terapan rap dan 5 pencegahan penyakit dbd

Upload: novping

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    1/16

    Terapan Riwayat Alamiah Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Tahap

    Pencegahannya

    Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

    masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan

     penyebarannya semakin luas. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama

    menyerang anak-anak. DBD adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam

    manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan atau syok yang

    menyebabkan kematian. Penyakit ini selalu terjadi tiap tahun di berbagai tempat di

    Indonesia terutama pada saat musim hujan.

    Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B yaitu

    arthropode-borne virus atau virus yang disebarkan oleh artropoda dan termasuk genus

     Flavivirus dari famili  Flaviridae. !ektor utama penyakit DBD adalah nyamuk  Aedes

    aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan). "yamuk yang

    menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat menggigit

    manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya) (#idoyono

    $%%&).

    Mayoritas kasus DBD dilaporkan dari Asia di mana penyakit ini

    telah mempengaruhi sebagian besar negara, dan merupakan

    penyebab utama rawat inap dan kematian di kalangan anak-anak.

    Dampak DF / DBD terhadap kesehatan masyarakat yang nyata terjadi

    selama wabah penyakit ini (ubler, !""!#.

    Perjalanan penyakit DBD sering sukar diramalkan karena sebagian penderita

    dengan renjatan yang berat dapat disembuhkan 'alaupun hanya dengan pengobatan

    yang sederhana. elain itu hal ini juga terjadi karena pengawasan yang minim,

    sehingga tahap awal penularan epidemi biasanya tidak terdeteksi,

    dengan kasus yang banyak tidak dilaporkan sampai epidemi ini diakui

    sebagai demam berdarah, yang biasanya terjadi dekat dengan

    transmisi pun$ak% kemudian menjadi terlalu banyak dilaporkan.

    &eadaan darurat pengendalian nyamuk biasanya dimulai pada waktu

    tersebut, tetapi upaya ini biasanya salah arah, terlalu sedikit dan

    terlalu terlambat untuk memiliki berbagai pengaruh pada epidemi

    (ubler, !""!#.

    '

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    2/16

    Berikut ini penjelasan tentang ri'ayat alamiah penyakit deman berdarah dengue

     beserta tahap-tahap pencegahannya

    1. Fase suseptibel (rentan)

    *ase suseptibel adalah tahap a'al perjalanan penyakit dimulai dari

    tepaparnya individu yang rentan (suseptibel). *ase suseptibel dari demam berdarah

    dengue menurut +urbler et al dalam sumantri ($%%&) adalah pada saat nyamuk 

     Aedes aegypti  yang tidak infektif kemudian menjadi infektif setelah menggigit

    manusia yang sakit atau dalam keadaan viremia (masa virus bereplikasi cepat dalam

    tubuh manusia). "yamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue menjadi penular sepanjang hidupnya. ,etika menggigit manusia nyamuk mensekresikan

    kelenjar saliva melalui proboscis terlebih dahulu agar darah yang akan dihisap tidak 

    membeku. Bersama sekresi saliva inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk antar 

    manusia.

    . Fase !ubklinis (asismt"matis)

    *ase sublinis adalah 'aktu yang diperlukan dari mulai paparan agen kausal

    hingga timbulnya manifestasi klinis disebut dengan masa inkubasi (penyakit infeksi)

    atau masa laten (penyakit kronis). Pada fase ini penyakit belum menampakkan tanda

    dan gejala klinis atau disebut dengan fase subklinis (asimtomatis). asa inkubasi ini

    dapat berlangsung dalam hitungan detik pada reaksi toksik atau hipersensitivitas.

    *ase subklinis dari demam berdarah dengue adalah setelah virus dengue

    masuk bersama air liur nyamuk ke dalam tubuh virus tersebut kemudian

    memperbanyak diri dan menginfeksi sel-sel darah putih serta kelenjar getah bening

    untuk kemudian masuk ke dalam sistem sirkulasi darah. !irus ini berada di dalam

    darah hanya selama hari sejak ditularkan oleh nyamuk. (/estari $%%0). Pada fase

    subklinis ini jumlah trombosit masih normal selama hari pertama (1ena $%%2).

    ebagai perla'anan tubuh akan membentuk antibodi selanjutnya akan terbentuk 

    kompleks virus-antibodi dengan virus yang berfungsi sebagai antigennya. ,ompleks

    antigen-antibodi ini akan melepaskan 3at-3at yang merusak sel-sel pembuluh darah

    yang disebut dengan proses autoimun. Proses tersebut menyebabkan permeabilitas

    kapiler meningkat yang salah satunya ditunjukkan dengan melebarnya pori-pori

     pembuluh darah kapiler. 4al tersebut akan mengakibatkan bocornya sel-sel darah

    antara lain trombosit dan eritrosit (#idoyono $%%&). 5ika hal ini terjadi maka

    !

