang berlaku di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe43
3. Administrasi
Tugas seorang administrasi diantaranya
4Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
36
a. Menginput barang-barang yang baru masuk dan keluar toko
b. Menginput resi barang pengiriman online
c. Membuat barcode harga barang
d. Membuat surat jalan barang dari Jambi ke Palembang
e. Membuat laporan keuangan penjualan dari semua toko Cakochiku Fashion
Boutiqe
f. Membuat surat persetujuan pimpinan sebelum mengeluarkan uang
g. Pembukuan dari pengeluaran, mencatat dan menerima tanggal uang masuk
beserta sumber dan jumlah dana.
4. Staff Online
Tugas Staff Online adalah :
a) Membantu pembeli yang akan membeli barang secara online
b) Memberikan informasi kepada pembeli online tentang produk yang ingin dibeli
c) Melakukan packaging barang yang akan dikirim
d) Membalas semua chat-chat yang masuk dari calon pembeli
e) Melakukan penagihan kepada pelanggan yang telah melakukan pemesanan
barang
5. Karyawan / pramuniaga
Pramuniaga adalah sebuah profesi yang bergerak dibidang pelayanan atau
membantu pelanggan untuk menemukan tujuan dalam hal ini barang dan jasa
yang diinginkan. Tugas pramuniaga yaitu:44
a. Mengelola barang dagangan diarea penjualan agar terlihat rapi dan bersih
supaya konsumen tertarik untuk membeli..
44
Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
37
b. Membantu konsumen saat berbelanja.
c. Menjaga kebersihaan di area penjualan.
d. Memberikan pelayan sesuai dengan motto Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
“We serve with love” (kami memberikan pelayanan dengan cinta).
e. Merangkup sebagai kasir pada saat terjadinya transaksi penjualan.
Berkaitan dengan member card, tugas seorang karyawan / pramuniaga
ketika pembeli membayar barang yang dibelinya seharga Rp. 2.000.000,-, kasir
tersebutlah yang menanyai apakah pembeli tersebut memiliki member card atau
tidak. dan juga karyawan / pramuniaga yang lebih mengetahui tentang jumlah
poin yang didapat ketika pemilik member card membayar barang yang dibeli.
C. Produk yang dipasarkan di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi
Adapun produk-produk yang diapasarkan di Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi adalah sebagai berikut:45
1. Pakaian wanita dewasa: a)solemio, b)Iconz, c)Vivorie, d) Bibieq, e)Mj,
f)CocoKelen, g)Zoelle, h)Other Brands, i)Milyann, j)Batik.
2. Pakaian anak-anak: a)Solemio, b)Ramini, c)Piyama Gap.
3. Sepatu wanita dewasa dan anak-anak: a)Nine West, b) Treasure.
4. Aksesoris: a)Tas, b)Aksesoris Jilbab, c)Antingan, d)Jam Tangan, e)Topi,
f)Gelang Tangan, g)Kalung.
45
Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
38
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Praktik penggunaan Member Card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi
Member card merupakan kartu yang memuat identitas pemiliknya, dan
dapat digunakan saat berbelanja di suatu tempat tertentu serta menawarkan
program-program khusus kepada pemegang member card. Member card sering
juga digunakan oleh perusahaan seperti perusahaan retail, asuransi, butiq, salon,
restaurant atau tempat lainnya untuk memberikan kepada membernya fasilitas
potongan harga (discount) apabila pemegang kartu member berbelanja dan
bertransaksi. Untuk mendapatkan kartu member biasanya yang bersangkutan
harus menjadi anggota terlebih dahulu. Ada beberapa perusahaan yang
mengenakan biaya administrasi dan sebagian lagi memberikannya secara cuma-
cuma alias gratis.
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti, Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi termasuk perusahaan yang menjalankan usaha atau bisnis yang
memiliki aspek pasar dan pemasaran yang baik. Hal tersebut di implementasikan
dalam beberapa keunggulan yang dirancang sebagai upaya dalam menarik minat
masyarakat untuk berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi salah
satunya yaitu dengan mengeluarkan member card Cakochiku Fashion Boutiqe.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan manager Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi menjelaskan :
38
39
agar menarik pembeli untuk membuat member card dengan cara
menawarkan kepada pembeli apakah pembeli tersebut ingin membuat
member Cakochiku dengan keunggulan yang ditawarkan seperti program
kumpul-kumpul poin, dimana apabila berbelanja Rp 350.000,- maka
pembeli berhak mendapatkan 10 poin berlaku kelipatan , dan poin tersebut
dapat ditukarkan dengan potongan harga senilai Rp 10.000,- berlaku
kelipatan seterusnya, tetapi poin tidak dapat ditukarkan pada barang yang
di sale (discount). Menurut beliau dibuatkannya member Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe yaitu untuk menciptakan keterkaitan antar penjual dan
pembeli dan saling menguntungkan satu sama lain. Untuk mendapatkan
member card pembeli yang melakukan pembelanjaan diatas Rp.
