the new pradigm of iqa and eqa in indonesia the new...•permenristekdikti no. 44 tahun 2015,...

27
3/10/2020 1 The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia Setyo Pertiwi; March 2020 Indonesian Higher Education System Total Population: 269 Million Higher Education: 4,537 Higher Education Institutions 25,059 Study Programs (600 categorized study programs 600 sets of learning outcomes) 265,732 Lecturer (~10 % PhDs). ~ 7 Million students (~27% Gross Enrolment Rate) 2 1103 12 265 3146 11 Academy (~3 years) Community College Polytechnic University, Institute, Colleges Autonomous State University

Upload: others

Post on 26-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

1

The New Pradigm of IQA and EQAin Indonesia

Setyo Pertiwi; March 2020

Indonesian Higher Education System

Total Population: 269 Million

Higher Education:

4,537 Higher Education

Institutions

25,059 Study Programs (600

categorized study programs 600

sets of learning outcomes)

265,732 Lecturer (~10 % PhDs).

~ 7 Million students (~27% Gross

Enrolment Rate)

2

1103

12265

3146

11

Academy (~3 years)

Community College

Polytechnic

University, Institute, Colleges

Autonomous State University

Page 2: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

2

Problems of Higher Education in Indonesia

Disparity in QualityAssurance

Capacity Limitations of HEIs for Accommodating

Students

GER < 30%

• Distribution of HEIs• Tuition Fee &

Accommodation

Limited Resources for Quality Education

Qualified HEIs are concentrated in Java Island

Still unable to ensure all demand for Qualified HEIs

Equality

Availability Affordability Quality

THE ROAD MAP OF GOVERNMENT CONTROL FOR HIGHER EDUCATION QUALITY ASSURANCE SYSTEM

r

1998

Reformation era

Prior to 1998:Strong Government Control:

1. National Curriculum

2. State Examination

3. Diploma Legalization

2003

Act No. 20/2003:National Education System

Natural AcademicFreedom

Scientific Autonomy

HEIs: Determine their

policy Autonomy in

management Gradually revoke

on: National curriculum Diploma

legalization QC : model of

statutes of HEI

2012

Act No 12/2012:Higher Education

Chapter III:Quality Assurance

System:I. The QASII. National

Standard for HE

III. AccreditationIV. HE databaseV. Service

Institute of HE

The prime condition for study program to operate

2015-2019

Page 3: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

3

1994 : Establishment of NAAHE

2003 : National Education System Act

2005 : Government Regulation on National Education Standard

2012 : Higher Education Act

2015 : Ministerial Regulation on National Standard for HE

2016 : Ministerial Regulation on- HE QAS- Accreditation

5

Regulations related to quality assurance system in Indonesia

KampusMerdeka

Changes in the nature of quality assurance system in Indonesia since 2003

From voluntary accreditation to compulsory accreditation

From program accreditation to both program and institution accreditations

From voluntary internal quality assurance system to compulsory internal quality assurance system

From single accreditation agency into multiple accreditation agencies

Page 4: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

4

Pasal 51 UU No 12 Tahun 2012

(1) Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara.

(2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu.

Pasal 52 UU No 12 Tahun 2012

(1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana danberkelanjutan.

(2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.

(3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Page 5: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

5

Pasal 53 UU No 12 Tahun 2012

Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:

a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan

b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.

Pasal 53 UU No 12 Tahun 2012

Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:

a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan

b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.

Page 6: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

6

Pasal 55 UU No 12 Tahun 2012

(1) Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembangkan system akreditasi.

(4) Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

(5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri.

Pasal 55 UU No 12 Tahun 2012 (lanjutan)

(6) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atasrekomendasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

(7) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dibentuk berdasarkan rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dan lembaga akreditasimandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri.

Page 7: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

7

Perwujudan Amanah UU No 12 Tahun 2012

• Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan

Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018

• Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, SPM-Dikti

• Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016, Akreditasi Prodi & PT

• Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016, PD-Dikti

• Permenristekdikti no. 51 Tahun 2018, Pendirian Perubahan

Pembubaran PTN dan PTS

• Permenristekdikti No. 15 Tahun 2018, Organisasi dan Tatakerja LLDikti

Higher Education Quality Assurance System(Ministerial Regulation No. 62/2016)

E

PP

IQAS EQAS/Accreditation

Evaluation on Data and InformationStipulation of Accreditation Status and Accredited RankMonitoring and Evaluation on Status Accreditation Status and Accredited Rank

Stipulation of HE Standards;Implementation of HE Standards;Evaluation on implementation of HE Standards;Control on implementation of HE Standards; andEnhancement of HE Standards.

