teori pembelajaran (aliran psikologi)

6
SITI MUNIRAH – Pendidikan Matematika 2010 - Universitas Pendidikan Indonesia 1. Aliran Psikologi Tingkah Laku No Teori Isi Teori Manfaat Implementasi 1 Teori Thorndike (Edward L. Thorndike, Amerika) Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respons. Dalam proses pembelajarn guru dan siswa saling berinteraksi membentuk stimulus dan respons. Guru dapat mengendalikan siswa untuk dapat memahami pelajaran dengan stimulus dan respons yang tepat. Dalam pembelajaran matematika guru dapat memberikan banyak latihan, dengan penerapan begitu siswa akan mendapatkan stimulus sehingga respons yang diberikan siswa banyak. 2 Teori Skinner (Burhus Frederic Skinner) Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan penting dalam belajar. Untuk mengubah tingkah laku anak dari hal yang negatif dalam pembelajaran, maka guru dapat memberikan penguatan kepada siswanya, sehingga tujuan pembelajaaran dapat dicapai siswa. Jika respons siswa baik, maka segera diberi penguatan positif, misalnya dengan mengatakan “bagus, pertahankan prestasimu”. Sebaliknya jika respons siswa kurang baik, diberikan penguatan negative, seperti teguean, peringatan, atau sangsi. 3 Teori Ausebel (David Paul Ausebel) Belajar bermakna adalah suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep- konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Belajar bermakna dapat diterapkan dalam pembelajaran sehingga informasi baru dapat lebih lama untuk diingat. Sehingga memudahkan untuk mempelajari materi Contohnya, dalam belajar program linear, siswa yang belajar bermakna akan mengkaitakanya dengan materi menggambar grafik fungsi linear dan menyelesaikan

Upload: siti-munirah

Post on 29-Jul-2015

707 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

SITI MUNIRAH – Pendidikan Matematika 2010 - Universitas Pendidikan Indonesia

1.Aliran Psikologi Tingkah Laku

No Teori Isi Teori Manfaat Implementasi

1 Teori Thorndike(Edward L. Thorndike, Amerika)

Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respons.

Dalam proses pembelajarn guru dan siswa saling berinteraksi membentuk

stimulus dan respons. Guru dapat mengendalikan siswa untuk dapat

memahami pelajaran dengan stimulus dan respons yang tepat.

Dalam pembelajaran matematika guru dapat memberikan banyak latihan,

dengan penerapan begitu siswa akan mendapatkan stimulus sehingga

respons yang diberikan siswa banyak.

2Teori Skinner (Burhus Frederic

Skinner)

Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan penting dalam belajar.

Untuk mengubah tingkah laku anak dari hal yang negatif dalam pembelajaran,

maka guru dapat memberikan penguatan kepada siswanya, sehingga tujuan pembelajaaran dapat dicapai

siswa.

Jika respons siswa baik, maka segera diberi penguatan positif, misalnya

dengan mengatakan “bagus, pertahankan prestasimu”. Sebaliknya

jika respons siswa kurang baik, diberikan penguatan negative, seperti

teguean, peringatan, atau sangsi.

3 Teori Ausebel (David Paul Ausebel)

Belajar bermakna adalah suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-

konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Belajar bermakna dapat diterapkan dalam pembelajaran sehingga informasi

baru dapat lebih lama untuk diingat. Sehingga memudahkan untuk

mempelajari materi berikutnya, atau materi lain yang mirip.

Contohnya, dalam belajar program linear, siswa yang belajar bermakna

akan mengkaitakanya dengan materi menggambar grafik fungsi linear

dan menyelesaikan pertidaksamaan linear serta mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan

dengan program linier4 Teori Gagne (Robert M. Gagne) Dalam belajar, objek yang dapat diperoleh

siswa:1. Objek Langsung, berupa fakta,

keterampilan, konsep, aturan.2. Objek Tak Langsung, kemampuan

menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif, tahu bagaimana semestinya belajar.

