the power of teach -...
TRANSCRIPT
The Power Of Teach
1
The Power Of Teach
2
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Dahsyat untuk Bapak & Ibu Guru
Perkenalkan nama saya Riswanto (CEO Grup Guru Dahsyat New), senang rasanya pada
kesempatan kali ini saya bisa berjumpa dengan Bapak & Ibu Guru meskipun hanya melalui
sebuah ebook ini, harapan saya dan tim grup guru dahsyat new semoga ebook ini bisa
bermanfaat untuk dunia pendidikan.
Adapun ebook yang Bapak & Ibu guru miliki saat ini adalah hasil dari pelatihan online
guru kreatif abad ke-21 yang kami adakan secara online yang pesertanya adalah guru-
guru dari berbagai wilayah se Indonesia.
Pelatihan ini kami buat secara online agar setiap guru yang berkeinginan untuk ikut
pelatihan meskipun dari jarak yang jauh namun bisa mengikutinya.
Semoga ini menjadi awal silaturrahim yang bermanfaat buat saya dengan Bapak & Ibu
guru dimanapun berada.
Jika menurut Bapak & Ibu guru ebook ini ada kekurangan silahkan hub kami di
08811875128 sehingga nantinya dapat kami perbaiki, dan sekiranya ebook ini penuh
manfaat maka jangan segan-segan untuk membagikannya dengan teman-teman yang
lain agar lebih bermanfaat.
Sekali lagi kami mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan
Billahi Taufik Walhidayah
Wasaalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
The Power Of Teach
3
Penulis :
1. Sam Badar, Cht, S.Pd
2. Agus sampurno, S.Pd
3. Witra Ria Rahmi, S.Pd
4. Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag,MM
5. Kak jendro, S.Pd
6. Rohdian Al Ahad
Editor :
1. Riswanto, MM
2. Anisa Sri Lestari
3. Putri Widiastuti
The Power Of Teach
4
17 januari 2017
Kak Jendro
http://youtu.be/ipO-ISaeodc
dongeng saya yang kebetulan terdokumentasi secara video kebetulan baru yang terekam adalah
untuk anak TK dan SD yang SMP dan SMA bentuknya tidak mutlak dongeng. Video yang saya
kirim memang pasnya untuk anak SD.
SEKELUMIT cerita tentang Negara tercinta ini, banyak sekali terjadi pergulatan pemikiran yang
berkelindan satu sama lain dalam pikiran saya. Terutama dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Disatu sisi sebagian orangnya begitu hebat sampai muncul di kancah Olimpiade Internasional,
bahkan ada di urutan pertama di perlombaan tertentu, mendapatkan medali emas yang bergensi
dan sangat membanggakan bangsa kita. Rata-rata anak-anak yang memenangkan olimpiade ini
berasal dari sekolah yang mapan dan keluarga kaya, dengan kata lain, “Sudah kaya, cerdas pula”.
Namun di sisi lain, kita sering melihat atau mendengar di sekitar kita bahwa ternyata banyak sekali
anak-anak di Indonesia yang sangat terlantar, miskin dan terbelakang, untuk pergi ke sekolah saja,
sebagian anak-anak ini harus menempuh perjalanan berkili-kilometer. Bahkan sebagian lagi harus
melintasi persawahan, rawa-rawa, dan terpaksa berenang menyeberangi medan sungai yang deras
dan sulit seragam mereka kemas, sepatu mereka bungkus. Terkadang sebagian kecil dari mereka
mampu berprestasi di sekolahnya. Namun, sebagian besar mereka mengalami nasib yang kurang
beruntung. Saya sering sekali mendapati gurunya semasa SD mengatakan, “Kalian itu sudah
miskin, bodoh pula, mau jadi apa kalian nanti?”
Tujuan sang guru mengatakan kalimat tersebut bermaksud baik, yaitu untuk memotivasi anak-
anak didiknya. Namun yang terjadi adalah penanaman konsep citra diri pada mereka sampai suatu
saat citra diri tersebut terpatri dengan sangat kuat sehingga muncul dalam pikiran mereka, ”Saya
itu miskin dan bodoh.”
Tanpa disadari, pikiran tersebut menjadi tindakan awal, tindakan awal yang berulang menjadi
sebuah kebiasaan. Kebiasaan tersebut kemudian mendarah daging menjadi sebuah karakter. Pada
akhirnya mereka membuktikan apa yang diyakininya, bahwa ternyata pikiran mereka berbanding
lurus dengan untaian kata yang dilontarkan gurunya semasa dia di Sekolah Dasar.
Dahsyat sekali ternyata peranan guru kita ini.
Dua fenomena yang sangat bertolak belakang ini begitu mencolok terjadi di negara kita. Apa yang
terjadi? Kenapa tidak semua anak bisa berprestasi? Atau setidaknya mereka mendapatkan
pendidikan yang layak? Para Sahabat Dahsyat (selanjutnya izinkan saya untuk mengganti Sahabat
menjadi Pahlawan). Sebelum kita membahas tentang apa dan bagaimana itu semua terjadi dan
solusi apa yang tepat untuk mengatasi semua permasalahan pendidikan di Indonesia ini.
The Power Of Teach
5
Saya mengajak Anda selaku para guru, dosen, kepala sekolah, rektorat ataupun pemerhati
pendidikan untuk melihat data dan fakta mengenai sistem pendidikan Indonesia di mata dunia.
Pada tahun 2014 lalu, sebuah Lembaga Pendidikan Internasional Pearson membuat sebuah laporan
yang sangat mendalam tentang pendidikan di dunia.
Laporan ini bertajuk “The Learning Curve”. Sebuah laporan yang khusus di desain untuk
membantu para praktisi pendidikan, para pembuat kebijakan sistem pendidikan dalam
mengidentifikasi apa saja faktor-faktor kunci yang dapan meningkatkan hasil (outcome) terbaik
bagi pendidikan.
Pearson telah menunjukkan bahwa Finlandia dan Korea Selatan menempati posisi puncak dalam
indeks ini. Mereka bersaing begitu ketat. Di bidang tertentu, Finlandia yang unggul; dan di bidang
akademik yang lain, Korea Selatan yang unggul.
Posisi kedua negara ini diikuti oleh Hongkong, Jepang dan Singapura dengan indeks yang sangat
ketat sekali. Inggris menempati posisi keenam yang dinilai sebagai sistem tunggal yang di atas
rata-rata. Inggris lebih baik daripada Belanda, Selandia Baru, Kanada dan Irlandia yang berada
pada peringkat menengah termasuk Amerika, Jerman dan Perancis.
Ranking ini diambil berdasarkan tes ukur yang senantiasa rutin dilakukan setiap tiga atau empat
tahun di berbagai bidang pendidikan, di antaranya adalah matematika, sains, kesusasteraan.
Ternyata berdasarkan Tabel Liga Global ini sangat jelas bahwa ranking pendidikan di Indonesia
telah berhasil menempati posisi pertama dari bawah! Luar Biasa! Sangat Ironis sekali nampaknya.
Bersama Negara Meksiko dan Brasil, Indonesia betah menjadi juru kunci di posisi terendah.
The Power Of Teach
6
Pertanyaannya: apa yang terjadi dengan sistem pendidikan di negara yang begitu
mengagungkan Bhinneka Tunggal Ika ini? Mau dibawa kemana jati diri bangsa yang harusnya
mampu merefleksikan keberhasilan di mata dunia setelahnya selama setengah abad lebih ini
merdeka? Sampai kapan kita selalu di bawah? Tidak inginkah kita beranjak naik berkembang?
Dalam pelatihan ini, saya menawarkan sebuah solusi percepatan, yang mampu membuat sebuah
keajaiban dan fenomena di dunia pendidikan. Semoga pelatihan ini akan menjadi sahabat yang
baik dalam pelesatan diri Anda, mentransformasi Anda, menuju pencapaian puncak dalam diri
Anda sebagai pendidik terbaik yang mencetak murid-murid terbaik dari bangsa ini.
Apakah Anda sudah siap dengan Transformasi Diri Anda?
Persiapkan diri Anda saat ini, dengan tulus saya jabat tangan Anda dengan penuh kebanggaan dan
saya sambut Anda saat ini di gerbang kesuksesan awal,
“Selamat Datang Wahai Guru Sejati...”
DAHSYATNYA KEKUATAN HYPNOSIS
"Para juara tidak dibuat di arena. Para juara dibuat dari sesuatu yang ada di dalam diri mereka,
sebuah hasrat, sebuah impian, sebuah visi. Mereka memiliki keterampilan dan kemauan, tetapi
kemauanlah yang terbesar.”
----Muhammad Ali----
Sebelum ke Hypnoteaching kita akan pelajari dulu Hypnosis.
KOK HYPNOSIS? Bukannya Hypnotis?
Hypnosis = Perubahan Tingkat Kesadaran, sedangkan
Hypnotist = Orang yang meng-hypnosis
Secara sederhana, Hypnosis ilmunya, Hypnotist orangnya.
karena banyak sekali pohon singkong yang merajalela, dan orang Indonesia terlalu banyak makan
singkong yang masih panas, akhirnya mulutnya kepeleset dari Hypnosis jadi Hipnotis!
Intinya Hipnotis itu sendiri ternyata adaptasi dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Apa itu Hipnotis?
Dalam kisah Yunani Kuno, ada Dewa Tidur bernama “Hypnos”. Dari dialah muncul inspirasi
bahwa ketika melihat seseorang yang tidur namun sangat sugestif terhadap saran-saran yang
diberikan, maka ia disebut tidur hypnos. Jadi hipnotis itu secara sederhana adalah sebuah kondisi
yang mirip tidur dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang
peranannya. Pada kondisi ini seseorang akan menjadi sangat sugestible (mudah diberikan
instruksi/saran).
Definisi Hypnosis sendiri menurut US Department of Education Human Services Division adalah
“Hypnosis is the bypass of the critical factor of conscious mind, followed by the establishment of
acceptable selective thinking” atau “Hypnosis adalah penembusan faktor kritis Pikiran Sadar
diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti tertentu.”
The Power Of Teach
7
Kapan itu terjadi? Setiap hari, ketika kita mau tidur atau baru bangun tidur, ketika menonton
Stand up Comedy atau program yang lain kemudian tiba-tiba ketawa sendiri, atau melihat sinetron
secara perlahan namun pasti, air mata kita meluncur melewati pipi dan terjatuh, itulah kondisi
Trance dalam Hypnosis Non-State (hipnotis yang tidak disengajakan). Untuk memahami Hypnosis
terlebih dahulu kita fahami Sistem Gelombang Otak kita.
Siklus Brainwave
Dalam sistem gelombang otak kita (brainwave system) yang diukur oleh sebuah mesin EEG
(Electro Enchepalo Graph) kita memiliki tiga Pikiran : 1. Pikiran Sadar (Conscious Mind), 2.
Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind) dan 3. Pikiran Tidak Sadar / Tidur Normal
(Unconscious Mind).
Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik berfruktuasi yang disebut sebagai
gelombang otak (brainwave). Gelombang otak ini terdiri atas empat jenis yaitu gelombang beta,
alpha, theta, dan delta.
Dalam satu waktu, otak manusia terkadang memunculkan berbagai gelombang otak secara
bersamaan. Selanjutnya dari keempat gelombang otak tersebut pasti akan ada jenis gelombang
otak yang dominan, inilah yang kemudian yang memperlihatkan aktivitas pikiran seseorang ketika
itu. Untuk mengetahui kondisi gelombang otak seseorang tentu tidak bisa dilakukan secara kasat
mata, namun harus dilakukan dengan menggunakan detektor EEG tersebut.
The Power Of Teach
8
Gelombang Beta
Gelombang beta adalah gelombang otak yang dominan saat kondisi terjaga dan menjalani
aktivitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisis tinggi misalnya berolahraga,
berdebat dan sebagainya. Dalam frekuensi ini, kerja otak cenderung memicu munculnya
rasa cemas, khawatir, stres, dan marah.
Apabila diukur dengan alat pengukur gelombang otak, gelombang otak berputar sebanyak
14-32 putaran perdetik. Dalam kondisi seperti itu, manusia tidak mudah menerima saran
atau sugesti dari orang lain. Hal ini dikarenakan jumlah fokus cukup banyak dan sulit untuk
diarahkan.
Otak dalam kondisi beta sangat logis, analitis dan non-sugestif dengan jumlah fokus 5-9
fokus. Dalam waktu yang bersamaan fokus bisa tertuju pada banyak objek, contoh ketika
berada di sebuah ruangan pandangan bisa terfokus pada 5-9 objek, baik lemari, kursi, meja
dan sebagainya.
Gelombang Alpha menggambarkan posisi khusyuk, rileks, meditatif, dan nyaman.
Gelombang alpha mengindikasikan bahwa seseorang berada dalam light trance (kondisi
hipnotis ringan) Gelombang Alpha merupakan gelombang yang timbul saat pikiran sadar
mulai pasif, sebaliknya pikiran bawah sadar mulai aktif. Pada kondisi alpha, stres pikiran
pikiran akan lebih rileks dan gelombang otak akan berputar 4-14 putaran per detik.
Gelombang Theta
Pada kondisi theta kesadaran manusia lebih mengarah ke dalam dirinya sendiri misalnya
ketika merasakan kantuk yang mendalam, pada kondisi ini pikiran bawah sadar sudah
benar-benar aktif. Gelombang theta berada pada frekuensi yang rendah. Seseorang akan
berada pada kondisi ini ketika ia sangat khusyuk dan merasakan keheningan yang
mendalam (deep meditation), serta mampu mendengar nurani bawah sadarnya.
Kondisi theta bisa juga disebut kondisi setengah tidur (meditatif) dan kondisi gelombang
otak seperti ini bukan kondisi hypnosis yang diperuntukkan dalam proses pembelajaran di
kelas, namun akan sangat bagus jika digunakan untuk terapi sebelum ujian atau sesi
therapeutic yang lainnya diluar kegiatan belajar mengajar.
Gelombang Delta
Kondisi delta merupakan frekuensi terendah, gelombang ini terdeteksi saat tertidur pulas
dan tidak bisa menerima sugesti apapun. Maka seseorang yang memasuki kondisi ini tidak
bisa ter-hypnosis.
Setelah kita memahami Brainwave System Kita, maka sekarang kita dapat menyimpulkan apa saja
yang harus kita kaji dan fahami sekaligus kuasai. Dalam hal ini kita akan membahas 2 Pikiran saja,
yaitu Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar
The Power Of Teach
9
Pikiran Sadar / Conscious Mind
Sebuah contoh, Ketika seorang ibu guru (katakanlah namanya Bu Santi) sedang menerangkan di
kelas. Pelajaran yang diberikan adalah materi untuk ulangan. Maka esok harinya dilaksanakanlah
ulangan harian itu. Beberapa murid mendapatkan nilai terbaik. Sebagiannya mendapatkan hasil
rata-rata, dan sisanya mendapatkan nilai terendah. Kenapa variasi nilai di kelas terlihat begitu
mencolok?
Menurut Bapak Psiko-analisis Sigmund Freud, Sistem Gelombang Otak Manusia diibaratkan
sebuah gunung es yang dari permukaannya terlihat tak terlalu tinggi hanya sekitar 24 meter saja,
namun jika kita lihat ke dasar, gunung es tersebut menghujam jauh ke dasar hingga 172 meter!
Begitulah Brainwave System kita, 12% nya adalah Potensi Pikiran Sadar, dan 88% nya adalah
Pikiran Bawah Sadar. Maka jika kita memfokuskan potensi kita hanya pada Pikiran Sadar saja,
maka maksimal hasil yang di dapatkan hanya 12%, dan itu pun jika kita mengerahkan semua
potensi dari Pikiran Sadar saja! Lho maksudnya?
Nah, jawabannya ada ketika kita mengamati fenomena kelas tadi di atas, Ibu Santi menerangkan
dengan penuh antusias. Namun daya penangkapan murid berbeda satu sama lain. Salah satu faktor
utama mereka tidak bisa menyerap pelajaran yang diberikan adalah karena Pikiran Sadar mampu
berfikir hingga sembilan Pikiran dalam satu waktu.
Bayangkan oleh Anda, wahai pahlawan, sembilan Pikiran! Itu artinya ketika seorang guru
menerangkan, maka Pikiran Sadar para murid tidak semuanya fokus ke pelajaran. Sambil belajar
pikiran mereka terbagi, ada yang memikirkan uang jajan yang kurang, perselisihan dengan
temannya, ada yang berfikir segera ingin cepat-cepat istirahat atau pulang. Maka fokus Pikiran
Sadar mereka ke mata pelajaran ternyata hanya 1/5 sampai 1/9 saja! Iya! Sudah potensi Pikiran
Sadar hanya 12% ditambah lagi fokus mereka ke pelajaran hanya 1/9-nya saja.
Maka dapatkah kita membayangkan bagaimana mereka menyerap pelajaran jika hanya
mengandalkan Pikiran Sadar saja? Ingatlah, ketika proses kegiatan belajar mengajar, tidak cukup
jika kita hanya mengandalkan Pikiran Sadar saja. Itu sudah mutlak, ingat kata-kata saya, itu sudah
mutlak.
The Power Of Teach
10
Critical Area sebagai media jembatan antara Pikiran Sadar dengan Pikiran Bawah
Sadar
Dalam training hypnoteaching yang kami selenggarakan, seringkali kami menguji para peserta
dengan melibatkan Pikiran Sadar mereka. Salah satu instruksi yang saya berikan adalah dengan
menyuruh salah satu peserta untuk maju ke depan dan berjoget ala bebek.
Setiap respons yang saya terima selalu saja kata “tidak mau” yang mereka lontarkan, dan itu
mereka ucapkan + 5 detik setelah instruksi saya berikan.
Apa yang terjadi?
Pikiran Bawah Sadar itu ibaratkan Istana yang Sangat Berharga. Dan Critical Area adalah
Gerbang Awalnya. Dan disinilah Critical Area sedang melakukan pertahanannya. Critical
Area / CA (Area Kritis) layaknya sebuah gerbang yang diawasi oleh para penjaga yang
hebat dan terlatih. Mereka menjaga istana yang paling mahal, dan mereka dibayar sangat
mahal.
Maka dari itu mereka bekerja dengan sangat profesional, di gerbang ini siapapun yang
masuk harus melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu. Siapapun yang akan masuk
diperiksa dulu apakah akan membahayakan tuan rumah atau malah bermanfaat bagi tuan
rumah.
Mereka membawa misi apa untuk tuan rumah, disinilah proses yang paling ketat dilakukan
sebelum mereka dizinkan untuk masuk ke dalam istana. Itulah fungsi CA dalam Pikiran
kita.