Higher Education Database

Higher Education QAS

P

P

EP

P

Quality Culture Mindset Attitude Behavior

Based on HE Standards

Page 8: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

8

HEI / Study Programs1. Planning, implementing,

evaluating, controlling, and enhancing HE Standards through IQAS

2. Managing HEI databases3. Requesting

accreditation/reaccreditation4. Improving accreditation result

Ministry

Facilitating: Development of IQAS in HEIs

Institutional Development Quality of Human Resources and

Facilities Research and Publication Community Services

NAAHE (BAN-PT)

1. Developing accreditation instruments based on HE Standards2. Implementing accreditation/reaccreditation process3. Stipulating and announcing the accreditation/reaccreditation result

HE Database Management

1. Developing HE database2. Supporting and managing HE data/information

Responsibility

National Standard

for Community

Services

National Standard

for Research

National Standard

for Education

OBJECTIVES :1. Assuring the achievement of HE objectives2. Assuring quality of learning, research and

community services3. Promoting HEIs to exceed National

Standards for HE

FUNCTIONS:1. Fulfilled by each HEI to materialized

national education 2. As a basis on permit for establishment of

HE or opening Study Program3. As a basis for undertaking learning,

research, and community services4. As a basis for developing and

implementing HE quality assurance system

NATIONAL STANDARDS FOR HIGHER EDUCATION

NATIONAL STANDARDS FOR HIGHER EDUCATION

Page 9: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

9

Higher Education Standards

HEStandards

National Standards

HE StandardsStipulated

by HEI

NS for Learning

GraduateCompetences

Learning Contents

Learning Process

Learning Evaluation

Lecturers and Staff

Learning Facilities

Learning Management

Learning Funding

NS for Research

Research Outputs

Research Content

Research Process

Research Evaluation

Researchers

Research Facilities

Research Management

Research Funding

NS for Community Services (CS)

CS Outputs

CS Contents

CS Outputs

CS Evaluation

CS Executors

CS Facilities

CS Management

CS Funding

Standards on Academic

Standard….

Standard ….

Etc

Standards on Non-Academic

Standard….

Standard ….

Etc

National Standards(minimum)

HE Standards(Exceeding NS)

MininisterialRegulation

Stipulated by HE

+ +

and

Accreditation as External Quality Assurance System

• Accreditation aims to assess and determine the feasibility and quality of study programs or higher education institutions based on the criteria specified in the National Standards of Higher Education.

• Accreditation also aims to ensure that the public and students obtain quality higher education services and that the public are protected from higher education services that do not comply with the National Standards of Higher Education.

• The results of accreditation in the form of accreditation status and ranks and the accompanying recommendations.

E

SM

Page 10: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

10

Akreditasi Program Studi dan PerguruanTinggi

Akreditasi merupakan

Sistem Penjaminan

Mutu Eksternal sebagai bagian

dari Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan

Tinggi.

Akreditasi dilakukan

terhadap Program Studi dan

Perguruan Tinggi berdasarkan

interaksi antarstandar di dalam

Standar Pendidikan

Tinggi.

Akreditasi bertujuan:

• menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

• menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.

Institution Authorized to Manage EQAS/Accreditation

Accreditation

Accreditation of Higher Education Institutions

Accreditation of Study Programs

NAAHE(BAN-PT)

LAMPemerintah

LAMMasyarakat

OR

LAMPemerintah

IAI (LAM) established by Government

LAMMasyarakat

IAI (LAM)Established by

SocietyNAAHE : National Accreditation Agency for Higher EducationIAI : Independent Accreditation InstitutionNAAHE remains to be responsible for accrediting study program until the respective IAI is established

Page 11: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

11

Criteria for Accreditation (2010 - 2019)

Standard 1. Vision, Mission, Objectives, Targets and Strategies for Attaining the Objectives

Standard 2. Governance, Leadership, Management System, and Quality Assurance System

Standard 3. Students and Graduates

Standard 4. Human Resources (Academic and Non-Academic Staff)

Standard 5. Curriculum, teaching and learning processes, and academic atmosphere

Standard 6. Finance (including generated revenues), assets and facilities, and information system

Standard 7. Research, Community Services and Collaboration

The New Paradigm: Outcome-based Accreditation

Yang dimaksud Outcome-based Accreditation adalah,

o pada akreditasi program studi (APS) berfokus pada ketercapaian capaian pembelajaran lulusan,

o pada akreditasi perguruan tinggi (APT) berfokus pada ketercapaian visi, misi, dan tujuan perguruan tinggi.

