tingkat pengetahuan siswi kelas xi sman 5...
TRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SMAN 5
SURAKARTATENTANG PENTINGNYA MEMINUM TABLET Fe
SAAT MENSTRUASI
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratTugasAkhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusunoleh :
DAYINTA DAMARTANI
NIM : B09071
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiah
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SMAN 5 SURAKARTA
TENTANG PENTINGNYA MEMINUM TABLET Fe
SAAT MENSTRUASI
TAHUN 2012
Diajukanoleh :
DAYINTA DAMARTANI
NIM : B09071
Telahdiperiksadandisetujui
PadatanggalJuni 2012
Pembimbing
( DHENY ROHMATIKA, S.SiT )
NIK. 200582015
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SMAN 5
SURAKARTATENTANG PENTINGNYA MEMINUM TABLET Fe
SAAT MENSTRUASI
TAHUN 2012
KaryaTulisIlmiah
DisusunOleh :
DAYINTA DAMARTANI
NIM : B09 071
Telahdipertahankan di depanDewanPenguji
UjianAkhir Program D III Kebidanan
PadaTanggalJuni 2012
PENGUJI I PENGUJI II
(RETNO WULANDARI, S.ST) (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200985034 NIK. 200582015
TugasAkhirinitelahditerimasebagaisalahsatupersyaratan
untukmemperolehgelarAhliMadyaKebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200582015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
MahaEsayangtelahmelimpahkanrahmatdankasih-
NyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiah yang berjudul “Tingkat
PengetahuanSiswiKelas XI SMA Negeri 5 Surakarta tentangPentingnyaMeminum
Tablet Fe saatMenstruasi”.
KaryaTulisIlmiahinidisusundenganmaksuduntukmemenuhitugasakhirsebagaisalah
satusyaratkelulusan STIKES KusumaHusada Surakarta.
Penulismenyadaribahwatanpabantuandanpengarahandariberbagaipihak,
KaryaTulisIlmiahinitidakdapatdiselesaikandenganbaik.Olehkarenaitupenulismeng
ucapkanterimakasihkepada :
1. IbuDra. Agnes Sri Harti, M.Si, selakuKetua STIKES KusumaHusada
Surakarta
2. IbuDhenyRohmatika, SSiT, selakuKa. Prodi DIII KebidananKusumaHusada
Surakarta yang
telahbersediamembimbingdanmeluangkanwaktuuntukmemberikanpetunjukda
nbimbingankepadapenulis.
3. Bapak Drs. MakmurSugeng, M.Pd, selakuKepalaSekolah SMA Negeri 5
Surakarta, yang telahbersediamemberikanijinpadapenulisdalampengambilan
data.
4. SeluruhDosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKES KusumaHusada
Surakarta atassegalabantuan yang diberikan.
v
5. Siswikelas XI SMA Negeri 5 Surakarta yang
telahbersediamemberikaninformasitentangpengetahuanmerekauntukkeperluan
pengambilan data awalstudipendahuluan.
6. Semuapihak yang
telahmembantudanmemberikandukungandalammenyelesaikanKaryaTulisIlmia
h.
PenulismenyadaribahwadalampenulisanKaryaTulisIlmiahmasihjauhdarise
mpurna, olehkarenaitupenulismembuka saran demi
kemajuanpenelitianselanjutnya.SemogaKaryaTulisIlmiahinidapatbermanfaatbagis
emuapihak.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKES KusumaHusada Surakarta
KaryaTulisIlmiah, Juli 2012
DayintaDamartani
09.071
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI SMAN 5 SURAKARTA
TENTANG PENTINGNYA MEMINUM TABLET Fe
SAAT MENSTRUASI
xiv + 54 halaman + 15 lampiran + 3 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
LatarBelakang :Padaremajaputri yang sedangmenstruasi volume darah yang
hilangselamamenstruasiberkisarantara 25-30 cc per bulan.
Jumlahinimencerminkankehilanganzatbesisebanyak 12,5-15 mg per bulanatau
0,4-0,5 mg per hariselama 28 hari.
Kekuranganzatbesisecaraberkelanjutandapatmenimbulkanpenyakitanemia gizi
(kurangdarah), sehinggasaatmenstruasiseorangremaja (wanita)
membutuhkantambahanzatbesi (Fe) untukmenggantidarah yang hilang.
Tujuan :Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuitingkatpengetahuansiswikelas
XI tentangpentingnyameminum tablet Fe saatmenstruasipadatingkatbaik, cukup,
kurang.
MetodePenelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian diskriptif kuantitatif,Lokasidanwaktupenelitian di SMA Negeri 5
Surakartatanggal 14 Juni 2012, populasipenelitian197siswi,
denganteknikpengambilansampelmenggunakansimple random samplingsehinggadiperoleh 50 responden. Instrumen yang
digunakanadalahkuesioner yang diujivaliditasdanreliabilitasnya, teknikanalisa data dilakukandengankomputerisasimenggunakan program SPSS.
HasilPenelitian : Dari hasilpenelitianterhadap 50 siswikelas XI di SMA Negeri 5 Surakartadiperolehhasil 11 siswi (22%) dalamkategoribaik, 27 siswi (54%)
dalamkategoricukup, dan 12 siswi (24%) dalamkategorikurang.
Kesimpulan
:Berdasarkanhasilpenelitianmenunjukkanbahwasebagianbesarsiswikelas XI di
SMA Negeri 5 Surakartamempunyaipengetahuancukup 27 siswi (54%)
tentangpentingnyameminum tablet Fe
saatmenstruasi.Kemungkinandipengaruhiolehusia, lingkungandaninformasi.
Kata Kunci :Pengetahuan, siswikelas XI, tablet Fe, menstruasi
Kepustakaan :26 literatur (2003-2012)
vii
MOTTO
v Bersukacitalahdalampengharapan, sabarlahdalamkesesakan,
danbertekunlahdalamdoa! (Roma 12:12).
v Tidakadaseorang pun yang
dapatmengendalikankehidupanmumelainkandirimusendiri,
olehkarenaitukamulah yang
dapatmengubahsesuatudalamhidupmumenjadibermakna (Barbara de
Angelis).
v For with God nothing shall be impossible (Luke 1:37).
v Tetapsemangat! Janganmenyerahsebelumkamumencobauntukmelakukan
yang terbaikdalamhidupmu.
PERSEMBAHAN
Dengansegalakerendahanhati,
karyatulisilmiahinipenulispersembahkanteruntuk :
TuhanYesus yang senantiasamelimpahkankasihNya
yang luarbiasa.
