repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/66118/1/3833300018-undergraduate thesis.pdf · abstrak...
TRANSCRIPT
-'13¥ /11> ,/h /0'. '
TUGASru
SIMULASI DEBIT KALI SURABAYA
~ . ·r _ ,
1(',01 ''-'
Disusun Oleh :
PROGRAM STUD! TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 1 9 9 1
TUGASAKHIR
SIMULASI DEBIT KALI SURABAYA
IR, HARIWIKO INDARYANTO, M.bf. Sc Nip:130 936 846
PROGRAM STUD! TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INS II I UT TEKNOLOGJ SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 1991
ABSTRAK
PATEN PORRBA. SIMULASI DEBIT KALI SURABAYA
'rugas akhir. ini bertnjnan untuk mengetahui sejauh
mana debit Kali Surabaya dapat mengantisipasi terhedap
peraturan yang diberlakukan baik berdaserkan stream maupun
efluent standard, hal ini mengingat bahwa kali tersebut
banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegunan tertentu.
Dalaro penulisan Tugas Akhir ini kitR. memanfaatkan
kondisi alamiah dari sungai, debit adalah merupakan fungsi
dari kecepatan dan luas penampang basah. Seba!;!:ai kontrol
kit.11 l'(unakan parameter DO yang bertujuan untuk melihat
pene;sruh yang terjadai dari simulasi yang kita lakukan
herdBR>Irkan peraturan/kebijaksanaan diberlakukan.
Perolehan data dari data sekunder, dimana data
t<nsPhllt berupa data debit, keoepatan dan tinggi muka air.
Dari dat.s kita akan menoari keofisient. keoepatan dan tinot!ti.
muka air, eksponen keoepatan dan tinggi muka air, yang akan
kita aunakan sebagai dasar perhitun!(an di dalam QUAL@E.
An9.lis9. data tersebnt. akan kita olah
nl<Jn!'[l1unskan metoda kuadrat terkeoil.
dengan
Dari hasil run-out kita dapatkan bahwa penambahan
debit makin ke hulu makin besar harspan kite untuk menoapai
DO yang ditetapkan. Pacta point load dengan BOD influent 3()
mg/1, bila dilakukan penambahan debit maka terlihat bahwa
penamhshan ysng sedianya sebagai pengenoer tidak dapat
mel akukan fungsinya sebagai mana yang kit a harapkan.
(3)
KAT A PENGANT AR
Dengan ucapan syukur penujJ.s panja:,.;an 1\e hali1rat
Tuhan yar1g maha Esa, 'J&hwa f!kh~rnya dapal
menyelesaikan Tugas Akhir .ini_ TLOgas Akhir on~ mengalami
keterlambatan, namum berkat tcenyata
dapat diselesaikan.
Berbioara mengenai pengelolaan Kali Surabaya,
tidak dapat dilepaskan tJ8n!lelolaan terhadap debit dale"
sunga~ ~tu sendiri. Sebagalmana yang 11ita l<elahui,
Surabaya banyak dimanfaatkar, untuk berbaga.i keperluan, w,aka
tidal< mustahil <.erjadinya pcrubahan terhadalo fungsi dasar
Kali Surabaya. Untuk itulan, delair. hal lnl penulis un<.uk
mencoba me:akukan simulasi t.eriLadap dciJ~t allran Kal i
Surabaya.
Dalam penU~lsan Tugas Akhir pe~ulis banyak
menemu~ kesuli.tan, baik dalam kurikuler maupun
kurikuler, namun berkat ketekunan, ketabahan dan pengertian
dosen pembimbing make l1esulitan tersebul dapat teratasi cia:'!
merampufl!5kar:t penulisan Tugas Akhir ini. P~mana Tugas Aki'.ir
ini adalah merupakan salah satu persyaratan yang harus
ditempuh untuk meraih delar kesarjanaan dalam l~ngkungan
Program Studi Teknik Lingkur:tgan FTSP-ITS_
Pad a o:esemratan ~n: renul.is IOenyc.:n;:>aikan UCBtJBrl
terima kasih yang set.ul~:;-lulusnya kepacL,
1. lbu lr. ~.n8rahini, Msc selaku Dekan FTSP-ITS
2. Ba;;>C~k Df'_, Ir. Wahyono Had~, Msc. selaku Ketua
Bidang Prograin ,.,tudi Teknik
Fl'Sf'- "ITS.
3. flapak Ir.f-IC~riwiko Ir.-::Jaryanto, M.Eng.SC selaku
dosen Pembimbi.ng dalam tugas akhir ini.
4. [) P ll b1dar1g per1gairan Brantas Hilir
5. BaPil.~/lbll dosen di lingkungan Teknik Lingkungan
FTSP-ITS, yang turut mc;:mbantu penulisan Tugas
Akhi:-- ini.
5. lbunda P. Ginting, yang telah dengan b)enuh
kei];hlasan selalu bersujud memohon kepada yang
Es» demi cit»-Cita putranya.
7. Serta teman-tel7!an dilingkungan karopus maupun
teCJan rlilua, i\ampus s>~ya ucapkan trima kasih.
Xe;,yadari hahwa Tugas Akh~r ini masih jauh dari
Namun demikian, semoga hasil-hasil yang
di.tuangkan Uapat bcrmRnfaat bagi. siapa yang
memerlukannya. Dar, sayn: yakHl dari kekurangan dan ketidak
.1\a."npuan saya pasti ada saran dan kritiltan, nam"n dapatlah
ki.ranya hal itu seba~ai cambuk untuk mengingat~an saYa agar
untuk selanj~tny;, clapat cli:oerbai.kl.
Surabaya, Haret 1991
-p;FITE1<--PgER~~ !Y .-(383~\Joo 118 J ;-,·..._.>'' __ ,
DAFTAR ISI
KliTA PENGllllTAR
D!ll'TAR ISI ...
BAS I f'Et!DAHULIJAN
I . I LAT!IR BELAKANG ............ .
I 2 TIJJlJAN PEMBAH!ISAN
I 3 RUANG l.It!GKUP PEMB!IHASAN ........... .
I 4 HETODOLOGI PEMB!IHAS!IN .................. .
rJ AB 11 LAtlDASAN TEORI
halaman
"' I
I
I- 4
I- 5
I- 7
I
' I. SIKLUS !JIDROLOGI ......................... . I
' . 2. LIHPASAN PERMUKAAtl II- 4
2 . 0 .. AIR TJ\t!Ail II- 5
2 4. HIDROLIK Sl!NGAI II -10
' . 4. I. SISTEH SUNGAI !I-10 .
2 4 . 2. KECEPATAN ALIRAN AIR II-12
' 4 . 3. DEBIT ALTRAN AIR DI DALAH SUNGAI II-18
' 5. PENGUKURAN ALIRAN DAL!IM SUNGAI II-22
' .e KONSEP DASAR STATISTIK II-28
' . 6. I. ANALISA REGRESI II-29
2 e . 2. ANALISA KORELASl It -40
' ' KEBIJAKSANAAN PEHERINTAH DALAM PENGELOLAAN
SUM11ER D!IYA ALAM ......... . ... II-43
,.
2.8,
2 ~'
2 10.
W!l\iENANG DAN PEtlGIJASAI\.!1 AIR ..... I I -45
PR10RITAS PENGGUNAAN AIR
HODEL KOHPUTER QUAL2E
2.10.1. PARAMETER-PARAMETER DALAH QIJAL2F.
II-47
II-48
li-48
II-50 2.10 .?. . B!ITASAN-BATASAN DALAH QUAL2E
B!IB TLI fiNALISA PEHBAHASAN ' 1 3. 1.
' '2.
J ' ' u . 2.
3 . 2' 3
' e
3 .1.
3.5.
3. 6
3.7.
eAB " 1. L
4. 2.
4 . 3.
' .1
4. ,, . 4 . B.
' 3
4 . 8.
ANAL!SA PEHBAIIASAN ·········· ............ . ANALISA DAERAH ALIRAN SUNGAI
lNDUSTRI
DOHESTIK ..........................
PERTANIMI . - - . ' ... - - ....... - - - ..
DEBIT K!ILI SURABAYA
PERUNTUKAN AIR KALI SURABAYA
PEHB!IGIAN DAERAH PADA KALI SURABAYA
~ENGUHPULAN DAN PENYAJIAN DATA
ANA!.ISA DATA-·DATA HIDROLOGI
..... III- 4
-- .... III- 7
....... III- 8
--- .... III- 8
.......... III-9
........ III-13
. ........ I1I-17
. ....... - .III-25
. I!I-27
IHPLEHENTASI QUAL2E
IHPLEHENTASI QUAL2E
DATA-DATA HIDROLIS
............... - - ..... . ' 1
HICREHENTAL INFI,OW DAN OIJ'l'FLOW
POINT LOAD . - ....... _
HEADWATER SOURCE DATA
COMPUTATION ELEMENT FLAG FIELD DATA
l'LOT DO DAN BOD ...
PEHILIIIAN OPTION KOEFISIENT REARRASI
vii
IV- 2
IV- 3
IV- 4
IV- 1
IV- 5
IV-· 6
IV- 7
1. 8- STEADY STATE ............... IV- 7
4. 10. PEMBAGIAN DAERAH DAN PEMBEBANAN
KA!.J Sl!RABAYA ............. l'- N
flAR V ANALISA MASALAH ........ .. '" ........... 1
5- 1 - ANAL ISA MASALAH . . . . . . . . ........... 1
5_2_ AN ALI SA TERHADAP TINJAUAN PADA
ANAL I SA MASALAH . . . . . . . . . . . . . '" .............. ,_ '
5' 2. 1. ANAL ISA TERHADAP TINJAUAN PADA BUTIR SATU ... V- 5
5.2.2. At1ALISA TERHADAP TitLJAUAN BUTIR DUA
KONDlSI SATU (I) v. 6
5.2.3. ANALISA TERHAD!IP TWJAUAN PADA BUTIR TIGA
KONDISI SATU (I) v- '
5 2_4_ £\tii\LISA TEI11!ADAP TINJAUAN BUTIR DUA
KONDISI 11UA (II) V-16
5.2 .. 5. ANALISA TERHADAP TINJAIJAN BUTIR TIGA
KONDISI DIJA (II) V-22
flAB VI KESIMPULAN DAtl SARAN
6. 1. KESlHPIJLAN DEBIT HINIMUH BERDASI\t\KAN
STREAM STANDARD VI-- 3
6- ~- KESIHPULAN DEBIT HINIHlJH BERDASARKAN
EFLUENT STANDARD . __ ....... . ....... VI- 5
6.3. KESIHPULAN PENAHBAHAN DEBIT PADA POINT LOAD
BERDASARKAN STREAM DAN HFLUENT STANDARD VI- 8
Bc~-1. PENAMBAHAN DEBIT PADA POINT LOAD 1, 2, 8,
DAN 17 VI- 8
--\''- .,-, ~' ,., :<._,·,:~ .. J
,, -_d'--11
- '·':'!II -
----
6 3.2. PENAHBAHAN DEBIT f'ADA POINT LOAD 3, 4, 5,
5, 7, 8, 9, 11, 13 DAN 15 ................... VI- 9
6.4. KESIHPULAN TERHADAf' KOEFISIENT REAERASI •••.. VI-10
G.5. SARAN TERHADAP PEHURNIAN ALAHIAH DAR! KALI
SURABAYA ................•.....•••........... VI-12
6.6. SARAN TERHADAP PERATURAN ATAU KEBIJAKSANAAN
YANG DIBERLAKUKAN TERHADAP KALI SURABAYA .••. VI-13
DAFTAR PUS'!' AKA . . . • . . . . . . • • • . . . . . . . • . . . . . . . • . • • . . . . . • 1
!lAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAICANG
Surabaya adalah merupakan pusat Perdagangan dan
Industri di Jawa Timur _ Sej alan
meningkatnya jumlah penduduk dan
dengan itu
industri dari
dimana
tahun
ketahun, mengakibatkkan kebutuhan dasar yang menunjang
kehidupan manusia juga OJenlfalaOJi peningkatan.
Dalam tinjauan kita akan air (salah satu kebutuhan
dasarnya) turut meningakat. Dalam memenuhi akan kebutuhan
air tersebut, maka tHltuk kota Surabaya sebagian besar dari
kebutuhannya diambil dari au
Surabaya.
permukaan yai tu Kali
Kali Surabaya adalah cabang dari Kali Brantas
dengan panjang kurang lebih 41 km OJulai dari Dam Klirip
sampai dengan Dam Jagir.
Disepanjal!llf daerah aliran sungai Kali Surabaya,
Kali tersebut di manfaatkan unt.uk berbagai penggunuan
tertentu, antara lain
Sul!lber alr baku bagi sistem pengolahan air
bersih untuk Ngagel I, II, El
Karang Pilang.
Keperluan Industri baik
Insntlasi
gunakan untuk
proses, air pendingin dan keperluan lainnya_
1
Keperluan untuk Irigasi.
Keperluan untuk Pengge lon tor an, Penyiraman
tanaman kota,
Badan air penerima baik yang berasal dari
buangan Industri, Domestik maupun Yang berasal
dari daerah Pertanian.
Dengan demikian, maka Kali Surabaya tersebut
mempunyai nilai ekonomis Yang sangat penti~ bag>
Surabaya.
kota
Apabila kita tinJau dari pemanfaatan yang
dilakukan terhadap Kali Surabaya tersebut dimana satu
sama lain kadang bertolak belakang, di satu pihak a1r d1
gunakan untuk kelangsungan l".idup manusia, dl lain pi~:c_k al.r
Pada Sliat yang sama di pakai seb!iga> badan t;uan~an
Domesti, Industri maupmL Pertlinian yang menyebabkan
terjadinyli penurunan kualitas Rir terhad,'IP badan air Kali
Surabaya.
AdanYa penurunan kualitas tersebut maka Peme1 ir.tah
Daerah Tingkat I Jawa Timur te1ah menerbitkan peraturan
Perundangan dalam bentuk surat keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Timur yaitu
SL.lrat keputusan Gubernur No 413 Tahun 1887
tang1<al 5 Desemher 1987 tentang penggolongan dan
baku m'-ltu au cii .;~wa Timur, untuk hal ir.i Ka \1
Surabaya di golcmgfo.an dalam kaLE·.<>:cri golorL!!!lfl li
Surat kepntusan Gubernc:r
l --?
'
ta.nggal 5 Desember 1987 tantang penggolongan dan
baku mutu air limbah di Jawa Timur.
Surat keputusan Gubernur No 187 Tahun 1988
tanggal 19 Mei 1987 tentang pera.turan perunluk>w
air di Jawa Timur.
Menyadari akan hal d1 atas dengan
pemanfaatan terhadap Kali Surabaya, per~Lurnn
perundangan yang di keluarkan dan juga ruenurut prak:ra><n
bah" a pemanfaatan terhadap Ka! i Surabaya untuk yang akan
datang akan terus meningkat. Disamping itu adanya perubahan
musim yang sangat mencolok sepanjang tahun yaitu antara
mosim kemarau dan musim penghujan, sehingga menyebabkan
fluktuasi debit yang sangat besar, sehingga sangat sulit
bagi kita ontuk mengharapkan kondisi Kali Surabaya dapat di
manfaatkan seoptimal mungkln, demikian juga mengenai
kondisi kualitasnya dapat be:·pegaruh ekibat fluktuasi debit
te-rsebut karena beban polusi yang masuk ke Kali Surabaya
dapat dianggap konstan yang menyebabkan penurunan kualitas
dari Kali Suraba.ya. Dimana eli dalam hal ini Kali Surabaya
dipertahankan dalam kategori golongan B sesuai dengan
rerun tukannya.
Sebagai sasaran yang kita inginkan yaitu untuk
melihat kondisi debit Kali Su,.abaya berdasarkan dari
tinjauan yang dilakukan dengan jalan mensimulasikan debit
Kali Surabaya. Dalam hal ini kita akan memanfaatkan QUAL2E
Yang mempunyai kemampuan untuk mensimulasikan sifat-sifat
I - 3
hidrolol<is maupun kualita5 suatu badan air.
1. 2. TUJUAN PEMBAHASAN
Seperti yang kita ketahui bahwa badan air dalam
hal ini sungai adalah merupakan salah sat'.l sumber daya
alami.
Demikian juga halnya dengan Kali Surabaya. d i:nana
banyak dimanfaatkan unt'.lk berbagai pen!lgunaan
sebagaimana yang sudah kita bicarakan sebelumnya.
Lerten·_u
Dari berbagai penggunaan tersebut. maka sangat
diperlukan suatu sarana untuk rnengontrot badan air atau
Kali Surabaya tersebut. Adapun sarana-sarana
diperlukan dapat berupa peraturan-peraturan
yang
a tau
kebijaksanaan yang mana dapat di jadikan sebagai kerangka
acuan dalam pengelolaan daerah ali ran
?eraturan-peraturan atau kebi.iak5anaan dapat
sungai.
berfungsi
seba!Sai suatu sarana untuk ruengatur, mengendalikan dan
mengawasi terhadap berbagal pemakaian Kali Surabaya.
D~samping hal-l".al :rang ber5ifat institc.sional
01asih diperlukan hal-hal )qin yang bersifat untuk ""''"antau
a tau 01emon i tor1ng terhadap pe ra til ran -p era tu ran "l au
kebijaksanaan yang telah ditetapkan
sesuai dengan peruntukannya.
a tau diberlakukan
Dalam hal ini kita akan 01encoba Olensimulasikan
debit Kal1 Surabaya yang bertujuan
Kita dapat melihat kondisi deb1t Kali Surabaya
T ··'I
disepanjang daerah aliran sungai tersebut dengan
adanya
terjadi
ali ran
Kita dapat roelihat
Surabaya dengan
yang masuk/keluar
kondisi
konstituent
kualitas
tertentu
yang
Kali
di
sepanjang Kali Surabaya berdasarkan kondisi
debit tersebut (kontrol terhadap adanya
perubahan debit).
Sebagai monitoring terhadap Kali Surabaya dimana
debit adalah merupakan suatu parameter yang
sangat panting dalam kualitas air.
Suatu saran yang dapat dipakai untuk mu1oior,trol
lingkungan sekitarnya, dimana lingkungan di
sekitar daerah aliran sungai singat mempengaruhi
debit sungai tersebut.
Hengupayakan agar kondisi · Kali Surabaya dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin mengingat kali
tersebut di manfaatkan untuk berbagai penggunaan
tertentu dengan melihat peraturan-peraturan a tau
kebijaksanaan yang diberlakukan.
1.3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Apabila kita berbicara tentang Kali Surabaya, maka
tidak lepas pikiran kita akan manfaat dan kelangsungannya,
yang mana kita berbicara mengenai sejauh mana sungai
tersebut dapat dimanfaatkan baik dilihat dari segi kualitas
I-5
maupun kuantitasnya.
Kita mengetahui bahwa Kali Surabaya tersebut
adalah merupakan salah satu sumber penghidupan terutama
bagi masyarakat sekitarnya dan juga tidak jarang sungai
tersebut dapat merupakan sumber bencana yang cukup serius.
Dengan demikian apabila kita memandang sungai
tersebut sebagai salah satu sumber air yang sang at
bermenfaat begi kehidupan untuk kemak~uran da~ kesejehtreen
masYarakat
pengelolean
lues, maka perlu kiranye
sebaik mung kin sehingge
memanfaatkannya seoptimel mungkin.
kite melakukenm
kita dapat
Mengingat sangat banyaknya variabel yang terdapat
dalam suatu sistem sungai, dimana antara satu variabel
dengan variabel yang lainnya saling mempengaruhi satu
dengan yang lain, misalnya kecepatan aliran dalam suatu
sistem sungai dipengaruhi oleh besarnya debit persatuan
luas yang dilaluinya, yang dap1!-t menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan karena perubahan persatuan luas dengan
debit yang konstan. Dengan demikian di dalam suatu sistem
sungai, persoalan yang tP.rjadi di dalamnya sangat komplek
sehingga dalam hal ini kita akan mencoba untuk
mensimulasikan tentang debit Kali Surabaya.
Dalam mensimulasikan debit tersebut, kita akan
mensimulasikan debit pada sungai utama sesuai dengan hasil
dari data-data Yang kita peroleh dari dinas pengairan,
dengan memperhatikan debit yang masuk maupun yang keluar
I -6 .-·.
(pengambilan) baik yang berasal dari Industri, Domestik
maupun yang di peruntukkan untuk pertanian.
Dari hasil simulasi debit tersebut kita dapat
melihat kondisi debit sungai yang sesungguhnya terjadi
sebagaimana yang kita inginkan dalam tujuan pembahasan,
sehingga kita dapat membuat suatu
memperhatikan hal-hal
kesimpulan
berkaitan
dengan
dengan
peraturan-peraturan atau kebijaksanaan yang ada sesual
dengan peruntukannya terhadap Kali Surabaya.
1. 4. METODOLOGI P~MBAHASAN
Untuk mensimulasikan debit Kali Stuabaya, terlobiL
dahulu kita harus mempelajari sistem dari pada Kali
Surabaya, dimana di dalam sistem tersebut terdapat
sekumpulan objek yang tergabung dalam beberapa bentuk yang
saling berinteraksi secara teratur untuk mencapa1 suatu
tujuan tertentu, dimana sekumpulan objek tersebut dapat
dikatakan sebagai variabel yang menggambarkan dari sistem
tersebut.
Setelah kita mempelajarai sistemnya, yang kita
maksudkan untuk menoari hubungan antara variabel-variabel
yang ada pada kondisi sebenarnya. Berhubung dengan sangat
kompelknya persoalan yang ada dalam sistem maka sering
dibuatkan suatu model dari sistem tersebut untuk mengambil
suatu kesimpulan tentang operasi yang sesungguhnya terjadi.
Di dalam model tersebut terdapat. sekumpulan
I-7
informasi tentan;;; sistem tersr:bu:- yanf2 '5·<>c:: dikembung,an
untuk mempelajari s~stem ya11f' ada, c:a:l '\O.ie; Letsebuc bu>:an
hanya merupakan pengganti Ja:i
penyederhanaan dari sistem.
sisLem, melainkan juga
Jika hubungan anca:a variai.Jel-var~abel tere;ebUL
matode membentuit suatu nodel,
macematik untuk nendapnt ,:ar.
informasi, dimana "'ecode
Ca?at
s~:a tu
oetode penye~esaian seoara aLC,lJ tis_
Namun pada kenyat11a:;nyu,
"tau
~c! a
bogitu rumit sehingga snliL llnluk d:Jadil<illl model ya:,;:;;
nyata, o~eh karena it~ :node~ en~ hacus di.pelaJari dan
di3elesaikan rlengan ~o.ra 51:nu.as:.
Simulasi adalah suatu metoda JengaJ. teknik numerik
sccara iterasi untuk :nelakukan percobaan-percobaan pada
mesin komputer me libatkan bent.uk fungsi-fungs~
matematik dan logika terlantu Ul1lU]\ men.ielaskan t 1ngkoh
laku dan sLru!1tur dari SllaLu sistom yang nyata yang
komplek. Dimana simu]asi dapol d1gunak"n
menganalisa dan menilai suatu sistem.
~J,tt;k merancang,
Dari ura1an yang lnta sebutka:: di atas,
metodologi yang kita lakul1an unLuk mer.si01Ulasil1an debit
dari Kali Surabaya adalalo, peng;;mp·~lo.n data-data yang
tP-rdapat pada sio;tem sungal Lerseb'Jt, dimana dalam 1->al 1ni
adalah data-data se]\Undar. Dan data-data yang k 1 t.a
peroleh, kemudian klta la!mi1an ?engo~ahan data yan,; altan
1 e
• •
kita sajikan dan untuk selunjutnya akan kita ane.Hsa.
Di dalam ana lisa data kita bermaksud untuk mencari ··•
pole hubungan diantara variabel-variabel den!!'an jalan
men car~ hubungan terbaik dian tara variabel-variabel
teraebut !lpakah linier atau nonlinier yang aksn kita
lakukan dengan analisa regresi dan korelasi
Hubungan matematis antara variabel-variabe1 yang
diperoleh disebut persamaan regresi dan garis regresi
tersebut menunjukkan hubunsan antara variabel-variabel,
dimana masalah regresi mempertimbangkan distribusi
' frekuensi dari suatu variabel (variabel yang tidak bEObas)
kalau variabel yang lainnya (variabel bebas) dibuat tetap
pada kedudukannya.
Untuk selanjutnya korelasi, dalam masalah korelasi
mem~ertimbangkan variabel-variabel yang saling berhubungan
dari sederetan pengamatan atau korelasinya.
Hubungan antara variabel-variabel yang diharapkan
yang dipakai adalah mermnjukkan
~enyimpangan-penyim~anS:an yang kecil terhadap fungs1
dasarnya, yang berarti yang mempunyai korelaai yang baser.
Apabila semua harga dari variabel tarsebut memanuhi
sepenuhnya 11ada parsamaan dari fungsi dasarnYa, 111aka
dikatakan bahwa antara variabel-variabel ada korelasi yang
sampurna.
Tingkat korelasinya kita hitung dengan llenentukan
besarnya angka koralasi. dimana dalam hal ini kita gunakan
I-9
\ ' \
analisa reotresi linier untuk menentukan sesama:Jya.
Di dalam 111ensimulasikan debit Kali 5urabaya,
data-data yang diperoleh adalah data-data debit alu,.n,
kecepatan dan tinggi muka air. data-data inila~ yang akan
kita analisa untuk menoapai tujuan yang kita ingJ.nkan.
Sebagaimana yang kita sebutkan sebelll~lflY"- bahwa
kita akan menggunakan model simulasi QUAL2E untuk
mensimulasikan debit Kali Surabaya.
Di dalam OUAL2E bentuk (pola) dari pada hubungan
antara keoepatan aliran, debJ.t aliran dan t1nggi muka air
adalah bentuk lengkung eksponensial seperti yang dapat kila
l1hat pada persamaan dibawah ~ni
' " ' Qb
D " c Qd
Dimana
v Kecepatan aliran (m/dt)
D Tinggi mu ka air (.)
Q Debit ali ran (m"/dt)
' Koefisien kecepatan ali ran
0 Eksponen darl keoepatan
0 Koefisien tinggi muka air
' Eksponen dari tinggi muka air
Seoara matematis dapat kit ll
persamaan tersebul adalah persamaan
d imana persamaan umumnya ada: ah
1-:0
katakan
(l-1)
(I ·2)
bahwa
Dimana
" = a X .
Y Variabel tak bebas
X variabel bebas
a koefisien (titik potong/intersep)
n kemiringan (slope)
.. (I-3)
Untuk melakukan simulasi sebagaiOJana yang kita
kehendaki, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui
harga-harga koefisien-koefisien yamg terdapat dalam
persamaan (I-1) dan (I-2).
llntuk menoari har!<a dari koefisien tersebut kita
gunakan dengan metoda kuadrat terkecil. Proses penyelesaian
yang kita lakukan, terlebih dahulu persamaan (I-1) dan
(I-2) kita jadikan kebentuk persamaan linier dengan jalan
melogaritmekan persamaan tersebut untuk meoJUdahkan
penye lesaiannya.
Dari persamaan linier yang kita peroleh, akan kita
oari harga dari a, b, c dan d berdaaarkan dari perolehan
data. Dalam hal ini data yang kita ambil adalah data-data
rata-rata perbulan, dimana pengambilan yang kita lakukan
ini sudah dapat mencakup kondisi ysng ada.
Adapun analisa yang kita sunakan untuk memperoleh
harga-harga a, b, o dan d adalah dengan .!etoda kuadrat
terkecil dan untuk mengetahui kuatnya hubt.mSan antara
variabel dalam persamaan tersebut, maka akan dihitung
variansinya yang disebut koefisien determinasi, dan untuk
I-11
mendapatkan kesimpulan yang lebih teliti apakah ada data
yang dikumpulkan sesuai dengan model regresi linier, maka
dilakukan linieritas regresi, sedangkan untuk
mengetahui ukuran kuatnya hubungan antara variabel tersebut
akan dicari koefisien korelasinya.
Dari hasil perhitungan yang s~dah di dapatkan
koefisien-koefisiennYa, maka akan kit a gunakan pad a
persamaan QUAL2E, yang mana hal tersebut adalah merupakan
dasar yang digunakan dalam perhitungan pada simulasi yang
ki ta lakukan.
I-12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1, SIKLUS HIDROLOGI
Sebagaimana Yang kita maksudkan dalam penulisan
~ugas akhi:r: ini Yaitu untuk mensimulasikan debit Kali
Surabaya. Untuk mencapai maksud tersebut terlebih dahulu
kita harus mempelajari sistem sungai, dimana hal ini sudah
kita singgung sebelumnya. Untuk itu, maka dalam hal ini
Kit a akan mempelajari sistem sungai tersebut.
Da~am me!IIpela_j<_J.:t:_i _s_uatu Si!';_t;em _sungai, _tidak dapat
dilepaskan dari siklus hidrologi. Dengan demikian terlebih
dahulu kita membioarakan tentang siklus hidrologi tersebut,
yaitu tentang perjalanan air di bumi.
Untuk mempelajari dimana, berapa banyaknya dan
bagal.mana bergeraknya air di alam ini dapat di tinjau dari
peristiwa hidrologinya, dalam hidrologi kita mempelajari
tentang kejadian, pembagian pergerakan dan sifat-sifat dari
):>ada air di bumi dalam hubungannya dengan lingkungan
sekitarnya.
Untuk lebih jelasnya hal tersebut, dapat kita
lihat dari siklus hidrologi, siklus hidrologi adalah suatu
kejadian yang teru_s menerus, bahwa air terbawa dari lautan
menuju atmosfir, ke daratan dan kembali lagi ke lautan.'
1
Sirkulasi yang gampang kita lihat adalah dimulai
dengan adanya pengllapan (eva>Jorasi) air yang menguap ,, udara dari p03rmukaan tanah dan luut, berubah menjadi a wan.
sesudah melalui beberapa pr,'Jses akan kemba; i
sebagai hujan di permukaan lautan dan daretan Pacta llltlUmnya
sebelum tiba di permukaar, 'Ju1ni sebagian langsung menguap ke
udara dan sebagian tiba di ;>ermukaan bumi_
Tidak semua bagian hujan yang Jatuh ke permukaan
bumi mencapai permukaan tanah, sebagian akan menguap dan
sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalu1 dahan-dahan
ke permukaan tanah .
• Air hujan yang sampai di permukaan tanah sebagian
akan meresap masuk ke dalam tanah (infiltrasl), bagian lain
yang merupakan kelebihan akan mengisJ. lekuk-lekuk permukaan
tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah yang rendah,
masllk ke sunga1-sung'ai dan ~hirnya ke laut _
Dalam perjalananr,ya ke laut sebagian akan menguap
dan kembali ke udara. sebagian an yang masuk ke dalatn
tanah keluar kembali segera ke sungai-sungai (inter flow),
dan sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah yang
akan keluar sedikit demi sedikit dalan< cangka waktu yang
lama ke permukaan tanah di daerah-daerah yang rendah,
disebut limpasan air tanah.
Dari penjelasan di at as maka sungaJ
mengumpulkan tiga jenis limpasan yaitu
- Limpasan permuk~an (surface run off)
C I - 2
yang
akan
Ali ran intra (inter flow)
Liml:'asan air tanah (groundwater run off) yanS:
ahirnya akan mengalir ke laut.
IJntuk lebih jelasnya pengertian tentang si><lus
hidroloS:i tersebut dapat kita lihat dari penjelasan gambar
dibawah ini
·--------
OA .. BAJ< 2-1 Sli<LUS tUDJ<OLOOI
Adapun komponen-itOIDI'Onen dari peristiwa siklus
hidrologi tersebut meliputi l'enguapan ( evaporasi), huJan
(presipitasoi), transl'irasi, rembesan dala111 tanah
(infiltrasi/perkolasi), aliran permukaan dan aliran air
tanah (groundwater flo")-
IJntuk memudahkan penjelasan mengenai l:'erjalarum
alr menuju sungai, seperti yang lazim dibuat adalah di111ana
aliran total yang masuk ke sungai dibagi 111enjadi dua bagian
yaitu
1. Ali ran buangan air hujan langsung.
2. Aliran dasar
1I -3
Aliran buangan air hujan langsung dianggap cerdiri
dari aliran permukaan dan aliran di bawah perowkaan
(interflow), sedangkan untuk aliran dasar (base flow)
adalah yanS dianggap sebagai air tanah.
Untuk selanjutnya penjelasan mengenai limpasan
permukaan dan limpasan air tanah akan kita bicarakan
lanjut.
lebih
2.2. LIMPASAN PERMUKAAN
Sebagaimana yang k1ta ketahui hahwa air mencapai
sungai mela~ui tiga buah jalan yang me!upaktw sumber air d~
sungai dan disebut kompone::·komponen hidrograf, nam·.::o dcr;am
hal ini akan kita bahas mengenai lim()asan ()ermukaannya.