1.500.000,- , lalu konsumen tersebut mengisi formulir pembuatan member
card serta membayar biaya pembuatan kartu sebesar Rp 5.000,-.46
Selanjutnya Manager Cakochiku Fashion Boutiqe menambahkan
pengundian dilakukan oleh pihak cakochiku fashion boutique Jambi, dan
bagi yang beruntung memenangkan nantinya akan dihubungi oleh pihak
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi via telepon yang sudah tertera di
dalam kupon.
Selain manager Toko Cakochiku Fashion Boutiqe, peneliti juga
mewawancarai karyawan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi tentang syarat-
syarat menjadi member di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi saudari ega
menjelaskan :
Syaratnya berbelanja dengan minimal berbelanja Rp 1.500.000,-. Selain itu
ada juga kupon undian yang diberikan kepada pembeli baik yang memiliki
member card atau yang tidak dimiliki.Sistem pengundian ditetapkan oleh
pihak Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, dan sesuai dengan keterangan
pada kupon. Hadiah yang disediakan untuk kupon undian antara lain, tas,
sepatu, dan aksesoris. Dengan berbelanja Rp 1.500.000,- nantinya pembeli
sudah mendapatkan member Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi,
dengan mengisi formulir, sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk)
atau SIM dan PASPOR dengan biaya administrasi Rp 5.000,-. Member
cardakan jadi setelah kurang lebih 1 minggu. Dengan adanya member
cakochiku Jambi, nantinya saat melakukan pembelian, pemilik member
dapat mengumpulkan poin sebanyaknya mungkin sehingga nantinya dapat
ditukarkan dengan potongan harga saat berbelanja. Setiap pembelanjaan
Rp 350.000,- pemilik member mendapatkan 10 poin, berlaku untuk
kelipatan selanjutnya.47
46
Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018. 47
Hasil Wawancara, Ega, Karyawan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, 13 Oktober
2018.
40
Untuk mengetahui jumlah poin yang didapat, dapat ditanyakan kepada
karyawan / pramuniaga yang bertugas.Selain itu juga terdapat kupon
undian yang dimana kupon tersebut diberikan kepada seluruh pembeli baik
yang memiliki member maupun tidak memiliki.Namun terkadang pihak
Toko Cakochiku Fashion Boutique Jambi sering kali kehabisan
kupon.Oleh karena itu terkadang pembeli tidak diberikan kupon undian.48
Selain Manager toko, peneliti juga melakukan wawancara terhadap
pemilik Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi Yaitu Ibu Santi Witaliani, beliau
menjelaskan bahwa :
Dalam program member card yang di tawarkan di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi untuk mendapatkan kartu member dari toko
tersebut, pelanggan harus berbelanja minimal Rp 1.500.000,- untuk
mendapatkan member card, jika pelanggan sudah berbelanja dengan
minimal Rp 1. 500.000,- nantinya pelanggan akan ditawarkan oleh
karyawan/pramuniaga untuk membuat kartu member dengan diberikan
kertas formulir yang harus di isi dengan data pelanggan berdasarkan
KTP/SIM/PASPOR dari pelanggan serta dikenakan biaya Rp 5.000,- untuk
biaya administrasinya. Jangka waktu member card hanya untuk 1 tahun
saja, jika masa aktif nya telah habis dan pelanggan ingin memperpanjang
masa aktif kartu member maka dikenakan biaya perpanjangan masa aktif
member card sebesar Rp. 15.000,-49
Wawancara selanjutnya dengan pembeli yang bernama ibu Nike seorang
konsumen berusia 31 tahun asal kota jambi. Beliau menjadi member sekitar 2
tahun belakangan ini, beliau mengatakan:
Untuk mendapatkan member beliau berbelanja senilai Rp 1.790.000,- lalu
ditawarkan oleh pihak kasir untuk membuat member dengan biaya
administrasi Rp 5.000,- dengan mengisi formulir yang telah disediakan.
