tindak tutur mengeluh dalam rubrik aspirasi, …/tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah...

89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, KRIIING SOLOPOS, DAN RAKYAT BICARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh INAS ADILA C0208026 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: letruc

Post on 04-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK

ASPIRASI, KRIIING SOLOPOS, DAN RAKYAT BICARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

INAS ADILA

C0208026

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Perlahan tapi pasti, sederhana tapi nyata.

Dia yang mengeluh adalah dia yang tak pernah bisa bersyukur, padahal

tanpa ia sadari, karunia Tuhan telah ia nikmati setiap hari.

Berhenti bertanya bagaimana cara mendapatkan apa yang kamu inginkan,

karena jawaban yang kamu temukan hanyalah berusaha.

Gunakan syukurmu, dan buang keluhmu, karena cobaan adalah proses

pemuliaan.

Tuhan tidak pernah terlambat, Dia juga tidak tergesa-gesa, Dia selalu tepat

waktu.

Page 6: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku, Ayah Abdul Kadir dan Ibu Saidah yang senantiasa

memotivasi dan mendoakanku.

Kedua adikku, Lalla Malika dan Nu’man Adabi.

Almamater UNS.

Page 7: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos,

dan Rakyat Bicara. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sastra di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sangat berterima kasih atas segala bantuan, dukungan, dan

dorongan yang telah diberikan oleh semua pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung demi tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, dengan ketulusan hati

penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Sastra dan Seni Rupa yang telah memberi izin dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum. selaku pembimbing akademis selama

masa kuliah.

4. Miftah Nugroho, S.S, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang

penuh kesabaran, keuletan, dan motivasi dalam memberikan bimbingan dan

petunjuk pada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Drs. Hanifullah Syukri, M.Hum. selaku dosen penelaah skripsi penulis yang

telah bersedia memberi pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

Page 8: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pengajar Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret atas semua ilmu dan fasilitas yang telah

penulis terima.

7. Staf UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret dan staf Perpustakaan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah membantu dan memberikan

kemudahan pada penulis dalam mendapatkan buku-buku referensi untuk

penyusunan skripsi ini.

8. Ayah dan Ibu yang sangat penulis sayangi, terimakasih atas doa tulus,

dukungan sepenuh hati, dan motivasi yang luar biasa selama ini.

9. Adik-adik tercinta, Lalla dan Nono terimakasih atas bantuannya dalam

menyelesaikan skripsi terutama klasifikasi data dan lampiran.

10. Ali Marwa Alfarizi yang selalu memberikan dukungan dan semangat tiada

henti untuk menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman SMA (Wima, Halimah, Naomi, Fatma) yang selalu

meluangkan waktu dan memberikan keceriaan selama pertemanan kita.

12. Teman-teman dekat penulis (Siti, Hana, Angga, Kusnul, Riana) terimakasih

atas kebersamaan selama kuliah. Semoga pertemanan ini akan tetap terjalin

selamanya.

13. Semua teman Sastra Indonesia angkatan 2008. Pengalaman, pelajaran, dan

keceriaan kita adalah cerita indah dalam perjalanan hidupku.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan segala bantuan dan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini,

Page 9: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat

balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Indonesia pada khususnya dan

pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Surakarta, Juli 2012

Penulis,

Inas Adila

Page 10: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

ABSTRAK ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................... 6

C. Rumusan Masalah ................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 8

BAB II STUDI TERDAHULU DAN LANDASAN TEORI ............... 10

A. Studi Terdahulu ..................................................................... 10

B. Landasan Teori ...................................................................... 13

1. Pragmatik ....................................................................... 13

Page 11: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Aspek-Aspek Situasi Tutur ............................................. 15

3. Tindak Tutur ................................................................... 17

4. Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung ................ 19

5. Tindak Tutur Literal dan Tidak Literal ........................... 20

6. Tindak Tutur Mengeluh ................................................... 21

7. Rubrik .............................................................................. 24

C. Kerangka Pikir ........................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 27

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 27

B. Sumber Data dan Data ........................................................... 27

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 28

D. Klasifikasi Data ...................................................................... 29

E. Metode Analisis Data ............................................................. 30

F. Metode Penyajian Data ........................................................... 31

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................... 33

A. Strategi Tindak Tutur Mengeluh ............................................ 33

1. Petunjuk (Hints) .............................................................. 33

2. Ekspresi kekesalan (Annoyance)...................................... 36

3. Konsekuensi yang menyakitkan (Ill Consequences) ...... 40

4. Tuduhan tidak langsung (Indirect) .................................. 42

5. Tuduhan langsung (Direct) .............................................. 45

6. Menyalahkan yang disamarkan (Modified blame) .......... 48

7. Menyalahkan secara eksplisit (sikap) (Explicit blame

(behaviour))...................................................................... 51

Page 12: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

8. Menyalahkan secara eksplisit (orang) (Explicit blame

(Person))........................................................................... 54

B. Perspektif Tindak Tutur Mengeluh ......................................... 57

1. Perspektif penutur saya (I) ............................................... 57

2. Perspektif penutur kita (We) ............................................ 59

3. Perspektif mitra tutur kamu (You) ................................... 62

4. Perspektif mitra tutur keadaan (It) ................................... 65

BAB V PENUTUP .................................................................................. 72

A. Simpulan.................................................................................. 72

B. Saran........................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 74

Page 13: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR SINGKATAN

RA : Rubrik Aspirasi

RKS : Rubrik Kriiing Solopos

RRB : Rubrik Rakyat Bicara

Page 14: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabel Strategi Tindak Tutur Mengeluh......................... 68

Lampiran 2 Tabel Perspektif Tindak Tutur Mengeluh..................... 70

Lampiran 3 Data Penelitian.............................................................. 76

Page 15: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing

Solopos, dan Rakyat Bicara

Inas Adila¹

Miftah Nugroho, S.S., M.Hum.²

ABSTRAK

2012. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana

strategi tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB? (2)

Bagaimana perspektif tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan

RRB?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan strategi tindak

tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB. (2) Mendeskripsikan

perspektif tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB.

Metode penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif.

Sumber data dalam penelitian ini adalah Rubrik Aspirasi, Kriiing

Solopos, dan Rakyat Bicara. Data dalam penelitian ini adalah

tuturan dalam rubrik yang mengandung tindak tutur mengeluh

dalam rubrik suara pembaca yang ada di tiga surat kabar, yaitu

Radar Solo, Solopos dan Joglosemar pada bulan Januari 2012.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

pustaka, dan teknik simak dan catat. Teknik analisis yang

digunakan adalah kontekstual dan means-end.

Penelitian ini menyimpulkan 2 hal: Pertama, dalam rubrik Kriiing

Solopos, Aspirasi, dan Rakyat Bicara ditemukan 8 strategi tindak

tutur mengeluh, yaitu: strategi petunjuk (hints), ekspresi kekesalan

(annoyance), konsekuensi yang menyakitkan (ill consequences),

tuduhan tidak langsung (indirect), tuduhan langsung (direct),

menyalahkan yang disamarkan (modified blame), menyalahkan

secara eksplisit (sikap) (explicit blame (behaviour)), dan

menyalahkan secara eksplisit (orang) (explicit blame (person)).

¹Mahasiswa, Jurusan Sastra Indonesia dengan NIM C0208026

²Dosen Pembimbing

Page 16: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa strategi tindak

tutur mengeluh yang paling banyak digunakan oleh pengeluh untuk

mengungkapkan ketidakpuasan adalah strategi ‘tuduhan langsung

(direct)’ dan strategi ‘menyalahkan secara eksplisit (sikap) (explicit

blame (behaviour)). Kedua, dalam rubrik Kriiing Solopos,

Aspirasi, dan Rakyat Bicara ditemukan 4 perspektif tindak tutur

mengeluh, yaitu (a) perspektif penutur saya “i”, (b) perspektif

penutur kami/kita “we”, (c) perspektif mitra tutur kamu “you”, (d)

perspektif mitra tutur keadaan “it”. Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa perspektif tindak tutur mengeluh yang paling

banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur

‘kamu (you)’.

Page 17: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peran sebagai alat

komunikasi. Hal ini tidak terlepas dari keharusan manusia untuk berinteraksi

dengan orang lain. Dalam berinteraksi tersebut seseorang mengutarakan pendapat

dan pandangannya dalam suatu bahasa yang saling dimengerti. Itulah sebabnya

tidak mengherankan apabila sekarang ini bahasa mendapat perhatian luas dari

berbagai kalangan, tidak saja dari para ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang

bahasa lainnya. Dengan bahasa, segala ide, gagasan, perasaan, keinginan, dan

pengalaman dapat tertuang (Samsuri, 1982:4). Jadi perlu disadari bahwa interaksi

dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.

Menurut Harimurti Kridalaksana (2008:24) bahasa adalah sistem lambang

bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk

bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dengan bahasa manusia

dapat berkomunikasi dengan sesama untuk memenuhi keinginannya sebagai

makhluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan pendapat,

baik yang dilakukan secara tertulis maupun lisan. Komunikasi dapat terjadi jika

dalam proses itu terjadi pergantian peran antara penutur dan petutur. Proses

komunikasi tersebut sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau konteks tertentu.

Artinya, makna yang terdapat di balik tuturan penutur tidak dapat dipisahkan dari

situasi tuturnya.

I Dewa Putu Wijana (1996:2) menjelaskan bahwa pragmatik adalah

Page 18: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni

bagaimana kebahasaan dipakai dalam komunikasi. Jadi, makna yang dikaji

pragmatik adalah makna yang terikat konteks. Konteks ini sangat penting dalam

kajian pragmatik yang kemudian didefinisikan oleh Geoffrey Leech (dalam F. X.

Nadar, 2009:6) sebagai background knowledge assumed to be shared by s and h

which contributes to h’s interpretation of what s means by a given utterance

(“Latar belakang pemahaman yang dimiliki oleh penutur maupun lawan tutur

sehingga lawan tutur dapat membuat interpretasi mengenai apa yang dimaksud

oleh penutur pada waktu membuat tuturan”) (s berarti speaker “penutur”; h berarti

hearer “lawan tutur”). Jadi dalam hal ini jelas bahwa pragmatik memerlukan

sebuah konteks untuk dapat menafsirkan tuturan yang diujarkan dan dapat

membantu mitra tutur menafsirkan makna tuturan.

Penelitian terhadap pragmatik dapat dilakukan pada segala macam

pemakaian bahasa yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pemakaian

bahasa dalam aktivitas sehari-hari dapat dijumpai dalam dunia pers dan media

cetak. Media cetak yang memuat berbagai macam informasi secara tertulis salah

satunya adalah surat kabar. Surat kabar dalam menyampaikan informasi dapat

berbentuk head line, reportase, artikel, opini, rubrik, kolom, tajuk rencana, suara

pembaca, tulisan pojok, kartun dan sebagainya. Berbagai rubrik tersebut tidak

terlepas dari bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Pemakaian bahasa di media cetak khususnya dalam suara pembaca

merupakan pemakaian bahasa ragam lisan yang dituliskan. Ragam bahasa ini

memiliki gaya tuturan yang khas dan maksud-maksud tertentu yang sesuai

konteks tuturan serta memerlukan konteks situasi untuk memahaminya. Pragmatik

Page 19: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tidak hanya mengkaji bahasa yang dituturkan tetapi juga makna dan maksud yang

terkandung dalam tuturan tersebut. Pemakaian bahasa selalu terikat pada konteks

dan situasi yang melingkupinya. Demikian halnya dengan pemakaian bahasa

dalam suara pembaca di media cetak yang tidak bisa lepas dari fungsi dan tujuan

bahasa. Oleh karena itu, untuk memahami makna secara keseluruhan perlu

ditinjau secara pragmatik.

Bahasa di media cetak terutama dalam rubrik suara pembaca memliki

kekhasan tersendiri. Kekhasan tersebut yakni berupa tuturan lisan yang dituliskan.

Tuturan ini memuat apresiasi masyarakat yang berupa gagasan dan pendapat

dalam bentuk keluhan, laporan, gagasan, ucapan terimakasih dan sebagainya.

Selain itu rubrik ini sebagai jembatan penghubung antara pembaca dengan

masyarakat dan instansi-instansi tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis memilih tiga surat kabar di salah satu kota

yang ada di Jawa Tengah sebagai bahan penelitian. Kota Surakarta dipilih penulis

sebagai lokasi penelitian karena di kota ini ditemukan adanya penggunaan bahasa

yang bervariasi. Penggunaan bahasa yang bervariasi di Kota Surakarta ini dapat

dilihat dari adanya warna lokal daerah yang kental dan memiliki budaya yang

beragam. Budaya adalah salah satu aspek yang dikaji dalam pragmatik sehingga

cocok dipakai untuk bahan kajian. Ketiga surat kabar tersebut adalah Solopos

dengan suara pembaca bernama Kriiing Solopos, Radar Solo dengan suara

pembaca Aspirasi, dan Joglosemar dengan suara pembaca Rakyat Bicara.

Solopos merupakan salah satu surat kabar yang wilayah pembacanya

berada di Surakarta, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, dan

Sragen. Solopos menempatkan diri sebagai surat kabar daerah yang terbit di

Page 20: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

daerah. Pasalnya, surat kabar ini ingin menjadi besar di daerah bersama dengan

kian meningkatnya dinamika masyarakat Surakarta yang bakal menjadi kota

Internasional (http://www.Solopos.com/perihal). Berbeda dengan surat kabar lain

di wilayah Surakarta, Radar Solo merupakan anak cabang dari surat kabar

nasional Jawa Pos. Meskipun hanya cabang dari surat kabar Jawa Pos, tetapi surat

kabar Radar Solo tetap konsisten memberikan informasi aktual yang mengungkap

fakta dan keberpihakan pada kepentingan yang lebih luas

(http://www.anneahira.com/jawa-pos-415.htm). Joglosemar secara resmi hadir di

tengah-tengah masyarakat, ikut berkiprah dan meramaikan jagat persuratkabaran

di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejak awal,

Harian Joglosemar berupaya menjadi media pencerahan, kontrol sosial, motor

penggerak sekaligus menjadi agen perubahan (agent of change) bagi masyarakat

ke arah kemajuan (http://www.harianjoglosemar.com/tentang-joglosemar-

192.html).

Rubrik Kriiing Solopos, Aspirasi dan Rakyat Bicara yang selanjutnya

disingkat RA, RKS, dan RRB ini muncul setiap hari. Di RA, RKS, dan RRB

masyarakat bebas mengungkapkan gagasannya melalui tuturan-tuturan mereka

yang dimuat dalam SMS. Pesan SMS tersebut berisikan macam-macam

ungkapan. Salah satu ungkapan tersebut yaitu ejekan, kritikan dan keluhan kepada

seseorang atau lembaga tertentu.

Sebagian besar ungkapan yang dimuat dalam RA, RKS, dan RRB

merupakan keluhan. Keluhan-keluhan tersebut banyak dialamatkan pada

pemerintah dan operator telepon seluler sehingga hal tersebut menarik untuk

dikaji. Contoh ungkapan yang berupa keluhan dalam RKS adalah sebagai berikut.

Page 21: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Kepada Indosat, kok kemarin saya beli pulsa Rp 10.000 tidak dapat bonus

free talk, tapi kok malah dapat bonus bicara 10 menit doang, bikin pelangganmu

kecewa. (Avy, Mojosongo, 085642339xxx).

SMS tersebut berisi ungkapan kekecewaan kepada operator telepon seluler

Indosat mengenai bonus freetalk yang tidak ia dapat. Ungkapan tersebut termasuk

jenis tindak tutur ekspresif mengeluh karena terdapat penanda kecewa dalam

ungkapan tersebut.

Tindak tutur mengeluh sendiri merupakan tindak tutur yang bernuansa

kecaman atau celaan sehingga secara sosial sulit diterima. Ketika keluhan

disampaikan secara langsung, yaitu ketika penutur membuat pertuturan mengeluh

berkenaan dengan seseorang atau sesuatu yang hadir pada saat pertuturan, tindak

tutur mengeluh mengancam wajah mitra tutur. Bukan hanya wajah mitra tutur

yang menjadi cedera, hubungan di antara pelaksana tutur pun bisa jadi rusak. (R.

