tim penyusun -...
TRANSCRIPT
TIM PENYUSUN
Pengarah Maryati, SKM.,M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro
Ketua dr. Silfia Naharani, MM
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro
Anggota Erliyanti, S.Pd.,MKM
Wiza Abela, S.Gz M. Zainudin, S.Kom
Amalia Amraini, A.Md.G
Tim Editor Erliyanti, S.Pd.,M.KM
Wiza Abela, S.Gz M. Zainudin, S.Kom
Amalia Amraini, A.Md.G
Kontributor Badan Pusat Statistik Kota Metro
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Metro Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana Kota Metro (P2PAPP & KB) Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Kota Metro
Rumah Sakit Islam Kota Metro Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro
Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Metro RSIA Anugerah Medical Centre Kota Metro
RSB Permata Hati Kota Metro RSB Asih Kota Metro
Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Metro Bidang Pelayanan & SDK Dinas Kesehatan Kota Metro
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Metro
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan “Profil Kesehatan Kota
Metro 2017” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan profil kesehatan ini merupakan upaya pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) yang merupakan salah satu program dalam pembangunan kesehatan.
”Profil Kesehatan Kota Metro 2017” ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
rujukan dalam penilaian, bimbingan pengendalian serta penyusunan rencana
pelaksanaan program kesehatan khususnya di wilayah Kota Metro. Selain itu
diharapkan juga dapat menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan baik di tingkat
Kota Metro maupun Provinsi Lampung.
Dalam rangka meningkatkan mutu Profil Kesehatan Kota Metro berikutnya, diharapkan
saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak khususnya dalam
upaya mendapatkan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan.
Mudah-mudahan ”Profil Kesehatan Kota Metro 2017” ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam
penyusunan profil ini, kami ucapkan terima kasih.
Metro, 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA METRO
MARYATI, SKM.,M.Kes NIP. 19580805 198001 2 001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan disusunya Profil ....................................... 3
1.3 Sistematika Penyajian ............................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA METRO ............................................... 5
2.1 Keadaan Penduduk .................................................................. 7
2.2 Keadaam Ekonomi ................................................................... 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA METRO .......................... 11
3.1 Mortalitas ................................................................................. 12
3.2 Morbiditas ................................................................................ 19
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ...................................................... 37
4.1 Pelayanan Kesehatan .............................................................. 37
4.2 Perbaikan Gizi Masyarakat ....................................................... 46
4.3 Penjaringan Kesehatan Siswa Sekolah dasar/setingkat ........... 56
4.4 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan .................................... 59
4.5 Indikator Yang Akan Dicapai..................................................... 66
4.6 Perilaku Hidup Masyarakat ....................................................... 67
4.7 Keadaan Lingkungan ................................................................ 69
4.8 Pelayanan Kefarmasian ............................................................ 76
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ......................................... 77
5.1 Sarana Kesehatan .................................................................... 77
5.2 Tenaga Kesehatan ................................................................... 83
5.3 Pembiayaan Kesehatan ........................................................... 85
BAB VI KESIMPULAN ................................................................................. 87
6.1 Kesimpulan .............................................................................. 87
6.2 Saran ........................................................................................ 89
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur, Kota Metro Tahun 2013 - 2017 Sepuluh Penyakit Terbanyak Pda Pasien Rawat Jalan di Puskesmas, Kota Metro Tahun 2017 Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2017 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2017 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk, Kota Metro Tahun 2017 Perkembangan Pembiayaan Kesehatan, Kota Metro Tahun 2013-2017
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18 Gambar 19 Gambar 20
Peta Wilayah Kota Metro Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun 2013 – 2017 PDRB per Kapita Kota Metro Tahun 2011-2016 Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Prosentase penyebab Kematian Neonatal di Kota Metro Tahun 2017 Perkiraan angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup Kota Metro 2013 - 2017 Prosentase penyebab Kematian Bayi di Kota Metro Tahun 2017 Proporsi Kematian Bayi berdasarkan umur Kota Metro Tahun 2017 Perkiraan angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup Kota Metro 2013 - 2017 Kasus Kematian Ibu Kota Metro Tahun 2013–2017 Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2013–2017 Kasus Peneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2013–2017 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Indence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD Kota Metro tahun 2013 – 2017 Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2017 Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA + Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Succes Rate TB Paru (Angka Keberhasilan Pengobatan) Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Angka Kesekitan Diare Balita per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 Gambar 24 Gambar 25 Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28 Gambar 29 Gambar 30 Gambar 31 Gambar 32 Gambar 33 Gambar 34 Gambar 35 Gambar 36 Gambar 37 Gambar 38 Gambar 39 Gambar 40 Gambar 41
Angka Kesakitan Campak per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2013– 2017 Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Kasus Kusta Baru Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Angka Kesakitan HIV/AIDS Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kota Metro 2013 – 2017 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil ResDengan Komplikasi Kota Metro 2013 – 2017 Cakupan Deteksi dini Neonatus dengan Komplikasi Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 dan Neonatus Lengkap Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Balita dengan Gizi buruk dan BGM Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Gambar 42 Gambar 43
Gambar 44 Gambar 45 Gambar 46 Gambar 47 Gambar 48 Gambar 49 Gambar 50 Gambar 51 Gambar 52 Gambar 53 Gambar 54 Gambar 55 Gambar 56 Gambar 57 Gambar 58 Gambar 59 Gambar 60 Gambar 61 Gambar 62
Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Realisasi Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kota Metro Tahun 2017 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Kota Metro 2017 Prosentasi Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk Kota Metro tahun 2013 – 2017 Prosentase JPK Menurut Jenisnya Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kunjungan Pasien Rawan Inap dan Rawat Jalan Per Puskesmas Kota Metro 2017 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Metro Tahun 2013 – 2017 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Di Klinik Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2017 Pencapaian Rumah Tangga BerPHBS Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Rumah Sehat Kota Metro tahun 2013-2017 Cakupan Rumah yang dibina Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Sarana Air Bersih Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Kualitas Air Minum di penyelenggara air minum Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Keluarga Kepemilikan jamban sehat Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Metro Tahun 2017 Cakupan TTU Sehat Kota Metro Tahun 2017 Cakupan TPM Sehat Kota Metro Tahun 2017 Cakupan TPM di bina dan diuji petik Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/ Pengelola Kota Metro Tahun 2017 Jumlah RS dengan kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Kotametro Tahun 2017
Gambar 63 Gambar 64 Gambar 65 Gambar 66 Gambar 67 Gambar 68
Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro Tahun 2017 Prosentase Posyandu Menurut Strata per Kecamatan di Kota metro Tahun 2017 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Desa Siaga Aktif Kota Metro Tahun 2017 Distribuasi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan Kota Metro Tahun 2017 Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita Kota Metro Tahun 2013 – 2017
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
LAMPIRAN 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Kota Metro Tahun 2017 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan IjazahTertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kematian Neonatal Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Baru Tb Bta+, Seluruh Kasus Tb, Kasus Pada Tb Pada Anak, Dan Case Notification Rate (Cnr) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kcamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Kesembuhan Dan Pengobatan lengkap TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Hiv, Aids, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kota Metro Tahun 2017 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kota Metro Tahun 2017
Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28
Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Kasus Baru Kusta 0 – 14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Dan angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Metro Tahun 2017 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Kota Metro Tahun 2017
Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kota Metro Tahun 2017 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin. Kecamatan, dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Umlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro tahun 2017 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Dan puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari Dan Bcg Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota metro Tahun 2017 Cakupan Imunisasi Dpt-Hb/Dpt-Hb-Hib, Polio, Campak, Dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas
Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro tahun 2017 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 20156 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia lanjut menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kota Metro Tahun 2017 Angka Kematian Pasien Di Rumah sakit Kota Metro tahun 2017 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2017 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Metro Tahun 2017 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78
(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Metro Tahun 2017 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro tahun 2017 Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Metro tahun 2017 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kota Metro Tahun 2017 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Di Kabupaten/Kota Metro Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Metro Tahun 2017 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2017 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Kefarmasian i Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017
Tabel 79
Tabel 80
Tabel 81
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan, Kota Metro Tahun 2017 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota, Kota Metro Tahun 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
1
BAB I
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
11..11 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam indek
pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang sehat,
cerdas, terampil, ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan
kesehatan adalah salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan.
Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi
daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari
masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi Kota Metro ” METRO
KOTA PENDIDIKAN DAN WISATA KELUARGA BERBASIS EKONOMI
KERAKYATAN BERLANDASAN PEMBANGUNAN PARTISIFATIF” dengan misi:
1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui sektor pendidikan dan
kesehatan.
2. Meningkatkan kesejahtraan rakyat berbasis ekonomi kerakyatan melalui sektor
perdagangan, jasa, pertanian dan pariwisata
3. Meningkatkan kualitas infrastruktur Kota yang terintegrasi dan berkelanjutan
4. Mewujudkan Pemerintah Kota Metro Good Governance melalui kualitas
pelayanan publik
Kesehatan masuk dalam misi pertama dalam visi & misi walikota Metro, yang
mana kesehatan merupakan urusan wajib dalam Undang Undang No 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah daerah, untuk itu perlu adanya upaya upaya yang kreatif
dan inovatif untuk mewujudkan visi misi tersebut.
Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan
Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan
dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola piker tentang kesehatan yaitu
paradigma sakit menjadi paradigma sehat
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
2
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam
subsistem, dan salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan
informasi kesehatan, “Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel,
transparan, Berdayaguna dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisasi
Kesehatan yang Bertanggung jawab”. Untuk itu perlu adanya sistem informasi
kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota
Metro, salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang
dibuat setiap tahun.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah
profil kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan
yang relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun.
Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2017 ini disusun dengan harapan dapat
memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh baik
tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya
pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2017 ini
merupakan penerbitan yang Kelimabelas.
Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di
Kota Metro selama tahun 2017, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari
hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 (BPS). Cara pengolahan data
melalui perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan
sebagian analisa dan pemaparan dari data yang ada pada tahun 2017 dan tahun-
tahun sebelumnya sebagai perbandingan. Data juga di ambil dari lintas sektor
bidang kesehatan, sehingga menggambarkan Kesehatan di Kota Metro.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
3
11..22 Maksud dan Tujuan disusunnya Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2017 adalah untuk
mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat
kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa
permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk
program pembangunan kesehatan di Kota Metro.
Tujuan umum diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2017 ini adalah
tersedianya data/informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Metro yang sehat.
Tujuan khususnya adalah :
- Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan
fisik dan biologi, data kependudukan dan social ekonomi.
- Diperolehnya data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang
meliputi, angka kematian,angka kesakitan dan status gizi
- Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan yang meliputi cakupan kegiatan
dan sumber daya kesehatan
- Diperolehnya data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan
program kesehatan.
- Tersedianya alat untuk pemantauan dan Evaluasi tahunan program-program
kesehatan.
- Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sumber pencatatan, pelapor yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit
maupun unit-unit kesehatan lainnya.
- Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan
pelaporan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
4
11..33 Sistematika Penyajian Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2017 adalah sebagaii
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil
Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian
tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi
umum lainnya.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2017, yang
menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan
meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan
kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan
kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan
lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2017.
Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI : Kesimpulan
Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal yang
masih dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
5
BAB II
GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAANN
PPEERRIILLAAKKUU PPEENNDDUUDDUUKK
Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi
Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2
atau 0,19 % dari luas Provinsi
Lampung yang besarnya 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada
5°6‟ -5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten
Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.
Gambar 1
Peta Wilayah Kota Metro
Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro
Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang
relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis dengan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
6
kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m
dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%-
88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.Kota
Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu:
Tabel 1
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro
NO KECAMATAN JUMLAH
KELURAHAN
LUAS (KM2)
1 Metro Pusat 5 11,71
2 Metro Utara 4 19,64
3 Metro Barat 4 11,28
4 Metro Timur 5 11,78
5 Metro Selatan 4 14,33
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2),
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat
(11,28 Km2).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
7
22..11 Keadaan Penduduk
Menurut hasil proyeksi penduduk Kota Metro tahun 2017 yaitu 160.729 jiwa.
Kepadatan penduduk Kota Metro sebesar 2.338 Jiwa/Km2 .
Tabel 2
Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur
Kota Metro Tahun 2013-2017
N
O tahun
Jumlah
penduduk
Laki-
laki
(%)
Peremp
uan
(%)
Kepadatan
Penduduk
(km2)
Jumlah
Rumah
tangga
1. 2013 154.045 49,5 50,5 2,241 38.968
2. 2014 152.428 50,05 49,95 3,466 38.998
3. 2015 153.938 49,9 50,1 2.239 40.069
4. 2016 160.729 49,9 50,1 2.338 40.711
5. 2017 166.090 50,4 49,6 2.416 46.926 *
Sumber: BPS Kota Metro , *Disdukcapil
Berdasarkan data realtime pada disdukcapil per september 2017 dalam profil
Kota Metro tahun 2017 dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota
Metro sebesar 0,98 %. Apabila melihat Rasio Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-
laki 83.826 jiwa (50,4 %) lebih banyak dari jumlah penduduk wanita yang berjumlah
82.264 jiwa (49,6 %).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
8
Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat
digambarkan melalui piramida penduduk sebagai berikut :
Gambar 2
Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2017
Sumber : BPS Kota Metro tahun 2017
Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan
bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 25,54 % Penduduk
berusia produktif (15-64 tahun), sekitar 69,77 % dan penduduk pada usia tua (lebih
dari 64 tahun) sebanyak 4,69 % Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan
(Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2017 sebesar 43,32 artinya
setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 43,32 jiwa
penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro
termasuk klasifikasi rendah (<50%).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
9
22..22 Keadaan Ekonomi
A. Indeks Pembangunan Manusia
Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan
ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI).
Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai rata-rata dari
tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup, indeks pengetahuan, dan
indeks daya beli.
Nilai IPM Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di
Provinsi Lampung .Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara
Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa proses
pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan dengan
berlandaskan pada titik pijak konsep pembangunan manusia seutuhnya, yang
merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik
secara fisik, mental, maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Gambar 3
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun
Tahun 2013-2017
Sumber: BPS Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
10
B. Gambaran umum Ekonomi Kota Metro
Ekonomi Kota Metro menunjukan perkembangan yang cukup baik dari tahun
ke tahun. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh dengan rata-rata di atas 5 Persen
selama lima tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi pendapatan
masyarakat yang terlihat dari PDRB per kapita juga terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun dengan rata rata laju pertumbuhan hampir 6,26 persen per tahun
menurut harga konstan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
Gambar 4
PDRB per Kapita Kota Metro
Tahun 2011-2016
Sumber: BPS Kota Metro
Secara umum tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukan dari adanya
peningkatan pendapatan perkapita suatu wilayah. semakin tinggi tingkat perolehan
pendapatan perkapita maka semakin tinggi pula tingkat kesejahterannya.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
11
BAB III
SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN
Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan
hidup waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu &
angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit infeksi,
penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat dari
indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi
pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari
suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai
pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan
yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan
program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori
termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia
berdasarkan BPS tahun 2008 sebesar 67,7. Sedangkan untuk Umur Harapan Hidup
(UHH) Kota Metro yaitu 71,13 tahun (BPS-2017). Dengan demikian UHH penduduk
Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung (69,95 tahun (BPS-
2017)).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
12
33..11 Mortalitas
Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi.
Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat
dari perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam
rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:
1. Angka kematian Neonatus
Angka kematian balita dibagi tiga yaitu kematian neonatus (0-28 hari), kematian bayi (1
bulan - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1 – 5 tahun). Kematian neonatal adalah
kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran.
Kematian neonatal terdiri dari sebagai berikut :
a. Kematian neonatal dini ; Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam
waktu 7 hari setelah lahir.
b. Kematian neonatal lanjut ;Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup setelah
7 hari, atau sebelum 29 hari
Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada
tahun 2017 terdapat kematian 20 neonatus dari 2786 kelahiran hidup (diperkirakan 7
per1000 KH) Tahun 2016 terdapat kematian 13 orang dari 2740 kelahiran hidup (
Diperkirakan 5 per 1000 KH), tahun 2015 terdapat kematian 17 orang dari 2888 kelahiran
hidup (diperkirakan 6 per 1000 KH) ,tahun 2014 terdapat kematian neonatal 16 orang
(diperkirakan 4,7 per 1000 KH ) dan tahun 2013 terdapat kematian Neonatal 9 bayi dari
3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 2,7 per 1000 KH, Kecenderungan angka kematian
Neonatal di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
13
Gambar 5
Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2017 seperti tampak
pada gambar berikut:
Gambar 6
Prosentase Penyebab Kematian Neonatal
Kota Metro tahun 2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Kelainan Kongenital merupakan penyebab terbesar kasus kematian Neonatal di Kota
Metro (35 %).Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
14
bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur, merupakan penyakit bawaan
yang belum diketahui penyebabnya. Sedangkan terbesar kedua adalah BBLR 30 %)
Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian
sakit pada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap
ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi
kepada ibu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al, 2009).
Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia
bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas proses persalinan dan perawatan
terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan (terutama bidan) dituntut untuk bisa
mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila
terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Penyebab kematian bayi < 1 tahun adalah
penyakit infeksi dan penyebab lain. Dari penyebab kematian bayi di atas, dapat
disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian neonatus perlu difokuskan
pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat janin dalam kandungan, bayi baru
lahir, terutama bayi Aspeksia dan BBLR. Dari hasil pengkajian yang dilaksanakan
program sie kesga bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kematian neonatus di
Kota Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda
bahaya pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam
mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi. Sedangkan di tingkat
pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi UGD yang merupakan pintu masuk pertama,
di ruang operasi dengan dokter spesialis anak dan juga kurangnya ruang neonatus
(NICU, PICU) yang tersedia baik di Rumah sakit umum daerah maupun rumah sakit
swasta.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu
indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan
yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program
kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya
kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
15
Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana
angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan
perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena
kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan
kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal
adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya
program gizi pemberian tablet tambah darah dan imunisasi (Tetanus, Toxoid).
Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota
Metro,terjadi penurunan kematian bayi pada tahun 2017 dengan kematian bayi 1
orang dari 2786 kelahiran hidup (diperkirakan 0,4 per1000 KH) Tahun 2016 terdapat
kematian 13 orang dari 2740 kelahiran hidup ( Diperkirakan 2 per 1000 KH),tahun
2015, dengan kematian bayi 5 orang dari 2.888 kelahiran hidup (2 per 1000 KH),
sedangkan trahun 2014 kematian bayi 3 orang dari 3427 kelahiran hidup (0,9 per 1000
KH) dan tahun 2013 terdapat kematian bayi 3 bayi dari 3.365 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,9 per 1000 KH), Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro
selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:
Gambar 7
Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2017 yaitu pada bayi disebabkan
karena pneumonia (Puskesmas Karang Rejo)
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
16
Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik
sebagai berikut:
Gambar 9
Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur
Kota Metro tahun 2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir
95 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal.
sedangkan 5% pada umur 1 bl – 1th.
Dari hasil pengkajian kasus kematian neonatal di Kota Metro antara lain karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir,
kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan serta dokter umum dalam mendeteksi
dan menangani kasus neonatal resiko tinggi.
Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal
esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi
Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,
stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan
pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian
banyak faktor yang mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota
Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya
pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam
mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat
pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis
anak dan kurangnya ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum
Daerah maupun Rumah Sakit Swasta.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
17
3. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada
fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Hasil
SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan laporan dari bidang Kesga tahun 2017 terdapat kematian anak balita 1
orang dari 2786 kelahiran hidup (diperkirakan 0,4 per 1000 kelahiran hidup), tahun
2016 terdapat kematian anak balita sebanyak 2 kasus dari 2740 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,7 per 1000 KH), 2015 terdapat kematian anak balita 1 orang
disebabkan karena kejang(diperkirakan 0,34 per 1000 KH), Dan tahun 2014 kematian
anak balita sebanyak 4 kasus dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 1,2 per 1000
KH) dan tahun 2013 terdapat 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 0,6 per
1000 kelahiran hidup) ini tidak bisa dibandingkan dengan target Nasional AKABA
sebesar 23 per 1000 KH karena data di atas belum menggambarkan AKABA
sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud yaitu kematian pada masa > 1 tahun
sampai kurang dari 5 tahun.
Gambar 10
Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
4. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan
masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
18
status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan
rendahnya keadaan sosial ekonomi.
Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun 2013 terdapat 5
kematian ibu dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 148 per 100.000 KH) dan tahun
2014 terdapat 2 kematian maternal dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 58,4 per
100.000 KH) dan tahun 2015 tidak ada kematian dan tahun 2016 tejadi kematian 2
dari 2740 kelahiran hidup (diperkirakan 73 per 100.000 KH), sedangkan tahun 2017
terdapat 3 kematian dari 2786 kelahiran hidup.(diperkirakan 107,7 per 100.000 KH)
Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir terlihat pada
gambar berikut :
Gambar 11
Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena
kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
kasus kematian ibu di Kota Metro meningkat dari 2 kematian menjadi 3 kematian
Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka
Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun
sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar
107,7 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di Kota
Metro tergambar di bawah ini
Gambar 12
Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2013-2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
19
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
33..22 Morbiditas Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya
penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009). Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat
dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit
yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang
tahun 2017.
1. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas
Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk
ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai dengan
masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi. Penyakit
infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas tetap menduduki peringkat
pertama pada pola penyakit rawat jalan di puskesmas.
Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun
2017 adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
20
Tabel 3
Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas (terlapor Klinik
Utama dan Klinik Pratama)
Kota Metro Tahun 2017
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %
1 Hipertensi primer/essensial 14781 9.17
2 Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tidak spesifik 11355 7.04
3 Nasofaringitis akut 9856 6.11
4 Dispepsia 8546 5.3
5 Faringitis akut, tidak spesifik 5415 3.36
6 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications
4361 2.7
7 Myalgia 4225 2.62
8 Sakit kepala 3619 2.24
9 Gastritis, tidak spesifik 3240 2.01
10 Other acute upper respiratory infections of multiple sites 3132 1.94
Sumber: Laporan LB1 tahun 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat
jalan di puskesmas dan klinik didominasi oleh penyakit non-Infeksi (6 diagnosa). Pada
tabel tersebut ada 2 diagnosa penyakit non-infeksi yang menjadi indikator kinerja
kesehatan nasional yaitu Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Tingginya angka penyakit
non-infeksi tersebut mengindikasikan bahwa adanya pola hidup dan gaya hidup
masyarakat yang tidak sehat. Dengan pelaksanaan program GERMAS oleh Dinas
Kesehatan dan peningkatan kunjungan program PISPK beserta intervensinya kepada
masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka penyakit non-infeksi. Penyakit
infeksi akut (4 diagnosa) yang ada pada tabel tersebut semuanya berkaitan dengan
saluran pernafasan, artinya masyarakat belum sepenuhnya memahami dan
mengetahui tata laksana pencegahan penyakit saluran pernafasan agar tidak
menularkan ke orang lain.
2. Penyakit Menular
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia
Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun
diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15
detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
21
Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi
yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian
terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang
terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia
menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30
% dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus
Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya
disebabkan Virus.
Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia.
kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia diperkirakan
sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan diperkirakan
mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Pneumonia juga
sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di puskesmas maupun
rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di Puskesmas dan 15 – 30 %
kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit
disebabkan oleh ISPA. Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia
diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan laporan Seksi
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus Pneumonia pada balita
selama periode waktu 2013 – 2014 terjadi peningkatan dan fluktuatif pada tahun
2015-2017, seperti tergambar dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 13
Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
22
Pada tahun 2017 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 53
penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih
jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.270 penderita (10% dari jumlah
balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih
MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka
penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas, juga kurangnya kemampuan
SDM pelayanan swasta dalam hal pendeteksian dini atau penyakit pneumonia
hanya ada pada pasien dengan jumlah tersebut.
Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan
kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2017 sebanyak
12.699 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun
2017 adalah 1.270 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita
pneumonia balita sebesar 10% dari jumlah sasaran (1.270 kasus). Adapun
Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2017 adalah sebanyak
53 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita pneumonia
hanya sebesar 4 % dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan penderita
pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas Yosomulyo sebesar
24,52 % dan terendah di Puskesmas Karang Rejo sebesar 0%. Realisasi
penemuan penderita pneumonia pada balita per-puskesmas dapat dilihat dari
grafik sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
23
Gambar 14
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota Metro
masih jauh dari target. Hal ini kemungkinan memang tidak ada kasus pneumonia
di wilayah puskesmas atau petugas puskesmas belum dapat menemukan kasus
balita pneumonia (ketidakmampuan diagnosa).
b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini berpotensi
menimbulkan kepanikan karena penyebarannya yang cepat dan
beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau
Demam Berdarah (DBD). Jumlah kasus pada tahun 2013 adalah 460 kasus,
tahun 2014 jumlah kasus DBD 146 kasus, tahun 2015 meningkat 267 kasus,
tahun 2016 kasus DBD berjumlah 233 kasus dan pada tahun 2017 kasus DBD
berjumlah 83 kasus. Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD tahun 2013 menjadi
298,6 per 100.000 penduduk, tahun 2014 menjadi 95,8 per 100.000 penduduk,
tahun 2015 menjadi 173,4 per 100.000 penduduk, tahun 2016 menjadi 145 per
100.000 penduduk, dan tahun 2017 menjadi 50,9 per 100.000 penduduk.
Perkembangan jumlah kasus DBD di Kota Metro selama periode waktu 2013–
2017 tergambar dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
24
Gambar 15
Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD
Kota Metro tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Incidence rate DBD pada tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari
tahun 2016 yaitu menurun sebanyak 94% dan case fatality rate (CFR) tahun 2017
menurun. Case fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga
untuk menilai kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). CFR
Kota Metro meningkat dari tahun 2016 0,9% dan tahun 2017 menjadi 1,2%.
Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2013-2017 tersebar di 22
kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro. Pada tahun 2017,
kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro
Pusat dengan 13 kasus di Puskesmas Metro serta 17 kasus di Puskesmas
Yosomulyo, dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah Kecamatan
Metro Selatan 4 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus DBD per
kecamatan:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
25
Gambar 16
Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD antara
lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya program
pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup bersih dan
sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai
elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya
agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan.
Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan
dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik
pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu
Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.
Jumlah kasus penyakit DBD cenderung fluktuatif dalam 5 tahun terakhir.
Diperlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dan memberantas penyakit
DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro antara lain dilakukan dengan
pembentukan tim pokjanal DBD tingkat kota dan tingkat kecamatan, fogging
fokus, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD, serta melaksanakan program
gerakan satu rumah satu jumantik di Kota Metro.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang) plus
Menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
26
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes
berkembang biak.
Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
baru, serta pelaksanaan Program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
diharapkan dapat menekan angka kasus DBD dan juga meningkatkan cakupan
ABJ ≥ 95%. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh
petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik).
Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan
terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.
Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga
harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat
menekan angka kematian akibat penyakit DBD.
Tabel 4
Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2017
NO INDIKATOR TAHUN 2017
TARGET REALISASI
1 Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)
49% 50,3%
2 Angka Kematian DBD (%) <1% 1,2%
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Penyakit TBC. Paru
Untuk mengatasi masalah TBC di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan
program penanggulangan penyakit TBC dengan strategi DOTS (directly observe
treatment shortcource) atau pengobatan TBC Paru dengan pengawasan langsung
oleh PMO (Pengawas Menelan Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan
penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Strategi program P2 TBC Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi
DOTS yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TBC Paru
BTA+ minimal 80% yang di ikuti dengan angka konversi sebesar 80% serta angka
kesembuhan minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
27
unit pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TBC
Paru di Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan
4 puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 7 puskesmas satelit.
Cakupan penemuan penderita baru (CDR) TBC All Case sangat berfluktuatif, yaiut
41,06% pada tahun 2013, 37,31 % pada tahun 2014, 33,7 % pada tahun 2015,
pada tahun 2016 adalah 34 %, dan pada tahun 2017 adalah 34,87 %. Namun
peningkatan cakupan penemuan penderita baru TBC BTA+ tidak diikuti dengan
keberhasilan pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang
menunjukkan presentase pasien TBC BTA+ yang menyelesaikan pengobatan
(SR). Angka kesembuhan penyakit TBC Paru dengan BTA+ (cure rate) pada
tahun 2013 83 % dan mengalami penurunan tahun 2014 yaitu 77,67 %, tahun
2015 terjadi peningkatan yaitu 90,22 %, menurun pada tahun 2016 yaitu 84 %,
dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 92.2%. Angka keberhasilan pengobatan
TBC BTA+ di Kota Metro telah melampaui target nasional (85%) sebesar 96,1 %.
Perkembangan cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka
kesembuhan (CR) TBC All Case selama tahun 2013-2017 tergambar dalam grafik
berikut.
Gambar 17
Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TBC BTA +
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
28
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih belum
memenuhi target nasional artinya dari kasus TBC yang ditemukan dan diobati
telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi perlu diupayakan lebih
maksimal dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pengobatan penderita TBC.
Dalam rangka menyukseskan pelaksanaanaan penanggulangan TBC, prioritas
ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional
dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS.
Micobacterium tuberculosis (TBC) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia,
menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TBC dengan kematian 3
juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara berkembang kematian ini
merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat diadakan
pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TBC berada di negara-negara
berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TBC
akan meningkat. Kematian wanita karena TBC lebih banyak dari pada kematian
karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO).
Penderita TBC yang sudah mengalami keberhasilan pengobatan dari tahun 2013
sampai tahun 2017 mengalami fluktuatif yaitu 89,04 % pada tahun 2013, 95 %
pada tahun 2014, 94 % pada tahun 2015, pada tahun 2016 tetap 94 % dan tahun
2017 meningkat yaitu 96,1 %. Gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada grafik
berikut :
Gambar 18
Succes Rate TB Paru (Angka Keberhasilan Pengobatan)
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
29
Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada kestabilan pada
keberhasilan pengobatan TBC Paru di Kota Metro, terbukti dari tahun 2013 s.d
tahun 2017 terus mengalami kenaikan. Keberhasilan pengobatan penderita TBC
paru ini berkat kesadaran penderita dan keinginannya untuk sembuh dan juga
pengawasan yang efektif dari PMO (pengawas Menelan Obat) dan kerja sama
yang baik dengan lintas sektor terkait.
d. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang
sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah
penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta
orang per tahun.
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare
tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur
tahun 2009 adalah 411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita
dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada
tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk
(Ditjen PP&PL, 2007).
Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat,
pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban
sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat
menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per
1000 penduduk, tahun 2013 menurun yaitu 20,6 per 1000 penduduk, tahun 2014
meningkat yaitu 22,69 per 1000 penduduk, tahun 2015 adalah 18,44 per 1000
penduduk, tahun 2016 adalah 17,24 per 1000 penduduk dan tahun 2017 menurun
menjadi 14,57. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro
terlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
30
Gambar 19
Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 2014 hingga 2017, penurunan 8 poin
pada Incident Rate (IR) diare per 1000 jiwa merupakan hasil kerja yang patut
diapresiasi. Pelaksanaan kegiatan kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat,
koordinasi yang baik melalui lintas program maupun lintas sektor,
mengembangkan dan menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita
diare, maupun meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam
pengelolaan program harus tetap dijalankan seiring dengan inovasi-inovasi yang
dibuat pada tingkat Puskesmas maupun oleh Dinas Kesehatan.
e. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah
melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui
PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis).
Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar
disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan
efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap
penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan difokuskan pada
kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit poliomyelitis
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
31
paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid
(layuh).
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 pada anak
berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 2 di Kota Metro maka
harus ditemukan minimal 1 kasus lumpuh layuh.
Tahun 2017 tidak ditemukan kasus AFP, tahun 2016 ditemukan 1 kasus
(Puskesmas Purwosari), tahun 2015 tidak ditemukan kasus, tahun 2014 ada 1
kasus (AFP rate 2,44 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Yosodadi, dan
tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,41 per 100.000 anak < 15 tahun)
di wilayah Mulyojati. Grafik perkembangan Angka Kesakitan AFP di Kota Metro
terlihat pada gambar berikut:
Gambar 20
Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro dari
tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 2 per 100.000
penduduk<15, tahun 2013 terdapat 1 kasus (>2 per 100.000 penduduk <15
tahun), tahun 2014 terdapat 1 kasus (>2 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun
2015 tidak ditemukan kasus, tahun 2016 terdapat 1 kasus (>2 per 100.000
penduduk <15 tahun), dan tahun 2017 tidak ditemukan kasus. Dari setiap kasus
AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk
mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil pemeriksaan selama tahun
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
32
2013-2017 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio liar pada kasus AFP yang
ditemukan.
f. Penyakit Campak
Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB.
Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit
Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan
akut. Program reduksi campak global (WHO Ninth General Programme of Work,
1996-2001), menargetkan penurunan insidens campak 90 % dan penurunan
mortalitas campak 95% dari sebelum program imunisasi di mulai.
Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun 2012
meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun
2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita, tahun 2014, 2015, 2016 dan
2017 tidak ada kasus campak yang meninggal seperti terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 21
Angka kesakitan Campak per 1000 Balita
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi
Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan target
nasional sebesar >95%, karena campak merupakan penyakit dengan potensi
menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Ada korelasi positif antara kenaikan
kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi campak.
Cakupan imunisasi campak di Kota Metro tahun 2013 yaitu 102,4 % dan tahun
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
33
2014 menjadi 103,1 %, tahun 2015 meningkat 114 % di atas target nasional
sebesar > 95 %, kemudian di tahun 2016 mengalami penurunan yaitu sebesar
93%, dan meningkat di tahun 2017 yaitu 110 %.
Gambar 22
Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Surveylan & Imunisasi
Gambar 23
Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Surveylan & Imunisasi
g. Penyakit Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek
sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar
pelayanan minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
34
Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini
dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke puskesmas.
Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan Metro Pusat
pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru, penderita
kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011. Tahun 2013
terdapat 1 kasus baru di Metro dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi dan
tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus, namun pada 2017 ditemukan 3
kasus kusta yang berada di wilayah kerja Puskesmas Metro.
Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program P2
Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan
melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan
penderita melalui kegitan perkesmas yang ada.