Adapun kom()onen-kom()onen yang berhubungan deClgan
hal tersebut adalah
Curah hujan d) sungai
ini adalah onrah hujan yang jatuh langsung pada
permukaan a1r di
sungai.
sungai utama dan
Limpasan permukaan
J.impasan Dett;lu,.;aan adalah air yang
perjalanannya menuJU berada d1
()ermukaan tanah yaitll cur a~ hu,1 an yang
dikurangi seba.o;ian dan besarnya J.nfiltrasl
(yang menjadi tanah), be:sarnya Hit yang
tertahan dan Cwe<arnya genar1.«an
i l -4
Kadang-kadang limpasan permukaan itu dibagi dalam
dua sumber yaitu :
a. Air yang mengalir di atas permukaan tanah
b. Air yang menginfiltrasi dan mencapai limpasa.n
yang impermeabel, kemudian sebagiannya
mengalir ke sungai. Bagian yang terakhir ini
disebut aliran di bawah permukaan (sub
surface) atau inter flow. Pacta umumnya
mengingat aliran di bawah permukaan ini
mencapai sungai dalaDl waktll yang CllkllP cepat,
maka aliran tersebut tidak dipisahkan dari
limpasan permukaan.
2.3. AIR TANAH
Pembahasan menSanai aliran air tanah pads bagian
ini, yang mana dipisahkan dari air parmukaan tidaklah harus
ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa kedua sumber air itu
tidak tergantung satu sama lain, namun sebaliknya. bahwa
' . sebagian banyak sungai-sungai di permukaan tanah mener1ma
alirannya dari tanah.
Sumber utama air tanah adalah hujan yang di serap
oleh permukaan tanah dan meresap lewat lapisan-lapisan di
bawahnya sampai lapisan jenuh.
Banyaknya air yang dapat di serap dan di resapkan
terSantunS dari porositas permukaan lapisan-lapisan dan
permeabilitas tanah. Diba~ah permuka.an tanah, daerah a1r
II-5
--'
\ ....
dapat dibagi atas dua bagian yaitu daerah tanah yang tidak
jenuh air dan daerah jenuh air, dimana batas antara kedua
zone tersebut dinamakan muka air tanah.
Pada daerah tidak jenuh air, dibagi dalalll tiga
la.,isan, yang pertama adalah daerah tanah batas itas (soil
water zone), daerah ini dibatasi mulai dari permukaan tanah
sampai sebatas kedalaman akar tanaman, yang kedua adalah
daerah tanah batas tengah, pada daerah ln1 terdapat
pori-pori tanah yang terisi udara, dan yang ke tiga adalah
daerah tanah basah bawah yang bersifat kapiler, daerail 1n1
dibatasi mulai dari muka a1r tanah sampai sebatas daya
(zone of kapiler menaikkan air. Pacta daerah jenuh !\ir
saturation) dimana seluruh pori-pori berisi air yang
disebut air tanah.
Pembagian daerah air di bawah muka tanah
//////////// ////////
To.n<>h b<;>aah <><<>e
'~o.t ""'""' ~on<>l
TC>n<;>h b<>9ah '""IJ"h
''"'"''""d<O.l<> vadoo"
zon.,>
T<>nO.h l>e•. "h '""ll"h (c<>.pdO"Y '"""'
/ ""'"' tabl•
//////////////////////
OA><BAII '1.-2
II -6
[l.,_. r ah <><>r aa , •
Tan<;>h bc .. ah.
vo.dos<> val .. ,
D"-"T<>h J•nuh.
Acr \<>noh.
Phreotte valer
Lupisan tanah ( formasi gologi) yang
menampung serta meleraskan air dalam jumlah yang
disebm: akifer, d imana JUIDlah air tanah yang dapat
diperoleh di sembarang daerah tergantung pad a
ak~fer yang oada di bawahnya serta pad a luas cakupan
frekuensJ. dar1 imbuhan (recharge).
Air mata air umUJr.nya berasal dari ak1fer, yaitu
dari lapisan batuan pembawa a1r, a tau ali ran
palahan batuan. Dimana bat·.:an pad a;:. a tau
lempuog (impermeabel/tak lr .. ic.s ~1r; menghala,;i.l a1r
m8.k.a air akan man.o:allrkan a las
C.anah.
Pemur.culan a1r mnta air dapat k~la Jari
gambar d1bamih ini.
Sumur JJJJll Over flo"
arleeca
Depr<>BC
grufctaac
Depceac
"""9CB da\c>m>
M.A T
a\.der
k,.dap c."
ovedlo.
grafclc>.ec
Seperti yang kita ketahui ada dua macaw. akifer
yang kita kenal yaitu
1, Confined akifer adalah akifer yang dibatasi
bagian atas dan bawahnya oleh lapisan kedap
air.
2. Unconfined akife~ adalah akifer yang di bawah
dibatasi lapisan kedap an sedans dibagian
at as merupakan m;ka air bebas.
Disampir1g itu dari g"ambar ( 2-3) tarsebut dapat
juga kita jelaskan d1sini bahwa pengaliran air tersebut
dapat terjadi secara Srafitasi dan artesis baik secara
depresi atau over flow,
Hata air depresi !;(rafitasi terjadi ·di akifer
unconfined (lapisan tidak di bawah dan di atas lapisan
impermeabel), diw.ana perw.ukaan tanah berada di bawah w.uka
air tanah atau water table {yaitu dicekungan tanah), maka
air w.engisi cekunSan tersebut.
Sedangkan w.ata air over flow grafitasi adalah air
muncul di permukaan sebagai pengeluaran kembali (discharge)
air yang masuk (recharge) di area pemasukan (recharge
area), tanpa penSeluaran di sepanjang perjalanannya dalam
lapisan unconfined.
Hata air depresi artesis berasal dari akifer
confined (lapisan batuan diantara lapisan iOJPtlrmeabel),
dimana terdapat patahan lapisan impermeabel bagian atas,
maka air akan keluar melalui patahan tersebut ke perw.ukaan.
II -8
Mata air depresi artesis disebut sebagai mata air depresi
artesis, menyerupai mata tnr depresi grafitasi, namlln
pengaliran air berlangsung di bawah tekanan.
Untuk mata air over flow artesis menyerupai mate
air over flow grafitasi, hanya perbedaannya adalah pada
over flow artesis berlangsung di bawah tekanan.
Dari penjelasan di at as kite sudah
' dapa t
mengetahui perjalanan a1r menuJu sungai, namun disamping
hal tersebut apabila kite meninjau tentang hidrografnya
serta pengaruh muka air tar.ah di sisi kiri kanan suatu alur
sungai, maka sungai tersebut dapat dibagi dalam beberapa
macam yang umumnya dibagi dalam tiga macam yaitu
1. Sungai "Ephemeral'" dimana air hanya mengalir
pada saat hujan saja, karena muka air tanah
selalu berada di bawah dasar sungai.
2. Sungai "'Intermitten" dimana aliran terjadi
selama musim penghujan saja dan tidak mengalir
pada musim kemarau, keouali bila saat hujan,
muka air tanah berada di atas dasar sungai pada
musim p.:.nghujan dan di bawah dasar sungai pada
musim kemarau.
3. Sungai "'Perennial' dimana air selalu mengalir
sepanjang tahun karena 11mka air tanah selalu
berada di at as dasar sungai.
I I -9 ------·---~- .. ' . "'
8 ' - :-.
- -_,. j ~:.<-· '
----------------
2. 4. ffiOROLIK SVNGAI
2. 4. 1. SISTEM SUNGAI
Sungai adalah suatu sistem saluran yang dibentuk
oleh alam untuk roengalirkan air, aliran air akan ~enUJll
ketempat yang lebih rendah, yaitu misalnya ke
dan au.
laut atau
Suatu sistem sungai da01at dibayangkan 5;f'perli
struktur pohon, ditnana sungai
dengan eabang dan rant1ng
utama (batang) berhui.Jurlgan
(anak-anak sn~.gal).
pertemuan diantara dua sungai d1.sebut junct1on,
dari suatu sungai diantara dua junction disebut stre~ch,
demikian pula dengan bagian dian lara awal dar1 suatu sungai
dan JUnction pertama daerah hilir
stretch.
(downstream) c.l'.sebut
Seperti yang sudah k1ta singgung sebelumnya, suatu
sistem sungai dipengaruhi oleh siklus hidrologinya dan
kondisi lingkunSan sekitarnya. Dalam hal pengumpulan allran
air, maka sungai tersebut mengumpulkan t iga J en 1s
limpasan yaitu limpasan permukaan (surface run off), aliran
intra (inter flow) dan limpasan air tanali (ground<:ater run
off), dimana jumlah air yang mengalir dalam suatu
sunSai sangat bervariasi Lerhadap <:<lktu. Didalam suatu
stretcli, jumlah air yang mengalir sama den.t<an JUmlal' a1r
dari up stream junction dan jumlah dari a1r per~nukaan ctan
aliran dari alr tanah d:tambah dengan aliran-aliran
sepanjang streoh, yang biasan;>a diasuO>sikan bahwa aliran
II-10
air bertambah secara linier sepanjang stretch.
Kecepatan aliran air di dalam sungai dipengaruhi
oleh kekasaran dasar dan dinding sungai, derajad meandering
sungai (perbandingan antara panjang sungai sesungguhnya
terhadap panjang lintasan lurus), kemiringan dasar sungai
dan jari-jari hidrolis, seh1ngga kecepatan dan debit aliran
air bervariasi darl suatu tempat ke tempat lain dari
sistem sungai.
suatu
Sungai adalah termasuk dalam saluran terbuka,
dimana saluran terbuka didefinisikan sebagai suatu saluran
yang mengalirkan aliran di bawah tekanan atmosfir.
Ditinjau dari tipe aliran di dalam saluran terbuka
aliran tersebut daDat dibedakan dalam beberatoa hal yaitu
1. Aliran tetap (steady flow) adalah aliran
terjadi apabila kondisi dari sembarang titik
pada aliran tersebut tidak berubah menurut
waktu, de~nikiar, juga halnya untuk kerapatan,
tekanan, dan tempratur.
2. Aliran tidak tetap (unsteady flow) adalah
aliran dimana kondisi pada sembarang tltik
pada aliran berubah menurut waktu.
3. Aliran seragam (uniform flow) adalah
apabila setiap titik pad a gar is
terjsdi
ali ran
mempunyai vektor kecepatan yang identik (baik
besar maupun arahnya)-
4. Aliran tidak seragam (non uniform flow)
II-11
adalah
Z1 -:;
""' T 1lJclUIVl 'Olj CiHllliW1 Cl1~CI'J !JGjl Ep9Q~aq UTI~ILTI lll.J:Illd888)j
UBljqBq8f:\.:'JW :;'c:>of. t(BlfU'!: jl?ij-pH[ 'S[10~pcq T~BC->~Bf
uBr -.:eiJuns J"~C;J '"'l'""!'·'"!''""'l ':B)'lur.s Jj'U"(J8pUB8lil CjBCB~np
1\l<i'F"3 Jj'Uiplllp UBp .!BS>!p Cl€lBSl?l[8lj '1810 >'1<1Jl?Jj'Uedtp
1 n~,,~-'~1 "'" UBJ1':" lJ!llBdooo;: """I''""P UBJj'uea
'4l)QGS~G1
TBJj'UnS JllSBp I~Tip lJl]~BSBlj81] :~Bp Jj'ue;q(l1;lJj'~"4 llUllUl tJUBf.
'CnlJl.J:IClljTp >[nlUn CJT~Gd Il]Jj'UnS n".jllnS ~BSlljl U1>p UB.;q1B l?;nqt.m
uoq::n.q -eu-emta 'Utl'IUE 'SBUBd 'tll)'luns n<.Bns )'l'UI.l8pUBam
'p;;'uns JBSBp 1~Bp U0]:40]:JJ 'C~U"Tnq~n<. l.[810 BAUE.<B4U1Hp
lJlJl!QBQGS-,p CjnQOSJOl TSBT~EA EAUBpB '"lSBf.<BA.<eq tEJ5'llnS U<BTEP
~lE liB.J:ttB rqBns \Ol!TBP tp ~te T8lj1Cj.J:lld UE4"Bd80'3)!
~IV NV~IJV NV~Vd3J~ ·z·p-z
- (D1Q1SS8.1dlll08Ut) UBUlllj;l":)
:jll.~Bq cp lfBp;·l "ncJ~,BUl (~L~,,~.~~~drno;:,) Ul?Ul!ljG4 \jBMBQ 1p
llU~,-c ISTjlUC}j mllTBP }[CEQ nljBC~Oq UAHdj:SUj:Jd Eplld SE4B j:p
UUlj:jiOQOC:Ip ;JU"f!.{ ~l]S!lp UBBCLBSJ8d-UBBUlUSJ8d BUBU!fQ
·10~"-l'-'8lliO"' mlllmes.J:ed 't:
!1f<'ilti~8Q [\\l"lE j:Jj'.<8U8 UEBUlBS.l8d ·z
SB4rnttj:Cj0lf UBEIUBS~Bd '1
n4 j:BA
JBSBp llllllU!\lSCCi!d Ull>Cll>Ul BJj'T'f TBU8>:tp BAU.J:llSBp Bplld 'Ull~11E
-ep-ed lllj"l lO.tp:~ UB [ EOSJE>CI :<BTBsereAued WBTBQ
'i''dll,8l "1[\J[\lJOU l[Bqn~Cll'1 l>AUUll"lBd80~l>~
l OlJj'Cf. "41 e.{ !CC<;:/'C~8S uc;~C'l! :nop '""lf'LBQ8}j
Untuk menjelaskan phenomella tersebut dapaL
lihat dari gambar di bawah illl
h
' ·' T =pgh~ 0 1
--~'"
____ , A
kt ta
Dimana hubungan kecepatan r&t~-rata (V) dan kece;oo\a"
fr.i.cLion (V*) dari beberapa
1ni adalah
v* = j .. : o --
Dimana
v* " Kecepatan fricti:p
-r = Tegangan geser 0
p 0 Massa JBnlS
h 0 Kedalaman rata-rata permukaan air
s 0 Kemiringan gar is E'nergi
g 0 Percepatan graf1tasi
Dari persamaan Chazy, kecepaLan rata-rata ('I) adalah
V=CJRS
:Jimana
A p
0 ----
"
V Kecepatan rata--:-ot.a
C = Koefis1en Chezy
y T J 3
R = Jari-jari hidrolis
A = Luas cross sec~ion
P = Keliling basah
W = Lebar sc:nga ;_
C! = Kedalaman ra;:,a-rc.ta [Jermukaan a1r
Untuk suatu S':Jngai yang leba,· dan dangkal maka P
dengan demikian maka persamaA.n (2-3) dan {2-2) berubah
menjadi bentuk
R = h ( 2-4 )
v = c F Dengan mensubstitus~kan persamaan {2-1) ke dalam persamaan
{2-S), maka k~ta akan dapatkan suatu persamaan, yaitu
htJbungan antara kecepalan riltu-rata dan kecepalan fricll''"'
seperti dala'fl persamaan d'hawail ini yaitu
v = c v* ' - 1/2 ' ( 2- b )
V, v* g dan C sama der,gar. defl-nl~l diatas.
Den!<an c!emlkian -"a k a kec~patan al1rar. a: ,.
bervariasi terhadap jarak, dasar sungai dan dinding sungai,
karena adanya kecepatan frlction tersebut. Diagram yang
menunjukkan berbagai kecepallin disebut diagram distribusi
kecepatan.
Berbagai persamaan yang umum dipergunakan untuk
menghitung kecepatan aliran air dalam suatu saluran terbuka
diantaranya adalah
a. Persamaan Chezy sudah ~1ta bccarekan di atas.
: ·1
~
---------,\~~-,- ;/ '~~~~---~~
. _;.--------
c ' R ''" .(7.-'1)
b. Persamaan Manning
Adalah merupakan penggabungan persamaa" an tara per~''"aan
(2-2) dan persamaan (2-7),
persamaan apa yang bi3.sa disP:-,c:t dengan pArsamaan
yai tu
v ' c R2'3St/Z
Dimana
V = Keceflatan rata-rat~ al1:::an a1r (m/,J~)
'' = Koefis1en ><akasar:>n e>O<ri Mann1ng
S = Kemiringa:1 gar is e' ,-,-gi
R = Jari-Jari hidrol:s
Dari per»amaan Che.,y. koef;suon Chezy
dapat kita tentukan deng?.n memperkirp.kJ.:·nya berdasarkan
persamaan yang te1ah ditentul<an oleh BazH,, Kutter dnn
Powell dimana
Po10ell
c 0 - 42 Lo< {( <l~Ro) ( ' ---,-) .(2-8)
Elazin
c 157 6 '
{ 1 (o R - 0- ~) J
' ~
-::~ lU)
- Ku t te~
41-69 c 00?.1.' 1 ( _ e e 1 s 7 c o. on:-y i --
1 ' (<1 .65 - ) ( ---'-'-- -) ), p' )
Dimana
C = Koefisien Chezy
h = Kedalaman rata-rata permukaan air
S = Kemiringan Saris enerSi
R = Jari-jari hidrolis
m = Koef'isien Bazin, tersantung t=>ada konstruksi
saluran
n = koefiesien kekasaran Manning
Ro = Bilangan reynold
e = Angka t='Owell_
Di dalam program paket QUAL2E dit=>en~unakan
Persamaan Hanning untuk t=>erh) tung an, dimana penS:gL>naan
tersebut didasarkan pacta beberapa keuntungan ya1tu
Persamaannya sederhana
Lebih UIIU!Il dikenal dari pacta persamaan Chezy
Sistem perhitungan koefisien Chazy banyak
dipens:aruhi oleh anS:ka kekasaran Manning pada
beberapa persamaan
Persamaan Chezy terlalu komplek dan kurang
Praktis
t=>raktis.
untuk perhituns:an-perhitungan
Dalam menentukan nilai n dalam suatu sistem,
yang
satu
sama lain berbeda, tergantung dari pada bahan dasarnya,
dimana di dalam The Enhanced Stream Water Model QUAL2E and
QUAL2E-UNCAS dapat kita li.llat beberapa nilai koefisien
kekasaran dari Manning pada tabel (2-1).
II -16
Tabel (2-1) Value of Hanning 's roughness coefficient
(After Henderson 1966)
)Artificial channels
Glass, plastic, maol":ined metal
Dressed timber, joint flush
Sawn timber, joint eneven
Cement plaster
Concrete, timber forms, unfineshed
Untreated gun ita
Brickwork or dressed masonry
Rubble set in cement
Earth, smooth, no weeds
Earth, some s'tone, and weeds
Natural River Channel
Clean and straight
~·inding with pools and shoals
Very weedy, winding and overgrown
c
0.010
0. 011
0.014
G.012
O.IJ14
0. 015-0. "' 0. 01" 0. OP
0. 020
0 .025
0
0.025-0 030
0. 033-0' 0<0
0.075-U >50
Clean stra~ght allllvlal h 1 0 0 0 • 'l/6 c anne . '-'1 '" 1
L_._ Source
(n = d-75 s1ze 1n ft) = dia~1eter that 75% o:·
particles sre smaller l han )
Documentaticr. ~f QUAL2E and 'JUALZE-UNCAS
II-17
1
-----------
2.4.3. DEBIT ALIRAN AIR DI DALAH SUNGAI
Untuk men~thitung debit aliran air di dalam suatu
sungai atau saluran, diperlukan infortnasi tentang penampang
lintang sungai di tempat tertentu pada t•nggi muka air
t.ertentu dan keoepatan aliran air tegak lurus pad a
renampang lintang tersebut dan banyaknya titik pengukuran
pada penampang lintang itu.
Dengan menSetar.u i informasi tersebut, maka
penentuan besarnya debit aliran pada suatu tempat tertentu
yang sudah kits tentukan dapat kita car• berdasa~kl<:l
perumusan yang sudah kita ketahui, dimana debit a~~lat1
hasil perkalian antara keoepatan aliran
penampang (cross section) ditempat itu.
dengan l" '"'
Sebagaimana yang didefinisikan bahwa debit adalah
suatu volume air yang mengal ir persatuan waktu yang
melewati suatu penampang meiintang alur sungai atau suatu
sa luran.
Debit sungai tersebut akan berubah-ubah menurut
waktu dan tempat, dimana angka sekian m";ctt m•munJukkan
debit sesaat pada suatu pengukuran debit.
~erhitungan debit dalam suatu sungai atau s~lur~n
dapat kita tentukan melalu1 persamaan Chezy dan pe:-samaan
Hanninl!!.
~ersamaan C/'.ezy dan H~nning tersebut men~1Kut1
perinsip dari konsep huknm kontinuitas atau kesenant:asaan,
dimana hukum tersebut dapat diturunkan dari hukum kekeka:an
II-Hl
massa, yaitu massa di dalam sistem tetap tinggal konstan
dalam perubahan waktu, apabila kita tuliskan persamaannya
adalah sebagai berikut
d• dt
Dimana
0
m :: JuJrllah massa
_(2-12)
Haka dengan melalui prinsip control volu111e persamaannya
dapat kita tuliskan sebagai berikut
do dt
J'p(VN)dA=O ,, .(2 13)
Oleh karen a aliran lllBtupak~n ali ran tetap (steady flo<~)
maka
Q f '" 0 p 0
Q t .(2-14)
ov
Dengan mensubstitusikan pP.rsamaan (2-14) ke persamaan
(2-13) maka
J' p V N dA = 0 .(2-15)
c>
Dengan delllikian jumlah ne~tu massa yang keluar dar1 Lcfllrol
volume dan yang masuL ke daiam kcntro: volullle harus sama
dengan nol, maka dar< persamaan (2--15) dapat kita seD'-ltkan
Massa cairan yang 111asuk adalah
- p V 1 N dA = p V 1 dA
Massa cairan yang keluar adalah
p v2
N dA 2 ~ + p v 2 d<\
selama. tidak ada. ma.ssa ca1.ran yang mengalir melalLJJ dinding
pipa maka
II-18
~p v_. dA_. + p v~ dA2
= 0 ata.u
.(2-16)
Persamaan (2-16) adalah persamaan kontinuitas pada. aliran
yang compressible pada dua penampang dari satu pipH ar-us
pada aliran tetap (steady flow) yang mana persamaannya
dapat kita tuliskan dengan
moopv.A 1 ·1 1
"" p v A 2 ' '
_(2-17)
Rumus kontinuitas tersebut dapat kita. tul1skan dalam benluk
persamaan
p' Q1 Q
' (2-18)
Untuk aliran incompressible dan teta.p (steady flow)
persamaanya dapat kita tuliskan dalam bentuk
'(2-19)
Maka dari persamaan (2-19) dapat kita tentukan
debit aliran berdasarkan dari perumusan Chezy dan Hann1nS
yaitu
Persamaan Chezy
Q = A X V
Q =A XC X (R 5) 0 .~
Sedangkan persamaan H<u·.,-,ing dapat kita
persamaan Chazy dimana
c 0 ' c
dengan mensubst i tusikan persamaan ( 2-21)
'(2-20)
turunkan dar1
.(2-21)
persamaan
(2-20) tnaka akan kita dapatkan persamaan Hanning sebagai
berikut
• c
.(2-22)
II~20
Dimana
C = Koefiesien Chezy
S = Kemirungan garis enegi
n = Koefiesien kekasaran Kanning
R = Jari-jari hidrolis
ll = Luas cross sect1on
Sebagaimana dalam persamaan yang sudah kJ.ta
sebutkan di atas, bahwa kita tidak mempertimbangkan masalah
jinction , surface runoff atau groundwater yang masllk dalam
sistem sungai, namun apabila kita mempertimbangkan hal
tersebut, maka persamaan yang kita sebutkan diatas mas1h
tetap konsisten dan berlaku.
Dalam mem[)ertilt'.bangkan masalah junction,
runoff, atau groundwater yar.g masu~. [)ada sistem sungai,
maka prinsip yang digur.akan berdasarkan mass balancoe,
sebagai contoh jika di dalam suatu sister. sungai terCapat
jinction dimana aliran dar1 junction masuk pada sistem
sungai tersebut maka berdasarkan mass balance persllmaan
yang kita dapatkan adalah c;Rbagai berikut
Q " '· • o, .(2-23)
Dimana
Q . Debit total daert~l. hilir
'· 0 Debit ali ran daerah hu lu
Q, 0 Debit aliran dari junction
Dengan prHIS:\P yang sama dapat juga kit a te:ltukan J~Llt
allran apabila kita mempertJmbangkan deblt yang masuk "·~
I I -21
f<iRt,Am C:LHl.'lai YCille( borasal dari surface runoff, atau dari
f'(roundwater yang terjadi pada O:LU\tu strete>h, < ,, llllC\11 '1
persamaannya adalah
... (2-24)
Q 0 Debit ali ran daerah hilir, semua da.lam ' ., /dt
n, 0 Debit ali ran daerah hulu, semua dalam
c 0 Debi_t ali ran lateral ke sungai, m"'/dt
X 0 Jar"k (o) dari Qo snmpal Q
Persannan (?:-23) deo (2·24) tersebut
ilustrasikan seperti dalam gambar dibawah ini
Q---+ . '
2. 5.
Q
b
PENGUKURAN ALIRAN DALAM SUNGAI
m ~/dt
Japat kit a
_, Q _,
Dalam rangka untuk mcmgetahui seberapa besar
poLcnsi dari pad a al iran aJ.r dalarn sungai, rrwka pBrlu
kiranya kita rnolakukan pengulmran aliran a1r di sungai
tersebu t.
Karena suliLnya membuat suRtu pengukuran nil"i
aliran sung"i yang langsune, kontinu tat,pi relaLi.f
sederh~na, ~<una memda>Jatkan su,t.u e"tatan
muka air, kece.,utan aliran, debit alir"n yang kontinu, mnk"
II-22
data-data lapangan dikurnpulkan pad a tern[) at stasiun
pengul<unm aliran sungai.
E'e~gukuran yang biasanya dilakukan adalah
pet~gukuran terhadap tinggi. muka air, kecepcttan aliran dctn
PAIH\m[)ang linta"g dari pada sungai itu.
Pengukuran tcrhadap t.lnggi nmka aJ r Stll\>tai, ada
boberapa cara yang dllakukan yaitu seoara manual dan »eoara
otomatis
Pengukuran seoara mBnual untuk mengu]111r tinggi
muka air sungai biasarqa dilakukan dengan monggunakan ctlat
mistar ukur (staff !'(age), yaitu suatu porangkat YBng
borsi<al,.. Untui< mendapatlwn pengamatan se10erti yanrt
dikeh,ndaki, mctka pernn,;angan alat ukur tinggi rnuka !l.i.r
sungai liarus dipilih di. tempnt yang rnernun;<kinkan pengam!l.t.!l.n
c;cluruh keada!l.n porrnukBan a~r,
tootendah saml"ai batas tertin,<Jgt.
yaitu m1;lai dari batas
Dala~1 hal pemasangan alat ukur lillgf<i muka aa
suneai ilu, yang harus <illlindarkan adalab hAP,"lfln yang
menj".di. tempat tekan".n yang tin!llti "tau keoepatan aliran
yang Lin!Jgi pada permukaan air, karena dapat te:rjadi.
kesalahan pc>n!llliluran, juga alat. Cet'at rUSRk oleh aliran,
disamping itu pacta te:npat-t,-,mrat dimana terjadi nliran ai.r
Lanah harus dihi.ndari.
Dengan men.Etf<unnkan ~lat ukur tinggi mllka "Jir
sungRi itu, m~.ka setiap perubahan tinggi mtli<a air dapat
i<ita baca e;esuai dengan waktu pengamatan yang dilwhendaki.
II-23
titik pengelnaran yai Lu kA Kali Has chn
al iran ko Intake Ngagel yanr; letal<nya
do kat pintu unlllk
i.ni kita jadikau d,Jlam satu titik_
men~<etahu i lwndl"<i R1irnn pad a
3imulasl terhRdap Kali Su;rabaya.
Sebagairnana yans sudah ki t.A. ">ebutkan dD.lam !Jab
sebelumnya, yaitu di dalam peruntukan a1r sun~":D.i Ka l i
Surabaya, maka kali tersebut di1nssuldwn dqlfl.m r;oLmgan B.
Dengan itu, maka. apabila lliLa mGlakullan simu1asi
Knli Sur~baya menr;,ua:<an
pernbahRtJ-pernhtlhan terhadA.p dobit tersebut, malta kita aknn
da!-'1Lt mf'lihat kondisi dad K'di SurRbaya, di.marw hal ill i
!uta 5tmakan sebagai pcne-ontrol terh,.cbp soln:n:>;an yang
diperuntukl<an terhadap badan air .i tu, dimana ,;rrlam hRl ini
adalah go)ongan B.
Dan juga sebagaiman[l yang kita kf':a:mi, IJC!hwa oacb
dcr.sarnycr. dalam pon::!aturnn bCJ.dan aJr dil<cno.l
peralur".n yang kita dikonal dcngan Strcarr; sto<ldard yaitu
peraLUrRn yans menata kualito.s badan air, clan
St.Rildarrl yaitu perat.uran Yfllll'\ menatR kualit"s air 1 iCI\hRlJ
yo.ng akan di buan.ot ke dalam badan air pene1·l""·
DrJniJan dcn1iki>1.n dalam menc;imulasikJn debit Rll"
Ko.li Surabaya, 1\ita allan bGrpedoman pada golOClSan hCldan o.1r
yang ciiberlakukan yang digunakan sRbagai penF[onLrol, dP.n
llT-_?,3
membaginya menjadi beberapa bagian luasen untuk mendapatken
perhitungen luasan yang lebih teliti. Dengan adanya
informasi tersebut maka debit aliran dapat kita tentukan.
Pengukuran debit sungai seoere tidek langsung
dapet dilakuken dengan beberat>e cera yaitu
1. Lues penamt>ang linteng sungai di ukur,
sedangkan kecepatan aliran di ukur secara
otomatis.
2. Debit air dihitung dari data-data hujan.
3. Debit sungai dihitung dang an mengguanakan
rumus-rumus emt>iris.
4. Debit sungai di ukur dari bangunan-bangunan air
yang terdapat di dalam
jembatan, bangunan terjunan,
sungai, misalnya
' bendungan
lain-lain, dimana besarnya debit aliran yang
melalui bangunan tersebut dihitung dengan
rumus-rumus hidrolika yang ber laku pad a
bangunan tersebut.
Namun dalam hal serrmanya itu, debit juga dapat
kita peroleh dari tinggi muka sungai, apabi la
sebelumnya audah kita tentukan terlebih dahulu hubunR"un
antara tinggi muka air dengan debit.
Untuk itu, pacta berbagai ketinggian muka air kita
ukur debitnya, sehingga dibuatkan grafiknya yang disebut
rating curve. Dengan demikian apabila sudah didapatkan
rating curvenya make pada setiap ketinggian tinggi muka air
II-25
akan dapat kita baca debit pada curve tersebut.
Persamaan curve debit yang kita kenal diantaranya
adalah
1 ..-- 0 • h • b ..................... (2-25)
2. Q 0 • h' • b h • 3. Q - k (h-a)b
Dimana
Q = Debit aliran
h = Kedalaman rata-rata permukaan air
a, b, c, dan k adalah konstanta numerik.
. .. (2-26)
- (2-27)
Dari persamaan curve diatas, persamaan curve debit yang
sering dinyatakan adalah dalam bentuk toersamaan (2-27).
Dalam p-ersamaan tersl:'but, konstanta-konstanta itu dapat
ditentukan dari hasil pengamatan dari nilai h dan Q, dengan
cara mengeplotkan nilai itu, dimana Q sebagai ordinat dan
(h-a) sebagai absis pada kertas semi logaritme, dimana
konstanta-konstanta tersebut akan kita ketahui, dengan b
menunjukkan kemiringan (slope) pada grafik itu sedangkan k
adalah merupakan intercep toada grafik itu, disamping hal
tersebut dapat juga kita tentukan dari toerhitungan secara
statistik yaitu dengan cara korelasi dan re!Sresi yang akan
kita bioarakan selanjutnya_
Dengan earn yang sama dapat juga kita tentukan
hubungan antara kecepatan dan debit aliran air dalam sungai
berdasarkan dari data-data yang diperoleh.
