terapi kognitif
TRANSCRIPT
-
TERAPI KOGNITIF
Bagian Jiwa-KomunitasFakultas Ilmu Keperawatan-UI
tanggal upload : 29 April 2009
-
Defenisi
Terapi jangka pendek yang teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada klien untuk
mengekspresikan perasaan negarifnya,
memahami masalahnya, serta mampu
mengatasi perasaan negatifnya dan mampu
memecahkan masalah tersebut.
-
Tujuan
Mengubah pikiran dari tidak jelas logis,
negatif menjadi objektif, rasional, positif.
Meningkatkan aktivitas
Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
Meningkatkan ketrampilan sosial
-
Bagan 1. Proses Penyimpangan berpikirYang menciptakan respons emosional anda bukanlah peristiwa yang negatif, melainkan perespsi dan
pikiran anda tentang peristiwa itu.
PERISTIWA-PERISTIWA EXSSTERNAL PERISTIWA-PERISTIWA INTERNAL (dalam kontrol anda)
(diluar kontrol anda)
Tindakan orang lainPikiran-pikiran Itu tidak adil
PersetanSaya tidak terima
PerilakuAnda mengusir orang lain atau
meninggalkannya dengan dinginAnda merencanakan balas dendam
agar skornya seri
EmosiMarah,frustasi, takut, merasa salah
-
Tujuan Keperawatan
Masalah
Resiko bunuh diri
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Defisit perawatan diri
Tujuan
Ide bunuh diri hilang
Meningkatkan hubungan
sosial
Meningkatkan harga diri
Meningkatkan kemampuan
merawat diri
-
Masalah Keperawatan
Resiko bunuh diri
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Defisit perawatan diri
-
Karakteristik Klien Menarik diri Enggan melakukan ADL Defisit perawat diri Harga diri rendah Menyatakan ide bunuh diri Komunikasi koheren, tidak ada flight of idea Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik
depresi, tidak mendapat terapi ECT.
-
Tehnik Kontrol Mood
Tiga kolom
Pikiran otomatis
Distoris kognitif
Tanggapan rasional
Panah vertikal
-
Contoh Metode dengan Tehnik Tiga Kolom
Pikiran Otomatis Distoris Kognitif Tanggapan Rasional
(Kritik diri)
1. Saya tidak pernah benar
1. Saya selalu terlambat
1. over-generalisasi
1. Over-generalisasi
(Pembelaan diri)
1. Omong kosong saya juga melakukan banyak hal yang baik
1. Saya tidak selalu terlambat. Coba saja ingat saat-saat saya datang tepat pada waktunya. Meskipun saya kini terlambat lebih sering dari pada biasanya tetapi saya akan mengatasi masalah ini serta mencari cara untuk mendapat lebih menepati waktu
Sesorang mungkin akan kecewa karena saya terlambat, mungkin pertemuan juga tidak mulai pada waktunya.
-
Distorsi1. Pemikiran SEGALANYA ATAU TIDAK SAMA SEKALI
Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih. Contoh: Jika prestasi anda kurang dari sempurna, maka anada memandang diri anda sendiri sebagai seorang yang gagal total.
2. Over-generalisasiMemandang suatu peristiwa yang negatif sebagi sebuah pola kekalahan tanpa akhir contoh: seoarang murid yang gagal dalam ujian berpikir saya tidak akan pernah lulus ujian yang lainnya dalam semester ini dan saya akan keluar dari sekolah ini.
3. Personalisasimemandang diri sebagai penyebab suatu peristiwa eksternal yang negatif yang kenyataannya tidaklah demikian. Contoh: Direktur saya mengatakan bahwa produktivitas perusahaan kami menurun, tapi saya tahu ia sebenarnya sedang mebicarakan saya.
4. Berpikir dikotomiberpikir dengan ekstrim bahwa semua hal adalah semuanya baik atau semuanya buruk. Contoh: Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin akan mati.
5. PembencanaanBerpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian. Contoh: Saya lebih baik tidak mengajukan diri untuk promosi di tempat pekerjaan karena saya tidak akan mendapatkannya dan saya merasa diri saya sangat buruk.
-
6. Membuat abstrak yang selektifMemfokuskan pada detail tapi tidak pada informasi yang relevan. Contoh: seorang istri percaya bahwa suaminya tidak mencintainya karena ia pulang kerja
larut malam, tetapi sang istri menolak perhatian yang diberikan oleh suami, hadiah yang dibawanya dan acara khusus yang mereka rencanakan bersama.
7. Kesimpulan yang tidak beralasanMenarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukung. Contoh: Seorang wanita muda menyimpulkan teman saya tidak suka kepada saya karena
saya tidak mengirimkan kartu ulang tahun untuknya.
8. Membaca pikiran percaya bahwa seseorang tahu pikiran orang lain tanpa memvalidasinya terlebih dahulu. Contoh: Mereka mungkin berpkir saya gendut dan malas.
9. Membesar-besarkan masalh atau mengecilkanMelebih-lebihkan suatu hal atau mengecilkan suatu hal secara tidak tepat.Contoh: Saya telah menghanguskan makan malam, itu menunjukkan betapa tidak
mampunya saya.
10. PerfeksionisMerasa butuh untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna agar merasa dirinya baik.contoh: saya akan menjadi seorang yang gagal apabila saya tidak mendapt nilai A pada
semua niali ujian saya.
