the results of this practice are as follows: (1) to dry...

12
'Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi ALAT PEN GERING (pENIRIS) SISTEM VAKUM PADA GORENGAN CERIPING UBI, PENGHEMAT PEMAKAIAN MINYAK GORENG UNTUK INDUSTRI KECIL PEDESAAN Oleh: Soeprapto Rachmad Said.} ABSTRACT The cassava chip industry "Berkah", in producing the chips as the products, often gets difficulties especially in fastening the marketing delivery. Having been fried, the cassava chips are to firstly be dried with conventional system for more than 24 hours and 48 hours for serondok snack, then they are made in plastic packages. The problem is that the chips still take number of oil with them so that the product can be easily rancid and moldy though they are already in the packages. It is difficult to make ,the oil in the chips out and efforts taken may cost much so that it is hard for the small-scale industry to have such an act. Considering all the aspects revealed above, the servants wish to solve the problem by means of voucher programs, to make a vakum system drayer for cassava chips frying. The method used is making a vacuum system dryer within the specification as follows: (1) the vacuum system dryer is a cylinder tube;.(2)it consists of two tubes; (3) the lower tube is used to store the chips going to be dried and the upper one functions as the sucker; (4) the diameter and the high of the lower tube are 450 mm and 750 mm, and that of the upper one are 450 mm and 450 mm; (5) it is placed on the upper tube a fan played with, 1850 rpm by means of. electric motor ~ HP; (6) the upper tube can be moved for .180 degree by using switch placed to the holder. The chips, which are going to be dried are put into the tube, then air is given and absorbing in done through pone of the tip of the tube. The oil will be absorbed in two ways, by means of pressure differences and air flow making the oj! out of the chips. . The results of this practiceare as follows:(1) to dry serondoksnack,it is required2 hours; (2) the oil succeeded to chase in one process is about 50 to 60 cc; (3) the snacks are to be standing-put in the tUbe; (4)time required for arranging the snacks in standing position is about 20 minutes; (5) having worked for 2 hours, the machine should be stopped;.,(6)th~ electricity used for the 2 hours is for about Rp 539; (7) for the tube with the capacity of 1.5 kg; (8) time required for drying about 3 kg (2/3 of the tube) chips is approximately 45 menutes, and the oil gained for each process is 15 cc. The cost for drying the cassava chips is % hours is % X 0,8 KW X R-p337/KWh = Rp 187 for each drying process. Key words: ~.vacuum system dryer, cassava chips frying, and serondok snack. OJTim initerdiri dari 2 orang dosen dari Fakultas TeknikUNY, sebagai Ketua Drs. Suprapto R. Said, sebagai anggota A. Manap, MT. 1

Upload: buikiet

Post on 20-May-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

'Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi

ALAT PENGERING (pENIRIS) SISTEM VAKUM PADA GORENGANCERIPING UBI, PENGHEMAT PEMAKAIAN MINYAK GORENG

UNTUK INDUSTRI KECIL PEDESAAN

Oleh:Soeprapto Rachmad Said.}

ABSTRACT

The cassava chip industry "Berkah", in producing the chips as the products, oftengets difficulties especially in fastening the marketing delivery. Having been fried, thecassava chips are to firstly be dried with conventional system for more than 24 hours and48 hours for serondok snack, then they are made in plastic packages. The problem is thatthe chips still take number of oil with them so that the product can be easily rancid andmoldy though they are already in the packages. It is difficult to make ,the oil in the chipsout and efforts taken may cost much so that it is hard for the small-scale industry to havesuch an act. Considering all the aspects revealed above, the servants wish to solve theproblem by means of voucher programs, to make a vakum system drayer for cassavachips frying.

The method used is making a vacuum system dryer within the specification asfollows: (1) the vacuum system dryer is a cylinder tube;.(2)it consists of two tubes; (3)the lower tube is used to store the chips going to be dried and the upper one functions asthe sucker; (4) the diameter and the high of the lower tube are 450 mm and 750 mm, andthat of the upper one are 450 mm and 450 mm; (5) it is placed on the upper tube a fanplayed with, 1850 rpm by means of. electric motor ~ HP; (6) the upper tube can bemoved for .180 degree by using switch placed to the holder. The chips, which are goingto be dried are put into the tube, then air is given and absorbing in done through pone ofthe tip of the tube. The oil will be absorbed in two ways, by means of pressuredifferences and air flow making the oj! out of the chips.