Beliau mengatakan bahwa berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi barang-barang yang dijual tidak terlalu pasaran, kualitasnya bagus,
dan selalu up to date. Namun beliau menambhakan terkadang kasir di
Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi tidak menanyakan member card
saat beliau berbelanja dibawah Rp 350.000,- namun saat berbelanja diatas
Rp 250.000. sering kali dalam struct terdapat jumlah kupon yang harus
diberikan namun kenyataan tidak diberikan.50
48
Hasil Wawancara, Ega, Karyawan Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, 13 Oktober
2018. 49
Hasil Wawancara Santi Witaliani, Pemilik Toko Cakochiku Fashion Boutiqe, 13
Oktober 2018. 50
Nike, Konsumen, Wawancara, Jambi, 14 Oktober 2018.
41
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pembeli di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi, yang bernama Ibu Lisa berumur 37 tahun asal Kota
Jambi. Beliau mengatakan :
Beliau merasa nyaman sewaktu berbelanja.Karena Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe Jambi menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
perempuan khususnya dalam bidang Fashion, serta kualitas barang yang
baik serta tidak pasaran.Ibu Rodyah merupakan member aktif karena
sering berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi dan sering
kali menukarkan poinnya dengan potonga harga pada saat berbelanja.51
Wawancara lainnya dengan Ibu Viona umur 26 tahun asal Kota Jambi,
beliau mengatakan bahwa :
Berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi itu nyaman, barang-
barang yang dijual juga harganya terjangkau menurutnya, dan tempatnya
dan rapi.52
Namun yang disayangkan yaitu terkadang pelayanan dari
karyawan / pramuniaga yang kurang membuat nyaman
pelanggan.terkadang karyawan / pramuniaga kurang melayani disaat
pembeli menanyakan stok barang.
Berdasarkan wawancara terhadap pembeli yang tidak memiliki member
card, Ibu Yanti berusia 35 tahun asal Kota Jambi, beliau mengatakan
bahwa:
Nyaman ketika berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
Meskipun beliau tidak memiliki member card namun beliau senang
berbelanja di tempat tersebut.Alasan beliau tidak membuat member card
dikarenakan tidak tertarik dengan program yang ditawarkan oleh Toko
Ckochiku Fashion Boutiqe Jambi.53
Lain halnya dengan Ibu Siska umur 45 tahun asal kota jambi, beliau
mengatakan :
Sering berbelanja di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi, namun
beliau belum menjadi member.Akan tetapi beliau pernah mendapatkan hadiah
dalam program kupon undian yang diselenggarakan oleh Toko Cakochiku
51
Lisa, Konsumen, Wawancara, Jambi, 14 Oktober 2018. 52
Viona,Konsumen, Wawancara, Jambi, 14 Oktober 2018. 53
Yanti,Konsumen, Wawancara, Jambi, 14 Oktober 2018.
42
Fashion Boutiqe Jambi berupa sepatu high heels.Beliau mengatakan alasan tidak
membuat member card dikarenakan beliau tidak pernah ditawarkan oleh
karyawan / pramuniaga cakochiku fashion boutique untuk membuat member
card.54
B. Pandangan Hukum Islam Tentang Praktik Penggunaan Member Card di
Toko Cakochiku Fashion boutiqe Jambi
Hukum Islam adalah seperangkat kaidah, asas, prinsip atau aturan yang
digunakan untukmengendalikan masyarakat Islam yang berlandaskan ayat al-
Qur’an, hadits Nabi SAW, pendapat sahabat dan tabi’in, maupun yang
berkembang disuatu masa dalam kehidupan umat Islam.
Berdasarkan data penelitian di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi ini
khususnya dalam akad jual beli pasar modern transaksinya dilakukan tanpa akad
atau bisa disebut dengan akad mu’athah (saling memberi dan menerima), karena
adanya perbuatan transaksi jual beli tersebut.Pembeli bisa langsung memilih
barang yang diperlukan dengan keanekaragaman barang yang telah disediakan
dan barangnya mudah dicari serta dilengkapi dengan barcode secara langsung
tanpa ada tawar menawar lagi yang biasa terjadi di pasar tradisional.