Ayah danIbutercinta yang selalumemberikandoa,
perhatiansertadukungannyakepadaku,
terimakasihatascintakasih Ayah Ibu.
Kakak-adikkudankeluargabesarku yang tercinta, yang
selalumemberikan support, doadannasehat-
nasehatnyakepadaku.
Sahabat-sahabatkuterkasih yang
selalumemberikandukungandansemangatnyabahwaakubi
samelaluisegalasesuatunyadenganbaikdanpenuhkeyakina
n.
Kekasihkubesertakeluarga yang
selalumemberikasihsayangnyaserta support
viii
kepadakudalammenyelesaikansegalasesuatu yang
akulakukan.
Teman-temankuterkasih STIKES KusumaHusada
Surakarta baikKebidananmaupunKeperawatan.
CURICULUM VITAE
Nama : DayintaDamartani
Tempat/TanggalLahir : Ngawi, 15 Oktober 1991
Agama : Kristen
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Gunting II RT.02 RW.07, Dempel, Geneng, Ngawi
RiwayatPendidikan :
1. SD N Dempel II, Geneng, Ngawi LULUS TAHUN 2003
2. SMP Negeri 1 Ngawi LULUS TAHUN 2006
3. SMA Negeri 1 Ngawi LULUS TAHUN 2009
4. Prodi DIII Kebidanan
STIKES KusumaHusada Surakarta Angkatan2009/2010
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
CURICULUM VITAE .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ...................................................................... 1
B. PerumusanMasalah .............................................................. 4
C. TujuanPenelitian .................................................................. 4
D. ManfaatPenelitian ................................................................ 5
E. KeaslianPenelitian ................................................................ 5
F. SistematikaPenelitian ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori....................................................................... 9
1. Pengetahuan .................................................................. 9
a. Pengertian .............................................................. 9
xi
b. Tingkat Pengetahuan .............................................. 9
c. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan .. 11
d. Cara MemperolehPengetahuan ............................... 14
e. Cara MengukurPengetahuan ................................... 18
f. SumberPengetahuan ............................................... 18
2. Remaja .......................................................................... 20
a. Pengertian .............................................................. 20
b. PenggolonganRemaja ............................................. 21
c. PerubahanFisikRemajaPutri .................................... 22
d. Pertumbuhan Dan PerkembanganRemaja ............... 23
3. ZatBesi (Fe) ................................................................. 25
a. Pengertian .............................................................. 25
b. SumberZatBesi (Fe) ................................................ 25
c. Pentingnya Tablet TambahDarahBagiWanita..........
danRemajaPutri ...................................................... 27
d. DampakKekuranganZatBesi (Fe) ........................... 27
4. Menstruasi ..................................................................... 29
a. Pengertian .............................................................. 29
b. SiklusMenstruasi .................................................... 29
c. GangguanMenstruasi .............................................. 30
d. TandadanGejalaMenstruasi ..................................... 31
e. BentukKeluhanMenstruasi ...................................... 31
f. Cara MenjagaKebersihanSaatMenstruasi ................ 32
xii
B. KerangkaTeori ..................................................................... 33
C. KerangkaKonsepPenelitian .................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JenisPeneitian....................................................................... 35
B. LokasidanWaktuPenelitian ................................................... 36
C. Populasi, SampeldanTeknikPengambilan Sample ................. 36
D. Instrument Penelitian............................................................ 37
E. TeknikPengumpulan Data .................................................... 41
F. Variable Penelitian ............................................................... 41
G. DefinisiOperasional.............................................................. 42
H. MetodePengolahandanAnalisis Data .................................... 43
I. EtikaPenelitian ..................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum .................................................................. 47
B. HasilPenelitian ..................................................................... 48
C. Pembahasan ......................................................................... 49
D. Keterbatasan ........................................................................ 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 53
B. Saran ............................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 38
Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................ 42
Tabel 4.1 Hasil Distribusi Frekuensi Tingkat PengetahuanSiswiKelas XI
SMA Negeri 5 Surakarta TentangPentingnyaMeminum
Tablet Fe SaatMenstruasi......................................................... ... 49
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Kerangka Teori ................................................................... 33
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.JadwalPenyusunan KTI
Lampiran 2.SuratPermohonanIjinStudiPendahuluan
Lampiran 3.SuratKeteranganStudiPendahuluan
Lampiran 4.SuratPermohonanUjiValiditas
Lampiran 5.SuratKeteranganUjiValiditas
Lampiran 6.SuratPermohonanPenelitian
Lampiran 7.SuratKeteranganPenelitian
Lampiran 8.SuratPermohonanResponden
Lampiran 10. Informed Consent
Lampiran 11.KuesionerPenelitian
Lampiran 12.HasilUjiValiditas
Lampiran 13.HasilUjiReliabilitas
Lampiran 14.HasilTabulasi Data Penelitian
Lampiran 15.LembarKonsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa,
yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa
klimakterium dan masa senium. Masa pubertas merupakan masa peralihan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas pada wanita mulai kira-
kira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun.
Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat,
timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis
(Prawirohardjo, 2007).
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis disertai
pembuangan sejumlah Fe (Djaeni, 2004). Menarche merupakan menstruasi
pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia sekitar 10-11 tahun
(Manuaba, 2007).
Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan
berbagai unsur dalam tubuh perempuan, diantaranya panca indera, korteks
serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium dan organ tujuan (uterus,
endometrium serta organ seks sekunder). Menstruasi sesungguhnya yang
disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun
(Manuaba, 2007).
Pada remaja putri yang sedang menstruasi volume darah yang hilang
selama menstruasi berkisar antara 25-30 cc per bulan. Jumlah ini mencerminkan
kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg per hari
2
selama 28 hari. Bila ditambah dengan kehilangan basal, kehilangan zat besi total
remaja putri sekitar 1,25 mg per hari dan bila dihitung berdasarkan frekuensinya
distribusi kehilangan darah menstruasi, dapat diketahui bahwa hanya 2,5%
remaja putri yang membutuhkan zat besi lebih dari 2,4 mg per hari (Dito, 2007).
Remaja putri adalah kelompok populasi yang rawan terhadap defisiensi
gizi khususnya defisiensi zat besi. Pada saat remaja putri sedang dalam masa
pertumbuhan puncak (peak growth) dibutuhkan zat besi yang lebih tinggi
yaitu untuk kebutuhan basal tubuh dan pertumbuhan itu sendiri. Satu tahun
setelah peak growth, remaja putri biasanya akan mengalami haid pertama
(menarche). Kebutuhan zat besi yang tinggi pada saat peak growth akan
menetap karena selanjutnya diperlukan untuk menggantikan zat besi yang
hilang pada saat menstruasi atau haid yaitu perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus, disertai pelepasan endometrium (Wijanarka, 2007).
Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan zat besi yang
ada dalam darah. Perdarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan
anemia. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua
kali lebih banyak daripada pria, oleh karena itu wanita cenderung menderita
anemia dibandingkan dengan pria (Wikipedia, 2012).
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan
zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau
yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah (Path, 2004).
Suplementasi pemberian tablet tambah darah dalam program
penanggulangan anemia gizi telah dikaji dan diuji secara ilmiah
3
efektivitasnya apabila dilaksanakan sesuai dosis dan ketentuan. Untuk itu,
dianjurkan agar WUS mulai mengkonsumsi tablet tambah darah. Demikian
juga ketika memasuki usia remaja, saat menjelang pranikah (calon
pengantin), masa kehamilan dan nifas serta selama masih mendapatkan haid
(Depkes R.I, 2005).
Pengaruh kekurangan zat besi terutama melalui kondisi gangguan
fungsi hemoglobin (Hb) yang merupakan alat transportasi O2 yang
diperlukan pada banyak reaksi metabolik tubuh. Pada anak-anak sekolah telah
ditunjukkan adanya korelasi erat antara kadar Hb dan kesanggupan anak
untuk belajar. Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam
belajar tampak menurun (Djaeni, 2004).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007 menyatakan
bahwa prevalensi anemia gizi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas
45,1%, remaja putri usia (10-18 tahun) 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%.
Dari semua kelompok umur tersebut, wanita mempunyai resiko paling tinggi
untuk menderita anemia, terutama remaja putrid (SKRT, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 26 Januari
2012 dari jumlah 320 siswa kelas XI di SMA Negeri 5 Surakarta dengan
jumlah siswa 123 dan jumlah siswi 197, telah dilakukan wawancara kepada 6
siswi tentang pentingnya tablet Fe pada remaja putri saat menstruasi.
Didapatkan hasil 1 siswi (16,67%) kategori baik, 3 siswi (50%) kategori
cukup dan 2 siswi (33,33%) dalam kategori kurang.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, serta peneliti merasa bahwa remaja
putri sangat membutuhkan tambahan zat besi pada saat menstruasi,
mengingat pentingnya zat besi bagi remaja putri. Maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi kelas XI
SMA Negeri 5 Surakarta Tentang Pentingnya Meminum Tablet Fe Saat
Menstruasi”. Dengan harapan dapat mengetahui tingkat pengetahuan remaja
di Sekolah Menengah Atas wilayah tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu ”Bagaimanakah tingkat pengetahuan siswi kelas XI di SMA
Negeri 5 Surakarta tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI di SMA Negeri 5
Surakarta tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI di SMA Negeri 5
Surakarta tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi pada
tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI di SMA Negeri 5
Surakarta tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi pada
tingkat cukup.
5
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI di SMA Negeri 5
Surakarta tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi pada
tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Dapat menambah informasi dan acuan bagi ilmu pengetahuan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Bagi penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan
penelitian.
3. Bagi institusi
a. Bagi SMA Negeri 5 Surakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan informasi
tentang pentingnya tablet Fe pada remaja putri.
b. Bagi STIKES Kusuma Husada Surakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
khususnya di STIKES Kusuma Husada Surakarta.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang serupa, pernah diteliti oleh :
Kumalasari, Ratih Dian (2008), dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe Saat
Menstruasi Pada Siswi SMA Muhammadiyah 3 Surakarta”. Penelitian ini
6
menggunakan jenis penelitian diskriptif dan menggunakan metode
penelitian cross sectional. Alat/instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan total sampling yaitu pada 25 responden. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Maret - April 2011. Hasil penelitian ini
menunjukkan tingkat pengetahuan siswi SMA Muhammadiyah 3
Surakarta tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet Fe saat menstruasi
dalam kategori baik 7 siswi (28%), cukup 14 siswi (56%), kurang 4 siswi
(16%).
Persamaan dengan penelitian ini adalah jenis penelitiannya yaitu
diskriptif, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi,
waktu dan teknik pengambilan sampelnya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara menyeluruh isi karya tulis ilmiah ini
penulis menguraikan gambaran umum sistematika penulisan Bab I sampai
Bab V, yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara
keseluruhan, terdiri dari latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penulisan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengetahuan remaja
tentang menstruasi dan tablet Fe yang meliputi : pengetahuan
mencakup pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan,
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, cara
memperoleh pengetahuan, cara mengukur pengetahuan dan
sumber pengetahuan. Remaja yang mencakup pengertian,
penggolongan remaja, perubahan fisik remaja putri serta
pertumbuhan dan perkembangan remaja. Zat besi (Fe) yang
meliputi pengertian, sumber zat besi (Fe), pentingnya tablet
besi (Fe) bagi wanita dan remaja putri serta dampak
kekurangan zat besi (Fe). Menstruasi mencakup pengertian,
siklus menstruasi, gangguan menstruasi, tanda dan gejala
menstruasi, bentuk keluhan menstruasi dan cara menjaga
kebersihan saat menstruasi. Teori-teori yang mendukung
alasan dilaksanakanyna studi disebut kerangka konsep
dibahas pula dalam bab ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis dan rancangan
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan
tehnik pengambilan sampel, instrument penelitian, tehnik
pengumpulan data, variable penelitian, definisi operasional,
pengolahan dan analisis data, dan etika penelitian.
8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum tempat
penelitian, hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan,
pembahasan dan keterbatasan dalam penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran
yang ditujukan bagi Sekolah Menengah Atas, bagi STIKES
Kusuma Husada Surakarta, bagi tenaga kesehatan, dan bagi
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang (Irmawati, 2007).
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan peraba (Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang cukup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh
sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefnisikan, menyatakan dan sebagainya.
9
10
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
huum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lalu.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk pada sesuatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
11
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini dikaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin
tinggi pendidikan sesorang makin mudah seseorang tersebut
menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Semakin bayak informasi yang
masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang
kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpendidikan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak di
peroleh dari pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh dari
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu
12
obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek
yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap
obyek tersebut.
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
13
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga setatus sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembalipengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar serta ilmunya dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
14
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua
sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :
a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang di kerjakan sehingga
menambah pengetahuannya.
b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang
sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun
mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan
dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan
yang lain seperti kosakata dan pengetahuan umum. Beberapa
teoriberpendapat trnyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat
sejalan dengan bertambahnya usia.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada berbagai macam cara yang
digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, yaitu :
1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah
a) Cara coba salah (trial and error)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan
dan memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
15
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi secara tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat
tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.
Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya
sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pemgetahuan tersebut
dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal
maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan
dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh
berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai
wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman
itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Upaya ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan
16
cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah
yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama,
orang dapat pula menggunakan atau merujuk cara tersebut. Tetapi
bila ia gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak akan
mengulangi cara itu, dan berusaha untu mencari cara yang lain,
sehingga berhasil memecahkannya.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense ini dapat menemukan teori atau
kebenaran.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Ebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional
atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar
kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.
Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena
kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan
sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan
intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.
17
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya.
i) Induksi
Merupakan proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.
j) Deduksi
Merupakan pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan
umum ke khusus. Didalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa
sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,
berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi
pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut
metodologi penelitian (research methodology). Pada mulanya
diadakan penelitian langsung tehadap gejala-gejala alam atau
kemasyarakatan. Kemudian diambil kesimpulan umum dan
ditetapkan cirri-ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada sesuatu
gejala. Prinsip-prinsip umum ini kemudian dijadikan dasar untuk
mengembangkan metode penelitian yang lebih praktis.
18
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan diatas
(Notoatmodjo, 2007).
Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut
dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan
kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang
menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard
deviation).
1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) >mean + 1 SD
2) Cukup, bila nilai mean─ 1 SD≤x ≤mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) <mean ─ 1
SD(Riwidikdo, 2009)
f. Sumber Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), sumber-sumber pengetahuan sebagai
berikut:
1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama
Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung
pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara
rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja.
19
Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan percaya secara
bulat.Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung
bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif.
2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain
Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat
dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan
sebagainya.Apa pun yang mereka katakan, benar atau salah, baik
atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan
dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena kebanyakan orang telah
mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup
berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas.
Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi
persoalannya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa
dipercaya. Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuannya itu
merupakan hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji
kebenarannya. Jika kesaksiannya adalah kebohongan, hal ini akan
membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri.
3) Pengalaman
Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital penyelenggaraan
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah,
dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula
melakukan kegiatan hidup.
20
4) Akal pikiran
Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih
rohani.akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis,
spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat tetap.
Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum,
objektif dan pasti.
5) Intuisi
Berupa gerak hati yang paling dalam.Jadi, sangat bersifat
spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan
kedalaman pengalaman.Pengetahuan yang bersumber dari intuisi
merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung.Artinya, tanpa
melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan
serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat
dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam
pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian, pengetahuan intuitifini
kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat personal.
2. Remaja
a. Pengertian
Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa yang ditandai adanya perubahan aspek
fisik, psikis, dan psikososial(Dariyo, 2004).
Remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa (Proverawati&Misaroh, 2009).
21
Remaja putri adalah tahapan antara masa kanak-kanak menuju
masa dewasa yang menunjukkan masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan pada usia 12 tahun (Proverawati&Misaroh,
2009).
b. Penggolongan Remaja
Menurut Dariyo (2004), penggolongan remaja terbagi menjadi 3
tahap, yaitu :
1) Remaja awal (usia 13 - 14 tahun)
2) Remaja tengah (usia 15 - 17 tahun)
3) Remaja akhir (usia 18 - 21 tahun)
Menurut Yusuf (2006), Karena pertumbuhan yang cepat dari
fisik, emosional, kognitif dan social yang terjadi selama masa remaja,
adalah bermanfat untuk memisahkan periodenya dalam 3 masa
perkembangan, yaitu :
1) Remaja Awal 12 -15 Tahun (pra puber)
Dalam masa ini remaja suka mengamati dan ingin mengetahui
tentang apa yang di lakukan oleh remaja yang lebih besar atau orang
dewasa dengan jenis klamin yang sama dan berusaha untuk meniru
mereka.
2) Remaja Madya 15 -18 Tahun (pubertas)
Remaja pada tahap ini mulai membandingkan antar diri
mereka dengan teman-teman sebayanya yang sejenis. Dalam tahap
ini remaja sangat memperhatikan perkembangan dirinya, karena
pada tahap ini bias dikatakan masa pencarian jati diri.
22
3) Remaja Akhir 19 - 22 Tahun (adolescentia)
Keinginan untuk meninggalkan rumah dan kluraganya
meningkat selama remaja akhir. Pada masa ini remaja mengharapkan
pendidikan yang lebih tinggi atau pekerjaan dengan tempat tinggal
terpisah dengan sedikit keengganan untuk meninggalkan
perlindungan rumah dan orang tua dan untuk berpisah dari teman-
teman sebaya, lebih banyak pikiran dicurahkanb pada pendidikan
atau pekerjaan dimasa perkembangan remaja yang akan datang.
c. Perubahan Fisik Remaja Putri
Menurut Asrinah dkk (2011), ada beberapa perubahan fisik yang
dialami oleh remaja putri antara lain :
1) Keringat menjadi tambah banyak
2) Tangan dan kaki bertambah besar
3) Bertambahnya panjang dan leher tulang-tulang wajah, sehingga
tidak tampak seperti wajah anak kecil lagi
4) Pantat menjadi lebih lebar
5) Kulit dan rambut berminyak
6) Bertambah besarnya indung telur
7) Payudara bertambah besar
8) Muka cenderung tumbuh jerawat
9) Vagina mulai mengeluarkan cairan yang harus dijaga
kebersihannya
10) Setiap bulan akan mengalami menstruasi
23
d. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Menurut Moersintowati (2002), pada masa remaja seorang
individu akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
1) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif sehingga dengan demikian dapat di ukur dengan
menggunakan satuan panjang atau satuan berat. Ciri-ciri
pertumbuhan diantaranya :
a) Kecepatan pertumbuhan yang tidak teratur.
Kecepatan pertumbuhan mulai konsepsi samppai akhir
masa remaja tidaklah tetap, ada masa dimana pertumbuhan sangat
pesat, yaitu masa prenatal, bayi dan masa remaja. Sedangkan
setelah itu pertumbuhan akan semakin lambat.
b) Masing-masing organ memiliki pola pertumbuhan yang berbeda.
Pada umumnya pertumbuhan bagian-bagian tubuh
mengikuti pertumbuhan tinggi badan utamanya tulang dan otot.
Sedangkan organ tubuh tertentu tidak mengikuti pola
pertumbuhan umum, tetapi mempunyai pola tersendiri. Organ-
organ itu adalah otak dan tulang tengkorak, organ reproduksi dan
jaringan limfoid.