. The resultsof this practiceare as follows:(1) to dryserondoksnack,it is required2hours; (2) the oil succeeded to chase in one process is about 50 to 60 cc; (3) the snacksare to be standing-put in the tUbe; (4)time required for arranging the snacks in standingposition is about 20 minutes; (5) having worked for 2 hours, the machine should bestopped;.,(6)th~ electricity used for the 2 hours is for about Rp 539; (7) for the tube withthe capacity of 1.5 kg; (8) time required for drying about 3 kg (2/3 of the tube) chips isapproximately 45 menutes, and the oil gained for each process is 15 cc. The cost fordrying the cassava chips is % hours is % X 0,8 KW X R-p337/KWh = Rp 187 for eachdrying process.

Key words: ~.vacuum system dryer, cassava chips frying, and serondok snack.

OJTim ini terdiri dari 2 orang dosen dari Fakultas Teknik UNY, sebagai Ketua Drs. Suprapto R. Said,sebagai anggota A. Manap, MT.

1

Jumal Inoteks Vol. 5. No I. Juni 2003

PENDAHULUAN

1. Analisis SituasiAltematif untuk mengurangi pe-

ngangguran adalah dimuneulkannyaindustri-industri keeil baik yang ber-skala . rumah tangga maupun yangberskala pedesaan. Saat ini mulai banyakorang yang berwirausaha, mendirikan

. industrikeeil yang diawali skala rumahtangga, banyak yang berhasil terutamayang kegiatannya mengolah bahan hasilpertanian menjadi makanan siap makan(dinikmati). Rata-rata industri kedlbam bisa berkembang setelah membukausahanya minimal 2 tahun. Tahunpertama adalah masa-masa yang sulitkarena kesulitan modal dan pemasaran,umumnya mereka menggunakanperalatan sangat .sederhana dan manual.Tahun kedua kesulitan mengatasiperalatan yang memiliki efisiensi rendahtidak mendukung produksi. Dan tahunketiga mulai meningkatkan mutuproduksi,.. serta tahun keempatmeningkatkan pemasaran ke lain daerah.

Salah satu industri kecil yangdijadikan mitra oleh pengabdi adalahindustri eeriping "Berkah" skala rumahtangga, berdiri 5 tahun yang 'lalu yaitutahun 1998, pada awalnya tenagakerjanya hanya 2 orang sekarangmeningkat menja,di 4 orang. Industri inibergerak dalam bidang pembuataneeriping ubi yang sangat digemari olehmahasiswalmahasiswi yang belajar diYogyakarta sebagai makanan ringan.Perusahaan eeriping ubi ini setiapharinya menghabiskan ubi kayusebanyak 100 kg, minyak goreng 30 kg,garam 0,5 kg, dan bumbu secukupnya.

2

Biaya yang dikeluarkan unt~ ;produksisebagaiberikut: .

100 kg ubi a' Rp, 500 Rp, 50.000-24 kg minyak goreng @ Rp5.000,- Rp. 120,000,-Garam + bumbu Rp. 3.500.-6 liter minyak tanah @ Rp 1.000,- Rp. 6.000,-

Total 179.500,-

Permasalahan yang dihadapi olehperusahaan eeriping "Berkah" setiapmemproduksi ceriping ubi, yaitu:

a. Sulit mengeringkan ceriping yangbam dari gorengan, karena minyaksangat lambat keluar dari ceripingsekitar 24 jam, hal tersebut sangatmengganggujalannya produksi.

b. Kadar minyak goreng yang' terbawa

pada ceriping ubi masih eukupbanyak, dan banyak konsumenmenyarankan agar minyak yangterbawa pada ceriping diminimalkan.Karena minyak goreng yangberletJihan kurang baik bagikesehatan karena dapat menyebab-kan kolesterol.

e. Pemakaian minyak goreng sang(ittinggi, membutuhkan sekitar 66%dari seluruh dana untuk produksi,karena masih banyak minyak gorengyang ikut dalam eeriping.maka haltersebut merupakan pemborosanpemakaian minyak goreng.

d. Masih langka ditemukan alat yangdapat mengeringkan atau menge-luark~ minyak dari dalam ceriping,dan bila ada pasti untuk industriskala menengah dan harganya mahal

sehingga industri kecil tidak mampumembelinya.

Berdasarkan permasalahan yang di-hadapi oleh perusahaan ceriping tersebutdi a18s, melalui Program Vueer maka,

Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi

pengabdi akan memeeahkan perma-salahan yang dihadapi oleh in~ustri keeiltersebut agar mereka dapat mening-katkan penghasilannya dengan earamem~uatkan alat peniris (pengering)eeriping sistem vakum.