Gambar 24
Kasus Kusta Baru
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS
Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit
yang sulit untuk teregistrasi di pelayanan kesehatan karena penderita cenderung
untuk tertutup dalam mencari pengobatan penyakitnya. Perlu diwaspadai dan
diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun di Kota Metro
meningkat. Seperti diketahui penderita HIV/AIDS merupakan fenomena gunung
es, dimana kasus penderita HIV/AIDS yang sebenarnya mungkin lebih banyak dari
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
35
yang terpantau. Hal ini karena penderita HIV/AIDS pada umumnya tersembunyi
dan menutupi penyakitnya karena stigma di masyarakat bagi penderita HIV/AIDS
dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan. Sebagai gambaran bahwa bila terdapat 1
kasus/penderita HIV/AIDS maka diperkirakan terdapat sekitar 100 orang
disekitarnya berpotensi terkena HIV/AIDS. Berdasarkan laporan SST tahun 2017
tidak terdapat penyakit Sifilis, gonorhoe di Kota Metro. Sedangkan Penyakit
HIV/AIDS di Kota Metro Penemuan kasus baru HIV-AIDS di Kota Metro dari tahun
2008 – 2017 cenderung fluktuatif. Tahun 2017 penemuan kasus baru HIV
sebanyak 6 kasus. Kumulatif hingga akhir Desember 2017 terdata bahwa pasien
HIV-AIDS dari tahun 2008 sebanyak 60 kasus dengan yang meninggal sebanyak
24 kasus. Dapat digambarkan secara rinci jumlah kasus HIV-AIDS 5 tahun terakhir
adalah tahun 2013 terdapat 12 kasus meninggal 4 kasus ,Tahun 2014 terdapat 4
kasus meninggal 2, tahun 2015 terdapat 7 kasus dan meninggal 2, Tahun 2016
terdapat 4 kasus, dan tahun 2017 terdapat 6 kasus seperti terlihat pada gambar
berikut :
Gambar 25
Angka kesakitan HIV/AIDS
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
i. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB)
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB merupakan tindak
lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi di
masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran
lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi
surveilans dan seksi gizi pada tahun 2017 tidak terdapat kejadian luar biasa
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
37
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
44..11 Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC)
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki
kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard
pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal
Care (ANC) yang terdiri atas:
(Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian
imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet
selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam
rangka pensiapan rujukan.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil
(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling
sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada
triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama
rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
38
Gambar 26
Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 27
Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Pada tahun 2017, dari 2.958 ibu hamil terdapat 2.958 yang memeriksakan kehamilan
(K1) atau sebesar 100%. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2017 sebesar
100%. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan
yaitu sebesar 95%. K4 yang meningkat pada tahun 2015 dapat disebabkan adanya
bumil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dari luar wilayah Kota Metro.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
39
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian
maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak
mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Kota Metro pada tahun 2013-2017 mempunyai kecenderungan meningkat,
namun mengalami penurunan pada tahun 2016 dan meningkat pada tahun 2017. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 28
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Pada tahun 2017 dari 2.823 persalinan 100 % ditolong oleh petugas kesehatan, angka
ini sudah memenuhi target sebesar 100%. Hal ini terjadi karena Kota Metro tidak ada
tenaga dukun lagi, maka pertolongan persalinan di Kota Metro dilakukan oleh tenaga
Kesehatan.
3. Deteksi ibu hamil dengan komplikasi
Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan
meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole >90mmHg),
oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak
lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi
berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil di Kota Metro dari
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
40
periode tahun 2013-2017 menunjukkan kecenderungan naik pada tahun 2013 angka
95,4 dan tahun 2014 meningkat 97,6 % sampai tahun 2015 menjadi 99,7 %, tahun 2016
menurun kembali menjadi 94,3 %, dan tahun 2017 meningkat menjadi 100%. Cakupan
deteksi bumil dengan komplikasi perlu dipertahankan karena keterlambatan mendeteksi
resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah bumil resiko
komplikasi sebanyak 592 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani 592 (cakupan 100%).
Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam grafik berikut:
Gambar 29
Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil dengan komplikasi
Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
4. Deteksi neonatus dengan komplikasi
Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada masa
perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari).
Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara
deteksi bayi-bayi komplikasi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan
selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi komplikasi.
Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus komplikasi lahir dari ibu dengan
kehamilan komplikasi pula.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
41
Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut :
1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)
2. Umur kehamilan 32-36 minggu
3. Bayi dari ibu DM
4. Bayi dengan riwayat opname
5. Bayi dengan kejang berulang
6. Sepsis
7. Asfiksia Berat
8. Bayi dengan ganguan pendarahan
9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress)
Adapun pencapaian program tersebut di Kota Metro dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Gambar 30
Cakupan Deteksi Dini Neonatus Dengan Komplikasi
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus komplikasi di Kota
Metro telah mencapai target nasional 100% yaitu mencapai 130,7%, hal ini terjadi
dikarenakan Kota Metro dengan sarana prasarana yang memadai dan jarak tempuh ke
fasilitas kesehatan yang cukup dekat menjadi alasan bagi masyarakat kabupaten
tetangga untuk mencari pelayanan kesehatan di Kota Metro. Dari tahun ke tahun dapat
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
42
diketahui bahwa cakupan program meningkat dari tahun 2013 , 2014 dan menurun pada
tahun 2015 dan meningkat kembali pada tahun pada tahun 2016 dan 2017.
5. Pelayanan Keluarga Berencana
Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan
sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang
ada di Kota Metro tahun 2017 sebanyak 27.821 PUS dan tersebar di lima (5)
Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu sebanyak
9.031 PUS atau 32,46% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan Metro Barat
yaitu sebesar 3.971 PUS atau 14,27 %. Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP
Kota Metro pada tahun 2017 sebanyak 20.023 PUS (72%) dan peserta KB baru ada
5.414 PUS (19,5 %).
6. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari
dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan
untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana
pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada
umur 9-12 bulan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
43
Gambar 31
Cakupan Kunjungan Neonatus 1 dan Neonatus Lengkap
Kota Metro Tahun 2013– 2017
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2017 yaitu sebanyak 2.754 dari
jumlah sasaran sebesar 2.786 (cakupan 98,9%) untuk KN lengkap sedangkan KN 1
cakupan sebanyak 2.783 dari sasaran 2.786 (99,9%).
7. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG,
DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan
dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan
teknis. Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :
a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-
11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas
luar (intrakutan).
b) Imunisasi DPT-Hb-Hib untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang
diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan
selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular). kemudian dilanjutkan dengan pemberian DPT-Hb-Hib pada usia 18
bulan (dibawah 3 Th)
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
44
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan
pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara
meneteskan ke mulut bayi.
d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya
satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular).
e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9
bulan dan dilanjutkan pada anak usia 24 bulan (dibawah 3 tahun) dengan cara
menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi
terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥ 80% bayi di desa/kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2015 ada
sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila
melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun
2017 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target
tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi
bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2017:
Gambar 32
Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas
dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
45
imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas Purwosari dan yang terendah Puskesmas
Yosodadi, tidak ada di bawah target yang sudah ditetapkan yaitu <80%. Puskesmas
Yosodadi target Imunisasi DPT-HB3 belum mencapai 80 %, untuk itu perlu adanya
peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar keberhasilan UCI
100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan
imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal
di setiap Kabupaten/Kota hingga < 2 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada
masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun
pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39
tahun).
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis
dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan yang berguna
bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu pemberian minimal 4 minggu
setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6
bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian
minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5
selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25
tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang
dimulai saat dan atau sebelum kehamilan).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
46
44..22 Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani
permasalahan gizi di masyarakat dengan cara meningkatkan kemandirian masyarakat di
bidang gizi, pelembagaan keluarga sadar gizi, serta peningkatan penganekaragaman
konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi yang sering dijumpai pada kelompok
masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan
penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Dalam memantau pertumbuhan
balita digunakan indikator D/S dan N/D. Berdasarkan hasil kegiatan seksi gizi untuk
tahun 2017 jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 11.134
dari 13.458 seluruh balita (S). Jadi pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 82,5
% atau lebih tinggi dari target sebesar 80%. Adapun cakupan D/S per puskesmas dapat
dilihat dari gambar di bawah ini :
Gambar 33
Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target
yang ditetapkan yaitu sebesar 80% terkecuali Puskesmas Karang rejo dengan cakupan
79.9%.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
47
Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2013 - 2017 adalah sebagai berikut:
Gambar 34
Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro
menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2017 D/S sudah di atas
target.
2. Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada
pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM
berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan
intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Dari 52 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai program MP-ASI bagi balita
BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan karena balita BGM yang tidak
mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih status menjadi balita gizi buruk.
Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-
score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-
kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang meliputi:
a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b) Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c) Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan
dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi,
Transisi, dan Rehabilitasi;
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
48
d) Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e) Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-
score -1;
f) Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.
Dari 2 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro, 100% penderita
mendapatkan perawatan.
3. Pemberian Kapsul Vitamin A
Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita
diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan
Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di
Kota Metro tahun 2017 sebesar 100% atau meningkat jika dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2016 yaitu sebesar 99,94 %. Secara rinci capaian pemberian
kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut:
Gambar 35
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telah mencapai
target 85%. Cakupan merata sama diseluruh Puskesmas se-Kota Metro. Hal ini
dikarenakan balita yang datang di posyandu pada bulan vitamin A mendapatkan
vitamin A di Posyandu sedangkan yang sekolah mendapatkan Vit. A di sekolah PAUD
dan TK.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
49
4. Pemberian Tablet Fe
Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai
dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan
risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian
pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk
melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai resiko
melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia
berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali pada ibu
hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia
dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe)
diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun
2017 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 100 %. Sedangkan
cakupan pemberian tablet besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2017 sebesar 100 %
seperti tergambar dalam grafik berikut.
Gambar 36
Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Gambar 37
Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
50
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target yang
diharapkan (90%) pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.
5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
<15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa
kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai
kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun gambaran
prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
51
Gambar 38
Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota
Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan
deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita
gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.
6. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam 2
kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang.
Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
bayi BBLR sebesar 260 kasus tahun 2013 dan turun menjadi 239 kasus tahun 2014,
tahun 2015 menurun menjadi 237 kasus dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi 239
kasus, untuk tahun 2017 meningkat jauh menjadi 268 kasus seperti terdapat dalam
grafik berikut:
Gambar 39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
52
Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di
Puskesmas Yosomulyo (51 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Karang Rejo
dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas
disajikan dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 40
Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
53
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas
dengan jumlah lebih dari 12 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi
pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang
yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit
bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
7. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD), gizi
kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan kasus
gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik:
Gambar 41
Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi
Jumlah kasus balita gizi buruk yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota
Metro, tahun 2013 dan 2014 sebanyak 4 kasus, menurun pada tahun 2015 menjadi 2
kasus, tahun 2016 meningkat kembali menjadi 5 kasus, dan tahun 2017 ada 2 kasus.
Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung
berfluktuatif, pada tahun 2013 terdapat 260 kasus, tahun 2014 meningkat menjadi 260
kasus, pada tahun 2015 yaitu 168 kasus, tahun 2016 menjadi 146, dan tahun 2017
menurun jadi 102 kasus. Kasus balita BGM perlu diwaspadai karena status BGM
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
54
berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak mendapat penanganan yang
memadai.
Untuk temuan gizi buruk terbaru 2017 ada 2 orang, hal lain disebabkan perbedaan
defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa
yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi
operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk
juga disebabkan adanya penyakit penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh.
Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 2 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya
peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu
adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui
penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar
dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan. Perlu juga ada kegiatan pemberian
tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan perlu
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui
penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta dinas
terkait.
8. Bayi Mendapat ASI Ekslusif
Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat
penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain
pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara
eksklusif di usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagaii
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2017 menunjukkan penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu 19.8% dari tahun 2016 yang capaiannya adalah 33,5%.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
55
Gambar 42
Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesga & Gizi
Berdasarkan laporan pada tahun 2017 didapatkan bahwa dari 2.731 sasaran bayi
terdapat 541 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (48 %). Angka cakupan ASI
eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena
masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI
Eklusif serta penanganan bidan yang tidak langsung menyarankan memberikan ASI
pada ibu melahirkan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
56
44..33 Penjaringan Kesehatan Siswa Sekolah dasar/Setingkat
1. Penjaringan Kesehatan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang
hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan di
seluruh wilayah Indonesia harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Penjaringan Kesehatan untuk siswa sekolah dasar atau setingkat yang dilakukan di
Kota Metro pada tahun 2017 telah tercapai 100% dari 2.881 siswa, sedangkan dari
siswa yang dijaring dan mendapatkan pelayanan kesehatan hanya 2,4%
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14
september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992
tentang Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat
dan dunia kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan
sebagai salah satu kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat
bagian khusus mengenai kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU
tersebut.
Pasal 93: (1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan.
(2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha
kesehatan sekolah.
Pasal 94:
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau
oleh masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
57
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007) yang diselenggarakan
Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata memiliki
kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi yang rusak tersebut
hanya 0.7% yang telah ditambal. Beberapa temuan ilmiah menunjukkan adanya kaitan
antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit
jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan dan dampak karies gigi juga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah.Dengan meningkatkan
kualitas kesehatan gigi akan dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Gambar 43
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Kota Metro Tahun 2017
Dari 11 Puskesmas yang ada di Kota Metro, untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dilaksanakan pencabutan gigi tetap sebanyak 1575 kasus dan tumpatan gigi tetap 688
kasus, sedangkan pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah terdapat di 51 SD/MI dari 68
SD/MI yang ada di Kota Metro dan yang melaksanakan sikat gigi missal ada 49 SD/MI.
Dari jumlah 17.509 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 4.659 siswa pada Usaha
kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 264 siswa yang perlu perawatan gigi, sedangkan
UKGS belum dilaksanakan di semua SD/MI yang ada di Kota Metro dan siswa yang
diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi biasanya berbarengan dengan penjaringan
siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru masuk.
3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
58
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang berkualitas melalui
penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ramah bagi lanjut usia untuk
mencapai lanjut usia yang berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Upaya yang
dikembangkan untuk mendukung kebijakan tersebut antara lain meningkatkan upaya
kesehatan bagi lanjut usia di pelayanan kesehatan dasar dengan pendekatan
Pelayanan Santun lanjut usia, meningkatkan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut
usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri Terpadu di Rumah Sakit, dan
menyediakan sarana dan prasarana yang ramah bagi lanjut usia.
Pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Metro dilaksanakan di 11 Puskesmas
dengan rutinitas melaksanakan senam Usila, pemeriksaan kesehatan serta
pemberian penyuluhan dan pemberian multi vitamin dan susu. Kota Metro ada
12.682 Usila dan yang mendapat pelayanan kesehatan 12.682 Usila (100%), dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 44
Pelayanan kesehatan Usia Lanjut
Kota Metro Tahun 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
59
44..44 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟
dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan
kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu
mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan
menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut
sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan
pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan
upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
Prosentase kepesertaan JPK terhadap jumlah penduduk secara nasional ditargetkan
95% penduduk telah menjadi anggota JPK. Adapun capaian kepesertaan di Kota Metro
yaitu; pada tahun 2013 adalah 48,5%, tahun 2014 meningkat menjadi 53,55%, tahun
2015 meningkat menjadi 144,04% telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar
70%, tahun 2016 menurun kembali yaitu 57.63 % dan tahun 2017 meningkat menjadi
71.43%.
Gambar 45
Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk
Kota Metro Tahun 2013 – 2017
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan & Pembiayaan Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
60
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2017 dapat
dilihat dari grafik berikut.
Gambar 46
Prosentase JPK Menurut Jenisnya
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan & Pembiayaan Kesehatan
JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN sebesar 18.76%, ,
penerima bantuan iuran (PBI) APBD sebesar 6.18 %, pekerja penerima upah (PPU)
sebesar 24.14%, pekerja bukan penerima upah (mandiri) sebesar 19.50 %, bukan
pekerja sebesar 2.85 %, Jamkesda 0 %, asuransi swasta 0 % dan asuransi
perusahaan terdiri dari 0 %.
2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan
prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas. Dimana
jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2016 adalah 160.787 kunjungan dan
jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2017 tercatat sebanyak 173.064
kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk
rawat jalan sebanyak 172.340 kunjungan atau 105,74% dari jumlah penduduk.
Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2017 ada 532 kunjungan atau
0.33% dari jumlah penduduk dan kunjungan gangguan jiwa ada 192 kunjungan atau
0.11% dari jumlah penduduk. Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh
puskesmas di Kota Metro masih di bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah
penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan rawat inap puskesmas karena fasilitas
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
61
kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah dijangkau, sehingga masyarakat lebih
memilih di rawat di rumah sakit daripada di puskesmas. Grafik dibawah ini
menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing puskesmas baik rawat jalan,
rawat inap dan gangguan jiwa.
Gambar 47
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan dan Gangguan jiwa Per
Puskemas Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Yankes & Pembiayaan Kesehatan
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik meningkat dalam tahun
terakhir seperti tergambar sebagai berikut.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
62
Gambar 48
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Yankes & Pembiayaan Kesehatan
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi
mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk
Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah
dan Lampung Timur.
Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan
bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja
untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan,
sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang dilayaninya.
Salah satu Misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas
penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan
dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada
masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga
miskin.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
63
Pelayanan Kesehatan di klinik dengan 6 klinik di Kota Metro, jumlah kunjungan rawat
jalan 3.507 kunjungan dan rawat inap 142 kunjungan, seperti tergambar dalam grafik
berikut
Gambar 49
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik
Kota Metro Tahun 2017
3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk
menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan. Pelayanan
rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan
rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan berat. Saat
ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1 RS
Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh
rumah sakit di Kota Metro sebanyak 374.471 atau sebesar 229% dari jumlah penduduk.
Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 189% atau 308.870 orang adalah pasien
rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 63.377 orang atau 38% dan pasien
gangguan jiwa sebanyak 2.224 orang atau 1,3%.
Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota
Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari
luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit di Kota Metro.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
64
Gambar 50
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Kota Metro Tahun 2017
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA
Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih
4. Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan
rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu,
dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan
pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate
(BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata selang
waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien keluar yang
meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar meninggal
<24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator tersebut di
beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
65
Tabel 5
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2017
N
O RUMAH SAKIT
JUMLAH
TEMPAT TIDUR BOR ALOS TOI GDR NDR
1 RSU A. Yani 233 69.3 3 1 50.8 22.9
2 RSU Mardi Waluyo 213 87.6 3 0 38.5 21.3
3 RSU Islam 73 50.7 3 2 16.8 3.8
4 RSU
Muhammadiyah 105 44,2 1 1 2,0 0,5
5 RSIA AMC 75 82.7 ≥ 3 1 0.5 0,3
6 RSB Asih 25 18.1 1 6 - -
7 RSB Permata Hati 31 68.1 2 1 - -
Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Sde-Kota Metro
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit
(Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar
rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo, RSIA AMC, dan RSB
Permata Hati) menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 3 rumah sakit lainnya
masih di bawah angka ideal.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
66
44..55 Indikator Yang Akan Dicapai
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan
data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2017 adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
2015 - 2019 2017
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100 100
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100 100
3 Pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir 100 100
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100 100
5 Pelayanan Kesehatan pada usia Pendidikan Dasar 100 100
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100 100
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 100 100
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100 100
9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 100 100
10 Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat 100 100
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 100 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100 100
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
67
44..66 Perilaku Hidup Masyarakat
Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang
merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya
kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan
pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Rumah Tangga Sehat
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai
jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari,
makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas
lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 36.904 rumah
tangga yang dipantau, sebanyak 32.484 keluarga (88,02%) dapat dikategorikan sebagai
rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada asap rokok
sangat sedikit. Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat masih banyak yang
merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga sehat terjadi peningkatan dari
tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%. Untuk itu perlu ada
peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya merokok dan adanya
ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan untuk merokok. Dengan
adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk mencapai rumah tangga
sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan Kota Metro Sehat.
Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
68
Gambar 51
Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Promkes
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
69
44..77 Keadaan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit
yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar,
Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, pengawasan tempat-tempat umum
dan tempat pengelolaan makanan (TUPM), dan pengembangan wilayah sehat.
1. Rumah Sehat
Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan
kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 2.555 rumah yaitu 44,36% dari
rumah yang ada (36.904 rumah). Rumah yang dibina memenuhi syarat/ rumah sehat di
Kota Metro ada 60,08% yaitu 1.535 rumah yang dibina. Sedangkan rumah sehat yang
ada adalah 32.484 rumah (88,02% dari rumah yang ada). Hal ini menggambarkan
bahwa pemeriksaan rumah sehat belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah
yang diperiksa belum ada 50% dari jumlah rumah / bangunan yang ada. Hal ini dapat
dilihat dengan tingginya angka kejadian penyakit menular. Pada gambar di bawah ini
dapat terlihat cakupan rumah sehat.
Gambar 52
Cakupan Rumah Sehat
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
70
Gambar 53
Cakupan Rumah yang dibina
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
2. Penyediaan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti
mampu mereduksi terjadinya beberapa penyakit menular. Air bersih yang layak
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang
telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan hasil laporan
yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Penduduk yang memiliki akses
air minum hanya 88,59% dengan sarana yang digunakan sebagai sumber air bersih
berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 28.696 dan yang memenuhi
syarat 24.899 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali dengan pompa,
sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Sedangkan pemeriksaan bakteriologis dan
kimia belum dapat dilakukan semua, hanya pada rumah yang memiliki sarana industri.
Untuk itu perlu adanya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengetahui
kondisi air yang digunakan selama ini sehingga kita dapat memberikan solusi dalam
permasalahan tentang air. Karena air yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya
penyakit menular seperti Diare, disentri dll.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
71
Gambar 54
Cakupan sarana air bersih
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
Gambar 55
Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
72
3. Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat)
Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di
keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga
meliputi jamban sehat dengan jenisnya.
Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut
puskesmas adalah sebagai berikut :
Gambar 56
Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
4. Sanitasi total berbasis masyarakat
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam
menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinue terhadap masyarakat yang
berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi
total berbasis masyarakat
Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan
sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerja sama baik lintas
program dan lintas sektoral dan dengan masyarakat. Pada tahun 2017 dari 22
kelurahan di Kota Metro ada 22 kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total berbasis
Masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
73
Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intensif pada semua pihak untuk
mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan
sehat untuk memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.
Gambar 57
Cakupan Sanitasi total berbasis masyarakat
Kota Metro Tahun 2017
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan Program STBM, seluruh
kelurahan yang ada di Kota Metro telah mendapatkan kegiatan STBM, akan tetapi baru
8 Kelurahan yang sudah berstatus stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan 7
Kelurahan yang berstatus Kelurahan STBM.
5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko
sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan
oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum
lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan
kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas
tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan
gangguan terhadap masyarakat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang
ada di Kota Metro pada tahun 2017 sebanyak 179 TTU dan yang memenuhi syarat 146
yaitu 81,6 %.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
74
Hal ini perlu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan
pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang
dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan
pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan
pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi
masyarakat sudah memiliki laik higienis dari dinas kesehatan dan tempatnya memenuhi
syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi makanan tersebut.
Gambar 58
Cakupan TTU Sehat
Kota Metro Tahun 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
75
Gambar 59
Cakupan TPM Sehat
Kota Metro Tahun 2017
Gambar 60
Cakupan TPM dibina & diuji petik
Kota Metro Tahun 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
76
44..88 Pelayanan Kefarmasian Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan
indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase
ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2017 sebesar 100% sudah
mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di
puskesmas sebesar 100%, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah
sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah
apotik di Kota Metro sebanyak 33 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh
sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar
ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
77
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA
KESEHATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan
sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan menjadi
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
55..11 Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 192 sarana yang terdiri dari rumah sakit
yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri dari
Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik, praktek
dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan unit
tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang besar
farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan.
Pada periode tahun 2007-2017, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan)
yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit
pada tahun 2010. tahun 2017 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 1,35.
ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit
puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas
terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata
satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap
20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi
dengan laboratorium sederhana dan dua diantara sebelas puskesmas tersebut
dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan
Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari
Bantul dan Puskesmas Banjarsari
Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam
wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
78
setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang
ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2017 ada sebanyak 5 unit.
Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk
puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah
dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh
puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata
mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung.
Dari 12 Puskesmas yang ada di Kota Metro, 11 diantaranya sudah terakreditasi. Satu
puskesmas terakreditasi Paripurna yaitu Puskesmas Yosomulyo, Puskesmas
terakreditasi Utama yaitu Puskesmas Sumbersari Bantul, dan 9 Puskesmas terakreditasi
Madya. Untuk satu Puskesmas baru yaitu Puskesmas Margorejo yang baru akan
melaksanakan akreditasi di tahun 2019.
Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya
pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan
puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.
Gambar 61
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Kota Metro Tahun 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
79
2. Persentase RS dengan kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah
RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk yaitu 1 TT/1000
penduduk (WHO).
Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2017 sebanyak 7 unit. Dari segi
kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh
rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan empat diantara Tujuh rumah
sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik
pemerintah), RSU Mardiwaluyo (milik swasta), RSU Muhammadiyah (milik swasta), RSU
Islam (milik swasta).
Gambar 62
Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Kota Metro Tahun 2017
3. Posyandu menurut strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata yaitu:
posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan
posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama yaitu:
posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
80
kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB, KIA, Gizi
dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Sedangkan
posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan program dana
sehat dengan cakupan 50% KK.
Pada tahun 2017 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 156 buah yang
terdiri dari 89 posyandu mandiri, 54 posyandu purnama dan 13 posyandu madya.
Proporsi posyandu menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 63
Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2017
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada
di Kota Metro adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
81
Gambar 64
Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2017
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Posyandu mandiri terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan
Posyandu madya ada di Metro utara (7 posyandu). Bila dibandingkan dengan data
Posyandu tahun 2016 (total 157 Posyandu, 2 Pratama, 11 Madya, 54 Purnama, 90
Mandiri) maka pada tahun 2017 ada penurunan jumlah posyandu menjadi 156
posyandu dengan rincian 0 pratama, 13 madya, 54 purnama, dan 89 mandiri.
4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan
terdapat 22 Poskeskel dan 22 Posbindu. Poskeskel dan posbindu ada pada semua
kelurahan. Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 11
kelurahan, madya 7 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
82
Gambar 65
Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Kota Metro tahun 2017
Gambar 66
Jumlah Desa Siaga aktif
Kota Metro tahun 2017
Bila dibandingkan dengan angka Kelurahan Siaga Aktif tahun 2016 (8 pratama, 10
madya, dan 4 purnama) maka pada tahun 2017 ada 3 Kelurahan yang menurun status
siaga aktif nya ke pratama, ketiga kelurahan tersebut ada di Kecamatan Metro Pusat
dan Kecamatan Metro Utara.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
83
55..22 Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah
tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2017 sebanyak 1.638 orang. Dari
seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1.337 orang (81.28%) bekerja di sarana
pelayanan kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai
tenaga kesehatan dan 308 orang tenaga non kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan
kesehatan.
Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 37.02% (609 orang),
proporsi terbesar kedua adalah bidan yaitu 12.64% (208 orang). Sedangkan proporsi tenaga
kesehatan yang paling sedikit adalah Kesehatan Masyarakat yaitu 0,42 % (7 orang). Adapun
distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada grafik 67 dan rasio pada
tabel 67 berikut:
Gambar 67
Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan
Kota Metro tahun 2017
Sumber: Subbag KKU Dinas Kesehatan Kota Metro, 2017
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
84
Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk
tergambar dalam tabel berikut:
Tabel 6
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk
Kota Metro tahun 2017
NO JENIS TENAGA
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
Kota Metro
TH 2017
Kota Metro
TH 2016
Renstra
DEPKES TH
2015-2019
1 Dokter Spesialis 53 49 11
2 Dokter Umum 57 47 45
3 Dokter Gigi 6 8 13
4 Perawat 365 431 180
5 Bidan 255 119 120
6 Apoteker 12 11 12
7 Sarjana Kesmas 4 9 16
8 Sanitarian 15 14 18
9 Gizi 15 18 14
10 Teknisi Medis 59 68 16
Sumber: Seksi SDM Kes., Lisensi, Akreditasi, dan Akreditas (Buku Manual 3) 2017
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu
sebesar 365 per 100.000 penduduk (target nasional 2019 adalah 180 per 100.000
penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi Sarjana Kesmas dengan rasio 4
per 100.000 penduduk ( Target nasional 16 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga
kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih
kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga
perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana
kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
85
55..33 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2017 berasal dari
berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan
(APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan
serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun
2010-2014 dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7
Perkembangan Pembiayaan Kesehatan
Kota Metro Tahun 2013-2017
No. SUMBER
PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN (Rp)
2013 2014 2015 2016 2017
1.
2.
3.
4.
5.
APBD II
APBD I
APBN
BLN/Hibah
Sumber lain
50.148.051.340
215.880.000
17.031.587.357
52.265.500
600.173.000
70.325.119.149
24.301.250
5.608.504.546
36.325.700
5.135.325.500
143.608.446.953
92.927.000
6.190.107.000
32.603.000
5.596.982.500
201.404.065.867
268.315.736
7.112.249.000
20.683.500
8.377.532.580
215.408.165.376
514.731.326
14.791.170.000
36.751.000
2.452.112.000
Jumlah 68.047.977.197 81.129.576.145 155.521.066.453 217.182.846.683 233.202.929.702
Sumber: Subbag Informasi & Program Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2017 meningkat
dari tahun sebelumnya. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di
Kota Metro. Pada tahun 2017 Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari pemerintah pada periode 2013-2017 dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 68
Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita
Kota Metro Tahun 2013-2017
Sumber: Subbag Informasi dan Program Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
86
Tahun 2013-2017 anggaran kesehatan perkapita meningkat dan 2017 mencapai angka
tertinggi yaitu sebesar Rp.1.430.904/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan).
Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama
sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
87
BAB VI
KKEESSIIMMPPUULLAANN
66..11 Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat
kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai
dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat
kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang
kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program
kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang
dicapai pada tahun 2017, adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Neonatal diperkirakan sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2017 meningkat dari Angka Kematian Neonatal tahun 2016 sebesar 5 per 1000
kelahiran hidup.
2. Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 0,4 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2017 menurun dari Angka Kematian Bayi tahun 2016 sebesar 2 per 1000
kelahiran hidup.
3. Angka Kematian Balita ( AKABA ) diperkirakan sebesar 0,4 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 0,7 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016.
4. Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 107,7 per 100.000 KH pada tahun
2017 meningkat dari Angka Kematian Ibu tahun 2016 sebesar 73 per 100.000 kelahiran
hidup.
5. Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2017 mengalami penurunan dan
peningkatan, diantaranya:
a) Incidence rate DBD 50,3 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun
2016 yaitu 145 per 100.000 penduduk.
b) Case Detection Rate (CDR) TB Paru pada tahun 2017 34,87% dengan cure rate
(CR) 96,1%, meningkat dibandingkan tahun 2016 yaitu CDR 34% and CR 94%
c) Incidence rate Diare tahun 2017 pada balita 14,57 per 1000 balita menurun
dibandingkan tahun 2016 yaitu 17,24 per 1000 balita.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
88
d) Incidence rate campak tahun 2017 adalah 0 per 1000 balita sama dengan tahun
2016 yaitu 0 per 1000 balita.
6. Angka 10 penyakit terbesar di Kota Metro yang berobat di Puskesmas sudah mengarah
ke penyakit tidak menular seperti penyakit darah tinggi urutan ke 1 dan penyakit diabetes
urutan ke 6.
7. Status gizi pada tahun 2017 cenderung mengalami perbaikan, akan tetapi masih ada
masalah gizi yang wajib menjadi perhatian. Gambaran masalah gizi adalah sebagai
berikut :
a) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 268 kasus meningkat
dibandingkan tahun 2016 yaitu 239 kasus.
b) Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 102 kasus menurun dibandingkan
tahun 2016 yaitu 146 kasus.
c) Balita gizi buruk sebanyak 2 kasus menurun dari tahun 2016 sebanyak 5 kasus
8. Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target
sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Cakupan program yang
belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan masyarakat
diantaranya:
a) Bayi mendapat Asi Eklusif 19,8% menurun dari tahun 2016 yaitu 33,5 %
b) Penjaringan kesehatan siswa SD mencapai 100%
c) Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 130,7 % target nasional
100%
d) Penemuan penderita pneumonia balita 4 % dari target nasional 100 %
e) Penemuan Pasien TB BTA Positif 34,87 % target nasional 80 %
f) Prosentase peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) pada tahun 2017
adalah 71,43% dari target nasional 95%
Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang
patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah:
1. Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu
(AKI) masih berada di bawah angka nasional.
2. Cakupan kunjungan bayi 100% telah mencapai target Nasional sebesar 100%
3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 100% sudah mencapai target 100%.
4. Cakupan K4 100% sudah mencapai target nasional sebesar 100%.
5. Cakupan pelayanan nifas 100% sudah mencapai target yaitu 100%
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2017
89
6. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% dari target Nasional sebesar
100%
7. Cakupan penyakit AFP 0 per 100.000 penduduk <15 Th target 1
8. Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%
9. Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100%
10. Posyandu purnama 34,62% dan mandiri 57,05%, madya 8,33%, pratama 0%
11. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya
Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.
12. Pemanfaatan puskesmas dengan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar
105,74 % dari jumlah penduduk.
13. 11 sari 12 Puskesmas di Kota Metro sudah terakreditasi, satu terakreditasi
Paripurna yaitu Puskesmas Yosomulyo, Terakreditasi Utama yaitu Puskesmas
Sumbersari Bantul dan 9 Puskesmas lainnya terakreditasi Madya, satu puskesmas
baru yang akan melaksanakan akreditasi di tahun 2019 yaitu Puskesmas Margorejo.
14. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap
penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas
sudah memenuhi standar
66..22 Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2017, perlu dilakukan
upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain :
1. Adanya inovasi program dalam meningkatkan target terutama target SPM dan target
SDG‟s.
2. Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan
pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.
3. Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS sebagai
instrument menajemen di lapangan.
5. Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas seluruh
subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan, mobilisasi sumber
daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat pemberdayaan
masyarakat.