24
2) Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan ini bersifat
kualitatif yang pengukuranya jauh lebih sulit dari pada pertumbuhan.
Perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan syaraf
pusat dengan organ yang mempengaruhinya. Adapun ciri-ciri
perkembangan antara lain :
a) Perkembangan melibatkan perubahan.
Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan, maka setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Perkembangan system reproduksi misalnya
pasti akan disertai dengan perubahan organ kelamin.
Perkembangan intelegensi menyertai pertumbuhan otak dan
serabut syaraf.
b) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Pada tahap ini dilalaui seseorang mengikuti pola yang teratur
dan berurutan dan tahap-tahap ini tidak bisa terjadi terbalik.
c) Perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda.
Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung
dalam kecepatan yang berbeda. Kaki dan tangan memiliki
peerkembangan yang pesat pada awal remaja, sedangkan bagian
tubuh yang lain akan berkembang dengan pesat pada masa yang
lain.
25
3. Zat Besi (Fe)
a. Pengertian
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses
pembentukan sel darah merah (Path, 2004).
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemant yang esensial bagi tubuh.
Zat ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah),
yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb). Disamping itu berbagai jenis
enzim memerlukan Fe sebagai faktor penggiat (Djaeni, 2004).
b. Sumber Zat Besi (Fe)
Zat besi (Fe) secara alamiah diperoleh dari makanan. Sumber
utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta
sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi
kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam
tubuh, terutama sumber zat besi nabati hanya diserap 1-2%, sedangkan
tingkat penyerapan zat besi maanan asal hewani dapat mencapai 10-
20%. Ini berarti bahwa zat besi Fe pangan asal hewani lebih mudah
diserap daripada zat besi pangan asal nabati. Keanekaragaman
konsumsi makanan berperan penting dalam membantu meningkatkan
penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran protein hewani seperti
daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn), asam folat, zat
gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam
tubuh(Depkes R.I, 2005).
26
Menurut Djaeni (2004), didalam tubuh sebagian besar Fe dapat
terkonjugasi dengan protein, dan terdapat dalam bentuk Ferro atau
Ferri. Bentuk-bentuk konjugasi Fe itu adalah :
1) Hemoglobin mengandung bentuk Ferro. Fungsi Hemoglobin adalah
mentranspor CO2 dari jaringan ke paru-paru untuk diekskresikan
kedalam udara pernafasan dan membawa udara dari paru-paru ke
sel-sel jaringan. Hemoglobin terdapat di dalam eritrosit.
2) Mioglobin terdapat di dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk
ferro. Fungsi miogobin adalah dalam proses kontraksi otot.
3) Transferin, mengandung Fe bentuk ferro. Transferin merupakan
konjugat Fe yang berfungsi mentranspor Fe tersebut di dalam plasma
darah, dari tempat peninbunan Fe ke jaringan-jaringan (sel) yang
memerlukan (sumsung tulang tempat terdapat jaringan hemopoietik).
Transferin terdapat uga dalam bebagai jaringan tubuh, dan
mempunyai karakteristik yang berlainan. Transferin yang terdapat
dalam susu disebut laktoferin, di dalam telur disebut ovotransferin,
sedangkan di dalam plasma disebut serotransferin.
4) Feritin adalah bentuk simpanan Fe, dan mengandung bentuk feri.
Kalau Fe feritin diberian pada transferring untuk ditranspor, zat
besinya diubah menadi ferro dan sebaliknya Fe dari transferring ang
berasal dari penyerapan usus, diberikan pada feritin sambil diubah
dalam bentuk ferri untuk kemudian ditimbun.
27
5) Hemosiderin adalah konjugat protein dengan ferri dan merupakan
bentuk simpanan dari zat besi juga. Hemosiderin bersifat lebih inert
dibandingkan dengan ferritin. Untuk dimobilisasikan, Fe dari
hemosiderin diberikan lebih dulu kepada ferritin dan kemudian pada
transferring.
c. Pentingnya Tablet Besi (Fe) bagi Wanita dan Remaja Putri
Menurut Wordpress (2009), wanita dan remaja putri perlu
meminum tablet tambah darah karena :
1) Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk
mengganti darah yang hilang.
2) Wanita mengalami hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya
sangat tinggi yang perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak
remaja.
3) Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita anemia.
4) Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas
sumber daya manusia serta generasi penerus.
5) Meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita.
d. Dampak Kekurangan Zat Besi (Fe)
Kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
kurang darah. Tanda-tanda anemia gizi besi antara lain: pucat, lemah
lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang. Anemia gizi
besi (AGB) terutama banyak diderita oleh wanita hamil, wanita
28
menyusui dan wanita usia subur. Pada umumnya karena fungsi kodrati,
peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui
yang menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relative tinggi daripada
kelompok lain (Path, 2004).
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis
disertai pembuangan sejumlah zat besi (Fe). Pengaruh defisiensi Fe
terutama melalui kondisi gangguan fungsi hemoglobin (Hb) yang
merupakan alat transportasi O2 yang diperlukan pada banyak reaksi
metabolik tubuh. Pada anak-anak sekolah telah ditunjukkan adanya
korelasi erat antara kadar Hb dan kesanggupan anak untuk belajar.
Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam belajar
tampak menurun.Pada wanita subur, lebih banyak Fe terbuang dari
badan dengan adanya menstruasi, sehingga kebutuhan akan Fe pada
wanita dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki(Djaeni, 2004).
Tablet tambah darah mengandung 200 mg ferrosulfat, setara
dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat.
Suplementasi pemberian tablet tambah darah dalam program
penanggulangan anemia gizi telah dikaji dan diuji secara ilmiah
efektivitasnya apabila dilaksanakan sesuai dosis dan ketentuan.Untuk
itu, dianjurkan agar mulai mengkonsumsi tablet tambah darah.
Demikian juga ketika memasuki usia remaja, saat menjelang pranikah
(calon pengantin), masa kehamilan dan nifas serta selama masih
29
mendapatkan haid. Dengan minum tablet tambah darah, maka tanda-
tanda kurang darah akan menghilang (Depkes R.I, 2005).
4. Menstruasi
a. Pengertian
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004).
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim
(endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara
berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan, yang merupakan
tanda bahwa seorang anak perempuan menginjak masa remaja yang
terjadi pada setiap wanita (Wikipedia, 2011).
b. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormone estrogen dan
progesterone yang berperan dalam perubahan endometrium uterus.
