tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

55
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita dimana masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir, pengawasan antenatal memberikan manfaat bagi ibu hamil dan ditemukannnya berbagai masalah/kelainan yang menyertai kehamilan secara dini. Bedasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian sebesar 500.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin dan kematian bayi khususnya neonatal sebesar 10.000.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin jiwa pertahun. Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007. Sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia. Adalah perdarahan, infeksi, eklamasi, partus lama dan komplikasi abortus (Enykusmiran, 2009). Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional kehamilan aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat Indonesia 2010. Sebagai bagian dari programasafe Metherhood dalam arti luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnacy Safer, yaitu melindungi hak reproduksi dan

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 06-Jul-2015

2.967 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita

dimana masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

kehamilan normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

pertama haid terakhir, pengawasan antenatal memberikan manfaat bagi ibu hamil

dan ditemukannnya berbagai masalah/kelainan yang menyertai kehamilan secara

dini. Bedasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian sebesar

500.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin dan kematian bayi khususnya

neonatal sebesar 10.000.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin jiwa pertahun.

Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia 2007 menyebutkan bahwa AKI

tahun 2007.

Sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab langsung kematian

ibu di Indonesia. Adalah perdarahan, infeksi, eklamasi, partus lama dan

komplikasi abortus (Enykusmiran, 2009).

Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,

tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional

kehamilan aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi

pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat Indonesia 2010.

Sebagai bagian dari programasafe Metherhood dalam arti luas tujuan Safe

Motherhood dan Making Pregnacy Safer, yaitu melindungi hak reproduksi dan

Page 2: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

2

hak azasi manusia dengan cara mengurangi bebam kesakitan, kecacatan dan

kematian yang berhiubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya

tidak prlu terjadi. MPS merupakan strategi sector kesehatan yang terfokus pada

pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanankan intervensi

klinis dan pelayanan kesehatan. Pembuatan manajemen ini juga untuk

menggunakan cakupan pelayanan antenatal, salah satu upaya penurunan AKI

adalah dengan melakukan pelayanan antenatal yaitu dengan program ANC dengan

periode 4 kali kunjungan, jika upaya penrapan ANC ini dilakukan secara teratur,

secara otomatis penurunan AKI dapat diturunkan, penyuluhan kepada ibu hamil

perlu dilakukan karena banyak ibu hamil yang tidak mengeti artipentingnya

pemeriksaan kehamilan, terutama penyuluhan tetang komplikasi sebagai akibat

langsung kehamilan yang merupakan hal yang patologis, salah satunya

“Hiperemesis Gravidarum”. Hal ini merupakan hal yang wajar dan sering

didapatkan pada kehamilan trisemester pertama. Terjadinya pada pagi hari rapi

bisa juga timbul setiap saat dan malam hari, mual dan muntah terjadi 60-80 %,

primigravida dan 40-60%, multigravida yang dapat berlangsung selama 4 bulan

(Ebdosama, 2008).

Mual muntah trjadi pada 60-80 primigrvida dan 40-60 multigravda. Satu

dianatara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual

ini disebabakan oleh karena mengikatnya kadar hormone estrogen dan HCG

dalam darah. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keaaan ini,

meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat brlangsung samapai

4 bulan usia kehamilan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan

Page 3: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

3

umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut Hiperemesis Gravidrum

( Sarwono, 2006).

Mual kehamilan dialami oleh dari 75% wanita dan mual muntah terjadi

pada separuh wanita hamil gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke

enam dan berhenti sebelum minggu ke 12 meskipun dapat berlanjut selama

kehamilan. Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai riwayat

kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi kembar, seperempat wanita

yang mengalami gejala ini akan mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.

Menurut richter menyatakan bahwa samapai dengan 90% wanita

mengalami beberapa bentuk mual dan muntah selama kehamilan yang dapat

berkisar dari gejala mual ringan yang khas sampai sedang yang dapat sembuh

dengan sendirinya dengan atau tanpa di sertai muntah (Woolfsoon, 2009).

Berdasarkan latar belakang diatas mka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Mengenai Hiperemesis

Gravidarum pada Trisemester Petama Di Klinik Lena Barus Binjai Tahun 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemisis Gravidarum pada Trisemester

Petama Di RSUD Kabupaten Muna 2013 ?

Page 4: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

4

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

gravidarum pada trimester Pertama Di Di RSUD Kabupaten Muna 2013

1.3.2. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemsis

Gravidarum Pada Trisemester Pertama Di RSUD Kabupaten Muna 2013

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Instansi

Sebagai sumber informasi bagi Mahasiswa Akademi kebidanan Kesehatan

Nasional (YKN) Bau-Bau Kelas Kerja sama Kabupaten Muna dan sebagai

bahan bacaan di perustakaan.

1.4.2. Tempat penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna

1.4.3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Hiperemesis Gravidrum

pada ibu hamil di trismester pertama dan bagaimana mengobati mual

muntah yang berlebihan.

1.4.4. Bagi Ibu yang Diteliti

Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai hipermesis garavidarum

pada trisemester pertama.

Page 5: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari

oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada diskripsi,

hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosuder yang secara probabilitas.

Bayesian adalah benar atau salah (Wikipedia, 2009 pengetahuan

mempunyai hasil usaha yaitu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagaian besat

pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri

maupun orang lain. Media maupun lingkungan pengetahuan manusia diperoleh

melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Media maupun

lingkungan pengetahuan kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan

psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan sikap dan

perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan

srimulasi terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan adalah merupakan hasil

“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu.

Page 6: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

6

Menurut Notoatmojo (2003) pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan rendah, untuk mengukur bahwa

orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguaikan, mendefenisikan, menyatakn dans ebagainya.