Informasi itu layaknya sebuah benda asing yang akan diperiksa dulu oleh CA. Ketika
Instruksi “Joget Bebek” diberikan, maka sebelum masuk ke dalam Pikiran Bawah Sadar
instruksi itu diubah menjadi informasi. Kemudian dianalisis apakah informasi ini
bermanfaat atau tidak?
The Power Of Teach
11
Kemudian Diidentifikasi apakah jenis dari informasi ini, instruktif (suruhan) atau persuasif
(ajakan)? Kemudian dibandingkan lebih berbobot mana informasi tersebut atau informasi
yang lain yang lebih bermanfaat?
Manakah yang harus dimasukkan terlebih dahulu ke bawah sadar? Sehingga pada akhirnya
setelah semua proses analisis, identifikasi dan perbandingan, maka tahapan terakhir adalah
memutuskan apakah informasi ini layak untuk dilakukan atau tidak?
Para peserta yang diberikan instruksi “Joget Bebek” rata-rata menolak. Karena informasi
itu mereka terima sebagai informasi yang tidak bermanfaat, memalukan, sia-sia jika
dilakukan. Hingga pada akhirnya mereka memutuskan bahwa mereka tidak akan
melakukan instruksi “Joget Bebek” tersebut.
Begitu juga halnya ketika seorang guru mengajar di kelas. Jangan heran jika anak didik
menolak untuk mengikuti instruksi dari Anda. Misalnya, disuruh maju ke depan kelas
untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh Anda kepada mereka.
Sebagian dari mereka enggan maju ke depan. Banyak sekali faktor di critical area mereka
yang mengharuskan bahwa mereka harus duduk saja dan memilih untuk diam daripada ke
depan.
Kenapa mereka memilih untuk diam? tim kami telah melakukan survey di lapangan selama
kurang lebih 8 tahun terakhir ini, salah satunya meneliti kenapa anak-anak didik di
Indonesia ini sulit sekali berkembang.
Ternyata ketika guru memberikan instruksi untuk ke depan. Rata-rata mereka yang maju
ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan, selalu saja mendapatkan respons yang
negatif oleh gurunya.
Ketika mereka melakukan kesalahan—dan tidak sampai disitu saja—sang guru ini malah
mempermalukan muridnya di depan teman-teman yang lain. Kontan teman-temannya acap
kali mengolok-olok si murid yang telah memberanikan diri maju ke depan namun salah
dalam mengerjakan soal tersebut.
Saya akan bertanya kepada Anda. Jika Anda berada dalam posisi si murid yang ke depan
itu. Apa yang akan Anda lakukan jika guru kembali menyuruh Anda untuk ke depan? Apa
yang akan Anda lakukan? Apakah akan langsung mengikuti istruksi guru? Saya yakin
Anda pasti berfikir ratusan kali sebelum memutuskan untuk beranjak maju ke depan,
bukan?
Nah, kita saja yang sudah dewasa dan cerdas akan berfikir ratusan kali. Apalagi para murid
yang masih lugu dan polos pemikirannya. Critical Area mereka sangat responsif. CA
mereka akhirnya memutuskan untuk jangan jadi pemberani dan juara di kelasnya. Karena
itu akan berujung pada ejekan, hinaan, komentar negatif dari guru dan teman-temannya.
The Power Of Teach
12
Selebihnya itu akan sangat merugikan dan melukai Bawah Sadar mereka. Maka pada
akhirnya mereka akan memilih jadi murid yang biasa saja yang menomorduakan prestasi
akademiknya. Wajar saja, jika murid-murid yang kita didik hasilnya kurang optimal.
Setuju?
Terus, apa yang harus kita lakukan? Atau bahkan langkah apa dalam menanggulanginya
jika Anda telah terlanjur membiasakan ke murid seperti itu?
Jawabannya adalah, tembus CA mereka
The Power Of Teach
13
Kamis, 19 Januari 2017
Seminar Online bersama Bapak Rakhmad Zailani Kiki
Materi Menulis Artikel Populer
Pada pertemuan kali ini, kita sama-sama akan belajar mengenai pembahasan dan epilog dalam
penulisan artikel ilmiah popular. Pembahasan berisi tentang analisis, uraian dari masalah di prolog.
Sedangkan epilog artinya penutup, epilog terdiri atas solusi dan kesimpulan. Solusi adalh jawaban
dari masalah yang sudah dianalisis. Solusi inilah gagasan penulis yang membuat tulisannya
menjadi bernilai karena orisinalitas dari gagasan. Juga sebaliknya, jika solusinya tidak orisinal atau
mengambil dari penulis lain, maka tulisan tersebut tidak bernilai. Kita sudah selesaikan materi
penulisan artikel ilmiah popular dari judul, prolog, pembahasan dan epilog.
Terkait dengan judul, judul di karya tulis popular diusahakan tidak lebih dari enak kata. Judul juga
harus menarik. Judul yang menarik, yang mampu membuat orang penasaran untuk membaca isi
tulisan. Judul bisa diakhiri tanda tanya atau tanda seru. Contoh beberapa judul tulisan artikel
popular saya di Koran Republika : “Mengetuk Pintu Surga”, “Haji Betawi Kok Medit?”, “Mintalah
Kasih Sayang-Nya!”, “Orang Gila Yang Sebenarnya”, “Tulang Ikan untuk Aliran Menyimpang”,
“Ke Mana Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak?” bisa dilihat, judul-judul tulisan saya di atas
tidak lebih dari enak suka kata. Membuat judul yang menarik dengan gaya feature merupakan
sebuah tantangan terendiri, perlu pemikiran ekstra keras, bukan hanya bagi penulis pemula tetapi
juga bagi penulis profesioanal.
Buatlah tulisan dari jenis penulisan yang termudah. Di penulisan artikel popular, yang termudah
adalah menulis catatan harian (diary). Bagi yang kesulitan menulis, menulislah tentang kegiatan
sehari-hari dari bangun tidur sampai tidur lagi. Artikelnya dulu.
Gagasan yang orisinil itu bersumber dari bacaan atau pengamatan si penulis. Jadi, kembali kepada
si penulis : sebanyak apa dia membaca? Sesering apa dia mengamati?
http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/16/05/14/o75lxw394-yang-abadi-dari-
wafatnya-ulama#
masalahnya adalah bagaimana orang bisa abadi, tetap hidup, bahkan ketika jasadnya sudah
terkubur ratusan bahkan ribuan tahun. Membaca karya Imam Al Ghozali seakan-akan beliau masih
hidup mengajari kita. Padahal beliau sudah wafat ratusan tahun lalu.
Dari kajian pustaka dan pengamatan terhadap lingkungan banyak baca, banyak mengamati
lingkungan tumbuhkan rasa peduli dan keinginan untuk menolong agama, masyarakat, bangsa,
negara melalui tulisan kita. Penulis itu bukan hanya menunggu momen, tapi dia harus bisa
membuat momen.
Karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan, namun disajikan dalam bahasa yang santai, menyenangkan dan mudah
dipahami oleh masyarakat awam. Berbeda dengan karya tulis ilmiah yang bentuk, isi, dan
The Power Of Teach
14
bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang disajikan dengan aturan-aturan dan bahasa
yang kaku. Dengan
mudah kita mengetahui apakah sebuah tulisan itu sebuah karya tulis ilmiah atau karya tulis populer
dari judulnya dulu. Judul karya tulis ilmiah kalimatnya kaku dan biasaanya terdiri atas dua
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Contoh: Pengaruh Perilaku Gay Terhadap
Peningkatan Penderita HIV/AIDS di DKI Jakarta. Perilaku Gay itu variabel bebas, Peningkatan
Penderita HIV/AIDS itu variabel terikat. Bandingkan dengan judul tulisan saya yang dimuat di
Koran Republika "Jakarta Darurat Gay!". Sama-sama membahas tentang gay dan pengaruhnya
terhadap peningkatan penderita HIV/AIDS di Jakarta tapi berbeda gaya penulisannya. Tulisan saya
ini dapat dibaca di link ini: http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-
nasional/13/04/02/mkmnej-jakarta-darurat-gay
Mari masing-masing kita menulis artikel ilmiah popular yang diposting di grup ini mulai sekarang
dan kamis depan. Panjang tulisan seperti tulisan saya diatas “Yang Abadi Dari Wafatnya Ulama”
Pena adalah senjata jihad kita
Tulisan adalah pelurunya
Mengapa Judul pada karya tulis popular perlu perhatian khusus? Karena judul menjadi daya Tarik
utama para pembaca. Judul yang tidak menarik sulit menarik pembaca, apalagi mengharapkan
pembaca membaca isi tulisan. Bisa dikatakan pada karya tulis popular, judul yang menarik sudah
merupakan setengah dari tulisan.
Popular = menarik, diperlukan banyak orang
Contoh : “Rindu Toko Sebelah”
Judul menarik itu bisa berarti judul yang membuat pembaca penasaran. “Apa sih maksudnya?”
sehingga pembaca ingin sekali membaca isi tulisan, saking penasarannya. Judulnya belum
menarik, masih datar. Hambar, kurang nendang.
The Power Of Teach
15
Sabtu, 21 Januari 2017
Seminar Online bersama Bapak Sambadar
Materi Teacher Trainer
Pada diskusi kali ini diskusi kita bertema MEMBANGUN KETEKUNAN ayo kita hangatkan
diskusi ini. Sahabat Dahsyat, KETEKUNAN merupakan sifat luhur yang mulai langka di zaman
sekarang ini yang katanya zaman modern yang tuntutannya semua instan. Lalu banyak orang
percaya bahwa kesuksesan lebih banyak bergantung pada kemunjuran dari ketekunan. Bagaimana
menurut sahabat?
Apakah yang disebut ketekunan itu?
Sahabat dahsyat, rupanya semua termasuk orang-orang yang senantiasa istiqonal membangun
ketekunan. Nah, sahabat dahsyat saya bisa menyimpulkan dari pendapat sahabat semua yang luar
biasa, ketekunan berarti ‘kukuh untuk mencapai suatu tujuan, bertahan pada suatu keadaan, dan
tidak menyerah meskipun menghadapi halangan atau kegagalan. Sahabat sudahkah kita gigih, ulet,
pantang menyerah dalam menghadapi kesengsaraan, ujian, kegagalan dan keterpurukan?
Mengamati, menganalisa dan mempelajari semua statement sahabat dahsyat, saya tidak
meragukan bahwa sahabat adalah pelaku yang handal dalam membangun ketekunan. Salah satu
aspek penting dari ketekunan adalah cara menghadapi kegagalan yang tak terelakkan.
Langkah pertama untuk dapat tekun adalah menetapkan tujuan-tujuan yang bermanfaat dan masuk
akal
Yang kedua, adalah bijaksana untuk mengevaluasi kembali kiat-kiat hidup kita dari waktu ke
waktu, bertanya kepada diri kita sendiri ke mana tujuan kita dan apakah sudah sesuai dengan visi
kita.
Langkah selanjutnya, pentingkan untuk memastikan apa yang ingin kita gapai.
Sahabatku hal yang mesti kita pahami juga adalah bahwa kita tidak akan menyerah bila kita
memiliki tujuan hidup yang harus digapai dalam pikiran kita.
Ketiga, untuk dapat tekun kita semestinya mengidentifikasi tujuan, menganalisis cara untuk
mencapainya. Orang-orang sukses memahami bahwa jika mereka menginginkan sesuatu, mereka
melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mendapatkannya.
Sahabatku jika kita memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah yang diperlukan
demi memperoleh apa yang kita inginkan dapat membantu kita untuk tetap fokus dalam upaya
menggapai yang kita inginkan. Aspek terpenting dari ketekunan adalah tindakan yang konsisten.
Seorang pendidik menyatakan, “Sesungguhnya waktu cepat berlalu, namun kalau kita tepat
menggunakan dan konsisten, maka akan membuahkan hasil yang baik.”
The Power Of Teach
16
Sebagai penutup pada kesempatan ini, pahamilah bahwa orang yang stabil dapat membuat
kemajuan yang konsisten, motivasinya tetap tinggi sehingga tidak akan mudah menyerah dan
tersingkir.
The Power Of Teach
17
Seminar Online Grup Guru Dahsyat New XI
Senin, 23 Januari 2017
Narasumber Ibu Witra Ria Rahmi, S.Pd
Materi Penelitian Tindakan Kelas
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang PTK ( penelitian Tindakan Kelas )
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bidang pendidikan, khususnya dalam kegiatan
pembelajaran, berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK ini sangat bermanfaat bagi
tenaga pendidik untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran didalam suatu proses
pembelajaran. PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang
dihadapi oleh guru atau dosen di lapangan. Masalah di dalam kelas atau ruang kuliah itu dapat
diselesaikan atau dicari solusinya melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). berikut kita lihat
pengertian PTK menurut para ahli :
Istilah PTK dikenal juga dengan Classroom Action Research. PTK merupakan bagian dari
penelitian tindakan (Action Research).
1. Suharsimi Arikunto (2006)
Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan
pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan. PTK yang merupakan suatu kegiatan ilmiah terdiri dari Penelitian-Tindakan-
Kelas. Penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan
metodologi untuk memperoleh a. data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu hal yang menarik minat dan penting bagi si peneliti.
b. Tindakan merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang
dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
c.. Kelas merupakan sekelompok peserta didik yang sama dan menerima pelajaran yang sama dari
seorang pendidik.
2. DR. Sulipan, M.Pd
Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research ialah penelitian yang dilakukan pada
sebuah kelas untuk mengetahui akibat dari tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian
di kelas tersebut
3. Kunandar (2008)
Penelitian Tindakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik atau bersama-sama
dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki mutu proses
pembelajaran didalam kelas.
4. Suhardjono (2007)
Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai penelitian tindakan yang dilakukan di ruang kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu prose atau praktik pembelajaran.
The Power Of Teach
18
5. Suyanto (1997)
Menjelaskan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran
didalam kelas secara lebih profesional. Oleh karenanya PTK sangat berkaitan erat dengan
persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami oleh pendidik.
6. Wina (2009)
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk
meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik khususnya dalam
pengelolaan pembelajaran.
7. Hopkins (1993)
Mengartikan Penelitian Tindakan Kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi persoalan
secara prakstis yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial
dan ilmu pendidikan dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Menurutnya, PTK merupakan kajian yang sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok pendidik dalam melakukan tindakan-tindakan dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
8. Harjodipuro
Yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki
pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik
mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, jelaslah bahwa hakikat dilakukannya PTK adalah dalam
rangka pendidik bersedia untuk menginstropeksi diri, bercermin, merefleksi atau mengevaluasi
dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang pendidik diharapkan cukup profesional
dan berpengaruh terhadap kualitas dan mutu pendidikan. Karena PTK adalah sebuah kata yg
sangat tidak asing bagi kita semua
Tujuan melakukan penelitian tindakan kelas yang paling lugas adalah untuk peningkatan dan atau
perbaikan praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. Saat ini masyarakat kita
berkembang begitu cepat. Akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan
oleh guru juga meningkat. Penelitian tindakan merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru
untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan bagi guru dalam konteks
pembelajaran di kelas. Bahkan McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi
dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait
dan memiliki konteks dengan proses pembelajaran.
Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan
berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas adalah
terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan
The Power Of Teach
19
kemudian dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk
memecahkan persoalan pembelajaran yany sedang dihadapi oleh guru
Penelitian Tindakan Kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran. Dengan
demikian guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai
upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran, dari pada perolehan pengetahuan umum dalam
bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, guru akan lebih banyak
mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif, dan
bukannya bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan
itu.
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
antara lain mencakup:
1. Inovasi pembelajaran,
2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas,
3. Peningkatan profesionalisme guru.
Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan
meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan kelasnya. Guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke
tahun. Oleh sebab itu jika guru melakukan penelitian tindakan kelas dari kelasnya sendiri, dan
berangkat dari persoalannya sendiri, kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut,
maka secara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.
Karakteristik PTK?
Permasalahn praktis di kelas
Kolaborasi
Ada upaya perbaikan/peningkatan
Efektivitas metode/teknik/proses pembelajaran
Tidak untuk digeneralisasikan
Tidak perlu populasi atau sampel
Tidak mengenal kelompok eksperimen dan control
Proses penelitian melalui siklus
Tahap pelaksanaan PTK
Berangkat dari persoalan kecil
Rencanakan penelitian tindakan secara cermat (masalah, kelas, rekan yang terlibat, bantuan
konsultasi)
Susun jadwal yang realistic
Libatkan pihak lain
Buatlah pihak lain terinformasi
Ciptakan system umpan balik
Buatlah jadwal penulisan
The Power Of Teach
20
Kelebihan dan kekurangan PTK
1. Kelebihan
Kerjasama
- Rasa memiliki
- Kreativitas
- Pemikiran kritis
- Berubah
- Kesepakatan
2. Kekurangan
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
Berkenaan dengan waktu
Bentuk-bentuk PTK
Bentuk PTK dibedakan menurut karakteristik dan fokus penelitian:
1. Guru sebagai peneliti
2. Penelitian tindakan kolaboratif
3. Simultan terintegrasi
4. Administrasi social eksperimental
Bidang garapan PTK
Objek PTK harus merupakna sesuatu yang aktif, dapat dikenal aktivitas bukan objek yang sedang
diam dan tanpa gerak.
1. Metode mengajar
2. Strategi mengajar
3. Model pembelajaran
4. Prosedur evaluasi
5. Perubahan sikap dan nilai
6. Media pembelajaran
7. Lingkungan belajar (Setting)
8. Materi pembelajaran
9. Kurikulum
Prinsip-prinsip PTK
1. Tidak mengganggu komitmen sebagai guru
Guru tetap memberikan yang terbaik kepada siswa jika tindakan tidak berhasil, siklus
tindakan mengacu pada terlaksananya kurikulum dan target penguasaan sesuai
perencanaan pembelajaran
2. Metode pengumpulan data tidak mengganggu proses pembelajaran
3. Masalah yang dipilih adalah yang merisaukan komitmen professional untuk memberikan
layanan terbaik kepada siswa
4. Guru mengikuti prosedur etika berorganisasi
5. Permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas-perspektik misi sekolah secara
keseluruhan.
The Power Of Teach
21
Karakteristik PTK
Apa yang menjadi karakteristik penting bagi penelitian tindakan kelas? Semua penelitian memang
berupaya untuk memecahkan suatu problema. Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan,
penelitian kelas memiliki karakteristik penting yaitu bahwa problema yang diangkat untuk
dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari
yang dihadapi oleh guru. Jadi PTK akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang
menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi
di kelas. Kemudian dari persoalan itu guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk
dipecahkan secara professional.