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA METRO
TAHUN 2017
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat 11,71 0 5 5 51.496 12.873 4,00 4397,61
2 Metro Utara 19,64 0 4 4 27.891 6.971 4,00 1420,11
3 Metro Barat 11,28 0 4 4 28.346 7.806 3,63 2512,94
4 Metro Timur 11,78 0 5 5 40.013 10.002 4,00 3396,69
5 Metro Selatan 14,33 0 4 4 15.230 3.808 4,00 1062,81
JUMLAH (KAB/KOTA) 68,7 0 22 22 162.976 41.741 3,90 2.371
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 6895 6563 13.458 105,06
2 5 - 9 7448 7033 14.481 105,90
3 10 - 14 6779 6596 13.375 102,77
4 15 - 19 7618 8531 16.149 89,30
5 20 - 24 7066 7003 14.069 100,90
6 25 - 29 6102 5948 12.050 102,59
7 30 - 34 6296 6343 12.639 99,26
8 35 - 39 6581 6516 13.097 101,00
9 40 - 44 6497 6423 12.920 101,15
10 45 - 49 5450 5497 10.947 99,14
11 50 - 54 4788 4692 9.480 102,05
12 55 - 59 3808 3822 7.630 99,63
13 60 - 64 2549 2317 4.866 110,01
14 65 - 69 1461 1625 3.086 89,91
15 70 - 74 1064 1280 2.344 83,13
16 75+ 1019 1366 2.385 74,60
JUMLAH 81.421 81.555 162.976 99,84
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 41
Sumber: BPS Kota Metro
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA METRO
TAHUN 2017
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 66.059 66.593 132.652
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
HURUF65.379 64.855 130.234 98,97 97,39 98,18
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00
b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00
c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 19,92
d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 30,15
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 7,23
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,43
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,60
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 8,62
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 1,42
Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KOTA METRO
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 184 0 184 183 0 183 367 0 367
Yosomulyo 257 2 259 258 3 261 515 5 520
2 Metro Utara Banjarsari 88 0 88 87 0 87 175 0 175
Purwosari 79 1 80 81 0 81 160 1 161
Karangrejo 72 0 72 71 0 71 143 0 143
3 Metro Barat Ganjar Agung 131 1 132 135 0 135 266 1 267
Mulyojati 105 0 105 107 0 107 212 0 212
4 Metro Timur Iringmulyo 127 1 128 128 0 128 255 1 256
Yosodadi 144 0 144 143 0 143 287 0 287
Tejoagung 74 0 74 74 0 74 148 0 148
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 129 0 129 129 0 129 258 0 258
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.390 5 1.395 1.396 3 1.399 2.786 8 2.794
3,6 2,1 2,9
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 2 1 0 3 1 0 0 1 3 1 0 4
Ganjar Agung 2 0 0 2 2 0 0 2 4 0 0 4
Mulyojati 1 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 2
Iringmulyo 2 0 0 2 1 0 0 1 3 0 0 3
Yosodadi 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
Tejoagung 1 0 0 1 3 0 0 3 4 0 0 4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 0 1 2 1 0 0 1 2 0 1 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 1 1 12 10 0 0 10 20 1 1 22
7 1 1 9 7 0 0 7 7 0 0 8
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
Metro Utara
Metro Barat
Metro Timur
1
2
3
4
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
Metro Pusat
ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
< 20 tahun20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro Pusat Metro 367 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
Yosomulyo 515 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 Metro Utara Banjarsari 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 160 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 143 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 266 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Mulyojati 212 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 287 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 148 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 258 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.786 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 2 0 0 3 3
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 108
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 10.440 10.877 21.317 11 68,75 5 31,25 16 17 62,96 10 37,04 27 0 0,00
Yosomulyo 15.081 15.098 30.179 10 58,82 7 41,18 17 19 50,00 19 50,00 38 4 10,53
2 Metro Utara Banjarsari 5.132 5.045 10.177 8 80,00 2 20,00 10 15 75,00 5 25,00 20 2 10,00
Purwosari 4.733 4.618 9.351 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 25,00 3 75,00 4 1 25,00
Karangrejo 4.233 4.130 8.363 5 71,43 2 28,57 7 10 66,67 5 33,33 15 3 20,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 7.989 8.057 16.046 12 66,67 6 33,33 18 19 67,86 9 32,14 28 4 14,29
Mulyojati 6.390 5.911 12.301 10 71,43 4 28,57 14 19 70,37 8 29,63 27 2 7,41
4 Metro Timur Iringmulyo 7.440 7.469 14.909 8 80,00 2 20,00 10 15 57,69 11 42,31 26 2 7,69
Yosodadi 8.112 8.398 16.510 3 60,00 2 40,00 5 5 33,33 10 66,67 15 3 20,00
Tejoagung 4.275 4.319 8.594 3 60,00 2 40,00 5 5 62,50 3 37,50 8 0 0,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.596 7.634 15.230 3 75,00 1 25,00 4 14 51,85 13 48,15 27 5 18,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 81.421 81.556 162.977 73 69 33 31 106 139 59 96 41 235 26 11
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 44,79 20,25 65,04
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 85,29 58,90 144,19
Sumber:Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 162976
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-
14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 212 105 317 11 5 16 5,19 4,76 5,05
Yosomulyo 31 34 65 10 7 17 32,26 20,59 26,15
2 Metro Utara Banjarsari 39 22 61 8 2 10 20,51 9,09 16,39
Purwosari 13 7 20 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Karangrejo 16 18 34 5 2 7 31,25 11,11 20,59
3 Metro Barat Ganjar Agung 326 141 467 12 6 18 3,68 4,26 3,85
Mulyojati 277 182 459 10 4 14 3,61 2,20 3,05
4 Metro Timur Iringmulyo 44 46 90 8 2 10 18,18 4,35 11,11
Yosodadi 41 40 81 3 2 5 7,32 5,00 6,17
Tejoagung 31 33 64 3 2 5 9,68 6,06 7,81
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 31 24 55 3 1 4 9,68 4,17 7,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.061 652 1.713 73 33 106 6,88 5,06 6,19
Sumber:Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 12 8 20 11 92 8 100 19 95 13 108 6 75 19 95 200 175 190 1 0 1
Yosomulyo 8 10 18 7 88 10 100 17 94 10 125 9 90 19 106 213 190 200 1 0 1
2 Metro Utara Banjarsari 6 2 8 6 100 2 100 8 100 4 67 2 100 6 75 167 200 175 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 #DIV/0! 4 #DIV/0! 7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
Karangrejo 1 1 2 1 100 1 100 2 100 3 300 4 400 7 350 400 500 450 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 1 3 2 100 1 100 3 100 2 100 5 500 7 233 200 600 333 0 0 0
Mulyojati 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 6 300 4 #DIV/0! 10 500 400 #DIV/0! 600 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 10 6 16 10 100 4 67 14 88 6 60 9 150 15 94 160 217 181 0 0 0
Yosodadi 3 2 5 3 100 2 100 5 100 6 200 4 200 10 200 300 300 300 0 0 0
Tejoagung 2 1 3 2 100 1 100 3 100 1 50 4 400 5 167 150 500 267 1 1 2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 2 4 2 100 2 100 4 100 3 150 6 300 9 225 250 400 325 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 48 33 81 46 96 31 94 77 95 57 119 57 173 114 141 215 267 236 4 1 5
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2,5 0,6 3,1
Sumber:Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN SELAMA
PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN (SUCCESS
RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 876 867 1.743 88 87 174 0 0,00 1 1,15 1 0,57
Yosomulyo 1.265 1.203 2.468 127 120 247 10 7,91 3 2,49 13 5,27
2 Metro Utara Banjarsari 430 402 832 43 40 83 5 11,63 4 9,95 9 10,82
Purwosari 397 368 765 40 37 77 1 2,52 0 0,00 1 1,31
Karangrejo 355 329 684 36 33 68 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 670 641 1.311 67 64 131 4 5,97 2 3,12 6 4,58
Mulyojati 536 470 1.006 54 47 101 0 0,00 1 2,13 1 0,99
4 Metro Timur Iringmulyo 622 593 1.215 62 59 122 8 12,86 1 1,69 9 7,41
Yosodadi 678 667 1.345 68 67 135 0 0,00 8 11,99 8 5,95
Tejoagung 357 343 700 36 34 70 1 2,80 0 0,00 1 1,43
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 328 302 630 33 30 63 2 6,10 2 6,62 4 6,35
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.514 6.185 12.699 651 619 1.270 31 4,8 22 3,6 53 4,2
Sumber:Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK UMURL P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 1 0 1 16,67 1 1 2 33,33 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 2 2 4 66,67 2 0 2 33,33 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 1 0 1 16,67 1 1 2 33,33 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 4 2 6 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 66,67 33,33 66,67 33,33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
TABEL 12
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kota Metro 10.393 3.191 13.584 10.285 99 3.119 98 13.404 99 21 0,20 10 0,32 31 0,23
JUMLAH 10.393 3.191 13.584 10.285 99 3.119 98 13.404 99 21 0,20 10 0 31 0,23
Sumber: PMI Kota Metro
P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIV
L P
HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV
L + P L
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 10.440 10.877 21.317 223 233 456 77 34 76 33 153 34
Yosomulyo 15.081 15.098 30.179 323 323 646 175 54 180 56 355 55
2 Metro Utara Banjarsari 5.132 5.045 10.177 110 108 218 107 97 112 104 219 101
Purwosari 4.733 4.618 9.351 101 99 200 65 64 56 57 121 60
Karangrejo 4.233 4.130 8.363 91 88 179 87 96 146 165 233 130
3 Metro Barat Ganjar Agung 7.989 8.057 16.046 171 172 343 75 44 72 42 147 43
Mulyojati 6.390 5.911 12.301 137 126 263 37 27 55 43 92 35
4 Metro Timur Iringmulyo 7.440 7.469 14.909 159 160 319 192 121 224 140 416 130
Yosodadi 8.112 8.398 16.510 174 180 353 86 50 81 45 167 47
Tejoagung 4.275 4.319 8.594 91 92 184 112 122 104 113 216 117
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.596 7.634 15.230 163 163 326 133 82 122 75 255 78
JUMLAH (KAB/KOTA) 81.421 81.556 162.977 1.742 1.745 3.488 1.146 65,8 1.228 70,4 2.374 68,1
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
14,57
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 3 3 0 3 3
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 3 3 0 3 3
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 0,00 100,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 1,84 1,84
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 0 3 3 0 0,00 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - 3 3 - 0,00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 3 3 0 3 3
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 3 3 0 3 3
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,2 0,2
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100 3 100
Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100 3 100
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
PENDERITA MBL + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
TABEL 18
KOTA METRO
TAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.314 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41.314
0
0
0
0
0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
0
0
0
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUS MENINGGA
L
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 7 7 14 1 0 1 14,3 0,0 7,1
Yosomulyo 7 10 17 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Metro Utara Banjarsari 5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Purwosari 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Karangrejo 0 1 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 4 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Mulyojati 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Metro Timur Iringmulyo 3 5 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Yosodadi 4 5 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Tejoagung 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 40 83 1 0 1 14,3 0,0 1,2
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 26,4 24,5 50,9
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosomulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosodadi 1 0 1 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00 1 0 1 100,00 #DIV/0! 100,00
Tejoagung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1,00 100,00 1 0 1 100,00 #DIV/0! 100,00
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi P3M Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI+PR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul
Margorejo
JUMLAH (KAB/KOTA) 56.755 57.092 113.847 3.073 5,41 10.194 17,86 13.267 11,65 957 31 2.826 28 3.783 29
Sumber: Seksi PTM Dinkes Kota Metro
27
20
36
35
88
25
19
34
36
90
13,87
19,08
11,45
7,82
0,98
23,57
24,58
17,39
12,28
1,87
1345
753
827
767
91
4.990
3.718
2.268
2.187
104
35.973
19.483
19.800
27.952
10.639
295
242
143
1
1.069
458
585
624
90
39
22
43
32
25
1.345
568
452
4
4.286
2.373
1.700
1.735
100
3,96
13,69
5,67
3,27
0,08
9.827
10.023
13.821
5.295
18.184
9.656
9.777
14.131
5.344
PEREMPUAN LAKI+PR
Metro Pusat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI PEREMPUAN LK+Pr LAKI-LAKI
17.790 704 276
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
LAKI-
LAKI
PEREMP
UAN
LAKI-
LAKI +
PEREMP
UAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 4 #DIV/0! 87 #DIV/0! 91 #DIV/0! 1 25 78 90 79 87
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.403 #DIV/0! 8.923 #DIV/0! 11.326 #DIV/0! 576 24 3.191 36 3.661 32
Sumber: Seksi PTM Dinkes Kota Metro
PEREMPUAN LAKI+ PR
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG
PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA
≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI+ PR LAKI-LAKI
741
1.336
53
269
4.214
2.427
771
1.424
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
0
37
21
0
7
4.955
3.763
53
1.693
275
281
0
19
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
36
43
14
33
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
1.504
1.033
106
470
4.794
6.247
#DIV/0!