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    3/16

     penyakit DBD akan memasuki fase klinis dimana sudah mulai ditemukan gejala dan

    tanda secara klinis adanya suatu penyakit.

    6rang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue tidak semuanya akan

    sakit demam berdarah dengue. 7da yang mengalami demam ringan dan sembuh

    dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit.

    8ahapan pencegahan yang dapat diterapkan untuk menghindari terjadinya

    fase suseptibel dan fase subklinis atau yang sering disebut dengan fase

     prepatogenesis ada dua yaitu

    '. Health Promotion, dapat dilakukan dengan berbagai $ara

    antara laina# )endidikan dan )enyuluhan tentang kesehatan pada

    masyarakat.*al ini dimaksudkan untuk memberikan dan

    meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang kesehatan.

    +elain itu juga dilakukan untuk membina peran serta

    masyarakat melalui berbagai jalur komunikasi dan inormasi

    kepada masyarakat, seperti melalui teleisi, radio dan media

    massa lainnya, kerja bakti dan lomba-lomba yang berkaitan

    dengan kesehatan di kelurahan atau desa, sekolah atau

    tempat-tempat umum lainnya.b# Memberdayakan kearian lokal yang ada.

    Misalnya kearian lokal masyarakat di pedesaan yaitu

    gotong royong. *al ini jika dilakukan se$ara rutin tiap

    minggunya dalam bentuk bersama-sama membersihkan

    lingkungan sekitar akan sangat berguna untuk meningkatkan

    status kesehatan.$# )erbaikan suplai dan penyimpanan air.

    Air sebagai sumber kehidupan memegang peranan yang

    sangat penting dalam kelanjutan dan kesejahteraan hidup

    manusia. )ermasalahan sanitasi air bersih menjadi salah satu

    permasalahan kesehatan lingkungan di ndonesia. leh karena

    itu, perbaikan suplai dan penyimpanan air sangat penting

    untuk dilakukan mengingat permasalahan atau penyakit

    berupa water borne disease sangat beraneka ragam. Bahkan

    0

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    4/16

    air juga bisa menjadi tempat hidup dan perkembangbiakan

    ektor penyakit lain seperti demam berdarah dengue (DBD#.

    d# Menekan angka pertumbuhan penduduk.+ebagaimana yang diungkapkan oleh Antonius (!""1#

    dalam +uyasa (!""2# bahwa daerah yang terjangkit DBD pada

    umumnya adalah kota atau wilayah yang padat penduduk.

    3umah-rumah yang saling berdekatan memudahkan

    penularan penyakit ini, mengingat nyamuk  Aedes aegypti

     jarak terbangnya maksimal !"" meter. *ubungan yang baik

    antar daerah memudahkan penyebaran penyakit ke daerahlain. +elain itu, hal ini juga berkaitan erat dengan mobilitas

    penduduk yang memudahkan penularan dari satu tempat ke

    tempat lainnya dan biasanya penyakit menjalar dimulai dari

    satu sumber penularan kemudian mengikuti lalu lintas

    penduduk. *al ini juga didukung oleh pernyataan (ubler,

    !""!# bahwa ada banyak aktor yang bertanggung jawab

    untuk kebangkitan dramatis epidemi DF / DBD pada tahun-tahun dari abad ke-!", namun beberapa di antaranya tidak

    dipahami dengan baik. Demogra4s dan perubahan sosial

    seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan transportasi

    modern memberikan kontribusi besar terhadap kejadian

    meningkat dan penyebaran geogra4s aktiitas demam

    berdarah.e# )erbaikan sanitasi lingkungan, tata ruang kota dan kebijakan

    pemerintah.