Dari persamaan dasar geometrik hidrolik dapat kita
I I -26
lihat hubungan antara ketinggian aliran air, kece»atan
aliran air dan lebar bagian atas terhadap debit aliran air
dalam suatu sungai yai tu
B 0 ' Qb .. .. (2-28)
D 0 0 o' .(2-28)
v 0 ' o' .(2··30)
Dimana
Q 0 Debit ali ran
B 0 Lebar bag ian a tas
v 0 Kece.,atan rata-rata
D 0 Kedalaman rata-rata permukaan "' '· b, o, f ' ''" k adalah merupakan
konstanta-konstanta. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Q
= B x D x V maka nilai-nilai dari a c k = 1 dan b + f + m
= 1. Persamaan-persamaan itu terlihat sebagai garis lurus
pada grafik logaritme, dan pangkat tersebut memperlihatkan
kemiringan (slope) dari grafik tersebut, sedangkan
koefiesien-koefiesiennya adalah merupakan intercep dari
persamaan tersebut apabila Q ~ 1.
Di dalam program paket QUAL2E dapat kita lihat
persamaan yang identik dengan persamaan di atas yaitu
v 0
D 0
'" 0
Dimana
Q 0
' Qb
0 ,, Q v
Debit ali ran
I I -27
... (2-31)
......... (2-32)
... (2-33)
v ~ Kecepatan rata-rata
D ~ Kedalaman rata-rata permukaan air
A ~ Luas cross section " ,, b, o, ''" d adalah konstanta empiris
Di dalam program paket QUAL2E terlihat bahwa nilai B
(lebar) otomatis akan kita ketahui apabila V, Q dan D
diketa.hui. Di dalam persamatln (2-31), (2-32) dan (2-33)
nilai a, b, c, dan d adalah konstanta empiris, yang dapat
diperoleh dari rating curve atau berdasarkan ca1a-oara yang
sudah kita sebutkan yaitu dengan cera statistik.
2.6. KONSEP DASAR STATISTIK
Statistik adalah suatu cabang ilmu pengetahuan
yang semakin bertambah panting, yang banyak digunakan dalam
berbagai penyelidikan ilmiah. Statistik tidak hanya
terbatas pada pengumpulan data, tapi juga sebagai alat
untuk mengambil
sebaik-baiknya.
menafsirkan data dengan car a
Statistik sangat bermanfaat dalam situasi terdapat
ketidak pastian dari suatu eksperimen dan serinS disebut
sebagai ilmu pimgambil keputusan dalam keadaan dimana tidak
terdapat kepastian.
Berbagai hasil pengaruatan yang ada, pada umumnya
satu dengan yang lain dalam waktu yang berbeda untuk
pengamatan yang sama mempunyai nilai yang berbeda. Untuk
gejala ini kita tidak meramilkan secara tepat bagaimana
I I- 28
nilai pengamatan berikutnya.
Dalam situasi demikian, pengetahuan akan statistik
sangat diperlukan, dalam statistik hal tersebut dapat
lakukan dengan metoda pendekatan ketidak past ian,
' disamping itu sebelumnya k'ta akan meramalkan nilai
kit a
na:nun
yang
d ikehendaki, terlebih dahulu kita sebaiknya melakukan
pendekatan dengan mencar1 pola hubungan yang terdapat
diantara variabel-variabel yang diamati.
Setelah tersebut ki ta lakukan, maka
selanjutnya akan kita lakukan pengujian-pengujian, apakah
model yang kita lakukan tersebut sesuai dengan kenyataan.
Disini kita akan melakukan pendekatan-pendekatan
seoara teoritis sehubungan dengan apa yang akan ki ta
bicarakan dalam tugas akhir inl untuk menghasilkan
penoapaian maksud dan tujuan yang akan kita kehendaki.
2.6. 1. ANALISA REGRESI
Analisa regresi aCalah suatu metoda yang d1gunakan
untuk mencari pole hubungan ar~tara variabel-varlabel bebas
(predictor) dengan variabel-variabel respon (deper:der~t),
simbol-simbol yar1g lazim di.gunakan adalah X ur1tuk var1abel
yang sifatnya bebas sedangkan Y untuk variabel
sifatnya tak bebas/respon (dependent).
Penyelesaian unt·~k mengetahui hubungan an tara
variabel-variabel tersebut, dimulai dengan suatu usaha
untuk menemukan bentuk terdekat dari pada hubungan itu
II -29
dengan Jalan menyajikan data ;ang diketahui dalam sebua!.
gr«fli\ yang biasa d1sebut diagaram pancar. Diagra"' i Jl i
melukisk«n titik-titil< pada l;1da:1g tiap
ditentukan oleh setiap pasan!"«n (X,, Y,). Dalam penga.,I.·J la,-.
data, jurnlah data biasanya d1lakukan dengan
banyaknya jumlah sampel yar.g cliambil.
Dengan tnenggunakan cJJagram tersebut klt-~ riap~l
meliha: a»akali ada sesu~tu ,,_,·,."~gan yang beral"l.i JiaLlal"\
v ar ~abe l-var i abel itu. Apa><rrh ada geJala bo.h~·a
tltik-titik itu :oadf! i(«ris Lot·sebut. jilw l.!cmlklan h1J lny~.
cukup alasan bagi klta untc;lc menduga bah1-1a
var i s.be 1-var ~abel itu ada ~~bungan, apc;~c;il berhubunga:1
secac·a linier atau non llnJ.P.:
llntuk menjelaskan ga,mbaran tersebut di ba1-1ah J.nl.
kita gambarkan bGntuk hubungan yang
dian taranya adalah
- Jika hasil plQt data antara X dan Y adalail
y
Il-30
Maka terlihat bahwa hubungan antara X dan Y adalah huOcmgan
linier, dengan demikian sehingga bentuk persamaannya «clalah
persamaan orde satu.
Jil:a hasi! plot data antara X dan Y ~~pert!
gambar 2-6 maka hubungan antara X dan Y adala~.
hubungan imadratik, maka bentuk persamaar~nya
ada1ah persamacu, •orde dua.
y
0 L_~x -=::::::-:_ __ •
<JA><HAR 2-6 HAMH"R 2-?
Jika hasd plot rl~t~ antara X d«n
gambar 2-'/ m~~" hllbungan «nl~ra X dan Y a·h.ah
di tur.jukkan dcc_;;a~. f)er<oarr.aac_ Y ,, berbentuk le.--:gkul-,1'( Lcgaritme
k i : ~
dc>n-"an cara yang sama ya1~u dongrr~. ' mengef-'l>Lk«l
Setelah ben~ui< hubungan
varoabel-variabel it·~. m~l<a :;ela:Jjutnya ialah mencr.tc:il""
TJ-:01
hubungan tersebut yang dirumuskan dalam bentuk
matematisnya.
Dalam analisa regresi. persamaan regresi itu
dibagi dalam dua maoam yaitu persamaan regresi linier dan
non linier.
1. Per!<amaan regresi linier
Untuk persamaan regresi linier dibagi lagi roenj ad i dua
mac am yai tu
a, Regre!<i linier sederhana
E'er sam a an reg:resi linier sede:rhana
persamaan regresi yang hanya te:rdiri dari satu variabel
bebas dan- satu variabel respon. llntuk i tu ki ta akan
tentukan hubungan Y = f(X) Rumus hubungan ini lebih
dikenal dengan nama regresi Y atas X, dimana bentuk
persamaan linier Y atas X dapat kits tuliskan dalam bentuk
linier
y = (Jo + (J, X '(2-34)
Dimana
Y adalah merupakan taksiran nilai Y untuk harga X yang
diketahui, sedangkan {10
dan ~ adalah koefisien-koefisien ''' dalam persamaan tersebut, dimana r,adalah koefisian arah
pads garis regresi tersebut, dalam matematik dikatakan
bahwa r,menyatakan berubahr.ya nilal untuk setiap
perubahan nilai X, sedangka" {10 menyatakan 1ntercep dari
persamaan garis regrsi tersebut (~0 adalah bilangan konstan,
merupakan nilai Y apabila X~ 0).
II-32
Untuk menentukan koefisien-koefisien dari (10 dan
1\ akan digunakan metoda . ' kuadrat terkenl (least squares).
Hetoda tersebut da~at dijelaskan denRan mem~er hat ikan
sampel pasangan data (X dimana diagram pencarnya '
dapat kita ilustrasikan seperti pada gambar dibawah ini
y
R(X , Y )
d, ~ /'
g, y
Q X
OAWIIAII z-a
Misalnya gar is g meru~akan garis regresi Y atas X yang akan
ditentukan persamaannya se~erti persamaan (2-34), dari
setia~ titik yang ada, kita buat garis-garis yang sejajar
sumbu Y, dengan demikian akan terdapat titik ~otong a:1tara
gar1s g dengan garis-garis :egak yang d'.buat tadi.
jelasnya, perhatikanlah titlk R (X , Y ) dimana ' '
Un tuk
2 ,
3, , n. Dimana gar is QP mamotong gar is q di P sehingga
diperoleh t>Otongan garis PR =
k1ta lihat bahwa
d i, dari graf1k di atas da~at
QR - PQ = PR = d , dimana E'Q = ,./
taksiran nilai Y untuk harga X. Apabila
garis d. tersebut lalu dijumlahkan, maka akan kita peroleh '
bentuk 0
JKK 0 " d' 0
' ' y ) ................. '(2-35)
'~. Dimana
JKK = Jumlah kwadrat terkecil
Y = Nilai pengamatan ' = 1. 2, 3, . , n
Y = Nilai taksiran persamaan resresi tersebut
n = Jumlah hasil pengamatan
Selama garis g bersifat sedemikian rupa, sehingga
letak titik dalam dia!tram pencar harus berkerumun sedekat
roungkin pada garis itu, maka tentulah setiap potongan saris
d harus sependek munSkin, maka setiap d2
harus sekecil '
mungkin. Hal ini akan mengakibatkan bentuk Ed juga '
sekeoil
mungkin. ~otongan garis d '
dapat dinyatakan oleh ' ' Y lalu '
hasilnya dikuadratkan keOludian dijullllahkan.
Berdasarkan hasil perhitungan matematik dapat kita lakukan
dari persamaan (2-34) dan (2-35) sebagai berikut
JKK=E(Y -!'> -rl ' 0 ' '
X )' '
Harga JKK akan minimal j ika turunan pertama dari JKK = 0
Maka
I.I(JKK) = 0 dan
' "0 Dengan demikian maka
I.I(JKKl ~ O
' ".
1.1( JKK)
' "o = E 2( Y, - (!0
- r, x, )(-1) ' = •
li-34
0 0 .(2 ·36)
0( JKK)
6" • = E 2( y 0 • 0 0 • )(-X)=O
' .(2-37)
Dar i persamaan (2-35) ci [l[\ ( 2-37) dapa t kita tulislwn
menj ad i bentuk
' ' " 0 6 "· " X 0 " y
0 ' ' . ' ' = 1
' ' ' r, ' .(2-39) " X 6 r " X 0 " X y ' ' ' \ = • ' " . c = •
Kedua ;oersamaan serentak tersebt.<t yal tu ( L-38) dan ~ 2 - 3 s )
disebut persa~aan-persamaan normal, yang penyelesai.annya
adalah
' ' ' ' " X y - ( E X ' ) ( "
y ' ) ' ' r, ' • i \ - 1 c • 1
' ' " x' ( " X ) '
' '
.(2-41)
' = i c = •
' " y E X
' "·
' ~ i
' .(2-42)
Dari persamaan (2-41) dan (L-42) akan dioari harga-harga
dar; pada (J0
dan (!1
, selelail ilarga tersebut k1.ta
maka persamaan regres1nya adalah
Y=(!0
+(!,X
D1mana :
Y = Adalah taks:.ran regresl Y ter:wdap X.
b. Regresi berganda (multiple regresl)
dapatkan
.(2-43)
Re.<;!resi berganda adalah suatu pongombangan dari
regresi sederhana (dapat kit a l ihat dari bentuk
persamaannya), yaitu persaOJaan regre~i yang d1bentuk oleh
II-35
lebih dari satu variabel bebas terhadap variabal ra~pon.
Hubungan antara variabel bebas denSan variabel
rasponnya, di dalam hal ini kite hanya tinjau garis regresl
X yang klta kenal dengan na~a regresi ~
linier berganda. Adapun persamaen umum untuk reg;esi ;;n:er
berganda tersebut adaleh
y
Dim ana
=!1 +(l 0 • x. + {12 x, • - - .. + X
"
Y = Taksiren regresi Y terhedep X
.(2-44)
X, =Variabelbebas, •=0,1,2, .... "'
Koefisien-koefisien (J0
, fl,, r>,., .... (lm haruG ditentukan
dari data hasil pengamatan. Penentuan koefisien-koefisien
tersebut dapat kite tr;,ntukan dengan metoda yang sudeh kite
bicarakan sebelumnya yaitu dengan metoda kuadrat terkecil.
Misalnya sebagai contoh, kite tinjeu dengen due buah
veriabel bebas, denSan delflikian make bentuk penyelesaian
dari koefisien tersebut adelah 0 0
JKK=Edl=ECY •~•' -~· '
- r 0
... (2-45)
Bentuk deri persamaan (2-45) dapat dibuet sekeoil mungkjn
dengan mengambil
OJKK = O
'" • OJKK = O
' n, Dengan demik'ian akan kita peroleh persamaan serentak
sebagai berikut
' r ' = E y
II -36
.......... (2-46) c
0 0 0 "
"" r: xn • r, E X ' • r, E x,, xz' 0 E X y '(2-47) " " ' '~< ;. ~. l - • ' -'
" " 0 "
"" r: xz' • r, E X ' " • r, EX" X 0
" E X y
" ' ...... (2-48)
'-· \ -. ,., l = '
Keti!(a bentuk persarnaan (2-46), (2-47) dan (2-48) disebut
persamaan normal, untuk mendapatkan (>0
, t>,dan (!2
dapat kita
gunakan dengan cara yang sama sebagai mana yang kita
lakukan sebilumnya.
2. Persamaan regresi non linier
Setelah kita mempelajari seperlunya tentanS bentuk
hubungan antara dua variabel X dan Y, dalarn hal ini In t a
perhatikan bentuk hubungan yang non linier antara dua
variabel.
~eskipun rerdapat banyak sekal1 ben tu k- ban tuk
regresi non linier, disinl akan kita lihat beberapa bentuk
regresi non linler. Beberat=>a bentuk dari persamaan regresi
non linier tersebut dapat 1\ita lihat antara lain
1. Parabola kuadrat1k dengan ~ersaman
Y = ct + {I X + r Xz
2. Semi logaritme dengan ~ersamaan
3. Logaritme dengan ~ersamaan
Y=ctX(>
Dari ke tiga bentuk persamaan tersebut Ui atas
yang akan kita bicarakan adalah pacta butir
bentuk persamaannya adalah y ~ Cl x". hal ini
II -37
tiga, dengan
kami kaiLkan
dengan »embahasan yang akan kami hubungkan dengan penulisan
tug'as akhir in i.
Di dalam persamaan yang terdapat pada butir tiga
di atas yaitu Y = a xf? , yang mana »ersamaan tersebut akan
ter~;Jenuhi oleh sekumpulan pasangan data (X,Y) apabila
digambarkan pads sebuah grafik dengan skala logaritme,
yaitu sumbu-sumbu tegak dan datarnya berbentuk skala
perbandingan, dimana apabila titik-titik yang diperoleh
terletsk pads atau hampir pada sebush g'aris lurus.
Untuk menentukan koefisien-koefisien "' dan (l
tersebut dapst kits lakukan dengan metoda k"adrat terkeoil
seperti yang sudah kita bicarakan sebelllmnya. Bentuk
persamaan Y = "'x0 adalah merupakan bentuk persaman regresi
linier dalam bentuk logaritme.
Persamaan lo!;l"aritme dari terlebih
dahulu kits ubah menjadi bentuk persat~~aan linier dengan
jalan melogaritmekannya, maka bentuk persamajlnnya akan kita
dapatkan dalam bentuk
Log Y = Log "' + f? Log X ............ (2-48)
Persamaan (2-49) adalah persama>~n regresi linier dalam
bentuk logaritme, yaitu LogY dan Log X.
Dengan demikian nilai-nilai dari o. dan {I dap!!t
kits cari seperti dalam re!lresi linier yaitu turunan
pertama dari JKK = 0 maka
II-38
c JKK =Ed
2
' i. '
0
JKK =I: (nilai pengamatan log \oj
c
y -c
' JKK E (log Y - log Y) c
0
log Y) <
JKK E (log y c
- logo.- ,G log \)2 ...... (7.-S::J)
Denga:o dem~kian dari persumaan (7,-50) c;ec:ara matoir.alik
<Y(JKK) = 0 0 "
adalah
C( JKK) 0
o E 2( log a" co ' 8(JKK) 0
F(J-- o E 2( log co '
y -c "'
y -•
leg
" - 0 log X)(-1) 0
' c .. (2--51)
" - r log X )log c
(-X ) c
0 0. '(2-52)
Dari persamaan (2-51) dan (2-52) da.,at kita tulisl1an
menj ad i c c
0 leg " ' r E log X 0 c
E leg y c
'(2-53) ' = 1 c - • c 0 c
leg " E log X • r E lo;;;2
X. - E log X y (2-S4) c c
c 0 • " • " • Dari. kedua bantuk persamaa;: (2·53) rlan (2-S4) dapat ~it.a
tentc:kan nilai dari kcefisj_e~ G dan(< Y'llLU dalam be:.t.Jk
J " " ( r: log y ) ( • - ( E log X )( I: y )
c c ' '- = 1
c ' n( E log X l c
c ' (J:logX_)
c = • ' ~ 1
Dimana
K = log <><
" " " o( E log X\log y l) ( E log X ,)( E log y ' ) l ~ • ' -. ' -. 0
" " CE ' X ' ) ( E log X ) ' c log -'
__ (2-·56)
' - 1 ' -' Dengan mensubstitusikan harga-harga dari X dan Y
dari data hasil pengamatan kedalam persamaan (2-55) dan
(2-58}, maka akan kita dapatkan nilai dari Log " dan (J,
maka nilai dari koefisien a dan (l akan didapatkan, d~l!lana a
didapatkan dari anti log dari Log e< sedangkan (l tetap
sesuai dengan apa yang didapatkan dari perumusan di alas.
Dengan demikian persamaan seperti pada butir tiga t:ntuk
taksiran dapat ditentukan yaitu :
y ' ........... (2-57)
Dim ana
Y ~ taksiran regresi Y terhadap X
2 _ 6. 2, ANALISA KORELASI
Seperti yang k2ta ketahu i sebelumnya bah<~a
hubungan antara dua variabel atau lebih ditentukan, dimma
hubungan yang diperoleh d~nyatakan dalam bentuk persall!aan
matematis yang dalam statistik dikenal dengan gar is
regrasi. Jika X merupakan variabal bebas dan Y variabel tak
bebas, regresi Y atas X dapat digunakan untuk maramalkan
nilai dari pada Y apabila nilai dari X dikatahui.
Dalam banyak hal, jika nilai-nilai penga111atan
tardiri atas lebih dari sebuah variabel, bukan
garisnya yang perlu dihitung, tatapi juga
Il-40
_ ... '. .-· ~
saj a
variabel-variabel itu berhubungan yang dikenal dengan
korelasi.
Ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat a tau
kekuatan korelasi an tara variabel-variabel dinamakan
koefisien korelasi.
Karena ternyata korelasi dan regresi berhubungan
erst maka untuk menentukan ukuran derajat asosiasi atau
koefiesien korelasi, perlu d.i.penuhi syarat-syarat berikut
a. Koefisien korelasi harus baser "pabila
derajat asosiasi tinggi dan harus kec i 1
apabila derajat asosi,.si rendah.
b. Koefisien korelasi harus bebas daripad" satuan
yang digunakan untuk mengukur variabel.
Untuk menoapai kedua syar<Jt tersebut, mak" digu:1akan
koefisien korelasi berdasarkan momen perkalian yaitu
'
Dim ana
" " " (c E X y ) ( E X )( '
E y )
' = 1 ', = 1 ' .. 0
" " " c [nE X
2 ( EX,l
2) (c E y' ( E y
\ = ~ ' ' ' = 1 ' .. ' - 1
r = Koefisien korelasi
X,= Variabel bebas dari pengematan
Y = Vsrisbel tek bebas dari pengemeten '
n = Jumlah pengamatan. ' = l, 2, . n
) ')
'(2-513)
Adapun batas-batas koefisien korelasi tersebut ditantukan
dengan
-1 :': ' ~ + 1
[I -41
Dimana tanda positip menyatakan bahwa antara variabel
terdapat korelasi positip atau korelasi langsung, yang
berarti apabila nilai variabel yang satu besar, maka nilai
variabel yang lain oenderung besar pula, sedangkan apabila
variabel yang satu besar berpadanan dengan variabel yang
lain kecil atau sebaliknya maka akan diperoleh korelasi
yang negatip atau inversnya.
Perlu ditekankan disini bahwa koefisien korelasi
yaitu r adalah ukuran untuk menentukan kuatnya korelasi
linier dan bukan menentukar. ada atau tidak adanya ko,.elasi
antara variabel-variabel tersebut.
Disarnping koefisien korelasi, yang "'enentukan
kuatnya korelasi linier adaOah koefisien determinas1 yang
tidak lain daripada kuadarat dari koefisien korelasi yang
kita tentukan sebagai berikut
Koefisien determinasi
Oengan demikian koefisien determinasi ini tidak pernah
negatip dan paling besar sama dengan satu maka nilainya
adalah
D < ' r :> 1
Penggunaan dari pada koefisien determinasi in i
dinyatakan dalam persen, jadi perlu dikalikan dengan 100 %,
dimana hasilnya diartikan sebagai variasi dari va:·iabel
yang satu disebabkan oleh perubahan va,-ia~el yang lain,
untuk lebih teratnya daptt kita katakan bah<~a j ika
koefisien korelasi antara dua variabel yaitu an tara
II -42
variabel X dan Y sam a dengan r, maka 100 r" % 1dari
dalam variabel Y disebabkan oleh variasi dalam X.
2.7. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAl'! PENGELOLAAN SUMDER
DAYA ALAI'!
Di dalam GBHN ditegaskan bahwa, sumber daya alam
dan budaya adalah meru[lakan sebagai modal dasar dalam
pembaniiunan yang harus dimanfaatkan secara maksimal dengan
oara-cara yang tidak merus~k.
Dimana sumber daya alam adalah me~;upakan seOuah
ekosistem dengan lingkungan tempat berlangsL:ngnya hut·ungan
timbal balik antara seluruh mahluk hidup dengan ala'U.
Sebuah ekosistem dikatakan mantap apabila
hubungan timbal balik yang menghasilkan
l ingkungan hid up yang man tap pula bagi
pembangunan. Kebijaksanaan pembangunan yang
terciptany~
daya dukung
pertumbuhan
berwawasan
lingkungan hidup adalah merupakan salah satu d imens i
panting dari pembangunan
bukan hanya meningkatkan
itu sendiri. Di~1ana tujuan;"Jya
tar~f hidup masy~rakat dalam
artian materialnya s~ja tet.ae>i juga lingkungan
semakin menyenangkan bagi ~eh1dupan
Sebagaimana keb ij a ksanaan pemsr:ntah
hidu~ yang
dibiaang
pengembangan sumber daya alam dan lingkungan hidup sepe,-r.i
diuraikan dalam GBHN, yang dilaksanakan dengan garis-gacis
pokok sebagai berikut
1. Inventarisasi dan evaluasi sumber alam perlu
r r -4 3
rliti'lgkalkan, .jc~ng;1n \UJU'"' [,ciCJ, cik~tah'"''Y"
pcCensl sutnber a:am, back rli c:"l'lil, la·ct maUl'lln
t.:dara seba' k -ba 1 Hllya
2. Dalam f'""gga:lo.fl Jan sumb'-'r
1 i r:gkungan ilic.lup,
diLel1t1 ~.eu.Qi'Jt,J
dipertahankan ke:estarla sum~er
lir.gk·~ngan h~clup yang "'""tap
3. relaksanaan ()engei'Jbangan
lingkungan hidnp hendalmyo. berjalan seca~a
terpadn baik se><t~ral maupun regumal clan perlt.:
d1kembang%annya kr1teria bakll suatn
hid'-';:> yang sehaL dan 1:1anlato
he: tar.,
dw a1r yanc rLc·a.c
t-·er:Jehatan
;o enJ ay agu n a an
wilayah iaut rlan
dikemi:Jangkan tC~.npa !mali t"s
1\elestar.i."n l.i.n&:<~nga.: hidupnya.
t~n~h
Dengan de~1.i.kian, cli!ri lanciasan dtJ.sa~ sebagaima~.a
yang disebutkan di acas, hal
Daerah tingkat T Jawa Ti:rrur
kebijaksanaan G-t.:berCtur Kepa:a Daerah Tlni;";\at I
bertlpa instruksi, erlara11 da" oou:-ct·, ;~r,p:.:Lv ''"'
ll -]';
J a wa "'11111 r
2.8. WEWENANG DAN PENCUASAAN AIR
bahwa bumi dan air dan ;,ciwyaan alam yang terkandung dl
dalaomya dikuasai oleh negara dan diperg"unaka~
sebesar-besarnya untuk kema:m.urar. rakyat.
maka penguasaan dan " i r bese~'..a
sumber-sumbernya, lebih lanj u t Pemerint.ah tl.epublik
Indonesia den.tan persetujuan DPR telah me:nbuat UU NO :1
Tahun 1974 tentang pen!<airan. Dimana di dala1n Undang-Undang
ten tang pengairan ter!>ebut digariskan berbagai.
ketentuan-ketentuan bagaa1ana Negara menguasai air serta
sunber-sumbernya, sebagaiman yang tGlah di
Undang-Undang dasar Negara kita.
tetapkan dalam
Ten tang menguasai ole~ Negara
Undang-Undang No ~1 Tahun 1974 10ember1 ·~awenang
pemerintah untuk
dalao1
ke[J"da
1. Hengolah serta mengembangkan
a tau s~mber-sumbernya.
peman fa at a;; u i r
2. Menyusun, mengesahkan dan atau memberi
berdasarkan perencanaan dan perencanaan
tata pengaturan dan tata penga1ran.
3. Hengatur, mengesahl<an dan atau memberi
l z i Tl
teknis
1z1n
peruntukan, penggunaan penyed:.aan air, dan "Lau
sumber~sumber air.
4. Mengatur, mengesahkan dan atau member; l7.1Tl
9EHlgusahaan a1::-, d&n a tau sutr~bdt· SUOJbet· C\lC".
11- ~ ~
dan atau bCldCln ".u:mlr. Cala:n e>crsoa,an
atau sumber-sumber air
Dalam hal ini, pelaksanaan "e"enang peng'.:asaa~.~.ya
dilimpahkan kepada Pe:nerlntah balk Pusat ma'.'J'-''· Daerah
Maka darl 1tu, Pelr.erinta~. C'ropinsl Dacrah Tingkac
I Jawa 1'in1ur telah mengeluarka•: beberapa peratu~an
l t -' u
maup~n yar.g tcrdapat di tanah, ClCJ3._•_
di anLanHlya adala~
2. SuraL l 0 It! I
j : ' ( '
<._,-,,',J;· .. ro: rocn,;,;·lc:i!,:'"
tanggal 18 Mei 1987 ten tang peraturan
peruntukan air di Jawa Timur.
2.9_ PRIORITAS PENGGUNAKAN AIR
Dewasa ini masalah kebutuhan akan air baik
tinjauan dari se!ii kualitas maupun kuantJ.tas sudah sangat
dirasakan keberadaannya, sehingga perlu mendapat perhatian,
namun berbeda densan sebelumnya dimana air belurn dirasakan
sebagai banda ekonomis dan juga kualitas dan kuantitasnya
masih dapat diperoleh kelayakannya.
Untuk itu, karena saat ll11 banyaknya kebutuhan
akan air begitu meningkat, sehwgga harus diusahakan serta
di atur sedememikian rupa, agar sernua keperluan dan dalam
waktu, tempat serta jumlah tertentu, baik untuk keperluan
ekonomi, maupun sosial burlc.ya dapat dipe!'t:hi secara baik,
teratur serta lestari. Sehingga kite dapat memelihara
k'emakmuran serta kesejahtraan dan ketentraman masyarakat
untuk mengadakan peraturan pemanfaatan beserta
sumber-sumbernya dengan sebaik-baiknya.
Dalam usaha penggunaan atau pemanfaatan air untuk
keperluan rakyat disegala bidang, kita rerlu memperhstikan
pesel delapan (8) tentanl!' perencanaan dan perencanaen
teknis dari Undang-Undeng No 11 Tehun 1974 ye~tu
Ayet setu (1)
Tete pengaturan tata pengairan
pembangunan penga 1 ran disusun •at as dasar
:-.:-47 ' ' " '· '
_-. .. ----
Ayat dwa (2)
fiasil perencana"" da~-, 9~roc.c~.:~an
berupa rencana-rcnce<na cia:: re>tcana-rcnc~na
tata pen~aturan an den tata penga1ran se;:ta
pembangunan pen40-ir~>t tersebut dc~a1o ayat sa~u (1)
pasal Cisususn untul<
nemper ',a: i. i< il.ll
priorilas.
Jiyat tiga (.'3)
1\encana ·rencana dan tekn :s
dimaksudl<an dala1o a;at d1Ja (2: i'B5b: l>t>,
guna mempp.olRh t.~tc. qir yc;,g CJ111k berdasarl<an pola
dasar Pembangunan Fasi8c:o.l Jan J.:ai•.s,nal<an un•_,_,,,
Lokal.
2.10. MODEL COMPUTER QUAL?.E
Hodel-model kual,tas aE· banyak ~ekali macamnya,
namun model tersebut dapal Juga dlbedaka,-- "'"'"rut JUio:uil
dan jenJ.s parameter--rar~mPtec yang Citi>t.JULl, serla r.~er,u:ut
teknis penye>losaian mate>m"tlsny", du:: ':l:r~en-~: renwde:~nny~
Beterap" model
hi.drclo;<i sa]a, m1s~lny~ r,l,ra,--, a:r buw,gan
per1r.c.lwan, a1r y~nG d1teri:n,, a tau a 1 r
I I -48
lc,1nnya mensim~1lasokan kolnb.i_n,>c<l da:1 faso Lersebut.
Denga~ adanya
akan dibuat modelnya dan banyak aSU)IlS i yar1g dilakukan
dikarenakan sangat komp:eknya pern,asalehar. ya<.g ,;aling
keterl1a1tan maka sot1ap mod,-,1 akan mGmpu:>y><i aturan-alutan
dc_n b:<~asan-::n.tasan yang sangaL peclu diperhutikan apab:~a
kita melakukan
dikeher.c:aki.
s'.mulae;1 parameter
dalam lJ.UAL2E LnJauan dari
berlaku.
iL'il-ha l tersGbut d:atas Juga
2. 10. 1 . PARAMETER-PARAMETER DALAM Q\JA! .2F:
QUAL2E mampu membuat model d:muiasi baik untu><
single simulasi maupun kootb in as i beberapa bahkan sem·~a
parameler kuali~as ya~g LerJupal; da)aco Ob'l.ion titl8 l.!uLa_
Di dabm QUAL2E, !Htramet.cr- parameter ,;,._tuk
di:J·~aL simulaslnya aJalaiL
1. DO (dis so 1 ved oxygen)
2. BOD (bloche<n:c"' nxygcn d""''-''"'-'
3. Tew.pratcn
4. Sikh:s nitrogen (o:P,anlk, <lm~::la. nd.ratc dun
nitrite)
5. Siiilus phosphor (organJ.k dan Lerlarut)
5. Chlorophyl a
7. Coliform
ll-49
.;.-,tJt,,,,,:
Semua paramele1· ~e,·o;ebut cOapc.t discmulas1kan
secara steaCy stale maupun non steady staLs _
2 . 10 . 2. BAT ASAN-BAT ASAN DAI_ AM" QUAL2E
Didalam QUAL2E terda~at ba lasan-- ba tasan
ba1k
yang
bcrlalu.l secara umum yang harus dif]erhat.:kall apabilu kita
alum mens imu las i kan SLlatu t:>arameter un luh
terlaksananya program tersebut
batasaCJ-batasar: yang terdapat dalaOJ QUI\L2E adalah
1. Jumlah reach maxi"'u'r. ar<ala~- ?.c O'~ah
dapat
2_ J:ntlah comt=>ut.at1on elcur.en~. tu:Ock leoih dar1 20
t~ap roach ato.'-' total co"'t='" tat 1on elcmen~
kurang dan 2".C
3. Element f.eadwater ~nximum 7 bucth
4. Element junct.io" mo.ximum 6 buah
5. Elemc<'t inp·~t dan withdrawal "'aximun• 25 Luah.
Dalam sualu c.ist.n:rr sungu~, ""kJ. sunsai l.orsub<.lL
tcrlebih dahuln dibagi reac:1 paoa s:wtu
stertch, dimana mas ing- nms ing reacn dibagi
comt:>utational element :lenga11 panja11g yang sana Clalam suuLu
reach tersebu t.