Bukan berarti hanya penilaian luaran dan outcome penyelenggaraan program studi atau perguruan tinggi saja,

Ada penilaian terhadap pemenuhan SN-Dikti yang menyangkut input dan proses.

Bobot penilaian ditetapkan dengan prioritas tertinggi (bobot tertinggi) pada aspek luaran dan capaian (outputs dan outcomes) diikuti aspek proses dan input.

Input Proses Output/Outcome

TertinggiTerendah

Page 12: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

12

Criteria for Accreditation (under development)

Alignment of Criteria for Accreditation and National Standards for Higher Education

Page 13: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

13

Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

Instrumen 7 Standar

IAPS (tahun 2010)

berlaku sd 31 Maret 2019

IAPT (tahun 2011)

berlaku sd 30 September 2018

Instrumen 9 Kriteria

IAPT 3.0

berlaku per 1 Oktober2018

IAPS 4.0

berlaku per 1 April 2019

1. UU No 12 Th 2012

2. PP No 4 Th 2014

3. SN Dikti (PM 49/’14, 44/’15)

4. SPM Dikti (PM 50/’14, 62/’16)

5. Akreditasi (PM 87/’14, 32/’16)

6. (PM 100/2014, PM 51/2018)

Jenis Usulan JumlahJumlah Usulan diproses

AK AL SK

APS 7.427 3.974 3.496 3.496

APT 1.318 337 372 388

Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

Instrumen 7 Standar

Peringkat C

Peringkat B

Peringkat A

Instrumen 9 Kriteria

Peringkat Baik Memenuhi SN Dikti

Peringkat Baik Sekali Melampaui SN Dikti

Peringkat Unggul Melampaui SN Dikti

1. UU No 12 Th 2012

2. PP No 4 Th 2014

3. SN Dikti (PM 49/’14, 44/’15)

4. SPM Dikti (PM 50/’14, 62/’16)

5. Akreditasi (PM 87/’14, 32/’16)

6. (PM 100/2014, PM 51/2018)

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

NOMOR 6 TAHUN 2019

TENTANG

PENYELESAIAN KETERLAMBATAN PROSES AKREDITASI PADA

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

(tanggal 02 Desember 2019)

Penumpukan Permohonan Akreditasi

Page 14: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

14

Pasal 1 Ayat (1) PerBAN No 6 Tahun 2019

Submission Status submission Saat masa berlaku

berakhir, proses belum

selesai

Proses Hasil Akhir

Sd 30/6/2020 6 bulan atau lebih sebelum

masa berlaku berakhir

status akreditasi dan peringkat

terakreditasi Program Studi atau

Perguruan Tinggi tetap berlaku

sampai dengan diterbitkannya

keputusan BAN-PT tentang hasil

akreditasi yang baru

Asesmen

dengan

prioritas

Peringkat sesuai

jenis instrument yang

diajukan< 6 (enam) bulan sebelum

masa berlaku akreditasi

berakhir sampai dengan masa

berlaku akreditasi berakhir

Masa berlaku akreditasi telah

berakhir/

diberikan status terakreditasi dengan

peringkat terakreditasi C sejak

berakhirnya masa berlaku akreditasi

sebelumnya sampai dengan

diterbitkannya keputusan BAN-PT

tentang hasil akreditasi yang baru

Asesmen Peringkat sesuai

jenis instrument yang

diajukan

Pengajuan akreditasi yang

pertama

diberikan status terakreditasi dengan

peringkat terakreditasi C sejak

pengajuan permohonan akreditasi

diterima BAN-PT sampai dengan

diterbitkannya keputusan BAN-PT

tentang hasil akreditasi yang baru

Asesmen Peringkat sesuai

jenis instrument yang

diajukan

SK Perpanjangan status akreditasi

dan peringkat terakreditasi sampai

dengan terbitnya hasil akreditasi

yang baru dapat diunduh dari SAPTO

Pasal 1 Ayat (2) PerBAN No 6 Tahun 2019

(2) Bagi usulan akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi yang diterima BAN-PT sejak tanggal1 Juli 2020 berlaku ketentuan:

a. Terhadap pengajuan permohonan akreditasi ulang dalam waktu lebih dari 6 (enam) bulan ataulebih sebelum masa berlaku akreditasi berakhir, maka apabila BAN-PT belum menerbitkankeputusan hasil akreditasi pada saat masa berlaku akreditasi berakhir, status akreditasi danperingkat terakreditasi Program Studi atau Perguruan Tinggi tetap berlaku sampai denganditerbitkannya keputusan BAN-PT tentang hasil akreditasi yang baru.

b. Terhadap pengajuan permohonan akreditasi ulang dalam kurun waktu kurang dari 6 (enam) bulansebelum masa berlaku akreditasi berakhir sampai dengan masa berlaku akreditasi berakhir, makaapabila BAN-PT belum menerbitkan keputusan hasil akreditasi pada saat masa akreditasi berakhir,status akreditasi Program Studi atau Perguruan Tinggi tersebut tidak terakreditasi sampai denganditerbitkannya keputusan BAN-PT tentang hasil akreditasi yang baru.

c. Terhadap pengajuan permohonan akreditasi ulang yang dilakukan setelah masa berlaku akreditasiberakhir, status akreditasi Program Studi atau Perguruan Tinggi tersebut tidak terakreditasisampai dengan diterbitkannya keputusan BAN-PT tentang hasil akreditasi yang baru.

d. Terhadap pengajuan permohonan akreditasi pertama yang dilakukan sebelum masa berlakuakreditasi minimum berakhir, status akreditasi minimum sebagaimana tercantum dalamkeputusan tentang Pembukaan Program Studi atau Pendirian Perguruan Tinggi tersebut tetapberlaku sampai dengan diterbitkannya keputusan BAN-PT tentang hasil akreditasi yang baru.

e. Terhadap pengajuan permohonan akreditasi pertama yang dilakukan setelah masa berlakuakreditasi minimum berakhir, status akreditasi minimum Program Studi atau Perguruan Tinggiadalah tidak terakreditasi sejak masa berlaku akreditasi minimum berakhir sampai denganditerbitkannya keputusan BAN-PT tentang hasil akreditasi yang baru.

f. Status akreditasi dan peringkat terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditetapkandalam keputusan BAN-PT.

g. Status akreditasi minimum sebagaimana dimaksud dalam d dan e ditetapkan dalam keputusanBAN-PT.

Belum sempat

terimplementasikan

Page 15: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

15

Kebijakan Merdeka Belajar : Kampus Merdeka

Yang “Baru” dari Permendikbud No 5 Tahun 2020

Pasal 6:

(1) Jangka waktu berlakunya Akreditasi untuk Program Studi atau Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh BAN-PT selama 5 (lima) tahun.

(2) Dalam hal jangka waktu Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir maka BAN-PTakan memperpanjang kembali jangka waktu Akreditasi setiap 5 (lima) tahun tanpa melalui permohonan perpanjangan Akreditasi.

(3) Perpanjangan Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah dilakukan evaluasi oleh BAN-PT, dengan menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari:

a. Kementerian; dan/atau

b. laporan Masyarakat,

tentang dugaan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang pendidikan tinggi dan/atau penurunan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.

(4) Penurunan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa menurunnya jumlah peminat/pendaftar dan/atau lulusan pada Program Studi yang ada selama 5 (lima) tahun berturut-turut berdasarkan data pada PDDIKTI.

(5) Peringkat Akreditasi yang telah diberikan dapat ditinjau kembali oleh BAN-PT sebelum jangka waktu Akreditasi berakhir apabila terdapat penurunan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

Page 16: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

16

Yang “Baru” dari Permendikbud No 5 Tahun 2020

Pasal 7:

(1) Program Studi atau Perguruan Tinggi yang telah memiliki Akreditasi dengan peringkat Baik dan akan menaikkan peringkat Akreditasi ke peringkat Baik Sekali atau peringkat Unggul dapat mengusulkan Akreditasi ulang kepada BAN-PT sebelum jangka waktu 5 (lima) tahunsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berakhir.