Tahap PTK
Tahap 1 PERENCANAAN
Apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan
Tahap 2 PELAKSANAAN TINDAKAN
Pelaksanaan sesuai rencana
Tahap 3 PENGAMATAN
Dilakukan bersamaan dengan tindakan
Tahap 4 REFLEKSI
Kegiatan mengemukakan implementasi rencana tindakan
MERENCANAKAN PTK
A. Menetapkan fokus masalah
1. Memunculkan masalah
Refleksi terhadap kinerja (siswa, guru, bahan, kurikulum, IBM, hasil belajar siswa)
2. Mengidentifikasi masalah
Apa yang terjadi sekarang?
Apakah yang terjadi sekarang mengandung permasalahan?
Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?
Saya memilih untuk mengujicobakan gagasan …
3. Menganalisis masalah
a. Pilihlah masalah yang paling penting
b. Pilihlah masalah diluar kemampuan
c. Pilihlah masalah berskala kecil dan terbatas
Masalah mana yang perlu diprioritaskan?
Penguasaan operasi matematika
Membaca, peta buta
The Power Of Teach
22
Kesalahan konseptuasi pada buku paket
d. Usahakan bekerja kolaboratif
4. Merumuskan masalah
Rumusan masalah harus jelas, spesifikasi dan operasional mengarah pada jenis data yang
perlu di kumpulkan. Contoh :
Apakah metode eksperimen pada pembelajaran konsep perubahan wujud zat dapat
meningkatkan daya serap siswa terhadap materi fisika?
Apakah pembelajaran IPA (Biologi) pada konsep perkembangbiakan Tumbuhan
dengan menggunakan pendekatan STM dapat meningkatkan pemahaman konsep,
keterampilan proses dan sikap?
B. MERENCANAKAN TINDAKAN
1. Merumuskan hipotesis tindakan
Hipotesis tindakan adalah suatu dugaan yang bakal terjadi jika suatu tindakan
dilakukan. Contoh :
Jika kebiasan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau istilah
serapan, maka perbendaharaan kata akan meningkat dengan rata-rata.
Penerapan model pembelajaran partisipatif berbasis poster dalam pembelajaran
Sosiologi dapat meningkatkan pemahaman konsep interaksi social siswa kelas X SMA
2. Menganalisis kelayakan hipotesis tindakan
Perlu memperhatikan:
a. Kemampuan dan komitmen guru selaku actor PTK
b. Kemampuan siswa
c. Fasilitas dan saranan pendukung
d. Iklim belajar di sekolah/kelas
3. Persiapan tindakan
a. Buat scenario implementasi tindakan
b. Siapkan fasilitas dan saranan pendukung
c. Tentukan cara merekam dan menganalisis data
d. Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan
C. MELAKSANAKAN TINDAKAN DAN OBSERVASI
1. Pelaksanaan Tindakan
Pada prinsipnya adalah menerapkan apa yang telah direncakan oleh disimulasikan
dalam situasi yang actual di kelas
2. Observasi
Observasi dalam PTK adalah merekam segala perisiwa dari kegiatan yang terjadi
selama tindakan.
Perlu kerjasama: jenis data, indicator yang relevan, prosedur perekaman data,
pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi.
3. Diskusi balikan
The Power Of Teach
23
Tidak dipusatkan kepada kekurangan/kesalahan guru/actor, bentuk dari kesan-kesan
yang didukung data, dilaksanakan tidak terlalu lama setelah observasi dilakukan.
D. ANALISIS DAN REFLEKSI
1. Analisis Data
Reduksi data/penyederhanaan
Paparan data
Penyimpanan
2. Refleksi
Mengkaji keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, untuk
menentukan tindak lanjut dalam mencapi tujuan akhir/tujuan sementara lainnya.
E. PERENCANAAN TINDAK LANJUT
Jika masalah belum tuntas, maka PTK harus dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan
prosedur yang sama (perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi dan analis refleksi)
PTK sebenarnya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, yang sulit itu adalah keinginan kita untuk
menulis yang kurang dan memulainya yang malas. Padahal dikelas kita tentunya pasti ada masalah
dan kendala yang kita hadapi. Mari kita ubah cara pandang kita tentang sulitnya untuk memulai
menulis, niatkan dalam hati kita bahwa PTK yang kita buat adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran kita dikelas.
Melakukan penelitian pencampuran atau yang memang lagi trend sekarang dilaksanakan
penelitian : mixed metod
Penelitian ini sekarang banyak dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru yang mungkin dengan PTK saja
belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dikelas. Nah, saat ini yang terjadi adalah
bahwa kita hanya menyelesaikan 2 siklus dan dianggap ke dua siklus tersebut sudah berhasil karna
yang membuat PTK adalah orang lain dan memaksakan berhasil di siklus kedua.
Kesimpulan :
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk yang bersifat reflekif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran yang
dilakukan bersama dikelas secara professional. Dasar utama dari PTK adalah perbaikan, jadi
tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam
menangani PBM.
The Power Of Teach
24
Selasa, 24 Januari 2017
Narasumber kak jendro
Materi teknik mendongeng kreatif
1. Mendongeng, bercerita, berkisah
Apa yang Kak Jendro tulis dibawah ini adalah hasil nukilan dari berbagai sumber buku,
hasil searching internet, diskusi, dan nasehat dari para pakar, sebagaian membaca dan
menyimak dari berbagai media, dan kemudian Kak Jendro kembangkan menjadi kreasi
kata dan kalimat dari Kak Jendro.
A. Mendongeng :
Mendongeng adalah menyampaikan cerita kepada audiens melalui keterampilan
berbahasa lisan yang produktif dengan boleh ditambahkan gerakan serta mimic dan
perubahan intonasi, karakter dan ilustrasi suara dengan pengemasan Bahasa yang
runtut yang dapat menghibur atau bersifat hiburan dan berisi pesan morah kehidupan
bisa berbentuk fiksi maupun non fiksi.
B. Bercerita
Bercerita adalah serangkaian kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan
tujuan tertentu, bisa berupa kisah nyata maupun kisah tidak nyata.
C. Berkisah
Berkisah adalah menyampaikan cerita kepada audiens melalui keterampilan berbahasa
lisan yang produktif dengan boleh ditambahkan gerakan serta mimic dan perubahan
intonasi, karakter dan ilustrasi suara dengan pengemasan Bahasa yang runtut yang
dapat menghibur atau bersifat hiburan dan berisi pesan moral kehidupan yang dinukil
dari kisah sebenarnya dan bukan merupakan kisah fiksi karena memiliki dasar/sumber
yang jelas.
Dari sini kita akan menyamakan visi mengapa kita mendongeng? Mengapa kita bercerita?
Mengapa kita berkisah? Masing-masing memiliki makna dan bobot yang berbeda, bahkan
memiliki tujuan yang berbeda dan bisa jadi cara membawakannya juga berbeda.
The Power Of Teach
25
Rabu, 25 Desember 2017
Narasumber Bapak Rohdian Al Ahad
Materi Hypnoteaching
Dalam pelatihan Private Hypnosis yang rutin saya lakukan, seringkali saya praktekkan secara
komprehensif, bagaimana efektifnya kata-kata bisa langsung masuk kebawah sadar. Bagaimana
cara mengelola Gesture Tubuh, Mimik Muka, Intonasi dari kata-kata, kecepatan, nafas dan yang
lainnya akan membuat sebuah gelombang yang hebat dan bisa menembus Pikiran Bawah Sadar
manusia dengan sangat cepat dan dalam kondisi apapun.
Saat ini kita praktekan terlebih dahulu bagaimana efektifnya Alam Bawah Sadar. Silahkan Anda
baca tulisan yang saya berikan dengan cepat, jika anda mampu, maka anda telah berhasil
menggunakan Pikiran Bawah Sadara Anda, Okay?
“Adna psati thau bhawa tuslian ynag Adna bcaa ini slaah penuysunan huurfnya, tapi anehya adna
teatp bisa mmebacanya dgnaen biak dan cpeat. Hal ini dikareankan oatk kita saangt credas. Pkiiran
bwaah sdaar sduah pnuya data base ynag ckuup dan sduah memliiki knseop ynag kuat trehadap
semua ktaa-ktaa tresebut dan ini adlaah bgaian dari preoss terbetnuknya intuisi”
The Power Of Teach
26
Sabtu, 28 Januari 2017
Narasumber Bapak Sambadar
Materi Teacher Trainer
Ayo siang ini kita isi dengan diskusi ringan dengan tujuan untuk menambah satu wawasan
keilmuan kita agar hidup kita lebih berkwalitas lagi. Tema diskusi kita “MERENUNGI DIRI”.
Namun sebelum kita lebih jauh berdiskusi rupanya sahabat sangat luar biasa memahami arti
MERENUNGI DIRI, saya secara pribadi ikut menyimak pernyataan sahabat luar biasa ini. Semoga
semua menjadikan kita bertambah wawasan ilmunya diberangi dengan aksi positf yang nyata
dalam keseharian kita.
Sahabat sadarkah kita bahwa dalam hidup ini memang banyak hal yang tidak menentu. Mendengar
rintihan para korban tanah longsor, kebanjiran, gunung meletus dan masih banyak peristiwa alam
spontan menyentuh hati kita. Mengamati serta merasakan hal tersebut mestinya kita perlu
membuat satu perenungan, setujukah sahabat?
Didalam ajaran agamapun terdapat banyak mengajarkan kita pada perenungan
diri/tafakur/kontenplasi, terutama pada Sang Maha Pencipta. Subhanallah, setiap sabtu saya
mengetik bersharing, tapi yang saya rasakan damai yang sangat dalam karena sahabat yang sangat
luar biasa. Sahabat yang pasti semua ini tujuannya adalah demi kebaikan bersama, agar semua bisa
tercerahkan, betul tidak?
Ada nasehat bagus dari Sang Guru :
Terhadap hal-hal apapun agar kita terus senantiasa menyadari akan dirinya sendiri dalam
mencari ridhaNya.
Sahabat agar lebih terarah mari kita mencoba mendalami beberapa hal yang mestinya jadi
perenungan kita dalam menggapai kebaikan :
1. Menyadari tentnag kesalahan:
Jangan suka melihat kesalahan atau menyalahkan orang lain. Karena hal itu akan
menunjukkan kesalahan kita sendiri. Betulkan sahabat? Ketika kita suka melihat kesalahan
orang lain dna menghakiminya. Itu tandanya masih ada kesalahan di dalam diri kita.
Apalagi menjadikan kesalahan seseorang sebagai olok-olok atau bahan diskusi. Tidak sulit
mengenali kesalahan diri kita karena kita tahu persis apa yang kita lakukan, tentu dengan
menyadarinya bahwa apa yang kita lakukan salah
Ego negative kita suka sekali mendominasi kita sendiri untuk mempertahankan
argumennya, padahal bisa jadi hal tersebut justru akan membuka aib sendiri, orang bilang
maling teriak maling.
Sahabat, hal terbaik adalah bila diri kita mampu lebih fokus mengoreksi pada kesalahan
diri sendiri dan segera memperbaiki. Itu salah satunya, sungguh masih banyak lagi hal lain
yang dijadikan tamen perbuatannya. Semua akan terlihat siapa benar dan siapa salah,
The Power Of Teach
27
namun harus bersabar dengan prosesnya dalam keadaan seperti itu kita tak perlu membela
diri mata-matian, sikapi dengan bijak sudah sangat cukup.
2. Menyadari tentang meremehkan. Jangan suka meremehkan orang lain dan yang memiliki
kekurangan. Sebab itu akan memperlihatkan kemiskinan jiwa dan kekurangan hati kita.
3. Menyadari tentang perdebatan
Sahabat, jangan suka memperdebatkan kebenaran, karena itu akan menimbulkan sifat
merasa paling benar. Karena dengan begitu akan menutup hati kita untuk menerima
kebenaran lain.
Sahabat, luar biasanya, semakin mendalami kebenaran yang kita yakini dan merenunginya
dalam-dalam, kita akan semakin bijak
4. Menyadari tentang kata-kata tidak bermanfaat
Menurut satu penelitian kita berbicara dalam sehari jumlahnya 50.000 kata, namun
sudahkan kita mengetahui berapa % kah yang baik. Jangan suka berkata-kata yang tidak
berfaedah, malahan dapat menyakiti hati orang lain. Karena akibat akan ditanggung oleh
diri sendiri pada akhirnya. Sahabat ingatlah bahwa kebohongan akan melahirkan
kebohongan demi kebohongan berikutnya.
Sebagai kesimpulan pada pertemuan ini :
Percaya diri merupakan sebuah kunci utama segala sesuatu yang kita lakukan. Dengan
kepercayaan diri, maka kita dapat melangkah dengan mantap dan pasti tanpa takut akan resiko
yang akan dihadapi. Kita akan terus maju berusaha semaksimal mungkin selagi tidak melanggar
nilai, aturan dan norma. Jadilah pribadi yang istiqoma merenungi diri.
The Power Of Teach
28
Senin, 30 januari 2017
Narasumber Ibu Witra Ria Rahmi, S.Pd
Materi Penelitian Tindakan Kelas
Yang akan dibahas kali ini adalah tentang :
1. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas
2. Rencana dan pelaksanaan PTK
3. Pengumpulan dan analisis data
4. Langkah pelaksanaan penelitian tindakah kelas
Secara keseluruhan, pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdapat empat langkah dalam satu
siklus pembelajaran yang harus terpenuhi. Keempat langkah ini terus berjalan sampai ditemukan
solusi atas permasalahan yang dihadapi. Keempat langkah dimaksud adalah :
1. Menyusun rancangan tindakan (perencanaan)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan apa, mengapa, kappa, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana penelitian tindakan kelas dilakukan. Peneliti menentukan titik-titik atau fokus
peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah
instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta-fakta yang terjadi selama
pengamatan berlangsung. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan selera guru
(peneliti) agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat terjadi dengan wajar tanpa
merubah pembelajaran sebelumnya.
2. Pelaksanaan
Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas diimplementasikan atau diterapkan dan
yang perlu diperhatikan adalah harus ada komitmen guru untuk tetap mengikuti rancangan
yang telah direncakan sebelumnya tanpa merubah kewajaran berprilaku serta hindari
situasi kekakuan, artinya biarkan mengalir seperti biasa supaya informasi yang diperoleh
akurat.
3. Pengamatan
Pada saat pengamatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran,
akan sangat sulit apabila peneliti (guru) juga bertindak sebagai pengamat. Dua cara yang
bisa dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, pertama dengan menjamin obyektifitas
reflesi atau evaluasi atas pembelajaran dan yang kedua dengan memanfaatkan media
informasi seperti kamera CCTV. Pada umumnya peneliti (guru) memanfaatkan teman
sejawat untuk membantu mengamati kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi atau pantulan
Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri kembali perjalanan pelaksanaan
pembelajaran dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama
pembelajaran. Kegiatan refleksi biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai
dilaksanakan.
The Power Of Teach
29
B. RENCANA DAN PELAKSANAAN PTK
Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan, namun
ada kalanya rencana harus dibuat secara khusus lebih-lebih jika ada keperluan (kebutuhan) khusus
untuk melakukan satu kegiatan. Langkah-langkah dalam PTK dilaksanakan melalui proses
pengkajian berdaur yang melalui 4 tahap yaitu : rencana, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.
Kalau ke 4 tahap ini sudah dilaksanakan secara baik dan benar berarti seorang guru sudah bisa
mengembangkan kemampuan profesinya secara professional. Dalam kegiatan belajar
merencanakan dan melakukan tindakan dapat dilakukan dengan 4 langkah utama, yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri
tentang pembelajaran yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi masalah perlu
dianalisis dengan cara melakukan refleksi dan menelaah masalah tersebut. Dari hasil
analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan harus dipecahkan oleh
guru. Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar dapat memandu usaha
perbaikan.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merencakanan penelitian tindakan kelas
4. Melaksanakan penelitian tindakan kelas
Langkah-langkah dalam menyusun rencana usaha perbaikan adalah :
1. Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis
tindakan adalah dugaan guru dengan cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. hipotesis
dibuat berdasarkan kajian berbagai teori penelitian yang serupa dalam masalah, kemudian
didiskusikan dengan pakar serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
2. Analisis kelayakan hipotesis tindakan. Setelah menetapkan alternative hipotesis yang
terbaik, hipotesis perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan
pelaksanaannya. Ada 4 hal dalam analisis kelayakan hipotesis yang dikaitkan dengan
rencana tindakan pelaksanaan :
a) Kemampuan dan komitmen guru sebagai actor pelaksana karena pelaksanaan PTK
memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri dalam melaksanakan rencana
perbaikan dan menyelesaikannya.
b) Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut, misal jika
siswa diberi tugas setiap minggu apakah siswa cukup mampu menyelesaikannya atau
malah membuat siswa malah menjadi bosan
c) Ketersediaan sarana yang diperlukan
d) Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah baik dari guru maupun siswa
The Power Of Teach
30
Analisis masalah
Setelah memperoleh sekian banyak permasalahan melalui proses identifikasi, maka
selanjutnya melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan
urgensi mengatasinya. Dalam hal ini nantinya akan ditemukan permasalahan yang sangat
mendesak untuk diatasi (pembatasan masalah)
Jika pengajar mengalami kesulitan menganalisis masalah, gunakanlah pertanyaan berikut
sebagai panduan:
- Apa yang Anda prihatinkan?
- Mengapa Anda memprihatikannya?
- Menurut Anda apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi hal itu?
- Bukti-bukti apa yang Anda perlukan untuk menilai apa yang terjadi?
- Bagaimana Anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
- Bagaimana Anda mengecek kebenaran dan keakuratan apa yang terjadi?
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang sangat menentukan dalam penelitian tindakan
kelas, karena itu perumusannya dilakukan secara cermat dengan memperhitungkan
berbagai hal yang memungkinkan bagi terwujudnya suatu rumusan yang baik, sehingga
dapat memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam kegiatan atau langkah-langkah
selanjutnya dalam suatu penelitian tindakan kelas.
Pembatasan masalah penelitian dilakukan agar penelitian lebih terarah. Pembatasan
masalah ditujukan pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan.
Terhadap objek tindakan, misalnya peneliti ingin menerapkan pendekatan kooperatif
terdapat banyak model, metode atau teknik pembelajaran, maka sebaiknya disebutkan
langsung metode atau teknik tersebut, misalnya model : Group investi-gation, zigsaw,
petak umpet, menghitung loncat dan lain-lain.
Dalam membuat rumusan masalah, terdapat beberapa patokan yang perlu dipedomani
antara lain:
1. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
2. Rumusan itu hendaklah khusus, padat dan jelas dan tidak terlalu umum. Contoh :
apakah karakter menteri cabinet tahun 1985-1990 mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa di kelas. Topik ini jelas sangat luas karena meliputi wilayah yang sangat
luas dan heterogen dari social, budaya, dan sebagainya. Karena itu topik perlu dibatasi.