2. IdentifikasidanPerumusanMasalab

Permasalahan yang dijumpai diIndustri mitra dapat diidentifikasi seba-gai berikut:

a. Mengeringkan eeriping dari goreng-an sangat lama hingga 24 jam

b. Proses produksi terhambat akibat

lamanya pengeringan

e. Minyak yang eukup banyak padaeeriping kurang baik terhadapkesehatan

d. Adanya minyak pada eeriping me-nyebabkan eeriping eepat berjamursetelah beberapa lama dalam kemas-an plastik.

Supayadapat memeeahkan perma-salahan yang dihadapi oleh industrieeriping "Berkah", perlu dirumuskan

masalah kegiatan ini yaitu sebagaiberikut :

a. Bagaimanakah bentuk

alat pengering eeripingvakum ini?

b. Bagaimanakah unjuk kerja alat pe-ngering sistem vakum ini untuk me-ngeringkan eeriping ubi ?

e. Bagaimanakan kemudahan pengo-perasian alat peniris sistem vakumini?

3. Tujuan dan ManfaatTujuan dari pemeeahan masalah

yang dihadapi oleh industri kecil

konstruksi .

ubi sistem

pembuat ceriping ubi "Berkah" melaluiProgram Vueer ini adalah:a. Untuk mendapatkan bentuk kons-

truksi alat pengering gorenganeeriping ubi yang sesuai dan praktis,serta.hemat waktu.

b. Mendapatkan data yang pasti dariunjuk kerja alat pengering sistemvakum untuk mengeringkan eeripingubi.

e. Membantu meningkatkan mutu pro-duksi dan penghasilan industri keeilpembuat eeriping ubi.

Sedangkan manfaat kegiatanProgram Vueer ini yaitu :a. Bagi industri kecil rekan (Mitra)

untuk meningkatkan potensi eko-nomi produk. Adanya alat peniris inimempereepat produksi sehinggamenghemat waktu dan tenaga.

b. Nilai tambah produk dari SISIIPTEKS. Adanya alat peniris(pengering) eeriping ubi dapatmempereepat keringnya gorenganubi, dengan demikian waktu yangdibutuhkan mulai penggorenganhingga pengemasan menjadi lebihsingkat. Selain itu mutu gorenganeeriping ubi lebih baik karena

kandungan minyak dalam eeripinglebih sedikit.

e. Mempunyai dampak sosial seearanasional yaitu terwujudnya alatpeniris eeriping dapat berdampaksebagai berikut:

1) Memberi inspirasi bagi pengu-saha gorengan sejenis memari-faatkan teknologi tepat gunauntuk meningkatkan mutu danproduktivitasnya.

3

Jurnal Inoteks Vol. 5, No I, Juni 2003

2) Memberi motivasi kepada peng-usaha untuk memanfaatkan teknologitepat guna yang lebih maju untukmeningkatkan efisiensi yang ber-dampak pula pada meningkatnyapenghasilan para pengusaha.

d. Bagi lnstansi Perguruan TinggiPengajar di perguruan tinggi dalamupaya penguasaan iptek, daya cipta ,melalui pelaksanaan kegiatanprogram vucer (Lembaga Pengab-dian Kepada Masyarakat) dapatterjalin hubungan mitra kerja antaraperguruan tinggi dan industri kecilmitra, antara perguruan tinggi dandengan Departemen Perin-dustrian.Selain itu sangat berpe-ngaruh positifterhadap kemampuan dan kemauanstaf pengajar, secara pengalamanmeningkatkan Tri Dharma PerguruanTinggi.

e. Bagi MahasiswaPelaksanaan kegiatan Program vucer

bagi Perguruan Tinggi mempunyaimanfaat positif baik bagi dosenmaupun bagi mahasiswa. Bagimahasiswa dalam rangka menye-lesaikan mata kuliah karya teknologidapat di integrasikan . denganprogram vucer. Mahasiswa diberi ke-sempatan merancang dan mengem-bangkan ide-ide dari dosennya,kemudian mewujudkannya menjadisebuah alat yang bermanfaat bagiindustri kedl. Dengan demikiandengan selesainya tugas tersebutakan memperlancar kelulusanmahasiswa dalam studinya.