(2) Dalam hal peringkat Akreditasi ulang oleh BAN-PT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetapmendapatkan Akreditasi dengan peringkat yang sama maka Program Studi dan Perguruan Tinggi baru dapat mengusulkan Akreditasi ulang kembali ke BAN-PT dalam waktu 2 (dua)tahun sejak mendapatkan penetapan peringkat Akreditasi ulang.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku juga untuk Program Studi atau Perguruan Tinggi yang telah memiliki Akreditasi dengan peringkat Baik Sekali yang akan menaikkan peringkat Akreditasi ke peringkat Unggul.

Kesempatan mengajukan usulan akreditasi bagi PS/PT yang masa berlaku

akreditasinya telah berakhir??? tidak ada pasal/ayat yang membuka

peluang untuk itu!

Yang “Baru” dari Permendikbud No 5 Tahun 2020

Pasal 9:

(1) Program Studi setelah mendapatkan Akreditasi dari LAM atau BAN-PT dapat mengajukan Akreditasi kepada lembaga akreditasi internasional yang diakui.

(2) Pengakuan atas lembaga akreditasi internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.

(3) Hasil Akreditasi oleh lembaga akreditasi internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui setara dengan peringkat Akreditasi Unggul.

(4) Pengakuan setara dengan peringkat Akreditasi Unggul sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh LAM atau BAN-PT sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Telah Terbit Keputusan Menteri No 83/P/2020

Tentang LEMBAGA AKREDITASI INTERNASIONAL

Page 17: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

17

Yang “Baru” dari Permendikbud No 5 Tahun 2020

Pasal 54

(1) Program Studi yang sudah memenuhi persyaratan minimum Akreditasi dan sedangmenunggu proses Akreditasi sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini makaProgram Studi yang bersangkutan mendapatkan Akreditasi dengan peringkat Baik.

(2) Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi yang saat ini sudah memasukkan berkasperpanjangan dan masih menunggu proses Akreditasi ulang maka denganberlakunya Peraturan Menteri ini peringkat Akreditasi yang terakhir dimiliki dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan 5 (lima) tahun terhitung sejak berakhirnya jangka waktu peringkat Akreditasi terakhir ditetapkan.

(3) Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi yang peringkat Akreditasinya dinyatakan masih berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap dapat mengajukanAkreditasi ulang untuk menaikkan peringkat Akreditasi.

Yang “Hilang” dalam Permendikbud No 5 Tahun 2020

Deskripsi prinsip-prinsip akreditasi

Instrumen Akreditasi yang disusun berdasarkan interaksi antar standar

Deskripsi (diferensiasi) jenis instrumen

Status “Tidak Terakreditasi” dan “Akreditasi Minimum”

Makna peringkat terakreditasi baik, baik sekali, unggul

Kewajiban untuk mengajukan permohonan akreditasi ulang paling lambat 6 bulan sebelum masa berlaku status akreditasi dan peringkatterakreditasi yang dimiliki berakhir

Page 18: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

18

PerBAN No. 1 Tahun 2020

PerBAN No

6/2019

dinyatakan

tidak berlaku

Pasal 3 : Tahapan Akreditasi

1. Tahapan proses Akreditasi meliputi:

a. evaluasi data dan informasi terkait mutu penyelenggaraan Perguruan Tinggi atau Program Studi;

b. penetapan peringkat Akreditasi berdasarkan hasil evaluasi; dan

c. pemantauan pemenuhan syarat peringkat Akreditasi.

2. Tahapan evaluasi data dan informasi :

a. AK oleh panel asesor

b. Penetapan, atau AL dilanjutkan dengan penetapan

3. Tahapan Pemantauan : atas semua PS dan PT yang memiliki peringkat akreditasi, dilakukan sekurang-kurangnya 5 tahun sekali, paling lambat 1 tahun sebelum jangka waktu keberlakuan peringkat akreditasiberakhir melalui data kuantitatif di PDDikti, permintaan data dan informasi tambahan dari PT (denganinstrument pemantauan), dan atau kunjungan ke PT

4. Hasil pemantauan digunakan sebagai dasar penetapan peringkat akreditasi baru yang lebih rendah, atau perpanjangan peringkat akreditasi

Page 19: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

19

Pasal 4 : Perpanjangan Jangka Waktu Peringkat Akreditasi

1. Dilakukan pada saat masa berlaku peringkat akreditasi berakhir, berlakuuntuk 5 tahun berikutnya, tanpa pengajuan permohonan dari PT

2. Perpanjangan tidak dilakukan jika ada laporan dari Kementerian dan/atau masyarakat terkait dugaan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang pendidikan tinggi dan/atau penurunan mutu.