    *al ini erat kaitannya dengan pemukiman penduduk,

    tempat-tempat umum, sarana dan prasarana kota, dan lain-

    lain. )enataan ruang kota yang baik akan meningkatkan

    status kesehatan masyarakat setempat. +elain itu sanitasi

    lingkungan juga harus diperbaiki karena beberapa hal berikut

    ini

    5

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    5/16

    - &eberadaan Densitas Aedes aegypti pada Daerah 6ndemis

    Demam Berdarah di beberapa daerah menunjukkan bahwa

    tempat perindukkan nyamuk  Aedes aegypti  yang paling

    banyak berupa bak mandi, kemudian diikuti gentong, bak

    78, tempayan, ember dan tempat wudhu (+uyasa, !""2#.- &eberadaan pot tanaman hias. &eberadaan pot tanaman

    hias di rumah khususnya tanaman hias yang menggunakan

    media air sebagai pertumbuhan pada kenyataannya

    terdapat genangan air. enangan air ini dijadikan sebagai

    breeding place nyamuk Aedes aegypti.- &eberadaan saluran air hujan. *al ini didukung oleh hasil

    penelitian Arman (!""1# yang menunjukkan adanya

    hubungan antara keberadaan saluran air hujan dengan

    endemisitas demam berdarah dengue. )erubahan musim

    dari kemarau ke penghujan menjadi titik rawan ledakan

    kasus demam berdarah, apalagi didukung oleh keberadaan

    saluran air hujan yang dapat menampung genangan air.- &eberadaan kontainer. enangan yang disukai sebagai

    tempat perindukkan nyamuk ini berupa genangan air yang

    tertampung di suatu wadah yang biasa disebut kontainer

    atau tempat penampungan air bukan genangan air di

    tanah.2. Specifc protection

    a. Abatisasi)rogram ini se$ara massal memberikan bubuk abate

    se$ara $uma-$uma kepada seluruh rumah, terutama di

    wilayah yang endemis DBD semasa musim penghujan.

     9ujuannya agar kalau sampai menetas, jentik nyamuknya mati

    dan tidak sampai terlanjur menjadi nyamuk dewasa yang

    akan menambah besar populasinya (:adesul, !"";#. Abitasasi

    selekti atau larasidasi selekti, yaitu kegiatan memberikan

    atau menaburkan larasida ke dalam penampungan air yang

    positi terdapat jentik aedes (7idoyono, !""2#.

    b. Fogging focus (FF#.

    1

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    6/16

    Fogging focus  adalah kegiatan menyemprot dengan

    insektisida (malation, losban# untuk membunuh nyamuk

    dewasa dalam radius ' 37 per 5"" rumah per ' dukuh

    (7idoyono, !""2#. )enyemprotan bisa membahayakan

    kesehatan jika dilakukan tidak dengan hati-hati. leh karena

    itu, takaran insektisida yang dipakai harus diukur dengan

    $ermat, dan tidak sampai berlebihan (:adesul, !"";#.

    $. )emeriksaan

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    7/16

    pemeriksaan jentik berkala, sehingga pen$egahan dan

    pemberantasan penyakit DBD dapat berjalan dengan baik.

    e. )en$egahan gigitan nyamuk.

    )en$egahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan

    pemakaian kawat kasa, menggunakan kelambu,

    menggunakan obat nyamuk (bakar, oles#, dan tidak

    melakukan kebiasaan beresiko seperti tidur siang, dan

    menggantung baju. )emakaian kasa pada entilasi yang

    dilakukan merupakan pen$egahan se$ara 4sik terhadap

    nyamuk yang bertujuan agar nyamuk tidak sampai masuk

    rumah ataupun kamar tidur.. )engendalian ektor.

    )engendalian ektor melalui sureilans ektor diatur

    dalam &epmenkes :o.12' tahun '??!, bahwa kegiatan

    pemberantasan sarang nyamuk ()+:# dilakukan se$ara

    periodik oleh masyarakat yang dikoordinir oleh 39/37 dalam

    bentuk )+: dengan pesan inti 0M plus. &eberhasilan kegiatan

    )+: antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    8/16

    lingkungan, !. )engendalian Biologis, 0. )engendalian

    &imiawi, 5. )artisipasi masyarakat, 1. )erlindungan ndiidu

    dan >. )eraturan perundangan.