11-:JO
2.10.3.1NPVT DATA
lw~a--hctl yang
perlu diperhatikan adalah sehubungan Cer.gan irqout data,
dimana di dalarn QUALa dii<enal
;:>enar.Jbahan/pengurangan debit
ditinjau yaitu
terf.aCa;o jadan air
j en is
yang
1. Incremancal flJ·w, yallu pen ll.L'Iha hCtn/pcngu r angan
debit air sunr:a i ternl.ur Ji~~panjaJJ8
1nisalr•yo penibuang;Jil da:i st:etch,
domestik
peresa;;>an
tersciJctr cl; e;eranJ ang
aJr sunga1 dalam
( inf i 1 tras i/perkolasi)
2. Point source Jan atau WJ.thdrawal, yai t>.:
pembebanan a tau pengambilan, be ban
titik
yang
terkonsentrasi pada suatu tili;<, dimana dalam
suatu reach drperbolehkan ada oeberapa po:nt
load. f'o1nt loac! yC~ng ada pac:a sualu
sungai misalnyeo. ana>< -anak S'~nguc Jar:
pembuangan da'
Kh11sus uncu;\ withdrawal
konsent~asi f)arameter
l.llak
secara
r.Jenurunkan be~a~ (load)n!)) Y"-"g ada Ji sunga1.
3_ Junct1on, di dcdam QUAL2E b'er,p:e>::.ian j.J:'cti.o::
hanya digcmakan jika anak -anak sungai bertemu
dengan sungai >.:tarna yang apab11a akan dibuat
; : - 5 1
dibuatl\an Jr.oC:el JUncti~n
t(!rscbut d.ima"'~;kkan Jularn krctc:c·.ia POliF. loac!
4. Input J.i (bag: an II U c ll
sungai) d imo.nu ir.;ou t ll1l sang"t mempenca,-uhi
per hi t~ngan ber.i:.Cc:tcya, kareno. Ui dalam
()erhit~ngannya C'erdC<st!rlnn l:l8SS
5. llo~·nstream r,,,u,,r!ary, uptinr. "'' ,J:p•:Jh o.pub,L"
ada pembol'laJl ~~:ott: co::3tlt"e~t. j-, Jaerah h'lir
dari sunga1
B. No flow augmen:aJ::ior., opti8r. i~.l dil)i1:th J~ka
tioak dikohcenUo.ki adanya batqs DO tertentu
dalam badan a1r li.r:inya ji:"l. konsentras':. DO
menjadi lebJ.h rendah dari CO ya:.g diharar.>bm,
maka perlu d~lakukan penalr.ba:-,a;; debit scbagai
pengencor
7 Flot. [)() dur1 13()0, dal>ur: In I
mcenggaJr.barkan 1-.ond ,,; ri'<' J ~CD cl•,:o'''
,.,,_-_,:; '' 1 l e
(dUGl'ai,l.)aJ Y'J- Ill
a. 13EGIK p_c;f] n, 1nLnya l-· Cr_,: "' .. , dar~ l.'G&Git ke n
b. Plo~ RCli d, ~. a1·tinya p.o~ ~-,,-,y,. cOil>ci·--tk'l.n
tcehadap O<eot<'•' c. Car. "
l I 5 2
c. DO observed. dae-1 fde Oat"
entr-y dimil-n« flle tersebut khusws
pad a tltlk-·titi.k tertentu
dal,:Ho su-:<1 11 h.od<~r> <Jlr".
Did&l&m QUAL2E ""-' plllhan y3nq toerhubctng.:H' Lit•clg3n
perh1tungan debl t.
clapat
paoa dat<> type d"l"m Ull!\1 __ '1' cJ1p1llh ~m
DISCHARGE COEf'F'IC!EfH.
tJPntuf./profll
sung3i t<=rs<=but 'JJ,etC\hUl, rroJ o;a l "Y"'
)Mln-lcnn.
1tu, hal Y"-"9 bE1r-hubungar> demgO<n keL"'P"-l<H1 maupun K<?dalaman
C\dalah ya!1g dalam QUAL2F
terdapat da.lam type tFOrsebu t
M l 1 · 1
'-'"'"~
~,- .. ,,,,-,u,- clan L'l l;t,,.,._,
.. ."l:J'U.
dan Octoblnf'
adalah sebaga1 berli-ut
I!--0•::
~ 1. 91 (2-60)
' l•'oPflSH"nt , ~Ed1f"C\51, l/ho.r1
~ K.ecepatan ~dl<l-rata, n ' ' " r 1
" kcml1slcor~l ell I tus1, ,,
/ha,-1 •
' 0
Tempratur, C
0 Y ed a l ,-,m,o, ,-, ' ... j- ,-,--rata, tt
Ad,pun yang d1sebuU.an
ter-gantung P"da cldti'- -data
o;<=bco.ga1m,nco. Y'"'9 d1f-l"r'lu' d'' untuf mEe'l5HlU[a51) diC
l J 54
0/\13 I II
ANALISA PEMBAHASAN
3. 1. ANALISA PEMBAHASAN
Untuk mencapai penentuan alternatif rencana dan
penyusunan keb ij aksanaan pe laksanaan , haruslah dilalui
beberapa tahap ke!!iatan dalam proses perencanaan.
Dalam kenyataannya, proses perencanaan ~erupakan
suatu kegiatan yang tidak pernah selesai, karena memerlukan
peninjauan ulang a tau pengkaj ian gun a memberikan umpan
balik dalam suatu penilaiun. Setelah proses ini, t idak
mustahil harus diambil langkah penyempurnaan rencana &~una
pelaksanaan lebih lanjut.
Dalam proses penentuan alternatlf, pemilihan
alternatif dan penila~an ini.Jah diperlukan
seksama.
Analisa adalah uraian a tau usaha untuk mengetahui
arti suatu keadaan. Dengan analisa, dapat pula diketahui
dan dinilai potensi dan oJasalah yang dihadapi,
dengan demikian dapat dipilih serangkaian
tindakan !{Una memecahkan masalah Yang dlhadapi.
' itu dapat diperhitungkan akibat yang berarli
terjadi karena pelaksanaan suatu tindakan.
sehingga
alternatif
Disamping
yang akan
Dalam ana lis" tersebut dRta-datR a tau
keterangan-keteran!<an men!!enb.i suatu keadaan diuraikan dar,
diselidiki hubungan antara satu dengan yang lain.
Dari apa yang kita sebutkan di atas adalah
merupakan salah satu lang~ah awal dnlam mengambil suatu
keputusan. Dengan demikian maka, sebagairnana yang kita
maksudkan dalam Penulisan tugas akhir ini adalah untuk
mensimulasikan debit Kali Surabaya, dengan kata lain yang
kita lakukana hanya pada sungai utamanya saja, mulai dari
Dam Mlirip sampai dengan Dam Jagir Wonokromo dengan panjang
± 41km.
Untuk mencapai maksud dan tujuan dari apa yang
kita inginkan, dan di dalam metodologi pembahasan sudah
kita bicarakan bahwa langkah awal yang perlu kita lakukan
adalah mempelajari sistern dari pada sungai tersebut yang
akan kita hubungkan terhadap maksud dan tujnan dari pada
penulisan tugas akhir ini. Di dalam suatu sistem sungai,
terdapat sekumpulan objek yang tergabung dalam beberapa
bentuk yang saling berinteraksi atau interdependensi secara
teratur untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka dengan
mempelajari sistem tersebut kit a dapat mengetaht~i
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau faktor-faktor
yang menunjan!il nntuk rnenoapai suatu sasaran.
Dalam rnempelajari sistem tersebut perlu kiranya
kita melakukan suatu sigi terhadap lapangan, yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi lapangan seoara pasti, disamping
itu dengan mengetahui kondisi lapangan kita dapat
mengetB.htli hubungan antara data lapangan dengan data yang . - ..
III -2
kits dapatkan seoara sekunder.
Untuk langkah berikutnya adalah rnenetapkan tujuan
dari pacta bahasan yang kita inginkan, setelah itu baru k1ta
menginjak pacta penentuan parameter-parameter atau
variabel-variabel yang kita perlukan yang kita sesuaikan
dengan maksud dan tujuan dari apa yang kita inginkan.
Setelah kita menentukan variabel-variabel tersebut, maka
akan kita cari bentuk atau pola hubungsn disntsrs varisbel
yang kita ds~atkan itu, setelsh kita dapatkan hubungannya
maka kita akan membuat model matemstisnya yang bertujusn
untuk menjelasksn hubungan yang diantara varisbel-variabel
itu, dalam hal ini mungkin di dalsm model tersebut tecdapat
koefisien-koefisien ysng tidak diketahu~ ysng mana harus
kita taksir dari data-data yang kita dapatkan.
Dengan mengetahui model matemalis dari pacta sistem
tersebut, mska dengan mudah persoalan-persoalan yang ada di
dalam sistem tersebut dap&l kita selesaikan dengsn mudah.
Dari model yang kita dapatkan itu perlu kiranys
kita melakukan pengujian terhsdap model itu, yang bertujuan
untuk mengetahui bahwa, apakah dari model yang ki ta
dapatkan sudsh sesuai dengan kondisi lapangan yang kit&
amati, 01aka untuk i tu kita perlukan pengujian terhadap
model tersebut. Pengujiar: terhadap model biasunye dila~uka"
dengan metoda statisti~, kare"a dalam statist1k kita dapat
melakuksn analisa ketida~ pastian, disamping hal-hal
yang berhubungan dengsn musalsh pengumpular. data-dat.a,
I II -3
Pengujian terhadap model kita
dari model teraebut.
lakukan dari haail output
Seperti yang kita jelaakan di
perlu kita perhatikan dan pelajari adalah
atas, maka yang
sistem sungai,
menentukan parameter a tau variabel yang diperlukan
disesuaikan demtan maksud dan tujuan, kemudian menentukan
model matematisnya yang bertujuan untuk memudahkan
penyelesaian persoalan yang akan kita bahas_ Maka untuk itu
analisa pembahasan yang akan kita bioarakan adalah
3. 2.
1. Analisa daerah aliran sungai
2. Debit Kali Surabaya
3. Peruntukan air Kal1 Surabaya
4. Pembagian daera~. pada Kali Surabaya
S. Pengumpulan data dan penyajian data
6. Analisa data-data
ANALISA DAERAH ALIRAN SUNGAl
Sebelum kita membicarakan tentang Kali Surabaya,
alangkah baiknya kita mengetahui beberapa pengertian dan
faktor-faktor yang berhubungan dan yang berpengaruh dalam
suatu sistem sunga~.
Pengertian tentang daerah aliran atau daerah
pengaliran atau dapat juga disebut dengan catchment area
adalah suatu daerah tangkapan hujan, dimana' dari luasan
daerah tersebut aJ.r akan di alirkan ke suatu daerah a~1ran
tertentu.
lll-4
Hidrosraf adalah grafik yang menyatakan hubungan
antara dsbit atau tinggi mul\a air sungai dengan waktu_
Sebagaimana yang sudah kita bioarakan sebelumnya
bahwa ~uatu sistem sungai mengumpulkan tiga janis 1 imp as an
yaitu limpasan permukaan (surface run off), ali ran intra
(inter flow) dan limrasan air tanah (groundwater run off).
Sehubungan dengan i fu, maka dapat kit& ketahui
bahwa hidrograf suatu sungai sangat dipengaruhi oleh
kondisi dari pacta tata guna lahan daera); aliran, luas
daerah pengaliran, kondisi torografi dalam daerah
pengaliran yang melitJUti corak, elevasi, gradien, arah dan
' lain-lain yang mempunyai pengaruh terhadap sungai dan
hidrologi daerah pengaliran itu. Dimana oorak daerah
peng'aliran adalah merupakan faktor bentuk, yakn i
perbandingan panjang sungai utama terhadap lebar rata-rata
daerah pengaliran, sedangkan gradien mempunyai h1.1bungan
yang [lenting dengan infiltrasi limpasan permukaan,
kelembaban dan pengisian air tanah, dimana gradien tersebut
adalah salah sutu faktor panting yang mempengaruhi "aktu
mengalirnya air permukaan, "aktu konsentrasi ke s>Jngai dari
c>Jrah h>Jjan dan memp>Jnyai hnb>Jngan langs-m:g dengan cteb1t.,
sedangkan arah daerah pengaCiran adalah memptmyai pengaruh
terhadap keh;langan evatJorasi karena m"mpengaruh1 kapasitas
panas yang diterima dari matahari. Disamping i t. u adalah
janis tanah, mengingat bentuk dari butir tanah, coraknya
dan oara mengendatJnya adalah faktor-faktor Y"-ng menontukan
I II -5
""'"' "' •
f ' • l ~ •
' m " > r 0
f ' I ' f ' >
g\12 0 >
"' < >0 w rO
'
' wm cz 0
w ~~ -0< ~~ >r
> z 0 > < ' r "
t l •
'
K. Marmoyo
aei>' ~
Ged•g Sluice
so_ro
GAM3AR 3·2 SI<EMJ\ U!Abi<AM I<AL! SUI~A3AYI-V
OP. ijowowiyung
Industry
Gunun;}sari Canal
lndl.IStri.ii.l Supply to Gresik
I( \(edurus
Kedurus Canal
Bogangin Canal Kemlaten canal
Wonokuti Canal
<----------, ',
«1(---·- --------,' . ' ' '
.,._ ----- -, ' -4------~ ' ' +-----, ' ' ' ' +-----, ' ' ' ' '
•
' ' ' ' '
" I
( p T- Mi w:.n. Dri yorejo) ' +--·-- -----'.._ ' ' ' ' ~ ' ' '
' ', •
'~ ', '
Gubeng
"~
Wonokromo Sluice
Dam
' '.------·
"----------+
~ <
' ~
--- --+ Jeblokan Ca~l
- ;::·::.-::- Industry
I _L --4
,. : .... _,._
I
Kalibokor Canal
Surabaya Domestic Water Supply·
Jagir Dam Wonokromo Can a\
Karah Can<tl
Jambangan Canal
KetxJnagung Canal
' e" ~..p-&'l,., ..... ~ ' '-------------+ Simowaw. Canal
K[Ked _ Sumur
Industry (Aii-~'lo:
v
TJabon Gauging Station
' 0 ,._ ..),e.~'l> ·<F <¢?><::-0e ,:9-::;. iS'
,<P "<to ,§"
Mangetan ~
Cdnal
' lengkong Canal +------o I /
' ' ' r,.. Kemlaten Canal
Vooc Canal
' ' .. Jatiku!on Canal
1 1 ' __..-- • Poro ng CMat 1 I 1 _..
r--'----Lt-/ ' '
lengkcng Dam
' .._--·+Industry (Pl Mertex)
Key' -............
• ~ v
Ma•n River lrril}lhon offtakes
ln<ktrial offtakes Domes!it_ Wa!er Si.Jpp\y Control strurture
Gauging Si2lio~
"K. Porong
kapasitas infiltrasi, maka karakteristik limpasan
dipengaruhi oleh janis tanah daerah pengaliran,
itu
d'" faktor-faktor lain yang mempengaruhi limpasan misalnya
adanya saluran-saluran buatan perlu untuk diperhatikan.
Dari apa yang kita bicarakan di atas, maka disini
akan kita hubungkan dengar, kondisi yang terdapat pada Kali
Surabaya, sesuai dengan apa yang kita inginkan dalam
pembahasan dalam penulisan tugas akhir in i , yaitu untuk
mensimulasikan debit Kali Surabaya,
pada sungai utama.
dala.m hal in i hanya
Sepiirti yang sudah kita ketahui bahwa
Surabaya itu dimanfaatkan untuk berbagai macam penggunaan,
baik digunakan untuk keperluan domestik,
pertanian.
industri,
tlntuk melihat kondisi daerah aliran Kali Surabaya,
dapat kite lihat dari gambar (3-1) yaitu peta lokasi pos
pengambilan sampel Kali Surabaya, dimar111 deri gaOJbar
tersebut dapet kite lihat bahwa Kali Surabaya adaCah
merupakan cabang dari Kali Brantas, kali tersebut
mempunyai berbentuk yang berbelok-belok (meander: dan
disepanjang kali tersebut terdapat anak-anak sunga1 yang
masuk ke Kali Surabaya yaitu Kali ~armoyo, Kali Larnong,
Kali Tengah dan Kali KedurQs, dan eliran Yang keluar dari
Kali Surabaya adalah Kali Has.
Dari gambar (3-2) adalah suatu skellla diagram dari
Kali Surabaya, dimana dari skema tersebut dapat kite lihat
III-6 -~
K EIRAHTAS~
GAM3AR 3-3 SI<EMA POTENS! AIR \(All S\JRA3A\'UA------------""!""'
D A S SURABAYA
7
n o;
~
n 0
6%~7
I K .sURABAYA
' no ' '" H6 "" 544 1085
"" 0 150 1S 0 0 0 0 0 " 0 ns
D l Slt1
KETERANGAN >
[• I b I
~ b; 3oku Eallah (ha) o, Oebiet I!IITIPIIlUI1 (1/s J d: Ct<hiet roh-113!~ MH (Ill:) e: !rigasi Ills) fo lnduslr1 (l/s) g -Air minum {lis) h: Perikanan/Per<ebun;m(Vs) 1: FaSilitas umum (Vs) j · Sisa poten;i ~<lllg adii I Vs)
~ ~: ~u-~;~~ ~~cru__s~~,,~~~'J'_,_
m B9
0
0
"
' 72 56
0
0
Dl JtaloKAN
' 45e
'"' 675 325 16 ,12
I 0 4 0 49 as
Dl KAL\130KOR
' no ' 4% 758 m 450 750 m 0 ;54 0
0 0 0 0
f"i' 0 n 3 0 % 31o m
I tl.~111G.S~ri + Dc1n J,.gi"
~
so 7 I 46
" " 67 0 se 0
0 0 0 74 0 0
bahwa Kali Surabaya digunakan untuk keperluan industri,
pertanian (irigasi) dan surnber air baku bagi sistem
pengolahan air minum. Dan dari gambar (3-3) peta skema
potensi air dapat kita lihat mengenai letak dan jumlah
debit pemakaian yang diperlukan yang diambil dari Kali
Surabaya, dan seperti yang k1ta ketahul bahwa disepanJang
Kali Surabaya tersebut penduduk mengambil au dari Kali
Surabaya untuk keperluan rumah tangga.
Dari gambaran tersebut di at as dapat kit a
simpulkan bahwa tata guna lahan di sekitar daerah aliran
Sllngai Kali Surabaya di!tunakan untuk pemukiman penduduk,
industri dan pertanian.
Untuk hal-hal yang lebih terperinci ten tang
besarnya debit pengambilan dan pemasukan terhadap Kali
Surabaya akan kita bahas pacta bagian selanjutnya.
3. 2 .1. INDUSTRI
Dari hasil sigi dan penelitian yang sudah
dilakukan oleh E'T. Encona. Eng. Inc disepanJang Kali
Surabaya diperoleh data-data sebagai ber1kut
20 pabrik limbah industrinya dibuang secara
langsung ke Kall Surabaya
6 pabrik tidak menghasilkan limbah atau dianggap
tidak berarti
8 pabrik membuang limbahnya ke saluran irigasi
' atau pembuangannya melalui tangki ke hilir je.gir
Ill-7
~>onokro:no
4 pabriic .nembuan:,; 1<10 t,ac~nn 3.Jc lo1:'
Besarnya debit ;~ng c:ipc>t:ub.;l
berdasarkan dan. data yang ci;ocrolah d::r1: cl1nas pengc.ira:o
sebesar ± 1100 l/dt , yang cerdiri dari "•l perusahaan
diberikan oleh dinas pengaJran kepada per'>sahaan ter;;ebut.
3. 2. 2. DOMESTIK
Jumlah air yang diperlukan unt.uk
domestik yang diarnbil darl l<:ali surabaya sangut sulit un'::uk
ditentukan, karena pendudu;\ disekitar daerah Kali 5urabaya
juga mengambil a1r dari Kal1 Surabaya ""tuk keper~uail
;;ehari -hari, namur1 ;oen;;ambilan
dilakukan oleh piha,; PDAC! tcrhadal' Kali
G.lr 1<inum scbe;;a:·
3000 1/dt untuk saa~ inl pacta ln;;ta:asc
l/dt untuk instalasi
sedangkan kebu tuhar:t »kan per~ih d~perkirakan 13.35~
l/dt pada Lahun 2010, yang ,c;obag~an besa1· ai: baku Ler~~bt:t
diambil dari Kali Surabaya.
3.2.3. P£RTANIAN
Air yang d:.amb1l UlltuK )OBrLa,~iar, d:perlukan untnk
menga1ri daerah parta:1iar1 Disepanjan!t :«<li o,urabaya, mula1
darl dam mlirip sam?ai dengan plntt.
dimana dari ga.,bar (3-2~ ;C~l)al k.l" \l'"'·'
sebelas (11) kanal yang mengambil alrnya dari kali
surabaya.
Berdasarkan dari data yang di»<noleh dari dinas
pengairan bahwa besarnya ke~utuhan yang diperlukan untuk
111engairi daerah »ertanian tidak sama sepanjang tahun_ Hal
ini dikarenakan adanya kanal yang berubah fungsi. E'erubahan
tersebut dapat terjadi karena lahan yang sedianya
diperuntukkan untuk »ertanian dijadikan untuk daerah
pemukiman penduduk maupun industri, sehingga kanal tersebut
berubah fungsi sebagai p<O>narima buangan dom<O>stik l:laupun
industri, oleh karen a i tu lllaka kebutuhan air untuk
pertanian dapat berkurang sepanjang tahun_
3.3. DEBIT KALI SURABAYA
Untuk mengetahui !:Jera»a besarnya debit sua tu
sungai, terlebih dahulu kic.a harus m<O>n!letahui sumber a1r
yang dikumpulkan oleh sungai tersebut, ha1 in1 sudah kita
bicarakan sebelumnya, bah"a sungai itu mengumpulkan ><crnya
melalui tiga buah jenis limpasan yaitu limpasan »ermukaan
(surface run off), aliran i:-ttra (inter flo") dan l impasan
air tanah (groundwater run off) atau aliran dasarnya (base
flow), perlu kita tekankan disini bahwa air huja.J> yang
menguap, yang meresap kedalam tanah, yang tertahan
tumbuh-tumbuhan dan transpirasi tidak ikut 01enjadi aliran
air di dalam sungai, untuk lebih
berhubungan densan pengumpulan air
. __ ,.-' ,,,
_,·~"\ '• ,,
' ' ,,. 111-9
' ' s'>-i ,'
dapat kita lihat padtt gambar di bawah ini
" " P"nguo.<><>nl
I
"""--(I"' p<ormuko.o.n I
I '"'P "' ' r
LPnpo.
->lcurah h
P<U ko
'-' J "n OJ \ "e' ,/'
Perko "' l 0. ~ ' k .. l"
K•\•mb-o.b-o.n < o.no.h
vapor-o. • • < pengu
Pr"e'P""-"P""' " '
'"' oc'
dA><BA" S-4 Sil<LUS HIDROLOOI
<-o.n-o.h
Dari gambar tersabut dapal kits tentukatt besarnya d"hit
aliran yang terdapat pada setlap linopasan Juga pada bagian
sebelumnya sudah kita sebutkan bahwa pengukuran debit
aliran dapat kita tentukan dengan secara langsung maupun
secara tidak langsung.
Berdasarkan dari ;:>erumue;an di bawah irn, dimana
besarnya volume aliran adalah
R =P-E-G ' ( 3 . 1 )
Dimana
R " Limapsan langsung
R " Presip1tasi
E " Evaputranpirasi
G " Penambahar: a' r tanah
Se1oua dalall'. satuan tebal a1r di a tas DAS-nya.
analisa hidrograf, dimana c:ci-ciri dari limpasan 1 ac.gsur1g
III-10
dan aliran air tanah sang at berbeda satu sal!la la1n,
sehingga masing~masing harus ditangani secara
sendiri-sendiri, namun apab~la keduanya sudah bercampur di
dalam sungai maka tidak ada cara yang praktis untuk
memisahkan kedua l1mpasan Lersebut.
Sebagaimana yang ki ta ketahu i bahwa, sungai
tersebut apabila kita tinjau dan hidrografnya serta
peng"aruh muka air tanah di S"lSl kiri kanan alurnya, maka
sungai tersebut dibag1 dalam bag ian yaitu
ephemerial, interm1tten dan perennial (sudah kita !.Janas
da lam bab dua), un tuk it~ maka Kall tc rcapa t.
dalam kategori perennia: a tau interOJit,en, hal 1 n 1
mengingat bahwa kal< tidak pernah kering atau
hal ini disebabkan karena Kali. Surabaya adalah merupakan
cabang dari Kali Brantas, namun t.mtuk jelasnya ;>erlu
kiranya dilakukan penelitian lebih ten tang ha 1
ini kanma mungkin saja bah"a kali tersebut dapat berada
rada kategori epheOJerial a tau interontten yang
mengakibatkan aliran kel'.!ar dari badan a1r (peresapan
ke dalam tanah). Haksud dari peneli tian tersebut adalah
un tuk mengetahu~ besar,-,ya alira,-, tanah
daerah-daerahnya dise;>anjang daerah ali~an sungai.
Seperti yang k;la ketahu1 lJa)l\HI
pengukuran debit dilakukan di dalam ,;unga:
menggunakan alat ukur ltluka a~r. ttJaka be,;arnya
deblt yang terukur sudail ,,encakup debit yang berasa:
III-Cl
dari aliran air tanah yan~ ada, untuk ini dapat kita
ketahui dengan melakukan pengukuran terhadap debit di
daerah hulu dan debit di daerah hilir dimana besarnya
aliran yang masuk atau keluar disepanjang DAS adalah
merupakan selisih dari debit yang terukur di daerah hilir
ditambah dengan aliran yang keluar disepanjang DAS terhadap
debit yang terukur di daerah hulu. Apabila hasilnya lebih
kecil maka adanya peresapan ke dalam tanah dan apabila
hasilnya lebih besar berarti adanya peresapan da:i air
tanah ke dalam bad an air.
Sebagaimana yang dilakukan bahwa debit Kali
Surabaya ditentukan dengan pengukuran tinggi muka air pada
beberapa stasiun penS:amatan, dimana dari pengamatan tinggi
muka air tersebut akan didapatkan nilai atau besarnya debit
aliran yang di dasarkan dari graf'ik rating curve yang ada
untuk setiap stasiun pengamatan.
Apabila kita ingin mengetahui seberapa besarnya
debit yan!l ada pada Kali Surabaya, maka beberapa hal yling
perlu untuk kita ketahui yaitu
Debit yang masuk ke Kali Surabaya {daerah hulu),
dimana pengukurannya dilakukan di Dalll Hlirip
Debit yang masuk ke Kali Surabaya yang berasal
dari anak-anak sungai maupun dari dolllestik,
industri dan per:anian
Dan debit yang keluar dari Kali Surabaya baik
yang diS:unakan untuk dolllestik, industri aan
III-12
pertania:1
!lengan r:Jengetaht.:i hal hal ~F>rsebu~ dl ~t.as, nHcka rnrla
dasarnya besarnya deb1L Kal i :iuralwyH dab'aC
dcngan mcmgetahai oesarnya debl': di pi:1l.t.. air JilRir (daerah
hilir) ditambah den>(an besarnya debet yar,g keluar nar1 Kal~
Surabaya baik yang diguna;:an ·,;ntuk aomesl~k,
pertan ian.
1ndust1'1 dan
Sebagaimana yang dilakukan balma pengamatan debit
aliran Kali Surabaya d1ul<ur pada Dam Mlirip, Perning,
Sepanjang dan pada daerah dirtas pengairan Wonokromo.
hal itu maka dar1 hasil pengamatan yang dilakukan
Untuk
oleh
dinas pengairan !laerah Wonokromo bahwa penentuan besarnya
debit Kali Surabaya dihitung berdasarkan dari
Jumlah debit yang digunakan dan yang rne:irnpah pada
kanal sornowau, keOur. agung, Jambangan, ,.;:arah, gunung sar1,
wonokuli, kemlaten, bogangin, keaurus, ka~~ bokor, l1mpasan
gllbeng, pintu air jagu-, kebutuhan t.:nLLlk industrl d~n au
baku bagi sisc:em pengolahan air minum balk untuk instalasi.
Ngagel dan Karang Pilang.
3. 4. PE:RUNTUKAN AIR KALI SURABAYA
Di dalaru pelaksanaan pembanguna:-t yan!l ber,awasan
lingkungan hidu(), yan!< merupakan salah satu dimensi pentict<(
dari pembangunan ()erlu UIH.uk !:ita t=>erh~t;.kan Maka oar1
ilu, sebagaimana yang telaiL i<1La sebutkw, s~Lelumnya, h~hwa
Pemerintah Daerah Tingkal I
:::-13
berbagai kebijaksanaan berupa instruksi, edaran, sur at
keputusan yang berlandaskan UUD 45 dan GBHN,
adalah
diantaranya
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Timur Nomor 413 Tahun 1987 len tang
Penggolongan dan Baku Hutu Air di Jawa Tin;_;r
Surat Kepu tusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Timur Nomor 414 Tahun 1987
tentang Penggolongar. dan Baku Mutu Air Linbah eli
Jawa Timur
Sur at Keputusan Gubernur Kepala
Tingkat I Ja~·a Timur Nomor 187 Tahu1c ~988
ten tang Peruntukan air sungai di J a wa
Timur.
Di dalam hal ini, 1r.engenai peruntukap a1r sungai
di Jawa Timur (No 187 tahun 1988) pada Bab i il'lengena i
ketentuan umum pasal satu (1) dalam keputusan tersebut yang
d imaksud dengan
a. Air, adalah semua air yang terdapat di
dala01 a tau be,.,.,sal thri sumber air, baik yang
terdapat di atas Olaupun di ba!.lah tanah, t ldak
termasuk air ya:-~g terdapat di !aut__
b. Air sungai, adalah semua air yang terda;>at di
dalam dan atau berasal dari sungai_
c. Sungai, adalah perpaduan antara alur sungai
dengan aliran a'.r di dalamnya.
IIl-14 ·-·-
-- - - - -
d. Alur sungai, adalah suatu alur yang panjang di
atas permukaan bumi tempat mengalirnya air.
Dan berdesarkan peruntukannya di dalam pasal dua
(2) disebutkan bahwa a1r tersebut digolongka~ menjadi
a. Golom{an A, yaitu air
digunakan sebagai a1r minum secara
tanpa pengolahan terlebih dahulu
b, Golongan B, yaitu "' yang dapat
sebagai air baku untuk diolah menjadi
'"" keperluan rUOlah tangga lainnya
0, Golongan C, yaitu "" yang dapat
untuk keperluan perikanan
dapat
lang sung
digunakan
a~r mlnum
digurJakan
peterrJakan
d. GolongarJ D, yaitu air yang dapat digunakan
untuk keperluan per tan ian dapat
dimanfaatkan untuk usaha di perkantoran,
·industri dan .'.1strik tenaga air
e. GolongarJ E, yaitu air yang lidak sesuai untuk
keperluan tersebut pada peruntukan air golongan
A, !l, C, dan D.
Dan di dalam Bab II peruntukan a1r sunga1 pasal
tiga (3) ayat satu ( 1) menyebutkan bahwa air sunga, yang
alurnya melalui leb1h da::-i satu wilayah daerah t1ngkat II
dan di dalam ayat dua (2) dalam pasal in l terma,;uk di
dalamnya adalah Kal1 Surabaya, sedangkan dalam pasal tiga
(3) dalam ayat dua (2) d\sebutkan bahwa, dimanli Kali
Surabaya yang mulai dari Dam Hlirip sampai dengan Da01 Jagir
III-15
dengan panjang ± 41 km menurut peruntukannya ditetapkan
sebagai air golongan B.
Dan di dalam Penggolongan dan Baku Mutu Air Limbah di Jawa
Timur (No 414 tahun 1888) pada pasal dua (2) ayat satu (1)
disebutkan ba_hwa
Air limbah menu rut tempat pembuangannya
digolongkan menjadi
a. Golongan l, yaitu air liJnbah yang dibuang ke dalam air
golongan B
b. Golongan II, yaitu air lH1bah yang d1huang ke dala1n a1r
golongan C
c_ Golongan III, yaitu air limbah yang c!ibuang ke dalam n1r
golongan D
d. Golongan IV, yaitu air l1mbah yang dibuang ke dala1n au
golongan E
dan di dalam pasal tiga (3) ayat satu (1) dan ayat dua (2)
disebutkan bahwa
ayat satu (1)
Air li1nbah yang dapat dibuang ke dalam au oleh setiap
kegiatan yang mengeluarkan iimbah harus me~nenuhi syarat
a. Tidak ~nelalllpaui baku
d i tetapkan
mutu a i r 1 i~nhah yang te:~h
b. Tidak mengakibatkan penurunan golongan a1r yanlf: telah
ditetapkan perllntukannya sesuai dengan Keputusan GuhRrnllr
Kepala Daerah Tingkat I jawa T1mur No 413 Til 1987.
ayat dua (2)
111-18
Henyebutkan bahwa jumlah aan mutu a:r l1mbah yang a 1
izinkan untuk dibuang i<e Galam air harus dic:antumkan dalam
rencana penge lo laan lingkungan s~atu kegiatan
usaha/perusahaan industrl.