KAJIAN PUSTAKA1. Sumber Bahan Baku

4

Di Yogyakarta termasuk daerahpenghasil ubi kayu' (singkong) yangcukup besar, lebih-Iebih dari daerahGunung Kidul tanahnya paling cocokditanami singkong. Kabupaten GunungKidul ini sampai sekarang terkenaldengan 'hasil pertaniannya adalah

singkong yang telah dikeringkan(gaplek). Gaplek hasil pertanian dariGunungkidul ini sering di eksport keAustralia untuk campuran makanantemak. Didalam negeri gaplek seringdibuat tepung untuk bahan membuatkerupuk dan campuran makanan temak.Sedangkan ubi yang' masih basah olehmasyarakat sering dibuat tepung tapioka,tape, ceriping ubi, kerupuk, danmakanan ringan lainnya (Edi Purnomo :1998)

. 2. Pembuatan Ceriping UbiUbi kayu yang baik untuk mem-

buat ceriping ubi adalah ubi yang barndari cabutan karena ubi tersebut masih

lunak dan basah sehingga mudahdikupas, dan hasil gorengannya tidakkeras. Untuk membuat ceripingsingkong (ubi) harns mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:a. Mengupas kulit singkong hingga ber-

sib

b. Membersihkan singkong dengan air

hingga bersih dan tetap berada dalamrendaman air.

c. Mengiris singkong tipis-tipis denganalat perajang

d. Merendam rajangan (irisan)singkong ke dalam cairan bumbusesuai selera

Alat Pengering (Peniris) Sj~temVakum pada Gorengan Ceriping Ubi

e. Menggoreng irisan singkong kedalam wajan yang besar sampaimenjadi ceriping yang renyah

f. Mengeringkan ceriping ubi (meniris)agar bebas dari minyak gorengdengan cara diangin-anginkan di 'ataskertas Koran.

g. Memberi bumbu berupa serbuk

(tepung) pada ceriping sesuai selera,lalu diaduk hingga rata

h. Memasukkanceriping ke dalam kan-tong plastik dan siap di pasar-kan.(Antin: 1981).

3. Pertimbangan Desain Alat Penge~ring Sistem Vakum

Alat pengering sistem vacum dapatuntuk mengeringkan bahan yang basahdan berpori seperti pakaian basah, kayuyang basah karena proses pengawetan,dan lain sebagainya. Alat vakum yang

digunakan untuk mengeringkan kayuyang masih basah harns terbuat dari pipabaja yang tebal agar kuat menahantekanan dari luar sehingga tidak rusak,

dan membutuhkan tekanan hingga :f:76Cm Hg (Manap, 1997).

Problem industri kecil antara lain

kurangnya 'pengalainan, modal terbatas,keusangan alatlmesin, dan kekeliruanpengelolaan (Cahyono dan Adi, 1983:8).Untuk itu perlu diambil langkah yangtepat melalui Program Vucer.

d. Sistem Pengering yang Murah danSederhana

Menurut Dumanau bahwa pe-ngeringan kayu setelah dari pengawetan

dapat dengan cara diangin-anginkan,tetapi terlebih dahulu ditata berdiri agar

air pada kayu yang basah dapat turun kebawah sehingga mempercepat penge-

ringan. Jika kayu tersebut berada dalamruangan yang dibatasi oleh dindingsehingga udara tidak bebas masuk, makakayu tersebut tetap di atur secara berdirilalu dihembuskan angin lewat blower,sebaiknya udara panas yang dihem-buskan pada kayu yang akan dikering-kan. Dengan cara seperti itu kayutersebut akan lebih cepat mengering.Udara yang mengenai permukaan kayu

, yang masih basah dapat mempercepatpenguapan, sehingga air pada kayu cepatmenguap dan terbawa oleh udara,dengan demikian kayu akan segerakering (Dumanau, 1986).

Cara mengeringkan produk maka-nan yang sering dilakukan adalahdengan cara di jemur di bawah sinarmatahari, di angin-anginkan, di oven.Pengeringan dengan cara dijemur ba-nyak dipakai pada mengeringkan hasilpanen seperti padi, kacang kedelai dansebagainya. Selain itu digunakan untukmengeringkan produk makanan setengah

jadi seperti dendeng, kerupuk. Carapengeringan dengan matahari sangatmurah dan paling banyak digunakanoleh masyarakat, tetapi jika musim hujancara pengeringan system ini kadangterhambat (Edi Purnomo, 1998).

Di lapangan pengeringan dengancara diangin-anginkan banyak digunakanoleh pengusaha ceriping'ubi, yaitu untukmengeringkan sisa minyak yang ada

dipermukaan ceriping. Waktu yangdiperlukan untuk pengeringan ini sekitar24 hingga 48 jam.

Pengeringan

(pemanas) umumnyadengan oven

digunakan untuk

5

Jurnal Inoteks Vol. 5, No I, Juni 2003

mengeringkan produk makanan sepertitepung, haI tersebut dilakukan karenacara ini lebih.. higienis dan dapatdilakukan sewaktu-waktu serta tidak

tergantung oleh keadaan cuaca. Biayayang diperlukan untuk pengeringandengan oven jauh lebih tinggi, selainperalatannya juga mahal biaya ener-ginya juga tinggi (gas atau minyak) yangharns selalu tersedia (putut, 1997).