    #. Fase klinis (pr"ses ekspresi)

    8ahap selanjutnya adalah fase klinis yang merupakan tahap ekspresi dari

     penyakit tersebut. Pada saat ini mulai timbul tanda ( sign) dan gejala ( symptom)

     penyakit secara klinis dan penjamu yang mengalami manifestasi klinis. +ejala klinis

     paling a'al disebut dengan gejala prodromal. Periode 'aktu untuk mengekspresikan

     penyakit klinis hingga terjadi hasil akhir penyakit disebut dengan durasi penyakit.

    *ase klinis dari demam berdarah dengue ditandai dengan badan yang

    mengalami gejala demam dengan suhu tinggi antara 2 sampai 9% derajat celcius.

    7kibat pertempuran antara antibodi dan virus dengue terjadi penurunan kadar 

    trombosit dan bocornya pembuluh darah sehingga membuat plasma darah mengalir 

    ke luar. Penurunan trombosit ini mulai bisa dideteksi pada hari ketiga. asa kritis

     penderita demam berdarah berlangusng sesudahnya yakni pada hari keempat dan

    kelima. Pada fase ini suhu badan turun dan biasanya diikuti oleh sindrom  shock 

    dengue karena perubahan yang tiba-tiba. uka penderita pun menjadi memerah atau

     facial flush. Biasanya penderita juga mengalami sakit kepala tubuh bagian balakang

    otot tulang dan perut (antara pusar dan ulu hati). 8idak jarang diikuti dengan muntah

    yang berlanjut dan suhu dingin dan lembab pada ujung jari serta kaki (/estari $%%0).

    8ersangka DBD akan mengalami demam tinggi yang mendadak terus menerus

    selama kurang dari seminggu tidak disertai infeksi saluran pernapasan bagian atas

    dan badan lemah dan lesu. 5ika ada kedaruratan maka akan muncul tanda-tanda syok

    muntah terus menerus kejang muntah darah dan batuk darah sehingga penderita

    harus segera menjalani ra'at inap. edangkan jika tidak terjadi kedaruratan maka

     perlu dilakukan uji torniket positif dan uji torniket negatif yang berguna untuk 

    melihat permeabillitas pembuluh darah sebagai cara untuk menentukan langkah

     penanganan selanjutnya (7rif dkk $%%%).

    anifestasi klinis DBD sangat bervariasi #46 (:20;) dalam 1ampengan

    ($%%&) membagi menjadi 9 derajat yaitu:

    • Derajat I Demam mendadak $-0 hari disertai gejala yang tidak khas dan satu-

    satunya manifestasi perdarahan adalah uji tourni

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    9/16

    • Derajat II +ejala derajat I disertai dengan gejala perdarahan spontan di kulit dan

    atau perdarahan lain.

    • Derajat III Derajat II disertai dengan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan

    lemah tekanan nadi menyempit (= $% mm4g) atau hipotensi (sistolis > &%

    mm4g) disertai kulit yang dingin lembab dan penderita gelisah.

    • Derajat I! Derajat III ditambah syok berat dengan nadi yang tak teraba dan

    tekanan darah yang tak terukur dapat disertai dengan penurunan kesadaran

    sianosis dan asidosis.

    $. Fase penyembuhan% kecacatan% atau kematian

    +etelah terineksi irus dengue maka penderita akan kebal

    menyeluruh (seumur hidup# terhadap irus dengue yang

    menyerangya saat itu (misalnya, serotipe '#. :amun hanya

    mempunyai kekebalan sebagian (selama > bulan# terhadap irus

    dengue  lain (serotipe !, 0, dan 5#. Demikian seterusnya sampai

    akhirnya penderita akan mengalami kekebalan terhadap seluruh

    serotipe tersebut (+atari, !""5#.

    8ahap pemulihan bergantung pada penderita dalam mele'ati fase kritisnya.

    8ahap pemulihan dapat dilakukan dengan pemberian infus atau transfer trombosit.

    Bila penderita dapat mele'ati masa kritisnya maka pada hari keenam dan ketujuh

     penderita akan berangsur membaik dan kembali normal pada hari ketujuh dan

    kedelapan namun apabila penderita tidak dapat mele'ati masa kritisnya maka akan

    menimbulkan kematian (/estari $%%0).