3_5_ PEMBAGIAN DAERAH PAI)A KACl SVR.A8AYA
Pacta bagian in _i_, kita alwn :nombahas ten Lang
pembagian daerah allrar_ Kali ~-)urabaya
Apabila kita berb;c:na tcntang pe1obag1an uaerah
aliran suatu sungai, maka ;.;:Jta tiCak dapat melepaskannya
dengan sistem sungai i t ll sendiri. Dar~
maksudkan disini yaitt' sehubungan dengan
apa yang ~ita
apa yang sudah
kita bioarakan pacta bab sebelumnya yaitu pada ana:lsa
daerah aliran sungai dan pe~,entuan debit Kali Surabaya.
Dimana hal ini perlu untuk kita ketahui, karena satu dengan
yang lain saling berhubungan dan saling menunjang berkenan
dengan maksud dan tujuan yang ki ta inginkan dala1:1
J:JensimJlasikan debit Kali Surabaya.
Dengan mengetahui sistem sunga1 tersebut, maka
dengan mudah kita dapaL mcolakuk~n pew.hagia~. daerah terhadap
Kali Surabaya, karena ilu k1:a dapat mengetahul lwndisi
atau kejadian-kejadlarJ apa yang akan terjadl k;ta
melakukan sinulasi terhadap Kali Surabaya tP.rsebut.
Dari apa yang k<ta ketahui bahwa Kali Surabaya
tcrsebut apabila kita tinjau clari CGntLOk alurnya, maka ~ali.
tersebut dapa L masukkan dala"' bentuk
III ·17
berbelok-belok (meander), dan pemanfaatan terhadap badan
a1rnya terjadi disepanjang daerah alirannya baik yang
digunakan untuk domestik, industri lllaupun digunakan untuk
pertanian.
Dengan melakukan pembagian daerah terhadap Kali
Surabaya itu, maka beberapa keuntungan yang bisa kita
dapatkan diantaranya adalah
1. Kita datoat men!;totahui kondisi sungai tersebut
pad a suatu daerah pembagian, karena adanya
toengambilan atau pemasukan Yang terjadi pacta
daerah itu
2. Memungkinkan diperolehnya gambaran yang leb ih
terperinoi akan kondisi sungai tersebut, karena
itu dapat kita melakukan mendekati kondisi
lapangan sehingga apa yang diharapkan dalam
penulisan tugas akhir ini dapat dicapai
3. Memudahkan dalaf.l monitoring dimana cta::am ~:al
in i terhadap pemanfaatan d i l>lkut:ar:
terhadap Kali Sucabaya, seh1ngga pengaloKasian
dari pemanfaa':.an terhadap badan air 1. tu dapat
kita atur sesua.i. dengan peruntukannya dengan
melihat peraturan atau kebijaksanaan
diberlakukan
4. Memudahkan dalam pelaksanaan si:nulasi yang kita
inginkan
Berdasarkan dari uraian yang kita debutkan di
Ili-18
atas, maka hal-hal yang perlu untuk kita pe"hatikan adalah
debit aliran yang masuk maupun yang keluar baik yang
barasal dari domastik, industri dan pertanian,
' untuk 1n1
dapat kita lihat pada garubar (3-1) i='Sta lokasi lokas1
pengambilan sampel dan lokasi industn disepanja:-oS Kali
Surabaya, dapat kita lihat bahwa debit yang masuk disamp1ng
yang berasal dari domestik maupun industri adalah yang
berasal dari
Kali marmoyo
Kali lamong
Kali tengah
Kali kedurus
'"" dari gambar ( 3-2) Skema d:iagram dari Kali Sur,.baya,
dimana disepanjang Kali Surabaya dapat kita lihat bahwa
debit yang k~luar disamping yang barasal dari domest1k
maupun industri adalah pad a knnal-kanal
Kanal simowau
Kanal kebon agung
Kanal j ambangan
Kanal kar"h
Kanal kemlaten
Kanal bogangin
Kanal kedurus
Kanal gunung sari
dan ke Kali Has
Untuk itu dari ura1an yang sudah k1ta buat. maka
III-19
kita akan melakukan pembagian daerah, namun sebelumnya
perlu kita sebutkan disini ~ahwa hal-hal yang mendasari
dari pada pembagian reach yang akan kita buat adalah
sebagai berikut
1. Bahwa setiap reach mempunya:i: kondisi tanah,
ttlmbuh-tumbuhan, to[)ografi, atau dengan kat a
lain yang mem[Junyal karakteristik hidrolis yang
hampir sama, misalnya kece[:latan aliran,
kekasaran Manning, dan faktor-faktor lain yang
mempengarllhi aliran dalam alurnya. Dalam hal
ini angka kekasan• Manning kite dasark!lr. .,ada
nilai yang dibuat oleh Henderson
2. Dengan memperhatikan hal-hal yang berhubungan
der.gan pengukuran yang dilakukan terhadap Kali
Surabaya
mem[:lerhatikan letak dari
pemanfaatan yang dilakukan terhadap badan air
Kali Surabaya, dtdam hal ini aluan yang keluar
4. Dengan memperhatikan aliran yang masuk ke dalam
badan air Kali Surabaya.
5. Dengan memperhatikan kepadatan dari pada letak
titik pamasukan maupun pengeluaran dari badan
air dalam suatu reach yang akan kita tentukan
6. Dengan mem[:lerha:ikan batasan-batasan yang
terdapat dalam QUAL2E. Di01ana didBlam sua~u
reach, .jumlah computation elel'lent t idak :eb1h
r:::r-zo
! •
dari 20 dan harus bilangan bulat baik dalam
tiap reach mat.:pun sepanjang DAS yang akan
dibuat rnodelnya, dan jumlah total computation
element tidak lebih dari 250' ill i
akan kita hubungankan dengan jarak diantara
reach dan jarak (panjang) element yang kita
tentukan.
Dengan demikian, maka atas dasar pertimbangan yang
kita lakukan seperti yang sebutkan di atas, maka dalam hal
ini Kali Surabaya akan kita bagi-bagi ke dalam beberapa
reach, yang mana kita mula1 dari Dam tf:irip sampa1 dengan
Dam Jagir \lonokromo dengan panjang .!: 41 km.
Adapun reach-reach dari pada pembagian yang kita
lakukan dan panjang atau jarak diantara reach yang satu
dengan reach yang lainnya dimana lllltllk toal ini kita
dasarkan dari Sambar {3-1), (3··2) dan Sambar (3-3) yang
meliputi antara lain adalah
REACH I yang kit a DlUlai dari De• Mlnip sampai ke Kali
Marmoyo dengan panj ang ' 6 '•. REACH II dar i Kali Marmoyo sampai dengan Wringin An om
dengan parlj ang ' ' k•
REACH III dari Wringin An oro sampal dengan Kali Laltlong
dengan panj an!< ' 7.5 k•
REACH IV dari Kali Lamons sampal dengan Kali ·~·engar,
dengan panj ang :': 8. 5 rl.m.
REACH V dari Kali Tengah sampai denan sepan~ang dengan
III-21
REACH VI
REACH VII
Panjang ± 3.5 km
dari sepanjar.g sampai den!(an Kali Kedurus
dengan jarak ± 6.0 km.
dari Kali Kedurus sampai dengan dam Jagir
dengan panj ang ± 2. 5 km
Di dalam masing-masing reach terdapat aliran
berupa titik pemasukan/keluar dan aliran yang terdistribusi
seoara merata yang di dalam QUALZE masing-masing dikenal
dengan point source input/withdrawal
incremental inflow/outflo·~. dirnana pada maslng-masi~.!(
tersebut adalah
reach
REACH I
REACH II
REACH III
REACH IV
pad a reac:; '.rli aliran yang masuk adalah
berasal dari Kali Brantas,
t1dak
dan disepanJang
reach 1r. 1 t i t i k
pemasukan/keluar.
l'ada reach in i, ti tik pe:nasukan berupa
[lemasukan yang berasal dari Kali Harmoyo
dengan jarak ~ 35 km dari Dam Jagir, dan
disepanjang reach ini tidak ada aliran
Pengeluaran.
Pada reach in i tidak ada aliran
pemasukan/pengeluaran.
titik
titik
pada reach 1n1 terda[)at titik pemasukan beru;>a
pemasukan yang berasal dari Kali Lamong dengan
jarak.!: 2D S km c!ari Dam Jagir, dan
pengeluaran/pemasukan untuk
III-22
industri,
tit i k
ya~g
REACH V
REACH VI
REACH VII
Pertama dem<an jarak ± 20 km da>J yang ke dua ±
19 km yang ke tiga ± 14 km yang ke empat ± 12
km yang ke lima ± 12,5 km yang
jarak di ukur dari Dam jagir.
mas ing -~nas inS
pada reach ini terdapat titik pemasukan berupa
pemasukan yang berasal dari Kali TenSah dengan
jarak ! 12 km, dan titik l;'engeluaran/pemiSUkan
pertama untuk industri dengan jarak ± 11
km, yang ke dua merupakan intake Karang !;':~.lang
dengan jarak :!. 10 km, dan yang ke tiga adalah
industri dengan jarak ! 8_5 semua jarak
tersebut di '-'k-lr terhadap Dam Jagir.
pacta reach b i' dimana titik E>enge lu11ran
berupa DI Simo"au dan DI Kebun Agung kita
jadikan satu titik pengeluaran dengan jarak !
8 km,
7.5
industrl pertama pengeluaran/pemasukan ±
DI Jambangan dan DI Rowowiyung
dijadikan dalam satu titik dengan jarak ± 6.5
km, titik pengeluaran/pemasukan untuk industri
ke dua dengan jarak ! 4.5 dan or jambangan,
Karah dan Gunung sari dijadikan dalem satu
titik dengan Jarak ± 3.5 km, semua jarak
tersebut di ukur terhadap Dam Ja/<ir.
pada reach 1nl, titik pemasukan
pemasukan yang bera'Oal dari Kali
·~erupa
Kedurus
dengan jarak! 2_5 km dari Dam Jagir dan
III-23
titik pengeluaran yaitu
aliran ke Intake Ngagel
de kat den!lan p intu
ke Kali Has
yang
Jagir,
letaknya
untuk
ini kita jadikan dalam satu titik.
Denltan mengetahui kond is i aliran pad a
masing-masing reach, maka Cengan mudah kita dapat melakukan
simulasi terhadap Kali Surabaya.
Sebagaimana yang sudah kita sebutkaJt dalam bab
sebelumnya, yaitu di dalam peruntukan air sungai Kali
Surabaya, maka kali tersebut dimasukkan dalatn golongan B_
Dengan itu, Jnaka apabila kita melakukan sim~lasi
terhadap Kali Surabaya dengan mengadakan
perubahan-perubahan terhada» debit tersebut, maka kita akan
dapat melihat kondisi dari Kali Surabaya, dimana hal
kita gunakan seba!lai pengontrol terhada» golomlan yang
diperuntukkan terhadap badan air itu, dimana dalam hal ini
adalah golongan B,
Dan juga sebagaimana yan!l kita ketahui, bahwa Dada
dasarnya dalam [)engaturan badan air dikenal dua macam
peraturan yang kita dikenal dengan Stream standard yaitu
[:leraturan yang menata i<.ualiLas badan air, dan effluenl
Standard yaitu peraturan yang menata kualitas a~r
yang akan di buang ke dalam badan air penerima.
limb all
Densan demikian dalam mensimulasikan debit air
Kali Surabaya, kita akan berpedoman pacta golon!lan badan air
yang diberlakukan yang dig~nakan sebagai pengontrol,
III-24
berdasarkan hal tersebut maka aliran yang terda.,at delam
badan air diS:olonS:kan dalam S:olongan B, juga dalam hal ini
termasuk aliran yenS: keluar baik yang diperuntukkan untuk
ke»erluan industr i, domestik untuk keperluan
pertanien, sedanS:ka!' aliran yang masuk berupa aliran yang
berasal dari a1r buangan ya!'g sudah digunakan ki ta
sesuaikan dengan ketentuan yang diberlak:.:kan dalam Bllku
Kutu Air Limbah di Jawa Timur. Perlu kite tekankan disini
bahwa aliran masuk/keluar yang berasal dari domestik atau
aliran air tanah dalam fll'Ogram yang kita gunakan di
asumsikan bahwa aliran tersebut terdistribusi secara mereta
disepanjang daerah aliran sungai. Untuk hal-hal lebih
jelasnya akan kita bicarakan dalam implementasi QUAL2E.
3.6. PENGUKPULAN DAN PENYAJIAN DATA
Sebelum kite memasuki pada tehep analise data,
make sebelumnya kite harus melakukan penS:umpulan data.
dimana data yang kite perluken disesuaikan dengan maksud
dan t.ujuan dari yang kita ba!las untuk rnencapai sasaran ya:1g
ki ta harapkan.
Di dalam ~engum~ulan data, rneka data tersebut
harus representatif, dimene dari segi 11aktu harus cukup
panjang untuk da~at menoakup kisaran yang cuku~ dari
informasi yang akan digunakan, disamping itu data tersebut
juga harus homogen, bahwa data itu harus mempunyaJ. arti
yang homogen sepanj eng mas a rekaman, dimana ~etida~
IT I -25
seragaman tersebut dapat terjadi baik secara alamiah ~aupun
disebabkan oleh aktivitas manusia, dengan demikian hal-hal
tersebut harus benar-benar untuk diperhatikan.
Setelah kita melakukan pengumpulan data, maka
untuk selanjutnya kita akan memasuki pada tahap pengolah~n
data yang kemudian akan kita sajikan untuk t1Uuan analisa
data. Dalam tahap pengolahan data, kita !llenentukan variabel
yang hendak kita analisa dari data-data yang kita
kumpulkan.
Di dalam penulisan tugas akhir ini, data-data yang
diperlukan untnk mensimulasikan debit K!ili Surabaya adalah
dat!l-data debit aliran, tinggi 111uka air dan kecepaten
aliran. Adapun data-data y!lng diperlukan tersebut, kita
peroleh d!iri hasil penga!llatan yang sudah dilakukan oleh
dinas pengairan Brantas Hilir Surabaya, dimana data debit
aliran diperoleh dari penga111atan tinggi muka air, sedangkan
data kecepatan aliran diperoleh dari hasil pengnkuran yang
dil~kukan deng,.n alat ukur current meter.
Data-data yang diperoleh dari hasil pen~a~atan
lapangan, akan kita kumpulkan selama lima tahun tahun
terakhir , dimana pengumpulan data-data tersebut melipnti
d!ita debit aliran, tinggi muka air dan data kecepat!ln
aliran.
Dari data-dat!i tersebut akan kita ola.h · de:rr ··altan
kita sajib.n, dimana bentuk data-data yang akan kita ol!lh
adal!ih merupakan data rata-rata perbulan, hal ini sndah
III-26
--------------
dapat memberikan informasi tentang kondisi dari setiap
kejadian yang ada dan juga bahwa data~data hidrolo~i adalah
merupakan data yang bersifat berulang.
3.7. ANALISA DATA-DATA IDDP.OLOOI
Setelah kita melakukan pengumpulan data,
pen!i(olahan data dan penyaj ian data, maka untuk tahap
selanjutnya kita akan akan melakukan analise data.
Sebagaimana yang kite ketahui, bahwa tujuan dari
analise data adalah untuk menyederhanakan data dalan b,.ntl1k
yang lebih sederhana, sehingga memudahkan kite
membaca dan menginterpretasikan data tersebut.
dalam
Dalam proses analise data, seringkali kite gunakan
metoda statistik, dimana hal ini merupakan selah satu
fungsi dari statistik adalah nntuk menyederhanakan data,
disamping itu statistik juga dapat membandingkan hasil yang
diperoleh dengan hasil yang terjadi seoara kebetula.n,
sehingga memungkinkan kita untuk menguji apakah hubungan
yang diamati memang betul-betul terj!ldi !!danya hubungan
sec!lra sistematis antara variabel-variabel yang diambil atau
hanya terjadi secara kebetulan.
Setelah kita melakukan analisa data dan diperoleh
informasi yang lebih sederhana, maka d!lri h!!sil analis!!
tersebut kita interpretasikan untuk menoapai makn!l at!lu
pengertian Y!lng lebih luas dan implikasi dari hasil-h!!sil
analisa yang artinya di!!dakan inferensi ten tang hubungan
III-27
yang diamati.
Dalam penulisan tugas akhir ini, akan kita lakukan
sebagaimana yang disebutkan di. atas.
Seperti yang sudah kita sebutkan bahwa dalam
mensimulasikan debit Kali Surabaya kita akan menggunaka
QUAL2E, ctimana ctalam analisa yang akan kita lakukan, kita
harus berpectoman pacta ar,>a yang terdapat pacta QUAL2E
tersebut agar ctalam r,>encatJaian maksud dan tujuan tidak
menyimpang dari yang kita inSinkan.
SebaSaimana yang kita ketahui bahwa didalam G:UAL2E
dapat kita lihat hubungan ar.lara debit aliran, til"lSSl rrnka
air dan kecepatan aCiran ya~.g sudah dirumuskan sebagai
berikut
Dimana;
' D
V = Kece[latan aliran
D = Tinggi muka aa
Q = Debit aliran
a = Koefisien kece[latan
b = Eksponen keoepatan
c = Koefisien kedalaman
ct = Eksponen ked a laman
( 3-2)
........ (3-3)
Dimana [Jersamaan (3-2) dan (3-3) itu adalah
termasuk dalam persamaan non linier, dimana 11pab1la ~ita
bawa ke statistik, maka persamaan tersebuL termasuk dalam
r:r-ze
regresi non linier yang berbentuk lengkung logaritme dengan
~ersamaan umumnya adalah
y ' ... ..................... (3-4)
dimana persamaan {3-2) dan (3-3) dapat kite samakan
(identik) denSan persamaan (3-4) sehingga persamaannya
menjadi
Dim ana
Y, x, ' 0 ' Y, x, d
0 0
71
= Kecepatan aliran
Y2
= Tinggi muka air
a, b, c dan d = Sesuai den;<an definisi diatas
Dari apa yang kit a inginkan,
menentllkan nilai-nilai dari [)ada a, b,
(3-5)
( 3-6)
yaitu un tuk
o,
Koefisien-koefisien tersebut dapat kita tentukan dari data
pengamatan yang kita peroleh.
Penentuan nilai dari pada a, b, o, dan d kita
lekukan dengan oar a yang sam a seperti yang sudah ki ta
• bioarakan dalam bab dua pada konsep dasar statistik.
Pertama-tama yang kita lakukan adalah, dari persamaan (3-5)
dan (3-6) itu kita jadj_ka:1 persamaanny!l ke bentuk pers!lmaan
linier dengan jalan melogaritmekan persamaan tersebut, hal
ini kita lakukan hanya semata-mata untuk mernudahkar. jaiarn
penyelesaian persamaan itu. dengan demikian UJaka pe,-samaan
(3-5) dan(3-6) akan menjadi linier dalam bentuk logaritrne
yaitu
III-29
Leg y ~ Log " • b Leg X ............ . (3-7)
' ' Log Y, ~ Log ' • ' Log x, .............. '(3-8)
Agar logaritme tersebut hi lang maka kita lal1ukan pel!lisalan
yai tu
Log y ~ y
' • Leg Y, ~ y
' Leg " ~ " Log 0 ~ c
Cog X ~ X • • Dengan mensubstitusikan pem:salan yang k: ta buatkar. l tu
kedalam [)8rsamaan (3-7) dan (3-8) maka bentuk persamaan
liniernya akan menjadi
Y1
=a+bX 1 . ( 3-8)
Yz=c+dX, . (3-10)
Dimana
Y1
, Y2
, X,, a, b, c, dan d = Sesuai dengan definisi d1atas.
Dar1 persamaan (3-9) dan (3-10) tersebut akan kita carl
r:tilai-nilai koefisien a, b, dan d dengan cera. :netoda
kuadrat terkec:il yaitu 0 0 c
" X,Y ,_, ( " X c l ( " y ' - ' ) 0 " " " b ~ ' - 1
c - • ' - . 0 0
E X ' ) ' 0 ( E X c c
.(3-11)
' = • ' ~ 1
0 0
E y E X ' -. ' = 1 " • . .(3-12)
0 0
III-30
c c CEX,l<EY,_z)
d ' < ' •• .(3-13)
l = t d .(3-14)
= Jumlah pengamatan data, dan 1, 2, 3.
Y,_, = Kecepatan aliran yang ke
X = Debit aliran yang ke
Y,_z = Tinggi muka air yang ke
Data-data yam< ada terlebih dahulu dilogaritmekan
baru kita substitusikan ke persamaan di atas, Dengan
mensubstitusikan data-data ke persamaan di atas maka
nilai-nilai dari a, b, c dan d akan kits peroleh, namun
nilai- nilai dari a dan c rnasih dalam bentuk logaritme.
Dengan demikian apabila kita akan mensubstitusikan
nilai yang kita dapatkan tersebut ke persaOJaan ( 3-5) dan
(3-6) maka nilai dari a dan c tersebut harus dicari dahulu
anti logaritmenya, dengan demikian maka persamaan dari
lengkung logaritmenya akan didapatkan.
Satelah ki ta dapatkan persamaan lengkung
logaritmenya, maka akan kita gunakan dalam program QVAL2E
untuk """""imulasikan debit aliran sebagai:nana yang kita
inginkan dalam tugas akhir ini.
III-31
Dari pembagian dan pembebanan pada masing-masing reach
tersebut kite aka~ mengimplementasikannya pada program
QUAL2E. Dari tabel tersebut dapat kita llha~ bahwa jumlah
dari point load seba~yak 18 buah. AliraP. incrflmental inflow
atau outflow yang berasal dari domestik, run-off dan aliran
air tanah adalah aliran yang terdistribusi secara merata
disepanjang DAS. Dalam tahafl selanjutnya adalah merupakan
pengoperasian, untuk itu diperlukan data input yang berasal
dari pada apa Yang kita dapatkan dari hasil analisa yang
dilakukan. AdaPun data-data input yang kita perlukan dnlam
menjalankan program tersebut adalah
Data type 1 yang berguna untuk mengontrol
program dan karakteristik dari sistem sungai,
juga menggambarkan kondisi
geografi/meteorologi dari sistem sunSai
Data type 2 yang mengambarkan pembagian
Data type ' adalah data
menSidentifikasikan masing-masing reach
dari
rflach
yang
Data type 5 adalah data hidrolik, dimana dar1
hasil analisa d1peroleh nilai-nilai koefisien
untuk kecepatan dan kedalaman, dan kekasaran
manning kita asumsikan sebesar 0.04
Data type 7 adalah merupakan kondisi awal dari
masing-masinS reach, d imana kit a
dengan kondisi dari pada per·~r.tukan
tersebut
sesuaika~
Data type 8 Yaitu aliran yanE! terdistribusi
sacara merata pada mesing-masing reacah
Data type 10 adalah merupakan data awal dari
sistem sungai yang terdapat pada daerah hulu
yaitu pada dam Mlirip
Data type 11 ya1tu point load, dimana dalaru
hal ini terdapat sebanyak 16 buah disepanjang
daerah aliran sungai, untuk ini dimana aliran
yang keluar kondisinya sama dengan kondisi dari
badan air sedangkan aliran yang masuk kita
sesuaikan dengan dari apa yang dimaksudkan dalam
peraturan atau kebijaksanaan yang berlaku
Data-data tambahan Yang diperlukan sebagai
' kontrol yang kita gunakan ada lah menyangku t
dengan golongan yang diperuntukkan terhadap Kali
Surabaya.
Dari apa yalll< kita sebutkan di atas maka, tahap
berikutnya adalah memasukkan data-data yang kite peroleh
kedalam progam yang kite gunakan (QlJAL2E), yang merupakan
langkah awal dari pad a pelaksanaan program. Untuk
selanjutnya adalah mensadakan simulasi dengan me lakukan
perubahan-perubahan terhadap besarnya debit untuk berbaSai
kondisi.
Adapun tahapan-tahapan yang kita lakukan terhadap
Pelaksanaa.n. dari pacta sh1ulasi tersebut
melakukan ~erubahan terhadap
T\1-12
(daerah hu Cu), I'.J:,-, :r,.]'JJ f' P. t l
' lr.HJln\UO\ (-" LO to /C:t) ;JB<J8 [Jato MLr.p dan qkan
''jta na~ltkan s8tlap 10 m3/dt
2- Demil\}an Juga ilo.lnya ~eYhadap al1ran yang ""'suk
maupun al1ran yang keluar, di:rrac.a untuk ha, :n:
kita berpedo<,an ~-~rJn l,_,ng•,i Uclrl rcmakaian dnn
pemasukan yang terjadi d1sapar1Jang DAS,
sebagair1ana yang dapal i<ila l ihat pada t~he:
(4-1) dan ga1obar (4-2) yaltu rcmbagian cl~n
pembebanan pad,-, ma~i:~g-masinfl reach, sedangkan
bcsarnya dapat k1ta lihat pada gar.1bar (3-3)_
3. Disamplng hal- )-_a] tor;seDJt ·Jaiam hutir l dan
di atas, k' ta memasu%~an
parameter-par,ur.ctcr yang kita flUilai<an
kontrol teri:aciato ;_,eraturan/kcb_:_Jal,.sana.a.n
cliberlakuka.n Su retbaya l:areno.
aclanya pertJtah~,- yet:-1;!; Lerjaclc doe;epan]ang LA:;_
De11gan clennlua.n, ca.r1 apa yang k1ta.
ata,;, 1nal:a sudah C:a:oat
kira:1ya memberi ga,nbaz an
aliran dalam hubungannya C~n;<an fung,;_i_ dasar dari Kali
Sura~aya.
D:samPlng hal l8rsc~ul, kita al<a.n Jo.pat rr,eng~Lahlll
scbec·apa besae pocensl V, a l 1 Su rabaya llnt_u%
mengantisipas: terhaclap r Rr·;:,ahan yang
I V-13
tinjauan terhadap
1. Besarnya pemaka1an yang terjadi disepanjang DAS
2. Golongan yang diberlakukan terhadap Kali
Surabaya, baik yang terdapat pada badan air
sendiri maupun aliran yang masuk ke dalam badan
air.
Dari tinjauan yang kita lakukan tersebut di atas,
dimana pada dasarnya kita akan melihat seberapa besar
pengaruh faktor alamiah terhadap perubahan yang terjadi.
Maka dari itu pertama-tama yang kita lakukan adalah
Densan debit minio.um • sebesar 10 m /d t pad a
Mlirip akan kita buat bahwa DO minimum sebesar 4
mg/1 disepanjang DAS. Untuk in1 tidak ada aliran
yang masuk/keluar.
Mempertimbangkan
disepanjang DAS.
Mempertimbangkan
ali ran
besarnya
masuk/keluar
parameter yang
masuk/keluar berdasarkan stream stnndard dan
efluent standard dalam hubunsannya dengan debit
minimum.
Untuk lebih jelasnya, hal tersebut di atas dapat
kita lihat dari hasil simulasi yang kita lakukan. Untuk itu
dapat kita lihat pada analisa masalah pada bab berikutnya.
IV-14
BAB V
ANALISA MASALAH
5 .1. ANALISA MASALAH
Pada implementasi QUAL2E, sudah kita bicarakan
bahwa dalam mensimulasikan debit ali ran kita akan
memanfaatkan kondisi alamiah dari sungai tersebut, Yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Yang
ditimbulkannya terhadap simulasi debit yang kita lakukan.
Sebagai kontrol untuk melihat keadaan tersebut d1
atas kita gunakan parameter DO, yang
dipeogaruhi oleh koefisient reaerasi.
mana besarnya
Untuk koefisient reaerasi tersebut, pemilihan yang
kita lakukan terhadap perumusan yang digunakan adalah
persamaan O'Connor dan Dobbins.
Di dalam perumusan tersebut dapat kita lihat bahwa
koefisient reaerasi adalah merupakan fungsi dari tempratur,
koefisient diffusi, kecepatan dan kedalaman. Dari simulasi
yang kita lakukan bahwa tempratur dan koefisient diffusi
dianggap sama disepanjang DAS, dengan demikian maka
koefisient reaerasi adalah fungsi dari pada kecepatan dan
kedalaman.
dihitung
Perhitungan besarnya debit aliran, perhitungannya
berdasarkan hukum
1
kontinuitas, dimana
variabel-variabel yang terdapat di dalam hukum kontinuitas
tersebut adalah debit, kece.,ntan dan luas penampang basah.
Pada QUAL2E dengan hanya mengetahui debit aliran maka akan
dapat diketahui kece»atan, kedalaman dan luas eros section
pad a masing-masing elemE-nt_ Hal ini juga berlaku a.,abJ la
kita mempertimbangkan ali run yang masukjkeluar baik yang
tcrjadi seoara point load (misalnya daci anak-anak sungai)
maupun yang terd~stribc.s\ secara merata, untuk i tu
Perhitungannya berdasarkan rtsss :Jalance_
Sebagai mana yang kits lakukan barma sebaga)
kontrol yang kita gunakan acialah parameter DO, dimana ha]
ini juga tidak lepas dengon peraturan yang ada pada suatu
daerah baik skala regional maupun nasional dimana pada
dasarnya kita ketahui bahwa ada dua macam peraturan yang
mengatur badan air yaitu
1. Stream standard, yaitu peraturan yang mengatur
badan air Dalam hal ini Kali Surabay~ suda~
d i teta[>kan sesuai dengan Keputusan Gube,.nur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tio\Ur NorrlDr 187
Tahun 1988 tenlang peruntukar, air sun.«ai di
Jawa Timur bahwa Kali Surabaya bereda dalam
golongan B
2. Dan yang ke dua adalah effluent standard, yeitu
peraturan yang menata kualitas air limbah yang
akan di buang he dalem badan air. Untuk in i
sudah dlkeluarkan surat keputusan Gubernur
V-2
Kepala Daerah T1ngkat I Jawa Timur Nomor 414
Tahun 198'/ tentang [:lenggolonBan dan baku mutu
air 1"\mbah di .lawa Timur, yang berarti
limbah yang masuX ke dalam badan >nr harus
berasal Gar1 golon!lan I.
Hal-hal inilah yang mendasari kita dalam melakukan
kontrol terhadap badan air tersebut.
Dari apa yang kit~ maksudkan dengan memanfaatkan
faktor alamiah dari sungai tersebut, maka debit dasar yang
kita lakukan adalah pada kondisi debit minimum.
Besarnya debit minimum pacta Dam M1irip adalah
sebesar 10 ' Ill /d t. Dan kita harap>can besarnya DO disepanjang
DAS adalah lebih besar ataLJ sama dengan 4 mg/l untuk deb1t
minimum tersebut.
Untuk mempertahankan DO seba!laimana yang kita
harapkan dan dengan melihat faktor a1amiah dari stJngai,
maka untuk ini tiJauan yang akan kita lakukan adalah
' 10 11 /dt. pada .>:]:rip
d•" DO disepan]ang DAS lebih besar a tau e;ama
dengan 4 mg/J' untuk i [1 i kita buat tidak "d" ali ran yang masuk/keluar d i sepanjang OilS_
Ada pun maksud d a r i Pad a butir ' " ' adaJah kit a
gunakan seba1<a: dasar untuk mel1hat pengaruh
yang akan ter.iadi apabila kila mel\pertimbangk!ln
adanya alirar, yang masuk/keluar da 1 am
hubunganny~ rler.;<on fakte>r al~onah dari
V-3
dan DO disepanJang DAS tersebut.
2. Dengan memF e r t io1bangkan a1iran yang
masuk/ke1uar, dcmana DO yang masu~/keluar ~a rna
yai tu sebesar mg/1 dan l debit
Darn M1irip sebesar 10 ' rn /d t (kond'.si I) Ada pun
mabn1d dari pada buti,- in i adalah
me1ihat pengaruh yang terjadi dBngan adanya
aliran yang masuk/keluar d isepanJ ang DAS.