METODE DAN BAHAN

Memperhatikan beberapa masalahtersebut di atas, masalah yang sangatmendesak untuk dipecahkan adalahganggUan faktor produksi antara lainlamanya waktu yang .diperlukan untukmengeringkan (meniris) ceriping ubi dariminyak goreng, karena cara tradisionalmembutuhkan waktu sekitar 24 jam.Adanya minyak goreng yang ikut dalamceriping ubi dapat menyebabkan. ceri-ping tersebut tengik (jamuran) ketikaberada dalam kemasan plastik.

Kerangka pelaksanaan untuk me-ngatasi permasalahan di atas diperlukansuatu metode yang harns diikuti supayadapat berhasil secara optimal. Langkahyang ditempuh itu sebagai berikut:1. Survei lapangan untuk mengamati

permasalahan yang dihadapi industrimitra dan kelayakan digunakannyaalat peniris ceriping bagi industrikecil tersebut.

2. Survei bahan-bahan dan alat yangdiperlukan

3. Perancangan alat peniris yang me-liputi analisis kebutuhan danpembuatan konsep alat yang cara

kerjanya mengkombinasikan pengi-sapan dan aUranudara ke permukaan

6

ceriping agar minyak dapat cepatkering.

4. Seminar desain ootuk mendapatkanmasukan

5. Pengembangan dan penyempurnaandesain

6. Perancangan proses dan jadwal

pembuatan alat7. Penyediaan alat dan bahan yang

diperlukan8. Pembuatan alat

9'. Pengujian alat dan,penyempurnaan10. Percobaan alat oleh industri ceriping

ubi

11. Penyempurnaan alatyang ke duajikaada

12.PembuatanlaporanMelalui metode dan langkah-

langkah di atas secara urnt, maka dapatdihasilkan sebuah alat peniris ceripingyang dapat digunakan oleh industriceriping ubi di Yogyakarta.

Alat peniris ceriping ini terdiri daribeberapa komponen, dan setiapkomponen membutuhkan bahan yangspesifik. Spesifikasi bahan yangdigunakan untuk membuat komponenalat peniris sebagai berikut:1. Tabung tempat produk gorenganSilinderbaja,diameter450 mm,tinggi = I bh750 mm, teb'al 1 emPlat aluminium 1,5 X 1000 X 2000 = 1 IbrmmKawat strimin 1000 X 1200 mm = 1 IbrRoda trolly besi diameter 100 mm = 4 bhPlat eyzer 700 X 700 X 1,5 mm = 1 ptgPipa galvanis 50 X 400 mm = I mBesi profil U 100 X 50 X 5 mm = 2 mBearing diameter 70 mm, lubang 15 = 4 bhmmMur baut \i2" panjang 2" = 24 bh

Tabung aluminium Diameter 400 mm, = I bhtiiIggi 600 mmPaku keeling aluminium diameter 4 = 20 bijimm

2. Tabung PengisapKipas 12sudutPorosdiameter1"panjang700mmPlat EyzerBearing diameter lubang 1"Motor listrik YoHP, 220 V, 2800 rpm,1 phasePully diameter 6"Belt A-52Plat strip 5 mm X 30 mm X 6 mMur baut M-12 X 75 mmPully diameter 4"Paku keling diameter besi 4 mm Xpanjang 6 mm

3. Tiang PenyanggaPipa gaIvanis diameter 4" X 2 meterMur baut Yo" X 2 "Plat strip 8 mm X 100 mm X 6 mBesi siku 50 X50 mm X 6 mCat meniCat wamaGrendel ukuran panjang 20 emElektroda las diameter 2,6 mm dan 3,2

Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi

1 set1 bh

.Yolb2 bh

I unit

1 bh2 bh3 btg12 bh

1 bh15 biji

1 btg20 bh

1/3 btg2 btg1 kg1 kg4 bh

,4kg

BASIL DAN PEMBAHASAN

Produk yang dihasilkan adalahseperangkat alat peniris eeripingberbentuk tabung dengan diameter 450,mm, tinggi keseluruhan 1500 mm.

i Spesifikasi alat tersebut yaitu sebagaiberikut:

.ian Da at Dilihat Pada Matrik Seba ai BerikutBerat Kondisi Lama Volume Minyak.

Produk Isi Pengujian DikeluarkanK Taboo Jam3 2/3 ~1,5 2/3 2

. 1. Diameter tabung atas dan bawah

2. Tinggi tabung bawah

No.Tabel 1. HasHPen

PengujianUntuk

1.2.