2. Memahami (Compreshension)

Memahami dartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secaera benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya

dapat menjelaskan mengapa harus makan mkanan yang bergizi.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

daiartikan aplikasi atau pengguanaan hokum-hukum, rumus mtode, prinsip

dan sebagainya dalam konteks atau situasi ayang lain, misalnya dapat

mrnggunakan rumus statistik dalamperhitungan-perhitnungan hasil

Page 7: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

7

penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah

(Problem Solving Cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari

kasus yang dinberikan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan matri atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat

digambarkab (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru dengan kata lain sistesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

criteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara

Page 8: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

8

anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat

menafsirkan sebab- sebab ibu-ibu tidak nau ikut KB dan sebagainya.

2.2. Hiperemesis Gravidarum

2.2.1. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya

menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berkelanjutan

sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan

dan terganggunya keseimbangan elektrolit (manuaba, 2000).

2.2.2. Etiologi

Penyebab Hiperemisis Gravidarum belum diketahui secara pasti.

Perubahan-perubahan anatomic pada otak jantung, hati dan susunan saraf

disebabkan oleh kekurangan vitamin. Beberapa faktor predisposisi dan faktor

yang lain yang ditemukan :

a) Faktor predisposisi yang sering dikemukan adalah primigravida, mola

hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekwensi yang tinggi pada mola

hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor

hormone memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut

hormone khorionik gonadotropin dibentuk brlebihan.

b) masuknya vili khorialitas dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurunkan dari pihak ibu

terhadap perubahan faktor organik.

Page 9: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

9

c) Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga

disebut sebagai salah satu faktor organik.

d) Faktor psikologis memegang peranan penting pda penyakit ini walaupun

hubugannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui

dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan takut

terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhdap tanggungjawab sebagai

ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memberatkan mual dan

muntah sebagai sekspresi tidak sabar terhadap keengganan menjadi hamil

atau sebagai pelarian karena ksukaran hidup. Tidak jarang dengan

memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurani

frakwensi muntah klien (Zerich, 2008).

2.2.3. Patofisiologis

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari

meningaktnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimsester

pertama.

Pengaruh psikologik hormone estrogen ini tidak jelas. Mungkin berasal

system saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung, penyesuaian

terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah

dapat berlangsung berbulan-bulan.

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh

karena keluhan ini terjadai pada trimester petama. Meningkatnya kadar estrogen

pda saluran cerna menyebabkan penurunan produksi asam lambung (HCL) dan

pepsin serta menghambat pengosongan lambung sehingga menyebabkan mual dan

Page 10: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

10

muntah. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian

mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda, bila terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidak

seimbangan elektrolit.

Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian wanita,

tapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal,

yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita tukak lambung

dengan gejala tidak suka makan dan mual akan mengalami emesis gravidarum

yang lebihan berat.

Hieperemesis Gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan kabohidarat

dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy. Karena oksidasi lemak yang

tidak sempurna, kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena

muntah menyebabakan rehidrasi.

Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah

kejaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen

kejaringan berkurang dan tertimbunnya zat metabolik yan toksik.

Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah bertambahnya ekskresi

lewat ginjal menambah frekwensi muntah-muntah yang lebih banyak, sehingga

dapat merusak hati, dismaping dehidrasi dan terganggunya kesimbangan

elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung, pada

umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang

sampai memerlukan transfuse dan tindakan operatif (Helhthblogheg, 2009).

Page 11: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

11

2.2.4. Gejala Dan Tingkat

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi

dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :

a. Tingkat I :

Muntah terus menerus yang dipengaruhi keadaan umum penderita, ibu

merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada

epigastrium. Nadi meningkat sekitar seratus kali permenit, tekanan darah

sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengeing dan mata sekung

b. Tingkat II :

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit berkurang, lidah

mongering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang

naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menajdi

cekung, tensi darah, hemokosentrasi, oliguri dan konstipasi. Aseton dapat

tercium dalam hawa pernafasan, karena mempunyai aroma yang khas dan

dapat pula ditemukan dalam kencing.

c. Tingkatan III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun, nadi

kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan menurun. Komplikasi dapat

terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalofati wemicke, dan

gejala nistagnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat

kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompliks. Timbulnya

ikterus adalah tanda adanya payah hati (Helathblogeg, 2009).

Page 12: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

12

2.2.5. Diagnosis

Hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya

kehamilan mudah dan muntah yang terus menerus, sehinga mempengaruhi

keadaan umum, namun harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit

pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikulis dan tumor serebri yang dapat pula

memberikan gejala muntah (Sarwono, 2006).

2.2.6. Komplikasi

Dehidrasi berat, ikterik, takikardia suhu meningkat, alkalosis, kelaparan,

gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hububgab

keluarga, menarik diri dan depresi (Helathblogheg, 2009).

2.2.7. Pemeriksaan

- USG (dengan menggunakan waktu yang tepat : mengkaji usia gestasi dan

adanya gestasi multiple, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi

plasenta.

- Urinalisis : Kultur, mendeteksi bakteri, BUN.

- Pemeriksaan fungsi hepar (Zerich, 2008).

2.2.8. Penanganan

Sebelum diberikan pengobatan sebaiknya dilakukan pencegahan yang

prinsipnya adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis.

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan

jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses yang fisiologis, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang

muntah merupakan gejala yang fisiologik pada hamil muda dan akan menghilang

Page 13: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

13

setelah kehamilan 16 minggu, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan

makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.

Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tetapi daianjurkan

untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat. Rendah lemak dan tingi

karbohidrat sangat dianjurkan pada keadaan ini.

Usahakan penderita menghindari makan-makanan yang berminyak dan

berbau lemak seperti goreng-gorengan dan santan sebab menimbulkan rasa mual

dan muntah kembali. Makanan dan minuman dan sebaiknya disajikan dalam

keadaan panas. Cukup cairan, usahakan banyak minum jus buah, susu hangat

untuk mengganti cairan yang hilang selama muntah. Sebaiknya minum air

delapan gelas perhari, defekasi yang teratur dan dianjurkan makanan yang banyak

mengandung gula (Sarwono, 2006).