Setelah pembeli selesai memilih kebutuhan yang diperlukan pembeli bisa
langsung menuju meja kasir untuk membayar barang yang telah dipilihnya.Saat
pembayaran tersebut, pembeli diminta untuk menunjukan member card jika
pembeli tersebut memilikinya, untuk selanjutnya diberikan poin sesuai dengan
jumlah pembayarannya.Poin-poin yang telah dikumpulkan dapat ditukarkan
dengan hadiah yang telah disediakan oleh pihak Toko Cakochiku Fashion Boutiqe
Jambi.55
54
Siska, Konsumen, Wawancara, Jambi, 14 Oktober 2018. 55
Agung Hariyanto, Manager Cakochiku Fashion Boutiqe, Wawancara,12 Oktober 2018.
43
Pandangan Hukum Islam terhadap transaksi jual beli di Toko Cakochiku
Fashion Boutiqe yang menggunakan member card berdasarkan syarat sahnya
akad jual beli dan Hukum member carddiantaranya :
1. Syarat sahnya akad yaitu syarat umum56
Syarat umum adalah syarat yang harus ada pada setiap jenis jual beli, agar
jual beli tersebut dianggap sah manurut syara’. Secara global jual beli harus
terhindar dari enam macam ‘aib :
a. Ketidakjelasan
Adalah ketidakjelasan yang mendatangkan perselisihan yang sulit untuk
diselesaikan. Ketidakjelasan ini terbagi kepada empat macam, yaitu:
1) Ketidakjelasan dalam barang yang dijual, baik jenisnya, macamnya, atau
kadarnya menurut pandangan pembeli’
2) Ketidakjelasan harga’
3) Ketidakjelasan masa (tempo)’
4) Ketidakjelasan dalam langkah-langkah penjaminan.
b. Pemaksaan
c. Pembatasan dengan waktu
d. Penipuan
e. Kemudharatan
f. Syarat-syarat yang merusak
Dalam hal ini bahwa praktik penggunaan member card dalam transaksi
jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi belum sesuai dengan syarat
sahnya akad, karena terdapat aib dalam jual beli tersebut yang dimana terdapat
56
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, hlm. 179-180.
44
ketidakjelasan atau tidak dipenuhinya syarat mu’ayyan (syarat yang terlihat jelas)
dan didalamnya mengandung gharar serta adanya unsur spekulasi yang dimana
letak ghararnya adalah pada ketidaktransparanan dalam pemberian diskon
Member card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi.
2. Hukum Member Card
Dalam hukum member card dijelaskan tentang macam-macam member
card antara lain :57
a. Kartu keanggotaan umum (Common Member Card)
Menurut Majma’ Al Fiqh Al Islami (Divisi OKI ) mengaharamkan dengan
keputusan No.127 (1/14) tahun 2003 mengharamkan member card semacam
ini adalah haram, alasannya adalah:
1) Client penyedia diskon melalui akad sewa dengan perilis kartu. Client
membayar kepada perilis kartu dengan potongan atau persentase dari penjualan
yang diperoleh dari konsumen pemegang kartu tersebut. Manfaat yang diambil
client adalah manfaat advertising atau iklan kepada banyak orang agar mereka
membeli atau menyewa produk.
2) Dengan demikian, ijarah atau akad sewa dalam hal ini mengandung gharar.
Yaitu, manfaat yang bisa didapatkan client berupa kenaikan angka penjualan
belum tentu didapat sehingga transaksi ini menjadi haram.
3) Jika pembayaran yang diterima pihak perilis kartu adalah persentase dari
penjualan, maka ada ketidakjelasan soal besar kecilnya hasil penjualan.
57
Ria kusuma wati, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembebanan Biaya Penerbitan
Member Card, http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url= http://etheses. Stain po
norogo.ac.id/1110/1/BAB%25201-V.pdf&ved= 2ahUKEwiH1cn8e TdAhVMvY8KHbZ1Dt8Q F j
AHegQIABAB&usg=AOvVaw0O575UXv1pn6WTM0B_p2Bb, hlm 22. Dikutip pada tanggal 30
september 2018 pukul19:50
45
4) Akad antara produser atau perilis kartu adalah akad ijarah atau sewa. Karena
user membayar premi kepada produser baik tahunan maupun bulanan agar
kartu senantiasa aktif untuk bisa mendapatkan potongan baik dari pihak perilis
maupun client yang bekerja sama dengannya. Manfaat ini pun tidak jelas sebab
bisa jadi ia menggunakan kartu untuk belanja bisa juga tidak.