Ceriping UbiKeruouk Serondok

: 450 mm: 750 mm

bel 2. HasHVii Efi

: 450 mm: 1500 mm

: Yo HP, 220

3. Tinggi tabung atas (penyedot)4. Tinggi total5. Motor listrik Penggerak

V, 2800 rpm, satu phase.6: Putaran kipas penyedot : 1850 rpm.7. Kapasitas sekaIi proses penirisan : Ceriping ubi

3 kg, kerupuk serondoh 1,5 kg8. Lamapenirisan

Yojam, kerupuk serondoh 2 jam

Cara kerja alat peniris sebagai

berikut, ~bung eeriping diisi eeripinghingga 2/3 penuh pada posisi berdiri lalutabung penyedot digeserkan tepat di atastabung eeriping. Motor dihidupkan,kipas berputar dan menghisap, aliranudara mengalir masuk ke dalam tabungeeriping, lalu mengalir ke bawahmeliwati eelah eeriping sambil menarikminyak dari eeriping tersebut. Minyaktertarik ke bawah dan sebagian ikut

udara terbuang keluar dan sebagian keeiltertampung. Setelah % jam motordimatikan, lalu tabung penyedot digeser

ke kan~, eeriping dikeluarkan daridalamtabung.

: Ceripng ubi

15 cc50 - 60 cc

. danF I Produk

7

Lama Lama Biaya (Rp)No. Jenis Produk Penirisan Dengan Penirisan

Alat Konvensional Pakai Konven-Alat sional

l. Ceriping Ubi jam 24 jam , 187 252. Kerupuk Serondok 2jam 48iam 539 50

Jurnal Inoteks Vol. 5, No 1, Juni 2003

---

ALAT PENIRIS CERIPING UBI SISTEM VAKUM YANGDIKEMBANGKAN

Pully poros

Udara keluar

Tabung penyedot

Bearing

Kipas

Udara masuk

Arah aliran udara

Tabung tempat ceriping

Tempat minyak goreng

Roda troli

Keran cerat

Belt Motor listrik

Poros

150

Tiang penyangga

400

450

Gambar 1. Alat Peniris (pengering) ceriping ubi system vakum

8

v v

'v vI

v 1 v

v v

v , v

v v

v v, ,

a. Gambar Teknis

Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi

Pemakaian alat pengering ini diindu,stri mitra tidak hanya digunakanuntuk meniris ceriping ubi akan tetapidigunakan juga untuk meniris kerupukserondok.

1. Pengaturan Ceriping Ubi da~amTabung Peniris

Yang perlu diperhati~an ketikameniris ceriping ubi pada alat peniris,posisi ceriping hams dalam keadaanberdiri. Oleh karena itu ketika me-

masukan ceriping ubi ke dalam tabunghams diatur pada posisi berdiri mulaidari susunan yang paling bawah hinggayang atas. Tujuan pengaturan ceripingpada posisi berdiri yaitu:a. Isi tabUilg bisa lebih banyak, karena

sebagian besar ruangan dapat ditem-pati oleh ceriping ubi. Mengingatpembuatan ceriping ubi dimulai dari

pengupasan kulit, setelah d~bersihkanlalu diiris tipis-tipis setebal. 1 mmyang bentuknya bulat (lonjong) danmasih rata (datar), lalu direndam

. dalam bumbu. Ketika irisan ubi akan

dimasukan ke dalam gorengan (mi-nyak yang panas) bentuknya masihrata, tetapi setelah selesai daripenggorengan bentuk dari irisan

ceriping menjadi bergelombang dan

tidak rata lagi. Bentuk ceriping yangbergelombang mengakibatkan pe-ngaturan di dalam tabung penirisagak sulit. Oleh karena itu

dibutuhkan waktu agak lama untuk

mengatur ceriping dalam tabungpeniris agar semuanya dalam posisiberdiri. Bentuk yang bergelombangdari ceriping ubisetelah digoreng,

selain ada kerugiannya berupalamanya pengaturannya di tabung,juga ada segi positipnya, yaitukarena bentuknya yang demikian itu,maka ada renggangan antara ceri-ping satu dengan lainnya. Kereng-gangan itu berfungsi agar udaradapat lewat dicelahnya antarceriping, sehingga dapat membantumempercepat penirisan.

b. Aliran udara pada ceriping ketikaproses penirisan dilakukan, dapatbetjalan lancar karena udara menga-lir dari atas ke bawah (disedot-