Bila pencegahan dengan cara tersebut, keluhan dan gejala tidak berkurang

maka diperlukan pengobatan yaitu :

a. Klien diisolasi dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran

udara yang baik. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

b. Berikan cairan parenteral yang cukup elektolit, karbohidarat dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sbanyak dua sampai tiga liter.

Page 14: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penlitian

Penelitian ini adalah deskritif yaitu melihat Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Mengenai Hiperemersis Gravidarum Pada Trimester Pertama Di RSUD

Kabupaten Muna.

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Muna.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - September.

3.3. Populasi Dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh yang menjadi subjek dalam peenlitian (Arikunto,

2002). Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah keseluruhan ibu hamil

pada trimester pertama yang berkunjung di RSUD Kabupaten Muna dengan

jumlah populasi 30 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti

yaitu sebesar dan dianggap mewakili dari keseluruhan populasi yang ada,

pengembalian sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling

yaitu seluruh ppulasi dijadikan sampel sebanyak 30 orang.

14

Page 15: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

15

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul Pengetahuan ibu Hamil

Menegenai Hiperemesis Gravidarum Pada Trimester Pertama Di RSUD

Kabupaten Muna Tahun 2013.

Faktor yang mempengaruhi :

Varibel independent Variabel dependen

3.5 Defenisi Operasional

3.5.1. Umur

Menurut Harlock (2002), Usia adalah indeks yang menempatkan individu-

individu dalam urutan perkembangan.Umur merupakan usia sejak ibu lahir dan

saat penelitian di lakukan yang di kategorikan dengan usia :

a. <20 tahun

b. 20-30 tahun

c. >30 tahun

3.5.2. Pendidikan

Pendidikan adalah pendididkan formula terakhir yang pernah di selesaikan

ibu.dan saat penelitian di lakukan dengan kategori:

a. SD-SMP

- Umur

- Pekerjaan

- Pendidikan

Hiperemesis

Gravidarum

Page 16: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

16

b. SMA

c. Perguruan tinggi

3.5.3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan formal yang di lakukan dalam kegitan sehari-

hari. pada saat penelitian dilakukan dengan kategori:

a. Bekerja

b. Tidak bekerja

3.6. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data primer yang berasal dari responden dengan

menggunakan kuesioner yang di buat sendiri penulis berdasarkan konsep teoritis.

Pada penelitian ini,responden yang telah memenuhi kriteria pemilihan sampel

yaitu pada ibu hamil trimester pertama, kemudian di beri penjelasan terlebih

dahulu mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian, kemudian responden diminta

pula untuk mengisi sendiri angket yang telah di sediakan.

3.7. Pengolahan data

3.7.1. Editing : Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul,

bila Nanti terdapat kekurangan atau kesalahan dalam pengisian

amgket maka maka akan di lakukan pengurangan sampel

penelitian (angket) yang pengisian kurang atau tidak lengkap

di anggap menjadi responden dalam penelitian.Dari pengisian

Page 17: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

17

tidak terdapat kesalahan, berarti semua kesalahan, berarti

semua responden dapat mewakili sample yang telah di teliti.

3.7.2.Coding : Merubah data dalam angket ke variabel yang akan di gunakan

dalam Dalam penelitian.Untuk variabel penelitian.Untuk

variabel penelitian Di beri kode 1 bila jawaban salah.

3.7.3. Tabulating : Data yang telah lengkap di susun sesuai denagn variabel yang

dibutuhkan lalu di masukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi.

3.7.4. Persentase : Data yang telah ditabulasi diuabah dalam bentuk persentase.

3.8. Aspek pengukuran

Pengolahan data dilakukan dengan melihat kategori aspek pengetahuan

yaitu aspek pengukuran pengetahuan.Cara pengukuran dengan menggunakan nilai

pesentase dalam kategori (Arikunto, 2002), yaitu sebagai berikut:

a. Baik :75-100%

b. Cukup: 56-75%

c. Kurang:<56%

Page 18: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai

Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna Tahun 2013. Dan hasilnya

disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

4.1.1. Pengetahuan lbu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum.

Tabel 4 .1

Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester

Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum RSUD

Kabupaten Muna

Periode Agustus – September Tahun 2013

No. PengetahuanJumlah

F %1 Baik 12 402 Cukup 8 26,673 Kurang 10 33,33

TOTAL 30 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil

pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten

Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berpengetahuan baik

sebanyak 12 responden (40 %) dan minoritas sebanyak 8 responden (26,67%).

18

Page 19: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

19

4.1.2. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Umur

Tabel 4.2

Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester

Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan

Umur Di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September Tahun 2013

No UmurPengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurang

F % f % f % F %1 < 20 tahun 0 0 0 0 1 3,33 1 3,332 20 – 30 Tahun 8 26,6

7

8 26,67 9 30 25 83,33

3 > 30 tahun 4 10 0 3,33 0 0 4 13,33TOTAL 12 40 8 34,67 10 33,33 30 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil

pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten

Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berada pada

kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%) dengan

berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%), berpengetahuan cukup

sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan baik sebanyak 8 responden

(26,67%) dan minoritas berada pada kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4

responden (10%) dengan berpengetahuan kurang.

Page 20: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

20

4-1.3. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester

Pertama Mengenai Hipereniesis Gravidarum Berdasarkan

Pendidikan Di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September Tahun 2013

No PendidikanPengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurang

F % f % f % F %1 SD 0 0 1 3,33 1 3,33 2 6,672 SMP 0 0 1 3,33 3 10 4 13,333 SMU 7 23,3

3

5 16,67 6 20 18 60

4 Perguruan Tinggi 5 16,6

7

1 3,33 0 0 6 20

TOTAL 12 40 8 26,66 10 33,33 30 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil

pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten

Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada tingkat

pendidikan SMU sebanyak 18 responden (60%) dengan berpengetahuan baik

sebanyak 7 responden (23,33%), berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden

(20%), berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas

sebanyak 2 responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%),

dan berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).