Misalnya “apakah metode cerita mampu meningkatkan motivasi belajar siswa”
3. Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data
dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan-
rumusan itu. Dan bisa dipedomani dengan menggunakan : apa yang dipermasalahkan,
siapa yang terlibat dalam masalah, dimana terjadinya masalah, bagaimana
penyimpangan dan berapa besar penyimpangan.
The Power Of Teach
31
MELAKSANAKAN PTK
Setelah meyakini hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, kini guru perlu
mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan yang disebut sebagai persiapan pelaksanaan
yang merupakan bagian awal dari pelaksanaan.
Adapun tahap dalam menyiapkan pelaksanaan terdiri dari 4 langkah yaitu:
1. Menyiapkan pelaksanaan yang terdiri dari :
a) Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakah yang akan dilaksanakan
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan misalnya gambar-gambar
dan saranan lainnya.
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dalam
hasil perbaikan
d) Untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan.
2. Melaksanakan tindakan terdiri dari 6 tahap yaitu:
a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu metodologi penelitian yang
sedang dilaksanakan tidak boleh menganggu komitmen guru dalam mengajar, dengan
kata lain seorang guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian yang sedang
dilaksanaannya dan guru harus selalu mengutakan siswa untuk memperbaiki dan hasil
belajar siswa
b) Cara pengumpulan data jangan selalu menyita waktu guru. Esensi pelaksanaan PTK
harus disertai opserpasi dan interprestasi.
c) Metodologi yang diterapkan haruslah refleksibel atau handal, sehingga memungkinkan
guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi kelasnya.
d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru
e) Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang sesuai dengan tugas-
tugasnya
f) PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil Sekolah artinya semua personil
Sekolah harus punyai persepsi yang benar tentang PTK.
Materi siklus 1 dan 2 berbeda, artinya walau pada KD yang sama, namun semua siklus berbeda
indikatornya. Indicator siklus 2 merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya. Setiap siklus
menggunakan metode/model/media yang sama. Jadi jika siklus 1 menggunakan media display,
siklus 2 juga demikian. Karena metode yang sama, maka scenario dalam rpp sama. Yang
membedakan adalah indicator sana. Gunanya PTK selain untuk memperbaiki pembelajaran adalah
untuk meneliti apakah metode yang digunakan dapat mempengaruhi hasil belajar lebih baik. Jadi
wajar siklus 1 belum menampakan perubahan. Tapi jika hasil siklus 2 lebih rendah, yan menjadi
catatan, jangan pengaruhi nilainya dengan memanipulasi. Lakukan sampai siklus selanjutnya.
Peneliti yang melaksanakan ptk di sekolah tersebut harus mendapat dukungan dari baik itu kepala
sekolah maupun teman sejawat sehingga nantinya proses ptk dapat berlangsung sesuai dengan
hasil yan diharapkan.
The Power Of Teach
32
Kesimpulan materi hari ini:
Langkah-langkah dalam PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang melalui 4
tahap yaitu : rencana, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Dalam kegiatan belajar merencakan dan
melakukan tindakan dapat dilakukan dengan 4 langkah utama, yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merencanakan penelitian tindakan kelas
4. Melaksanakan penelitian tindakan kelas
The Power Of Teach
33
Selasa, 31 Januari 2017
Narasumber Kak Jendro
Materi Praktek Mendongeng
Lihat youtube Kak Jendro dengan kisah Nabi Muhammad https://youtu.be/jx7utDbkVjA
1. Apakah harus dengan cerita?
Tidak selalu, namun kita akan melangkah kesana. Demi anak-anak Indonesia apapun kita
berikan, tentu yang baik-baik. Adakah sesuatu yang tidak baik sampai ke penglihatan anak-
anak hingga masuk dan terekam kedalam otaknya? Jawabannya: sunggung sangat banyak
dan terjadi pembiaraan, akhirnya anak tumbuh dewasa sebelum waktunya, anak cepat
mengerti hal-hal yang belum saatnya, anak-anak menghedaki sesuatu yang belum
waktunya. Salah siapa? Bukan salah siapa-siapa, tidak ada yang disalahkan. Mari fokus
pada solusi, tidak fokus pada masalah. masalah sudah jelas, anak kurang mendapat sesuatu
yang sesuai dengan usianya. Anak memperoleh sesuatu yang sebenarnya mereka belum
menghendaki. Mari setahap demi setahap kita peduli dengan keadaan ini, mari kita tularkan
virus kebaikan ini. Anak adalah anugrah, anak adalah investasi terbaikmu. Tidak perduli
mereka anak siapa? Mereka adalah anak-anak kita, mereka adalah adik-adik kita. Baca
buku tentang Nabi Muhammad maka akan kita temukan begitu sayangnya beliau terhadap
anak-anak. Sedih, marah, jengkel kenapa ada pelecehan seksual terhadap anak, kenapa ada
penganiyaan pada anak. Anak tidak butuh dianiaya, kalo ingin mendidik anak bukan
dianiaya tetapi diberi ketegasan yang jelas.
Kembali ke pembelajaran kita, selain cerita ada yang lebih baik yaitu keteladanan. Belum
bisa bercerita? Bercandalah dengan anak-anak, masuklah ke dunianya. Apakah bisa masuk
kedunia anak? Saya jawab “bisa” caranya? Anda pernah jadi anak-anak bukan? Nah, di
ingat-ingat saja hal-hal yang pernah Anda rasakan dan alami ketika menjadi anak-anak.
Bagaimana ketika Anda kecil anda melihat orang yang lebih tua dari Anda? Apakah
pendapat anda akan hal tersebut, orang yang lebih tua seperti apa yang menjadi idola anda?
Yang membuat Anda nyaman, Yang membuat Anda jadi memiliki ide-ide
Banyak hal selain cerita, ketika Anda di depan anak. Jadilah MC yang baik didepan anak,
jadilah pemandu lomba yang baik didepan anak, jadilah orang dewasa yang bisa
memahami dan mendengarkan anak. Jadilah idola anak disekitar Anda atau di keluarga
anda atau siapapun yang Anda mau atau yang anda kehendaki dan anda pun nyaman
didalamnya.
Kembangkan lagi menjadi orang bisa bercerita sederhana di depan anak, kembangkan lagi
menjadi orang yang dinanti ceritanya oleh anak-anak. Tak perlu cerita hebat, ceritalah yang
baik, bahan cerita yang baik dan kemudian siap-siap menjadi seorang narasumber untuk
anak-anak minimal gaya Bahasa anda. Tak perlu buru-buru, tapi lakukan secara kontinyu,
setahap demi setahap. Lakukan ketika kita penat, jadikan mereka penyembuh kepenatan
kita.
The Power Of Teach
34
Bukan tenaga Anda yang akan habis tapi justru tenaga Anda akan terisi dan semakin terisi.
Bolehkah mendengarkan lagu anak-anak? Saya jawab “Boleh” bolehkah menyanyikan
lagu anak-anak? Saya jawab “boleh kalau bisa harus”
Bolehkah berakting seperti anak-anak? Saya jawab “iya, tapi pada tempatnya”. Sering-
seringlah melakukan ice breaker. Sering-seringlah senyum didepan anak. Sering-seringlah
tertawa bersama mereka. Lalu kapan waktunya melakukan semua itu? Jawabannya
“bergantung pada Anda sendiri terkait penentuan waktunya. Bagaimana kalau tak punya
waktu? Jawabannya : “Pribadi yang baik tidak mencari waktu, pribadi yang baik adalah
menciptakan waktu”.
The Power Of Teach
35
Rabu, 1 Februari 2017
Narasumber Bapak Rohdian Al Ahad
Materi Hypnoteaching
Sebenarnya apa itu Mental Block? Sejenis makhluk apakah itu? Bahayakah Mental Block itu bagi
murid-murid kita?
Sebelum kita jawab semua pertanyaan di atas, mari kita fahami dulu apa itu Mental Block. Secara
sederhana, Mental Block adalah sebuah kondisi jiwa/psikologi yang meyakini sebuah konsep
mental salah, lemah dan kalah.
Menurut president national guild of hypnotist (NGH) USA Chapter Indonesia dan merupakan
Guru Besar saya yaitu Bapak Dr. Iwan D. Gunawan, S.Pd, MM, CH, C.Ht, CCH, CI, MNLP
mengungkapkan bahwa mental block adalah :
“Sebuah kondisi mentalitas jiwa yang mempunyai keyakinan yang salah akan persepsi pada
diri sendiri.”
Dan menurut beliau, peranan guru sangat besar pengaruhnya dalam penghancuran atau malah
pembentukan Mental Block siswa. Sebagai contoh : Murid yakin bahwa dirinya itu ornag lemah,
malas, bodoh, miskin, seba kekurangan, mereka tidak mampu dan emosi negative lainnya yang
melemahkan jiwa. Itulah Mental Block.
Kesimpulannya Mental Block ini wajib dihilangkan! Karena ini akan menghambat potensi siswa,
Mental Block layaknya sebuah Monster Mental yang terus menggerogoti psikologis siswa
sehingga lambat laun potensi mereka akan terus merosot.
Ini sangat berbahaya dan harus segera dihilangkan!
Cara menghilangkan Mental Block adalah sebagai berikut:
1. Menghilangkan dengan luapan emosi
Masih ingat tentang OVJ atau Humor para pelawak? Atau Stand Up Comedy dan apalah
itu
Emosi tertawa kita meluap-luap, atau sinetron? Kita sampai menangis terisak. Atau
semangat kita terbakar setelah menyaksikan para motivator? Itulah luapan emosi
Pilih salah satu yang menjadi karakter kita dalam mengajar. Biasanya guru favorit siswa
dari dulu hingga sekarang dan anda pun dulu pasti mengalaminya bukan? Guru yang
humoris sangat disukai para siswa.
Guru ini mampu membuat humor yang membuat ledekan tawa di kelasnya, dibalik canda
tawa tersebut, sisipilah muatan-muatan pembelajaran yang positif dan motivasi yang kuat,
karena disinilah CA sedang “off/mati”
The Power Of Teach
36
Ketika CA mereka sedang off itulah kesempatan emas bagi kita untuk memasukkan apapun
hal positif yang kita inginkan kepada anak didik kita.
Masukkan kata-kata ini:
- “kalian itu cerdas!”
- “Brilliant sekali otak kalian itu”
- “Amazing, belum pernah Bapak melihat murid-murid sejenius kalian.”
- “Catat dengan baik kalimat bapak ini sekarang! 5 tahun ke depan kalian pasti
sukses meraih impian kalian!”
1. Gunakan Bahasa Affirmasi/Kata-kata positif
Masih terbayangkan bagaimana kekuatan kata-kata itu mampu mempengaruhi Pikiran
Bawah Sadar murid kita? Dengan menggunakan Bahasa Affirmasi, kita menanamkan
sugesti yang kuat dan spesifik kepada mereka sehingga tanpa sadar mereka akan melesat
dan terpacu akan kekuatan Bahasa Affirmasi itu.
Inilah beberapa contoh Bahasa Affirmasi yang selanjutnya bisa Anda kembangkan sendiri:
Ibu sangat yakin potensi kalian itu luar biasa dalam Bahasa Inggris ini. Hanya dengan
belajar dua pertemuan saja dengan Bapak/Ibu kalian pasti bisa menguasai Lima Tense
sekaligus.
Lihat dengan kata-kata seperti itu kita bisa menghipnosis mereka dan menghilangkan
mental block mereka. Awalnya bisa jadi mereka beranggapan dirinya bodoh, lemah,
minder. Namun ditekankan oleh seorang figure (guru) maka tanpa sadar minder itu
tergantikan oleh Potensi Luar Biasa. Lalu sugestikan pasti bisa menguasai… (lanjutkan
apa keinginan kita untuk mereka).
Contoh berikut :
Kalian itu benar-benar cerdas! Tak ada keraguan sedikitpun! Sepulang sekolah kalian
belajar 2 jam saja! Kalian pasti mampu mendapatkan nilai 100 dari Ibu.
Perhatikan! Kalimat yang dipertebal pada kalimat diatas mengadung sugesti yang
powerful! Dan yang di italic itulah keuntungan yang akan mereka dapatkan.
Oke. Catatannya: gunakan yang pasti yaitu “sungguh, benar-benar, dan lain-lain”
bukannya “kayaknya kamu itu cerdas atau sebenarnya kalian itu pintar” kalimat kayak itu
adalah “keraguan” dan “sebenarnya” itu seolah hanya pembenaran oleh guru yang
menginginkan anak didiknya pintar, bukan sebuah keyakinan akan pintarnya anak didik
kita.
2. Menghilangkan Mental Block dengan Terapi Hypnosis (Hypnotherapy)
Sebetulnya untuk penguasaan hypnosis akan sangat terasa pengaruhnya jika Anda
mengikuti training/workshop sertfikasi CH yang rutin saya selenggarakan tiap bulan,
The Power Of Teach
37
karena tidak hanya kata-kata saja yang Anda kuasai, tapi juga pembawaan dan Bahasa
tubuh yang tepat untuk meng-hypnosis anak didik agar sangat powerful.
Tapi akan sangat bagus jika Anda menguasai pelatihan online ini sepenuhnya sebelum
mengikuti workshop kami, jadi Anda akan menguasai pelatihan online ini sepenuhnya
sebelum mengikuti worshop kami, jadi Anda akan menguasai dengan jauh lebih cepat.
Sekarang kita akan memasuki sebuah gerbang awal teknik hypnosis terlebih dahulu, karena Anda
wajib bin kudu, menguasai bagaimana seluk beluk Pikiran Bawah Sadar itu.
Mengenali Modalitas Sebagai Gerbang Awal Masuknya Sugesti Yang Forceful!
Pernah dengar apa itu MODALITAS?
Jika memang iya, Anda pasti sangat familiar dengan istilah Visual, Auditorial maupun Kinestetik.
Olfactory (penciuman) dan Gustatory (pengecapan) dan Modalitas Gabungan dari kelimanya.
Itulah yang dinamakan modalitas! Dan ketika Anda memahami seluk beluk modalitas dari siswa,
bagaimana Bahasa modalitas itu dan sejauh mana dominasi masing-masing modalitas dalam
pembentukan kepribadian murid, maka Anda Insya Allah akan menjadi seorang Master Hypnotist
di kelas Anda!
Sebetulnya modalitas itu ada lima, yaitu V,A,K,O,G kependakan dari Visual, Auditorial,
Kinestetik, Olfactory (penciuman) dan Gustatory (pengecapan/rasa) dan ini berpantokan dengan
sejauh mana kita menggunakan masing-masing indra kita. Jadi sederhananya, modalitas itu adalah
manifestasi dari kelimat indra kita, yaitu mata, telinga, kulit, hidung dan lidah.
Wahai pahlawan! Sebelum Anda mengetahui bagaimana mempraktekkannya kepada anak didik
Anda, maka Anda harus merasakan terlebih dahulu sehingga Anda sendiri mengenali apa
modalitas Anda yang sebenarnya tanpa harus mengikuti tes psikologi yang ribet!
Siap? Persiapkan diri Anda. Silahkan ambil posisi duduk yang nyaman, dan tenangkan diri Anda,
rilekskan sampai Anda merasakan indahnya atmosfir di ruangan yang Anda tempati saat ini.
Setelah Anda mendengarkan sugesti tersebut, apa yang Anda rasakan?
1. Terbayangkah dengan jelas bagaimana rumah Anda berikut isinya? Warna masakan,
bentuk kursi dan meja makan? Jika terlihat dengan jelas atau bahkan sangat jelas
gambarannya, maka Anda termasuk ke dalam modalitas visual, apabila : auditorial,
kinestetik, olfactory dan gustatory-nya samar.
2. Terdengarkah suara pintu yang dibuka? Gesekan antara piring, sendok dan garpu?
Kunyahan mulut Anda? Jika terdengar dengan jelas atau bahkan sangat jelas oleh
pendengaran Anda, Maka Anda termasuk kedalam modalitas auditorial, jika :Visual,
kinestetik, olfactory dan gustatory-nya samar.
3. Terasa bagaimana tangan Anda menyentuh gagang pintu? Atau merasakan nyamannya
rumah Anda, terasa kulit Anda menyentuh sendok, garpu? Jika terasa dengan jelas atau
The Power Of Teach
38
bahkan sangat jelas oleh kulit Anda, maka Anda termasuk kedalam modalitas kinestetik,
jika : visual, auditorial, olfactory dan gustatory-nya samar.
4. Gustatory dan olfactory adalah modalitas tambahan Anda, yang mendukung akan ketiga
modalitas di atas. Yaitu jika tercium wangi dan terasa masakannya.
Dari tes tadi, sahabat sudah mengetahui apa jenis modalitasnya masing-masing. Bisa jadi Visual,
Auditorial, Kinestetik atau Gabungan (Visual Auditorial, Visual Kinestetik, Auditorial Kinestetik,
atau ketiganya)
Kondisi realita saat ini pada KBM
Ketika dalam kelas kita sering sekali menjumpai murid kita beragam kesukaannya satu sama lain.
Dalam kesukaannya pun sudah berbeda, apa lagi dalam modalitasnya, sayangnya rata-rata sebagai
seorang guru kurang peka terhadap potensi modalitas yang dimiliki oleh setiap siswa.
Ada sebagian guru yang mengajar yang inginnya dimengerti oleh setiap muridnya, sering sekali
mereka berkata seperti ini, “Kalian itu mengerti ngga sih apa maksud Ibu?” atau “Kenapa kalian
ngga ngerti-ngerti sih apa yang telah Bapak ajarkan?”
Pernahkah Anda berkata seperti itu? Semoga saja tidak, itu sama saja dengan egosentris, ingin
sekali jadi pusat pengertian.
Memangnya kenapa? jika kita analogikan usia kita seperti sebuah pohon, dan diri kita sebagai
pemanjatnya, maka kita telah memanjat dengan sangat tinggi, dan jauh lebih tinggi daripada murid
kita di kelas.
Analoginya seperti ini, yang namanya kita telah naik pohon, harusnya bisa turun, karena
mengalami di bawah dulu, dan yang masih di bawah (belum pernah memanjat) rata-rata sulit untuk
menaiki pohon tersebut karena belum pernah, maka muncullah rasa takut, dan tak berani
memanjat.
Pertanyaannya, siapa yang harus menyesuaikan, apakah yang belum berani memanjat ke pohon
ataukah yang telah memanjat pohon turun dulu ke bawah?
Betul!
Tentu saja yang memanjat pohon terlebih dahulu, karena dia jauh lebih berpengalaman, dan yang
di bawah kecil mungkin naik ke atas karena belum pernah, dan dipenuhi dengan rasa takut.
Begitu juga halnya diri kita, yang namanya usia kita telah bertambah tua, maka kita pernah
merasakan muda, dan yang masih muda belum pernah merasakan tua.
