terancam punahnya badak jawa
DESCRIPTION
badakTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
1/12
TERANCAM PNAHNYA BADAK JAWA
NAWWAF SHOBRI
X MIA 5
http://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpg -
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
2/12
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "Terancam punahnya padak jawa".
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Bambang Sutoyo selaku guru biologi kelas X MIA 5 dan teman
teman kelas X MIA 5.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Tangerang Selatan, 10 September 2014
Nawwaf Shobri
ii
http://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-BJP7r5NweCw/U2HHdqtqeBI/AAAAAAAACz4/vvGIKzqjqU0/s1600/badak+jawa.jpg -
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
3/12
Daftar Isi
Halaman Judul... i
Kata Pengantar ......... ii
Daftar Isi ...... iii
Bab 1 Pendahuluan ...... 1
1.1 Latar belakang masalah .1
1.2 Ruang lingkup penelitian ..11.3 Tujuan dan manfaat 1
Bab 2 Isi ....... 2
2.1 Keanekaragaman Hayati 1
2.2 Badak Jawa 4
Bab 3 Penutup....... 8
3.1 Badak Jawa 4
Daftar Pustaka ...... 9
iii
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
4/12
Bab I
Pendahuluan1.1 Latar Belakang Masalah
Di era saat ini dimana manusia mendominasi alam, kebutuhan
manusia selalu bertambah dari waktu ke waktu. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia dari kebutuhan primer hingga tersier, kebutuhan
pangan, sandang dan terutama papan tanpa disadari telah merusak alam.
Salah satunya adalah terancam punahnya Badak Jawa karena rusaknyahabitat mereka akibat pembukaan lahan.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mencakup tentang terancam punahnya badak jawa
beserta cara menanggulanginya dengan mempelajari kehidupan Badak
Jawa.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini:
1.Memberikan siswa pengetahuan baru.
2.Mmebuat siswa peduli untuk merawat alam.
3.Membuat siswa lebih peduli melestarikan flora dan fauna.
1
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
5/12
Bab II
Isi
2.1 Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati atau Biodiversitas (Biodiversity) adalah variasi organisme
hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati sangat penting karena memiliki berbagai fungsi dan
manfaat
2.1.1 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia:
1.
Memelihara ekosistem2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan atau makanan.
3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan.
4. Keanekaragaman hayati sebagaisumber kosmetik.5. Keanekaragaman hayati sebagaisumber pangan atau pakaian.
2.1.2 Menghilangnya Keanekaragaman Hayati:
1.
Hilangnya Habitat
Daftar Merah IUCN (International Union for Conservastion of Naturei)menunjukan bahwa hilangnya habitat diakibatkan pembukaan lahan yang
tidak berkelanjutan menjadi penyebab besar.
2. Pencemaran Tanah, Udara dan Air
Polutan atau produk buangan dari aktivitas manusia dapat mencemari tanah,
udara dan air. Berberapa polutan sangat berbahaya bagi organisme dan
dapat merusak ekosistem.
3. Perubahan Iklim
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah efek rumah kaca yang
meningkatkan suhu bumi 1-3c dalam waktu kurun 100 tahun sehingga
menyebabkan pencairan es di kutub utara dan kenaikan air laut sekitar 1-2 m
yang berakibat perubahan struktrur dan fungsi ekosistem laut.
2
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
6/12
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Ekseploitasi hewan dan tanaman secara besar-besaran biasanya dilakukan
terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Eksploitasi
berlebihan tanpa diimbangi usaha pengembangbiakan dapat mengakibatkan
kepunahan spesies tertentu.
2.1.3 Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan sedikit pula manfaat
yang diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah
dengan melakukan konservasi atau pelestarian. Konservasi keanekaragaman
hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
2.
Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan kerusakan habitat danpemanfaatan tidak terkendali.
3. Menyediaka sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan
dan budidaya kultibar-kultivat tanaman pangan, obat-obatan maupun
hewan ternak.
Konservasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Konservasi insituadalah usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan
di habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar alam, taman nasional,
suaka margasatwa, taman hutan raya, taman laut. Contoh: Cagar alamRafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa Pulau Komodo.
2. Konservasi eksitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar
habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun
koleksi, atau kebun binatang. Contohnya Taman Safari Puncak dan
Kebun Raya Bogor.
3
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
7/12
2.2 Badak Jawa
2.2.1 Deskripsi
Badak jawa, lebih tepatnya badak Sunda, atau badak bercula-satu kecil
(Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima
badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india
dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki
panjang 3,13,2 m dan tinggi 1,41,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india
dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya
lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
2.2.2 Taksonomi dan Penamaan
Terdapat tiga subspesies, yang hanya dua subspesies yang masih ada, sementarasatu subspesies telah punah:
1. Rhinoceros sondaicus sondaicus, tipe subspesies yang diketahui sebagai
badak Jawa Indonesia' yang pernah hidup di Pulau Jawa dan Sumatra.
