teks lengkap pidato ahmadinejad di majelis umum pbb
TRANSCRIPT
Teks Lengkap Pidato Ahmadinejad di Majelis Umum PBB
Bismillahirrahmanirrahim
Al-Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Wassalamu ‘ala Sayyidina wa Nabiyyina Muhammad, wa Alihi at-
Thahirina wa Shahbihi al-Muntajabina wa ‘ala Jami'i al-Anbiya wa al-Mursalin...
Salam dan shalawat kepada para Nabi Ilahi, khususnya Nabi Muhammad Saw, Ahlul Bayt yang suci,
para sahabat terpilihnya dan kepada seluruh para Nabi Ilahi...
Allahumma ‘Ajjil li Waliyyika al-Faraj, wal'afiata wa an-Nashr. Waj'alna min Khairi Ansharihi wa
A'awanihi, wal Mustasyhadina baina Yadaih...
Wahai Allah Yang Maha Besar! Percepat kemunculan Wali-Mu disertai dengan keselamatan dan
kemenangan. Jadikan kami sebagai penolong dan pendukung terbaiknya dan senantiasa berkorban di
jalannya...
Bapak Ketua dan rekan-rekan yang mulia...
Saya bersyukur kepada Allah Yang Maha Besar yang masih memberikan kesempatan untuk hadir lagi
di sidang Majelis Umum PBB ini. Di awal pidato, saya ingin mengingatkan semua yang hadir untuk
memberikan penghormatan kepada para korban bencana banjir bandang yang melanda Pakistan. Saya
mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggal, pemerintah dan bangsa Pakistan. Pada
kesempatan ini juga saya mengajak semua untuk segera menolong sesama manusia sebagai kewajiban
kemanusiaannya.
Di sini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada manajemen Majelis Umum PBB.
Di tahun-tahun lalu, saya telah berbicara di depan kalian tentang sebagian harapan, kecemasan, krisis
keluarga, keamanan, kemuliaan manusia, ekonomi, iklim, harapan akan keadilan dan perdamaian yang
berkelanjutan.
Kini, kekuasaan sistem Kapitalisme dan manajemen yang ada di dunia pasca satu abad telah sampai
pada titik akhirnya. Sistem Kapitalisme tidak mampu memberikan jawaban yang tepat terhadap tuntutan
masyarakat. Untuk itu saya akan berusaha menggambarkan sebagian parameter sistem yang tepat bagi
masa depan dengan mencermati dua faktor utama kegagalan yang ada.
Pertama, Cara Pandang dan Keyakinan
Kalian semua tahu tentang misi yang diemban oleh para Nabi Ilahi. Mereka diutus untuk menyeru
seluruh manusia kepada monoteisme, cinta dan keadilan. Mereka diutus untuk menghamparkan jalan bagi
manusia mencapai kebahagiaan. Para Nabi Ilahi mengajak manusia kepada pemikiran dan keilmuan agar
lebih baik dalam mengenal hakikat. Mereka juga diutus untuk memperingatkan manusia akan kesyirikan
dan egoisme.
Hakikat seruan para Nabi adalah satu. Setiap Nabi membenarkan Nabi sebelumnya dan memberikan
kabar gembira akan kedatangan Nabi yang baru. Para Nabi Ilahi memperkenalkan agama yang sesuai
dengan kapasitas manusia dan lebih sempurna dari yang terdahulu. Semua ini berjalan hingga sampai
kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi pamungkas yang mengetengahkan agama secara sempurna.
Sesuai dengan perjalanan ini ada saja para arogan dan penyembah dunia yang berusaha menghadang
seruan yang jelas ini dan bangkit menghadapi pesan-pesan para Nabi.
Para pengikut Namrud bangkit menghadapi Nabi Ibrahim as, para pengikut Firaun di hadapan Nabi
Musa as dan para penyembah dunia melawan Nabi Isa as dan Nabi Muhammad Saw. Di abad-abad
terakhir, dengan alasan kezaliman yang dilakukan mereka yang mengklaim orang-orang beragama di
Barat di Masa Pertengahan, segala nilai, moral ditafsirkan sebagai faktor keterbelakangan dan
meletakkannya berhadap-hadapan dengan sains dan rasionalitas.
Pemutusan hubungan manusia dengan Langit sejatinya manusia telah memutuskan hubungannya
dengan hakikat dirinya sendiri.
Manusia yang memiliki potensi mengenal hakikat alam dan pencari kebenaran, cenderung akan
keadilan dan kesempurnaan, kesucian dan keindahaan dan menjadi wakil Allah di bumi telah berubah
menjadi keberadaan yang terbatas pada materi. Kewajiban manusia didefinisikan tidak lebih dari upaya
untuk sampai pada kelezatan individu. Naluri manusia telah menggantikan esensi hakikat manusia.
Seluruh manusia dan bangsa-bangsa dianggap sebagai rival masing-masing. Kebahagiaan seorang
individu atau sebuah bangsa didefinisikan dengan mengganggu, menghabisi dan menumpas lainnya.