-
11. Eksternalisasi harga diriMengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain.contoh: saya harus selalu kelihatan cantik kalu tidak teman-teman saya tidak akan mau
berada di dekat saya.
12. Filter mentalMenemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya sehingga pandangan tentang realita gelap.
13. Mendiskualifikasi hal positifMenolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras bahwa semua itu bukan apa-apa
14. Penalaran emosionalMenganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan realita yang sebenarnya.contoh: saya merasa begitu, maka pastilah begitu.
15. Memberi cap dan salah memberi capBentuk ekstrim dari over-generalisasi, memberi cap yang negatif kepada diri sendiri.contoh: saya memang seorang yang sial, saya memnag seorang yang bodoh.
-
Contoh Metode dengan Tehnik Panah VertikalPikiran Otomatis Tanggapan Rasional
1. Dr. B mungkin berpikir saya adalah seorang ahli terapi yang buruk
Jika memang ia berpikir demikian, mengapa harus mengecewakan saya?
2. Itu artinya bahwa saya memang seorang terapis yang bodoh karena dia seorang yang berpengalaman
Andaikan saya memang seorang ahli terapi yang buruk, lalu apa artinya bagiku?
1. Hanya karena Dr. B menunjukkan kesalahan saya itu tidak berarti bahwa selanjutnya ia juga akan berpikir bahwa saya adalah seorang ahli terapi yang buruk. Saya harus menanyakan kepadanya, apakah yang sebenarnya ia pikirkan, namun dalam beberapa kesempatan ia telah memuji saya dan berkata bahwa saya mempunyai bakat unggul.
2. Seorang yang berpengalamanpun hanya
dapat menunjukkan kekuatan serta kelemahan spesifik saya sebagai seorang terapi. Setiap kali seorang memberi cap buruk pada saya, maka semua itu hanya suatu pernyataan yang terlalu global, merusak dan tidak berguna. Saya tokoh telah banyak berhasil dengan kebanyakan pasien saya, sehingga tidak benarlah saya buruk, tidak peduli siapapun yang mengatakannya.
-
Pelaksanaan Terapi KognitifSesi IIIIIIIVVVIVIIVIIIIX
TujuanUngkap pikiran otomatisAlasanTanggapanMenuliskanPenyelesaian masalahManfaat tanggapanUngakp hasilCatatan harianSupport system
-
Rencana IntervensiSesi II
Review ulang Diskusikan pikiran otomatis Tanya penyebab Beri respon Tanyakan tindakan klien Anjurkan menulis perasaan RTL: hasil tulisan klien akan dibahas
-
Rencana Intervensi
Sesi I Jelaskan terapi kognitif Identifikasi masalah Diskusikan sumber masalah Diskusikan pikiran dan perasaan Catat pikiran otomatis klasifikasi dalam distorsi
kognitif
-
Rencana IntervensiSesi III
Diskusikan hasil tulisan Dorongan untuk memberi pendapat Beri umpan balik Dorongan untuk ungkap keinginan Beri peesepsi perawat terhadap keinginan Beri reinforcement posisif Jelaskan metode tiga kolom Diskusikan cara menggunakan metode tiga kolom Anjurkan menulikan pikiran otomatis dan cara
penyelesaiannya.
-
Rencana Intervensi
Sesi IV Tanya perasaan saat menulis buku harian
Dorong untuk mengomentari tulisan
Beri respon dan umpan balik
Anjurkan untuk lakukan
RTL: hasil tulisan akan didiskusikan
-
Rencana IntervensiSesi V
Diskusikan kembali prinsip terapi 3 kolom Tanyakan stresor/masalah baru dan respon
penyelesaian Tanyakan kemampuan menanggapi pikiran
otomatis negatif Beri reinforcement positif Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan
rasional saat menghadapi masalah
-
Rencana IntervensiSesi VI
Diskusikan perasaan setelah menggunakan tanggapan rasional
Beri umpan balik Diskusikan manfaat tanggapan rasional Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah Tanyakan hambatan yang dialami Beri persepsi perawat Diskusikan cara mengatasi hambatan Anjurkan untuk mangatasi sesuai kemampuan Beri reinforcement positif
-
Rencana IntervensiSesi VII
Diskusikan perasaan setelah menggunakan terapi kognitif Beri reinforcement positif dan pendapat perawat Diskusikan manfaat yang dirasakan Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah Beri persepsi terhadap hambatan yang dihadapi Diskusikan hambatan yang dialami dan cara mengatasi Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan Beri reinforcement positif
-
Rencana IntervensiSesi VIII
Tanya apakah selalu mengisi buku harian Beri reinforcement positif Diskusikan manfaaat buku harian Anjurkan membuka buku harian bila menghadapi
masalah yang sama Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara
penggunaan yang efektif
-
Rencana IntervensiSesi IX
Jelaskan keluarga tentang terapi kognitif Libatkan keluarga Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang
telah dimiliki klien Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan
menanggapi masalah klien
TERAPI KOGNITIF Defenisi TujuanBagan 1. Proses Penyimpangan berpikir Tujuan Keperawatan Masalah Keperawatan Karakteristik Klien Tehnik Kontrol MoodContoh Metode dengan Tehnik Tiga Kolom DistorsiSlide 11Slide 12Contoh Metode dengan Tehnik Panah Vertikal Pelaksanaan Terapi Kognitif Rencana IntervensiSlide 16Slide 17Rencana IntervensiSlide 19Slide 20Slide 21Slide 22Slide 23