Page 21: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

21

4.1.4. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4

Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester

Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan

Pekerjaan Di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September Tahun 2013

No PekerjaanPengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurang

f % f % f % F %1 Bekerja 6 20 2 6,67 1 3,33 9 302 Tidak Bekerja 6 20 6 20 9 30 21 70

TOTAL 12 40 8 26,67 10 33,33 30 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil

pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten

Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada ibu yang tidak

bekerja sebanyak 21 responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9

responden dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan

baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1

responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.

4.2. Pembahasan

Page 22: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

22

Berdasarkan dari hasil pengetahuan tingkat pengetahuan Ibu Hamil pada

Trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013 adalah sebagai berikut :

4.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum

Dari tabel IV.I dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berpengetahuan baik

sebanyak 12 responden (40 %) dan minoritas sebanyak 8 responden (26,67%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan

ibu hamil mengenai hiperemesis gravidarum sudah dalam kategori baik untuk

setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat

Bejo (2010) sebagai peneliti terdahulu dimana pengetahuan responden mayoritas

berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden ( 75,33%) dari 30 responden. Hal

ini disebabkan karena lokus dan sampel penelitian yang berbeda.

Pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama berperan penting dalam

mengetahui perubahan – perubahan selama kehamilan termasuk mengenai

Hiperemesis Gravidarum yakni dalam hal perawatan dan pemeliharaan kesehatan

selama kehamilan. demikian halnya dengan pencegahan terjadinya. Hiperemesis

Gravidarum dan mengerti cara – cara pencegahannya. Sebaliknya kurangnya

pengetahuan ibu tentang Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan ibu

mengalami hiperemesis yang berat.

Page 23: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

23

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil "tahu"

dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

suatu tindakan seseorang.

Menurut asumsi penulis pengetahuan ibu yang sudah baik disebabkan

karena kepedulian ibu terhadap kehamilan dengan cara mencari tahu informasi

dari petugas kesehatan, dengan begitu ibu hamil akan dapat menjaga dan

memelihara kehamilannya dengan demikian mencegah terjadinya hiperemesis

gravidarum.

4.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Umur

Dari label IV.2 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berada pada kelompok umur

20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%) dengan berpengetahuan

kurang sebanyak 9 responden (30%), berpengetahuan cukup sebanyak 8

responden (26,67%), berpengetahuan baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan

minoritas berada pada kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden

(10%) dengan berpengetahuan kurang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa pengetahuan ibu

mengenai hiperemesis gravidarum pada kelompok umur >20 tahun masih kurang.

Hal ini tidak sejalan dengan Bejo, (2010) sebagai peneliti terdahulu yang

mengatakan bahwa pengetahuan ibu mayoritas sudah baik pada kelompok umur

Page 24: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

24

20-35 tahun sebanyak 22 responden (77,33%). Hal ini disebabkan karena lokus

dan sampel penelitian yang berbeda.

Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa umur yang relatif muda

mempunyai pengetahuan yang masih kurang, disini didapatkan hasil, bahwa umur

yang relatif muda pengetahuannya kurang dari pada umur yang relatif tua.

Menurut asumsi penulis, bahwa umur seseorang jadi tolak ukur, dimana

umur yang relatif muda pengetahuannya lebih kurang daripada umur yang relatif

tua pengetahuan nya lebih banyak karena pengetahuan ibu tentang hiperemesis

gravidarum, dapat diperoleh dari pengalaman kehamilan terdahulu, dari petugas

kesehatan, dan lingkungan. Sebaliknya, semakin banyak umur atau semakin tua

seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam

mendapatkan informasi dan pengetahuan serta pengalaman yang sudah ada.

Dengan demikian semakin tua umur responden maka pengetahuanya ibu hamil

hiperemesis gravidarum semakin baik.

4.2.3 Pengetahuan lbu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pendidikan

Dari tabel IV.3 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada tingkat pendidikan

SMU sebanyak 18 responden (60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7

responden (23,33%), berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%),

berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2

Page 25: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

25

responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan

berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan

ibu hamil mengenai hiperemesis gravidarum sudah dalam kategori baik untuk

setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat

Bejo (2010) sebagai peneliti terdahulu dimana pengetahuan responden mayoritas

berpengetahuan baik dari pendidikan SMA sebanyak 12 responden ( 40%) dari 30

responden. Hal ini disebabkan karena lokus dan sampel penelitian yang berbeda.

Menurut Notoadmodjo (2003) mengatakan pendidikan memegang peran

penting yang cukup yang cukup dan pengadopsian pengetahuan secara baik,

pendidikan sesorang akan mempengaruhi tingkat analisa dan pemahaman

seseorang terhadap suatu ilmu yang baru sehingga kemampuan aplikasinya akan

lebih baik dan sesuai dengan harapan.

Menurut asumsi penulis, dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil

mengenai hiperemesis gravidarum sudah baik di jenjang pendidikan yang lebih

tinggi karena semakin tinggi tingkat pendidikan ibu hamil maka pengenalan dan

pemahaman akan hiperemesis gravidarum semakin baik. Dan semakin tinggi

jenjang pendidikan ibu hamil maka semakin banyak informasi yang didapat,

sebaliknya semakin rendah pendidikan ibu hamil maka semakin sedikit informasi

yang didapat.

Page 26: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

26

4.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai

Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan

Dari tabel IV.4 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada ibu yang tidak bekerja

sebanyak 21 responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9

responden dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan

baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1

responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapatkan pengetahuan ibu masih

kurang pada ibu yang tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan pendapat Bejo (2010)

sebagai peneliti terdahulu yang mengatakan bahwa pengetahuan ibu masih kurang

pada ibu yang tidak bekerja dimana pengetahuan responden mayoritas

berpengetahuan ibu yang tidak bekerja masih kurang sebanyak 14 responden

( 46,67%) dari 30 responden.