Kini populasinya hanya sekitar 40-50 di Taman Nasional Ujung Kulon
yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Satu peneliti mengusulkan
bahwa badak jawa di Sumatra masuk ke dalam subspesies yang berbeda,
R.s. floweri, tetapi hal ini tidak diterima secara luas.
2. Rhinoceros sondaicus annamiticus, diketahui sebagai Badak Jawa
Vietnam atau Badak vietnam, yang pernah hidup di sepanjang Vietnam,
Kamboja, Laos, Thailand dan Malaysia. Annamiticus berasal dari deretan
pegunungan Annam di Asia Tenggara, bagian dari tempat hidup spesies
ini. Kini populasinya diperkirakan lebih sedikit dari 12, hidup di hutan
daratan rendah di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Analisis genetika
memberi kesan bahwa dua subspesies yang masih ada memiliki leluhur
yang sama antara 300.000 dan 2 juta tahun yang lalu.
4
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
8/12
Rhinoceros sondaicus inermis, diketahui sebagai Badak jawa india,
3.pernah hidup di Benggala sampai Burma (Myanmar), tetapi dianggap
punah pada dasawarsa awal tahun 1900-an. Inermis berarti tanpa cula,
karena karakteristik badak ini adalah cula kecil pada badak jantan, dan
tak ada cula pada betina. Spesimen spesies ini adalah betina yang tidakmemiliki cula. Situasi politik di Burma mencegah taksiran spesies ini di
negara itu, tetapi keselamatannya dianggap tak dapat dipercaya.
2.2.3 Faktor Berkurangnya Populasi Badak Jawa
Faktor utama berkurangnya populasi badak Jawa adalah perburuan untuk
culanya, masalah yang juga menyerang semua spesies badak. Cula badak menjadi
komoditas perdagangan di Tiongkok selama 2.000 tahun yang digunakan sebagai
obat untuk pengobatan tradisional Tiongkok. Secara historis kulitnya digunakan
untuk membuat baju baja tentara Tiongkok dan suku lokal di Vietnam percaya
bahwa kulitnya dapat digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular. Karena
tempat hidup badak mencakupi banyak daerah kemiskinan, sulit untuk penduduk
tidak membunuh binatang ini yang dapat dijual dengan harga tinggi. Ketika
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora
pertama kali diberlakukan tahun 1975, badak Jawa dimasukan kedalam
perlindungan Appendix 1: semua perdagangan internasional produk badak Jawa
dianggap ilegal. Survey pasar gelap cula badak telah menentukan bahwa badak
Asia memiliki harga sebesar $30.000 per kilogram, tiga kali harga cula badakAfrika.
Hilangnya habitat akibat pertanian juga menyebabkan berkurangnya
populasi badak Jawa, walaupun hal ini bukan lagi faktor signifikan karena badak
hanya hidup di dua taman nasional yang dilindungi. Memburuknya habitat telah
menghalangi pemulihan populasi badak yang merupakan korban perburuan untuk
cula. Bahkan dengan semua usaha konservasi, prospek keselamatan badak Jawa
suram. Karena populasi mereka tertutup di dua tempat kecil, mereka sangat rentan
penyakit dan masalah perkembangbiakan. Ahli genetika konservasi
memperkirakan bahwa populasi 100 badak perlu perlindungan pembagian genetika
spesies. Selain hilangnya habitat, interval kelahiran spesies ini terbilang cukup
lama, yaitu 4-5 tahun.
5
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
9/12
2.2.4 Konservasi
1. Ujung Kulon
Semenanjung Ujung Kulon dihancurkan oleh letusan gunung Krakatau tahun
1883.Badak Jawa mengkolonisasi kembali semenanjung itu setelah letusan, tetapimanusia tidak pernah kembali pada jumlah yang besar, sehingga menjadi tempat
berlindung. Pada tahun 1931, karena badak Jawa berada di ambang kepunahan di
Sumatra, pemerintah Hindia-Belanda menyatakan bahwa badak merupakan spesies
yang dilindungi, dan masih tetap dilindungi sampai sekarang. Pada tahun 1967
ketika sensus badak dilakukan di Ujung Kulon, hanya 25 badak yang ada. Pada
tahun 1980, populasi badak bertambah, dan tetap ada pada populasi 50 sampai
sekarang.