6.923
1.779
1.314
0
489
TABEL 26
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2459 154 6 1 16 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.128 2.237 9 162 7 4 0,18
Sumber: Seksi PTM Dinkes Kota Metro
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
1.041
282
475
391
232
985
27
37
54
43
4473
6449
5,70
9
5
15
0
0
1
2
0
1
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN
PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
0,21
0
8327
4420
473,32
418
TUMOR/BENJOLANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PEREMPUAN
USIA 30-50
PEMERIKSAAN IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA METRO
TAHUN 2017
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
CFR (%)
NOJENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAM
JUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
TABEL 28
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0
Purwosari 0 0 0
Karangrejo 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0
Mulyojati 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0
Yosodadi 0 0 0
Tejoagung 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 -
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 386 386 100 386 100 370 370 100 370 100 370 100
Yosomulyo 548 548 100 548 100 523 523 100 523 100 523 100
2 Metro Utara Banjarsari 185 185 100 185 100 176 176 100 176 100 176 100
Purwosari 170 170 100 170 100 161 161 100 161 100 161 100
Karangrejo 152 152 100 152 100 145 145 100 145 100 145 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 292 292 100 292 100 278 278 100 278 100 278 100
Mulyojati 223 223 100 223 100 213 213 100 213 100 213 100
4 Metro Timur Iringmulyo 271 271 100 271 100 258 258 100 258 100 258 100
Yosodadi 299 299 100 299 100 286 286 100 286 100 286 100
Tejoagung 156 156 100 156 100 149 149 100 149 100 149 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 276 276 100 276 100 264 264 100 264 100 264 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2.958 100 2.958 100 2.823 2.823 100 2.823 100 2.823 100
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES
NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT
VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 386 1 0,3 2 0,5 13 3,4 259 67,1 244 63,2 518 134,2
Yosomulyo 548 19 3,5 34 6,2 45 8,2 31 5,7 52 9,5 162 29,6
2 Metro Utara Banjarsari 185 0 - 0 - 4 2,2 0 - 0 - 4 2,2
Purwosari 170 4 2,4 11 6,5 23 13,5 3 1,8 3 1,8 40 23,5
Karangrejo 152 0 - 0 - 0 - 9 5,9 18 11,8 27 17,8
3 Metro Barat Ganjar Agung 292 0 - 1 0,3 4 1,4 13 4,5 15 5,1 33 11,3
Mulyojati 223 0 - 0 - 9 4,0 8 3,6 2 0,9 19 8,5
4 Metro Timur Iringmulyo 271 0 - 0 - 0 - 7 2,6 194 71,6 201 74,2
Yosodadi 299 3 1,0 11 3,7 8 2,7 32 10,7 25 8,4 76 25,4
Tejoagung 156 8 5,1 6 3,8 0 - 1 0,6 2 1,3 9 5,8
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 276 20 7,2 30 10,9 51 18,5 2 0,7 8 2,9 91 33,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 55 1,9 95 3,2 157 5,3 365 12,3 563 19,0 1.180 39,9
Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 4.404 0 - 8 0,2 7 0,2 15 0,3 10 0,2 40 0,9
Yosomulyo 6.360 16 0,3 12 0,2 11 0,2 4 0,1 4 0,1 31 0,5
2 Metro Utara Banjarsari 2.165 1 0,0 2 0,1 22 1,0 3 0,1 1 0,0 28 1,3
Purwosari 1.997 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,2 2 0,1 8 0,4
Karangrejo 1.785 4 0,2 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,2
3 Metro Barat Ganjar Agung 3.370 0 - 0 - 13 0,4 30 0,9 24 0,7 67 2,0
Mulyojati 2.695 3 0,1 2 0,1 6 0,2 15 0,6 4 0,1 27 1,0
4 Metro Timur Iringmulyo 3.138 0 - 0 - 0 - 3 0,1 0 - 3 0,1
Yosodadi 3.421 5 0,1 4 0,1 5 0,1 2 0,1 2 0,1 13 0,4
Tejoagung 1.803 0 - 0 - 10 0,6 12 0,7 10 0,6 32 1,8
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3.204 32 1,0 24 0,7 16 0,5 18 0,6 22 0,7 80 2,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 34.342 62 0,2 54 0,2 92 0,3 107 0,3 80 0,2 333 1,0
Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 386 386 100 386 100
Yosomulyo 548 548 100 548 100
2 Metro Utara Banjarsari 185 185 100 185 100
Purwosari 170 170 100 170 100
Karangrejo 152 152 100 152 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 292 292 100 292 100
Mulyojati 223 223 100 223 100
4 Metro Timur Iringmulyo 271 271 100 271 100
Yosodadi 299 299 100 299 100
Tejoagung 156 156 100 156 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 276 276 100 276 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2958 2.958 100 2.958 100
Sumber:Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
KECAMATANJUMLAH IBU
HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KOTA METRO
TAHUN 2017
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 386 77 77 99,7 184 183 367 28 27 55 36 130,4 36 131,1 72 130,8
Yosomulyo 548 110 110 100,4 257 258 515 39 39 77 50 129,7 51 131,8 101 130,7
2 Metro Utara Banjarsari 185 37 37 100,0 88 87 175 13 13 26 17 128,8 17 130,3 34 129,5
Purwosari 170 34 34 100,0 79 81 160 12 12 24 15 126,6 16 131,7 31 129,2
Karangrejo 152 30 31 102,0 72 71 143 11 11 21 14 129,6 14 131,5 28 130,5
3 Metro Barat Ganjar Agung 292 58 58 99,3 131 135 266 20 20 40 24 122,1 30 148,1 54 135,3
Mulyojati 223 45 45 100,9 105 107 212 16 16 32 23 146,0 18 112,1 41 128,9
4 Metro Timur Iringmulyo 271 54 54 99,6 127 128 255 19 19 38 25 131,2 25 130,2 50 130,7
Yosodadi 299 60 60 100,3 144 143 287 22 21 43 27 125,0 28 130,5 55 127,8
Tejoagung 156 31 31 99,4 74 74 148 11 11 22 14 126,1 15 135,1 29 130,6
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 276 55 55 99,6 129 129 258 19 19 39 28 144,7 23 118,9 51 131,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 592 592 100,1 1.390 1.396 2.786 209 209 418 273 130,9 273 130,4 546 130,7
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN BUMIL
DENGAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
TABEL 34
KOTA METRO
TAHUN 2017
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 174 8 4 0 62 3 316 14 556 25 98 4 1.101 50 432 20 0 0 0 0 1.631 75 2.187 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.734 13,7 52 0,3 667 3,3 2.436 12,2 5.889 29,4 505 2,5 8.454 42,2 5.175 25,8 0 0,0 0 0,0 14.134 70,6 20.023 100,0
Sumber: PP PA PP & KB Kota Metro
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
170
86
151
198 528
0 4.501
1.142
630
1.683
2.720
2.197
3.085
1.878 141 2.796 1.564 0
116 1.692 1.277
561 21
3
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
933
9
11
12
1
894 14
13483
250
24
8030
0
0
120
2
5
4
13 29 2 44 25
8 22 5 55 19
1.379
228 129 1.545 523
1.320
0 71 6.379 100
15 30 1 34 36 0 0 70 100
0
3.8620 0
0 0 78 100
11 35 2 35 27 0 0 65 1000
2.827
4.768
0 0
0
TABEL 35
KOTA METRO
TAHUN 2017
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA% LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 64 9 0 0 0 0 139 19 203 28 28 4 339 46 168 23 0 0 0 0 535 72 738 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 976 18,0 0 0,0 504 9,3 797 14,7 2.277 42,1 167 3,1 1.894 35,0 1.076 19,9 0 0,0 0 0,0 3.137 57,9 5.414 100,0
Sumber: PP PA PP & KB Kota Metro
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
10019 0 0 0 070 13 0 0 13 2 64 12 147 27
0 603 51 1.176
40 7 260 47 107 407 73 554
100242 21 0 0 0
602 100
166 14 0 0 359 31 48 4 573 49 24 2 337 29
0 0 129 2160 10 59 10 0
1.463 62
79 10 2
21 0 0 0 065 3 898 38 500
0232 39 0 0 0 0 241 40 473
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
6 305 13 881 38444 19 0 0 132 2.344 100
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2.825 738 26 2.187 77
JUMLAH (KAB/KOTA) 27.821 5.414 19,5 20.023 72,0
Sumber: PP PA PP & KB Kota Metro
9.031
5.242
3.971
6.752
6.379
3.862
2.827
4.768
71
74
71
71
2.344
602
1.176
554
26
11
30
8
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 184 183 367 184 100,0 183 100,0 367 100,0 18 9,78 16 8,74 34 9,26
Yosomulyo 257 258 515 257 100,0 258 100,0 515 100,0 25 9,73 26 10,08 51 9,90
2 Metro Utara Banjarsari 88 87 175 88 100,0 87 100,0 175 100,0 9 10,23 9 10,34 18 10,29
Purwosari 79 81 160 79 100,0 81 100,0 160 100,0 7 8,86 8 9,88 15 9,38
Karangrejo 72 71 143 72 100,0 71 100,0 143 100,0 7 9,72 6 8,45 13 9,09
3 Metro Barat Ganjar Agung 131 135 266 131 100,0 135 100,0 266 100,0 14 10,69 13 9,63 27 10,15
Mulyojati 105 107 212 105 100,0 107 100,0 212 100,0 10 9,52 11 10,28 21 9,91
4 Metro Timur Iringmulyo 127 128 255 127 100,0 128 100,0 255 100,0 13 10,24 11 8,59 24 9,41
Yosodadi 144 143 287 144 100,0 143 100,0 287 100,0 13 9,03 13 9,09 26 9,06
Tejoagung 74 74 148 74 100,0 74 100,0 148 100,0 7 9,46 8 10,81 15 10,14
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 129 129 258 129 100,0 129 100,0 258 100,0 13 10,08 11 8,53 24 9,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.390 1.396 2.786 1.390 100,0 1.396 100,0 2.786 100,0 136 9,8 132 9,5 268 9,6
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 184 183 367 184 100,0 183 100,0 367 100,0 184 100,0 179 97,8 363 98,9
Yosomulyo 257 258 515 257 100,0 258 100,0 515 100,0 256 99,6 258 100,0 514 99,8
2 Metro Utara Banjarsari 88 87 175 88 100,0 87 100,0 175 100,0 88 100,0 87 100,0 175 100,0
Purwosari 79 81 160 79 100,0 81 100,0 160 100,0 79 100,0 81 100,0 160 100,0
Karangrejo 72 71 143 72 100,0 71 100,0 143 100,0 71 98,6 71 100,0 142 99,3
3 Metro Barat Ganjar Agung 131 135 266 131 100,0 135 100,0 266 100,0 129 98,5 134 99,3 263 98,9
Mulyojati 105 107 212 105 100,0 107 100,0 212 100,0 101 96,2 106 99,1 207 97,6
4 Metro Timur Iringmulyo 127 128 255 127 100,0 128 100,0 255 100,0 126 99,2 128 100,0 254 99,6
Yosodadi 144 143 287 144 100,0 143 100,0 287 100,0 144 100,0 131 91,6 275 95,8
Tejoagung 74 74 148 73 98,6 73 98,6 146 98,6 70 94,6 74 100,0 144 97,3
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 129 129 258 128 99,2 129 100,0 257 99,6 128 99,2 129 100,0 257 99,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.390 1.396 2.786 1.388 99,9 1.395 99,9 2.783 99,9 1.376 99,0 1.378 98,7 2.754 98,9
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
bayi 0-11 bulan
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 173 184 357 39 22,5 62 33,7 101 28,3
Yosomulyo 251 255 506 42 16,7 51 20,0 93 18,4
2 Metro Utara Banjarsari 85 85 170 26 30,6 27 31,8 53 31,2
Purwosari 79 78 157 14 17,7 19 24,4 33 21,0
Karangrejo 70 70 140 18 25,7 22 31,4 40 28,6
3 Metro Barat Ganjar Agung 133 136 269 12 9,0 19 14,0 31 11,5
Mulyojati 106 100 206 26 24,5 14 14,0 40 19,4
4 Metro Timur Iringmulyo 124 126 250 25 20,2 27 21,4 52 20,8
Yosodadi 135 142 277 20 14,8 25 17,6 45 16,2
Tejoagung 71 73 144 10 14,1 19 26,0 29 20,1
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 126 129 255 10 7,9 14 10,9 24 9,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.353 1.378 2.731 242 17,9 299 21,7 541 19,8
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 184 183 367 184 100,0 183 100,0 367 100,0
Yosomulyo 257 258 515 257 100,0 258 100,0 515 100,0
2 Metro Utara Banjarsari 88 87 175 88 100,0 87 100,0 175 100,0
Purwosari 79 81 160 79 100,0 81 100,0 160 100,0
Karangrejo 72 71 143 72 100,0 71 100,0 143 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 131 135 266 131 100,0 135 100,0 266 100,0
Mulyojati 105 107 212 105 100,0 107 100,0 212 100,0
4 Metro Timur Iringmulyo 127 128 255 127 100,0 128 100,0 255 100,0
Yosodadi 144 143 287 144 100,0 143 100,0 287 100,0
Tejoagung 74 74 148 74 100,0 74 100,0 148 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 129 129 258 129 100,0 129 100,0 258 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.390 1.396 2.786 1.390 100,0 1.396 100 2.786 100,0
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KOTA METRO
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0
Yosomulyo 3 3 100,0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0
Purwosari 2 2 100,0
Karangrejo 1 1 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100,0
Mulyojati 2 2 100,0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0
Yosodadi 2 2 100,0
Tejoagung 2 2 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro 184 183 367 198 108 230 126 428 117 181 98 202 110 383 104
Yosomulyo 257 258 515 319 124 393 152 712 138 287 112 294 114 581 113
2 Metro Utara Banjarsari 88 87 175 86 98 65 75 151 86 113 128 99 114 212 121
Purwosari 79 81 160 108 137 82 101 190 119 91 115 98 121 189 118
Karangrejo 72 71 143 70 97 72 101 142 99 71 99 66 93 137 96
3 Metro Barat Ganjar Agung 131 135 266 140 107 136 101 276 104 139 106 127 94 266 100
Mulyojati 105 107 212 96 91 99 93 195 92 105 100 104 97 209 99
4 Metro Timur Iringmulyo 127 128 255 181 143 195 152 376 147 183 144 186 145 369 145
Yosodadi 144 143 287 115 80 122 85 237 83 133 92 118 83 251 87
Tejoagung 74 74 148 77 104 93 126 170 115 82 111 78 105 160 108
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 129 129 258 139 108 133 103 272 105 121 94 127 98 248 96
JUMLAH (KAB/KOTA) 1390 1396 2786 1529 110 1620 116 3149 113 1506 108 1499 107 3005 108
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
L + P L P L + P
Metro Pusat
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Metro 173 184 357 187 108 198 108 385 108 180 104 201 109 381 107 177 102 200 109 377 106 177 102 200 109 377 106
Yosomulyo 251 255 506 277 110 282 111 559 110 281 112 283 111 564 111 277 110 288 113 565 112 275 110 288 113 563 111
2 Metro Utara Banjarsari 85 85 170 85 100 99 116 184 108 78 92 96 113 174 102 90 106 87 102 177 104 89 105 83 98 172 101
Purwosari 79 78 157 135 171 116 149 251 160 96 122 119 153 215 137 113 143 95 122 208 132 113 143 95 122 208 132
Karangrejo 70 70 140 70 100 67 96 137 98 65 93 65 93 130 93 68 97 68 97 136 97 68 97 67 96 135 96
3 Metro Barat Ganjar Agung 133 136 269 125 94 120 88 245 91 120 90 111 82 231 86 123 92 138 101 261 97 123 92 138 101 261 97
Mulyojati 106 100 206 130 123 102 102 232 113 131 124 102 102 233 113 135 127 119 119 254 123 135 127 117 117 252 122
4 Metro Timur Iringmulyo 124 126 250 179 144 188 149 367 147 179 144 188 149 367 147 198 160 190 151 388 155 198 160 195 155 393 157
Yosodadi 135 142 277 116 86 104 73 220 79 112 83 108 76 220 79 134 99 101 71 235 85 137 101 107 75 244 88
Tejoagung 71 73 144 81 114 75 103 156 108 81 114 75 103 156 108 82 115 67 92 149 103 88 124 67 92 155 108
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 126 129 255 116 92 130 101 246 96 124 98 122 95 246 96 125 99 120 93 245 96 125 99 122 95 247 97
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.353 1.378 2.731 1.501 111 1.481 107 2.982 109 1.447 107 1.470 107 2.917 107 1.522 112 1.473 107 2.995 110 1.528 113 1.479 107 3.007 110
Sumber: Seksi Surveylans & Imunisasi Dinkes Kota Metro
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + P L P L + P
Metro Pusat
L + P L P L + P L PPNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Metro Pusat Metro 40 45 85 40 100,00 45 100,00 85 100,00 350 447 797 350 100,00 447 100,00 797 100,00 390 492 882 390 100,00 492 100,00 882 100,00
Yosomulyo 179 135 314 179 100,00 135 100,00 314 100,00 774 667 1.441 774 100,00 667 100,00 1.441 100,00 953 802 1.755 953 100,00 802 100,00 1.755 100,00
2 Metro Utara Banjarsari 16 40 56 16 100,00 40 100,00 56 100,00 243 243 486 243 100,00 243 100,00 486 100,00 259 283 542 259 100,00 283 100,00 542 100,00
Purwosari 35 33 68 35 100,00 33 100,00 68 100,00 305 264 569 305 100,00 264 100,00 569 100,00 340 297 637 340 100,00 297 100,00 637 100,00
Karangrejo 25 28 53 25 100,00 28 100,00 53 100,00 362 382 744 362 100,00 382 100,00 744 100,00 387 410 797 387 100,00 410 100,00 797 100,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 51 38 89 51 100,00 38 100,00 89 100,00 345 347 692 345 100,00 347 100,00 692 100,00 396 385 781 396 100,00 385 100,00 781 100,00
Mulyojati 56 38 94 56 100,00 38 100,00 94 100,00 209 212 421 209 100,00 212 100,00 421 100,00 265 250 515 265 100,00 250 100,00 515 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 61 62 123 61 100,00 62 100,00 123 100,00 303 312 615 303 100,00 312 100,00 615 100,00 364 374 738 364 100,00 374 100,00 738 100,00
Yosodadi 59 61 120 59 100,00 61 100,00 120 100,00 300 323 623 300 100,00 323 100,00 623 100,00 359 378 737 359 100,00 384 101,59 743 100,81
Tejoagung 55 47 102 55 100,00 47 100,00 102 100,00 238 210 448 238 100,00 210 100,00 448 100,00 293 257 550 293 100,00 257 100,00 550 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 67 46 113 67 100,00 46 100,00 113 100,00 403 341 744 403 100,00 341 100,00 744 100,00 470 387 857 470 100,00 387 100,00 857 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 644 573 1.217 644 100,00 573 100,00 1.217 100,00 3.832 3.748 7.580 3.832 100,00 3.748 100,00 7.580 100,00 4.476 4.315 8.791 4.476 100,00 4.321 100,14 8.797 100,07
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
PLP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT AJUMLAH
L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 216 222 438 178 172 350 82,4 77,5 79,9 2 1,1 3 1,7 5 1,4
Yosomulyo 374 340 714 284 260 544 75,9 76 76,2 4 1,4 3 1,2 7 1,3
2 Metro Utara Banjarsari 166 162 328 128 125 253 77,1 77 77,1 2 1,6 5 4,0 7 2,8
Purwosari 133 136 269 121 114 235 91,0 84 87,4 4 3,3 3 2,6 7 3,0
Karangrejo 137 272 409 106 210 316 77,4 77 77,3 3 2,8 1 0,5 4 1,3
3 Metro Barat Ganjar Agung 122 123 245 122 121 243 100,0 98 99,2 6 4,9 1 0,8 7 2,9
Mulyojati 145 143 288 112 114 226 77,2 80 78,5 2 1,8 1 0,9 3 1,3
4 Metro Timur Iringmulyo 247 484 731 207 436 643 83,8 90 88,0 2 1,0 1 0,2 3 0,5
Yosodadi 169 184 353 139 158 297 82,2 86 84,1 1 0,7 1 0,6 2 0,7
Tejoagung 115 121 236 95 110 205 82,6 91 86,9 2 2,1 2 1,8 4 2,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 233 190 423 184 147 331 79,0 77 78,3 1 0,5 2 1,4 3 0,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.057 2.377 4.434 1.676 1.967 3.643 81,5 83 82,2 29 1,7 23 1,2 52 1,4
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
TABEL 46
KOTA METRO
TAHUN 2017
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 711 691 1.402 695 97,7 695 100,6 1.390 99,1
Yosomulyo 1.026 960 1.986 991 96,6 994 103,5 1.985 99,9