Menurut Notoadmodjo (2007) pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau

aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari.

Menurut asumsi penulis, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak

bekerja memiliki pengetahuan yang masih kurang, hal ini disebabkan semakin

ibu tidak bekerja akan sedikit informasi yang didapatkan ibu. Dibanding dengan

ibu yang memiliki pekerjaan akan memiliki pengetahuan yang baik karena

informasi yang di dapat lebih banyak dari lingkungannya.

Page 27: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna

Periode Agustus – September tahun 2013, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

5.1.1 Bila ditinjau dari pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai

Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai rnayoritas

berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan minoritas

mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 8 responden (26,67%).

5.1.2 Bila ditinjau berdasarkan umur ibu hamil pada trimester pertama mengenai

Hiperemesis Gravidarum, di Klinik Lena Barus Binjai mayoritas berada

pada kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%)

dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%),

berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan

baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan minoritas berada pada kelompok

umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden (10%) dengan

berpengetahuan kurang.

5.1.3 Bila ditinjau berdasarkan pendidikan ibu hamil pada trimester pertama

mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai pada ibu

27

Page 28: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

hamil mayoritas pada tingkat pendidikan SMU sebanyak 18 responden

(60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,33%),

28

Page 29: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

29

berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%), berpengetahuan cukup

sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2 responden

(6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan

berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).

5.1.4 Bila ditinjau berdasarkan pekerjaan ibu hamil pada trimester pertama

mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai, ibu hamil

yang bekerja mayoritas pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 21

responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden

dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan

baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1

responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.

5.2. Saran

5.2.1 Diharapkan kepada ibu hamil pada trimester pertama untuk memeriksakan

kehamilannya secara teratur sehingga resiko atau komplikasi dapat

terdeteksi sedini mungkin. Ibu hamil juga diharapkan lebih meningkatkan

pengetahuan dengan cara mencari sumber – sumber informasi yang

berhubungan dengan kesehatan.

5.2.2 Diharapkan kepada ibu bidan di Klinik Lena Barus Binjai untuk lebih

meningkatkan pelayanan mutu kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat

mengurangi resiko atau komplikasi yang terjadi pada kehamilan juga

diharapkan di Klinik Lena Barus Binjai untuk memberikan penyuluhan

kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Lena Barus.

Page 30: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

30

5.2.3 Perlu ditingkatkan pengetahuan dan diharapkan dapat menghasilkan

tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kernampuan yang

berkualitas khususnya untuk institusi Akbid Helvetia Medan dalam rangka

menurunkan angka morbiditas yang disebabkan oleh Hiperemesis

Gravidarum.

Page 31: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil pada

trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai

Periode Mei –Juni Tahun 2010, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Bila ditinjau dari pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai

Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai rnayoritas

berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan minoritas

mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 8 responden (26,67%).

5.1.2 Bila ditinjau berdasarkan umur ibu hamil pada trimester pertama mengenai

Hiperemesis Gravidarum, di Klinik Lena Barus Binjai mayoritas berada

pada kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%)

dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%),

berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan

baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan minoritas berada pada kelompok

umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden (10%) dengan

berpengetahuan kurang.

5.1.3 Bila ditinjau berdasarkan pendidikan ibu hamil pada trimester pertama

mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai pada ibu

hamil mayoritas pada tingkat pendidikan SMU sebanyak 18 responden

(60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,33%),

31

Page 32: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%), berpengetahuan

cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2

responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan

berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).

5.1.4 Bila ditinjau berdasarkan pekerjaan ibu hamil pada trimester pertama

mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai, ibu hamil

yang bekerja mayoritas pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 21

responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden

dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan

baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1

responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.

5.2. Saran

5.2.1 Diharapkan kepada ibu hamil pada trimester pertama untuk memeriksakan

kehamilannya secara teratur sehingga resiko atau komplikasi dapat

terdeteksi sedini mungkin. Ibu hamil juga diharapkan lebih meningkatkan

pengetahuan dengan cara mencari sumber – sumber informasi yang

berhubungan dengan kesehatan.

5.2.2 Diharapkan kepada ibu bidan di Klinik Lena Barus Binjai untuk lebih

meningkatkan pelayanan mutu kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat

mengurangi resiko atau komplikasi yang terjadi pada kehamilan juga

diharapkan di Klinik Lena Barus Binjai untuk memberikan penyuluhan

kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Lena Barus.

32

Page 33: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

5.2.3 Perlu ditingkatkan pengetahuan dan diharapkan dapat menghasilkan

tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kernampuan yang

berkualitas khususnya untuk institusi Akbid Helvetia Medan dalam rangka

menurunkan angka morbiditas yang disebabkan oleh Hiperemesis

Gravidarum.

33

Page 34: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elisabeth. B.2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta, PT Erlangga

Kartini, A, 2002. Kartu Menuju Seahat ibu hamil ,Jakarta, EGC

Liewellyn-Jones, Derek, 2002: Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi, Jakarta, Hipokrates

Manuaba, IBG,1998, Ilmu Kebidanan Rakyat Kandungan, Jakarta, EGC

Mochtar,R, 1998.Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC

Nadesul, H, 2000. Cara sehat selama hamil, Jakarta, Puspa Suara

Notoadmodjo, Soekidjo, 1998. Pendidikan dan Perilaku kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta

Notoadmodjo, Soekkdjo,2003. Metode penelitian Kesehatan.Jakarta, Rineka Cipta

___________________,2003.Pendidikan dan perilaku kesehatan, jakarta :Rineka Puspita

Prawihardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Rachim Hadhi.

Winkjosastro,1999. Sinopsis obstetri, Jakarta: EGC

Woolfsoon, Julian, 2009. Mual dan Muntah Kehamilan, Jakarta, EGC

Aninameos, 2009, Hiperemesis Gravidarum, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 13 Mei 2010, jam 16.15 Wib.

Bejocommunity, 2010, Pengetahuan Ibu Hamil, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 6 Juli 2010, jam 13.30 Wib.