Dian D. Muniroh 2011:247).

Berbagai permasalahan yang ada dalam komunikasi sangat dipengaruhi

oleh peristiwa dan situasi tertentu. Begitu pula penelitian dalam RA, RKS, dan

RRB ini. RA, RKS, dan RRB merupakan salah satu jenis tindak tutur lisan yang

dituliskan. Hal yang melatarbelakangi tuturan yang disampaikan dalam RA, RKS,

dan RRB patut dijadikan sebagai bahan kajian. Apalagi sebagian tuturan tersebut

mengandung maksud dan tujuan tertentu. Tujuan dan maksud dari tuturan dapat

diketahui melalui analisis tindak tutur yang disertai konteks dari tuturan-tuturan

tersebut.

Penelitian ini difokuskan pada masalah pemakaian bahasa dalam RA,

RKS, dan RRB yang terbatas pada masalah tindak tutur ekspresif mengeluh.

Dalam menganalisis fenomena tindak tutur ekspresif mengeluh dalam RA, RKS,

Page 22: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dan RRB juga mempertimbangkan aspek-aspek peristiwa tutur yang

melatarbelakanginya. Dengan demikian penelitian ini mencoba untuk

mendeskripsikan wujud strategi dan perspektif tindak tutur ekspresif mengeluh

dalam RA, RKS, dan RRB. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis

tertarik untuk mengkaji penelitian ini dengan judul Tindak Tutur Mengeluh pada

Rubrik “Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan dalam rangka mempermudah pembahasan

masalah dan menghindari agar penelitian ini tidak terlepas dari sasarannya.

Adanya pembatasan masalah diharapkan tidak mengurangi arti penting dari

sebuah penelitian. Pembatasan masalah juga diperlukan untuk menghindari

penguraian yang terlalu luas dan permasalahan yang dikaji dalam masalah ini

tidak melebar, sehingga penelitian ini tidak terbawa oleh masalah lain di luar

objek penelitian.

Adapun yang menjadi lingkup permasalahan penelitian ini adalah

pemakaian bahasa dalam RA, RKS, dan RRB yang terbatas pada masalah tindak

tutur ekspresif mengeluh. Penulis memilih permasalahan ini dengan tinjauan ilmu

pragmatik. Dalam menganalisis fenomena tindak tutur ekspresif mengeluh dalam

RA, RKS, dan RRB juga mempertimbangkan aspek-aspek peristiwa tutur yang

melatarbelakanginya. Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk

mendeskripsikan strategi dan perspektif tindak tutur ekspresif mengeluh dalam

RA, RKS, dan RRB.

Page 23: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah-masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana strategi tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB?

2. Bagaimana perspektif tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang bersifat keilmuan berkaitan erat dengan perumusan

masalah yang merupakan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang ingin dicapai

dari hasil penelititan (D. Edi Subroto, 2007:98). Berdasarkan latar belakang

masalah dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai dua

tujuan yang hendak dicapai yaitu.

1. Mendeskripsikan strategi tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan

RRB.

2. Mendeskripsikan bentuk perspektif tindak tutur mengeluh dalam RA,

RKS, dan RRB.

E. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian yang dilakukan haruslah memberikan manfaat, baik

secara teoretis maupun praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis merupakan manfaat yang berkenaan dengan

pengembangan ilmu dan dalam hal ini kebahasaan (linguistik). Hasil penelitian ini

Page 24: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

diharapkan dapat memberikan tambahan khazanah pengetahuan mengenai studi

tindak tutur, khususnya tindak tutur mengeluh.

b. Manfaat Praktis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain di

dalam usahanya untuk memperkaya wawasan ilmu pragmatik dan mengetahui

hal-hal yang terungkap dalam tindak tutur, khususnya ekspresif mengeluh dalam

Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada hakikatnya akan mempermudah dan

mengarahkan hasil penelitian agar tidak menyimpang dari pembahasan yang akan

diteliti. Sistematika menjadikan penulisan hasil penelitian menjadi lebih terarah,

jelas, mendetail, dan sistematis. Penulisan yang sistematis banyak membantu

pembaca dalam memahami hasil penelitian. Adapun sistematika penulisan dalam

penelitian ini tersusun atas lima bab. Kelima bab itu adalah sebagai berikut.

Bab pertama merupakan pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua adalah tinjauan pustaka dan landasan teori. Bab ini terdiri atas

tinjauan pustaka, landasan teori, dan kerangka pikir. Tinjauan pustaka merupakan

tinjauan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis dan relevan dengan

penelitian ini, sedangkan landasan teori, berisi teori yang secara langsung

berhubungan dengan masalah yang hendak diteliti dan dikaji sebagai landasan

atau acuan dalam penelitian yakni melalui pendekatan pragmatik. Kerangka pikir

Page 25: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berisi gambaran secara jelas kerangka yang digunakan penulis untuk mengkaji

dan memahami permasalahan yang diteliti.

Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini terdiri atas jenis penelitian,

sumber data dan data, teknik pengumpulan data, klasifikasi data, teknik analisis

data, dan teknik penyajian hasil analisis data.

Bab keempat adalah analisis data. Bab ini menjabarkan analisis terhadap

data-data yang menjadi objek penelitian berdasarkan data yang tersedia. Dari

analisis ini akan didapatkan hasil penelitian yang akan menjawab permasalahan

yang telah dirumuskan dalam bab pertama.

Bab kelima penutup. Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran.

Page 26: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Studi Terdahulu

Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya

yang sejenis dan relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis dalam upaya

menyusun skripsi adalah sebagai berikut.

Skripsi Devi Andriyani (2009) dengan judul “Tindak Tutur Ekspresif

dalam Reality Show John Pantau” Berdasarkan analisisnya, ditemukan 20 tindak

tutur ekspresif. Pengelompokan 20 jenis tindak tutur ekspresif tersebut, yaitu

tindak tutur berterima kasih, memuji, menolak, menyalahkan, mencurigai,

menuduh, menyindir, mengkritik, meminta maaf, menyayangkan,

mengungkapkan rasa heran, mengungkapkan rasa kaget atau terkejut,

mengungkapkan rasa jengkel, mengungkapkan rasa marah, mengungkapkan rasa

bangga, mengungkapkan rasa malu, mengungkapkan rasa takut, mengungkapkan

rasa simpati, mengungkapkan rasa kecewa. Selain itu, juga dijelaskan mengenai

23 tuturan yang mengandung efek perlokusi. Dari 23 tuturan tersebut terbagi

menjadi 9 efek perlokusi, yaitu menyenangkan mitra tutur, melegakan, membujuk,

menjengkelkan mitra tutur, mendorong, membuat mitra tutur tahu bahwa,

membuat mitra tutur berpikir tentang, membuat mitra tutur melakukan sesuatu,

dan mempermalukan mitra tutur.

Skripsi Dian Purnamasari A. Dalam skripsinya yang berjudul “Tindak

tutur direktif dan ekspresif dalam acara drama relity show termehek-mehek” Dari

analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1) bentuk tindak tutur direktif yang

Page 27: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

terdapat dalam acara DRST di Trans Tv meliputi tindak tutur: mengajak yang

berarti meminta (menyilakan, menyuruh, dsb) mempersilakan, mengajak,

mengundang dengan hormat, meminta, memohon, menyuruh, menyarankan,

melarang, dan mendesak. Adapun tindak tutur direktif „menyuruh‟ paling banyak

ditemukan dalam acara DRST ini. (2) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat

dalam acara DRST di Trans Tv meliputi tindak tutur: mengucapkan terima kasih,

meminta maaf, mengungkapkan rasa takut, menyalahkan, mengungkapkan rasa

heran, mengungkapkan rasa kaget, mengungkapkan rasa marah, dan

mengungkapkan rasa kecewa. Adapun tindak tutur ekspresif yang paling banyak

ditemukan dalam acara DRST di Trans Tv ini adalah tindak tutur mengucapkan

terima kasih dan tindak tutur meminta maaf. (3) implikatur yang terdapat dalam

acara DRST di Trans Tv meliputi implikatur menyatakan menolak, kerahasiaan,

meminta, menenangkan, kritikan, larangan, mengancam, tawaran, kekhawatiran,

memaksa, dan mengajak.

Skripsi Jamilatun (2010) dengan judul “Tindak tutur direktif dan ekspresif

pada rubrik kriiing Solopos” Berdasarkan analisis data, dalam RKS ditemukan 12

jenis tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif itu meliputi tindak tutur mengajak,

mengingatkan, melarang, menasihati, meminta, memohon, menyarankan,

menyuruh, mengharap, mengusulkan, memperingatkan, dan mempertanyakan.

Wujud tindak tutur direktif yang paling banyak ditemui adalah tindak tutur

meminta dan memohon. Dalam RKS ditemukan 43 jenis tindak tutur ekspresif.

Tindak tutur ekspresif itu meliputi tindak tutur memprotes, mengkritik,

mendukung, menyetujui, menyindir, menyayangkan, berterima kasih, mengeluh,

membenarkan, memuji, mencurigai, meminta maaf, mengklarifikasi,

Page 28: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mengungkapkan rasa iba, mengungkapkan rasa bangga, mengungkapkan rasa

salut, mengungkapkan rasa malu, mengungkapkan rasa kecewa, mengungkapkan

rasa jengkel, mengungkapkan rasa prihatin, mengungkapkan ketidaksetujuan,

mengungkapkan rasa heran, mengungkapkan rasa khawatir, mengungkapkan rasa

ketidakpedulian, mengungkapkan rasa yakin, mengungkapkan rasa bingung,

mengungkapkan rasa sakit hati, mengungkapkan rasa senang, mengungkapkan

rasa simpati, mengungkapkan rasa marah, mengungkapkan rasa muak,

mengungkapkan rasa resah, mengungkapkan rasa ngeri, mengungkapkan rasa

sedih, mengungkapkan rasa syukur, mengucapkan selamat, mengejek, menghina,

menyesal, menolak, mengevaluasi, mengungkapkan rasa berduka cita, dan

mengumpat. Wujud tindak tutur ekspresif yang paling banyak ditemui adalah

tindak tutur berterima kasih dan mengkritik.

Penelitian Dian D. Muniroh (2011) dengan judul “Agresifitas Tuturan

Penutur Bahasa Indonesia dalam Mengungkapkan Ketidakpuasan. (Studi Kasus

Pada Rubrik Surat Pembaca di Laman www.kompas.com)”. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa dalam mengungkapkan ketidakpuasannya, penutur bahasa

Indonesia cenderung agresif. Hal ini terlihat dari banyaknya penggunaan strategi

secara langsung terutama dalam kategori blame; tingginya prosentase penggunaan

perspektif penutur dibandingkan mitra tutur yang direalisasikan dalam pronomina

“saya” untuk mengacu pada diri penutur dan nomina diri untuk mengacu pada

mitra tutur.

Penelitian Dian D. Muniroh dan E. Aminudin Aziz (2012) dengan judul

“Dari Genre ke Tindak Tutur: Menyibak Strategi Mengeluh dalam Wacana Tulis”.

Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa terdapat lima strategi yang merentang

Page 29: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dari yang paling tak langsung sampai dengan yang paling langsung, yaitu (1)

ekspresi kekesalan, (2) tuduhan tak langsung, (3) keluhan langsung, (4) pelabelan,

dan (5) penghinaan.

Penjelasan di atas merupakan kajian studi pendahulu atau studi yang

pernah ada mengenai kajian analisis pragmatik. Keempat penelitian tersebut

membahas mengenai tindak tutur direktif dan ekspresif sedangkan, penelitian

yang kelima dan keenam memfokuskan pembahasan pada salah satu sub tindak

tutur dalam tindak tutur ekspresif yaitu tindak tutur mengeluh. Untuk itu, dengan

menggunakan analisis yang sama yaitu kajian pragmatik, penulis mencoba

meneliti dari segi yang berbeda. Jika dalam penelitian keempat membahas strategi

dan perspektif tindak tutur mengeluh dalam laman website, dalam penelitian ini,

penulis memfokuskan penelitian pada strategi dan perspektif tindak tutur

mengeluh dalam suara pembaca di tiga surat kabar yang ada di Surakarta, yaitu

Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara.

B. Landasan Teori

1. Pragmatik

Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah pragmatik secara berbeda-

beda. Levinson (1985) mendefinisikan pragmatik sebagai studi bahasa yang

mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Konteks yang dimaksud

tergramatisasi dan terkodifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari struktur

bahasanya.

Dalam buku Prinsip-Prinsip Pragmatik (edisi terjemahan oleh M.D.D.

Oka), Leech mengatakan “pragmatik adalah studi tentang makna ujaran di dalam

Page 30: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

situasi-situasi ujar (speech situation)” (1993:8). Leech melihat pragmatik sebagai

bidang kajian dalam linguistik yang mempunyai kaitan erat dengan semantik.

Keterkaitan ini ia sebut semantisisme, yaitu melihat pragmatik sebgai bagian dari

semantik; pragmatisme, yaitu melihat semantik sebagai bagian dari pragmatik;

dan komplementarisme, atau melihat semantik dan pragmatik sebagai dua bidang

yang saling melengkapi.

Jenny Thomas (1995) dalam bukunya yang berjudul Meaning in

Interaction: an Introduction to Pragmatics juga memberikan batasan dalam ilmu

pragmatik. Menurut Thomas (1995:22) pragmatik adalah bidang ilmu yang

mengkaji makna dalam interaksi atau meaning in interaction. Pengertian tersebut

dengan mengandaikan bahwa pemaknaan merupakan proses dinamis yang

melibatkan negosiasi antara pembicara dan pendengar serta antara konteks ujaran

(fisik, sosial, dan linguistik) dan makna potensial yang mungkin dari sebuah

ujaran.

George Yule (1996: 3) mengartikan bahwa pragmatik adalah studi tentang

makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh

pendengar (atau pembaca). Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan

dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya

daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam

tuturan itu sendiri. menurutnya pula (1996:4) ilmu pragmatik mempunyai empat

batasan:

1. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang maksud penutur.

2. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang makna kontekstual.

3. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang bagaimana agar lebih

Page 31: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan.

4. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang ungkapan jarak

hubungan.

Menurut Asim Gunarwan (1994:83-84), pragmatik adalah bidang

linguistik yang mempelajari maksud ujaran, bukan makna kalimat yang diujarkan.

Pragmatik mempelajari maksud ujaran atau daya (force) ujaran. Pragmatik juga

mempelajari fungsi ujaran, yakni untuk apa suatu ujaran itu dibuat atau diujarkan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat ditegaskan bahwa

pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara

eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi.

Pragmatik menyelidiki makna yang terikat pada konteks yang mewadahi dan

melatarbelakangi bahasa itu. Jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara bahasa

dengan konteks merupakan dasar dalam memahami pragmatik.

2. Aspek-Aspek Situasi Tutur

Menurut Leech (1993:19-20), situasi tutur mencakupi lima komponen,

yaitu penutur dan mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur sebagai

bentuk tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai produk tindak verbal.

a. Penyapa dan Pesapa

Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup penulis dan

pembaca bila tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan.