3. Dalam hal terdapat laporan dari Kementerian dan/atau masyarakat, DE melakukan evaluasi terhadap laporan dimaksud dengan cara melakukan verifikasi di lapangan dengan menugaskan panel asesor bersama 1 (satu) orang anggota DE;

4. Keputusan Peringkat Akreditasi dicabut jika laporan dari Kementerian dan/atau masyarakat terbukti benar dan peringkat Akreditasi yang lebih rendah dapat diberikan berdasarkan keterpenuhan syarat peringkat Akreditasi.

Pasal 5 : Akreditasi Ulang Sebelum Jangka Waktu PeringkatAkreditasi Berakhir

(1) Pemimpin Perguruan Tinggi dapat mengusulkan Akreditasi ulang kepada BAN-PTsebelum jangka waktu peringkat Akreditasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3) huruf b berakhir.

(2) Dalam hal hasil Akreditasi ulang oleh BAN-PT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Perguruan Tinggi tetap mendapatkan peringkat Akreditasi yang sama, pemimpin Perguruan Tinggi dapat mengusulkan APS atau APT kembali ke BAN-PT paling cepat 2 (dua) tahun sejak mendapatkan penetapan peringkat Akreditasi ulang.

Page 20: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

20

Pasal 6: Keberatan atas Hasil Akreditasi

1. Diajukan oleh Pimpinan PT selambat-lambatnya 6 bulan setelah KeputusanPeringkat Akreditasi ditetapkan.

2. Akan diatur dengan peraturan tersendiri.

Pasal 7: Pemenuhan Persyaratan Minimum Akreditasi

(1) Pembukaan Program Studi dan pendirian Perguruan Tinggi dapatdilakukan setelah memenuhi persyaratan minimum Akreditasi.

(2) Persyaratan minimum Akreditasi dan pemenuhan persyaratanminimum Akreditasi ditetapkan oleh BAN-PT.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang pemenuhan persyaratan minimumAkreditasi diatur dengan Peraturan BAN-PT tersendiri.

Pasal 25 Ayat (1) Permendikbud No 7 Tahun 2020:

Program Studi yang telah memenuhi syarat minimum akreditasi

mendapatkan akreditasi dengan peringkat Baik pada saat memperoleh

izin penyelenggaraan dari Menteri.

Page 21: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

21

Pasal 8: Pengakuan Akreditasi Internasional

1. Program Studi yang telah mendapatkan peringkat Akreditasi dari BAN-PT dapat mengajukan Akreditasi kepadalembaga Akreditasi internasional yang diakui oleh Menteri.

2. Hasil Akreditasi oleh lembaga Akreditasi internasional yang masih berlaku sekurangnya 1 (satu) tahun diakuisetara dengan peringkat Akreditasi Unggul.

3. Untuk mendapatkan pengakuan, pemimpin Perguruan Tinggi harus mengajukan permohonan pengakuankepada BAN-PT dengan melampirkan bukti bahwa Program Studi yang dimohonkan pengakuannya mempunyaiAkreditasi yang diperoleh dari lembaga Akreditasi internasional yang masih berlaku sekurangnya 1 (satu) tahunpada saat permohonan pengakuan diajukan.

4. Bagi permohonan yang memenuhi ketentuan, dalam waktu selambatnya 14 (empat belas) hari kerja BAN-PTakan menerbitkan pengakuan peringkat Akreditasi Unggul bagi Program Studi dengan masa berlaku terhitungsejak ditetapkan oleh BAN-PT hingga berakhirnya masa berlaku hasil Akreditasi oleh lembaga Akreditasiinternasional, atau selama-lamanya lima (5) tahun apabila masa berlaku hasil Akreditasi oleh lembagaAkreditasi internasional lebih dari lima (5) tahun.

5. Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa berlaku pengakuan berakhir, BAN-PT akan melakukan pemantauanapakah Akreditasi oleh lembaga Akreditasi internasional bagi Program Studi masih berlaku atau telahdiperpanjang oleh lembaga Akreditasi internasional tersebut.