Dimana, apabi1a pada kondisi tersebu t
disepanjang DAS terpenuhi yaitu lebih besar
a tau sama dengan 4 mg;l maka kits akan
menerapkan efl..1ent standard dengan BOD yang
masuk ke badan air sebesar 3() mg/1 dan DO "'""a
dengan 4 mg/1 (kondisi II). Apabila tidak
terpenuhi be,.arti k ita akan
penambahan deDll sampai mencapai :JO yanp kila
hara9kan yailu sebesar 4 mg/1 disepanja:~g DAS
baik un tuk konc.! i <> i I maupun un tuk kond is~ II_
3. Penambahan debit aliran
Penambahan deb1t aliran akan kita lakukan pada
Dam Hlirip dan pada point load.
Berdasarkan dari tinjauan yang kita lakukan di
atas, maka dari hasil run-out yang diperoleh dapat. kita
lihat penga,-uh yang terjad' pada mas1ng-masing keadaan.
Untuk 1tu akan kila lihat pada anallsa masa}ah d1 bawar.
r.asil rc..r.-oul dari tinjauan yang
dila:kka:o tsrseb>:t katnl pisahkan tersendiri, hal ini dapat
c:ilinat. pac<a L>uku 11.
5.2. ANA LISA TERHA[)AP T( NJ AVAN PADA ANALISA MASALAH
5.2. ANAUSA T£RHADAP TlNJAUAN PADA BI.ITIR SATU
Ui];lana debit aliran pacta Dam
Ml1rop SPbesa:c 10 m3/dL, Jc.:1 C:i~.arapkan DO lebih besar atau
sama denE:an 4 mS/i dlse<panjang DAS, dan tldak ada aliran
yan.'!: Cl>IC.Ui{/ke~uar disepan.i'l.l<fi OilS.
Mo.l<o. do.r~ hasl~ rul1-out, sebagaimana yang sudah
k~L"- _o.kuh.atl, dapaL k~ta ~~hat. bahwa
kedalaman, koefisien~
Cis?cro.si cL;.n cross section area bervariasi
C:isel"a::ja:.g 'JAS, ~.amlll untuk setiap element pacta
tempuh/perjalanan dalam suatu
COlJputo.t~<..HL element dengan panjang 250 m berbeda
oJ.iUJL o,l:atu reaoh dengan reaoh yang lain. Waktu
alirar. mulai dari Dam
sebesar 1.186
har~.
Kocfi~1d:1t dis~drsl. bervariasi. mulai
,,,, "" 2 "1' . d 5' ''
2/dt ~""'-""u 1a i' c sam;>o.~ engan ~-~~ m .
:l.oc.i"~s~ent rc>terasl bervC>riasi mulai
dari
dari
J.:JJ/hari o;ampai dongan 0.33/hari, demikian juga
H
!
--- ----~
''·'
·-·----- -- .. '
.. ... ~ \
dengan BOD de~ay mulai dar; 0.14/han sa11Wai
dengan 0.20/hari.
BOD menu run mula~ dari 5 _ 99 mg/1 pacta Dam H l1r ip
sampai dengan 4 55 mg/1 [)ada Dam Jagir _
5.2.2. ANALISA TERHADAP TINJAUAN BUTIR DUA KONDISI I
Dengan mempertimbangkan adanya ali ran yang
masuk/keluar, dimana DO dan BOD yang masuk/keluar sama
yaitu sebesar 4 mgjl untul< DO dar. 6 OJg/l untuk BOD.
t-!aka berdasarkan ],asil run-out dapat kita l1 hat
bahwa
Besarnya kecopatan. kedalarnan, cross
section area o&.~ koefiesie.ct jj.spersi berva,·lac,i
dalam suatu reach
Besarnya wakrn tcmpu h/t=>e r j ala nan aliran dalam
suatu computation element dengan panjang 250 m,
berbeda dalam suatu reach dengan reach yang
lain. Waktu tempuh/perjalanan aliran mnla1 dari
Dam Hlirip sam~ai dengan Dam Jag1r sebesar 1.118
har i.
Koefisient dis[)ersi bervarisi mulai darJ 33.98
' . m /dt sampa~ aangan ' 52.80m/dt_
Koefisien~ rooerasi Cervanas1 mula:
halnya dengan P:lli decay mubt dar: 0 H/har i
sampai d~n~<an IJ zn;hari
BOD menurun mulai dari 5.89 mg/l pada Dam Mlirip
sam!lai dengan 5. n rng/l pad a Dem Jagir, Sam a
halnya dengan DO. untuk kondisi ini DD
hanya ctapat terpenuhi sanwai pad a reach 11
element ke 154 dengan jarak ' 38.5 km dari Drum
Mliri!l (grafik 5-la) dan (grafik 5-lb).
Dengan demikian, dari hasil yang diperoleh di atas
maka perl·,J kita melakukan penambahan debit untuk mencapai
DO s~b,gaimana yang diharapkan.
5.7..3. ANALISA TERHADAP TINJAUAN PADA BUTIR TIGA KONDlSI I
Dengan tictak tercapatnya DO sebagaimana
ctiharapkan disepanjang DAS pada konctisi I, maka kita akan
melakuka:J !"enambah?,r. debit aliran.
Penambahan debit aliran tersebut akan kita lakukan
pacta point load 1, 2, 8 dan 17 (pacta anak-anak sungai) dan
pacta Dam Mlirip.
Dengan cara coba-coba, maka besarnya penambahan
debit aliran yang kita dapatkan sebesar 2 m9/dt pacta Dam
Mlirip 'i<.ldah dapat menca~Jai DO sebagaimana yang kita
harapkan
Untuk selanjutnya kit.a akan lihat pengaruh yang
akan terjadi. apabila kita melakukan penambahan yang
dilakukan pada point. load se':lagaimana yang kita sebutkan di
atas. Untuk lnj debit awal pacta Dam Mlirip adalah sebasar
' 10 m /dt.
DO. mgil
~ ~ • r ~ ~ ~ • 0 ~ ~ ffi ~ ~ • b m ,. - '· ' •
~ --~1--
---+-~c---- -·· .
~ -·-·-t- -~t--f--1----
< -~-- ---1------+--F===l=== ---------
--1--+-- -+--1----·-- "- "
Grafik (5-le.)
V-Ba
--' ;',1
' :"' - ---K
- ... -'" l-' {" ~- '" ' r--L--L _ _j __ __J _____ L ___ j_ ____ l. ___ r_ _____ • I
' '
' ' '"
,_,
-----~---··
~---
1:-- '
i I I_' --
Grafik (5-lb)
V-8b
' ! I ' I f l_l
---I
I
r -
' '
)
' ' I
r '
Dengan demikian dari penambahan yang dilakukan
pad a
POINT LOAD 1 (Kali Marmoyo) dengan jarak ± 6 km dari Da111
Mlirip, ~aka dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya keoepatan, kedalaman, koefisiene
dispersi dan cross section area bervariasi dala111
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan a1iran rmlai dari Dam
Mlirip sampai Dam Jagir sebesar 1,061 hari
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 33.98
, . , m /dt sampa1 denl<an 56.19 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mula i dari
0.3/hari sampai dengan 0.34/hari, demikian .iU!l:fl.
dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari sampa1
dengan 0,20/hari.
Besarnya DO menurun dari Dam Mlirip sampai
dengan Dam Jagir, dimana DO hanya df\par.
terpenuhi sampai pada reach 12 element ke 1!)8
dengan jarak ± 39.5 km dari Mlirlt>
(grafik 5-Za)dan (grafik 5-Zb).
POINT LOAD 2 (Kali Lamcng) dengan jarak ± 20.5 krn dari DBm
Mlirit>, maka dari hasil run-out yang dit>eroleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/t>erjalanan aliran mulai dari D'<m
V-9
[)0. mg/1
~ ~ ~ ~
• 1----[---j---+-+--+--1----1
---!-+----- --·- --·--·-·· ······--- -·- ---
H ----+------ --------+--- ------ --
~ ~--- ---···· ----/--- p-+-~1--
~ -·---+-----~· --t--f--t----1---· -----
f---1----
------- --+--i----1---
-+--+-+--- ----- ........ --· --- ------1----
-------· ~ - ·o--~ --=-"-o±=
Grafik (5-2a)
V-10a
0 ~ c~;
'
'
"' '" ,, ,,, "'
•'~- I )_ ___
,,, t_ ___ L_-L
'··' ,,
I···~
f,)
'" ... I;,
' ' " H ' ' ' ,,
I"
- r ::
~I " " -·-' J__ ___ _ l__
' I I_. -------
r I I
Grafik (5-2b)
V-lOb
t:l
'
--· --
- I' -,, ·" i."
'.I '
' ' I ' I I I '
. I '
I
' I
'
Mlirip sampai Dam Jao!ir sebesar 1.089 hari.
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 33.98
~n 2/dt sampai dengan
Koefisient reaerasi
' 58.19 m /dt.
bervariasi mulai dari
0.30/hari sampai dengan 0.34/hari, d<Jrnikian juga
halnya dangan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO menurun mulai dari Dam Hlirip sampai
dengan Dam Jagir, dimana DO hanya dapa t
terpenuhi sampai pada reach 11 elelllent ke 153
dengan jarak ± 38.25 km dari Dam Hlirip (grafik
5-3a) dan (grafik 5-3b).
POINT LOAD B (Kali Tengah) dengan jarak ± 29 km dari Dalll
illirip, maka dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya keoepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalq~
suatu reach.
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari !Jam
Hlirip sampai Dam Jagir sebesar 1.089 hari.
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 33.98
' ' m /dt sampa.i dengan 56.19 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mulai dari
0.30/hari sampai dengan 0.34/hari, demikian ju!!a
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/h~ri
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO menurun mulai dari Dam Mlirip sampai
V-11
j .
00. mg/1
• +---1
~ +----
~ ..•. ---- f----·--+---f--+--- -------
---- --- --!---====~==~---- -----t3 -_------· ~---f----1---·-····-- -- -----·--·- ------- ---- ·-
~ ~--- --+---1--l==l=-·~~ --- --
---1--~ --- -·--+---+-~---f---1--1--1
"' - __ __ , ___ ---1--+--f--+--f--- ----
Grafik (5-3a)
V-12a
~
~; ' , . .. ,, 0 ' e
;~~.
'-·' "'
,, ,:,,
H
"'
. .. I
('>
I -:--
'"·1 "' 00 I~ [.:"; ,,
_ .... I ______ L "------L ____ . _____ I .. ... _ _I __
I
I . ,, .. ' '' ' .J
I c ',
Grafik (5-3b)
V-12b
/!
r_J ___ ]
I I
I
'
' '
:;;: .. '
'
I I I
tr ~
'"
' ' I ' I r _I_ I
I
I
' I
' ' I
, I_ ' I
'
dengan Dam Jagir, dimana DO hanya dapat
terpenuhi sampai pada reach 11 element ke 145
dengan jarak ± 36.25 km dari Dam Hlirip (grafik
5-4a) dan (grafik 5-4 b).
POINT LOAD 17 (Kali Kedurus) dengan jarak ± 38.25 k11 dari
Dam lflirip, maka dari hasil run-out diperoleh bnhwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Mlirip sampai Dam Jagir sebesar 1.115 hari.
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 33.88
m";ctt sampai dengan
Koefisient reaerasi
' 52.80 m /dt.
bervariasi mu lai dari
0.30/hari sampai dengan 0.34/hari, demikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO menurun mulai dati Dam Mlirip sampa1
dengan Dam Jagir, dimana DO hanya
terpenuhi sampai pada reach 12 element ke 155
dengan jarak ± 38.75 km dari tHirip
(grafik 5-5a) dan (grafik 5-5b).
PADA DAM MLIRIP dengan debit sebesar 12 ' m /dt, maka dari
hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
V-13 MIL:K 1"- '" - '
\
LX). mgt1
• -~-+----+---- --------
-----+-
------1-----1----
~. " -- - ----- l------- --
:;::: - ···---·---
~--------
~ - ----1- ---!--- --+----------
t::. ,,
-t------~-+----1-----
Gtafik (5-4a)
V-14a
" cr-! "-·' ! "
,, -
~ ,o ~ ~ ,,
" - "
~ <~-
~ -~-'" ~
(._)
• ~-
!. ~ --0
, ' C.c.J ' -, • R ~ - -"
~-+-
(" "' .,,
.. •,
' "
~! I ,., I "• '· };
' ~ '' n ( ., ' ..
j ,_. ''
, .. ;
rt)
·----- L t•J
,•' ;.-Dr.:mr tvr~3/DT
~7.[ ~'l tf ·- ___ I_··------ .
'
I
I I
" --- -
r
J
r• •
___ _j
I
I
' ' i
,-1
'
.,,_ --- ---- ,,_ ---- --'
Grafik (5-4b)
V-14b
... '" -• ,.
L ..
'
(
- --- ---+--- t--j-- - ---- -- --
----+--
+--1----
t----l--- ---1--- ----
Grafik (5-5a)
V-15a
~
! ,(")
~ "' If ,, ,_ " t--2 ~ --w
-~.,
~~ (_~
[ " ~ ~'
' ~
' 0 c .J. ;1 ! ' R -!f - " .. -1-
"
'·" (01 ' '
:1_, I -- -_j_ -- --- I.
,,J L'll , __
~·~
' (' r::: " _.,, "'
I I ,, I
,, I
i'''~~J 0/,',,//p /~
r_fJ
;; . . ''n
,,, ,_, -~~----.! ______ - .. ------ l __________ l_
I I
I
I ,.J
Grafik (5-Sb)
V-15b
ti I -
' I
--------------------
suatu reach
W"aktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Darn
Hlirip sampai Dam Jagir sebesar 1.038 hari.
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 37.U8 ,
56.18m/dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mu lai dari
0.31/hari sampai dengan 0.34/hari, demikian juga
halnya dengan BOO decay mulai dari 0. 14/har l
sampai dengan 0. 20/hari.
Besarnya 00 disepanjang DAS dapat terpenuhi
yai tu lebih besar a tau S!lllli dengan 4 mg/ 1
grafik (5-6a) '"" grafik (5-6b). Disamping i tu
apabila kita tinjau terhadap BOD nya, maka dari
hasil run-out dapat kita lihat bahwa besarnya
BOD disepanjang DAS masih berada di bawah dari
maksimum yang diperbolehkan terhadap golongan
yang diperuntukkan terhadap Kali Surabaya yaitu
sebesar 6 mg/1.
Untuk selanjutnya kita akan melihat tinjauan yang
dilakukan pada butir dua untuk kondisi II.
5.2.4. ANALISA TERHADAP TINJAUAN B~fiR OVA KONDISI tt
Dengan mempertimbangkan adanya aliran yang masuk/keluar,
dimana DO yang masuk/kaluar sebesar 4 mg/ 1 aedangkan BOD
yang masuk ke badan air sebesar 30 mg/1 dan yang keluar
diharapkan sebesar 6 mg/1.
V-16
DO.mg/1
~
~ • • ~ ~ •
• ----' '' "--w ~ --}---f- +--1--\--H--f-
+-1--·------·· ---···
-!-· -··+--+-+-+--- -· - ·- ·-· "" -· -- -·-
--1-· -· -- ----- """ " .
~ . ........ - -f--+- -+-t--H-++- - -- -- -·
-f--+--l--H-+-- ---
" 't- 1-J-:c-+=i==f--- ·---+-t-t-H-+-1--1--1 f- -
~ ·ec·.--·c.= .... i=. =i= =c =k="=±~-'='~~·cc· c•"--'' .cc -"'
Grafik (5-6 a)
V-17a
If::·
~ ~!
l r' ~
" ~ ~.
! ~ --! ( .. ~,
0 ,, I -l ~ - ' - ~:!,'1 -,.
")'
~-t .--~.
~ ,, ~_I ,. " (,j ,,
-.~ ~ oo ~ I~ ~j ;"; -_I ---I_-- _ _l_ .... _..! _____ _L __ /.. ____ 1 __ , ..
r .• r (/1
1:.)
'"
u
' . ..
1
c l I i
',
,--1
i I
I ,- -- c_cc·.c·c_·=---c ,--= J __ _
Grafik (5-6b)
V-17b
~ii ___ [ ___ 1 ,_ ___ _) ---
, I
'
I I ' '
' ' I ' I f ! I
----
I I
, ' 'I ' '
Pert~m~-t~ma kita mencob~ untuk debit ~1 ir'ln
sebesar • 20m /dt pada-oam Mlirip, maka dari hasil run-out
yang kita dapatkan adalah
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Mlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.874
hari.
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 47.:13
• 69.73m/dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mulai dar i
0 .33/hari sampai dengan 0 .35/hari, demikian ju~a
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/h'lri
sampai dengan 0.20/hari,
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach 10 element ke 132 dengan jarak ± 33 km
dari Dam Mlirip grafik (5-7a) dan (5-7b).
Sehubungan dengan tidak terpenuhiny~ DO, maka
untuk sel~njutnya kit~ ak~n mencoba untuk debit sebesar 30
• m /dt pada Dam Mlirip. Maka dari hasil run-ollt yang
diperoleh adalah
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisi~nt
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dan
V-18
·~ '~i ,, ,,., "' -1·- I , ... I --
'·· ~;
' --(' 7' 1-~ ·''
''' .,
' -
" I·' _, t~ IJ L--1- ______ )__ . .
I
I - -
'I
I I
I Grafik ~~i~?)
V-19b.-
IJ ,, ,, .. I__ ---- . .
- - '· I,
t' ·" .. .J
I,
'
. ' ·. ··- - ' ...
~~
I '
I ' I II I
J I
I
----·-
i \
Nlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.75
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mul~i dari 57.45
Koefisient teaerasi
' 81.29 m/dt.
berva.ria.si mula.i. dar i
0.33/bari sampa.i dengan 0.35/hari, demikian ju..;a
halnya dengan BOD decay mulai dati 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarny"a DO hanya dapat terpenubi sampai pads
reach 12 element ke 157 dengan jarak ± 38.25 km
dari Dam Hlirip grafik (5-Ba) dan (5-Bb).
Dari spa yang kits dapatkan di atas baiwa DO hanya
dapat terpenuhi sampai pads reach 12 element ke 157 deng~n
jarsk ± 39.25 km dari Dam Hlirip, roaka sebagaimana yang
sudah kits lakukan pacta bagian lain yaitu penambahan debit
aliran. Naka sehubungan dengan itu, hal tersebut juga kita
lakukan disini, dimans dengan cars coba-coba bahHa besarnya
penambahan debit yang kita lakuksn untuk kondisi II adal~h
sebesar 3. 5 ,
m /dt pada Dam Hlirip sudah dapat mencapai DO
sebagaimana yang kita hatapkan yaitu lebih besar atau s~m~
dengan 4m.o;!/l.
Untuk selanjutnya, kita akan lihat penSaruh Y'l.n~
terjsdi terhadap penambahan yang dilakukan sebesar 3.5
m~/dt dan debit awal pada Dam Mlirip sebesar 30 m~/dt pad a
point load 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 15, 17 r:hn
pada Dam Klirip. Hal ini dapat kits lihat pada analisa di
V-20
I" ~ ~ ~ ~ • • ~ ~ ,9 8 ~ b
• ,,
" ··- - ,._ ·-- ------· ·--~""
--+- ~=:J-·- ·--· --·----.
~ - -·---lc- --+---+---~-+--
+---~--·+------ - _. ...... ----
~ ----- ----.--·-· ---------.. -'"
~' - --··-!---+---
--· ·+-- - -·--+ - +- -- ---- - ·--------
~---· -t--t--1:::==~- ... - ...... __ ··-~----
.- --- "-···-+---·-- -------------
---Po - .. ----.-=·='==~=-'=d
Grafik (5-8a)
V-21!1
ii( I ' ''i ~·~I
'" ~ ~:1 H II ll ~-t!
r_,,
'" ' ,,, ... .I ---_I ---- I ______ .J ----- - - ___ __I ,,., ___ [__ ..... J ---- I ---- I
'"-' ,, I I
- - - I
!-,' ' ' I ' I I ' I '
'"' ' '., ! ,_ 1' I I ,.':1
I ' ' ' 1i ')"
'·-' H 'I ,. I .. ' '
I - I 'I 1:''
I I I
I ' ' '
~---'
I ' I
(''l
II
I I
I '
<] I , .... - I ·- - ·- - -----
·-----------
Grafik (5-8b)
V-21b
bawah ini.
5.2.5. ANALISA TERHADAP TINJAVAN B~TIR TIGA KONDISI II
Dari apa yang sudah kita lakukan dan kita lih'l.t.
untuk kondisi II denSan debit sebesar 30 ,
Ill /d t pad a Dam
Klirip bahwa DO hanya dapat terpenuhi sampai pada reach 12
element ke 157 denSan jarak ~ 39.25 km dari Dam Klirip.
Sehubungan dengan itu maka penambahan akan kita lakukan
pad a
POINT LOAD 1 (Kali Marmoyo) dengan jarak :!: 6 km dari Da:n
Mlirip, maka dari hasil run-out diperoleh buhwa
Besarnya keoepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu ternpuh/perjalanan aliran rnulai dari D:lm
Klirip sampai dengan Dom Jagir sebes"-r
0.748 hari.
Koefisient dispersi bevariasi rnulai dari 57.45
Koefisient
' 84.91 m /dt.
reaerasi bervariasi mu lai dnrL
0.33/hari sampai dengan 0.36/hari, demikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0. 20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach 12 element ke 161 dengan jarak ~ 40.25 km
dari Dam Klirip grafik (5-8a) dan (5-9b).
V-22
,, ,, ,_ ' '
,_ ' < " ,, :;:, ,, •• 3 w "
,, " ' " ----- -··· --·----
f-- ----+----+----!------- ----------
i~ - -"""- ---+----r-----~=-t----
' ' -~
"' -+----
-- ------ ---+--
--- - --- ---+------- -(l1 -------
" ,_ -------- ---t---
----+--- =t-----1------
Grafik (5-9a)
V-23a
" • ' ' ' ' I " LJ 0 _, ' -' u " ' " 0 ' ' ' ' (
--'
--" --, 0
" I ---' - --c• ' ' ' " (
_e,: u rl
'
1<1 ~j "' ,,,
;'~' . I .J
I
~-!
" ' ' ' ;-. ' ~~-: (';: H
' ....
II 2.1 ~~·;' I'' " _,, __ !_ ____ 1_,,,,_ ··-- _/_ -....... I ----
---- ----- ---- """·- ---
I '
Grafik (5-9b)
V-23b
'-r' " H ~~~ I --_I_ I
I
I I I
'"
I I
I ' I I : '
' -r ' I
' '
' '"
POINT LOAD 2 (Kali Lamong) dengan jarak:!: 20.5 km dari Dt1rn
Hlirip dirnana dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya keoepatan, kedalaman, kosfisi~nt
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
Koefisient
' 84.91 m /dt.
reaerasi bervariasi ~mlai dari
0.33/hari sampai dengan 0.36/hari, demikian juf(a
halnya dengan BOD decay mulai dari. 0.14/h~ri.
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpemlhi campai pacta
reach 12 element ke 158 dengan jarak t 38.50 km
dari Dam Hlirip grafik (5-lOa) dan (5·10b).
f'OlNT LOAD 3 dengan jarak ± 21 km dari Dam Hlirip, dimarn
dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefis\ent
dispersi dan cross section area bervariasi dala~
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dr;n
Hlirip sampai dengan Dam Jagir setwsar Cl. 748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
V-24
!,_< 0
' ~ 0
'" ' '-" ,5 0
3 ' ' -{< ,.-
n': :3
'" • "
00, m;;/1
-~--
0
'"
-------+----1----l--~--- --·-
"---;~ ------------ ---+------·---
,, '"
-- ----
------ t--t---- ---- --
-------
'" -··---+- --+--1--·
J:=l·---- -------
.,---~
---··
Grafik (5-10a)
V-25a
' • -' 0 ] g 0 0 -, ! 0 0
t.l r_,l
' ' '" ' l 0
" ' 0 0
'I
-"1
0. ":: ,-+
t,l f 1·1
,,, J I. ' ' ..
'·' I IJ'l
~J
'"' ,_
~j ,, f' z; ~-1 . ' --
r::
"'
-- 1 . ·,··
H II !::.\
',,,, __ ( /"~'' (_
'
~{ ~ ;r I __ --- .... !_ ___ ~ L~ ____ _I __ --- ____ _! ______ .. 1.
·- --,
I -'· -- -I
II
I r·--,
I .. J
-.. -:'
Grafik (5-lOb)
V-25b
li L.
I
I I I '
(,( _I
I I
w
r ' 1 ' r Ill
r , r
' '
' r , r
, , m /dt sampai dengan 84.91 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mula.i
0.33/hari sampai den!(an 0.36/hari, demikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0,14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach '7 element ke 100 dengan jarak ± 25.0 k~t
dari Dam Mlirip llrafik (5-lla) dan (5-llb).
POlNT LOAD 4 dengan jarak ± 22 km dari Dam Hlirip, dltmlrl~
dari hasil run·-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisicnt
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari D~lll
Mlirip sampai denl;!an Dam Jagir sebesar 0. 74')
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai d~ri 57.45
m";ctt sampai dengan 84.91 m~/dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mu lai dari
0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, dcmikian j\JP'l.
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/harl
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pa,la
reach 8 element ke 105 dengan jarak ! 26.25 km
dari Dam Hlirip grafik (5-12a) dan (5··12h).
V-26
VO. mg/1
~. -.. --~ ----~~j'---j---4--- ··-
~
~ . -1----
·-·-·-I·-·-- ..... 1--f
,,, . , • ·-- ·-- --f-~f---1--· ~ .... ~
1:3 -- ---·. -----··- ---·-· ~--· ----· ----- -·--- r--- ...
.. --- -··· -- -· ·--
...... ---- --···· -·-· -- --r--- -T
.J
- -+---+- +---1---lc·-J•~~ +-I-' _r·
·~ .... -- ..... r- =1---1 J
I
~ ~ _::_-r::C1- :-..::_:::. .:-=.-c-''=="'=· c=:-c.c t::::.--::_i:=_·_··· :!::=::--
Grafik (5-lia)
V-27a
f
l
:r ' " '
,..- .. ·-" " " q " ,, F; '" ~-" ~ A
" ,~.
,,, ' -~ _, g C:!
~· ~ " -· ,,
' - Go '" -" -' ~-
~ ..... ,, ,-~.. ,_ -" -'
p ' H H
,!.: I ---- --- __ I ""
H
' ~.,l r:"
.... ~ ,. ' ' ?~ H .... ,
' ,_ ,,.,
I"' -
ij
/'-''I ( /,,."•d _j
7 I ;r ,
Dl:L1H' M VDT
'··~ ~~;' '" bl ••• r:r1 "---L .... _L_ "" ___ )__ __ . -----'--· _____ )__ __
--- -- --- ----- I,
__ :·, ' ' I I I
I I
'I _I
Grafik (5-11b)
V-27b
'-·j .. I·' " .,. ' '
- ' -- -- --- I
I ' I r l .I
I I
'I I
I
I I 'I
I '•
I I
'' ,, ~ '-""
" w w '" " " w " ,, • • '" ~
• • w ~
• • • 0 • 0 ~ w ~
~ '" 0 0
' w ro w " , w • " " ,, f-~
-[ w ---1-? --~
ill -·-1-+-f-- f----1---- -f---1 -t-:f--
" __ , - ----' '>
~ ~ --····- -- -- -~-\- -+--1 -+-1--
_, __
_r _r
•;n -, -- .. - - ----+-+"-1-_1
Grafik (5-12a)
V-28a
I
_,
J
cc~: --- --
---- -- -----
- ------
" p 0
" 0 -~ ~j
'"" g Q
....;' " ~' 0 ~' ~ - ~) '" " '· '
' ~' ~. - -~. ,., ·-" ~
' , "' ,_
~ )· 0 ?i t:1 " 0'''
13 '·' ij f3 t: " ,, '" 1---- ,_, _ _[__ ., _L., ___ L_,, __ I_ --~--'--
I
------ ···--------- .... , ___ ""------- -----
Grafik (5-12b)
V-28b
,,/.,,-i_,
~ 'I '
_I ~;:! ~1)
I )
I ' I r I .I
,i I
, ' ' I
POINT LOAD 5 dengan jarak ± 27 km dari Dam Mliri~, diman~
dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisi,nt
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
soatu reach
Waktu tempoh/perjalanan aliran omlai dari Da01
Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748
har i.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
m2/dt sampai dengan
, 84.91 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mulai
0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, demikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0. 14/h~ri
sampai dengan 0. 20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sa01pai Pl'l'.l'l
reach 9 element ke 121 dengan jarak ± 30.25 km
dari Dam Hlirip grafik (5-13a) dan (5-13b) _
POINT LOAD 6 dengan jarak ± 28 km dari Dam Klirip, dirnru1!1
dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, ked a lam an, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dala~
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan alil·an rnulai dari D:.rn
Mlirip sampai dengan Dam Jagir sebest~r 0.748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dt~ri 57.4-~
V-29
'.•I .,, ,,, ,,,, .,, ~
'" b - '" :" ' 0 0 ,., ~ ., 0 ., '" ~
" >·" - --- -- -
'"' , ...
u ~-
" 0
s " " 0
._, ~
l ---c 0
" '·" 0 .. -'
' - " H'\ ,_ •;) ij
0
?1 ·~I ·~~ 0 ]"! ,,, ,,, ' '" ~ ~ -'" ., 0 '" " •OJ 'I'• ~
,_, --- "' -
Grafik (5-13a)
V-30a
-~ " ,, ., ., ' • 1_, !;, •
"~' '" C' :r ,-,, _,_ ,. ' ' ·,J ._,,
I ' "' ti _,, ---.I ----
'_, ~"' ,_
' ,, '
' r: -- H c-·' ' '
I '
•
' ' - ,,
H I '
II '•J '· \:' \•' "'
-. " __ L__ ....... 1_ _______ I . '
, ___ j_ __
l I,
__ '\
Grafik (5-13b)
-V-30b
:-r~ ~·j
' I ' ' ' --- I '
I_
'
I' -
' I I
,_, '·
I '
I ' I : f j
'
'I
I , I
I !
, , m /dt sampai dem;!an 84.81 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi rnulai dari
0.33/hari sampai den!;lan 0.35/hari, demikian ju!f'l
halnya dengan BOD decay mlllai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach 9 element ke 123 dengan jarak ± 30.75 km
dari Dam Mlirip !!rafik (5-·14a) dan (5·14b).
POINT LOAD 7 dengan jarak ± 28.5 km dari Dam Hlirip, diman8
dari hasil run-out diperoleh balma
Besarnya kecepatan, kedalaman, koE'fisiE'nt
dispersi dan cross section area bervariasi dal~m
suatu reach
Waktu ternpuh/perjalanan aliran mulai d!>ri D11m
Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
Koefisient
, 84.91 m /dt.
reaerasi bervariasi mulai dati
0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, demikian juga
halnya dengan BOD deoay mulai dari D.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Desarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pad-:1
reach 9 element ke 125 dengan jarak:!: 31.?.5 km
dari Dam l11irip grafik (5-15a) dan (5-15b).
V-31
c,' :-·/ '·' '" •;) 0 :'' ,, " " ' 0 '" " ' '" ~ ,, '·' ' ~ •.!) '" ~ "' I ·~
' '
'" ~" ' - '
" l ',•!
l "' " ·- -
u - ' ' ' '" 1 0 ' s )' ,.,.
l " ' e •'
" ;-'' '1 n ,,, ,, ,, .,, "
j 8 ;.n ·~) l~
" " ' '-"! ' -
.;n
,, ,,
·1: ' - -')'
'·"
j I
; i.J-
0 ;-' " '' '' C.)
' ~ '" " '" :r ~ ')J '" ~
,, "' -- -
Grafik (5.,14a)
V-3?:a
'" ,,
" ' ~-' '" 0
'" ,, . '" ,, '
I
'
0 ,, ,, . ' ' O' ., "0 ,, ,,
'
' C ,I
'
' ' '-' "
' ,, '
u ' '
I ,., ,. ' I '
' , I ' " ' " " "
'·' '--~' " !-I ~
" ' ' ,, ' r;
I
I < H " li 1:1 'r-' 1,: (~: 'I Iii ~~~ ' .. • <• L -- _I_ .• - __ _r ··-----L ____ ... L_ ____ l_ _ __ [ __
. . .. I -- .....I ' .
1_,_1
j '" I
' < j H
I ' I
I 11_.1
t-.' ' . ,,.,
J "· <· ,, '
,. c
' '' ?;'! H ' I
' ..
I
•:r>
I ' 'I I
•, ' ' <" . li
1,
i ('l I
I
I I I
l ' I ' . I ' -------' -- -- "- ------·--- ---·· ---- -. --- - -
Grafik (5-14b)
V-32b
" .
',•)
'-~
·'·"
,,, •
'·"
•• ••
" l ,_,, - ,_ --
,_.,
'··' _, -- ---
DO. lU<;.