Aspek-aspek yang berkaitan dengan penutur dan lawan tutur ini adalah usia,

latar belakang sosial-ekonomi, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat

keakraban.

b. Konteks sebuah tuturan

Page 32: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Leech mengartikan konteks sebagai suatu pengetahuan latar belakang

yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dan yang membantu

mitra tutur menafsirkan makna tuturan. Konteks tuturan penelitian linguistik

adalah konteks semua aspek fisik atau setting sosial yang relevan dari tuturan

bersangkutan. Konteks yang bersifat fisik lazim disebut koteks (cotext),

sedangkan konteks setting sosial disebut konteks. Di dalam pragmatik,

konteks itu pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan yang

dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur.

c. Tujuan sebuah tuturan

Bentuk-bentuk tuturan yang diutarakan oleh penutur dilatarbelakangi

oleh maksud dan tujuan tertentu. Tujuan tuturan adalah sesuatu yang ingin

dicapai oleh penutur dengan melakukan tindakan bertutur. Di dalam peristiwa

tutur, bermacam-macam tuturan dapat diekspresikan untuk menyatakan suatu

tuturan, dan bermacam-macam tujuan dapat dinyatakan dengan tujuan yang

sama.

d. Tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan: tindak ujar

Tata bahasa berurusan dengan wujud-wujud statis yang abstrak

(abstract static entities), seperti kalimat dalam (dalam sintaksis), dan

proposisi (dalam semantik), sedangkan pragmatik berurusan dengan tindak-

tindak verbal yang terjadi dalam situasi dan waktu tertentu. Dengan demikian

pragmatik menangani bahasa pada tingkatan yang lebih konkret daripada tata

bahasa.

e. Tuturan sebagai produk tindak verbal

Selain sebagai tindak ujar atau tindak verbal itu sendiri, dalam

Page 33: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pragmatik kata „tuturan‟ dapat digunakan dalam arti yang lain, yaitu, sebagai

produk suatu tindak verbal (bukan tindak verbal itu sendiri)

3. Tindak Tutur

Seorang ahli bahasa yang bernama J.L. Austin menelusuri hakikat tindak

tutur. Austin mengemukakan konsep mengenai Act of Utterance (tindak ujar).

Pidato kuliah Austin dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul How to Do Things

with Words (1968). Melalui buku itu, Austin mengemukakan pandangan bahwa

bahasa tidak hanya berfungsi untuk mengatakan sesuatu.

Berkaitan dengan tindak tutur, Austin (dalam Leech, 1993: 280)

mengemukakan dua terminologi, yaitu tuturan konstatif (constative) dan tuturan

performatif (performative). Tuturan konstatif dapat dievaluasi dari segi benar dan

salah yang tradisional. Sedangkan tuturan performatif dapat dievaluasi sebagai

tepat atau tidak tepat.

Tindak tutur yang dilangsungkan dengan kalimat performatif oleh Austin

(dalam Leech, 1993: 316) dirumuskan sebagai tiga peristiwa tindakan yang

berlangsung yaitu, tindak tutur lokusi „locutionary act‟ yaitu tindak tutur

menyatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi „illocutionary act‟ adalah melakukan

tindakan dalam menyatakan sesuatu. Ketiga adalah tindak perlokusi

„perlocutionary act‟ yaitu melakukan tindakan dengan menyatakan sesuatu.

Menurut Searle, inti dari tindak tutur adalah tindak ilokusi. Menurutnya,

dalam tindak ilokusi, penutur dalam mengatakan sesuatu juga melakukan sesuatu.

Sehubungan dengan itu, Searle menggolongkan tindak tutur ilokusi ke dalam lima

bentuk tuturan yang masing-masing memiliki fungsi komunikatif. Kelima jenis

tindak tutur tersebut yaitu tindak tutur assertif, tindak tutur direktif, tindak tutur

Page 34: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

komisif, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur deklarasi.

Searle (dalam Martinich (ed), 1996a: 147-149) mengklasifikasikan tindak

tutur ilokusi menjadi lima jenis. Kelima jenis tindak tutur adalah sebagai berikut.

a) Asertif (Assertives)

Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya

akan kebenaran proposisi atas hal yang dikatakannya. Termasuk dalam jenis

tindak tutur ini misalnya seperti tuturan menyatakan, melaporkan,

memprediksi, menunjukkan, dan menyebutkan.

b) Tindak Tutur Direktif (Directives)

Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan oleh

penuturnya dengan maksud agar lawan tutur melakukan tindakan yang

disebutkan di dalam tuturan itu, misalnya menuntut, menuyurh, meminta, dan

menantang.

c) Tindak Tutur Komisif (Commisives)

Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya

pada suatu tindakan yang dilakukannya pada masa mendatang dan

melaksanakan segala hal yang disebutkan dalam tuturan. Termasuk dalam

tindak tutur ini adalah berjanji, bersumpah, menawarkan, menyatakan

kesanggupan, dan mengancam.

d) Tindak Tutur Ekspresif (Ekspresives)

Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dilakukan dengan

maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang

disebutkan dalam tuturan untuk mengungkapkan sikap psikologis penutur

terhadap suatu keadaan. Tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif

Page 35: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yaitu, memuji, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, mengkritik, dan

mengeluh.

e) Tindak Tutur Deklarasi (Declaration)

Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang dilakukan si penutur

dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan dan sebagainya) yang

baru. Misalnya tuturan yang memutuskan, membatalkan, melarang, dan

mengizinkan.

4. Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung

Dewa Putu Wijana (1996: 30) menyatakan bahwa secara formal,

berdasarkan modusnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat berita (deklarasi),

kalimat tanya (interogatif), dan kalimat perintah (imperatif). Secara konvensional

kalimat berita digunakan untuk memberitakan sesuatu, dan kalimat perintah untuk

menyatakan perintah, ajakan, permintaan atau permohonan.

Apabila kalimat berita difungsikan secara konvensional untuk mengatakan

sesuatu, kalimat tanya untuk bertanya, dan kalimat perintah untuk menyuruh,

mengajak, memohon dsb., tindak tutur terbentuk adalah tindak tutur langsung

(direct speech act).

Contoh:

Ratna memiliki dua ekor kelinci

Ambilkan buku saya

Disamping itu untuk berbicara secara sopan, perintah dapat diutarakan

dengan kalimat berita atau kalimat tanya agar orang yang diperintah tidak merasa

dirinya diperintah. Apabila hal ini terjadi, terbentuk tindak tutur tidak langsung

(indirect speech act). Tuturan yang diutarakan secara tidak langsung, tetapi harus

Page 36: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

segera dilaksanakan maksud yang terimplikasi didalamnya.

5. Tindak Tutur Literal dan Tidak Literal

Dewa Putu Wijana (1996: 32) mengatakan bahwa tindak tutur literal

(literal speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-

kata yang menyusunnya, sedangkan tindak tutur tidak literal (nonliteral speech

act) adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama dengan atau berlawanan

dengan makna kata-kata yang menyusunnya.

1) Tindak Tutur Langsung Literal

Tindak tutur langsung literal (direct literal speech act) adalah tindak

tutur yang diutarakan dengan modus tuturan dan makna yang sama dengan

maksud pengutaraanya. Maksud memerintah disampaikan dengan kalimat

perintah, memberitakan dengan kalimat berita, menanyakan sesuatu dengan

kalimat tanya.

2) Tindak Tutur Tidak Langsung Literal

Tindak Tutur tidak langsung literal (indirect literal speech act) adalah

tindak tutur yang diungkapkan dengan modus kalimat yang tidak sesuai

dengan maksud pengutaraannya, tetapi makna kata-kata yang menyusunnya

sesuai dengan apa yang dimaksudkan penutur. Dalam tindak tutur ini maksud

memerintah diutarakan denghan kalimat berita atau kalimat tanya.

3) Tindak Tutur Langsung Tidak Literal

Tindak tutur langsung tidak literal (direct nonliteral speech act) adalah

tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat yang sesuai dengan

maksud tuturan, tetapi kata-kata yang menyusunnya tidak memiliki makna

yang sama dengan maksud penuturnya. Maksud memerintah diungkapkan

Page 37: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dengan kalimat perintah, dan maksud menginformasikan dengan kalimat

berita.

4) Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal

Tindak tutur tidak langsung tidak literal (indirect nonliteral speech

act) adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat yang tidak

sesuai dengan maksud yang hendak diutarakan.

6. Tindak Tutur Mengeluh

Tindak tutur mengeluh, dalam taksonomi yang diajukan Searle, termasuk

ke dalam kategori tuturan ekspresif karena memiliki daya ilokusi berupa

pengungkapan keadaan psikologis penutur terhadap mitra tutur. Oleh karena itu,

berdasarkan daya ilokusinya, tindak tutur mengeluh didefinisikan oleh Trosborg

(1995:312) sebagai tindak ilokusi yang memuat ungkapan pendapat/perasaan

negatif penutur terhadap sesuatu yang termuat dalam proposisi (hal yang

dikeluhkan) dan oleh karenanya mitra tutur harus bertanggung jawab baik secara

langsung atau tidak langsung. Dalam tindak tutur mengeluh, pendapat atau

perasaan negatif berupa ketidakpuasan atau kekecewaan penutur tersebut timbul

sebagai reaksi terhadap aksi atau tindakan yang sudah atau sedang diterima

(Olshtain & Weinbach, 1987 dalam Dian D. Muniroh 2012:62)

Terkait tindak tutur mengeluh, Trosborg (1995:315) mengklasifikasikan

tuturan mengeluh ke dalam empat kategori yang direalisasikan ke dalam delapan

strategi, mulai dari yang paling tak langsung sampai yang paling langsung.

Nama

Kategori

Nama

Strategi

Penjelasan

No explicit 1. hints Penutur menggunakan isyarat, hal yang

Page 38: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

reproach

(tidak ada teguran

secara eksplisit)

(Petunjuk) dikeluhkan tidak dijelaskan dalam tuturan

sehingga kemungkinan mitra tutur tidak

menyadari bahwa keluhan itu dialamatkan

padanya.

Expression of

disapproval

(ekspresi

mencela)

2. Annoyance

(Ekspresi

kekesalan)

Penutur mengekspresikan keluhan dengan

menyampaikan kejengkelan/

kekecewaannya dengan menunjuk

langsung suatu hal/benda yang

menurutnya tidak sesuai/jelek, tanpa

menyebutkan bahwa mitra tutur adalah

orang harus yang bertanggung jawab atas

hal yang dikeluhkan.

3. Ill

consequences

(Konsekuensi

yang

menyakitkan)

Penutur menyebutkan dampak dari

perilaku mitra tutur yang tidak

mengenakkan baginya.

Accusation

(tuduhan)

4. Indirect

(Tuduhan tidak

langsung)

Untuk menuduh mitra, penutur

menggunakan kalimat tanya mengenai

situasi yang dekat dengan hal yang

dikeluhkan.

5. Direct

(Tuduhan

Penutur secara langsung menuduh mitra

tutur atas perilakunya yang telah

Page 39: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

langsung) merugikan penutur.

Blame

(menyalahkan)

6. Modified

blame

(Menyalahkan

yang disamarkan)

Mitra tutur adalah orang yang harus

bertanggung jawab atas yang dikeluhkan

penutur. Untuk kenyamanannya, penutur

mengungkapkan alternatif tindakan yang

seharusnya dilakukan mitra.

7. Explicit blame

(behavior)

Menyalahkan

secara eksplisit

(sikap)

Tanpa basa-basi, penutur langsung

menyatakan bahwa tindakan yang

dilakukan mitra tutur tidak sesuai/ jelek.

8. Explicit blame

(person)

Menyalahkan

secara eksplisit

(orang)

Penutur menyatakan secara eksplisit

bahwa mitra sebagai tertuduh ialah

seorang yang tak bertanggung jawab.

Selain dapat diidentifikasi dari pemilihan-pemilihan strategi yang dikemukakan

dalam tabel di atas, pemilihan penggunaan perspektif pun bisa menentukan

kelangsungan tuturan mengeluh. Trosborg dengan mengadopsi pendapat

Haverkate (dalam Dian D. Muniroh 2011: 250) membedakan perspektif mengeluh

ke dalam perspektif penutur (terbuka dan tersembunyi) dan mitra tutur (terbuka

dan tersembunyi).

Page 40: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1) Perspektif penutur “I” – terbuka

Penutur mengidentifikasi dirinya secara terbuka dengan menggunakan

pronomina persona orang pertama “saya” atau menggunakan nomina umum

dan nomina nama diri seperti “paman Sam”.

2) Perspektif penutur “We” – tersembunyi

Penutur menyembunyikan identitas dan mengidentifikasi dirinya

sebagai “kami/kita”. Hal ini dilakukan penutur untuk meminimalkan

perannya sebagai pengeluh dan menghindari menyerang langsung mitra tutur

secara personal.

3) Perspektif mitra tutur “You” – terbuka

Penutur secara eksplisit menyatakan mitranya sebagai agen

penanggungjawab keluhan. Selain menggunakan pronomina persona dua

“kamu/anda”, perspektif ini bisa juga direalisasikan dalam nomina umum

seperti Susan/my daughter”.

4) Perspektif mitra tutur “It” – tersembunyi

Penutur memilih menggunakan perspektif ini untuk mengalihkan

fokus atau menyembunyikan agen penanggung jawab keluhan dan lebih

mengangkat keadaan atau sesuatu yang dikeluhkan.

7. Rubrik

Rubrik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah media cetak

yang berupa surat kabar, tabloid atau majalah. Menurut Onong Uchjana Effendi

dalam Kamus Komunikasi, rubrik adalah istilah bahasa Belanda yang berarti

Page 41: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai

suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat (1989:316). Rubrik dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kepala karangan atau ruangan

tetap dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya (2008:1186).

Pengertian rubrik dalam Himpunan Istilah Komunikasi (Djonaesih S.

Sunarjo, 1983: 112) adalah sebuah kepala karangan atau ruangan di dalam surat

kabar atau majalah yang digunakan sebagai tempat opini, berita, atau semua

bentuk tulisan khususnya di dalam media cetak.

Ada beberapa jenis rubrik menurut Dja‟far H. Assegaff dalam buku

Jurnalistik Masa Kini, yaitu :

a. Rubrik Informatif : Rubrik ini mencakup perihal keluarga, kesejahteraan

karyawan, pengumuman pimpinan perusahaan, peraturan, surat keputusan,

dan pertemuan.

b. Rubrik Edukatif : Rubrik ini meliputi tajuk rencana, artikel-artikel dan

kutipan pendapat para tokoh.

c. Rubrik Kreatif : Rubrik ini mencakup berita pendek atau bersambung,

anekdot, kisah minat insani dan pojok atau sentilan (1983:38).

RA, RKS, dan RRB merupakan salah satu rubrik yang terdapat dalam

surat kabar Solopos, Radar Solo dan Joglosemar. RA, RKS, dan RRB termasuk

dalam jenis rubrik kreatif. Di RA, RKS, dan RRB masyarakat bebas

mengekspresikan gagasannya melalui berbagai ungkapan kebahagiaan,

kekecewaan, gagasan, keluhan, terimakasih, dan kritikan yang disampaikan lewat

SMS.

Page 42: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah sebuah cara kerja yang dilakukan oleh peneliti

untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Kerangka pikir yang terkait

dengan penelitian ini secara garis besar dapat dilukiskan pada bagan di bawah ini.

Sumber data dalam penelitian ini adalah suara pembaca dalam RA, RKS,

dan RRB. Tuturan disampaikan oleh para pengirim pesan yang selanjutnya

disebut pengeluh dalam RA, RKS, dan RRB . Pengeluh mengungkapkan

ketidakpuasan terhadap kegiatan yang sudah atau sedang diterimanya.

Ketidakpuasan tersebut masuk dalam kategori tindak tutur ekspresif mengeluh.

Dari tuturan mengeluh tersebut dapat diidentifikasi menurut strategi dan

perspektif tindak tutur mengeluh.

Rubrik Suara

Pembaca

Pengeluh

Ketidakpuasan Tindak Tutur

Mengeluh

Perspektif Tindak

Tutur Mengeluh

Strategi Tindak

Tutur Mengeluh

Page 43: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Suatu penelitian tertentu, berdasarkan teknik pendekatannya dapat dikaji

melalui 2 cara yakni melalui metode penelitian kualitatif dan metode penelitian

kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut

Edi Subroto, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang tidak di

desain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik (2007:5)

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif. Penelitian ini mencatat secara teliti semua fenomena kebahasaan yang

senyatanya ada, meneliti, dan memerikan sistem bahasa berdasarkan data yang

sebenarnya (Edi Subroto, 2007:8). Sudaryanto menerangkan bahwa istilah

deskriptif berarti bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan

fakta atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya adalah varian bahasa yang

mempunyai sifat pemaparan apa adanya (Sudaryanto, 1992:62). Dengan

demikian, hasil analisisnya akan berbentuk deskripsi fenomena tuturan-tuturan

yang mengandung tindak tutur ekspresif mengeluh pada RA, RKS, dan RRB.