Jadi pertanyaannya, siapa yang harus menyesuaikan terlebih dahulu, apakah yang tua (baca: guru)
ke yang muda (baca:murid), ataukah sebaliknya?
The Power Of Teach
39
Nah tentu saja yang tua dulu menyelami dunia yang muda, karena yang tua telah mengalami
masa muda.
Jadi mulai sekarang, selami dunia anak didik kita, fahami mereka terlebih dahulu karena kita telah
mengalami masa-masa seperti mereka, jangan paksa mereka memahami Anda, mengerti dunia
Anda, karena jelas-jelas mereka belum mengerti karena belum pernah mengalami
Dan ingat! Sesuaikan dengan generasi yang sekarang (up to date), karena sistem pengajaran
sekarang dengan yang dulu itu berbeda, jangan ada kata, “Dulu selagi kita masih muda, kita sering
dibentak dan dimarahi oleh guru, buktinya waktu itu kita bisa pinter.”
Nah, kalau sekarang masih menggunakan sistem pengajaran yang dulu, maka kita masih
terbelakang, out of date alias ketinggalan zaman. Saat ini kita harus menyesuaikan dengan dunia
murid-murid kita, tak ada lagi kekerasan, tak ada lagi kemarahan, tak ada lagi guru yang dibenci,
dan tak ada lagi guru yang ditakuti. Itu udah ketinggalan zaman!
Sekarang ini zamannya guru dicintai oleh murid karena kebijaksanaanya, disegani karena
ketegasannya, disayangi karena pengertiannya. Itulah Guru Hypnoteaching.
Mengenali dan Mengarahkan Modalitas Murid Kita
Nah terus bagaimana dong cara mengenali dan menyelami dunia mereka?
Jawabannya yaitu dengan mengenali modalitas semua murid kita di kelas. Anda kan telah mengerti
apa itu modalitas, dan Anda sendiri Alhamdu Lillah... telah mengetahui apa modalitas Anda (tadi
kita praktek). Begitu juga halnya dengan murid-murid kita, amati modalitas mereka dengan
mengenali apa saja kesukaan mereka, contohnya:
- “Aku ga suka jika Pak Guru memberiku tugas mencatat.” (bukan kinestetik)
- “Aku paling benci pelajaran menyimak dan membaca.” (bukan visual)
- “Aku benci pelajaran seni musik, karena kita sering disuruh bernyanyi!”. (bukan auditorial)
+ “Aku suka dengan menggambar” (modalitas visual)
+ “Aku suka menyanyi dan mendengarkan dongeng.” (modalitas auditorial)
+ “Aku tuh seneng jika pelajaran itu sering praktek.” (modalitas kinestetik), dan lainnya.
Setelah kita mengetahui modalitas masing-masing murid kita, maka inilah saatnya kita menyelami
dunia mereka, saatnya menyesuaikan dengan gaya belajar mereka, dan saatnya kita menyesuaikan
dengan pola bahasa yang tepat!
Mulai sekarang kuasai Pola Bahasa Modalitas, yaitu dengan cara memberikan predikat-predikat
yang sesuai dengan ketiga modalitas, gunakan ketiga-tiganya ketika kita mengajar, karena murid
kita di kelas itu heterogen (memiliki modalitas yang beragam) dan ini harus kita tangani.
The Power Of Teach
40
Beginilah cara penggunaan predikat ketika mengajar (sisipkan predikat tersebut ketika
berbicara di depan kelas):
1. Bahasa Visual : Perhatikan, Lihat baik-baik, Gambarkan, Terangkan, Amati, dll.
2. Bahasa Auditorial : Dengarkan, Jelaskan, Ucapkan, Teriakkan, Katakan, Suarakan, Bunyikan,
Berbicara.
3. Bahasa Kinestetik : Sentuh, Raba, Rasakan, Menurut Perasaan, Menyentuh, Merasa, Gerakkan,
Acungkan.
Contoh Praktek ketika di kelas bisa digunakan seperti di bawah ini:
“Anak-anakku yang cerdas! Sekarang kita akan bermain dengan angka, perhatikan ketika Ibu
menggambar angka di depan ya?? Lihat oleh kalian susunan angkanya, Lalu kalian dengarkan dan
ucapkan apa yang telah Ibu katakan, setelah kalian bisa, boleh kalian merasa senang, okey???”
(untuk anak TK atau SD)
“Sekarang pelajaran Anatomi Katak dalam Biologi, siapa yang melihat ada perbedaan antara
betina dengan yang jantan acungkan tangan kalian, lalu katakan dengan lantang.” (Untuk SMP
atau SMA)
“Dalam statistika kali ini, kita bisa melihat pergerakan kurva yang menanjak, siapa diantara kalian
yang bisa menjelaskan dan berbicara ke depan? Hmmzz, setelah saya gambarkan tadi, pasti kalian
merasakan mulai ada pencerahan bukan?” (Untuk ke Mahasiswa)
Mulai ada pencerahan kan setelah Anda melihat penjelasan kami tentang modalitas? Apalagi jika
Anda langsung mempraktekkan dengan berbicara di depan kelas Anda? Tentu saja Anda akan
merasa bangga akan kemampuan Anda yang semakin lama semakin meningkat.
Tadi adalah contoh dalam mempraktekkan Bahasa Modalitas. Kita selaku Guru harus bisa meraih
semua Modalitas siswa. Jika kita seorang Visual, maka secara alami kita akan menarik perhatian
murid yang Visual juga. Maka tambahkan Predikat-predikat Audio dan Kinestetik. Begitu juga
jika Anda seorang Auditorial, gabungkan Visual dan Kinestetiknya.
Maka mungkin gak salah jika ada peribahasa, "Gak ada murid bodoh, yang ada hanya Guru yang
kurang Fleksibel dalam mengajar."
Oh ya untuk hal ini saya sangat merekomendasikan Sahabat Dahsyat untuk melihat Film berjudul
"Taare Zamen Par" Produksinya Aamir Khan. Saya tipikal yang kurang suka Film India, tapi kalau
Filmnya Aamir Khan terutama yang "3 Idiot" "PK" dan "Taare Zamen Par" saya berani
merekomendasikan karena isinya berbobot sekali.
The Power Of Teach
41
Kamis, 2 Februari 2017
Narasumber Bapak Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag MM
Materi Menulis Artikel Populer
Minimal, ada 5 jenis karya tulis populer. Saya akan mengurutkan dari yang paling mudah, yaitu:
1. Catatan (Diary)
2. How To
3. Traveling
4. Human Interest
5. Ilmiah Populer
Kita sudah memulai dari yang paling sulit, yaitu: ilmiah populer.
Bagi para pemula atau yang masih kesulitan menulis, sebaiknya mengawali tulisan dengan jenis
tulisan catatan harian (Diary). Catatan harian berisi tentang aktivitas sehari-hari penulis atau
peristiwa-peristiwa yang dialami penulis dalam satu hari. Sedangkan jenis tulisan How To adalah
tulisan tentang bagaimana cara membuat sesuatu.
The Power Of Teach
42
Sabtu, 4 Februari 2017
Narasumber Bapak Sambadar
Materi Teacher Trainer
ayo kita isi sore ini dengan diskusi ringan Tema BELAJAR MENYUKAI DIRI SENDIRI.
Sahabat, bila kita membuat makna definitif tentang “cinta/suka” sebagai sebuah ‘sikap’ adalah
sebuah cara pandang yang positip. Cukup sederhana, bila kita menyukai/mencintai sesuatu hal,
maka semua aspek dari hal tersebut akan selalu tampak positip di mata kita. Betul tidak sahabat.
Sedangkan kebalikan dari mencintai adalah membenci yaitu cara pandang yang negatip jadi semua
hal/aspek yang dilakukan walaupun itu baik, kelihatannya di mata kita tetap tidak baik. Sahabat,
Jadi menyukai/mencintai diri sendiri adalah cara pandang yang positip terhadap diri sendiri.
Sahabat hal yang menjadi masalah adalah ketika kita sering membandingkan diri kita dengan orang
lain. Karena dengan membandingkan maka rasa menyukai/ mencintai diri sendiri akan sedikit
terkikis sebagai refleksi cara pandang yang kurang positip. masing - masing kita individu yang
unik, dan semestinya kita bisa mengexpose kelebihan kita utk kebaikan bersama shg akan tercipta
rasa suka baik pada rinya maupun yang lainnya.
Sahabat untuk bisa bersaing dengan diri sendiri, kita harus menetapkan apa yang ingin kita
lakukan. ukurannya adalah dengan adanya peningkatan atas upaya kita. Sebagai contoh, belajar
memasak. kita harus membuat rekor untuk diri sendiri.Hari ini hanya bisa masak air dan masak
mie instan. minggu depan belajar membuat sayur bayam dan bakwan jagung…minggu depannya
lagi lebih intens belajar memberi cita rasa yang “pas” dst.jadi selalu melakukan peningkatan.
seiring perjalanan waktu, dan seringnya kita memecahkan rekor sendiri dan selalu mengalami
peningkatan, kita akan memandang diri kita secara lebih baik lebih dan positif.
Sahabat, mengutip pernyataan Pa Dedi, sahabat kita, “tidak perlu membandingkan diri kita dengan
orang lain, mereka memiliki pemecahan rekornya sendiri”. pecahkanlah rekor diri kita sendiri,
apapun bidangnya. Motivator kita, “Ketika kita mencintai diri sendiri, maka akan lebih mudah
bagi kita untuk mencintai orang lain”. Kita akan mampu memberikan perhatian kepada orang lain,
berbagi kebahagiaan kepada orang lain karena di dalam diri kita sudah ada pondasi
“SUKA/CINTA” yang kuat.
Sahabat, hal yang juga tidak kalah penting, sebelum kita memahami bagaimana mencintai diri
sendiri, kita harus belajar untuk menghormati diri sendiri. Sebagai kesimpul pada diskusi hangat
siang ini bahwa memahami bagaimana mencintai diri sendiri dapat membantu kita mengatasi
keterpurukan dan membangun kembali kepercayaan diri kita, dan yang penting tentu menikmati
kehidupan yang lebih baik.
The Power Of Teach
43
Senin, 6 Februari 2017
Narasumber Ibu Witra Ria Rahmi, S.Pd
Materi Penelitian Tindakan Kelas
kali ini kita akan membahas tentang : penyusunan laporan penelitian tindakan kelas
Penyusunan proposal selalu mengacu pada pedoman penulisan. Masing-masing lembaga, sponsor
atau pemberi dana membuat pedoman yang berbeda-beda. Peneliti harus cerdas dan mampu
menyesuaikan karya tulisannya dengan panduan bentuk apapun. Berikut ini ada salah satu contoh
format penelitian tindakan dan informasi yang diperlukan pada setiap sub bab laporan penelitian.
Format penyusunan proposal/laporan penelitian merupakan persyaratan administratif yang harus
dipenuhi oleh peneliti. Laporan penelitian tidak akan mendapat skor yang bagus apabila poin-poin
yang akan dinilai tidak ditulis oleh peneliti karena peneliti tidak menaati panduan penulisan.
Dalam panduan penulisan proposal/laporan penelitian selalu diberikan petunjuk penulisan. Peneliti
harus cermat dan cerdas menjawab permintaan yang tertulis pada panduan.
Berikut sistematika laporan penyusunan proposal ptk:
1. Judul penelitian
A. Judul
Judul penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) harus mencerminkan
permasalahan yang ingin diubah, dikembangkan, ditingkatkan, atau ditumbuhkan,
misalnya sikap terhadap sesuatu hal, motivasi belajar, keterampilan membaca,
keterampilan bertanya, dan lain-lain. Selain itu, judul juga mencerminkan tindakan apa
yang akan dilakukan. Ide tindakan yang akan dilakukan ini bisa berasal dari pengalaman,
saran dari teman sejawat, atau hasil membaca buku/kepustakaan. Beberapa alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman
siswa, misalnya, antara lain pendekatan proses, pendekatan eklektik, atau pendekatan
pengalaman berbahasa.
Pada umumnya, judul proposal penelitian berkisar antara 8 s.d. 12 kata. Judul yang kurang
dari 8 kata mencerminkan terlalu luasnya permasalahan yang akan dibahas, dan sebaliknya
judul terdiri lebih dari 12 kata mencerminkan terlalu sempitnya kajian yang akan
dilakukan.
Sudah barang tentu, judul proposal penelitian haruslah bersifat problematis. Dengan
membaca judul orang akan memahami permasalahan apa yang ingin dikaji dan dicoba
untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas.
Judul yang baik adalah judul yang:
1. Mencerminkan masalah
2. Mencerminkan upaya tindakan yang akan dilakukan
3. Dan yang pasti, judul mestilah singkat, jelas, dan mudah dipahami.
The Power Of Teach
44
Karakteristik judul PTK adalah ada unsur masalah yang akan dipecahkan dan ada unsur
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Subjek dan objek pada
umumnya ditulis tetapi dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami. Pada umumnya,
judul proposal penelitian berkisar antara 8 s.d. 12 kata. Judul yang kurang dari 8 kata
mencerminkan terlalu luasnya permasalahan yang akan dibahas, dan sebaliknya judul
terdiri lebih dari 12 kata mencerminkan terlalu sempitnya kajian yang akan dilakukan.
Contoh-contoh judul PTK
1) Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Melalui Penerapan Metode
Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran Micro Teaching
2) Implementasi Metode Problem Posing dengan Setting Pembelajaran Kooperatif
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Matematika
3) Penerapan Metode Inquiry Dalam Kompetensi Menghitung Break Event Point
(BEP)
4) Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Dasar Melalui Pendekatan
Belajar
Problem Based Learning Model Group Tutor dan Study Champion
5) Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together Untuk
Meningkatkan
Kualitas Proses dan Hasil Belajar ……………….
6) Peningkatan Kualitas Pembelajaran …. Dengan Metode Project-Based Learning
Melalui Pemanfaatan Pustaka Cyber
7) Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Program Student Support Services
Pada Mata Kuliah Fisika
8) Pemberian Tugas Membuat Ringkasan Sebelum dan Setelah Pembelajaran Untuk
Mencapai Ketuntasan Belajar
9) Penerapan Media Audiovisual Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah Kimia Dasar
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Bagian ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama, deskripsikanlah keadaan ideal yang
ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Keadaan ideal ini barangkali sesuai
dengan tujuan dalam kurikulum atau apa yang menjadi harapan umum. Dalam hal keterampilan
membaca pada siswa, misalnya, keadaan yang diinginkan adalah bahwa para siswa mestinya
memiliki keterampilan membaca yang memadai yang ditandai oleh karakteristik tertentu atau
membaca itu sangatlah penting sebagai kunci sukses dalam belajar.
# Latar Belakang Masalah
Bagian ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama, deskripsikanlah keadaan ideal yang
ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Keadaan ideal ini barangkali sesuai
dengan tujuan dalam kurikulum atau apa yang menjadi harapan umum. Dalam hal keterampilan
membaca pada siswa, misalnya, keadaan yang diinginkan adalah bahwa para siswa mestinya
The Power Of Teach
45
memiliki keterampilan membaca yang memadai yang ditandai oleh karakteristik tertentu atau
membaca itu sangatlah penting sebagai kunci sukses dalam belajar.
Kedua, deskripsikanlah keadaan yang nyata yang memang ada dan terjadi di lapangan. Keadaan
ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan penagalaman sehari-hari dalam pelaksanaan
tugas mengajar kita sebagai guru. Keadaan ini biasanya bertentangan dengan keadaan yang
diharapkan. Dalam hal keterampilan membaca, misalnya, keadaan yang ada di lapangan bisa
berupa siswa tidak terbiasa membaca, siswa lebih suka menonton televisi di rumah daripada
membaca buku pelajaran, siswa lebih senang membaca komik daripada membaca buku pelajaran,
siswa lebih suka mengisi waktu luang dengan bermain daripada membaca, atau hasil tes membaca
siswa jelek.
Berdasarkan kedua aspek itu, dapat ditarik permasalahan yang akan dicoba untuk dipecahkan.
Dalam hal keterampilan membaca, misalnya, berdasarkan keadaan ideal dan keadaan nyata di atas
dapat ditarik permasalahan tentang (1) rendahnya sikap siswa yang positif terhadap kegiatan
membaca, (2) rendahnya kebiasaan membaca para siswa, atau (3)
rendahnya keterampilan membaca siswa. Karena keterbatasan waktu, penelitiboleh
memfokuskan penelitiannya pada satu masalah saja.
Ketiga, deskripsikan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan
yang ada. Upaya itulah yang nantinya akan menjadi alternatif tindakan. Upaya- upaya itu bisa
berasal dari ide peneliti, hasil kolaborasi peneliti dengan teman sejawat, atau hasil membaca buku,
majalah, atau jurnal ilmiah.
Secara Garis besar isi latar belakang masalah antara lain menguraikan:
1) fakta-fakta penyebab masalah yang terjadi di kelas. Fakta tersebut ditunjukkan dari hasil
pengamatan atau pengukuran kemampuan siswa/mahasiswa;
2) argumentasi teori tentang tindakan yang dipilih. Argumen lebih kuat apabila didukung oleh
kajian tindakan sejenis yang sudah pernah diterapkan pada penelitian terdahulu;
3) alasan-alasan logis pentingnya penelitian tindakan dilakukan;
4) dampak negatif apabila tindakan tidak segera dilakukan dan dampak positif setelah
pelaksanaan tindakan.
b. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah berisi
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan dikaji melalui penelitian. Rumusan masalah dapat
disusun berdasarkan analisis masalah yang terdapat pada judul penelitian.
Contoh rumusan masalah dari penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Hasil Belajar
Statistika Melalui Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Peer Tutoring” antara lain
adalah:
1) Bagaimanakah respon mahasiswa peserta kuliah statistika terhadap penerapan strategi
pembelajaran cooperative learning tipe peer tutoring?
The Power Of Teach
46
2) Apakah strategi pembelajaran cooperative learning tipe peer tutoring dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar Statistika mahasiswa program studi ... ?
Berdasarkan contoh di atas, kualitas hasil belajar masih dapat dirinci lagi menjadi
beberapa indikator seperti kebenaran prosedur, ketelitian, kebenaran jawaban, ketekunan dalam
mengerjakan tugas, dsb. Materi kuliah Statistika juga dapat dipersempit dengan cara mengambil
satu topik materi yang terdapat pada mata kuliah tersebut misalnya pada topik Analisis of Variance
atau analisis korelasional saja.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan PTK mencerminkan hasil yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan. Tujuan penelitian
ditulis dengan kata-kata operasional yang dapat dicapai dan diukur keberhasilannya pada akhir
penelitian. Sejalan dengan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ditulis dalam bentuk
pernyataan namun isinya harus konsisten dengan pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah.