6. Dalam hal hasil Akreditasi oleh lembaga Akreditasi internasional masih berlaku atau telah diperpanjang, BAN-PTakan memperpanjang pengakuan sesuai dengan ketentuan pada ayat (3), (4), dan (5).

7. Dalam hal hasil Akreditasi oleh lembaga Akreditasi internasional belum diperpanjang, maka BAN-PT akanmelakukan evaluasi pemenuhan persyaratan peringkat dan apabila memenuhi persyaratan peringkat tersebut,BAN-PT akan menetapkan peringkat Akreditasi sama dengan peringkat Akreditasi sebelum ada pengakuanselama 5 (lima) tahun terhitung sejak berakhirnya masa berlaku pengakuan peringkat Akreditasi.

Lembaga Akreditasi InternasionalEQAR: European Quality Assurance Register

Page 22: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

22

Pasal 9: Ketentuan Peralihan (1)

Submission Status Ketentuan Opsi

Pembatalan

Proses Hasil akhir

Sd 28/1/2020

Memenuhi

persyaratan

minimum

akreditasi

Diberikan

peringkat

akreditasi Baik

sampai

keluarnya hasil

asesmen

Tidak berlaku Asesmen

dilanjutkan

Sesuai jenis

instrumen,

ada/tidak ada

ISK

Belum

mengusulkan

sd 28/1/2020

Wajib

mengajukan

usulan paling

lambat

1/8/2020 atau

2 tahun

setelah ijin

diperoleh

Asesmen Peringkat

Baik, Baik

Sekali, atau

Unggul

Pasal 9: Ketentuan Peralihan (2)

Status Submission Jenis

instrumen

Ketentuan Opsi

Pembatalan

Proses Hasil akhir

status

akreditasi dan

peringkat

terakreditasi

terakhir masih

berlaku

Sd 28/1/2020,

sudah diterima

7 standar Dapat diberikan

perpanjangan peringkat

akreditasi yang dimiliki

terakhir untuk jangka

waktu 5 tahun

dibatalkan Asesmen

dihentikan

Peringkat C, B

atau A;

Setelah 5

tahun +ISK

Tidak dibatalkan,

tidak menambahkan

ISK

Asesmen

dilanjutkan

(diberikan

keputusan

sementara

apabila masa

berlaku berakhir)

Peringkat C, B

atau A;

Setelah 5

tahun +ISK

Tidak dibatalkan,

menambahkan ISK

Peringkat

Baik, Baik

Sekali, atau

Unggul

status

akreditasi dan

peringkat

terakreditasi

telah berakhir

Sd 28/1/2020,

masih revisi

7 standar - menyelesaikan

revisi selambatnya

30 /4/2020

- Diberikan peringkat

akreditasi

sementara C sejak

usulan akreditasi

dinyatakan diterima

Tidak dapat

dibatalkan, tidak

menambahkan ISK

Asesmen

dilanjutkan

Peringkat C, B

atau A;

Setelah 5

tahun +ISK

Tidak dapat

dibatalkan,

menambahkan ISK

Asesmen

dilanjutkan

Peringkat

Baik, Baik

Sekali, atau

Unggul

Page 23: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

23

Pasal 9: Ketentuan Peralihan (3)

Status Submission Jenis

instrumen

Ketentuan Opsi

Pembatalan

Proses Hasil akhir

status akreditasi

dan peringkat

terakreditasi

terakhir masih

berlaku

Sd 28/1/2020,

sudah diterima

9 kriteria

(IAPS 4.0,

IAPT 3.0)

Dapat diberikan

perpanjangan peringkat

akreditasi yang dimiliki

terakhir untuk jangka

waktu 5 tahun

dibatalkan Asesmen

dihentikan

Peringkat C, B

atau A;

Setelah 5

tahun +ISK

Tidak dibatalkan Asesmen

dilanjutkan

(diberikan

keputusan

sementara

apabila masa

berlaku berakhir)

Peringkat

Baik, Baik

Sekali, atau

Unggul

status akreditasi

dan peringkat

terakreditasi

telah berakhir

Sd 28/1/2020,

masih revisi

9 kriteria

(IAPS 4.0,

IAPT 3.0)

- menyelesaikan revisi

selambatnya 30

/4/2020

- Diberikan peringkat

akreditasi sementara

C sejak usulan

akreditasi dinyatakan

diterima

Tidak dapat

dibatalkan

Asesmen

dilanjutkan

Peringkat

Baik, Baik

Sekali, atau

Unggul

Pasal 9: Ketentuan Peralihan (4)