Enykusmiran, 2008, Hiperemesis Gravidarum, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 15 Mei 2010, Jam16.15 Wib.

Page 35: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

KUESIONER PENELITIAN Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis Gravidarum

Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Barus Binjai

Periode Mei – juni Mei-Juni 2010

Hari / Tanggal wawancara :

I. Identifikasi :

No. Responden :

Nama :

Umur Ibu :

Usia kehamilan :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan (X) sesuai dengan

jawaban yang ibu ketahui:

1. Bagaimana tanda-tanda kehamilan menurut anda...

a. Tidak haid, Payudara membesar, mual muntah

b. Haid, berat badan menurun, malas makan

c. Peningkatan berat badan , selera makan, haid

2. Emesis (Mual dan muntah) merupakan tanda-tanda kehamilan pada usia

kehamilan berapa bulan?

a. 1-4 bulan

b. 5-7 bulan

c. 8-9 bulan

3. Apakah yang dimaksud dengan Hiperemesis Gravidarum?

a. Nafsu makan bertambah

b. Kepala sering pusing

c. Mual muntah yang yang berlebihan pada saat kehamilan

Page 36: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

4. Kapankah mual muntah sering terjadi?

a. Pagi hari

b. Siang hari

c. Malam hari

5. Apakah tanda-tanda Hiperemesis Gravidarum?

a. Mual muntah kurang dari 2 kali

b. Mual Muntah kurang dari 5-10 kali

c. Mual muntah pada siang hari

6. Ada berapa tingkatan Hiperemesis Gravidarum?

a. Satu(ringan)

b. dua (ringan dan sedang)

c. Tiga(Ringan sedang dan berat)

7. Apa yang anda rasakan saat mual dan muntah?

a. Pusing, nafsu makan berkurang

b. Nafsu makan bertambah, pegal-pegail

c. Nyaman, pusing

8. Hal apa yang anda lakukan untuk mengurangi rasa mual muntah ?

a. Berolahraga

b. Minum air hangat dan beristirahat

c. Tidur-tiduran seharian

9. Hal apa yang membuat anda tiba-tiba merasakan mual muntah?

a. Makan yang berminyak dan berlemak

b. Makanan hangat

c. minuman hangat

Page 37: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

10. Apakah efek samping atau akibat yang timbul bila terjadi mual muntah yang

berlebihan?

a. Kelebiahn cairan

b. Menambah nafsu makan

c. Kekurangan cairan

11. Sejak kehamilan berapakah anda sering mengalami mual muntah?

a. Dari kehamilan pertama sampai saat ini

b. Hanya pada saat kehamilan ini saja

c. Tidak pernah sama sekali

12. Apakah akibatnya jika siibu mengalami mual muntah secara terus menerus ?

a. Bayi lahir dengan berat badan normal

b. Bayi dengan berat badan yang kurang dari normal

c. Bayi dengan berat badan yang lebih normal

13. Apakah tanda-tanda ibu yang mengalami Hiperemesis Gravidarum?

a. Ibu bertambah gemuk

b. Nafsu makan bertambah

c. Lemas, tidak nafsu makan, Mual yang berlebihan

14. Tindakan apa yang anda lakukan jika mual muntah anda terjadi secara terus

menerus?

a. Tidur-tiduran

b. Istirahat total

c. Pergi kepelayanan kesehatan terdekat

15. Apakah mual muntah saat kehamilan ini sangat mengganggu aktifitas anda?

a. Mengganggu sekali

b. Biasa saja

c. Sangat mengganggu

Page 38: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

16. Bagaimana tanggapan perasaan anda tentang mual dan muntah yang anda

alami saat kehamilan ini?

a. Cemas

b. Biasa saja

c. Tidak terlalu dipikirkan

17. Bagaimana pengaruh mual muntah ini terhadap kehamilan anda?

a. Berat badan menurun

b. Nafsu makan bertamabah

c. Berat badan meningkat

18. Jenis makanan apa saja yang tidak dapat menyebabkan anda mual muntah

akan secara perlahan-lahan berhenti?

a. Sayur-sayuran yang berwarna hijau

b. Gorengan

c. Makanan berlemak dan pedas

19. Menurut anda saat usia kehamilan berapakah mual dan muntah akan secara

perlahan-lahan berhenti?

a. Usia kehamilan 2 bulan

b. Diatas usia4 bulan kehamilan

c. Usia kehamilan 2 minggu

20. 1. Makan biskuit atau roti keringsaat bangun

2. Minum teh hangat

3. berolahraga

4. Makan-makanan pedas

Pertanyaan manakah yang anda pilih untuk dapat mengatasi mual muntah di

usia kehamilan ini?