Berdasarkan analisisnya tentang tipe belajar, Gagne menyarankan berbagai

tipe belajar dapat diterapkan baik pada belajar penemuan, atau belajar di luar kelas, maupun belajar di dalam kelas. Dalam pembelajaran menurut Gagne,

guru lebih banyak membimbing peserta didik.

Dalam mengajar, guru memberikan serentetan urutan kegiatan berikut:

1. Membangkitkan dan memelihara perhatian.

2. Merangsang siswa untuk mengingat kembali konsep, aturan dan keterampilan yang relevan sebagai prasyarat.

Page 2: Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

Tipe belajar :1. Belajar isyarat2. Stimulus respons3. Rangkaian gerak4. Rangkaian verbal5. Membedakan6. Pembentukan konsep7. Pembentukan aturan8. Pemecahan masalah

3. Menyajikan situasi baru4. Memberikan bimbingan belajar5. Memantafkan apa yang dipelajari

dengan memberikan latihan-latihan untuk menerapkan yang telah dipelajari

5 Teori Pavlov (Ivan Petrovich Pavlov, Rusia)

Pavlop mengemukakan konsep pembiasaan(conditioning). Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-

refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

Guru dituntut memberikan pembiasaan terhadap siswa agar siswa terbiasa

memberikan respons positif terhadap suatu hal

Misalnya, agar siswa mengerjakan soal Pekerjaan Rumah dengan baik, maka guru harus terbiasa memeriksanya, atau memberi nilai terhadap hasil

pekerjaanya.

6 Teori BarudaSiswa belajar melalui meniru, meniru hal-

hal yang dilakukan guru.

Guru dituntut untuk menjadi manusia yang memperhatikan tingkah lakunya agar menjadi model yang profesional.

Guru berbicara sopan santun, menggunakan bahsa yang baik dan

benar, tingkah laku yang terpuji, menerangkan dengan jelas dan

sistematik.

2.Aliran Psikologi Kognitif

No Teori Isi Teori Manfaat Implementasi1 Teori Piaget (Jean Piaget, Swiss)

Tahap perkembangan kognitif:1. Sensori Motor (lahir – sekitar 2 tahun),

pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik dan sensori(alat indra).

2. Pra Operasi (2 tahun – sekitar 7 tahun), pemikiran lebih banyak ber- dasarkan pengalaman konkrit.

3. Operasi Konkrit ( 7 tahun – sekitar 11 tahun), memehami operasi logis dengan

Memberikan informasi bahwa pola pikir anak-anak tidak sama dengan pola

berfikir orang dewasa. Sehingga pengjaran yang dilakukan harus sesuai

dengan tahapan perkembanganya.

Pada pembelajaran tentang geometri, di TK anak hanya diperkenalkan

dengan bentuk serta aplikasi sekitar.Di SD anak mulai diajarakan tentang

pemahaman unsure yang ada dalam geometri seperti panjang, lebar,dll. Di SMP, mulai mencari luas, volume, dan

dikaitkan dengan masalah di kehidupan nyata, dan di tingkat SMA,

anak mulai pada tingkat penalaran

Page 3: Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

bantuan benda konkrit)4. Operasi Formal (11 tahun dan

seterusnya), mampu melakukan pe- nalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak.

yang lebih tinggi.

2

Teori Bruner (Jerome S. Bruner, Amerika Serikat)

Tahapan proses belajarnya anak:1. Tahap Enaktif, anak memanipulasi

objek.2. Tahap Ikonik, kegiatan anak yang

berhubungan dengan mental.3. Tahap Simbolik, memanipulasi symbol

atau objek tertentu. Dalil-dalil:

1. Penyusunan (kontruksi)2. Notasi3. Pengkontrasan dan keaneka-ragaman4. Pengaitan (konektivitas)

Model ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri.