    Pencegahan yang dilakukan pada fase klinis dan fase penyembuhan atau yang

    sering disebut dengan tahap patogenesis ada tiga yaitu

    1. Early Diagnosis dan Prompt Treatment 

    )engendalian penyakit menular akan berjalan eekti kalau

    penyakit menular yang bersangkutan memiliki metode deteksi

    dini untuk diagnostik. Menurut A$hmadi (!""2# dalam Buletin

     

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    10/16

    treatment , merupakan pendekatan yang amat ampuh untuk

    mengendalikan penyakit menular.&onsep ini mengutamakan deteksi dini yakni deteksi irus

    (antigen# se$ara dini dengan metode antigen capture (:+' atau

    non!structural protein '# untuk mendeteksi adanya irus dalam

    tubuh. Deteksi irus bisa dilakukan sehari sebelum penderita

    menderita demam, hingga irus hilang pada hari ke sembilan.

    +etelah diketahui ada nya irus, penderita diberi antiiral yang

    eekti membunuh irus DBD ()usat Data dan +ureilans

    6pidemiologi, &emenkes 3, !"'"#.Deteksi dini dilakukan oleh petugas sureilans atau kader

    dengan men$ari kasus DBD se$ara pro akti disekitar penderita

    pertama yang diketahui alamatnya, atau menggunakan petugas

    yang siaga, dengan mendirikan )os-pos DBD disetiap 37, atau

    &elurahan.Beberapa metode lain untuk melakukan pen$egahan pada

    tahap "arly #iagnosis dan $rompt %reatment  antara lain sebagai

    berikut

    a. )ela$akan penderita. )ela$akan penderita (penyelidikan

    epidemiologis# yaitu kegiatan mendatangi rumah-rumah dari

    kasus yang dilaporkan (indeks kasus# untuk men$ari penderita

    lain dan memeriksa angka jentik dalam radius C'"" m dari

    rumah indeks (7idoyono, !""2#.b. )enemuan dan pertolongan penderita, yaitu kegiatan men$ari

    penderita lain.

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    11/16

    penyakitnya sudah dalam proses menyembuh (:adesul, !"";#.

    +elain itu dengan melakukan pemeriksaan darah berkala,

    sekurang-kurangnya setiap 5-> jam dapat diketahui pasien

    DBD masih dalam stadium yang ringan atau sudah stadium

    berat. )emeriksaan juga dilakukan pada bagian hati penderita.

    *ati yang lunak menjadi tanda penderita demam berdarah

    mendekati ase kritis. +elain itu, pemeriksaan laboratorium

    akan dilakukan pada hari ketiga, kelima, dan selanjutnya untuk

    mengetahui keadaan penderita se$ara lebih pasti. Berikut ini

    beberapa pemeriksaan darah yang mungkin dilakukan pada

    penderita DBD- )emeriksaan darah tepi untuk mengetahui jumlah leukosit.

    )emeriksaan ini digunakan untuk mengantisipasi terjadinya

    leukopenia.- )emeriksaan limosit atipikal (sel darah putih yang mun$ul

    pada ineksi irus#.

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    12/16

    +e$ara uniersal belum ditemukan adanya aksin

    sebagai alat pen$egahan penyakit demam dengue maupun

    demam dengue berdarah ini ()usat Data dan +ureilans

    6pidemiologi, &emenkes 3, !"'"#. 3iset masih dalam progress

    untuk mengembangkan aksin dengue tetravalent  yang eekti 

    dan aman. Dalam keadaan tidak adanya aksin dengue untuk

    kesehatan masyarakat pada saat sekarang, pen$egahan dan

    pertahanan  outbreak dengue akan menjadi pengendalian

    ektor jangka panjang yang eekti dengan partisipasi

    komunitas dan sureilans epidemiologi yang agresi.