Pertikaian merusak untuk tetap eksis dijadikan dasar dalam mengatur hubungan sesama manusia
menggantikan Interaksi konstruktif dan saling menyempurnakan.
Penyembahan modal dan hegemoni telah menggantikan monoteisme yang menjadi rahasia persatuan
dan cinta.
Semua aksi luas penentangan terhadap nilai-nilai ilahi telah membuka jalan bagi perbudakan dan
penjajahan.
Bagian luas dari dunia berada di bawah kekuasaan beberapa negara Barat. Puluhan juta manusia telah
dijadikan budak dan puluhan juta keluarga telah tercerai-berai. Seluruh sumber-sumber kekayaan, hak
dan budaya bangsa-bangsa jajahan telah dijarah. Tanah air yang diduduki dan masyarakat asli telah
dibantai dan dihinakan.
Namun dengan bangkit bangsa-bangsa, para imperialis semakin terisolasi dan kemerdekaan bangsa-
bangsa kemudian diakui. Harapan akan penghormatan, kesejahteraan dan keamanan telah hidup di tengah
bangsa-bangsa. Di awal-awal abad lalu, slogan-slogan indah kebebasan, hak asasi manusia (HAM) dan
demokrasi telah menciptakan banyak harapan yang menjadi obat penawar bagi luka-luka dalam yang
masih menganga. Namun kini bukanhanya harapan-harapan itu tidak terealisasikan, justru kenangan yang
lebih pahit dari masa lalu dalam sejarah yang terekam dalam ingatan.
Dalam dua Perang Dunia, penjajah Palestina, dalam perang Korea dan Vietnam, dalam perang Irak-Iran,
dalam penjajahan Afghanistan dan Irak dan dalam perang-perang di Irak, ratusan juta manusia tewas,
terluka dan menjadi pengungsi.
Terorisme, produksi narkotika, kemiskinan dan kesenjangan sosial telah semakin meluas. Pelbagai
pemerintahan kudeta dan diktator yang didukung Barat di Amerika Selatan telah melakukan kejahatan
yang luar biasa.
Bukannya melucuti senjata, produksi dan simpanan senjata-senjata nuklir, biologi dan kimia justru
semakin meluas. Dunia kini berada dalam ancaman yang lebih besar.
Dengan demikian, tampaknya apa yang terjadi adalah penerapan dari tujuan-tujuan para imperialis dan
pemilik budak, tapi kali ini dengan slogan-slogan baru.
Kedua, Faktor Manajemen Global dan Sistem Berkuasa
Masyarakat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk dengan slogan menegakkan perdamaian dan
keamanan, serta menjaga HAM.
Mekanisme manajemen yang berlaku di dunia dapat diteliti dengan membedah tiga peristiwa.
Pertama: 11 September yang telah mempengaruhi kondisi dunia sekitar 10 tahun.
- Secara tiba-tiba ditayangkan ke seluruh penjuru dunia berbagai rekaman serangan terhadap menara
kembar.
- Kira-kira semua pemerintah dan politisi terkemuka mengecam serangan tersebut.
- Motor propaganda pun bergerak dan dunia diambang ancaman besar dengan nama terorisme dan
diumumkan bahwa satu-satunya jalan keluar adalah invasi militer ke Afghanistan.
- Pada akhirnya, Afghanistan dan tidak lama kemudian Irak diduduki.
Mohon diperhatikan;
Diklaim bahwa serangan 11 September telah menewaskan sekitar 3.000 orang dan kami sangat
menyayangkan hal tersebut. Namun di Afghanistan dan Irak hingga kini ratusan ribu orang tewas dan
jutaan lainnya cedera serta bentrokan terus meningkat setiap harinya.
Terkait pelaku serangan 11 September, ada tiga pendapat:
1- Kelompok teroris yang sangat kuat dan pelik yang berhasil menembus seluruh lapisan keamanan
dan intelejensi Amerika. Pendapat ini yang disebar luaskan oleh pemerintah Amerika.
2- Sebagian pihak di dalam pemerintah Amerika Serikat untuk menciptakan perubahan dalam
proses kelesuan ekonomi Amerika dan penguasaan Washington terhadap Timur Tengah dan juga
upaya penyelamatan rezim Zionis. Mayoritas warga Amerika, bangsa-bangsa, dan juga para politisi
dunia yang meyakini pendapat ini.
2- Sebuah kelompok teroris yang didukung dan dimanfaatkan oleh pemerintah Amerika Serikat kala
itu. Tampaknya pendapat ini yang mendapat dukungan paling sedikit.
Dokumen terpenting dari tuduhan tersebut adalah beberapa paspor yang diangkat dari puing-puing
dahsyat itu dan sebuah rekaman video dari seorang yang tidak jelas tempat tinggalnya. Namun
disebutkan bahwa sebelumnya ia pernah terlibat dalam kontrak dagang minyak dengan sejumlah
pejabat tinggi Amerika Serikat. Ingin dikesankan bahwa karena kebakaran hebat dan ledakan, tidak
ada sisa dari para pelakunya serangan itu.