Keluaran menstruasi terdiri dari sel-sel pecahan endometrium dan
stroma, sel-sel darah tua dan seresi kelenjar. Pada wanita siklus
menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku
umum tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Menstruasi rata-
rata terjadi 4-6 hari dan darah yang dieluarkan selama menstruasi
normal seitar 50-100 ml. Menstruasi yang pertama kali dialami oleh
30
seorang wanita disebut menarke, biasanya terjadi pada usia seitar 13
tahun (Setiawan, 2009).
c. Gangguan Menstruasi
Menurut Manuaba (2009), ada beberapa macam gangguan
menstruasi, yaitu :
1) Gangguan jumlah darah dan lama haid
Hipermenorea (menoragia) adalah bentuk gangguan siklus
menstruasi tetap teratur umlah darah yang dieluarkan cukup banyak
dan terlihat dari jumlah pembalut yang dipaai dan gumpalan
darahnya. Kemunginan penyebabnya aadalah adanya pembesaran
rahim (mioma uteri), polip endometrium atau hyperplasia
endometrium (penebalan dinding rahim).
2) Kelainan siklus menstruasi
a) Polimenorea, yaitu menstruasi yang sering terjadi dan abnormal.
b) Oligomenorea, yaitu siklus menstruasi melebihi 35 hari, jumlah
perdarahan mungkin sama, penyebabnya adalah gangguan
hormonal.
c) Amenore, yaitu keterlambatan menstruasi lebih dari 3 bulan
berturut-turut.
3) Perdarahan diluar haid
a) Metroragia, yaitu perdarahan diluar menstruasi yang disebabkan
oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis.
31
b) Menometroragia, yaitu perdarahan banyak dan berkelanjutan
dengan menstruasi
d. Tanda dan Gejala Menstruasi
Menurut Wikipedia (2012), beberapa tanda dan gejala yang dapat
terjadi pada saat masa menstruasi, yaitu:
1) Perut terasa mulas, mual dan panas
2) Terasa nyeri saat buang air kecil
3) Tubuh tidak fit
4) Demam
5) Sakit kepala dan pusing
6) Keputihan
7) Radang pada vagina
8) Gatal-gatal pada kulit
9) Emosi meningkat
10) Nyeri dan bengkak pada payudara
11) Bau badan tak sedap
e. Bentuk Keluhan Menstruasi
Menurut Manuaba (2009), ada beberapa bentuk keluhan yang
terkait dengan menstruasi, antara lain :
1) Emosional
a) Mudah tersinggung
b) Gelisah
c) Sukar tidur
d) Sakit kepala
32
e) Perut kembung
2) Gangguan yang berat
a) Depresi
b) Rasa takut
c) Gangguan konsentrasi
f. Cara Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
Menurut Wikipedia (2011), ada beberapa cara untuk menjaga
kebersihan saat menstruasi, yaitu :
1) Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan
dengan baik, karena jika darah tidak ditampung dapat menyebabkan
penyakit.
2) Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex.
3) Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek negatif.
4) Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air,
karena softext yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadinya
penyakit.
33
B. Kerangka Teori
Kerangka teori tingkat pengetahuan remaja putri tentang pentingnya
meminum tabet Fe saat menstruasi ditunjukkan dalam skema berikut :
Gambar 2.1 Kerangka teori tingkat pengetahuan pentingnya tablet Fe
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007)
Tingkat pengetahuan:
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Sosial budaya
dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Pengetahuan
Tablet besi (Fe) :
1. Pengertian
2. Sumber zat besi
3. Pentingnya
Tablet besi (Fe)
4. Dampak
kekurangan
Remaja :
1. Pengertian remaja
2. Penggolongan
remaja
3. Peerubahan fisik
remaja putri
4. Pertumbuhan dan
perkembangan
remaja putri
34
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Tingkat pengetahuan siswi
tentang pentingnya tablet Fe saat
menstruasi
Ketegori tingkat
pengetahuan :
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian diskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya
bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang
terjadi didalam suatu populasi tertentu(Notoatmodjo, 2010).
Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi
berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,
ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup) dan lain-
lain. Atau dengan kata lain rancangan ini mendisripsikan seperangat
peristiwa atau kondisi populasi saat itu (Hidayat, 2007). Penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka (Riwidikdo, 2009).
36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan dilakukan oleh peneliti
dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007).Lokasi
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SMA Negeri 5 Surakarta.
2. Waktu
Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Juni 2012.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007).Populasi yang diteliti dari penelitian ini adalah seluruh
siswi kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 197 siswi.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011).Jika
besarnya subjek populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih (Arikunto, 2006).Sampel yang peneliti ambil untuk penelitian
ini adalah 25% dari jumlah populasi, didapatkan hasil yaitu 50 siswi.
37
3. Tenik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).
Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara
ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen (Hidayat, 2007).
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010).Instrument yang peneliti gunakan
adalah kuesioner dengan jumlah 27 soal. Kuesioner merupakan alat ukur
berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Jenis kuesioner
yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup, dimana respondenhanya
memilihjawaban “Benar” atau “Salah”. Kuesioner ini menggunakan
pernyataan favorable (pernyataan positif) jika menjawab “Benar” mendapat
nilai 1 dan menjawab “Salah” mendapatkan nilai 0, dan pernyataan
unfavorable (pernyataan negatif) jika menjawab “Salah” mendapat nilai 1 dan
menjawab “Benar” mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan
memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat,
2007).
38
Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner
No. Aspek No. Kuesioner Julmah
1.
2.
3.
Pengertian remaja
Perubahan fisik remaja putri
Pengertian zat besi (Fe)
1
2
3
1
1
1
4. Sumber zat besi (Fe) 4, 5, 6, 7 4
5. Pentingnyat zat besi (Fe) 8, 9 10 3 6. Dampak kekurangan zat besi (Fe) 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 7
7. Pengertian menstruasi 18 1
8.
9.
10.
11.
Siklus menstruasi
Gangguan menstruasi
Tanda dan gejala menstruasi
Keluhan menstruasi
19
20
21
22
1
1
1
1
12. Kebersihan menstruasi 23, 24 2
13. Perilaku remaja putri
mengkonsumsi tablet besi (Fe)
25, 26, 27 2
Total Jumlah Soal 27
Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas
(Hidayat 2007).Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta, dengan jumlah 30 responden.
1. Uji Validitas
Uji validitas ini untuk mengatahui apakah alat ukur tersebut valid,
valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tesebut tepat untuk
mengukur sebuah variable yang akan diukur (Riwidikdo, 2010).