/dihisap), dan gaya berat. dari ;mi-nyak yang ada dalam ceripingmengalir kebawah, selain itu seba-

gian besar permukaan ceriping dapatdilalui (tersentuh) oleh udarasehingga ceriping cepat kering.Udara yang dialirkan dengan kece-patan tertentu dan menyentuhpermukaan . ceriping bertujuan agarminyak yang masih berada padapermukaan ceriping segera turun ke

bawah, sehingga permukaan ceripingyang masih. basah cepat kering. Hal

tersebut sesuai seperti yang diuta-rakan oleh Dumanau bahwa udara

yang dialirkanldihembuskan keper-mukan yang basah bertujuanmempercepat penguapan sehingga

cepat kering, begitu juga benda yangbasah jika ingin segera kering hamsdiberdirikan agar air atau minyak

dapat turun ke bawah karena adanyagaya berat.

c. Agar tetesanmengalir dari

minyak goreng yangatas ke bawah, yaitu

9

--

Jurnal Inoteks Vol. 5, No I, Juni 2003

dari ceriping bagian atas ke ceriping

yang berada di bawahnya dapat turunke ba'Vah dengan lancar dan begituseterusnya hingga tetesan minyakgoreng tersebut sampai dibagianbawah (tempat penampunganminyak).

Apabila ada ceriping yang tidakberdiri atau berada dalam posisiterlentang,. maka dapat mengakibatkanterhambatnya aliran tetesan minyak yangmerambat dari atas ke bawah. Hal

tersebut dapat mengakibatkan tetc~sanminyak yang menetes dari bagian atashanya tertampung pada ceriping yangterlentang itu, sehingga proses penirisanterhambat.

Kegagalan penirisan dapat terjadiapabila banyak ceriping ubi yangterlentang di dalam tabung, karena haltersebut selain menghambat turunnya

minyak juga menghambat aliran udarayang mengalir dari atas ke bawah. Olehkarena itu penyusunan ceriping ataukerupuk serondok di dalam tabungpeniris pada posisi berdiri mutlak hamsdilakukan.

2. Lamanya Penirisan (pengeringan)Uji coba pertama, semula

ceriping dimasukan secara acak kedalam tabung pengering (tidak diatur),sebagian besar ceriping terlihat posisinyaterlentang, lalu mesin dihidupkan, 15menit pertama dicek, temyata minyakhanya tertampung. pada ceriping yangterlentang. Setiap 15 menit dilakukanpengamatan, dan pada 45 menitpenirisan dilakukan pengamatan ke tiga,diperoleh hasil pengeringannya tidakmerata, karena ada.yang kering dan ada

10

yang sama sekali masih basah. Setelah.

dianalisa penyebab tidak meratanya

pengeringan pada ceriping karena PQsisiceriping di dalam tabung tidak berdiri.Minyak yang turun kepenampungan sulitdiambil 'karena terlalu sedikit, yang

menarik dalam peristiwa ini adalahminyak yang tertampung pada ceripingyang terlentang lama-kelamaan jugaberkurang, itu membuktikan bahwaberkurangnya minyak pada ceriping ikutterbawa oleh udara yang mengalirkeluar.

Dari hasil uji coba lamanyawaktu penirisan hingga ceriping ubi siapuntuk dimasukan pada plastik kemasyaitu 45 menit, dimana posisi ceripingdalam tabung semuanya berdiri. Kon-disi cerif'ing setelah ditiris selama 45

. menit keadaannyamasih renyah (tidakmelempam). Biaya listrik yang diguna-kan untuk meniris 3 kg ceriping ( 2/3tabung) dalam sekaii proses, meng-gunakan motor listrik 0,8 KW, waktu0.75 jam, maka biayanya: 0,75 jam Xmotor listrik 0,8 KW X Rp 337IKWH =Rp 187,-Dalam perhitungan biaya energi listriksengaja dibesarkan menjadi 0,8 KW,karena motor listrik Y2 HP yangdigunakan sering panas (terlalu kecil),seharusnya menggunakan % HP.

3. Banyaknya MinyakBanyaknya minyak goreng

yang dapat ditampwig dari penirisanceriping ubi yaitu 15 ce, sebagian besarikut terbawa oleh aliran udara hisap dankemudian dibuang keluar. MenurutDumanau benda yang basah jika dihembuskan udara, maka benda itu akan

__u -----

Alat Pengering (Peniris) Sistem Vakum pada Gorengan Ceriping Ubi

cepat kering karena air atau minyak yangada pada benda itu akan menguap danterbawa oleh udara. Oleh karena itu,

walaupun minyak pada ceriping ubi yangdikeluarkan hanya sedikit yaitu 15 CC,

tetapi ceriping tersebut telah l~yak untukdikonsumsi atau dimasukkan ke dalam

plastik kemasan.

