telur
DESCRIPTION
telurTRANSCRIPT
JURNALSYARAT MASUK PRAKTIKUM
TELURDisusun oleh:
Muhammad aly Firdaus141710101075JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTelur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Telur pada umumnya digemari masyarakat karena harganya terjangkau, namun nilai gizinya tinggi. Telur merupakan salah satu sumber protein hewaniyang memiliki rasa lezat dan mudah dicerna. Kualitas telur dibedakan menjadi 2 yaitu kualitas internal dan kualitas eksternal. Kualitas internal meliputi hal-hal yang menyangkut keadaan isi telur sedangkan kualitas eksternal meliputi penampakan luar telur saat telur masih utuh.
Penurunan kualitas telur dapat dicegah melalui proses pengawetan. Pengawetan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperpanjang lama simpan dari telur supaya telur tersebut tidak rusak baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Berdasarkan tingkat umurnya telur dibedakan menjadi 2 yaitu telur segar dan telur tidak segar. Telur segar secara biologis adalah telur yang baru keluar dari tubuh induknya. Seiring dengan waktu penyimpanan telur tersebut akan mengalami penurunan kualitasnya. Proses pengawetan yang umumnya dilakukan adalah pengawetan dengan cangkang (contoh : Cool storage, shell sealing) atau pengawetan tanpa cangkang (contoh : telur bubuk).
Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan dilakuakan pengamatan karakteristik telur dari berbagai spesies ternak, kualitas eksternal dan kualitas internal telur serta sifat fungsional telur.1.2. Tujuan
1.Mengamati kualitas eksternal dan internal telur.2.Mengamati sifat fungsional telur sebagai emulsifier, clarifying agent, pembentuk buih/busa.BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
1. Beaker glass
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Tabung reaksi 5. Hot plate
6. Wadah plastik
7. Neraca analitik
8. Piring datar
9. Pengaduk
10. Referigerator
2.1.2. Bahan
1. Telur
2. Air
3. Teh
4. Minyak goreng
2.2. Skema Kerja
2.2.1. Pengamatan Karakteristik Telur
a) Kulitas Eksternal
b) Kualitas Internal
2.2.2. Pengamatan Sifat Fungsional Telura) Sebagai Emulsifir
b) Sebagai Clariflying Agent
c) Sebagai Pembentuk Busa
2.2.3 Pengawetan Telura) Pelapisan Minyak Goreng
b) Pengawetan Referigerator
Pemisahan kuning dan putih telur
Peletakan pada bidang datar
Pengukuran diameter dan tinggi putih telur
Pembandingan antara masing- masing sample.
Pengamatan perubahan yang terjadi
simpan15 hari
simpan 10 hari
simpan 5 hari
Pengawetan suhu dingin( Referigerator )
Pengamatan perubahan yang terjadi
Telur
+ kuning telur
+ putih telur
+ campuran
+ minyak goreng
4 Buah telur
Telur
Telur
Pengamatan perubahan yang terjadi
+ 5ml campuran
+ 5ml kuning telur
+ 5ml putih telur
4 Buah telur
Telur
Telur
simpan 5 hari
simpan15 hari
simpan 10 hari
Telur
Pengambilan putih telur (A)
Perhitungan kemampuan pembentuk busa
Pemindahan pada gelas ukur
Pengocokan
Telur
Telur
100ml air teh mendidih
Pengamatan perubahan yang terjadi
Pengukuran diameter dan tinggi kuning telur
Pelapisan menggunakan minyak goreng
Pengukuran volume (Vb1)
Pengukuran volume (Va1)
Putih dan kuning telur (B)
2 Buah telur
Pengamatan ukuran (berat), warna cangkang, keutuhan cangkang, kebersihan cangkang ketebalan cangkang, dan ukuran rongga udara.
Telur
3 Tabung reaksi
+5ml air
+5ml air
Pemecahan telur
Beberapa Telur
+5ml air