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 1 dan 4

Page 39: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

KUNCI JAWABAN

1.A 11.A

2.B 12.B

3.C 13.C

4.A 14.C

5.B 15.C

6.C 16.A

7.A 17.A

8.B 18.A

9.A 19.B

10.C 20.A

Page 40: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

MASTER TABEL

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMADI KLINIK BERSALIN LENA BARUS BINJAI TAHUN 2010

No. Nama UmurPendidikan

PekerjaanA s p e k P e n g u k u r a n

Jumlah Skor Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Ny. S 27 tahun DII Bekerja 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 Baik2 Ny. I 21 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 12 60 Cukup3 Ny. R 26 tahun SMA Bekerja 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 12 60 Cukup4 Ny. M 36 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 13 65 Cukup5 Ny. H 25 tahun SMA TidakBekerja 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 50 Kurang6 Ny. R 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95 Baik7 Ny. Y 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 90 Baik8 Ny. J 35 tahun SMA TidakBekerja 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16 80 Baik9 Ny. J 25 tahun SMA TidakBekerja 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Baik10 Ny. M 29 tahun DII Bekerja 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 75 Baik11 Ny. N 35 tahun SMP TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 60 Cukup12 Ny. D 21 tahun SD TidakBekerja 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 25 Kurang13 Ny. R 25 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75 Baik14 Ny. L 20 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 11 55 Cukup15 Ny. D 23 tahun SMA Bekerja 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 11 55 Cukup16 Ny. R 27 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 90 Baik17 Ny. S 25 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 Baik18 Ny. L 28 tahun SMA Bekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 75 Baik19 Ny. T 26 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 10 50 Kurang20 Ny. R 29 tahun DIII Bekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 14 70 Cukup21 Ny. L 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 10 50 Kurang22 Ny. R 30 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 80 Baik23 Ny. T 21 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 8 40 Kurang24 Ny. Y 20 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10 50 Kurang25 Ny. I 19 tahun SMA TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 10 50 Kurang26 Ny. S 32 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 12 60 Cukup27 Ny. A 22 tahun SD TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 55 Cukup28 Ny. S 24 tahun SMA TidakBekerja 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Cukup29 Ny. R 28 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95 Baik30 Ny. F 20 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 10 50 Kurang

Page 41: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

LEMBAR KONSULTASI KTI

MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA

TAHUN 2010

Nama : Ronika

NIM : 0708168

Judul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis

Gravidarum Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Barus

Tahun 2010.

Dosen Pembimbing I : (dr. Hj. Razia Suroyo, MSc,M.Kes)

Tanggal Kegiatan SaranParaf

Pembimbing14 Mei 2010 Konsul Judul KTI ACC20 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan23 Mei 2009 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan25 Mei 2009 Konsul Bab I, II dan III ACC26 Mei 2009 Konsul Kuesioner Perbaikan29 Mei 2009 Konsul Kuesioner ACC05 Juni 2009 Konsul Bab IV dan V Perbaikan5 Juni 2009 Konsul Bab IV dan V ACC7 Juni 2009 Konsul Abstrak ACC

Page 42: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

LEMBAR KONSULTASI KTI

MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA TAHUN 2010

Nama : Ronika

NIM : 0708168

Judul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis

Gravidarum Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Brus

Binjai Periode Mei-Juni Tahun 2010.

Dosen Pembimbing II : Aida Fitria, SST

Tanggal Kegiatan SaranParaf

Pembimbing14 Mei 2010 Konsul Judul KTI ACC19 Mei 20 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan Bab I:

Latar Belakang, Tujuan

Umum dan Khusus,

Bab II : Penambahan

Materi, Bab III:

Defenisi Operasional.26 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan28 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III ACC30 Mei 2010 Konsul Kuesioner Perbaikan01 Mei 2010 Konsul Kuesioner ACC05 Juni 2010 Konsul Bab IV, V dan

Abstrak

Perbaikan Bab IV :

Tabel Penelitian

RIWAYAT HIDUP

Page 43: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

I. IDENTITAS

Nama Lengkap : HASRIANI

Tempat, Tanggal Lahir : Wa Pae, 08 Agustus 1994

Suku / Bangsa : Tolaki / Indonesia

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kambara, Kecamatan Tiworo Tengah,

Kabupaten Muna

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Lulus SD Negeri 5 Tikep : Tamat Tahun 2007

2. Lulus SMP Negeri 2 Tikep : Tamat Tahun 2010

3. Lulus SMA Negeri 1 Kusambi : Tamat Tahun 2013

4. Kuliah di akademi kebidanan kesehatan nasional (YKN) Bau-Bau Kelas

Kerja Sama Kabupaten Muna mulai dari 2013 sampai sekarang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS

GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA 2013

Page 44: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Akademi Kebidanan yayasan Kesehatan Nasional (TKN) Bau-Bau

Kelas kerja sama Kabupaten Muna

Disusun Oleh :

HASRIANI

NIM. 130234

AKADEMI KEBIDANAN

YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU

KELAS KERJA SAMA KAB. MUNA

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 45: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS

GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA 2013

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional (YKN) Bau-Bau Kelas Kerja

Sama Kabupaten Muna

Raha, Agustus

2013

Menyetujui,

Pembimbing I

WA ODE SITI AMZIA S.ST

Pembimbing II

ENDAH CATUR RINI, S.ST

Page 46: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Akademi

Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau Kelas Kerja Sama Kabupaten

Muna yang dilaksanakan pada Bulan Desember 2013

TIM PENGUJI :

1. WA ODE SITI AMZIA, S.ST (..............................................)

2. HARMIN TOHA, S.ST (..............................................)

3. HJ. SUPRIHATIN, S.ST (.............................................)

Menyetujui

Pembimbing I

WA ODE SITI AMZIA S.ST

Pembimbing II

ENDAH CATUR RINI, S.ST

Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan Yayasan

Kesehatan Nasional Bau-Bau Kelas Kerja Sama Kabupaten Muna

ROBERT,

Page 47: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IIAMIL MENGENAI HIPEREMESISGRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA DI KLINIK

LENA BARUS BINJAI PERIODE MEI-JUNI 2010

RONIKA0708168

Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan infeksi, eklampsi, partus lama dan komplikasi abortus. Hal ini dapat terjadi akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Kehamilan dapat menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah, sehingga ibu merasa tidak sehat dan Sering kali membenci kehamilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk¬mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai hiperemesis gravidarum.

Desain penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data primer diperoleh dari kuesioner populasi yang digunakan adalah ibu hamil pada trimester pertama yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 30 orang dan sample yang digunakan adalah total populasi.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ibu hamil trimester pertama dengan pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%), berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (33,33%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rata – rata pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai hiperemesis gravidarum adalah baik. Oleh karena itu disarankan kepada petugas kesehatan agar tetap meningkatkan mutu pelayanan kebidanan kepada ibu hamil khususnya bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.