Ada beberapa pertanyaan pokok yang belum terjawab:
1- Apakah logika tidak membenarkan bahwa pertama harus dilakukan penelitian serius oleh
kelompok-kelompok independen dan kemudian identifikasi seluruh pelaku dan menentukan
program untuk menindak mereka.
2- Bila pendapat pemerintah Amerika diterima, apakah tindakan terhadap kelompok teroris, adalah
invasi meluas, perang teratur, dan pembantaian ratusan ribu orang?
3- Apakah tidak mungkin dilakukan seperti cara Iran dalam menyikapi kelompok teroris Rigi yang
telah membuat 400 warga Iran gugur dan cedera? Dalam operasi yang dilancarkan Iran tak satupun
nyawa orang yang tidak berdosa yang melayang.
Diusulkan bahwa PBB harus membentuk tim pencari fakta terkait Serangan 11/9 sehingga sejumlah
pihak tidak melarang penyampaian pendapat terkait masalah ini.
Di sini, Saya ingin mengumumkan bahwa Republik Islam Iran, tahun depan, akan menjadi tuan rumah
sebuah konferensi yang bertujuan mengidentifikasi terorisme dan mencari mekanisme menghadapinya.
Untuk itu, Saya mengundang para pejabat dunia, pemikir, intelektual dan peneliti untuk menghadiri
konferensi ini.
Kedua: Pendudukan Palestina
Bangsa tertindas Palestina selama 60 tahun berada di bawah pendudukan Rezim Zionis Israel, dan
mereka tidak mendapat kebebasan, keamanan dan hak kedaulatan. Akan tetapi keberadaan para penjajah
malah diakui.
Hingga kini, Zionis Israel melakukan perang sebanyak 5 kali. Rezim ini melakukan perang terburuk
terhadap Lebanon dan Gaza karena membantai warga-warga tak berdosa. Zionis Israel juga melanggar
semua ketentuan internasional bahkan menyerang konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan dan
membantai warga tak berdosa.
Rezim Zionis Israel mendapat dukungan dari sejumlah negara Barat. Rezim ini juga selalu
mengintimidasi kawasan dan meneror tokoh-tokoh Palestina dan negara lainnya. Bahkan para pendukung
Palestina dan penentang Zionis Israel menyandang status sepeti teroris dan anti-Yahudi, serta terus
mendapat tekanan. Semua nilai bahkan kebebasan berpendapat di Eropa dan AS diberangus Rezim
Zionis.
Semua solusi gagal diselesaikan karena tidak memperhatikan hak-hak bangsa Palestina.
- Jika semenjak awal, hak kedaulatan bangsa Palestina diakui sebagai ganti dari mengakui rezim
penjajah Zionis Israel, apakah kita akan menyaksikan semua kejahatan yang terjadi?!!
- Usulan kami adalah pemulangan pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan merujuk pada referendum
semua warga Palestina untuk menentukan kedaulatan dan bentuk pemerintahan.
Ketiga: Energi Nuklir
Energi nuklir, bersih, murah, dan merupakan kenikmatan ilahi yang juga salah satu alternatif terbaik
untuk mengurangi polusi bahan bakar fosil.
Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) mengizinkan semua anggotanya untuk memanfaatkan nuklir sipil
tanpa batas, dan bahkan Badan Tenaga Nuklir Internasional (IAEA) berkewajiban mendukung dan
melindungi dari sisi teknis dan hukum.
Bom nuklir adalah senjata anti-kemanusiaan yang harus dimusnahkan total. NPT juga melarang
produksi bom nuklir dan penyimpanannya, bahkan menilai pelucutan senjata nuklir sebagai keharusan.
Akan tetapi perhatikanlah apa yang dilakukan sejumlah pemilik senjata nuklir yang juga anggota
Dewan Keamanan (DK) PBB.
- Mereka malah menilai tenaga nuklir sebagai bom, dan berupaya memonopolinya dan menekan IAEA
agar membatasi kepemilikan tenaga nuklir ini hanya untuk segelintir negara.
- Pada saat yang sama, negara-negara itu menimbun bom nuklir dan memproduksinya. Tentu Anda
mendengar bahwa pemerintah Amerika tahun ini mengalokasikan 80 milyar dolar untuk bom nuklir.
Kebijakan seperti ini bukan hanya membuat perlucutan senjata tidak terealisasi, tapi malah terjadi
perluasan senjata nuklir di sejumlah wilayah termasuk Rezim Zionis Israel yang penjajah dan pengancam.
Di sini diusulkan sebagai agar tahun 2011 dinamakan sebagai tahun pelucutan senjata nuklir, energi
nuklir untuk semua, senjata nuklir tidak untuk siapa pun.
Dalam semua masalah ini, PBB tidak dapat melakukan langkah penting. Sangat disayangkan bahwa
dalam dekade yang diberi nama Dekade Perdamaian, justru terjadi peperangan, agresi dan pendudukan.
Bahkan ratusan ribu orang tewas dan terluka, yang terus bertambah karena permusuhan dan kedengkian.