theo pbl 10 sp

7
Buang Air Kecil yang Tidak Tuntas Karena Pembesaran Kelenjar Prostat Tjhia Theonardy Gilroy 102013346 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No. 6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Pendahuluan Buang air kecil atau miksi merupakan salah satu mekanisme tubuh manusia untung mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak diperlukan tubuh. Gangguan buang air kecil tidak tuntas merupakan masalah yang lumayan sering kita jumpai di kehidupkan kedokteran sehari- hari. Biasanya disebabkan oleh karena kelenjar prostat yang membesar (BPH). Oleh karena itu, saya akan membahas tentang anatomi dan histologi kelenjar prostat. Mekanisme Miksi 4,5 Mikturisi atau berkemih adalah proses pengosongan kandung kemih yang diatur oleh 2 mekanisme yakni, refleks berkemih dan kontrol volunter. Refleks berkemih dicetuskan apabila reseptor-reseptor regang di dalam kandung kemih terangsang. Semakin besar peregangan melebihi ambang ini, semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor. Serat-serat aferen dari reseptor regang membawa impuls ke korda spinalis dan akhirnya, melalui antarneuron, merangsang saraf parasimpatis yang berjalan ke

Upload: theo-gilroy

Post on 08-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Page 1: THEO PBL 10 SP

Buang Air Kecil yang Tidak Tuntas Karena Pembesaran

Kelenjar ProstatTjhia Theonardy Gilroy

102013346

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No. 6 Jakarta Barat 11510

[email protected]

Pendahuluan

Buang air kecil atau miksi merupakan salah satu mekanisme tubuh manusia untung

mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak diperlukan tubuh. Gangguan buang air kecil tidak tuntas

merupakan masalah yang lumayan sering kita jumpai di kehidupkan kedokteran sehari-hari.

Biasanya disebabkan oleh karena kelenjar prostat yang membesar (BPH). Oleh karena itu, saya

akan membahas tentang anatomi dan histologi kelenjar prostat.

Mekanisme Miksi4,5

Mikturisi atau berkemih adalah proses pengosongan kandung kemih yang diatur oleh 2

mekanisme yakni, refleks berkemih dan kontrol volunter. Refleks berkemih dicetuskan apabila

reseptor-reseptor regang di dalam kandung kemih terangsang. Semakin besar peregangan

melebihi ambang ini, semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor. Serat-serat aferen dari

reseptor regang membawa impuls ke korda spinalis dan akhirnya, melalui antarneuron,

merangsang saraf parasimpatis yang berjalan ke kandung kemih dan menghambat neuron

motorik yang mempersarafi sfingter eksterna. Stimulasi parasimpatis pada kandung kemih

menyebabkan organ ini berkontraksi. Untuk membuka sfingter interna tidak diperlukan

mekanisme khusus, perubahan bentuk kandung kemih sewaktu organ tersebut berkontraksi

secara mekanis menarik sfingter interna menjadi terbuka. Sfingter eksterna melemas karena

neuron-neuron motoriknya dihambat. Kedua sfingter terbuka dan urin terdorong ke luar melalui

uretra akibat gaya yang ditimbulkan oleh kontraksi kandung kemih.

Pengisian kandung kemih, selain memicu refleks berkemih, juga menyebabkan timbulnya

keinginan sadar untuk berkemih. Persepsi kandung kemih yang penuh muncul sebelum sfingter

Page 2: THEO PBL 10 SP

eksterna secara refleks melemas, sehingga hal tersebut memberi “peringatan” bahwa proses

berkemih akan dimulai. Akibatnya, kontrol volunter terhadap berkemih dapat mengalahkan

refleks berkemih, sehingga pengosongan kandung kemih dapat terjadi sesuai keinginan orang

yang bersangkutan dan bukan pada saat pengisian kandung kemih pertama kali mencapai titik

yang menyebabkan pengaktifan reseptor regang. Apabila saat berkemih tidak tepat sementara

refleks berkemih sudah dimulai, pengosongan kandung kemih dapat secara sengaja dicegah

dengan mengencangkan sfingter eksterna dan diafragma pelvis. Impuls eksitatorik volunter yang

berasal dari korteks serebrum mengalahkan masukan inhibitorik refleks dari reseptor regang ke

neuron- neuron motorik yang terlibat, sehingga otot-otot ini tetap berkontraksi dan urin tidak

dikeluarkan. Namun berkemih tidak dapat ditunda selamanya. Apabila isi kandung kemih terus

bertambah, masukan refleks dari reseptor regang juga semakin meningkat. Akhirnya, masukan

inhibitorik refleks ke neuron motorik sfingter eksternal menjadi semakin kuat, sehingga tidak

lagi dapat dikalahkan oleh masukan eksitatorik volunter, yang mengakibatkan sfingter melemas

dan kandung kemih secara tidak terkontrol dikosongkan.