Uji validitas dapat menggunakan rumus pearson product moment
(Hidayat, 2007). Dengan menggunakan perhitungan komputer dengan
SPSS. Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel(Riwidikdo, 2010).
39
Rumus pearson product moment :
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaandikalikan skor total
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Surakarta pada 30 responden dengan jumlah soal 30 pernyataan
dikatakan valid karena rhitung>0,361,didapatkan hasil 3 soal yang tidak
valid yaitu soal nomor 21, 23 dan 28. Dengan adanya soal yang tidak valid
tersebut maka peneliti menghilangkan 3 soal tersebut. Sehingga soal yang
digunakan penelitian sejumlah 27 soal.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama bila digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda
(Riwidikdo, 2010).
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nrxy
40
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha
Chronboach dengan bantuan computer SPSS for windows. Kuesioner atau
angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7
(Riwidikdo, 2009).
Rumus Alpha Cronboach adalah sebagai berikut :
−
−= ∑
2
2
1 11 t
i
s
s
k
kr
Keterangan :
r1 : Reliabilitas instrument
k : Jumlah Item
si : Proporsi yang menjawab benar
st : Simpang baku dari skor total
Dari hasil uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan, didapatkan nilai
alpha 0,854 yang berarti 0,854 > 0,7. Sehingga kuesioner ini dapat dikatakan
reliabel untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007).
Menurut Riwidikdo (2009), ada 2 metode untuk memperoleh data yaitu :
1. Data primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek/objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.Data primer
41
diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari
pernyataan yang disediakan melalui kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang diumpulkan
oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
maupun non komersial.Data sekunder diperoleh dari Guru Kemahasiswaan
SMA Negeri 5 Surakarta yang berupa jumlah siswa-siswi kelas XI SMA
Negeri 5 Surakarta.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunaan sebagai ciri, sifat
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit
dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).Dalam penelitain ini menggunakan
variable tunggal yaitu pengetahuan siswi kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
tentang pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi.
42
G. DefinisiOperasional
Merupakan uraian tentang batasan variable yang dimaksud, atau tentang
apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Tingkat Pengetahuan Pentingnya Tablet Fe saat Menstruasi
No. Variabel Definisi
Operasional
Skala Hasil Ukur
1. Tingkat pengetahuan
siswi kelas XI SMA
Negeri 5 Surakarta
tentang pentingnya
meminum tablet Fe
saat menstruasi
Kemampuan siswi
dalam menjawab
pertanyaan tentang
pentingnya
meminum tablet Fe
saat menstruasi
Ordinal Baik, bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
Cukup, bila
nilai mean – 1
SD ≤ x ≤ mean
+ 1 SD
Kurang, bila
nilai responden
(x) < mean – 1
SD
H. MetodePengolahandanAnalisis Data
1. Pengolahan data
Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya:
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
43
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemeberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master table atau database computer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table
kontigensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif menggunakan
statistic deskriptif yaitu statistika yang membahas cara-cara meringkas,
menyajikan dan mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
2. Analisis data
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 3 jenis analisis data yaitu
univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis univariat, yaitu pengolahan hasil data yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendisripsikan karakteristik setiap
variable penelitian.Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate
yaitu distribusi pengetahuan kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta tentang
pentingnya meminum tablet Fe saat menstruasi.
44
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c) Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :
n
x
x
n
i
i∑= 1:
Keterangan :
x1 : Nilai dari data
n : Jumlah Data
Sedangkanuntukmencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus :
1
1
1
1
2
−
−=
∑∑ =
=
n
n
x
x
SD
n
in
i
i
45
I. EtikaPenelitian
Menurut Hidayat (2007), etika peneltian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informedconsent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent
adalah subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya.
2. Anonymity (tanpa nama)
Merupaan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat uur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum
1. GambaranUmum
Penelitianinidilakukan di SMA Negeri 5 Surakarta yang
terletak di Jl. Mr. Sartono No. 30 Surakarta. SMA Negeri 5 Surakarta
inisebelahbaratdanutaradibatasiolehpemukimanpenduduk,
sebelahtimurdibatasioleh SMA Negeri 6 Surakarta,
dansebelahselatandibatasioleh SD NegeriCengklik I. SMA Negeri 5
Surakarta initerbagimenjadi 3 tingkatkelasyaitukelas X, XI dan XII,
yang dibagidalam 2 jurusan, yaituIlmuPengetahuanAlam (IPA)
danIlmuPengetahuanSosial (IPS). Dimanajumlahsiswakelas X
sebanyak 320 siswa, kelas XI sebanyak 320 siswa, dankelas XII
sebanyak 280 siswa. Jadijumlahseluruhsiswa SMA Negeri 5 Surakarta
tahunajaran 2011/2012 sebanyak 920 siswa.
47
B. HasilPenelitian
Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan,
penelitimendapatkanhasilsebagaiberikut :
Mean :
n
x
X
n
i
i∑= 1:
X = !"#$!
X = 20,54
StandartDeviasi :
1
1
1
1
2
−
−
=
∑∑ =
=
n
n
x
x
SD
n
in
i
i
SD = %" &' ()*+,-./+*$!(
SD = %" &' (" !01,$'10
SD = %"'2,1"10
SD = 35,8453061
SD = 2,41771
Dari penghitunganhasilpenelitian yang
telahdilakukandidapatkannilai mean 20,54danstandartdeviasisebesar 2,41.
Hasilpenelitianinidapatdikategorikan :
1. Baik, bilanilairesponden(x) > mean + 1 SD,
denganrinciannilairesponden (x) > 20, 54 + 1 x 2,41 atausamadengan
(x) > 22,95
2. Cukup, bilanilai mean – 1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD, denganrincian
20,54 – 1 x 2,41 ≤ (x) ≤ 20, 54 + 1 x 2,41 atausamadengan 18,13
≤ (x) ≤ 22,95
48
3. Kurang, bilanilairesponden(x) < mean – 1 SD,
denganrinciannilairesponden(x) < 20, 54 – 1 x 2,41 atausamadengan
(x) < 18,13
Berikuttabelhasildistribusifrekuensidarihasilpenelitian yang
telahdilakukan :
Tabel 4.1
Tingkat PengetahuanSiswiKelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
TentangPentingnyaMeminum Tablet Fe SaatMenstruasi
No. Pengetahuan Responden Prosentase
1 Baik 11 22%
2 Cukup 27 54%
3 Kurang 12 24%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data primer
Berdasarkantabeldiatas, menunjukantingkatpengetahuansiswikelas
XI SMA Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum tablet Fe
saatmenstruasiyaitupadatingkatbaiksebanyak 11 siswi (22%),
cukupsebanyak 27 siswi (54%) dankurangsebanyak 12 siswi (24%). Dari
data diatasdapatdisimpulkanbahwatingkatpengetahuan siswikelas XI SMA
Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum tablet Fe
saatmenstruasiterbanyakpadakategoricukupyaitu 27 siswi (54%).