,,J ~,, ~-) o• ~'I •;.,
'" '• '" '" '0 ~ ro '" ,,. '"' '·' ••
- ·- -·
---'- ---- ~---!'
Grafik (5-15a)
V-33a
'" '" '" •:,, '
,, •• • ,,
' ·~ ' . '" c• c• '·' "'
,, . •• ' ' ' ,, •
' :J ' ' '
' :.• ' '
' ,_,, • • . ' "i
'' .. ') . •
, .. ... _,
·.·· '·
I
,, , __ ,
I,,J rn
U.)
'"
I ' '
H ' ~::l '" , .... I . I
·-:.-
Dl::fJI f M )/lTJ
kl f;l 't~ ,,, " _______ I ____ I _____ --_I _ [_-
1, t --------· ~-'·
'I
I I
I
_] Grafik (5-15b)
V-33b
' " 7
I< ' I '• I' -- - _l _
~
I I
I ' I r r _1
POINT LOAD 8 dengan jarak ± 29 km dari Dam Hlirip, dilllana
dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuhjperjalanan aliran mulai dari Dam
Hlirip sampai dengan Daru Ja~tir sebesar 0. 748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
Koefisient
' 84.91 m/dt.
reaerasi bervariasi mulai dari
0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, demikian jugfl.
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach 12 element ke 156 dengan jarak ± 39.0 k'll
dari Dam Hlirip grafik (5-18a) dan (5-l6b).
POINT LOAD 9 dengan jarak ± 30 km dari Dam Hlirip, dimana
dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
V-34
DO, m(l/1
,, ,, ,, ,, " ,,
" <· (~ " ,_ ,,,
' ----·- ---
··---- -- - _____ ,_
'
-- ----.. ·--- --- - -~=
~; J __ _ Grafik (5-16a)
V-35a
' ' , '
' {~r ' <]·
' '
,,. .,. ;.j ).• _('i
?,1 '
J-'?d y z.s
DJ::fll.l' M-·).·ll'l'
'·j .. h --- --- -l ---- __ /__- ----~I _____ J.. _____ _j_ _ ·---- l ________ L__ ------I _____ l_
( ... (1'1
"' (1'1
H
1·.:
... _____ ·--
l, I
I I \
( ------
' II l
l
I
-·--·. ·- . ------- _____ .\
Grafik (5-16b)
V-35b
' ' I ' I I I .I
I
I
I
(- ' i I
I , I
I '
' ' m /dt sampai dengan 81.28 m /dt.
Koefisient reaerasi ber~ariasi
mulai dar i 0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, demikian jugs
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pacJa
reach 8 element ke 128 dengan jarak ± 32.0 km
dari Dam Hlirip B'rafik (5-l7a) dan (5-17b).
POINT LOAD 11 dengan jarak ± 23.5 km dari Dam Hlirip,
dimana dari hasil run-out diperoleh balma
Besarnya kecepatan, kedalaman, koE>fisient
dispersi dan cross section area bervariasi da!~~ suatu reach
ll'aktu templlh/perjaJanan aliran i!!Ulai dari D~m Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748 hari,
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57,45
m";ctt sampai dengan
Koefisient ' 81.29 m /dt.
reaerasi bervariasi mulai
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
0. 33/hari sampai dengan 0. 35/hari, demi k ian jug c.
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampal pad"
dari Dam Hlirip grafik (5-18a) dan (5-18b).
reacb 10 element ke 135 dengan jarak .t 33.75 km
V-36
m,g/1
.;) "' " w ,, w " ,, w w w '" ,. ,_ • ,_ ,.
"' • '•
,, '"
•
'" • '" "' '" b ' :r. b 0 ~ '" ~ ~ " 0
--· '" 0 ~ ~ " w -~ ~ 0 ~ 0 0 ,, ~
,,, w ~ ,,, ~ ' ---- --
-----c-- - - - ··-t--t- f-· -- -- ---- --
~
--?'-' - -- ·-- - ---- -·-t-+-1 '0
':i: . --- -+-·1 --
f- ,-
1-+-+-- ---f=\=1-----
Grafik (5-17a)
V-37a
1-
., -, --- -- ---- •;J '0
il " -" -u 0
' ·- ~ ~
' • ' ' +-
p ·-u.:, c.::.' ~-
~· ,.)
' "'' '-, ,.., "' '"
c.
S; ) !"
(~ ,,
I,,J
'·"'
L' ,,,
t.1
'- J ---
'• --
H <I l:l ~ r,; ~.~ , ____ _1 •• ______ l___ .... __ L _____ L ___ ... .L
----
l_
[
Grafik (5-17b)
V-37b
~i id I __ -- - '
' ' I ' I [ [ :
'
I , I ,.
r- .r
- I
I
" 0 w " •• ~ 0 ,, 0 0 w 0 ,. " " • 0 •
'" ~ " '" " • b m
'" co 0 '" ., w '" ~ " 0 ~ ~ -~ w '"
,, ~ ,,.
~ ..... - - - t- - -- --
·-.
+--
- -·1-t--t---'
-- -t-- - --+4~t--j --t--
... -· ----1-+-r---' ++--+-1---
,. ,. ,. b 0 ,, " '" • c
,--~-
__ , "" 0 •;,11
·~ ' L..::r '" () rr 1:1 ...,.
- - ·-·1--1-4-+- ---- f-- --- * ,, c'
:r. -- - -1-+--1-+ +-1-t-+-1-1- - -- - -
~ ---t-- -----t--t--t--t-1 H-+-+-+-t-++1-f--
t--.~-·
Grafik (5-18a)
V-38a
--
-- -+-
' "
I' '· ,, ,,
I; (11
'"' I· ,o )
" " ' H
~
.. . I
13
i?.t; (:_
DU\!J M"-·_<ilJT
li . ----t-- .. ----- L_- ... __ (__ ___ . ·--- - J ------ ___ _! __
-·-~-----
Grarik (5-18b)
V-38b
\
I
1,, " ! ----
--- t
I ' I ' ' r_ [ 1
I , <-
' I , I
I r
I
POINT LOAD 13 dengan jarak ± 33.5 km dari Dam Hlirip,
dimana dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Hlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0.748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
m2/dt sampai den!!an ' 81.29 Ill /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi mulai dari
0.33/hari sampai denSan 0.35/hari, demikian juga
halnya den!;!an BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0. 20/har i.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sa111pai pada
reach 10 element ke 138 dengan jarak ± 34.50 km
dari Dam Mlirip grafik (5-19a) dan (5-lBb).
POINT LOAD 15 dengan jarak :!: 36.5 km dari Dam Hlirip,
dimana dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam ~~-:: / t,'!" c)y .:,~ I ::, - -
sebesar 0. 7bB '<'< 1~ Y Hlirip sampai dengan Jagir r"- ...._ ~ I
hari. ._.'//..._' / .;; '
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 5j4i- "-·_,';-' 1
V-39 I .- ,. '""
">. /
•
;:,) "' w ?-1 "' w • w ~ • • ~ ~ • w '" '" ~ 0 ~ " ,, • " ,,.
~ --- ---··
w w
" ,, • ~ • • 0 0 0 0
~ ""' 0 0 • ~
,, • "" b • 0 :f-" '" "" b .,
'0
" •;,.) -- -- -- - ,_ " 0 "
" ""' ,, -+-+--t--t-" -" "" ""
f-" +-H -1--+--"t-+-t-+-f--" --
" 1-- - _,_ --t--H-+-t--1---c-- -- -- --
-+-1- 1-- --l--t-H---1-- -- --- -- --
--r--·~ -- -1--- ---"+-+-+--l~ H-----
0 • ,, -- 1--- ---
Grafik (5-18a)
V-40a
' J
"· ?~
' ... {'
' ' ••
~-.1 (II
H
"' '"
u
'"
j
,-:-
cl cl '' .t. '·' "' ·--1------- - _j ___ --- -- --·"_j -------~- I .. ""- .. ____ _I _______ I ...
___ .. ______ I I
I -------1
"------- ----------.-.-.. ·-----------
Grafik (5-19b)
V-40b
- ---- _·I
I c
I ' I w - I
I
I
I
' .I
I c
> > m /dt sampai dengan 81.29 m /dt.
Koefisient raaerasi bervariasi mu lai dari
0. 33/hari sampai dengan 0. 35/har i, demikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sarnpai dengan 0.20/hari,
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pad a
reach 11 element ke 147 dengan jarak ± 38.75 km
dari Dam Mlirip grafik (5-20a) dan (5-20b).
POINT LOAD 17 dengan jarak ± 38.5 km dari Dam Hlirip,
dimana dari hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan oross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh/perjalanan aliran mulai dari Dam
Mlirip sampai dengan Dam Jagir sebesar 0. 748
hari.
Koefisient dispersi bevariasi mulai dari 57.45
Koefisient
> 81.29 m/dt.
reaerasi bervariasi mulai dari
0.33/hari sampai dengan 0.35/hari, dernikian juga
halnya dengan BOD decay mulai dari 0.14/hari
sampai dengan 0.20/hari.
Besarnya DO hanya dapat terpenuhi sampai pada
reach 12 element ke 157 dengan jarak ± 38.25 km
dari Dam Mlirip grafik (5~2la) dan {5·-2lb).
V-41
DO. :r;n.g/l
~·~ •;) ,, " '" 9' "'
,,, ,_ ,_ ,, ,, ,_ ~ • • '• "'
• b • • •O ~ 0 '" ~ '" 0 0 0 ,., ••• ~ 0 -~ w 0 • • ,, '" ,r . .,
'" • -- - ---- --- --
---
'" "---····--· ---+-+-+ -+-t--f--+---- ------~
---- --+-1--t
,., :·· c ..... --- -- - -- -··· -----•O
~ -:-- --- ---··-- -.. --+- --------
+- 1-1--- - ---- - -- ---- .--· - -
-- - -+--1-+- e-+- --- -- --
-+---- --- 1--clb-1 -
-- ~------ =--· ""'·-----Grafik (5-20a)
V-42a
., 0 0 0 .. ' .<!:) 'J' 0 p , 0 , .. J ~
~
" ~ , -~
" G:.1 ' ,, c::) g·
' " "' ,o,•
•' • " - G.,:, " '· -· -s !<. ., _ _,_ ' -~ --''J
,_ ,, ' {"'
?,~ ·-"
l1l ~ f~ ·~:j ~ ~ ;':: _______ L------- ___ L ________ I, __________ J _____ I __ _
11-l (ll
t·O
I
,. '"
r.::
,,, -l I j j
H !
l --- -1
II
I - - ---·"-··-·
! I
1_ .. , .. .,c----~l
I -
Gra.fik (5-20b)
V-42b
' ' '
I·' "
-__ l -·
I I
' ' I ' I ! 1 ,I
I
'
' '' (
' ( t I
' '
« '" " " 0 ~
• l '" " ~
~~ -------·---+-
,_, «
"' '"
-·--
-----+
DO, rno/1
• ,_ ,_ ,_ ' " ,, ., ;, 0
" '" ' w
~-
·-----
-+- ---- -- ---
--\- -----
f--------- -----
1---·
Grafik (5-21a)
V-43a
-.. ------ ----,---_
' • , " ;J
" " L' -, " , " "
l !
" " '" ' , ' "' ' "' " I ' " , " ' 'I 0
" I u_ < , - , -"
,_
?~ ,, (I .,, ~,. "
1,,_1 Ll'l
"' I,Jl
n
~--:
,.. i
~~ 1,:1
p?'J/)_
?-J r
~~ · kl r::j t' ~;: \-------- .•. L ______ J. ______ J. ____ -·. ··- l. __ I __ _
II
' I I 1.
__ .. ,.J '-----.
• ',, ,:,i>: . ' ,, I
/:;-' ->" -:'' ___ , ·" <t""" _.,. <
I <l.$ <'· ,:_; ' ' ' ""' ·? . I, ' .
- ;;." (;- ' ·--•;;;:-"' ' . I
- - - p
r---- .. -- .- , ________ --
1:,
Grafik (5-21b)
V-43b
't
' ' I 'I l {_I
I
I .
.I I
'" '
)
------
PADA DAM MLIRIP dengan debit sebesar ' 33.5 m /dt, 01aka dar i
hasil run-out diperoleh bahwa
Besarnya kecepatan, kedalaman, koefisient
dispersi dan cross section area bervariasi dalam
suatu reach
Waktu tempuh(perjalanan aliran mulai dari Dam
Hlirip sampai Dam JaS:ir sebesar 0.748 hari,
Koefisient dispersi bervariasi mulai dari 60.56
1//dl sampai dengan ' 84.91 m /dt.
Koefisient reaerasi bervariasi dari 0.33/hari
sampai 0.36/hari, demikian juga dengan BOD decay
mulai dari 0.14/hari sampai 0.20/hari.
Besarnya DO disepanjang DAS dapat terpenuhi
yaitu lebih besar atau same dengan 4 mS:/1
grafik (5-22a) dan (5-22b). Disamping i t l1
apabila kite tinjau terhe.dap BOD nya, make dari
hasil run-out dapat kite lihat bahwa besarnya
BOD disepanjang DAS masih berada di atas dari
maksimum yang diperbolehkan terhadap golongan
yang diperuntukkan terhadap Kali Surabaya ya\tu
sebesar 8 mg/1.
Untuk mencapai kedua hal tersebut yaitu DO dan BOD
dapat memenuhi peraturan yang diperuntukkan terhadap Kali
Surabaya, maka dengan debit rata-rata yaitu sebesar 60
' m /dt pada Dam Hlirip hal tersebut dapat dicapai.
Dari apa Yang sudah kita lakukan dan yang kita
00. mg/1
~ -----+---1--- i--+--- ----
---~--
- r---1-----~------ -----
H -___ -- ----~- ------ ---
! tl ; -··------r-----------------1------ ----·----- ---•
~ - ---+- -- -----
~ ----- +---- --
------+---1-- 1---- ----
' ~ ~ --- --+- ----~==---+- ---------------------
------=--- -==='===-'-=··· =--...... o- o-__ --
Grafik (5-22a)
V-45a
L'.>) C;.)
c.r,
> (,..;
" ',ll
·-,, ,, ' {\ (" ~-~ ··" ..
"'
'I . __ .J ·---- J ___ .. 1. _____ •. I ____ ... I __
----~----
I~' .---- - ...
J I
J ,. -_- _, ___ ,,, ___ ,_ --..... ------=-~=:::::: ~-- . -----... "
Grafik (5-22b)
V-45b
I ' '
' ' I ' I Ill
I
' I
I
I 'I [ '' ' '' . .
' ' ' [
I ' ' I
sebutkan di atas terlihat bahwa dari simulasi debit
tersebut didapatkan
koefis1ent dispersi,
hasil yang bervar~asi,
koefls~ennt reaeras 1,
yaitu pada
ke~epatan,
kedalaman, cross section area dan la:n-lai'-- Untuk var1as1
koefisient dispersi, ke~epatan, kedalaman dan cross secticn
area dapat kita lihat pada bagian "Hydraulic summary" pad a
buku dua, demikian juga halnya dengan koefisient reaerasi
dapat kita lihat pada bagian "Reaction coefficient summary"
pada buku dua.
Dimana koefisient dispersi tersebot
merupakan fungsi dari debit dan bentuk aliran,
adalah
maka
nilainya tidaklah konstan, karena tergantung pada arah
ali ran, geometrik sungai dan karakteristik dasar dari
Koefisient dispersi torsobut. akan tinggi apabil8
tc:rbulensi semakin t.inggi deJC.ikian juga seba:iknya.
Akibat dari variasi t=>ada koefis1ent reaerasi, J'--'10"
menyebabkan variasi terhada;o oxygen reaerasi, untuk hal lrtl
dapat kita lihat pada bagian "Dissoloved oxygen data·· [)ada
buku dua.
Dan Olengenai arti dari t=>ada tinjauan yang sudah
kita lakukan tnaka, untuk lebih jelasnya akan kH:a bicarakan
[)ada bab berikutnya yaitu pada bagian kesi~lt='lllan dan saran
akan "1enco':la untu~ unttlk menarik s~atu
kesimp'-llan dari tlnJauan tc:rseout_
'V-46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Tugas akhir adalah merupakan suaru studi.
pendahuluan mengenai simulasi debit aliran Ka:1 5urabaya.
Adapun Pernilihan yang karni lal,ukan
penulisan tersebut, berka}tan erat dengan ~idang s:ucil
penulis.
Debit adalah merupakan salah satu parameter yang
sangat Panting di dalam sungai. dimana hal ini apabila kio.
hubungkan dengan pengelolaan yang akan ki:a lakukctn
terhadap sungai te,_-sebut baik ciari segi kuantitasnya mau!JU:<
dari segi kualitasnya.
Debit aliran discQSnJang a]~ran s~r.;<ai
berfluktL:asi, hal ini dapat t.erjadi secara alamiah :naupL\TI
disebabkan karena adanya Pe!l".o.:oaian yar:g tcr~'adl olch
aktivitas manus1a disepanja~n1 daerah aliran su;:g;<;<i
tersebu t.
secara alami cli.sebabkan o~eh Larena ad,.nya perCJbaha:1 tnus 1 m
sepanj ang tah:..;n,
penghujan. ~luktnasi ruanusia
disebabkan oleh karena adanya pemakaiatl Utltuk kepcrluan
industri, domestik dan pertanian disepanjang daerah al~J·an
sungai tersebut.
Adanya fluktuasi tersebut baik yane; disebabkan
secaea alami matlpun disebabkan oleh aktivit'l.s manusia akan
menyebabkan terjadinya peruba".an 9ada al~rannya misalnya
terhadap besarnya debit a:1ran sehingga k"Oco"'atan dan
kedalal'lan/ketinggian muka air juga Lun;t bert:bah. D1samping
itu dapat pula menimbulkan perubahan terhadap fungsi dasar
dari pad a d i.mana su,.abaya
dikategorikan dalam golongan B, maka buangan ya~-0: masuk bo
dalam bad an air tersebut harm; berasal dar; golongan I.
Selmbun;lan der.gan itu '"aka, da"·l
kita lakukan adalah melakukan simulasi.
aliran di dalam sungai utamany&.
ap& ya,--,g sudah
Dengan demikian maka, be>rdasarkan ciari sh1ulasi
tersebut, kita akan mencoba !;:>tuk mer.geLahui seberopa bBsar
potensi dari Kali Surabaya llDtLJk dapat
dengan adanya perubahan yan;t terjadi dlsePanjang dae-rah
aliran sl!r,gai tersebul yang hubungannya dengan tungsi dasa:·
dari Kali Surabaya.
Berdasarkan da:-1 apa yang sudah c.ita lakukan r,a,~a
simulasi debit aliran tersebul maka, dari hasil run-our;
simulasi, klta akan' 1r.enco:Oa un tL\k Slldlu
kesimpulan sehubungan dent(an
VI-?
lakc:k'-<r: O'<lc't. c.r:a:isa "lasa~ah. i)emgan d8mikian disini ;;ita
akan menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah
6 .1. KESIMPULAN DEBIT MINIMUM BERDASARKAN STREAM STANDARD
adalan, dimana kua'; tas yang r:Jasull dan yang
(kualitas badan air) dibuat ss.ma.
Ha: ini llita mallsudl;an un'-u)\ lr.engetahL<i sc~auh
mana sungai terseO'Jt dapat mcngant~sipasi
ditetat:>kan t:>adanya saat deblt mlnimum.
Dimona !JC.da dasarnya art.i dari
sendiri adalah recat.~lJ;an kuallto.s badan
strea1r. star:Jard
ditet.apkan, dengan C:emik:.an ti<;lo.k perdu li
beban buangan yo.ng dikandunguya yang masl\J\ :~e bc;G:on a;,r,
bersanglwtan, badan a~r L.crscbuL har~s lt',e<Jcen·~"i !?Grtccuran
yang d~tetaiJkan.
ada lab
Dengan C:etir: lr.inl:t:L::Ll raiia Jam MJ Ll'~P sebesu:· lJ
m~/dt, dan dengan "'""'pertu1bangi!ctn alianya ali.ra<1
yang masuk u~uu ::~l~:>r Jl3cp8n:u:.g :taerah a~i~·c,r.
s~ngui n•a%a JC ml :l"";:n in<,ya dupG.L tercapai_
sumpc.l Fade:. reac;h lC cle:uont. ke ~!'··1 Jcngo.n jc;:·o.k
'' ' --" i •l t hLJCll?
·'' ' 1 i r y " .-, ,,
f'0 ~il
"- '
k.:.·.:'
~~--·::.,:,-,, L'-'r ;-,,,,_1:'1' ",..
,,_ '- ' ' ,_ ''·' .1. I i .. · __ ,.
,->,,
--·"'···'' ' ·'' '- ,, rc
--.' .. ,
:-. ,, _-_ ,-
' '" -"'' ; ' "
_;_ (: '" "' ..
•I ,_. :. ·' c!'-<;·--·
' ... '- - " :. .. , L l , i
"( ., "!l
Dari &;>c. Y&<.i£ e;t.!dult disebutl<an dl atas bahwa
apaoila
se·~ut.kun Uahwa
penambJ.han
konsentr<o<si,
Disamping ; Lu,
SllLOgct; :ct.Jl.ll Lli~·J-~1.'-l II11Lul< 1 Lll pr,,_;es reue~as1
-·,ga :nerata
.-: ~ l' dapat
IJilai
blJD juga <lapu L
VI J
-~
BERDASARKAN EFLUENT
·-. '; faktor ai.am~o.h darl
:'!'(~n mu:;sud untul< mengetahui sejauh
t·_·-;,c.L terhada?
L•On~ :c~alldilcd.
De· an (]c_,bi~ :, 1:·an srcbess."· :31; r/;ctt. pada Dam
l' .rep :n.--kD, b ,.JC<SOl'iWJ< hasil run--out direruleh
'· i- ~ -.,, lta.-,ya dilpat.
dliCUJo-'3.1 SUI'Jjolt• j)ill_(il T>':J.~·h 158
Jeng.,n jcu-al< .!: :39.5 l<m dcr.rl Dam M;;r~P (hampir
Dengs.n c::r.1·a cobu-cobil ic_i_ ta dapatkan bahwa dC!bit
' scnesur 3. :, m /d c
J iha~n.pko.n d ~sepa11j ung LlAS.
maka
yang
Da:·i basil 1·un-uut yilng dlt-'el'O~eh ct:.dap:J.Lkan
i~<>~ll yo.ng Ln.nbtJcl,, s.1Lu sam:J. lu~n, cl~.t:1ana toakin
al :rilll yan;:; lillak11kan
ankl~- ~-o~at·
'i[ --I~
dihara;:>k'ln,
niloinya,
cbr i
yang
7,
masuk ke
dldat--atkan
iab. Pad a
yang
terhada[J
[)J c.J:,,:i::<:,.,n nilainyc., m"ka nlakir.
DO
'"'"lli\L:lll Lvt:"~~-~"--
pacta
mcir.]: e~burul<
dibctndHJ!iLU1 k'i ta Ldak
d Ql' ~ r"" o.r.1 ba hetn pad a
'i i 7
mlnlv''"
terll' at. ';;.:_i-lC.
'I.
'' "- ~ L I I , , - • i " , I
LlLLJ~JHum t.ersc:uuL.
[n.J_[,L
mako.
dehiL
~·<cngaruh yang
c '
6,
BO~ yang masuk ke
;I -'ng uidapo.Lf.:an
'"'"'" L"'ll Pad a
twLuk
!tanya
'1;: 7
" "
' ' ,,1~0.
yang
tcrhadap
nilai DO
pacia
pcon,mbahan pad a
lcrpenuh1
jarnk
LerDo,;Llk do. lam
''" ceo-gv,- i L
maks~mum :"lJJ ycut~ ,;'-l-''-'dl0l<CILkan y,.jtu sebesar 6
ni 1ai
li[L Lu k tole-r\<Clt;' ' ' kcJ,_: L l ~Q j L<Crseb'~ L ~cJca de«gan
c. e c, ' L r '"' ;. ~" ''La St ' <-~":' (' ,-,
c L ' '
,, ' pa-Ll ') a11 M l H LC
KESI MP\!LAN I r-:RHADAI' )((JI"Fl Slf'N'J RFAFRASl
ter:'adi
sualu reac_
dan
tlll'bll~ ,.,,,-
kc,·_fJ~io:L cnaka,
I. ,-, L '---<· , l·.c·efisionL reaeras1
li' ,'II).!' lll I " 1 ,. , ' I , II 'I . ' ~-,, I'' ·;_I I \d!•'] U,, I
'/ 1 - •.)
•• , • C' IJ J\ , ' -
dilakukan pada Dam Mlir~p (ct,wrcch hu~u) d<,ngan
poin'o lor~d yang ''"''''b-'LlllY' :lli'_IJ<olll
label (G-la) dar. (~-lL) yHit_s ''oriac,i
~abel (6-2a) do.n (6-2b) y:lu V'lr:a"i oxygen
:;h:JL pado.
maka, DO CJi_n,mum dJseranjartg DAC; d~p~t. clicapao
dapat k~ta )chat puda roonl
ir,fluent C\0 mtVl.
l "- 111
reaeras:i untuk mmJ:J.ikksn ll-'J Lntak -'"erat~ se~a-~--,,,.g DAS
~pabila diband~lJgkan denr,an puint Jnuci yang la~n.
J;;,ri a0a Y'l.TJ~ ~udah ki-.a la:;u;.;an r18.n
ke dalam badan llr.tul< :Lu nn k a san!';il.t
Ciperlul<~n f!Rn;!il.Ir.at-an :cun!"o.i, d l:I'. 8 :. f
diantaranya acblah besar~.ya ciRI:iL alircn, k<~ce;:H.tan C~lirur_,
VI-Hl
----------::,.l,;~::;
r-:::-~OH -- i_~, ·l. ·. s~:l \ -~~-~~f.IH- . ·' )iiW<'l
m- ·-"~-' \ OCoo "'"'- ·' "'-"" '
·.'- ;.-· '(_
U;,LldiUV.UJG)I ; mJlUlC ~ 81Ll
1!-~A
:)Bclcr ;;-,ljG lB"CS L'l><ns BpBcl B:'\lJU}ljaS
:<:C·"'I 11 .''1 'I ;-JIJU~ 11L'•]-•Q 1101\ 1-•11·"" ''"H"I BAhj8-'lllS l1BJI 'B}(B\ll
SU'JH Ti: ~'·GBSJO'j C:'qlBdB\-·'i' tcn.r. UBn;r:w;'l T.reu
·mc;;'BJgq
;:iUBi: }j-·'.)C:2~ r'itccp;c,, •.:e-"«Gi) lO>(dU~\l~lli U1!"\j1'J BJlllf UB}\':CSBL{j:p
D'u:s-.<: UlO;;'uv~~ ~"'T'-'·"" I' " T < ;,irndU<'2SOfl 'J"!C 'JB>jB UBLjf"!llQ8'\
Bf.u~e~!'lu'.1l.lU1 wn~epn rqeKu enmf. l"'"'·~~'lc;llo>l :llBeqas
-·--\ .. 1~1 'P"I'~'-"'·''-·lU {!lll ,\ '.!'p nplll UB{IuBQIU;<ljJ:8d uBj;IUCJp
qr·:nrp n;inL' l'-'T j<.'lj \OIJ\<IJli' 'c•nC' w:nl' v lBdBCJll8~ rnnpl
Bf.nqe.Tn•,.; P.'IO){ >[ll)'Ilpl0•l )"1'\IW_)Hpuere~ fllJOZ Unl[Bl llfl'ld EUB\Hp
'.IBSCJC) n_;l)';'q :olur.A 'ft1f-'"i"L8'.1 ll\!;,'ll).q'""'i·lOd l'lfluc:oi<J2)j
'I A VfiV<!J)S l"'V~ FiVG HV LWV-!V NV lNdf\WCld JVGVln\3l NV;:!VS ·g '8
q>e diJP.A UP.JITB fTqdp P.t-:UJ'l!;<Jq BpP.J
T .:8p l'BlldW\'1\0d] -.[1\lrllUB~-,uL rope :iJuB/: UB(j8'j Bll8JP.'! 1 f)JBL~8";)
~ ep' 4 ::r.i' Je -~'l:; t :J ;:!rL>cf. i(~\OLH[~ P..l£;)8,<; UBJU.l!\Ui~cl UJBT
'9l B~ LL8§Ud,ll LW'.;B 8f.UTSJUrt.4 IJP.'[[l)!B[8Ul 1P.dBp lfHPll ~68'Jrl)3U8cl
~r;:;JBq8S 118lf:.~,~~lrcj:. B.~\<':L)C''' ;ecn:f. '-.:8~1['8 ')Tq8p UBqBqUJBU8cl
'-,;M~HC '-'~l~'\q B~ l >' ' . ;;Dr'~'C f;;BF GC:c I~Bp CfB)!:JCJ'U8Ul
U'll'_rtl :u,dcp -'-'-'"""'; ru: : '- 'I :ill~cJSJ:d') llB-I'lG BIJ-,d Cl-Bd-epJ:<:lf
;Ju-ef. U11'F-"(j c.)!nL '-'"CJ- '}[;'IT'j n·)ens eped 1:SB,c·:u8su0'(~<'1
~-'""~'' '"' ~ " c~nqt.>1'''P-In BJ~-J~~ , 1,,r.o8-~ JJuc.Ji t:-erqs
'IIB1 .1lJt1[8~ ~'-'-!B 'i"SB:U ii'IB.': lLB~1 ['C 1"-\<lp l'.1li"l8~'\P Bl\UllT~ed
Lq- :Ou-r Jw-e.<c: U l1,pU8S l1l7 ~n_'Guns B!--Br1 c.lBp )j1[n>l~P1'·l
'I ; 'IS) .1-<ll" -l tq u- \) . w1 e~ UG;;l<l''f' llB'-IB ~'.B G'lfllll tiJ:§'U'!Cf
self <JUrif'.cntion Unt:tk cni s<:'b>lJ:<al gambnear_ 'lrt[Oat k'- ta
dapatkan bah·~a, renambahan deblL al~r~n ya11g J~~akuk8rt pada
~c mQ/1.
tidak dapaL ne~aLuhH' rungclllY" scba;<"i pcn;<enccl·
Kali S :rat-my~
sesuai. deugan perunlubcnnya_
5.5. SARAN Tl:RilADAP PERA-1\IRAN ATAU KEBJJAKSANAAN YANG
Dl B~RLAKUKAN TERHADAP KA! .I SURARA Y A
~tas Cnhwa
?OJ0 maiui, dRnr:an pcnduduk "'"h"""'' CI.Ll kciJuluh,.n
bersih kola al:an mRnc,.pal 12500 1/rlL, dcn,.na sebagcan bes,_,.
air bakunya dlambi' dat·i. KCJ.li
keputusan Gui.Jernllr KPpa~CL Oa<Crel: Tic:,:iu1L l ,-,~-- ·;·:mLJ' nnn~nr
Jawa Tlrlur hai1W1, K:tl
Jawa 'l'i,lllr nomcr 414 •_ahun 1367 cenLang
baku mutu air l11nbah rl1 Jaw a Hlll' bah'"''l,
r;nlonQan
VJ-12
Sllrabay>< naka. rerlu
melakukan e•enr;kajiu:: tar"t;:u:tu;l
dar~ tws,rrtyCJ. dpb~t yCtn); clcpPl luk""
mrclakukCtn pPn cnjw""'
r_~rc.Rbu·_
><danyCt rerlmL~dn <''"'
pemal<ui ~ir it~ sen~ir·i
PcorlunyCJ. d.i.lahllkan
"-lira" peeluny~
badrr11 ai1
Ulllllk
>3llllf':a,: tersc~ul.
pcla c.Jir?.n
VJ - 1 :-J
bsrfungsJ UL1"Lul< me1nuduilkal1 JalaJLl me1non.i~oring
"liran_
Perlnnya dLlaknkan mvni.tor.ing Ler~?.da? dsb1L
ttliran, ~inggj "'"ka "'r Lerntama padll r:,srult
mempunyai be sa~ Le:·haliup
pengcucbi lan air Kali Surabaya secara kontinyc:,
C:i.mana pengaw,?.tan Leri:miap debiL,
a~r dcqoa t mambsrikun
karakteristik rhisii<, yar_g :nana :tal
mempengaruh~ puJa turbu~ens~ uliran pudCL sungai
i':.n e;endiri. Diswnplng itu k.ita dapat c1engctahuJ.
;ootcn~i al lean yb.ng Lel:dapa'- pad a
tersebut yang berfungsi sebagal monitoring
Lerhadap bssarnya bsban buangan yang
diteriman pwJa daerah t8rc;ebut.