B. Sumber Data dan Data

Sumber data merupakan asal muasal data penelitian itu diperoleh

(Sudaryanto, 1990:33). Dari sumber itu peneliti dapat memperoleh data yang

dimaksud dan yang diinginkan. Adapun sumber data penelitian ini adalah RA

Page 44: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pada surat kabar harian Radar Solo, RKS pada surat kabar harian Solopos, dan

RRB pada surat kabar harian Joglosemar.

Data merupakan bahan jadi penelitian, bukan bahan mentah penelitian.

Data sebagai objek penelitian secara umum adalah informasi atau bahasa yang

disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Data adalah

semua informasi atau bahan yang disediakan dan (dalam arti luas) yang harus

dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti (Sudaryanto, 1993:34). Data dalam penelitian ini

adalah tuturan pada RA, RKS, dan RRB yang mengandung tindak tutur ekspresif

mengeluh edisi bulan Januari 2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengambilan datanya. Metode

pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data-data

yang berkualitas. Pemerolehan data pada penelitian ini menggunakan sumber-

sumber tertulis. Penelitian demikian sering disebut penelitian pustaka. “Teknik

pustaka pada dasarnya merupakan teknik pemerolehan data yang bersumber pada

bahan tertulis yang dibatasi oleh maksud dan tujuan penelitian” (Edi Subroto,

2007:48). Berdasarkan pengertian tersebut cara kerja penelitian ini adalah dengan

mengamati dan memahami setiap tuturan dalam RA, RKS, dan RRB.

Jenis penelitian kepustakaan akan lebih lengkap apabila menggunakan

teknik simak dan catat sebagai teknik pengumpul datanya. “Teknik simak dan

catat adalah mengadakan penyimakan dan pencatatan terhadap data relevan yang

sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian” (Edi Subroto, 2007:47). Objek

Page 45: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

penelitian ini berupa bahan-bahan pustaka, jadi penyimakan dilakukan dengan

cara membaca atau mempelajari objek, kemudian dilakukan inventarisasi data

dengan mencatatnya sebagai bahan yang akan diolah pada tahap selanjutnya.

Teknik simak dan catat tersebut digunakan untuk mengumpulkan data-data

tertulis. Pada setiap data disertakan bulan, tahun terbit, dan nomor urut data.

D. Klasifikasi Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan klasifikasi data. Klasifikasi

data adalah pengaturan data menurut asas-asas tertentu, pemberian arah atau

tuntunan yang sekaligus memberikan isyarat-isyarat tahapan berikutnya dilakukan

(Edi Subroto, 2007:51). Data yang telah disediakan dikelompok-kelompokkan

terlebih dahulu dengan maksud untuk mendapatkan tipe-tipe data yang tepat dan

cermat. Hal ini akan memberi arah serta gambaran mengenai langkah apa yang

selanjutnya dilakukan penulis sehingga mempermudah proses analisis data pada

tahapan-tahapan selanjutnya.

Tahap klasifikasi data adalah kelanjutan dari pengumpulan data. Dalam

klasifikasi data ini tidak tertutup kemungkinan satu data berada dalam beberapa

klasifikasi. Adanya pengurutan data bermanfaat untuk mencocokkan data-data

dengan analisisnya, yaitu memberikan isyarat tambahan apa yang akan dikerjakan

berikutnya dan bagaimana tahapan ini dilakukan dengan mengurutkannya sesuai

dengan tujuan penelitian. Adapun ketentuan klasifikasi data yang ditetapkan

dalam penelitian ini adalah berdasarkan konteks tutur. Data-data ini dicatat dalam

kartu data. Dalam penelitian ini klasifikasi dilakukan dengan mengurutkan data

sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan disertakan juga tanggal,

Page 46: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

bulan, tahun terbit, dan nomor urut data. Sebagai contoh tampilan kartu data

adalah sebagai berikut:

Keterangan :

RKS : Rubrik Kriiing Solopos

4 Januari 2012 : tanggal, bulan dan tahun terbit

74 : nomor urut data

Kartu data yang berkode (RKS/4 Januari 2012/74) di atas dibaca sebagai

data nomor 74 yang diambil dari Rubrik Kriiing Solopos tanggal 4 Januari 2012.

Tulisan ditebalkan adalah data yang akan dianalisis, yang dapat berupa tindak

tindak tutur mengeluh. Deskripsi konteks yang dituliskan di atas data penelitian

berupa aspek-aspek yang berkaitan dengan tuturan.

E. Metode Analisis Data

Tahap analisis data merupakan salah satu tahap yang paling penting dan

sentral. Analisis data merupakan upaya sang peneliti menangani langsung masalah

yang terkandung dalam data (Sudaryanto, 1993:6). Penanganan itu tampak dari

adanya tindakan mengamati, membedah atau mengurai, dan memburaikan

masalah yang bersangkutan dengan cara khas tertentu.

Dalam hal penganalisisan data, penelitian ini menggunakan metode

Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Halby di Klaten yang menyampaikan keluhannya

mengenai pelayanan operator telepon seluler XL.

Bentuk Tuturan :

Saya kecewa dengan XL, saya sudah mengaktifkan paket gratis Facebook

kok masak Facebook-an biayanya mahal sekali, percuma saja jadi

pelanggan XL. Bravo SOLOPOS. (RKS/4 Januari 2012/74)

Page 47: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kontekstual, dan means-end. Metode analisis kontekstual adalah cara analisis

yang diterapkan pada data dengan mendasarkan, memperhitungkan, dan

mengaitkan identitas konteks-konteks yang ada (Kunjana Rahardi, 2005:16).

Konteks tersebut mengacu pada aspek-aspek konteks dari Leech (1993:19-21)

yang meliputi penutur dan lawan tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tuturan

sebagai bentuk tindakan, dan tuturan sebagai produk tindak verbal.

Teknik merupakan jabaran metode yang ditentukan oleh alat yang dipakai

untuk menganalisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis cara tujuan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi

pemecahan masalah oleh penutur dapat dilihat sebagai sebuah bentuk analisis

cara-tujuan (means-end) (Leech, 1993:55).

Penutur bertugas untuk menggunakan cara yang paling tepat agar tujuan

tuturannya dapat tercapai dengan baik. Analisis cara-tujuan pada umumnya

diterapkan pada penggunaan tuturan secara komunikatif. Dalam kerangka acuan

analisis cara-tujuan, skala ketaklangsungan sebuah ilokusi digambarkan dengan

panjang rantai cara-tujuan yang menghubungkan tindak ujar dengan tujuannya

(Leech, 1993:57).

F. Metode Penyajian Data

Sebagai tahap akhir dari penelitian ini adalah penyajian hasil analisis data.

Teknik penyajian hasil analisis data disajikan dengan metode penyajian data

secara formal dan informal. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah

penyajian hasil analisis data berupa perumusan dengan tanda dan lambang-

lambang (Sudaryanto, 1993:145). Adapun tanda yang digunakan dalam penelitian

Page 48: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

ini di antaranya tanda kutip („...‟), (“...”), tanda tanya ( ? ), tanda seru ( ! ), tanda

titik dua ( : ), tanda titik koma ( ; ), tanda hubung ( - ), tanda garis miring tunggal

( / ), tanda kurung biasa ((...)).

Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil

analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Dalam

penyajian ini rumus-rumus atau kaidah-kaidah disampaikan dengan menggunakan

kata-kata biasa, kata-kata yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung

dipahami. Kedua teknik digunakan agar hasil analisis ini lebih mudah dipahami

untuk kemudian ditarik simpulan.

Page 49: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

ANALISIS DATA

Analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam sebuah

penelitian. Tahap ini dilakukan untuk menemukan jawaban-jawaban yang

berhubungan dengan perumusan masalah. Analisis dalam RA, RKS, dan RRB ini

meliputi 2 hal, yaitu (a) strategi tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB

dan (b) perspektif tindak tutur mengeluh dalam RA, RKS, dan RRB.

A. Analisis Strategi Tindak Tutur Mengeluh

Berdasarkan analisis data dalam RA, RKS, dan RRB penulis menemukan

8 strategi tindak tutur mengeluh. Strategi tindak tutur mengeluh tersebut meliputi

strategi „petunjuk (hints)‟, „ekspresi kekesalan (annoyance)‟, „konsekuensi yang

menyakitkan (ill consequences)‟, „tuduhan tidak langsung (indirect)‟, „tuduhan

langsung (direct)‟, „kesalahan yang disamarkan (modified blame)‟, „menyalahkan

secara eksplisit (sikap) (explicit blame (behaviour))‟ dan „menyalahkan secara

eksplisit (orang) (explicit blame (person))‟. Berikut uraian semua strategi tindak

tutur mengeluh tersebut.

1. Petunjuk (hints)

Strategi petunjuk yaitu penutur menggunakan isyarat, yang dikeluhkan

tidak dijelaskan dalam tuturan sehingga kemungkinan mitra tutur tidak menyadari

bahwa keluhan tersebut dialamatkan padanya. Strategi ini merupakan strategi

keluhan yang lemah tetapi mungkin berhasil digunakan untuk mempersiapkan

strategi yang lebih kuat (Trosborg: 1995 dan Dian D. Muniroh: 2011). Hal ini

Page 50: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dapat dilihat pada data (01) berikut

(01) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Joko dari Polanharjo yang menyampaikan

keluhannya mengenai nasib rakyat kecil.

Bentuk Tuturan :

Yang namanya sendal jepit tetap saja sandal jepit. Sudah kecil

mungil, tipis. Biasa terjepit, kini semakin terjepit, terhimpit terinjak

dan tertindas. Kepada para pembaca SOLOPOS, renungkan.

(RKS/20 Januari 2012/01)

Tuturan data (01) disampaikan oleh Joko dari Polanharjo. Joko

menyampaikan keluhannya mengenai nasib rakyat kecil. Jenis tindak tutur

disampaikan oleh Joko di atas tergolong ke dalam strategi tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan Joko yang

menuturkan “Biasa terjepit, kini semakin terjepit, terhimpit, terinjak dan

tertindas”. Dalam tuturan tersebut tersirat adanya keluhan atas nasib rakyat kecil

yang semakin terpuruk.

Tindak tutur yang disampaikan oleh Joko dilatarbelakangi oleh perasaan

Joko yang merasakan nasibnya sebagai rakyat kecil semakin terpuruk. Menurut

Joko keadaan warga miskin sekarang ini sungguh memprihatinkan karena

pemerintah sepertinya sudah tidak lagi memperhatikan nasib rakyat kecil tetapi

justru memikirkan kepentingan mereka sendiri. Ia mengisyaratkan keadaan

tersebut dalam tuturannya “biasa terjepit, kini semakin terjepit, terhimpit, terinjak

dan tertindas”

Keluhan yang disampaikan Joko di atas termasuk dalam strategi tidak tutur

mengeluh „petunjuk (hints)‟. Termasuk dalam tindak tutur mengeluh „petunjuk

(hints)‟ karena dalam keluhan tersebut hanya menggunakan isyarat dan hal yang

dikeluhkan tidak dijelaskan dalam tuturan sehingga kemungkinan mitra tutur tidak

menyadari bahwa keluhan tersebut dialamatkan padanya.

Page 51: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi „petunjuk (hints)‟ dapat pula

ditunjukkan pada data (02) berikut.

(02) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Tofik di Gompang yang menyampaikan keluhan

dengan menggunakan isyarat wisata untuk off road, di sepanjang jalan

Sukoharjo sampai Watukelir.

Bentuk Tuturan :

Buat crosser sepeda motor trail dan mobil double gardan ban besar,

sekarang ada wahana wisata untuk off road anda, di sepanjang jalan

sukoharjo sampai watukelir. Silahkan coba.

(RKS/31 Januari 2012/03)

Tuturan data (02) disampaikan oleh Tofik dari Gompang. Tofik

menyampaikan keluhannya mengenai keadaan jalan di sepanjang jalan Sukoharjo

sapai Watukelir. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Tofik di atas tergolong

tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada

tuturan Tofik yang menuturkan “Sekarang ada wahana wisata untuk off road anda,

di sepanjang jalan Sukoharjo sampai Watukelir”. Dalam tuturan tersebut tersirat

adanya keluhan atas kondisi jalan Sukoharjo sampai Watukelir yang rusak parah.

Tindak tutur yang disampaikan oleh Tofik dilatarbelakangi oleh perasaan

kecewa terhadap kondisi jalan di sepanjang jalan Sukoharjo sampai Watukelir.

Kondisi jalan yang rusak parah membuat Tofik mengungkapkan keadaan tersebut

dengan menggunakan isyarat kata “off road”. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

sepertinya tidak juga membenahi jalan si sepanjang jalan Sukoharjo sampai

Watukelir yang sudah rusak parah.

Keluhan yang disampaikan Tofik di atas termasuk dalam jenis tindak tutur

mengeluh „petunjuk (hints)‟. Termasuk dalam tindak tutur mengeluh „petunjuk

(hints)‟ karena dalam keluhan tersebut Tofik hanya menggunakan isyarat wahana

wisata off road dan hal yang dikeluhkan yaitu kondisi jalan yang rusak parah tidak

Page 52: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dijelaskan dalam tuturan sehingga kemungkinan mitra tutur atau Dinas Pekerjaan

Umum (DPU) tidak menyadari bahwa keluhan tersebut dialamatkan padanya.

2. Ekspresi kekesalan (Annoyance)

Strategi „ekspresi kekesalan (annoyance)‟ menurut Trosborg (1995) dan

Dian D. Muniroh (2011) yaitu penutur dapat mengungkapkan

kekesalan/kekecewaan dengan menunjuk langsung situasi yang dianggap buruk.

Secara eksplisit penutur menegaskan keadaan menyedihkan di hadapan mitra tutur

tersebut, tanpa menyebutkan bahwa mitra tutur adalah orang yang harus

bertanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada data (03) berikut.

(03) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Rini dari Solo menyampaikan keluhannya

mengenai warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan di

pinggir jalan.

Bentuk Tuturan :

Saya warga sanggir, Paulan, Colomadu. Saya sangat prihatin dengan

banyaknya warga perumahan yang dengan tanpa dosa membuang

sampah di sepanjang pinggir jalan, seperti jalan dukuh Tegalrejo dan

prapatan Sanggir ke utara, dan masih banyak lagi jalan yang beralih

fungsi menjadi tempat pembuangan sampah! Saya sering menjumpai

pada malam hari banyak warga melempar sampah dari dalam

mobilnya ke pinggir jalan. Mau menyalahkan siapa, kalau di

lingkungan kita.

(RB/12 Januari 2012/04)

Tuturan data (03) di atas disampaikan oleh Rini dari Solo. Rini

menyampaikan keluhannya mengenai warga masyarakat yang membuang sampah

sembarangan di pinggir jalan. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Rini di

atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan Rini yang menuturkan “Saya sangat prihatin

dengan banyaknya warga perumahan yang dengan tanpa dosa membuang sampah

di sepanjang pinggir jalan, seperti jalan dukuh Tegalrejo dan prapatan Sanggir ke

utara, dan masih banyak lagi jalan yang beralih fungsi menjadi tempat

Page 53: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pembuangan sampah! Saya sering menjumpai pada malam hari banyak warga

melempar sampah dari dalam mobilnya ke pinggir jalan”.