Kata Kunci : Pengetahuan, Hiperemesis GravidarumDaftar pustaka : (1998 – 2003 ) 15 Buku

Page 48: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmatnya Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai Hiperemesis

Gravidarum Di Klinik Lena Barus Binjai Periode Mei-Juni Tahun 2010”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan sumbangan

pemikiran, kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah penulis tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Ibu dr. Hj. Razia Suroyo, MS.c, M.Kes, selaku ketua yayasan Akademi

Kebidanan Helvetia Medan

2. Ibu Hj. Mey Elisa Safitri, SKM, selaku direktur Akademi Kebidanan Helvetia

Medan

3. Ibu dr. Hj. Razia Suroyo, MSc, M.Kes, selaku pembimbing pertama dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis mengucapkan terima kasih atas

bimbingan dan kesabaran ditengah kesibukan dalam membimbing penulis

dari awal hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Aida Fitria, SST, selaku pembimbing kedua dalam menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini. . Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan

kesabaran ditengah kesibukan dalam membimbing penulis dari awal hingga

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh staf pengajar Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang telah

memberikan bantuan dan dorongan serta membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan.

6. Ibu Lena Barus AmKeb, selaku pimpinan klinik Lena Barus Binjai beserta staf

yang telah berbaik hati membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Page 49: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

7. Yang saya hormati dan sayangi kedua orang tua saya, ayahanda tercinta

M.Nainggolan dan ibunda tercinta R.br Sihite, terima kasih atas doa dan kasih

sayangnya yang telah membesarkan, membimbing, mengasuh saya dengan

penuh kesabaran serta semangat juangnya yang takkan pernah pudar dihati

anak-anakmu.

8. Yang saya hormati dan sayangi Tulang dan Nantulang yang telah memberikan

dukungan dan kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Yang saya sayangi, kakanda tercinta Suriani, beserta abang ipar Hendri sijabat

dan Marlon Gultom yang saya sayangi, yang tidak pernah habisnya memberi

semangat, dukungan dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Yang saya sayangi abang saya Eliston Naingolan Beserta Kakak Ipar,

Sanfrisco Beserta kakak Ipar, serta adek tercinta Lilis Mawarni, terima kasih

atas doa, dukungan, dan kasih sayang kepada penulis.

11. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan di Akademi Kebidanan

Helvetia Medan angkatan ke-8, khususnya Berlian Room (IVOUS) telah

berbagi suka dan duka yaitu: Deni Mariani, lastiur “pudan”, lisensi, Helen,

Lola, Santy, Evo, Dian, Eva lista, Fitri, Nova Eliza, dan terutama kepada Mika

yang selalu menemani saya untuk bertukar pikiran serta kepada semua teman-

teman yang sudah memberikan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik itu isi maupun susunan bahasanya , oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan karya tulis ini.

Medan, juli 2010

Penulis

RONIKA

Page 50: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK....................................................................................................................................................................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................................................................................................................................

ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................................................................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................................................................................................................................................................

vii

BAB I : PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang........................................................................................................................................................................................

1

Page 51: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................................................................................

3

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................................................................................................................

3

1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................................................................................

3

1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................................................................................................

4

1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................................................................................................................

5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Pengetahuan........................................................................................................................................................................................

9

2.2. Hiperemesis Gravidarum........................................................................................................................................................................................

9

2.2.1. Pengertian................................................................................................................................................................

9

2.2.2. Etiologi................................................................................

Page 52: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

................................................................................

6

2.2.3 Fatofisiologis................................................................................................................................................................

6

2.2.4. Gejala dan tingkat................................................................................................................................................................

7

2.2.5. Diagnosa banding................................................................................................................................................................

7

2.2.6. Komplikasi................................................................................................................................................................

7

2.2.7. Pemeriksaan diagnostik ................................................................................................................................................................

8

2.2.8. Penanganan.................................................................................................................................................................

8

2.3 Tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama

Mengenai hiperemesis gravidarum berdasarkan

umur............ ........................................................................................................................................................................................

16

2.4. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil pada trimester pertama

Mengenai Hiperemesis Gravidarum berdasarkan

pendidikan

Page 53: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

............................................................................................

16

2.5. Tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama

Mengenai Hiperemesis Gravidarum berdasarkan

pekerjaan........................................................................................................................................................................................

18

BAB III : METODE PENELITIAN

20

3.1. Desain Penelitian........................................................................................................................................................................................

20

3.2. Populasi Dan Sampel........................................................................................................................................................................................

20

3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................................................

............................................................................................

20

3.4. Kerangka Konsep........................................................................................................................................................................................

16

3.5 Defiinisi Operasional........................................................................................................................................................................................

16

3.5.1. Umur........................................................................ 21

3.5.2. Pendidikan............................................................... 21

3.5.3. Pekerjaan.................................................................. 22

3.6. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 23

Page 54: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

3.7. Pengolahan Data.................................................................. 23

3.8. Aspek Pengukuran............................................................... 24

3.9. Analisis Data......................................................................... 24

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 25

4.1. Hasil Penelitian...................................................................

............................................................................................25

4.2. Pembahasan........................................................................ 29

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 33

5.1. Kesimpulan ........................................................................ 33

5.2. Saran .................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat pernyataan Kesediaan membimbing karya tulis ilmiah

pada pembimbing I

Lampiran 2 : Surat pernyataan Kesedian membimbing Karya Tulis Ilmiah pada

pembimbing II

Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengajuan Tugas Akhir.

Lampiran 4 : Surat permohonan Izin Penelitian Guna Penyusunan KTI

Pendidikan Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian Dari pimpinan klinik Lena Barus Binjai.

Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian Dari pimpinan klinik Lena Barus Binjai.

Page 55: Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis

Lampiran 7 : Tabel Tingkat Pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama

mengenai hiperemesis Gravidarum di klinik Lena Barus Binjai

Periode Mei-Juni tahun 2010.

Lampiran 9 : Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan Ibu hamill pada trimester

pertama mengenai hiperemesis gravidarum di klinik Lena Barus

Binjai Periode Mei-Juni tahun 2010.

Lampiran 10 : Lembaran Konsultasi Dari Pembimbing I.

Lampiran 11 : Lembaran Konsultasi Dari Pembimbing II.