    2. Disability Limitation)embatasan ke$a$atan yang dilakukan adalah untuk

    menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan

    suatu penyakit. Dampak dari penyakit DBD yang tidak segera

    diatasi, antara lain- )aru-paru basah. *al ini bisa terjadi karena $airan plasma

    merembes keluar dari pembuluh, ruang-ruang tubuh, seperti di

    antara selaput paru (pleura# juga terjadi penumpukan. )ada

    anak-anak sering terjadi bendungan $airan pada selubung

    paru-parunya pleural e(usion).- &omplikasi pada mata, otak, dan buah =akar. )ada mata dapat

    terjadi kelumpuhan sara bola mata, sehingga mungkin

    nantinya akan terjadi kejulingan atau bisa juga terjadi

    peradangan pada tirai mata (iris# kalau bukan pada kornea

    yang berakhir dengan gangguan penglihatan. )eradangan

    pada otak bisa menyisakan kelumpuhan atau gangguan sara 

    lainnya (:adesul, !"";#.

    mumnya penyakit DBD berlangsung tidak lebih dari satu

    minggu. leh karena itu, sebagian besar penderita DBD tidak

    menunjukkan gejala sisa. &omplikasi pada penderita DBD

    misalnya perdarahan paru dan sepsis.

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    13/16

    karena itu, mungkin dapat meninggalkan gejala sisa. :amun,

    keadaan ini jarang terjadi (+atari, !""5#. +elain itu, jika keadaan

    penderita bertambah parah atau akibat jumlah $airan yang

    masuk tidak memadai maka penderita akan memasuki ase syok.

    )erdarahan yang tak terkontrol dari berbgaai organ tubuh yang

    sulit dihentikan juga dapat terjadi sebagai akibat terjadinya

    gangguan pembekuan darah se$ara menyeluruh. &etika sudah

    mengalami perdarahan menunjukkan bahwa kegawatan

    penyakitnya sudah masuk dalam derajat yang merupakan satu

    tingkat di bawah ase DD+ (#engue &hoc' &yndrome#. Fase DD+

    merupakan kondisi paling parah atau stadium akhir dari infeksi virus dengue

    ini. 5ika seorang penderita DBD sudah masuk dalam fase ini maka risiko

    kematian yang mengancamnya menjadi cukup besar. Bahkan kalaupun penderita

     berhasil lolos dari fase ini besar kemungkinan pula ia akan mengalami kecacatan

    akibat kegagalan salah satu atau beberapa fungsi organnya mulai dari otak ginjal

    hingga hati.

    )embatasan ke$a$atan dapat dilakukan dengan

    pengobatan dan perawatan. bat-obatan yang diberikan kepada

    pasien DBD hanya bersiat meringankan keluhan dan gejalanya

    semata. bat demam, obat mual, dan itamin tak begitu besar

    peranannya untuk meredakan penyakitnya.

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    14/16

    orang tersebut ia tidak akan segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.

    Disamping itu oorang yang cacat setelah sembuh dari penyakit kadang-kadang

    malu untuk kembali ke masyarakat. ering terjadi pula masyarakat tidak mau

    menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. 6leh sebab itu

     pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut

    tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat.  3ehabilitasi pada

    penderita DBD yang mengalami kelumpuhan sara mata yang

    menyebabkan kejulingan terdiri atas

    '. 3ehabilitasi 4sik, yaitu agar bekas penderita memperoleh

    perbaikan 4sik semaksimal-maksimalnya. Misalnya dengan

    donor mata agar sara mata dapat berungsi dengan normal

    kembali.!. 3ehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat

    menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial

    se$ara memuaskan. +eringkali bersamaan dengan terjadinya

    $a$at badaniah mun$ul pula kelainan-kelainan atau gangguan

    mental. ntuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan

    bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat.

    0. 3ehabilitasi sosial okasional, yaitu agar bekas penderita

    menempati suatu pekerjaan atau jabatan dalam masyarakat

    dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai

    dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.5. 3ehabilitasi aesthesis, perlu dilakukan untuk mengembalikan

    rasa keindahan, walaupun kadang-kadang ungsi dari alat

    tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya

    dengan menggunakan mata palsu.

    '5

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    15/16

    Datar )ustakaAri, Mansjoer dkk. !""". *apita &ele'ta *edo'teran.

  • 8/17/2019 Terapan Rap Dan 5 Pencegahan Penyakit Dbd

    16/16

    +atari, *indra dan Meiliasari, Mila. !""5. Demam Berdarah

    )erawatan di 3umah dan 3umah +akit plus Menu.