4. Penirisan Kerupuk SerondokSemula alat ini didesain untuk

meniris ceriping ubi, berhubung pihakindustri mitra produk yang dihasilkantidak hanya ceriping ubi akan tetapi jugakerupuk serondok, maka alat inidigunakan juga untuk meniris kerupukserondok. Penirisan kerupuk serondokdengan cara konvensional membutuhkanwaktu yang lama yaitu 48 jam, setelahkering barn dapat kerupuk tersebutdimasukan ke dalam plastik kemas.

Cara mengeringkan (meniris)kerupuk serondok menggunakan alatpeniris sistem vakum sama denganmeniris ceriping ubi. Perbedaannyakerupuk serondok lebih panjang, tebaldan lebih ringan serta bentuknya banyakyang melengkung (tidak lurus), sehinggakerupuk yang dapat di masukan kedalam tabung hanya sedikit. Mengaturkerupuk serondok di dalam tabungpeniris pada posisi berdiri dibutuhkan

waktu 20 menit. Sedangkan lamapenirisan hingga kerupuk serondok layakuntuk dikemas sekitar 2 jam, beratkerupuk serondok 1,5 kg (2/3 tabung)dan banyaknya minyak yang dapatdikeluarkan (ditampung) 50 hingga 60cc.

Biaya pemakaian energi listrik

untuk menggerakan kipas penyedot yaitu

800 watt atau 0,8 KW, jika alat ini

bekerja selama 2 jam untuk menirisserondok maka biaya yang dibutuhkan, 2

jam X 0,8 KW X Rp 337/ KW = Rp 539tiap proses penirisan.

PENUTUP

Alat pengering ceriping (peniris)system vakum ini berbentuk tabungsilinder dengan diameter 450 mm. Alatterdiri dad dua tabung, tabung bagianbawah berfungsi tempat ceriping yanghendak dikeringkan dan tabung atasberfungsi sebagai alat penyedot. Ukurantabung bawah diameter 450 mm tinggi750 mm, tabung atas diameter 450 mmdan tinggi 450 mm. Tabung atas dapatberputar bebas pada engselnya yangditempatkan pada tiang penyangga.Motor listrik yang dipakai untukmemutar kipas penyedot Y2 HP, 220Volt, 1 phase, 2800 rpm. Untukmemutar kipas, putaran motor direduksimelalui roda pully, sehingga putarankipas penyedot menjadi 1850 rpm.

Alat peniris (pengering) mudahdioperasikan, untuk penirisan ceripingubi maupun kerupuk serondok harnsditata terlebih dahulu pada tabung bawahpada posisi berdiri, waktu yangdiperlukan untuk menata kerupukserondoh membutuhkan sekitar 20

menit. Lama penirisan hingga kerupukserondok layak untuk dikemas sekitar 2jam, dan banyaknya minyak yang dapat

dikeluarkan (ditampung) 50 hingga 60cc. Lama-penirisan untuk ceriping ubi 45menit, berat ceriping 3 kg ( 2/3 tabung),minyak yang dapat ditampung 15 cc,sebagian besar ikut terbawa oleh aliran

udara hisap. Pemakaian energi listrik

11

Jurnal Inoteks Vol. 5, No I, Juni 2003

untuk menggerakkan kipas penyedot

yaitu 800 watt atau 0,8 KW, jika alat inibekerja selama 2 jam maka biaya yangdibutuhkan untuk meniris serondok 2

jam X 0,8 KW X Rp 337 / KW = Rp539 tiap proses penirisan. Untuk menirisceriping ubi biaya yang diperlukan Rp187.

Motor listrik ~ Hp yang digun~anpada alat peniris ini perlu digantidenganyang lebih besar yaitu % HP, ,agar tidakcepat panas ketika digunakan. Bila tetapmenggunakan motor listrik ~ HP, makasetiap bekerja 2 jam harns diberhentikan(diistirahatkan) selama ~ jam supayadingin.

Minyak goreng yang diperolehdarihasil penirisan perlu di tes, apakah masihlayak digunakan atau tidak.

12

DAFTARPUSTAKAAntin. 1981. Cara membuat eeriping

ubi. Solo: Penerbit "Mas"Cahyono dan Adi. 1983. Managemen

Industri Keeil. Yogyakarta:Liberti Press.

Dumanau. 1985.Mengenal Kayu Yogya-karta: Kanisius.

Edi Purnomo.1998. Alat PengeringKerupuk dengan Oven. LaporanKegiatan Vueer. Yogyakarta:LPM IKIP Yogyakarta.

Manap. 1997. Alat Pengawet Kayu.Laporan Hasil Program Vueer.Yogyakarta: LPM IKIP Yogya.karta.

Putut Hargiyarto.LaporanYogyakarta:Yogyakarta.

1997. Oven Roti.Hasil Vucer.LPM IKIP