Pada tahap enaktif, siswa menyelesaikan operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat peraga secara

langsung. Pada tahap ikonik, siswa menyelesaikan opersai hitung

tersebut melalui media gambar. Pada pembelajaran tahap simbolik, operasi

tersebut dilakukan menggunakan symbol matematika secara langsung.

3

Teori Gestalt (John Dewey)

Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa

Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar

Teori ini memberikan informasi bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya

peserta didik memiliki kemampuan mengenal keterkaitan unsure-unsur

dalam setiap materi pelajaran. Makin jelas makana suatu keterkaitan unsure

akan makin efektif suatu pelajaran dipelajari. Guru hendaknya menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang

diajarkan.

Penerapan teori gestalt dalam pemebelajaran matematika siswa

harus dimulai dengan belajar pengertian. Guru matematika harus

menyusun materi dan mendesain proses pembelajaran matematika

sedemikian rupa siswa dapat membangun pengertian.

4Teori Brownell (William

Brownell)

Latihan hafal atau drill adalah sangat penting dalam kegiatan pengajaran, tetapi ditetapkan setelah tertanamnya pengertian.

Siswa dituntut tidak hanya menghafalkan setiap materi

matematika, tapi dituntut untuk memahami telebih dahulu materi.

Pada pelajaran aritmetika atau berhitung diberikan kepada anak SD menitik beratkan pada hafalan, dan

aplikasi dengan pelajaran lain, hanya sedikit dikupas.

5 Teori Dianes (Zoltan P. Dienes) Tahapan mempelajari konsep matematika:1.Permainan Bebas (Free Play)2.Permainan yang menggunakan aturan

Dienes memusatkan perhatianya pada pengajaran anak-anak. Sedemikian

sehingga system yang digunakannya itu

Proses pembelajaran menggunakan objek-objek dalam bentuk permainan, misalnya, dalam permainan block logic

Page 4: Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

(games)3.Permainan kesamaan sifat (searching for

communalities)4.Permainan representasi

(representation)5.Permainan dengan simbolisisasi

(symbolization)6.Permainan dengan formalisasi

(formalization)

menarik bagi anak yang mempelajari matematika. Anak-anak dapat bermain dengan berbagai material yang dapat

mengembangkan minatnya.

Pada awalnya anak dituntut mengenal ciri dari sifat yang dimanipulasi, kemudian anak diberi kegiatan

mengelompokan benda, baik dari warna maupun tebal tipisnya benda. Lalu, anak diminta mengidentifikasi

sifat-sifat yang sama dari benda dalam kelompok. Anak di perintahkan untuk

mereprentasikanya.

6Teori Van Hiele (dikembangkan oleh Piere Marie Van Hiele dan

Dina Van Hiele Geldof)

Tahapan perkembangan mental anak dalam geometri:

1. Tahap pengenalan, belum mengetahui adanya sifat dari bentuk geometri.

2. Tahap analisis, mengenal sifat/keteraturan pada benda geometri.

3. Tahap pengurutan(deduksi informal), mampu melaksanakan penarikan kesimpulan.

4. Tahap deduksi, menarik kesimpulan secara deduksi, hal bersifat umum ke khusus.

5. Tahap akurasi, menyadari pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuktian.

Berguna pada saat mempelajari geometri, sehingga dapat di lakukan pembelajaran geometri yang efektif , karena pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan struktur kemampuan

berpikir siswa.

Pada saat belajar geometri:1. Tahap pengenalan, anak baru

memahami bentuk seperti, persegi, persegi panjang, dll.

2. Tahap analisis, anak mulai mengetahui sisi-sisi dalam bentuk geometri

3. Tahap pengurutan, misalnya mengetahu bahwa bujur sangkar adalah persegi panjang

4. Tahap deduksi, anak memahami dalil

5. Tahap akurasi, mengetahui aksioma dalam geometri Euclid.

Sumber :

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.