Contoh kongkret tujuan penelitian yang diambil dari contoh rumusan masalah di atas antara lain:
1) Mengetahui respon mahasiswa peserta kuliah Statistika terhadap penerapan strategi
pembelajaran cooperative learning tipe peer tutoring.
2) Mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar Statistika setelah menggunakan strategi
pembelajaran cooperative learning tipe peer tutoring
d. Manfaat Penelitian
PTK merupakan penelitian terapan sehingga hasil penelitian lebih banyak memberi manfaat
praktis atau nyata. Sasaran subjek yang memanfaatkan hasil penelitian disebutkan secara eksplisit
misalnya siswa, guru, sekolah dan lembaga pemberi dana
Contoh:
1) Mahasiswa terbimbing untuk memperoleh hasil belajar statistika yang berkualitas
2) Dosen dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa untuk belajar secara berkelompok.
3) Sekolah dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk memperkaya referensi yang dapat
digunakan oleh guru pada mata pelajaran lain
4) Kalangan akademisi memperoleh gambaran umum tentang strategi pembelajaran
cooperative learning tipe peer tutoring
dalam penulisan rumusan masalah..kita memakai kata tanya apakah dan bagaimana..kata tanya
apakah cenderung hanya merujuk pada jawaban ya atau tidak, sementara kata bagaimana lebih
merujuk pada jawaban yang lebih bersifat open ended yang menuntut jawaban yang lebih panjang
sebagai bentuk penjelasan terhadap fokus penelitian yang dilaksanakan.
kalau manfaat penelitian bagi guru..itu bisa kita lihat dari apa yang akan ditelitinya pak..
misalnya..penggunaan display kelas untuk meningkatkan hasil belajar ipa sd kelas 2 ttg benda
langit. manfaatnya Bagi guru sebagai pedoman dalam menerapkan strategi pembelajaran IPA
khususnya dengan media gambar benda langit.
Berikut ini pertanyaan yg dapat dijawab dalam pemilihan masalah yg relevan:
1. Apakah masalah yang akan diteliti itu merupakan masalah yang sedang hangat di dalam
masyarakat pada saat ini ?
The Power Of Teach
47
2. Apakah masalah tersebut benar-benar ada di dalam masyarakat, atau apakah aktual ?
3. Sejauh mana masalah tersebut dirasakan ? apakah penduduk atau masyarakat merasakan
masalah tersebut ?
4. Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompok tertentu, misalnya ibu hamil, bayi, atau
anak balita ?
5. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan atau ekonomi yang
luas ?
6. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan aktivitas program yang sedang berjalan ?
KAJIAN TEORI
a. Deskripsi
Kajian teori memaparkan: (1) deskripsi tentang masalah yang diteliti; (2) deskripsi teori tentang
tindakan yang dipilih; (3) kajian hasil penelitian yang relevan; dan (4) hipotesis tindakan.
Kerangka kajian teori dari contoh judul di atas minimal berisi:
a. Kualitas Hasil Belajar
1) Pengertian Kualitas Hasil Belajar
2) Indikator Hasil Belajar yang Berkualitas
3) Karakteristik Pembelajaran Statistika
4) Metode Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Statistika
b. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
1) Pengertian Strategi Pembelajaran Cooperative
2) Tipe-tipe Strategi Pembelajaran Cooperative
3) Strategi Pembelajaran Cooperative tipe Peer Tutoring
c. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1) Kajian penelitian tentang peningkatan kualitas hasil belajar Statistika
2) Kajian hasil penelitian tentang penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe
Peer Tutoring
Kerangka Teoretik
Bagian ini biasanya berisi tentang konsepsi teoretis hal-hal yang berkaitan permasalahan yang
diteliti. Untuk itu, uraian dapat diperoleh terutama dengan cara membaca berbagai referensi yang
terkait. Dalam hal keterampilan membaca, misalnya, dapat dideskripsikan hal-hal konsep
membaca, tujuan membaca, jenis membaca, faktor penentu keberhasilan membaca, dan lain-lain.
Tindakan yang akan Dilakukan
Bagian ini berisi tentang konsepsi teoretis tindakan yang akan dilakukan disertai dengan prosedur
pelaksanaannya. Dengan kata lain, si peneliti harus dapat mendeskripsikan apa dan bagaimana
dengan tindakan yang akan dilakukan? Dalam hal penerapan pendekatan proses, dapat
dideskripsikan tentang konsep pendekatan proses dan prosedur pelaksanaan pendekatan proses
dalam pembelajaran membaca.
The Power Of Teach
48
3. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan paparan kerangka teoretis dan tindakan yang akan dilakukan, dapat diajukan hipotesis
tindakan. Hipotesis tindakan ini dapat dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Beberapa contoh
hipotesis tindakan misalnya: (1) jika pendekatan proses diterapkan dalam
pembelajaran membaca, diharapkan sikap positif siswa terhadap kegiatan membaca dapat
meningkat, (2) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan
kebiasaan membaca siswa dapat tumbuh, atau (3) jika pendekatan proses diterapkan dalam
pembelajaran membaca, diharapkan keterampilan membaca siswa dapat meningkat.
Metode penelitian
Penulisan metode penelitian sangat bervariasi.. Dalam penulisan metode penelitian minimal
mengandung unsur : 1. Siapa org yg mau diteliti 2. Bagaimana cara mengumpulkan data
penelitian. 3. Bagaimana cara menganalisis data penelitian
Contoh format laporan ptk ditulis dlm bab 3 terdiri dari :
a. Desain/Prosedur Penelitian;
Berdasarkan keterlibatan peneliti, Penelitian Tindakan Kelas dibagi menjadi dua jenis yaitu PTK
partisipatori atau PTK kolaborasi. Desain PTK dapat dipilih atau dimodifikasi dari beberapa
contoh model yang terdapat dalam buku ini, misalnya: Model Lewin, Reil atau Kemmis. Model
PTK kemudian digambarkan (didesain) dalam sub bab ini. Model PTK pada umumnya bersifat
prosedural yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi kemudian evaluasi
dan refleksi
Masing-masing prosedur kemudian diberi keterangan sesuai apa yang dilakukan peneliti.
1) Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan penelitian tindakan meliputi:
a) Menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)
b) Menyusun instrumen penelitian (lembar observasi, pedoman wawancara, angket dan soal)
c) Menyusun perangkat pembelajaran (media dan materi)
2). Pelaksanaan Tindakan
Pada penulisan proposal, pada bagian pelaksanaan tindakan ditulis mirip dengan penulisan
skenario drama, atau rancangan kegiatan belajar mengajar. Hal-hal yang ditulis dalam usulan
maupun hasil penelitian berupa aktivitas-aktivitas guru/dosen dan siswa/mahasiswa. Aktivitas
yang ditulis misalnya: bagaimana cara guru/dosen mengawali, melaksanakan dan mengevaluasi
tindakan selama proses pembelajaran dan bagaimana cara guru/dosen mengamati perilaku
siswa/mahasiswa untuk memperoleh data penelitian.
Contoh pelaksanaan cooperative learning tipe peer tutoring misalnya:
a) Guru/dosen menjelaskan tentang kompetensi yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran
b) Guru/dosen menjelaskan materi pembelajaran
c) Guru/dosen membagi siswa/mahasiswa dalam beberapa kelompok, 1 kelompok terdiri dari
3 s/d 5 siswa/mahasiswa. Tiap kelompok dipimpin oleh satu orang siswa/mahasiswa yang pandai
untuk menjadi tutornya
The Power Of Teach
49
d) Guru/dosen memberikan soal latihan kepada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama-
sama
e) Selama mengerjakan tugas kelompok, siswa/mahasiswa yang ditunjuk menjadi tutor
memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa lain yang mengalami kesulitan.
f) Guru/dosen mengumpulkan jawaban soal latihan
g) Guru/dosen mengevaluasi dengan cara membandingkan jawaban hasil kerja
siswa/mahasiswa dengan jawaban yang benar
h) Guru/dosen memberi penghargaan kepada kelompok yang telah bekerja dengan baik
3). Observasi
Pengumpulan data PTK dilakukan dengan observasi kelas untuk melihat kualitas hasil belajar
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan misalnya: motivasi siswa/mahasiswa, aktivitas
belajar, interaksi antar siswa/mahasiswa, hasil belajar, kerjasama dalam pelaksanaan tugas, dll.
Agar guru/dosen tidak kehilangan momen- momen penting di mana aktivitas siswa/mahasiswa
yang diamati tersebut muncul, guru/dosen dapat meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati
atau merekam proses belajar mengajar dengan video.
Pengambilan data PTK tidak hanya dilakukan dengan observasi saja tetapi dapat menggunakan
angket, wawancara, memberi tes awal (pretest) dan tes akhir pelajaran (posttest). Alat pengumpul
data disesuaikan dengan jenis data yang akan diambil dan variabel yang akan diamati.
4) Evaluasi dan Refleksi
Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian dibahas dalam forum
diskusi dengan seluruh anggota tim peneliti dan teman sejawat. Hasil tindakan dievaluasi dan
direfleksi untuk merencanakan tindakan siklus berikutnya.
Contoh laporan hasil evaluasi dan refleksi misalnya:
“Berdasarkan hasil diskusi diputuskan tindakan siklus pertama akan diulang kembali dengan
bimbingan yang lebih intensif kepada tutor di luar jam belajar karena hasil belajar belum
menunjukkan peningkatan yang berarti”
Teknik Pengumpulan Data
Seperti telah disebutkan dalam prosedur PTK pada tahap pelaksanaan dan observasi, metode
pengumpulan data PTK dapat dilakukan dengan observasi, angket, wawancara maupun tes. Dalam
penyusunan proposal, metode pengumpulan data disebutkan kegunaannya untuk apa. Misalnya:
observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa/mahasiswa selama proses pembelajaran.
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan awal (pretest) dan hasil belajar (posttest) setelah
penerapan cooperative learning tipe peer tutoring.
Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan penjabaran lebih lanjut dari metode pengumpulan data. Secara kronologis
instrumen dapat disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mendefinisikan variabel penelitian (dalam contoh ini misalnya kualitas hasil belajar
Statistika)
The Power Of Teach
50
2) Mengidentifikasi indikator tentang variabel kualitas hasil belajar statistika (dalam
contoh ini, indikator kualitas hasil belajar statistika dapat dilihat dari kebenaran
prosedur, ketelitian, kebenaran jawaban, ketekunan dalam mengerjakan tugas, dsb).
3) Membuat kisi-kisi instrumen dan butir soal sesuai dengan materi statistika.
4) Membuat kunci jawaban, cara penilaian jawaban dan lembar observasi sikap siswa
selama proses pembelajaran
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh. Teknik analisis data PTK dapat
dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif, kualitatif atau campuran deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dapat ditulis dengan berbagai macam cara tergantung pada rumusan masalah dan
jenis data yang diperoleh. Sebagian peneliti memilih melaporkan hasil penelitian dengan
membaginya dalam beberapa siklus, kemudian setiap siklus tersebut dilaporkan hasil sesuai urutan
rumusan masalah. Sebagian peneliti lagi memilih melaporkan berdasarkan urutan rumusan
masalah kemudian membandingkan perubahan yang terjadi pada siklus pertama dan siklus
berikutnya.
Masing-masing peneliti memiliki gaya dalam penulisan laporan hasil penelitian. Tidak ada satu
aturan pun yang dapat mengikat peneliti untuk menggunakan cara yang sama dalam menulis
laporan. Ada satu hal yang tidak boleh di langgar yaitu masalah yang telah dirumuskan pada bab
pendahuluan harus dapat terjawab pada hasil penelitian. Pemaparan harus dilakukan secara logis
dan rasional dengan disertai bukti pendukung supaya tidak terkesan data hanya berupa karangan
atau fiktif karena sesungguhnya tidak pernah dilakukan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ditulis sesuai urutan rumusan masalah. Simpulan menjawab rumusan masalah sesuai
dengan bukti dan temuan penelitian. Hipotesis penelitian tidak harus diterima apabila tidak ada
data yang mendukungnya. Saran ditulis sesuai dengan temuan penelitian dan sudah disimpulkan.
Contoh simpulan
The Power Of Teach
51
Selasa, 7 Februari 2017
Narasumber Kak Jendro
Materi Praktek Mendongeng
Cerita itu menarik, benarkah ?
Benar, manakala kita mampu membawakannya dengan baik. Lalu bagaimana caranya agar mampu
membawakan cerita dengan menarik? Caranya adalah:
Kita harus mulai dari yang paling awal, yaitu latihan. Ya benar, latihan. Lalu bagaimana cara
melatihnya? Yang pertama anda pasti tahu mana teman anda yang pandai bercerita dalam
keseharian, lihatlah teman anda yang pandai itu. Jika dilingkungan anda, andalah yang paling
pandai bercerita, andalah yang paling lengkap apabila memberikan informasi berarti andalah yang
menjadi contohnya. Berarti skill anda akan semakin siap untuk terasah menjadi pencerita.
Setelah sering latihan, maka anda akan persiapkan untuk tampil. Sebelum tampil pasanglah kuda-
kuda. Yang dimaksud kuda-kuda disini adalah : Berdoa meminta petunjuk dan perlindungan pada
Alloh, meminta ridho dari Tuhan, siapkan fisik anda, siapkan mental anda, dan siapkan pikiran
anda, siapkan ucapan anda, Atur napas anda. Kemudian mencoba.
Ilmu yang paling tepat adalah mencoba. Mulailah dengan pembukaan yang baik, apersepsi yang
baik, mengurai alur demi alur dengan baik, membuat gejolak cerita dengan baik, menutup cerita
dengan manis.
Setelah semua itu dilakukan, anda harus mampu menilai diri sendiri, jangan tuntut anda untuk
sempurna, tapi cari solusi yang mendekati sempurna apabila ada kekurangan.
Hasil serahkan pada Yang Maha Kuasa. Selanjutnya atur waktu lagi untuk di coba lagi.
Saya mengawali cerita dengan:
- angin bertiup dengan kencang....
- semilir angin sepoi sepoi terasa sekali di wajah anak kecil itu...
- Rumah besar berwarna hijau itu dihuni keluarga besar...
Dst
Dst
Jadi tidak harus dengan:
Pada suatu hari...
Pada zaman dahulu kala...
Emosi nya tidak hanya menangis
The Power Of Teach
52
Namun harus bisa:
Tertawa
Geli
Aneh
Heran
Takjub
Bingung
Dst
The Power Of Teach
53
Rabu, 8 Februari 2017
Narasumber Bapak Agus Sampurno
Materi Menjadi Guru Kreatif
diskusi Kita Kali ini mengenai perpustakaan Sekolah, Perpustakaan punya Banyak kegunaan di
Sekolah. Sebagai guru selayaknyalah kita menjadikan perpustakaan sebagai Salah satu Tempat
kegiatan. Guru bisa lakukan beberapa hal Berikut ini:
1. Jadwal rutin.kunjungan ke.perpustakaan
2. Sebagai Tempat Rapat guru, dgn tujuan jika ada hal yg kurang bisa langsung dicari sumbernya
3. Guru rutin membacakan cerita di perpustakaan
4. Guru meminta siswa mencari hal sesuai dgn matpel nya
5. Karya siswa yg baik dipajang di perpustakaan
6. Siswa diajarkan utk jadi pustakawan dgn tentukan jadwal khusus buat mereka
Memang masalah pengadaan buku selalu jadi masalah Bu, utk Itu memang Sekolah Mesti
mengabarkan ke publik. Caranya sekolah bisa punya blog Dan bisa diberitahukan bahwa
perpustakaan perlu tambahan buku. Banyak lembaga yg mau salurkan buku tapi bingung tdk tahu
kemana.
The Power Of Teach
54
Kamis, 9 Februari 2017
Narasumber Bapak Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag
Materi Menulis Artikel Populer
Untuk pertemuan kita kali ini, mari kita berdiskusi tentang jenis-jenis tulisan populer. Mana jenis
tulisan populer yang sudah Anda hasilkan? Apa masih ada kesulitan?
contoh tulisan human interest yang saya tulis.
http://islamic-center.or.id/2012/03/12/muslimah-berpita-merah/
MUSLIMAH BERPITA MERAH
Posted by Admin JIC In Kabar JIC
Perempuan berjilbab itu matanya tetap saja terpejam. Ia tergolek lemas tanpa daya, terbujur
kaku di atas kasur tanpa ada gerakan. Jika pun disebut gerakan itu hanya helaan nafasnya saja yang
naik turun, tanda ia masih hidup. Orang-orang yang mengelilinginya hanya mampu menatapnya,
sebagian dari mereka nampak melantunkan do`a-do`a. Sesaat kemudian, seseorang yang
merupakan relawan dari sebuah LSM, yang beberapa bulan ini setia menyambanginya,
menghampiri dan menempatkan pita berwarna merah di atas kedua telapak tangan perempuan itu
yang sedang dalam posisi sedekap. Lalu, nampak seorang lelaki tua, ia bapak dari si perempuan
itu, juga datang menghampiri. Tapi, ia menghampiri sambil mendekatkan mulutnya ke telinga
perempuan itu dan membisikan kalimat tahlil “laa ilaaha illallah”.
Perempuan berjilbab itu matanya tetap saja terpejam. Ia tergolek lemas tanpa daya, terbujur
kaku di atas kasur tanpa ada gerakan. Jika pun disebut gerakan itu hanya helaan nafasnya saja yang
naik turun, tanda ia masih hidup. Orang-orang yang mengelilinginya hanya mampu menatapnya,
sebagian dari mereka nampak melantunkan do`a-do`a. Sesaat kemudian, seseorang yang
merupakan relawan dari sebuah LSM, yang beberapa bulan ini setia menyambanginya,
menghampiri dan menempatkan pita berwarna merah di atas kedua telapak tangan perempuan itu
yang sedang dalam posisi sedekap. Lalu, nampak seorang lelaki tua, ia bapak dari si perempuan
itu, juga datang menghampiri. Tapi, ia menghampiri sambil mendekatkan mulutnya ke telinga
perempuan itu dan membisikan kalimat tahlil “laa ilaaha illallah”. Semua yang hadir melihat jika
setetes demi setetes air mata keluar dari kedua mata perempuan itu yang tetap saja terpejam. Pada
tetesan air matanya yang terakhir,nafas perempuan itu pelan-pelan mulai melemah dan akhirnya
nafas itu tidak ada lagi. Pecahlah isak tangis orang-orang yang mengelilinginya di sore itu; saat
mentari pun telah berwarna kuning ke merah-merahan di ufuk barat sana.