Tindak tutur yang disampaikan Rini di atas dilatarbelakangi oleh perasaan

prihatin dan kesal terhadap warga perumahan yang membuang sampah di

sepanjang pinggir jalan. Kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan

itu menyebabkan banyak jalan yang beralih fungsi menjadi tempat pembuangan

sampah. Akibatnya, jalan tersebut menjadi tidak enak dipandang dan aromanya

tidak sedap. Oleh karena itu, Rini menyampaikan kekesalannya dengan

mengungkapkannya kepada publik melalui rubrik di media massa agar warga

perumahan sadar akan keadaan tersebut.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Rini di atas tergolong dalam strategi

keluhan „ekspresi kekesalan (annoyance)‟. Strategi keluhan „ekspresi kekesalan

(annoyance)‟ tampak pada tuturan “Saya sangat prihatin dengan banyaknya warga

perumahan yang dengan tanpa dosa membuang sampah di sepanjang pinggir

jalan, seperti jalan dukuh Tegalrejo dan prapatan Sanggir ke utara, dan masih

banyak lagi jalan yang beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah! Saya

sering menjumpai pada malam hari banyak warga melempar sampah dari dalam

mobilnya ke pinggir jalan”. Rini juga tidak menyebutkan siapa mitra tutur yang

harus bertanggung jawab. Hal itu tampak pada tuturan “Mau menyalahkan siapa,

kalau di lingkungan kita”. Penutur mengekspresikan keluhan dengan

menyampaikan kekesalannya dengan menunjuk langsung situasi yang buruk yaitu

jalan yang beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.

Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam strategi keluhan „ekspresi kekesalan

(annoyance)‟ dapat pula ditunjukkan pada data (04) berikut.

Page 54: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

(04) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Lala di Sragen yang mengeluhkan kondisi Jalan

Raya Grompol Jambangan yang rusak parah.

Bentuk Tuturan :

Hai sahabat yang baik, saya minta tolong untuk dimuat jln raya grompol

jambangan rusak parah tiada instalasi dari mana pun yang memperhatikan

padahal itu jalan ramai. Jalan kok seperti di tengah hutan, becek dan

berlobang-lobang.

(RB/ 20 Januari 2012/05)

Tuturan data (04) di atas disampaikan oleh Lala di Sragen. Lala

menyampaikan keluhannya mengenai kondis jalan raya Grompol Jambangan yang

rusak parah. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Lala di atas tergolong

dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟

tampak pada tuturan Lala yang menuturkan “jln raya grompol jambangan rusak

parah tiada instalasi dari mana pun yang memperhatikan padahal itu jalan ramai.

Jalan kok seperti di tengah hutan, becek dan berlobang-lobang”.

Tindak tutur yang disampaikan Lala di atas dilatarbelakangi oleh perasaan

tidak puas terhadap kondisi Jalan Raya Grompol Jambangan yang rusak parah.

Menurut Lala, tidak ada instansi pemerintah yang memperhatikan dan membenahi

kondisi jalan tersebut. Keadaan jalan yang ramai dengan kendaraan seharusnya

menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum (DPU) karena kondisi jalan yang rusak

parah sangat mengganggu aktifitas pemakai jalan. Hal inilah yang membuat Lala

mengeluh.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Lala di atas tergolong dalam strategi

keluhan „ekspresi kekesalan (annoyance)‟. Penutur mengekspresikan

kekesalannya dengan menunjuk langsung situasi yang buruk. Hal itu tampak pada

tuturan “Jalan kok seperti di tengah hutan, becek dan berlobang-lobang”. Lala

juga tidak menyebutkan siapa mitra tutur yang harus bertanggung jawab.

Page 55: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam strategi keluhan „ekspresi kekesalan

(annoyance)‟ dapat pula ditunjukkan pada data (05) berikut.

(05) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Ahmad di Solo menyampaikan keluhannya

mengenai mahalnya tarif parkir di Pasar Klithikan Notoharjo.

Bentuk Tuturan :

MAHALNYA TARIF PARKIR DI PASAR KLITHIKAN

NOTOHARJO. Hari minggu kemarin saya pergi ke pasar klithikan

notoharjo., betapa kagetnya saya waktu pulang ternyata tarif parkir motor

di notoharjo Rp 2000, kalau para pedagang klithikan di pinggir jalan

dipindah ke sana, tapi di pungut tarif parkir segitu, apa ada

pengunjungnya?

(RB/25 Januari 2012/06)

Tuturan data (05) di atas disampaikan oleh Ahmad di Solo. Ahmad

menyampaikan keluhannya mengenai mahalnya tarif parkir di Pasar Klithikan

Notoharjo. Jenis tindak tutur yang disampaikan Ahmad di atas tergolong dalam

tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada

tuturan Ahmad yang menuturkan “MAHALNYA TARIF PARKIR DI PASAR

KLITHIKAN NOTOHARJO”. Penggunaan huruf besar pada tuturan tersebut juga

untuk menyangatkan keluhan Ahmad.

Tindak tutur yang disampaikan Ahmad di atas dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa terhadap tarif parkir di Pasar Klithikan Notoharjo yang mahal.

Pasar Klithikan Notoharjo merupakan pasar yang menjual segala macam barang

antik dan barang bekas. Ada pula barang baru yang harganya lebih murah

daripada harga di toko. Setiap pengunjung pasar yang membawa kendaraan baik

itu mobil, sepeda motor dan sepeda diwajibkan untuk membayar biaya parkir

yang mahal. Ahmad berpendapat jika tarif parkir pasar itu mahal, tidak akan ada

pengunjung yang datang.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Ahmad di atas tergolong dalam

Page 56: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

strategi keluhan „ekspresi kekesalan (annoyance)‟. Penutur mengekspresikan

keluhan dengan menyampaikan kekesalannya dengan menunjuk langsung situasi

yang buruk yaitu tampak pada tuturan “MAHALNYA TARIF PARKIR DI

PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO”. Ahmad juga tidak menyebutkan siapa

mitra tutur yang harus bertanggung jawab. Penutur menyebutkan dampak perilaku

mitra tutur yaitu Dinas Perparkiran yang tidak mengenakkan baginya.

3. Konsekuensi yang menyakitkan (Ill consequences)

Strategi konsekuensi yang menyakitkan menurut Trosborg (1995:316)

adalah penutur mengungkapkan dampak buruk dari perilaku mitra tutur yang tidak

mengenakkan baginya. Hal ini dapat dilihat pada data (06) berikut.

(06) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Eko di Sukoharjo yang menyampaikan keluhan

mengenai parkir di hotel DANA yang tidak aman.

Bentuk Tuturan :

Parkir di depan hotel DANA tidak aman, tanggal 20 pas ada resepsi aku

parkir di depan BRI, DVD saya di mobil hilang.

(RB/ 30 Januari 2012/33)

Tuturan data (06) di atas disampaikan oleh Eko di Sukoharjo. Eko

menyampaikan dampak yang menyakitkan dari keluhannya mengenai

ketidakamanan parkir di hotel Dana. Jenis tindak tutur yang disampaikan Eko di

atas tergolong dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan “Parkir di depan hotel DANA tidak aman”.

Tindak tutur yang disampaikan Eko di atas dilatarbelakangi oleh perasaan

kecewa terhadap pelayanan parkir di Hotel Dana yang tidak aman. Hotel Dana

merupakan sebuah tempat penginapan dan terkadang digunakan untuk gedung

pertemuan atau resepsi pernikahan. Pada waktu itu Eko sedang menghadiri acara

resepsi di hotel Dana. Ketika pulang, termyata DVD di mobilnya telah hilang.

Page 57: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Kejadian itulah yang membuat Eko mengeluhkan tentang pelayanan parkir di

Hotel Dana.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Eko di atas tergolong dalam strategi

keluhan „konsekuensi yang menyakitkan (ill consequences)‟. Hal tersebut tampak

pada tuturan “Parkir di depan hotel DANA tidak aman” dan “DVD saya di mobil

hilang”. Kedua tuturan di atas menyiratkan bahwa penutur terkena dampak

perilaku mitra tutur yang tidak mengenakkan baginya yaitu DVD yang hilang.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „konsekuensi yang

menyakitkan (ill consequences)‟ dapat pula ditunjukkan pada data (07) berikut.

(07) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Lastri dari Kampung Sewu untuk

menyampaikan keluhannya mengenai mahalnya tarif listrik pulsa.

Bentuk Tuturan :

Setelah dihitung-hitung ternyata benar. Tarif listrik pulsa lebih

mahal. Katanya sama rus tanpa bea beban. Ini saya ganti pulsa listrik

habisnya sama dengan meteran biasa 2200v kan 70rb an ya. Apa karena

pemkot utang PLN, rus yang nanggung warga? Tolong PLN

perhatiannya.

(RB/3 Januari 2012/35)

Tuturan data (07) di atas disampaikan oleh Lastri di Kampung Sewu.

Lastri menyampaikan dampak yang menyakitkan dari keluhannya mengenai

mahalnya tarif listrik pulsa. Jenis tindak tutur yang disampaikan Lastri di atas

tergolong dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan “Setelah dihitung-hitung ternyata benar. Tarif

listrik pulsa lebih mahal. Katanya sama rus tanpa bea beban. Ini saya ganti pulsa

listrik habisnya sama dengan meteran biasa 2200v kan 70rb an ya”.

Tindak tutur yang disampaikan Lastri di atas dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa terhadap pelayanan PLN. Jika menggunakan listrik pulsa,

konsumen tidak akan dikenakan bea beban seperti listrik meteran. Oleh karena itu,

Page 58: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Lastri mengganti listriknya dengan tarif pulsa. Tetapi setelah diganti, ternyata

besaran konsumsi listrik Lastri menggunakan tarif pulsa dan tarif meteran sama

besarnya. Oleh karena itu, Lastri merasa kecewa dan dirugikan PLN.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Lastri di atas tergolong dalam strategi

keluhan „konsekuensi yang menyakitkan (ill consequences)‟. Hal tersebut tampak

pada tuturan “Setelah dihitung-hitung ternyata benar. Tarif listrik pulsa lebih

mahal”. Penutur menyebutkan dampak perilaku mitra tutur yang tidak

mengenakkan baginya yaitu tarif listrik pulsa yang ternyata lebih mahal

dibandingkan tarif meteran bulanan.

4. Tuduhan tidak langsung (Indirect)

Trosborg (1995) dan Dian D. Muniroh (2011) menyatakan bahwa strategi

tuduhan tidak langsung yaitu penutur dapat mengajukan pertanyaan kepada mitra

tutur tentang situasi tertentu, bahwa mitra tutur melakukan pelanggaran dan

menyatakan ia sebagai orang yang harus bertanggung jawab. Hal ini dapat dilihat

pada data (08) berikut.

(08) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Ikhsan di Sukoharjo yang menyampaikan

keluhannya mengenai mahalnya renovasi toilet DPR yang mencapai

miliaran rupiah.

Bentuk Tuturan :

Seperti apa sih bau toilet jika direnovasi pakai uang sebanyak itu?

Harumkah atau malahan semakin busuk?

(RB/ 20 Januari 2012/57)

Strategi keluhan (08) di atas disampaikan oleh Ikhsan di Sukoharjo.

Keluhan yang disampaikan oleh Ikhsan di atas tergolong dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan

“Seperti apa sih bau toilet jika direnovasi pakai uang sebanyak itu? Harumkah

atau malahan semakin busuk?”. Dalam tuturan di atas, secara tuduhan tidak

Page 59: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

langsung (indirect) tersirat adanya keluhan.

Tindak tutur yang disampaikan Ikhsan di atas dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa terhadap anggota DPR yang menganggarkan dana mencapai

miliaran rupiah hanya untuk merenovasi toilet ruang DPR. Seharusnya uang

sebanyak itu dapat dianggarkan untuk keperluan lain yang lebih penting. Ikhsan

mengeluhkan keadaan tersebut secara tuduhan tidak langsung (indirect) dengan

menanyakan kondisi toilet akan harum atau semakin busuk jika direnovasi dengan

dana miliaran.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Ikhsan di atas tergolong dalam

strategi keluhan „tuduhan tidak langsung (indirect)‟. Strategi keluhan „tuduhan

tidak langsung (indirect)‟ tampak pada tuturan “Seperti apa sih bau toilet jika

direnovasi pakai uang sebanyak itu? Harumkah atau malahan semakin busuk?”.

Penutur mengajukan pertanyaan kepada mitra tutur tentang situasi tertentu, bahwa

mitra tutur melakukan pelanggaran dan menyatakan ia sebagai orang yang harus

bertanggung jawab. Penutur dalam hal ini Ikhsan yang mengajukan pertanyaan

kepada DPR tentang bau toilet yang harum atau semakin busuk jika direnovasi

dengan anggaran milyaran rupiah.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „tuduhan tidak

langsung (indirect)‟dapat pula ditunjukkan pada data (09) berikut.

(09) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Hendri di Totogan untuk menyampaikan

keluhannya mengenai PKL gelap di daerah Kestalan.

Bentuk Tuturan :

Buat Lurah Kestalan, bagaimana itu dengan PKL di depan RRI, kok

dibiarkan saja? Katanya Kestalan bebas PKL gelap?

(RKS/4 Januari 2012/49)

Strategi keluhan (09) di atas disampaikan oleh Hendri di Totogan. Keluhan

Page 60: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

yang disampaikan oleh Hendri di atas tergolong dalam tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan “Buat Lurah

Kestalan, bagaimana itu dengan PKL di depan RRI, kok dibiarkan saja? Katanya

Kestalan bebas PKL gelap?”.

Tindak tutur yang disampaikan Hendri di atas dilatarbelakangi oleh

perasaan kesal atas janji Lurah Kestalan untuk membersihkan Pedagang Kaki

Lima (PKL) gelap. Kestalan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Solo.

Di daerah RRI yang termasuk dalam kelurahan Kestalan banyak Pedagang Kaki

Lima (PKL) yang berjualan dan ternyata tanpa ijin. Keberadaan Pedagang Kaki

Lima (PKL) tersebut merusak pemandangan sehingga membuat warga sekitar

merasa terganggu. Oleh karena itu, Lurah Kestalan berjanji untuk membersihkan

daerah tersebut dari Pedagang Kaki Lima (PKL) gelap. Janji Lurah Kestalan

untuk mengadakan pembersihan Pedagang Kaki Lima (PKL) ternyata belum ada

realisasinya. Hal ini membuat Hendri kesal dan mempertanyakan janji Lurah

Kestalan melalui media surat kabar.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Hendri di atas tergolong dalam

strategi keluhan „tuduhan tidak langsung (indirect)‟. Strategi keluhan „tuduhan

tidak langsung (indirect)‟ tampak pada tuturan “Buat Lurah Kestalan, bagaimana

itu dengan PKL di depan RRI, kok dibiarkan saja? Katanya Kestalan bebas PKL

gelap?”. Penutur dapat mengajukan pertanyaan atau mengisyaratkan kesalahan

kepada mitra tutur tentang situasi tertentu, bahwa mitra tutur melakukan

pelanggaran dan menyatakan ia sebagai orang yang harus bertanggung jawab.

Penutur dalam hal ini yaitu Hendri mengajukan pertanyaan dan mengisyaratkan

kesalahan kepada mitra tutur yaitu Lurah Kestalan mengenai janjinya untuk

Page 61: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

membersihkan Pedagang Kaki Lima (PKL) gelap yang berada di depan RRI.

5. Tuduhan langsung (Direct)

Penutur secara langsung menuduh mitra tutur telah melakukan

pelanggaran dan merugikan penutur (Trosborg, 1995:317). Hal ini dapat dilihat

pada data (10) berikut.

(10) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Halby di Klaten yang menyampaikan

keluhannya mengenai pelayanan operator telepon seluler XL.

Bentuk Tuturan :

Saya kecewa dengan XL, saya sudah mengaktifkan paket gratis

Facebook kok masak Facebook-an biayannya mahal sekali, percuma

saja jadi pelanggan XL. Bravo SOLOPOS.

(RKS/4 Januari 2012/74)

Strategi keluhan (10) di atas disampaikan oleh Halby di Klaten. Halby

menyampaikan keluhannya mengenai pelayanan operator telepon seluler XL.

Keluhan yang disampaikan oleh Halby di atas tergolong dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak dalam tuturan

“Saya kecewa dengan XL”.