5) Dan alasan yang paling mendasar adalah manfaat yang bisa diperoleh client
belum dimiliki oleh pihak perilis sendiri. Manfaat semacam ini tidak bisa
diserahkan oleh pihak perilis kartu. Dengan demikian pihak perilis telah
menjual sesuatu yang belum dimiliki.58
Selain potongan harga atau diskon yang diberikan, ada kemungkinan user
juga akan mendapatkan booklet yeng berisi tentang hotel atau tempat
pembelanjaan dari perilis kartu, akan tetapi sifatnya hanya bonus atau keuntungan
tambahan. Intinya adalah diskon yang bisa didapatkan dengan kartu tersebut
adalah sesuatu yang belum dimiliki oleh perilis.Sehingga pihak perilis telah
melakukan akad (menjual) sesuatu manfaat yang belum dimilikinya, yaitu
manfaat berupa diskon untuk setiap transaksi.
b. Kartu Keanggotaan Khusus (Special Member Card)
Kartu keanggotaan Khusus ini, memiliki kejanggalan lebih ringan daripada
kartu keanggotaan umum.Sebab, isi pelarangan kartu keanggotaan umum adalah
pihak yang merilis kartu tidak memiliki layanan/manfaat yang bisa diperoleh dari
kartu tersebut (karena masih menjadi milik client secara mutlak).Sedangkan untuk
jenis kartu keanggotaan.Khusus ini, hal itu tidak terjadi, artinya pihak yang
58
Ibid,hlm.25.
46
merilis memang memiliki layanan atau manfaat yang dijanjikan.Dengan demikian
unsur yang diharamkan hilang.59
Antara kartu keanggotaan umum dan kartu keanggotaan khusus tidak jauh
berbeda sehingga keduanya dinyatakan haram.Alasannya adalah transaksi antara
user dengan perilis kartu adalah akad ijarah. User membayar uang registrasi atau
premi regular untuk mendapatkan potongan harga dari toko,mall, hotel dan
perusahaan lainnya. Mereka menyatakan, manfaat dari ijarah ini berupa potongan
harga dan statusnya majhul, belum pasti sehingga tidak diperbolehkan. Sebab,
user mungkin akan menggunakannya atau juga mungkin tidak. Adapun jika
digunakan, masih belum pasti beberapa kali penggunaannya.
Dari ketentuan-ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa kartu diskon
yang diterbitkan atau dimiliki dengan cara dibeli untuk mendapatkan potongan
harga atau sebagai iuran keanggotaan tahunana, maka tidak dibolehkan karena
mengandung gharar (unsur ketidakjelasan). Karena si pelanggan memberikan
setoran, namun tidak jelas berapa diskon yang diperoleh si pelanggan.
Al majma’ Al-Fiqhiy Al-Islami (divisi fikih Rabithah Alam Islami) dalam
rapat tahunan ke XVIII menfatwakan:60
“Setelah membaca, menelaah serta mendiskusikan penelitian-penelitian
yang diajukan ke majelis tentang hukum kartu diskon maka diputuskan: tidak
boleh menerbitkan serta membeli kartu diskon, jika untuk mendapatkan kartu
tersebut, konsumen ditarik iuran keanggotaan atau administrasi. Karena kartu ini
mengandung unsur gaharar.karena pada saat pemegang kartu memberikan uang
kepada penerbit kartu, ia tidak tahu apakah akan mendapatkan imbalan dari uang
59
Ibid,hlm.28. 60
Ibi,hlm.29.
47
yang ia berikan atau tidak. Pada saat itu pemegang kartu telah mengalami
kerugian, namun ia belum tentu mendapatkan imbalan kelak atas uang
pembayaran kartu.
Majma’ Al Fiqh Al Islami (Divisi OKI ) juga mengaharamkan dengan
keputusan No.127 (1/14) tahun 2003, yang berbunyi, “kartu diskon yang
diterbitkan oleh hotel, maskapai penerbangan dan beberapa perusahaan yang
memberikan fasilitas yang mubah bagi pemegang kartu yang telah memenuhi poin
tertentu, hukumnya boleh jika kartu diberikan secara cuma-cuma. Adapun jika
pemegang kartu ditarik iuran atau jasa maka hukum kartu itu tidak boleh karena
mengandung unsurgharar .
