tgs klp.7

3
Penerapan klinisS Mengambil specimen: Hal pokok untuk memastikan tindakan yang benar Teknik pengambilan sampel yang benar - spesimen harus mengandung organisme hanya dari temat yang sedaang di teliti, air liur, mislnya, jangna di gunakan untuk menggantian sputum. Harus di sediakan bahan yang cukup banyak untuk pemeriksaan - sebagai contoh, apusan rectum jangan di gunakan untuk menggantikan specimen feaces karena bahan untuk biakan akan tidak mencukupi. Waktu pengambilan – kecuali dalam keadaan darurat, specimen harus di ambil sebelum antibiotic di berikan . Penggunaan wadah specimen yang benar – sebagai contoh, virus tidak dapat hidup dalam medim transport yang di tujukan untuk bakteri. Pengisian label specimen dan formulir permintaan dengan tepat – di perlukan perhatian khusus saat pasien di bangsal memiliki nama atau inisial yang sama.Gunakan identifikasi yang khas, misalnya, nomor rumah sakit. Berikan nama yang memadai dalam formulir permintaan – tanda klinis dan rincian terapi antibiotic. Kirim ke laboratorium tanpa penundaan, dengan suhu yang tepat – apabila mungkin, specimen harus di ambil sesaat sebelum petugas pengantar dating. Pertahankan ketahanan – specimen harus di kirim dalam wadah yang kuat dan anti bocor, dengan formulir permintaan terpisah dari wadah specimen. Wadah jangan sampai tercemar oleh darah atau cairan tubuh lain dan jangan diisi berlebihan: dapat terjadi peragian, terutama pada feses, sehingga timbul penimbunan gas dan tekanan yang dapat membuka penutup yang erat sekalipun. Petugas yang menangani specimen harus menyadari bahaya yang timbul apabila terjadi

Upload: kasma

Post on 03-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kelompok 7

TRANSCRIPT

Page 1: TGS KLP.7

Penerapan klinisS

Mengambil specimen: Hal pokok

untuk memastikan tindakan yang benar

Teknik pengambilan sampel yang benar - spesimen harus mengandung organisme hanya dari temat yang sedaang di teliti, air liur, mislnya, jangna di gunakan untuk menggantian sputum.

Harus di sediakan bahan yang cukup banyak untuk pemeriksaan - sebagai contoh, apusan rectum jangan di gunakan untuk menggantikan specimen feaces karena bahan untuk biakan akan tidak mencukupi.

Waktu pengambilan – kecuali dalam keadaan darurat, specimen harus di ambil sebelum antibiotic di berikan .

Penggunaan wadah specimen yang benar – sebagai contoh, virus tidak dapat hidup dalam medim transport yang di tujukan untuk bakteri.

Pengisian label specimen dan formulir permintaan dengan tepat – di perlukan perhatian khusus saat pasien di bangsal memiliki nama atau inisial yang sama.Gunakan identifikasi yang khas, misalnya, nomor rumah sakit.

Berikan nama yang memadai dalam formulir permintaan – tanda klinis dan rincian terapi antibiotic.

Kirim ke laboratorium tanpa penundaan, dengan suhu yang tepat – apabila mungkin, specimen harus di ambil sesaat sebelum petugas pengantar dating.

Pertahankan ketahanan – specimen harus di kirim dalam wadah yang kuat dan anti bocor, dengan formulir permintaan terpisah dari wadah specimen. Wadah jangan sampai tercemar oleh darah atau cairan tubuh lain dan jangan diisi berlebihan: dapat terjadi peragian, terutama pada feses, sehingga timbul penimbunan gas dan tekanan yang dapat membuka penutup yang erat sekalipun. Petugas yang menangani specimen harus menyadari bahaya yang timbul apabila terjadi kebocoran / tumpah, harus menggunakan jubah, dan harus mengetahui bahwa mereka harus sering mencuci tangan mereka. Harus disiapkan baki anti bocor untuk transportasi.

SPESIMEN SPUTUM Sputum adalah sekresi yang di hasilkan oelh membrane mukosa yang melapisi jalan napas bawah. Fungsi sputum adalah untuk menangkap benda asing yang terhirup, termasuk bakteri. Sekitar 100 ml diekskresikan setiap hari, tetapi dalam keadaan sehat hal ini biasanya tidak tampak/ disadari dan dalam keadaan normal tetelan. Produksi yang berlebihan terjadi saat jalan saat napas meradang Hal ini sering terjadi karena

Page 2: TGS KLP.7

infeksi tetapi, bahkan pada kasus infeksi berat, sputum sering sulit diperoleh dalam jumlah memadai untuk pemeriksaan dan pembiakan. Sputum dari pasien yang diintubasi diambil melalui aspirasi trakea. Untuk mendapat specimen, pasien lain harus di dorong untuk batuk. Yag sering terjadi adalah pengiriman saliva dari orofaring yang disangka sputum. Kita dapat meminta bantuan ahli fisioterapi untuk mengatasi bawah tidak dapat tumbuh baik diluar tubuh pejamu, sehingga specimen harus segera dikirim kelaboratorium.

APUSAN TENGGOROK Eksudat dari tenggorok diambil dengan dengan mengoleskan ujung apusan pada tonsil dan dinding faring posterior sementara lidah ditekan dengan spatula. Diperlikan sumber pencahayaan yang baik untk menghindari tercemarnya apusan karena karena berkontak dengan mukosa mulut. Pasien biasanya merasakan bahwa prosedur ini tidak nyaman dan harus diberi peringatan sebelumnya mengenai reflex tersedak (gak reflex). Anak mungkin akan lebih kooperatif apabila kita meminta bantuan orang tua mereka. Untuk membatasi gerakan, anak dapat dibungkus dengan selimut.

APUSAN HIDUNG Apusan hidung diambil dengan kepala pasien didongakkan. Apusan yang sebelumnya sudah dibasahi diputar untuk memastikan bahwa didapat sekresi sebanyak mungkin. Kedua lubang hidung diambil apusannya Bagi bayi atau anak yang sangat muda, dapat digunakan pemegang kawat apusan halus untuk mengganti apusan lidi kayu. Diperlukan kehati-hatian untuk menghindari kerusakan pada epitel yang halus. Apabila kita melakukan pemeriksaan penapisan pada orang sehat untuk menyingkirkan pembawa stafilokokus, maka ujung apusan dibasahi oleh air steril karena, dalam keadaan sehat, mikosa hidung biasanya kering.Apusan pernasal untuk digunakan untuk memastikan diagnosis kerja pertussis. Bordetella pertussis paling mudah diperoleh dari nasofaring posterior, terutama apabila specimen diambil segera setelah batuk. Ujung apusan dihubungkan kesebuah kawat lentur halus sedemikian sehingga dapat dimasukkan kedalam rongga hidung tanpa mengalami pencemaran.