Cerita di atas yang saya beri judul Muslimah Berpita Merah bisa saja sebuah fiksi, potongan dari
cerita cerpen atau novel. Cerita di atas juga bukan untuk mendeskreditkan muslimah karena
faktanya memang ada. Seorang perempuan baik-baik, dicirikan dengan berjilbab, akhirnya harus
wafat karena HIV/AIDS yang dsimbolkan dengan pita merah yang diletakkan di kedua telepak
tangannya. Warna merah pada pita tersebut adalah simbol warna darah, tempat virus HIV
berkembang. Selain itu, merah sering dianggap mewakili gairah agar orang yang terkena virus
The Power Of Teach
55
HIV /AIDS dapat terus bergairah untuk tetaphidup. Fakta tersebut seperti yang menimpa seorang
ibu, sebut saja Mawar, yang memiliki dua anak perempuan yang mulai menginjak dewasa
dan tinggal di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Ia dikenal sebagai muslimah berjilbab yang taat
beragama, ibu yang baik bagi anak-anaknya, istri yang taat pada suami dan dikenal keramahannya
kepada para tetangga. Tetapi Mawar harus wafat karena AIDS yang tidak ia sangka-sangka
tertularHIV dari suaminya yang setahun sebelumnya juga wafat karena AIDS akibat perilakunya
yang gemar membeli seks.
Dua kisah di atas adalah kisah-kisah yang mewakili kenyataan sebagian muslimah di DKI Jakarta
yang harus wafat karena AIDS, tertular dari suami mereka. Data yang dilansir oleh Komisi
Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP) Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa sekitar 1 juta
pria di DKI Jakarta membeli seks dan kurang lebih 500 ribu perempuan menikah dengan pria
berisiko tinggi tertular HIV. Dari data ini, maka tidak heran jika pada tahun 2011 di DKI Jakarta
jumlah penderita HIV/AIDS bertambah menejadi 2605 penderita baru dimana 693 penderita
adalah perempuan dan 345 atau 51 persen dari penderita perempuan itu berstatus ibu rumah tangga
yangdinyatakan mengidap AIDS, bukan lagi sekedar HIV.
Melihat penambahan penderita HIV/AIDS yang begitu pesat bahkan telah menobatkan provinsi
DKI Jakarta sebagai provinsi dengan jumlah kasus tertinggi se-Indonesia, memang membuat
pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak tinggal diam. Sejak tahun 1995, pemprov DKI Jakarta
membentuk KPAP Provinsi DKI Jakarta yang keberadaanya kemudian diperkuat oleh Perda
Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi
DKI Jakarta yang komisi ini langsung diketuai oleh gubernur. Pada tujuan khusus dari KPAP ini
yang dibuat pada tahun 2008 sangat jelas, yaitu untuk mencegah 16.000 kasus infeksi baru HIV
pada tahun 2010 dan 36.000 kasus infeksi baru HIV pada tahun 2012. Maka sejak tahun 2008,
berbagai upaya untuk meredam laju penambahan penderita HIV/AIDS pun dilakukan oleh komisi
ini melalui program pencegahan dengan berbagai kegiatan mulai dari road show sosialisasi sampai
bantuan operasi secio caesaria; program pengobatan, dukungan, dan perawatan juga dengan
berbagai kegiatan mulaidari pengembangan wawasan untuk para petugas sampai dukungan alat
dan obat kesehatan; program mitigasi dari pelatihan life skill bagi ODHA sampai bantuan
pemeriksaaan PCR dan Viral Load; dan program kebijakan, advokasi, administrasi dan riset
dengan kegiatan advokasi bagi tokoh agama sampai advokasi penggunaan kondom. Dengan
program-program dan kegiatan-kegiatan tersebut tentu masyarakat DKI Jakarta patut bangga
terhadap kinerja KPAP Provinsi DKI Jakarta ini karena terbukti telah berhasil meredam laju
penularan HIV sesuai estimasi epidemi HIV dengan skenario hasil intervensi Renstrada DKI
Jakarta 2008-2012 (Asian Epidemic Modeling) .
Namun demikian, KPAP Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa upaya yang mereka lakukan tetap
saja tidak akan berarti apa-apa bila masyarakat tidak ikut serta dan terlibat aktif dalam program
dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ini. Terutama keikutsertaan dan
keterlibatan ibu-ibu rumah tangga. KPAP Provinsi DKI Jakarta juga memberikan akses informasi
tentang seluk-beluk HIV/AIDS dengan mendatangi atau menghubungi sekretariatnya pada setiap
hari kerja di LPMJ Building Jl. Raya Bekasi Timur KM 18, Pulogadung, Jakarta Timur telepon
021-47880166 atau 021-47880165.
The Power Of Teach
56
Akhirulkalam, dikarenakan, sekali lagi, penderita HIV/AIDS dari kalangan ibu-ibu rumah tangga
di DKI Jakarta cukup tinggi (51 persen dari penderita perempuan) dan dalam rangka memperingati
Hari Perempuan yang jatuh pada tanggal 8 Maret kemarin, Jakarta Islamic Centre (JIC)
bekerjasama dengan KPAP Provinsi DKI Jakarta akan mengadakan kegiatan Penyuluhan
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS untuk Ibu-Ibu Majelis Taklim pada hari Selasa, 13
Maret 2012 dari Jam 9 pagi sampai menjelang dzuhur di Ruang Audio Visual JIC. Bagi yang
berminat mengikuti kegiatan ini ini dapat mendaftarkan diri melalui nomor telepon (021) 4413069
via Lala/Dewi atau ke nomor 081314165949. *
Oleh: Rakhmad Zailani Kiki
Koordinator Pengkajian JIC
sebagian tulisan "Muslimah Berpita Merah" berjenis human interest. Apa bedanya tulisan human
interest dengan cerita fiksi? Ada yang bisa jawab? Human interest tidak harus ada solusi kasus.
Gaya penulisan human interest dengan fiksi sama saja, bedanya tulisan human interest itu
berdasarkan fakta, bukan rekaan. Jika kita suka menulis cerita pendek (cerpen), itu sudah menjadi
modal untuk menulis human interest.
The Power Of Teach
57
Sabtu, 11 Februari 2017
Narasumber Bapak Sambadar
Materi Teacher Trainer
Assalamualaikum, selamat siang sahabat semua, semoga dalam keadaan sehat dan afiat,
sebagaimana biasa setiap Sabtu siang, kita sama - sama berbagi ilmu melalui semonar On Line,
bersama GDN, tema diskusi kita KITA HARUS MAJU", Ayo kita hangatkan diskusi ini agar
wawasan kita bertambah menuju hidup lebih berkwalitas.
Hidup ini mengajarkan kepada kita semua untuk selalu melintasi semua medan perjalanan tanpa
pernah mengeluh apalagi putus asa terhadap situasi dan kondisi yang kita temukan di medan
perjalanan yang kita jalani saat ini. Begitukah sahabat? Konsistensi semangat juang harus selalu
terpelihara dalam situasi dan kondisi apa pun, sebab hanya itu yang bisa membangkitkan dari
setiap keterpurukan yang kita alami selama perjalanan hidup kita dalam mencari mimpi, cita –
cita dan pengharapan. Bagaimana pendapat sahabat? Sahabat Dahsyat, pantang menyerah adalah
tidak lain sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan
menimpanya.
Terus berupaya bhw sesuatu yang terjadi itu sekalipun negatip pasti ada segi positifnya. Betul
tidak sahabat? Tentu senantiasa sadar bahwa ketidak berhasilan menyelesaikan suatu
permasalahan tidak membuat kita dikatakan gagal, betulkah. Sahabat, patah semangat yang
muncul karena ketidak berhasilan menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat kita
terpuruk. cara menambah kekuatan batin agar terus berkwalitas, kita hrs gigih dan pantang
menyerah, krn hal tsb adalah wujud kepribadian seseorang yang tanpa rasa bosan bangkit dari satu
kegagalan ke kegagalan lain dan akhirnya mencapai sukses dan keberhasilan. Sahabat Dahsyat,
menjaga konsistensi kegigihan dan pantang menyerah sama artinya seperti Kita pergi mencari
rahasia sukses dari orang - orang tersukses yang kita kagumi.
Sahabat, ingatlah dalam setiap usaha mengejar mimpi dan harapan, pasti ada cobaan yang akan
Kita alami, semua itu untuk menguji keteguhan hati serta kesiapan Kita untuk naik ketingkat yang
lebih tinggi. Betul tidak? Bahwa Rajin dan Pantang Menyerah adalah sepasang sifat dasar yang
harus dimiliki seseorang untuk sukses dan berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta
mencapai sesuatu yang diperjuangkan.
Sahabat, Kita harus terus melatih diri melalui segala kebaikan, agar mampu memahami semua
isyarat – isyarat dari Sang Pencipta secara optimal. Kita harus yakin dan mempercayainya, bhw
semua lakon kehidupan ini diciptakan oleh Allah SWT. Bgmn menurut sahabat?
Jika kita mampu terus secara istiqomah menjalankan hidup ini pada koridor kebaikan niscaya pada
saatnya kita akan mendapatkan hal yang setimpal. Setuju tidak? Sahabat, ternyata, seseorang yang
gigih, rajin, dan pantang menyerah adalah seseorang yang memiliki daya imajinasi dan kreatifitas
yang tinggi karena dengan kedua daya itu, ia senantiasa berusaha memberi jawaban atas
keragaman tantangan yang dihadapinya. hal yang perlu kita antisipasi adalah kita tidak boleh
The Power Of Teach
58
terlalu bernafsu, terlalu ambisius, terlalu terburu - buru, ataupun tak sabar. Karena hal tsb akan
berdampak negative terhadap kita.
Sahabat ada bbrp hal utk menjadikan kita tetap semngat agar kita bisa maju pesat :
1. Menelaah kecendrungan mudah menyerah (Jika kita memiliki kecenderungan mudah
menyerah, maka langkah pertama yg paling penting adalah mengakui kelemahannya itu.
Dengan menyadarinya , kita akan lebih siap untuk memperbaikinya). ayo sekarang kita
muali melihat diri kita sendiri, terutama mengakui kelemahan yg kita milki agar lbh mudah
memperbaikinya.
2. Memotivasi diri (untuk mengembangkan sikap pantang menyerah diperlukan sebuah
motivasi untuk meraih keberhasilan dalam hidup dg mudah)
3. Mengarahkan pandangan kita pada tujuan , bukan pada hambatan . (Bila kita memandang
pada tujuan , maka hambatan tidak akan menakutkan. Namun sebaliknya , bila kita terfokus
pada hambatan , kita akan mudah kehabisan daya juang).
4. Memberanikan diri mengambil risiko dengan perhitungan (Hadapi dan alamilah
pengalaman dan petualangan baru. Jika kita tidak berani mengambil risiko , mungkin saja
kita berada pada tempat yg aman/zona nyaman/ comport zone , namun kita tidak akan
pernah berkembang maksimal).
5. Menghadapi semua tantangan dengan penuh keberanian .(Anggaplah tantangan akan
membuat kita semakin kuat, semakin berani menghadapinya, maka semakin terbentuk
karakter yg kuat pula).
Demikian sahabat , sebagai kesimpulan :kita seharusnya tidak menjadi pesimis dan berserah diri.
Kita harus optimis dan selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam hidup ini. Jadikan
pribadi ini pantang menyerah dan tangguh agar kita terus maju.
The Power Of Teach
59
Senin, 13 Februari 2017
Narasumber Ibu Witra Ria Rahmi, S.Pd
Materi Penelitian Tindakan Kelas
Untuk menulis sebuag laporan penelitian.. Kita harus mengikuti berbagai ketentuan dalam
objektivitas penulisan karya ilmiah karena penelitian merupakan salah satu karya ilmiah. Dalam
menulis laporan penelitian.. Kita harus memperhatikan tiga ketentuan yaitu :
1. Etika penulisan laporan penelitian
2. Penggunaan bahasa tulis
3. Ketentuan teknis
1. Etika penulisan laporan penelitian
A. Kejujuran
Informasi atau data yang disampaikan dalam laporan haruslah sesuai dg keadaan yg sebenarnya.
Jgn secara sengaja memanipulasi informasi atau data.. Sehingga informasi atau data yg
terkomunikasikan lewat laporan berbeda dg data yg sebenarnya. Selanjutnya, sumber informasi
atau sumber data harus disampaikan atau dicantumkan dg benar,jelas, serta dg teknik yg benar
B. Objektivitas
Data yg dikumpulkan harus ditafsirkan secara objektif tanpa mempertimbangkan tingkat
keberhasilan penelitian
C. Pengutipan
Kejujuran juga tercermin dalam cara mengutip pendapat orang lain.jika mengutip pendapat orang
lain. Baik dlm bentuk kutipan langsung atau hanya mengambil intisari dari pendapat yg
disajikan.maka kutipan tsb dicantumkan secara jelas.
2. Penggunaan bahasa tulis.
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang memungkinkan orang berbagai ilmu, pengalaman,
termasuk hasil-hasil penelitian. Ada empat kaidah bahasa yang sangat menentukan kualitas
laporan, yaitu :
a. Pilihan kata
Dalam memilih kata / istilah minimal ada dua hal yang perlu kita jadikan pegangan. pertama, kita
harus memperhatikan apakah bentuk kata tersebut baku atau tidak. kedua, ketepatan makna, yaitu
kata / istilah yang kita pilih harus mempunyai makna yang tepat sesuai dengan ide / hal yang ingin
kita ungkapkan.
b. Struktur kalimat
Struktur atau susunan kalimat sangat menentukan pemahaman orang yang membaca kalimat
tesebut. upayakan agar struktur kalimat mengikuti kaidah bahasa tulis dan gunakan kalimat yang
lugas, sehingga mudah ditangkap maksudnya. sebuah kalimat pada dasarnya terdiri dari subyek,
The Power Of Teach
60
predikat, obyek, dan keterangan. kerancuan sering terjadi karena penulis tidak memperhatikan
struktur kalimat.
c. Pengembangan paragraph,
Paragraf merupakan ungkapan satu kesatuan ide, gagasan atau pikiran yang padu. ungkapan ini
dapat terdiri dari satu sampai beberapa kalimat tergantung dari luas tempatnya ide, gagasan atau
pikiran yang diungkapkan. Paragraph bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan kalimat yang padu
yang masing-masing mempunyai peran atau fungsi dalam membentuk keutuhan ide, gagasan atau
pikiran yang diungkapkan. jika salah satu dihilangkan pada keutuhan ide, gagasan atau pikiran
akan terganggu.
d. Ejaan
Ejaan yang disempurnakan (EYD) sudah diperkenalkan lebih dari 30 tahun. namun, dalam
penerapannya masih banyak kesalahan ejaan dalam berbagai tulisan, termasuk dalam karya ilmiah.
Kesalahan penulisan yang masih sering ditemukan antara lain sebagai berikut.
1) Membedakan penulisan kata depan dan awalan.
Kata depan (ke dan di) ditulis terpisah dengan kata yang diikuti, sedangkan awalan (ke dan di)
ditulis menyatu dengan kata yang diikuti.
Contoh (ke dan di) sebagai awalan.
Benar Salah
dimakan di makan
dibaca di baca
ditulis di tulis
keluar (lawan dari masuk) ke luar
dan sebagainya.
Contoh ke dan di sebagai kata depan
Benar Salah
ke atas keatas
ke bawah kebawah
ke desa kedesa
di kampong dikampung
di sekolah disekolah
dan sebagainya.
2) Menulis kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran.
Kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran ditulis sebagai satu kata.
Contoh.
Benar Salah
Pertanggungjawaban pertanggung-jawaban
Dibolakbalikan dibolak-balikan
Ditandatangani ditanda-tangani
3) Memulihkan kata-kata serapan ditulis sesuai dengan bahasa yang menjadi sumber serapan.
Contoh penulisan kata-kata serapan.
The Power Of Teach
61
Benar Salah
analisis analisa
sintesis sintesa
system sistim
jadwal jadual
3. Ketentuan Teknis
Dalam menulis laporan, kita juga harus mengikuti berbagai ketentuan teknis, yang akan membuat
laporan tersebut menjadi menarik untuk dibaca serta mudah dipahami. ketentuan teknis tersebut
tentu banyak sekali, namun dalam makalah ini kita hanya akan membahas tiga hal, yaitu :
penomoran, cara mengutip, serta huruf, margin dan spasi.
a. Sistematika Penomoran
Satu penulisan atau pemaparan akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya.
hubungan atau alur ini dapat digambarkan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan
subtopik, kata penghubung atau kalimat pengantar. semua penanda ini akan menjadi efektif jika
tulisan tersebut tidak terlampau panjang. jika tulisan ini cukup panjang, lebih-lebih jika berupa
sebuah buku, kita memerlukan satu cara yang dapat membantu pembaca untuk memahami
hubungan atau kaitan bagian yang satu dengan bagian yang lain. hubungan atau kaitan ini biasanya
digambarkan dengan penomoran.
Agar penomoran ini mudah dipahami, biasanya disusun dalam bentuk sistem, sehingga disebut
sebagai sistematika penomoran.
Ada beberapa cara penomoran yang dapat digunakan oleh penulis untuk menunjukan hubungan
bagian-bagian tertentu tulisannya. ada penomoran yang menggunakan angka, abjad atau campuran
dari keduanya, dan ada pula yang menggunakan sistem digit.
1) Menggunakan angka (arab) dan titik (sistem digit)
Cara penomoran ini menggunakan angka arab untuk memberi nomor, baik untuk bagian-bagian
yang setara maupun untuk subbagian. secara umum, sistem digit akan terlihat sebagai berikut.
dari bagan tersebut diatas dapat dilihat bahwa penomoran yang digunakan memanfaatkan angka
dan titik untuk menunjukan hubungan antar topik yang sejajar dan topik yang merupakan
subbagian. dengan demikian nomor 1, 2 dan 3 menandakan nomor topik yang sejajar, sedangkan
nomor mulai dua digit dan seterusnya menggambarkan nomor bagian atau subbagian. dengan cara
ini pembaca akan segera tahu hubungan antara uraian yang satu dengan yang lain.
2) Campuran Angka dengan Huruf
Cara penomoran ini menggunakan angka Romawi sebagai nomor bab, Huruf kapital sebagai
nomor subbab, angka arab sebagai nomor anak subbab dan seterusnya.
The Power Of Teach
62
Jika topik yang benomor angka Arab mempunyai sub atau anak lagi, nomor yang digunakan adalah
huruf kecil. contoh :
I.
A.
1.
a. huruf kecil
setelah huruf kecil digunakan, angka dengan tanda kurung separuh, dan setelah itu huruf kecil
dengan tanda kurung separuh.
I.
A.
1.
a.
1) angka dengan tanda kurung separuh
a) huruf kecil dengan tanda kurung separuh
selanjutnya angka Arab dan huruf kecil dengan tanda kurung penuh.
secara lengkap, cara penomoran ini kelihatan sebagai berikut.