Selain itu, kartu diskon yang diterbitkan dengan adanya biaya seperti ini
mengandung riba karena bisa jadi potongan harga bagi si pelanggan melebihi dari
setoran awal.
c. Kartu Keanggotaan Gratis (Free Member Card)
Sedangkan kartu diskon yang diterbitkan secara gratis (Cuma-Cuma),
maka untuk menerbitkan dan memilikinya “dibolehkan”.Kartu semacam ini
termasuk janji pemberian secara cuma-cuma dari toko/perusahaan atau sebagai
hadiah.
Majma’ Al Fiqh Al-Islami (divisi fikih OKI), No.127 (1/14) tahun 2003,
menyatakan, “kartu diskon yang diterbitkan hotel, maskapai penerbangan dan
beberapa perusahaan yang memberikan fasilitas yang mubah bagi pemegang kartu
yang telah memenuhi poin tertentu, hukmnya boleh jika kartu diberikan secara
cuma-cuma.61
61
Ibid,hlm.31.
48
Menurut hasil wawancara penulis dengan Bapak Drs. A. Tarmizi Sibawaihi, M.HI
Ketua MUI Kota Jambi menjelaskan tentang Hukum Member Card bahwa:
Member Card yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk
menarik daya minat pembeli pada dasarnya diperbolehkan, dan jika
dikenakan biaya pada saat awal pembuatan member card itu tidak
dipermasalahkan karena uang pada saat awal pembayaran itu digunakan
untuk biaya pembuatan kartu itu sendiri, akan tetapi yang menjadi masalah
adalah ketika dikenakan biaya keanggotaan perbulan, ataupun biaya
perpanjangan agar masa aktif kartu tersebut bisa aktif kembali. Disini
dilarang mengenai biaya tambahan selain biaya pembuatan kartu
dikarenakan terdapat unsur gharar dan spekulasi karena ketidakjelasan
pada manfaat yang bisa di dapat oleh konsumen, dan didalamnya terdapat
pembatasan hak yang seharusnya Member Card tersebut dapat digunakan
kapan saja oleh si pemilik member card karena pada awalnya ia telah
membeli kartu tersebut atau sudah diberikan secara gratis oleh pihak
penyedia fasilitas tersebut.62
Penjualan kartu member card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi
kepada pelanggan melebihi harga pasaran serta adanya tambahan biaya dalam
perpanjangan masa aktif member, kemudian mengandung unsur spekulasi karena
hanya menguntungkan bagi pengguna member card aktif tetapi dapat merugikan
salah satu pihak yaitu yang tidak aktif menggunakan member card tersebut yang
telah mengeluarkan biaya untuk pembuatan member dan melakukan perpanjangan
masa aktif juga. Oleh karena itu gaharar dan spekulasi sangat tidak disukai oleh
Allah SWT.
62
Drs. A. Tarmizi sibawaihi, M.HI, Ketua MUI Kota Jambi,Wawancara, 16 Oktober 2018
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari skirpsi ini yaitu:
1. Praktik penggunaan member card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi,
secara umum sama dengan toko atau / mall yang memberlakukan Member
Card pula. Seperti melengkapi beberapa macam syarat (KTP atau
SIM/PASPOR dan membayar sebesar Rp 15.000,-) agar kartu dapat
difungsikan oleh pengguna Member tersebut dan pengguna dapat menikmati
Fasilitas yang telah disediakan. Namun yang membedakan adalah masa berlaku
atau masa aktif kartu, ada atau tidaknya biaya administrasi lagi dalam masa
perpanjangan kartu terebut serta pelanggan Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi
bias mendapatkan Member Card secara cuma-Cuma dengan syarat jika
berbelanja Rp 1.500.000,-.
2. Pandangan hukum Islam tentang Praktik penggunaan Member Card dalam
transaksi jual beli di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi belum sesuai
dengan syarat sahnya akad dalam jual beli menurut syariah karena adanya aib
dalam jual beli dan tidak dipenuhinya syaratmu’ayyan (syarat yang terlihat
jelas) dan didalamnya mengandung gharar serta adanya unsur spekulasi yang
dimana letak ghararnya adalah pada ketidaktransparanan dalam pemberian
diskon Member Card di Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi. Penjualan
kartu Member Card Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi kepada pelanggan
melebihi harga pasaran serta adanya tambahan biaya dalam perpanjangan masa
49
50
aktif Member, kemudian mengandung unsur spekulasi karena hanya
menguntungkan bagi pengguna Member aktif tetapi dapat merugikan salah satu
pihak yaitu pihak yang tidak aktif menggunakan Member Card tersebut yang telah
mengeluarkan biaya untuk pembuatan Member dan melakukan perpanjangan
masa aktif juga. Oleh karena itu gharar dan spekulasi sangat tidak disukai oleh
Allah SWT.