2 Metro Utara Banjarsari 349 321 670 330 94,6 335 104,4 665 99,3
Purwosari 322 293 615 306 95,0 303 103,4 609 99,0
Karangrejo 288 263 551 262 91,0 263 100,0 525 95,3
3 Metro Barat Ganjar Agung 544 512 1.056 519 95,4 523 102,1 1.042 98,7
Mulyojati 435 376 811 395 90,8 396 105,3 791 97,5
4 Metro Timur Iringmulyo 506 475 981 487 96,2 490 103,2 977 99,6
Yosodadi 552 534 1.086 533 96,6 539 100,9 1.072 98,7
Tejoagung 291 275 566 277 95,2 279 101,5 556 98,2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 517 485 1.002 476 92,1 477 98,4 953 95,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.541 5.185 10.726 5.271 95,1 5.294 102,1 10.565 98,5
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8
KALI)L
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 884 875 1.759 714 705 1.419 80,8 80,6 80,7 4 0,6 5 0,7 9 0,6
Yosomulyo 1.277 1.216 2.493 1.067 1.003 2.070 83,6 82 83,0 8 0,7 7 0,7 15 0,7
2 Metro Utara Banjarsari 435 406 841 365 333 698 83,9 82 83,0 5 1,4 8 2,4 13 1,9
Purwosari 401 372 773 340 292 632 84,8 78 81,8 8 2,4 6 2,1 14 2,2
Karangrejo 358 332 690 288 263 551 80,4 79 79,9 6 2,1 2 0,8 8 1,5
3 Metro Barat Ganjar Agung 677 649 1.326 587 545 1.132 86,7 84 85,4 10 1,7 2 0,4 12 1,1
Mulyojati 541 476 1.017 439 433 872 81,1 91 85,7 2 0,5 2 0,5 4 0,5
4 Metro Timur Iringmulyo 630 601 1.231 507 507 1.014 80,5 84 82,4 4 0,8 2 0,4 6 0,6
Yosodadi 687 675 1.362 573 575 1.148 83,4 85 84,3 3 0,5 3 0,5 6 0,5
Tejoagung 362 348 710 292 277 569 80,7 80 80,1 4 1,4 4 1,4 8 1,4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 643 613 1.256 516 513 1.029 80,2 84 81,9 3 0,6 4 0,8 7 0,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.895 6.563 13.458 5.688 5.446 11.134 82,5 83 82,7 57 1,0 45 0,8 102 0,9
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
Yosomulyo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Purwosari - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Karangrejo - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Mulyojati - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Yosodadi - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Tejoagung - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA METRO
TAHUN 2017
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 105 190 295 105 100,0 190 100,0 295 100,0 13 13 100
Yosomulyo 281 262 543 281 100,0 262 100,0 543 100,0 10 10 100
2 Metro Utara Banjarsari 96 88 184 96 100,0 88 100,0 184 100,0 4 4 100
Purwosari 88 81 169 88 100,0 81 100,0 169 100,0 5 5 100
Karangrejo 79 72 151 79 100,0 72 100,0 151 100,0 3 3 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 149 141 290 149 100,0 141 100,0 290 100,0 6 6 100
Mulyojati 119 103 222 119 100,0 103 100,0 222 100,0 6 6 100
4 Metro Timur Iringmulyo 139 130 269 139 100,0 130 100,0 269 100,0 3 3 100
Yosodadi 152 146 298 152 100,0 146 100,0 298 100,0 5 5 100
Tejoagung 80 105 185 80 100,0 105 100,0 185 100,0 3 3 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 142 133 275 142 100,0 133 100,0 275 100,0 11 11 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.430 1.451 2.881 1.430 100,0 1.451 100,0 2.881 100,0 69 69 2,4
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
TABEL 50
KOTA METRO
TAHUN 2017
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 104 241 0,4
Yosomulyo 70 256 0,3
2 Metro Utara Banjarsari 16 72 0,2
Purwosari 16 30 0,5
Karangrejo - 74 0,0
3 Metro Barat Ganjar Agung - 2 0,0
Mulyojati 19 97 0,2
4 Metro Timur Iringmulyo 220 120 1,8
Yosodadi 127 137 0,9
Tejoagung 63 174 0,4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 53 372 0,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 688 1.575 0,4
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 15 15 100,0 15 100,0 2.984 2.675 5.659 512 17,2 530 19,8 1.042 18,4 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Yosomulyo 10 - 0,0 - 0,0 1.512 1.722 3.234 201 13,3 180 10,5 381 11,8 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 4 4 100,0 4 100,0 490 416 906 460 93,9 380 91,3 840 92,7 4 4 8 4 100,0 4 100,0 8 100,0
Purwosari 4 4 100,0 4 100,0 420 380 800 69 16,4 58 15,3 127 15,9 7 8 15 7 100,0 8 100,0 15 100,0
Karangrejo 3 3 100,0 3 100,0 512 469 981 150 29,3 160 34,1 310 31,6 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 8 3 37,5 3 37,5 159 150 309 121 76,1 132 88,0 253 81,9 82 82 164 82 100,0 82 100,0 164 100,0
Mulyojati 5 - 0,0 - 0,0 372 400 772 55 14,8 49 12,3 104 13,5 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 3 3 100,0 3 100,0 424 398 822 400 94,3 366 92,0 766 93,2 7 7 14 7 100,0 7 100,0 14 100,0
Yosodadi 5 2 40,0 2 40,0 965 910 1.875 47 4,9 24 2,6 71 3,8 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
Tejoagung 4 3 75,0 3 75,0 379 365 744 73 19,3 71 19,5 144 19,4 10 10 20 10 100,0 10 100,0 20 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 11 2 18,2 2 18,2 712 695 1.407 321 45,1 300 43,2 621 44,1 19 19 38 19 100,0 19 100,0 38 100,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 72 39 54,2 39 54,2 8.929 8.580 17.509 2.409 27,0 2.250 26,2 4.659 26,6 132 132 264 132 100,0 132 100,0 264 100,0
Sumber: Seksi Yankes dan PJK Dinkes Kota Metro
PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA
TABEL 52
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 781 879 1.660 781 100,00 879 100,00 1.660 100,00
Yosomulyo 1.128 1.220 2.348 1.128 100,00 1.220 100,00 2.348 100,00
2 Metro Utara Banjarsari 384 408 792 384 100,00 408 100,00 792 100,00
Purwosari 354 373 727 354 100,00 373 100,00 727 100,00
Karangrejo 317 334 651 317 100,00 334 100,00 651 100,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 598 651 1.249 598 100,00 651 100,00 1.249 100,00
Mulyojati 478 478 956 478 100,00 478 100,00 956 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 557 603 1.160 557 100,00 603 100,00 1.160 100,00
Yosodadi 607 679 1.286 607 100,00 679 100,00 1.286 100,00
Tejoagung 320 348 668 320 100,00 348 100,00 668 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 568 617 1.185 568 100,00 617 100,00 1.185 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.092 6.590 12.682 6.092 100,00 6.590 100,00 12.682 100,00
Sumber: Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
2017
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 59.509 56.911 116.420 51,12 48,88 71,43
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 15.292 15.281 30.573 50,02 49,98 18,76
1.2 PBI APBD 5.177 4.900 10.077 51,37 48,63 6,18
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 20.682 18.655 39.337 52,58 47,42 24,14
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 16.402 15.379 31.781 51,61 48,39 19,50
1.5 Bukan pekerja (BP) 1.956 2.696 4.652 42,05 57,95 2,85
2 Jamkesda - - #DIV/0! #DIV/0! 0,00
3 Asuransi Swasta - - #DIV/0! #DIV/0! 0,00
4 Asuransi Perusahaan - - #DIV/0! #DIV/0! 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 59.509 56.911 116.420 73,09 69,78 71,43
Sumber: Seksi Yankes dan PJK Dinkes Kota Metro
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KOTA
TAHUN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro 12.191 11.752 23.943 0 0
2 Yosomulyo 4.528 17.055 21.583 0 0
3 Banjarsari 4.347 12.736 17.083 58 157 215 0
4 Purwosari 1.680 5.641 7.321 0 0
5 Karangrejo 3.937 6.786 10.723 0 0
6 Ganjar Agung 4.905 7.532 12.437 0 65 29 94
7 Mulyojati 4.731 5.997 10.728 0 0
8 Iringmulyo 23.574 0 0
9 Yosodadi 5.018 8.269 13.287 0 61 25 86
10 Tejoagung 5.129 10.028 15.157 0 0
11 Sumbersari Bantul 6.299 10.205 16.504 129 188 317 11 1 12
SUB JUMLAH I 52.765 96.001 172.340 187 345 532 137 55 192
1 RSUD Jend. A. Yani 42.813 56.753 99.566 8.164 10.561 18.725 1.166 1.058 2.224
2 RSU Mardi Waluyo 65.582 68.065 133.647 11.821 13.886 25.707 0 0 0
3 RSU Islam 6.523 7.287 13.810 2.617 2.854 5.471 0 0 0
4 RSU Muhammadiyah 0 0 0
5 RSIA AMC 22.233 13.657 35.890 1.057 6.491 7.548 0 0 0
6 RSB Asih 0 8.252 8.252 0 1.179 1.179 0 0 0
7 RSB Permata Hati 0 17.705 17.705 0 4.747 4.747 0 0 0
SUB JUMLAH II 137.151 171.719 308.870 23.659 39.718 63.377 1.166 1.058 2.224
1 Klinik Hadimulyo Husada 1.464 2.043 3.507 20 122 142 0 0 0
2 Klinik Hadi Wijaya 0 0 0
3 Klinik Azizah 0 0 0
4 Klinik Ananda 0 0 0
5 Klinik Putri Marhamah 0 0 0
6 Klinik Santa Maria 0 0 0
SUB JUMLAH III 1.464 2.043 3.507 20 122 142 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 191.380 269.763 484.717 23.866 40.185 64.051 1.303 1.113 2.416
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 81.421 81.555 162.977 81.421 81.555 162.977
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 235,0 330,8 297,4 29,3 49,3 39,3
Sumber: Seksi Yankes dan PJK Dinkes Kota Metro
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Jend. A. Yani 233 8.239 10.486 18.725 409 542 951 193 235 428 49,6 51,7 50,8 23,4 22,4 22,9
2 RSU Mardi Waluyo 213 11.821 13.886 25.707 542 449 991 298 249 547 45,9 32,3 38,5 25,2 17,9 21,3
3 RSU Islam 73 2.623 2.861 5.484 61 31 92 12 9 21 23,3 10,8 16,8 4,6 3,1 3,8
4 RSU Muhammadiyah 105 - - - - - - - - -
5 RSIA AMC 75 1.057 6.491 7.548 1 3 4 2 - 2 0,9 0,5 0,5 1,9 - 0,3
6 RSB Asih 25 - 1.179 1.179 - - - - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati 31 - 4.153 4.153 - - - - - - - - - - - -
755 23.740 39.056 62.796 1.013 1.025 2.038 505 493 998 4,3 2,6 3,2 2,1 1,3 1,6
Sumber: RS se Kota Metro
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP +
MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48
JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA METRO
TAHUN 2017
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Jend. A. Yani 233 18.725 58.901 55.675 69,3 80 1 3
2 RSU Mardi Waluyo 213 25.707 68.075 73.523 87,6 121 0 3
3 RSU Islam 73 5.484 13.504 17.257 50,7 75 2 3
4 RSU Muhammadiyah 105 44,2 0 1 1
5 RSIA AMC 75 7.548 22.644 82,7 101 1 3
6 RSB Asih 25 1.179 1.650 1.641 18,1 47 6 1
7 RSB Permata Hati 31 4.153 7.711 10.161 68,1 134 1 2
755 62796 172.485 158.257 62,6 83 2 3
Sumber: RS se Kota Metro
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAHJUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAUJUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 5.334 212 4,0 109 51,4
Yosomulyo 6.335 240 3,8 159 66,3
2 Metro Utara Banjarsari 5.034 878 17,4 515 58,7
Purwosari 8.068 1.278 15,8 755 59,1
Karangrejo 4.530 240 5,3 115 47,9
3 Metro Barat Ganjar Agung 9.363 665 7,1 480 72,2
Mulyojati 4.681 665 14,2 230 34,6
4 Metro Timur Iringmulyo 5.436 500 9,2 255 51,0
Yosodadi 5.235 2.744 52,4 1.450 52,8
Tejoagung 4.782 1.150 24,0 558 48,5
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 9.136 519 5,7 393 75,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 67.934 9.091 13,4 5.019 55,2
Sumber:Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Metro
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro 4774 3886 81,40 888 233 26,24 175 75,11 4.061 85,06
Yosomulyo 6640 5331 80,29 1.309 235 17,95 197 83,83 5.528 83,25
2 Metro Utara Banjarsari 2480 1944 78,39 536 226 42,16 162 71,68 2.106 84,92
Purwosari 2205 1908 86,53 297 251 84,51 73 29,08 1.981 89,84
Karangrejo 2368 1851 78,17 517 178 34,43 156 87,64 2.007 84,76
3 Metro Barat Ganjar Agung 2954 2751 93,13 203 223 109,85 107 47,98 2.858 96,75
Mulyojati 2204 2039 92,51 165 198 120,00 109 55,05 2.148 97,46
4 Metro Timur Iringmulyo 2568 2556 99,53 12 215 1791,67 16 7,44 2.572 100,16
Yosodadi 3311 2116 63,91 1.195 356 29,79 198 55,62 2.314 69,89
Tejoagung 3286 2781 84,63 505 264 52,28 171 64,77 2.952 89,84
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4.114 3.981 96,77 133 176 132,33 171 97,16 3.957 96,18
JUMLAH (KAB/KOTA) 36.904 31.144 84,39 5.760 2.555 44,36 1535 60,08 32.484 88,02
TABEL 58
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI
SYARAT (RUMAH SEHAT)
2016
JUMLAH RUMAH
YANG BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA
MEMENUHI SYARAT
2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
TABEL 59
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Metro Pusat Metro 21.318 211 915 156 771 3.672 17.839 3198 14965 895 4.310 893 4.462 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 280 59 283 20.481 96,07
Yosomulyo 30.178 5.741 24.569 5.297 20.779 3.739 15.801 1.919 8.227 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29.006 96,12
2 Metro Utara Banjarsari 10.178 2.294 9.128 2.139 8.553 0 0 0 0 83 413 83 414 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.967 88,10
Purwosari 9.351 2.346 5.736 1.841 8.511 22 98 16 52 174 665 159 639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9.202 98,41
Karangrejo 8.363 1.642 8.683 1.317 6.537 293 1.696 192 897 35 745 37 739 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.173 97,73
3 Metro Barat Ganjar Agung 16.046 3.576 3.718 3.348 13.682 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13.682 85,27
Mulyojati 12.300 1.665 7.937 1.349 6.821 0 0 0 0 211 847 216 849 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 25 12 26 7.696 62,57
4 Metro Timur Iringmulyo 14.908 2.083 11.774 1.844 10.923 0 0 0 0 234 1.174 235 1.174 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 116 572 116 571 12.668 84,97
Yosodadi 16.510 1.935 8.421 1.581 7.052 0 0 0 0 141 738 151 732 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7.784 47,15
Tejoagung 8.594 3.089 12.456 2.579 10.231 0 0 0 0 295 1.092 289 1.105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 199 795 199 798 12.134 141,19
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.230 4.114 14.593 3.448 13.057 0 0 0 0 21 14.593 21 1.536 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14.593 95,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 162.976 28.696 107.930 24.899 106.917 7.726 35.434 5.325 24.141 2.089 24.577 2.084 11.650 - - - - - - - - - - - - 386 1.672 386 1.678 144.386 88,59
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK YANG
MEMILIKI AKSES AIR
MINUM
JUM
LA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
TABEL 60
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 26 8 0,0 6 0
Yosomulyo 8 0 0,0 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0,0 0 0
Purwosari 8 8 100,0 5 62,5
Karangrejo 4 4 100,0 4 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 3 2 66,7 2 100
Mulyojati 0 0 0,0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0,0 0 0
Yosodadi 2 1 50,0 0 0
Tejoagung 2 2 100,0 2 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3 3 100,0 1 33,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 56 28 50,0 20 71,43
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjoar Dinkes Kota Metro
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSAMEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA AIR
MINUM
PUSKESMAS
TABEL 61
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 21.318 125 607 95 498 82,0428 4.469 19.865 3.364 18.886 95 0 0 0 0 #DIV/0! 113 570 0 0 0 19384 91
Yosomulyo 30.178 0 0 0 0 #DIV/0! 6.487 29.804 5.739 27.705 93 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 27705 92
2 Metro Utara Banjarsari 10.178 3 0 3 0 #DIV/0! 2.299 9.787 2.298 9.189 94 0 0 0 0 #DIV/0! 65 283 0 0 0 9189 90
Purwosari 9.351 3 198 3 198 100 1.751 9.037 1.698 8.872 98 0 0 0 0 #DIV/0! 2 9 0 0 0 9070 97
Karangrejo 8.363 3 15 3 15 100 2.298 8.235 2.281 8.129 99 15 47 13 45 96 7 35 3 11 31 8200 98
3 Metro Barat Ganjar Agung 16.046 0 0 0 0 #DIV/0! 2.954 15.820 3.541 15.747 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 15747 98
Mulyojati 12.300 3 40 3 40 100 2.128 12.113 2.112 11.386 94 0 0 0 0 #DIV/0! 5 21 0 2 10 11428 93
4 Metro Timur Iringmulyo 14.908 4 474 4 474 100 2.532 14.078 3.314 13.233 94 23 92 17 57 62 9 42 1 2 5 13766 92
Yosodadi 16.510 0 0 0 0 #DIV/0! 3.254 8.456 1.741 7.945 94 1 4 1 4 100 0 0 0 0 #DIV/0! 7949 48
Tejoagung 8.594 0 0 0 0 #DIV/0! 3.103 16.186 2.885 15.688 97 0 0 0 0 #DIV/0! 18 72 0 0 0 15688 183
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.230 12 90 12 90 100 3.921 14.892 4.119 14.581 98 0 0 0 0 #DIV/0! 101 141 71 141 100 14812 97
JUMLAH (KAB/KOTA) 162.976 153 1.424 123 1.315 92,3455 35.196 158.273 33.092 151.361 96 39 143 31 106 74 320 1.173 75 156 13 152.938 94
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN
AKSES SANITASI LAYAK
NO
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
TABEL 62
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0 0 0 - 0,0
Yosomulyo 3 3 100,0 1 33 - 0,0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0 0 0 - 0,0
Purwosari 2 2 100,0 1 50 1 50,0
Karangrejo 1 1 100,0 0 0 1 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100,0 1 50 1 50,0
Mulyojati 2 2 100,0 0 0 - 0,0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0 0 0 - 0,0
Yosodadi 2 2 100,0 0 0 - 0,0
Tejoagung 2 2 100,0 1 50 - 0,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0 4 100 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0 8 36,36 7 31,8
Sumber:SeksiKesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KOTA METRO
TAHUN 2017
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 15 8 5 1 2 - 8 39 14 93 8 100 5 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 8 100,0 38 97,4
Yosomulyo 11 3 4 2 - - 1 21 10 91 3 100 3 75 2 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 18 85,7
2 Metro Utara Banjarsari 3 1 - 1 - - - 5 3 100 1 100 1 #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 6 120,0
Purwosari 3 6 4 2 - - - 15 3 100 6 100 4 100 2 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 15 100,0
Karangrejo 3 1 - 1 - - - 5 3 100 1 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 1 8 1 1 - 3 20 6 100 1 100 7 88 1 100 1 100 - #DIV/0! 3 100,0 19 95,0
Mulyojati 5 3 5 2 1 - - 16 3 60 - 3 60 2 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 9 56,3
4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 3 3 1 - 2 14 3 100 2 100 - - 1 33 1 100 - #DIV/0! - - 7 50,0
Yosodadi 3 2 2 1 - - 2 10 1 33 1 50 1 50 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 4 40,0
Tejoagung 5 2 4 1 2 - 1 9 5 100 2 100 4 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 1 100,0 15 166,7