C. Pembahasan
49
Berdasarkanpenelitian yang
telahdilakukandidapatkantingkatpengetahuan siswikelas XI SMA Negeri 5
Surakarta tentangpentingnyameminum tablet Fe
saatmenstruasiyaitupadatingkatbaiksebanyak 11 siswi (22%),
cukupsebanyak 27 siswi (54%) dankurangsebanyak12 siswi (24%). Dari
data diatasdapatdisimpulkanbahwatingkatpengetahuan siswikelas XI SMA
Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum tablet Fe
saatmenstruasiterbanyakpadakategoricukupyaitu 27 siswi (54%).
Menurut Health (2009),adabeberapafaktor yang
mempengaruhipengetahuanantara lain
pendidikanadalahsuatuuntukmengembangkankepribadiandankemampuan
di dalamdan di luarsekolahdanberlangsungseumurhidup.
Pengetahuansangateratkaitannyadenganpendidikandimanadiharapkanseseo
rangdenganpendidikantinggi, maka orang tersebutakansemakinluas pula
pengetahuannya.
Usiamempengaruhiterhadapdayatangkapdanpolapikirseseorang.
Semakinbertambahusiaakansemakinberkembang pula
dayatangkapdanpolapikirnya, sehinggapengetahuan yang
diperolehnyasemakinmembaik.Lingkunganjugaberpengaruhterhadap
proses masuknyapengetahuankedalamindividu yang
beradadalamlingkungantersebut.Informasi yang
diperolehbaikdaripendidikan formal maupun non formal
50
dapatmemberikanpengaruhjangkapendek (immediate impact)
sehinggamenghasilkanperubahanataupeningkatanpengetahuan.
Zatbesiadalahsalahsatuunsurpentingdalam proses
pembentukanseldarahmerah (Path, 2004).Menstruasimerupakan proses
pelepasandindingrahim (endometrium) yang
disertaidenganperdarahandanterjadisecaraberulangsetiapbulankecualipadas
aatkehamilan, yang
merupakantandabahwaseoranganakperempuanmenginjakmasaremajayang
terjadipadasetiapwanita (Wikipedia, 2011).Menstruasi rata-rata terjadi 4-6
haridandarah yang dieluarkanselamamenstruasi normal seitar 50-100 ml
(Setiawan, 2009).
Mengingatsetiapbulannyawanitamengalamimenstruasi yang
berartijugakehilanganzatbesidalamdarah,
makasaatmenstruasisangatdianjurkanuntukmengkonsumsi tablet
tambahdarah, sehinggadarah yang
hilangmendapatgantinyadidalamtubuh.Hal
inidilakukansebagaiupayauntukmencegahpenyakit anemia
(kurangdarah).Pengaruhkekuranganzatbesidapatberdampakburukbagisiswi
, karenadapatmenurunkankemampuandankonsentrasibelajar.
Dari pembahasandiatasdapatdisimpulkanbahwatingkatpengetahuan
siswikelas XI SMA Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum tablet
Fe saatmenstruasiterbanyakpadakategoricukupyaitu 27 siswi (54%).
Pengetahuansiswikelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
51
dalamkategoricukupinimenurutpenelitikemungkinandipengaruhiolehusia,s
emakinbertambahusiaakansemakinberkembang pula
dayatangkapdanpolapikirnya, sehinggapengetahuan yang
diperolehnyasemakinmembaik.Lingkunganjugaberpengaruhterhadapmasu
knyapengetahuanyang
dapatmempengaruhisikapdanperilakusiswi.Demikianjugadenganinformasi
yang diperoleh,baikdaripendidikan formal maupun non formal
dapatmemberikanpengaruhterhadappengetahuansiswi.
D. Keterbatasan
Dalampenelitianini pun mempunyaiketerbatasanyaitu :
1. Kendala
Terbatasnyawaktu yang
disediakanolehlembagaterkaitsehinggapenelitianhanyadilaksanakandal
amwaktu yang singkat.
2. Kelemahan
a. Penelitianinimenggunakansatu variable
sajayaitutingkatpengetahuan.
b. Jeniskuesioner yang
digunakanadalahkuesionertertutupsehinggarespondentidakdapatme
njabarkanalasandarijawabannyadanhanyaterpakupadajawaban yang
ada.
52
52
BAB V
PENUTUP
Sesuaidengantujuan yang
diharapkanoehpenelitiyaituuntukmengetahuitingkatpengetahuan siswi kelas XI
SMA Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum tablet Fe saatmenstruasi,
makadenganmengambilsampelsebanyak 50 responden,
sertaberdasarkanpenelitiandanpembahasandapatdiambilkesimpulansebagaiberikut
:
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan,
makapenelitidapatmenarikkesimpulansebagaiberikut :
1. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
tentangpentingnyameminumTablet Fe
saatmenstruasidalamkategoripengetahuanbaik 11 siswi (22 %).
2. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
tentangpentingnyameminum Tablet Fe
saatmenstruasidalamkategoripengetahuancukup27 siswi (54 %).
3. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
tentangpentingnyameminum Tablet Fe
saatmenstruasidalamkategoripengetahuankurang12siswi (24 %).
53
B. Saran
Berdasarkanhasilpenelitianmengenaitingkatpengetahuan siswi kelas XI
SMA Negeri 5 Surakarta tentangpentingnyameminum Tablet Fe
saatmenstruasi, maka saran yang dapatpenelitisampaikanadalah :
1. BagiinstitusiSekolahMenengahAtas
Diharapkan tenagapendidik (guru) untuk memberikan bimbingan yang
lebih agar para siswi mempunyai pengetahuannya lebih baik dari
sebelumnya dan memberikan pengertiantentang tablet Fe.
2. Bagi STIKES KusumaHusada Surakarta
Diharapkandapatmenambahreferensidalamsaranapembuatankaryatulisilmi
ah agar dapatdigunakansebagaiacuanuntukpenelitianselanjutnya.
3. Bagitenagakesehatan
Diharapkandapatmemberikanpenyuluhantentangpentingnya tablet Fe
saatmenstruasipadasiswi.
4. Bagipenelitiselanjutnya
Diharapkandapatmelakukanpenelitianlebihlanjutmengenaipentingnya
tablet Fe saatmenstruasi.