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
contoh diatas memberi gambaran secara utuh cara penomoran menggunakan campuran angka dan
huruf.
b. Teknik pengutipan
Jika kita mencantumkan pendapat orang dalam laporan, maka sumber kutipan haruslah
dicantumkan secara jelas dengan cara yang tepat. teknik penulisan sumber kutipan disesuaikan
dengan jenis kutipan. Ada dua cara yang menunjukan cara mengutip.
1) Penulis menyatakan pendapat seseorang dengan kalimat sendiri, dan
2) Kutipan dengan menandai bagian yang dikutip dengan tanda kutip (“….”) pada awal dan
akhir kutipan.
c. Huruf, Margin dan Spasi
Jenis dan besar huruf serta spasi, demikian pula jarak (margin) kiri kanan sangat berpengaruh
terhadap penampilan suatu tulisan. oleh karena itu sebaiknya kita gunakan aturan standar. huruf
yang biasa digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan Font size sebesar 12. jarak dari
piggir kertas (margin) yaitu: margin kiri sekitar 4 cm, margin kanan sebesar 3 cm, margin atas 4
cm dan margin bawah 3 cm sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5.
Dengan mencermati dan menerapkan ketentuan-ketentuan teknis diatas, laporan yang kita buat
akan menjadi lebih menarik untuk dibaca.
The Power Of Teach
63
B. MENDISEMINSIKAN LAPORAN PTK
kata diseminasi adalah menyebarluaskan. pada umumnya yang disebarluaskan tersebut terkait
dengan informasi, baik itu berupa berita, hasil penelitian, pengumuman, atau jenis informasi lain
yang dianggap penting dan hangat.
Tujuan diseminasi antara lain agar apa yang disebarluaskan tersebut diketahui orang banyak,
terutama oleh mereka yang memerlukannya. setelah informasi tersebut diketahui, pihak yang
mengetahuinya tentu akan melakukan suatu tindak lanjut. Artinya, diseminasi tidak berhenti
dengan sudah tersebarluasnya informasi.
Dalam kaitan dengan desiminasi laporan PTK, sasaran desiminasi pada umumnya terbatas pada
para guru dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Laporan PTK perlu didesiminasikan
agar para guru lain mengetahui apa yang sudah pernah dikerjakan oleh sejawatnya dalam upaya
memperbaiki pembelajaran.
2. Cara Mendiseminasikan Laporan PTK
Laporan PTK dapat didesiminasikan melalui berbagai cara, antara lain melalui media cetak dan
pertemuan tatap muka. Penyebarluasan melalui media cetak dapat dilakukan misalnya dengan
mengubah laporan PTK menjadi sebuah artikel yang dapat dikirim ke jurnal ilmiah atau jurnal lain
yang banyak dibaca oleh guru.
Penyebaran laporan PTK melalui pertemuan tatap muka, dapat dilakukan secara terbatas dan
secara luas. pertemuan tatap muka terbatas misalnya terjadi secara personal antara peneliti dengan
teman akrab seprofesi dalam sebuah diskusi kelompok kecil. kelompok kecil ini dapat membahas
laporan PTK yang sudah ditulis dan tidak tertutup kemungkinan diskusi ini akan menjadi sangat
menarik. Disamping tatap muka secara terbatas, laporan tatap muka juga dapat didesiminasikan
dalam pertemuan tatap muka yang lebih besar, seperti rapat guru, Forum Pemantapan Kerja Guru
(PKG), Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau dalam bentuk seminar yang lebih
besar.
a. Rapat Guru
Pada umumnya, rapat guru diadakan secara rutin di sekolah, baik pada awal semester atau
dijadwalkan secara khusus. dalam rapat guru yang mengagendakan masalah peningkatan kualitas
pembelajaran, anda dapat meminta agar salah satu acara rapat adalah membahas laporan PTK yang
telah anda kerjakan. Dalam rapat tersebut anda dapat menyampaikan garis besar laporan anda,
memberi tekanan terhadap apa yang sudah dicapai dan kelemahan apa yang masih muncul dalam
PTK yang anda lakukan. Penyampaian laporan singkat ini dapat diikuti oleh diskusi yang
mengasikan. sehingga tindak lanjut dari laporan anda mngkin dirumuskan dalam rapat tersebut.
b. PKG dan MGMP
Kedua wadah pertemuan guru ini sebenarnya mempunyai fungsi yang sama, yaitu berbagi
pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika PKG merupakan wadah bagi
para guru SD yang berdekatan (mungkin dalam satu kecamatan) untuk bertemu dan membahas
berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, maka MGMP merupakan wadah guru
yang memegang mata pelajaran yang sama. Diseminasi laporan PTK secara tatap muka dalam
kedua wadah ini akan memungkinkan diskusi menjadi sangat menarik karena memang tujuan
The Power Of Teach
64
kedua forum ini adalah mencari upaya untuk mengoptimalkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang berkualitas.
c. Seminar
Seminar merupakan satu forum yang memberi kesempatan bagi anda untuk mendesiminasikan
laporan PTK, ataupun mendengarkan laporan orang lain. Seminar ilmiah sangat bermanfaat bagi
setiap orang yang mau meningkatkan wawasannya sesuai dengan bidang yang sedang ditekuninya.
Penyajian laporan PTK dalam sebuah seminar dapat dikombinasikan dengan topik-topik lain yang
relevan, sesuai dengan tema seminar. Sebagai pembicara, penulis laporan harus menyiapkan bahan
sajian, biasanya berupa garis besar / kata-kata yang dikemas dalam bentuk Power Point, baik
penyajian menggunakan Over Head Projector (OHP), maupun menggunakan LCD.
Jika seminar dapat dibudayakan, maka jalan menuju guru yang professional yang mampu
mengembangkan diri akan semakin terbuka.
mixed methods research dapat dilihat dari 3 sudut tinjauan, yaitu sebagai desain penelitian, sebagai
metodologi, dan sebagai sebuah metode. Hal ini dapat dikemukakan uraian dari ketiga sudut
pandang tersebut :
a. Sebagai „Desain‟ penelitian mixed method memiliki esensi yang sama dengan inkuiri.
b. Sebagai „metodologi‟, member pedoman cara mengumpulkan dan menganalisis data
dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
c. Sebagai sebuah „metode‟, member petunjuk cara mengumpulkan dan menganalisis data
kuantitatif dan kualitatif secara terpadu.
4. Prosedur penelitian yang ditempuh dalam mixed methods research didasari oleh jenis
desain yang ditentukan, tetapi jenis data yang dikumpulkan tetap dikategorikan apakah jenis data
kuantitatif atau data kualitatif.
Pengumpulan data dalam mixed method research mengikuti pedoman umum yaitu :
a. Prosedur pengumpulan data yang harus ditempuh sangat tergantung pada desain yang
dipilih.
b. Apabila data dikumpulkan secara concurrent, maka dua jenis data (kualitatif dan
kuantitatif) tersebut adalah independent satu dan lainnya; bila dikumpulkan secara bertahap maka
dua jenis data tersebut saling berhubungan.
c. Apabila data dikumpulkan secara concurrent, maka dua jenis data (kualitatif dan
kuantitatif) tersebut adalah independent satu dan lainnya; bila dikumpulkan secara bertahap maka
dua jenis data tersebut saling berhubungan.
d. Lepas dari pengumpulan secara concurrent atau bertahap; prosedur yang ditempuh adalah
sesuai dengan prosedur pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Pedoman umum penulisan proposal penelitian mixed methods research adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan jenis desain penelitian harus mempertimbangkan desain mana yang bisa
diterima oleh audien.
b. Penulisan tentang mixed method harus dapat memberikan nilai pendidikan bagi pembaca.
c. Karena kompleksnya mixed method research maka dalam penulisan harus dicantumkan
pengertian mixed method sehingga memudahkan pembaca untuk memahamai „apa mixed method
itu‟
The Power Of Teach
65
d. Penulis juga harus memperjelas kedudukan mixed method dibandingkan dengan kualitatif
dan kuantitatif research.
e. Kemukakan alasan atau pandangan mengapa memilih desain tertentu dari banyak desain
mixed method.
f. Selain memaparkan pandangan juga ditambahkan tentang pandangan dari kualitatif dan
kuantitatif beserta aspek-aspeknya.
g. Sesuaikan struktur penulisan berdasarkan desain mixed method yang dipilih.
Kerangka proposal untuk penelitian campuranahuluan (berisi tentang masalah penelitian, hasil
penelitian lain yang mendukung, kelemahan penelitian sebelumnya, dan manfaat penelitian)
b. Tujuan (tujusn penelitian dan alasan memilih desain penelitian, pertanyaan
penelitian dan hipotesis
d Dasar filosofis (pandangan dan asumsi memilih metoda mixed
method)
e. Review literature (mencakup kuantitatif, kualitatif, dan mixed method)
f. Metoda (definisi mixed method, desain yang dipilih, tatntangan dan solusi mengatasinya,
contoh penggunaan desain, referensi dan diagram, teknik analisis data kuantitatif, kualitatif, dan
prosedur analisis data mixed method, pendekatan validasi yang akan ditempuh.
g. Sumber penelitian h Isu etik politik
i. Waktu pelaksanaan penelitian dan lama pelaksanaan
j. Refernsi
Judul Penelitian
Mixed method research memiliki beberapa kriteria untuk dijadikan pedoman sebagai berikut :
a. Singkat dan ringkas.
b. Mencantumkan judul secara umum yang dikehendaki, termasuk sudah
tergambar partisipan dan tempat penelitian.
c. Tercantum kata mixed methodagar jelas jenis desain yang digunakan.
d. Menggunakan kata khusus yang menunjukkan jenis mixed method design.
The Power Of Teach
66
INILAH KOMENTAR MEREKA MENGENAI PELATIHAN GRUP GURU DAHSYAT
ANGKATAN XI
Kesan terindah saya mendapat ilmu dan menambah wawasan. Bahkan menyangkut peningkatan
prestasi saya makin percaya diri untuk berbicara di forum pertemuan guru2 banyak bahan yang
bisa disampaikan bahkan tadi pak kepala sekolah menunjuk saya untuk mewakili sekolah ikut
seleksi gupres tahun 2017, dan saya menjawab siap pak karena pedoman gupres 2017 sudah saya
miliki beliau menjawab wow luar biasa bisa memperoleh informasi lebih cepat itu saya peroleh di
seminar GDN.
- Hj. Khusnul Qotimah
Alhamdulillah.. Sy sangat bersyukur diberikan kesempatan Allah tuk berjumpa dg pahlawan" yg
sangat luaar biasa.. Termasuk Pak Riswanto .. Bu Mira jg para pemateri yang sangat kereeen.
Terima kasih saya haturkan.. Bertambh ilmu jg berbagi pengalamn.. Hmmm sungguh luar biasaa..
Thanks all. Salam Dahsyat..
- Iin Widuri
Jalan2 ke pasarbaru
Hendak membeli jamu
Bertemu saudara2 baru
Buat menambah ilmu
Dengan Silaturahmi
Karya :Dedi Wahyudi
Dengan silaturahmi
Datanglah rezeki
Dengan saturahmi
Panjangnya umur insani
Dengan silaturahmi
Allah akan menghubungkan antara penghuni bumi
- Dedi Wahyudi
1,2,3,4
Sekarang jam 5 tepat
Ikut Grup Guru Dahsyat
Banyak ilmu yang didapat
-Hamidah
The Power Of Teach
67
Alhamdulillah luar biasa, bisa bergabung & berdiskusi bersama guru se Nusantara di WA grup
Guru Dahsyat New XI. Ditengah kesibukan& aktivitas saya, disore hari masih .berkesempatan
utk belajar bersama. Alhamdulillah tambahan pengetahuan, motivasi, inspirasi di dunia
pendidikan telah saya peroleh. Terimakasih kpd pak Riswanto, bu Mira, Narasumber & teman2 di
GDN XI. Semangat utk terus belajar, mendidik, membimbing& berkarya."
Ke Madura beli lampu pijar
Jangan lupa mampir Sampang
Terus semangat untuk belajar
Karena pengetahuan terus berkembang"
-Ida
Jalan keyogja
Jangan lupa makan bakpia
Walau hari ini terakhir bersua
Jangan sampai kita lepas saudara...
-Rt.Utami
Alhamdulillah dan kepada CEO dan Team Guru Dahsyat New, saya sampaikan terima. kasih
an jazakalllohu khouron jaza'. Barokallohuli walakum....
Perubahan diriku menuju kebaikan selaku pribadi, selaku istri, selaku ibu rumah tangga dan
selaku Guru sangat terasa.
Dan benar pahami praktek-praktek-praktek-praktek-praktek- praktek dan praktek hingga prestasi
bukan sekedar harapan tetapi senyum tanda kita dapatkan......
Bagai butiran padi menjadi beras , kita bergabung terus sampai tuntas. Dia putih karena
(bergesekan) bukan dikupas , kita pacu potensi dalam pembelajaran tanpa kelas.
-Husnul
Trimakasih kepada pemateri yg sdh berbagi ilmu kpd kami, & terimakasih juga buat seluruh team
GGDN Angktan XI Pak Riswanto, bu Mira, seluruh admin. Semoga apa yg tlh kita lakukan
membawa keberkahan dan manfaat bgi kita semua. amiin yra.
-Diana M abadi
Ucapan Terima kasih yang tak terhingga buat Pak Riswanto, Ibu Mira dan Semua Nara Sumber
yang telah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat bagi Kami GGD. Semoga amal ibadah Bapak
dan Ibu mendapat ganjaran dari Allah SWT dan ilmu yang diberikan berkah. Aamiin YRA
-Eka Novia Dina
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan mencerahkan pejuang pendidikan di grup
ini.
Salam sukses buat seluruh rekan di grup ini... Tetap semangat...
-Rika Yuska
The Power Of Teach
68
Dengan GGDN tanpa meninggalkan rutinitas namun ilmu bertambah... Alhamdulillah.
Terimakasih pak Riswanto, Bu Mira dan tim GGDN. Barakallah...
-Rosdiana
Ucapan terima kasih yg setulus2nya kpd semua pihak, kpd narasumber atas ilmunya, kpd teman2
yg saling berbagi semangat.... Smg semangat dan sabar kita kian bertambah dalam menjalankan
tugas
-Ariana
Malam semakin larut.
Alunan musik alampun menambah keheningan yang tercipta seketika.
Waktu yang terus mendesakku tuk mengucapkan kata perpisahan.
Ada rasa kehilangan.. Kurasakan sekali ..
Tetapi ku yakin dibalik semua ini ada hikmah yang indah ..
Rencana Allah kita tak pernah tahu.
Sobat ... Marilah kita berjabat tangan erat.. Saling mengucapkan selamat pada semuanya.. Juga
pada diri kita sendiri.
Karena telah dipertemukan dengan para pahlawan senusantara...
Setitik asa tergambar jelas dirona wajah para pahlawan..
Rona bahagia, serta semangat yang tak pernah terbendungkan oleh batas dunia maya.
Seolah dipersatukan meski tak pernah bersua..
Ayoo.. Terusss semangat tuk berjuang demi bangsa.
-Iin Widuri
Alhamdulillah, sebulan kebersamaan kita di grup ini, saya merasa senang dan selalu bersemangat
setiap harinya. menunggu detik-detik akan dimulainya setiap seminar di grup ini...
Jantung ini berdegup kencang..
Napas tak beraturan ketika waktu seminar sudah dekat tetapi sinyal dan HP bermasalah...
Terkadang pikiran blank, tak tau apa yang akan disampaikan karena digrup ini pesertanya guru
senior, guru hebat nan dahsyat serta guru guru yang punya potensi luar biasa...🕵
Membuat saya takut salah ucap, salah bahasa dan salah etika...😎
The Power Of Teach
69
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama kebersamaan kita ada kata kata saya yang kurang
berkenan di hati, janji terabaikan, pesan tak yang tak kunjung tersampaikan ...🙏
Namun saya merasa bangga dengan grup angkatan XI ini, pesertanya sangat aktif dalam seminar
dan sangat pengertian, walaupun ada juga sahabat kita yang tidak aktif secara online tetapi sangat
menyimak secara offline..
Bahkan yang sering menyimak offline yang sangat merindukan adanya materi materi baru yang
menggugah selera belajar...😍
Semoga kebersamaan kita ini akan tetap berlanjut diangkatan selanjutnya..
Terimakasih bagi sahabat yang telah mendaftar dan bergabung di angkatan XII semoga semakin
kuat tali silaturrahmi kita..
Dan sahabat yang belum bergabung karena suatu dan lain hal, kami hanya mohon doanya semoga
grup ini semakin berkembang dan memberi manfaat bagi para guru di Indonesia guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di seluruh Nusantara..
Akhir kata...
Bapak ibu guru puas dengan Grup ini kabarkan kesahabat dan kerabatnya,
Jika ada yang kurang berkenan, mohon sampaikan kepada kami...😊🙏
Billahitaufikwalhidayah
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
See you...
-Mira Oktavia
Lelahku tak mengurangi rasa syukurku yang teramat pada sang kholik engkau telah memberi
petunjuk lewat group guru dahsyat ini saya memiliki perubahan yang luar biasa karena ilmunya
silaturrahimnya dan doa para guru pembelajar ini...saya lebih happy ,enjog mejiwai murid saat
mengajar dan terus semangat walau dalam kesibukan kucuri waktu untuk menyimak materi guru
dahsyat ini...kepada semua terima kasih yang tak terhingga pa ris,bu mira pak rakhmad dan para
pemberi materi bimbing kami terus dan semoga Alloh selalu merahmati amiin..
-Anisatulkhoeriyah
Terimakasih pak ris, bu mira dan smuanya.. Saya bangga bisa ikut di grup ini bersama para
guru2 hebat setanah air yang tak pernah lelah berjuang untuk mendidik anak-anak didik demi
kemajuan babgsa . Terimakasih
The Power Of Teach
70
UNTUK BAPAK/IBU YANG INGIN LEBIH BANYAK MEMILIKI
EBOOK MENGENAI INSPIRASI PENDIDIKAN DAN GURU.
SILAHKAN HUBUNGIN NOMOR
087883802958/089658136581
The Power Of Teach
71
UNTUK BAPAK/IBU YANG INGIN LEBIH BANYAK MEMILIKI
EBOOK MENGENAI RAHASIA HYPNOTEACHING DAN JUGA
POLO SHIRT. SILAHKAN HUBUNGIN NOMOR
087883802958/089658136581
The Power Of Teach
72
Pelatihan Online Guru Kreatif Abad Ke-21
Via WhatsApp
Grup Guru Dahsyat New
Jadwal pelatihan : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu
Pukul. 15.00-16.30 WIB
Telegram
Jadwal pelatihan : Minggu
Pukul. 14.00 – 15.30 WIB
Informasi & Pendaftaran :
Ibu Mira (WA 085263659783) / Wulan (WA 089508339981) /
Anisa 087883802958 / Putri 089658136581
Sekian Dan Terima Kasih