Walaupun badak di Ujung Kulon tidak memiliki musuh alami, mereka harusbersaing untuk memperebutkan ruang dan sumber yang jarang dengan banteng liar
dan tanaman Arenga yang dapat menyebabkan jumlah badak tetap berada dibawah
kapasitas semenanjung. Ujung Kulon diurus oleh menteri Kehutanan Republik
Indonesia. Ditemukan paling sedikit empat bayi badak Jawa pada tahun 2006.
2.Cat Tien
Sedikit anggota R.s. annamiticus yang tersisa hidup di Taman Nasional Cat
Tien, Vietnam. Badak ini pernah menyebar di Asia Tenggara. Setelah perang
Vietnam, badak Jawa dianggap punah. Taktik digunakan pada pertempuranmenyebabkan kerusakan ekosistem daerah: penggunaan Napalm, herbisida dan
defolian dari Agen Oranye, pengeboman udara dan penggunaan ranjau darat.
Perang juga membanjiri daerah dengan senjata. Setelah perang, banyak penduduk
desa miskin, yang sebelumnya menggunakan metode seperti lubang perangkap,
kini memiliki senjata mematikan yang menyebabkan mereka menjadi pemburu
badak yang efisien. Dugaan kepunahan subspesies mendapat tantangan ketika pada
tahun 1988, seorang pemburu menembak betina dewasa yang menunjukan bahwa
spesies ini berhasil selamat dari perang. Pada tahun 1989, ilmuwan meneliti hutan
Vietnam selatan untuk mencari bukti badak lain yang selamat. Jejak kaki badaksegar yang merupakan milik paling sedikit 15 badak ditemukan di sepanjang
sungai Dong Nai. Karena badak, daerah tempat mereka tinggal menjadi bagian
Taman Nasional Cat Tien tahun 1992. Populasi mereka dikhawatirkan berkurang
6
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
10/12
di Vietnam, dengan pelindung alam memperkirakan bahwa paling sedikit 308
badak yang mungkin tanpa jantan selamat.
3. Di penangkaran
Tidak terdapat satupun badak Jawa di kebun binatang. Pada tahun 1800-an,paling sedikit empat badak dipamerkan di Adelaide, Kolkata dan London. Paling
sedikit 22 badak Jawa telah didokumentasikan dan disimpan di penangkaran, dan
mungkin jumlahnya lebih besar karena spesies ini kadang-kadang dikira sebagai
badak India. Badak Jawa tidak pernah ditangani dengan baik di penangkaran:
badak tertua yang hidup hanya mencapai usia 20 tahun, sekitar setengah dari usia
yang dapat dicapai badak di alam bebas. Badak Jawa terakhir yang ada di
penangkaran mati di Kebun Binatang Adelaide, Australia tahun 1907, tempat
spesies tersebut sedikit diketahui karena telah ditunjukan sebagai badak India.
Akibat dari program panjang dan mahal tahun 1980-an dan 1990-an untukmengembangbiakan badak Sumatra di kebun binatang gagal, usaha untuk
melindungi badak Jawa di kebun binatang tak dapat dipercaya.
4. Usaha persiapan habitat kedua
Badak Jawa yang hidup berkumpul di satu kawasan utama sangat rentan
terhadap kepunahan yang dapat diakibatkan oleh serangan penyakit, bencana alam
seperti tsunami, letusan gunung Krakatau, gempa bumi. Selain itu, badak ini juga
kekurangan ruang jelajah dan sumber akibat invasi langkap (arenga) dan kompetisi
dengan banteng.
Penelitian awal WWF mengidentifikasi habitat yang cocok, aman dan relatif
dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat, yang dulu
juga merupakan habitat badak Jawa. Jika habitat kedua ditemukan, maka badak
yang sehat, baik, dan memenuhi kriteria di Ujung Kulon akan dikirim ke wilayah
yang baru. Habitat ini juga akan menjamin keamanan populasinya.
7
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
11/12
Bab III
Penutup
3.1Kesimpulan
Dengan populasi badak jawa yang tinggal sangat sedikit bahkan tidak
lebih dari 1.000 ekor, kita harus melestarikan badak jawa. Tidak hanya
badak jawa masih banyak flora dan fauna yang terancampunah lainnya
yang perlu kita lestarikan agar anak-cucu kita dapat melihat mereka
secara langsung. Kepunahan suatu flora atau fauna juga akan
mengakibatkan ekosistem terganggu yang akhirnya akan merugikan diri
kita sendiri.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih.
8
-
5/19/2018 Terancam Punahnya Badak Jawa
12/12
Daftar Pustaka
1. Irnaningtyas. 2014. Biologi kelas X SMA/MA (kurikulum 2013).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
2.
Google Images
3.http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-
langka-di-indonesia-terancam-punah.html
4.http://id.wikipedia.org/wiki/Badak_jawa
9
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.html