Tindak tutur yang disampaikan oleh Halby di atas dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa mengenai pelayanan XL. XL adalah salah satu operator telepon

seluler kartu komunikasi yang ada di Indonesia. Halby mengungkapkan

kekecewaanya karena ketika ia telah mengaktifkan paket gratis facebook, tetapi

setelah dipakai pulsa Halby terpotong banyak. Maka dari itu, Halby merasa

dirugikan oleh operator telepon seluler XL.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Halby di atas tergolong dalam

strategi keluhan „tuduhan langsung (direct)‟. Strategi keluhan „tuduhan langsung

(direct)‟ tampak pada tuturan “Saya kecewa dengan XL, saya sudah mengaktifkan

paket gratis Facebook kok masak Facebook-an biayannya mahal sekali, percuma

Page 62: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

saja jadi pelanggan XL”. Dalam tuturan tersebut, penutur secara langsung

menuduh mitra tutur telah melakukan pelanggaran dan merugikan penutur.

Pelanggaran yang dimaksudkan di sini yaitu layanan facebook XL yang

merugikan padahal Halby telah mengaktifkan paket gratis facebook.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „tuduhan langsung

(direct)‟ dapat pula ditunjukkan pada data (11) berikut.

(11) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Ria di Solo yang menyampaikan keluhannya

tentang pelayanan bioskop Grand 21 Solo.

Bentuk Tuturan :

Bioskop Solo terutama Grand 21 saiki ora mutu blas aku sebagai

pelangganmu menjadi kecewa, Film Hollywood yang kutunggu malah

yang datang film Indonesia ecek-ecek terus dan ora mutu..

(RB/13 Januari 2012/80)

Tuturan data (11) di atas disampaikan oleh Ria di Solo. Ria menyampaikan

keluhannya mengenai pelayanan bioskop Grand 21 Solo. Tindak tutur yang

disampaikan oleh Ria di atas tergolong dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟.

Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan “Bioskop Solo terutama

Grand 21 saiki ora mutu blas aku sebagai pelangganmu menjadi kecewa, Film

Hollywood yang kutunggu malah yang datang film Indonesia ecek-ecek terus dan

ora mutu..”.

Tuturan yang disampaikan oleh Ria di atas dilatarbelakangi oleh perasaan

ketidakpuasan atas pelayanan bioskop Grand 21 Solo yang tidak lagi

menayangkan film Hollywood. Masalah bermula dari adanya pajak baru yang

dibebankan kepada para importir film. Pajak yang konon tidak pernah ada di

seluruh dunia ini, membuat importir film Hollywood geram dan mengeluarkan

ancaman yaitu tidak lagi menayangkan filmnya di Indonesia. Pajak baru memang

Page 63: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

bermula dari keprihatinan Presiden mengenai film Hollywood yang lebih banyak

menghiasi layar bioskop Indonesia dan bukannya film nasional.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Ria di atas tergolong dalam strategi

keluhan „tuduhan langsung (direct)‟. Strategi keluhan „tuduhan langsung (direct)‟

tampak pada tuturan “Bioskop Solo terutama Grand 21 saiki ora mutu blas aku

sebagai pelangganmu menjadi kecewa, Film Hollywood yang kutunggu malah

yang datang film Indonesia ecek-ecek terus dan ora mutu.”. Dalam tuturan

tersebut, penutur secara langsung menuduh mitra tutur telah melakukan

pelanggaran dan merugikan penutur. Pelanggaran yang dimaksud di sini adalah

Bioskop Grand 21 yang sudah tidak menayangkan film Hollywood.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „tuduhan langsung

(direct)‟ dapat pula ditunjukkan pada data (12) berikut.

(12) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Naning di Solo yang menyampaikan

keluhannya mengenai ketidakprofesionalan PDAM.

Bentuk Tuturan :

PDAM bisa profesional gak? Air di UNS Panggung Rejo mota mati

wae? Mbok kalo denda sekali-sekali ya dimatikan, pelayanan nol

denda jalan terus, atau lagi bisa tingkatkan mutumu, gak Cuma isane

ningkatke denda aja !!! buat Joglosemar thank.

(RB/13 Januari 2012/112)

Tuturan data (12) di atas disampaikan oleh Naning di Solo. Naning

menyampaikan keluhannya mengenai pelayanan PDAM yang tidak profesional.

Tindak tutur yang disampaikan Naning di atas tergolong dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan

“PDAM bisa profesional gak?Air di UNS Panggung Rejo mota mati wae? Dan

pelayanan nol denda jalan terus, atau lagi bisa tingkatkan mutumu, gak Cuma

isane ningkatke denda aja !!!”

Page 64: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tuturan keluhan yang disampaikan Naning dilatarbelakangi oleh perasaan

kecewa dan tidak puas dengan pelayanan PDAM. PDAM merupakan salah satu

Badan Usaha Milik Negara. PDAM mengurusi masalah air yang di distribusikan

kepada warga. Menurut Naning, pelayanan PDAM sering kali mengecewakan. Air

di daerah rumahnya yaitu Panggung Rejo kerap mati sedangkan kebutuhan air

untuk rumahnya sangat banyak. Oleh karena itu, jika air sering mati akan sangat

mengganggu aktivitasnya dirumah. Naning juga kesal karena jika ia telat

membayar air akan dikenai denda dan itu tidak sebanding dengan pelayanan

PDAM yang buruk.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Naning di atas tergolong dalam

strategi keluhan „tuduhan langsung (direct)‟. Strategi keluhan „tuduhan langsung

(direct)‟ tampak pada tuturan “PDAM bisa profesional gak? Air di UNS

Panggung Rejo mota mati wae? Mbok kalo denda sekali-sekali ya dimatikan,

pelayanan nol denda jalan terus, atau lagi bisa tingkatkan mutumu, gak Cuma

isane ningkatke denda aja”. Dalam tuturan tersebut, penutur secara langsung

menuduh mitra tutur telah melakukan pelanggaran dan merugikan penutur.

Pelanggaran yang dimaksud di sini adalah pelayanan PDAM yang buruk karena

air yang sering mati tiba-tiba dan merugikan konsumen dalam hal ini adalah

Naning.

6. Menyalahkan yang disamarkan (Modified blame)

Strategi menyalahkan yang disamarkan dinyatakan bahwa mitra tutur

adalah orang yang harus bertanggung jawab atas hal yang dikeluhkan penutur.

Untuk kenyamanannya, penutur mengungkapkan alternatif tindakan yang

seharusnya dilakukan mitra tutur (Dian D. Muniroh, 2011:248). Hal ini dapat

Page 65: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dilihat pada data (12) berikut.

(12) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Riki di Kratonan yang menyampaikan

keluhannya mengenai sikap Gubernur Bibit Waluyo yang melecehkan

ESEMKA.

Bentuk Tuturan :

Kami selaku warga solo kecewa dengan anda, gubernur bapak Bibit

Waluyo, seharusnya anda mendukung karya anak SMK, tapi kenapa

anda malah melecehkannya dan malah membanggakan produk luar negri?

(RB/15 Januari 2012/191)

Tuturan data (12) di atas disampaikan oleh Riki di Kratonan. Riki

menyampaikan keluhannya mengenai sikap Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit

Waluyo yang melecehkan karya anak negeri. Tindak tutur yang disampaikan Riki

di atas tergolong dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan “Kami selaku warga solo kecewa dengan anda,

gubernur bapak Bibit Waluyo”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Riki dilatarbelakangi oleh perasaan

kecewa atas sikap dan komentar Gubernur Bibit Waluyo yang melecehkan karya

anak bangsa dan justru membanggakan produk luar negeri. ESEMKA merupakan

mobil nasional buatan anak SMK di Solo. Bibit Waluyo sebagai gubernur

seharusnya memberikan apresiasi besar terhadap karya anak bangsa, bukannya

melecehkan dan malah membanggakan produk luar negri.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Riki di atas tergolong dalam strategi

keluhan „menyalahkan yang disamarkan (modified blame)‟. Strategi keluhan

„menyalahkan yang disamarkan (modified blame)‟ tampak pada tuturan

“seharusnya anda mendukung karya anak SMK”. Mitra tutur adalah orang yang

harus bertanggung jawab atas hal yang dikeluhkan penutur. Untuk

kenyamanannya, penutur mengungkapkan alternatif tindakan yang seharusnya

Page 66: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dilakukan mitra tutur. Alternatif tindakan yang dimaksud di sini yaitu Gubernur

Jawa Tengah seharusnya mendukung karya anak SMK dan bukan membanggakan

produk luar negri.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „menyalahkan yang

disamarkan‟ dapat pula ditunjukkan pada data (13) berikut.

(13) Konteks Tuturan :

Tuturan dari Ajex di Weru yang menyampaikan keluhannya mengenai

Jalan Tawangsari sampai Weru yang seringkali jebol.

Bentuk Tuturan :

Kepada Pemkab dan DPU Sukoharjo, jalan Tawangsari-Weru kok jebol

melulu? Daripada ditambal mending dibeton. Kalau musim hujan begini

jalannya bisa buat budidaya ikan. Betonisaasi jadi program Pemkab. Mana

buktinya?

(RKS/18 Januari 2012/194)

Tuturan data (13) di atas disampaikan oleh Ajex di Weru. Riki

menyampaikan keluhannya mengenai Jalan Tawangsari sampai Weru yang

seringkali jebol. Tindak tutur yang disampaikan Ajex di atas tergolong dalam

tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif mengeluh tampak pada

tuturan ” Kepada Pemkab dan DPU Sukoharjo, jalan Tawangsari-Weru kok jebol

melulu?”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Ajex dilatarbelakangi oleh perasaan

kesal karena Jalan Tawangsari –Weru yang rusak parah. Jalan Tawangsari – Weru

merupakan jalan utama di kota Sukoharjo. Hal ini terjadi karena kendaraan yang

melewati jalan tersebut tidak hanya kendaraan kecil, tetapi juga kendaraan besar

seperti bus dan truk. Keadaan tersebut membuat Ajex memberikan alternatif

tindakan yang dapat dilakukan Pemkab. Alternatif tersebut adalah dengan

membeton jalan dan bukan menambal agar jalannya tidak mudah rusak. Pemkab

pun juga telah memiliki inisiatif memperbaiki jalan dengan program betonisasi

Page 67: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

agar kondisi jalan tidak mudah rusak. Akan tetapi, janji Pemkab untuk program

betonisasi tersebut sampai sekarang tidak juga terealisasi.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Ajex di atas tergolong dalam strategi

keluhan „menyalahkan yang disamarkan (modified blame)‟. Mitra tutur adalah

orang yang harus bertanggung jawab atas hal yang dikeluhkan penutur. Mitra tutur

yang dimaksudkan penutur tampak pada tuturan “Kepada Pemkab dan DPU

Sukoharjo”. Untuk kenyamanannya, penutur mengungkapkan alternatif tindakan

yang seharusnya dilakukan mitra tutur. Alternatif yang diungkapkan penutur

tampak pada tuturan “Daripada ditambal mending dibeton”

7. Menyalahkan secara eksplisit (sikap) (Modified blame (behaviour))

Strategi kemarahan secara eksplisit meyatakan bahwa penutur secara

eksplisit menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan mitra tutur tidak sesuai dan

dimintai pertanggungjawaban (secara langsung) (Trosborg, 1995:318). Hal ini

dapat dilihat pada data (14) berikut.

(14) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Yohan di Joyontakan yang menyampaikan

keluhannya mengenai tarif parkir semua tempat di Solo.

Bentuk Tuturan :

Semua tempat di solo sekarangnya parkirnya Rp 2000 di GWO Sriwedari

Solo Square, Orient, Diamond semuanya sama. Kami butuh ketegasan

dari pemkot untuk mengatur masalah perparkiran ini. Terimakasih.

(RKS/24 Januari 2012/231)

Strategi keluhan (14) di atas disampaikan oleh Yohan di Joyontakan.

Yohan menyampaikan keluhannya mengenai tarif parkir semua tempat di Solo.

Tindak tutur yang disampaikan Yohan di atas tergolong dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif mengeluh tampak pada tuturan

”Semua tempat di solo sekarangnya parkirnya Rp 2000 di GWO Sriwedari Solo

Square, Orient, Diamond semuanya sama. Kami butuh ketegasan dari pemkot

Page 68: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

untuk mengatur masalah perparkiran ini”.

Tuturan yang disampaikan oleh Yohan dilatarbelakangi oleh perasaan

ketidakpuasan mengenai tarif parkir yang rata di semua tempat di Solo. Tarif

parkir di Solo sejak awal tahun 2012 mengalami pembaharuan. Kenaikan tarif

parkir tersebut sebesar Rp 500. Hal ini juga dibarengi dengan kebijakan adanya

zona parkir di setiap wilayah yang akan menentukan biaya parkir. Kebijakan ini

belum sepenuhnya dapat diikuti oleh tiap wilayah karena kurangnya sosialisasi

dinas perparkiran. Oleh karena itu, Yohan meminta ketegasan dari Pemkot untuk

mengatur masalah perparkiran.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Yohan di atas tergolong dalam

strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (sikap) (modified blame

(behaviour))‟. Strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (sikap) (modified

blame (behaviour))‟ tampak pada tuturan “Kami butuh ketegasan dari pemkot

untuk mengatur masalah perparkiran ini”. Penutur secara eksplisit menyatakan

bahwa tindakan yang dilakukan mitra tutur tidak sesuai dan dimintai

pertanggungjawaban (secara langsung). Tindakan yang dimaksud di sini adalah

ketidaktegasan Pemkot Solo mengenai masalah perparkiran yang menyebabkan

tarif parkir di hampir semua tempat di Solo sama yaitu Rp 2000.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „menyalahkan secara

eksplisit (sikap) (modified blame (behaviour))‟ dapat pula ditunjukkan pada data

(15) berikut.

(15) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Suwarno di Semanggi yang mengeluhkan

tentang pedagang bronjongan yang tidak rapi.

Bentuk Tuturan :

Tolong dong.. bagi ketua pengurus bronjongan pasar klithikan notoharjo

Page 69: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

semanggi, mbok diatur itu para pedagang bronjongan yang tepate di depan

pintu masuk tengah. Sampe’ pedagang lain masuk pasar aja kesulitan..

gara-gara jalannya kemakan sama pedagang lain.. mbok yang sportif

dalam berdagang.. pikirkan pedagang lain jangan seenaknya manggon di

tengah jalan.. kaya’ gitu juga gak ada penertiban.

(RB/16 Januari 2012/237)

Strategi keluhan (15) di atas disampaikan oleh Suwarno di Semanggi.

Suwarno menyampaikan keluhannya mengenai pedagang bronjongan yang tidak

rapi. Tindak tutur yang disampaikan Suwarno di atas tergolong dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif mengeluh tampak pada tuturan

“Sampe’ pedagang lain masuk pasar aja kesulitan.. gara-gara jalannya kemakan

sama pedagang lain”.

Keluhan yang disampaikan oleh Suwarno dilatarbelakangi oleh

kekesalannya mengenai para pedagang bronjongan Pasar Klithikan Notoharjo

Semanggi yang tidak rapi. Para pedagang tersebut meletakkan bronjongnya di

sembarang tempat dan mengganggu pedagang lain yang ingin masuk ke pasar

Klithikan. Ketiadaan penertiban dari Pemkot membuat pedagang bronjongan

tidak merasa bersalah dan tetap meletakkan bronjongnya di sembarang tempat.

Hal tersebut sangat mengganggu kenyamanan para pedagang lain. Oleh karena

itu, Suwarno meminta ketua pengurus bronjongan Pasar Klithikan untuk

menertibkan para anggotanya.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Suwarno di atas tergolong dalam

strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (sikap) (modified blame

(behaviour))‟. Strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (sikap) (modified

blame (behaviour))‟ tampak pada tuturan “Sampe’ pedagang lain masuk pasar aja

kesulitan.. gara-gara jalannya kemakan sama pedagang lain”. Penutur secara

eksplisit menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan mitra tutur tidak sesuai dan

Page 70: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dimintai pertanggungjawaban (secara langsung). Mitra tutur yang dimaksud oleh

penutur di sini yaitu para pedagang bronjong. Tindakan yang tidak sesuai yang

dimaksud adalah bronjong milik pedagang bronjongan yang diletakkan

sembarangan yang membuat pedagang lain kesulitan masuk pasar.