Status Submission Jenis

instrumen

Ketentuan Proses Hasil akhir

status akreditasi

dan peringkat

terakreditasi

terakhir masih

berlaku dengan

peringkat C, B atau

A

Sebelum

masa berlaku

habis

ISK Dapat diberikan

konversi peringkat

Evaluasi

pemenuhan

persyaratan

peringkat

C Baik,

B Baik Sekali,

A Unggul

Sebelum

masa berlaku

habis

9 kriteria

(IAPS 4.0,

IAPT 3.0)

Proses

reakreditasi

Asesmen Peringkat Baik,

Baik Sekali, atau

Unggul

Tidak submit

apapun sd

masa berlaku

berakhir

Proses

perpanjangan

Menggunakan

hasil pemantauan

Peringkat C, B

atau A;

Setelah 5 tahun

+ISK

Page 24: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

24

ISK : Instrumen Suplemen Konversi Peringkat Akreditasi

Disusun berdasarkan Syarat Perlu Terakreditasi dan Syarat Perlu Peringkat yang berlaku pada IAPS 4.0 dan IAPT 3.0

Syarat Perlu:

Syarat Perlu Terakreditasi (APS) a. Program Diploma Tiga, Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, Magister Terapan:

1. Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal,

akademik dan non akademik) 2,0.

2. Skor butir penilaian Kecukupan Jumlah DTPS 2,0.

3. Skor butir penilaian Kurikulum (keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan

pemutakhiran kurikulum, kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang

KKNI/SKKNI, ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran) 2,0.

b. Program Doktor, Doktor Terapan:

1. Skor butir penilaian Penjaminan Mutu (keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal,

akademik dan non akademik) 2,0.

2. Skor butir penilaian Kecukupan Jumlah DTPS 2,0.

3. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS 2,0.

4. Skor butir penilaian Kurikulum (keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan

pemutakhiran kurikulum, kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang

KKNI/SKKNI, ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran) 2,0.

Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka program studi tidak terakreditasi.

Page 25: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

25

Syarat Perlu Peringkat Baik Sekali (1/2)a. Program Diploma Tiga:

1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,0.

2. Skor butir penilaian Waktu Tunggu 3,0.

3. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja 3,0.

b. Program Sarjana, Sarjana Terapan:

1. Skor butir penilaian Kualifikasi Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3.0.

2. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,0.

3. Skor butir penilaian Waktu Tunggu 3,0.

4. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja 3,0.

Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka program studi akan ditetapkan

berperingkat Baik.

Syarat Perlu Peringkat Baik Sekali (2/2)c. Program Magister, Magister Terapan:

1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,0.

2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau

bersama DTPS, dengan judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun

terakhir 2,5.

d. Program Doktor, Doktor Terapan:

1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,0.

2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau

bersama DTPS, dengan judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun

terakhir 2,75.

Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka program studi akan ditetapkan

berperingkat Baik.

Page 26: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

26

Syarat Perlu Peringkat Unggul (1/2)a. Program Diploma Tiga: 1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi) 3,5.

2. Skor butir penilaian Waktu Tunggu 3,5.3. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja 3,5.

b. Program Sarjana, Sarjana Terapan:1. Skor butir penilaian Kualifikasi Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang

ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi) 3,5.

2. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi) 3,5.

3. Skor butir penilaian Waktu Tunggu 3,5.4. Skor butir penilaian Kesesuaian Bidang Kerja 3,5.

Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka program studi akan ditetapkanberperingkat Baik Sekali.

Syarat Perlu Peringkat Unggul (2/2)

c. Program Magister, Magister Terapan:

1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,5.

2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau

bersama DTPS, dengan judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun

terakhir 3,0.

d. Program Doktor, Doktor Terapan:1. Skor butir penilaian Jabatan Akademik DTPS (dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan

sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti

program studi yang diakreditasi) 3,5.

2. Skor butir penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau

bersama DTPS, dengan judul yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun

terakhir 3,25.

Jika satu atau lebih butir penilaian tidak terpenuhi, maka program studi akan ditetapkan

berperingkat Baik Sekali.

Page 27: The New Pradigm of IQA and EQA in Indonesia The New...•Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti yang diubah dengan Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 •Permenristekdikti No

3/10/2020

27