Perlur:ya per,ellti.e.n Sl>Sictl budaya
Len tang mar:LfuaL K".J i Sur,baya_ ., - -,):na .. a
tersebut adaluh mer·upakun suatu ,;<Jmber daya
alami yang bGrhar·ga yang ;,a:-us J.iJ<l.ga JaJC
oJ~iL semua pel1>akai d'"' diSuna:-r'"'
yang dibe,·lakukan, ya ·i \.u hubungan dictntara
strcu"' st.e,--,darci cian ofldAnt standluc, mer:gingat
VI-11\
dari apa yang suda!c ~ita lakukan oahwa, den gar.
ing ill :/b.llf,
ditonLukan dalam gol(mj1an B lca:..;a. debit. minimcllll
padu Dam Mllrip sebesar GO ,,/;dt_
perlu unLuk diketal1u~ korelasl untara cfluen~
standa::-d dan s'c=ear.l standard dalam huiJungannya
dengan debit bad an air sebelum pe:raturr;n
ter"'"'~'ut digu;,t~kan dalam skala !'86lG1Jal maup>:n
nasiorHJ.l
Dalam hal semuu iLu dar;_ ""'a yat1g kit8_ sc<Jurkar. di
atas bahwa dalam melakuka11 ><uat.u pu<tge:olaun da~am art~un
menjaga dan melindungi agar teto.p lestarl
sebagaimat1a dcng;;,n keada"r; Surabaya yang mcir.punyai pend'.la'Jic
hampir 4 juta Jiwa maka, i»vestasi Lerseb><t c.:,an me~r.berikan
keuntungan da:am Jangka ·~;;,ktu yR~,g panjang JaJ,-,m pengert.lart
bahwa, manft~at yang dil:ler2kan L 1 c!ak dapa t
dengan nilai inve,;~asi yanc dlltt<tt~m tcrsoiJut·
Jocri "-I-'" yang e;udah k1La sE-butk00!1 ""b"'l"""'Y"•
yaitu mengenai variasi kecepalan da:J reairasi
disepanjang DAS, maka unLuk lehih Jclasnya, di Uawah ln~
akan ,\ica s·ebutkan mong~'<tai keterangun-keterangan dar~ pada
tabel tersebut yaitu
VI -15
Keterangan Tabel (6-la) d'm (6-2ai yaiLu variasi Kecccpa\an
dan var~as1 oksige" r~airac;, unt.uk Jcvrtcl1si l
mn/dt r~Bnl?an
masu!c/i;eluar disepanJane; DAS.
B c;ana clengan /1 dJ atas namun deb~t a"al pada
Dam tflJrip c;ei.Jesar lL m3
/dL
Pl sama aengan A C:l ata\' naJlU:1 oebit. Gi.tambah
sebesc.r 2 " m /d L pad a load
sebesar 2 , . d m ;a~- pa a point lead 2 (?2)
dengan jarak :20_5 km dari Dam t1l~r~r
C8 sama dengan A di atail namun debit di tambah
sebesar 2 ,
m /de loada point load o-'s l jarak 29 km dar~ Dam Mhr~;:>
P17 sctma dengan A dl ato_o; r.amun dciJit oitamolih
sebesar 2 m'/dt pacta po1nt load l? (Pl7i den can
jarak 38.5 km dari Darr> t1lll'ip
Keterangan Tabel (6-lb) dan (li-2b) yalt\J varlliSl kecepa~an
dan e>ksigen reairasi untuil koml~S'-
A yaitu debit awai plida Dam t1lirlp sebesar 30
' m /dt, mempe r L imbcmgkan ali ran
Be ya~tu debjl. awaJ pnda Dam Mllrlp ,;ebesnr 33_C,
' m ;ctt, mc:mper t. imlJartg" kun aliran
sama dengan A diata3, nannm per1ambalian
deblL sebcsar J.J ' m /Jt dllakukan padil P l dellgan
jarak 6 km dar~ Dam \fl1ri;'
P2 P· lii<JLas,
debit sebes><r pada P2 dengar.
jarak 2~.5 km Gc.rl Dam Hlir.i~;
sarr:a dc:ngan A diatas, namun penambahan
jaral< 21 l<m dari DaJt_ Mllrip
t'4 : sa:na ckngan A dlacae;, naJr,un ):enambanan
debit sebesar 3.5 ' m ;Jt dil.akukan pada t'4 Cenga11
,iarttk 22 km dari Dam C!JiriQ
sama den~an A diatas,
deb~t sebesar :1 5 m3/dt dilakukan padu P5 dengan
jar><k 27 km dar~ Dam Hl~r~p
s'lma der1gan A diatros,
debit ,.,ebc::sa: 2 _ 5 ' m /dt d; lakukan [Jad" PG dengan
jarak 28 km dari Dam Hlirip
same dengan i\ di..atas, namm penamlJahan
debit sebesar 3.5 m0/dt dila~ukan pad01 P7 dengan
jarak 2B.5 km dcu·i Uo.m Mllrip
C8 i\ diaL;J.s, Jll\IOUil p.,namba),n.n
deblL sebesar 3.5 ' "' /dt ::lilahul<an [Jad<l. t'G dengan
VI -1'1
jaraA 20 1110 darl Dam Hllrip
~- li1atas,
debit sf!bcs>u 2._5 m'';ct~- Jllakui\an pacta P9 dengan
jarak 30 1\m durl Dan t1l'r~p
P11 sama ct•.ngan 1\ d:aLas,
ctebiL sebe:sal· 3 5 ' 01 /ctt ct:~ukukan pacta Pll
dengan Jarak 31 _ S km cbr l ;Ja" t1 J ir ip
P13
debit sehesar 3.5 ' ITL jctt dilai<ukan pacta t'l :1
Jengan jarak 33.~ lur. dari Dam Mlirlp
P15 sama dcngan A diatas, namun pena.1lbahan
deb i L oebcsar
dengan jarak 35.5 km ctari Dam Hlirip
rn sama dan5an A diatas, namun penambaiLa:>
debiL sebesar 3_S m";ctL ctilakukan pacta PJ;•
VI- 1_ G
' '-Tll£1 :0- tal 1!.1:li.Sl ffill?.\TJJ\ !UIDISI l
\' ~!!Elrl'
l't
U>'/ -11 Ql<\ 1-!1 a311 -\1 lD -1~ U£1 1-'1 a21
UJ!? tl-1\ U.!i ll-ll Q >'! t> - 1l u l.'6 11 a lit 11
UJ11 t:-1~ U? IJ-t! UIX! l~·-ll QQ! l\--'J 1 5I\ 21 Ut 11
l '" :J - '1 Ul!~ f• d a ;~;~ 11
U£1 ll :1 a :\'! I'> - 11 ~ lil !'
Ul~ 10-ll ~~(li ~-}\ Ule<l 1~· l< ·lit' 1~·-.\\ UHJ i'l J:i Ull\' ,0 J:i Ul51 J'>-ll Ul01 JJ-.\\
UBJ )) Ulil )!->' U101 5-"< CiJ'i !J Ul!J 1) UIJ'i Ji U1W1Q->' Ul10 10-5.' UllU <J-01 l110 10 \1
Ul?:l 61- !i a\1 61 1·1 <HI 6'1 !I Ul~ 6'! II 01~~ l1 11 ~N r,·:- t' UN 1:1 U\>0 1.' Ull\ OC Un'l 1.' U\'1\ IX u l~ !(
U111 ll Uillll1·!'1 U IYi &I · tOO
U~l !J axu 111-~1
U11'1 e<l·IOO
U~l !J UXIJ Ill !'i
u 'ill !J UW:• M 01 U I'~ If 1(11
u l'ii !J Hli 111 ~1
Hli !J HIJ M WI
UN\ t.:1 !OJ
U\Oli !Ill Ul\1'1 a~ t(l' tcrr a1~ UWi !ill- Ill U11'1 U1&i 111- 111 um Uit< ItO U~
U% ttY- 121 ~111 Ull'l m-tJV ~101
UN
101 \1)1 u 11'1 1(6 !iii u 1~ !Ol Ill U 1"1 112-115 a\~J
EO U~
1!'1- 11J U~l :1-1 i('l u \>l
1~ a 111
'01 - 1(11 u 19' 1(6 - I()' U <!'\ l(li 111 a 11'1 Ill II\ lWJ
m u~
111-1/J a101 Ill- 11\ '}~\\
I!C U1\J
Hl\ Ill U\01 Ill a\;oJ 15'- lJ3 ~1\l il'- 'SI Ul('l IJ\ U\51 t~ UBI lti- Ill U\>' m- 1\1 u '2! ~~ - 1\1
U\01 ill Ule6 a 'Sl 112 m u 11J al\1 ll!l ~l\1 ~1>" IJJ '~1 U'51
U\1! Ill- 1\\ Ul'>' ~Ill 1!5 Ul\9 u~ 110 um Ul1fi !!1·1\9 Ui\9 U ill 1>:1 · I>' U \19 Ill u li"i 15\
1\l 11\ Q 1>' m-tiY ~119
1>:1- 15.3 U1\1 tot um
\ll-11\ U\51 HO- H9 U;\1' ~~ 111 am
'\\ u 119
U WJ 1.\ lCII U !0\ M !0::
',01 :0! U It<• t(!i - 101 '} 101 1[11-lll U100 ::1 II\ u ':/;
110 U%
111 111 u~at 111-!19 U\01
tcOJ a 1;:
"' ll' - lSI
" lil - >11
i\J - ill 11< I!)
150 - 15.3
'"
U\00 (\1\J u \\: Ul>'
(l\51 t119 u 1\J um
~01 ~M iC<' - w: u 151 iC\l Ill U\~ It' ttl Q 10\
:16 ~I&'
:t'- 11! UW> 12\-li'J UHI
" tli
112 Ill !l!l
ll'i - Iii
a ',II
"" ~ 11'1
"'' Ul!l
Ill- 115 ~110 HO-IW l\\~ :~ :;J a '-1\
1\l U\10 1\'3 H\9 l\1\l
1~1 :(1' :uJ 100 It I 111 - I!\
m
lt1 til 111- j;)
Ill 1.1' tl'
i'" ,~- ~r
ll!l I"
Ill - '11
'" !16 1!1 Ill' ~~ - 151
'' " u 15\ 155 - t\0 u m 155 - !>~ u m t\> - ~~ u 101 t55 - ~~ u m 11; 101 a w ~~ - ~~ U1>110l·IO? UlM II'! IE< UlM 11'!-1>' U101 19!-!0? Ulfll 1'~102 Qlfll 1\'1-lf.l ~M Ill UYJ Ill-Iii! UWI IOl-161 UHl IOJ-1(.! UN! tW-IM J.'ffl :OJ :61 UJSt 161
V 1 Hl
~~Cll Ol!Gll KL111111111 DXlGR
'
Rlli\IR R&.\IR
' "
!.1' tl - 13 1. 10 1~
1. Jl ,,
1!!163e
1.33 39-\1
I .'1 !.!b ~~ - 66
LJ!;61-~~
1. 11 e1
1.36!111 1.3\ ~9- 1 00
"' 1.11 ll 1~
I. 19 " L ll 1\ 1.]1 16-3B
1.39 !9-12
1.31 \1-;6
1.3! 5'-M
LJ! ll IJr11:oa
11~
El[.llb"T O!YG" ffi.f:I<.EIIT Ol1Gl C!.SJEHT Ol1G1 P.LW"IIT
1.11 :. 11 ? '1
"' " - !)
[, 21
I. l~ II 1.39 10 J!
119 N \1
1!3 \)"
:. 3! 6'1 !1
I JS B.J n '· J'l M ~oo
ROI.IR
l I' \, 11
1.11 :. 10
~~ ' "
I.J! 39-\1
' -'" .. " !6 \1-ob
:. :'1' o'/ !I I. J'' !1
.<s ~-' e1
.;-,· M !00
R&.\1~-
I ! J ! 13 1 - '1
1- 1'.
" /J
" 13 !i
!JB1tJe
I.J! N \2
I.JO 51-oo
'.Jb tr 01 I. )'/ 01
l.'l 11-;c
l.>\ 'l ~00
R&.! I~
I 'J
1.11
I. 1~
1.1~
''
3l 1\ 15 Il-l!
1.30 31 \1
31 5)
1.!6 \·I- GO
!, i6 0'1 1'
I, 31 31
LJO BJ - ~l
' 11 09 ~~-v
' I. l\ 101 115 I, j'/ 101 II\ 1.11 ICI 116 j' 101 Ill iJ\ 101 Ill I.JI IQI ill
1.36 '" ' 1.31 ll'l- :30 ~- !0 11'1
I.!\ II! 11! I l\ Ill I.!! '15 '10
1. lJ Ill m 1. 11
1. !I 111 1\1
1.)6 1.1\
I.JI [, 33
"" '" II! - 123
II\ :11 - :Jo
1.!6
'" l ]\
l.!l
"' II!- 11-1
111 115 i JQ
I.J~ Ill 11/ I l' 111 111
:. 36 LJ\ 1- )\
"
:I~
II! 1: J
11~
:15 I 10
Ui
I, 31 I 1i
1,;1
! I '/ ~ 1 ~
111 115-IN
11 IJI 1\1 I_)] 1!1 11/
II i.JJ 111-151 1.31 133-:19 1.3~ 113-!\1 1.13 Ill 1\1 1.33 Hi Ill I.Ji Hi !ll I.JJI\0-1\J
1' ll'
1- 15 1\\ ~- Jl 1\\ [, 36 1\0 - 162 :. ]'/ 1\i \6/
I. 13 ill I. 1', 101
L 10 101 I JJ 161
J'i 1\0 - Ill
15 liJ )) 1\1
I. j''
l ·~ " ) '
VI-2U
Ill I'J I
Iii :11
:o1
I. 1'' 116 1\7
lo·~ liC
' ' '
:. )(.
'· l" I. ll 1 Jo
' '
"'· 15\ :O!
1,,.
I~!
' U~ I- 11 U% 1- 11 U>:9 1- 11 UO!l !1 UOI~ 1 11 ~\1') 1-1! U!;'J 1-11 Q\1') t-:1
U>"lll-13 U\1\ !3·1l C>"l ll 11 l>)l ~l-/l Ut?'l ll·/J U\i'J !J-11 U>"l ']-/J U7'! ll-13 UIZ~ 11 am 11 U\13 11 am 11 U\11 11 Ulli 2' U11! 11 Ui/S 11
UO!? Jl-11 U0'/0 "1·>1 Ulif'i lJ >1 Qlil'l Jj-11 H11 )')-!! UOI1 )')-1! U!J\1 lJ 11 Jfl',' l'i-11 UOIII/·01 ~61! 11->1 UO\B 11 >1 UO\~ 12-2 COli 1/-01 UOI! k-51
a59'1 m-11 U5% 1>- Bl
om '
a lit/ m - '11 UOIJ 13-Bt a 011 r.<
am ~-eo am lti-M an> St-91 U?IO ~i-100
UOI<' 61-11 am :~-11 UM\ &
U111 IJ-16 U111 e<-l1 U?l\ St-91 am 91-tCI:O
Ms.\101-l(fiUl!t UWIIOS-1!1U111 a~ 111-m a?/li
101 - tm c 1:0 !OS - !tO a 111
101 - 1(11 'OS - !I\
ttll a li'!i ''" a 100 uo
U;<JI 0~·11 U% !5-!t ~615 &
aWJ Bl J'lll M- il!l Q 'II/ eli- 1'/ am M-91 a no 1; - too
a 111 a Ttl
"" 101 - ll!i 100 - Ill
''"
a >'11 " - ·r\ U '!{J 15- It a l1i u
~ t.;J fi)
a ·rtt -0\ - til am &-Sf ~'II\ $-91 Q 'Ill 9!- !00
U*i l'i-11 U'!{J 1\-!i
m ' a (,)J IJ aiM M-!1 U 'II\ &l T. UIIO 9J- !00
:lWi 61-11 U% 'r\- !I ~w: y
a>J~ \1-1\ 0\'l 15- ll
om ' a OSJ 11 u osJ !l ~It\ M-\1 UW M-!1 ~w 1Jl-too ~w !II 100
am 0 'ii'/ U'/io
IDI-IUI ~116 too - t'\ a ·:11
m a··&
101- 101 ::.w 101 - ICl' 0 t<il ICll - II\ 0 O'fl
101- 1m [(ll 111 111 - 115
iCll - 'I\ U '•'I' HO a 1~ 1:o a 111
~ 1/15 '" 9 Q'jl).) 111- 1lJ OWl 1'1- 113 UWI 111- Ill OWl 111- 11) OWl 111- 11) aoc-1 111- 111 aoc-1 111- ill ~WI 1'1- 113
u575 111-119 U\91 ~~-t:ll 059: m-tC~J o5'JI :11-1» a;~t m-ti· ~w: 114-t:ll c\'11 111-!C~J ~I'll :~-I)) uore Ui
"
UWI !lt 0611 u 095 1:'1 - tn a 011 0\ll!I'RI-Ill 0613 0% H.' 0611
0 1!15 Ill - lfi 0 611 u'm 1!6. m uo11 am 1~ - t>J u 111 am Ill o 6tJ
IJI 0 51! ll"-IJi ~611
m om ill·l11 HI/
IB-145 a011 116-119 ow I~ - 1\l 0 Oil
Ill 0 61J
" :r - :Ji
" I'RI-111
m m m-m I~- 153
"
0 611 ow u 01) ow
011 lOll a 611 a fill
IJI ll2 1!5
" !>5 -141
am COl/ 0 611 U611
I~)- 1~5 UOII 1~0-1\9 UOIJ :>J 111 a 011
151 COil
Ill 0611 1:'1 lc!i uw
HI a OIJ 13.\ 111 Cll1
Ill- 11\ UW !f,-1\J QOIJ I>! 1\J 0~1
6l UOIJ
Ill U 611 ~:'1 :1l 0611
Iii 0 511 13.\ ·Ill U6ii
11!- 11> •J 011 116- 119 ~61)
1:11- 1\J UOit loq U\iJ
Pi 0611 ll2 ll:i 0611
111 a 11; Ill 141 UW
IB-H\ 0511 116- 149 ~61)
IW - :OJ U 011 :01 Uill
ll2 - I~
m '>l -141
Ill- 14\ 146 - 1~9 I~- 151
" 11 M6li$-!5? UM !$-16:' O@i l'>i-lf:.' ~@I 1\5 If:.' U(il1 I'<> !;1 a<l')l 1'-tl-10' ~&ll 1\5-1& C&ll 10'.>-!t.' , ....... , ........ ,.,, •..•......•..
U 633 llil - I~
VI -21
'
;
'
'·
,, , .. ,~
.·. ,,,
' '_>17
' .. se:.
' ','' ,.,.
' )J3
-~.OJ'!
6' ·l '-'i .,. ' "'
~ ... 5' l
' ' ' ' ' L
' o: '
' '
Pi
' •
• 00
' ,-.,
' . '
' i:
' ,,
f: '1~ H: il: l-t
' ' " ., "' ~
"·'
'·
' ' ' .,., ,,. 'J)
·' ," l :'
'.:
.
' , .
' ' "
' ..
: ':-~ '
__ ,,-,
-,'
•,' "' ''"
'•• ' ' '
- "
-' -,, .. -
f'
,' --' '.
',. . ,.
-- ,.
,': ,.
" -.-
,,
'" ., '-.
' '.; ' ' ,: -
_,_ ' .
VI- 22
TADEL I 0 I II I ','(1! ' ' '"'' ', ~ ' ' -'
' .,_ ':';'! I c';!·-!
' I ,, i!'•'
r· J
' -·-' ; :•'1l 'I '
'I !' :.;
---------
Cl, •-·~o ~'·- ' '·.'
" ' ~;:-c; ' I
,,
" '' /~; 'f] -"I -'!'
I( ' " -' _,,-,. ',' ~' -r- ",H
Cl, 1->47 :'.'/ I I " -, '
' '.''
' I
I( .tAU ··:' ., ~' --;
<'! '' 'c'•'4 '' -'4
" ,. " " ' " ,,
I ' ' -'
" """ ;• L,
' ' ' '~ ' I ~ '---
(• . ~9 ' !i' ' ,.
"" I :-;-
(J ' Ml5 i i -
c .bW~ ' ! ,,
' ' ' ' ' I
" o,: ii:l !ill .,,.,, I ' ' ''
o. 6Ui:J ' " 'I !, () i " I ---' " ' ' ' "· '" i! ' ' I' ' 0. 6E''-I j <+l ' ,, I
' '" '' ' "' >!I
II "69\1 ' I ' I I ' " I ' ' ' I ' ' ,.
0 ' 70P I I I
' ' I I '
-- I ' ' '
" '' 5'10 I ' } ' ' I (1 ColO> ·;· ~ ' "" ' ' ' II 576 .• .. :, ' ' ' "
0 .hUi .,
I '" ' I :. I I I
' o. 6'/5 '! "• i -'' '_ ', I '. __ ,
0 .. 61.:2 . '·'I I ,, ' "-! I ' ' " ., ' ' I
I( f. 1:: ---, ' ' ' '
II ,0 LC -,, l I '·
r:' " Cl ' 'i ~: ' "· " ' _,_ ..
' ' 'I
(l .I 1~ I /if_. ,-,. •I / •!'
(l .611 I ~-") ' I ' ' 0 ' /, .1. ~- " I ' '
(I un I "''" ._,-,_' ,', ' ' 0. f"C•IJ ' "·
' _., II ' ' .!I ' ' ' -- I
VI-23
') -
"
(_)'
'-,'
,,
v [-23
'i!llL (~1lli Vl!f11!.Sl ~ 1£\Jl!S: 10\DISI II
' !llill (l('tl]l llOO!I' (J(flll :wffli' 00\ll IU'lflll' OOili Wf!f at::r.JI &WI UOOI P.J!fl!i' 00\ll illlt1ll 00\'ll iWI:llf
lFJ.I~ &1'1!1~ R&,IR ~ll ~W m.tR iS\i~ Jll/11~
U$1-11
t~!l·IB L!1 19 - 13 U\ 21
I, 17
1, n 11 - 11
I, l'i I - 11
:. 1\ li IB 1.11 19-13 1.\0 21
ll\ I - :1
1.~ 13 · IB lll 19 - 13 '. 1\ 21
l 'IS - 1?
\15 11-W 1.11 19 1! I. 1\ 11
!. \\ l - t:
115 ll-IB 1.\~ !9-/J I. \'i 11
~~~ -12
1.15 IJ-IB :.1' 19-1! 1- \\ 11
1.1\ . 11
1~1 tJ-te !.~! 19-11 I " 11
L!\ 1'5 1.10 6 I \0 15 U5 (5 115 '\ 1.1\ ~' ;,1\ 6 ~.15 1\ t+llti·.'ll til io-.'ll lll i'li Jl 1.11 10-Je :.11 10-.'ll 111 1'i J5 1.11 20-Jl HI 1'>-?.1
1.1\ J!·l<' 1.11 lJ-11 1.11 ]1)-11 1.11 JIJ-11 1.\1 ll-11 1.11 39-1? I 1.13!3·~ 11! 39-~ L\1 lJ-C< 1.13 \J-:.1 :.IJ 13 ~ Ill 1J-5! L\3 IJ ll H 1 11-~
lll \l ll\ \J 1.'1 53 HI 53 1.11 51 1.11 \J 1.\1 53 1.1' 53 \ 1.1\ \'1-$ 1.11 1'1-~ 1.\0 \'1 ffi 1.1\ \'1·1% :.1\ \1-ffi \1\ \'1-ffi U\ Ol-05 Ill \'1M
'
ill!"!-&
I. '!i 63 l.liM-100
L!O !"!-&'
I. IO 13 1,11 8\-100
:.•.o o·1-e.> 1.11 01-&
1.11 BJ- 100 !.I" BJ- !00
I 1\ l'i - &
1. ;o e1 I 11 01 1. ~' eo - ~'> 1!9 'tJ - 100
L \\ Bl l\0 M-~1 !.1'1 ~ I. \B IIJ - IOJ
1.1\ 01-1." t\l 0'-t.'
I 1\ 11 116 M-100
!.I\ BJ :.lb !1-!00
I ~!0101-11£ 1,11 101-tlb 1.~\ 101-111 1'1 101-11> 1.1~ IDi-ICti !.1\· 101-!'l !.16 \01 If]/ l.ib 1~1-llt liB 110 '.1! !IIi i.;:J 110-110 I'll 111-11\ 1.11 100 1-~~ ill
L!l 111 t.IO II!- II~ IJI !6-ll:i
1.~' 111 1.11 !I~ 1.\0 11!-llJ 1.\0 IIB-i:ll
l.Jil Ill !.1il 111 1.11 !31 L:lit>'·t;l; 1.11 1>'-111 l.J"i t>'-m ],lT lll-111
I. 11 111 !.10 !IB- 110 1.\1 111·113 1\01£1-t})
I 1, Ill !. ll 12 - 111
11i 1(1)-110 Ill t!J-UO
! 11 !11 1.13 115-121 HI 1/J !.\) 111-11!
1.% 1!1 ~~' !I'! I \! 1'1 I 11 It~- lfJ 1.\~
!. 11 IIi- 119 U! 11(] - 111 1.11
IIB-111 !11 - 111 1<1 - IZI t1B - I}) I. II li'l - 1):)
! 10 1)1- Ill 1.11 I)! Ill IJ\ ill l.t) ll" t)!)
H tl"l Ill
I. It HI
115 ill lib - j}l t 11
1. II !JI I \~ ')I j_J'! 1!.1-1~ I}) 19-110 !.10 IJ>l-111 110 !11-111
II U1 111- 1\1 :. J1 Ill- ill HI Ill 1>1 i.ll ill- 1\1 '.11 113- I>;' 1.1] Ill 1\\ HO II>- 111 1.10 1\)- Hj
], \1 105 ].1& ];5-101 1.\\ 151- 1&1
l\0 105-10' 1.\\ 103-IM
1.\J b3 IOl 111 116-101 1.11 !~-!\1 \.11 .•;:;-!\\
_\ 11 1\0 I. 16 l>:i · 101 ll' 1>3 - tbl
I 11 !\!i I. j] :>:; l " !51 - !03 I. 51 i&l
YI-24
I. IT 'l!i l\! t:<i - l'fi 1.>: iW· :1>2 1.51 IOl-10'1
1.15 1\5 t 15 110 1.;:; !>:i- !W !,;:; '>:i- 'OJ I. \I 161 -16? L \g 101 1.~ lll-151
' '""' ~'
I'E
'~ llll.lm
P:! Pil ~ill!fl' CK:'(ll
~~~
."lJ
""' P'?
"""'
'"
LISI-11
tlO 1l - I! l.ll 19 - ll ], ~~ 2l
tll I - 11
Ll\ il - ~~ 111 IY-IJ 1. II 11
],\1 15 1.1\ 11 11\/lj-Jl 1.1\ /0-JII
],\\ ~-11 1.11 ~-11
1.\l\J-5< 1.11 \I->'
l.!l 51 1\\ \l Ll\ 51-00 l45 >l-fli
Ll\ - 12
I. 1\ ll - 13 111 !9-d 1.1\ 11
!.1\ - 11
I \\ II - II l.\\ 11-/J I.\\ ~
1\\ ll ~~ l.\\ 19 1J :. 1\ I\
b15 ~'I l!\ ?> HI 15 1.11 1() Jll Ill 16-ll HI C!i Jll
1.11 !! 11 1 11 r; 11 Ul \J-'i' 1.\J \1-51
1.\1 !1-\1 :.11 11-5<
l.\1 \J 1\\ \J HI \l 1.15 51-&i 1.\5 51-00 U\ ',l-(1)
1 '' I - 11
1.\\ Il-l! :.·11 !9-11 1.1\ 11
U\ 15 1.1\ 10-ll
:. l'i il - 'i I. !\ 19 - d 1\~ 11
I 1\ i'; l.\1 16 jl
1.11 !I-Ii 1.\1 JJ-11 1.11 \I >' I.\! 0! '<
I \1 \J !.\\ \1-tt
1.\1 !1-!( Ll\ Iii-&' 1.15 11-IJ '.15 0'1- 11 1.1\ b?·IJ '· '5 'ii - i(
!.IS Bl 1\5 !l 1.15 !l 1.\\ ll 1\' !l 1.\S !l 1\\ !J 1 10 5I - 100 1 \! Sl - 100 I,\\ M - 100 I. II M - 100 \16 &\ 100 Ub Sl - 100 1.16 M - 100
Lli 101-lll 1.16 iOI-115 1.10 101-ltb L\6 101-110 !.iO !01-lib !\6 !01-liO :.11 II)! II! 1.11 li! 1.11 110 1~ II\- 116
H\ !i1 Llllll-ll1 I, 11 12l l41 111 - 111 I. I< 119 - ll'J
1.1\ 111 \,I~ II~ I,\\ 119-113 l.+:l 111-ll:l
UQ Ill Ul ill l~ I~ 1.31 ICI'-111 Lllt3l-141 1.\0 m
uo 1\J - E<l ll1 1\) - 1>1 111 l\1- 1\l
!.l'i ~ L 00 151 - 163 1.~ Iii!
ll< 100 1 10 151i - 103 L\\ Iii!
I.\! 111 ~~ lli-l<ll l\1 Ill - Bl
I.W 1!1 I.Je ll1-ll5 ll'J 1J1 - \91
1\j 111 l.\Q lti- 111 Ill 1~-119 l\Q IJ;)
I. Jl) lll l.J1 1l1- Ill I. :\l Ill - 111
!. Jl '13- II\ \. ll Ill :.10 116-t~ I.JIJ m t\t
1.10 • 1\1 - 101
l\\ I~ \, 11 1\:i \. 19 151 - l\'1 I. 16 150 I. OJ IW- I&' I. \9 1\1 163 I. 'IJ 16! - Iii! I<S 151
v.t-zs
u; 111 LB 111 1.10 I!!· 111 1.10 Ill- 'II I.Jl :i\-:JJ I.Jl li'i-ll'J
I Je Ill l."' [];' -ill :.r ~~-I)') I. Jl Ill- 11/
11 m- m 111115-101 I 10 1>1
:.\\ 1\0 116 150 - lot 119 19) lfl I 16 16\
L>l Ill I. l5 ll'- Ill I. Jl Iii- 111
L] Ill- 115 Ul !11 - I~
1.13 I~ I 11 150 10 US 1W- ll< \. 11 !03 - 151
1.\j 111 1.10 II!·ICI I.JII 16-BJ
'. )\ 1~1 I. Jl I~ Ill 1. ;,- ll'l - m
'.r tll-!\1
1.11 '~
116 1%-tOl 1.1\ t:~
11. Sholeh, M. .. Diktat Hidrologi I", ITS, Surabaya, 1985
12. Shariff, A. : .. Hydraulics and Fluid Hechanics .. ,
Kapur, J.C. ":·New Delhi, 1981.
13. Soemarto, CD. : .. Hidrologi Teknik " Penerbit Uaaha
Nasional, Surabaya, 1987.
14. Supranto, J. ~ .. Statistik Teori dan Aplikasi I .. ,
Penerbit Erlangga, Jakarta, HHll.
15. -------------- : .. Jawa Timur Henans:gkal Li111bah'',
Diterbitkan bersama Biro BKLH dan Biro Hu111aa
Tingkat I jawa Timur, Surabaya, 19BB.
2
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar, N. "Rekayasa Pen.!fenbangan Surnber Daya Air"",
Kartika Yudha, Surabaya, 1986.
2. Anlflfrahini : '"'Hidrolika"", Surabaya, 1983
3. Andriyanto, U.A. & Basuki, A. ""Metoda dan Aplikasi
Peramalan··, Penerbit Erlan!l!la, Jakarta, 1988.
4. De Smedt, F. : '"Introduction to River Water Modeling",
Laboatory of Hydrology
Brussel, Belgium, 1988.
Vrije Universitiet
5. llaryono : '"Diktat Metoda Statistik"', ITS, Surabaya,
1884.
6. Linsley, R.K. ; Frannzini, J.B. & Sason.!fko, J.
""Teknik Sumbe:r Daya Air I"", edisi ke tiga,
HoG:row Hill Book Company, 1985.
7. Linsley, R.K. Paulhus, J.L.II. & Her01awan, Y.
"Hidrologi Untuk Insinyu:r"', edisi ke tliu.,
HcGrow Hill Book Company, 1986,
8. liemerow, li.L, : "Scientific Stream Pollution Analyi!lis'",
Scripta Book Company, New York City, 1974.
9. Subarkah, I. "'Hidrololfi untuk Pe:rencanaan Bangunan
Air"", Penerbit Idea Dharma, Bandung, 1980.
10. Sosrodarsono, S. lli Takeda, K. ""Hidrologi untuk
Pengairan"", PT Pradnya Para11ita, Jakarta, 1978.
1