8. Menyalahkan secara eksplisit (orang) (Modified blame (person))

Kemarahan secara eksplisit yaitu penutur menyatakan secara eksplisit

bahwa mitra tutur adalah seseorang yang tidak bertanggung jawab (Trosborg,

1995:318). Hal ini dapat dilihat pada data (16) berikut.

(16) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Feri di Gentan yang menyampaikan keluhannya

mengenai mahalnya harga tiket pesawat Garuda Indonesia saat liburan

akhir tahun.

Bentuk Tuturan :

GARUDA GILA-GILAAN. Saat liburan akhir tahun 2011 ternyata PT.

GARUDA INDONESIA AIRWAYS “panen besar”. Harga tiket JOGJA-

JAKARTA mencapai 2,6jt sekali terbang, akhirnya AIRLINE pun pada

ikutan, ada yang nyampai 700rb. Apa nggak ada standarisasi karak koq

berlomba-lomba pasang kenaikan tarif.

(RB/7 Januari 2012/289)

Strategi keluhan (16) di atas disampaikan oleh Feri di Gentan. Feri

menyampaikan keluhannya mengenai mahalnya harga tiket pesawat Garuda

Indonesia saat liburan akhir tahun. Tindak tutur yang disampaikan Feri di atas

tergolong dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

mengeluh tampak pada tuturan ”GARUDA GILA-GILAAN. Saat liburan akhir

tahun 2011 ternyata PT. GARUDA INDONESIA AIRWAYS “panen besar”.

Keluhan yang disampaikan oleh Feri dilatarbelakangi oleh perasaan kesal

dan kecewa mengenai mahalnya harga tiket pesawat Garuda Indonesia saat libur

akhir tahun. Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang

ada di Indonesia. Harga tiket pesawat memang tidak stabil pada harga tetap seperti

Page 71: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

angkutan umum lainnya. Hal ini terjadi karena Begitu banyaknya maskapai

penerbangan yang ada dan akhirnya dibuat sebuah sistem global yang menentukan

harga tiket pesawat. Harga ini akhirnya dijadikan sebuah patokan minimal oleh

setiap maskapai penerbangan. Tentunya maskapai penerbangan tidak mau merugi

dengan hanya memberangkatkan satu dua orang seperti angkutan kota. Bila suatu

rute pesawat bukanlah rute yang banyak di minta oleh penumpang maka harganya

memang sangat murah sehingga dapat menarik orang untuk melalui rute ini. Bila

rute ini sudah mulai menarik orang untuk melewatinya, harga tiket pesawat akan

jauh lebih mahal.

Tingginya minat penumpang yang akan menggunakan pesawat sebagai

pilihan transportasi juga akan mempengaruhi melonjaknya harga tiket. Apalagi

jika sudah masuk musim liburan, tentunya harga tiket pesawat akan semakin

mahal. Ini memang sudah menjadi sebuah keputusan yang melegalkan setiap

maskapai penerbangan untuk menaikan atau menurunkan harga tiketnya karena

bila tidak demikian mereka tidak akan mendapatkan keuntungan untuk membiayai

karyawan maupun untuk perkembangan maskapai penerbangan itu sendiri.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Feri di atas tergolong dalam strategi

keluhan „menyalahkan secara eksplisit (orang) (modified blame (person))‟.

Strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (orang) (modified blame (person))‟

tampak pada tuturan “GARUDA GILA-GILAAN”. Penutur menyatakan secara

eksplisit bahwa mitra tutur adalah seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Penutur yang dimaksudkan di sini yaitu Garuda Indonesia. Penggunaan huruf

besar dalam tuturan untuk menyangatkan keluhan penutur.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam strategi keluhan „menyalahkan secara

Page 72: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

eksplisit (orang) (modified blame (person))‟ dapat pula ditunjukkan pada data (17)

berikut.

(17) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Edi di Boyolali yang menyampaikan

keluhannya mengenai perangkat desa yang berdemo.

Bentuk Tuturan :

Terulang lagi orang-orang bodoh berkoar-koar di tengah jalan

mengganggu kepentingan umum. Mbok ya mikir dan belajar dari

kejadian bodoh beberapa waktu lalu. Perangkat orang tua dan dituakan di

desa masak melakukan demo tanpa mikir, sak penake dhewe ngebaki

dalan.

(RKS/24 Januari 2012/294)

Strategi keluhan (17) di atas disampaikan oleh Edi di Boyolali. Edi

menyampaikan keluhannya mengenai para perangkat desa yang berdemo. Tindak

tutur yang disampaikan Edi di atas tergolong dalam tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif mengeluh tampak pada tuturan ” Terulang lagi

orang-orang bodoh berkoar-koar di tengah jalan mengganggu kepentingan umum

dan Perangkat orang tua dan dituakan di desa masak melakukan demo tanpa mikir

sak penake dhewe ngebaki dalan”.

Keluhan yang disampaikan oleh Edi dilatarbelakangi oleh kekesalannya

pada orang-orang bodoh yang berdemo hanya karena menginginkan kenaikan

gaji. Orang-orang bodoh yang dimaksud adalah para perangkat desa. Demo yang

dilakukan perangkat desa tersebut dianggap sangat mengganggu pengendara yang

akan melewati jalan. Menurut Edi, para perangkat desa tersebut terkesan serakah

karena selalu merasa kurang dengan apa yang telah diberi. Mereka hanya

memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan nasib orang kecil yang

kadang tidak makan karena tidak memiliki uang.

Jenis strategi yang disampaikan oleh Edi di atas tergolong dalam strategi

keluhan „menyalahkan secara eksplisit (orang) (modified blame (person))‟.

Page 73: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Strategi keluhan „menyalahkan secara eksplisit (orang) (modified blame (person))‟

tampak pada tuturan “Terulang lagi orang-orang bodoh berkoar-koar di tengah

jalan mengganggu kepentingan umum”. Penutur menyatakan secara eksplisit

bahwa mitra tutur adalah seseorang yang tidak bertanggung jawab. Seseorang

yang tidak bertanggung jawab yang dimaksud adalah para perangkat desa.

B. Analisis Perspektif Tindak Tutur Mengeluh

Berdasarkan analisis data dalam RA, RKS, dan RRB penulis menemukan

4 perspektif tindak tutur mengeluh. Perspektif tindak tutur mengeluh tersebut

meliputi perspektif penutur Saya (I), perspektif penutur Kita (We), perspektif mitra

tutur Kamu (You), perspektif mitra tutur Keadaan (It). Berikut uraian semua

perspektif tindak tutur mengeluh tersebut.

1. Perspektif penutur Saya (I)

Penutur mengidentifikasi dirinya secara terbuka dengan menggunakan

pronomina persona orang pertama “saya” atau menggunakan nomina umum dan

nomina nama diri seperti “paman Sam” (Trosborg, 1995:323). Hal ini dapat

dilihat pada data (18) berikut.

(18) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Rini dari Solo yang menyampaikan keluhannya

tentang warga yang sering membuang sampah sembarangan.

Bentuk Tuturan :

Saya warga sanggir, Paulan, Colomadu. Saya sangat prihatin dengan

banyaknya warga perumahan yang dengan tanpa dosa membuang sampah

di sepanjang pinggir jalan, seperti jalan dukuh Tegalrejo dan prapatan

Sanggir ke utara, dan masih banyak lagi jalan yang beralih fungsi menjadi

tempat pembuangan sampah! Saya sering menjumpai pada malam hari

banyak warga melempar sampah dari dalam mobilnya ke pinggir jalan.

Mau menyalahkan siapa, kalau di lingkungan kita

(RB/12 Januari 2012/04)

Tuturan data (18) di atas disampaikan oleh Rini dari Solo. Rini

Page 74: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

menyampaikan keluhannya mengenai warga masyarakat yang membuang sampah

sembarangan di pinggir jalan. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Rini di

atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan Rini yang menuturkan “Saya sangat prihatin

dengan banyaknya warga perumahan yang dengan tanpa dosa membuang sampah

di sepanjang pinggir jalan”.

Tindak tutur yang disampaikan Rini di atas dilatarbelakangi oleh perasaan

prihatin dan kesal terhadap warga perumahan yang membuang sampah di

sepanjang pinggir jalan. Kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan

itu menyebabkan banyak jalan yang beralih fungsi menjadi tempat pembuangan

sampah. Akibatnya, jalan tersebut menjadi tidak enak dipandang dan aromanya

tidak sedap.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Rini di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „saya (I)‟. Perspektif keluhan saya dapat diindentifikasi dengan

penggunaan kata „saya‟ yang berulang-ulang. Perspektif keluhan „saya (I)‟ tampak

pada tuturan “Saya warga sanggir, Paulan, Colomadu”. Penutur mengidentifikasi

dirinya sebagai si pengeluh secara terbuka dengan menggunakan pronomina

persona orang pertama „saya‟.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam perspektif penutur “Saya (I)” dapat

pula ditunjukkan pada data (19) berikut.

(19) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Reza di Solo yang menyampaikan keluhannya

mengenai layanan internet XL

Bentuk Tuturan :

Gimana sich XL, saya mau internetan, awalnya pulsa saya Rp 4550, saya

internetan hanya sebentar (sekitar 1 menit), jadi pulsa saya masih utuh,

setelah itu saya dapat kiriman dari XL, katanya dapat gratisan internet 99

Page 75: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

menit, lalu saya langsung cek pulsa, pulsa saya tau-tau jadi Rp 3550.

Walaupun hanya Rp 1000, tapi kan juga merugikan pelanggan. Buat JS,

semoga makin maju.

(RB/15 Januari 2012/81)

Tuturan data (19) di atas disampaikan oleh Reza dari Solo. Reza

menyampaikan keluhannya mengenai layanan internet XL. Jenis tindak tutur yang

disampaikan oleh Reza di atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan Ica yang

menuturkan “Walaupun hanya Rp 1000, tapi kan juga merugikan pelanggan”.

Tindak tutur yang disampaikan Ica dilatarbelakangi oleh perasaan kesal

mengenai layanan interne operator telepon seluler XL. XL merupakan salah satu

operator telepon seluler kartu komunikasi di Indonesia. Reza mengungkapkan

kekesalannya karena pulsa internet yang baru ia pakai ternyata terpotong 1000

rupiah. Padahal sebelumnya Reza telah mendapat sms dari XL yang menyatakan

bahwa ia mendapat gratis internet 99 menit. Menurut Reza, walaupun hanya Rp

1000 tetapi ia merasa dirugikan.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Reza di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „saya (I)’. Perspektif keluhan saya dapat diindentifikasi dengan

penggunaan kata „saya‟ yang berulang-ulang. Perspektif keluhan „saya (I)‟ tampak

pada penggunaan kata “saya” di tiap tuturannya. Reza mengidentifikasi dirinya

sebagai si pengeluh secara terbuka dengan menggunakan pronomina persona

orang pertama „ku‟.

2. Perspektif Penutur Kita (We)

Trosborg (1995:323) menyatakan bahwa perspektif penutur kita yaitu

penutur ingin meminimalkan perannya dengan menggunakan kata ganti orang

Page 76: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pertama jamak Kita. Hal ini untuk menghindari tanggung jawab pribadi ketika

menyalahkan mitra tutur. Hal ini dapat dilihat pada data (20) berikut.

(20) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Suroyo dari Delanggu yang menyampaikan

keluhannya mengenai pelayanan PLN.

Bentuk Tuturan :

Kenapa setiap turun hujan pada sore atau malam hari, listrik sering kali

padam?? Kami sebagai warga pengguna listrik, tidak ingin hanya sekedar

jawaban saja, tetapi sebagai konsumen butuhnya service pelayanan sebaik

mungkin dari Perusahaan Milik Negara ini atau karya nyata dari PLN.

Matur nuwun

(RB/11 Januari 2012/47)

Tuturan data (20) disampaikan oleh Suroyo di Delanggu. Suroyo

menyampaikan keluhannya mengenai pelayanan PLN yang setiap turun hujan

listrik seringkali mati. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Suroyo di atas

tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟ tampak pada tuturan Suroyo yang menuturkan “Kami sebagai warga

pengguna listrik, tidak ingin hanya sekedar jawaban saja, tetapi sebagai konsumen

butuhnya service pelayanan sebaik mungkin dari Perusahaan Milik Negara ini

atau karya nyata dari PLN”.

Tuturan keluhan yang disampaikan oleh Suroyo dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa dan tidak puas mengenai pelayanan PLN. PLN merupakan salah

satu Badan Usaha Milik Negara. PLN mengurusi masalah distribusi listrik untuk

warga. Menurut Suroyo, pelayanan PLN seringkali mengecewakan. Setiap kali

turun hujan di sore atau malam hari, listrik sering padam. Suroyo pun telah

mengadukan masalah ini kepada PLN, tetapi hanya jawaban yang ia dapatkan dan

bukan pelayanan yang maksimal dari PLN.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Suroyo di atas tergolong dalam

Page 77: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

perspektif keluhan „kita (we)‟. Perspektif keluhan „kita (we)‟ tampak pada tuturan

“Kami sebagai warga pengguna listrik, tidak ingin hanya sekedar jawaban saja,

tetapi sebagai konsumen butuhnya service pelayanan sebaik mungkin dari

Perusahaan Milik Negara ini atau karya nyata dari PLN”. Suroyo

menyembunyikan identitas dan mengidentifikasi dirinya sebagai „kami‟. Hal ini

untuk meminimalkan perannya sebagai pengeluh. Hal ini dimaksudkan bahwa

tidak hanya Suroyo saja yang mengeluhkan tentang layanan listrik PLN.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam perspektif penutur “kita (we)” dapat

pula ditunjukkan pada data (21) berikut.

(21) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Dony di Solo yang menyampaikan keluhannya

tentang susahnya membedakan pemerintah pro rakyat dan yang pura-pura

pro rakyat.

Bentuk Tuturan :

Sekarang ini kita sangat sulit untuk bisa tau serta membedakan mana

aparat pemerintah benar-benar pro rakyat & mana yang berkedok peduli

pada nasib rakyat padahal tujuan sebenarnya hanyalah menjadikan rakyat

sebagai umpan demi mendapat “ikan” yang lebih besar atau

menyelamatkan diri sendiri dari berbagai kebusukan politik yang telah

dilakukan. Saling cerca, saling tuding & mencari kambing hitam pun

seolah menjadi hal biasa. Kenapa para aparat pemerintah begitu sulit

bersikap JANTAN untuk mengakui setiap kesalahan & segera saja

mengundurkan diri kalau memang merasa tidak mampu mengemban

amanat yang telah diberikan oleh rakyat? Kenapa harus menunggu sampai

rakyat bereaksi dengan melakukan unjuk rasa menuntut pengunduran diri

aparat pemerintah?

(RB/21 Januari 2012/192)

Tuturan (21) di atas disampaikan oleh Dony di Solo yang mengeluhkan

tentang susahnya membedakan pemerintah pro rakyat dan yang pura-pura pro

rakyat. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Dony di atas tergolong ke dalam

tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak

dalam tuturan “Sekarang ini kita sangat sulit untuk bisa tau serta membedakan

Page 78: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mana aparat pemerintah benar-benar pro rakyat & mana yang berkedok peduli

pada nasib rakyat padahal tujuan sebenarnya hanyalah menjadikan rakyat sebagai

umpan demi mendapat “ikan” yang lebih besar atau menyelamatkan diri sendiri

dari berbagai kebusukan politik yang telah dilakukan. Saling cerca, saling tuding

& mencari kambing hitam pun seolah menjadi hal biasa”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Dony dilatarbelakangi oleh perasaan

ketidakpuasan mengenai sikap pemerintah yang tidak sepenuh hati mengemban

amanatnya untuk mendahulukan kepentingan rakyat. Terkadang rakyat hanya

dijadikan umpan oleh para petinggi negara agar ia bisa medapat kekuasaan yang

lebih tinggi. Bahkan tidak jarang pula rakyat dijadikan tameng agar para petinggi

dapat lolos dari kebusukan politik yang telah ia ciptakan.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Dony di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „kita (we)‟. Perspektif keluhan „kita (we)‟ tampak pada

penggunaan kata “kita” dalam tuturan “Sekarang ini kita sangat sulit untuk bisa

tau serta membedakan mana aparat pemerintah benar-benar pro rakyat & mana

yang berkedok peduli pada nasib rakyat”. Eri menyembunyikan identitas dan

mengidentifikasi dirinya sebagai „kita‟. Hal ini untuk meminimalkan perannya

sebagai pengeluh.