B. Saran-saran
Agar praktik penggunaan Member Card di Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi dapat tetap berjalan dari agar perusahaan semakin maju tetapi tidak
meninggalkan rukun dan syarat dari jual beli menurut Islam yang menyebabkan
akadnya tidak sah. Oleh karena itu, agar dapat dinyatakan ssuai dengan Hukum
Islam maka berikut saran dari penulis khususnya bagi Toko Cakochiku Fashion
Boutiqe Jambi:
1. Praktik penggunaan Member Card Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi
agar diberlakukan untuk selamanya atau seumur kartu tanpa memberlakukan
perpanjangan dan dengan tidak memberikan beban biaya tambahan kepada
pengguna Member Card tersebut. Apabila pihak perusahaan mengahruskan
adanya biaya bagi pengguna, sebaiknya hanya diawal pembuatan kartu saja
yang dianggap sebagai biaya penggantian kartu.
2. Harga Member Card Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi secara umum
tidak boleh melebihi harga pasaran.
3. Pihak Toko Cakochiku Fashion Boutiqe Jambi harus menjelaskan barang mana
saja yang tidak diberikan potongan harga atau diskon.
50
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR:
Al-Quran dan Terjemahnya
Ahmad Wardi Muslich ,fiqh muamalah, Ed 1, Cet 3, Jakarta: Amzah, 2015
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar ,Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: BumiAksara, 2008
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
Mustofa Imam, fiqh muamalah kontemporer, Ed. 1, Cet. 1,Jakarta:Rajawali Pers,
2016
Novasari Khairunnisa, Member Card dalam Transaksi Jual Beli di Tinjau Dari
Etika Bisnis Islam (Skripsi IAIN METRO), 2017
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014
Suhrawardi K. Lubis, dkk, hukum ekonomi islam, Ed. 1, Cet. 2Jakarta: Sinar
Grafika 2014
Shella Aprila Sari, Persepsi Konusmen pada Membership Card terhadap
Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel
Intervening, (Bandar Lampung), 2017
Tim penyusun, pedoman penulisan skripsi, (Jambi:Syariah press), 2014
Yudiono, Metode Penelitian,(Bandar Lampung), 2013
Yenisa destrihani, Skripsi Praktek Pemberlakuan Member Card Dalam Transaksi
Jual Beli Ditinjau dari Etika Bisnis Islam (Skripsi UIN SUKA
Yogyakarta), 2013
DAN LAIN-LAIN:
Tan Danny Stevano, Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card,
http://www.google.co.id/url?sa=t&source+web&rct=j&url=http://idr.uin-antasa ri.
ac.id/9432/5/BAB%252011.pdf&ved=2ahUKEwixzYikhuXdAhUltl8KHZgBbuqf
jAlegQIBRAB&usg=AOvVaw11wkEDBktlVzPoOt5RxReU
51
Ria kusuma wati, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembebanan Biaya Penerbitan
Member Card, http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://etheses.
Stainponorogo.ac.id/1110/1/BAB % 25201-V.pdf & ved=2ahUKEwiH1cn8eTdAhVMvY
8KHbZ1Dt8QFjAHegQIABAB&usg=AOvVaw0O575UXv1pn6WTM0B_p2Bb, hlm 22.
Dikutip pada tanggal 30 september 2018 pukul19:50
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : MELVA NOVIANA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 01 November 1997
Nim : SHE.151810
Alamat : Jl.Letkol Hasan Effendi Rt.26 No.50 Kota Jambi.
No.Telp/Hp : 081377820942
Nama Ayah : GUSTIMAL
Nama Ibu : SUPARTINI
B. Riwayat Pendidikan
a. SD, Tahun Lulus : SD Negeri no.51/IV Kota Jambi, Tahun 2009
b. SMP, Tahun Lulus : SMP Negeri 5 Kota Jambi, Tahun 2012
c. SMA/MA, Tahun Lulus : SMA Negeri 11 Kota Jambi, Tahun 2015