Proses berkemih juga dapat secara sengaja dimulai, walaupun kandung kemih belum teregang,

yakni oleh relaksasi volunter dari sfingter eksternal dan diafragma pelvis. Penurunan lantai

panggul juga memungkinkan kandung kemih turun, yang secara simultan membuka sfingter

uretra interna dam meregangkan kandung kemih. Pengaktifan reseptor-reseptor regang

selanjutnya menyebabkan kandung kemih berkontraksi melalui refleks berkemih. Pengosongan

kandung kemih secara volunter dapat dibantu lebih lanjut oleh kontraksi dinding abdomen dan

diafragma pernapasan. Hal tersebut menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen yang

selanjutnya “memeras” kandung kemih untuk mengosongkan isinya

Anatomi1

Merupakan suatu kelenjar eksokrin fibromuskular. Bangunan berbentuk limas terbalik .

Glandula ini di bedakan menjadi :

- Basis : merupakan bagian superoanterior antara collum vesica urinaria

- Apex : terletak pada diaphragm urogenitale

Pada bagian ventral , glandula prostata berbatasan dengan vesica urinaria , pada bagian

dorsal dengan pars analis recti dan pada bagian lateral dengan M. levator ani.

Page 3: THEO PBL 10 SP

Glandula prostat terdiri dari 5 lobus, yaitu :

Lobus anterior : terletak di depan urethra pars prostatica dan tidak mengandung jaringan

kelenjar.

Lobus medius : terletak diantara urethra dan ductus ejakulatorius . Lous medius ini

banyak mengandung kelenjar dan dapat berubah menjadi adenoma

Lobus posterior : terletak di belakang urethra dan di caudal ductusejaculatorus. Lobus

posterior mengandung jaringan kelenjar dan dapat berubah menjadi kanker primer.

Lobus lateral : terdapat 2 buah , terletak di kanan dan kiri urethra pars prostatica . pada

usia lanjut bagian ini sering mengalami hipertrofi prostat.

Glandula ini di perdarahi oleh cabang – cabang dari a. vesikalis inferior , a. rectalis media

dan arteri pudenda interna . Sedangkan aliran balik darah melalui plexus venosus prostaticus .

aliran getah bening glandula prostate di alirkan ke nnll. gl. prostata dan akhirnya bermuara ke

nnll. Iliaca interna. Glandula prostat dipersarafi oleh cabang plexus hypogastricus inferior.

Sumber: K.OH, William (2000)

Gambar 1. Organ prostat pada pria

Page 4: THEO PBL 10 SP

Histologi

Kelenjar ini merupakan kelenjar pelengkap terbesar, ditembus oleh urethra dan ductus

ejaculatorius. Kapsula tipis kelenjar terdiri atas jaringan ikat kolagen padat irregular dengan

banyak pembuluh darah , diselingi sel – sel otot polos. Mukosanya berlipat-lipat dilapisi oleh

epitel selapis torak atau dapat pula bertingkat , didalam lamina propria terdapat serat otot polos .

Biasanya didalam lumen terdapat konkremen ( sering di temukan pada usia lanjut ) yang

berwarna merah homogen. Berperan dalam pengaktivan sperma , dan akan memasuki urethra

saat ejakulasi.2

Prostat memiliki 3 zona yang berbeda yaitu:

1. Zona sentral

2. Zona perifer

3. Zona transisional

Gambar 2. Zona prostat secara histologi3

Page 5: THEO PBL 10 SP

Kesimpulan

Menurut hasil dari makalah, penyebab mengapa pasien tersebut tidak lampias pipis, atau

buang air kecil menetes-netes adalah karena pembesaran prostat. Prostat adalah organ yang

sangat dekat dengan urethra jadi bias menekan urethra, lalu air kencing tidak keluar sempurna.

Hipotesis di terima

Daftar Pustaka

1. Kasim YI. Buku ajar traktus urogenitalis. Jakarta : Penerbit Ukrida ; 2012.h. 31-8

2. Fawcett DW . Buku ajar histology . Jakarta : EGC ; 2002.h.727-30.

3. Leeson. 2006. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC.h.30-2

4. Sherwood. Human Physiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2001.h.461-97.

5. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC;2008.h.325-33