3. Perspektif Mitra Tutur Kamu (you)

Penutur secara jelas menyatakan mitra tutur sebagai agen penanggung

jawab keluhan. Selain menggunakan kata ganti orang kedua „kamu/anda‟,

perspektif ini juga direalisasikan dalam nomina umum seperti Susan/my daughter

(Trosborg, 1995:325). Hal ini dapat dilihat pada data (22) berikut.

(22) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Y. Cristanto dari Solo yang menyampaikan

Page 79: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

keluhannya mengenai pengendara motor yang ugal-ugalan ketika

berkendara.

Bentuk Tuturan :

Joglosemar met pagi tolong sms saya ini dimuat makasih! Wah itu lho mas

- mas yang lewat naik spm ngebut suara knalpot nyaring wah hebat banget

lo itu mudah-mudahan selamat di jalan tidak sekarat di jalan hebat tenan

itu anak saya tau pas lewat di depan polsek colomadu, bangga mungkin

bisa naik motor seperti itu. BEYAYAKAN.

(RB/27 Januari 2012/10)

Tuturan data (22) disampaikan oleh Y. Cristanto di Solo. Cristanto

menyampaikan keluhannya mengenai pengendara motor di Colomadu yang ugal-

ugalan ketika berkendara. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Y. Cristanto

di atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan Y. Cristanto yang menuturkan “Wah itu

lho mas - mas yang lewat naik spm ngebut suara knalpot nyaring wah hebat

banget lo itu mudah-mudahan selamat di jalan tidak sekarat di jalan hebat tenan

itu anak saya tau pas lewat di depan polsek colomadu, bangga mungkin bisa naik

motor seperti itu. BEYAYAKAN”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Y. Cristanto dilatarbelakangi oleh

perasaan kesal mengenai pengendara motor yang ugal-ugalan. Pengendara

tersebut mengendarai motor dengan sangat cepat. Suara knalpot yang nyaring juga

sangat mengganggu pengendara lain. Y. Cristanto menuturkan bahwa anaknya

juga pernah melihat pengendara tersebut bahkan di depan polsek Colomadu. Hal

inilah yang membuat Y. Cristanto sangat kesal.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Y. cristanto di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „kamu (you)‟. Perspektif „kamu (you)‟ tampak pada tuturan

“Wah itu lho mas - mas yang lewat naik spm ngebut suara knalpot nyaring wah

hebat banget lo itu mudah-mudahan selamat di jalan tidak sekarat di jalan hebat

Page 80: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tenan itu anak saya tau pas lewat di depan polsek colomadu”. Y. Cristanto

menyatakan mitranya sebagai penanggung jawab keluhan dengan menyebutkan

dalam nomina umum yaitu “mas-mas”.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam perspektif mitra tutur „kamu (you)‟

dapat pula ditunjukkan pada data (23) berikut.

(23) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Mustam di Weru yang menyampaikan

keluhannya mengenai rusaknya Jalan Sigrojog hingga Karangwuni.

Bentuk Tuturan :

Aspal Koyo Ampyang? Buat Pemborong /tender pengaspalan Jalan

Sigrojog-Karangwuni Weru Sukoharjo. Kenapa baru 4 bulan pengerjaan

jalannya dah mulai rusak lagi? Nek golek bathi jo akeh-akeh! Buat

Joglosemar. Matur nuwun..

(RB/12 Januari 2012/110)

Tuturan data (23) disampaikan oleh Mustam di Weru. Mustam

menyampaikan keluhannya rusaknya Jalan Sigrojog-Karangwuni. Jenis tindak

tutur yang disampaikan oleh Mustam di atas tergolong ke dalam tindak tutur

ekspresif „mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan

“Aspal Koyo Ampyang?”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Mustam dilatarbelakangi oleh perasaan

ketidakpuasan mengenai Jalan Sigrojog-Karangwuni yang rusak parah. Jalan

Sogrojog hingga Karangwuni memang seringkali rusak, tetapi 4 bulan lalu DPU

telah melakukan pembenahan agar jalan tersebut dapat digunakan kembali.

Pembenahan yang dilakukan DPU memakai jasa tender/borongan dari pihak

swasta. Pembenahan jalan yang baru 4 bulan tersebut ternyata tidak maksimal

karena jalan sudah mulai rusak lagi. Oleh karena itu, Mustam curiga jika anggaran

yang digunakan untuk memperbaiki jalan tidak digunakan sepenuhnya. Menurut

Mustam, pemborong mengambil banyak keuntungan dari anggaran tesebut dan

Page 81: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

memberikan kualitas yang buruk pada bahan baku yang digunakan untuk

perbaikan jalan sehingga jalan yang baru saja diperbaiki sudah rusak kembali.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Mustam di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „kamu (you)‟. Perspektif keluhan „kamu (you)‟ tampak pada

tuturan “Buat Pemborong /tender pengaspalan Jalan Sigrojog-Karangwuni Weru

Sukoharjo”. Mustam menyatakan mitranya sebagai penanggung jawab keluhan

dengan menyebutkan dalam pronomina persona umum yaitu “Buat

Pemborong/Tender”.

4. Perspektif Mitra Tutur Keadaan (It)

Penutur memilih menggunakan perspektif ‘it’ ini untuk lebih mengangkat

keadaan yang dikeluhkan dan menyembunyikan identitas agen yang bertanggung

jawab atas keadaan yang tidak menyenangkan (Trosborg, 1995:325). Hal ini dapat

dilihat pada data (24) berikut.

(24) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Dissukarno di Solo yang menyampaikan

keluhannya tentang keadaan tiga ruang kelas di SDN Pucang Sawit no 119

yang hampir roboh.

Bentuk Tuturan :

Ada ironi di kota Solo, kota Bengawan dengan gemerlap

pembangunan disana-sini. Taman, beton-beton bangunan menjulang

nyaris merata di sudut kota. Dibalik semua itu, ada ironi tentang kota

ini adalah ihwal tiga ruang kelas SDN Pucang Sawit no 119 yang

nyaris roboh.

(RKS/25 Januari 2012/18)

Tuturan data (24) disampaikan oleh Dissukarno di Solo. Dissukarno

menyampaikan keluhannya mengenai kemegahan kota Solo dengan pembangunan

dimana-mana, tetapi dibalik itu ada SDN Pucang Sawit no 119 dengan keadaan

tiga ruang kelasnya yang hampir roboh. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh

Dissukarno di atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif „mengeluh‟. Tindak

Page 82: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan “Dibalik semua itu, ada ironi

tentang kota ini adalah ihwal tiga ruang kelas SDN Pucang Sawit no 119 yang

nyaris roboh”.

Tuturan keluhan yang disampaikan oleh Dissukarno dilatarbelakangi oleh

perasaan kecewa mengenai kondisi bangunan ruang kelas di SDN Pucang Sawit

no 119. Keluhan Dissukarno ini dikarenakan kondisi kota Solo sekarang dengan

pembangunannya di berbagai sektor dan wilayah tidak sebanding dengan kondisi

ruang kelas di SDN Pucang Sawit yang hampir roboh. Pemerintah juga seakan

tidak peduli dengan keadaan ini. Jika mereka peduli, seharusnya ruang kelas ini

sudah dibenahi dan tidak akan nyaris roboh.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Dissukarno di atas tergolong

dalam perspektif keluhan „keadaan (it)‟. Dissukarno memilih menggunakan

perspektif ini untuk lebih mengangkat keadaan yang dikeluhkan dan

menyembunyikan agen penanggung jawab keluhan. Semua tuturan yang terdapat

dalam data (24) menunjukkan keadaan yang dikeluhkan dan termasuk dalam

perspektif mitra tutur „keadaan (it)‟.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam perspektif mitra tutur „keadaan (it)‟

dapat pula ditunjukkan pada data (25) berikut.

(25) Konteks Tuturan :

Tuturan disampaikan oleh Luluk di Karanganyar yang menyampaikan

keluhannya mengenai pembatas jalan di jalan raya Solo-Sragen tepatnya di

sebelah selatan pom bensin Sroyo yang rusak.

Bentuk Tuturan :

Kepada dinas terkait, mohon pembatas jalan di jalan raya Solo-Sragen

tepatnya di sebelah selatan pom bensin Sroyo segera diperbaiki, karena

sangat menggangu kenyamanan pengendara.

(RKS/7 Januari 2012/266)

Tuturan data (25) disampaikan oleh Luluk di Karanganyar. Luluk

Page 83: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menyampaikan keluhannya mengenai kerusakan pembatas jalan di jalan raya

Solo- Sragen yang mengganggu kenyamanan pengendara. Jenis tindak tutur yang

disampaikan oleh Luluk di atas tergolong ke dalam tindak tutur ekspresif

„mengeluh‟. Tindak tutur ekspresif „mengeluh‟ tampak pada tuturan “karena

sangat menggangu kenyamanan pengendara”.

Tuturan keluhan yang disampaikan Luluk dilatarbelakangi oleh perasaan

tidaknyamannya mengenai pembatas jalan di Jalan Raya Solo-Sragen yang rusak.

Jalan Raya Solo-Sragen merupakan jalan utama yang menghubungkan Solo dan

Sragen. Jalan tersebut sangat ramai oleh pengendara yang melintas. Pembatas

jalan sangat dibutuhkan oleh pengendara agar lalu lintas tetap nyaman dan teratur.

Oleh karena itu, Luluk meminta dinas terkait untuk segera memperbaiki pembatas

jalan tersebut.

Jenis perspektif yang disampaikan oleh Luluk di atas tergolong dalam

perspektif keluhan „keadaan (it)‟. Perspektif keluhan „keadaan (it)‟ tampak pada

tuturan “kepada dinas terkait” Luluk memilih menggunakan perspektif ini untuk

lebih mengangkat keadaan yang dikeluhkan dan menyembunyikan agen

penanggung jawab keluhan dengan menggunakan “kepada dinas terkait”.

Page 84: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 1

Strategi Tindak Tutur Mengeluh

No. Strategi Tindak Tutur

Mengeluh

Nomor Data Jumlah

1. Petunjuk (Hints) 1, 2, dan3. 3 data

2. Ekspresi kekesalan

(Annoyance)

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.

27 data

3. Konsekuensi yang

menyakitkan

(Ill consequences)

31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

40, 41, 42, dan 43.

13 data

4. Tuduhan tidak langsung

(Indirect)

44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52,

53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61,

62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70,

71, 72, dan 73.

30 data

6. Kesalahan yang

disamarkan

(Modified blame)

189. 190, 191, 192, 193, 194,

195, 199, 197, 198, 199, 200,

201, 202, 203, 204, 205, 206,

207, 208, 209, 210, 211, 212,

213, dan 214.

26 data

7. Menyalahkan secara

eksplisit (sikap) (Explicit

blame (behaviour))

215, 216, 217, 218, 219, 220,

221, 222, 223, 224, 225, 226,

227, 228, 229, 230, 231, 232,

233, 234, 235, 236, 237, 238,

239, 240, 241, 242, 243, 244,

73 data

Page 85: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

245, 246, 247, 248, 249, 250,

251, 252, 253, 254, 255, 256,

257, 258, 259, 260, 261, 262,

263, 264, 265, 266, 267, 268,

269, 270, 271, 272, 273, 274,

275, 276, 277, 278, 279, 280,

281, 282, 283, 284, 285, 286, dan

287.

8. Menyalahkan secara

eksplisit (orang) (Explicit

blame (person))

288, 289, 290, 291, 292, 293, dan

294.

7 data

294 data.

Page 86: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 2

Perspektif Tindak Tutur Mengeluh

No. Perspektif Tindak

Tutur Mengeluh

Nomor Data Jumlah

1. Penutur Saya (I) 4, 5, 6, 7, 31, 32, 33, 34, 35, 44,

45, 46, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80,

81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89,

90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 189,

190, 215, 216, 217, 218, 219, 220,

221, 222, 223, 224,225, 226, 287,

dan 288.

51 data

2. Penutur Kami (We) 8, 47, 48, 97, 98, 99, 191, 192,

193, 227, 228, dan 229.

12 data

3. Mitra tutur Kamu (You) 9, 10, 11, 36, 37, 49, 50, 51, 52,

53, 54, 100, 101, 102, 103, 104,

105, 106, 107, 108, 109, 110, 111,

112, 113, 114, 115, 116, 117, 118,

119, 120, 121, 122, 123, 124, 125,

126, 127, 128, 129, 130, 131, 132,

133, 134, 135, 136, 137, 138, 139,

140, 141, 142, 143, 144, 145, 146,

147, 148, 149, 150, 151, 152, 153,

154, 155, 156, 157, 158, 159, 160,

161, 162, 163, 164, 165, 166, 167,

14 data

Page 87: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

168, 194, 195, 196, 197, 198, 199,

200, 201, 202, 203, 204, 205, 206,

207, 208, 209, 210, 230, 231, 232,

233, 234, 235, 236, 237, 238, 239,

240, 241, 242, 243, 244, 245, 246,

247, 248, 249, 250, 251, 252, 253,

254, 255, 256, 257, 258, 259, 260,

261, 262, 263, 264, 265, 266, 289,

290, 291, 292, 293, dan 294.

4. Mitra Tutur Keadaan

(It)

1, 2, 3, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 38, 39, 40, 41, 42, 43,

55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63,

64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72,

73, 169, 170, 171, 172, 173, 174,

175, 176, 177, 178, 179, 180, 181,

182, 183, 184, 185, 186, 187, 188,

211, 212, 213, 214, 267, 268, 269,

270, 271, 272, 273, 274, 275, 276,

277, 278, 279, 280, 281, 282, 283,

284, 285, dan 286.

91 data

294 data.

Page 88: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan dua hal yang merupakan jawaban

dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut merupakan

simpulan dari penelitian ini.

1. Strategi tindak tutur mengeluh yang terdapat dalam RA, RKS, dan RRB

sebanyak 8 strategi. Strategi tindak tutur mengeluh itu meliputi strategi

‘petunjuk (hints)’, ‘ekspresi kekesalan (annoyance)’, ‘konsekuensi yang

menyakitkan (ill consequences)’, ‘tuduhan tidak langsung (indirect)’,

‘tuduhan langsung (direct)’, ‘menyalahkan yang disamarkan (modified

blame)’, ‘menyalahkan secara eksplisit (sikap) (explicit blame

(behaviour))’ dan ‘menyalahkan secara eksplisit (orang) (explicit blame

(person))’. Hasil analisis data menunjukkan bahwa strategi tindak tutur

mengeluh yang paling banyak digunakan oleh pengeluh untuk

mengungkapkan ketidakpuasan adalah strategi ‘tuduhan langsung (direct)’

dan strategi ‘menyalahkan secara eksplisit (sikap).

2. Perspektif tindak tutur mengeluh yang terdapat dalam RA, RKS, dan RRB

sebanyak 4 perspektif. Perspektif tindak tutur mengeluh itu meliputi

perspektif penutur ‘saya (I)’, perspektif penutur ‘kita (we)’, perspektif

mitra tutur ‘kamu (you)’, perspektif mitra tutur ‘keadaan (it)’.Hasil analisis

data menunjukkan bahwa perspektif tindak tutur mengeluh yang paling

banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu

Page 89: TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM RUBRIK ASPIRASI, …/Tindak... · banyak digunakan oleh pengeluh adalah perspektif mitra tutur ‘kamu ... kabar dalam menyampaikan informasi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(you)’.

B. Saran

1. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman

terhadap tuturan dalam media cetak terutama suara pembaca mengenai

tuturan ketidakpuasan yang masuk dalam kategori tindak tutur ekspresif

mengeluh.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penulis berharap penelitian mengenai masalah kajian pragmatik,

khususnya mengenai tindak tutur mengeluh dalam media cetak dapat

dilakukan lebih lanjut dan mendalam lagi. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.