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 11 2 3 3 - - - 19 7 64 - - - - 3 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 10 52,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 68 31 38 18 7 0 17 179 58 85 25 81 28 74 16 89 7 100 0 #DIV/0! 12 70,6 146 81,6
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
BINTANG
YANG ADA
JUM
LA
H T
TU
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP NON BINTANGSLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASRUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD
TABEL 64
KOTA METRO
TAHUN 2017
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM (DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM (DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 258 8 2 9 15 34 13,18 2 15 6 219 242 93,80
Yosomulyo 26 0 11 5 9 25 96,15 0 3 0 19 22 84,62
2 Metro Utara Banjarsari 25 0 4 3 4 11 44,00 1 1 3 16 21 84,00
Purwosari 42 0 0 0 2 2 4,76 0 0 0 40 40 95,24
Karangrejo 8 0 0 3 2 5 62,50 0 0 1 2 3 37,50
3 Metro Barat Ganjar Agung 45 0 0 1 10 11 24,44 2 10 5 17 34 75,56
Mulyojati 48 0 0 7 6 13 27,08 1 3 2 29 35 72,92
4 Metro Timur Iringmulyo 177 7 4 5 22 38 21,47 2 6 2 144 154 87,01
Yosodadi 6 0 0 3 2 5 83,33 0 0 1 0 1 16,67
Tejoagung 120 5 5 7 15 32 26,67 1 6 0 102 109 90,83
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 36 0 0 6 19 25 69,44 0 0 0 11 11 30,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 791 20 26 49 106 201 25,41 9 44 20 599 672 84,96
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAH TPM
TABEL 65
KOTA METRO
TAHUN 2017
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro Pusat Metro 242 3 5 4 51 63 26,03 52 2 0 3 0 5 9,62
Yosomulyo 22 0 1 0 10 11 50,00 11 0 0 0 3 3 27,27
2 Metro Utara Banjarsari 21 0 1 3 12 16 76,19 16 0 0 3 0 3 18,75
Purwosari 40 0 0 0 29 29 72,50 28 0 0 0 2 2 7,14
Karangrejo 3 0 0 1 2 3 100,00 3 1 0 1 0 2 66,67
3 Metro Barat Ganjar Agung 34 0 0 0 17 17 50,00 17 0 0 0 2 2 11,76
Mulyojati 35 1 3 2 12 18 51,43 18 0 0 2 0 2 11,11
4 Metro Timur Iringmulyo 154 0 0 0 41 41 26,62 41 0 0 0 2 2 4,88
Yosodadi 1 0 0 1 0 1 100,00 1 0 0 0 1 1 100,00
Tejoagung 109 1 6 0 102 109 100,00 109 0 0 2 2 4 3,67
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 11 2 3 2 14 21 190,91 11 0 0 0 3 3 27,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 672 7 19 13 290 329 48,96 307 3 0 11 15 29 9,45
Sumber:Seksi Kesling dan Kesjaor Dinkes Kota Metro
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LA
H T
PM
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E
SA
NIT
AS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IUJI
PE
TIK
TABEL 66
PUSKESMAS : se-Kota Metro
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 2
1 Albendazol Tab 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11
2 Amoksisilin 500 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
3 Amoksisilin Syr 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
4 Dexametason Tab 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
5 Diazepam Inj 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
6 Efinefrin Inj 5 5 5 5 5 5 7 7 7 7 11 11
7 Fitomenadion Inj 11 10 10 10 10 9 10 10 11 11 11 11
8 Furosemide Tab 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
9 Garam Oralit 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
10 Glibenclamid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
11 Kaptopril Tab 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
12 Magnesium Sulfat Inj 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 8 8
13 Metilergometrin Inj 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 OAT Dewasa 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
15 Oksitosin Inj 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11
16 Parasetamol 500 Tab 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
17 Tablet tambah darah 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
18 Vaksin BCG 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
19 Vaksin TT 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
20 Vaksin DPT/DPT HB 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Jumlah Item obat indikator
yang tersedia di Puskesmas20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Jumlah Puskesmas yang
melapor
Jumlah Kumulatif item obat
indikator yang tersedia di
Puskesmas
184 184 184 185 185 188 191 191 192 192 200 200
Persentase Ketersediaan
obat/vaksin di Puskesmas920 920 920 925 925 940 955 955 960 960 1000 1000
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
3
REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2017
No
UrutNama Obat
Bulan
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA METRO
TAHUN 2017
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR -
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 10 10
3 PUSKESMAS KELILING -
4 PUSKESMAS PEMBANTU 5 5
1 RUMAH BERSALIN/BPS 35 35
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 21 23
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 51 51
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 9 9
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 7
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 2 2
6 APOTEK 33 33
7 TOKO OBAT 7 7
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA METRO
TAHUN 2017
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00
Sumber: Yankes & PJK Dinkaes Kota Metro
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KOTA METRO
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 0,00 4 21,05 8 42,11 7 36,84 19 19 100,00
Yosomulyo 0 0,00 1 3,45 17 58,62 11 37,93 29 29 100,00
2 Metro Utara Banjarsari 0 0,00 0 0,00 6 60,00 4 40,00 10 10 100,00
Purwosari 0 0,00 1 8,33 10 83,33 1 8,33 12 12 100,00
Karangrejo 0 0,00 6 60,00 3 30,00 1 10,00 10 10 100,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 100,00 13 13 100,00
Mulyojati 0 0,00 0 0,00 8 72,73 3 27,27 11 11 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8 72,73 8 8 100,00
Yosodadi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 145,45 16 16 100,00
Tejoagung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 54,55 6 6 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0,00 1 9,09 2 15,38 19 172,73 22 22 100,00
0 0,00 13 8,33 54 34,62 89 57,05 156 156 100,00
1
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 70
KOTA METRO
TAHUN 2017
POSKESKEL POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 Metro Pusat Metro 2 2 0 2 0 0
Yosomulyo 3 3 0 3 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 1 0 0
Purwosari 2 2 0 2 0 0
Karangrejo 1 1 0 1 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 0 2 0 0
Mulyojati 2 2 0 2 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 1 0 0
Yosodadi 2 2 0 2 0 0
Tejoagung 2 2 0 2 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 0 4 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 0 22 0 0
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 71
KOTA METRO
TAHUN 2017
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 2 1 1 - - 2 100 Yosomulyo 3 3 - - - 3 100
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 - - - 1 100 Purwosari 2 - 2 - - 2 100 Karangrejo 1 1 - - - 1 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 - 2 - - 2 100 Mulyojati 2 2 - - - 2 100
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 - - - 1 100 Yosodadi 2 - 1 1 - 2 100 Tejoagung 2 - - 2 - 2 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 2 1 1 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 11 7 4 0 22 100
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KOTA METRO
TAHUN 2017
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
2 Yosomulyo - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
4 Purwosari - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
8 Iringmulyo - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
10 Tejoagung - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - - - - 3 3 - 3 3 - 1 1 - - ` - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 4 14 18 4 14 18 - 5 5 - - - - 5 5
1 RSUD Jend. A. Yani 23 10 33 11 24 35 34 34 68 - 1 1 - - - 1 1
2 RSU Mardi Waluyo 6 6 12 6 9 15 12 15 27 1 - 1 - 1 - 1 1 2
3 RSU Islam 14 2 16 4 4 8 18 6 24 1 - 1 - - - 1 - 1
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC 10 2 12 - 10 10 10 12 22 1 - 1 - - - 1 - 1
6 RSB Asih 4 - 4 - 3 3 4 3 7 - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati 7 2 9 1 3 4 8 5 13 - 1 1 - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 64 22 86 22 53 75 86 75 161 5 - - 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 64 22 86 26 67 93 90 89 179 - 5 10 - - - 3 8 11
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 53 57 110 6 0 6,74946
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
SPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Seksi Lisensi dan SDK Dinkes Kota Metro
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro 3 0 0 1 1
2 Yosomulyo 6 0 0 0 0
3 Banjarsari 3 0 0 1 1
4 Purwosari 3 0 0 0 0
5 Karangrejo 3 0 0 1 1
6 Ganjar Agung 3 0 0 1 1
7 Mulyojati 3 0 0 1 1
8 Iringmulyo 4 0 0 1 1
9 Yosodadi 5 0 0 1 1
10 Tejoagung 2 0 0 1 1
11 Sumbersari Bantul 4 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 39 0 0 0 0 9 9
1 RSUD Jend. A. Yani 28 112 157 269 1 2 3
2 RSU Mardi Waluyo 69 62 135 197 0 1 1
3 RSU Islam 16 32 49 81 1 0 1
4 RSU Muhammadiyah 0 0
5 RSIA AMC 26 15 20 35 0 0 0
6 RSB Asih 12 2 4 6 0 0 0
7 RSB Permata Hati 18 3 4 7 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 169 226 369 595 2 3 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 208 226 369 595 2 12 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 255,04 365,08 8,59
Sumber: Seksi Lisensi dan SDK Dinkes Kota Metro
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KOTA METRO
TAHUN 2017
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Metro - 1 1 - - - - 1 1
2 Yosomulyo - 1 1 - 1 1 - 2 2
3 Banjarsari - - - - - - - - -
4 Purwosari - - - - - - - - -
5 Karangrejo - 1 1 - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - 1 1 - - - - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 - - - - 1 1
10 Tejoagung - - - - 1 1 - 1 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 6 6 - 2 2 - 8 8
1 RSUD Jend. A. Yani 3 13 16 3 4 7 6 17 23
2 RSU Mardi Waluyo 6 29 35 1 4 5 7 33 40
3 RSU Islam - 3 3 - 2 2 - 5 5
4 RSU Muhammadiyah - - - - -
5 RSIA AMC - 1 1 - 1 1 - 2 2
6 RSB Asih - 3 3 - 1 1 - 4 4
7 RSB Permata Hati - 2 2 - 2 2 - 4 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 51 60 4 14 18 13 65 78
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 66 4 16 20 13 73 86
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,27 52,77
Sumber: Seksi Lisensi dan SDK Dinkes Kota Metro
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KOTA METRO
TAHUN 2017
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro - 1 1
2 Yosomulyo - 1 1 2
3 Banjarsari - 1 1
4 Purwosari - 1 1
5 Karangrejo - 1 1
6 Ganjar Agung - 1 1
7 Mulyojati - 1 1
8 Iringmulyo - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 2
10 Tejoagung - 1 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 3 11 14
1 RSUD Jend. A. Yani - - - 3 3 6
2 RSU Mardi Waluyo - 1 1 - 1 1
3 RSU Islam - 2 2 1 - 1
4 RSU Muhammadiyah - -
5 RSIA AMC - - - - 1 1
6 RSB Asih - 1 1 - 1 1
7 RSB Permata Hati - 3 3 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 4 7 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 7 7 18 25
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,30 15,34
Sumber: Seksi Lisensi dan SDK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KOTA METRO
TAHUN 2017
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro - - - - - - - - - - - - - - -
2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - - - -
4 Purwosari - - - - - - - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - - - -
10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Jend. A. Yani 3 4 7 - - - - 1 1 - - - 3 5 8
2 RSU Mardi Waluyo - - - - - - - - - - - - - - -
3 RSU Islam - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC - - - - - - - - - - - - - - -
6 RSB Asih - - - - - - - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 8 - - - - 1 1 - - - 3 6 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 8 - - - - 1 1 - - - 3 6 9
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,91 0 0,61 0 5,52
Sumber: Seksi Lisensi dan PPSDMK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
TABEL 76
KOTA METRO
TAHUN 2017
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro - 1 1 - - - - 1 1
2 Yosomulyo - 1 1 - - - - 1 1
3 Banjarsari - 1 1 - - - - 1 1
4 Purwosari - 1 1 - - - - 1 1
5 Karangrejo - 1 1 - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - 1 1 - - - - 1 1
7 Mulyojati - 1 1 - - - - 1 1
8 Iringmulyo - 1 1 - - - - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 - - - - 1 1
10 Tejoagung 1 - 1 - - - 1 - 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 10 11 - - - 1 10 11
1 RSUD Jend. A. Yani 1 6 7 - - - 1 6 7
2 RSU Mardi Waluyo - - - - 3 3 - 3 3
3 RSU Islam 1 1 2 - - - 1 1 2
4 RSU Muhammadiyah - - - - - -
5 RSIA AMC - - - 1 - 1 1 - 1
6 RSB Asih - 1 1 - - - - 1 1
7 RSB Permata Hati - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 11 1 3 4 3 12 15
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 19 22 1 3 4 4 22 26
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,49892009 2,454349107 15,95326919
Sumber: Seksi Lisensi dan PPSDMK Dinkes Kota Metro
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KOTA METRO
TAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Metro - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Purwosari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - 11 11 - - - - - - - - - - - - - - - - 11 11
1 RSUD Jend. A. Yani 5 3 8 - - - 4 - 4 - - - 7 10 17 1 1 2 - - - 2 5 7 - - - - - - 19 19 38
2 RSU Mardi Waluyo 5 1 6 - - - - - - - - - - 7 7 - - - - - - 1 4 5 - - - - - - 6 12 18
3 RSU Islam 2 1 3 - - - - - - - - - 1 5 6 1 - 1 - - - 2 - 2 - - - - - - 6 6 12
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC - - - - - - - - - - - - 5 1 6 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 6 1 7
6 RSB Asih - - - - - - - - - - - - - 4 4 - - - - - 1 1 - - - - - - - 5 5
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - 1 3 4 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 5 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 5 17 - - - 4 - 4 - - - 14 30 44 2 1 3 - - - 6 12 18 - - - - - - 38 48 86
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 17 - - - 4 - 4 - - - 14 41 55 2 1 3 - - - 6 12 18 - - - - - - 38 59 97
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 59,518
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TABEL 79
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro - - - - - - - - -
2 Yosomulyo - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - - - - - - -
4 Purwosari - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - - - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - - - - - -
10 Tejoagung - - - - - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Jend. A. Yani - - - - - - - - -
2 RSU Mardi Waluyo - - - - - - - - -
3 RSU Islam - - - 2 - 2 2 - 2
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - -
5 RSIA AMC - - - - - -
6 RSB Asih - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati 1 - 1 - - - 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 - 1 2 - 2 3 - 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 - 2 3 - 3
Sumber: Seksi Lisensi dan PPSDMK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KOTA METRO
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 1 3
2 Yosomulyo 2 - 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 3 5
3 Banjarsari 1 1 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 2 4
4 Purwosari 1 1 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
5 Karangrejo 1 1 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - 1 1 1 3 4
6 Ganjar Agung 1 1 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
7 Mulyojati 1 1 2 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 3
8 Iringmulyo - 2 2 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
9 Yosodadi 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
10 Tejoagung - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 3 3
11 Sumbersari Bantul 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 10 22 2 6 8 - - - - - - - - - - - - 2 4 6 16 20 36
1 RSUD Jend. A. Yani - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 RSU Mardi Waluyo 11 21 32 21 22 43 2 - 2 - - - - - - - - - - - - 34 43 77
3 RSU Islam 11 15 26 41 59 100 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 53 74 127
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC 6 18 24 10 1 11 - - - - - - - - - - - - - - - 16 19 35
6 RSB Asih 2 5 7 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 6 8
7 RSB Permata Hati 2 3 5 - 11 11 1 - 1 - 2 2 1 1 2 1 - 1 - - - 5 17 22
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 32 62 94 72 94 166 4 - 4 - 2 2 1 1 2 1 - 1 - - - 110 159 269
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 116 74 100 174 4 - 4 - 2 2 1 1 2 1 - 1 2 4 6 126 179 305
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TENAGA
KEPENDIDIKAN
TABEL 81
KOTA METRO
TAHUN 2017
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 215.408.165.376 92,37
a. Belanja Langsung 168.702.446.721
b. Belanja Tidak Langsung 46.705.718.655
2 APBD PROVINSI (OBAT) 514.731.326 0,22
3 APBN : 14.791.170.000 6,34
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 8.289.000.000 3,55
- BOK 4.744.523.000 2,03
- Jampersal 591.321.000 0,25
- Akreditasi 1.166.326.000 0,50
- Tugas Pembantuan (TP) -
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 36.751.000 0,02
- Global Fund untuk TB Paru 36.751.000 0,02
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI & NON KAPITASI JKN 2.452.112.000 0,00
- Kapitasi 2.432.112.000 1,05
- Non Kapitasi 20.000.000 1,04
233.202.929.702 100
215.408.165.376
1.430.904
Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA